You are on page 1of 14

Konsep Komunikasi Istilah komunikasi (communication) bersumber dari kata Latin Communicatio, dan bersumber dari kata Communis

yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Dalam prosesnya, minimal komunikasi berlangsung apabila ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Dikatakan minimal karena kegiatan kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan lain-lain. (Effendy, 2001:9) Banyak pakar komunikasi memahami dan mendefinisikan komunikasi dari berbagai perspektif. Berbagai pemaknaan tentang komunikasi hingga saat ini terus berlangsung dan berkembang. Dari sekian banyak pandangan atau arti komunikasi yang lebih populer, komunikasi dimaknai sebagai proses, peristiwa dan transaksi simbolis. Bahkan, komunikasi dimaknai sebagai fenomena masyarakat yang tidak bisa dihindari. (Dilla, 2007:16). Menurut Mulyana (2005:61-69), setidaknya ada tiga kerangka pemahaman mengenai komunikasi yakni : 1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah. Definisi ini mengisyaratkan komunikasi sebagai semua kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respon orang lain. Pandangan ini menekankan variabel-variabel tertentu seperti isi pesan, cara pesan disampaikan dan daya bujuknya. 2. Komunikasi sebagai interaksi. Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat atau aksireaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal atau non verbal, seseorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal dan non verbal. Salah satu unsur yang ditambahkan dalam konseptualisasi ini adalah umpan balik (feed back), yakniapa yang disampaikan penerima pesan kepada sumber pesan, yang sekaligus digunakan sumber pesan sebagai petunjuk mengenai efektivitas pesan yang ia sampaikan sebelumnya. 3. Komunikasi sebagai transaksi. Dalam konteks ini komunikasi adalah suatu proses personal karena makna atau pemahaman yang kita peroleh pada dasarnya bersifat pribadi. Pandangan ini mengisyaratkan bahwa komunikasi pada dasarnya adalah suatu proses dinamis yang secara sinambung mengubah pihak-pihak yang berkomunikasi. Orang-orang yang berkomunikasi dianggap sebagai komunikator yang secara aktif mengirimkan dan menafsirkan pesan. Setiap pihak dianggap sumber sekaligus juga penerima pesan. Setiap saat mereka bertukar pesan verbal dan non verbal. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau suatu pesan dianut secara sama. Dengan kata lain, komunikasi digunakan untuk menyamakan persepsi. Carl I. Hovland (Effendy, 2001:10) mengatakan bahwa komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Selanjutnya Ia mendefinisikan pengertian komunikasi tersebut kedalam sebuah pengertian ilmu yaitu sebagai upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar azas-azas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Harold D. Laswell (Effendy, 2001:10) mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : Who Says What

In Which Channel To Whom With What Effect? (Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?). Paradigma Laswell tersebut menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban pertanyaan yang diajukan itu, antara lain ; Komunikator (communicator, source, sender), Pesan (message), Saluran (channel, media), Komunikan (communicant, communicatee, receiver, recipient), Efek (effect, impact, influence). Berdasarkan paradigma Laswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. William Albig (1939) menulis bahwa komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang berarti antara individu-individu. Kemudian Brelson dan Steiner (1964) juga merumuskan bahwa komunikasi adalah penyampaian informasi, idea, emosi, keterampilan dan seterusnya melalui penggunaan simbol, angka, grafik dan lain-lain. Demikian juga Astrid S. Susanto menulis bahwa komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti atau makna. (Arifin, 2002:25). Berikut ini dikemukan beberapa pengertian komunikasi oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut (http://pksm.mercubuana.ac.id/modul/14060-1-658029869663.doc.) : - Anderson: Komunikasi adalah suatu proses dengan mana kita bisa memahami dan dipahami orang lain. Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan secara konstan berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. - Margarete Mead: Interaksi, juga dalam tingkatan biologis, adalah salah satu perwujudan komunikasi, karena tanpa komunikasi tindakan-tindakan kebersamaan tidak akan terjadi. - Barnlund : Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego. - Berelson dan Steiner: Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambargambar, angka-angka dan lain-lain. - Onong Uchyana: Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa berupa gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang bisa muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keraguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati. Dari beberapa pengertian komunikasi di atas, tampak adanya sejumlah komponen atau unsur-unsur yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi. Unsur-unsur tersebut (Effendy, 1992:6) adalah sebagai berikut : 1. Komunikator, adalah orang yang menyampaikan pesan. 2. Pesan, adalah pernyataan yang didukung oleh lambang. 3. Media, adalah sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlah.

