You are on page 1of 14

PERUBAHAN FISIOLOGI /ADAPTASI FISIK PADA BAYI BARU LAHIR

PENDAHULUAN
Sebagai seorang bidan harus mampu memahami tentang beberapa adaptasi atau perubahan fisiologi bayi baru lahir (BBL). Hal ini sebagai dasar dalam memberikan asuhan kebidanan yang tepat. Setelah lahir, BBL harus mampu beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung (plasenta) menjadi mandiri secara fisiologi. Setelah lahir, bayi harus mendapatkan oksigen melalui sistem sirkulasi pernapasannya sendiri, mendapatkan nutrisi per oral untuk mempertahankan kadar gula darah yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit /infeksi. Periode adaptasi ini disebut sebagai periode transisi, yaitu dari kehidupan di dalam rahim ke kehidupan di luar rahim. Periode ini berlagsung sampai 1 bulan atau lebih. Transisi yang paling cepat terjadi adalah pada sistem pernapasan, sirkulasi darah, termoregulasi, dan kemampuan dalam mengambil dan menggunakan glukosa. ADAPTASI /PERUBAHAN FISIOLOGI PADA BBL Menurut Pusdiknakes (2003) perubahan fisiologis pada bayi baru lahir adalah : 1. Perubahan sistim pernapasan / respirasi Selama dalam uterus, janin mendapatkan oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru paru. a. Perkembangan paru-paru Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari pharynx yang bercabnga dan kemudian bercabang kembali membentuk struktur percabangan bronkus proses ini terus berlanjit sampai sekitar usia 8 tahun, sampai jumlah bronkus dan alveolusnakan sepenuhnya berkembang, walaupun janin memperlihatkan adanya gerakan napas sepanjang trimester II dan III. Paru-paru yang tidak matang akan mengurangi kelangsungan hidup BBL sebelum usia 24 minggu. Hal ini

disebabkan karena keterbatasan permukaan alveolus, ketidakmatangan sistem kapiler paru-paru dan tidak tercukupinya jumlah surfaktan. b. Awal adanya napas Faktor-faktor yang berperan pada rangsangan nafas pertama bayi adalah : 1). Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang merangsang pusat pernafasan di otak. 2). Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru paru selama persalinan, yang merangsang masuknya udara ke dalam paru - paru secara mekanis. Interaksi antara system pernapasan, kardiovaskuler dan susunan saraf pusat menimbulkan pernapasan yang teratur dan berkesinambungan serta denyut yang diperlukan untuk kehidupan. 3). Penimbunan karbondioksida (CO2) Setelah bayi lahir, kadar CO2 meningkat dalam darah dan akan merangsang pernafasan. Berurangnya O2 akan mengurangi gerakan pernafasan janin, tetapi sebaliknya kenaikan CO2 akan menambah frekuensi dan tingkat gerakan pernapasan janin. 4). Perubahan suhu Keadaan dingin akan merangsang pernapasan. c. Surfaktan dan upaya respirasi untuk bernapas Upaya pernafasan pertama seorang bayi berfungsi untuk : 1). Mengeluarkan cairan dalam paru-paru 2). Mengembangkan jaringan alveolus paru-paru untuk pertama kali. Agar alveolus dapat berfungsi, harus terdapat survaktan (lemak lesitin /sfingomielin) yang cukup dan aliran darah ke paru paru. Produksi surfaktan dimulai pada 20 minggu kehamilan, dan jumlahnya meningkat sampai paru-paru matang (sekitar 30-34 minggu kehamilan). Fungsi surfaktan adalah untuk mengurangi tekanan permukaan paru dan

membantu untuk menstabilkandinding alveolus sehingga tidak kolaps pada akhir pernapasan. Tidak adanya surfaktan menyebabkan alveoli kolaps setiap saat akhir pernapasan, yang menyebabkan sulit bernafas. Peningkatan kebutuhan ini memerlukan penggunaan peningkatan ini lebih banyak oksigen dan stres pada glukosa. yang Berbagai menyebabkan bayi

