You are on page 1of 278

SERIAL UNTUKMU INDONESIA

WINDHUPUTRA

KATAPENGANTAR
PertamatamakamipanjatkanpujisyukurkehadiratAllahSWT,danatasberkatdan rahmatdanhidayahNyakamidapatmenyelesaikanBukuAjaryangberjudulEKONOMI INDUSTRI(SerialUntukmuIndonesia).Bukuinidibuatatasdasaridekeprihatinan perkembanganekonomiIndonesiasaatiniyangtidakmengindahkanpersanginganyang sehat.Tetapihanyasematamatapersangingankanibalismeyangsalingbunuh membunuhsesamaprodusenyangmenyebabkanperkembanganekonomiyangsarat denganpersaingantidaksehatdanmerugikankonsumen. SetelahlengsernyaOrdeBaru(denganbentukpembangunanekonomiyang tersentralistis)membuatsemangatkebebasanlepashampirtakterkendali.Semangat otonomiyangmerupakanrealisasidarierareformasitelahmendorongmasyarakat untukmengambilbagiandalammelampiaskanapreasiasipadaberbagaiaspek kehidupansosialbudayamasyarakat,yangberdampakpadaperkembangandisektor industridanjasa. Dalambukuini,penulisakanmenyajikanbeberapaperistiwaperkembanganekonomi Indonesiadilihatdariaspekteoripersaingandanbeberapakejanggalankejanggalan pembangunanindustriyangsedianyaharusmensejahteraanmasyarakat,tetapimalah mensengsarakanmasyarakatdanmerusakpembangunan. PadaakhirbukuinipenulismelampirkanbeberapahasilpemikiranYayasanIndonesia ForumyangberkaitandenganVISIDANMISIINDONESIAUNTUKTAHUN2030yang merupakanmotivasikitauntukmewujudkannya.DisampingituUndangUndangNo.5 Tahun1999tentangLARANGANPRAKTEKMONOPOLIDANPERSAINGANUSAHATIDAK SEHAT,sebagaikoridoruntukmengawalvisitersebut. Padakesempataninikamimenghimbaukepadaseluruhmasyarakatindustridanjasa besertasegenapmasyarakatIndonesiauntukturutsertamensukseskandan berpartisipasiaktifdalamkegiatanMenujuIndonesiaBaru2030.Diharapkanbukuini dapatmemberikanmanfaatyangsebesarbesarnyakhususnyabagimasyarakatindustri danjasamaupunbagisegenapmasyarakatluaspadaumumnya. Penulis Pontianak,21Maret2008

KataPengantar i DaftarIsi ii Bab1 PARADIGMASTRUKTUR,PRILAKUDAN KINERJAINDUSTRI


PENGANTAR PENDEKATANSPASIAL PERANANPEMERINTAHDALAMPERSAINGAN STRUKTUREKONOMIINDONESIA DOGMALIBERALISASI VISIPEMBANGUNANINDONESIAMENUJU2030 TESTUMPAN/BALIK DAFTARPUSTAKA GLOSARIUM 1 1 4 7 12 13 19 20 21

Bab2 KOMPETISIVERSUSMONOPOLI
PENGANTAR PERBANDINGANANTARAMONOPOLIDANPERSAINGANSEMPURNA TEORIMONOPOLI UNDANGUNDANGNOMOR5TAHUN1999 PRODUCTDIFFERENTIATION

TESTUMPAN/BALIK DAFTARPUSTAKA GLOSARIUM

22 22 23 29 36 50 51 52

BAB3 KONSENTRASIPASAR
PENGANTAR DEFINISIPASAR PENENTUANDERAJATKONSENTRASIPASAR ELEMENELEMENSTRUKTURPASAR KONSENTRASIINDUSTRI 54 54 57 58 59 ii

STRUKTURINDUSTRIDIINDONESIA REGULASIDANKEBIJAKANKOMPETISI KASUSPERSEKONGKOLANTENDER TESTUMPAN/BALIK DAFTARPUSTAKA GLOSARIUM

62 67 71 74 75 76

BAB4 TEORIOLIGOPOLIDANKOLUSI
BERBAGAIMODELOLIGOPOLI PENGANTARTEORIGAME KARTELDANKOORDINASIHARGAOLIGOPOLI TESTUMPAN/BALIK DAFTARPUSTAKA GLOSARIUM 77 79 81 88 89 90

BAB5 MERGERDANINTEGRASI VERTIKAL


PENGANTAR DEFINISIMERGER MACAM,JENISSERTAPENGERTIANEKSPANSIBISNIS MERGERDISEKTORPERBANKAN EVALUASIKEBERHASILANDANKEGAGALANMERGER INTERGRASIVERTIKAL TESTUMPAN/BALIK DAFTARPUSTAKA GLOSARIUM

91 91 93 94 95 96 100 101 102

BAB6 PERANGHARGA
PENGANTAR STRATEGIPENETAPANHARGA TUJUANPENETAPANHARGA MODELPENETAPANHARGA PENGARUHDANKENDALA LANGKAHLANGKAHPENETAPANHARGA 103 103 105 107 107 110 iii

BAGAIMANAMENGHADAPIPERANGHARGA? PERSAINGANBERPENGARUHTERHADAPSTRATEGIHARGA STUDIKASUS:PERANGHARGA PENUTUP TESTUMPAN/BALIK DAFTARPUSTAKA GLOSARIUM

113 115 117 121 122 123 124

BAB7 WajahPeriklananIndonesia
PENGANTAR ETIKAPERIKLANAN IKLANDENGANINTERNET DAMPAKMEDIABAGIREMAJAPEREMPUAN ASOSIASIPENDUKUNG TESTUMPAN/BALIK DAFTARPUSTAKA GLOSARIUM 125 125 126 128 135 141 142 143

BAB8 BEBERAPABATASANVERTIKAL
PENGANTAR INTEGRASIVERTIKAL BATASANINTEGRASIVERTIKAL KASUSTEPUNGTERIGU LARANGANMONOPOLIDANPERSAINGANTIDAKSEHAT TESTUMPAN/BALIK DAFTARPUSTAKA GLOSARIUM 144 145 146 147 149 153 154 155

BAB9 KEBIJAKAN KOMPETISI/ANTITRUST


PENGANTAR KONDISINASIONAL KONDISIINTERNASIONAL TESTUMPAN/BALIK 156 156 162 171 iv

DAFTARPUSTAKA GLOSARIUM

172 173

BAB10 PERFORMANCE
PENGANTAR PRODUKSIDANEFESIENSIALOKASI PERTUMBUHAN MASALAHYANGDIHADAPI FULLEMPOLYMENT RASIONALITASDANKEADILAN(STUDIKASUS) TESTUMPAN/BALIK DAFTARPUSTAKA GLOSARIUM 174 175 191 201 204 211 215 216 218

LAMPIRAN
UNDANGUNDANGNO.5TAHUN1999 RIWAYATPENULIS

BAB1 PARADIGMA STRUKTUR, PRILAKU DANKINERJAINDUSTRI

PENGANTAR
Mesinuapyangdikembangkansejakabad18telahmembawaperubahanbesar dalam proses produksi. Tenaga manusia digantikan oleh mesin sehingga kapasitas produksi meningkat pesat. Pada saat itulah industrialisasi, yang menjadipemicurevolusiindustri,dimulai. Industrialisasi yang bermula di Eropa ini mendesak dominasi sektor pertanian dalam perekonomian. Para petani meninggalkan sawahnya untuk bekerja di pabrik.Ditambahlagidenganbanyaknyalahanpertanianyangdialihkanmenjadi pusat industri baru, yang dengan segera menjadi anak emas perekonomian. Kondisi ini akhirnya menyebar, meski tidak secara merata, ke hampir seluruh dunia. AmerikaSerikat,Jepang,danEropaBarat,mendominasiindustrialisasisehingga disebut sebagai negara maju. Sedangkan negaranegara lain yang relatif tertinggaldalamindustrialisasidisebutsebagainegaraberkembangataunegara tertinggal.

PENDEKATANSPASIAL
Pendekatan awal yang digunakan untuk membahas Industrial Organization adalah structureconductperformance 1 yang digagas oleh Mason, ekonom dari HarvardUniversity,akhir1930an.IamengembangkanpembahasanChamberlin tentangkekuatanmonopoli.

1TheStructureConductPerformanceModel,Source:SchererandRoss(1990),p.5.

Pendekatan Mason menempatkan struktur pasar di satu sisi dan perilaku produsen yang berpengaruh pada keberhasilan pasar mencapai kesejahteraan umumdisisilainya.Setelahempatdekademenjadiarusutama,pendekatanini mulai menghadapi kegagalan karena tidak mampu mengakomodasi interaksi antarprodusen. BeberapaekonomdariUniversityofChicago,sepertiPosner,Bork,danPeltzman berusaha memperbaiki kelemahan itu. Namun, mereka juga belum mampu merumuskan interaksi antar produsen dalam "bahasa" yang tepat. Hingga akhirnya Schelling, Selten, dan Harsanyi memberi kontribusi penting yang memungkinkan teori permainan menjadi sebuah "bahasa" dalam memodelkan interaksitersebut. Mereka mengembangkan pemikiran yang digagas oleh Von Neumann, Morgenstern, dan Nash. Kini, interaksi antar produsen yang diterjemahkan ke

dalam teori permainan menjadi pendekatan yang biasa digunakan dalam pembahasanIndustrialOrganization. Kerangka Industrial Organization yang konvensional diberlakukan pada tingkat perusahaandengankondisipersaingantidaksempurna,yangterletakdiantara persaingan sempurna dan monopoli murni. Ini membuat kajian teoretis dalam ekonomiindustrilebihrealistis. Persaingan sempurna terjadi saat pasar diisi oleh cukup banyak produsen dan konsumen sehingga mereka hanya dapat menerima harga yang berlaku. Saat hanya satu produsen menguasai pasar, terjadi kondisi yang disebut monopoli murni. Persaingan sempurna dihindari produsen karena keuntungan ekonomi yang mereka peroleh nol. Sementara, monopoli murni direstriksi dengan undang undang karena menghasilkan rente ekonomi yang terlalu besar bagi produsen. MeskiIndonesiamasihmenemukankeduakondisiitu,yangseringterjadiadalah persaingantidaksempurna. Dalam persaingan tidak sempurna, Indonesia dihadapkan pada kemungkinan munculnyakolusiataujustrupersainganantarprodusen.Kolusisistematisdapat sangat merugikan konsumen, namun persaingan yang tidak terkendali dapat menyebabkan produsen bangkrut. Interaksi, baik kolusi maupun persaingan antarprodusenmenjadipersoalandilematis. Dalam perkembangannya, pendekatan structureconductperformance tidak hanyadilihatdariinteraksiantarprodusentetapidapatdiartikansebagairuang yang mengacu pada aspek geografis atau daerah di mana industri kemudian dibangun. Pengelompokanindustrisecarageografisberperanpentinguntukmenstimulasi sektor yang memiliki keunggulan kompetitif. Kondisi ini mendorong terbentuknyakonsentrasispasialdalamindustri. Untukmendukunggagasannya,Mudrajad 2 mengemukakantigateori:neoklasik, keperilakuan, dan radikal. Teori neoklasik mengasumsikan adanya persaingan sempurna dan fair sehingga terjadi efisiensi, yang didukung oleh informasi dan
2Prof.MudrajadKuncoro,Ph.D,2007Strategi:BagaimanaMembangunKeunggulanKompetitif

rasionalitas sempurna untuk menetapkan lokasi optimal yang memaksimalkan keuntungan. Teori keperilakuan menekankan adanya perbedaan dalam tujuan, preferensi, pengetahuan, kemampuan, dan rasionalitas dari pengambil keputusan terkait dengan penetapan lokasi industri. Teori ini mencoba membuat teori neoklasik lebihrealistisdenganmengakomodasiisupreferensilokaldanstrukturindustri. Yangterakhir,teoriradikal,menyatakanbahwapersaingantidaksecaraotomatis menjamin hasil yang secara sosial diinginkan, bahkan menciptakan ketidakstabilan dan persaingan tidak sehat. Kondisi ekonomi politik sangat berpengaruhterhadappenetapanlokasiindustri.

PERANANPEMERINTAHDALAMPERSAINGAN
Kalau dilihat sistem ekonomi yang ada di dunia ini tidak ada satu negara pun yangmenerapkansistemkapitalismaupunsosialissecaramurni.Hampirsemua negara menerapkan campuran kedua sistem tersebut dengan perbedaan intensitas kedua element tersebut 3 . Negaranegara Eropa Barat, Amerika Serikat, misalnya element kapitalis sangat menonjol. Dan sebaliknya (sebelum tahun1980an)negaranegaraEropaTimur,Cina,Cubaelemensosialisnyasangat menonjol. Namun pada tahun 1980an dan awal 1990an telah terjadi kecenderungan di kebanyakan negara untuk mengurangi keterlibatan pemerintah dalam ekonomi dan memberikan peran pasar yang lebih besar dalammenuntunperekonomiannya. Reformasi ekonomi ke arah sistem pasar yang lebih besar terjadi di Amerika SerikatsemasakepresidenanRonaldReagen.Gerakanyangsamajugaterjadidi negaranegara Eropa Barat. Negaranegara berkembang juga melakukan reformasi ekonomi untuk memberikan peran pasar yang lebih besar seperti Indonesia,KoreaSelatan,Cina,India,negaranegaraEropaTimur,danlainnya.

3MarzukiUsman,KOLOMPAKARParadigmaPembangunanMeninjauPeranPemerintahdalamEkonomi Pasar

Beberapa faktor yang mendorong negaranegara di dunia untuk melakukan reformasi ekonomi ke arah ekonomi pasar. Faktorfaktor ini dapat dikategorikan ke faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal, yaitu kontrol dan intervensi pemerintah dalam pasar tidak berjalan secara baik. Misalnya , proteksi industri dalam negeri gagal menciptakan industri dalam negeri yang kuat dan mandiri; intervensi hanya menimbulkan proteksi tinggi yangselanjutnyamenciptakaninefisiensi;kontrolakansukubungamenghambat perkembangansistemkeuangan. Selain itu, intervensi dan kontrol pemerintah telah mendorong perilaku sektor swasta (pelaku bisnis) untuk cenderung membangun koneksi dengan pihak birokrasi dari pada melakukan kegiatan yang produktif dan innovatif. Kontrol/pengaturanpemerintahmenciptakan"economicrent"(keuntunganyang berlebihan) untuk merekamereka yang mempunyai hubungan dengan pihak birokrasi. Korupsi dan rentseeking mengalihkan tenaga para enterpreneur, investor, manager dan trader dari kegiatan yang produktif ke kegiatan yang kontraproduktif, Sedangkan faktor eksternal yang mendorong negaranegara untuk melakukan reformasi ekonomi adalah gerakan globalisasi ekonomi dunia, yang ditandai denganditerimadandiberlakukannyaGATTPutaranUruguaypadatahun1994 danWorldTradeOrganization(WTO)padatahun1995, Dengan diterimannya GATT Putaran Uruguay dan WTO maka sistem perdagangan internasional akan semakin bebas dari hambatan baik hambatan tarif maupun non tarif. Hal ini berarti campur tangan pemerintah dalam perdagangansecaraotomatisakanmenurunatauhilang. Adam Smith dalam bukunya The Wealth of Nation mengatakan keterlibatan pemerintah dalam ekonomi pasar harus dibatasi seminimal mungkin, yaitu dalam halhal yang mutlak tidak dapat diserahkan kepada mekanisme pasar, seperti peranan menjaga stabilitas perekonomian nasional, pencapaian pemerataan pembangunan dan hasilhasilnya. Sedangkan halhal lainnya dapat diserahkankemekanismepasar.KebijaksanaanyangterdapatdalamPeraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 4 sebenarnya merupakan perwujudan dari
4PeraturanPemerintahNomor20Tahun1994tentangPemilikanSahamDalamPerusahaanYangDidirikan Dalam Rangka Penanaman Modal Asing (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 28, Tambahan Lembaran NegaraNomor3552);

(footnotecontinued)

pemberian peranan pasar yang lebih besar dan pengurangan peranan pemerintah, Seperti diketahuiPeraturan Pemerintahtersebut di atas membuka secara luas bidang usaha yang vital untuk sektor swasta (termasuk swasta asing), seperti pelabuhan, produksi dan transmisi serta distribusi tenaga listrik untuk umum, telekomunikasi, pelayaran, penerbangan, air minum, kereta api, pembangkittenagaatomdanmediamassa. Terlepas dari upayaupaya yang telah diambil pemerintah untuk mengurangi peranannya dalam ekonomi pasar, namun masih dirasakan perlu uniuk dilakukan peninjauan akan peranan pemerintah dalam ekonomi pasar secara teliti.Haliniperlukitalakukanterutamadalammenyongsongabadke21,yang ditandai dengan saling ketergantungan dan saling mempengaruhiantarnegara. Indonesia telah menjadi "fully integrated" dengan ekonomi dunia. Indonesia telah menerima dan meratifikasi GATT Putaran Uruguay dan WTO. Indonesia juga menjadi anggota kerjasama ekonomi Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), yang akan menerapkan liberalisasi perdagangan dan investasi mulai tahun 2020 bagi negara berkembang dan tahun 2010 bagi negara maju. IndonesiajugaanggotakerjasamaekonomiASEANFreeTradeArea(AFTA)yang akanmenerapkanliberalisasiperdagangandaninvestasimulaitahun2003. Apa konsekwensi dari semakin "fully integrated"nya perekonomian Indonesia dengan dunia?. Konsekwensinya adalah bahwa pasar domestik Indonesia akan terbuka lebarlebar bagi barang, jasa, serta modal dari dunia luar dan pasar negaranegara lain juga akan terbuka lebarlebar bagi barang, jasa, dan modal Indonesia.Akibatnyaakanterjadipersainganbaikdipasardomestikmaupundi pasar internasional dan persaingan ini akan sangatsangat ketat "super competition". Pertanyaan yang timbul bagi Indonesia adalah bagaimana tingkat daya saing Indonesia sebagai bangsa di dunia internasional?. Setiap tahun International Development Management (IMD) yang bermarkas di Swiss menerbitkan "the World Competitivenes Year Book", yaitu buku yang memuat daya saing negara negaradidunia.Dalamtahun1996,jumlahnegarayangmenjadiobjekpenelitian merekasebanyak46negara,yangsalahsatunyaadalahnegaraIndonesia.

Dalam report tersebut, daya saing negara Indonesia berada pada urutan ke 41 dari46negara,turundariurutanke33dari44negaradalamtahun1995.Sedang RankingnegaranegaraanggotaAseanadalah Singapura berada pada urutanke2,Malaysiaurutanke23,Thailandurutanke30,danPhilippinaurutan ke 31 (Brunei tidak masuk objek penelitian). Sedangkan dalam konteks APEC, dari18anggota,Indonesiaberadadalamurutanke15. Indonesia tentu merasa prihatin tapi tidak perlu menjadi pesimis akan daya saing Indonesia tersebut dan Indonesia perlu berbuat sesuatu untuk memperbaikidayasaingnya.Salahsatuyangdapatmemperbaikidayasaingini adalah dengan meninjau peranan atau keterlibatan pemerintah dalam perekonomian.

STRUKTUREKONOMIINDONESIA
Secara jujur diakui bahwa ada sektorsektor tertentu terutama sektor riil, dimana peranan pemerintah perlu dikaji ulang. Pengkajiulangan ini perlu dilakukansecarateliti,jujurdanberani.Kalaumemangpenelitianmenunjukkan bahwa keterlibatan pemerintah tersebut telah menimbulkan inefisiensi, maka demiefisensiekonominasionalketerlibatantersebutperludiakhiri. Pembangunan ekonomi selama Orde Baru telah mengubah struktur ekonomi sesuai dengan polapola umum yang terjadi di negara berkembang seperti semakin kecilnya peran sektor pertanian dalam ekonomi dan meningkatkan sumbangan sektor manufaktur terutama dalam Produk Domestik Bruto (PDB). Penyerapan tenaga kerja oleh sektor manufaktur terus meningkat walaupun tidaksebesarpenyerapanolehsektorpertanian 5 .Sumbangansektorpertanian padaPDBIndonesiamengalamipenurunandarisekitar40,1%padatahun1973 menjadi sekitar 17% pada tahun 2000. Sedangkan sumbangan sektor industri manufaktur semakin meningkat dan makin memiliki peranan penting dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan bangsa Indonesia. Pada tahun 1973, industri manufaktur baru menyumbangkan sebesar +9.6 % pada
5 Mudrajad Kuncoro Adirasa SalamunJurnal Kebijakan Ekonomi Vol.1 No.2 Desember 2005 ANALISIS STRUKTUR,KINERJA,DANKLUSTERINDUSTRIELEKTRONIKAINDONESIA,19901999

PDB Indonesia, namun pada tahun 2000 sudah menjadi +26 % (Depperindag: 2000, BPS: 2001). Proses industrialisasi yang terjadi melalui akumulasi modal dan penyerapan teknologi juga telah mengubah struktur yang cukup mendasar di sektor manufaktur, seperti dalam komposisi produkproduk utama, keragamanbarangbarangyangdiproduksimaupunkandunganteknologinya. Kendati demikian, yang cukup memprihatinkan adalah adanya indikasi mulai melemahnyadayasaingIndonesiasejaktahun1992.Salahsatusebabutamanya adalah masih terkonsentrasinya produk ekspor nonmigas yang tergolong hasil dariindustriyangpadatsumberdayaalam(NRI)danberbasistenagakerjayang tidak terampil (ULI). Struktur ekspor nonmigas Indonesia telah berubah berdasarkan intensitas input (factor intensity), yang dikelompokkan menjadi 5 kategori, yakni: (a) NRI (Natural Resource Intensive), (b) ULI (Unskilled Labour Intensive),(c)PCI(PhysicalCapitalIntensive),(d)HCI(HumanCapitalIntensive), dan (e) TI (Technological Intensive). Tabel 1.1 menjelaskan struktur ekspor nonmigasIndonesiamenurutklasifikasitersebut.

Tabel1.1EksporNonmigasMenurutKategori:Indonesia19942003(dalam%) Kategori HCI TI NRI PCI ULI Total Nilai Ekspor (jutaUS$) 1994 11,9 13,0 24,5 5,3 45,3 100,0 20,516 1997 13,7 18,6 20,7 10,0 37,0 100,0 22,454 2000 11,7 26,0 10,2 15,2 36,9 100,0 36,448 2001 12,4 24,9 10,7 13,2 38,9 100,0 31,977 2002 13,4 25,8 10,6 14,7 35,6 100,0 31,323 2003 13,8 24,7 10,1 14,9 36,5 100,0 31,645

Sumber:DihitungdariBPS,TradeStatistics;berbagaitahun Catatan: NRI:SITC53,63,66(except664,665,666) ULI:SITC65,664,665,666,8185,89,(except896,897) PCI:SITC51,52,67,71,72,73,and75,751 HCI:SITC55,62,64,69,775,78,79,885,896,and897 AgaknyaIndonesiaharusmulaibersiapsiapmenyongsongtahapankeunggulan komparatif yang lebih tinggi, yaitu ke sektor padat teknologi (TI) dan padat tenaga ahli (HCI). Ini terbukti di kala pertumbuhan ekspor nonmigas Indonesia mengalami penurunan selama 19931995, produk yang justru menanjak pertumbuhannya (setidaknya pertumbuhan nilai ekspornya 50% dan nilai ekspornya minimum US$ 100 juta) adalah produk dari industri TI dan HCI. Di antara produk ekspor yang naik daun adalah barangbarang elektronik, kimia dan mesin nonelektronik termasuk peralatan telekomunikasi, komputer dan komponennya.Menariknya,hampirsemuaproduktersebutmemilikirasioimpor kurangdari1,yangmenunjukkanbetapaprodukproduktersebuttidakmemiliki kadarkandunganimporyangtinggi. Industri elektronika Indonesia merupakan salah satu industri strategis dan peranannyadalamperekonomiannasionalsemakinpenting.Haliniterlihatdari pertumbuhan ekspor ratarata industri (1995), meskipun industri elektronika berada dalam posisi ketiga dari nilai ekspor di sektor industri tapi pertumbuhannyajauhmelampauisemuasektorlainnya. Selain itu industri ini juga mempunyai potensi yang besar untuk terus berkembang di masa mendatang karena tiga alasan (Thoha, 1996), yaitu:

Pertama, merupakan sarana bagi terlaksanannya pembangunan secara umum (misalnyatelekomunikasi,radio,TV).Kedua,teknologielektronikasangatvital danstrategisbagikelangsungan hidupbangsadimasadepan.DanyangKetiga, dapatmenyeraptenagakerjadalamjumlahbesar. Tingginya ketergantungan terhadap barang impor juga merupakan kelemahan industrielektronikaIndonesia.Kandunganimporberkisar8090persen,hanya sekitar 1020 persen dari kebutuhan bahan baku dan bahan penolong pada industri ini yang dapat dipasok dari dalam negeri. Tingginya kandungan impor inimenunjukkanbahwaketerkaitanindustriinidenganindustrilainnyasangat lemah. Berdasarkan data laporan mingguan BI, nilai ekspor nonmigas menurut kelompok barang tahun 1993 sampai dengan tahun 1999, industri elektronika hampirselaluberadapadaposisiketigadalamenambesareksporhasilindustri, setelahtekstildankayu.Meskipunindustrielektronikaselaluberadapadaposisi ketigadarinilaiekspordisektorindustritapipertumbuhannyajauhmelampaui pertumbuhansektorindustrilainnya. Namun, meskipun perkembangan terakhir menunjukkan pertumbuhan pesat, apabila Indonesia lihat perkembangannya sejak 10 tahun terakhir, sebenarnya kecepatanpertumbuhannyamenurunterutamaditahun1997hingga1999.Bila diperbandingkan dengan negaranegara lainnya di Asia Pasifik industri, pertumbuhan industri elektronika negara lainnya justru menunjukkan trend yangmeningkat. Jika melihat trend perkembangan industri elektronika dunia, sektor industri elektronika nasional tidak sejalan dengan apa yang berkembang di dunia, setidaknya di kawasan Asia Pasifik. Pada Gambar 1 terlihat bahwa ekspor nasionalsangatlemahpadasubsektorsemikonduktor,teknologiinformasi, dan komponen yang justru merupakan mesin pertumbuhan di kawasan ini, sementaraituekspornasionalmenonjoldibidangyangsudahmulaiditinggalkan atau tidak menjadi prioritas utama bagi negara lainnya. Peran serta industri elektronika Indonesia banyak mengarah kepada industri elektronika konsumsi, yang nilai pasar ekspornya kecil serta pertumbuhannya rendah. Pangsa pasar terbesardarieksporelektronikaindonesiaadalahproduksoundsystem,TV,dan recordersebesar+4persensertaradio+2.5persen.

10

GAMBARI.1PERTUMBUHANPASARDUNIA

PangsaIndonesia(dalam persen) Sumber:Depperindag,2001 Porter berpendapat, bahwa derajat pengelompokan industri secara geografis dalam suatu negara dapat memainkan peranan penting dalam menentukan sektor manakah yang memiliki keunggulan kompetitif pada skala internasional (Porter, 1990). Ia mengajukan hipotesis menarik bahwa kluster industri, yang ditandai dengan konsentrasi geografis dari perusahaanperusahaan dan institusiinstitusi yang saling berkaitan satu sama lain pada suatu bidang tertentu, agaknya jauh lebih produktif dilihat dari sudut organisasi industri (Porter,1998;Porter&Solvell,1998) 6 . Di Amerika Serikat, misalnya, beberapa contoh historis dari kluster industri ini adalah industri chip komputer di Silicon Valley, industri filem di Hollywood, industri mode di New York City, industri mobil di Detroit, dan industri elektronika di Southern California. Tentunya menarik untuk menelusuri sejauh manaklusterindustrielektronikaIndonesiasejalandenganpendapatPorter.

6 Porter, Micahel E. & Orjan Solvell. 1998. The Role of Geography in the Process of Innovation and the Sustainable Competitive Advantage of Firms.In Alfred D. Chandler, Jr., Peter Hagstrom, & Orjan Solvell, editors, The Dynamic Firm: The Role of Technology, Strategy, Organization, and Regions. Oxford: Oxford UniversityPress

11

DOGMALIBERALISASI
Krisis ekonomi global yang berawal di Thailand pada bulan Juli 1997 telah membawa negaranegara di Asia (Indonesia, Malaysia, Philipina, Korea) ke dalam situasi gawat. Kemajuan yang sangat mengesankan selama tiga dasawarsa,dimanapendapatanperkapitatelahmeningkat,kesehatanmembaik, kemiskinantelahberkurang,secaraamatdramatishancurdalamsesaat.Namun, bibit malapetaka sebenarnya telah ditanamkan. Awal dasawarsa 90an, negeri negeridiAsiatelahmeliberalisasikanpasarkeuangandanpasarmodalmereka, bukan karena mereka memerlukan tambahan dana, tetapi karena tekanan internasional, termasuk tekanan dari Departemen Keuangan Amerika Serikat. Perubahan ini telah merangsang masuknya modal berjangka pendekjenis modalyangmencarikeuntungansebesarbesarnya. WashingtonConsensus(KesepakatanWahington)sebutanbagilembagaseperti Bank Dunia, IMF, Departemen Keuangan AS, yang bermarkas di Wahington sangat terkontaminsiberbagaikepentingan.WashingtonConsensus menyatakan bahwa kinerja perekonomian yang baik membutuhkan perdagangan bebas, stabilitas makro serta penerapan kebijakan harga yang tepat. Tak dapat disangkal bahwa butirbutir Washington Consensus merupakan syarat bagi berfungsinya mekanisme pasar. Hanya saja, harus diingat bahwa kebijakan kebijakanyangdirekomendasikannyatidaklahlengkap,bahkankadangkalasalah arah.Mekanismepasaragarberfungsidenganbaikmembutuhkanlebihsekadar tingkat inflasi yang rendah, pasar membutuhkan pula regulasi yang tepat di sektorfinansial,kebijakanpersainganusaha,sertakebijakanyangmemfasilitasi alih teknologi dan mendorong transparansi. Halhal fundamental inilah yang diabaikandantidaktercakupdalamWashingtonConsensus. Dogma liberalisasi, seperti diajukan oleh Washington Consensus acap kali berubah menjadi tujuan dan bukan lagi berfungsi sebagai alat untuk mewujudkansistemfinansialyanglebihbaik. IMFlebihsukajikaorangluartidakterlalubanyakbertanyamengenaiapayang sedang mereka kerjakan. Dalam teori, lembaga keuangan itu mendukung institusiinstitusi demokrasi di negaranegara yang dibantunya. Dalam prakteknya, IMF merusak proses demokrasi dengan cara mendesakkan kebijakankebijakannya.SudahtenturesminyaIMFtidakmenekanapapunjuga. Ia merundingkan syaratsyarat untuk menerima bantuan. Tetapi semua kekuatan dalam negosiasi itu hanya berada pada satu sisisisi IMFdan

12

lembagakeuangantersebutjarangsekalimemberikanwaktuyangcukupuntuk menumbukan konsensus atau bahkan untuk mengadakan konsultasi yang luas baik dengan dewan perwakilan rakyat atau dengan masyarakat sipil. Kadang kadang IMF sama sekali mengabaikan keterbukaan dan menegosiasikan perjanjianperjanjianrahasia.

VISIPEMBANGUNANINDONESIAMENUJU2030 7
NEGARAMAJU
Indonesia akan mencapai pendapatan per kapita sekitar US$ 18 ribu. Dengan jumlah penduduk mencapai 285 juta jiwa, Indonesia masuk dalam lima besar perekonomianduniadenganPDBsebesarUS$5,1triliun.Halinidiikutidengan reprensentasikelompokusahaIndonesiayangterkemukaditingkatdunia. Saat ini Indonesia berada pada kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah(lowermiddleincome).Posisiinidiperkirakanakanterusbertahanhingga tahun 2015 sebelum Indoanesia masuk kelompok negara berpendapatan menengah ke atas (upper middle income). Proses industrialisasi akan menjadi katalisator akumulasi modal menuju negara maju dengan kontribusi terbesar darisektorjasa. Transformasi menuju negara maju akan melalui 3 (tiga) tahapan (Gambar 1.2). Pada tahap Pembenahan (pembenaham sistem dan pola pembangunan) perekonomianberapadalamtahapanpersiapandenganfokusutamapenguatan kondisi. Gambar1.2.TransformasiMenujuNegaraMaju

7VISIINDONESIA2003YayasanIndonesiaForum2007

13

Sumber:ProyeksiYayasanIndonesiaForum Padatahapinipertumbuhanekonomimasihbelumterlalutinggi,yaituberkisar antara 57 persen per tahun. Taha[ ini merupakan tahapan belajar dengan sementara waktu mengadopsi teknologi dari luar negeri sembari mengembangkanteknologididalamnegeri. Dengan PDB per kapita mencapai US$ 18.000 pada tahun 2030 dan dengan jumlahpenduduksebesar285jutajiwa,PDBIndonesiamencapaiUS$5,1triliun. Pencapaian tersebut akan membawa Indonesia menjadi lima besar perekonomian dunia (Gambar 1.3). Persentase tersebut dapat dicapai apabila pertumbuhan rill pada periode 20062030 mencapai ratarata 8,5 persen per tahun. Ekspektasi inflasi ratarata sebesar 3 persen per tahun seperti layaknya negaramajusaatini(misalnyaAS)danpertumbuhanpendudukpendudukrata rata1,12persenpertahun. Gambar1.3.PDBHargaBerlaku5NegaraTeresar,2005dan2030

14

Sumber:ProyeksiYayasanIndonesiaForum Perekonomiannasionalakandimotoriolehsektorjasa(Gambar1.4).Walaupun awalnya sektor jasa tergantung kepada gerak sektor lainnya, pada akhirnya sektorjasaakanmemperolehmomentumuntuktumbuhlebihcepat.Sektorjasa diperkirakan mulai tumbuh lebih cepat dari sektor industri pada tahun 2020, dan konstribusinya dalam PDB akan mengungguli konstribusi sektor industri mulaitahun2025.