4. Komunikan, adalah orang yang menerima pesan. 5. Efek, adalah dampak sebagai pengaruh dari pesan. Dalam komunikasi yang penting adalah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan komunikator itu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan. Dampak yang ditimbulkan tersebut dapat diklasifikan menurut kadarnya (Effendy, 1992:6-7), yaitu sebagai berikut : 1. Dampak kognitif; adalah dampak yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya. Dengan perkataan lain, tujuan komunikator hanyalah berkisar pada upaya mmengubah pikiran dari komunikan. 2. Dampak afektif; lebih tinggi kadarnya daripada dampak kognitif. Disini tujuan komunikator bukan hanya sekedar komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya, menimbulkan perasaan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya. 3. Dampak behavorial; yakni dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Menurut Ralph Linton, masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial tertentu. Jadi, masyarakat itu terbentuk apabila ada dua orang atau lebih hidup bersama, sehingga dalam pergaulan hidup itu timbul pelbagai hubungan atau pertalian yang mengakibatkan bahwa seseorang dan orang lain saling kenal dan saling mempengaruhi. (Soekanto, 2003:24). Dalam masyarakat, komunikasi dibagi atas lima jenis, yaitu : 1. Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antar perorangan dan bersifat pribadi baik yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung. 2. Komunikasi kelompok, memfokuskan pembahasannya kepada interaksi diantara orangorang dalam kelompok-kelompok kecil. Komunikasi kelompok juga melibatkan komunikasi antar pribadi. 3. Komunikasi organisasi, menunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antar pribadi dan komunikasi pelompok. 4. Komunikasi sosial adalah salah satu bentuk komunikasi yang efektif, dimana komunikasi terjadi secara langsung antar komunikator dan komunikan, sehingga situasi komunikasi berlangsung dua arah dan diarahkan kepada pencapaian suatu situasi integrasi sosial, melalui kegiatan ini terjadilah aktualisasi dari berbagai masalah yang dibahas. Komunikasi sosial sekaligus suatu proses sosialisasi dan untuk pencapaian stabilitas sosial, tertib sosial, penerusan nilai-nilai lama dan baru yang diagungkan oleh suatu masyarakat melalui komunikasi sosial kesadaran masyarakat dipupuk, dibina dan diperluas. Melalui komunikasi sosial, masalah-masalah sosial dipecahkan melalui konsensus. 5. Komunikasi massa adalah komunikasi yang berlangsung pada tingkat masyarakat luas. Pada tingkat ini komunikasi dilakukan dengan menggunakan media massa.

Daftar Pustaka Arifin, Anwar. 2002. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar Ringkas. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Cangara, Hafied. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Dilla, Sumadi. 2007. Komunikasi Pembangunan. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Effendy, Uchana Onong. 1992. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya -----------------------------------. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Liliweri, Alo. 1997. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: Citra Aditya Bakti. Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. http://wahyudiantoindra.multiply.com/journal/item/3?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

Proses komunikasi Posted on Januari 20, 2011by aditfebrian

Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan. Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Penginterpretasian. Penyandian. Pengiriman. Perjalanan. Penerimaan. Penyandian balik. Penginterpretasian.

Penginterprestasian Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil

menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting. Penyandian Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah pesan abstrak menjadi konkret. Pengiriman Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan. Perjalanan Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan. Penerimaan Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan. Penyandian Balik Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding). Penginterpretasian Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam bentuk pesan. Proses komunikasi dapat dilihat pada skema di bawah ini:

Proses komunikasi dapat dilihat dari beberapa perspektif : 1. Perspektif psikologis. 2. Perspektif mekanis. Perspektif Psikologis Perspektif ini merupakan tahapan komunikator pada proses encoding, kemudian hasil encoding ditransmisikan kepada komunikan sehingga terjadi komunikasi interpersonal. Perspektif Mekanis Perspektif ini merupakan tahapan disaat komunikator mentransfer pesan dengan bahasa verbal/non verbal. Komunikasi ini dibedakan : 1. 2. 3. 4. Proses komunikasi primer. Proses komunikasi sekunder. Proses komunikasi linier. Proses komunikasi sirkular.

