You are on page 1of 2

Catatan kasus siswa. Kasus I. Perkelahian siswa Pada hari..

sepulang jam Sekolah di dekat gedung DPR lama terjadi perkelahian antara beberapa orang siswa SMPN 1 Bsk dengan beberapa orang siswa MTsN Batusangkar.perkelahian ini disebabkan oleh salah paham, dimana siswa smp1 merasa dipandang tidak enak(mancaliak buruak) oleh siswa MtsN, padahal sebenarnya siswa Mtsn tidak ada maksud apa-apa, akibatnya terjadi saling tegur dan saling gertak yang berakibat timbulnya perkelahian. Perkelahian ini menyebabkan salah seorang siswa Mtsn mengalami cidera karena pikulan.perkelahian dapat dihentikan berkat adanya salah seorang petugas satpol PP dekat TKP. Karena terjadi pemukulan dan berbekas pada siswa Mtsn maka pihak keluarga melaporkan kejadian ini ke Polsek V kaum. Dan polsek melaporkan ke Mtsn, berdasarkan laporan dari polsek maka Kepala Mtsn menginformasikan kepada Kepala SMPn1. Kemudian masalah ini lansung ditangani oleh BK Smpn 1 Bsk. Berdasarkan kesepakatan dan kerjasama kedua sekolah maka penyelasaian masalah ini dapat diselesaikan dengan baik dengan cara mempertemukan semua siswa yang terlibat bersama orang tuanya dihadiri oleh Kepala kedua sekolah dan utusan dari Polsek V Kaum dan diadakan perdamaian dan perjanjian untuk tidak mengulangi masalah tsb, serta siswa Smpn 1 Bsk, membatu biaya pengobatan siswa sebesar Rp.750.000 kepada orang tua korban. Siswa yang terlibat adalah sbb. Kasus.II Pada hari jumat 4 feb 2011 dipanggil siswa yang di informasikan menggunakan obet terlarang. Siswa tersebut adalah M.Arif Putra kelas 8.3 dan M.Fernando kelas 7.3 Berdasarkan pengakuan siswa teb, diperoleh informasi bahwa memang benar mereka terlibat dalam penggunaan obat terlarang itu, dimana M.Arif putra membeli sejenis obat penenang jenis THP sebanyak satu shet/lapik dari seseorang bernama SON Bencong (cleaning servise RSU Bsk), dan dijual kepada siswa SD bernama Fahri SD 11 Bsk dan Riski SD 22 Bsk, melalui M.Fernando. Masalah ini dibantu penyelesaianny oleh sekolah bekerjasama dengan orang tua siswa. Dan Sekolah menyerahkan masalah ini kepada orang tua siswa untuk bisa menyelesaikannya menurut yang semestinya karena masalah ini terjadi diluar jam sekolah.

Kasus.III Orang tua siswa SMA a.n Riska melapor ke SMP.1 bahwa ada beberapa orang siswa SMP1 yang mengempeskan ban motor riska yang di parkir dekat SMA.1 Bsk Setelah dip roses di sekolah memang salah seorang siswa (Dwi 9.4) teman Yaya melakukan pengempesan ban, hal ini dipengaruhi oleh persioalan muda mudi. Penyelesaiannya diadakan pertemuan antara siswa SMPN 1 dengan Riska (SMA.1) dilanjutkan dengan perdamaian dengan saling memaafkan, dan siswa SMP 1 yaya

danteman-temanya berjanji akan memperbaiki sikap serta akan menghapus penggandaan FB Riska.

You might also like