15

Gambar1.4.FokusPenciptaanNilaiTambahdiSektorJasadanIndustri

Sumber:ProyeksiYayasanIndonesiaForum Konstribusi sekto pertanian diperkirakan terus menurun hingga Tahun 2030 namun diikuti oleh peningkatan kesejahteraan, produktifitas, dan keterkaitannya, dengan sektor lain. Produktifitas sektor pertanian akan meningkat seiring dengan kemajuan teknologi sehingga menghasilkan nilai tambahperpekerjayanglebihbesar. Peranan sektor pertanian selanjutnya lebih sebagai pendukung sektor manufakturdansektorjasa.Selainitu,diharapkanagarkomoditikomoditiyang bersifatcashcrops(sepertikelapasawit,kokoa,dankaret)jugadapatmenunjang eksporsecaraberkelanjutan. KonstribusisektorindustriterhadapPDBrelatifstabilnamunterjadipergeseran strukturindustrialkearahsektorsektoryangmenghasilkannilaitambahyang tinggi dan peningkatan produktifitas SDM. Sumber peningkatan nilai tambah tersebutberasaldariinovasiteknologi,perbaikankualitasinput,danperbaikan sistem distribusi dan pemasaran. Kedekatan dengan pasar input dan output menyebabkan perusahaanperusahaan di Indonesia dapat mencapai efisiensi produksiyangtinggi. Kemakmuran rakyat (wealth) pada dasarnya diciptakan oleh perusahaan (corporate), bukan oleh pemerintah. Seyogianya, perusahaan Indonesia harus

16

dipandang sebagai mitra pemerintah dalam mensejahterakan rakyat. Dalam mendorong tercapainya 30 perusahaan Indonesia masuk daftar Global Fortune 500 Companies, pemerintah memegang peranan yang sangat penting. Pemerintah tidak hanya bertanggung jawab menciptakan kondisi makroekonomi,politik,hukum,sosialyangkondusifuntukinvestasi,tetapijuga memperbaiki lingkungan usaha untuk mendukung perusahaan Indonesia mengembangkan kecanggihan strategi, organisasi, dan operasi usaha dalam memenangkanpersainganglobal. Disetiap sektor industri dengan potensi daya saing global, pemerintah perlu secara bersinambungan melakukan perbaikan dalam empat pilar lingkungan usaha: kondisi sumber daya (factor conditions), kondisi permintaan (demand conditions),danindustriindustripendukung(relatedandsupportingindustries).

UNGGULDALAMPENGELOLAANKEKAYAANALAM
PengelolaankekayaanalamIndonesiasecaraoptimaldilakukanmelaluiinteraksi sumber daya manusia dan teknologi dengan mengikuti prinsip keberlanjutan untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang merata dalam rangka mewujudkankualitashidupmoderen.

KEKAYAANALAMMENGACUKEPADATIGAELEMEN:
POSISIGEOGRAFI
Indonesia harus mampu memanfaatkan keunggulan posisi geografis nya yang terletakdijantungkawasanpertumbuhanekonomitertinggididuniamencakup Asia Timur, Asia Selatan, dan AustraliaSelandia Baru (Gambar 1.5). Bentang daratan dan lautan yang luas di daerah tropis, fluktuasi musim yang rendah, serta kesuburan tanah dan beragam hayati yang dimiliki, merupakan potensi kekayaanalamyangbesar. Gambar1.5.PosisiStrategisIndonesia

17

SUMBERDAYAALAM(SDA)SEBAGAIFALTORPRODUKSI
Pemanfaatansumberdayaalamsebagaifaktorproduksiharusdilakukansecara optimaldanberkesinambungan,terkaitdenganmenipisnyacadanganSDAyang takterbarukan.PengelolaanSDAyangterbarukandilakukanuntukmenciptakan nilaitambahyangberkelanjutan.

BUDAYASERTAKEINDAHANALAM
Pengembangan potensi pariwisata sebagai sumber devisa harus dilakukan bersamadenganpengelolaankekayaandansejarahyangtersebardiIndonesia. Keanekaragaman budaya (tradisi, bahasa, kesenian) nasional dan keindahan alam merupakan aset wisata dan sumber devisa. Pengembangan pariwisata nasional sekaligus akan tetap melestarikan kekayaan budaya. Pengembangan sektor pariwisata merupakan implikasi dari peranan sektor periwisata sebagai salahsatumotorpenggerakkegiatanekonomi. Padatahun 2030, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia diharapkan dapat membukukan peningkatan yang berarti dibandingkannegara lain diAsia Tenggara,yaitusebagai10besartujuanutamaperiwisataduniadengan40juta wisatawanmancanegaradenganpengeluaransekitarUS$80miliar. Pertumbuhan ekonomi memerlukan interaksi sumber daya manusia yang produktif dan teknologi dalam pengelolaan kekayaan alam. SDM produktif adalah modal utama proses transportasi dari pembangunan berbasis alam dan padat karya menuju pembangunan yang intensif pada pengetahuan. Teknologi memiliki peranan penting dalam proses produksi. Pilihan teknologi harus didasarkankepadapotensidankebutuhanrilldenganmampertimbangkanaspek teknik dan ekonomi. Oleh karena itu SDM Indonesia harus unggul dalam

18

teknologi pengembangan pengelolaan kekayaan alam, teknologi kalautan, teknologi transportasi (industri kereta api dan kapal laut) dan teknologi informasi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi harus dinikmati merata setiap golongan pendapatandandaerah(sharedgrowth).Duahalpentingyangharusmendapat perhatian adalah dimensi kesenjangan dan kemiskinan. Dalam jangka panjang, ukuran ketimpangan antargolongan pendapatan (Rasio Gini) dan antardaerah (Indeks Williamson) harus semangkin mengecil. Pertumbuhan ekonomi harus mampu mengurangi jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan, kurangdari4persendaritotalpenduduksepertilayaknyasebuahnegaramaju. Pertumbuhan ekonomi juga harus ditandai oleh perbaikan kualitas hidup, dengan tersedianya listrik, air minum, dan perumahan yang layak bagi seluruh rumah tangga, serta akses yang merata terhadap infrastruktur pendidikan dan kesehatan. Menurut data Bank Dunia tahun 2006, Human Development Index (HDI) Indonesia saat ini berada peringkat 108 dunia. Sebagai nagara maju ditahun2030,IndonesiaharusmampumemperbaikiperingkatHDI, danmasuk dalam30besarHDIterbaikdidunia.

TEST/UMPANBALIK
1) CobaandagambarkanhubunganPendekatanawalyangdigunakanuntuk membahasEkonomiIndustrimelaluistructureconductperformance yangdigagasolehMason,ekonomdariHarvardUniversity,akhir1930an 2) Beberapafaktoryangmendorongnegaranegaradiduniauntuk melakukanreformasiekonomikearahekonomipasar.Faktorfaktorini dapatdikategorikankefaktorinternaldanfaktoreksternal,sebutkandan jelaskan. 3) CobaandajelaskanhubunganWashingtonConsensus(Kesepakatan Wahington)dengandogmalibralisasiolehIMF 4) JelaskansecarasingkatVisiIndonesia2030khususnyadalamIndustri (VersiIndonesiaForum)?

19

DAFTARPUSTAKA
1) MarzukiUsman,20Maret1997ParadigmaPembangunanMeninjau PeranPemerintahdalamEkonomiPasarSeminarPerdebatanParadigma Pembangunan:KembalikeKonsepDasarKOLOMPAKAR,Jakarta 2) Mudrajad Kuncoro dan Adirasa Salamun, Desember 2005, Analisis Struktur, Kinerja, Dan Kluster Industri Elektronika Indonesia, 19901999 JurnalKebijakanEkonomiVol.1. 3) Porter, Micahel E. & Orjan Solvell. 1998. The Role of Geography in the Process of Innovation and the Sustainable Competitive Advantage of Firms.In Alfred D. Chandler, Jr., Peter Hagstrom, & Orjan Solvell, editors, The Dynamic Firm: The Role of Technology, Strategy, Organization, and Regions.Oxford:OxfordUniversityPress 4) Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D,2007 Strategi: Bagaimana Membangun KeunggulanKompetitifAndipublisher 5) Scherer and Ross. 1990 The StructureConductPerformance Model, HoughtoMifflinCompany.Boston.Dallas.Geneva,III.Hopewell,N.JPaloAlto. 6) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 tentang Pemilikan Saham Dalam Perusahaan Yang Didirikan Dalam Rangka Penanaman Modal Asing (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 28, TambahanLembaranNegaraNomor3552); 7) VISIINDONESIA2003YayasanIndonesiaForum2007

20

GLOSARIUM
C
cashcrops,16

P
PeraturanPemerintahNomor20Tahun1994,5,20 Persaingansempurna,3

E
economicrent,5 empatpilarlingkunganusaha,17

S
sharedgrowth,19 structureconductperformance,1,3,19 strukturpasar,2

F
Faktorinternal,5 fullyintegrated,6

T
Teorikeperilakuan,4 teoriradikal,4 TheWealthofNation,5 Transformasimenujunegaramaju,13

I
IMF,12,19 IndustrialOrganization,1,3

K
keunggulanposisigeografis,17 Kolusisistematis,3

W
WashingtonConsensus,12,19 WTO,5,6

N
neoklasik,3,4

21

BAB2 KOMPETISIVERSUSMONOPOLI

PENGANTAR
Para ekonom dan praktisi hukum persaingan sepakat bahwa umumnya persaingan menguntungkan bagi masyarakat. Pembuat kebijakan persaingan pada berbagai jenjang pemerintahan perlu memiliki pemahaman yang jelas mengenai keuntungan persaingan, tindakan apa saja yang dapat membatasi maupunmendorongpersaingandanbagaimanakebijakanyangmerekatetapkan dapat berpengaruh terhadap proses persaingan. Pemahaman ini akan membantu pembuat kebijakan untuk bisa mengevaluasi dengan lebih baik apakah kebijakan tertentu, misalnya dalam hukum persaingan usaha atau perdaganganmenciptakansuatumanfaatluasbagirakyat. Apabiladiihatdariaspekhukum,adakesamaanpendapatyangluasantarapara ekonomdanpraktisihukum,yaituanggapanbahwapersaingandapatmembuat terjadinyaefisiensidanmewujudkankesejahteraaankonsumenyangmerupakan tujuanutamadarikebijakanpersaingan.

PERBANDINGANANTARAMONOPOLIDAN PERSAINGANSEMPURNA
Sebuah monopolis (atau sekelompok penjual yang bertindak sebagai seorang penjual) yang mampu mengubah harga jual produknya di pasar dengan cara merobah jumlah yang dijualnya. Kekuatan untuk menentukan harga ini, yang merupakan inti konsep ekonomi mengenai monopoli. Apabila jumlah yang tersedia untuk dijual berkurang, orangorang yang memberi nilai yang tinggi terhadap barangbarang tersebut akan bersedia membayar lebih banyak untuk mendapatkan barang yang jumlahnya relatif makin langka. Oleh sebab itu penjual yang mengendalikan pasokan produk tersebut dapat menaikkan harga denganjalanmembatasijumlahyangdijual. Karena perusahaan berusaha memaksimalkan keuntungan, dan kelangkaan barangcenderungmenaikkanharga,makaseorangmonopolisakanmengurangi produk dan menaikkan harga sampai pada tingkat yang memberikan

keuntunganmasikmum.Karenaitu,seorangmonopolisakanmenetapkanharga yang tinggi dan produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan yang berada di pasarpersaingansempurna 1 . Hal ini digambarkan pada gambar 2.1.QcdanPcmenunjukkanjumlahdanhargapadapasarpersaingansempurna; demikian pula dengan Qm dan Pm yang menunjukkan jumlah dan harga monopoli.Dalamhalinibiayamarjinaldiasumsikantetap. Gambar 2.1. Harga Monopoli dan output di Bandingkan dengan Persaingan Sempuran

TEORIMONOPOLI
Pada umumnya kesejahteraan konsumen dan efisiensi akan bertambah baik dengan semakin tingginya persaingan dibandingkan dengan bila persaingan rendah. Hal ini tidak berarti bahwa jumlah perusahaan yang bersaing harus banyak dan bukan lebih sedikit. Bisa saja terjadi, dimana hanya terdapat dua perusahaanyangbersaingmungkinsajasebagaiakibatdaripersaingan. Sehingga alat yang paling efektif untuk memahami argumentasi teoritis mengenai persaingan tadi adalah dengan cara mengamati efisiensi dan kesejahteraankonsumen.
1

Perusahaan memaksimalkan keuntungan dengan menempatkan marginal revenue (MR), (penerimaan marjinal) di mana perubahan dalam penerimaan dari penjualan tambahan produk, adalah sama dengan biaya marjinal (marginal cost )(MC). Untuk perusahaan yang bersaing, harga adalah sama dengan penerimaanmarjinal,dimanadiatidakdapatmempengaruhipasardenganmenjualtambahanunitproduk. Untuk monopolis, penerimaan marjinal adalah kurang dari harga karena monopolist harus menurunkan hargauntukmenjualunitproduktambahan.

23

Dengan memperbandingkan harga dan output di pasar monopoli atau di pasar persaingan sempurna (perfect competition), kita harus lebih memahami bagaimana tingkat persaingan tersebut akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan konsumen dan produser. 2 Logikanya adalah kompetisi memberikan berbagai keuntungan kepada konsumen seperti harga yang lebih murah,produksiyanglebihbesar,pelayananyanglebihbaik,pilihanyanglebih banyak serta lebih inovatif dibandingkan dengan keadaan dimana persaingan dibatasi. Monopoli merupakan satu titik ekstrim dari suatu rangkaian struktur pasar. Monopoli didefenisikan sebagai satu penjual (atau sekelompok penjual yang bertindak sebagai seorang penjual) dan ditandai oleh kemampuan mengontrol harga. Persaingan sempurna adalah bentuk ekstrim lainnya dari struktur pasar, yang didefinisikansebagaisuatupasardimanaterdapatbanyakpenjual,tetapitidak satupunmemilikikendaliterhadaphargapasar. Penting untuk kita ketahui bahwa persaingan sempurna bukanlah tujuan dari kebijakanpersaingan,tetapihanyadigunakansebagaiacuanuntukkepentingan pembahasan saja. Hal yang terpenting dari kebijakan persaingan adalah terjadinyaefisiensidanterwujudnyakesejahteraaankonsumen. Baikkebijakanperdaganganmaupunkebijakanpersainganmemilikitujuanyang sama. Mukadimah GATT tahun 1947 menggambarkannya, menaikkan taraf hidup, menjamin tidak adanya penggangguranan dan tingkat pendapatan riil serta permintaan efektif yang terus meningkat, mengembangkan penggunaan sumberdayaduniasecaramaksimaldanmemperluasproduksidanperdagangan barang.. 3 Secara umum manfaat pasar yang kompetitif adalah harga yang lebihrendah,produksidanpilihanyanglebihbanyak,sertaprosesproduksiyang lebih baik dan pemborosan yang lebih kecil atas sumbersumber daya. Konsumen akan lebih diuntungkan, masyarakat lebih diuntungkan serta penggunaansumbersumberdayayanglebihefisien.
2Lihat,RichardPosner,AntitrustLaw:AnEconomicPerspective,Chicago:UniversityofChicagoPress,1976.

DiskusiinimengikutiterminologiPosner.Penggunaanistilahantitrustpolicyseringdipergunakansecara bergantiandengancompetitionpolicy. 3F.M.Scherer,CompetitionPoliciesforanIntegratedWorldEconomy,WashingtonD.C.,BrookingsInstitution, 1994

24

MonopoliDanDeadweightLoss
Dalam ilmu ekonomi surplus konsumen dan surplus produsen digunakan sebagai ukuran dari tingkat kesejahteraan konsumen dan produsen. Konsumen akan diuntungkan, atau kesejahteraannya meningkat, bila mereka membayar lebihrendahuntuksuatubarangataujasadibandingkandengansituasidimana mereka harus membayar dengan harga tertinggi yang mampu mereka bayar. Sebagaicontoh,seorangmungkinbersediamembayarRp15.000,untuksebotol Coca Cola pada hari yang panas, tetapi tentu lebih senang kalau dapat membayarnyaRp3000,saja.Sebaliknya,produserakanlebihdiuntungkanbila hargayangdibayarlebihtinggidarihargaminimalyangmerekainginkan 4 . Kurvapermintaanmencerminkanpenilaianyangdiberikankonsumenterhadap setiaptambahanunitkonsumsidarisebuahbarang.Perbedaanantarakeinginan untuk membayar (kurva permintaan) dan apa yang sebenarnya harus dibayar oleh konsumen (P) didefinisikan sebagai surplus konsumen (consumer surplus) (CS). Kurva penawaran memperlihatkan jumlah yang bersedia ditawarkan perusahaan pada satu tingkat harga 5 . Surplus produsen (PS) sama dengan perbedaanantaraapayangditerimaolehperusahaandalambentukpendapatan (revenue) dengan biaya marjinal perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh daerah dibawah harga dan diatas kurva penawaran. Surplus total adalah jumlah dari surplus konsumen dan produser. Semakin besar surplus total, semakin diuntungkanmasyarakatsecarakeseluruhan.Sebagaicontoh,inovasiyangdapat menurunkan biaya produksi (menurunkan kurva penawaran kebawah) akan meningkatkansurplustotal. Gambar2.2.KonsumendanProdusenSurplus

4 Bagian ini mendiskusikan statis dan ukuran kuantitas yang relatif dari kesejahteraan konsumen dan

produsen. Pertimbangan lain, sebagai contoh seperti pilihan produk dan kualitas, akan mempengaruhi kesejahteraankonsumenbaikdalamjangkapanjangdanpendek. 5 Kurva penawaran industri jangka pendek adalah jumlah horizontal dari kurva penawaran perusahaan masing masing. Kurva penawaran perusahaan adalah bagian dari biaya marjinal diatas biaya variable. Bagaimanapun, monopolis tidak mempunyai kurva penawaran yang dapat diartikan dalam harga saja. Pilihanoutputnyatergantungkepadabaikmarjinalrevenuedanbiayamarjinal.

25

Deadweight Loss merupakan biaya yang ditanggung masyarakat karena pasar tidak bekerja secara efisien 6 . Yaitu jumlah surplus konsumen dan surplus produsenyanghilangdibandingkandenganpasarpersaingansempurnasurplus totaldibandingkandengantingkatpersaingansempurna.(Lihatgambar2.2,area segitiga yang diberi tanda DWL). Karena konsumen bersedia membayar lebih tinggi untuk suatu produk dibandingkan dengan biaya memproduksi barang tersebut, maka pasar bekerja secara tidak efisien 7 . Hal ini akan menaikkan permintaan dan produksi atas barangbarang bernilai rendah ini 8 . Terjadi mis alokasi atas sumber daya masyarakat yaitu, mereka tidak dipakai untuk utilisasiyangterbaik.Beberapakonsumenakanmembayardenganhargatinggi 9 . Negara menjadi lebih dirugikan karena sumber dayanya tidak dipergunakan dengan cara yang paling produktif. Penting untuk diketahui bahwa kebijakan persaingan, kebijakan lainnya, seperti pajak, yang mempengaruhi produksi
6DennisCarltondanJefferyPerloff,ModernIndustrialOrganization,EdisiKedua,NewYork:HarperCollins

CollegePublishers,1994.
7 Sebagai contoh, secara teknis, industri dengan biaya tetap yang tinggi (high fixed costs) mungkin dapat

beroperasisecaraefisien,tetapiharganyadiatasbiayamarjinal.Satucontohadalahjaringanindustridiman konsumen mendapatkan bahwa lebih baik untuk membuat standard suatu produk. Persaingan untuk menjadipenentuukuranstandardakanmembuathanyaadasatuatauduaperusahaanyangeksis.Halini menunjukkanhasilatauakibatyangefisien. 8LihatPhilipAreeda,IntroductiontoAntitrustEconomics,incollaborationAmongCompetitors:Antitrust Policy and Economics, Eleanor Fox and James Havelson eds, Chicago Illinois: American Bar Association, 1991. 9 Surplus konsumen dapat berkurang, tidak hanya secara total, tetapi juga relatif terhadap surplus produsen, kalau konsumen harus membayar lebih tinggi untuk suatu produk ketimbang pada pasar persaingan sempurna. Hal ini sering digambarkan sebagai pemindahan kekayaan atau kesejahteraan dari konsumenkeprodusen

26

(harga dimana perusahaan bersedia untuk menjual) dan permintaan (harga dimana konsumen bersedia membayar) dapat juga mengakibatkan deadweight loss 10 . Pembahasan mengenai deadweight loss akan membawa kita pada diskusi mengenai efisiensi. Efesiensi berhubungan dengan penggunaan sumber daya, baikhariinidanmasayangakandatang.Produksiyangefisien hariini,berarti manusia, mesin, bahan mentah dan bahan lainnya dipegunakan untuk memproduksi output terbesar yang bisa mereka hasilkan. Input tidak dipegunakan secara percuma atau sia sia. Efisiensi hari ini juga berarti bahwa produk dan jasa yang diproduksi adalah barang dan jasa yang dinilai paling tinggi oleh konsumen dimana pilihan mereka tidak terdistorsi. Efisiensi pada masa yang akan datang didapat dari insentif untuk inovasi yang menghasilkan peningkatan produk dan jasa maupun perbaikan dalam proses produksinya dimasa depan 11 . Meningkatnya produksi dengan harga yang rendah, sebagaimana juga inovasi yang menghasilkan produk baru dan jasa yang lebih baikdimasadepan,akanmeningkatkansurplustotal. Relevansi pertimbangan efisiensi bagi kebijakan kompetisi adalah bahwa penggunaan sumber daya yang tidak efisien, dengan kata lain, akan mengakibatkanhargatinggi,outputrendah,kurangnyainovasidanpemborosan penggunaan sumber daya. Bila perusahaan bersaing satu sama lain untuk mengidentifikasikan kebutuhan konsumen, memproduksi apa yang dibutuhkan konsumen pada harga yang paling rendah yang dapat dihasilkannya dan terus menerus berusaha meningkatkan dan melakukan inovasi untuk meningkatkan penjualan, sumber daya digunakan secara lebih produktif dan konsumen mendapatkanapayangdibutuhkannya 12 .
10LihatCarltondanPerloff,Hal105107,supranote8,untukdiskusimengenaideadweightlossdaripajak.

Ekonom mengatakan bahwa konsep ini sebagai efisiensi staik dan dinamis. Efisiensi Statik menggambarkan efesiensi dalam memproduksi produk dengan bahan dan proses yang ada sekarang. Efisiensi Dinamis atau dikenal juga sebagai efisiensi teknis berkembang (technical progress efficiency), menggambarkanefisiensidimasadepanmulaidariprosesdaninovasiproduk. 12 Scherer, supra note 1 mengatakan bahwa,Dari proses kompetisi yang giat, selanjutnya, harga yang disampaikan kepada perusalhaan yang berpartisipasi, akan membantu alokasi sumber daya yang efisien; tekanan kepada supllier untuk mengatur operasional mereka dengan ketat; dan insentif untuk memperkenalkan produk dan proses terbaru, karena hanya melalui inovasilah suatu perusahaan dapat menggunggulisaingannyadanmendapatkankeuntungandarihasilprosespersaingan.

11

27

Penggunaan sumber daya yang ada dengan lebih produktif akan memberikan konsekwensi output yang lebih besar dan kemudian menjadikan pertumbuhan ekonomi dan kekayaan yang lebih besar bagi negara. Harga yang rendah akan memberikan konsumen pendapatan yang lebih tinggi untuk dibelanjakan pada pembelianlain,investasiatauuntukditabung.Totalsurplus,ataukekayaandari konsumen maupun produsen bertambah besar. Oleh sebab itu kebijakan persaingan yang mengurangi hambatan terhadap persaingan akan membantu usahamencapaitujuanbermanfaatbagimasyarakat. Beberapaekonomberpendapatbahwadeadweightlossakibatmonopolitidaklah begitubesar,sehinggaadayangmengatakanbahwakebijakanpersaingansecara keseluruhantidakmenjadibegitupenting. ArnoldHarberger,dalamtulisanyangberkembangkemudian,memperhitungkan bahwa deadweight loss di Amerika Serikat adalah kurang dari 0.1 persen dari pendapatan nasional bruto (atau PNB, nilai dari barang dan jasa yang dihasilkanolehperusahaanperusahaandisuatunegaradalamsatutahun) 13 . Sejakitubanyakekonommemperdebatkanpendapattersebut,baiksecarateknis maupun konsep. Beberapa berpendapat bahwa hasil Harberger memperhitungkan terlalu rendah nilai sebenarnya dari deadweight loss karena tidakmemperhitungkandimensinonhargadarinilaiekonomi,sepertikualitas dan penemuan baru. Harberger mempelajari industri di Amerika Serikat sehingga menyimpulkan mengenai deadweight loss pada ekonomi negara berkembangatautransisimenjadisalahpengertian. Richard Posner berpendapat bahwa perkiraan Harberger tidak menangkap adanya pemborosan akibat adanya tindakan tindakan pemburu rente (rent seekers) (yaitu penggunaan sumber daya sematamata untuk mempertahankan monopoli), seperti melobby pemerintah untuk membuat peraturan yang membatasi atau mengurangi masuknya kompetitor baru 14 . Posner memperkirakan bahwa deadweight loss pada beberapa industri mencapai tiga puluh persen dari pendapatan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sebagian besar dari kehilangan kesejahteraan adalah akibat pemerintah melindungiperusahaanperusahaandaripersaingan.
13Lihat,ArnoldHarberger,MonopolyandResourceAllocation,AmericanEconomicReview,1954. 14Lihat,RichardPosner,TheSocialCostsofMonopolyandRegulation,JournalofPolitical,Economy,1975.

28

Akhirnya, walaupun deadwight loss diperkirakan cukup kecil bila dihubungkan denganpendapatannasionalbruto(PNB),deadweightlossinimerupakansuatu pengalihan kekayaan dari konsumen kepada produsen yang sangat berarti dan haliniseharusnyamenjadisuatupertimbanganpentingdalamsuatukebijakan. Selainitudarisisipandangbiayamanfaat,manfaatdeadweightlossyanglebih kecil mungkin lebih besar dari biaya penegakan Hukum Persaingan, sehingga usahadalamkebijakanpersainganbermanfaatbiladilakukan. UNDANGUNDANGNOMOR5TAHUN1999 Pandangan masyarakat dalam menilai perusahaanperusahaan yang diindikasikan mempunyai posisi monopoli dan dominan di suatu pangsa pasar tertentu, terbagi menjadi dua bagian, yaitu pandangan pertama yang menilai perusahaan yang memonopoli barang atau jasa tertentu dapat dikategorikan melanggarUndangUndangNo.5Tahun1999danKPPUharussegeramelakukan penyelidikan baik berdasarkan laporan maupun atas inisiatif sendiri untuk memberikansanksiataspelanggaranUndangUndangtersebut,danyangkedua adalah masyarakat yang menilai bahwa perusahaan yang memonopoli dan mempunyai posisi dominan terhadap barang atau jasa tertentu belum tentu melanggar UndangUndang ini karena harus dinilai dari perilaku perusahaan tersebut untuk mencapai posisi monopoli dan posisi dominan tersebut, apakah diraihdengancaracarayangmelanggarhukum(unfaircompetition)atausecara alamiah mencapai posisi itu dengan menerapkan efisiensi dalam pengelolaan perusahaannya. Untuk mengawasai pelaksanaan UndangUndang No. 5 Tahun 1999 dibentuk Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang berperan juga dalam penegakan UndangUndang Persaingan ini melalui beberapa pendekatan yang dapat diterima oleh berbagai pihak baik dari segi pelaku usaha, masyarakat maupun pemerintah sebagai regulator. Perusahaan dengan posisi monopoli secaraalamiinisecarahukumdapatdikatakantidaksecarategasdilarangoleh UndangUndang No. 5 Tahun 1999, hal ini dilihat dari kriteriakriteria yang diperbolehkanolehGarisBesarHaluanNegarauntukdapatterjadinyamonopoli, seperti monopoli dan kedudukan monopolistik yang diperoleh dengan cara naturalkarenamonopolimenangdalampersainganyangdilakukansecarasehat. Dalamhaldemikianmemangtidakapaapa,namunentry(masuknyasiapasaja dalam investasi yang sama) harus terbuka lebarlebar, dan yang lainnya adalah monopoli atau kedudukan monopolistik yang diperoleh secara natural karena investasinya terlampau besar, sehingga hanya satu saja yang berani dan bisa

29

merealisasikan investasinya. Meski demikian,pemerintah harus tetap bersikap persuasif dan kondusif di dalam memecahkan monopoli. Jadi kehadiran ketentuanketentuan UU Antimonopoli ini diharapkan dapat menjamin terciptanyaiklimberusahayangsehat,adildanbebasdariunsurunsurKorupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Sehingga kehadirannya akan membawa nilai positif bagi perkembangan iklim usaha di Indonesia, yang selama ini dapat dikatakan jauh dari kondisi yang ideal. Sekurangkurangnya, UU Antimonopoli inisecaratidaklangsungakanmemaksapelakuusahauntuklebihefisiendalam mengelola usahanya, karena UU Antimonopoli ini juga menjamin dan memberi peluang yang besar kepada pelaku usaha lain yang ingin berusaha (sebagai akibatdilarangnyapraktekmonopolidalambentukpenciptaanbarriertoentry). Haliniberartibahwahanyapelakuusahayangefisienlahyangdapatbertahandi pasar. Usaha untuk menjaga independensi dari pihakpihak lain, setidaknya dapat terlihat dari persyaratan keanggotaan yang diatur dalam Pasal 32 yaitu, bahwa anggota Komisi tidak terafiliasi dengan suatu badan usaha. Oleh karena itu anggota Komisi yang menangani perkara dilarang mempunyai hubungan sedarah atau semenda sampai derajat ketiga dengan salah satu pihak yang berperkara, atau mempunyai perbenturan kepentingan dengan negara yang bersangkutan. Jadi secara legal, komisi ini adalah lembaga non struktural yang independenyangterlepasdaripengaruhdankekuasaanPemerintahsertapihak lain yang diberi wewenang penuh untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sesuaidenganketentuanketentuanyangdiaturdalamUUNo.5Tahun1999serta dapatmelanjutkanreformasibaikdibidangbukummaupundibidangekonomi. Strukturpasardasarperekonomiansecaraumumdapatdikelompokkanmenjadi empat, yaitu: persaingan sempurna, monopoli, persaingan monopolistik, dan oligopoli.Pengelompokaniniberdasarkanpadaempathalpokok,yaitu:ciriciri jenis barang yang dihasilkan, banyak perusahaan dalam kegiatan yang menghasilkan barang tersebut, mudah tidaknya perusahaan baru menjalankan kegiatan untuk memproduksi barang tersebut, dan besar kekuatan suatu perusahaandidalampasar.Strukturpasarmerupakansalahsatubagiandalam kerangka pemikiran yang dikenal dengan structureconductperformance yang merupakan salah satu alat untuk menganalisis sektor industri. Struktur pasar persaingansempurnamerupakanbentukyangpalingideal,karenamenganggap sistem pasar ini akan menjamin terwujudnya kegiatan perekonomian yang sangatefisien. Model persaingan sempurna mengasumsikan bahwa ada banyak penjual dan pembeli, produk yang diperjualbelikan merupakan produk yang standar, setiap

30

perusahaan mudah untuk masuk maupun keluar pasar dan pelaku pasar mempunyai pengetahuan yang sempurna dan lengkap. Monopoli merupakan bentuk pasar yang hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat. Ada tiga faktoryangmenyebabkantimbulnyapasarmonopoli,yaitumempunyaisumber daya tertentu yang unik, menikmati skala ekonomis (monopoli alamiah), dan melaluiundangundang(peraturanpaten,hakcipta,danhakusahaeksklusif). Pasarpersainganmonopolistispadadasarnyamerupakanpasaryangberadadi antara dua struktur pasar yang ekstrim, yaitu persaingan sempurna dan monopoli.Padapasarpersainganmonopolististerdapatbayakperusahaanyang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated product). Sedangkan pasar oligopoli merupakan pasaryang terdiri hanya beberapa perusahaan saja, yang ada kalanya hanya dua perusahaan saja dan disebut duopoli. Dalam kenyataanseharihari,sektorindustrisangatjauhdarihalyangidealiniseperti di sebutkan di atas. Oleh karena itu, dalam membuat analisis industri perlu dicermati seberapa besar persaingan yang terjadi sehingga dapat membuat kebijakanyangtepatbilainginmengembangkanindustritersebut.

MONOPOLI
Di dalam pasal 1 angka 1 UU Antimonopoli, monopoli didefiniskan "suatu penguasaan atas produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha". Dapat diartikan bahwa monopoli ada jika satu pelaku usaha atau satu kelompokpelakuusahamenguasaisuatuproduksiataupemasaranbarangatau penggunaan jasa tertentu. Dengan kata lain, monopoli ada jika hanya ada satu pelakuusahayangmemproduksiataumenjualsuatubarangtertentupadapasar yangbersangkutan. Monopoli sebenarnya tidak dilarang sepanjang hal itu atas hasil usaha pelaku yangbersangkutansecarafair.MisalnyajikasuatupelakuusahaAmenghasilkan (memproduksi) suatu produk baru di pasar, otomatis pelaku usaha tersebut sebagai monopolis. Yang dilarang oleh UU Antimonopoli adalah praktek monopoliyangmengakibatkanpersainganmenjaditidaksehatpadapasaryang bersangkutan. Misalnya, pelaku usaha B ingin memproduksi barang seperti yang diproduksi pelaku usaha A, maka pelaku usaha A tidak boleh melakukan hambatan (entry barrier) supaya pelaku usaha B tidak dapat memproduksi barang yang sama tersebut.Selainitu,pelakuusahaAadakemungkinanbisamelakukanhambatan

31

masuk pasar, seperti jika pelaku usaha A mematenkan produk temuannya kepada dirjen paten dan pelaku usaha A mempunyai hak monopoli (biasanya) selama20tahun.Dansetelahitu,setiaporangbolehmemproduksibarangyang sama.Itupunharusmendapatlisensidaripemeganghakpatentersebut. Daripenjelasansingkattersebut,kitasudahberbicaramasalahhubunganantara pelaku usaha yang satu dengan pelaku usaha yang lain pada pasar yang bersangkutan.Hubunganyangnormaldiantarapelakuusaha,berperilakusecara wajartidakmelanggarketentuanundangundangyangberlaku,makaterjadilah apa yang kita sebut dengan persaingan usaha yang sehat. Memang, definisi persainganusahayangsehatbelumadasecaramutlak. Di antara para ahli hukum persaingan, juga tidak ada kesepakatan pendapat mengenai definisi persaingan usaha yang sehat. Paraahli hukum persaingan mempunyai persepsi masingmasing jika memberikan definisi hukum persaingan yang sehat. Tetapi jika terjadi hubungan yang tidak wajar antara pelakuusahayangsatudenganpelakuusahalainmelaluiperilakuusahanya,dan halinimenjadikanpasarmenjaditerdistorsi,makaKomisiPengawasPersaingan Usaha(KPPU)harusmemulihkanpasaryangterdistorsitersebutmenjadisehat. Pasaryangterdistorsitersebutadalahsuatupersainganusahatidaksehat.Oleh karenaitu,dipasal1angka6dalamUUAntimonopolididefinisikanpersaingan usaha tidak sehat. Menurut pasal 1 angka 6 tersebut, persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antarpelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksidanataupemasaranbarangdanataujasayangdilakukandengancara tidakjujurataumelawanhukumataumenghambatpersainganusaha. Dari ketentuan pasal 1 angka 6 tersebut, dapat kita simpulkan bahwa di dalam pasal1angka6diatursecarabersamaanmasalahpersainganusahatidaksehat yang dilakukan secara tidak jujur (curang) dan melawan hukum atau menghambatpersainganusaha.SementaradidalamUUAntimonopoliitusendiri tidakmengaturmasalahpersainganusahayangtidaksecaratidakjujur(curang). Dengandemikian,kitaakanmembahasperbedaanantarapersainganusahayang tidaksehatyangdilakukansecaratidakjujur(curang)denganmelawanhukum ataumenghambatpersainganusaha.

