You are on page 1of 14

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan . semesta alam di beri akal untuk kehidupan sosial masyarakatnya. Manusia mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi, berbagai macam situasi dan kondisi manusia selalu berfikir dan serba ingin tahu dalam segala hal. Manusia mengunakan akal, dan pikiranya untuk memenuhi kebutuhan hidup baik. Individu maupun sosialnya. Dengan segala aspek yang di berikan tuhan manusia menggunakan karunia untuk menciptakan dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan tehnologi ( IPTEK ) untuk kehidupan sosial masyarakat. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus dikenalkan sejak dini, karena IPTEK sangat berpengaruh dalam berbagai hal, mulai dari sendang, pangan, kesehatan, transportasi, pendidikan, dan sebagainya.

1.2

Tujuan Berbagai macam hal dapat diciptakan dari pemanfaatan ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Manusia menggunakan IPTEK dikehidupan sosialnya. Diantaranya sebagai berikut: a. IPTEK pada kebutuhan pokok b. IPTEK pada pengembangan transportasi c. IPTEK peda pengembangan bidang transportasi d. IPTEK pada pengembangan bidang komunikasi e. IPTEK pada pengembangan bidang kesehatan f. IPTEK pada pengembangan sumber daya alam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tingkatan Kebutuhan Manusia menurut Abraham Harold Maslow (Teori Masyarakat) manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif IPTEK terhadap kehidupan Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi TerhadapCapra menyatakan, bahwa budaya dunia (dalam hal ini adalah Barat, dengan segala aspek kemajuan yang mereka peroleh) telah terpuruk di lembah kehancuran, penuh kontradiksi, dan kacau. Penyebabnya adalah tidak tepatnya paradigma yang digunakan dalam penyusunan kebudayaan barat. Jika analisa Capra di atas dikorelasikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan segala dampaknya, seperti dijelaskan di atas, kayaknya analisa tersebut sangat relevan. Menurut Holmes Rolston III, kerangka kerja ilmiah yang digunakan para ilmuwan modern telah mengalami proses sekularisasi. Menurut Rolston, dahulu, penjelasan ilmiah harus meliputi empat sebab Aristotelian, yaitu efisien, material, formal, dan final. Kemudian, oleh para ilmuwan modern, sebab formal dan final yang berkaitan dengan makna dilepas, karena kajian ilmiah menurut mereka hanya berkaitan dengan fakta, tidak dengan makna. Proses sekularisasi ilmu juga didorong oleh pandangan ideologis bangsa Eropa yang cenderung rasional dan sekular serta tidak mempercayai hal-hal yang bersifat metafisis atau spiritual. Dari gambaran di atas, jelaslah bahwa para ilmuwan barat telah terjebak pada alam pemikiran materialistik (menurut Auguste Comte alam positivistik), dan menolak pembicaraan tentang hal-hal yang bersifat metafisis dan spiritual. Karena paradigma yang mereka gunakan hanya berdasar pada paradigma materialistik, maka dalam pengembangan ilmu pengetahuan pun, yang selanjutnya menghasilkan teknologi, mereka sama sekali tidak mendasarkan pada nilai-nilai yang telah digariskan Tuhan. Lebih lanjut, jika melihat kategorisasi dari Mahmud Muhammad Thaha tentang peradaban (madaaniyyah) dan kebudayaan (hadlaarah), akan terlihat lebih jelas kesesatan manusia modern dengan perkembangan iptek-nya. Menurut Thaha, peradaban adalah tujuan utama hidup manusia berupa kebahagiaan dan ketentraman hidup. Sementara kebudayaan hanyalah sarana atau alat untuk mencapai peradaban yang penuh dengan kebahagiaan dan ketentraman hidup. Peradaban barat yang didasarkan pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terlalu silau dengan sarana dan alat yang mereka ciptakan sendiri, yaitu kemajuan iptek. Sementara tujuan hidup yang sebenarnya, yaitu menciptakan masyarakat berperadaban (masyarakat madani) tidak pernah disentuh. Dari penjelasan di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendudukkan kembali peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan manusia. Agar peran ilmu pengetahuan dan teknologi tidak lagi menjadi tujuan hidup manusia dan mengekploitasi kehidupan manusia, tetapi hanya sebagai sarana manusia dalam mencapai kebahagiaan hidupnya. BAB III PEMBAHASAN

