Professional Documents
Culture Documents
PENGERTIAN
Sistem hukum internasional adalah satu kesatuan hukum yang berlaku untuk komunitas internaional yang harus dipatuhi dan ditaati oleh setiap negara.
J.G. Starke sekumpulan hukum yang sebagian besar terdiri dari asasasas dan karena itu biasanya ditaati dalam hubungan antarnegara. Wirjono Prodjodikoro hukum yang mengatur perhubungan hukum antara berbagai bangsa di berbagai negara. Mochtar Kusumaatmaja keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara
Hukum perdata internasional hukum internasional yang mengatur hubungan hukum antarwarga negara suatu negara dan warga negara dari negara lain (antar bangsa) Hukum publik internasional hukum internasional yang mengatur negara yang satu dan negara yang lain dalam hubungan internasional (hukum antarnegara)
DALAM ARTI MATERIAL : Sumber hukum yang membahas dasar berlakunya hukum suatu negara. DALAM ARTI FORMAL Sumber dari mana kita mendapatkan atau menemukan ketentuan-ketentuan hukum internasional
Penjajakan
Perundingan
Penandatanganan
Perumusan naskah
Penerimaan
Penandatanganan suatu perjanjian internasional dapat merupakan persetujuan atas naskah yang dihasilkan dan merupakan pernyataan untuk mengikatkan diri secara definitif. definitif.
DENGAN UNDANGUNDANGUNDANG Apabila berkenaan dengan : a. Masalah politik, perdamaian, pertahanan, dan keamanan negara; b. Perubahan wilayah atau penetapan batas wilayah; c. Kedaulatan negara; d. Hak asasi manusia dan lingkungan hidup; e. Pembentukkan kaidah hukum baru; f. Pinjaman atau hibah luar negeri. Pengesahan perjanjian internasional dilakukan berdasarkan materi perjanjian dan bukan berdasarkan bentuk atau nama perjanjian.
DENGAN KEPUTUSAN PRESIDEN JenisJenis-jenis perjanjian yang pengesahannya melalui keputusan presiden pada umumnya memiliki materi yang bersifat prosedural dan memerlukan penerapan dalam waktu singkat tanpa mempengaruhi peraturan perundangperundang-undangan nasional, di antaranya adalah perjanjian induk yang menyangkut kerjasama di bidang Iptek, ekonomi dan teknik, perdagangan, kebudayaan, pelayaran niaga, kerjasama penghindaran pajak berganda, dll.
Suatu perjanjian internasional dapat berakhir bila : Terdapat kesepakatan para pihak melalui prosedur yg ditetapkan dalam perjanjian; Tujuan perjanjian tersebut telah dicapai; Terdapat perubahan dasar yang mempengaruhi pelaksanaan perjanjian; Salah satu pihak tidak melaksanakan atau melanggar ketentuan dalam perjanjian; Dibuat suatu perjanjian baru yang menggantikan perjanjian lama; Munculnya norma-norma baru dalam hukum normainternasional; Hilangnya objek perjanjian Terdapat hal-hal yg merugikan kepentingan halnasional.
Peradilan internasional
Mahkamah Internasional dalam mengadili suatu perkara, berpedoman pada perjanjian-perjanjian perjanjianinternasional (traktat-traktat dan kebiasaan(traktatkebiasaankebiasaan internasional) sebagai sumber hukum. Keputusan Mahkamah Internasional, merupakan keputusan terakhir walaupun dapat diminta banding. Di samping pengadilan Mahkamah Internasional, terdapat juga pengadilan arbitrasi internasional. Arbitrasi internasional hanya untuk perselisihan hukum, dan keputusan para arbitet tidak perlu berdasarkan peraturan hukum.
a. Sengketa Internasional dan Faktor Penyebabnya Sengketa internasional adalah sengketa atau perselisihan yang terjadi antar negara baik yang berupa masalah : Wilayah, Warganegara, Hak Asasi Manusia, Terorisme, dll.