sebelumnya sudah terganggu. d. Dari cairan menuju udara Bayi cukup bulan mempunyai cairan di paru-parunya. Pada saat bayi melewati jalan lahir selama persalinan, sekitar sepertiga cairan ini diperas keluar dari paru-paru. Seorang bayi yang dilahirkan secar sectio sesaria kehilangan keuntungan dari kompresi rongga dada dan dapat menderita paru-paru basah dalam jangka waktu lebih lama. Dengan beberapa kali tarikan napas yang pertama udara memenuhi ruangan trakea dan bronkus BBL. Sisa cairan di paru-paru dikeluarkan dari paruparu dan diserap oleh pembuluh limfe dan darah. e. Fungsi sistem pernapasan dan kaitannya dengan fungsi kardiovaskuler Oksigenasi yang memadai merupakan faktor yang sangat penting dalam mempertahankan kecukupan pertukaran udara.Jika terdapat hipoksia, pembuluh darah paru-paru akan mengalami vasokontriksi. Jika hal ini terjadi, berarti tidak ada pembuluh darah yang terbuka guna menerima oksigen yang berada dalam alveoli, sehingga menyebabkan penurunan oksigen jaringan, yang akan memperburuk hipoksia. Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas dalam alveolus dan akan membantu menghilangkan cairan paru-paru dan merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi luar rahim. 2. Perubahan pada sistem peredaran darah Setelah lahir darah BBL harus melewati paru untuk mengambil oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke jaringan.Untuk membuat sirkulasi yang baik, kehidupan diluar rahim harus terjadi 2 perubahan besar :

a. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung b. Perubahan duktus arteriousus antara paru-paru dan aorta. Perubahan sirkulasi ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh sistem pembuluh. Oksigen menyebabkan sistem pembuluh mengubah tekanan dengan cara mengurangi /meningkatkan resistensinya, sehingga mengubah aliran darah. Dua peristiwa yang merubah tekanan dalam system pembuluh darah 1) Pada saat tali pusat dipotong resistensi pembuluh sistemik meningkat dan tekanan atrium kanan menurun, tekanan atrium menurun karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan tersebut. Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium kanan itu sendiri. Kedua kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit mengalir ke paru-paru untuk menjalani proses oksigenasi ulang. 2) Pernafasan pertama menurunkan resistensi pada pembuluh darah paruparu dan meningkatkan tekanan pada atrium kanan oksigen pada pernafasan pembuluh ini menimbulkan paru. relaksasi dan terbukanya ke system darah Peningkatan sirkulasi paru-paru

mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium kanan dengan peningkatan tekanan atrium kanan ini dan penurunan pada atrium kiri, toramen kanan ini dan penusuran pada atrium kiri, foramen ovali secara fungsional akan menutup. Vena umbilikus, duktus venosus dan arteri hipogastrika dari tali pusat menutup secara fungsional dalam beberapa menit setelah lahir dan setelah tali pusat diklem. Penutupan anatomi jaringan fibrosa berlangsung 2-3 bulan. Perbedaan sirkulasi darah fetus dan bayi a. sirkulasi darah fetus 1). Struktur tambahan pada sirkulasi fetus

a).

Vena

umbulicalis

membawa

darah

yang

telah

mengalami

deoksigenasi dari plasenta ke permukaan dalam hepar b). Ductus venosus : meninggalkan vena umbilicalis sebelum mencapai hepar dan mengalirkan sebagian besar darah baru yang mengalami oksigenasi ke dalam vena cava inferior. c). Foramen ovale : merupakan lubang yang memungkinkan darah lewat atrium dextra ke dalam ventriculus sinistra d). Ductus arteriosus : merupakan bypass yang terbentang dari

venrtriculuc dexter dan aorta desendens e). Arteri hypogastrica : dua pembuluh darah yang mengembalikan darah dari fetus ke plasenta. Pada feniculus umbulicalis, arteri ini dikenal sebagai ateri umbilicalis. Di dalam tubuh fetus arteri tersebut dikenal sebagai arteri hypogastica. 2). Sistem sirkulasi fetus a). Vena umbulicalis : membawa darah yang kaya oksigen dari plasenta ke permukaan dalam hepar. Vena hepatica meninggalkan hepar dan mengembalikan darah ke vena cava inferior b). Ductus venosus : adalah cabang cabang dari vena umbilicalis dan mengalirkan inferior c). Vena cava inferior : telah mengalirkan darah yang telah beredar dalam ekstremitas inferior dan badan fetus, menerima darah dari vena hepatica dan ductus venosus dan membawanya ke atrium dextrum d). Foramen ovale : memungkinkan lewatnya sebagian besar darah yang mengalami oksigenasi dalam ventriculus dextra sejumlah besar darah yang mengalami oksigenasi ke dalam vena cava