3.1

HUBUNGAN IPTEK DENGAN KEHIDUPAN SOSIAL Dalam abad XX IPTEK berkembang pesat berkat pemakaian alat-alat yang makin sempurna, sehingga mendapat sebutan IPTEK modern. Kemajuan IPTEK mendorong majunya teknologi yang makin dapat memakmurkan kehidupan manusia, karena tujuan teknologi memang diadakan untuk kebutuhan manusia. Namun, di samping tujuan dapat tercapai, terjadi pula dampak sampingan ( sideeffect ) yang dapat mengganggu. Untuk itu diupayakan peningkatan kegunaan teknologi dan memperkecil dampaknya. Bila hal tersebut tercapai, maka kegiatan mempergunakan teknologi mamperoleh nilai ekonomis yang berarti. Misalnya, pemakaian pesawat terbang besar dan cepat memudahkan orang mencapai tujuan, tetapi kejatuhannya menimbulkan risiko besar. Jadi, tujuan dapat dicapai dengan hasil maksimal, sementara dampaknya diperkecil. Abraham Harold Maslow berbendapat, bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki berbagai kebutuhan yang digambarkan sebagai piramida. Landasannya lebar, makin ke atas makin kecil. Kebutuhan pertama yang wajib dipenuhi manusia adalah kebutuhan fisik yang juga dapat disebut sebagai kebutuhan primer ( basic needs ) : sandang, pangan, dan papan ( tempat tinggal ). Setelah kebutuhan fisik terpenuhi, manusia perlu keamanan demi kelangsungan hidupnya. Kemudian diperlukan bermasyarakat sebagai kehidupan sosial selaku homo socius. Manusia yang dapat lebih cepat dan banyak memperoleh kebutuhan hidupnya merasa perlu memperoleh harga diri. Akhirnya manusia memerlukan aktualisasi diri sebagai tujuan tertinggi. Keempat tujuan terakhir, yaitu keamanan, pengakuan sosial, harga diri, dan aktualisasi diri merupakan kebutuhan psikis, yang dapat juga disebut sebagai kebutuhan sekunder ataupun tersier. Dari hari ke hari kebutuhan manusia baik fisik maupun psikis terus meningkat, secara kuantitatif maupun kualitatif. Pengetahuan teknologi ( technological knowledge ) merupakan pengetahuan mengenai proses-proses fisik yang secara operasional terwujud dalam teknologi. Sehingga kemampuan berteknologi ( technological capability ) merupakan usaha untuk menggunakan tenaga teknologi secara efektif yang dapat dicapai melalui upaya teknologis ( technological effort ). Tujuan positifnya bagi manusia yang akan dicapai, sementara dampak sampingan yang negatif perlu diperkecil.

3.2 1.

DAMPAK PERKEMBANGAN IPTEK PADA KEBUTUHAN POKOK Pangan Pangan merupakan kebutuhan pokok yang paling utama sebab tanpa pangan manusia akan mati. Kelestarian hidupnya terancam, dan manusia berusaha untuk menjauhkan diri dari kematian. Alam menyediakan macam-macam kebutuhan pangan untuk diusahakan dengan teknologi, mula-mula sederhana, makin hari makin maju. Di Indonesia kebutuhan pangan yang tradisional dapat dipenuhi sesuai dengan lingkungan alamnya. Di Indonesia bagian barat yang banyak

memperoleh hujan, padi yang setelah ditumbuk menjadi beras merupakan makanan pokok.