PERBUATANCURANG
Perbuatan tidak jujur (curang) adalah suatu tindakan penipuan subjektif yang dapatdilakukanolehsetiappelakuusahadalambentukapasaja,mungkindalam proses produksi suatu barang atau bentuk yang lain. Misalnya, dalam proses

32

produksi suatu makanan disebutkan pada informasi komposisi makanan tersebut tertera tanpa bahan pengawet atau tanpa zat pewarna ternyata memakaibahanpengawetdanzatpewarna. Contohlainpelakuusaharetailtidakmemberikaninformasiyangjujurdalamhal pemotongan harga. Pelaku usaha tersebut membuat iklan super hemat dengan menggantilabelhargabarangbarangtertentudenganlabelyangbaru.Misalnya pada label dua liter minyak Bimoli yang sebetulnya harganya Rp8.750 ditulis Rp9.500 (seolaholah harga lama), dicoret, dan ditambahkan "harga baru" Rp8.750 untuk memberi kesan seolaholah ada potongan harga Rp750 dari harga lama. Iklan semacam ini dibuat untuk mengecoh dan menarik konsumen untukmembeliminyaktersebut. Iklan tersebut dapat menarik perhatian konsumen karena adanya potongan harga, yang sebenarnya tidak ada sama sekali. Atau, secara tertulis ada iklan potongan harga sebesar Rp750. Tetapi setelah dibayar di kasir, yang dihitung adalah harga lama. Dan kebanyakan konsumen tidak mengecek bon pembeliannya,apakahhargapotonganadaatautidak. Cara seperti ini adalah salah satu tindakan yang tidak jujur yang merugikan konsumen.Halinimerupakansuatupenipuanyangdilakukansecaratidakjujur (curang), yang mensyaratkan pembuktian yang subjektif. Halhal semacam ini tidak berhubungan dengan persaingan antara pelaku usaha yang satu dengan pesaingnya. Tentu saja akibat perbuatan yang tidak jujur tersebut mempunyai dampak kepada pelaku usaha pesaingnya, tetapi hal itu secara tidak langsung. Misalnya karena adanya iklan potongan harga tersebut, konsumen menjadi berlomba lomba membeli minyak tersebut dan membeli barang kebutuhan yang lain. Karena konsumen sudah sekalian belanja di toko retail tersebut, akibatnya pesaingnyamengalamipenurunanomsetpenjualan. Tetapi akibat langsung dari tindakan tidak jujur tersebut adalah dialami langsungolehkonsumen,ditipu.DanhalinidapatdikenakanUUKonsumenatau pasal382bisKUHPdanpasal1365KUHPerdata.Menurutpasal382bisKUPHP istilah "persaingan usaha adalah persaingan yang dilakukan secara curang" dengan kata lain secara tidak jujur. Artinya, ini berkaitan dengan dengan "perbuatanpenipuan". Pelakuusahaatauseseorangyangmelakukanperbuatancurangterhadappublik dalam menawarkan barangnya dapat dijatuhkan hukum penjara atau denda,

33

kalau, pertama, terjadi satu perbuatan yang bersifat menipu. Kedua, karena perbuatannya menimbulkan kerugian bagi pesaingnya dan pembeli atau konsumen. Dalam kasus seperti ini, adanya kasus penipuan atau perbuatan curangharuslahterbukti. Berdasarkanpasal1365KUHPerdatasegalaperbuatanyangmembawakerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang bersalah untuk mengganti kerugian yang diderita orang atau pelaku usaha tersebut. Jadi persaingan usaha tidak sehat yang dilakukan secara curang harus terbukti secara subjektif dan akibatnyamerugikankonsumensecaralangsungdanpelakuusahasecaratidak langsung.

PERSAINGANUSAHATIDAKSEHAT
Tidak ada kesatuan pendapat di antara ahli hukum kartel mengenai definisi persaingan usaha yang sehat. Oleh karena itu, (mungkin) di dalam UU Antimonopoliditetapkandefinisipersainganusahatidaksehat.Definisitersebut terlalusempit,karenahanyamenjangkaupersainganusahaantarapelakuusaha dalammenjalankankegiatanproduksidanataupemasaranbarangdan/ataujasa tertentuyangdilakukansecaratidakjujurataumelawanhukumsaja. Padahalsecarasederhana,persainganusahatidaksehatterjadipadapasaryang bersangkutan,apabilatindakanpelakuusahatertentumenghambatterwujudnya persaingan usaha yang sehat. Jadi pasar menjadi terdistorsi, baik itu dalam proses produksi atau pemasaran barang, maupun hambatan masuk pasar bagi pelaku usaha (baru). Tindakan pelaku usaha yang mendistorsi pasar akibatnya nyatalangsungdirasakanolehpesaingnyamaupunpendatangbaru. Olehkarenaitu,perilakupelakuusahatersebutharusdilarangmelaluiperaturan perundangundangan secara normatif untuk membatasi perilaku pelaku usaha melakukan persaingan usaha yang tidak sehat. Larangan ketentuan undang undangadalahlaranganmelakukantindakantertentusecaraimperatif.Larangan imperatifbiasanyadiikutidengankatakata"dilarangatautidakboleh". ContohketentuansepertiinibanyakditemukandidalamKitabUndangundang Hukum Pidana. Jika pelaku usaha melanggar ketentuanketentuan KUHP langsung dijatuhi hukuman tertentu. Misalnya seorang mencuri barang milik oranglain,dandijatuhihukumanpenjaratigatahun. Di dalam UU Antimonopoli, ada ketentuan yang menggunakan katakata "dilarang", tetapi tidak otomatis dijatuhkan hukuman, karena ada perbuatan melawan hukum yang dilakukan pelaku usaha yang bersifat rule of reason.

34

Artinya,perlupenelitianlebihjauh,apakahtindakanpelakuusahatertentudapat mengakibatkan praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat pada pasar yang bersangkutan. Dan kalau tidak, ketentuan UU Antimonopoli tidak akan diterapkan, meskipun pelaku usaha tersebut nyatanyata menjadi besar dansemakinkuatpadapasaryangbersangkutan. Misalnya, dalam hal merjer, perusahaan A dengan perusahaan B melakukan merjer, dan sudah pasti tujuan merger tersebut untuk meningkatkan kemampuan perusahaan, baik kemampuan keuangan, meningkatkan pangsa pasar maupun meningkatkan sinerginya dan meningkatkan pelayanannya terhadap konsumen. Perusahaan hasil merjer tidak dapat dilarang, jika perusahaanhasilmerjertidakmengakibatkanpraktekmonopoliataupersaingan usahatidaksehatpadapasaryangbersangkutan. Contoh lain, tiga pelaku usaha kecil membuat perjanjian oligopsoni, yaitu perjanjian pembelian suatu barang tertentu. Tanpa adanya perjanjian tersebut pelaku usaha kecil tersebut secara sendirisendiri tidak mampu membeli suatu barang tertentu dari produsen atau pemasok tertentu. Melalui perjanjian tersebutmerekamampumembelisejumlahbarangtertentudariprodusenatau pemasok tertentu lebih murah, karena mereka dapat membeli barang dalam jumlahbesar. Dengan demikian, ketiga pelaku usaha kecil tersebut dapat bersaing dalam menjual barangnya dengan pelaku usaha yang lebih besar. Perjanjian semacam ini tidak dikenakan pasal 13 ayat 1, karena tidak mengakibatkan praktek monopolidanpersainganusahatidaksehatpadapasaryangbersangkutan. MemangadajugaketentuanUUAntimonopoliyangbersifatperse.Artinyabegitu pelakuusahamelanggarketentuannya,langsungdilarangdandikenakansanksi. Misalnya,jikapelakuusahayangsatudenganpelakuusahayanglainmelakukan perjanjian penetapan harga barang (price fixing), maka pelaku usaha tersebut langsung dikenakan pasal 5 ayat 1. Walaupun tidak terjadi persaingan usaha tidak sehat pada pasar yang bersangkutan, karena akibat perjanjian tersebut langsungdirasakanolehkonsumenataupelanggan. Jadidaripenjelasandiatas,terdapatperbedaanyangmendasarantaratindakan monopoli dengan perbuatan curang. Monopoli tidak hanya ada di negara Barat (Amerika)saja,tetapijugadiIndonesia.Praktekmonopoliitusendiripadamasa orde baru berlangsung merajalela. Oleh karena itu, timbullah pemikiran pada tahun1989bahwaIndonesiamembutuhkanUUAntimonopoli.

35

Memang pada waktu itu pemikiran itu tidak mendapat dukungan dari pemerintahOrdeBaru,karenamerasabelumwaktunyauntukmengaturmasalah monopoli (konglomerat). Namun, para ilmuwan yang concern tehadap persaingan usaha di Indonesia tetap berupaya membuat rancangan undang undang antimonopoli, seperti yang dibuat oleh Lembaga Penelitian dan Pengkajian PDI, RUU Antimonopoli yang dikeluarkan Departemen Keuangan yang diprakarsai oleh Normin Pakpahan, serta yang dibuat oleh Departemen PerindustrianbekerjasamadenganFHUniversitasIndonesia. Selain itu, masalah larangan monopoli sudah diatur di dalam pasal 7 UU No. 5/1984 tentang Perindustrian. Pasal 7 tersebut pada intinya memberikan instruksi kepada pemerintah untuk: (1) mewujudkan perkembangan industri yanglebihbaik,secarasehatdanberhasilguna;(2)mengembangkanpersaingan yangbaikdansehatsertamencegahpersainganyangtidakjujur;(3)mencegah pemusatanataupenguasaanindustriolehsatukelompokatauperorangandalam bentukmonopoliyangmerugikanmasyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa masalah monopoli juga masalah yang dilarang di Indonesia dalam perundangundangannya. Kalaupun dalam pembuatan UU Antimonopoli yang sekarang ada kelemahankelemahannya, ini adalah merupakan kelemahan legislatif pada masa itu. Namun, keinginan untuk memilikiUUAntimonopolisudahlamadiinginkanolehmasyarakatIndonesia. Monopoli dan perbuatan curang adalah dua hal yang berbeda, walaupun ketentuan untuk mengaturnya sudah ada sejak dulu. Ketentuan ini tersebar di berbagai undangundang yang dalam pelaksanaannya tidak efektif. Kehadiran UUAntimonopoliyangsekarangdiharapkandapatmemberikanpersainganyang sehat, fair, dan kondusif, serta diimplementasikan secara efektif oleh KPPU sebagilembagapengawaspersainganusaha.

PRODUCTDIFFERENTIATION
CUSTOMERNEEDS&PRODUCTAWARENESS
Di dalam ilmu marketing, Philip Kotler mengemukakan produk/service (customer needs & product awareness) dapat menjadi magnet atau daya tarik yang luar biasa. Yang dicari konsumen tentunya produk (barang) yang in atau sedang trend kalaupun tidak dilakukan produk inovasi sehingga orang penasaran. Memang memiliki produk yang bagus dan trendy saja sekarang ini belumcukup!

36

Masyarakat dan konsumen sekarang semakin pandai dan cermat, harga pun (pricing) kini menjadi pertimbangan di dalam mengambil keputusan untuk membeli!Konsumenmenginginkanprodukyangbaikdenganhargayangmasuk akal (value for money). Jangan heran bahwa mereka yang berbelanja di FO (factoryoutle),berburuproductbrandedtapidenganhargayangterjangkau. Selanjutnyatempatataulokasi(placeofsale/distribution)memegangperanyang sangat penting bahwa begitu banyak FO di kota Bandung, namun hanya beberapayangtetapramai(marketpower)dikunjungibahkanpunyapelanggan tetap 15 .Halinikarenapemiliknyapandaimenciptakantempatbelanjanyabukan sekadar sebagai toko pakaian, mereka menawarkan suasana (ambience) yang menyenangkan! Hallainyangjugaperludilakukanadalahpromosi(promotion&publicity).Anda harus dikenal dulu! Tak kenal makatak sayang! Kita dapat melakukan promosi dari cara yang paling murah dengan insertion (flier/brosur) yang disisipkan di media massa hingga promosi gencar dengan menggandeng mitra usaha perbankanmelaluipromosibersama(joinpromo). Tidak sedikit produk yang kini cukup dikenal (customer perception) dipopulerkanmelaluiwordofmouth(getoktular),ceritadarimulutkekuping? Yang seperti ini tentunya harus punya keunikan (uniqueness) bahwa produk yangditawarkanmemangpunyacitarasayangberbeda(productdifferentiation), setidaknyaadainovasiyangdilakukan. Kitabisamelihatbatagorsebagaiproductinnovationyangdiawalidaribasotahu &siomayBandungsebagaicikalbakal.Begitubanyakpenjual/pedagangbatagor sebagaifollower,yanghanyaikutikutan(me too)namunhanyabeberapayang populer. Yang juga unik adalah es cendol Elizabeth, di Jawa Tengah dibilang es dawet. Penjual es di selasar sebuah toko tas populer di Bandung ini, konon menjadi populerdaribuahbibir(publicity&publicrelations)ibuibuyangberbelanjatas diJln.Otista,Bandung. Masih banyak produk kudapan lainnya dan tempattempat belanja di Bandung yang menarik untuk dikunjungi (create market). Ke depan jenis makanan &
15www.pikiranrakyat.com/cetak/2007/082007/21/99marketing.

37

kudapan ini hendaknya menjaga kualitas produk dan cita rasa (standardized product). Dalamhalini,pemerintahsangatberperanmenjadikanBandungsebagaitujuan wisata, iklim yang kondusif memberikan angin segar bagi para investor dan mendorong pelaku usaha untuk terus melakukan product innovation. Hal ini tentu akan mendatangkan sejumlah manfaat ekonomis (benefits) atau keuntungan tidak hanya bagi pengusaha, tetapi berdampak juga terhadap pemerintahkotadalammeningkatkanPAD(pendapatanaslidaerah). Kesuksesan dari beberapa pengusaha/pedagang (FO, batagor, dsb.) di Kota Bandung juga mungkin di kotakota lainnya, umumnya mereka mengawali dari usaha kecilkecilan, berbekal kemauan (semangat pantang menyerah) dan keberanian. Jangan lupa, Anda harus memesona, tanpa daya pikat kuat (attract tocome)siapamaumelirik?

JIKAINOVASIBERHENTI,PERADABANMANUSIABERAKHIR
TAHUN 1889, Charles H Duell, salah satu anggota komisi paten Amerika, membuatpernyataanyangdianggapkontroversial.Katanya,"Semuayangdapat diciptakantelahditemukan."Benarkahpendapattersebut? SEJARAH membuktikan, hanya berselang enam tahun setelah pernyataan tersebut, tahun 1895, Guglielmo Marconi, peneliti dari Italia, membuat sebuah perangkat yang dapat mentransfer sinyal elektris melalui udara dari rumahnya kerumahtetangganya.Penemuanitumenjadicikalbakalradiosaatini 16 . Dapat dibayangkan jika penemuan tersebut tidak ditindaklanjuti dengan penemuan komponenkomponen transistor dan resistor yang berukuran lebih kecil dan juga lebih canggih. Sampai sekarang kita masih akan menggunakan radiokunoyangberukuranbesardengankualitassuarayangburuk. AkhirtahunlaludalamsebuahsimposiummediadananalisdiSingapura,Robert Youngjohns, Executive Vice President Sun Microsystems Inc, menanggapi pernyataan Duell tadi.Katanya,iamensyukuribahwapernyataan CharlesDuell
16RobertSanjayapengamatTElekomunikasi,Kompas,Kamis,

16 September 2004

38

tadi salah. "Jika inovasi berhenti, maka hidup manusia juga akan berakhir," katanya. "Setiap perusahaan seharusnya memiliki visi menjadi inovator di bidangnya masingmasing, seperti laiknya Sun. Sun adalah innovator company, yaitu perusahaanyangterusberinovasiuntukmengembangkanteknologiyangsudah ada maupun menemukan teknologi baru. Untuk bertahan menghadapi persainganmemangsangatberatdilakukanpadazamanresesiekonomiseperti saatini, HARRY Nugraha, Senior Director & Country Manager Qualcomm Indonesia,mengatakan, "Saya yakin teknologi ini akan membantu masyarakat Indonesia menjadi lebih kompetitif di berbagai bidang dengan menyajikan sarana telekomunikasi terbaik di industri. Dan Qualcomm berada di sini untuk mendukung 100 persenbaik operator, regulator, maupun organisasi mana punyangberkomitmenuntukmenawarkansolusitelekomunikasiberbasisCDMA diIndonesia." Qualcomm Incorporated sendiri dikenal sebagai perusahaan yang memelopori teknologiCDMA.Denganmengefektifkanpenggunaanspektrumfrekuensiradio, CDMAmemungkinkanparaoperatormengakomodasikanlebihbanyaklalulintas datadansuaradalamjaringanmerekadibandingkandenganteknologilain. Dengan kata lain, CDMA memungkinkan lebih banyak orang untuk berkomunikasipadasaatbersamaan. Walau pergerakan pertumbuhan operator sangat menggembirakan, sayangnya belumdiikutidengankekayaanlayananCDMAdiIndonesia.Padahal,dinegara negara lain yang memiliki jumlah operator lebih sedikit layanan contentnya sudahsangatkayadanberagam. Oleh karena itu, muncul persepsi di masyarakat bahwa layanan CDMA di Indonesia masih belum jauh berbeda dengan layanan yang disediakan oleh operator berbasis teknologi GSM, sehingga diferensiasi produk belum tampak signifikan.Walausuaradiakuijauhlebihjernih,layananyangdapatdioperasikan maksimalsementarainimasihdidominasisuaradanSMSsaja. Padahal, CDMA memungkinkan lebih banyak fitur dan inovasi dengan memanfaatkan kemampuan transfer datanya. Seperti video streaming, MP3, email,karaoke,locationbasedservices(LBS),daninteractivegames.

39

Bisa kita bandingkan dengan beberapa negara di kawasan Asia yang memiliki kultur budaya dan pola bisnis yang hampir sama dengan Indonesia. Di sana perkembangan CDMA sudah sampai pada tahap yang sangat menggembirakan,sepertiThailand.ThailandhanyamemilikisatuoperatorCDMA dan harus bersaing dengan tiga operator berbasis teknologi berbeda. Namun, dengan positioning yang kuat dan strategi diferensiasi produk yang terarah, operator CDMA tersebut, Hutchison CAT, sedang menikmati kepopuleran dan pertumbuhanpelangganyangmenggembirakan. HutchisonCAT(CATadalahkependekandariTheCommunicationsAuthorityof Thailand) adalah perusahaan gabungan antara CAT Telecom Public Company Limited dan Hutchison Wireless MultiMedia Holdings Limited. Perusahaan memiliki lisensi untuk mengoperasikan pemasaran untuk layanan telepon seluler digital CDMA di 25 provinsi di Thailand. HUTCH, demikian biasanya perusahaan ini disebut, memiliki beberapa layanan menarik seperti karaoke, onlinegaming,videomail,LBS,sertalayanansepertiinternetportaldanTVkabel. Salah satu fitur yang sedang tren di sana adalah karaoke, yang memanfaatkan kemampuan transfer data yang sangat cepat dari CDMA. Para pelanggan Hutch dapat mendownload musik karaoke melalui telepon seluler (ponsel) dan bernyanyikaraokedimanapun,kapanpun,melaluiteleponselulermereka. Semakin lama, layanan ini semakin populer di kalangan anak muda.Dengan menyediakan layanan yang sulit disaingi kompetitornya, seperti karaoke ini, makaHUTCHmenjadisatusatunyaoperatoryangmenyediakanlayananmobile yang unik di Thailand. Diferensiasi layanan seperti ini menjadikan positioning HUTCH menjadi sangat signifikan di pasar. Dampaknya sangat positif terhadap penguasaanpasarmereka. BELAJAR dari kesuksesan HUTCH rasanya sudah saatnya bagi para operator CDMAdiIndonesiauntukmulaimencaricelahbagaimanamembedakanlayanan mereka dengan operatoroperator dengan basis teknologi berbeda. Artinya,operatoroperatortersebutharusmencarikillerapplicationyangbanyak menarikminatpelanggandenganbiayaterjangkau. Tahun lalu, penulis beruntung sempat mengunjungi Tokyo dan melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana masyarakat Jepang sangat terikat pada ponsel mereka dalam menjalani kehidupan seharihari. Di manamana, di setiap sudut kota,pastiadaseseorangyangsedangasyikmengutakatikponsel,entahuntuk

40

berbicara,mengirimpesan,bermaininteractivegames,ataumengambilfotodan mengirimnyaviaemaildanmasihbanyaklagi. Jepang mungkin beruntung karena secara kultur, masyarakat Jepang sangat menggemari permainan elektronik sehingga mudah ditebak aplikasi apa yang menjadikillerapplicationdisana.Tidaktua,muda,remaja,ataupunanakanakdi Jepang, semua orang menggemari games. Maka, tidak heran jika penyedia contentpermainanelektronikbisahidupmakmurdiJepang. Salah satu operator CDMA terkemuka di Jepang adalah KDDI. Hadir dengan brand layanan seluler "au", KDDI kini sedang menikmati jumlah pertumbuhan pelanggan yang sangat pesat. Saat mencoba kecanggihan teknologi CDMA di negeriSakuraini,penulisberkesempatanmenggunakanponselCasioA5302CA yang memanfaatkan layanan "au" KDDI. Suaranya luar biasa jernih. "Sudah pulangataumasihdiTokyo?Soalnya,suaranyasepertidirumahsebelah,"tanya seorangtemandiJakartapadasaatpenulishubungi. Fitur kamera digital di ponsel ini juga lumayan tinggi resolusinya. Belum lagi fasilitas mengirim dan menerima email yang sangat menyenangkan karena penulisdapatberkorespondensidengantemantemandiTanahAirsambiltetap berjalanjalan. Satusatunya kesulitan, ponsel tersebut tidak menyediakan pilihan bahasa Inggris. Alhasil, untuk mengoperasikannya penulis harus selalu ditemani rekan yang bisa berbahasa Jepang atau jika dia tidak ada, terpaksa bertanya kepada siapasajayangditemuidijalan.Setelahbeberapawaktu,akhirnyabisalumayan lancarsetelahmenghafallangkahlangkahnya. Dr Hideo Okinaka, yang pada saat ditemui penulis menjabat sebagai Vice President and General Manager, Strategic "au" Business Development Division,KKDI Corp, menjelaskan bahwa KDDI menyediakan beragam layanan berbasiskemampuantransferdata.Diantaranyaberselancarinternet,LBSyang didukung teknologi GPSONE sehingga pengguna tidak akan pernah tersesat, membuat video clip atau mengambil gambar dan mengirimkannya via email langsung dari ponsel, mendownload video clip lagulagu populer atau "Chaku Uta", yaitu vocal ring. Dan dengan CDMA2000 1xEVDO yang diterapkan pada musim semi 2003,kualitas layanan tersebut semakin lama semakin mencengangkan. Selainitu,adajugalayanankeamanandariSecomuntukmelacakanakanakatau orangtua yang tersesat, pencurian mobil, perampokan, penculikan sampai

41

binatangpeliharaan,danlainsebagainya.DenganmemadukanteknologiGPSONE dan CDMA, Navitime juga membantu pengguna untuk menemukan tempat pertemuan yang sulit dicari atau jika pelanggan tersesat di jalur kereta bawah tanah. Selain di Jepang, SK Telecom dan KTF di Korea Selatan juga menyediakan layananlayanan bernilai tambah yang unik untuk menarik lebih banyak pelanggan. Misalnya, layanan GPS (global positioning systems) dari KTF yang dapat dimanfaatkan oleh seorang ibu untuk melacak keberadaan anaknya yang sedangbermainsehinggasiibubisamenjemputanaknyapulang. DaninovasiinovasiyangmunculkarenateknologiCDMAtidakberhentisampai disini. Langit adalah batasnya. Jadi, tidak dapat disangkal tanpa inovasi peradabanmanusiaakanberakhir. Olehkarenaitu,agardapatberkembang,operatoroperatorCDMA di Indonesia harus mencari celah inovasi untuk meraup peluang pasar baru dan bertahan menghadapipersainganyangkiansengit.

DIVERSIFIKASIDANEFEKKOMPETITIF
Optimalisasidalambisnisdapatdilakukanmelaluiberbagaistrategiyangterkait dengan kombinasi antara orientasi pasar dan produk. Kombinasi kedua hal tersebut melahirkan bermacam strategi, yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar,pengembanganproduk,dandiversifikasi. 17 Dari sisi investor, optimalisasi dalam bisnis melalui penetrasi pasar berarti aktivitas transaksinya di bursa terkonsentrasi pada saham pilihan tertentu. Optimalisasi melalui pengembangan produk berarti perluasan jenis saham pilihan melalui portofolio atau kombinasi berbagai jenis saham pada suatu lapisanpasartertentuyangsudahdipilihsebelumnya. Strategi pengembangan pasar berarti dengan pilihan saham tertentu investor memperluas pasarnya, sedangkan strategi diversifikasi berarti perluasan pada keduanyabaikportofoliosahammaupunlapisanpasarnya.

17

(Dr Sugeng Wahyudi, dosen strategi dan keuangan pada Program MM Undip53), http:// www.suaramerdeka.com/harian/,Selasa,22Maret2005

42

Pada pekan kedua Maret Bursa Efek Jakarta (BEJ) diwarnai oleh diversifikasi yangditandaisahamsahamlapisbawahlebihmenggeliat.Padapekan pertama Maret kenaikan indeks harga saham pada papan utama atau main board index (MBX)sebesar0,34%dandipapanpengembanganataudevelopmentboardindex (DBX)1,16%. PadapekankeduaMaretindekshargasahamdiMBXnaik1,85%danDBXnaik 3,88%. Hal tersebut menunjukkan kenaikan harga ratarata saham lapis bawah lebihbesardarikenaikanhargasahamlapisutama. Keadaanitumenunjukkanpulabahwaratarataaktivitastransaksiperdagangan padapasarsahamlapisbawahpadapekanlalulebihatraktifdaripadaratarata transaksisahamlapisutama. Padapasarprodukriil,adasuatuhambatanmasukbagiparainvestorterhadap produk dan pasar tertentu, terutama produk dan pasar yang dipandang menguasaihajathiduporangbanyak. Di pasar modal dalam rangka pengembangan pasar otoritas bursa belum memandangperluadapembatasanmasukataubarrierentrybagiinvestormana pundalamhalmembelisahamtertentudanmemasukisegalalapisanpasar. Karena itulah, segala jenis investor baik individu, institusi, domestik maupun asingtidakadabarrierentryuntuksecarabebasmemilihsemuajenissahamdan pada semua lapisan pasar. Dengan cara tersebut dalam hal growth memang pasarmodallebihbaikmeskipundalamhalpemerataanmenjadiberkurang.

PENGARUHBERANTAI
Terlihattelahterjadipengaruhberantaipadaperkembanganhargajenissaham pada berbagai lapisan di BEJ. Hal tersebut sejalan dengan Lang et al (1992) dalam Journal of Financial Economics yang mengemukakan ada keterkaitan antara kandungan informasi suatu perusahaan dan efek contagion serta efek kompetitif 18 .

Efek contagion terjadi bila kandungan informasi suatu perusahaan menyebabkan terjadi perubahan yang merugikan bagi perusahaan lain dalam kelompok industri yang sama. Sebaliknya, efek kompetitif akan terjadi jika (footnotecontinued)
18

43

Dari berbagai jenis saham yang diperdagangkan di BEJ telah terjadi efek kompetitif atau pengaruh berantai yang bersifat positif. Pada sektor pertanian sahamyangdominan,yaituAstraAgroLestari(AALI)denganhargaRp4.200. Saham AALI merupakan jenis saham yang perusahaannya berkinerja positif. Kenaikanhargayangsangatsignifikanpadasahamtersebutternyataberdampak berantaipadasahamserumpun,yaitusahamLSIPdanUNSP. Saham London Sumatra (LSIP) kini pada harga Rp 1.900 dan Bakrie Sumatra Plantation (UNSP) Rp 475/ lembar. Saham LSIP perusahaannya dalam keadaan merugi. Namun demikian bila harga ekspor produk minyak sawit mentah atau crudepalmoil(CPO)membaikmakakinerjaLSIPakanmembaikpula. Pada sektor pertambangan juga terjadi efek kompetitif bersifat positif yang bersumberpadasahamAnekaTambang(ANTM)yangberkinerjabaik.Padaawal 2005hargasahamANTMRp1.730dankini(18Maret)padaRp2.500ataunaik 44,5%. Kenaikan harga saham itu berdampak berantai pada saham serumpun, yaitu saham Bumi Resource (BUMI), Timah (TINS), dan Tambang Batu Bara Bukit Asam(PTBA).SahamBUMIkinipadahargaRp900,TINSRp2.325,danPTBARp 1.760. Dari sektor itu saham Bumi Resource mendominasi transaksi perdaganganpadapekanlalu. Pengaruhberantaiyangbersifatpositifterjadipadasahamsektorindustridasar dan kimia, terutama pulp dan kertas. Saham pabrik kertas Tjiwi Kimia (TKIM) tergolong saham berkinerja baik. Pada awal 2005 harga saham TKIM Rp 2.225 dankini(18Maret)Rp2.750ataunaik23,6%. Kenaikan harga saham tersebut berdampak berantai pada saham serumpun, yaitu saham Indah Kiat Pulp (INKP) dan Suparma (SPMA). Kini kedua saham serumpuntersebutmasingmasingpadahargaRp1.470danRp310/lembar.

kandungan informasi suatu perusahaan menyebabkan perubahan yang menguntungkanbagiperusahaanlaindalamindustriyangsamaatauserumpun.

44

Dengan demikian dapat dirumuskan strategi diversifikasi yang terjadi di bursa telah berdampak pada efekkompetitif positif yang meluas hampirmeratapada semuasektor.Keadaanitumenguntungkandantelahmeramaikanbursa. Jenis saham yang akan terkena dampak positif selanjutnya adalah jenis saham serumpun yang tingkat kenaikannya masih rendah dan kinerja perusahaannya tidakterlalumerugi.

STRUKTURINDUSTRITELEKOMUNIKASI
Padaumumnyadipercayabahwapersainganpasarakanmendorongperusahaan untukmencariteknologiyanglebihbaikuntukmeningkatkanefisiensiproduksi dan meningkatkan keuntungan. Kebanyakan industri telekomunikasi di negara berkembangmasihmempunyaistrukturmonopolialamiah.Monopolistmungkin akan memperoleh lebih banyak keuntungan dengan cara sederhana yaitu menaikkan harga produksi. Karena kemudahan ini mungkin akan memberi insentifyangkecilbagimonopolistuntukmencariteknologiyanglebihbaik. Konsekuensinya,oranglebihpercayabahwakompetisiakanmendorongefisiensi produksi. Di sisi lain, adanya skala ekonomis akan mendukung perilaku monopolist, dengan persaingan akan menyebabkan setiap perusahaan akan mempunyaiukuranyangkecil. Dalamkaitannyadenganefisiensiproduksi(yangmempunyaiimplikasiterhadap kesejahteraan), perdebatan antara persaingan dengan monopolist akan menghasilkan tradeoff antara efisiensi dengan skala ekonomis. Regulated monopoli merupakan hibrid yang mengkompromikan kedua hasil tersebut. Kinerjadariregulatedmonoplydipengaruhiolehadanyastrukturinformasyang asimetriantaraperusahaandenganpembuatregulasi. Selanjutnya dalam makalah ini akan dianalisis persaingan perusahaan telekomunikasi baik di negara maju maupun di negara berkembang. Untuk melihat seberapa jauh faktor persaingan di industri tersebut dibadingkan beberapa macam metode, yaitu ekonometri, Data Envelopment Analysis (DEA) dan Engineering Process Model. Disamping ditinjau persaingan di industri telekomunikasi yang masih konvensional (menggunakan jaringan kabel) juga dibandingkandenganindustritelekomunikasiseluler. Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang didalamnya dituntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah dan negara, membuat peranan telekomunikasi menjadi sangat penting. Telekomunikasi sebagaiwahanabagipertukaraninformasiakansemakinmemperhatikanaspek

45

kualitasjasa.Selainituperkembangandibidangduniainformasisaatinibegitu cepat, baik dilihat dari isi maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikaninformasi. Teknologitelekomunikasimerupakanteknologiyangcepatberkembang,seiring dengan berkembangnya industri elektronika dan komputer. Trend teknologi telekomunikasi ini semakin ke arah teknologi wireless (tanpa kabel). Ada beberapa indikasi yang dapat dilihat pada proses perkembangan teknologi wireless.Indikasitersebutadalah:beralihnyaketeknologidigital,semakinbesar kapasitas,semakinsederhanaperangkatnya,perluasandayajangkau,keamanan dan privacy lebih baik, personalitas dan penambahan fasilitas yang lain. Arah perkembangan teknologi wireless, semuanya menuju ke teknologi Mobile Telecommunications System. Teknologi tersebut dapat didekati dari teknologi cordless,cellular(seluler)maupunsatelit.Evolusiteknologitelekomunikasisaat inimempunyaikecenderunganuntukberalihviaradio,optikatausatelit. Telekomunikasi seluler sangat cepat mengalami difusi teknologi yang dikarenakan keterbatasan dari teknologi telekomunikasi konvensional yang memerlukan waktu lama untuk pengembangan jaringan begitu juga waktu tungguuntukmemperolehsambunganbagipelanggan. Hubungan antara persaingan dan difusi dalam literatur ekonomi sering dinyatakan dalam difusi dari inovasi teknologi yang pada umumnya makin banyakjumlahperusahaanmakaakansemakincepatterjadidifusiinovasi. Tidak seperti dalam industri telekomunikasi konvensional yang kebanyakan masihmengikutistrukturpasarmonopolialamiah,telekomunikasiselulersejak beralihdarianalogkedigitalstrukturpasarmonopolitidakdapatdipertahankan lagi. Inovasi teknologi telah meningkatkan efisiensi dalam menggunakan spektum gelombang radio dan akhirnya makin besar ukuran pasar baik bagi pelanggan maupun operator. Lebih jauh dapat dikatakan bahwa meningkatnya potensipasarakanmendorongbanyakoperatoryangmasukkeindustriini.Ada duaalasanyangseringdikemukanuntukmenjelaskanhalini: Perkembangan teknologi akan mendorong banyak perusahaan masukkepasar. Persaingan di pasar akan meningkat seiring dengan kecepatan difusiteknologitelekomunikasiselulerini.

