You are on page 1of 31

SISTEM HUKUM DAN PERADILAN INTERNASIONAL

BY. LIYA FARIDDA

PENGERTIAN
Sistem hukum internasional adalah satu kesatuan hukum yang berlaku untuk komunitas internaional yang harus dipatuhi dan ditaati oleh setiap negara.

Beberapa pendapat tentang hukum internasional

J.G. Starke sekumpulan hukum yang sebagian besar terdiri dari asasasas dan karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antarnegara. Wirjono Prodjodikoro hukum yang mengatur perhubungan hukum antara berbagai bangsa di berbagai negara. Mochtar Kusumaatmaja keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara

Asal mula hukum internasional


Bangsa Romawi sudah mengenal hukum internasional sejak tahun 89 SM. Hukumnya dikenal dengan nama ius civile dan ius gentium. Ius gentium berkembang menjadi ius inter gentium. Hukum itu kemudian berkembang menjadi volkernrecht (bahasa Jerman), droit des gens (bahasa perancis), law of nation atau international law (bahasa inggris).

Hukum international di bedakan dalam 2 hal :

Hukum perdata internasional hukum internasional yang mengatur hubungan hukum antarwarga negara suatu negara dan warga negara dari negara lain (antar bangsa) Hukum publik internasional hukum internasional yang mengatur negara yang satu dan negara yang lain dalam hubungan internasional (hukum antarnegara)

Persamaan dan perbedaan hukum perdata dan publik international


PERSAMAAN Keduanya mengatur hubungan antar persoalan-persoalan yang melintasi batasbatas negara. PERBEDAAN Hukum perdata internasional persoalan berkaitan dengan hukum perdata, sedangkan hukum publik international persoalan berkaitan dengan hukum publik.

ASAS-ASAS HUKUM INTERNASIONAL


Asas teritorial berdasarkan kekuasaan negara atas daerahnya, melaksanakan hukum bagi semua orang dan barang yang ada di wilayahnya. Di luar wilayah berlaku hukum asing. Asas kebangsaan berdasarkan kekuasaan negara untuk warga negaranya. Dimanapun berada tetap mendapatkan perlakuan hukum dari negaranya. Asas kepentingan hukum berdasarkan wewenang untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan masyarakat.

SUMBER HUKUM INTERNASIONAL

DALAM ARTI MATERIAL : Sumber hukum yang membahas dasar berlakunya hukum suatu negara. DALAM ARTI FORMAL Sumber dari mana kita mendapatkan atau menemukan ketentuan-ketentuan hukum internasional

Hubungan Hukum Internasional dengan Hukum Nasional


Terdapat 2 aliran yang mencoba memberikan gambaran bagaimana keterkaitan antara hukum internasional dengan hukum nasional. Aliran itu adalah Aliran monoisme tokohnya Hanz Kelsen dan George Scelle : Hukum internsional dengan hukum nasional merupakan satu kesatuan. Aliran dualisme tokohnya Tripel dan Anzilotti : Hukum internasional dengan nasional memiliki perbedaan. Perbedaan itu : a. Perbedaan sumber hukum b. Perbedaan mengenai subjek c. Perbedaan mengenai kekuatan hukum

Proses ratifikasi hukum internasional menjadi hukum nasional


Dalam UU No. 24 tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional, bahwa dalam pembuatan perjanjian internasional harus didasarkan pada prinsipprinsip-prinsip persamaan, saling menguntungkan dan memperhatikan hukum nasional atau hukum internasional yang berlaku. berlaku. Harus didahului dengan konsultasi dan koordinasi dengan menteri luar negeri, dan posisi pemerintah harus dituangkan dalam suatu pedoman delegasi.

TahapTahap-tahap Dalam Pembuatan Perjanjian Internasional


Negara A Negara B,C,D dst.

Penjajakan

Perundingan

Penandatanganan

Perumusan naskah

Penerimaan

Penandatanganan suatu perjanjian internasional dapat merupakan persetujuan atas naskah yang dihasilkan dan merupakan pernyataan untuk mengikatkan diri secara definitif. definitif.

PENGESAHAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

DENGAN UNDANGUNDANGUNDANG Apabila berkenaan dengan : a. Masalah politik, perdamaian, pertahanan, dan keamanan negara; b. Perubahan wilayah atau penetapan batas wilayah; c. Kedaulatan negara; d. Hak asasi manusia dan lingkungan hidup; e. Pembentukkan kaidah hukum baru; f. Pinjaman atau hibah luar negeri. Pengesahan perjanjian internasional dilakukan berdasarkan materi perjanjian dan bukan berdasarkan bentuk atau nama perjanjian.

DENGAN KEPUTUSAN PRESIDEN JenisJenis-jenis perjanjian yang pengesahannya melalui keputusan presiden pada umumnya memiliki materi yang bersifat prosedural dan memerlukan penerapan dalam waktu singkat tanpa mempengaruhi peraturan perundangperundang-undangan nasional, di antaranya adalah perjanjian induk yang menyangkut kerjasama di bidang Iptek, ekonomi dan teknik, perdagangan, kebudayaan, pelayaran niaga, kerjasama penghindaran pajak berganda, dll.

Suatu perjanjian internasional dapat berakhir bila : Terdapat kesepakatan para pihak melalui prosedur yg ditetapkan dalam perjanjian; Tujuan perjanjian tersebut telah dicapai; Terdapat perubahan dasar yang mempengaruhi pelaksanaan perjanjian; Salah satu pihak tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan dalam perjanjian; Dibuat suatu perjanjian baru yang menggantikan perjanjian lama; Munculnya norma-norma baru dalam hukum normainternasional; Hilangnya objek perjanjian Terdapat hal-hal yg merugikan kepentingan halnasional.

Peradilan internasional
Mahkamah Internasional dalam mengadili suatu perkara, berpedoman pada perjanjian-perjanjian perjanjianinternasional (traktat-traktat dan kebiasaan(traktatkebiasaankebiasaan internasional) sebagai sumber hukum. Keputusan Mahkamah Internasional, merupakan keputusan terakhir walaupun dapat diminta banding. Di samping pengadilan Mahkamah Internasional, terdapat juga pengadilan arbitrasi internasional. Arbitrasi internasional hanya untuk perselisihan hukum, dan keputusan para arbitet tidak perlu berdasarkan peraturan hukum.

Penyebab Timbulnya Sengketa Internasional oleh Mahkamah Internasional

a. Sengketa Internasional dan Faktor Penyebabnya Sengketa internasional adalah sengketa atau perselisihan yang terjadi antar negara baik yang berupa masalah : Wilayah, Warganegara, Hak Asasi Manusia, Terorisme, dll.

Peran mahkamah Internasional Dlm Menyelesaikan Sengketa Internasional

Dalam prosedur penyelesaian sengketa internasional melalui Mahkamah Internasional, dikenal dengan istilah Adjudication, Adjudication, yaitu suatu teknik hukum untuk menyelesaikan persengkataan internasional dengan menyerahkan putusan kepada lembaga peradilan. Adjudikasi berbeda dari arbitrase, karena adjudikasi mencakup proses kelembagaan yang dilakukan oleh lembaga peradilan tetap, sementara arbitrase dilakukan melalui prosedur ad hoc. hoc.