Sayuran dan buah-buahan merupakan pelengkap kebutuhan makan. Agar produktivitasnya dapat lebih tinggi, maka untuk kesuburan tanaman diberi pupuk. Yang tradisional adalah pupuk kandang yang alami ( hayati ), sedangkan yang modern adalah pupuk buatan, produksi pabrik yang makin dinilai mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan manusia. Bangsa asing di Jakarta lebih suka mengkonsumsi hasil pertanian yang memakai pupuk alami daripada pupuk pabrik. Hal itu merupakan kesempatan bagi pengusaha pertanian modern karena harga hasilnya jauh lebih tinggi daripada produksi pertanian biasa yang banyak memakai pupuk pabrik. Jumlah penduduk terus meningkat, sementara itu tanaman bahan makanan mudah terganggu penyakit, sehingga diperlukan usaha meningkatkan hasil pertanian sekaligus dapat menghindarkan tanaman dari penyakit. Caranya dengan mempergunakan teknologi pertanian, terutama dengan revolusi hijau ( green revolution ). Selain benih unggul, perlu ditunjang oleh teknologi penggarapan tanah, pemeliharaan hasilnya dan pengolahan. Pemerintah RI melaksanakan Pembangunan Lima Tahun ( PELITA ) I-V

( 1969-1994 ) sebagai Pembangunan Jangka Panjang I, kemudian rencananya diteruskan ke PELITA VI. Dari data-data statistik berikut, tampak ada kemajuan yang diperoleh. 2. Sandang Sandang atau pakaian sekarang bukan lagi sekedar melindungi tubuh terhadap gangguan cuaca, melainkan sudah meningkat sebagai lambang status sosial, lebih-lebih sebagai barang dagangan. Karena orang zaman sekarang tidak cukup memiliki dua stel pakaian, lebih dari dua jumlahnya dan macammacam kegunaannya. Dahulu pernah orang memakai kulit kayu sebagai pakaian, tetapi populasi penduduk jauh lebih pesat daripada tanaman penghasilnya. Oleh karena itu, dipergunakan kapas yang memerlukan cara tanam dan olah yang lebih tinggi tekologinya. Ini pun sekarang tidak dapat juga mencukupi kebutuhan manusia akan sandang. Sutra yang dihasilkan oleh ulat merupakan bahan yang lembut dan bagus yang dahulu pusatnya di Cina. Sementara itu bangsa-bangsa di Timur Tengah mempergunakan bulu domba yang menghasilkan wol sebagai

bahan sandang yang bagus. Itu pun tidak cukup, sehingga orang dengan teknologi yang lebih maju mempergunakan serat sintesis baik yang berasal dari tanaman yang diproses secara kimiawi menjadi benang ( rayon ) maupun dari bahan tambang seperti batu bara atau minyak bumi yang diproses menjadi polyester, poliprolin, atau polietilin. Kegiatan-kegiatan yang sifatnya positif tersebut, sekaligus diantisipasi segi negatifnya. Bahan sintesis yang bersifat plastik jangan sampai menimbulkan sampah plastik dengan jalan mengolahnya kembali atau mencari bakteri yang mampu memakan bahan plastik. Manusia seni ( Homo aestheticus ) menginginkan juga keindahan dalam soal sandang. Tradisi menenun dan membatik yang banyak menghasilkan karya seni dilanjutkan sebagai barang kerajinan yang masih dilakukan dengan tangan. Karena dikerjakan dengan tangan makan waktu yang lama, berakibat harganya mahal. Karena pasarannya baik, maka orang berusaha menghasilkan batik dengan sitem cap ( bukan yang tulis ) yang pasarannya cukup baik. Sebagian produk batik di Indonesia menjadi barang ekspor, tetapi tersaingi negala lain seperti Malaysia sebagai negara industri yang makin maju.

3.