46

Teknologitelekomunikasiselulersangatcepatmengalamiperkembangan.Halini didorongolehketerbatasanspektrum(bandwidth)gelombangelektromagnetik. Padasistemanaloggenerasipertamaberoperasipadadaerahdenganfrekuensi 450MHz,danmeningkatmenjadi900MHzpadagenerasikedua.Perkembangan teknologitelahmenurunkankebutuhanspektrumperpelanggansehinggapada gelombang yang sama dapat digunakan oleh lebih dari satu operator. Hal ini membuat struktur monopoli alamiah yang ada sebelumnya menjadi makin kurang penting artinya. Perkembangan yang sangat dasar terjadi setelah diketemukan teknologi digital. Mulamula teknologi digital dioperasikan pada spektrum 900 MHz. Teknologi ini mampu untuk mengakomodasi tiga sampai empat kali lebih banyak pelanggan dibandingkan dengan teknologi analog 19 . Yang paling berhasil dari teknologi digital adalah penggunaan GSM (Global System for Mobile), yang telah melaju jauh meninggalkan pesaingnya seperti sistemCDMAdanDAMPSyanglebihlambatditerimaolehpasar(Gruber,2001). Teknologi digital telah membuka peluang untuk meningkatkan kapasitas keseluruhan sistem karena lebih efisien dalam penggunaan spektrum. Hal ini Sinyal analog adalah sinyal gelombang elektromagnetik dan bergerak atas dasar frekuensi. Frekuensi adalah jumlah getaran bolakbalik sinyal analog dalamsatusikluslengkapperdetik.Satusikluslengkapterjadisaatgelombang beradapadatitikbertegangannol,menujutitikpositiftertinggipadagelombang menurun ke titik tegangan negatif dan menuju titik nol kembali. Kerugian Analog, 1) Pengiriman sinyal analog sepertimengirim lewat pipa.Semakin jauh pipa, semakin banyak tenaga yang berkurang dan aliran semakin lemah, 2) Sistemanalogakanmenjadilemahsetelahmelewatijarakjauh
19

Sistemdigitaladalahsesuatuyangmenggunakannilaidiskrit(biasanyategangan listrik), terutama digunakan lambang binary digit, atau simbol angka seperti huruf atau lambang. Perbedaan antara digital dan analog mengarah pada penerimaan, penyimpanan dan penyampaian data, atau cara kerja internal dari sebuahalat.Kata"digital"berasaldarikatadigitdandigitus(latin)yangartinya menghitung dengan jari. Kata "digital" biasanya digunakan dalam teknologi computer dan elektronik. Teknologi yang menggunakan sistem digital diberi awalan"e"sepertikata"email"dan"ebook",walaupuntidaksemuaelektronik yangmenggunakansistemdigital.

47

akan memungkinkan lebih dari satu operator untuk mengeksploitasi skala ekonomis.Secaraumumstrukturpasartelekomunikasiselulermenjadiduopoli atau oligopoli. Karena makin cepat perkembangan teknologinya dan kendala kapasitas makin berkurang, maka semakin banyak perusahaan yang dapat masukkepasardanakanmeningkatkanderajatpersaingan. Untuk mengetahui trend industri telekomunikasi yang ada, kita harus mengetahui terlebih dahulu struktur lingkungan industrinya. Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal perusahaan yang menghasilkan komponenkomponen yang secara normal memiliki implikasi yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasi perusahaan. Perkembangan suatu industri tidak terlepas dari persaingan para pelaku didalamnya. Struktur industri mempunyai pengaruh yang kuat dalam menentukan aturan permainan. keadaan persaingan dalam suatu industri tergantunglimakekuatanpersainganpokok,yaitu: JasaPengganti: macammacamjasasubsitusi perbedaan harga relatif antara jasa subsitusi dengan jasa telekomunikasiitusendiri kecendrunganpelangganterhadapjasasubsitusi Jika ancaman barang subsitusi itu rendah maka potensi keuntungan dalam industritersebuttetaptinggi. DayaTawarPelanggandanKondisiPasar: banyaknyapelanggan pembagianpasar sensitifitas pelanggan terhadap perubahan harga dan perubahanlayanan Jika daya tawar pelanggan lemah, maka potensi keuntungan dalam industri tersebutakannaik. DayaTawarPemasok: asalpemasok konsentrasipemasok keberadaaninputsubsitusi

Jikadayatawarpemasokrendah,makapotensikeuntungandalamindustriakan naik.

48

KondisiPersainganantarPerusahaan: pemaindominan pemainlainnya hubunganpersainganantarpemain pertumbuhanindustri AncamanPendatangBaru: skalaekonomi identitasmerek kebutuhanmodal kebijakanpemerintah Jikapenghalangmasukdalamindustriitukuat,makapotensikeuntungandalam industritersebuttetapbesar. Restrukturisasidimaksudkanuntukmenciptakanpasardenganpesaingsehingga baik infrastruktur maupun pelayasan jasa tidak lagi bersifat monopoli alamiah. Restrukturisasi industri telekomunikasi didukung adanya landasan untuk meningkatkanproduktivitasdanpertumbuhanekonomi.Banyakpendapatyang percaya bahwa pasar yang berkompetisi akan sejalan dengan tujuan sosial seperti pelayanan yang universal. Kecepatan perubahan teknologi telekomunikasitelahmenciptakanpelayananbaru,kesempatanpasaryangbaru dan lebihlebih semakin menyatunya antara telekomunikasi dan teknologi informasi. Sehingga restrukturisasi merupakan keharusan yang perlu untuk segera dilaksanakan.Meskipundemikian,banyakjugayangberpendapatbahwaadanya restrukturisasi di industri telekomunikasi yang menciptakan persaingan merupakanancamanbagiterciptanyapelayanananuniversaldanlebihekonomis bilamenggunakansatujaringan. Beberapa negara menganggap bahwa adanya persaingan akan membuat perusahaan tidak efisien karena akan membuat ukuran perusahaan menjadi kecil. Mereka percaya bahwa skala ekonomis yang ada di tangan satu operator merupakan landasan untuk dapat menyediakan pelayanan yang universal denganhargayangterjangkau(Lien,2001).

49

TEST/UMPANBALIK
1. Kuntungan apa yang didapat apabila perusahaan mempunyai posisi monopoli? 2. Keuntngan apa yang bisa didapat apabila pasar dalam posisi persaingan sempurna? 3. Apayangdimaksuddengansurplusprodusendansuroluskonsumen? 4. Apa yang dimaksud dengan deadweight loss, (berikan contoh dengan pendekatangrafik)? 5. Mengapa dalamkebijaksan kompetisipertimbangan efesiensi menjadi sangatrelevan,jelaskanpengaruhnyaterhadappembangunanekonomi? 6. Sebutkan4model/kelompokstrukturpasardalamperekonomian? 7. Berikan contoh dan jelaskan praktek monopoli yang tidak dilarang menurutUndangundangantimonopoli? 8. Berikan 3 (tiga) contoh perbuatan curang yang dilakukan produsen yangdapatmerugikankonsumen? 9. Sebutkan amanat pasal 7 UU No.5/1984 kepada pemerintah yang berkaitandenganmonopoli?

50

DAFTARPUSTAKA
1) Richard Posner, 1976,Antitrust Law: An Economic Perspective, Chicago: UniversityofChicagoPress,. 2) SchererF.M.,1994,CompetitionPoliciesforanIntegratedWorldEconomy, WashingtonD.C.,BrookingsInstitution, 3) DennisCarltondanJefferyPerloff,1994.Modern Industrial Organization, EdisiKedua,NewYork:HarperCollinsCollegePublishers 4) Philip Areeda, 1991. Introduction to Antitrust Economics, in collaboration Among Competitors:Antitrust Policy and Economics,Eleanor FoxandJamesHavelsoneds,ChicagoIllinois:AmericanBarAssociation. 5) Arnold Harberger, 1954. Monopoly and Resource Allocation, American EconomicReview, 6) Richard Posner, 1975. The Social Costs of Monopoly and Regulation, JournalofPolitical,Economy, 7) Dr Sugeng Wahyudi, dosen strategi dan keuangan pada Program MM Undip53), http:// www.suaramerdeka.com/harian/,Selasa, 22 Maret 2005

51

GLOSARIUM
A
ambience,37 attracttocome,38

M
Modelpersaingansempurna,30 monopoli,22,23,24,28,29,30,31,32,35,36,45, 46,47,49 Monopoli,24

B
benefits,38

C
consumersurplus,25 customerperception,37

P
peraturanpaten,31 Persaingansempurna,24 placeofsale,37 pricefixing,35 productdifferentiation,37 promotion&publicity,37

D
DeadweightLoss,25,26 differentiatedproduct,31

R
rentseekers,28 ruleofreason,34

E
efekcontagion,43 entry,29 entrybarrier,31

S
standardizedproduct,38 Strukturpasar,30 Surplustotal,25

F
flier/brosur,37 FO(factoryoutle),37

T
tradeoff,45

H
hakcipta,31 hakusahaeksklusif,31

U
UndangUndangNo.5Tahun1999,29 unfaircompetition,29 uniqueness,37

J
joinpromo,37

K
KPPU,29

W
wordofmouth,37

52

BAB3 KONSENTRASIPASAR
PENGANTAR
Bagaimana kita mulai untuk mengetahui kemungkinan adanya tindakan anti persaingan dalam perekonomian? Cara yang paling umum adalah dengan melihattingkatkonsentrasiindustri.Inisesuaidenganliteraturekonomi,karena konsentrasi yang tinggi akan memudahkan perusahaanperusahaan untuk melakukankolusidanmemanfaatkankekuatanpasaruntukkeuntunganmereka. Meskipun demikan,konsentrasi yang tinggi bukan merupakan faktor utama ataupun keharusan yang menyebabkan timbulnya tindakan yang anti persaingan. Walaupun tidak disanggah bahwa banyak tindakan yang anti persaingan muncul pada beberapa industri yang konsentrasinya tinggi, bila hanya melihat konsentrasi pasar, maka belum tentu dapat memberikan gambaranyangsebenarnyamengenaitingkatpersaingandalamsuatuindustri. Mengukurtingkatkonsentrasipasardapatdiasumsikansebagailangkahpenting pertamadalamupayamelalukananalisapersaingan.Masalahtingkatkonsentrasi pasar yang tinggi perlu dielaborasi lebih jauh mengingat undangundang di Indonesiamenggunakanstrukturpasarsebagaisalahsatudasaruntukmembuat dugaan adanya tindakan anti persaingan pada suatu industri. Bahkan, aparat pemerintah maupun pengamat sering menggunakan konsentrasi pasar sebagai suatuindikatordariberatnyamasalahpersainganyangada.

DEFINISIPASAR
Pasarmerupakansuatumatarantaiyangmenghubungkanantaraprodusendan konsumen. Ajang pertemuan antara penjual dan pembeli, antara dunia usaha dengan masyarakat konsumen. Pasar memainkan peranan yang sangat penting dalam perekonomian modern, karena hargaharga terbentuk di pasar. Selanjutnya menurut Gilarso pengertian pasar dalam arti sempit adalah suatu tempat dimana pada hari tertentu oara penjual dan pembeli dapat bertemu untukjualbelibarang. Parapenjualmenawarkanbarang(beras,buahbuahan,dansebagainya)dengan harapandapatlakuterjualdanmemperolehsekedaruangsebagaigantinya.Para konsumen(pembeli)datang kepasaruntukberbelanjadenganmembawauang untuk membayar harganya. ( Gilarso, 1998 hal : 154 ) pasar dalam arti luas, Gilarsoberpendapatbahwapasarterjadikalauada:

1. 2. 3. 4. 5.

Suatupertemuanantara Orangyangmaumenjual,dan Orangyangmaumembeli Suatubarangdanjasatertentu Denganhargatertentu

Sedangkan menurut Sudarsono pasar adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan pengusaha tergantung atas titik optimal usahanya. Konsep titik optimal usaha ini berlaku pada semua bentuk pasar yang dihadapi oleh pengusaha. Menurut Miller dan Meiners, pasar dalam arti luas adalah suatu pasar tidaklah harussuatutempat,tetapisuatuinstitusiyangmenjadiajangoperasikekuatan kekuatanyangmenentukanharga.Dengankatalaindalampasarlahpemasokan danpermintaanberoperasi. Dipihak lain, lokasi pasar adalah lokasi geografis tempat pertukaran terjadi, tempathasilpemasokandanpermintaanberlangsungdantempatsyaratsyarat terdaftar. Selain itu pasar juga harus mempunyai mekanisme pasar yang merujuk pada jaringan informasi dalam dan antar pasar (atau lokasi pasar ). Misalnya mekanisme pasar memungkinkan individuindividu saling berhubungan mengenaihargadanketersediaan.(MillerdanMeiners,1997,hal:23) Selanjutnya menurut Miller dan Meiners dalam bukunya Teori Ekonomi Intermediate, mengatakan bahwa pasar memiliki dua fungsi yang sangat pentingyaitu: Pasar kompetitif itu menyediakan informasi atau pengetahuan yang harus dimiliki oleh konsumen dan produsen dalam rangka memperhitungkan peningkatananpenurunanbarangbaranglangka(atausumberdayaproduktif), melaluipenyesuaianhargarelatifyangmudahdipahami. Pasar berfungsi memotivisir konsumen dan produsen untuk berekasi atau memberi tanggapan secara layak informasi itu, dengan memberi imbalan yang lebih tinggi, baik itu berupa upah, laba, atau utilitas kepada produsen dan konsumendanprodusenyangmemanglebihbaikreaksinya.(MillerdanMeiners, 1997:hal381382). SedangkanmenurutPassdanLowers,pasaradalahsuatumekanismepertukaran yangmempertemukanparapenjualdanpembelisuatuproduk(product),faktor

55

produksi (factor of production) atau surat berharga (financial security). Pasar mencakup sejumlah produk dalam dimensi fisik dan ruang. Dalam kaitannya dengan produk, sebuah pasar dapat didefinisikan sebagai suatu yang berisikan kelompok barang dan jasa yang dipandang sebagai produkproduk pengganti olehpembeli.PassdanLowers,1994:hal393). Samuelson dan Nordhaus, berpendapat bahwa mekanisme pasar adalah suatu bentuk organisasi ekonomi dimana pembeli dan penjual bertemu dan berinteraksi melalui pasar untuk memecahkan tiga masalah ekonomi yang mendasar, sedangkan pasar adalah proses yang digunakan oleh pembeli dan penjual untuk berhubungan dalam menentukan harga dan jumlah.(Samuelson danNordhaus,1993hal:52dan55). MenurutMcCarthydanPerreault,pasaradalahsekelompokpedagangpotensial dengankebutuhanyangserupadanpenjualyangmenawarkanberbagaiproduk, yaitu cara memenuhi kebutuhan itu. Definisi pasar menurut Mc Carthy dan Perreaultdibagiatas4(empat)bagian,yaitu: Pasar atas jenis produk menguraikan barang dan jasa yang diinginkan pelanggan. Pasarataskebutuhanpelanggan(pemakai)mengacupadakebutuhanyangakan dipenuhi jenis poduk bagi pelanggan.Pada tingkat paling dasar jenis produk biasanya menyediakan maslahat fungsional (functional benefit), sepeti pertumbuhan, perlindungan, peringatan, penghangatan, pengangkutan, pengeboran,dansebagainya. Pasar atas jenis pelanggan (customer type) mengacu pada konsumen atau pemakai akhir suatu jenis produk. (jenis pelanggan yang sekarang atau potensial). Pasar atas daerah (geografic area) adalah tempat perusahaan bersaing atau berencanauntukbersaingmemperebutkanpelanggan(McCarthydanPerreault, 1993:66) Selanjutnya menurut Sofyan Assauri yang dikutip dari Philip Kotler menyatakan bahwa suatu pasar terdiri dari seluruh konsumen atau langganan potensial yang mempunyai kebutuhan dan keinginan tertentu yang ingin dan mampudipenuhidenganpertukaran,sehinggadapatmemuaskankebutuhandan keinginan tersebut. Sedangkan menurut Sofyan Assauri sendiri, pasar adalah merupakan arena pertukaran potensial baik dalam bentuk fisik sebagai tempat

56

bekumpulataubertemunyaparapenjualdanpembeli,maupunyang berbentuk fisik yang memungkinkan terlaksananya pertukaran, karena dipenuhi persyaratan pertukaran, yaitu minat dan citra serta daya beli. ( Assauri, 1999 : 93). SedangkanmenurutMentriPerindustriandanPerdaganganRepublikIndonesia 1 dalamkeputusannyamenyatakanbahwapasaradalahtempatbertemunyapihak penjual dan pihak pembeli untuk melaksanakan transaksi dimana proses jual beli terbentuk, yang menurut kelas mutu pelayanan dan menurut sifat pendistribusiannyadapatdigolongkanmenjadi: Pasar Modern, adalah pasar yang dibangun oleh Pemerintah, Swasta, atau KoperasiyangdalambentuknyaberupaMall,Supermarket,DepartementStore, dan Shoping Center dimana pengelolaannya dilaksanakan secara modern, dan mengutamakan pelayanan kenyamanan berbelanja dengan manajemen berada disatutangan,bermodalrelatifkuat,dandilengkapilabelhargayangpasti. Pasar Tradisional, adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Swasta,KoperasiatauSwadayaMasyarakatdengantempattempatusahaberupa toko, kios, los dan tenda, yang dimiliki/ dikelola oleh pedagang kecil dan menengah,dankoperasi,denganusahaskalakecildanmodalkecil,dandengan prosesjualbelimelaluitawarmenawar. PasarGrosir,adalahpasartempatdilakukannyausahaperdanganpartaibesar. Pasar Eceran, adalah pasar tempat dilakukannya usaha perdagangan dalam partaikecil. Pasar Swalayan (Super Market), adalah pasar yang kegiatan usahanya menjual barangbarangkebutuhansehariharisecaralangsungkepadakonsumendengan tehnikpelayananolehkonsumenitusendiri.

PENENTUANDERAJATKONSENTRASIPASAR

1(KeputusanMenteriPerindustriandanPerdaganganRepublikIndonesia,Nomor23/MPP/Kep/1/1998 tentangLembagaLembagaUsahaPerdagangan)

57

Ekonom telah lama mempelajari hubungan antara struktur industri, tindakan, serta kinerja dan perdebatan masih berlangsung mengenai hal ini. 2 Viscusi, Vernon dan Harrington menghubungkan, bahwa ada kontroversi saat ini diantara para ahli organisasi industri mengenai hubungan antara struktur perilakukinerja. Beberapaberpendapatbahwatidakadateorimaupunbuktiempirismendukung hipotesisyang mengatakanbahwastrukturmenentukankinerja,sementarayang lain menyatakan sebaliknya. Pandangan yang kelihatannya semakin berpengaruh adalah bahwa perbedaan antara industri industri sangat rumit sehingga satu generalisasi sederhana (contohnya, beberapa penjual mengakibatkankeuntungantinggi)tidakberlaku. Sebagaimanatelahditunjukkansebelumnya,analisapersainganyangbaikadalah termasuk menyelidiki dan menganalisa berbagai faktor. Dengan hanya melihat pada konsentrasi rasio berdasar kode SIC industri yang dipublikasikan untuk menyimpulkanadanyaantipersainganpadasebuahpasardapatmengakibatkan kesalahanyangfatal.Konsentrasirasiotidakdihitungdalampasaryangrelevan. Mereka juga tidak mengikut sertakan perusahaan yang memproduksi barang subtitusi dalam permintaan sebagai produk yang dipertanyakan. Mereka mungkin memberikan informasi mengenai biaya perusahaan untuk masuk dan keluar pasar pada waktu tertentu, informasi umum mengenai ukuran perusahaan yang ada pada pasar domestik dan reaksi dari pelaku industri terhadapperubahankebijakan,sepertideregulasiatauhambatanperdagangan.

ELEMENELEMENSTRUKTURPASAR
Melalui definisi pasar yang ada, kita akan dapat menilai struktur pasar secara lebih mendalam. Struktur pasar biasanya dinyatakan dalam ukuran distribusi perusahaanpesaing 3 .Gamber3.1menampilkan4jenispasarutama. Pada Gambar 3.1. perusahaanperusahaan dilukiskan mengalami penurunan pangsa pasar. Perusahaanperusahaan itu adalah perusahaan monopoli murni,
2 See Kip Viscusi, John M.Vernon, and Joseph E.Harrington, Economics of Regulation and Antitrust, Lexington,MA:D.C.Heath,1992,forabbriefhistoryofindustrialorganization. 3WihanaKiranaJaya,1993,Judul:PengantarEkonomiIndustri,Penerbit:BPFE

58

perusahaan dominan, perusahaan oligopoly dengan pangsa pasar yang besar atauperusahaandenganpangsapasaryangkecilsehinggatidakmemungkinkan bekerjanyakekuatanmonopoli. Konsentrasi (Pemusatan pasar) dilihat dari kombinasi pangsapangsa pasar empatperusahaanterbesar. Gambar3.1.PolaPangsaPasarPadaEmpatPerusahaanUtamadariStruktur Pasar

KONSENTRASIINDUSTRI
AdatigapenjelasanutamatentangtingginyakonestrasipasardiIndonesia.Kita akan melihat satu persatu faktor ini secara mendalam pada bagian ini, dengan mengambil beberapa contoh dari berbagai sektor dalam perekonomian Indonesia,dankemudianakanmempelajarinyadenganprofilnyayanglebihrinci pada beberapa industri dimana masalah persaingan cukup berarti dan tetap eksis.

SKALAEKONOMI
Penjelasan pertama berhubungan dengan sifat dari teknologi produksi dan besarnya pasar. Kalau produksi membutuhkan investasi awal yang besar

59

tertanam maka skala produksi besar akan menghasilkan tingkat biaya perunit yang lebih rendah, setidaktidaknya sampai pada titik tertentu. Kalau skala ekonomi tersebut menandai suatu industri dan pasarnya kecil maka pasar tersebut mungkin hanya dapat didukung oleh jumlah perusahaan yang kecil. Sejalan dengan pengamatan ini, maka Bird menyatakan bahwa banyak industri yang terkonsentrasi di Indonesia adalah industri padat modal, suatu hal yang biasanyadihubungkandenganskalaekonomi Perlu dijelaskan kembali bahwa kalau hambatan masuk rendah maka tingkat konsentrasipasaryangtinggibelumtentumemberikankekuatanpasar.Bahkan, kalauhambatanitusangatrendahmakaperusahaanoligopoliyangadadipasar akan didisplinkan untuk secara berkesinabungan menekan biaya untuk bisa tetap berkiprah. Tapi dilain pihak, kalau terdapat hambatan yang berarti terhadap masuknya perusahaan di pasar domestik dan terhadap impor dari barangsaingan,makakonsentrasiyangtinggiakanmemungkinkanperusahaan untukmenaikanharga,walaupuntanpaharusmelakukankolusi. Contohtingkatkonsentrasiyangtinggidanhambatanmasukyangrendahadalah industriindustridiIndonesiayanberorientasiekspor.Bagisebagianindustriini seperti industri pengolahan makanan, elektronik, dan batere tingkat konsentrasidariempatperusahaanterbesartelahmencapai90persen.Tingkat konsentrasiiniadalahakibatindustriiniharusbersaingsecarainternasionaldan karenaituskalaproduksiharus tinggi.Tetapikarenamerekabersaingdipasar globalmerekadipaksauntukmenjadikompetitif.Padasaatyangsamahambatan masukdanproteksiimpordiindustriindustriinisangatrendah. Sebagai contoh di industri pengalengan buahbuahan hambatan sangat rendah dan tingkat proteksi efektifnya adalah 21 persen. Untuk industri ini, dan industriindustri serupa, tingkat konsentraswi yang tinggi tidak memberikan kekuatanpasar. Untuk industriindustri lain seperti ban luar dan ban dalam, tingkat proteksi efektifnya cukup tinggi (untuk ban luar diduga saat ini mencapai 600 persen), yang menunjukan rendahnya saingan dari produk impor. Tetapi, kembali ini tidak berarti bahwa persaingan domestik telah dirusak oleh tindakan anti persaingan.

TINDAKANANTIPERSAINGAN
Penjelasan kedua dari tingkat konsentrasi pasar yang tinggi adalah karena tindakan anti persaingan dari perusahaanperusahaan yang ada di industri

60

tersebut. Dalam usahanya untuk mencari keuntungan yang tinggi, perusahaan mungkin melakukan perbuatan yang anti persaingan untuk mematikan lawan atau untuk menghambat masuknya calon pesaing. Tindakan ini bisa sangat efektif kalau saingan impor rendah karena adanya perlidungan pemerintah. Tindakan seperti ini berusaha untuk menekan penerimaan secara tidak wajar ataumenaikanbiaya(yangaktualatauyangakandikeluarkan)olehperusahaan saingan.Dalamindustriindustrisepertiinitingkatkonsentrasiyangmeningkat dalamsuatukurunwaktubisamenjaditandaadanyatindakanantipersaingan.

CAMPURTANGANPEMERINTAH
Penyebab ketiga dari tingginya tingkat konsentrasi adalah campur tangan pemerintahdipasar.CampurtanganpemerintahdalamperekonomianIndonesia sangat luas, dan dibenarkan oleh UUD45 dimana disebutkan bahwa negara menguasai kegiatan ekonomi yang bisa mengendalikan hajat hidup orang banyak.Initelahdiinterpretasikansecaraliberalolehpemerintahselamasejarah Indonesia, dan kadangkadang demi kepentingan politiknya. Pada masa Orde Lama hal ini digunakan untuk membenarkan nasionalisasi perusahaan perusahaanasing.PadamasaOrdeBaruinidigunakanuntukmembenarkanide campurtanganpemerintahdarisistemekonomicampuran,pemerintahcampur tanganbukansajauntukmendorongstabilitasmakroekonomitetapijugauntuk tujuan perencanaan. Rasional dari keikut sertaan pemerintah yang terakhir inilah telah mengakibatkan sebagian besar campur tangan pemerintah yang sifatnyamerusakpersaingan. Ada beberapa bentuk campur tangan pemerintah yang merusak persaingan. Pertama, pemerintah membatasi persaingan pada industriindustri tertentu dengan menciptakan hambatan masuk bagi perusahaan domestik. Termasuk didalamnyaadalahkebijakankebijakanyangmenyisihkansebagianatauseluruh pasar untuk usaha kecil, koperasi, BUMN, atau kelompokkelompok lain. Termasukdidalamnyaadalahpembatasanterbukanmaupunterselubungdalam investasidomestik,walaupunsuatuindustritidaktermasukdalamdaftarnegatif, mungkinsekalusulitatauterlalumahaluntukmendapatkanpersetujuanBKPM untuk suatu proyek. Kedua, pemerintah melidungi industri domestik dari persainganperusahaanasingdenganmenciptakantarifdanhambatannontarif bagi barang impor, dan juga menghambat investasi asing. Ketiga, pajak dan pengendalian harga terhadap berbagai barang juga telah menghambat

61

persaingan.Sebagaicontoh,disektorrokokkretek,perusahaandariukuranyang berbedaharusmembayarcukaiberbedadanmenentukanhargaberbedapula. 4 Sebagian dari campur tangan ini mungkin mempunyai rasional ekonomi seperti menjaga stabilitas harga, menjamin kontinuitas pasokan, atau mendorongindustribayitapiyanglainnyarasionalnyatidaklahbegitukuat sepertipembentukanmonopolicengkehbagiBPPC.

STRUKTURINDUSTRIDIINDONESIA
Tingkat konsentrasi pasar di Indonesia relatif tinggi, terutama di beberapa sektor industri pengolahan, dan kenyataan ini dapat dipakai untuk mengambil kesimpulanyangsalahbahwasektortersebuttidakkompetitif.Karenaitusangat pentinguntukmelihatlebihdalampenyebabdarikonsentrasiinidanbagaimana hubungannya dengan tingkat persaingan dan akhirnya dengan tingkat efisiensi pasar. Seperti telah dibahas sebelumnya, defenisiyang benar dari pasar yang relevan sangat penting. Pangsa pasar dan konsentrasi pasar harus dihitung dalam defenisipasargeografisataupundefenisipasarbarang. Konsentrasi pasar yang dihitung sebagai gabungan pangsa pasar dari empat perusahaanterbesar(CR4)ataudenganindeksHerfindahlHirschman 5 biasanya digunakan sebagai l angkah pertama dalam menganalisa daya saing industri. Suatuperusahaandikatakanmemilikikekuatanpasarkalauperusahaantersebut bisa mempengaruhi harga yang diterimanya. Kekuatan pasar juga berarti kemampuan untuk menguntungkan dengan menentukan harga diatas biaya marginal. Terdapat banyak penelitian yang mencoba menghubungkan konsentrasi pasar dengan tingkat keuntungan ekonomi. Dalam studistudi yang dilakukan pada bidang perekonomian yang sudah maju hubungan tersebut positif dan cukup
4Keberadaandariperaturaniniadalahalasanutamamengapahargasigaretkretekpadatingkatkonsumen tidakmengakhirimonopolicengkeh. 5 Untuk HerfindahlHirschman index, lihat F. M. Scherer and David Ross, Industrial Market Structure and Economic Performance, third edition, Boston: Houghton Mifflin Company, 1980; or U.S. Department of Justice and Federal Trade Commission, Horizontal Merger Guidelines, diterbitkan April 2, 1992, dan diperbaikiApril8,1997,Washington,DC.

62

nyata secara statistik. Tetapi tidak dapat disimpulkan bahwa konsentrasi yang tinggi pada suatu industri berarti menunjukkan adanya kekuatan pasar di industritersebut.Tingkatkekuatanpasaryangdimilikiperusahaandapatdiukur denganIndeksLerner:yaituseberapatinggihargadiatasbiayamarjinalsebagai persentasedaribiayamarjinal. 6 Selain itu hubungan antara tingkat konsentrasi dan kekuatan pasar tampaknya tidakbegituberartidiperekonomiannegaraberkembang.Kirkpatrick,Lee,dan Nixson (1984) memberikan suatu ulasan yang luas tentang studi konsentrasi pasarkinerjayangtelahdilakukandiberbagainegaraberkembang. Hampirsemuanyastudiinimenunjukanbahwahubungantaditidaknyatasecara statistik.Shauki(1998)melakukanpenelitanyangserupadenganmenggunakan data dari industri manufaktur Indonesia dan memperolah hasil yang serupa. MenurutKirkpatrick,Lee,danNixson,analisastrukturpasarkinerjadinegara berkembang tidak memberikan hasil yang kongklusif karena sifat dari perekonomiannegaraberkembangdankarenaketidakhandalandata.Selainitu, faktorfaktor yang menciptakan konsentrasi pasar di negara berkembang mungkin sekali berbeda dengan faktorfaktor yang menciptakan konsentrasi pasardinegaramaju. Makalah Bird (1999) menganalisa lebih jauh data yang tersedia mengenai hubungan antara konsentrasi industri dan persaingan pada sektor industri pengolahan di Indonesia. Bird mengumandangkan apa yang telah disebutkan penulispenulislaindenganmengatakanbahwakonsentrasitidakharusmaupun cukupbagiadanyasuatumonopolidanbiayatinggi.Konsetrasi,misalnya,dapat munculkarenaperusahaanyangtidakefisientelahdipaksakeluardaripasardan muncul perusahaan yang efisien. Disisi lain banyak kasus di mana industri industri dengan tingkat konsentrasi yang rendah tapi tidak kompetitif. Satu contoh adalah sektor pengolahan gula di Indonesia: penggilingan gula di Jawa saat ini memiliki hak eksklusif mengimpor gula melalui keputusan Menteri
6Hargaakansamadenganbiayamarjinalpadapasarpersaingansempurna,dimanatidakakanmemberikan keuntungan yang berlebihan. Penggunaan kekuatan pasar akan membawa pada keadaan menikmati keuntungan yang berlebihan. Biaya Marjinal adalah biaya yang ditetapkan sebagai biaya tambahan untuk setiapunithasilyangdiproduksi.Dalamkenyataanmakahalinisangatsulituntukdiukur.

63

PerindustriandanPerdagangan,yangsecaranyatamenghambatpersaingandan mengangkathargawalaupunada70buahpenggilinganguladiIndonesia. Tabel 3.1. memberikan beberapa karakteristik dari industri pengolahan yang mempunyai konsentrasi yang diIndonesia berdasarkan apa yang dipaparkan Bird.

Dalam tabel tersebut industri diurut berdasarkan rasio konsentrasi empat perusahaanterbesar,danmencantumkanpulatingkatproteksiefektifnya,serta industridimanaterdapathambatanmasukditunjukanmelalluiindikasiindikasi bahwahambatantersebutcukuptinggi. Bird mencatat bahwa ratarata konsentrasi empat perusahaan terbesar di 102 industripengolahanturundari63.2persenpadatahun1975menjadi53.5pada tahun 1993. Ada sebanyak 39.2 persen industri yang mempunyai tingkat konsentrasi empat perusahaan terbesar antara 75 sampai 100 persen pada tahun 1975, tapi jumlahnya tinggal 27.5 persen pada tahun 1993. Bird melakukanpenyesuaianterhadapdatadenganmempertimbangkanperdagangan internasional.Dari67industridimanaperhitunganmungkindilakukan,tingkat konsentrasi empat perusahaan terbesar sebelum disesuaikan terhadap perdagangan internasional adalah 52.2 persen pada tahun 1993, sementara tingkatkonsentrasisetelahdilakukanpenyesuaianadalah41.1persen.Jadidapat disimpulkanbahwarataratatingkatkonsetrasidalamperekonomianIndonesia telah bertambah rendah dalam sepuluh tahun terakhir, dan bahwa persaingan

64

dariimport telah menjadi salah sumber saingan yang sangat berarti bagi pasar domestik. Bahkanuntukdapatmenciptakandisiplinyangberartibagipasardomestikmaka jumlah impor tidak perlu besar selama ada potensi bagi impor tersebut untuk menjadibesar.Suaturejimperekonomianyangterbukaadalahlangkahpertama menunjupeningkatanpersaingandipasardomestik. Hal Hill (1987) mempelajari tingkat konsentrasi di industri manufaktur Indonesia dari tahun 1975 sampai 1983, dan menyebutkan bahwa kombinasi tingkat proteksi impor yang tinggi dengan tingkat konsentrasi yang tinggi melemahkan persaingan pada banyak industri di Indonesia. Dia juga membandingkan pola konsentrasi di Indonesia dengan di Australia, yang mempunyai pasar domestik yang kecil dan relatif diproteksi dan menemukan bahwa industriindustri di Indonesia yang tinggi tingkat konsentrasinya di Australitingkatkonsentrasinyalebihrendah. WalaupunBirdhanyaberhasilmembandingkantingkatkonsentrasi14dari102 industri pengolahan di Indonesia dengan negara negara lain, dia menemukan adanyakorelasiantarakonsentrasiindustridiIndonesiadannegaralain,dimana cenderungmenunjukkanbahwaterdapatfaktorstrukturalserupayangterjadidi berbagainegaratersebut. Laporan Bank Dunia (1993), yang berjudul Industrial PolicyShifting into High Gear, menemukan beberapa permasalahan struktural pada industri Indonesia. Permasalahan struktural pada industri Indonesia adalah: (1) tingginya tingkat konsentrasi dalam perekonomian dan banyaknya monopoli, baik yang terselubung maupun terangterangan pada pasar yang diproteksi; (2) dominasi kelompok bisnis pemburu rente (rentseeking) ternyata belum memanfaatkan keunggulanmerekadalamskalaproduksidankekuatanfinansialuntukbersaing dipasarglobal;(3)lemahnyahubunganintraindustri,sebagaimanaditunjukkan olehminimnyaperusahaanyangbersifatspesialisyangmampumenghubungkan klien bisnisnya yang berjumlah besar secara efisien; (4) struktur industri Indonesiaterbuktimasihdangkal,denganminimnyasektorindustrimenengah; (5) masih kakunya BUMN sebagai pemasok input maupun sebagai pendorong kemajuan teknologi; (6) investor asing masih cenderung pada orientasi pasar domestik (inward oriented), dan sasaran usahanya sebagian besar masih pada pasaryangdiproteksi.

