You are on page 1of 30

TENTANG KEWIRAUSAHAAN

KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang menjadikan dasar, kiat,dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses, menurut Drucker(1959) kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang. Proses pengelolaan Sumber Daya dengan cara-cara baru dan berbeda seperti : 1. Pengembangan teknologi. 2. 3. 4. Penemuan pengetahuan ilmiah.

Perbaikan produk barang dan jasa yang ada. Menemukan cara-cara baru untuk medapatkan produk yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih efisien.

Kreatifitas (creativity) adalah kemampuan mengembangakan ide dan cara-cara baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang (thinking new things) sedangkan Inovasi (Inovation) adalah kemampuan menerapkan kreatifitas dalam rangka memecahkan masalah dan menemukan peluang (doing new things). Sesuatu yang baru dan berbeda dapat diciptakan melalui proses berfikir kretaif dan bertindak inovatif merupakan nilai tambah yang akn menjadi keunggulan dan keunggulan inilah yang akan menjadi daya saing, menurut Zimmer (1996:51) sukses kewirausahaan akan tercapai apabila seseorang berfikir dan melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang lama dengan cara-cara yang baru.

Ciri-ciri wirausaha yang kreatif dan inovatif adalah : 1. 2. 3. 4. Penuh percaya diri, optimis, berkomitmen, disiplin dan bertanggung jawab. Memiliki inisiatif, penuh energy, cdkatan dalam bertindak dan aktif. Memiliki motif berprestasi, berorientasi pada hasil dan wawasan ke depan. Memiliki jiwa kepemimpinan, berani tampil beda dan dapat di percaya dan tangguh dalam bertindak. 5. Berani mengambil resko dengan penuh perhitungan dan menyukai tantangan.

Proses kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma yaitu adanya tantangan, dari tantangan tersebut muncul gagasan, kemauan, dan dorongan untuk berinisiatif yaitu, berfikir dn bertindak inovatif sehingga tantangan awala tadi teratasi dan terpecahkan.

Fungsi dan peran wirausaha dapat dilihat melalui 2(dua) pendekatan yaitu: 1. Secara Mikro Wirausaha memiliki dua peran yaitu sebagai penemu (innovator) dan sebagai perencana (planner), sebagai penemu wirausaha menemukan dan meniptakan sesuatu yang baru dan sebagai perencana wirausaha berperan merancang tindakan dan usaha baru, menencanakan strategi baru dll.

2.

Secara Makro Peran wirausaha adalah menciptakan kemakmuran, pemerataan kekayaan dan kesempatan kerja yang berfungsi sebagai mesin pertumbuhan perekonomian suatu Negara. Ide dapat menjadi peluang apabila wirausaha bersedia nelakukan evaluasi terhadap peluang secara terus menerus melalui proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda, dan seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kemauan ada kemauan tapi tidak ada pengetahuan maka tidak akan membuat orang sukses dan juga sebaliknya. Ada beberapa pengetahuan yang harus dimiliki wirausaha adalah :

1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan usaha yang ada. 2. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab. 3. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis Sedangkan keterampilan yang harus dimiliki wirasusaha adalah : 1. 2. 3. 4. 5. Keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan resiko. Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah. Keterampilan dalam memimpin dan mengelola. Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi. Keterampilan teknik usaha yang dilakukan. Menurut Michael Harris(2000:19) wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu yang memiliki ilmu pengetahan, keterampilan, dan kualitas individual yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.

Dalam kewirausahaan modal tidak selalu identik dengan modal yang berwujud(tangible) seperti uang atau barang tetapi juga modal yang tidak berwujud (intangible) seperti: 1. 2. 3. Modal intelektual. Modal sosial dan moral. Modal mental yang dilandasi agama.

Secara garis besar modal kewirausahaan dapat di bagi menjadi 4(empat) jenis yaitu : 1. Modal intelektual. Modal intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang di sertai pengetahuan, kemampuan, keterampilan, komitmen, dan tanggung jawab sebagai modal tambahan dan ide merupakan modal utama yang akan membentuk modal lainya. Kompetensi inti (core competency) adalah kreatifitas dan inovasi dalam rangka menciptakan nilai tambah untuk meraih keunggulan dengan berfokus pada pengembangan pengetahuan dan keunikan (seperti citra). 2. Modal sosial dan moral. Seorang wirausaha yang baik biasanya memiliki etika wirausaha seperti :  Kejujuran  Memiliki integritas  Menepati janji  Kesetiaan  Kewajaran  Suka membantu orang lain  Menghormati orang lain  Warga Negara yang baik dan taat hukum  Mengejar keunggulan dan  Bertanggung jawab 3. Modal mental yang dilandasi agama. Modal mental adalah kesiapan berdasarkan landasan agama, diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi resiko dan tantangan. 4. Modal Material. Modal dalam bentuk uang atau barang, modal ini terbentuk apabila seseorang memiliki jenis-jenis modal di atas.

CARA MERINTIS USAHA BARU


Dalam duinia bisnis ada 3 (tiga) cara untuk memasuki suatu usaha /bisnis yaitu : 1. Merintis usaha baru sejak awal Ada beberapa yang harus di perhatikan dalam merintis usaha baru ini yaitu :  Bidang usaha dan jenis usaha yang akan dirintis  Bentuk dan kepemilikan usaha yang akan dipilih  Tempat usaha yang akan dipilih  Organisasi usaha yang akan digunakan  Jaminan usaha yang mungkin diperoleh  Lingkungan usaha yang akan berpengaruh Dan untuk mengelola usaha tersebut harus diawali dengan :  Perencanaan usaha  Pengelolaan keuangan  Aksi strategis usaha  Teknik pengembangan usaha Dan untuk merintis usaha baru sebaiknya segera dilakukan analisis kelayakan usaha seperti SWOT yaitu :  Strength (analisis kekuatan)  Weakness (kelemahan)  Opportunity (peluang)  Threat (ancaman) 2. 3. Membeli perusahaan yang telah ada Kerja sama manajemen atau waralaba (franchising)

Kewirausahaan adalah suau disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,kemampuan,dan periilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin di hadapinya. Di lihat dari perkembangannya sejak abad ke-20 keweirausahaan sudah di perkenalkan di beberapa Negara misalnya di Belanda si kenal dengan ondernemer dan di Jerman di kenal dengan nama unternehmer pada tahun 1980-an hamper 500 seklah di USA memberikan pendidikan kewirausahaan, di Indonesia pendidikan kewirausahaan mas terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu. Dalam bukunya Reinventing Government David Osborne dan Ted Gaebler (1992) mengemukakan bahwa dalam perkembangan dunia dewasa ini di perlukan adanya pemerintah yang berjiwa kewirausahaan karena dengan memiliki jiwa wirausaha maka

birokrasi dan intuisi akan memiliki motivasi,optisme dan berlomba untuk menciptakan cara-cara baru yang lebih efisien, inovatif, fleksibel dan adaptif. Menurut Soeharto Prawirokusumo(1997:4) pendidikan kewirausahaan telah diajarka sebagai suatu disiplin ilmu tersendiriyang independen karena: 1. Kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata yaitu terdapat teori, konsep dan metode ilmiah yang lengkap. 2. Kewirausahaan memiliki dua konsep yaitu posisi pemulaan dan perkembangan usaha yang jelas tidak masuk kerangka pendidikan manajemen umum yang memisahkan antara manajemen dan kepemilikan usaha. 3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri yaitu kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. 4. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan pendapatan, atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.