Papan Papan yang berarti tempat tinggal pada mulanya hanya sebagai tempat untuk memperoleh rasa aman, terlindung dari gangguan cuaca atau binatang, malahan mungkin dari manusia yang lain. Rumah tradisional yang dihasilkan dibuat dari bahan alami yang terdapat di sekitar tempat tinggal. Bahan bangunan seperti daun rumbia, ijuk, kayu ( sirap ), bamboo ( dopi ), lalang dipergunakan orang untuk rumah bahan atap. Dinding rumsanya bamboo, kayu, pelepah, sedang untuk rumah panggung, lantai rumah dibuat dari bamboo atau kayu. Bahan bangunan rumah tradisional mudah dan cepat rusak ( sekitar 10 tahun ) karena cuaca atau dimakan rayap, sehingga pada batas waktu tertentu terkapsa diperbaiki, bahkan diganti. Biasanya cukup mahal, sehingga secara ekonomis merugikan. Manusia berusaha memperoleh tempat tinggal yang aman dan nyaman. Untuk itulah dibangun rumah yang bahan-bahannya lebih tahan lama, dapat puluhan bahkan ratusan tahun. Hasil alam yang diolah disesuaikan dengan kebutuhan. Tanah liat dijadikan genting, bahkan tambang yang menghasilkan seng dijadikan atap. Temboh rumah dari bata yang diberi lapisan dengan bahan semen, lantai yang bahannya dari semen dalam wujud tegel atau keramik

menghasilkan tempat tinggal yang kuat dan lebih tahan lama. Konsekuesinya, harganya lebih mahal.

3.3

DAMPAK DARI PEMBANGUNAN INDUSTRI Menurut Alfin Toffler dalam bukunya Gelombang Ketiga (The Third Wave ), kegiatann manusia untuk mencukupi kebutuhannya akan pangan

menimbulkan gelombang pertama yang memakan waktu sekitar 7.000 tahun. Manusia berusaha secara evolutif dari food gathering menjadi food producing dan tercukupilah kebutuhan hidupnya dari hasil pertanian. Kebutuhan yang terus meningkat secara kualitatif dan kuantitatif mendorong usaha mencukupi kebutuhan sekunder yang dicukupinya dalam gelombang kedua berupa

kegiatan atau revolusi industri. Kegiatan yang dilakukan manusia berkat makin banyak pengalaman dan kecerdasan cukup makan waktu sekitar dua abad saja. Perubahan yang mendasar terjadi : dari kehidupan agraris menjadi industrial. Dampaknya dalam kehidupan makin meluas, urbanisasi, polusi, kehidupan sosial, dan lebih-lebih ekonomi. Urbanisasi dalam pengetahuan lama dan sempit ( mikro ) merupakan perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan. Terjadilah perubahanperubahan pada para urbanisan : dari petani menjadi pekerja, dari berbahasa daerah ke bahasa nasional Indonesia, dari pola hidup yang komunal menjadi individual. Budaya-budaya daerah asing bertemu dan membentuk budaya nasional sebagai puncak-puncak. Dampak industri yang sangat terasa dalam bidang ekonomi. Pemakaian mesin menghasilkan produksi yang melimpah. Produk banyak demikian tidak tertampung lagi dalam pasaran local atau nasional, sehingga harus disalurkan ke pasar internasional. Demi kelancaran pemasaran, para kapitalis modern mempengaruhi politik pemerintahannya. Mendesak agar pemerintah

mendukung usahanya mencari atau merestui pasaran di negara lain, bila perlu dengan dukungan militer yang kers. Timbullah imperialisme modern yang menitikberatkan kegiatannya dalam bidang ekonomi setelah terjadi revolusi industri. Di samping mencari daerah pemasaran, juga dilakukan usaha yang murah. Cara demikian menyebabkan

memperoleh bahan mentah

keuntungan kaum kapitalis

yang didukung pemerintah yang

imperialis

memperoleh keuntungan yang sangat besar. Bahan mentahnya murah dibeli, hasil industrinya dijual mahal ( berkat teknologinya yang lebih baik ). Contohnya paling terkenal adalah imperialis Inggris sebelum Perang Dunia I : dari India sebagai jajan dibeli kapas dan di negeri itu juga tekstil dengan harga yang cukup bersaing terhadap kerajinan tenun.

