You are on page 1of 26

03.10.2011 Hukum Konstitusi Sejarah pertumbuhan konstitusi (tinjauan Umum tentang Konstitusi) A.

Sejarah pertumbuhan Konstitusi Secara Etimologis antara Konstitusi, Konstitusional dan Konstitusionalisme inti ukurannya sama, namun penggunaannya atau penerapannya katanya berbeda. Konstitusi adalah segala ketentuan dan peraturan mengenai segala Ketatanegaraan (UUD) dan sebagainya, atau Undang-undang Dasar suatu negara dengan kata lain segala tindakan atau perlakuan seseorang maupun penguasa, berupa kebijakan yang menyimpang dari konstitusi berarti tindakan tersebut tidak Konstitusional. Lain halnya dengan Konstitusionalisme yaitu suatu peham mengenai pembatasan kekuasaan dan jaminan hak-hak rakyatmenurut Konstitusi. Catatan : Agar memeroleh pemahaman mengenai Konstitusi, harus dipahami apa Konstitusi itu. Teori dan Hukum Konstitusi sangan bermanfaat bagi kalangan akademik, politisi maupun pemerintah dan masalah ketatanegaraan, serta merangsang Ilmuan-ilmuan muda untuk meneliti lebih jauh dan mengembangkan masalah konstitusi secara ilmiah dan bertanggung jawab. Sasaran yang paling utama adalah mahasiswa Fakultas HukumJurusan Hukum Tata Negara dan Umum. Dalam mempelajari disiplin ilmu ini harus mengetahi misi dan visi Konstitusi. Visi atau maksud Konstitusi adalah agar para Mahasiswa memahami teori-teori dan hukum yang berkaitan dengan Konstitusi secara Komperhensip di Indonesia khususnya, umumnya diberbagai Negara. Misi atau tujuan Konstitusi adalah agar para mahasiswa khususnya pemerhati Hukum Tata Negara agar dapat memberikan kajian secara analisis Yuridis terhadap permasalahan ketatanegaraan Kontemporer di Indonesia khususnya, Umumnya di berbagai Negara. Contohnya Amandeman atau perubahan UUD-45. B.Pengertian Konstitusi menurut para sarjana. 1. K.C Weare Mengartikan Konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraan sutau negara berupa kumpulan peraturan-peraturan yang membentuk, mengatur, memerintah dalam pemerintahan suatu negara. 2. C.F Strong Dalam bukunya Modern Political Constitution menyebutkan, Konstitusi adalah Constitution a Collection Of Priciple Acording to Wich the Power Of Government the Righ Of the Goverened and The Lelation Between the Two are A Justed. Apabila dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai berikut : Konstitusi adalah kumpulan azas-azas yang menyelenggarakan kekuasaan pemerintah, hakhak dari pemerintah dan hubungan yang memerintah dengan yang dperintah.

Dalam beberapa litelatur ketatanegaraan maupun ilmu politik kajian dan ruang lingkup konstitusi atau konstitualisme, terdiri dari : a. b. c. d. Anatomi kekuasaan politik yang tunduk pada Hukum. Jaminan dan perlindungan Hak Azasi Manusia. Adanya peradilan yang bebas dan mandiri. Adanya pertanggung jawaban kepada Rakyati

Ini istilahnya sangat politik, akuntabilitas publik dari studi utama Azas pertanggung jawaban kepada rakyat, ke-empat prisif-prinsif ajaran diatas merupakan Maskot bagi suatu pemerintahan, tetap konstitusinya sudah mengatur prinsif-prinsif diatas jika tidak diimplikasikan dalam praktek ketatanegaraan, maka tidak dapat dikatakan sebagai negara Konstitusional. Ciri-ciri pemerintahan yang Konstitusional. a. Memperluas partisipasi publik Rakyat diajak ikut serta dalam bidang politik sehingga mereka mengerti dan memahami betapa pentingnya peran rakyat dalam bidang poitik ketatanegaraan. b. Membagi kekuasaan Legislatif pada rakyat Misalnya, mrnyangkut hasil-hasil pembangunan baik politoik dan ekonomi rakyat harus ikut serta, turut mengawasi dan melaporkan-laporan pada wakil rakyat. c. Menolak pemerinah otoriter. dimana penguasa begitu arogan (haus kekuasaan) ingin mendapatkan segala hal dan menganggap orang lai tidak ada apa-apanya. 3. Prof Dr. Soemantri Marto Soewidjo, S.H Dalam desertasinya mengatakan bahwa tidak ada sutu negarapun didunia ini yang tidak mempunyai konstitusi, yang dinegra kita disebut dengan UUD. Negara dan Konstitusi merupakan Dua lembaga yang tidak dapat dipishkan Satu dengan yang lainnya, hingga menimbulkan pertanyaan : Mengapa negara memerlukan konstitusi ? Apa itu konstitusi dan apa itu materi muatannya ? Apa tujuan dibentuknya konstitusi ? Bagaimana hubungan ketatanegaraan dengan negara ?

Antara Konstitusi dengan Undang-undang Dasar ada perbedaan yaitu Konstitusi pengertiannya lebih luas dari Undang-undang Dasar sebab dalam ketatanegaraan tersangkut didalamnya, Semua hukum dasar yang tertulis dan yang tidak tertulis (konstitutum dan konstituendum), sedangkan UUD hanya memuat hukum dasar yang tertulis saja . Maskot atau lambang negara konstitusi : Adnan Buyung Nasution dalam bukunya Teori dan Hukum Konstitusi mencontohkan, masalah pokok pemerintahan Konstitusional : 1. Memahami teori dan hukum Konstitusi

2. Memahami dokumen tentang pembagian tugas dan sekaligus petugasnya dari sutu sistem politik. 3. Suatu deskripsi dari lembaga-lembaga negara. 4. Sutu deskripsi menyangkut Hak Azasi Manusia. Pertanyaan : Bandingkan pengertian Konstitusionalisme menurut K.C Where dan menurut C.F Strong? Catatan : pengertian Konstitusi Istilah Konstitusi berasal dari Bahasa Francis yang berbunyi Constituer yang berarti membentuk, pemakaian istialah ketatanegaraan yang dimaksud adalah pembentukan suatu negara, ini sejalan dengan pendapat Wirjono Projodikoro dalam bukunya Azas-azas Hukum Tata Negara Indonesia. Istilah konstitusi perlu diingat juga, Constitusiones yang artinya segala sesuatu yang telah diterapkan. Timbulnya negara Konstitusi sebenarnya merupakan proses yang panjang dan selalu menarik untuk dikaji sehingga terbentuk suatu kerangka kehidupan politik. Setelah disusun melaluai hukum yaitu sejak sejarah Yunani pada saat itu telah mengenal kumpulan hukum semacam kitab hukum pada masa kejayaan Athena tahun 624-44 SM, negara Athena pernah mempunyai konstitusi yang terkanal dengan sebutan Koleksi Aritoteles berhasil menyampulkan 158 konstitusi dari berbagai negara. Perlu dipahami pengamalan awal dari konstitusi pada masa itu hanya merupakan sekumpulan peraturan termasuk adat kebiasaan, pada masa kekaisaran Roma pengertian Costitusiones memperoleh tambahan arti yatu sebagai suatu kumpulan ketentuan serta peraturan yang dibuat oleh kaisar termasuk didalamnya pernyataan-pernyataan dan pendapat baik dari para ahli hukum, negarawan serta adat kebiasaan setempat. Disamping konstitusi Roma mempunyai pengaruh yang besar sampai abad pertengahan diman konsep kekuasaan tertinggi disebut ULTIMATE POWER. Dari kaisar Roma telah menjelma dalam bentuk EL ETAT GENERAL, di Francis (L ETAT GENERAL) bahkan kegandrungan orang-orang Romawi atas pembuatan peraturan dari Raja memberikan inspirasi bagi timbulnya Demokrasi perwakilan dan Nasionalisme yang merupakan cikal bakal munculnya paham Konstitusionalisme Modern.

10.10.2011 Lanjuatan Catatan Historis Konstitusi. C. Abad Pertengahan. Pada abad ini corak Konstitusionalismenya bergeser pada Feodalisme, dimana hal itu merupakan politik penjajahan yang terkenal dengan sebutan Devide Et Impera (politik adu Domba) rakyat semua dibuat sengsara agar mereka tidak dapat menuntut ilmu pengetahuan lebih banyak, sehingga rasa nasionalismenya lebih tipis apalagi pemahaman demokrasi semakin jauh dari harapan akibat Feodalisme (rasa Feodalisme : penyanjungan). D. Jaman Klasik Pada jaman klasik yaitu pada jaman ke-7 lahirlah piagam Konstitusi yang disebut piagam Madinah yaitu Konstitusi negara Madinah yang dibentuk pada masa 622M yang sangat modern saat itu dan banyak dijadikan acuan para mahasiswa modern Eropa. E. Eropa Kontinental. Di Eropa kontinental pihak Rajalah yang memperoleh kewenangan yaitu dengan ditandainya semakin kokoh Absolutisme (kekuasaan otoriter) khususnya di Francis, Rusia, Austria dan Krusia (Jerman). Pada abad ke-15 gejala ini dinakhodai oleh ucapan Louis XIV tahun 1638-1715 yang terkenal dengan ucapannya yang termaksyur yaitu L ETAT EES MOI artinya suara rakyat adalah suara tuhan. G. INGGRIS Lain halnya dengan di Inggris yang menang adlah kaum bangsawan, maka pemegang puncak kekuasaan dengan pecahnya The Glorius Revolution tahun 1688, kemenangan bangsawan ini menyebabkan berakhirnya absolutisme di Inggris dan munculnya Parlemen. Sehingga Negara kedaulatan pada akhirnya mengeluarkan Declaration Of Independence deklarasi kemerdekaan dan menetapkan konstitusinya sebagai dasar negara yang berdaulat. Oleh kerena itu Republik Inggris pemerintahnya menggunakan deklarasi Parlemen pada tahun 1776 M. H. FRANCIS Di Francis muncul sebuah buku yang brjudul Le Contract Social yang dikarang oleh JJ. Rousseaw yang tesisnya yang terkenal De Declaration Des Droit De Lhome Et Du Citoyen deklarasi inilah yang mengilhami pembantukan konstitusi Francis pada tahun 1791. Pada masa Konstitusi inilah tertuang Hakhak Azasi manusia dan pada masa inilah titik awal tumbuhnya konstitusi modern, seperti dianut di Amerika Serikat. Dengan konstitusi tersebut munculah paham from the people, for the people and by the people pendapat Abraham Lincoln. Kemudin diikuti oleh Negara-negara Eropa, seperti Konstitusi Spenyol tahun 1812, Norwegia tahun 1815 dan abad ke-19 di Inggris, Hongaria dan Rusia belum mempunyai Konstitusi secara tertulis mereka menggunakan Common Law (Hukum kebiasaan)