untuk menuju ke atrium sinistra, dari sini darah melewati valvula mitralis ke ventriculuc sinister dan kemudian melaui aorta masuk kedalam cabang ascendensnya untuk memasok darah bagi kepala dan ekstremitas superior. Dengan demikian menerima oksigenasi e). Vena cava superior : mengembalikan darah dari kepala dan ekstremitas superior ke atrium dextrum. Darah ini bersama sisa aliran yang dibawa oleh vena cava inferior melewati valvula tricuspidallis masuk ke dalam venriculus dexter f). Arteria pulmonalis : mengalirkan darah campuran ke paru - paru yang nonfungsional, yanghanya memerlukan nutrien sedikit g). Ductus arteriosus : mengalirkan sebagian besar darah dari vena ventriculus dexter ke dalam aorta descendens untuk memasok darah bagi abdomen, pelvis dan ekstremitas inferior h). Arteria hypogastrica : merupakan lanjutan dari arteria illiaca interna, membawa darah kembali ke plasenta dengan mengandung leih banyak oksigen dan nutrien yang dipasok dari peredaran darah maternal b. Perubahan pada saat lahir 1). Penghentian pasokan darah dari plasenta 2). Pengembangan dan pengisian udara pada paru-paru 3). Penutupan foramen ovale 4). Fibrosis a). Vena umbilicalis b). Ductus venosus hepar, darah jantung baru dan yang serebrum mengalami

c). Arteriae hypogastrica d). Ductus arteriosus

Sirkulasi darah bayi sirkulasi darah janin 3. Pengaturan suhu Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam rahim ibu ke lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu dingin ini menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, pada lingkungan yang dingin , pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha utama seorang bayi untuk mendapatkan kembali panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan hasil penggunaan lemak coklat untuk produksi panas. Timbunan lemak coklat terdapat di seluruh tubuh dan mampu meningkatkan panas tubuh sampai 100%. Untuk membakar lemak coklat, sering bayi harus menggunakan glukosa guna mendapatkan energi yang akan mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh seorang BBL. Cadangan lemak coklat ini akan habis dalam waktu singkat dengan adanya stress dingin. Semakin lama usia kehamilan semakin banyak persediaan lemak coklat bayi. Jika seorang bayi kedinginan, dan dia akan mulai upaya mengalami pncegahan

hipoglikemia,

hipoksia

asidosis.Sehingga

kehilangan panas merupakan prioritas utama dan bidan berkewajiban untuk meminimalkan kehilangan panas pada BBlL

4. Metabolisme Glukosa

Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Dengan tindakan penjepitan tali pusat dengan klem pada saat lahir seorang bayi harus mulai mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru lahir, glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1 sampai 2 jam). Koreksi penurunan kadar gula darah dapat dilakukan dengan 3 cara : a. melalui penggunaan ASI b. melaui penggunaan cadangan glikogen c. melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak. BBL yang tidak mampu mencerna makanan dengan jumlah yang cukup, akan membuat glukosa dari glikogen (glikogenisasi).Hal ini hanya terjadi jika bayi mempunyai persediaan glikogen yang cukup.Bayi yang sehat akan menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen terutama di hati, selama bulan-bulan terakhir dalam rahim. Bayi yang mengalami hipotermia, pada saat lahir yang mengakibatkan hipoksia akan menggunakan cadangan glikogen dalam jam-jam pertama kelahiran. Keseimbangan glukosa tidak sepenuhnya tercapai dalam 3-4 jam pertama kelahiran pada bayi cukup bulan. Jika semua persediaan glikogen digunakan pada jam pertama, maka otak dalam keadaan berisiko. Bayi yang lahir kurang bulan (prematur), lewat bulan (post matur), bayi yang mengalami hambatan pertumbuhan dalam rahim dan stres janin merpakan risiko utama, karena simpanan energi berkurang (digunakan sebelum lahir). Gejala hipoglikemi dapat tidak jelas dan tidak khas,meliputi; kejangkejang halus, sianosis,, apneu, tangis lemah, letargi,lunglai dan menolak makanan. Hipoglikemi juga dapat tanpa gejala pada awalnya. Akibat jangka panjang hipoglikemi adalah kerusakan yang meluas di seluruh di sel-sel otak. 5. Perubahan sistem gastrointestinal Sebelum lahir, janin cukup bulan akan mulai menghisap dan menelan. Reflek gumoh dan reflek batuk yang matang sudah terbentuk baik pada saat lair.

Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna makanan (selain susu) masih terbatas. Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang mengakibatkan gumoh pada bayi baru lahir dan neonatus, kapasitas lambung masih terbatas kurang dari 30 cc untuk bayi baru lahir cukup bulan. Kapasitas lambung ini akan bertambah secara lambat bersamaan dengan tumbuhnya bayi baru lahir. Pengaturan makanan yang sering oleh bayi sendiri penting contohnya memberi ASI on demand. 6. Sistem kekebalan tubuh/ imun Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga

menyebabkan neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi. Sistem imunitas yang matang akan memberikan kekebalan alami maupun yang di dapat. Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahana tubuh yang mencegah atau meminimalkan infeksi. Berikut beberapa contoh kekebalan alami: a. perlindungan oleh kulit membran mukosa b. fungsi saringan saluran napas c. pembentukan koloni mikroba oleh klit dan usus d. perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel yaitu oleh sel darah yang membantu BBL membunuh mikroorganisme asing. Tetapi pada BBL se-sel darah ini masih belum matang, artinya BBL tersebut belum mampu melokalisasi dan memerangi infeksi secara efisien. Kekebalan yang didapat akan muncul kemudian. BBL dengan kekebalan pasif mengandung banyak virus dalam tubuh ibunya. Reaksi antibodi keseluruhan terhadap antigen asing masih belum dapat dilakukan sampai awal kehidupa anak. Salah satu tugas utama selama masa bayi dan balita adalah pembentukan sistem kekebalan tubuh. Defisiensi kekebalan alami bayi menyebabkan bayi rentan sekali terjadi infeksi dan reaksi bayi terhadap infeksi masih lemah. Oleh karena itu, pencegahan terhadap mikroba (seperti pada praktek persalinan yang

aman dan menyusui ASI dini terutama kolostrum) dan deteksi dini serta pengobatan dini infeksi menjadi sangat penting.

Kebutuhan Gizi Balita: Hal Utama dalam Pertumbuhan Buah Hati


21-11-2011 diposkan oleh melindacare
Kebutuhan gizi balita merupakan hal utama yang perlu diperhatikan dalam pertumbuhan buah hati Anda. Masa-masa tumbuh kembangnya akan sangat berpengaruh dengan asupan gizi yang ibu berikan. Dalam pertumbuhan yang baik tidak hanya sebatas fisik, tetapi mental dan intelektualitasnya juga diharapkan dapat berkembang dengan baik, sehingga menjadi proses pertumbuhan dengan tumbuh kembang yang lazim. Proses tumbuh kembang balita yang optimal adalah di saat pemenuhan kebutuhan gizi balita secara lengkap pada kebutuhan pokoknya. Gizi balita untuk memenuhi kebutuhan fisik-biologisnya yaitu mencakup beberapa nutrisi seperti, ASI, Makanan Pengganti ASI (MPASI), imunisasi, dan kebersihan fisik serta lingkungan. Balita juga membutuhkan kebutuhan emosi, yaitu seperti kasih sayang, rasa aman dan nyaman, dihargai, diperhatikan, dan didengar keinginannya serta pendapatnya. Dari beberapa faktor tersebut tentunya sangat dibutuhkan si kecil untuk memiliki kemandirian dan kecerdasan emosionalnya. Jadi, diharapkan bagi para orangtua untuk selalu memberikan perhatian dan kasih sayang yang lebih terhadap buah hatinya. Kebutuhan pokok lainnya yang tidak kalah penting adalah kebutuhan stimulasi. Kebutuhan stimulasi ini mencakup bermain yang dapat merangsang semua indranya, mengasah motorik halus dan kasar, melatih keterampilan berkomunikasi, kemandirian, cara berpikir, serta berkreasi. Dari beberapa stimulasi yang dibutuhkan tadi, sangat penting untuk menunjang kecerdasannya (multiple intelligences). Oleh karena itu, penting diperhatikan bagi orangtua untuk memberikan segala kebutuhan stimulasi tersebut sejak dini. Ketiga kebutuhan pokok di atas menjadi hal penting dalam menunjang segala kebutuhan balita dalam tumbuh kembangnya. Dan karenanya sangat dibutuhkan ketiga kebutuhan gizi balita agar terpenuhinya pencapaian perkembangan otak serta pertumbuhan anak yang optimal. Jika dari beberapa kebutuhan gizi saja tidak terpenuhi, maka secara fisik-biologis anak akan mudah sakit dan perkembangan otaknya pun tidak optimal. Sementara, jika kebutuhan emosinya tidak terpenuhi maka kecerdasan emosinya pun relatif rendah. Begitu juga dengan kebutuhan stimulasi dalam bermain. Jika kesehariannya dalam bermain kurang bervariasi, maka perkembangan kecerdasannya pun menjadi tidak seimbang. Oleh karena itu, semua ketiga kebutuhan pokok balita tersebut harus diberikan secara seimbang. Dalam pertumbuhan balita di 5 tahun pertamanya sangatlah penting untuk diberikan asupan gizi yang tepat dan seimbang, karena di masa inilah yang dapat menentukan dan mempengaruhi perkembangan anak di tahap selanjutnya sehingga anak dapat bertumbuh secara optimal dan sehat. Di usia balita 3 tahun, merupakan masa-masa pertumbuhan dan perkembangan yang penting untuk mempengaruhi sel-sel otak dalam membangun jaringan saraf agar lebih kompleks.