3.4

DAMPAK DARI TRANSPORTASI Dengan tata transportasi yang diciptakan, manusia memperoleh beberapa keuntungan. Pertama, kendaraan yang diciptakan mampu bergerak lebih cepat daripada gerak si pencipta sendiri, sehingga waktu yang diperlukan bergerak dari satu ke tempat lain lebih singkat. Waktu dirasakan makin berharga, sehingga timbul sebutan time is money. Jalannya waktu yang perlu cepat diikuti mengakibatkan sekunder jam memperoleh pasaran yang luas sebagai Kedua, kebutuhan

bagi manusia modern.

kemampuan mengangkat dan

mengusung oleh manusia ataupun binatang yang biologis terbatas dalam ringkat yang rendah. Alat-alat pengangkut manusia yang dibuat bahan-bahan abiologis jauh lebih kuat. Roda yang di atasnya diberi tempat barang dan dibuat dari besi, kapal besi yang besar memiliki daya angkat jauh lebih besar dan berat daripada daya angkut manusia dan binatang. Namun, kedua kelebihan

tersebut memiliki konsekuensi atau dampak sampingan yang negatif. 1. Transportasi Darat Transportasi darat timbul berkat roda bulat yang dapat berputar secara mudah. Manusia yang lemah tubuhnya, tetapi berakal menciptakan pedati yang ditarik oleh hewan peliharaannya. Daya angkat baik berat maupun banyaknya jauh melebihi daripada kalau harus diangkat sendiri, lebih-lebih bila harus dinilai jarak yang ditempuh. Dengan kecerdasannya manusia menciptakan mesin yang dapat lebih diperbudaknya, terciptalah mobil, kereta api ( listrik, disel ) yang daya angkutnya lebih tinggi. Selain untuk mengangkut barang, manusia yang memiliki mobilitas yang tinggi perlu bepergian, lalu diciptakan kendaraan yang selain cepat juga memberikan kenyamanan dalam perjalanan. Dengan bus dan kereta api, sejumlah besar orang dapat diangkut sekaligus yang membuat

ongkos angkutnya relatif murah. Bandingkan ongkos naik bendi dari satu desa ke desa lain dalam satu kecamatan yang relatif pendek dengan ongkos naik kereta api dari Jakarta ke Surabaya yang sudah berbeda propinsi. Resiko yang sering harus dialami dengan penggunaan kendaraan bermotor berupa tabrakan yang sering menimbulkan kefatalan manusia sendiri. Yang aneh adalah bahwa kereta api yang memiliki jalur khusus dapat tabrakan. Korbannya sering jauh lebih besar daripada mobil yang disebabkan adanya kesalahan manusia ( human error ). Kereta api Prancis dan Jepang memiliki daya laju lebih dari 300 km per jam, bila sampai terjadi kecelakaan, manusia yang menjadi korban bukan saja mati, melainkan hancur luluh. 2. Angkutan Laut Angkutan laut memiliki beberapa kelebihan daripada angkutan darat. Pertama, dapat mengarungi perairan yang tidak mungkin dilakukan kendaraan darat. Kapal sungai ataupun laut dirancang agar dapat mengapung dengan mempergunakan Hukum Achimedes. Kedua, kapal dapat dirancang lebih besar lagi karena ruang geraknya lebih bebas daripada di darat. Dibangun kapal peti kemas yang mampu membawa ratusan peti kemas, kapal tanker yang membawa ribuan ton bahan bakar, kapal induk yang mampu membawa peralatan perang berupa pesawat terbang sehingga digelari pulau terapung. Ketiga, kapal laut dapat menjelajah ke negara yang memiliki pelabuhan di seantero dunia. Karena itu timbul sebutan laut bukan pemisah, justru menjadi penghubung. Dunia terasa makin sempit berkat transportasi laut : zaman Columbus orang masih memakai layar demi memperoleh energi angin, zaman Revolusi Industri I dipergunakan kapal api yang memanaskan air menimbulkan uang sebagai energi, zaman Revolusi Industri II orang memakai kapal motor ( KM ) yang ukuran dan dayanya lebih tinggi daripada kapal-kapal sebelumnya, dan zaman mendatang orang akan mempergunakan kapal atom berkat energi atom yang dimanfaatkannya. 3. Transportasi Udara Manusia menciptakan pesawat terbang meniru keprigelan burung terbang. Pesawat terbang memiliki beberapa kelebihan daripada transpotasi darat dan laut. Pertama, daya gerak atau terbangnya lebih cepat. Sekarang sudah ada pesawat yang kecepatannya melebih suara ( super sonic ). Kedua, daerah jajahannya lebih bebas ; pada kendaraan darat terhalang oleh bendabenda, tiang listrik, pohon, jembatan , manusia, hewan, sedang tranportasi laut memperoleh halangan adangnya karang laut, daerah perairan yang dangkal,