Proses Komunikasi Primer Proses komunikasi primer adalah penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan menggunakan lambang sebagai media. Proses Komunikasi Sekunder Merupakan penyampaian pesan dengan menggunakan alat setelah memakai lambang sebagai media pertama.

Proses Komunikasi Linier Penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal. Proses Komunikasi Sirkular Terjadinya feedback atau umpan balik dari komunikan ke komunikator. Kesimpulan adanya proses komunikasi: 1. 2. 3. 4. 5. Komunikasi bersifat dinamis. Tahapan proses komunikasi bermanfaat untuk analisis. Proses komunikasi dapat terhenti setiap saat. Pesan komunikasi tidak harus diterima. Tindak komunikasi merupakan indikasi komunikasi.

Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris communication),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna berbagi atau menjadi milik bersama yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi merupakan suatu kegiatan penyampaian suatu pesan yang tak pernah lepas dari kehidupan manusia. Komunikasi yang baik, tentunya akan menciptakan hubungan yang baik pula. Untuk menghasilkan hubungan yang baik itu, maka kita tidak boleh melupakan unsur-unsur yang ada dalam komunikasi. Berdasar pada hasil kajian Harold Laswell, unsur-unsur yang mempengaruhi suatu komunikasi terdiri dari lima, yaitu pengirim pesan (komunikator), penerima pesan (komunikan), pesan, media, dan umpan balik, dimana kelima unsur tersebut saling berkaitan dan mempengaruhi. 1. Pengirim Pesan (Komunikator) Pengirim pesan merupakan tokoh utama yang memiliki peran terpenting dalam proses komunikasi. Komunikator dapat berupa perorangan, kelompok, ataupun massa. Dialah yang mempunyai suatu pesan untuk disampaikan pada komunikan. Dalam penyampaiannya, seorang komunikator haruslah percaya diri dan mempunyai attitude yang baik dimana sikap ini mampu menghantarkan informasi sesuai keinginan. Karena apabila dalam penyampaian pesan sikap kita tidak baik, katakanlah sombong, maka pesan penting yang seharusnya sampai pada komunikan malah tidak sepenuhnya sampai akibat sikap kita tersebut. Komunikator juga harus memiliki sikap reseptif yang bersedia menerima gagasan terhadap pesan yang telah disampaikannya. 2. Penerima Pesan (Komunikan) Komunikan merupakan seseorang yang mendapatkan suatu pesa. Komunikan juga dapat berupa perorangan, kelompok, ataupun massa. Dapat dikatakan bahwa komunikator dapat menjadi komunikan, dan sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.

3. Pesan

Pesan adalah apa yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Suatu pesan biasanya dikupas secara panjang lebar untuk berbagai segi. Penyampaian pesan dapat berupa lisan, face to face, atau melalui media. Bentuk pesan terdiri dari 3 macam, yaitu :

a. Informatif Pesan yang seperti ini berisi informasi, fakta-fakta, kemudian komunikan mengambil keputusan. Biasanya pesan yang seperti ini lebih bisa diterima oleh para komunikan. b. Persuatif Pesan ini berisi bujukan. Misalkan saja sebuah iklan sabun di televisi yang mengajak para pemirsa unuk memakai sabut tersebut. c. Koersif Jika pesan yang satu ini berisi pesan yang bersifat memaksa dengan sanksi bila tidak melaksanakan. Contohnya yaitu peraturan seorang bos terhadap bawahannya. 4. Media Media merupakan alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator ke komunikan baik secara langsung ataupun tidak langsung. Menurut para pakar psikologi, media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah mata dan telinga. 5. Efek Efek adalah hasil akhir suatu komunikasi yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah orang lain itu sesuai, maka komunikasi itu berhasil, demikian pula sebaliknya. efek ini dapat dilihat dari pendapat pribadi, pendapat publik, dan pendapat masyarakat. Dari efek inilah yang nantinya akan memicu adanya umpan balik dari komunikan. Dan umpan balik inilah yang dapat menentukan bahwasanya suatu komunikasi dapat berhasil atau tidak.