Konstitusi sebagai Undang-undang dan Hukum dasar yang tertulis mempunyai arti penting yang disebut dengan istilah Konstitusi modern. Munculnya paham ini sejalan dengan berkembangnya Demokrasi perwakilan dan konsep Nasionalisme. Lembaga ini dianggap penting karena lembaga legislatif yang bertugas mengawasi dan membatasi hak-hak Raja. Setelah perang Dunia kedua terhadap konstitusi politik kenyataannya lebih parah dari pada masa perang Dunia kesatu, kemenanga perang Dunia dua memberikan kesempatan kepada dunia-dunia untuk menerapkan Konstitusi di tiap-tiap Negara . baik melalui PBB diman dicapainya perdamaian abadi dengan Konstitusi modern diharapka bias memberikan jaminan bagi pelaksanaan Hak Azasi Manusia dengan menetapkan Wel Par staat, sekaligus memberikan perlindungan secara Yuridis Konstitusional. PENGERTIAN KONSTITUSI DILIHAT DARI BERBAGAI NEGARA. A.Istilah Konstitusi Istilah Konstitusi berasal dari Bahasa Francis yaitu Constituer yang artinya pembentukan suatu negara, atu menurut Wirjono Projodikoro dalam bukunya Azas-azas Hukum Tata Negara Indonesia, beliau mengatakn sutu Negara atau pembentukan suatu Negara, sedangkan istilah Undang-undang Dasar merupakan terjemahan dari bahasa Belanda yaitu Ground Wet. Perkataa Wet diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai Undang-undang, sedangkan Ground diartikan sebagai Tanah atau dasar. Bagi Negara menggunakan istilah tersebut yaitu Inggris UUD disebut dengan istilah Constitutions yang dalam bahasa Indonesia disebut Konstitusi dan ini pendapat dari Prof. Dr. Sri Soemantri SH, B. Pengertian Konstitusi dalam Praktek Berarti lebih luas dari Undang-undang Dasar tetapi jaga menyamakan pengartian dengan Undangundang Dasar. Bagi para Sarjana Ilmu Politik istilah Konstitusi diartikan sebagai suatu yang lebih Luas, artinay keseluruhan dari peraturan-peraturan baik yang tertulis maupunyang tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara-cara bagaimana suatu pemerintahan diselenggarakan disuatu Negara. Dalam bahasa latin konstitusi meruoakan gabungan dua kata yaitu Cume dan Statuere yaitu sama persepsi yang mengandung arti bersamaan dengan, sedangkan Statuere berasal dari kata Star yang mengandung kata pokok Stare yang berarti berdiri diatas dasar hal tersebut,maka kata Statuere berarti membuat sesuatu, menetapkan sesuatu yang bentuk tunggalnya disebut Konstitutions, sedangkan Konstitusiones mengandung arti segala sesuatu yang telah ditetapkan menurut Prof. Dr. Sri Soemantri. Mencermati dikotomi antara Konstitution dan Ground Wet, Van Apel Doren membedakan denga jelas bahwa Gruond Wet adalah Undang-undang Dasar merupakan bagia yang tertulis dari sutu konstitusi, sedangkan konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun yang tidak tertulis. Pendapat tersebut diikuti oleh Prof. Dr. Sri Soemantri, S.H, Mantosoewidjo S.H, dalam desertasinya menyatakan bahwa konstitusi sama dengan Undang-undang Dasar, hal ini sesuai dengan praktek ketatanegaraan diberbagai Negara.

C. Konstitusi dilihat Dari Berbagai Negara Penyamaan antara Undang-undang Dasar denga Konstiusi sudah dimulai sejak Raja Oliver Krom Well tahun 1649-1660 sehingga Raja ini diberi julukan Lord Protector, menamakan Undang-undang Dasar sebagai instrument of Goverment yaitu bahwa Undang-undang Dasar dibuat sebagai pegangan untuk memetrintah sehingga timbulah identifikasi antara konstitusi dan Undang-undang Dasar. Di Belanda perbedaan antara Konstitusi dan Undang-undang Dasar tokohnya Van Apel Doren, lain halnya menurut WCS Whe dalam bukunya konstitusional Law menyatakan bahwa Undang-undang Dasar adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintah termasuk menentukan menentukan pokoko-pokok dan cara kerja badan tersebut. Apa dasar yang dapat diatur secara prinsip dalam Undang-undang Dasar ? Menyangkut system pemerintahan termasuk lembaga-lembaganya dan juga peranannya bagi Negara yang meninjau dari sudut kebiasaan, maka Undang-undang Dasar dipandang sebagai lembaga atau kumpulan Azas-azas yang menetapkan bagaimana kekuasaan dibagi-bagi antara Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif

Beberapa ahli hukum yang mendukung dan yang membedakan serta yang menyamakan Konstitusi denga Undang-undang Dasar, antara lain : 1.Herman Heler Ia lebih terkenal karena membagi konstitusi kedalam tiga pengertian : a) Die Politiche Verpassung Als Gesellshaflicht Wirklicht Keit Yang artinya Konstitusi adalah mencerminkan kehidupan Politik dalam masyarakat sebagai sesuatu kenyataan atau mengandung pengertian politis dan sosiologis. b) Die Verselb standente Rech Verpassung yang artinya konstitusi merupakan suatu kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat yang mengatur ketentuan yuridis. c) Die Gesserieben Verpassung yang artinya konstitusi yang ditulis dalam suatu naskah sebagai Undang-undang Dasar yang tertinggi berlaku disuatu Negara. Dari pendapat Herman Heller tersebut dapat disimpulkan bahwa jika pengertian Undang-undang Dasar itu harus dikembangkan dengan dengan maksud konstitusi atau tertulis juga disamping konstitusi tidak tertulis hanya bersifat Yurudis semata tetapi mengandung pengertian logis dan politis. 2. Lasulle Menurut pendapat Rasulle dalam bukunya Uber Verpassung Swesen membagi Konstitusi dalam dua pengertian : a) Pengertian Sosiologis dan Politis Menyatak konstitusi adalah sintesa antara faktor-fektor kekuatan nyata dan masyarakat. Jadi konstitusi menggambarkan hubungan antara kekuasaankekuasaan yang terdapat dalam sutu Negara yaitu Raja, Kabinet, Parlemen dan Presure Group.

b) Pengertian Yuridis yaitu sutu naskah yang menurut semua bangunan Negara dan sendi-sendi pemerintahan. Apabila disimpulakan pendapat Lasulle mengandung pebgertian Konstitusi yang lebih luas, artinya mengandung pengandung pengertian pemerintahan yang lebih luas antara presiden dan parlemen. para pendahu kita menyusun Undang-undang Dasar menganut pengertian Sosiologis terlihat dari isinya. Undang-undang Dasar suatu negara hanya sebagian besar Hukum negara. Sedangkan hukum negara tesebar hukum dasar tertulis dan tidak tertulis. Undang-undang Dasar yang tidak tertulis adalah aturan-aturan Dasar yang terpelihara dalam praktek ketatanegaraan misalnya, pidato Presiden tiap tanggal 17 Agustus. Adapun penganut pemahaman modern menyatakan dengan tegas persamaan antara konstitusi dengan Undangundang Dasar, pendukungnya adalah CF. Strong dan James Brice. Pendapat James Brice dikutip oleh CF. Strong dalam bukunya yang terkenal Modern Political Konstitutions , mengatakan konstitusi adalah Aframe Of Political Society Organisation Throw and by Law that to Say on in Wich Law has as Stabilized termanen Institotion with Reqognized Fungtion and Definite Right yang artinya peraturan mengenai pendirian lembaga-lembaga yang permanen, fungsi dari alat-alat kelengkapan negara dan hak-hak tertentu yang telah ditetapkan . CF. Strong melengkapi pendapat James Brice dengan mengataka konstitution is a collection of priciples according to wich the power the government the right of the goverent and relation betwen the to a justice yang artinya konstitusi dapat dikatakan sebagai sustu kumpulan Azasazas yang digambarkan : - kekuasaan pemerintah dalam arti luas, hak-hak dan hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah manyangkut HAM. 3. Prof. Dr. Sri Soemantri, S.H Menilai bahwa pengertian Konstitusi menurut CF. Strong lebih luas daripendapat James Bryce dan pendapat pakar lainnya yaitu, JJ. Rossho, J. Tresolina dan Martin Shafiro dalam Bukunya American Constitutional Law mengatakan bahwa konstitusi Amerika Serikat mengatur Tiga masalah pokok : a. The Prime wet a structure of government b. The power of the government c. It reshains the exercise of this power by govermental officialis in orther that ecrtaide individual right can be preserped. Apa yang dilakukan oleh mereka serta martin sertia mempunyai kesamaan dengan CF. Strong mengenai batasan konstitusi. Menurut KC. Wheare mengertikan Konstitusi merupakan keseluruhan sistem, merupakan kumpulan peraturan-peraturan, mengenai bentuk, memerintah dalam suatu oemerintahan negara. Betitik tolak dari pendapat para ahli mengenai konstitusi diatas, dapat disimpulkan pengertian konstitusi yaitu konstitusi tertulis yang batasannya sebagai berikut : a. Suatu kumpulan kaidah yang memberikan pembatasan-pembatasan hukum pada para penguasa b. Suatu dokumen tentang pembagian tugas dan sekaligus petugasnya dari suatu sistem politik