KEWIRAUSAHAAN DILIHAT DARI BERBAGAI SUDUT PANDANG DAN KONTEKS


1. Pandangan Ahli Ekonomi. Wirausaha adalah orang yang mengobinasikan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, material dan peralatan lainya untuk meningkatkan nilai yang lebh tinggi dari sebelumya. 2. Pandangan Ahli Manajemen. Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, keterampilan untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis dan organisasi usaha baru (Marzuki Usman.1997:3). 3. Pandangan Pelaku Bisnis. Menurut scarborough dan Zimmerer (1993:5) wirausaha adalah yang menciptakan suatu bisnis baru dalam mengahdapi risiko dan ketidakpastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengenali peluang dan mengombinasikan sumber-sumber daya yang di perlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut. Menurut Dun Steinhoff dan John F.Burgess (1993:35) pengusaha adalah orang yang mengorganisasikan, mengelola dan keberanian menanggung risiko sebuah usaha atau perusahaan.

4. Pandangan Psikolog.

Wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh suatu tujuan serta suka bereksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain. 5. Pandangan Pemodal Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain, menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi masyarakat.

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
Menurut Geoffrey G.Meredith (1996:5-6) mengemukakan cirri-ciri dan watak kewirausahaan sbb: No 1. KARAKTERISTIK Percaya diri dan Optimis WATAK

2.

3. 4.

5. 6.

Memiliki kepercayaan diri yang kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain dan individualitas Berorientasi pada tugas dan hasil Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, energy, tekun dan tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif. Berani mengambil resiko dan Mampu mengambil resiko yag wajar menyukai tantangan Kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran serta kritik. Keorisinilan Inovatif, kreatif dan fleksibel Berorientasi masa depan Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan

Menurut Arthur Kuriloff dan John M.Mempil (1993:20) No 1. 2. 3. 4. 5. 6. NILAI-NILAI Komitmen Risiko moderat Melihat peluang Objektivitas Umpan balik Optimisme PERILAKU Menyelesaikan tugas hingga selesai. Tidak melakukan spekulasi, melainkan berdasarkan perhitungan yang matang. Memanfaatkan peluang yang ada sebaik mungkin. Melakukan pengamatan secara nyata untuk memperoleh kejelasan. Menganalisis data kinerja waktu untuk memadu kegiatan. Menunjukan kepercayaan diri yang besar walaupun berada dalam situasi berat.

7. 8.

Uang Manajemen proaktif

Melihat uang sebagai suatu sumber daya , bukan tujuan akhir. Mengelola berdasarkan perencanaan masa depan.

CIRI-CIRI UMUM KEWIRAUSAHAAN


1. Memiliki Motif Berprestasi Tinggi Wirausaha melakukan sesuatu hal secara tidak asal-asalan, sekalipun hal tersebut dapat dilakukan oleh orang lain. 2. Memiliki Perspektif ke Depan Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan, apapun impian atau target kita ingat kata kunci SMART (Specific, Measurable, Achieveable, Reality-based, Time-frame) yang berarti harus spesifik dan jelas , teratur, dapat dicapai, berdasarkan realitas atau kondisi kita saat ini dan memiliki jangka waktu tertentu. 3. Memiliki Kreatifitas Tinggi Hal-hal yang belum terfikirkan oleh orang lain sudah terfikirkan olehnya dan wirausaha mampu membuat hasil inovasinya tersebut menjadi permintaan, contohnya pengemasan air minum steril ke dalam botol sehingga air bias diminum langsung tanpa dimasak. 4. Memiliki Sifat Inovasi Tinggi Seorang wirausaha harus segera menerjemahkan mimpi-mimpinya menjadi inovasi untuk

mengembangkan bisnisnya, sifat inovatif dapat ditumbuhkan dengan memahami bahwa inovasi adalah suatu contoh suatu kerja keras, terobosan dan kaizen (perbaikan yang terus menerus). 5. Memiliki Komitmen Terhadap Pekerjaan Menurut Sony Sugema terdapat tiga hal yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha yang sukses yaitu : Mimpi, Kerja keras, dan Ilmu. 6. Memiliki Tanggung Jawab Komitmen sangat diperlakukan dalam pekerjaan sehingga mampu melahirkan tanggung jawab. 7. Memiliki Kemandirian atau Ketidaktergantungan Terhadap Orang Lain Orang yang mandiri adalah orang yang tidak suka mengandalkan orang lain namun justru mengoptimalkan segala daya dan upaya yang dimilikinya sendiri. 8. Memiliki Keberanian Menghadapi Resiko

Berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan sebelumnya merupakan kunci awaldalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proposional terhadap resiko yang akan diambil. Resiko yang diperitungkan dengan baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil. Wirausaha harus bias belajar mengelola resiko dengan cara mentransfer atau berbagi resiko ke pihak lain seperti bank, investor, konsumen, pemasok dan lain sebagainya. 9. Selalu Mencari Peluang Seorang wirausaha sejati mampu melihat sesuatu dalam perspektif atau dimensi yang berlainan pada satu waktu. 10. Memiliki Jiwa Kepemimpinan Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan dan semangat untuk mengembangkan orang-orang disekelilingnya, seorang pemimpin lebih baik tidak diukur dari berapa banyak pengikut atau pegawainya, tetapi kualitas orang-orang yang mengikutinya serta berapa banyak pemimpin baru disekelilingnya. 11. Memiliki Kemampuan Manajerial Kemampuan manajerial seseorang dapat dilihat dati 3 kemampuan yaitu : y Kemampuan teknik y Kemampuan pribadi/personal y Kemampuan emosional 12. Memiliki Kemampuan Personal Seorang wirausaha harus memperkaya diri dengan berbagai keterampilan personal contoh : y Seorang pemilik toko roti dan kue harus memiliki kemampuan personal dalam membuat kue dengan berbagai macam resep. y Seorang pemilik bengkel harus memiliki keterampilan mereparasi kendaraan bermotor. y Seorang koreografer setidaknya harus menguasai beberapa tarian dari berbagai bidang yang berbeda.

NILAI-NILAI HAKIKI KEWIRAUSAHAAN


Beberapa nilai hakiki penting dari kewirausahaan yaitu : 1. Percaya Diri Percaya diri merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan(Soesarsono Wijandi, 1988:33), kepercayaan diri ini bersifat internal, sangat relatif, dinamis, dan banyak ditentukan oleh kemampuan untuk memulai, melaksanakan, dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri merupakan landasan yang kuat untuk meningkatkan karsa dan karya seseorang, sebaliknya setiap karya yang dihasilkan akan menumbuhkan dan meningkatkan kepercayaan diri.

2.

Berorientasi pada Tugas dan Hasil Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu mengutamakan nilainilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan, dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan, kuat, energik dan berinisiatif, Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai sesuatu.

3.