pulau. Burung yang alami tidak mengganggu dan burung karya manusia belum banyak jumlahnya dibandingkan dengan kendaraan darat maupun laut. Corcorde adalah nama pesawat terbang buatan Inggris dan Prancis yang daya terbangnya melebihi kecepatan suara, sekitar 2.2 kali kecepatan bunyi. Pesawat yang memiliki empat buah mesin Rolls Royce, panjangnya 62 meter, tingginya 12 meter, sayapnya yang berbentuk delta 25,6 meter, bobot lepas landas 176.000 kg. Berat badan 11.100 kg. Jarak Paris-New York ditempuh dalam 3 jam 33 detik yang hanya setengah lamanya terbang bila orang memakai Boeing 747. Banyak negara termasuk Amerika Serikat melarang. Concorde terbang di atas wilayahnya dengan alas an polusi suara, polusi udara, dan merupakan saingan produk nasionalnya. Indonesia juga membangun pesawat terbang yang dipelopori oleh Nurtanio Pringgoadisuryo dan Wiweko Supono ( 1953 ). Setelah melalui proses sekitar 13 tahun diresmikan namanya mejadi PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio ( PT. IPTN ) tahun 1966. di bawah pimpinan B.J Habibie dilakukan kerja sama dengan luar negeri seperti Spanyol dan Prancis. Industri pesawat terbang tersebut diubah perpanjangannya menjadi PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara. Di antaranya dihasilkan pesawat yang diberi nama Krincing Wesi yang memiliki 68 seat ( tempat duduk ). Biaya pembuatannya $ 50 juta, digarap dalam tempo 10 bulan.

3.5

DAMPAK IPTEK DALAM BIDANG KOMUNIKASI Sebelum dipergunakan alat-alat komunikasi yang elektronik, manusia berkomunikasi secara alami. Manusia berhadapan muka ( face to face ) berbicara dalam keakraban untuk jarak lebih jauh dengan tanda-tanda seperti dengan kentongan, tanda morse, atau memakai bendera. Setelah manusia menemukan alat komunikasi elektronik yang diawali dengan penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell ( 1847-1922 )

komunikasi secara tatap muka seperti hilang. Hanya suara yang terdengar. Mudah-mudahan pesawat telepon yang juga dilengkapi dengan gambar dapat kembali menempatkan komunikasi yang akrab. Sarana komunikasi dengan radio dan televisi dalam wujud bentuk berita menyebabkan manusia mengetahui juga

berita tentango orang atau bangsa lain. Pemakaian telepon, radio telah ada di Indonesia sejak zaman Belanda, tetapi televisi baru ada tahun 1962 dan hanya dimiliki oleh Pemerintah. Sejak tahun 1989 di Indonesia telah ada lima stasiun televisi swasta. Komunikasi melalui telepon mengalami beberap kali kemajuan. Pada mulanya telepon mempergunakan kawat sebagai sarana penghubungnya dan diperlukan orang sebagai pengatur ( operator ). Kemudian ada telepon otomat yang tidak memerlukan operator. Sekarang orang dengan muda dapat berhubungan dengan telepon melalui satelit. Indonesia memiliki Palapa yang dikendalikan melalui stasiun Bumi di Cibinong. Komunikasi secara tertulis yang tradisional dilakukan dengan surat. Yang modern telah mempergunakan telegram, teleks, facsimile yang bekerjanya jauh lebih cepat. Komunikasi dengan cara-cara tersebut di atas praktis memberikan nilai positif bagi manusia. Hanya biaya yang relatif lebih mahal yang harus ditanggung. Hal-hal yang negatif praktis tidak ada. Suatu sumbangan besar bagi kesejahteraan manusia.

