You are on page 1of 7

1 BILANGAN IRASIONAL

A. Bilangan irasional dan bentu akar Kita telah mempelajari sistem sistem bilangan sbb : 1. sistem bilangan cacah yang terdiri dari himpunan C= ( 0, 1, 2, 3, ...)beserta operasi operasi penjumlahan dan perkalian . 2. sistem bilangan bulat yang terdiri dari himpunan : B = ( ...... 3, -2,1,0,1,2,3,.......)beserta operasi operasi penjumlahan dan perkalian. 3. Sistem bilangan rasional yang terdiri dari himpunan Q,yaitu himpunan bilangan pecahan positif dan negatif dan bilangan bulat,beserta operasi penjumlahan dan perkalian. 4. Sistem bilangan real yang strukturnya sama dengan struktur sistem bilangan rasional. Di dalam sistem bilangan real R termasuk himpunan bilangan irasional,yaitu bilangan bilangan real yang bukan rasional. Kita juga telah melihat bahwa dalam tiap sistem itu berlaku hukum hukum komutatif dan asosiatif penjumlahan dan perkalian dan hukum distributif perkalian terhaap penjumlahan. Perhatikan bahwa tiap sistem itu dapat di pandang sebagai perluasan sistem sebelumnya, seperti di perlihatkan oleh diagram venn pada gb. 1 di bawah ini.

Dalam seluruh bab ini kita akan bekerja dengan salah satu jenis bilangan irasional yang akan kita namakan bentuk akar .bilangan bilangan ini bukanlah bilangan irasional ,melainkan bilangan akar rasional Contoh bentuk bentuk akar adalah : 2, 0,35, dan 3 21.sebagian besar bilangan irasional bukanlah bentuk akar misalnya dan 10 log 2. Bilangan bilangan ini juga merupakan bilangan irasional arena tidak dapat di tulis dalam bentuk dengan p dan q bulat dan q Perhatikan lah bahwa aanya tanda akar belum berarti bahwa kita berhadapan dengan bentuk akar yang kita maksud. Misalnya 49

dan 3 1,728 bukanlah bentuk bentuk akar sebab 7 = 49 dan ( 1,2 ) = 1,728 sehingga 49 = 7 dan 3 1,728 = 1,2. Jadi , 49 dan 3 1,728 adalah bilangan rasional Ingat bahwa a telah kita artikan sebagai akr kuadrat yang non negatif dari a, dengan a 0. Misalnya , 49 = + 7 dan bukan -7.

B.

Menyederhanakan bentuk bentuk akar penjumlahan dan pengurangan Pada pasal a telah kita lihat bahwa hukum hukum komutatif ,aosiatif, dan distributif berlaku penjumlahan dan perkalian dalam himpunan bilangan bilangan real. Misalnya a dan b adalah bilangan bilangan rasional positif. Dengan demikian ( a b ) = a

b a b= a b a b = ab. Jadi , ( a b) = ab.jika masing masing ruas di tarik akar kuadrat

positif ,kita memperoleh a b = (ab).

Contoh 1 Sederhanakan 20 Jawab : 20 = (45) = 4 5 = 2 5 Contoh diatas memperlihatkan bahwa suatu bentuk akar akhirnya dapat di tulis sebagai hasil bagi suatu bilangan rasional dan sutu bentuk akar dengan demikian di katakan bahwa bentuk akar itu di tulis dalam bentuk yang paling sederhana . jadi, bentuk paling sederhana dari 20 adalah 2 5 . ingatlah bahwa dalam bilangan real ab = b dan hanya jika a 0 atau b 0.

Contoh 2 Sederhanakan 5 3 - 7 3 + 4 3 Jawab 5 3-7 3+4 3=(5 7+4) 3=2 3 Untuk mengubah bentuk pada ruas kiri menjadi bentuk pada ruas tengah di atas kita gunakan hukum distributif .

1 Sistem Bilangan Irasional (Bentuk Akar)

a. Konsep Bilangan Irasional.

Contoh bilangan irasional (1):

Contoh bilangan rasional (2):

Perlu diketahui bahwa bilangan irasional umumnya terdapat pada bilangan bentuk akar, tetapi tidak semua bentuk akar merupakan bilangan irasional.

b. Bentuk Akar Dalam bilangan bentuk akar (radikal), ada 3 bagian yang perlu diketahui, yaitu lambang bentuk akar, radikan, dan indeks. Secara umum, bentuk akar ditulis dalam bentuk :

dibaca "akar pangkat n dari a ")

Keterangan : disebut bentuk akar (radikal), disebut lambang bentuk akar n a disebut indeks (pangkat akar), disebut radikan (bilangan di bawah tanda akar), dengan a bilangan real positif untuk n bilangan asli dan untuk n bilangan ganjil, a dapat berupa bilangan real negatif

c. Merasionalkan Penyebut Bentuk Akar

Dalam suatu bentuk operasi bilangan, ada kalanya bilangan tersebut memiliki penyebut dalam bentuk aka r, seperti :

Bentuk-bentuk bilangan tersebut dapat disederhanakan dengan cara merasionalkan penyebut pecahan-pecahan te rsebut. Kegiatan merasionalkan pada intinya mengubah bentuk akar pada penyebut menjadi bentuk bilangan rasional, yang pada akhirnya bilangan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk yang lebih sederhana.

Suatu bentuk pecahan yang memuat bilangan bentuk akar dikatakan sederha na jika dipenuhi : 1. setiap bilangan bentuk akarnya sudah dalam bentuk sederha na, dan 2. tidak ada bentuk akar pada penyebut jika bilangan tersebut pecahan Pada bagian ini, Anda akan mempelajari mengenai cara merasionalkan berbagai bentuk pecahan agar lebih sederhana. 1. Pecahan Bentuk

2. Pecahan Bentuk

3. Pecahan Bentuk

4. Menyederhanakan Bentuk Akar

Jadi :

You might also like