65

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) versi pemerintah SBYJK, daftar permasalahan struktural industri Indonesia makin panjang. Selain yang sudah diidentifikasi Bank Dunia, industri manufaktur Indonesia menghadapi masalah: Pertama, masih sangat tingginya kandungan impor bahan baku, bahan antara, dan komponen untuk seluruh industri, yang berkisar antara 2830 persen antara tahun 19932002. Kedua, lemahnya penguasaan dan penerapan teknologi karena industri kita masih banyak yang bertipe tukang jahit dan tukang rakit. Ketiga, rendahnya kualitas SDM, sebagaimanatercermindaritingkatpendidikantenagakerjaindustri.Keempat, belum terintegrasinya UKM di Indonesia dalam satu mata rantai pertambahan nilai dengan industri skala besar. Kelima, kurang sehatnya iklim persaingan karena banyak subsektor industri yang beroperasi dalam kondisi mendekati monopoli,setidaknyaoligopoli.Initerbuktidarilebihdari50persensubsektor industri memiliki indeks konsentrasi dua perusahaan (CR2) di atas 0,5 pada tahun2002. BagaimanadayasaingindustriIndonesiadipasarglobal?DilihatdariindeksRCA (Revealed Comparative Advantage), ternyata tidak berubah. Indeks RCA menunjukkan perbandingan antara pangsa ekspor komoditas atau sekelompok komoditas suatu negara terhadap pangsa ekspor komoditas tersebut di dunia. Sejak 1982 keunggulan komparatif Indonesia meningkat pesat dengan pertumbuhan ratarata 19% per tahun hingga tahun 1994. Tidak berubahnya RCA Indonesia selama 196582 besar kemungkinan karena ekspor kita masih didominasi oleh minyak dan produk pertanian yang padat sumberdaya alam (agriculturalandresourcebasedindustries).Setelah1982,sejalandenganupaya pengembanganbroadbaseindustry,produkekspornonmigasIndonesiasemakin beragam. Namun, beberapa studi dengan RCA menunjukkan bahwa komoditi industrimanufakturIndonesiayangmeningkatpangsapasarnyadiduniamasih didominasi oleh produk berteknologi sederhana seperti karet, plastik, tekstil, kulit,kayu,dangabus. Kendati demikian, yang cukup memprihatinkan adalah adanya indikasi mulai melemahnyadayasaingIndonesiasejaktahun1992.Salahsatusebabutamanya adalah masih terkonsentrasinya produk ekspor nonmigas yang tergolong hasil dariindustriyangpadatsumberdayaalam(NRI)danberbasistenagakerjayang tidak terampil (ULI). Struktur ekspor nonmigas Indonesia telah berubah berdasarkan intensitas input (factor intensity), yang dikelompokkan menjadi 5 kategori, yakni: (a) NRI (Natural Resource Intensive), (b) ULI (Unskilled Labour Intensive),(c)PCI(PhysicalCapitalIntensive),(d)HCI(HumanCapitalIntensive),

66

dan (e) TI (Technological Intensive). Tabel 2 menjelaskan struktur ekspor nonmigasIndonesiamenurutklasifikasitersebut. AgaknyaIndonesiaharusmulaibersiapsiapmenyongsongtahapankeunggulan komparatif yang lebih tinggi, yaitu ke sektor padat teknologi (TI) dan padat tenaga ahli (HCI). Ini terbukti di kala pertumbuhan ekspor nonmigas kita mengalami penurunan selama 19931995, produk yang justru menanjak pertumbuhannya (setidaknya pertumbuhan nilai ekspornya 50% dan nilai ekspornya minimum US$ 100 juta) adalah produk dari industri TI dan HCI. Di antara produk ekspor yang naik daun adalah barangbarang elektronik, kimia dan mesin nonelektronik termasuk peralatan telekomunikasi, komputer dan komponennya.Menariknya,hampirsemuaproduktersebutmemilikirasioimpor kurangdari1,yangmenunjukkanbetapaprodukproduktersebuttidakmemiliki kadarkandunganimporyangtinggi. Dalam konteks inilah, apabila kita ingin berbicara banyak dalam pasar global, mau tidak mau distorsi yang menghalangi fair competition harus dihilangkan. Sudah saatnya proteksi bagi industri yang tidak efisien dan "jago kandang" dihilangkan,setidaknyadikurangiporsinya.Momentumliberalisasiperdagangan dunia dan disepakatinya WTO agaknya merupakan external pressure untuk meniadakan berbagai proteksi, pungutan, dan peraturan yang menimbulkan ekonomi biaya tinggi. Ini perlu dibarengi dengan berbagai persiapan kelembagaan,infrastrukturdansuprastrukturdalamupayameningkatkandaya saingkomoditiekspordipasarglobal.Pengembanganusahakecildankoperasi sebagaibasisekonomikerakyatanmerupakansalahsatulangkahstrategikyang perlu ditindaklanjuti dengan langkah nyata dan tidak hanya berhenti pada retorikapolitiksemata. Agar dapat bersaing di pasar global, sudah saatnya iklim persaingan di dalam negeri dibenahi. Struktur industri Indonesia yang umumnya oligopolistik dan terkonsentrasiterbuktihanya"jagokandang".Padagilirannya,inimenghasilkan struktur industri yang dangkal dan rentan terhadap gejolak eksternal, yang tercermin dari rendahnya kandungan teknologi, ketergantungan yang tinggi padabarangmodaldaninputdariluarnegeri,sertalemahnyaketerkaitanantar industri.

REGULASIDANKEBIJAKANKOMPETISI
Sebagaimanadiketahuibersama,pascakrisisekonomiyangterjaditahun1998, terjadi pergeseran paradigma kebijakan ekonomi nasional. Dari kebijakan

67

ekonomi yang mengedepankan pendekatan sentralistis dengan peran Pemerintah yang sangat dominan sebagai motor pembangunan ekonomi, menjadi kebijakan pembangunan dengan sistem ekonomi pasar yang wajar, dengan peran pelaku usaha dalam sistem perekonomian nasional yang lebih besar. Dalam situasi seperti ini peran pemerintah akan bergeser dari awalnya pelaku ekonomi dan regulator/pengawas, menjadi hanya regulator/pengawas semata. Melalui pembagian peran yang jelas dan tegas antara pelaku usaha sebagai pelaku ekonomi dan Pemerintah selaku regulator diharapkan sektor ekonomi dapat berkembang dengan pesat. Regulator diharapkan mampu mengembangkan iklim usaha yang senantiasa mendorong persaingan usaha yangsehat,yangdalamgilirannyaakanmelahirkanpelakuusahayangberdaya saingdisetiapsektorekonomi. Persaingan usaha yang sehat merupakan salah satu kunci sukses bagi sistem ekonomi pasar yang wajar. Dalam implementasinya hal tersebut diwujudkan dalam dua hal, pertama melalui penegakan hukum persaingan. Kedua melalui kebijakan persaingan yang kondusif terhadap perkembangan sektor ekonomi. KebijakanyangdikeluarkanolehPemerintahharusjauhdariupayamendistorsi pasar secara negatif, yang dapat mengakibatkan berbagai praktek bisnis yang tidak sehat dan akhirnya melahirkan iklim persaingan usaha yang tidak kondusif. Kedua hal tersebut harus bersinergi satu sama lain, untuk menghasilkan sebuah iklim persaingan usaha yang sehat dalam ekonomi Indonesia.Motorbagiimplementasikeduanya,dalamprakteknyadilakukanoleh lembaga persaingan, yang di Indonesia dipegang oleh KPPU sebagaimana diamanatkandalamUUNo5/1999. SebagailembagapengembanamanatUUNo5/1999,KPPUberkewajibanuntuk memastikan terciptanya iklim persaingan usaha yang sehat dan kondusif di Indonesia. Untuk tujuan tersebut KPPU periode pertama (20002005) telah meletakan lima program utama, yakni pengembangan penegakan hukum, pengembangan kebijakan persaingan, pengembangan komunikasi, pengembangankelembagaandanpengembangansisteminformasi. Dalam periode 20062011 kelima program tersebut tetap menjadi program KPPU, tetapi penekananan lebih dilakukan terhadap dua fungsi utama KPPU yaitu melakukan penegakan hukum persaingan dan memberikan saran pertimbangan kepada pemerintah terkait dengan kebijakan yang berpotensi bertentangandenganUUNo5/1999.

68

Fungsi penegakan hukum bertujuan untuk menghilangkan berbagai hambatan persaingan berupa perilaku bisnis yang tidak sehat. Sementara proses pemberian saran pertimbangan kepada Pemerintah akan mendorong proses reformasi regulasi menuju tercapainya kebijakan persaingan yang efektif di seluruhsektorekonomi. Selama ini, baik dalam proses penegakan hukum maupun dalam analisis kebijakanPemerintah,seringkaliditemuibahwakebijakanmenjadisumberdari lahirnyaberbagaipraktekpersainganusahatidaksehatdibeberapasektor. Memperhatikanperkembanganini,makakebijakanpersainganakanmenempati prioritas utama KPPU ke depan melalui program regulatory reform, dengan bentuk upaya internalisasi prinsipprinsip persaingan usaha yang sehat dalam setiapkebijakanPemerintah. Terkaitdenganupayainternalisasinilainilaipersainganusahayangsehatdalam kebijakanPemerintah,KPPUselamainimemainkanperannyadengansenantiasa melakukanregulatoryassessmentdalamperspektifpersainganusaha,terhadap berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah ataupun lembaga regulator. Hasil dari aktivitas tersebut kemudian disampaikan kepada Pemerintah atau lembaga regulator melalui proses advokasi dan harmonisasi kebijakan. Dalam hal inilah maka sebagian besar program KPPU senantiasa disinergikandenganprogramprogramPemerintahdisektorekonomi. Dalambeberapatahunterakhir,dalamkerangkasinergiprogramKPPUdengan agenda Pemerintah, regulatory assessment difokuskan terhadap kebijakan dalam sektor yang memiliki keterkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Misalnyadalamsektoryangmemilikiketerkaitaneratdenganpelayananpublik sepertitelekomunikasi,energi,kesehatandantransportasi. KPPU juga senantiasa melakukan assessment terhadap berbagai kebijakan tataniaga komoditas pertanian yang seringkali memberikan efek distorsi yang berdampak buruk bagi kesejahteraan masyarakat, mengingat sektor pertanian sampai saat ini masih menjadi sektor di mana sebagian besar masyarakat Indonesiamenggantungkanhidupnya. Penetapan sektorsektor Prioritas ini dilakukan untuk dapat mengoptimalkan peranKPPUdalamupayamendoronglahirnyasektorekonomiyangefisienyang dalamgilirannyaakanmenciptakankesejahteraanbagimasyarakat.

69

Dari pengamatan KPPU selama beberapa tahun terakhir, kebijakan yang tidak selarasdenganUUNo5Tahun1999,dikategorikankedalamtigakelompok. Pertama, kelompok kebijakan yang memberikan ruang lebih besar kepada pelaku usaha yang memiliki posisi dominan atau pelaku usaha tertentu. KebijakanPemerintahtersebutcenderungmenciptakanentrybarrierbagipelaku usaha pesaingnya. Akibatnya muncul perilaku penyalahgunaan posisi dominan oleh pelaku usaha tersebut. Hal ini muncul antara lain dalam kasus penerapan BeaMasukAntiDumping(BMAD)CarbonBlack. Kelompok kedua adalah kebijakan Pemerintah yang memfasilitasi munculnya perjanjianantarapelakuusahayangsecaraeksplisitbertentangandenganUUNo 5 Tahun 1999. Misalnya program kemitraan dalam industri peternakan ayam yang memunculkan perjanjian tertutup. Juga Program DSM Terang dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang memfasilitasi hadirnya perjanjian eksklusif antar pelaku usaha. Akibat dari munculnya perjanjian seperti itu, maka muncul perilaku anti persaingan dari pelaku usaha seperti menciptakan entry barrier dan pembatasanpembatasan kepada mitra yang melakukanperjanjian. Kelompok ketiga adalah kebijakan yang merupakan bentuk intervensi Pemerintahterhadapmekanismepasaryangberjalan.Haliniantaralainmuncul dalam bentuk tata niaga atau regulasi yang membatasi jumlah pemain yang terlibat. Dilihat dari aspek persaingan, hal ini merupakan kemunduran, karena mencegah bekerjanya mekanisme pasar di sektor tersebut yang dapat memberikanbanyakmanfaatbagimasyarakat. Pasar yang dibebaskan bersaing dipercaya dapat memberikan banyak keuntungan dan peran Pemerintah diperlukan untuk mewujudkannya. Akan tetapi pada kasus tertentu, persaingan dapat berhasil dengan baik apabila Pemerintahtidakmengintervensi.Apalagibilaintervensiyangterjadicenderung menguntungkan segelintir pelaku usaha yang meraup keuntungan besar. Ironisnya,terkadangpermasalahandalamindustritersebutbersumberdarihal hal di luar persoalan ekonomi, seperti penyelundupan. Sayangnya solusi yang diambil malah merusak tatanan yang sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan mekanisme persaingan. Contohnya adalah penanganan kebijakan industrigula.

70

Pada akhirnya, melalui dua kegiatan utama tersebut, diharapkan KPPU dapat memberikan andil dalam pembangunan perekonomian nasional, dengan meminimalkan hambatan persaingan dalam bentuk hambatan bagi inovasi pelakuusahadanhambatanbagiefektifitasduniausahaitusendiri,baikdalam bentukprivaterestraintmaupungovernmentrestraint. Upaya KPPU untuk mendorong reformasi kebijakan sektorsektor pelayanan publik,infrastruktursertareviewterhadaptataniagakomoditaspertanianakan sejalan dengan program Pemerintah untuk meningkatkan peran sektor swasta dalam perekonomian nasional. Di sisi lain, proses harmonisasi kebijakan persaingan yang dilakukan KPPU diharapkan mampu mempertegas fungsi pengaturan dan pengawasan yang dilaksanakan baik oleh Pemerintah maupun badanregulatorsektoral. Iklim persaingan usaha yang sehat akan menjamin tercapainya efisiensi dan efektifitassistemperekonomian.Melaluipersainganusahayangsehatpula,akan terjamin adanya kesempatan berusaha yang sama antara pelaku usaha besar, menengahdankecil.Selainitu,persainganusahayangsehatakanmeningkatkan daya saing industri dalam negeri sehingga mampu bersaing baik di pasar domestik maupun pasar internasional. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa penegakan hukum persaingan dan implementasi kebijakan persainganyangefektifakanmenjadipengawalbagiterimplementasinyasistem ekonomipasaryangwajar,yangakanbermuarapadapeningkatankesejahteraan rakyatIndonesia.

KASUSPERSEKONGKOLANTENDER
Kepala Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Perwakilan Medan Verry Iskandar mengatakan, lebih dari 80% laporan dan kasus yang ditangani oleh KPPU berasal dari dugaan persekongkolan tender, yakni pelanggaran terhadapPasal22UUNo5Tahun1999tentangLaranganPraktikMonopolidan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Banyaknya laporan tersebut membuktikan persekongkolantendermasihmarakterjadi. 7

(footnotecontinued)
7MedanBisnisRabu,02012008,*hermansaleh,CatatanAkhir

71

Sebagaimana diketahui, tender atau lelang atau pengadaan ditengarai merupakansumberkebocorannegarayangpalingparah.Jikaasumsi30persen APBN dan APBD kita mengalami kebocoran bisa dibayangkan berapa besar kerugian yang harus ditanggung negara, dalam hal ini rakyat selaku pembayar pajak. Jika asumsi kebocoran tersebut benar, seandainya APBN 2007 untuk belanjamodaldanbarangsebanyakRp300triliun,makadapatdipastikanRp90 triliunnyalenyapmasukkantungkantungpribadipanitiatender,parapengguna angaran, dan para pengusaha/rekanan yang turut bersekongkol dalam pengadaan/tender, kata Verry Iskandar ketika menyampaikan catatan akhir tahunKPPU,kepadawartawan,Senin(31/12). Dikatakannya, maraknya persekongkolan tender seolah sudah menjadi tradisi danhalyangmafhumterjadidiberbagaiproyekpengadaanbarangdanjasabaik pemerintah maupun swasta. Terkadang harga dimarkup sedemikian rupa, spesifikasi pekerjaan dikurangi sehingga tidak heran ketahanan barang/jasa yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terjadi karena sudah adapengkondisian terlebih dahulu bagi pemenang untuk mengisi pundi pundipanitia/parapenggunabarangdanjasa. KPPU menemukan seringkali persekongkolan tidak terjadi dengan sendirinya, kebanyakan persekongkolan selalu melibatkan banyak pihak. Persekongkolan dapat terjadi dapat di antara para peserta tender dengan cara melakukan penyesuaian dokumen (comparing to bid submission), tindakan menyesuaikan harga (concerted action) sehingga pada intinya meniadakan persaingan atau yangterciptahanyapersaingansemu(shamecompetition),lanjutnya. Verry menambahkan, sejatinya, proses tender bertujuan untuk memperoleh barang/jasa yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup, dengan kualitas dan harga yang dapat dipertanggungjawabkan, dalam waktu dan tempat tertentu, secaraefektifdanefisien,dandilakukanmenurutketentuandantatacarayang berlakusesuaidenganperaturanperundangundangan.Ketidaktaatan terhadap ketentuan yang ada dapat menjadi indikasi telah terjadinya persekongkolan tender.

72

Satu hal yang perlu menjadi catatan dan renungan bersama adalah banyaknya hasil temuan KPPU atas berbagai kasus persekongkolan tender di mana pelaksana tender bukan pemilik perusahaan sebenarnya. Sehingga pelaksana tender bukanlah pengusaha sejati yang memiliki jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), akan tetapi calocalo yang terlibat jual beli proyek atau tender. Praktik pinjammeminjam perusahaan seolah sudah biasa sehingga selalumemperolehpembenaran,ungkapnya. Asosiasi pun ditengarai seringkali berperan menyuburkan praktik seperti ini. Asosiasiyangsejatinyamembinaanggotanyaagarmempunyaikemampuandan kompetensiyangsemakinbaik,yangterjadimalahpraktikbagibagitenderatau yang biasa dikenal dengan arisan tender. Bahkan seringkali hambatan masuk (barriertoentry)dilakukanolehasosisasipelakuusahadengancaramenjadikan suratdukungansepertiSertifikasiBadanUsaha(SBU)menjadikomoditashanya kepadapelakuusahadarikelompoknyasaja,sedangkanlainnyatidak. Jikainiyangterjadi,tentumasihjauhpanggangdariapi,masihjauhimpiankita untuk bisa melihat pengusaha yang bisa bersaing secara nasional dan regional/globalyangbetulbetulmengandalkankemampuandankompetensinya untuk bisa bersaing dan berdiri sejajar dengan perusahaanperusahaan asing lainnya. Yang bisa bersaing dengan tidak mengandalkan kedekatan pada penguasadanparapencari renteekonomiyanghanyamempunyaihasratuntuk memuaskandirinyasendiritanpamemikirkanpihaklain,ujarnya.

73

TEST/UMPANBALIK
1. Berdasarkan beberapa pendapatan tentang definisi pasar,coba saudara simpulkanbeberapavariabelyangharusadadalampasar. 2. Apayangdimaksuddengantindakanantipersaingan 3. Menurut pendapatan anda, masih perlukah campur tangan pemerintah dalammengaturmekanismepasaryangada. 4. BagaimanadayasaingindustriIndonesiadipasarglobal(biladilihatpada Tahun1982s/d1994) 5. Bagaimana peran pemerintah dalam persaingan (dalam sistem mekanismepasar)yangberlaku? 6. CobaandajelaskantentangstrukturindustridiIndonesia? 7. BagaimanadayasaingindustriIndonesiadipasarglobal? 8. Sebutkan5(lima)programutamaKPPU(komisiPengawasPersaingan Usaha)untukperiode20002005?

74

DAFTARPUSTAKA
Gilarso,T.PengantarIlmuekonomibagianmakro,Yogyakarta;Kanisius1992 Indonesia, Nomor 23/ MPP/ Kep/ 1/ 1998 tentang LembagaLembaga Usaha Perdagangan MedanBisnisRabu,02012008,*hermansaleh,CatatanAkhir See Kip Viscusi, John M.Vernon, and Joseph E.Harrington, Economics of RegulationandAntitrust,Lexington,MA:D.C.Heath,1992,forabbrief historyofindustrialorganization. UntukHerfindahlHirschmanindex,lihatF.M.SchererandDavidRoss,Industrial Market Structure and Economic Performance, third edition, Boston: Houghton Mifflin Company, 1980; or U.S. Department of Justice and FederalTradeCommission,HorizontalMergerGuidelines,diterbitkan April2,1992,dandiperbaikiApril8,1997,Washington,DC. WihanaKiranaJaya,1993,Judul:PengantarEkonomiIndustri,Penerbit:BPFE KeputusanMenteriPerindustriandanPerdaganganRepublik

75

GLOSARIUM
B
barriertoentry,73 Konsentrasi(Pemusatanpasar),59 konsentrasirasio,58

C
campurtanganpemerintah,61 comparingtobidsubmission,72 concertedaction,72

N
NRI(NaturalResourceIntensive),66

P
Pasar,54 PCI(PhysicalCapitalIntensive),66 Persekongkolan,72 persekongkolantender,71

E
empatperusahaanterbesar(CR4),62 externalpressure,67

H
HCI(HumanCapitalIntensive),66

S
SertifikasiBadanUsaha(SBU),73 shamecompetition,72 skalaekonomi,60 Strukturpasar,58

I
IndeksLerner,63 indeksRCA,66 industribayi,62 inwardoriented,65

T
TI(TechnologicalIntensive),67 Tingkatkonsentrasipasar,62

K
kodeSIC,58

U
ULI(UnskilledLabourIntensive),66

76

BAB4 TEORIOLIGOPOLIDANKOLUSI
BERBAGAIMODELOLIGOPOLI
Yangdimaksuddenganpasaroligopolidalamteoriekonomimikroadalahpasar yangterdapatbeberapapenjualsaja.Jikahanyaadaduapenjualdisebutduopoli, dan kalau lebih disebut oligopoli. Barang yang diperjualbelikan dapat bersifat homogendandapatpulabersifatdiferensiasi. Ciriumumyangterdapatdalampasaroligopoliadalahmasingmasingperusahan tidak tahu persis reaksi apa yang akan diambil oleh perusahaan lain, sebagai balasannya. Untuk itu dalam pasar oligopoli ada beberapa model. Modelmodel yangcukuppentingadalahCournot,Bertrand,Chamberlin,Kinkeddemanddan Stackelberg, model oligopoli yang tidak bergabung. Modelmodel kartel dan kepemimpinanhanyauntukpasaroligopoliyangbergabung. Dalam model Cournot dianggap barang yang dihasilkan bersifat homogen (identik)danstrukturbiayaproduksinyasamadenganbiayaproduksimarjinal= 0. Secara umum dapatlah diutarakan bahwa apabila di pasar adan perusahaan maka masingmasing perusahaan akan memproduksi output sebanyak n/n + 1 dari seluruh permintaan pasar. Dan secara keseluruhan mereka akan menghasilkan (n/(n+1) atau n (1/n+1). Dalam hal ini jelas jika bahwa semakin banyak perusahaan yang terdapat di pasar, maka akan semakin banyak pula jumlah output yang ditawarkan di pasar dengan tingkat harga jual yang lebih murah.Outputkeseimbangandalammodelinimendekatioutputkeseimbangan pasarpersaingansempurna. Dalam model Bertrand dianggap masingmasing perusahaan memperkirakan perusahaan pesaingnya tetap mempertahankan tingkat harga jual output, apa pun yang ditentukan oleh perusahaan pesaingnya. Model Bertrand dapat menentukan posisi keseimbangan stabil (stableequilibrium) dari pasar. Posisi tersebutditentukanolehtitikpotongantaraduakurvareaksiyangdimilikioleh masingmasingperusahaan.DalammodelBertrandinitidakmengarahketingkat keuntunganpasaryangmaksimumsertapadatingkatyanglebihrendahdariitu. Hal ini disebabkan karena dianggap masingmasing produsen tidak pernah memanfaatkanpengalamanpengalamannyayangtelahlalu. Dalam pasar oligopoli model Chamberlin dinyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasar terjadi apabila di pasar disepakati hanya ada satu harga. Hal ini disebabkandalammodelChamberlininimasingmasingperusahaanmenyadari bahwa mereka saling tergantung. Penetapan satu harga tersebut dimaksudkan untuk memaksimumkan keuntungan perusahaan masingmasing. Dalam model

modelChamberlinini,dianggapjugabahwamasuknyaperusahaanbarukepasar dimungkinkan, maka ada tendensi keseimbangan stabil yang terjadi dalam modelinitidakdapatdipecahkanmelaluimekanismealapasarmonopoli. Pasar oligopoli model kurva patah diformulasikan oleh Sweezy. Dalam model ini keseimbangan perusahaan ditentukan pada waktu garis permintaan yang dihadapi produsen patah. Karena pada tingkat ini berarti MR yang dihadapi produsen sama besar dengan MCnya, memang secara umum dapatlah diutarakanbahwakurvaMRdapatberpotongandengankurvaMCdimanasaja pada bagian kurva MR yang patah. Hal ini bermakna bahwa adanya perubahan struktur biaya produksi tidak akan berpengaruh terhadap tingkat output dan harga keseimbangan perusahaan. Berbentuk patah kurva permintaan yang dihadapioligopolisinimencerminkanperilakuoligopolisdipasar,yaituapabila iamenurunkantingkathargajual,makaiamengharapkanprodusenpesaingnya akan mengikuti kebijaksanaannya. Akan tetapi kalau ia menaikkan harga jual maka produsen pesaingnya tidak akan mengikuti kebijaksanaan. Bentuk kurva permintaanyangpatahadalahmanifestasidariadanyaketidakpastianoligopolis terhadap perkiraan perusahaan pesaing apabila ia menurunkan tingkat harga jual. Model ini dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa dalam pasar oligopoli tingkat harga output yang terjadi di pasar cenderung tetap tidak berubahubah. Dalam model oligopoli yang berikutnya, yaitu model Stackelberg dianggap salah satu produsen yang ada di pasar cukup kuat posisinya sehingga dapat memaksa perusahaan pesaingnya yang lain untuk mengakui dan mengikuti segala ketentuannya. Dalam hal ini perusahaan yang terkuat tersebut berperilaku seperti halnya perusahaan monopolis. Dalam model ini diutarakan bahwaapabilaiadipasarhanyaadasatuperusahaanyangkuat(dipasariajadi pimpinan), sedangkan perusahaan yang lain rela sebagai pengikut, maka keseimbanganpasaryangbersifatstabilakanterbentuk.Namun,apabiladipasar ada dua perusahaan yang samasama kuat dan keduaduanya berharap untuk menjadi pemimpin di pasar, maka keseimbangan pasar yang bersifat stabil tidaklah akan terbentuk. Dalam suasana seperti ini akan terjadi perang harga (price war). Perang harga tersebut akan berarti setelah salah satu perusahaan relamenjadipengikutdansetelahituberartikeseimbanganyangbersifatstabil laluterbentuk.

78

PENGANTARTEORIGAME
"GAMETHEORY"DARIAUMANNSCHELLING
Stockholm, Senin Pihak Royal Swedish Acadeny of Sciences, Senin (10/10), memberikan penghargaan Nobel Ekonomi 2005 kepada Robert J Aumann dan Thomas C Schelling. Keduanya dinilai telah mengembangkan apa yang dikenal sebagai Game Theory yang digunakan dalam penyelesaian konflik, seperti konflikdagangataubisnis.Bahkan,jugabisadikembangkandalampenyelesaian perang. Aumann (75), warga Amerika Serikat keturunan Yahudi yang kini dosen di UniversitasHebrew,Jerusalem(Israel),danSchelling(84),dosendiUniversitas Maryland,AmerikaSerikat,melaluiteoriyangmerekakembangkantelahsangat membantu memahami berbagai bentuk konflik dan kerja sama. Dengan demikian,keputusanpolitikatauperundinganbisadiambilgunamenyelesaikan sebuahkonflikapakahitukonflikbisnis,dagang,ataupunperang. Game Theory (teori permainan) ini merupakan sebuah sains atau analisis strategi yang mencoba untuk menentukan apa aksi yang dilakukan para pemain yang berbeda, guna menjamin hasil terbaik bagi masingmasing. Pemainyangberlainaninibisasajaantaramitradagang,pengusahadanserikat pekerja, ataupun antarsindikat kriminal. Teori ini juga bisa dipakai dalam penentuanhargapasar. Schelling memperkenalkan teori ini ketika masih terjadi perang dingin antara AmerikaSerikatdanbekasUniSoviet.DenganmetodeGameTheory,Schelling menjelaskanisuisukuncidieraitu,keamananglobal,danperlombaansenjata. Menurut dia, kemampuan untuk membalas lebih berguna dari kemampuan untukmenahanserangan. Pandangan ini telah terbukti sangat relevan dalam pemecahan konflik dan upaya untuk menghindari perang, ujar pihak Panitia Nobel. Teori yang dikembangkanSchellinginilantasdikembangkanAumann.Aumannmenerapkan pendekatananalisismatematikagunamenekankanalternatifalternatifyangada dalamsebuahkonflik. Seperti dijelaskan panitia Nobel, dari pengembangan ini, Aumann sampai pada sikap, lebih baik menjalin kerja sama dibandingkan konflik (perang). Lebih

79

mudah memperoleh relasi jangka panjang daripada berkonflik. Itu sebabnya beberapaorangataunegaralebihsukabekerja,dibandingkanmenderitakarena konflik,ujarpihakNobel. Game Theory ini memunculkan ide pentingnya sebuah pemecahan dan pendekatan atas konflik secara umum, ujar Aumann dari Israel ketika diberi tahusoalpenghargaanini.PihakNobelmelihatGameTheoryinimemangbisa diterapkanmelampauimasalahataukonflikekonomi.(Reuters/AFP/ppg)

JENISJENISGAMETHEORYYANGPOPULER
(Vibiznews Sales 1 ) Game theory mempelajari interaksi yang terjadi antara pihakpihak yang yang terlibat konflik. Setiap pihak tentunya berusaha memilih strategi yang akan memaksimalkan keuntungan baginya. Game theory banyak memainkanperanpadailmusosial. Gametheoryterdiridaribeberapajenis,yangpopularantaralain: 1. Zerosumgame,iniadalahwinlosesolution.Dimanajikasatupihak menang,makapihaklainpastikalah.Jikasatupihakmemperoleh keuntungan/manfaat,makaitumerupakanhargayangharusdibayar olehpihaklain.Contohpermainanyangbertipezerosumgameantara lainadalahcatur. Nonzerosumgame,dimanajikasatupihakmemperolehkeuntungan, makapihaklaintidakpulakalah.Pihakpihakyangterlibatbisa melakukankompromi,sehinggamemperolehsolusiyangbermanfaat bagisemuanya.Contohnyadalamduniasales,salesmanberhasilmenjual produknyadanmeemnuhitarget,sementarapelangganjugaberhasil memperolehprodukyangiabutuhkan.Samasamabermanfaatbagi semuapihak,bukan?

2.

Prisonersdilemma,salahsatubentuknonzerosumgamenamuntidak terdapatkerjasamaataupunkomunikasiantarakeduabelahpihak. Diilustrasikanprisonersdilemmainiyaituduapenjahatyangditangkap dandiinterogasisecaraterpisah.Jikamerekaberduasamasama mengaku,makakeduanyaakanmenjalanihukumanterberat.Jikasalah


1http://www.vibiznews.com/1new/journal.php?id=29&sub=journal&page=sales10/10/20073:43:46PM

3.

80

satumengaku,makatemannyaakandiganjarhukumanlebihberatdania sendiridikurangi.Sementaraitujikakeduanyatidakmengaku,maka akanmemperolehhukumanterringan.Masalahnyaadalah,keduanya tidaktahuapayangakandilakukanolehpihaklawan.Prisonersdilemma sendiriseringterjadidalamkehidupansehariharitanpadisadari. Misalnyaantarasatuperusahaandengankompetitornya,dimana samasamatidakmengetahuiapayangakandikerjakanolehpihaklawan dantidakadakomunikasiantarkeduanya.Kemudianjugabanyak aplikasinyadiduniapolitikantarapolitisidanlawanpolitiknya.

KARTELDANKOORDINASIHARGAOLIGOPOLI
Kartel adalah gabungan (organisasi resmi) dari para produsen yang menjual output di pasar oligopoli. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan perusahaanperusahaan anggotanya, yaitu dengan jalan menentukan kebijaksanaankebijaksanaan yang berlaku untuk seluruh perusahaandalamkartel. Kartel dibentuk pada umumnya untuk mengatasi ketidakpastian perilaku perusahaanperusahaan pesaing dengan mengadakan Collusive agreement. Dengan penggabungan seperti ini produsenprodusen secara bersamasama akan berperilaku seperti halnya monopolis. Secara garis besar ada dua jenis kartel, yaitu kartel dengan tujuan membagi pasar. Suasana ini adalah mirip denganmonopolisyangmempunyaibeberapapabrik(multiplantmonopoly). Dalam model ini masalah yang dihadapi kartel tidaklah hanya menentukan tingkathargadanjumlahoutputoptimumyangharusdiproduksiolehkartelagar keuntungannya maksimum namun juga penentu jatah output yang harus diproduksi oleh masingmasing produsen anggota dan juga pembagian keuntungan antar mereka. Pada prinsipnya output optimal juga pembagian keuntungan antar mereka. Pada prinsipnya output optimal terjadi pada waktu kurva MR kartel dipotong oleh kurva MCnya dari bawah. Keberhasilan suatu karteldalammencapaitujuanpadaumumnyaterletakpadaderajatkewibawaan kartel di mata perusahaanperusahaan anggotanya. Kartel yang kurang berwibawa dan kurang disiplin di dalam menangani kecurangankecurangan yang dilakukan oleh para anggotanya dan pada umumnya akan mengalami kegagalan. Bentuklaindaripenggabunganprodusenyangmenjualoutputdipasaroligopoli adalah model kepemimpinan harga. Dalam model ini perusahaan yang

81

mempunyaiposisipalingkuatakanbertindaksebagaileadersedangperusahaan yanglainbertindaksebagaifollower.Modelinilebihbanyakdipraktikkankarena dalammodelinisemuaperusahaananggotamempunyaikebebasanpenuhdalam melakukan kegiatan penjualan dan produksinya. Dalam model ini ada tiga bentukpenggabungan,yaitumodel kepemimpinanhargaolehperusahaanyang dominan dan model kepemimpinan harga oleh perusahaan yang bersifat barometris.