Keberanian Mengambil Resiko Menurut Angelita S. Bajaro seorang wirausaha yang berani menaggung risiko adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik (Yuyun Wirasasmita, 1994:2), menurut Geoffrey G.Meredith. 1996:37 wirausaha menyukai tantangan yang sukar namun dapat dicapai. Pilihan terhadap resiko ini sangat bergantung pada :

y Daya tarik setiap alternatif. y Siap untuk mengalami kerugian. y Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal. 4. Kepemimpinan Kepemimpinan memiliki sifat-sifat sbb : y Kepeloporan y Keteladanan y Tampil beda y Mampu berfikir divergen dan konvergen 5. Berorientasi ke Masa Depan Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada saat ini. 6. Keorisinilan: Kreatifitas dan Inovasi Wirausaha yang inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin dengan adanya cara-cara baru yang lebih baik (Yuyun Wirasasmita, 1994:7) dengan ciri-ciri : y Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik y Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya y Selalu ingin tampil beda atau memanfaatkan perbedaan. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kretifitas mengandung pengertian : y Penciptaan atas sesuatu yang awalnya tidak ada y Hasil kerja sama masa kini untuk memperbaiki masa lalu dengan cara yang baru y Menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik

BERFIKIR KREATIF DALAM KEWIRAUSAHAAN


Menurut Zimerer(1996) untuk mengembangkan keterampilan berfikir seseorang menggunakan otak sebelah kiri sedangkan untuk belajar mengembangkan keterampilan kreatif digunakan otak sebelah kanan. Zimerer mengemukakan beberapa kidah atau kebiasaan , kewirausahaan yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Create, innovate, and activate ( ciptakan, temukan, dan aktifkan ) Always be on the look out for new opportunities ( selalu mencari peluang baru ) Keep it simple ( berfikir sederhana ) Try it, fix it, do it ( selalu mencoba, memperbaiki dan melakukannya ) Shoot for the top (selalu mengejar yang terbaik, terunggul, dan ingin sepat mencapai sasaran) Don t be ashamed to smart small ( jangan malu untuk memulai dari hal-hal kecil ) Don t fear failure : learn form it ( jangan takut gagal, belajarlah dari kegagalan ) Never give up ( tidak pernah menyerah atau berhenti karena wirausaha bukan orang yang mudah menyerah ) 9. Go for it ( berusaha untuk terus mengejar apa yang diinginkan )

SIKAP DAN KEPRIBADIAN WIRAUSAHA


Menurut Inkeles (1974:24) kualitas manusia modern tercermin pada orang yang berpartisipasi dalam produksi modern yang di manifestasikan dalam bentuk sikap, nilai, dan tingkah laku dalam kehidupan sosial. Kewirausahaan mencakup sikap terbuka, bebas, pandangan yang luas, orientasi pada masa yang akan datang, perencanaan, yakin, sadar, dan hormat terhadap orang lain serta pendapatnya. Menurut Harjoso ( 1978:5) modernisasi merupakan sikap menggambarkan : y y y y y y Keterbukaan bagi pembaruan dan perubahan Kesanggupan membentuk pendapat secara demokratis Orientasi pada masa kini dan masa depan Keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri Keyakinan terhadap kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi Anggapan bahwa keberhasilan merupakan hasil dari prestasi

MOTIF BERPRESTASI KEWIRAUSAHAAN

Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan hasrat untuk mencapai hasil terbaik guna mencapai hasil terbaik guna mencapai kepuasan pribadi (Gede Anggan Suhandana, 1980:55) factor dasarnya adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi pada umumnya memiliki ciri-ciri : 1. 2. 3. 4. 5. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi Berani menghadapi risiko dengan penuh perhitungan Menyukai dan melihat tantangan secara seimbang ( fifty-fifty ) Menurut Victor Vroom, ada tiga variable yang saling berhubungan yaitu : 1. 2. 3. Attractiveness, merupakan imbalan yang diperoleh dari pekerjaan Performance-reward linkage, yaitu hubungan antara imbalan yang di peroleh dan kinerja Effort performace linkage, yaitu hubungan antara usaha dan kinerja yang dihasilkan, Ada tiga prinsip dari teori harapan yaitu : 1.
P=f( M x A )

Prestasi (Performance-P) adalah fungsi perkalian antara motivasi (motivation-M) dan kemampuan (ability-A) Motivasi merupakan fungsi perrkalian dari valensi tingkat pertama (V1) dengan harapan (expectancy-E) Valensi tingkat pertama merupakan fungsi perkalian antara jumlah valensi yang melekat pada perolehan tingkat kedua dengan instrumental (I)

2.
M=f( V1 x E )

1.
V2=f( V1 x I )

Menurut Nasution (1982:26) dan Louis Allen (1986:70) ada tiga fungsi motif yaitu : 1. 2. 3. Mendorong manusia untuk menjadi penggerak atau motor yang melepaskan enegi. Menentukan arah pembuatan ke tujuan tertentu Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus di jalankan untuk mencapai suatu tujuan dengan menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat bagi pencapaian tujuan tersebut. Dalam Entrepreneur s Handbook yang dikutip oleh Yuyun Wirasasmita (1994:8) alas an mengapa seseorang menjadi wirausaha : 1. Alasan keuangan Untuk mencari nafkah, menjadi kaya, mencari pendapatan tambahan, dan sebagai jaminan stabilitas keuangan.

2.

Alasan sosial Untuk memperoleh gengsi/status agar dapat di kenal dan dihormati, menjadi contoh agar dapat dicontoh oleh orang dan agar ertemu orang banyak.

3.

Alasan pelayanan Untuk membuka lapangan pekerjaan, menatar dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.

4.

Alasan pemenuhan diri Untuk menjadi atasan/mandiri, mencapai sesuatu yang dinginkan, menghindari ketergantungan pada orang lain, menjadi lebih produktif, dan menggunakan kemampuan pribadi. Menurut Zimmerer (1996:3) terdapat beberapa peluang yang dapat diambil dari kewirausahaan yaitu:

1. 2. 3. 4.

Peluang memperoleh control atas kemampuan diri Peluang memanfaatkan potensi yang dimiliki secara penuh Peluang memperoleh manfaat secara financial Peluang berkontribusi kepada masyarakat dan menghargai usaha-usaha seseorang.

Tentang Kewirausahaan
By: Ade S | Label: Entrepreneurship, Kewirausahaan |

Wirausaha adalah seseorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya system ekonomi perusahaaan yang bebas. Karir kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat, menghasilkan imbalan financial yang nyata. Wirausaha di berbagai industry membantu perekonomian dengan menyediakan pekerjaan dan memproduksi barang dan jasa bagi konsumen dalam negeri maupun di luar negeri. Meskipun perusahaan raksasa menarik perhatian banyak publik akan tetapi bisnis kecil dan kegiatan kewirauasahaannya setidaknya memberikan andil nyata bagi kehidupan sosial dan perekonomian dunia.

IMBALAN DALAM WIRAUSAHA Tiap orang tertarik kepada kewirausahaan kerena berbagai imbalan yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori dasar : Laba, Kebebasan, dan kepuasan dalam menjalani hidup.