Dalam prosedur penyelesaian sengketa internasional melalui Mahkamah Internasional, dikenal dengan istilah Adjudication, Adjudication, yaitu suatu teknik hukum untuk menyelesaikan persengkataan internasional dengan menyerahkan putusan kepada lembaga peradilan. Adjudikasi berbeda dari arbitrase, karena adjudikasi mencakup proses kelembagaan yang dilakukan oleh lembaga peradilan tetap, sementara arbitrase dilakukan melalui prosedur ad hoc. hoc.
Advisory Opinion, suatu opini hukum yang dibuat oleh Opinion, pengadilan dalam melarasi permasalahan yang diajukan oleh lembaga berwenang. Compromis, Compromis, suatu kesepakatan awal di anatara pihak yang bersengketa yang menetapkan ketentuan ihwal persengketaan yang akan diselesaikan, melalui :
Penetapan ihwal persengketaan, Menetapkan prinsip untuk memandu peradilan, dan Membuat aturan prosedur yang harus diikuti dalam menentukan kasus. Suatu putusan dapat bersifat nihil bila peradilan melampaui otoritasnya seperti yang ditentukan oleh pihak yang bersangkutan dalam compromis.
Ex Aequo Et Bono, asas untuk menetapkan keputusan oleh Bono, pengadilan internasional atas dasar keadilan dan keterbukaan.
Beberapa hal terkait dengan prosedur penyelesaian sengketa Internasional melalui Mahkamah Internasional. Wewenang Mahkamah, yaitu dapat mengambil tindakan sementara dalam bentuk ordonasi (melindungi hak-hak dan kepentingan pihak-pihak yang bersengketa sambil menunggu keputusan dasar atau penyelesaian lainnya secara defenitif. Penolakan Hadir di Mahkamah, bahwa sikap salah satu pihak tidak muncul di mahkamah atau tidak mempertahankan perkaranya, pihak lain dapat meminta mahkamah mengambil keputusan untuk mendukung tuntutannya. Jika negara bersengketa tidak hadir di mahkamah, tidak menghalangi organ tersebut untuk mengambil keputusan.
Pertama berisikan komposisi mahkamah, informasi mengenai pihak-pihak yang bersengketa, serta wakilpihakwakilwakilnya, analisis mengenai fakta-fakta, dan argumentasi faktahukum pihak-pihak yang bersengketa. pihak Kedua berisikan penjelasan mengenai motivasi mahkamah yang merupakan suatu keharusan karena penyelesaian yuridiksional sering merupakan salah satu unsur dari penyelesaian yang lebih luas dari sengketa dan karena itu, perlu dijaga sensibilitas pihak-pihak yang pihakbersengketa. Ketiga berisi dispositif, yaitu berisikan keputusan dispositif, mahkamah yang mengikat negara-negara yang negarabersengketa.
1.
2.
3.
Serbia di Kroasia dan Bosnia Herzegovina (Yugoslavia) Uraian : Kurun waktu antara tahun 1992-1995, pasukan Serbia telah melakukan pemmbersihan etnik (etnic cleansing) terutama terhadap warga sipil muslim Bosnia (di Sarajevo) dan daerah-daerah lain serta di Kroasia yang ingin melepaskan diri dari Serbia setelah bubarnya negara federasi Yugoslavia. Tidak kurang 700.000 warga sipil telah disiksa dan dibunuh dengan kejam. Beberapa nama yang harus bertanggungjawab atas perbuatan kejahatan perang tersebut antara lain : Stanislav Galic, Gojko Jankovic, Janco Janjic, Dragon Zelenovic, Karadzic, Mladic, dan lain-lain.
4.
Pemerintah Rwanda terhadap etnis Hutu dan Tutsi Uraian : Dalam waktu tiga bulan di tahun 1994, tidak kurang 500.000 etnis Hutu dan Tutsi telah terbunuh. Pemerintah Rwanda bertanggungjawab atas kasus terbunuhnya kedua etnis tersebut.
DI SUSUN OLEH:
1. 2. 3. 4. 5. 6. Aprillia FN Endah Ayu Liya Imraah F Rukamah Sandhy P Zunita Sari XI IPA 3
fgyujhtuje