c. Suatu deskripsi dari lembaga-lembaga negara. d. Suatu deskripsi menyangkut masalah Hak Azasi Manusia. - Catatan : suatu konstitusi yang baik harus merangkum instrumen diatas.

17-10-2011 Terusan D. Materi Muatan Konstitusi Hence van Naar Seveen dan Gervander Tang Dalam sbuah studi terhadap konstitusi di Dunia dan dituangkan dalam buku/ written Konstitusion, antara lain menyatakan bahwa : 1. Constitution is a means of means the states own political and legal sistem 2. Constitution as nation ducument deas a wearkt castivicate dan bukan saigant of adulhird and indevendence. Kedua ahli tatanegara diatas menyatakan bahwa selain sebagai dokumen nasional konstitusi juga sebagai alat untuk membentuk sistem politik dan sistem hukum negara itu sendiri. Itulah sebabnya menurut AAH Struyken Undang-undang Dasr atau Groun Wet sebagai konstitusi tertulis merupakan 1. sebuah dokumen formal yang berisi hasil perjuangan politik bengsa diwaktu lampau 2. tingkat-tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa 3. pandangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak diwujudkan baik waktu sekarang maupun waktu yang akan datang. 4. Suatu keingina denganmana perkembangan kehidupan ketatanegaraan bangsa hendak dipimpin Apabila masing-masing materi muatan tersebut kita kaji, maka dapat menarik kesimpulan bahwa, disamping sebagai dokumen nasional dan tanda kedewasaan dari kemerdekaan sebagai bangsa maka konstitusi juga sebagai alat yang berisi sistem politik dan sistem hukum yang hendak diwujudkan. Catatan : Konstitusi sebagai pemerintah, bentuk negara, dan pembentuk sistem politik. Konstitusi sebagai dokumen nasional juga sebagai sistem hukum negaranya sendiri dan bahkan suatu negara lain. Dalam kaitan Wheare mengemukan ada 2 pendapat yang satu dengan yang lainnya. a. Ada yang menyatakan konstitusi hanya semata-mata sebagai dokumen hukum dan isinya berupa aturan hukum saja b. Bahwa konstitusi tidak hanya berisi kaidah-kaidah hukum saja, akan tetapi berisi pernyataan tentang dua keyakinan prisif-prisif dan cita-cita.

Lebih lanjut Wheare menyatakan tentang apa yang seharusnya menjadi isi dari konstitusi, yaitu the very minimum and that minimum to be rule of law yang artinya sangat singkat dan begitu dalam membentuk sistem hukum . Ia menyatakan sifat khusus yang mendasari dari bentuk konstitusi itu harus

sesingkat mungkin untuk menghindarkan kesulitan-kesulitan para pembentuk Undang-undang Dasar dalam memilih mana yang paling dan harus dicantumkan dalam konstitusi sehingga mereka dapat menerima dengan baik oleh mereka yang akan melaksanakan Undang-undang Dasar tersebut. Wheare tidak menguraikan secara jelas apa yang seharusnya menjadi materi muatan pokok dari suatu konstitusi, ia menyatakan bahwa sifat khas dan dasar dari bentuk konstitusi yang terbaik adalah : konstitusi itu harus sesingkat mungkin, menghindarkan kesulitan-kesulitan para pembentuk undangundang Dasar, terutama dalam hal memilih mana yang penting dicantumkan dalam konstitusi dan mana yang tidak perlu dicantumkan. Ini dilakukan pada saat merancang suatu Undang-undang Dasar, hal ini akan memudahkan bagi yang melaksanakan dan akan dilindungi Undang-undang Dasar tersebut 4.Mr. JG. Steen Beek Sebagaimana dikutif oleh Prof. Dr. Sri Soemantri S.H dalam desertasinya menggambarkan secara lebih jelas apa yang seharusnya menjadi isi dari konstitusi, yaitu terdiri dari tiga hal pokok : 1. Adanya jaminan terhadap Hak Azasi Manusia dan warga negaranya 2. Ditetapkanya susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental 3. Adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang juga bersifat fundamental. Dengan demikian apa yang diatur setiap konstitusi merupakan penjabaran dari masalah pokok tersebut. Apabila pendapat Sten Beek tesebut kita bandingkan dengan CF. Strong secara umum dapat dikatakan bahwa antara keduanya tidak terdapat perbedaan yang mendasar apabila rumusan konstitusi baik di pakar ilmu politik Inggris dan pakar ilmu hukum Tatanegara kita. Kita kaji apa yang dikemukakan itu pada hakikatnya mengatur pembatasan kekuasaan dalam negara. 5.Mariam Budiarjo. Undang-undang memuat ketentuan-ketentuan mengenai a. Organisasi Negara, misalnya pembagian kekuasaan antara pemerintah Federal dan pemerintah negara bagian. Prosedur penyelesaian masalah pelanggaran Yurisdiksi (pengadilan Wilayah) oleh salah satu badan pemerintah dan sebagainya. b. Hak-hak Azasi Manusia. c. Prosedur mengubah Undang-undang Dasar d. Ada kalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari Undang-undang Dasar. E. Kedudukan Fungsi dan Tujuan Konstitusi Kedudukan, fungsi dan tujuan dalam Negara berubah-ubah dari jaman kejaman. Pada masa peralihan dari negara Feodal, monarki atau oligarki dengan kekuasaan mutlak penguasa ke negara nasional demokrasi, konstitusi berkedudukan sebagai benteng pemisah antara rakyat dan penguasa yang kemudian secara berangsur-angsur mempunyai fungsi sebagai alat rakyat dalam perjuangan kekuasaan melawan golongan penguasa. Sejak itu perjuangan dimenangkan oleh rakyat. Konstitusi bergeser kedudukan dan perannya dari menjaga keamanan dan kepentingan kehidaupan rakyat untuk mengakhiri

kekuasaan sepihak stu golongn dalam sistem monarki termasuk Oligarki, ini dilakukan untuk membangun tatakehidupan baru atas dasar kepentingan bersama rakyat dengan menggunakan berbagai idiologi, sepaerti Individualisme, Liberalisme, Universalisme dan Demokrasi. Bagaimanakah kedudukan, funsi dan tujuan Konstitusi ?

F. Sejarah Konstitusi di Negara Barat Selanjutnya kedudukan dan fungsi konstitusi ditentukan oleh idioligi yang melandasi negara. Dalam sejarahnya didunia barat Konstitusi dimaksudkan untuk menentukan batas wewenang penguasa, menjamin hak rakyat dan mengatur jalannya pemerintahan. Dalam kebangkitan pahamkebangsaan sebagai kekuatan pemersatu dan demokrasi sebagai paham politik. Konstitusi menjamin alat rakyat untuk konsolidasi kedudukan dari hukum dan politik untuk mengatur kehidupan bersama dan mencapai cita-cita dalam bentuk negara. G. Konstitusi dijaman Modern Catatan : bagaimana Konstitusi dijaman modern ? Konstitusi dijaman modern tidak hanya memuata aturan hukumtapi juga merumuskan atau menyimpulkan prinsip-prinsip hukum, haluan negara dan patokan kebijaksanaan yang kesemuanya untuk mengikat penguasa Sementara itu Inggris tidak mempunyai Undang-undang Dasar, tetapi mempunyai Konstitusoi secara lengkap, memuata aturan-aturan keorganisasian negara berdasarkan perkembanagn selama kurang lebih 8 abad. Aturan-aturan Konstitusi itu tersebar dari berbagai Undang-undang dan huku negara lainnya, hukum adat atau camen law dan Konvension. Walaupun Inggris tidak mempunyaiUndangundang Dasar ini merupakan model negara Konstitusi tertua yang tumbuk secara Konseptual sejak diterbitkannya Magna Carta tahun 1215 yang mewajibkan Raja menegakan hukum sebagai hasil perlawanan bersenjata dan tutuntan dari para bangsawan. H. Ajaran-ajaran Yang Terkenal Negara Inggris menjadi contoh bagai Montesquieu ketika ia mengajarkan pemisahan tiga kekuasaan pemerintahan (Trias Politika) yang kemudian dirumuskan dalam Undang-undang Dasar Amerika Serikat tahun 1787. Dalam bukunya CF. Strong mengungkapkan bahwa pemerintah dalam arti luas harus memiliki kekuasan, Tiga bagian pemerintah yang tujuannya bersama-sama menyelematkan kedaulatan negara Modern. CF. Strong menyebutkan pemisahan dalam arti luas meliputi : a. b. c. Legislatif Power Kekuasaan pelaksana (Eksekutif Power) Kekuasaan peradilan (Judicial Power) Catatan : di kita mengartikan pemerintahan sebagai badan Eksekutif, sedangkan badan perwakilan Rakyat sebagai Legislatif sedangkan kukuasaan peradilan adalh Yudikatif.