A. Imbalan Berupa Laba Wirausaha mengharapkan hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan uang yang diinvestasikan tetapi juga memberikan imbalan yang pantas bagi resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri. Dengan demikian imbalan berupa laba merupakan motofasi yang kuat bagi wirausaha tertentu. Laba adalah salah satu cara dalam mempertahankan nilai perusahaan. Beberapa wirausaha mungkin mengambil laba bagi dirinya sendiri atau membagikan laba tersebut, tetapi kebanyakan wirausaha puas dengan laba yang pantas. B. Imbalan Berupa Kebebasan Kebebasan untuk menjalankan perusahaannya merupakan imbalan lain bagi seorang wirausaha. Hasil survey dalam bisnis berskala kecil tahun 1991 menunjukkan bahwa 38% dari orang-orang yang meninggalkan pekerjaan nya di perusahaan lain karena mereka ingin menjadi bos atas perusahaan sendiri. Beberapa wirasuaha menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan perilaku kerja pribadnya secara fleksibel. Kenyataannya banyak wirausaha tidak mengutamakan fleksibiltas disatu sisi saja. Akan tetapi wirausaha menghargai kebebasan dalam karir kewirausahaan, seperti mengerjakan urusan mereka dengan cara sendiri, memungut laba sendiri dan mengatur jadwal sendiri. C. Imbalan Berupa Kepuasan Dalam Menjalani Hidup Wirausaha sering menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam menjalankan bisnisnya sendiri. Pekerjaan yang mereka lakukan memberikan kenikmatan yang berasal dari kebebasan dan kenikmatan ini merefleksikan pemenuhan kerja pribadi pemilik pada barang dan jasa perusahaan. Banyak perusahaan yang dikelolah oleh wirausaha tumbuh menjadai besar akan tetapi ada juga yang relative tetap berskala kecil.

TANTANGAN BERWIRAUSAHA Meskipun imbalan dalam berwirasuaha menggiurkan, tapi ada juga biaya yang berhubungan dengan kepemilikan bisnis tersebut. Memulai dan mengoperasikan bisnis sendiri membutuhkan

kerja keras, menyita banyak waktu dan membutuhkan kekuatan emosi. Kemungkinan gagal dalam bisnis adalah ancaman yang selalu ada bagi wirausaha, tidak ada jaminan kesuksesan. Wirausaha harus menerima berbagai resiko berhubungan dengan kegagalan bisnis. Tantangan berupa kerja keras, tekanan emosional, dan risiko meminta tingkat komitmen dan pengorbanan jika kita mengharapkan mendapatkan imbalan.

KARAKTERISITK WIRAUSAHA Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju/sukses. Gooffrey G. Meredith (1996; 5-6) mengemungkakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan seperti berikut :

Pendapat lain M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993; 6-7 ) mengemungkakan delapan karakteristik yang meliputi : 1. 2. 3. 4. 5. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya. Lebih memilih risiko yang moderat. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil Selalu menghendaki umpan balik yang segera Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan

6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik . 7. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah 8. Selalu menilai prestasi dengan uang.

Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia tidak setengahsetengah dalam melakukan pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan artinya risiko yang di ambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung oleh komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai ada hasil. Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan objektif dan merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat optimis yang tingggi karena ada hasil yang diperoleh, maka uang selalu dikelolah secara proaktif dan dipandang sebagai sumber daya. Dalam mencapai keberhasilannya, seorang wirausaha memiliki ciri-ciri tertentu pula. Dalam Enterpreneurship and Small Enterprise Development Report (1986) yang dikutip oleh M. Scarborough dan Thomas W. immerer 1993;5) dikemungkinan beberapa karakteristik kewirausahaan yang berhasil, Diantaranya memiliki ciri-ciri : 1. Proaktif, yaitu berinisiatif dan tegas 2. Berorientasi pada prestasi, yang tercermin dalam padangan dan bertindak terhadap peluang, orientasi efisiensi, mengutamakan kualitas pekerjaan, berencana, dan mengutamakan monitoring 3. Komitmen kepada orang lain, misalnya dalam mengadakan kontrak dan hubungan bisnis.

Berpikir Kreatif dalam Kewirausahaan Menurut Zimmererr (1996) untuk mengembangkan ketramplan berfikir, seseorang menggunakan otak sebelah kanan. Sedangkan untuk belajar mengembangkan ketrampilan berpikir digunakan otak sebelah kiri, ciri-cirinya :
y y y y y y

Selalu bertanya : Apa ada cara yang lebih baik? Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan rutin Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif yang berbeda Menyadari kemungkinan banyak jawaban ketimbang satu jawaban yang benar Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan untuk mencapai sukses Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan inovasi

Memiliki ketrampilan helicopter yaitu kemampuan untuk bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang lebih luas kemudian memfokuskannnya pada kebutuhan untuk berubah. MENGENAL TENTANG KEWIRAUSAHAAN

Nama : Kamrianti Ramli Nim : 10B13006

Tujuan Materi: Adapun tujuan materi ini adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menggambarkan perkembangan teori dan istilah wirausaha Memahami kewirausahaan sebagai suatu disiplin ilmu Memahami objek studi kewirausahaan Memahami hakikat kewirausahan Memahami karakteristik dan nilai-nilai kewirausahaan Menggambarkan sikap dan kepribadian kewirausahaan Memahami motif berwirausaha

Materi: Wirausaha berasal dari kata entrepreneur merupakan seseorang yang percaya diri dalam melakukan suatu pekerjaan, memanfaatkan peluang, kreatif, dan inovatif dalam mengembangkan usahanya. Menurut Alma (2009:22) definisi wirausaha yang asal katanya adalah terjemahan dari entrepreneur. Istilah wirausaha ini berasal dari entrepreneur (bahasa Perancis) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau go-between. Perkembangan teori dan istilah entrepreneur adalah sebagai berikut1:
y y y y y y y

Asal kata entrepreneur dari bahasa Perancis berarti between taker atau go-between Abad pertengahan berarti aktor atau orang yang bertanggung jawab dalam proyek produksi berskala besar Abad 17 diartikan sebagai orang yang menanggung resiko untung rugi dalam mengadakan kontrak pekerjaan dengan pemerintah dengan menggunakan fixed price Tahun 1725, Richard Cantillon menyatakan entrepreneur sebagai orang yang menanggung resiko yang berbeda dengan orang yang memberi modal Tahun 1797, Bedeau menyatakan wirausaha sebagai orang yang menanggung resiko, yang merencanakan, supervisi, mengorganisasi dan memiliki Tahun 1803, Jean Baptist Say menyatakan adanya pemisahan antara keuntungan untuk entrepreneur dan keuntungan untuk pemilik modal Tahun 1876, Francis Walker, membedakan antara orang menyediakan modal dan menerima bunga, dengan orang yang menerima keuntungan karena keberhasilannya memimpin usaha

y y y y y y y

Tahun 1934, Joseph Schumpeter, seorang entrepreneur adalah seorang inovator dan mengembangkan teknologi Tahun 1961, David McLelland, entrepreneur adalah seorang yang energik dan membatasi resiko Tahun 1964, Peter Drucker, seorang entrepreneur adalah seseorang yang mampu memanfaatkan peluang Tahun 1975, Albert Shapero, seorang yang memiliki inisiatif, mengorganisir mekanis sosial dan ekonomi, dan menerima resiko kegagalan Tahun 1980, Karl Vesper, seorang entrepreneur berbeda dengan seorang ahli ekonomi, psikologi, business persons, dan politicians Tahun 1983, Gifford Pinchot, intrapreneur adalah seorang entrepreneur dari dalam organisasi yang sudah ada/organisasi yang sedang berjalan Tahun 1985, Robert Hisrich menyatakan entrepreneur adalah proses menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya disertai dengan menanggung resiko keuangan, kejiwaan, sosial, dan menerima balas jasa dalam bentuk uang dan kepuasaan pribadinya.

Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang ungkin dihadapinya. Dalam konteks bisnis, menurut Thomas W. Zimmerer (dalam Suryana 2001:2), kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin, proses sistematis penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar. Kreativitas oleh Zimmerer diartikan sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan menghadapi peluang. Sedangkan keinovasian diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan kreatvitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk mempertinggi dan meningkatkan taraf hidup. Jadi dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang sistematis untuk menerapkan sikap kreatif dan inovasi dalam mengembangkan ide-ide baru guna menghadapi persaingan bisnis atau usaha. Zaman dulu kewirausahaan merupakan urusan pengalaman langsung di lapangan. Padahal kewirausahaan itu bukan hanya merupakan bakat bawaan sejak lahir, namun kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan. Dipelajari melalui proses pendidikan dan diajarkan melalui proses pendidikan formal atau informal. Menurut Suyana (2009:2) bahwa Entrepreneurship are not only born but also made artinya kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan pengalaman lapangan, tetapi juga dapat dipelajari dan diajarkan. Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan. Mereka yang menjadi entrepreneur adalah orang-orang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkan potensinya untuk menangkap peluang serta mengorganisir usahanya dalam mewujudkan cita-citanya. Oleh karena itu, untuk menjadi wirausaha yang sukses, memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus memiliki pengetahuan segala aspek usaha yang akan ditekuninya dalam proses pendidikan kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen. Pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri

yang independen menurut Soeharto Prawirokusumo (dalam Suryana, 2001:3) dikarenakan (1) kewirausahaan berisi body of knowledge yang utuh dan nyata yaitu ada teori, konsep, dan metode ilmiah yang lengkap, (2) kewirausahaan memiliki dua konsep yaitu posisi venture startup dan venture growth, ini jelas tidak masuk dalam frame work general management courses yang memisahkan antara management dan business ownership, (3) kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda, (4) kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan berusaha dan pemerataan pendapatan atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur. Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam bentuk perilaku. Menurut Soparman Soemahamidjaja (dalam Suryana, 2009:4) bahwa kemampuan seseorang yang menjadi objek kewirausahaan meliputi:
y

y y

y y y y

Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha. Dalam merumuskan tujuan hidup/usaha tersebut perlu perenungan, koreksi yang kemudian berulang-ulang di baca dan diamati sampai memahami apa yang menjadi kemauannya Kemampuan memotivasi diri untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang menyala-nyala Kemampuan untuk berinisiatif yaitu mengerjakan sesuatu yang baik tanpa menunggu perintah orang lain, yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan berinisiatif Kebiasaan berinisiatif yang melahirkan kreativitas (daya cipta) setelah dibiasakan berulang-ulang akan melahirkan motivasi. Kebiasaan inovatif adalah desakan dalam diri untuk selalu mencari berbagai kemungkinan baru atau kombinasi baru apa saja yang dapat dijadikan piranti dalam menyajikan barang dan jasa bagi kemakmuran masyarakat. Kemampuan untuk membentuk modal uang atau barang modal Kemampuan untuk mengukur waktu dan membiasakn diri untuk selalu tepat waktu dalam segala hal tindakannya melalui kebiasaan yang selalu tidak menunda pekerjaan Kemampuan mental yang dilandasi dengan agama Kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang baik maupun yang menyajikan

Kewirausahaan muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ideide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas, dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha. Berwirausaha menurut Meredith (dalam Suryana, 2001:7) adalah memadukan perwatakan pribadi, keuangan, dan sumber daya. Oleh karena itu, berwirausaha merupakan sebuah pekerjaan atau karier yang harus bersifat fleksibel, dan imajinatif, mampu merencanakan, mengambil resiko, mengambil keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan. Syarat berwirausaha harus memiliki kemampuan untuk menemukan dan mengevaluasi peluang, mengumpulkan sumbersumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan dari peluang-peluang itu. Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing.

Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang memiliki perilaku inovatif dan kreatif dan pada setiap orang yang menyukai perubahan, pembaharuan, kemajuan, dan tantangan. Ada enam hakikat penting kewirausahaan, yaitu:
y y y y y y

Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan perkembangan usaha Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan sesuatu yang berbeda yang bermanfaat memberikan nilai lebih Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.

Banyak para ahli yang mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan konsep yang berbeda-beda. Geoffrey G. Meredith (dalam Suryana, 2001:8) misalnya mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan seperti berikut: Ciri-ciri Percaya diri Watak Keyakinan, ketidaktergantungan, individualitas, dan optimisme

1. 1.

Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi 1. 2. Berorientasi pada tugas dan laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras mempunyai dorongan kuat, energetik hasil dan inisiatif Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan suka tantangan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik 1. 3. Pengambilan resiko Inovatif dan kreatif serta fleksibel Pandangan ke depan, perspektif 1. 4. Kepemimpinan

1. 5.

Keorisinilan

1. 6.

Berorientasi ke masa depan

M. Scarborough dan Thomas W. Zimmmerer (dalam Suryana, 2001:8-9) mengemukakan delapan karakteristik:
y y y y y y y y

Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya. Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab akan selalu mawas diri. Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih resiko yang moderat, artinya ia selalu menghindari risiko yang rendah dan menghindari risiki yang tinggi Confidence in their ability to success, yaitu percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik yang segera High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik Future orientation, yaitu berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan Value of achievement over money, yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah Skill at organizing, yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah

Arthur Kuriloff dan John M Mempil (dalam Suryana, 2001:9) mengemukakan karakteristik kewirausahaan dalam bentuk nilai-nilai dan perilaku kewirausahaan: Values Commitment Moderate risk Seeing opportunities Objectivity Feedback Optimism
y

y y y y y

Behavior Staying with a task until finished Not gambling,cut choosing a middle course And gasping them Observing reality clearly Analyzing timely performance data to guide activity Showing confidence in novel situations

Money

Proactive management

y y

Seeing it as resorce and not an end in itself Managing through reality based on forward planning

Beberapa ciri kewirausahaan secara ringkas dikemukakan oleh Vermon A musselman, Wasty Sumanto dan Geoffrey Meredith (dalam Suryana, 2009:10) yaitu: (1) keinginan yang kuat untuk berdiri sendiri, (2) kemauan untuk mengambil risiko, (3) kemampuan untuk belajar dari pengalaman, (4) memotivasi diri sendiri, (5) semangat untuk bersaing, (6) orientasi pada kerja keras, (7) percaya pada diri sendiri, (8) dorongan untuk berprestasi, (9) tingkat energi yang tinggi, (10) tegas, (11) yakin pada kemampuan sendiri, (12) tidak suka uluran tangan dari pemerintah/pihak lain di masyarakat, (13) tidak tergantung pada alam dan berusaha untuk tidak menyerah pada alam, (14) kepemimpinan, (15) keorisinilan, dan (16) berorientasi ke masa depan dan penuh gagasan M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (dalam Suryana, 2001:10) mengemukakan karakteristik kewirausahaan yang berhasil, diantaranya memiliki ciri-ciri:
y y