3.6

DAMPAK IPTEK TERHADAP KESEHATAN Penyakit berupa kuman secara ekologi memang harus ada di Bumi. Kalau tidak ada, dunia akan penuh dengan makhluk hidup yang pada akhirnya Bumi tidak mampu lagi mendukung kehidupan manusia. Ada sejumlah penyakit yang menular, sehingga membahayakan masyarakat, di antaranya malaria, kolera, cacar, paru-paru, frambusia, dan kelamin. Sekarang yang menakutkan adalah AIDS ( Acquired Immmunodeficiency syndrome ), yaitu penyakit akibat manusia kehilangan kekebalan tubuh dan sampai sekarang belum diperoleh obatnya yang mujarab. Penularannya terutama melalui hubungan kelamin, jarum suntik yang tidak steril lagi setelah dipergunakan oleh penderita AIDS.

3.7

DAMPAK IPTEK TERHADAP SUMBER DAYA ALAM Jumlah manusia yang terus meningkat, diperkirakan pada akhir abad XX mencapai 6 miliar, merupakan makhluk ( hidup yang biologis ) bergantung pada sumber daya alam (SDA ) yang sifatnya abiologis. Di antara makhluk hidup

yang namanya manusia memiliki sifat serakah, apa yang akan dimakan sudah dipersiapkan atau ditimbun lama sebelumnya. Pada binatang makan seberap diperlukan, tidak berlebihan. Akibat keserakahan manusia, maka SDA cepat terkuras yang pada suatu saat alam tidak mampu lagi mendukung kehidupan manusia di Bumi. SDA yang diperlukan oleh manusia berupa tanah, air, udara, dan bahan tambang. 1. Tanah Tanah merupakan tempat manusia hidup, walaupun ada manusia yang hidup di perahu seperti suku Bajo, tetapi jumlahnya amat sedikit. Di tanah jugalah manusia memperoleh tanaman yang akan dimakan, terutama zaman dahulu yang manusia hidupnya sebagai petani. Tanah yang telah ribuan dimanfaatkan oleh manusia, kesuburannya makin berkurang, tanah menjadi tandus. Manusia berusaha agar kesuburan dapat terus dipelihara. Berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya yang makin banyak dilakukan pemupukan secara alami yang secara psikologis memang benar. Namun, karena

pertumbuhan penduduk terus bertambah secara cepat, usaha

memelihara

kesuburan tanah dalam zaman modern dilakukan dengan pupuk pabrik. Pemakaian dengan produk teknologi modern demikian dapat menimbulkan efek samping. 2. Air Air merupakan SDA penting bagi kehidupan manusia. Air yang tercemar dpat mengancam kehidupan manusia. Air bersih dalam pengertian ekologi adalah air yang memungkinkan makhluk hidup bertempat tinggal, walaupun wujudnya keruh. Bagi manusia yang tingkat peradabannya tinggi, diperlukan air bersih dalam wujud warna jernih atau putih. Bila tidak dalam keadaan terpaksa, manusia enggan minum air yang keruh warnanya. Manusia kota makin banyak memerlukan air. Selain untuk kebutuhan primer, kebutuhannya sudah meningkat pada yang sekunder atau tersier. Lantai rumah perlu dipel, tanaman kesayangan di pekarangan disirami setiap hari, mobil perlu dicuci. Air yang diperlukan cukup besar, sehingga mulailah orang berteriak akan kekurangan air ( krisis air ).

Cara yang umum dilakukan oleh pemerintah kota di Indonesia adalah dengan mendirikan perusahaan air minum ( PAM ). Sebagian dilaukan dengan mendatangkan air pegunungan melalui pipa, misalnya DKI memperoleh