CF. Strong menerima ajaran Montesquieu ini, nemun ia tidak menggunaka Tiga pemisahan kekuasaan, melaiankan pembagian Kekuasaan (Distribution Of Power). Dalam negara yang melandaskan dirinya diatas Demokrasi Internasional, maka Undang-undang Dasar mempunyai fungsi yang luas yaitu membatasi kekuasaan pemerintahan sehingga kekuasaan penyelenggarakan pemerintahan penuh untuk melaksanakannya.(pemerintah berarti Lembaganya sedangkan pemerintahan Orang yang melaksanakannya). Didalam negara-negara yang berdasarkan atas Demokrasi Konstitusional Undang-undang Dasar mempunyai Fungsi yang khusus yaitu mebatasi kekuasaan pemerintah sedeikian rupa, sehingga pelaksanaannya tidak sewenang-wenang, diharapkan hak warga negara terlindungi, gagasan seperti ini disebut Konstitualisme. Catatan : pemisahan kekuasaan dalam bahasa Inggris disebut Separation Of Power, Pembagian kekuasaan disebut Devision Of Power.

Dalam suasana perjuangan dan melawan kolonialisme Inggris, di Amerika Serikat lahirlah Declaration Of Independence tahun 1776 yang juga merupakan tulang punggung hak-hak kebebasan Individual, di Francis muncul reaksi atau penolakan sewenang-wenang darai Rja absolut, maka terjadilah Revolusi Francis tahun 1769. Pengaruh positif dari Revolusi tersebut diproklamirkan suatu pernyataan tentang hak dan kemerdekaan Rakyat yang terkenal denga sebutan Deklaration Des Droits de L Homene et Du Citoyen . Di Amerika Serikat keTiga badan diatas melaksanak kekuasaannya dengan prinsif Cheque and Balances sistem (saling mengawasi dan mengingatkan namun tidak ikut campur didalamnya). Di Amerika Serikat perkembangan selanjutnya kita lihat untuk pengakuan HAM seperti BILL OF RIGHT yang diploklamirkan pada tahun 1778 di Virginia yang berbunyi setiap menusia diciptakan bebas dengan dikaruniai hak-hak yang tidak dapt dirampas oleh pihak lein seperti, untuk hidup sejahtera, perdamaian, kerukunan, dan rakyat insyaf dimana hak miliknya dipunyai penguasa tetapi untuk kepentingan umum . Tetapi dalam prakteknya kekuasaan sewenang-wenang penguasa dapat mendapat protes dari rakyat. Catatan : Hah Recall merupakan Hak rakyat untuk mengambil kembali perwakilannya dari DPR kalau ternyata ia tidak bekerja untuk kepentingan Rakyat tetapi kepentingan pribadi, jadi hak Recall bukan hak DPR.

24.10. 2011 Materi Muatan Konstitusi Lanjutan Di negara-negara Komunis Undang-undang Dasar mempunyai fungsi ganda, di satu pihak mencerminkan kemenangan-kemenangan yang telah dicapai menuju masyarakat Komunis dan diganti setiap kali dicapainya Stu tahap yang lebih maju. Oleh kerena itu sukar dipahami isi dan karakter Undang-undang Dasar Komunis tanpa didahului historis dari perkembangannya yang telah dicapai

kearah masyarakat Komunis dari negara yang bersangkutan. Denga demikian dapat dibolehkan Dua tahap yang tercermin dalam Undang-undang Dasarnya yaitu tahap : 1. Berhasilnya perebutan kekuasaan dan diselenggarakannya Diktator Ploletarian itu terjadi pada tahun 1918 dengan sebutan Undang-undang Dasar 1918. Di Negara Eropa Timur keadaan seperti ini terjadi setelah perang Dunia II, pada tahap ini Undang-undang Dasar jelas menjadikan sifat kekuasaan dalam rangka mengamankan masyarakat lama dan membangun masyarakat baru diatas puing-puing masyarakat lama. 2. Dinamakan tahap tecapainya kemenangan sosialisme dan mulai membangun masyarakat Komunis. Usaha Negara untuk melampui tujuan masyarakat dalam Konstitusi ditentukan bermacam-macam lembaga Negara supaya tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan setiap lembaga politik. Pembatasan tersebut meliputi Dua hal : 1. Pembatasan kekuasaan yang meliputi isi kekuasaannya. 2. Pembatasan kekuasaan berkenaan dengan waktu dijalankanya kekuasaan tersebut. Kekuasaan dalam arti isi mengandung arti bahwa dalam Konstitusi ditentukan tugas dan wewenang lembaga-lembaga Negara. Untuk lembaga yang dianggap penting dalam mencapai tujuan Negara, pemerintah masih mendapat pengawasan dari permusyawaratan rakyat.pembatasan kekuasaan waktu dijalankannya adalah pembatasan mengenai waktu khususnya itu dijalankan, tentu saja ini berkaitan dengan masa jabatan masing-masing lembaga Negara. Pendapat CF. Strong secara spesifik memberikan batasan-batasan tujuan suatu konstitusi dalam Negara, beliau mengatakan are to Umite the Arbitrari Action of the Goverenment To Qoarantee the Right of the Governed and to Define the Operation of the Soveragen Power yang artinya prinsif tujuan dari Konstitusi adalah untuk mebatasi kesewenang-wenangan tindakan pemerintah untyuk menjamin hakhak yang diberikan dan merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat pendapat yang senada dengan ini dikemukakan oleh Loewenstain didalam bukunya Politikal Power and the Govermental Proces menyatakan bahwa konstitusi itu adalah sarana dasar untuk mengawasi proses-proses kekuasaan, oleh karena itu konnstitusi mempunyai Dua Tujuan : 1. Untuk memberikan pengawasan dan pembatasan terhadap kekuasaan politik 2. Untuk membebaskan kekuasaan dari control mutlak para penguasa, serta menetapkan bagi para penguasa tersebut batas-batas kekuasaan mereka atau penguasa. Didalam negara yang berdasarkan dirinya atas Demokrasi Konstitusional, Undang-undang Dasar mempunyai fungsi yang khas yaitu membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa sehingga pelanggaran kekuasaan tidak sewenang-wenang. Gagasan seperti ini dinamakan konstitusionalisme menurut Carel J. Fredrich dalam bukunya Konstitutionsl Government and Democracy , Konstitusionalisme adalah merupakan gagasan bahwa pemerintah merupakan suatu kumpulan kegiatan yang diselenggarakan oleh dan atas nama rakyat, tetapi yang dikenakan beberapa pembatasan yang diterapkan akan menjamin bahwa kekuasaan yang diperlukan untuk pemerintahan itu tidak bisa

menggunakan oleh mereka yang mendapat tugas untuk memerintah. Cara pembatasan yang paling Efektif yaitu dengan cara membagi kekuasaan (Devision Of Power). Lebih lanjut Fredrich menyatakan bahwa dengan membagai kekuasaan Konstitusionalisme menyelenggaraan suatu sistem pemerintahan yang Efektip atas tindakan-tindakan pemerintah. Pembatasan-pembatasan tercemin dalam Undang-undang Dasar dan Konstitusi, dengan demikian Konstitusi mempunyai fungsi yang khusus dan merupakan perwujudan atau manipestasi dari hukum yang tertinggi (suoremation of Law)yang harus ditaati bukan hanya oleh rakyat tetapi juga oleh pemerintah. Gagasan kontitusionalisme mengandung arti bahwa penguasa perlu dibatasi kekuasaannya, karena itu kekuasaanya harus diperinci dengan tegas. Pada tahun 1515 Raja Jhon dari Inggris dipaksa oleh para bengsawan untuk mengakui beberapa hak mereka yang kemudian dicantumkan dalam Magna Carta. Magna Carta didunia Barat dipandang sebagai permulaan dari gagasan Konstitusionalisme serta pengakuan dari kebebasan dan kemerdekaan Rakyat. Kita lihat sekarang di Amerika Serikat, kita saksikan ada perjuangan untuk pengakuan HAM, buktinya dengan adanya Bill Of Right yang diproklamirkan pada Tahun 1778 di Virginia, disana dicantumkan bahwa setiap manusia diciptakan bebas dengan dikaruniai hak-hak yang tidak dapat dirampas atau dienyahkan oleh siapaun . Dengan kata lain menusia berhak untuk hidup dalam kesejahtraan dan perdamaian, tanpa ketakutan akan dirampas haknya oleh penguasa. Akan tetapi rakyat insyap jika setiap orang menggunakan hak-haknya sekehendak hati maka akan timbul kekacauan, maka rakyat menyerahkan sebagian haknya kepada penguasa. Dengan kata lain jika hak-hak rakyat dirampas oleh penguasa maka rakyat berhak merampas kekuasaan dari penguasa tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh Filsafat Jhon LOCKE dengan teori Kontrak Sosial.