Kategori Komunikasi Komunikasi boleh dikategorikan kepada dua kategori iaitu komunikasiintrapersonal atau komunikasi dalaman dan juga komunikasi interpersonal iaitukomunikasi yang melibatkan luaran. Setiap individu akan mengalami kedua-dua jeniskomunikasi ini sama ada mereka sedar ataupun tidak kerana kehidupan harian merekaakan dipenuhi dengan keduadua jenis komunikasi ini. Komunikasi Intrapersonal Definisi Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau fikiran yang terjadi didalam diri sendiri. Komunikasi intrapersonal merupakan penglibatan dalaman secaraaktif dari individu dalam proses menafsir segala pesanan. Seorang individu menjadipengirim sekaligus penerima pesan, memberikan maklumbalas bagi dirinya sendiridalam proses dalaman yang berlanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadipemicu bentuk komunikasi yang lain. Pengetahuan mengenai diri sendiri melaluiproses-proses psikologi seperti persepsi dan kesedaran (awareness) berlaku sewaktuadanya komunikasi intrapersonal oleh diri. Untuk memahami apa yang terjadi ketikaorang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu mengenal diri mereka sendiri danorang lain. Kerana pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi. Maka padadasarnya terletaknya persepsi adalah pada orang yang melihat, bukan pada suatuungkapan ataupun objek. Konsep Kendiri Konsep diri adalah bagaimana kita memandang diri kita sendiri, biasanya hal inikita lakukan dengan penggolongan karakteristik sifat peribadi, karakteristik sifat sosial,dan peranan sosial.Sifat peribadi adalah sifat-sifat yang kita miliki, paling tidak dalam persepsi kitamengenai diri kita sendiri. Sifat ini dapat bersifat fizikal (lelaki, perempuan, tinggi,rendah, cantik, tampan, gemuk atau terdapat juga menuju kepada kemampuan tertentu(pandai, pendiam, cakap, dungu, terpelajar ) konsep diri sangat erat kaitannya denganpengetahuan. Apabila pengetahuan seseorang itu baik/tinggi maka, konsep diriseseorang itu baik. Sebaliknya apabila pengetahuan seseorang itu rendah maka,konsep diri seseorang itu tidak baik Sifat-Sifat Sosial Sifat sosial adalah sifat-sifat yang kita tampilkan dalam hubungan kita denganorang lain (ramah, banyak berkata-kata atau pendiam, penuh perhatian atau tidak sifatambil berat) Hal ini mempengaruhi peranan sosial kita, iaitu segala sesuatu yangmencakupi hubungan dengan orang lain dan dalam masyarakat tertentu.. Peranan Sosial Ketika peranan sosial merupakan sebahagian dari konsep diri, maka kitamendefinisikan hubungan sosial kita dengan orang lain, seperti: ayah, isteri, atau guru.Peranan sosial ini juga dapat dikaitkan dengan budaya, etnik, atau agama. Meskipunpembahasan mengenai 'diri' sejauh ini mengacu pada diri sebagai identiti tunggal,namun sebenarnya masingmasing memiliki berbagai identiti diri yang berbeza (mutipleselves) . Identiti Yang Berbeza Identiti berbeda ataumultipleselvesadalah seseorang sewaktu melakukanpelbagai aktiviti, kepentingan, dan hubungan sosial. Ketika terlibat dalam komunikasiintrapersonal, kita memiliki dua diri dalam konsep diri kita. Pertama persepsi mengenaidiri kita, dan persepsi kita tentang persepsi orang lain terhadap kita (meta persepsi).Identiti berbeza juga dapat dilihat sewaktu memandang 'diri ideal' iaitu sewaktubahagian konsep diri memperlihatkan siapa diri kita 'sebenarnya' dan bahagian lainmemperlihatkan kita ingin 'menjadi apa' (idealisasi diri).