pemasok air pegunungan dari Bogor, sebagian dengan mengolah air sungai menjadi air bersih Pejompongan. 3. Udara Udara merupakan kebutuhan lain untuk makhluk hidup terdapat di atmosfer. Komposisi gas dalam udara terutama terdiri dari oksigen ( O2 ) sekitar 20% , karbon dioksida ( CO2 ) 0,03& air ( H2O ) yang bergantung pada daerahnya. Komponen-komponen aktivitas kehidupan organisme. Kekotoran udaran di kota terutama disebabkan karena terlalu padatnya manusia yang tinggal, sisa bahan bakar kendaraan bermotor atau industri. Di samping itu adanya suara bising ( noise pollution ) baik karena kendaraan darat bermotor, lebih-lebih oleh bunyi pesawat terbang ( terutama bagi penduduk yang tinggal dekat bandara ). tersebut merupakan bahan baku bagi melalui penjernihan seperti mendirikan instalasi di

penyusun tubuh makhluk hidup. Siklusnya dalam biosfer terjadi melalui

4.

Bahan Tambang Kebutuhan manusia yang kian banyak tidak tercukupi lagi oleh SDA di permukaan tanah, diubah misalnya tenaga atom, tenaga angin, curah hujan, tenaga pasang surut, kalau pun berubah melaui kegiatan manusia, namun tidak terlalu mudah dilakukan. Yang dapat disalahgunakan manusia kualitasnya menurun misalnya matahari, atmosfer, sehingga dan

perairan air,

pemandangan alam. SDA yang akan habis fosil karena asalnya dari makhluk hihup yang sudah ribuan bahkan jutaan tahun. SDA yang dapat dipertahankan dibedakan atas yang dapat diperbaharui ( renewable ) wujudnya flora dan fauna. Demi kesejahtaraan hidupnya, manusia berusaha hanya sekedar memperbaharui, melainkan melipatgandakan. Sedangkan yang tidak dapat diperbaharui (

nonrenewable ) wujudnya adalah satwa liar, ekosistem alami oleh manusia diusahakan agar tetap terpelihara karena itu dilindungi. Sedangkan SDA yang tidak dapat dipertahankan dapat dilakukan pertama dengan menggunakannya lagi seperti logam dan permata. Lingkup konsumsinya kecil. Manusia agar pemakaiannya dihemat atau dicarai pengantinya ( tiruan ), karena lingkup konsumsinya besar. Pada akhir abad XX dunia berteriak akan habisnya sumber minyak bumi, sehingga diperlukan penghematan dan dicarai sumber energi lain sebagai alternatifnya. Makin menipisnya persediaan SDA di daratan akibat pengurasan oleh manusia, mendorong manusia mencarinya di laut. Karena tidak semudah memperolehnya di daratan, maka diperlukan teknologi yang lebih canggih, misalnya penamangan minyak lepas pantai ( off shore ) di pantai utara Jawa, penambangan timah di dasar laut di daerah Bangka. Konsekuensinya adalah bahwa wilayah laut yang sebelumnya tidak tercemar makin tercemar juga.

BAB IV PENUTUP

4.1

Kesimpulan

Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) banyak memberikan manfaat bagi kehidupan sosial masyarakat. IPTEK sangat berpengaruh dalam berbagai bidang, diantaranya: a. IPTEK pada kebutuhan pokok b. IPTEK pada pengembangan industri c. IPTEK pada pengembangan transportasi d. IPTEK pada bidang komunikasi e. IPTEK pada bidang kesehatan f. IPTEK pada sumber daya alam 4.2 Saran

Adanya Ilmu pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ) adalah buah pikiran manusia, manusia mengelola untuk kemaslahatan hidupnya. Dengan cara meneliti, mengembangkan, dan mengkaji objek penelitian sesuai dengan keperluannya. Untuk itu, kita semua harus mengenalkan IPTEK sebagai bekal kemajuan hidupnya. Kita harus mencitakan alat-alat yang bermanfaat bagi kehidupan sosial, melalui IPTEK. Dan satu hal yang penting bagi dalam mengembangkan ITPEK kita harus mengembangkan ilmu pengetahuan yang ramah lingkungan untuk mengurangi negatif dari sebuah teknologi.

DAFTAR PUSTAKA Widyasiswoyo M.M, Drs. Supartono, dkk. 1999. Ilmu Alamiah Dasar cetakan revisi. Jakarta: Ghalia Indonesia http://aathidayat.wordpress.com Diposkan oleh WICASCOUT di 08:07

You might also like