12.12 2011 Klasifikasi Konstitusi Apabila hendak mengetahuai klasifikasi Konstitusi harus membandingkan beberapa konstitusi diberbagai Negara. Diantara para sarjana yang terkenal membicarakan klasifikasi konstitusi, diantaranya: 1. KC. Wheare dalam bukunya Modern Konstitution 2. CF. Strong dalam bukunya Modern political Konstitution 3. James Brice dalam bukunya Study and Historis and Yurisprudence, dan dalam bukunya Vers Chijn Sel Ground wet. Dari sekian banyak ahli dari Inggris yang terkenal adalah KC. Wheare yang berpendapat tentang bermacam-macam klasifikasi suatu Konstitusi, dia menguraikan panjang lebar, namun intinya adalah : a. Konstitusi tertilis dan bukan tertulis (written Konstitutions and no written Konstitution) b. Konstitusi fleksibel dan konstitusi Rijid atau susah untuk dirubah (fleksible Konstitution and Rigid Konstitution)

c. Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi tidak derajat tinggi (supreme constitution and not supreme constitution) d. Konstitusi serikat dan konstitusi kesatuan (federal constitution and unitary constitution) e. Konstitusi pemerintahan presidensial dan konstitusi pemerintahan parlementer (presidential Eksekutif konstitution and parlementari Eksekutif Konstitution) a. yang dimaksud konstitusi tertulis yaitu suatu konstitusi (UUD) yang dituangkan dalam sebuah dokumen atau dokumen Formal, sedangkan KOnstitusi bukan tertulis yaitu suatu konstitusi yang tidak dituangkan dalam dokumen formal diantaranya, konstitusi Inggris, Israe, New Zeland dan lainnya. b. konstitusi Fleksible dan Konstitusi Rijid James Brice dalam bukunya Historis and Yurisprudence memilah Konstitusi Fleksible dan Rijid secara luas konstitusi pembagian konstitusi seperti ini didasarkan atas criteria yang berkaitan dengan cara dan prosedur perubahannya . Jika konstitusi itu mudah dalam mengubahnya maka iyu digolongkan pada konstitusi fleksible. Sebaliknya jika sulit prosedur perubahannya itu termasuk konstitusi yang rijid. Contoh konstitusi yang rigid adalah Undang-undang Dasar 1945. Adapun cirri-ciri yang fleksible menurut Brice diantaranya : 1) Elastis 2) Diumumkan dan diubah dengan cara yang sama seperti Undang-undang. Perlu diingat berbeda dengan cirri-ciri pokok dari konstitusi yang rigid yaitu : 1) Mempunyai kedudukan dan derajat yang lebih tinggi daru perundang-undangan yang lain. 2) Hanya dapat diubah dengan cara yang khusus atau istimewa dengan persyaratan yang berat. c.konstitusi derajat Tingggi dan Konstitusi tidak derajat tinggi. Konstitusi dengan derajat tinggi ialah konstitusi yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam negara, disamping itu juga dilihat dari bentuknya konstitusi ini pula berbeda dengan perundang-undangan yang lain, demikian pula syarat mengubahnya lebih berat dibanding dengan yang lainnya, konstitusi tidak derajat tinggi yaitu konstitusi yang tidak mempunyai kedudukan seperti konstitusi derajat tinggi. Perlu dicantumkan persyaratan yang diperlukan untuk mengubah konstitusi jenis ini sama digunakan persysratan untuk mengubah peraturan Undang-undang. d.konstitusi serikat dan konstitusi kesatuan. Konstoitusi ke-Empat ini berkaitan dewngan bentuk negaranya, artinya jika bentuk negara itu Serikat maka akan didapatkan sistem pembagian kekuasaan (Devision Of Power)antara negara serikat dan negara bagian. Pembagian kekuasaan tersebut diatur dalam Undang-undang dasarnya. Dalam negara kesatuan pembagian kekuasaan tersebut tidak akan dijumpai karena seluruh kekuasaannya tersentralisasi di pemerintahan pusat atupun dikenal juga sistem desentralisasi hal ini diatur dalam Undang-undangnya.

e.konstitusi system pemerintahan presidensial dan konstitusi pemerinyahan parlementer. Klasifikasi konstitusi sistem pemerintahan presidensial dan parlementer menurut CF. Strong yang terkenal dalam bukunya Modern Politikal Constitition mengemukakan bahwa di negara-negara didunia ini ada Dua macam pemerintahan : 1) Sistem pemerintahan presidensial yang ciri-cirinya sebagai berikut : (a) Disamping mempunyaimkekuasaan nominal sebagai kepala negara presiden juga berkedudukan sebagai kepala kepala pemerintahan. (b) Presiden tidak dipilih oleh lembaga legislatif, akan tetapi dipilih langsung oleh rakyat atau dewan pemilih seperti di Amerika Serikat atau DPD. (c) Presiden tidak termasuk pemegang kekuasaan legislatif. (d) Presiden tidak dapat membubarkan pemegang kekuasaan legislatif dan memerintahkan untuk diadakan pemilihan. Konstitusi yang mengatur beberapa ciri diatas diklasifikasikan sebagai konstitusi presidensial. 2) Sistem pemerintahan parlementer ciri-cirinya sebagai berikut : (a) Kabinet yang dipilih oleh perdana mentri dibentuk atas dasar kekuatan-kekuatan yang menguasai parlemen. (b) Para anggota kabinet mungkin seluruhnya mungkin sebagian adalah anggota parlemen. (c) Perdana mentri dan kabinet bertanggung jawab pada parlemen. (d) Kepala negara dengan saran dan nasehat perdana mentri dapat membubarkan parlemen dan memerintahkan untuk diadakannya pemilu. Berdasarkan klasifikasi konstitusi diatas Undang-undang dasar 1945 termasuk konstitusi yang rigid dalam arti dituangkan dalam dokumen konstitusi yang berderajat tinggi, konstitrusi kesatuan dan termasuk konstitusi yang menganut pemerintahan campuran, karena dalam Undang-undang dasar 1945 disamping menganut ciri-ciri pemerintahan presidensial juga mengatur pemerintahan parlementer, dan disinilah merup[akan keunikan negara Indonesia berdasarkan Undang-undang Dasar 1945. 19.12.2011 Konstitusi Madinah Timbulnya negara madinah merupakan proses sejarah yang panjang dan menarik untuk dikaji sebelum pemikir-pemikir barat mengemukakan temuan mereka tentang berbagai konstitusi, di Yunani sejarah Islam mencatat bahwa sejak jaman Rsulluloh SAW telah lhir konstitusi tertulisyang pertama, kemudian dikenal dengan sebuatan konstitusi madinah atau piagam Madinah. Sejarah menunjukan bahwa Rasul SAW dan Umat Islam kurang lebih Tiga Belas tahun sejak pengangkatan Rasulluloh SAW sebagai Rasul perlu mempunyai kekuasaan politik yang menguasai sebuah wilayah, umat Islam menjadi komunitas yang bebas dan merdeka setelah tahun 22M hijrah ke Madinah yaitu sutu kota yang disebut Yatsrib,

tidak lain setelah hijrah ke Madinah Rasulluloh SAW membuat piagam politik untuk mengatur kehidupan bersama di Madinah yang saat itu dihuni oleh aneka ragam golongan penduduk. A.Pembagian Penduduk Madinah. Penduduk Madinah terbagi kebeberapa kelompok bagian, diantaranya : 1. Golongan Muslimin yang terbagi dalam Dua Golongan 2. Golongan Muhajirin terdiri dari pendatang yang Hijrah dari Mekah, mereka adalah orang-orang Quraisy yang telah masuk Islam, terdiri dari beberapa kelompok yang terkenal diantaranya, Bani Hasyim dan Bani Muthalib, yang menjadi unsur utama golongan itu ialah Kabilah AWS dan Kajraj 3. Golongan Musyrikin, golongan ini adalah orang-orang Arab yang masih menyembah berhala, yang disebut golongan Paganisme. 4. Golongan Yahudi, yaitu terdiri dari golongan Yahudi pendatang dan orang Arab yang masuk Agama Yahudi. Ada Tiga kelompok besar golongan ini, yaitu : Bani Nadhir, Bani Gainuka dan Bani Quraizah. Ditengah-tengah kemajuan penghuni Madinah Nabi Muhammad SAW berusah membangun tatanan hidup bersama, mencakup golongan yang ada di Kota Madinah. Sebagai lengkah pertama beliau mempersaudarakan peran Muslimin Mekah dan Muslimin Madinah, persaudaraan itu bukan hanya tolong menolong kehidupan sehari-hari, tetapi hingga tingkat Waris-mewaris. Setelah diadakan perjanjian tinggal hidup bersama secara aman antara golongan yang ada di Madinah, baik golongan Islam maupun Yahudi. Demikian pula dibuat kesepakatan antara golongan Muhajirin dan Anshor yaitu pengikut Nabi yang paling besar dan setia. Perjanjian dengan orang-orang Yahudi secara Formal ditulis dalam suatu naskah yang disebut SYAHIFAH. Kesatuan hidup baru itu dipunyai oleh Nabi Muhammd SAW, bukan saja mempunyai sifat Rasul, tetapi juga mempunyai sifat kepala Negara. semua dalam persaudaraan namun dalam Agama berbeda . Para ahli ilmu pengetahuan terutama ilmu sejarah, menyebut naskah politik yang dibuat Nabi Muhammad SAW itu menurut sarjana Brat itu disebut dengan nama yang bermacam-macam : 1. 2. 3. 4. 5. W. Monsgomeri,menyebutnya dengan istilah the konstititons of Madinah . RA. Nicholas menyebutnya dengan istilah Carter. Majid Khadurri, menyebutnya dengan Treaty. Phillip Khitti, menyebutnya dengan Agreement. Zainal Abidin, menyebutnya dengan Piagam Madinah.