Proaktif, yaitu berinisiatif dan tegas Berorientasi pada prestasi, yang tercermin dalam pandangan dan bertindak terhadap peluang, orientasi efisiensi, mengutamakan kualitas pekerjaan, berencana, dan mengutamakan monitoring Komitmen kepada orang lain, misalnya dalam mengadakan kontrak dan hubungan bisnis

Secara eksplisit, Dan Steinnhoff dan John F Burgess (dalam Suryana, 2001:10) mengemukakan beberapa karakteristik yang diperlukan untuk menjadi wirausaha yang berhasil, yaitu:
y y y y y y

Memiliki visi dan tujuan yang jelas Bersedia menanggung risiko waktu dan uang Berencana dan mengorganisir Kerja keras sesuai dengan tingkat urgensinya Mengembangkan hubungan dengan pelanggan, pemasok, pekerja, dan yang lainnya Bertanggung jawab terhadap keberhasilan dan kegagalan

Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi juga oleh sifat dan kepribadian seseorang. The officer of Advocacy of small Business Administration yang dikutip oleh Dan Steinhoff dan John F Burgess mengemukakan bahwa kewirausahaan yang berhasil pada umumnya memiliki sifat-sifat kepribadian sebagai berikut:
y y y

Thaey have the self-confidence to work independently work hard and understand that the risk taking is part of the equation for success They have organization ability, can set goals, are results-oriented, and take responsibility for the results of their endeavors-good or bad They are creative and seek an outlet for their creativity in an entrepreneurship

They enjoy challenges and find personal fulfiment in seeing their ideas through to completion

Menurut Ahmad Sanusi ada beberapa kecenderungan profil pribadi pewirausaha dan kewirausahaan yang dapat diangkat dari kegiatan sehari-hari, di antaranya:
y

y y y y y

y y

y y y

y y y

Tidak menyenagi lagi hal-hal yang sudah terbiasa/tetap/sudah teratur/diatur dan jelas. Ia selalu bosan dengan kegiatan rutinitas sehingga timbul harapan-harapan dan keinginan untuk selalu berubah, ada tambahan, pengayaan, atau perbaikan mutu Mulai suka memandang ke luar, berorientasi pada aspek-aspek yang lebih luas dari soal yang dihadapi untuk memperoleh peluang baru Makin berani, karena merasa perlu untuk menunjukkan sikap kemandirian atau prakarsa atas nama sendiri Suka bermain-main dengan daya imajinasi dan mencoba menyatakan daya kreativitas serta memperkenalkan hasil-hasilnya kepada pihak lain Karena sendiri, maka ada keinginan berbeda atau maju, dan toleransi terhadap perbedaan dari pihak lain Menyatakan suatu prakarsa setelah gagasan awalnya diterima dan dikembangkan, serta dapat dipertanggungjawabkan dari beberapa sudut. Prakarsa dianggap tidak final, bahkan terbuka untuk modifikasi dan perubahannya Dengan kerja keras dan kemajuan tahap demi tahap yang tercapai timbul rasa percaya diri dan sikap optimisme yang lebih mendasar Sikap dan perilaku kewirausahaan di atas, dijinakan/dikombinasikan dengan mempelajari keterampilan manajemen usaha dalam bentuk perencanaan dan pengembangan produk, penetrasi/pengembangan pasar, organisasi dan komunikasi perusahaan, keuangan, dan lain-lain Meskipun azasnya bekerja keras, cermat dan sungguh-sungguh namun aspek risiko tidak bisa dilepaskan sampai batas yang dapat diterima Dengan risiko tersebut, dibuatkanlah tekad, komitmen , dan kekukuhan hati terhadap alternatif yang dipilih Berhubung yang dituju ada kemajuan yang terus menerus, maka ruang lingkup memandang pun jauh dan berdaya juang tinggi, karena sukses tidak datang tanpa dasar atau tiba-tiba Adanya perluasan pasar dan pihak lain yang bersaing mendorong kemauan keras untuk membuat perencanaan lebih baik, bekerja lebih baik, untuk mencapai hasil lebih baik bahkan yang terbaik dan berbeda Sikap hati-hati dan cermat mendorong kesiapan bekerja sama dengan pihak lain yang sama-sama mencari kemajuan dan keuntungan. Akan tetapi, jika perlu, ia harus ada kesiapan untuk bersaing Ujian, godaan, hambatan, dan hal-hal yang tidak terduga dianggap tantangan untuknmencari berbagai ihtiar Memiliki toleransi terhadap kesalahan operasional atau penilaian. Ada instrospeksi dan kesediaan, serta sikap responsif dan arif terhadap umpan balik dan saran Punya kemampuan intensif dan seimbang dalam memperhatikan dan menyimak informasi dari pihak lain dengan meletakan posisi dan sikap sediri, dan mengendalikan diri sendiri terhadap sesuatu soal yang dianggap belum jelas

Menjaga dan memajukan nilai dan perilaku yang telah menjadi keyakinan dirinya, integritas pribadi yang mengandung citra dan harga diri, selalu bersikap adil, fair, dan sangat menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh orang lain.

Menurut Suharyadi (2007:10) bahwa sikap seorang wirausaha dapat dilihat dalam kegiatan sehari-hari yaitu:
y y

y y y

Disiplin yaitu ketepatan komitmen terhadap kewirausahaan terhadap tugas dan pekerjaannya. Komitmen tinggi yaitu seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya kepada konsumen akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut mendapat kepercayaan dari konsumen. Jujur, seorang wirausahawan harus jujur dalam hal karakteristik produk, pelayanan purnajual yang dijanjikan Kreatif dan inovatif, seorang wirausahawan harus memiliki daya kreatif dan inovatif tinggi untuk menciptakan produk terbaru Mandiri, sikap ini sangat mutlak dimiliki oleh seorang wirausahawan

Menurut Suryana (2001:14) ada empat nilai dengan orientasi dan ciri masing-masing yaitu:
y y

Wirausaha yang berorientasi kemajuan untuk memperoleh materi, ciri-cirinya pengambil risiko, terbuka terhadap teknologi, dan mengutamakan materi Wirausaha yang berorientasi pada kemajuan tetapi bukan untuk mengejar materi. Wirausaha ini hanya ingin mewujudkan rasa tanggung jawab, pelayanan, sikap positif, dan kreativitas Wirausaha yang berorientasi pada materi, dengan berpatokan pada kebiasaan sudah yang ada, misalnya dalam perhitungan usaha dengan kira-kira, sering menghadap ke arah tertentu supaya berhasil Wirausaha yang berorientasi pada non=materi, dengan bekerja berdasarkan kebiasaan, wirausaha model ini biasanya tergantung pada pengalaman, berhitung dengan menggunakan mistik, paham etnosentris, dan taat pada tata cara leluhur

Dari beberapa ciri kewirausahaan di atas, menurut Suryana (2001:15) ada beberapa nilai hakiki penting dari kewirausahaan yaitu:
y y

Percaya diri, kepercayaan diri berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja keras, dan kegairahan berkarya Berorientasi tugas dan hasil, seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif Keberanian mengambil risiko tergantung pada daya tarik setiap alternatif, persediaan untuk rugi, dan kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal. Kemampuan untuk mengambil risiko ditentukan oleh keyakinan diri, kesediaan untuk menggunakan kemampuan, dan kemampuan untuk mmenilai risiko.

y y

Kepemimpinan kewirausahaan memiliki sifat-sifat kepeloporan, keteladanan, tampil berbeda, lebih menonjol dan lebih menonjol, dan mampu berfikir divergen dan konvergen Berorientasi ke masa depan adalah perspektif, selalu mencari peluang, tidak cepat puas dengan keberhasilan dan berpandangan jauh ke depan Keorisinilan: kreativitas dan keinovasian. Kreativitas adalah kemampuan untuk berpikir yang baru dan berbeda, sedangkan keinovasian adalah kemampuan untuk bertindak yang baru dan berbeda.