Komunikasi Interpersonal Definisi Komunikasi interpersonal pula adalah komunikasi yang memerlukan seorangatau lebih dari seorang. R Wayne Pace berpendapat bahawa komunikasi interpersonaladalah Proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secarabersemuka.Komunikasi Interpersonal menuntut individu berkomunikasi dengan orang lain.Komunikasi jenis ini dibahagi pula menjadi, komunikasi bebas, dan komunikasikelompok kecil. Komunikasi Interpersonal juga berlaku secara kontekstual bergantungkepada keadaan, budaya, dan juga konteks psikologikal Konsep Kendiri Takrifan konsep kendiri: Gambaran atau pandangan tentang rupa, kesihatan,kebolehan, kelemahan dan tingkah laku diri sendiri Konsep kendiri telah diperkenalkan oleh William James (Deaux & Wrights, 1988).James telah menyifatkan kendiri sebagai saya atau aku. Dan aku dilihat dari perspektif yang luas dan meliputi badan, pemikiran, pakaian, tempat tinggal, isteri,anak-anak, kawan-kawan, nenek moyang, reputasi, taraf pendidikan dan perkara-perkara yang berkaitan dengan diri sendiri. Ini semua merupakan suatu pengalamanyang luas dan mempengaruhi kesejahteraan diri. James juga mempercayaipengalaman kendiri ini merupakan pengalaman sosial di mana identiti personalbergantung kepada hubungan kita dengan orang lain serta menjadi hak peribadi.Konsep kendiri juga merupakan identiti diri dan ia mempengaruhi diri denganpersekitaran sosial.Konsep kendiri yang teguh ialah dengan memastikan keseimbangan JERIS(Jasmani, Emosi, Rohani, Intelek dan Sosial)di dalam hidup atau diri seseorang.

Konsep Jasmani dan kepercayaan terhadap diri sendiri dari sudut fizikal.

Konsep Pergaulan Sosial dan jenis-jenis pergaulan yang disukai atau tidak sertapenerimaan masyarakat terhadap diri individu.

Konsep Emosi dan seperti periang, sensitif dan sebagainya.

Konsep Intelek dan prestasi di dalam pelajaran serta konflik diri terhadap tahapkebijaksanaan yang terdapat di dalam diri individu.

Konsep kendiri terdiri daripada dua jenis iaitu konsep kendiri positif dan konsepkendiri negatif.Individu yang mempunyai konsep kendiri yang positif lazimnya dapatmenghadapi masalah dan cabaran-cabaran dengan tabah, bersifat optimistik, sikaplebih terbuka serta sedia menerima pendapat dan kritikan orang lain. Dia bersifat lebihrelaks, mudah berinteraksi dengan orang lain serta senang dihampiri. Keadaanemosinya lebih tenang dan stabil.Individu yang mempunyai konsep kendiri negatif akan berasa tidak puas hati,tidak gembira, cepat merajuk serta mudah tersinggung perasaannya. Masalahmasalahtingkah laku seperti ini menyebabkan dirinya kurang diterima oleh rakan-rakan sebaya,guru dan masyarakat. Keadaan ini akan memburukkan lagi imej kendiri pelajar berkenaan. Mereka akan mempunyai aras keyakinan diri yang rendah, sifat rendah diri,pasif, muram, tidak bersedia untuk bersosialisasi ataupun mula menarik diri, mudahtersinggung, tidak gembira, cepat merajuk dan pesimistik.Berikut merupakan panduan untuk membentuk konsep kendiri yang positif ke atas individu. 1. Pastikan matlamat yang hendak dicapai dengan jelas setiap manusia tahu apa yang mereka perlukan.

Kita hendaklah mempunyaimatlamat yang praktikal dan realistik dalam membentuk konsep kendiri. Denganadanya kemahiran yang mantap dan mutu diri yang baik membantu mencapaimatlamat tersebut.