Nama yang disebut dalam naskah resmi yaitu AL-SYAHIFAH. Ditetapkannya piagam politik itu merupakan siasat Rasul untuk membina kehidupan warga Madinah, dalam rumusannya yang terpenting yaitu dirumuskannya : 1. Kebebasan beragama termasuk juga kebebasan hidup. 2. Hubungan antar kelompok (hubungan antar umat beragama)

3. Kewajiban ini mempertahankan kesatuan hidup yang ternyata program ini menyangkut sambutan baik warga Madinah. Hadirnya program ini diakuai sarjana Eropa, terutam W. Morgomeri yang menyebutkan bahwa dokumen tersebut sebagai sumber ide yang mendasari negara Islam pada awal pembentukannya, dan piagam tersebut menurut Well Housen dibuat sebelum perang Badar. PIAGAM MADINAH MANYUSUL. Memperhatikan materi muatan konstitusi Madinah, maka kita akan mendapatkan gambaran mengenai karakteristik masyarakat (ummah) dan negara Islam pada masa awal kelahiran dan perkembangannya, sebagai berikut : 1. Masyarakat pendukung program ini adalah masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku dan Agama. Konstitusi Madinah dengan tegas mengakui Eksistensi suku bangsa, Agama dan memelihara unsure solidaritasnya, menggariskan kesetian pada suku tertentu, menegaskan sungguh-sungguh pada pembangunan. Setiap Negara bebas dan merdeka dari pengaruh kekuasaan lainnya (pasal 1 piagam Madinah) adapun kali persetujuannya adalah politik dalam rangka mencapai cita-cita bangsa secara bersama (pasal 17, 23, 42 piagam Madinah) - Catatan : coba bandingkan dengan pasal 1 (1) Undang-undang Dasar 1945 dan alinea ke-4 UUD45 yang tujuannya adalah cita-citanya mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur . 2. Semua warga mempunyai kedudukan yang sama, yaitu : a. Wajib saling menghormati b. Wajib saling bertenggang rasa c. Wajib bekerja sama antar rekan dan tidak seorangpun diperlakukan buruk (pasal 12, 15 piagam Madinah) bahkan oaring yang lemah diantara mereka harus dilindungi dan dibantu (pasal 11 piagam Madinah). - Mengapa di Madinah tidak pernah terjadi pertentangan antar suku sejak Nabi Muhammad SAW diangkat ? Ada juga yang menyebutkan piagam Madinah sebagai Carter karena isinya mengakui kebebasan beragama dan hak-hak kebebasan antar umat beragama, berpendapat termasuk keinginan umum masyarakat Madinah. Dalam pelaksanaannya yang menjadi titik tolak yaitu : 1. Mengatur kewajiban kemasyarakatan bagi semua golongan. 2. Menetapkan pembentukan persatuan dan kesatuan bagi semua warga, maksudnya adalah kerja sama antar umat sesame agama, berbeda agama, umat beragama dan pemerintah. 3. Prinsipnya menghapuskan tradisi dan sifat-sifat kesukuan yang tidak baik. B. Madinah yang majemuk oleh pihak sarjana Politik, istilah konstitusi diartikan sama dengan UUD 1. Jika kita lihat kepustakaan Belanda, perbedaan konstitusi dengan UNdang-undang Dasar, mengartikan bahwa konstitusi adalah peratuiran dasar yang tertulis dan tak tertulis, sedangkan

Undang-undang Dasar adalah undang-undang yang tertulis bagian dari konstitusi, walau demikian tidak semua konstitusi mengenai penyelenggaraan Negara dan pemerintahan. Hal itu dapat dipahami, karena konstitusi hanya membuat dokumen mengenai prisif-prisif pemerintahan yang fundamental. 2. Menurut CF. Strong Tidak ada konstitusi yang seluruhnya tidak tertulis, demikian pula tidak ada konstitusi yang tertilis saja. Sifat demikian dimaksudkan agar tidak berubah-ubah karena perkembangan jaman. Dengan kata lain tidak dirubah karena perkembangan jaman dari masyarakat pada umumnya. Karena sifat masyarakat umum sifatnya sesaat, oleh karena itu dalam satu Konstitusi cukup dimuat hal-hal yang Fundamental. 3. Pembahasan konstitusi menurut Mariam Budiarjo Bahwa konstitusi merupakan piagam yang menggambarkan cita-cita bangsa dan pondasi kenegaraan suatu Negara yang didalamnya terdapat aturan pokok yang berkaitan dengan kedaulatan, pembagian kekuasaan, lembaga-lembaga Negara, cita-cita dan berbagai masalh Ekonomi dan lain-lain. Kesimpulannya, suatu konstitusi adalah suatu himpunan peraturan-peraturan pokok mengenai penyelengaraan pemerintahan di suatu masyarakat yang berkaitan dengan organisasi Negara, kedaulatan Negara dan pembagian kekuasaan antara Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif. Perlu diingat, yang terpenting dari suatu demokrasi, yaitu tanggung jawab mengenai hak dan kewajiban mereka kepada Negara meliputi, soaial, Politik, Ekonomi, Agama, dan Kebudayaan.

02.01.20012 Ketatanegaraan Modern. Dalam ilmu ketatanegaraan konsep tenyang negara adalah konsep ketatanegaraan yang pada umumnya diyakini konsep tesebut dating dari pemikiran Dunia Barat. Ciri khas dari system ketatanegaraan modern menurut Prof. Sri Soemantri Kanto Soemidjo S.H, dalam bukunya Prosedura dan system Perubahan Konstitusi beliau mengutif pendapat Steen Beck, ada Tiga materi muatan pokok konstitusi : 1. Jaminan hak Azasi Manusia. 2. Ada susunan ketatanegaraan yang bersifat mendasar pada pembagian dan pembatasan kekuasaan. 3. Pada umumnya setiap Negara mempunyai konstitusi, sebagai Negara dan konstitusi merupakan Dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan dari Konstitusi itu. Kita dapat malihat bentuk kedaulatannya, maupun system pemerintahannya, misalnya Indonesia dari Undang-undang Dasar 1945 dapat diketahui : 1. Bentuk negaranya adalah Negara kesatuan. 2. System pemerintahannya adalah presidensial.

3. Bentuk pemerintahannya adalah Republik. Sebagai dasar hukumnya kita bias lihat pasal 1 ayat (1) sebagai bentuk negaranya, pasal 1 ayat (2) sebagai system pemerintahannya. Dalam setiap Negara kita akan menemukan adanya supra structural politik (kesadaran politik dari pihak pemerintah atau DPR) sebaliknya Intra structural politik (kesadaran politik yang berdasarkan dari bawah atau rakyat) Dalam teori Montesqueiu, yang dimaksud Supra strutur politik adalah lembaga Legislstif dan lembaga Eksekutif, sedangkan lembaga Yudikatif maksudnya lembaga peradilan. Untuk negara-negara tertentu masih ditemukan lembaga lain, misalnya di Indonesia adanya lembaga MPR merupakan lembaga tertinggi atau setelah Amandemen UUD 45 lembaga tertinggi itu adalah Mahkamah Konstitusi, sedangkan lembaga DPA adalah sebagai lembaga Insfektif atau pengawas. Inpra struktur politik pada umumnya terdiri dari komponen-komponen partai politik termasuk golongan Presure Group atau golongan penekandan alat komunikasi politik dalam kerangka pembatasan kekuasaan, harus ada aturan main yang diwujudkan yaitu berupa seperangkat kaidah hokum yang dituangkan dalam sebuah konstitusi dimana didalamnya termuat : 1. Prinsif Negara hukum 2. Prisif Demokrasi 3. Prisif pembagian kekuasaan 4. Pengakuan Hak Azasi Manusia. Dewasa ini konstitusi dari Negara modern tidak hanya memuat aturan hokum, melainkan juga mempermulasikan prisif-prisif hokum, haluan Negara, patokan kebijakan dan semuanya mengikuti mengikuti kebijakan penguasa yang dalam praktek maksudnya menyangkut ketatanegaraan modern. A.Islam dan ketatanegaraan Modern Apakah Islam memiliki konsep atau prisif-prisif ketatanegaraan modern. Secara tegas dapat dikatakan bahwa Islam tidak memperkenalkan suatu Negara Monarki atau Republik akantetapi dalam konstitusinya menuangkan hal-hal yang sangat penting yaitu tentang prinsif-prinsif Negara modern juga menanggung unsure-unsur keadilan, persamaan hak dan permusyawaratan, dari prisif-prisif tersebut menunjukan bahwa konsepsi Islam tentang lembaga mempunyai peranan penting lebih-lebih pertumbuhan Negara yang modern dan demokrasi. Contohnya dengan terbentuknya formulasi konstitusi Madinah, merupakan konstitusi pertama di Dunia yang didalamnya terkandung muatan sebagaimana konstitusi Modern. Untuk pertama kalinya dalam konstitusi dasar-dasar masyarakat, partisipatif dan Egaliter. Cirri-ciri utamanya yaitu : 1. Adanya pengakuan Hak Azasi Manuasia. 2. Tanpa diskriminasi baik itu Muslim maupu Yahudi. Pendapat-pendapat yang lainnya :

Menurut M. Sidik. Dalam bukunya masalah kenegaraan dalam pandangan Islam lewat konstitusi Madinah Nabi Muhammad SAW telah membina watak masyarakat dengan cirri-ciri sebagai berikut : 1. Berpegang teguh pada prinsif kebebasan berpendapat 2. Menyerahkan urusan kemasyarakatan atau hokum diniawi kepada umat itu sendiri yang berkeberatan dengan princian pelaksanaan kehidupan masyarakat termasuk masalah yang bersifat ujian. Dengan demikian konstitusi Madinah telah mendahului konstitusi lainnya dalam menerapkan dasar pengakuan terhadap Hk Azasi Manusia. Khususnya hak dalam berpolitik yang merupakan prinsif utama dalam system ketatanegaraan modern. Bagaimana konsep islam dalam menyangkut politik rakyat atau intrastruktur politik, menurut Abdul Kharim Zaidar dalam Bukunya Masalah Ketatanegaraan dalam Pandangan Islam menjelaskan yang dinikmati setiap rakyat adalah : Hak memilih dan hak dipilih Hak mencalonkan diri untuk menduduki jabatan politik. Hak untuk menduduki jabatan umum dalam Negara.