Wirausaha adalah seorang inovator atau individu yang mempunyai kemampuan naluriah untuk melihat benda-benda materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar, mempunyai semangat dan kemampuan serta pikiran untuk menaklukkan cara berpikir yang tidak berubah, dan mempunyai kemampuan untuk bertahan terhadap oposisi yang tidak berubah, dan mempunyai kemampuan untuk bertahan terhadap oposisi sosial. Menurut Dusselman (dalam Suryana, 2001:25), seorang yang memiliki jiwa kewirausahaan ditandai oleh pola-pola tingkah laku sebagai berikut:
y y y

Keinovasian, yaitu usaha untuk menciptakan, menemukan dan menerima ide-ide baru Keberanian untuk menghadapi risiko yaitu usaha untuk menimbang dan menerima risiko dalam pengambilan keputusan dan dalam menghadapi ketidakpastian. Kemampuan manajerial, yaitu usaha-usaha yang dilakukan untuk melaksanakan fungsifungsi manajemen, yaitu usaha perencanaan, usaha untuk mengkoordinir, usaha untuk menjaga kelancaran usaha, dan usaha untuk mengawasi dan mengevaluasi usaha, Kepemimpinan yaitu usaha memotivasi, melaksanakan, dan mengarahkan terhadap tujuan usaha

Menurut Kathleen L. Hawkins & Peter A. Turla (dalam Suryana, 2001:25-26) pola tingkah laku kewirausahaan tergambar dalam perilaku dan kemampuan sebagai berikut:
y y y y y

Kepribadian, aspek ini bisa diamati dari segi kreativitas, disiplin diri, kepercayaan diri, keberanian menghadapi risiko, memiliki dorongan, dan kemauan kuat Kemampuan hubungan, operasionalnya dapat dilihat dari indikator komunikasi dan hubungan antar personal, kepemimpinan, dan manajemen Pemasaran, meliputi kemampuan dalam menentukan produk dan harga, periklanan dan promosi Keahlian dalam mengatur, operasionalnya diwujudkan dalam bentuk penentuan tujuan, perencanaan, dan penjadwalan, serta pengaturan pribadi Keuangan, indikatornya adalah sikap terhadap uang dan cara mengatur uang

Mengembangkan pribadi wirausaha identik dengan mengembangkan perilaku wirausaha yaitu mengenali diri sendiri dan kendala yang dihadapinya sebagai langkah awal. David McClelland (dalam Suryana, 2001:26) mengemukakan enam ciri perilaku kewirausahaan yaitu:
y y

Keterampilan mengambil keputusan dan mengambil risiko yang moderat dan bukan atas dasar kebetulan belaka Bersifat energetik, khususnya dalam bentuk berbagai kegiatan inovatif

y y y y

Tanggung jawab individual Mengetahui hasil-hasil dari berbagai keputusan yang diambilnya, dengan tolok ukur satuan uang sebagai indiaktor keberhasilan Mampu mengantisipasi berbagai kemungkinan di masa datang Memiliki kemampuan berorganisasi, yaitu bahwa seseorang wirausaha memiliki kemampuan keterampilan, kepemimpinan, dan manjerial

Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibanding sebelumnya. Menurut Suryana (2001:28) wirausaha yang memiliki motif berprestasi tinggi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
y y y y y

Mau mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya sendiri Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan kegagalan Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi Berani menghadapi risiko dengan penuh perhitungan Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang.

Ada beberapa alasan seseorang berwirausaha menurut Suryana (2001: 29) yakni:
y y y

Alasan keuangan, yaitu untuk mencari nafkah, untuk menjadi kaya, untuk mencari pendapatan tambahan, sebagai jaminan stabilitas keuangan Alasan sosial yaitu untuk memperoleh gengsi/status, untuk dapat dikenal dan dihormati, untuk menjadi contoh bagi orang tua di desa, agar dapat bertemu dengan orang banyak Alasan pelayanan, yaitu untuk memberi pekerjaan pada masyarakat, untuk menatar masyarakat, untuk membantu ekonomi masyarakat, demi masa depan anak-anak dan keluarga, untuk mendapatkan kestiaan suami/isteri, untuk membahagiakan ayah dan ibu Alasan memenuhi diri, yaitu untuk menjadi atasan/mandiri, untuk mencapai sesuatuyang diinginkan, untuk menghindari ketergantungan pada orang lain, agar lebih produktif dan untuk menggunakan kemampuan pribadi. Rangkuman

Kewirausahaan adalah suatu kemampuan kreatif dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dijadikan dasar, kiat dalam usaha atau perbaikan hidup. Hakikat dasar dari kewirausahaan adalah kreativitas dan keinovasian. Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru dan keinovasian adalah berbuat sesuatu yang baru. Kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri karena jelas objek, konsep, teori, dan metode ilmiahnya. Objek kewirausahaan meliputi kemampuan merumuskan tujuan dan memotivasi diri, berinisiatif, kemampuan membentuk modal dan mengatur waktu, mental yang kuat dan kemampuan untuk mengambil hikmah dari pengalaman.

Watak, sifat, jiwa, dan nilai kewirausahaan muncul dalam bentuk perilaku kewirausahaan dengan ciri-ciri percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, berani menghadapi resiko, kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi ke masa depan. Jiwa kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh setiap orang yang memiliki jiwa kreatif dan inovatif, seperti pemerintah, perguruan tinggi dan lembaga swadaya masyarakat lainnya baik secara indivisual maupun kelompok. Keberhasilan wirausaha sangat tergantung pada beberapa faktor, yaitu kemauan, kemampuan, peluang, dan kesempatan. Ada beberapa alasan mengapa seseorang berminat berwirausaha, yaitu alasan keuangan, alasan sosial, alasan pelayanan dan alasan memenuhi diri Materi Kelompok 4 Kewirausahaan dan Memulai Bisnis Kecil Oleh Azmi Fuad Al Kamil Mengapa Orang Mngambil Tantangan Wirausaha Mengambil resiko untuk memulai sebuah bisnis dapat menakutkan dan menggairahkan pada saat yang bersamaan. Seorang wirausahawan menggambarkannya sebagai hampir seperti melakukan bungee jumping. Anda mungkin takut, tetapi jika anda melihat enam orang lain melakukannya dan mereka dapat bertahan hidup, anda kemudian mampu melakukannya sendiri. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa orang bersedia mengambil resiko untuk memulai sebuah bisnis: Kesempatan. Laba. Kemerdekaan. Tantangan. Apakah Yang Dibutuhakan Untuk Menjadi Wirausahawan Apakah anda suskses sebagai wirausahawan ? anda dapat belajar mengenai kketerampilan manajerial dan kepemimpinan yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah perusahaan. Akan tetapi, anda mungkin tidak memiliki kepribadian untuk menanggung resiko, melakukan inisiatif, menciptakan misi, dan mengumpulkan orang lain untuk mengikuti jalan anda. Ciri-ciri itu lebih sulit untuk dipelajari atau didapatkan. Daftar sifat wirausaha yang ingin anda cari di dalam diri anda sendiri meliputi hal-hal berikut: Memerintah diri. Memelihara diri. Berorientasi tindakan.