STUDIKASUS 2 :LIBERALISASIINDUSTRIMINYAKIRAKDANRI

SETELAH perang Irak berakhir, struktur pasar dan industri minyak dunia akan mengalami perubahan besar. Namun, masih butuh proses panjang yang akan ditentukan oleh sejauh mana Amerika Serikat mampu mengkonsolidasikan kekuasaannya atas Irak. Sebagai negara pemenang perang, kini AS kembali mempunyai peluang yang pernah hilang selama 40 tahun sejak kelahiran Organisasi Negaranegara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mengatur tingkat harga,strukturpasar,danindustriminyakdunia. Dengan dikuasainya Irak oleh AS, kini AS dapat mengimplementasikan agendanya untuk menggiring pasar minyak dunia tidak lagi dikendalikan oleh OPEC. Irak dengan cadangan terbukti sekitar 112 miliar barrel, dalam waktu sekitarsepuluhtahunkedepanakanmampuberproduksimenyamaiRusiaatau ArabSaudimenjadisekitar10jutabarrelperhari. Jumlah ini sangat potensial untuk memperlemah dan bahkan membubarkan OPECdenganterlebihdahuluIrakkeluardariOPEC.Untukmencapaitujuanini, pemerintahanbaruIrakpascaperangakansegeramelakukanliberalisasiindustri minyak Irak yang diikuti oleh privatisasi INOC (Iraq National Oil Company BUMN minyak Irak yang selama ini mengontrol cadangan dan tingkat produksi minyakIrak). Pada titik ini, terlihat jelas ada kesamaan dan benang merah antara apa yang akan terjadi di Irak pada masa mendatang dengan apa yang sedang terjadi di
2Kurtubi/DirekturCenterforPetroleumandEnergyEconomicsStudies(CPEES)danStafAhli

DirekturPengembanganPertamina.

82

Indonesiasaatini.Keduanyamerupakanprosesyangkalauterusberlanjutakan berujungpadamelemahnyadanselanjutnyabubarnyaOPECsebagaiorganisasi yangmembelakepentingannegaraprodusenminyakdunia.

Bedanya, Irak akan meliberalisasi dan memprivatisasi industri minyaknya setelah kalah perang dari AS, sedangkan Indonesia melakukan liberalisasi dan privatisasi industri minyak nasionalnya bukan merupakan hasil dari suatu peperangan atau operasi militer, namun lebih merupakan hasil "kesadaran" sendiri. Liberalisasi industri perminyakan di Indonesia dilakukan lewat penciptaan perangkatperundangundangan.Langkahlangkahyangtelahdiambilselamaini mengarahkepadaliberalisasiindustriperminyakan,sekaligusprivatisasiBUMN minyaknasional(Pertamina). Programinidilakukansecarasistematisdenganentrypointmelaluipencabutan Undangundang(UU)Nomor8Tahun1971danpemberlakuanUUMigasNomor 22 Tahun 2001. Langkah yang diambil oleh pemerintah ini merupakan implementasi dari letter of intent (LoI) dengan Dana Moneter Internasional (IMF). UU Migas Nomor 22 Tahun 2001 merupakan tonggak bagi liberalisasi dan privatisasi perminyakan di Indonesia dengan menghapus penguasaan dan kontrol Pertamina atas cadangan dan produksi minyak mentah Indonesia dan membukajalanbagiliberalisasipasarbahanbakarminyak(BBM)dalamnegeri. Untuk menghilangkan kontrol Pertamina atas cadangan dan tingkat produksi minyak mentah, maka Kuasa Pertambangan (KP) yang selama ini dipegang PertaminaberdasarkanUUNomor44Tahun1960danUUNomor8Tahun1971 harusdicabut. Lebih mengkhawatirkan lagi, setelah KP diambil oleh pemerintah, bukannya diserahkankepadaBadanPelaksana(BP)Migassebagaipihakyangmengontrol perusahaan minyak asing (KPS), namun oleh UU Nomor 22 Tahun 2001 lewat Pasal1butir5danPasal12Ayat(3)justrudiserahkankepadaKPSatauinvestor hulu. Langkah yang hampir mirip juga sedang dan akan dilakukan di negara anggota OPEC lainnya, seperti Venezuela, Nigeria, Aljazair, dan tentunya Irak. Tak ayal

83

lagi, langkah ini merupakan cara yang sangat sistematis, yang dapat melumpuhkanOPECdaridalam. Sebab, manakala kontrol produksi anggota OPEC sudah tidak lagi berada di bawah BUMNnya, terlebih kalau BUMNnya sudah terjual, maka posisi OPEC dalammengatursuplaidanhargaminyakduniamenjadisangatlemah. Soalnya, pembatasan produksi perusahaan minyak oleh institusi pemerintah (bukanolehBUMN)dapatberakibatdiseretnyainstitusipemerintahtersebutke ArbitraseInternationalolehperusahaanminyakatauKPSyangmerasadirugikan karenadipaksauntukmengurangiproduksi.

Hal ini dialami oleh Venezuela karena Presiden Chavez mengurangi produksi perusahaanminyakatauKPSgunamemenuhipembatasanproduksiOPEC. DI Indonesia, liberalisasi industri minyak juga mencakup perubahan struktur pasar BBM dalam negeri dengan menghilangkan hambatan masuk (barrier to entry)bagipemainbaru.Hambatanbagimasuknyaperusahaanminyakasingdi pasarBBMdalamnegerilebihdisebabkanolehhargajualBBMyangrendah,di samping rendahnya ratarata biaya pokok produksi dan distribusi BBM Pertaminasebagaicalonpesaing. Ibarat Irak yang harus dilumpuhkan dulu persenjataannya sebelum diserang oleh AS, maka Pertamina yang mempunyai biaya BBM yang rendah harus diperlemahdulusebelummasuknyapesaingataupemainbaru. Hal itu dengan mengubah Pertamina dari sebuah perusahaan minyak terintegrasi(integratedoilcompany)berskalabesarmenjadiperusahaanminyak yangterpecah(unbundling)denganskalausahayangdiperkecil. Selain itu, UU Nomor 22 Tahun 2001 juga memberikan subsidi kepada pemain baru berupa izin untuk memakai aset dan fasilitas distribusi BBM Pertamina lewatBadanPengatur,tanpaperluharusmembangunsendiri. Sebab,kalaupemainbaruiniharusmembangunsendiri,tentupadatahapawal mereka tidak akan mampu bersaing dengan Pertamina. Sedangkan proses pembentukan harga eceran BBM dalam negeri diserahkan sepenuhnya kepada mekanismepersainganpasar(Pasal28Ayat2). Untuk memungkinkan BUMN Pertamina dijual, UU Nomor 22 Tahun 2001 mengamanatkanuntukmengubahstatusPertaminadariBUMNberdasarkanUU

84

menjadiPTPerseroberdasarkanperaturanpemerintah(PP)yangbelakanganini banyakdiributkan. Bagi perusahaan minyak dunia, liberalisasi sektor hilir industri minyak di Indonesia lebih penting ketimbang sektor hulu yang selama ini sudah dikuasai olehKPS,mengingatpasarBBMdalamnegerisangatlahbesardenganpenduduk sekitar220jutaorang.Inimerupakanpasaryangsangatmenggiurkandidalam jangkapanjang,terlebihkalaudayabelimasyarakatsudahmeningkatdanharga eceranBBMsudahmencapaitingkathargapasar. Sedangkan liberalisasi industri minyak Irak pascaperang kemungkinan akan lebih terkonsentrasi di sektor hulu. Sebab, sektor hilir industri minyak Irak tidaklah begitu besar mengingat penduduk Irak yang hanya sekitar 20 juta orang. Selainitu,meliberalisasisektorhilirakanberdampakpadahargajualBBMdalam negeri Irak harus dinaikkan sampai ke tingkat harga pasar. Ini merupakan langkahyangsulit,mengingatselamainihargaeceranBBMdalamnegeridiIrak sangatlah rendah, sekitar Rp 300 per liter (bandingkan dengan ratarata harga pasarBBMdiduniayangsekitarRp3.000perliter). Menurut Center for Global Energy Studies (CGES), liberalisasi dan privatisasi industri minyak Irak merupakan langkah yang harus ditempuh AS, mengingat Irak membutuhkan arus modal dari AS untuk membangun kembali industri perminyakandanperekonomianIrak. Setelah perusahaan jasa perminyakan (Oil Services Company) dari AS, seperti HalliburtondanBechtel,mendapatkankontraktanpatenderdiIrak,perusahaan perusahaanminyakraksasadariASpastiakansegeramengikutimemasukiIrak. SelamaperiodeembargoPerserikatanBangsabangsa(PBB),perusahaanminyak ASterhalangmasukkarenadilarangolehUUASsendiri. Sementara Saddam Hussein (mantan Presiden Irak) selama ini menggunakan sektor hulu industri minyaknya guna keluar dari embargo PBB dengan memberikan peluang bagi masuknya perusahaan minyak dari Perancis, Rusia, danCina.

85

Sebenarnya, Saddam Hussein sudah berhasil memperoleh dukungan dari anggota Dewan Keamanan PBB, namun sebagaimana diketahui, tetap saja AS menginvasiIraksampaiSaddamterguling. LiberalisasiindustriminyakIrakadalahmerupakanstrategiyangtepatbagiAS untuk dapat mengontrol cadangan dan produksi minyak Irak. Dengan jargon liberalisasi, terlebih kalau IMF ikut dilibatkan dalam proses pembangunan kembaliIrak,ASdiperkirakanakanmemperolehdukungandaribanyakpihakdi Irak. Dengan memprivatisasi BUMN minyak Irak (INOC), perusahaan minyak AS dengan mudah dapat mencaplok INOC sehingga kontrol atas cadangan dan produksiminyakIrakakanberpindahketanganperusahaanminyakAS. Dalam jangka panjang, AS akan dapat menggenjot produksi minyak Irak sebanyakbanyaknya sehingga dapat merusak keseimbangan pasar minyak duniayangdalam30tahunterakhirinidikendalikanolehOPEC.Untukini,Irak haruskeluardariOPECagartidakterikatolehkuota. BukankahsejakOPEClahirASsangattidaksetujudengankeberadaanorganisasi ini? Terutama sejak tahun 1973, di mana karena ulah OPEC masyarakat dan ekonomi AS sangat terpukul karena harga minyak dunia melambung dari 2 dollar AS per barrel menjadi 12 dollar per barrel, kemudian pada tahun 1979 OPECmenaikkannyamenjadi35dollarperbarrel? KinilahmomenyangsangattepatbagiASuntukmelemahkanOPECdaridalam, dengan memainkan kartu Irak. Keberhasilan upaya AS ini akan banyak bergantungpadasikapArabSaudisebagainegarapenghasilminyakterbesardi OPEC.KalauArabSaudiyangbanyakditudingASsebagainegarayangberadadi balik Peristiwa 11 September dapat membaca arah kebijakan AS di Irak, maka kemungkinan Arab Saudi akan menentang upaya AS untuk memperlemah atau membubarkanOPEC. Soalnya, kalau AS berhasil membentuk pemerintahan yang demokratis di Irak sehingga menjadi model bagi negaranegara Arab sekitarnya yang masih berbentuk monarki, maka dengan teori "domino demokratisasi" kelangsungan pemerintahanmonarkidiArabSaudi, Kuwait, dan negaranegaraTeluklainnya akanterancam.

86

Ancaman ini dapat menjadi senjata bagi AS untuk "memaksa" empat negara OPECyangmasihberbentukmonarki(ArabSaudi,Kuwait,Qatar,danUniEmirat Arab) agar mereka "membiarkan" OPEC diperlemah atau dibubarkan dan kemudiandiubahmenjadisemacamorganisasipenelitianyangtidakmempunyai kekuatanuntukmengontrolsuplaidanhargaminyakdunia. TerlebihsaatiniBUMNminyaknegaraOPECnonmonarkisedangdalamproses liberalisasi dan privatisasi, seperti Pertamina dari Indonesia, Sonatrach dari Aljazair,PDVSAdariVenezuela,danNNPOCdariNigeria. Kalau BUMN negara OPEC sudah dijual, maka kontrol produksi dan suplai ke pasar minyak dunia tidak lagi berada di tangan BUMN negara OPEC sehingga praktis OPEC tidak lagi bisa mengatur suplai, di samping Irak akan terus membanjiripasarsetelahinvestasiASmasuk. Akankah satusatunya organisasi penghasil komoditas strategis yang paling ditakuti AS ini dalam jangka panjang akan lenyap? Mari kita tunggu apa yang sesungguhnyaakandilakukanASsetelahberhasilmenaklukkanIrak.

87

TEST/UMPANBALIK
1. Jelaskanperbedaanyangsignifikantantaramodelmodeloligolpoli sebagaiberikut; a) ModelCournot b) DalamModelBertrand c) ModelChamberlin d) ModelKurvaPatah e) ModelStackelberg 2. GameTheory(teoripermainan)inimerupakansebuahsainsatau analisisstrategiyangmencobauntukmenentukanapaaksiyang dilakukanparapemainyangberbeda,gunamenjaminhasilterbaikbagi masingmasing.Pemainyangberlainaninibisasajaantaramitra dagang,pengusahadanserikatpekerja,ataupunantarsindikatkriminal. Teoriinijugabisadipakaidalampenentuanhargapasar.Sebutkan beberapajenisyangpopular? 3. Apayangdimaksdudengankarteldanmengapaperludibentukkartel?

88

DAFTARPUSTAKA
Arnold Harberger, Monopoly and Resource Allocation, American Economic Review,1954. Boadway, R.W. 1979. Public Sector Economics. Winthrop Publisher, Inc. Cambridge DennisCarltondanJefferyPerloff,ModernIndustrialOrganization,EdisiKedua, NewYork:HarperCollinsCollegePublishers,1994. ELLY ROOSITA ;Terigu Terindikasi Kartel; Menghalangi Hak Konsumen MendapatkanPasarAlternatif/KOMPAS,Kamis,30Juni2005 FaisalH.Basri&DendiRamdani,MakalahyangdipresentasikanpadaKonferensi Mengenai Perdagangan Dalam Negeri, Desentralisasi dan Globalisasi di Hotel Borobudur, Jakarta, Indonesia, pada tanggal 3 April, 2001, yang diselenggarakan dengan kerjasama antara Partnership for Economic Growth (PEG), the United States Agency for International Development (USAID) Gunawan Widjaja, A. Yani , Seri Hukum Bisnis: Merger Dalam Perspektif Monopoli,Publisher:RajaGrafindoPersada HazelJ.Johnson(HardcoverMay1995),BankMergers,Acquisitions&Strategic Alliances:Positioning&ProtectingYourBankintheEraofConsolidation byHazelJ.Johnson(HardcoverMay1995) Kip Viscusi, John M.Vernon, and Joseph E.Harrington, Economics of Regulation and Antitrust, Lexington, MA:D.C.Heath, 1992, for ab brief history of industrialorganization. Kurtubi/DirekturCenterforPetroleumandEnergyEconomicsStudies(CPEES) danStafAhliDirekturPengembanganPertamina. Richard Posner, The Social Costs of Monopoly and Regulation, Journal of Political,Economy,1975. RichardPosner,AntitrustLaw:AnEconomicPerspective,Chicago:Universityof Chicago Press, 1976. Diskusi ini mengikuti terminologi Posner. Penggunaan istilah antitrust policy sering dipergunakan secara bergantiandengancompetitionpolicy. http://www.vibiznews.com/1new/journal.php?id=29&sub= journal&page=sales10/10/20073:43:46PM

89

GLOSARIUM

D
duopoli,77

N
Nonzerosumgame,80

G
GameTheory,79,88

O
oligopoli,77

K
Kartel,81

P
Prisonersdilemma,80

M
modelBertrand,77,88 modelChamberlin,77,88 modelCournot,77,88 modelkurvapatah,78,88 modelStackelberg,78,88

Z
Zerosumgame,80

90

BAB5 MERGERDANINTEGRASIVERTIKAL
PENGANTAR
Mergeradalahpenyerapandarisuatuperusahaanolehperusahaanlain.Merger merupakan penggabungan usaha pada suatu nama perusahaan di mana salah satu perusahaan harus berbentuk PT. Setelah merger, perusahaan yang dibeli akankehilanganatauberhentiberoperasidenganhasilnyaadalahsebuahentitas yang lebih besar. Keuntungan utama melakukan merger adalah sederhana dan tidak semahal bentuk lain pengambilalihan perusahaan. Hal ini disebabkan karena masingmasing perusahaan yang melakukan merger telah mengkompromikannya dan setuju untuk mengkombinasikan operasi perusahaan, sehingga tidak ada keharusan untuk mengganti kepemilikan aset. Kerugianmelakukanmergeradalahkeharusanuntukmendapatkanpersetujuan para pemegang saham, karena untuk mendapatkan persetujuan tersebut dapat memakanwaktuyanglama.

DEFINISIMERGER
Menurut Abdul Moin (2003:5) 1 , merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaanyangkemudianhanyaadasatuperusahaanyangtetaphidupsebagai badan hukum, sementara yang lainnya menghentikan aktivitasnya atau bubar. PeraturanPemerintahRINo.27Tahun1998tentangPenggabungan,Peleburan, dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas menyebut merger sebagai penggabungan, akuisisi sebagai pengambilalihan, dan konsolidasi sebagai peleburan. Definisi merger menurut peraturan pemerintah tersebut adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah ada, dan selanjutnya perseroan yang menggabungkandirimenjadibubar. Brian Coyle (2000) dalam Gunawan Widjaja 2 (2002) menyatakan bahwa pada prinsipnya merger dan akuisisi tidak jauh berbeda. Keduanya terjadi pada saat dua atau lebih pelaku usaha bergabung secara operasional, baik untuk

1AbdulMoin,20060802,JudulMerger,Akuisisi&Divestasi,PenerbitEkonosia

2 Gunawan Widjaja, A. Yani , Seri Hukum Bisnis: Merger Dalam Perspektif Monopoli , Publisher : Raja GrafindoPersada

keseluruhan maupun sebagian usaha mereka. Perbedaan yang pokok terletak pada tiga hal utama, yaitu: (1) Ukuran relatif dari masingmasing perusahaan yang melakukan merger atau akuisisi, (2) Kepemilikan dari usaha yang digabungkantersebut,dan(3)Kontrolmanajemendariusahayangdigabungkan tersebut. MenurutCoyle,mergerdapatdiartikansecaraluasmaupunsecarasempit.Dalam pengertian yang luas, merger juga menunjuk pada setiap bentuk pengambilalihan suatu perusahaan oleh perusahaan lainnya pada saat kegiatan usaha dari kedua perusahaan tersebut disatukan. Pengertian yang lebih sempit merujuk pada dua perusahaan dengan ekuitas yang hampir sama menggabungkansumbersumberdayayangadapadakeduaperusahaanmenjadi satu bentuk usaha. Pemegang saham atau pemilik dari kedua perusahaan sebelum merger menjadi pemilik dari saham perusahaan hasil merger, dan top manajemen dari kedua perusahaan tetap menduduki posisi senior dalam perusahaansetelahmerger. Selanjutnya, Coyle menjelaskan bahwa suatu penggabungan usaha disebut mergerjika: Tidakadasalahsatuperusahaanyangbergabungdapatdisebutsebagai perusahaanpengambilalihatauperusahaanyangdiambilalih. Keduaperusahaanberpartisipasidalammembentukstrukturmanajemen perusahaanhasilpenggabungantersebut. Keduaperusahaanyangbergabungpadaumumnyamemilikiukuranyang hampirsama,yangartinyatidakadadominasiasetantarasatu perusahaanatasperusahaanyanglain. Hampir semua atau sebagian besar melibatkan share swap, di mana tidak terjadipembayarantunai,melainkanyangterjadiadalahpenerbitansahambaru yangditukardengankepemilikansahamdalamperusahaanyanglain. Merger adalah salah satu bentuk absorbsi (penyerapan) oleh satu perusahaan terhadap perusahaan lain. Jika dua perusahaan, A dan B, melakukan merger, makahanyaakanadasatuperusahaansaja,yaituAatauB.Padasebagianbesar kasusmerger,perusahaanyangmemilikiukuranlebihbesaryangdipertahankan hidup dan tetap mempertahankan nama dan status hukumnya, sedangkan perusahaan yang ukurannya lebih kecil (perusahaan yang dimerger) akan menghentikan aktivitasnya atau dibubarkan sebagai badan hukum. Pihak yang masih hidup atau yang menerima merger dinamakan surviving firm atau pihak

92

yang mengeluarkan saham (issuing firm). Sementara itu, perusahaan yang berhentidanbubarsetelahterjadinyamergerdinamakanmergedfirm.Surviving firm dengan sendirinya memiliki ukuran (size) yang semakin besar karena seluruhasetdankewajibandarimergedfirmdialihkankesurvivingfirm. Perusahaanyangdimergerakanmenanggalkanstatushukumnyasebagaientitas yang terpisah, dan setelah merger statusnya berubah menjadi bagian (unit bisnis) di bawah surviving firm. Dengan demikian ia tidak lagi bisa bertindak hukumatasnamanyasendiri(AbdulMoin,2003:6).

MACAM,JENISSERTAPENGERTIANEKSPANSI BISNIS
Perluasanatauexpansibisnisdiperlukanolehsuatuperusahaanuntukmencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif, serta untuk meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan. Ekspansi bisnis dapat dilakukan dalam beberapa metode, yakni:

1.MERGERATAUPENGGABUNGAN
Merger adalah penggabungan dari dua atau lebih perusahaan menjadi satu kesatuanyangterpadu.Perusahaanyangdominandibandingdenganperusahaan yanglainakantetapmempertahankanidentitasnya,sedangkanyanglemahakan mengaburkanidentitasyangdimilikinya.jenisjenismerger: MergerVertikal,Perusahaanmasihdalamsatuindustritetapibeda levelatautingkatoperasional.Contoh:Restorancepatsaji menggabungkandiridenganperusahaanpeternakanayam. MergerHorisontal,Perusahaandalamsatuindustrimembeli perusahaandileveloperasiyangsama.Contoh:pabrikkomputer gabungdenganpabrikkomputer. MergerKonglomerasi,Tidakadahubunganindustripadaperusahaan yangdiakuisisi.Bertujuanuntukmeningkatkanprofitperusahaandari berbagaisumberatauunitbisnis.Contoh:perusahaanpengobatan alternatifbergabungdenganperusahaanoperatorteleponseluler nirkabel.

93

2.AKUISISI
Akuisisi adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar. Contoh : AquadiakuisisiolehDanone,PizzaHutolehCocaCola,danlainlain.

3.HOSTILETAKEOVER
PengambilAlihanSecaraPaksa(Hostiletakeover)adalahsuatutindakanakuisisi yang dilakukan secara paksa yang biasanya dilakukan dengan cara membuka penawaran atas saham perusahaan yang ingin dikuasai di pasar modal dengan harga di atas harga pasar. Pengambilalihan secara paksa biasanya diikuti oleh pemecatan karyawan dan manajer untuk diganti orang baru untuk melakukan efisiensipadaoperasionalperusahaan.

4.LEVERAGEBUYOUT
Leveragebuyoutadalahteknikpengusaanperusahaandenganmetodepinjaman atau utang yang digunakan pihak manajemen untuk membeli perusahaan lain. Terkadangsuatuperusahaantargetdapatdimilikitanpamodalawalyangbesar.

MERGERDISEKTORPERBANKAN
Merger, konsolidasi, akuisisi adalah hal yang sangat umum dilakukan agar perusahaan dapat memenangkan persaingan,serta terus tumbuh dan berkembang. Joseph F. Sinkey (1983), menjelaskan motivasi yang mendorong bankuntukmelakukanmerger,antaralain: Untukmendapatkankesempatanberoperasidalamskalausahayang hemat, Gunameningkatkanpangsapasar, Menghilangkantidakefisienmelaluioperasionaldanpengendalian finansialyanglebihbaik, Kesempatanmenggabungkansumberdayaataupunpasaryangdimilikimasing masing Bank. Selain itu masih terdapat beberapa faktor yang mendorong motivasiuntukmerger,seperti:upayadiversifikasi,menurunkanbiayadana,dan menaikkan harga saham secara emosi (bootstrapping of earning per share) karenaadanyapengumumanakanmergerbagiBankpublik. Mergermerupakansalahsatupilihanterbaikuntukmemperkuatfondasibisnis, jikamergertersebutdapatmemberikansinergi.

94

Sutan Remy Syahdeini dalam makalah berjudul Merger, Konsolidasi dan Akuisisi Bank memberikan definisi merger atau penggabungan usaha adalah penggabungan dari dua Bank atau lebih dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu Bank dan melikuidasi Bankbank lainnya. Prasyarat melakukanmerger Hazel J.Johnson 3 (1995) menyatakan, prasyarat yang harus dianalisis terlebih dahuludarikeduaBankyangakanmelakukanmergeradalah: KondisikeuanganmasingmasingBank,mergersesamabanksehatatau karenacollapse Kecukupanmodal Manajemen,baiksebelumatausesudahmerger Apakah merger dapat memberi manfaat bagi pengguna jasa Bank tersebut? Johnson lebih lanjut menyatakansetiap lembaga yang akan melakukan merger, padaumumnyamempunyaibeberapaisupentingyangrelevanuntukdianalisis sebelummergerdilakukan,antaralain: Kapanwaktuyangtepatuntukmelakukanmerger? Bagaimanamengidentifikasikecocokanpasangan(partner)untuk merger? Bagaimanamengkomunikasikandenganbaikatasrencanamergerini kepadaseluruhpihakyangberkepentinganagarniatmergermempunyai dampakyangpositifdipasar? Bagaimanamelakukancara,yangakandilakukanuntukkonsolidasi diantaraBankyangmerger?

EVALUASIKEBERHASILANDANKEGAGALAN MERGER
Membuat proyeksi keberhasilan merger penting dilaksanakan, sebelum merger dilakukan secara legal. Tahapan diawali dengan due diligence (uji tuntas) atas perusahaan yang akan dikonsolidasikan. Penilaian dilakukan atas sinergi yang akandiperoleh,dilihatdarisinergioperasionaldansinergifinansial.
3HazelJ.Johnson(HardcoverMay1995),BankMergers,Acquisitions&StrategicAlliances:Positioning& ProtectingYourBankintheEraofConsolidationbyHazelJ.Johnson(HardcoverMay1995)

95

Sinergi operasional, umumnya dengan membandingkan sumber daya masing masing perusahaan, antara lain: Visi Misi dan tujuan perusahaan, perencanaan strategik, Sumber Daya Manusia, jaringan, pangsa pasar, Informasi Teknologi yangdigunakan,danbudayakerjamasingmasingperusahaan. Evaluasi finansial, didasarkan atas: analisis laporan keuangan perusahaan, berupaneracadanlabarugi,baikyangberupaonatauoffbalancesheet,sertafee basedincome.Metodayangdigunakanbermacammacam,salahsatunyamenitik beratkanpadacashflow,sebagaiberikut: Analisisproyeksiaruskasdenganmenggunakandiskonfaktorsesuai biayadanaperusahaan(Discountedcashflowapproach) Analisisyangdidasakanatasratiohargasahamdenganpendapatan(Price EarningRatio)dibandingkandengannilaiP/Edariperusahaansejenis Penilaianatasdasarnilaibuku,yangbeberapaposdarineracadisesuaikan denganperkiraanrisikoyangmungkinadasehinggamenguranginilai buku(Adjustedbookvalue) BanyakperusahaanatauBankyangmengalamikegagalansaatdilakukanmerger, disebabkan,antaralain: Hargayangditetapkansaatdilakukanmergerterlalutinggiakibatanalisis sebelumnyatidakakurat Sumberpembiayaanmergerberasaldaripinjamanberbiayatinggi Asumsiyangsalahdenganmengharapkanboomingmarket,yangternyata terjadisebaliknya Tergesagesa,sebelumdilakukanujituntasdenganbaik Perbedaankeduaperusahaanterlalubesar Budayakerjatakdapatdisatukan Krisismanajerialkarenainginmempertahankansemuamanajemenyang adadikeduaperusahaan

INTERGRASIVERTIKAL
Pasal 14, undangundang No5/1999 menjelaskan Yang dimaksud dengan menguasaiproduksisejumlahprodukyangtermasukdalamrangkaianproduksi atauyanglazimdisebutIntegrasiVertikaladalahpenguasaanserangkaianproses produksi atas barang tertentu mulai dari hulu sampai hilir atau proses yang berlanjutatassuatulayananjasatertentuolehpelakuusahatertentu.

96

Praktek Integrasi Vertikal meskipun dapat menghasilkan barang dan jasa dengan harga murah, tetapi dapat menimbulkan persaingan usaha tidak sehat yang merusak sendisendi perekonomian masyarakat. Praktek seperti ini dilarang sepanjang menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan atau merugikanmasyarakat. Kebijakan persaingan bertujuan untuk meminimumkan inefisiensi perekonomian yang diciptakan oleh tingkah laku perusahaanperusahaan yang bersifat antipersaingan. Ada dua penyebab distorsi perekonomian yang dapat menyebabkanpasarmenjaditidaksempurna.Pertama,eksternalitaspasaryang memungkinkan perusahaanperusahaan yang mempunyai kekuatan pasar menggunakankekuatantersebutuntukmenghancurkanpesaingnya(competitor elimination)dengancaratidakadil(unfairconduct).Kedua,kebijakan/intervensi pemerintah sendiri yang menimbulkan distorsi pasar dan inefisiensi perekonomian. 4 Penyebab pertama bersumber dari perilaku perusahaan sedangkan penyebab keduabersumberdariintervensipemerintahterhadapmekanismepasar. Kebijakanpersaingantidakhanyaterdiridariundangundanglaranganpraktek monopoli tetapi juga termasuk deregulasi dan liberalisasi ekonomi. Undang undanglaranganpraktekmonopolibertujuanuntukmengaturperilakuperilaku perusahaanyangbesifatantipersaingan.Disinilahpadadasarnyaruanglingkup peran KPPU. Sementara itu, deregulasi dan liberalisasi bertujuan agar mekanismepasardapatberjalandenganmeminimumkanintervensipemerintah yangdistortif. Beberapa tindakan atau cara tidak adil (unfair) dapat dilakukan perusahaan untuk memenangkan persaingan secara tidak sehat, misalnya tindakan kolusif dan tindakan yang menghancurkan pesaing (competitor elimination). Tindakan kolusif ialah perilaku beberapa perusahaan untuk mengatur harga secara bersamasama atau membagibagi pasar sedemikian rupa sehingga memaksimumkankeuntunganmasingmasingperusahaan.Perilakukolusidapat dilakukan dengan tersembunyi (tacit collusion) ataupun terbuka (explicit
4 Faisal H. Basri & Dendi Ramdani , Makalah ini dipresentasikan pada Konferensi Mengenai Perdagangan

Dalam Negeri, Desentralisasi dan Globalisasi di Hotel Borobudur, Jakarta, Indonesia, pada tanggal 3 April, 2001,yangdiselenggarakandengankerjasamaantaraPartnershipforEconomicGrowth(PEG),theUnited StatesAgencyforInternationalDevelopment(USAID)

97

collusion). Contoh perilaku kolusi terbuka adalah pembentukan kartel oleh perusahaanperusahaan. Sedangkan perilaku penghancuran pesaing (competitor elimination) adalah vertical restraints dan predatory pricing. Vertical restraint adalah pengaturan hubungan antara supplier dengan produsen atau antara produsen dengan distributor.Predatorypricingterjadiapabilasuatuperusahaansecaratemporer mengenakanhargarendahsebagaiupayauntukmembendungmasuknyapesaing kesuatupasar,mengenyahkanpesaingyangtelahadadidalamsuatupasar,atau mendiktepesaingdisuatupasartertentu. Di Indonesia ada beberapa bentuk tindakan antipersaingan. Pertama, tindakan anti persaingan yang dilakukan perusahaan untuk menghancurkan pesaingnya. TindakanyangdilakukanantaralainadalahmelakukanIntergrasiVertikalyang bersifat strategis (strategic vertical integration), resale price maintenance, dan pembagian pasar. Kedua, tindakan antipersaingan yang dilakukan oleh perusahaan dengan dukungan atau persetujuan pemerintah. Contohnya adalah asosiasiasosiasi pengusaha yang bertindak sebagai kartel atau tata niaga perdagangan.Ketiga,tindakanantipersainganyangdilakukanolehbadanbadan usahamiliknegaradenganrestupemerintah. Bentukbentuk tindakan antipersaingan di Indonesia yang terbanyak adalah yangtergolongkedalamkategorikeduadanketiga.Dengandemikian,penyebab utama tindakan antipersaingan adalah karena pemerintahbaik karena kebijakan distortif yang malah menciptakan perilaku antipersaingan maupun karena kepemilikan pada BUMN/Ddan kecenderungan memproteksi pasardi manaBUMN/Ditubergerak. Dalam kaitan dengan pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan Undang undang No.22/1998 yang sudah mulai diberlakukan secara efektif sejak 1 Januari 2001, muncul kekhawatiran membanjirnya berbagai peraturan daerah baruyangbersifatantipersaingan. Bahkan pada masa Orde Barujauh sebelum pelaksanaan otonomi daerah telah ada berbagai kebijakan pemerintah pusat maupun daerah yang bersifat antipersaingan. Kebijakantersebutdapatberupatariffbarrierssepertipungutanpajakataupun retribusi;dannontariffbarriersdalambentuktataniagaperdagangan,misalnya: pemberian hak monopoli atau monopsoni, penetapan harga dasar atau

98

maksimal, kuota ekspor barang dari suatu daerah, regional allocation market (rayonisasi)ataumonopoliolehBUMN/D.