Perlu kita ketahui hak-hak yang diakui dalam syariat Islam yang paling penting ada Dua hal : 1. Hak memilih Seperti warga Negara memiliki hak untuk memilih kepala Negara sesuai dengan H. Syaar A dia adalah kepala Negara yang syah dalam pelaksaaan pemilihan tidak dilaksanakan dengan cara penunjuakn, melaikan kepala Negara dipilih dan disetujui oleh rakyatdan kekuasaannya berasal dari kerelaan pemilihan ini. Proses pemilihan benar-benar berdasarkan prisip musyawarah yang telah ditetapkn Syaar A, termasuk prisif tanggung jawab masyarakat termasuk pembuatan dalam melakukan hokum Syara. Perlu diketahui prisip musyawarah dalam Islam sebagaimana tertuang dalam AL-Qur an Surat Assyura ayat:38 yang bunyinya diantaranya : urusanmeraka dimusyawarahkan antara mereka 2. Hak control rakyat (hak pengawasan rakyat) Rakyat mempunyai hak untuk mengawasi pejabat Negara, termasuk tingkah laku mereka. Mendapat hak ini karena hubungan dengan kepala Negara hubungannya sangat erat, yaitu hubungannya antara wakil dan yang diwakilkan. Hak pengawasan ini maksudnya dikhususkan tindakan kepala Negara agar ia tidak menyimpang dari jalan lurus yaitu jalan denggan cara Islam menjalankan pemerintahan. kaitannya dengan pengawasan Nabi Muhammad SAW bersabda Agama itu nasihat : kami berkata untuk siapa ?, kemudian Nabi berkata pula, kami berkata untuk Allah.SWT dalam kitab Rasulnya dan bagi para pemimpin umatb Islam dan orang-orang awam

hak umat, jamaah, rakyat untuk mengontrol kepala Negara dan semua penguasa harus sangat terpelihara, bahkan terpelihara pada masa awal Islam, para pemimpin yang terpilih pada saat dilantik itu bukan bergembira ria seperti halnya dialami oleh para pemimpin sekarang. Mereka pada saat dilantik menangis takut tidak dapat menjalankan tugas diantaranya, pasti akan adany godaan siton yang merongrongnya. B. Hukum konstitusi dan Negara. 1.embrio konstitusi dalam Negara Embrio adalah asal usul, menurut Prof. Dr Sri Soemantri S.H dalam desertasinya tiada suatu negarapun didunia ini yang tak mempunyai Konstitusi atau Undang-undang Dasar sebab konstitusi denga Negara merupakan lompatan yangbtidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Pwernyataan yang radikal mengenai hubungan Negara dengan konstitusi dikemukakan oleh Max Boli Sabon dalam bukunya Fungsi Ganda Konstitusi menyatakan bahwa tanpa konstitusi Negara tidak mungkin ada . embrio konstitusi dalam suatu Negara dapat diketahui dalam sejarah dan pertumbuhan konstitusi yang dibicarakan pada priode yang lalu. Embrio konstitusi sebagai hukumdasar yang istilah aslinya disebut DROIT KONSTITUTIONSL sebagai hokum dasar. Kita dapat dapat menggali dari Dua sudut pandangan yaitu sudut benuk Negara dan sudut pembentukan konstitusi. Menurut Haw Good dalam bukunya Modern Konstitutionsl Science mengatakan bahwa didunia ini ada 9 macam bentruk konstitusi, dari ke-9 bentuk tersebut yang masih dipakai ada Tiga, yaitu : a. Spotanions Staate Dalam bahasa Belanda disebut SPONTANE STAAT, khususnya disebut REVULUSIONALE KONSTITUSION yang artinya Negara timbul sebagai akibat revolusi, dengan demikian sifst konstitusinya REVOLUTIONIS. Contohnya konstitusi Amerika Serikat dan Francis. b. Haquitited States Dalam bahasa Belanda disebut PARLEMENTIRE STAAT khususnya disebut parlementarian konstitutions yang artinya negara yang berdasarka kepada kebenaran relatif bukan kebenaran absolut. Contoh negara Rusia menganut konstitusi seperti ini, prakteknya dilakukan melalui diskusi dan negosiasi, atau menurut istilah Inggris berdasatkan Take and Give (memberi dan menerima) atau diistilah bahasa Jawa yaitu sistem Dagang Sapi. Menurut Prof. Joko Soetono, dalam konstitusi ini masing-masing pihak ingin memperoleh keuntungan sebanyak mungkin, jadi tidak ada mencari kebenaran dan inilah menjadi kelemahan sistem parlementer. 3. Derivatipe staat Ini disebut juga Neo Nasiona Konstitution artinya negara yang konstitusinya mengambil pengalaman dari negara-negara yang sudah ada, contohnya Indonesia, Bhirma, Thailand dan Vietnam.

09.01. 2012 Ketatanegaraan modern lanjutan C. Arti penting konstitusi dari suatu negara. Negara dan konstitusi merupakan Dua lembaga yang tak dapat dipisahkan atu dengan yang lain, bagaikan Romeo dan Juliet. Menurut Dr. A. Hamid Attamimi dalam desertasinya menyebutkan arti pentingnya suatu konstitusi sebagai suatu pemberi pegangan dan pemberi batasan tentang bagaimana cara kekuasaan negara harus dijalankan. Menurut Prof. Dr. Sri Soemantri S.H dalam desertasinya menyebutkan suatu konstitusi merupakan Dokumen Formal yang harus berisikan Empat hal, yaitu : 1. Hasil perjuangan suatu bangsa dimasa yang lampau. 2. Tingkat-tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan suatu bangsa. 3. Pendangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak mewujudkan baik untuk sekarang atau yang akan datang. 4. Keinginan kearah mana perkembangan penghidupan ketatanagaraan bengsa yang hendak dipimpim. D. Supremasi Konstitusi dan Negara. Supremasi konstitusi dan negara modern penyelenggaraan kekuasaan negara dilakukan berdasarkan hukum dasar yang dimaksud dengan supremasi konstitusi, dimana konstitusi mempunyai kedudukan tertinggi dalam tertib hukum suatu negara, ini pendapat Parlim. M. Mangunsong dalam bukunya Konvensi Ketatanegaraan sebagai sarana suatu perubahan UUD . Perlu diketahui struktur perUndangundangan yang terjadi di Indonesia yang bentuknya sebagai berikut : Diuji secara materil Undang-undang Dasar 1945 TAP MPR Diuji secara Formal Undang-undang PERPU Peraturan Pemerintah Peraturan linnya.

Catatan : struktur perundang-undangan ini dibuat berdasarkan ketetapan MPR, dimana sekarang lembaga MPR ini perananya setelah Amandemen Undang-undang Dasar 1945 digantikan oleh Mahkamah Konstitusi.

Di Indonesia Judicial Rivieu berada ditangan Mahakamah Agung dan hanya berlaku dibawak Undangundang, untuk Amerika Serikat Judicial Revieu dilakukan oleh Judicial Supremasi atau Mahkamag Agung dan beberapa lembaga hukum lainnya. Untuk Indonesia UUD 45 sebagai hukum tertulis tertinggi, kedudukan konstitusi pun merupakan kedudukan hukum yang mengikat dan harus dipatuhi semua warga negara. Seluruh kehidupan konstitusi yang ada di Indonesia baik yang dicantumkan dalam UUD 45 dan peraturan lain yang tidak tertulis yang berkembang dan terpelihara dalam praktek ketatanegaraan, semuanya mengikat warga negara sebagai hukum. karenanya aga keliru apabila praktek

penyelenggaraan negara hanya dikaji pada ketentuan-ketentuan Undang-undang Dasar yang tertulis saja, dengan mengabaikan aturan-aturan hukum dasar yang tidak tertulis yang telah dipraktekan di Indonesia. E. Sistem perubahan Konstitusi Jika diteliti secara lebih jauh sistem perubahan konstitusi diberbagai negara biasanya Dua sistem yang sampai sekarang berkembang, yaitu : 1. Sistem RENEWEL yang dalam bahasa Indonesia diartikan pembaharuan dianut dinegaranegara Eropa Kontinental 2. Sistem Amandemen, Sistem Renewel adalah jika suatu konstitusi atau UUD dilakukan poerubahan dalam pengertian diadakan perubahan maka diberlakukan adalah konstitusi yang baru secara keseluruhan. Negara-negara penganut sistem ini adalah Belanda. Jerman dan Francis. Sistem Amandemen apabila suatu Konstitusi dirubah atau di Amandemen maka konstitusi yang asli tetap berlaku, dengan kata lain hasil Amandemen merupakan bagian atau dilampirkan dikonstitusinya. Sistem ini dianut di Amerika Serikat (pendapat Sri Soemantri, prosedur dan sistem perubahan konstitusi) adapuncara yang dapat digunakan untuk merubah UUD dan Konstitusi melalui penafsiran yang dilakukan oleh KC. Wheare modern Politikal Konstitutions yaitu : 1. 2. 3. 4. Beberapa kekuatan yang bersifat Primer dalam bahasa Inggris disebut Sume Primer Proces Perubahan yang dilakukan dalam konstitusi disebut Formal Amandement Penafsiran secara hukum Judicial Interpretation Kebiasaan-kebiasaan yang terdap[at dalam bidang ketatanegaraan disebut Usage and Convention