Bila kebutuhan gizi balita telah terpenuhi, maka akan mempengaruhi kinerja otak secara baik. Ini juga akan mempengaruhi kemampuan belajar berjalannya, mengenal huruf, hingga kemampuan berinteraksi/bersosialisasi. Pada hubungan ini adanya pengaruh jumlah dan pengaturan hubungan antarsel saraf. Dan pada perkembangan berikutnya akan berlanjut pada kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional serta intelligensia yang berkembang secara cepat sesuai dengan asupan yang diberikan secara tepat. Asupan gizi balita yang tepat adalah makanan yang sehat dan bervariasi. Berikan komposisi makanan yang seimbang pada setiap kandungan gizi masing-masing makanannya seperti, 5567% karbohidrat, 20-30% lemak, dan 13-15% protein. Hal ini agar memenuhi gizi balita dalam perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan fisiknya secara optimal. Gizi balita ini bisa diperoleh dari nasi (3-4 porsi) atau bisa diganti dengan bihun dan roti yang bisa menjadi sumber tenaga. Sedangkan, untuk sumber pembangun diperoleh dari laukpauk (4-5 porsi) ditambah sumber zat pengatur seperti vitamin dan mineral yang terdiri dari sayur dan buah (2-3 porsi). Agar gizi balita lebih lengkap dan sempurna, maka tidak lupa untuk tetap memberikan susu sebagai sumber tenaga yang mengandung berbagai komponen penting seperti DHA, AA, Sialic Acid, Sphingomyelin, protein, vitamin, dan mineral. Pada kandungan DHA dan AA merupakan asam lemak rantai panjang tak jenuh ganda sebagai komponen utama pembentukan otak serta retina mata. Peran penting lainnya pada DHA dan AA yaitu, mengoptimalkan fungsi membran sel otak, dan proses metabolisme sel-sel syaraf dalam otak. Sedangkan pada kandungan sialic acid (SA) adalah bagian dari ganglion otak yang berperan penting dalam proses pembelajaran dan pembentukan daya ingat anak. Selain itu, sphingomyelin merupakan suatu kandungan lemak dalam otak dan berperan sebagai kerangka penyusun membran sel yang memiliki banyak fungsi. Sphingomyelin juga berperan dalam pembentukan lapisan pelindung myelin, dimana myelin berfungsi untuk mempercepat rangsangan dari sel syaraf satu ke sel syaraf lainnya. Hal ini untuk mengoptimalkan kemampuan otak dalam mengirim pesan. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan gizi balita terutama dalam memilih susu sangat penting diperhatikan pada komponen yang terdapat di dalamnya yang dapat membantu pertumbuhan otak anak, dan bertumbuh secara optimal baik fisik maupun intelektual.