2. Membuat keputusan sendiri Kita hendaklah membuat keputusan sendiri dan tidak meniru keputusan orang lainkerana hanya kita sahaja yang tahu tahap kemampuan diri. Mereka juga perlubersedia menanggung risiko daripada keputusan yang diambil.3. Membayangkan hasil yang diharapkanKita perlu membayangkan hasil yang baik dalam setiap apa yang hendak dicapaidan berusaha untuk mendapatkan hasil yang dibayangkan dengan berfikiran positif.4. Membentuk kemahiran profesionalKemahiran profesional yang kita bentuk akan mengukuhkan konsep kendiri kita danakan bertambah yakin dalam melakukan sesuatu perkara.5. Menggunakan kaedah sokonganMelalui cara psikologi, kita hendaklah membelai diri kita dengan ganjaran atauhadiah kepada diri sendiri di atas hasil dan prestasi yang telah dilakukan.6. Menerima hakikat kelemahan diri.Setiap individu perlu menerima kelemahan diri sendiri. SIKAP Takrifan sikap Kesediaan seseorang yang bersifat mental dan saraf untuk bertindak terhadap sesuatu objek atau suasana (situasi) tertentu yang terbentuk melalui pengalaman dan mempengaruhi seseorang terhadap sesuatu (objek) dan situasi tadi. (Allpor t,1935). Sikap seseorang bukannya dimiliki secara semulajadi, tetapi ia dipelajari melaluipengalaman dan ini bermakna sikap adalah dinamik dan boleh diubah melaluipendidikan dan latihan. Sikap juga mempunyai peranan penting sebagai faktor pendorong dalam tindakan manusia sama ada untuk menerima atau menolak sesuatu.Namun, sikap tidak boleh dilihat atau diukur secara terang, kecuali dalam bentuk-bentuk kelakuan atau tindakan yang dikesan secara tidak langsung melalui tindakantindakan tertentu yang dizahirkan. Sikap adalah spontan dari segi tindakan. Fernandes (1985) mengatakan bahawa sikap adalah perasaan suka atau tidaksuka terhadap sesuatu kelompok, institusi atau konsep. Birren dan rakan-rakan (1981) berpendapat bahawa sikap boleh menentukan bagaimana keperibadian seseorangdilahirkan kerana ia adalah kumpulan hasil penilaian seseorang terhadap objek, oranglain atau masalah-masalah sosial tertentu. Beberapa pakar berpendapat bahawa sikapterdiri daripada tiga komponen iaitu komponen kognitif, afektif dan tingkah laku.Komponen kognitif merujuk kepada kepercayaan atau keyakinan yang menjadipegangan seseorang. Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorangterhadap sesuatu objek. Komponen tingkah laku pula adalah kecenderungan untukbertingkah laku atau berbuat dengan cara-cara tertentu terhadap sesuatu objek.(Sherwood & Wagner 1969, Gahagan 1980 dan Sears et. Al. 1988). Ringkasnya dapatlah dirumuskan sikap sebagai keinginan untuk memberi tindakbalas sama ada secara positif atau negatif terhadap sesuatu perkara yang dilahirkan kedalam bentuk tindakan yang zahir dan boleh dinilai. Sahsiah Sahsiah berasal daripada Bahasa Arab yang bermakna keperibadian.Keperibadian merupakan sifat seseorang yang sudah sebati dengan dirinya. Sikapindividu, norma dan nilai yang dipegang oleh seseorang secara tidak langsung akanmempamerkan sahsiah mereka sama ada baik atau tidak. Sahsiah merupakan sifat dansikap seseorang yang dilihat dari aspek luaran dan dalaman. Sahsiah adalahkeperibadian seseorang. Sahsiah dapat dipamerkan melalui perwatakan yang baik Rujukan : http://www.scribd.com/doc/34821411/Kategori-Komunikasi