Menurut CF. Strong prosedur perubahan Konstitusi ada Empat cara, yaitu : 1. Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan Legislatif dengan pembatasanpembatasan tertentu. 2. Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh rakyat merupakan Reperendum (pemungutan suara yang dilakukan oleh rakyat untuk mementukan konstitusi) 3. Perubahan konstitusi yang dilakukan di negara serikat, dilakukan oleh sejumlah negara-negara bagian. 4. Perubahan konstitusi yang dilakukan dalam suatu Konvensi, dilakukan oleh suatu lembaga negara yang khusus dibentuk hanya untuk kepenttingan perubahan. - Bagaimana halnya dengan UUD 45 ? Dalam UUD 45 menyediakan pasal khusus yang mengatur cara perubahan UUD yaitu dalam pasal 37 UUD 45, pasal ini menyebutkan : a. Untuk mengubah UUD sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah MPR harus hadir. b. Utusn diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota yang hadir.

Perlu kita ketahui bahwa pasal 37 UUD 45 mengandung Tiga Norma : 1. Wewenang untuk mengubah UUD ada pada MPR sebagai lembaga tertinggi negara (sekarang Mahkamah Konstitusi) 2. Untuk mengubah UUD kuorum yang harus dipenuhi, sekurang-kurangnya adalah 2/3 dari seluruh jumlah anggota MPR. 3. Putusan UUD adalah syah apabila disetujui 2/3 anggota MPR yang hadir. KC. Wheare mengatakan bahwa perubahan UUD adalah bersifat tegang karena seluruh tatacara pertimbangannya sulit, juga diperlukan prosedur khusus. By the People Throught A Referendum . Sebagaimana dilakukan oleh CF. Strong. Hal ini jelas sebagaimana dilakukan dalam praktek ketatanegaraan Indonesia, seperti TAP MPR No. 4/ MPR 1983 jo UU no. 5 tahun 1985 yang mengatur tentang Referendum. Sebagaimana yang dinyatakan CF. Strong maupun KC. Wheare bagaimana perubahankonstitusi diatas yaitu suatu cara perubahan yang dapat ditempuh dengan cara Konvensi. Suatu Konvensiyang disebut Konvens of the Convention kerap diberi pengertian sebagainaturan hukum kebiasaan mengenai hukum publik. Maksudnya hukumkebiasaan yang tak tertulis dibidang ketatanegaraan dengan kata lain Konvensi ketatanegaraan adalah kelajiman yag muncul dalam praktek ketatanegaraan. Menurut AK. Pringgodigdo, dalam bukunya kedudukan presiden menurut kitab UUD dalam teori dan praktek . Konvensi ketatanegaraan juga bisa diartikan kebiasaan ketatanegaraan yang dilakukan berulang-ulang, dapat diterima dan ditaati dalam praktek ketatanegaraan walaupun bukan hukum. Ismail Suni dalam bukunya pergeseran perubahan konstitusi , konstitusi dijaman modern tidak hanya membuat aturanaturan hukum, tetapi juga merumuskan prisif-prisif hukum, termasuk haluan negara dan patokan kebijaksanaannya dimana isi semua mengikat enguasa.

16.01.2012 Format masyarakat Madani Bentuk ideal masyarakat madani adalah masyarakat yang dibangun oleh Rasulluloh.SAW yaitu YASTRIB. Kota ini demikian lama dilanda konflik antar suku dan perpecahan antar kelompok.setelah muncul Nabi Muhammad SAW, kota ini diganti namanya dengan Madinatun Nabi yang artinya Kota Nabi, yang kemudian dikenal denga sebutan Al-Madinah, Al-Munawaroh artinya sebagai kota bukti keberhasilan Rasul membangun kota Madinah dengan terwujudnya masyarakat yang berakhlak mulia dan sejahtra. A.Ciri-ciri khas Masyarakat Madinah. Dari akhlak mulia itu Rasulluloh SAW membina, memimpin, membentuk masyarakat denag ciri-ciri sebagai berikut :

1. Kesadaran beragama yang sangat tinggi Umatnya satu denga yang lain termasuk yang berbeda agama hidup berdampinga secara damai, kebebasan beragama dijamin, kebebasan pergaulan umat dilindungi sehingga Agama yang satu dengan yang lainnya tidak merasa diistimewakan dan juga tidak merasa di anak tirikan. 2. Kesadaran berbangsa dan bernegara sangat tinggi Rakyat belum memiliki kesadaran politik yang diinginkannya, dengan catatan tidak bertentangan dengan kepentingan bersama, kesatuan dan kesatuan, hidup bersatu saling gootong royong dan tolong menolong dalam rangka menuju masyarakat bersama yang adil dan aman. Setiap Warga negara memiliki hak dan kewajiban sehingga terhindar dari rasa diskriminasi atau sifst acuh tak acuh dari rakyat terhadap pemerintah. 3. Kesadaran Hukum yang Sangat tinggi. Hukum dijadikan pedoman yang utama dalam melaksanakan kepentingan setiap oarang, sehingga keadilan dirasakan oleh segenap lapisan masyarakat, hukum dilaksanakn, diamalkan oleh seluruh masyarakat. Hukum berlaku pada setiap orang tanpa pandang bulu, para penegak hukum menjalankan tugasnya karena ia merasa bahwa tindakannya mendapat pengawasan dari Allah SWT. Di Indonesia, terkanal dengan pengawasan melekat denga kata lain, Rasllulloh SAW membangun masyarakat yang ganas dan biadab menjadi masyarakat yang penuh kasih sayang, saling menasehati, saling mengayomi sehingga masyarakat Jahilian berubah menjadi masyarakat Modern. B.Tahapan dalam Membina Masyarakat Madani. 1. tahapan persiapan Masyarakat terlebih dahulu dibersihkan dari kemusyrikan, kejaliman dan kebodohan yaitu dengan memantapkan keyakinan Aqidah kepada Allah SWT. Pemantapan ini sangat penting artinya dalam memacu-macu spirit, sangat penting untuk percaya pada diri sendiri dan tak tergantung pada siapapun. Konsep tauhid ini membuat orang bekerja keras, seperti yang ditampilkan oleh Nabi Muhammad SAW. Kalau di Indonesia dalam pewayangan seperti Contoh Semar yang dalam simbolnya sepi ing pamrih rame ing gawe yang maksudnya tanpa didasari keinginan terhadap pujian pada manusia, tetapi mereka bekerja dengan keikhlasan, membasmi kemusyrikan karena kemusyrikan dirasakan suatu kebodohan . Untuk membina tahap persiapan ini Rasullulloh SAW membutuhkan waktu 10 tahun. 2.Tahap penggalangan Rasullulloh tiba di Yatsrib pada hari jum at tanggal 12 Rabiul awal tahun pertama Hijriyah atau tanggal 27 September 622M. langkah yang beliau lakukan diantaranya : a. Membangun mesjid Nabawai (selain beribadah juga untuk segala kegiatan termasuk politik) b. Mempersatuka atau mempersaudarakan antara penduduk asli yang menjadi pendukung Rasulluloh SAW yaitu kaun Anshor (jangan menonjolkan perbedaan namun yang dipikirkan persamaannya atau Bhineka Tunggal Ika)

c. Mengadaka pejanjian-perjanjian beik sesama Muslim dan Non Muslim agar tidak menjadi selisih paham, terutama mengadakan perjanjian dengan orang Yahudi dengan lebih hati-hati. d. Menata orang Yahudi dengan penduduk yang asli islam harus saling menasehati juga tak menonjolkan perbedaan tetapi menonjolkan persamaan yang dapat memperkuat persatuan. e. Huku yang didasarka atau diterapkan pada Islam berdasarkan kepada : 1) Rahmat dan kasih sayang, bukan hukum yang terimbas karena badan dan kebencian 2) Keadilan yang tidak pandang bulu semua sama dihadapan hukum Tuhan. Dengan kata lain keadilan diwujudkan dalam bentuk : (a) Adil dalam keputusan (b) Adil dan bekerja baik secara Muslim dan no Muslim. (c) Adil dalam memandang setiap individu, tak ada istilah siapa kawan dan siapa lawan. f. Perbaikan atau maslahat Maslahat yang sesungguhnya diaur oleh hukum Islam dengan wujud memelihara 5 pokok 1) Memelihara Agama 2) Memelihara diri 3) Memelihara Harta 4) Memelihara akal (manusia tidak ada daya dan upaya hanya kepada Allah SWT) 5) Memelihara anak keturunan. g. Pemberdayaan Setelah masyarakat di didik mengenai sendi-sendi kehidupan, baik mengenai sistem hukum, peraturan, moral, etika, kewajiban dan tanggung jawab baik secara individual, kelompok kepada agama, bangsa dan negara.

You might also like