enyusui Bayi; Tips dan Hal-hal Yang Harus Diperhatikan


Administrator Dunia Balita

Menyusui bayi menurut para pakar selain berfungsi sebagai pemberian nutrisi, juga merupakan sebuah rahasia ikatan yang paling efektif antara ibu dan anak. Tentunya, setiap ibu ingin memiliki hubungan yang dekat dan akrab dengan bayinya. Ikatan yang kuat antara ibu dan anak ini kelak akan berpengaruh pada rasa percaya diri anak. Namun, dalam pelaksanaannya, menyusui bagi sebagian ibu merupakan sebuah proses yang kadang menimbulkan berbagai kendala. Mulai dari timbulnya rasa sakit pada payudara, lecet pada puting, bayi sering muntah, dan sebagainya. Berikut beberapa tips dan hal yang perlu diperhatikan selama dan sesudah proses menyusui
1. Pada masa-masa awal menyusui, dianjurkan agar anda menyusui bayi anda sembari berbaring. Barulah setelah bayi anda agak besar, susuilah dia dengan sikap setengah duduk. Upayakan selama menyusui agar hidung bayi tidak tertutup oleh payudara anda. Pastikan pula bahwa puting payudara beserta bagian yang hitamnya seluruhnya masuk kedalam mulut bayi. Dengan demikian, akan lebih banyak air susu yang mengalir keluar dan puting susu pun tidak menjadi lecet. 2. Setelah selesai menyusui, jangan menarik mulut bayi begitu saja. Akan tetapi, tekanlah sudut mulut bayi perlahan dengan jari-jari anda. Ini demi menjaga puting agar tidak lekas lecet. 3. Pada bulan-bulan pertama menyusui, setelah menyusui bayi anda, ada baiknya bayi ditelungkupkan atau dimiringkan ke arah kanan. Ini dimaksudkan aga lambung bayi lebih cepat kosong. Karena bayi tidak akan menyusu sebelum ia merasa lapar. 4. Pada saat bayi anda menyusui selalu saja ada sedikit udara yang masuk kedalam lambung bayi. Namun, kadang kala udara yang masuk ke lambung bayi itu lebih banyak dari biasanya. Hal ini membuat perut bayi kembung. Tatkala bayi mengalami hal demikian, maka ia serta merta akan berhenti menyusu dan tidak jarang didahukui dengan muntah-muntah.

5. Bila hal ini terjadi, dudukanlah ia sambil mengusap-ngusap perutnya supaya udara di dalam perutnya segera keluar. Cara lain adalah dengan taruh kepala bayi anda diatas pundak anda (bayi menghadap kearah belakang) dan usapusaplah punggungnya. 6. Kadang-kadang bayi juga mengalami muntah-muntah kalau kekenyangan. Dalam hal ini, dudukanlah bayi untuk beberapa saat. 7. Kerap terjadi pula baru menyusu beberapa menit saja, bayi anda sudah berhenti, walaupun kelihatannya ia masih merasa lapar. Itu biasanya terjadi akibat gigi bayi sudah tumbuh. Pada kasus seperti ini sering bayi tiba-tiba berhenti menyusu karena gusinya tertekan dan menimbulkan rasa sakit. Untuk itu, air susu sebaiknya diperas saja lalu diminumkan kepada bayi anda lewat sendok atau mangkuk. 8. Apabila sehabis menyusu bayi anda selalu menangis, kemungkinannya adalah jumlah air susu yang keluar tidak memadai. Komsultasikan hal ini segera ke dokter anda. Jangan lupa bawa pula bayi anda untuk anda periksakan kesehatannya. 9. Salah satu cara terbaik untuk menjamin pengeluaran air susu ibu (ASI) adalah mengupayakan agar setiap kali menyusui bayi anda, air susu yang ada dikeluarkan seluruhnya, hingga payudara anda menjadi benar-benar kosong. Karena pengosongan payudara tadi pada gilirannya akan merangsang kelenjar-kelenjar payudara memproduksi lebih banyak lagi air susu. 10.Apabila setelah bayi menyusu, payudara anda masih belum kosong, pengosongan dapat dilakukan dengan jalan memompa atau mengurutnya. 11. Gizi,

