Professional Documents
Culture Documents
PROBABILITAS
Terjadinya suatu peristiwa A secara matematik ditulis P?AA Bila peristiwa A tidak mungkin terjadi P?AA = 0 Bila peristiwa A terjadi 100% P?AA = 1
Klasifikasi probabilitas
PRIOR PROBABILITY
Diperoleh secara subyektif atau tingkat kepercayaan yang melibatkan prediksi probabilitas berdasarkan pengalaman masa lalu dan keahlian sebagai decision maker (i.e. priori judgement) dalam suatu pengambilan keputusan
contoh: - Pelemparan dadu P?1A = 1/6 ; P?2A = 1/6 ; dst - Permainan kartu P?AsA = 4/52 = 1/13 Susah diterima para engineer
POSTERIOR PROBABILITY
Diestimasi berdasarkan peninjauan peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi sebelumnya Dengan menggunakan pendekatan frekuensi kejadian berdasarkan studi dari suatu rangkaian peristiwa yang telah terjadi berulang-ulang atau suatu pengujian contoh: 45 tes tekan untuk mengetahui kekuatan tekan beton. Dari hasil uji tekan tersebut, 5 sample beton ternyata dibawah spesifikasi (DS) kuat tekan beton yang disyaratkan Kalau akan diakukan 10 uji tekan beton berikutnya maka berapa jumlah sample yang akan dibawah spesifikasi? P?DSA = 5/45 = 1/9 Jumlah sample DS pada uji berikutnya =10 * P?DSA = 10 * 1/9 = 1.1 (1 sample)
DIAGRAM VENN
Untuk mempresentasikan suatu peristiwa dalam bentuk grafis. Contoh: peristiwa yang terjadi dapat berupa : a) Mutually Exclusive A B = 0
S A B
b) B adalah anggota A
A B
B ASAB
S
DIAGRAM VENN
c) Union (gabungan) peristiwa A&B
S A B
AB
d)
AB
e)
Difference (perbedaan/selisih)
A B
AB
S
f)
A=SA
2.
Perusahaan a dan b kedua-duanya dapat menang Perusahaan a dan b memasukkan tender pada proyek yang sama dan terdapat lebih dari 2 penawar
S A B
kalau perusahaan a menang perusahaan b dan lainnya kalah (dan sebaliknya) Mutually Exclusive Komplementer A B berarti perusahaan a dan b kalah
perusahaan a menang
peristiwa A&B membentuk ruang sample bersatu sempurna AB=S Collectively Exhaustive juga peristiwa A&B saling eksklusif (Mutually Exclusive) Dari contoh diatas dapat diilustrasikan hal-hal sebagai berikut Suatu peristiwa Ai (I=1,2,,n) a. Mutually Exclusive, maka P?A BA = P?AA + P?BA n P?Ai Ai+1 Ai+2 AnA = P?AiA
P Ai Ai 1 Ai 2 ..... An !
A P ?AA ! 1
i ! 1
c.
Bila bersifat Non-ME Contoh: lemparan 2 dadu. Total peristiwa yang terjadi 36 peristiwa Peristiwa angka 3 muncul dari salah satu dadu adalah: Dadu A (3,1); (3,2); (3,3); (3,4); (3,4); (3,4) Dadu B (1,3); (2,3); (3,3); (4,3); (5,3); (6,3) P?A BA = P?AA + P?BA - P?A BA = 6/36 + 6/36 - 1/36 = 11/36 General Rule: P?A BA = P?AA + P?BA - P?A BA ME P?A BA = 0 Non-ME P?A BA { 0
Contoh: Tentukan probabilitas dari perolehan paling sedikit satu angka 3 setelah enam kali lemparan dadu yang lain. Asumsikan P?AA adalah probabilitas angka 3 dengan satu kali lemparan, maka: P?AA = 1/6
TUGAS 1
Sebutkan dan jelaskan 5 Contoh kegunaan/penerapan Probabilitas dan Statistik dalam jaringan Komputer.
Tugas dikumpulkan max 9 september 2009 pukul 24.00 ke email : yusufxyz@gmail.com dan yusuf_xy@yahoo.com.au. Tidak boleh terlambat, jika terlambat nilai maksimal akan diturunkan menjadi 60