Penuh semangat. Toleran terhadap ketidakpastian. Tim wirausaha Sebuah tim wirausaha (entrepreneurial team) adalah sekelompok orang yang berpengalaman dari berbagai area bisnis yang bergabung bersama untuk membentuk sebuah tim manajerial dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan, membuat, dan memasarkan sebuah produk baru. Wirausahawan Mikro dan Bisnis Berbasis Rumahan Tiadak setiap orang yang memulai bisnis memiliki tujuan untuk menumbuhkannya menjadi sebuah korporasi raksasa. Wirausahawan mikro adalah wirausahawan yang bersedia untuk menanggung resiko untuk memulai dan mengelola jenis bisnis yang tetap kecil, memungkinkan mereka untuk melakukan pekerjaan ruang ingin mereka lakukan, dan menawarkan kepada mereka gaya hidup yang seimbang. Alasan lain pertumbuhan bisnis berbasis rumahan meliputi hal-hal berikut ini: Teknologi computer yang telah menyeimbangkan persaingan. Adanya perampingan korporat yang telah membuat para pekerja menyadari tidak adanya jaminan pekerjaan. Adanya perubahan sikap social. Hukum pajak yang baru telah melonggarkan pembatasan tentang hukum rumahan. Dan, dalam bisnis rumahan juga terdapat beberapa tantangan, berikut adalah beberapa tantangan yang harus dihadapi: Mendapatkan pelanggan baru. Mengelola waktu. Memisahkan tugas kerja dan keluarga. Mematuhi peraturan kota. Mengelola resiko. Kewirauasahaan dalam Perusahaan

Kewirausahaan dalam sebuah organisasi besar acap kali tercermin dalam upaya dan prestasi pada intrawirausahawan. Intrawirausahawan (intrapreneur) adalah orang-orang kreatif yang bekerja sebagai wirausahawan dalam korporasi. Gagasannya adalah untuk menggunakan sumber daya perusahaan yang ada-manusia, financial, dan fisik-untuk meluncurkan produk baru dan menghasilkan laba baru. Mendorong Kewirausahaan-Apa yang Dapat Dilakukan Pemerintah Satu cara untuk mendorong kewirausahaan adalah melalui zona perusahaan. zona perusahaan (enterprise zone) adalah area geografis spesifik dimana pemerintah berusaha menarik investasi bisnis swasta dengan menawarkan pajak yang lebih rendah dan dukungan pemerintah lainnya. Sedangkan incubator (incubators) adalah pusat yang menawarkan fasilitas kepada bisnis baru seperti berbiaya rendah dengan layanan bisnis dasar, seperti akuntansi, nasihat legal, dan bantuan sekretaris. Memulai Dalam Bisnis Kecil Bisnis Kecil Vs Besar Small business administration (SBA) mendefinisikan bisnis kecil (small business) sebagai bisnis yang dimiliki dan dioperasikan secara independen, tidak dominan dalam bidang operasinya, dan memenuhi standar ukuran tertentu dalam hal jumlah karyawan atau penerimaan tahunan. Pentingnya Bisnis Kecil Karena 75% persen dari lapangan pekerjaan baru di negeri ini berada dalam bisnis kecil terdapat kesempatan yang sangat baik bahwa anda suatu hari nanti akan bekerja dalam bisnis kecil atau memulai sebuah bisnis kecil. Selain untuk memberikan kesempatan pekerjaan, perusahaan kecil percaya bahwa mereka menawarkan keuntungan lain yang tidak ditawarkan perusahaan besar. Keberhasilan dan Kegagalan Bisnis Kecil o Faktor Yang Menentukan Keberhasilan Bisnis Kecil: Pelanggan membutuhkan banyak perhatian pribadi seperti dalam sebuah salon. Produknya tidak mudah dibuat dengan tehnik produksi massal. Penjualan tiadak cukup besar untuk menarik perusahaan besar. Lingkungan tidak menarik karena criminal atau kemiskinan. Perusahaan besar menjual operasi waralaba kepada pembeli local. Pemilik memberi perhatian pada pesaing baru.

Bisnis berada dalam industri pertumbuhan. o Faktor Penyebab Kegagalan Bisnis Kecil: Terjun terlebih dahulu tanpa menguji keadaan pada skala kecil. Menetapkan harga terlalu rendah atau tinggi pada barang dan jasa. Memulai dengan modal terlalu kecil. Meminjam uang tanpa perencanaan. Membeli terlalu banyak dengan kredit. Membawa kebiasaan keborosan pribadi kedalam bisnis. Tidak memahami siklus bisnis. Belajar Mengenai Operasi Bisnis Kecil o Belajar dari orang lain. o Carilah pengalaman. o Mengambil alih perusahaan yang berhasil. Mengelola Sebuah Bisnis Kecil Untuk membantu anda berhasil sebagai pemilik bisnis, dalam bagian berikut ini, kita akan menjelajahi fungsi bisnis dalam situasi bisnis kecil: Merencanakan bisnis anda. Mendanai bisnis anda. Mengenal pelanggan anda (pemasaran). Mengelola karyawan anda (pengembangan sumber daya manusia). Membuat catatan (akuntansi) Memasuki Pasar Internasional : Prospek Bisnis Kecil Telah jelas bahwa pasar dunia secara potensi jauh lebih besar, pasar yang jauh lebih menguntungkan bagi bisnis kecil dibanding Amerika Serikat saja.meskipun dengan adanya potensi tersebut, sebagian besar bisnis kecil masih tidak berpikir untuk memasuki pasar

internasional. Disamping fakta bahwa sebagian besar pasar dunia terletak di luar amerika serikat terdapat alasan bagus lainnya untuk memasuki pasar internasional. Misalnya, dengan mengekspor produk dapat menyerap persediaan yang berlebih, melunakkan penurunan dalam pasar domestik, dan memperpanjang siklus hidup produk. Bisnis kecil mempunyai sejumlah keuntungan atas bisnis besar dalam perdagangan internasional, diantaranya : Pembeli luar negeri lebih senang berurusan dengan individu dibandingkan dengan birokrasi korporat besar. Perusahaan kecil biasanya dapat memulai mengirimkan jauh lebih cepat. Perusahaan kecil memberikan ragam banyak pemasok dan Perusahaan kecil dapat memberikan pelayanan yang lebih personal dan perhatian yang lebih tidak berbagi karena setiap akun luar negeri merupakan sumber bisnis besar bagi mereka.

You might also like