99

TEST/UMPANBALIK
1. Coba Saudara jelaskan apa yang dimaksud dengan merger, dan apa keuntungandankeruganmelakukanmerger? 2. Jelaskanapayangdimaksuddengan: a) MergerVertikal b) MergerHorisontal c) MergerKonglomerasi 3. Jelaskanapayangdimaksuddenganistilahsebagaiberikut: 4. SebutkanpendapatHazelJ.Johnsonkondisiyangperludipertimbangkan perbankansebelummelakukanmerger? 5. Sebutkan beberapa sebab kegagalan perusahaan yang telah melakukan merger? 6. Jelaskan Pasal 14, undangundang No5/1999 yang berkaitan dengan IntegrasiVertikal? 7. Beberapa tindakan atau cara tidak adil (unfair) dapat dilakukan perusahaanuntukmemenangkanpersaingansecaratidaksehat,misalnya tindakan kolusif dan tindakan yang menghancurkan pesaing (competitor elimination). Jelaskan apa yang dimaksud dengan tindak kolusif dan competitorelimination?

100

DAFTARPUSTAKA
AbdulMoin,20060802,JudulMerger,Akuisisi&Divestasi,PenerbitEkonosia Faisal H. Basri & Dendi Ramdani , Makalah ini dipresentasikan pada Konferensi MengenaiPerdaganganDalamNegeri,DesentralisasidanGlobalisasi di Hotel Borobudur, Jakarta, Indonesia, pada tanggal 3 April, 2001, yang diselenggarakan dengan kerjasama antara Partnership for Economic Growth(PEG),theUnitedStatesAgencyforInternationalDevelopment (USAID) Gunawan Widjaja, A. Yani , Seri Hukum Bisnis: Merger Dalam Perspektif Monopoli,Publisher:RajaGrafindoPersada HazelJ.Johnson(HardcoverMay1995),BankMergers,Acquisitions&Strategic Alliances: Positioning & Protecting Your Bank in the Era of ConsolidationbyHazelJ.Johnson(HardcoverMay1995) HazelJ.Johnson(HardcoverMay1995),BankMergers,Acquisitions&Strategic Alliances: Positioning & Protecting Your Bank in the Era of ConsolidationbyHazelJ.Johnson(HardcoverMay1995) Wijaya,P.Helen.(1998),KinerjaBankUmumSwastaIndonesiaSebelumKrisis Perbankan, Jurnal Ekonomi. Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanegara.TahunIIINo.02. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 tentang Pemilikan Saham Dalam Perusahaan Yang Didirikan Dalam Rangka Penanaman Modal Asing (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 28, Tambahan Lembaran NegaraNomor3552);

101

GLOSARIUM
A
Akuisisi,94 Merger,91 MergerHorisontal,93 MergerKonglomerasi,93 MergerVertikal,93

C
competitorelimination,97,98,100

N
nontariffbarriers,98

E
explicitcollusion,98

P
Predatorypricing,98

H
Hostiletakeover,94

T
tacitcollusion,97 tariffbarriers,98 Tindakankolusif,97

I
IntegrasiVertikal,96

L
Leveragebuyout,94

U
unfair,97,100 unfairconduct,97

M
merger,91

V
Verticalrestraint,98

102

BAB6 PERANGHARGA
PENGANTAR
Situasikrisismoneterdewasaini"memaksa"pihakmanajemenperusahanuntuk semakin cepat tanggap akan perubahan lingkungan yang demikian cepat. Profesionalismetampaknyakinisemakindibutuhkan.Pengendalianperusahaan tidak lagi dapat dilakukan hanya berdasarkan intuisi atau pengalaman saja, namun pengetahuan menjadi faktor penting lain yang perlu dipadukan. Maka dalam kondisi resesi seperti yang kita hadapi saat ini, tugas manajemen dalam mengendalikanperusahaanmenjadilebihberatlagi. Untuk mencapai tujuan perusahaan, dibutuhkan koordinasi yang baik dari semua fungsi manajemen. Pada dasarnya semua fungsi tersebut sama pentingnya sebagai suatu sistem, namun pemasaran merupakan fungsi yang mempunyai intensitas hubungan paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal justru dalam lingkungan itulah perusahaan mempunyai keterbatasan yang paling besar dalam pengendaliannya. Maka seringkali dikatakan bahwa pemasaran merupakan urat nadi perusahaan, dalam arti sangat kritis kedudukannya dalam menentukan kelangsungan hidup perusahaan, dan berperanpentingdalampengembanganstrategi.

STRATEGIPENETAPANHARGA
Disiniakandibahassecaraspesifikkonteksstrategipemasarandalamkaitannya denganpenetapanharga(pricingstrategy),denganmenekankanpadasalahsatu model penetapan harga. Strategi pemasaran sendiri dapat dibahas secara lebih rinci apabila dikaitkan dengan berbagai unsur, seperti kepuasan pelanggan, pasar, bauran pemasaran, siklus, hidup produk, ataupun dengan pemasaran internasional.. Selama periode di mana pertumbuhan ekonomi dan pendapatan meningkat, faktor nonharga sempat menjadi kunci keberhasilan penjualan. Namun dalam tahuntahun terakhir, seiring dengan perubahan makro ekonomi yangmengakibatkaninflasi,pertumbuhanpendudukyangsemakinlambat,dan semakin maraknya kompetisi, maka faktor harga menjadi salah satu problem utamayangharusdihadapiparamarketer 1 .
1VerinaH.Secapramana,1999,Surabaya,, verina@sby.dnet.net.id,Poweredby:SECAPRAMANA.Com.Inc.

Copyright@2000AllRightsReserved

(footnotecontinued)

Harga merupakan elemen penting dalam strategi pemasaran dan harus senantiasa dilihat dalam hubungannya dengan strategi pemasaran. Harga berinteraksi dengan seluruh elemen lainnya dalam bauran pemasaran untuk menentukanefektivitasdarisetiapelemendankeseluruhanelemen.Tujuanyang menuntun strategi penetapan harga haruslah merupakan bagian dari tujuan yangmenuntunstrategipemasaransecarakeseluruhan.Olehkarenaitutidaklah benar bila harga dipandang sebagai elemen yang mandiri dari bauran pemasaran, karena harga itu sendiri adalah elemen sentral dalam bauran pemasaran. Harga merupakan satusatunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikian atas penggunaan suatu barang atau jasa. Pengertian ini sejalan dengan konsep pertukaran(exchange)dalampemasaran. Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Tingkat harga yang ditetapkan mempengaruhi kuantitas barang yang dijual. Selain itu secara tidak langsung harga juga mempengaruhi biaya, karena kuantitas yang terjual berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan efisiensi produksi. Oleh karena itu penetapan harga mempengaruhi pendapatan total dan biaya total, maka keputusan dan strategi penetapanhargamemegangperananpentingdalamsetiapperusahaan. Sementara itu dari sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Nilai (value) dapat didefinisikan sebagai rasio antara manfaat yang dirasakan dengan harga. Dengan demikian padatingkathargatertentu,bilamanfaatyangdirasakankonsumenmeningkat, makanilainyaakanmeningkatpula.Seringkalipuladalampenentuannilaisuatu barangataujasa,konsumenmembandingkankemampuansuatubarangataujasa dalammemenuhikebutuhannyadengankemampuanbarangataujasasubstitusi. Peranhargamemilikiduaperananutamadalamprosespengambilankeputusan parapembeli,yaituperananalokasidanperananinformasi.Perananalokasidari

104

harga adalah fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan kekuatan membelinya. Dengan demikian adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan kekuatan membelinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatifyangtersedia,kemudianmemutuskanalokasidanayangdikehendaki. Peranan informasi dari harga adalah fungsi harga dalam "mendidik" konsumen mengenai faktor produk, misalnya kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasidimanapembelimengalamikesulitanuntukmenilaifaktorprodukatau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yangmahalmencerminkankualitasyangtinggi.

TUJUANPENETAPANHARGA
Padadasarnyaadaempatjenistujuanpenetapanharga,yaitu:

1. TUJUANBERORIENTASIPADALABA
Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi. Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimisasi laba. Dalam era persaingan global, kondisi yang dihadapi semakin kompleks dan semakin banyak variabel yang berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan, sehingga tidak mungkin suatu perusahaan dapat mengetahui secara pasti tingkat harga yang dapat menghasilkanlabamaksimum. Olehkarenaituadapulaperusahaanyangmenggunakanpendekatantargetlaba, yakni tingkat laba yang sesuai atau pantas sebagai sasaran laba. Ada dua jenis targetlabayangbiasadigunakan,yaitutargetmarjindantargetROI(ReturnOn Investment)

2. TUJUANBERORIENTASIPADAVOLUME
Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang menetapkan harganyaberdasarkantujuanyangberorientasipadavolumetertentuatauyang biasa dikenal dengan istilah volume pricing objective. Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar.Tujuaninibanyakditerapkanolehperusahaanperusahaanpenerbangan.

105

3. TUJUANBERORIENTASIPADACITRA
Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankancitraprestisius. Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu (image of value), misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya merupakan harga yang terendah di suatu wilayah tertentu. Pada hakekatnya baik penetapan harga tinggi maupun rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang ditawarkanperusahaan.

4. TUJUANSTABILISASIHARGA
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasihargadalamindustriindustritertentu(misalnyaminyakbumi).Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri(industryleader).

5. TUJUANTUJUANLAINNYA
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindaricampurtanganpemerintah. Tujuantujuan penetapan harga di atas memiliki implikasi penting terhadap strategi bersaing perusahaan. Tujuan yang ditetapkan harus konsisten dengan cara yang ditempuh perusahaan dalam menetapkan posisi relatifnya dalam persaingan. Misalnya, pemilihan tujuan laba mengandung makna bahwa perusahaanakanmengabaikanhargaparapesaing.Pilihaninidapatditerapkan dalam 3 kondisi, yaitu: a) tidak ada pesaing; b) perusahaan beroperasi pada kapasitas produksi maksimum; c) harga bukanlah merupakan atribut yang pentingbagipembeli. Berbedadengantujuanlaba,pemilihantujuanvolumedilandaskanpadastrategi mengalahkan atau mengatasi persaingan. Sedangkan tujuan stabilisasi didasarkan pada strategi menghadapi atau memenuhi tuntutan persaingan. Dalamtujuanvolumedanstabilisasi,perusahaanharusdapatmenilaitindakan tindakanpesaingnya.Dalamtujuanberorientasipadacitra,perusahaanberusaha

106

menghindari persaingan dengan jalan melakukan diferensiasi produk atau denganjalanmelayanisegmenpasarkhusus.

MODELPENETAPANHARGA
KotlerdanArmstrong(1994,h.341)berpendapatbahwaadaduafaktorutama yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan harga, yakni faktor internal perusahaan dan faktor lingkungan eksternal. Faktor internal perusahaan mencakuptujuanpemasaranperusahaan,strategibauranpemasaran,biaya,dan organisasi. Sedangkan faktor lingkungan eksternal meliputi sifat pasar dan permintaan, persaingan, dan unsurunsur lingkungan lainnya. Sejalan dengan teoriKotlerdanArmstrongtersebut,HarperW.Boyd,Jr.danOrvilleC.Walker,Jr. (1982)mengajukansuatumodelpengambilankeputusansecarabertahapuntuk penetapan harga dengan mempertimbangkan berbagai faktor internal perusahaan dan lingkungan eksternal. Mengingat banyaknya faktor yang harus diperhitungkan pada saat penetapan harga, maka keduanya menyarankan perlunya suatu prosedur sistematis dalam menetapkan harga, yang dirasakan akan sangat membantu tugas manajemen. Untuk itu mereka mengajukan suatu model proses pengambilan keputusan mengenai penetapan harga, yang disarankan untuk digunakan terutama pada saat untuk pertamakalinya keputusan harga akan dilakukan, misalnya saat pengenalan produk baru atau padasaatakandilakukannyanegosiasisuatukontrakkerja. Dalam model tersebut dibahas A) berbagai pengaruh dan kendala yang perlu diperhitungkan dalam penetapan harga, juga dibuat B) langkahlangkah proses penetapanharga,termasukanalisayangrincimengenaipermintaanpasar,biaya, dankompetisi.Namunsebagailangkahawalharuslahditetapkanterlebihdahulu tujuan penetapan harga yang konsisten dengan usaha dan strategi pemasaran perusahaan. Pembahasan mengenai yang terakhir ini telah dilakukan sebelumnya.

PENGARUHDANKENDALA
Terdapat banyak cara untuk menghitung harga, namun cara apapun yang digunakan, satu hal yang tetap harus diperhitungkan adalah faktor situasional, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Analisis internal lebih menekankanpadapenilaianatauidentifikasikekuatandankelemahandaritiap tiapdivisidalamupayauntukmencarikeunggulankeunggulanyangakandapat dipakaiuntukmembedakandiridaripesaing,sehinggaharusdilakukanmelalui

107

kacamata (sudut pandang) konsumen. Analisis eksternal adalah penilaian terhadap kekuatan yang berada di luar perusahaan, di mana perusahaan tidak mempunyai pengaruh sama sekali untuk mengendalikannya, sehingga perubahanperubahan yang terjadi pada lingkungan ini akan mempengaruhi kinerja semua perusahan dalam industri tersebut. Lingkungan eksternal mencakup situasi perekonomian umum, pelanggan, dan pesaing. Cara yang umumnya dilakukan dalam analisis situasional antara lain adalah analisis produk,analisispasar,analisispelanggan,dananalisislingkungan.Semuafaktor ini diperkirakan dapat mempengaruhi atau menjadi kendala dalam usaha mencapai tujuan perusahaan. Adapun faktor situasional yang dianalisa dalam modelpenetapanhargainiadalah:

STRATEGIPERUSAHAANDANSTRATEGIPEMASARAN
Pertanyaan yang mendasar dari strategi perusahaan adalah : " Bagaimana kita akan bersaing dalam industri ini?" Jadi strategi perusahaan terutama memperhatikan pendistribusian sumber daya yang ada pada daerahdaerah fungsionaldanpasar produk dalam upaya untuk memperoleh sustainable advantage terhadap kompetitornya. Porter (1980) mengemukakan tiga strategi generik, yaitu diferensiasi,fokus,dankepemimpinanharga.Strategipemasaran,yangtermasuk dalamstrategifungsional,umumnyalebihterincidanmempunyaijangkawaktu yang lebih pendek dibandingkan strategi perusahaan. Tujuan pengembangan strategi fungsional adalah untuk mengkomunikasi tujuan jangka pendek, menentukantindakantindakanyangdibutuhkanuntukmencapaitujuanjangka pendek,danuntukmenciptakanlingkunganyangmendukungpencapaiantujuan tersebut. Strategi fungsional perlu dikoordinasikan satu sama lain untuk menghindariterjadinyakonflikkepentingandalamorganisasi.

KARAKTERISTIKPASARSASARAN
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar menjadi kelompokkelompok pelangganyangberbeda,sedangkanprosesmemutuskanpasarmanayangakan dituju disebut target marketing yang menghasilkan target market (pasar sasaran). Pemahaman terhadap pasar sasaran dibutuhkan untuk mengetahui variabel apa saja yang mempengaruhi keinginan pelanggan dan menetukan keputusan membelinya. Baik pada pasar konsumen maupun pada pasar industrial, perlu diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan pelanggan atau benefit yang mereka cari, seberapa jauh dibutuhkan inovasi dalam

108

memperkenalkan produk tersebut, bagaimana lokasi geografis dari pasar sasaran,danapasajayangmenjadikebiasaanhidupmereka.

KARAKTERISTIKPRODUK
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk dapat didefinisikansebagaipersepsikonsumenyangdijabarkanolehprodusenmelalui hasil produksinya. Secara lebih terinci konsep produk total meliputi barang, kemasan,mereka,label,pelayanan,danjaminan,yangmempunyai tujuanakhir untukmencapaikepuasanpelanggan.

KARAKTERISTIKKOMPETITOR
MenurutPorter(1985,h.4),adalimakekuatanpokokyangberpengaruhdalam persaingan suatu industri, yaitu persaingan dalam industri yang bersangkutan, produksubstitusi,pemasok,pelanggan,danancamanpendatangbaru.Informasi informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis karakteristik persaingan yang dihadapiantaralainmeliputi: JumlahPerusahaandalamIndustri.Bilahanyaadasatuperusahaandalam industri,makasecarateoritisperusahaan,yangbersangkutanbebas menetapkanharganyaseberapapun.Akantetapisebaliknya,bilaindustri terdiriatasbanyakperusahaan,makapersainganhargaakanterjadi.Bila produkyangdihasilkantidakterdiferensiasi,makahanyapemimpin industriyangleluasamenetukaperubahanharga. UkuranRelatifSetiapAnggotadalamIndustri.Bilaperusahaanmemiliki pangsapasaryangbesar,makaperusahaanyangbersangkutandapat memeganginisiatifperubahanharga.Bilapangsapasarnyakecil,maka perusahaantersebuthanyamenjadipengikut. DiferensiasiProduk.Bilaperusahaanberpeluangmelakukandiferensiasi dalamindustrinya,makaperusahaantersebutdapatmengendalikan aspekpenetapanharganya,bahkansekalipunperusahaanitukecildan banyakpesaingdalamindustri. KemudahanuntukMemasukiIndustriyangBersangkutan.Bilasuatu industrimudahuntukdimasuki,makaperusahaanyangadasulit mempengaruhiataumengendalikanharga.Sedangkanbilaadahambatan yangmasukkepasar(barriertomarketentry),makaperusahaan perusahaanyangsudahadadalamindustritersebutdapatmengendalikan harga.Hambatanmasukkepasardapatberupapersyaratanteknologi,

109

investasimodalyangbesar,ketidaktersediaanbahanbakupokok/utama, skalaekonomisyangsudahdicapaiperusahaanperusahaanyangtelah adadansulitdiraiholehparapendatangbaru,ataupunkeahliandalam pemasaran. Pengaruh Lingkungan (tren ekonomi dan pembatasan hukum), Analisa ini meliputi faktor kondisi perekonomian yang disebabkan oleh siklus bisnis, inflasi/deflasi, kebijakan moneter, kebijakan fiskal, neraca pembayaran, perubahaniklimsosialdanpolitik,perkembanganteknologi,ataupunperubahan kebijakanpemerintah.

LANGKAHLANGKAHPENETAPANHARGA
Faktor utama yang menentukan dalam penetapan harga adalah tujuan pemasaran perusahaan. Tujuan tersebut bisa berupa maksimisasi laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakantanggungjawabsosial,danlainlain. Selain daripada itu langkah lain yang menjadi bahan pertimbangan untuk menetapkan harga yang sesuai dengan kondisi faktor internal dan eksternal perusahaanadalahsebagaiberikut:

ESTIMASIPERMINTAANDANELASTISITASHARGA
Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistik,oligopoli,ataumonopoli.Faktorlainyangtidak kalah pentingnya adalahelastisitaspermintaan,yakni"howresponsivedemandwillbetoachange inprice"(Kotler&Armstrong,1996,h.350).Permintaanmenentukanbatasatas dari rentang harga yang dimungkinkan bagi suatu produk. Permintaan akan menurun drastis bila harga terlalu tinggi. Biasanya terjadi hubungan yang terbalik antara harga dan jumlah permintaan, sehingga kurva permintaan bersifat negatif atau slope menurun. Namun produk tertentu yang dipandang bergengsi atau produk yang sulit dinilai kualitasnya secara objektif, bisa menghasilkan kurva permintaan yang positif. Ada pula pelanggan yang menggunakanhargasebagaiindikatordaristatusataukualitasproduktersebut, sehinggaterdoronguntukmembelilebihbanyakpadasaathargameningkat.

BIAYADANHUBUNGANNYADENGANVOLUMEPENJUALAN

110

Permintaan menentukan batas atas dari kisaran harga yang layak dan dapat ditawarkan oleh perusahaan atas produknya, sedangkan biaya menentukan batasbawahnya.Biayamerupakanfaktoryangmenentukanhargaminimalyang harus ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Harga suatu produk haruslah menutupi biaya untuk produksi dan pemasaran barang tersebut, paling tidak untuk jangka panjang, sebagaimana halnya pendapatan yang layak dterima oleh perusahaan atas investasi yang telah dilakukan dan resikoyangharusditanggungnya. Adaduajenisbiayayangumumnyadigunakandiperusahaan,yakni: Biayatetap(fixedcosts)yangsifatnyatetapuntukjangkapendek,tanpa dipengaruhiolehvolumeproduksiataupendapatandaripenjualan. Tercakupdidalamnyaadalahbunga,sewa,gajieksekutif,dandepartemen fungsional(sepertipembeliandanR&D)yangdibutuhkanuntuk mendukungprodukyangdihasilkanolehperusahaan.Karenabiayatetap secarakeseluruhantetapjumlahnyatanpatergantungpadavolumen, makabiayatetapperunitprodukakanmenurunapabilaperusahaan memproduksidanmenjuallebihbanyakproduktersebutdalamsuatu periodetertentu. Biayavariabel(variablecosts)bervariasisecarakeseluruhanterkait dengantarafproduksi,namunbiayaperunittetapsamatanpatergantung padajumlahproduksi.Tercakupdidalamnyaadalahbiayabahanbaku, kemasan,dantenagaburuhyangdiperlukanuntukmemproduksisetiap unitproduk.Dalamhubungannyadenganvolumepenjualan,adaduahal yangharusdiperhitungkanuntukpenetapanharga,yakniskalaekonomis (economiesofscale)dankurvabelajar(learning/experiencecurve).Dalam jangkapendek,skalaekonomisdiperolehdaripenggunaankapasitasyang adasecaramaksimal,sedangkandalamjangkapanjangperusahaan mendapatkannyadenganmembangunfasilitasyanglebihbesardanlebih efisien.Kurvabelajarmenghasilkanpenurunanbiayaproduksidanbiaya pemasaranperunitsejalandengansemakinbanyaknyapengalamanyang diperoleh.Carakerjayanglebihefisiendanakumulasiusahapemasaran telahdapatdirasakanhasilnya,yangterkaitdengandaurhidupproduk.

111

HARGADANBIAYAKOMPETITOR
Gunamemperolehposisibersaingyangdiharapkanuntuksuatuprodukataujasa dalam pasar sasarannya, manajemen harus memperhitungkan biaya dan harga dari kompetitor. Misalnya, supaya sukses menerapkan strategi harga rendah, maka manajemen harus yakin bahwa biaya produk memang lebih rendah daripada biaya pesaing, dan rendahnya biaya tersebut akan tercermin pada hargaprodukyangditawarkan.

METODEPENETAPANHARGA
Secara garis besar metode penetapan harga dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama, yaitu metode penetapan harga berbasis permintaan (customeroriented methods), berbasis biaya (costoriented methods), berbasis laba (profitoriented methods) dan berbasis persaingan (competitonoriented methods).

PENYESUAIANSTRUKTURHARGADENGANKONDISIPASAR
Apabila taraf harga telah ditetapkan berdasarkan semua pertimbangan di atas, untuk selanjutnya dapat terjadi fleksibilitas harga, di mana struktur harga divariasikansesuaidenganpermintaandanbiayaberdasarkanwilayah,segmen pasar,danlainlain.Penyesuaiankhususterhadaphargadapatdilakukandalam bentukdiskon,allowance,danpenyesuaiangeografis. Di samping semua faktor di atas, Kotler dan Armstrong (1994) menambahkan satufaktorinternalyangperlujugadipertimbangkandalamstrategi penetapan harga,yakniorganisasi.Manajemenperlumemutuskansiapadidalamorganisasi yangharusmenetapkanharga. Setiap perusahaan menangani masalah penetapan harga menurut caranya masingmasing. Pada perusahaan kecil, umumnya harga ditetapkan oleh manajemenpuncak.Padaperusahaanbesar,seringkalimasalahpenetapanharga ditanganiolehdivisiataumanajersuatuliniproduk.Dalampasarindustri,sales people diperkenankan untuk bernegosiasi dengan pelanggannya guna menetapkan kisaran harga tertentu. Dalam industri di mana penetapan harga merupakan faktor kunci (misalnya perusahaan minyak, penerbangan luar angkasa), biasanya setiap perusahaan memiliki departemen penetapan harga tersendiri yang bertanggung jawab terhadap departemen pemasaran atau manajemen puncak. Pihakpihak lain yang mempunyai pengaruh terhadap penetapan harga adalah manajer penjualan, manajer produksi, manajer keuangan,danakuntan.

112

BAGAIMANAMENGHADAPIPERANGHARGA?
Harga adalah sebuah cerminan dari nilai yang dipersepsikan oleh konsumen. Dalam sebuah persaingan untuk mendapatkan konsumen, perusahaan menggunakan taktik untuk mengalahkan pesaingnya. Salah satu taktik yang digunakanadalahharga.Denganmenciptakanhargayangnampakmurahsering menjadi tujuan, tetapi hal ini justru mengarahkan kepada menurunnya keuntunganindustribersangkutan. Perang harga dapat menciptakan situasi kehancuran secara ekonomi dan melemahkan secara psikologi yang harus dibayar mahal oleh individu, perusahaan,danturunyakeuntunganindustri.Tidakpedulisiapayangmenang, semua petarung kelihatan matimatian untuk menghakhirinya dibandingkan sebelum mereka menikmati persaingan. Dan akhirnya, perang harga menjadi suatu hal yang biasa. Hal ini terlihat jelas di industri telekomunikasi Indonesia yang berada dalam situasi perang harga. Adanya pengurangan harga, perdetik tagihan,danfreecallsadalahsenjatautamaprovidertelekomunikasimemasuki arena persaingan. Sedikit sekali mereka mengungkapkan tentang pelayanan, kualitas,ekuitasmerek,danfaktornonhargalainnyayangmungkinmenambah nilaisebuahprodukdanpelayanan.Jelasterlihatbahwasetiappersainganselalu berdasarkanpadahargadansetiapreaksiselaluberdasarkanpemotonganharga. Umumnya, perang harga terjadi karena ada anggapan bahwa harga di pasar tertentuterlalutinggiatauadanyakeinginanuntukmendapatkan pangsa pasar denganbiayapadamarjintersebut.Peranghargamenjadiumumkarenamanajer cenderung melihat bahwa merubah harga sesuatu hal yang mudah, cepat, dan manjur. Dengan memahami penyebab dan karakteristiknya, manejer dapat membuat keputusan tentang kapan dan bagaimana menghadapi perang harga, kapanmenghindari,dankapanmemulainya.

113

CARAMENGHADAPISEBUAHPERANGHARGA

Tabel di atas menunjukkan beberapa cara menghadapi persaingan harga. Jika usaha anda berada dalam kompetisi berdasarkan harga, anda dapat menggunakanbeberapacaranonhargauntukmenghadapinya.Namunjikaanda inginmerespondenganharga,andaharusmelakukandiagnosayangmendalam tentangsituasihargadipasar. Analisa situasi harga memberikan informasi penting untuk memilih strategi harga yang dibutuhkan. Dengan menggunakan informasi ini, menejemen membutuhkan untuk menentukan kisaran fleksibilitas harga dan menentukan bagaimana memposisikan harga relative terhadap biaya dan seberapa memungkinkandijadikandasarpenetapanhargaproduk.

114

PERSAINGANBERPENGARUHTERHADAP STRATEGIHARGA
Faktor permintaan dan biaya menentukan kisaran fleksibilitas harga. Dengan batas atas dan bawah, pertimbangan persaingan dan legaletika juga mempengaruhi pilihan sebuah strategi harga. Perbedaan harga antara permintaan dan biaya bisa lebar atau sempit. Apabila jaraknya lebar mengindikasikansebuahkisaranstrategiyangmemungkinkanuntukdilakukan, perbedaan yang sempit menunjukkan bahwa strategi akan lebih sulit untuk diterapkan. Strategi harga yang dipilih dipengaruhi oleh strategi pesaing, keadaanterkinidanmasadepan,pertimbanganlegaletik. Diagnosa yang baik setidaknya menyertakan empat kunci, yaitu isuisu konsumen seperti sensitivitas harga dan segmen konsumen yang mungkin terjadiapabilaadaperubahanharga;isuisuperusahaansepertistrukturbiaya, kemampuan, dan strategic positioning; isuisu pesaing seperti sturktur harga pesaing, kemampuan, strategic positioning; dan isuisu pengkontribusi atau pemaindiindustriyangmempengaruhidampakperangharga. Perusahaanyangberpikirulangdanmenggunakanempatkuncitersebutdengan cermatakanmenemukanpilihanyangbisamerekadapatkantermasukmengurai konflik, melawan dengan beberapa cara, atau mengevaluasi strategi mereka sebelumnya. Sangat penting sekali untuk mengetahui mengapa sebuah perang harga terjadi atau mungkin akan terjadi. Pentingnya menganalisa secara cermat tentang konsumen,perusahaan,pesaing,danpemainpendukungdalamindustrimaupun di luar industri yang mungkin mempunyai ketertarikan bagaimana beperilaku dalam perang harga menjadi keharusan bagi para pemain yang terlibat dalam perang harga. Misalnya, jika anda mengetahui tentang perilaku konsumen di industri tertentu, anda akan dengan mudah mendapatkan isuisu tentang konsumen apakah mereka sensitif terhadap harga atau mereka mempunyai pertimbangan lain selain harga (bisa kualitas atau kebanggaan) dalam memutuskan melakukan pembelian sebuah produk. Ini utama dan penting karena akan mengarahkan usaha anda menjadi customer centric organization. Selain itu dengan mencermati strategic positioning produk anda akan lebih mendapatkangambaranjelastentangarahpengembanganprodukandadipasar tanpa harus terpengaruh perang harga yang mungkin akan terjadi. Sebuah analisistentangpesaingsamapentingnya.Beberapakejadianperanghargayang tidakmenguntungkanterjadikarenasebuahperusahaanmelihatsebuahpeluang

115

meningkatkan pangsa pasar dan keuntungan melalui harga rendah, sementara tidakmemperdulikanbahwapesaingjugaakanmerespon.Bisnismembutuhkan perhatiandilevelstrategikterhadapduapertanyaansiapayangakanmerespon danbagaimana. Seorangmanajerprodukmemproyeksikanbagaimanapesaingakanmenentukan hargadenganmelacakpolapolakejadianmasalampau,memahamikejadianapa yang bisa memicu perubahan harga di masa lampau dan kapan mereka merespon perubahan harga dan berapa besarnya harga yang direspon. Ketika menganalisapersaingananda,hatihatimenentukansiapapesainganda,apakah harga sudah sesuai dengan strategic positioning mereka, bagaimana mereka membuatsebuahkeputusanharga,dankemampuanmerekasertasumberdaya yangdimiliki.Akhirnya,pentingsekaliuntukmemantaupemainlaindiindustri siapasajayangmemilikiketertarikandidalamnya.Kadangkadangmerekadapat membantu untuk menurunkan kompetisi harga melalui meningkatkan nilai produk. Isuisu yang ada biasanya mengenai profit marjin bagi supplier dan distributor,komisiuntuksales,danlainsebagainya. Perang harga memang sebuah fenomena yang harus dihadapi. Tidak jarang perusahaan yang frustasi bahkan gulung tikar akibat salah strategi. Tidak selamanya yang besar akan menang tapi yang kecil pun masih memiliki probabilitasuntukmencuripoin.(Referencesavailableuponrequest). Dalam industri yang sudah sangat tinggi intensitas persaingannya, memang sangatsulitmenerapkanstrategicmarketing,apalagiownerhanyamemilikivisi sales.Initerjadidibisnislab.medis,peranghargaberupapemberiankomisike dokter spertinya sudah tidak wajar besarnya, dengan harga yang sama, sebuah lab.medismemberikankomisihingga35%kedokter,bahkansampaiadayang berani memberikan komisi di depan (ijon), dengan situasi spt itu menurut, penerapan strategic marketing adalah solusinya, tetapi kendalanya adalah ke biaya, pasti memerlukan biaya yang cukup tinggi, ini memerlukan pemahaman dariowner. Strategi yang memainkan peran perang harga untuk persaingan hanya akan terjadi dan sukses dilakukan apabila segmen pasar yang dituju adalah pasar untukkalanganmenengahkebawah. Sebaliknyauntukkalanganmenengahkeatasselebihnyaakanlebihdipengaruhi olehkualitasdanpelayananyangdisajikanataspenawaransuatuproduk.Harga

116

bagi mereka merupakan pertimbangan kedua dan bersifat relatif apabila kepuasantingkatpertamanyasudahterpenuhi. Sedangkankalanganmenengah,merupakanpasaryangsangatkompleksdimana segalasesuatufaktorikutmempengaruhidanberperansertadalammenentukan keputusanuntukmemilihsuatuprodukataujasayangakandikonsumsinya. Memangtaktikyangkitalakukanharusmelihatdiferensiasidanpositioningdari producttersebut,dimanaatauposisiproductkitaberada.Untukkalanganyang nonpricesensitiveperubahanataupemotonganhargajustruakanmengundang pertanyaan, salah salah konsumen kita justru lari. memang perang harga mau tidakmauharuskitahadapi,hanyasajaKapandanSampaiKapankahkitaharus menggunakanstrategiperangharga,danapaparameternya. Intinya kita harus mengecek apakah harga jual yang ditawarkan oleh pesaing kitamasihmemilikiprofitapatidakbiladibandingkandengancostditempatkita. Jangansampaikitalatahmengikutitrenpasaryangbisamengakibatkankondisi perusahaanmerugi.

STUDIKASUS:PERANGHARGA
AWALMULATERJADIPERANGHARGAOLEHESIA
Iklanprodukfixedwirelessaccess(FWA)EsiamilikPTBakrieTelecommuncul pada harian Kompas pada tanggal 14 Juni 2006 (Rabu), 15 Juni 2006 (Kamis), dan 16 Juni 2006 (Jumat). Mengundang banyak perhatian karena dinilai sangat unikdancenderungmenjengkelkan,bahkankomunikasiyangdisampaikantidak seperti layaknya iklan telekomunikasi yang belakangan heboh dengan perang harga. Dengan menggunakan kombinasi iklan teaser dan iklan testimony, esia mengungkap faktafakta valid biaya telepon di negaranegara lain yang sangat murah, Esia membuka mata semua orang bahwa selama ini Indonesia adalah salahsatuNegaradengantariftelpontermahal. Produk Esia adalah salah satu provider telepon selular berbasis CDMA di Indonesia,dengankompetitornyayaituTelkomflexi,StarOne,danFren.Selama ini Esia secara konsisten melakukan perang tarif dalam penjualan produknya. Esia juga melakukan strategi bundling, serta menggaet Nokia untuk menjadi mitra Bakrie Telecom untuk menggebrak pasar dengan menggelar program paket yang diberi nama 'Gile Beneer 2X'. Strategi perang tarif dan program bundling yang diluncurkan Esia terbukti sukses di pasar segmen menengah ke

117

bawah.TebuktijumlahpelangganEsiaterusterdongkrakdarisebelum487.000 pelangganakhir2005menjadisekitar757.000.Dankebanyakanpelangganbaru tersebut karena program bundling (sumber detik.net 24/06/2006). Setelah sukses di pasar menengah ke bawah, kali ini Esia menggunakan media cetak suratkabardalamstrategipromosiyangditujukanuntuksegmenmenengahke atas. PrintadEsiatanggal14,15dan16Juni2006tersebutdapatsecaragarisbesar dikategorikan menjadi dua yaitu delapan printad teaser dan printad testimonial.