1.Wewenang mahkamah internasional


Wewenang ratione personae, yaitu siapa-siapa saja yang dapat menga-jukan perkara ke mahkamah, dan Wewenang ratione materiae, yaitu mengenai jenis sengketa-sengketa yang dapat diajukan.  Wewenang wajib (compulsory jurisdiction), yaitu (compulsory jurisdiction), hanya dapat terjadi jika negara-negara negarasebelumnya dalam suatu persetujuan menerima wewenang tsb. Berdasarkan Ketentuan Konvensional Klausula Opsional

2. Fungsi konsulatif internasional


Fungsi konsultatif, yaitu memberikan pendapatpendapat-pendapat yang tidak mengikat atau apa yang disebut advisory opinion. Natur Yuridik Pendapat Hukum (Advisory Opinion) Permintaan Pendapat Mahkamah Internasional :
Badan yang dapat meminta pendapat mahkamah Pemberian pendapat oleh mahkamah

Beberapa istilah penting yang berhubungan dengan upayaupaya-upaya penyelesaian Internasional



Advisory Opinion, suatu opini hukum yang dibuat oleh Opinion, pengadilan dalam melarasi permasalahan yang diajukan oleh lembaga berwenang. Compromis, Compromis, suatu kesepakatan awal di anatara pihak yang bersengketa yang menetapkan ketentuan ihwal persengketaan yang akan diselesaikan, melalui :
Penetapan ihwal persengketaan, Menetapkan prinsip untuk memandu peradilan, dan Membuat aturan prosedur yang harus diikuti dalam menentukan kasus. Suatu putusan dapat bersifat nihil bila peradilan melampaui otoritasnya seperti yang ditentukan oleh pihak yang bersangkutan dalam compromis.

Ex Aequo Et Bono, asas untuk menetapkan keputusan oleh Bono, pengadilan internasional atas dasar keadilan dan keterbukaan.

Prosedur Penyelesaian Sengketa Internasional Melalui Mahkamah Internasional


D Pemeriksaan Dan Penyeledikan C Komisi Tinggi HAM PBB/ Lembaga HAM Internasional B Ada Pengaduan Dari Negara Yang Dirugikan A Telah Terjadi Pelanggaran HAM Terjadi Sengketa/ Konflik E Proses Peradilan s.d. Pemberian Sanksi MAHKAMAH INTERNASIONAL

Negara-Negara Anggota/Bukan PBB

Beberapa hal terkait dengan prosedur penyelesaian sengketa Internasional melalui Mahkamah Internasional. Wewenang Mahkamah, yaitu dapat mengambil tindakan sementara dalam bentuk ordonasi (melindungi hak-hak dan kepentingan pihak-pihak yang bersengketa sambil menunggu keputusan dasar atau penyelesaian lainnya secara defenitif. Penolakan Hadir di Mahkamah, bahwa sikap salah satu pihak tidak muncul di mahkamah atau tidak mempertahankan perkaranya, pihak lain dapat meminta mahkamah mengambil keputusan untuk mendukung tuntutannya. Jika negara bersengketa tidak hadir di mahkamah, tidak menghalangi organ tersebut untuk mengambil keputusan.

Kep Mahkamah Internasional dlm Menyelesaikan Sengketa Internasional


Keputusan Mahkamah Internasional diambil dengan suara mayoritas dari hakim-hakim yang hadir. Jika suara hakimseimbang, suara ketua atau wakilnya yg menentukan. Terdiri dari 3 bagian :

Pertama berisikan komposisi mahkamah, informasi mengenai pihak-pihak yang bersengketa, serta wakilpihakwakilwakilnya, analisis mengenai fakta-fakta, dan argumentasi faktahukum pihak-pihak yang bersengketa. pihak Kedua berisikan penjelasan mengenai motivasi mahkamah yang merupakan suatu keharusan karena penyelesaian yuridiksional sering merupakan salah satu unsur dari penyelesaian yang lebih luas dari sengketa dan karena itu, perlu dijaga sensibilitas pihak-pihak yang pihakbersengketa. Ketiga berisi dispositif, yaitu berisikan keputusan dispositif, mahkamah yang mengikat negara-negara yang negarabersengketa.