12. Senin, 10 Agustus 2009 | Tips Anak dan Pertumbuhan 13. Menurut dr. Soedjatmiko, pertumbuhan yang baik tidaklah hanya bersifat fisik tetapi juga mental dan intelektualitas, sehingga proses pertumbuhan tersebut lazim disebut bukan saja sebagai proses pertumbuhan tetapi sebagai proses tumbuh-kembang. Agar proses tumbuh-kembang dapat berjalan dengan optimal, seorang anak harus mendapatkan pemenuhan dari 3 kebutuhan pokoknya. Yang pertama adalah kebutuhan fisik-biologis, berupa kebutuhan akan nutrisi (ASI, Makanan Pengganti ASI/MP-ASI), imunisasi, serta kebersihan fisik dan lingkungan. Yang kedua adalah kebutuhan emosi berupa kasih kasih sayang, rasa aman dan nyaman, dihargai, diperhatikan, serta didengar keinginan dan pendapatnya. Kebutuhan ini memiliki peran yang sangat besar pada kemandirian dan kecerdasan emosi anak. Oleh sebab itu perbanyaklah memberi limpahan kasih sayang dan kegembiraan bagi anak, Jelas dr. Soedjatmiko. Kemudian kebutuhan ketiga yang tak kalah penting adalah kebutuhan akan stimulasi yang mencakup aktivitas bermain untuk merangsang semua indra, mengasah motorik halus dan kasar, melatih ketrampilan berkomunikasi, kemandirian, berpikir dan berkreasi. Stimulasi ini harus diberikan sejak dini karena memiliki pengaruh yang besar pada ragam kecerdasan atau multiple intelligences. 14. Ketiga kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan pokok yang saling terkait. Satu kebutuhan bukanlah substitusi kebutuhan yang lain, oleh sebab itu ketiganya harus terpenuhi untuk mencapai perkembangan otak dan pertumbuhan anak yang optimal. Karena apabila kebutuhan fisik-biologis tak tercukupi, tentu anak jadi sering sakit dan perkembangan otaknya pun tak optimal. Lalu kalau kebutuhannya akan kasih sayang tak

Hal Utama dalam 5 Tahun Pertama Pertumbuhan Anak

tercukupi, kecerdasan emosinya juga relatif rendah. Sedangkan jika stimulasi bermainnya kurang bervariasi, perkembangan kecerdasannya juga kurang seimbang. 15. Untuk itu asupan gizi si kecil haruslah diperhatikan, terutama dalam 5 tahun pertama dalam kehidupannya karena masa balita adalah periode pertumbuhan yang penting dan akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung dan terjadi pertumbuhan serabut-serabut saraf dan cabang-cabangnya sehingga terbentuk jaringan saraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan pengaturan hubungan-hubungan antarsel saraf ini akan mempengaruhi segala kinerja otak mulai dari kemampuan belajar berrjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi. Sedangkan perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. 16. Menurut Marzuki Iskandar, STP., MTP., seorang ahli gizi, kunci asupan zat gizi yang baik adalah makanan yang sehat dan bervariasi. Agar makanan anak setiap harinya dapat memenuhi kebutuhan perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan fisik yang optimal, maka komposisi makanan haruslah terdiri atas 55-67% karbohidrat, 20-30% lemak, dan 13-15% protein. Konkretnya berupa 3-4 porsi nasi atau penggantinya seperti bihun, mi atau roti yang merupakan sumber zat tenaga. Sumber zat pembangun diperoleh dari 4-5 porsi lauk-pauk ditambah sumber zat pengatur berupa vitamin dan mineral yang terdiri dari 2-3 porsi sayur dan buah, jelas Marzuki. 17. Komposisi makanan tersebut akan disempurnakan dengan kehadiran susu sebagai sumber zat tenaga yang juga mengandung berbagai komponen penting, seperti DHA, AA, Sialic Acid, Sphingomyelin, protein, vitamin, dan mineral. DHA dan AA merupakan asam lemak rantai panjang tak jenuh ganda sebagai komponen utama pembentuk otak dan retina mata. DHA dan AA juga berperan penting dalam mengoptimalkan fungsi membran sel otak, retina mata, serta proses metabolisme sel-sel syaraf dalam otak. Sedangkan sialic acid (SA), bagian dari ganglion otak, berdasarkan penelitian memiliki peran penting dalam proses pembelajaran dan pembentukan daya ingat anak. Kemudian, sphingomyelin adalah suatu kandungan lemak di dalam otak, berperan sebagai kerangka penyusun membran sel serta banyak fungsi lainnya. sphingomyelin berperan juga dalam pembentukan lapisan pelindung myelin, di mana myelin berfungsi untuk mempercepat rangsangan dari sel syaraf yang satu ke sel syaraf lainnya guna mengoptimalkan kemampuan otak dalam mengirim pesan. 18. Oleh sebab itu dalam pemilihan susu, penting sekali untuk memilih susu yang mengandung zat-zat yang penting bagi pertumbuhan otak tersebut. Tentu saja tujuannya agar balita Anda tumbuh secara optimal, baik secara fisik maupun intelektual.

You might also like