10 cara meningkatkan kemampuan berkomunikasi Sering melakukan kesalahan-kesalahan kecil saat berkomunikasi dengan partner kerja anda? Apakah kesalahan-kesalahan kecil tersebut berlangsung berulangkali? Komunikasi adalah segala bentuk tindakan atau aktivitas penyampaian ide/gagasan/pokok pikiran/pendapat kepada pihak kedua (receiver). Sedikit kesalahan dalam penyampaian ide/pokok pikiran dapat menimbulkan efek yang berbeda terhadap pihak kedua yang berperan sebagai receiver. Anda bisa saja mengikuti sebuah acara talkshow, diskusi bersama, rapat bisnis atau segala macam bentuk acara yang memaksa anda untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan banyak orang (audience). Dan tanpa anda sadari bahwa otak anda akan bekerja 2x lebih keras daripada mulut anda sehingga terkadang penyampaian yang tidak tepat cenderung akan terlontar dari mulut anda terhadap audience anda. Hal termudah untuk mengatasi hal tersebut adalah dimulai dari orang yang paling dekat dengan diri anda sendiri yaitu Diri anda Sendiri. y Apakah yang anda ketahui? Secara umum, pengetahuan diperoleh dari pendidikan adalah tentang bagaimana anda mempelajari sesuatu dan memahami sesuatu dari dasar. Tetapi menjadi seorang pembicara yang handal adalah tentang melatih apa yang telah anda pahami dan pelajari. Setiap orang memiliki batasan dalam diri mereka tapi bukan berarti anda tidak dapat untuk menyalurkan ilmu yang anda miliki. Pelatihan yang sempurna terhadap hal-hal yang telah anda pahami akan semakin meningkatkan nilai dari performa anda dalam mengkomunikasikan suatu ide atau pendapat kepada orang lain. Listening. Merupakan hal yang sangat penting sama pentingnya dengan bertanya. Terkadang mendengarkan suara anda sendiri dapat meningkatkan kembali sedikit kepercayaan diri dalam diri anda. Kerendahan Hati. Manusia memang tidak luput dari kesalahan, begitu pula anda. Seringkali kita salah mengucapkan suatu kata dengan kata pengganti yang lain dengan makna yang telah kita ketahui dan merupakan kata yang tidak pantas untuk digunakan. Jangan ragu untuk bertanya apakah anda telah melakukan pilihan kata yang tepat dan baik, dan apabila audience anda merasa bahwa pilihan kata yang anda gunakan kurang pantas selingi dengan sedikit humor untuk mencairkan suasana tentang kesalahan pemilihan kata yang anda lakukan tersebut. Eye Contact. Sangatlah penting bagi anda untuk tetap menjaga tatapan mata anda terhadap audience anda. Seringkali terjadi kesalahpahaman dengan penggunaan istilah ini adalah dengan cara menatap secara terus-menerus dengan sorot mata yang terlalu tajam, karena inti dari menjaga eye contact adalah menjaga agar tatapan mata anda tetap fokus terhadap audience anda. Sehingga mereka merasa bahwa anda benar-benar menghargai setiap pendapat yang mereka ajukan. Humor. Terkadang dalam setiap presentasi beberapa individu menciptakan suasana dengan tensi yang sangat tinggi, humor merupakan air yang dapat menurunkan suhu ruangan tersebut. Sangat penting bagi anda untuk menjaga tensi dari suasana komunikasi anda dengan audience agar tetap dalam batas nyaman, sedikit humor akan sanggup mengurangi tensi tinggi yang tercipta dari proses komunikasi yang berjalan, sehingga audience anda pun juga akan merasa bahwa anda adalah orang yang mudah dijangkau, dan seperti orang pada umumnya. Jadilah seperti orang kebanyakan. Berinteraksi adalah tentang bagaimana anda dapat berbaur dengan orang lain. Jadilah seperti orang kebanyakan adalah dengan berbaur

untuk mendapatkan setiap ide dan pola pikir yang ada dari tiap lapisan dan golongan masyarakat. Hal tersebut dapat membantu anda untuk beradaptasi dalam berbagai macam bentuk situasi dan kondisi komunikasi yang akan terjadi. Me , Myself, and I. Meluangkan sedikit waktu untuk diri anda sendiri. Dengan meluangkan waktu mendengar suara anda sendiri, maka anda akan mengetahui titik letak penekanan / klimaks dari suara yang anda timbulkan, hal ini berguna bagi anda untuk mengatur pitch control pada saat anda berkomunikasi dengan orang lain dalam berbagai macam forum. Senyum. Sebuah senyuman juga memiliki efek yang sama dengan eye contact. Berikan senyuman sebagai sarana penyampaian ekspresi anda terhadap audience, sehingga dapat memberikan efek menyenangkan bagi mereka. Ciptakan Role Model. Ciptakan tokoh-tokoh yang akan anda anut baik dari segi penyampaian maupun pembawaan pada lingkungan umum dalam melakukan setiap interaksi anda dengan orang lain. Hal ini berfungsi bagi anda untuk menciptakan pola mengatur gaya komunikasi anda dengan cara yang lebih menyenangkan. Persiapan. Siapkan berbagai macam persiapan sebelum melakukan komunikasi dengan audience anda, beberapa orang sangat suka menulis notes sebagai panutan mereka, beberapa menulis di telapak tangan mereka, tentukan sendiri persiapan apa yang paling tepat bagi anda untuk anda terapkan guna sedikit memberikan kepercayaan diri bagi anda sebelum melangkah berkomunikasi dengan audience anda

Masih banyak lagi teknik berkomunikasi yang dapat anda pelajari seiring dengan berjalannya waktu dan berbagai macam aspek yang dapat mempengaruhi pola berkomunikasi yang tepat. Tetap belajar, dan sampaikan ide anda dengan cara yang benar. http://puncakbukit.blogspot.com/2011/12/10-cara-meningkatkan-kemampuan.html

You might also like