Peranan Hukum Internasional Dalam Menjaga Perdamaian Dunia


Berikut ini ada beberapa contoh mengenai peranan hukum internasional (berdasarkan sumber-sumbernya) sumberdalam menjaga perdamaian dunia : Perjanjian pemanfaatan Benua Antartika secara damai (Antartika Treaty) pada tahun 1959. (Antartika Perjanjian pemanfaatan nuklir untuk kepentingan perdamaian (Non-Proliferation Treaty) tahun 1968. (NonPerjanjian damai Dayton (Ohio- AS) tahun 1995 yang (Ohiomengharuskan pihak Serbia, Muslim Bosnia, dan Kroasia untuk mematuhinya. Untuk itu, NATO menempatkan pasukannya guna meneggakkan hukum internasional yang telah disepakati.

Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai Berdasarkan Persamaan Derajat


Prinsip penyelesaian sengketa internasional secara damai didadidasarkan pada prinsip-prinsip hukum internasional yang berlaku prinsipsecara universal : Bahwa negara tidak akan menggunakan kekerasan yang bersifat mengancam integritas teritorial atau kebebasan politik suatu negara, atau menggunakan cara-cara lainnya carayang tidak sesuai dengan tujuan-tujuan PBB. tujuanNonNon-intervensi dalam urusan dalam negeri dan luar negeri suatu negara. Persamaan hak menentukan nasib sendiri bg setiap bangsa. Persamaan kedaulatan negara. Prinsip hukum internasional mengenai kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorial suatu negara. Itikad baik dalam hubungan internasional. Keadilan dan hukum internasional.

Menghargai keputusan mahkamah internasional

1.

Pihak-pihak yang terlibat :


Amerika Serikat di Filipina, Indo China & Jepang Uraian :
Tahun 1906, tentara Amerika telah melakukan kejahatan perang dengan membunuh warga Filipina (moro massacre). Tahun 1968, peristiwa yang lebih dikenal dengan My Lai Massacre, sebuah kompi Amerika menyapu warga desa dengan senjata otomatis hingga menewaskan sekitar 500 korban. Pada tahun 1945, lebih dari 40.000 rakyat Jepang yang tidak berdosa telah terpanggang dengan dijatuhkannya bom atom di Hirosima dan Nagasaki (Jepang).

2.

Jerman & Jepang dalam aksinya di Eropa dan Asia. Uraian :


Periode antara tahun 1933 s.d. 1939 Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler telah melakukan pembasmian terhadap lawan politik maupun orang-orang Yahudi serta penyerbuan terhadap negara Austria, Polandia dan Cekoslowakia dengan cara-cara yang sangat biadab (holocaust). Pasukan Jepang baik di Indonesia, Korea maupun di China yang sangat kejam selama pendudukan. Di Indonesia, selama pendudukan Jepang Tidak kurang dari 10.000 rakyat hilang dan tidak pernah kembali selama berlangsungnya romusha tersebut.

3.

Serbia di Kroasia dan Bosnia Herzegovina (Yugoslavia) Uraian : Kurun waktu antara tahun 1992-1995, pasukan Serbia telah melakukan pemmbersihan etnik (etnic cleansing) terutama terhadap warga sipil muslim Bosnia (di Sarajevo) dan daerah-daerah lain serta di Kroasia yang ingin melepaskan diri dari Serbia setelah bubarnya negara federasi Yugoslavia. Tidak kurang 700.000 warga sipil telah disiksa dan dibunuh dengan kejam. Beberapa nama yang harus bertanggungjawab atas perbuatan kejahatan perang tersebut antara lain : Stanislav Galic, Gojko Jankovic, Janco Janjic, Dragon Zelenovic, Karadzic, Mladic, dan lain-lain.

4.

Pemerintah Rwanda terhadap etnis Hutu dan Tutsi Uraian : Dalam waktu tiga bulan di tahun 1994, tidak kurang 500.000 etnis Hutu dan Tutsi telah terbunuh. Pemerintah Rwanda bertanggungjawab atas kasus terbunuhnya kedua etnis tersebut.

DI SUSUN OLEH:
1. 2. 3. 4. 5. 6. Aprillia FN Endah Ayu Liya Imraah F Rukamah Sandhy P Zunita Sari XI IPA 3

fgyujhtuje

You might also like