PRINTADTEASERBEGINIKAHNASIBINDONESIA
Terdapat 8 buah printad jenis teaser, dua iklan teaser pertama ditayangkan pada tanggal 14 Juni 2006, dua teaser selanjutnya tanggal 15 Juni 2006, kemudian keempat jawaban iklan teaser itu ditayangkan secara serempak tanggal 16 Juni 2006. Dengan menggunakan headline sebuah pertanyaan Di esia sering kali kami bertanyatanya harus beginikah nasib orang Indonesia? dan body copy berupa cerita dan paparan faktafakta yang menyatakan bahwa komunikasi di negaranegara lain lebih murah dibandingkan Indonesia. Serta visualisasi yang bercerita mengenai nasib orangorang yang mengalami kesusahanakibatmahalnyatariftelepondiIndonesia(Iklaninidikemasdengan visualyangsangatmenyentuhyangmenggambarkanpetaniyangharusberjalan puluhan kilo untuk menelpon, dan seorang ibu yang menahan kangen pada anaknya karena biaya SLI mahal, lalu seorang gadis yang tak mampu memiliki handphone). Kemudian solusi untuk keempat orang ini muncul pada harian kompas tanggal 16/06/2006. Dengan head line Dan harapan merekapun terwujud Esia mewujudkannya. Sebagai main concept dari promo ini, maka iklan ini ditayangkan dalam ukuran besar (1/4 halaman Koran), full color, dan selaluditempatkandihalamankanankolompalingkananagartampakmenonjol dandapatterlihatdenganmudaholehaudience. Iklan Teaser adalah iklan yang digunakan untuk menimbulkan curiousity pada konsumen terhadap produk atau event yang akan diluncurkan. Dengan menggunakan iklan teaser, dapat diperoleh customer awareness yang tinggi, karenadapatmenimbulkanattentiondanmemilikistoppingpoweryangtinggi. Iklan teaser dapat digunakan sebagai strategi untuk menembus clutter iklan padamediayangsemakinpenuhdanrumit.Halyangharusdiperhatikandalam membuat iklan teaser adalah kedua pesan tersebut harus berkaitan dan harus dipastikanbahwatargetaudiencemelihatkeduaiklantersebut,olehkarenaitu jarak waktu antara kedua pesan tidak boleh terlalu lama, esia mengganakan

118

selisih satu hari untuk setiap tayangan iklan untuk meretensi rasa penasaran darikonsumen.Selainituisipesaniklanitusendiripunharus kuatdanmampu menarik perhatian publik. Konsekuensi dari penggunaan iklan ini adalah biaya yang tidak sedikit, karena teknik ini hanya bisa efektif apabila frekuensi tayangnyacukuptinggi. Salah satu efek yang dapat ditimbulkan lewat iklan ini apabila dilakukan eksekusi, penempatan media dan frekuensi yang tepat adalah dapat dimunculkannyawordofmouth(promosiyangdilakukandarimulutkemulut). Suatu iklan teaser yang memiliki message design kuat dapat membuat sensasi serta mendorong audiencenya untuk saling membahas maksud dari iklan tersebutsatusamalain. Fakta bahwa komunikasi di Indonesia tergolong mahal adalah suatu hal yang sebenarnya belum disadari secara luas oleh masyarakat kita. Hal inilah yang menjadi communication objective dari iklan ini, dan ditargetkan pada audience kalanganAB(segmentasipembacaHarianKompas).Darisegicontentmessage, terdapatduaappealyanghendakditonjolkandalamkomunikasi,yaituemotional appeals bahwa Esia peduli dengan mahalnya tarif komunikasi di Indonesia dan rational appeals yang mengkomunikasikan product benefit dari Esia sendiri. Berbeda dengan iklaniklan sebelumnya yang secara eksplisit mengkomunikasikan keunggulan tarif, eksekusi iklan kali ini lebih bergaya corporate dan lebih ditujukan untuk memperkuat positioning Esia sebagai provider telekomunikasi termurah di Indonesia tanpa terkesan murahan. SecaraeleganmelaluiiklaniniEsiamenyampaikanbrandpromisebahwaKami peduli kebutuhan komunikasi Anda. Kami percaya komunikasi tidak harus memberatkankantungAnda.

REPETISIIKLANTESTIMONI
Pada Harian Kompas edisi Jumat 16/06/06, Disamping keempat iklan jawaban teaser terdapat 17 iklan lainnya dalam berbagai ukuran (kebanyakan iklan kolom ukuran antara. Hingga . B/W atau B/W dengan spot color) yang hampir memenuhi seluruh halaman Kompas. Kebanyakan iklan ini tidak menonjol secara visual, tetapi cukup menarik perhatian karena gayanya penyajiannya yang tidak biasa, jumlahnya yang banyak serta penempatannya yang dilakukan secara strategis di tengahtengah halaman. Ditulis dengan gaya beragam,daritulisandikartupos,suratcinta,suratbisnis,secarikkertas,SMS,e mail, dan lainlain. Iklan ini dibuat seakanakan adalah pernyataan dari para penggunaEsia(testimonial).Darisegicontent,isitestimonialtidakjauhberbeda dengan 4 iklan cetak utamanya, yaitu solusi terpecahkan dengan pulsa murah

119

Esia. Keputusan Esia untuk menayangkan ke 21 iklan ini pada hari Jumat sangatlah tepat, karena berdasarkan penelitian, tingkat attensi pembaca Koran terhadap printad pada hari Jumat yang berdekatan dengan weekend amatlah tinggi. Iklan testimonial memang saat ini banyak kita jumpai dan telah menjadi trend dalam dunia periklanan. Iklan jenis ini padadasarnya lebih menonjolkanaspek verbaldaripadavisual,katakatayangdiucapkanataudituliskanolehsipengguna menjadi kekuatan penting. Karena pada dasarnya konsumen menginginkan informasi yang dapat mereka percaya maka komentar dari orang awam yang erat dengan kehidupan dan realitas keseharian lebih dapat dipercaya dibandingkandenganpesanmarketingbiasa.Dikaitkandenganmessagesource dalam marketing communication, faktor trustworthiness (seberapa objektif dan jujur persepsi audience terhadap message source) dan likeability (seberapa menarik message source, humor, naturalness) mempengaruhi ketertarikan audience. Oleh karena itu iklan jenis ini harus tampil alamiah agar lebih meyakinkandaripadapersuasif.OlehkarenaitugayapenyampaianEsiadengan menggunakansuratbisnis,SMS,emaildsbsangatlahtepatkarenaformatformat tersebutsangatseringkitajumpaidalamkehidupankesehariankita. Esiamenayangkan17iklantestimonialinihampirpadasetiaphalamanKompas (repetitiveeffect)denganmaksuduntukmempertahankanexcitementdariiklan iklanteasersebelumnya,sebagaieyecather(audiencemenyadariiklantersebut karena frekuensinya yang tidak sedikit), meningkatkan brand recognition (brainwash terhadap konsumen agar mengkaitan brand Esia dengan frase murah).Sertauntukmeningkatkankeefektifaniklanteasersebelumnya(iklan teaserbegantungpadatingkatfrekuesitayang,semakintinggifrekuensitayang, semakin efektif penyampaian pesan), serta mengantisipasi apabila ternyata audiencetidakawareterhadapiklanteasersebelumnya.

STRATEGIKOMUNIKASIESIA
Esiadengancerdikmenggunakanstrategikomunikasidalamstrategikompetisi, sasaran Esia sebenarnya tak lain dan tak bukan adalah Telkom sebagai perusahaan monopoli telekomunikasi di Indonesia, fakta tentang tarif Telkom yangmahal,bukanlahhalyangbarudimasyarakatkita.Esiasebagaikompetitor mengangkat fakta ini dalam format iklan dan hal ini menjadi sebuah trik komunikasi yang luar biasa. Dengan memanfaatkan data valid, menggabungkannya dengan insight serta kemudian mengolahnya dari point of viewkomunikasiyangberbedasertamembuateksekusikreatifyangmenyentuh, hasilnya adalah iklan yang mengena dibenak masyarakat. Esia menggunakan

120

strategi pemasaran flank attack; yaitu menyerang titik kelemahan lawan, yakni telkomselsebagaimarketleaderberdasarkanmarketneeds,kelemahanTelkom adalah tarif telepon yang mahal. Strategi ini lebih efektif ketimbang apabila menggunakanseranganfrontal. Iklan bukanlah hujan pesan tanpa strategi. Iklan adalah sederetan fakta yang diolah dengan jujur dan terencana untuk kemudian dipublikasikan ke masyarakatuntukmendapatkansimpatihinggaujungujungnyakonsumenyang semula tidak tertarik menjadi tertarik, tidak simpatik menjadi simpatik. Dan padaakhirnyakarenakonsumenyangsemakinawaredan Simpatik terhadap brand Esia, mungkin hal ini dapat menjadi trigger untuk menaikkanpenjualan. Tetapi kemungkinan konsumen GSM tidak semudah itu beralih ke Esia, hal ini disebabkan oleh jariangan Esia yag masih terbatas dan kualitas yang masih dibawahratarata.Tetapibukanberartitidakmungkin,iklaniniakanmembawa dampak lebih besar seperti semakin tergeraknyanya konsumen untuk memperkuattuntutanterhadapteleponmurah.

PENUTUP
Penyusunanstrategisangatdibutuhkandalamsuatupersainganataupundalam menghadapi situasi lingkungan yang senantiasa berubah. Strategi penetapan harga, sebagai salah satu unsur dari strategi pemasaran, menjadi langkah penting bagi keberhasilan pemasaran suatu barang atau jasa. Model yang diuraikan di atas hanyalah salah satu alternatif dari sekian model penetapan harga yang pernah disusun. Model ini menawarkan suatu langkah yang sistematis dan dipandang akan dapat memudahkan tugas pihak manajemen dalam membuat keputusan mengenai harga. Di samping tahapantahapan yang sistematis, model di atas juga menyertakan berbagai faktor situasional yang dipandangdapatmemberikanpengaruhataupunmenjadikendala.

121

TEST/UMPANBALIK
1. Sebutkandanjelaskanlimajenistujuanpenetapanharga? 2. Sebutkanfaktorfaktor(menurutKotlerdanArmtrong)yangperlumenjadi bahanpertimbangandalammenetapkanharga 3. MenurutPorter(1985,h.4),adalimakekuatanpokokyangberpengaruh dalampersaingansuatuindustri,Sebutkandanjelaskan? 4. Sebutkandanjelaskan5langkah(faktorinternaldaneksternalperusahaan) yangharusmenjadipertimbanganperusahaandalampenetapanharga? 5. Sebutkandanjelaskantaktik(responnonharga)danteknik(Responharga) yangperluolehperusahaandalammenghadapiperangharga?

122

DAFTARPUSTAKA
Agustinus Sri Wahyudi, SE, MBA, Manajemen Strategik : Pengantar Proses BerpikirStrategik,Jakarta: Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D,2007 Strategi: Bagaimana Membangun KeunggulanKompetitif Richard Posner, The Social Costs of Monopoly and Regulation, Journal of Political,Economy,1975. Riyanto, Bambang, (2001), DasarDasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi keempat.Cetakankeenam.Yogyakarta:BPFE,2001. Sawir, Agnes, (2001), Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan.Jakarta:PTGramediaPustakaUtama. Sutrisno, (2000), Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta : PT Gramedia PustakaUtama. Verina H. Secapramana, 1999, Surabaya, , verina@sby.dnet.net.id , Powered by: SECAPRAMANA.Com.Inc.Copyright@2000AllRightsReserved

123

GLOSARIUM
B
barriertomarketentry,109 brandrecognition,120

L
learning/experiencecurve,111

C
competitonorientedmethods,112 costorientedmethods,112 customerorientedmethods,112

P
Peranharga,104 Perangharga,113 profitorientedmethods,112

E
economiesofscale,111 elastisitaspermintaan,110

R
Referencesavailableuponrequest,116

F
faktorsituasional,108 fixedcosts,111

T
tujuanpenetapanharga,105,122

V
value,104 variablecosts,111 volumepricingobjective,105

K
konseppertukaran(exchange),104

124

BAB7 WAJAHPERIKLANANINDONESIA
PENGANTAR
Penegakanetikaperiklanandikalanganperusahaanperiklananmenjadihalyang sangat penting, terutama di tengah lompatan teknologi dan informasi pada era globalisasi dewasa ini. Untuk itu, perlu segera upaya penyempurnaan terhadap tatakramadantatacaraperiklananIndonesia. Karenadampakglobalisasimemangberpengaruhterhadapberbagaiaspek,baik itu ekonomi, gaya hidup, maupun budaya. Termasuk, globalisasi dalam komunikasi khususnya periklanan yang memiliki kemampuan pula memicu sikapindividualistisdanmaterialis. Kritik dan kekhawatiran terhadap budaya iklan telah muncul di tengah masyarakat. Apalagi, dengan asumsi bahwa sebagian konsumen memiliki keterbatasandalammenilaiiklan.Halinidapatmenyebabkanbudayakonsumtif yang pasif sehingga iklan kerap dituding berorientasi hanya pada keuntungan bisnisdanmengabaikandampaksosialdimasyarakat. Penegakan etika periklanan di kalangan perusahaan periklanan demi kepentingan masyarakat luas. "Kesadaran menerapkan tatanan etika dengan mengacu pada aturan adalah wujud pemberdayaan pelaku dan industri periklanansendiriuntukikutmelindungibudayabangsa.

ETIKAPERIKLANAN
Sebagian lainnya dari penyempurnaan ini adalah untuk menampung tiga gejala penting yang menjadi penyebab terjadinya perubahah besar dalam industri periklanan saat ini, yaitu: (1) Lompatan teknologi komunikasi dan informasi yang memunculkan berbagai wujud pesan dan media periklanan baru, (2) Konvergensi media yang mengharuskan adanya konsistensi perlakuan antar media, antar klausal, dan (3) Kebutuhan untuk berkampanye pemasaran yang menyeluruhdanterpadu,sehinggamemunculkanjugabentukbentukjasadan metodebarudalamberprofesidanberpraktikusaha. Pada paragrafparagraf berikut dicantumkan butirbutir terpenting tentang penyempurnaanyangtelahdilakukan,maupunkeseluruhanaspektentangkitab TKTCPIini,yangselanjutnyadisepakatidisebutETIKAPARIWARAINDONESIA (EPI).

Dalam kaitan posisi, industri periklanan menyatakan diri bukan saja menjadi komponen terpenting, namun juga adalah inti dari komunikasi pemasaran. Bahkan lebih dari itu, industri periklanan menyatakan merupakan unsur yang takbisaditiadakan dalam proses pembangunan perekonomian bangsa dan negara,sekaligusikutmenegakkansendisendibudayaNusantara. Dalam kaitan komitmen, perlu disimak adanya ketegasan pula dalam beberapa isu penting periklanan, khususnya dalam halhal: (1) Swakrama, sebagai sikap dasarindustri periklanan yang dianut secarauniversal, (2) Menempatkan etika dalam struktur nilai moral yang saling dukung dengan ketentuan perundang undangan sebagai struktur nilai hukum, (3) Membantu khalayak memperoleh informasi sebanyak dan sebaik mungkin, dengan mendorong digencarkannya iklaniklan persaingan, meskipun dengan syaratsyarat tertentu, (4) Mengukuhkan paham kesetaraan jender, bukan sekadar persamaan hak, perlindungan, ataupun pemberdayaan terhadap perempuan, (5) Perlindungan terhadap hakhak dasar anak, (6) Menutup ruang gerak bagi eksploitasi dan pemanfaatanpornografidalamperiklanan,(7)Membukadiribagikemungkinan terus berkembangnya isi, ragam, pemeran, dan wahana periklanan, dan (8) Dukungan bagi segala upaya yang sah dan wajar untuk dapat meningkatkan belanjaperkapitaperiklanannasional,denganmembukapeluangbagibeberapa institusitertentuuntukberiklansecarapenuhataupunterbatas.

IKLANDENGANINTERNET
Perkembangan komputer dan teknologi komunikasi yang demikian pesat telah membuka babak baru dalam peradaban umat manusia. Suatu era di mana data dan informasi dapat dengan mudah diperoleh dan dipertukarkan yang pada gilirannya memacu lebih cepat perkembangan komputer dan teknologi komunikasi.Perpaduanperangkatkerasdanlunakyangmampumenghitungdan berkomunikasi telah nyata memudahkan hidup manusia sekaligus menyingkap tantangantantanganbaruyangharusdihadapi.Sejalandenganitu,munculkosa kata baru yang bisa jadi masih asing bagi sebagian besar penduduk Indonesia, seperti: world wibe net, internet, cyber space, electronic mail dan electronic commerce(ecommerce). SaatinipenggunainternetterbesaradalahAmerikaSerikatyangdidukungoleh sistem yang bebas biaya koneksi telpon lokal disusul kemudian oleh Jerman, Inggris dan Perancis Dengan asumsi penduduk Amerika adalah 250 juta, peningkatan akses internet di negara itu dari tahun 1994 ke 1995 saja terlihat

126

cukup drastis, yaitu dari sekitar 15% menjadi 22% dari total penduduk. Peningkatan akses ini tentu sejalan dengan berlipat duanya jumlah komputer yang terhubung dengan internet di tempattempat strategis, seperti di kantor kantor, dan perguruan tinggi. Sangat boleh jadi mereka yang memiliki akses dengan internet adalah konsumen potensial dari kalangan menengah yang cenderung lebih besar konsumsinya dari ratarata masyarakat. Bila demikian, pengaruh internet dalam memasarkan produk dan jasa menjadi besar. Namun bagaimanadiIndonesia? Statistikjumlahkomputermaupunjumlahorangyangmemilikiakseskeinternet diIndonesiasebenarnyabelumdiperolehpenulis.Namundarisumberyangada disebutkanbahwajumlahorangyangterhubungdenganinternetditahun1995 adalahsebesar14.000.orangataubarusekitar0,007%sajadaritotalpenduduk. Apabilajumlahtersebutmeningkatmenjadi100.000orang,makapersentasenya barumencapai0,05%. Sebagai pendekatan lain, berikut ini adalah jumlah pelanggan IndoExchange (situs informasi pasar modal). Saat ini jumlah pelanggannya adalah 80.000 orang, di mana 40%nya adalah pelanggan asing2. Dari data ini, tampaknya beberapa kendala yang dihadapi seperti: besarnya bandwidth dan biaya akses internet masih tetap dapat menjadi penghambat perkembangan pengguna internetdiIndonesia. Terlebih lagi bila dikaitkan dengan penggunaan internet dalam memfasilitasi perdagangan (ecommerce) seperti apa yang dilaporkan dari hasil survei terhadap 300 perusahaan di 5 negara ASEAN dan India oleh The New Century Group.Hasilnya,ternyataecommercebarudimengertiolehstafTIperusahaan. Sedangkan CEO di 6 negara tersebut masih belum memahami tentang kemampuan ecommerce dalam membantu bisnis mereka. Jalan panjang tampaknya masih harus ditempuh mengingat adanya kelemahan infrastruktur telekomunikasi dan pengetahuan serta ketrampilan memanfaatkan teknologi baruini.

127

DAMPAKMEDIABAGIREMAJAPEREMPUAN 1
Kalau ada ciptaan Tuhan yang paling menarik perhatian sepanjang masa, maka itu adalah perempuan. Tidak ada habisnya perempuan diperbincangkan : kecantikannya, perilakunya, perannya, seakan belum ada pengertian yang menyeluruhtentangperempuan. Fenomenainisebenarnyasudahadasejakdulu,namuntampaknyamakinlama tampakmengeksplotirperempuan.Kitadapatmelihathalinidalammediabaik cetak (koran dan tabloid), televisi (iklan dan sinetron) dan internet, semakin lama daya tarik fisik perempuan semakin ditonjolkan. Tubuh dan seksualitas perempuan dijadikan alat komoditi untuk tujuan komersil dimana kapitalisme atasnamaglibalisasisangatberperankuat. Silahkan pantau sederetan iklan yang ditampilkan di media televisi. Dari iklan untuk yang menawarkan rokok, minuman penambah energy, obat penambah tenaga dan semangat lembur bagi lelaki, kondom, motor, dll. Banyak produk yang berhubungan langsung dengan perempuan mempergunakan dunia perempuan, semata untuk menarik perhatian. Semua sarat akan eksploitasi tubuhperempuan,sangatmerendahkanmartabatperempuansertamemberikan contohpelecehanseksualterhadapperempuan.Iklantidakjarangmenampilkan perempuansebagaiobjekseksdaninstrumenseks.Sekedarmemberikancontoh : sebuah iklan pompa air menggambarkan produk sebegitu jauhnya, ketika mengasosiasikankekuatanpompaairnyasebagaikuatsedotannyadankencang semburannya dengan focus gambar sepasang lakilaki dan perempuan yang menggunakan busana minim model kemben. Orang tentu akan segera berpikir danberfantasitentangaktivitasseksdenganiklantersebut.Contohlaintentang iklan kopi susu yang menyajikan model lakilaki sedang merasakan nikmatnya kopi sambil berkata Pas susunya, kemudian muncul payudara. Disini unsur pelecehanseksualitasperempuansangatkuatterlihat. Selain itu, perempuan yang ditampilkan dalam iklan sangat dipengaruhi oleh nilainilai budaya patriarki yang hanya menjadikan perempuan sebagai pendamping pria dari mulai remaja sampai neneknenek. Dalam iklan, perempuan diidentikkan dengan kegiatan masakmemasak, kecantikan, perawatan tubuh, bentukbentuk tubuh yang proporsional, kulit putih, rambut
1RenaHerdiyani,YayasanJurnalPerempuan2007vc:241878

128

lurus dan panjang. Media terutama iklan memang sangat berpengaruh kuat dalam menentukan gambaran perempuan yang seolaholah didambakan dalam masyarakat. Banyak iklan yang secara tidak langsung mendiskreditkan peempuan yang dianggap tidak memenuhi criteria badan ideal perempuan dewasa.Perempuandengantubuhyangtidaklangsing,atautidakberkulitputih dan berambut lurus tidak mendapatkan tempat dalam media iklan dan bukan typeperempuanidealyangdidambakanlakilaki. Contoh lain adalah cetusan katakata dalam iklan sebuah shampoo siapa takut?. Kesan yang mungkin didapat adalah perempuan berani menjawab tantangan lakilaki, percaya diri bahwa ia memenuhi standar atau mencapai ukuran yang ditentukan lakilaki. Namun dalam visualisasi iklan tersebut baik versi perempuan dikejarkejar dua lakilaki maupun dua perempuan di kursi listrikbergoyangyangditeskeberadaanketombenyaolehsekelompoklakilaki, malahmengesankantindakkekerasanterhadapperempuan. Citra stereotip perempuan seperti yang disebutkan dalam iklaniklan melekat dalammasyarakat,makatidakmengherankankalaubiroiklanselalumengikuti citra masyarakat dan menggantungkan dirinya pada komodifikasi tubuh perempuan. Karena dalam iklan, segi komersial menjadi pertimbangan utama. Beberapa alasan penyebab dipilihnya perempuan pada sebagian besar iklan adalah;alasanpertama,karenasebagianbesariklanditujukanpadaperempuan, pembelipotensialdanprodukyangdiiklankandiIndonesiakebanyakanbarang konsumsiseharihari.Alasankedua,yangmenentukanpembelianbarangbarang ini adalah perempuan. Memang hanya sekitar 30% perempuan adalah bekerja, tetapisurveymenunjukkanbahwamerekatetapmemegangperanandalamsoal rumahtangga. Remaja putri sering menjadi sasaran baik sebagai model maupun target pasar dariiklanprodukkecantikanyangditawarkan.Banyakmodelmodeliklanyang ditampilkan adalah remaja, hal ini dilakukan untuk menarik remaja lainnya untukmenirupenampilanmodeliklanyangsamasamaberusiaremaja.Produk yang ditawarkanpun sengaja dilabelkan seolaholah khusus untuk remaja yang aktif, cantik, dan trendy. Sebagai target pasar, remaja sangat potensial sebagai konsumen, karena dalam usia remaja, perasaan selalu ingin tampil menarik lawan jenis (masa pubertas) sangat mendominasi kepribadiannya. Sehingga remaja putri, berlombalomba membeli produk yang ditawarkan untuk tampil cantikdanmenarikalamodel,untukmenunjukkaneksistensinyadidepanremaja pria.

129

Selainiklan,sinetronsinetrondantelenovelayangtemanyakebanyakanadalah tentangkehidupankeluarga,perkawinan,perselingkuhandanpercintaan,dalam realitasnya, nyaris jarang menampilkan sosok perempuan yang digambarkan secara positif. Perempuan digambarkan sebagai sosok yang pasrah dan menderitadihantamberbagaipersoalan,tidakberdaya,menunggudilamarlaki laki kaya atau sebagai mertua dan ibu tiri yang jahat. Jarang sekali perempuan digambarkan sebagai sosok yang berani, mandiri, dan tidak bergantung pada pihaklainterutamalakilaki.Dalamsinetronsinetronyangtargetnyaditujukan kepada remaja ABG, pesanpesan yang disampaikan dalam sinetron hanya berputar tentang masalah percintaan dimana sering ditampilkan sosok remaja putriyangberusahamenarikperhatianpriapujaannya. Budaya media (media culture), seperti dituturkan oleh Douglas Kellner dalam bukunya Media Culture : Cultural Studies, Identity and Politics between the Modern and the Post Modern (1996), menunjuk pada suatu keadaan dimana tampilan audio dan visual atau tontotantontonan, telah membantu merangkai kehidupan seharihari, mendominasi proyekproyek hiburan, membentuk opini politikdanperilakusosial,bahkanmemberikansuplaimateriuntukmembentuk identitasseseorang.Mediacetak,radio,televisi,film,internetdanbentukbentuk akhirteknologimedialainnyatelahmenyediakandefinisidefinisiuntukmenjadi lakilaki atau perempuan, membedakan statusstatus seseorang berdasarkan kelas,ras,maupunseks.(MariaHartiningsih;2003) Sosiolog, Dr. Thamrin Amal Tamagola menemukan 5 citra perempuan dalam iklan,yangiasebutsebagaiP5:citraperaduan,citrapigura,pilarrumahtangga, citrapergaulandancitrapinggan.Citraperaduanbersangkutpautdengancitra perempuan sebagai obyek seksual. Paling jelas dalam iklan obatobat kuat, kondom dan sebagainya. Citra pigura, perempuan sebagai makhluk yang cantik dan harus selalu menjaga kecantikannya dengan latihan fisik, diet, aksesori, pakaian;segalasesuatuyangmewahdiasosiasikansebagaiperempuan. Citra yang paling banyak dieksploitasi adalah perempuan sebagai pilar rumah tangga.Iaharusmenjalankantugasnyamulaidariyangtradisional;sumur,kasur, dapur, sampai dengan yang agak modern, agak mutakhir, tetapi tetap dalam lingkup domestik. Dari dapur sudah sampai ke ruang tamu, menemani tamu suaminya, tapi masih dilingkup domestik. Bapak harus dihormati karena ia bekerja keras mencari nafkah setiap hari, sedangkan ibu harus mengelola keluargadenganbaik,mengurustelatensuaminya.

130

Sebagaipilar,perempuanjugadiharapkanmampumemanagerumahtangga.Ia sekurangkurangnya harus mengelola 3 hal. Pertama, barangbarang di dalam rumah. Kedua, mengelola belanja, finansial. Ketiga,mengelola anakanak dan para pembantu. Perempuan yang bekerja di dalam rumah diharapkan mampu menerapkanmanajemenmoderndidalamrumahtangga. Disitu konsep tradisional dari perempuan sebagai pilar rumah tangga dan keluarga, yang menggambarkan perempuan memiliki beban ganda sebagai penentukeberhasilanmanajemenkeuangankeluargadansebagaiibuyangbisa mengurusanakdansuami.Iklanuntukberbagaimacamalatrumahtanggahasil teknologi, memindahkan konsepkonsep publik ke domestik untuk memberi kesanpekerjaandomestikbukanpekerjaanyangmelelahkandanmenghabiskan waktu,tetapiharusdikelolasecaraefektif,efisiendansistematik. Perempuan dalam citra pergaulan ada hubungannya dengan citra peraduan. Anggapan tersirat bahwa perempuan merupakan alat pemuas kebutuhan laki laki,kecantikanperempuansepantasnyadipersembahkankepadalakilakilewat sentuhan, rabaan, pandangan, ciuman dan sebagainya. Dalam beberapa iklan suplemen makanan dan ramuan tradisional pembangkit gairah seksual, kepuasaan tidak hanya pada lakilaki tetapi juga berdampak pada diri perempuanyangmerasadihargaiolehlakilaki. Selain itu, dalam konsep Jawa, seorang istri menjadi pendamping yang merefleksikanstatus,jabatansuamidalamdirinya.Bukannyafisik,tapiperilaku tata kramanya, juga bahan percakapan dan bahasa yang dipakai. Artinya istri harus mengimbangi suaminya dengan percakapanpercakapan yang selevel denganstatussuami. Citrapingganglebihbanyakdigunakanuntukmenawarkanmakanan,minuman, bumbu masak, alatalat rumah tangga dan segala sesuatu yang berhubungan dengan dapur. Setinggi apapun pendidikan perempuan atau berapa besarpun penghasilan perempuan,ia tak akan dapat jauh dari dapur, kompor, asap penggorengan,bumbumasakdanlainlain. Perempuan dan Kekerasan Dalam Media Walaupun beberapa media telah mencoba menampilkan liputannya dengan menghormati perempuan korban, misalnya dengan menyembunyikan identitasnya dan dengan menjelaskan kejadian secara ringkas serta deskriptif saja, tetapi cukup banyak media lain justrumelakukankekerasandenganpengobjekanperempuankorbankekerasan. Mediaseringbersikapsangattidakadilpadakorban,danlebihbersimpatipada

131

pelaku.Beritakekerasanseksualditampilkandenganmemaksimalkanimajinasi seksual : menaikkan syahwat pembaca, mengobjekkan perempuan yang telah menjadi korban. Media melakukan kekerasan seksual dalam meliput berita beritakekerasanseksual. Sikap tidak empatis pada korban, dan bias yang berpihak pada pelaku tampak jelaspadaberitayangjustrumenyalahkankorbandanmenyatakansimpatipada pelaku.Apalagijikaperempuankorbandikategorisasikan,diberistigmasebagai bukan perempuan baikbaik. Penyampaian bahasanya seakanakan menampilkanbahwaseorangkorbanperkosaanmenikmatihubunganseksdan seakan tidak membawa dampak yang berarti bagi korban. Berita tentang perkosaan ditampilkan dengan judul yang bombastis, misalnya saja kalimat : Ayahgarapanaktiri;Gadisdesadigilirsopirtaksimerupakancontohbahasa yangmenunjukkanperempuanadalahmahlukyanglemahdantakberdaya.Cara pikir penulis berita tersebut sangat mungkin mewakili cara berpikir banyak anggota masyarakat dalam menanggapi beritaberita kekerasan seksual. Demikianlah masyarakat menganggap enteng bentukbentuk kekerasan terhadapperempuan. Ketika media memberitakan peristiwa pemerkosaan dan dalam berita itu disebutkan perempuan korban berkulit kuning langsat dan bertubuh sintal, maka penulisan peristiwa perkosaan itu telah menjadikan perempuan korban sebagaikorbanuntukkeduakalinya(revictimized).Pertama,diamenjadikorban kekerasan fisik pemerkosa; kedua, dia menjadi korban penulisan; seolaholah karena kulitnya yang kuning dan tubuhnya yang sintal itulah yang menjadi penyebabterjadinyakekerasanatasdiriperempuanitu. Beberapacontohpenyampaianberitadalamsuratkabar: Salahnya Lina,terlalu materialistis. Begitu ditaksir pemuda keren mengaku anakdokterspesialisjantungdariJakarta,dinodaikokdiamsaja.Sebagaiwanita baikbaik seharusnya Lina tidak asal obral apalagi ia belum mengetahui secara pastijuntrungannyaJoko.Tetapilantarankebeletkawin,Linapunrelabugil. Empat wanita dari sekian banyak korban gerayangan Sw yang mungkin baru lecetlecet saja, nekad mengadukan si mandor ke kantor polisi. Mereka semuanyaberstatusgadisratarata23tahun,mengakusetiapistrirahat,anunya dicolekcolek dan pinggulnya diesekesekjalu si mandor yang berumur 35 tahun.Sanasiniokedong!

132

Dalammasyarakatmunculpandanganbahwaperempuanadalahobjekseksyang fungsi utamanya di dunia, adalah untuk melayani pria. Dan karena dicitrakan sebagai objek seks, persepsi bahwa perempuan harus tampil dan berperilaku sebagai objek seks adalah suatu keharusan. Perempuan harus tampil dengan menonjolkan daya tarik seksual, harus bersedia mengalami pelecehan seksual danharusmemaklumiperilakusesksualagresifpria. Semua citra itu berada di dalam pemberitaan media massa kita, juga dalam sinetronsinetron. Menjadi pertanyaan, apakah selama ini kekerasan seksual terhadap perempuan terjadi karena media massa atau media massa yang dipengaruhiolehfaktayangterjadidalammasyarakatdisekitarnya? Selama ini banyak media yang mengeksploitasi perempuan sebagai objek seks yang pada akhirnya melahirkan masyarakat yang syarat dengan kekerasan terhadap perempuan. Artinya media ikut andil dalam melanggengkan konsepsi yang merendahkan perempuan dan kekerasan terhadap perempuan. Tetapi sebenarnyamediajugamerupakansaranayangefektifuntukmensosialisasikan cara pandang yang positif terhadap perempuan. Ditengah maraknya komodifikasi tubuh dan seksualitas perempuan, telah muncul upaya dari sejumlah pekerja media yang menyadari akan tanggungjawabnya untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik dan adil. Oleh karena itu pengembangan bentukbentuk tayangan atau produk alternatif perlu terus diupayakan untuk memerangi kekuaatan massif adanya kecenderungan objektifikasiperempuandalammedia. Dampak Media Bagi Remaja Para ahli komunikasi mengatakan, media massa sangat berpengaruh terhadap pembentukan realitas sosial. Komunikasi massa selalu mempunyai dampak pada diri seseorang atau sekelompok orangakibat daripesanyangdisampaikankepadanya.Dampakkognitifberhubungandengan pemikiran, dampak emosional berhubungan dengan perasaan (senang, sedih, marah,sinisdansebagainya).Dampakkognitifjugamencakupniat,tekad,upaya, dan usaha yang berkecenderungan diwujudkan menjadi suatu kegiatan. Media massa tidak hanya memiliki dampak langsung terhadap individu, tetapi juga mempengaruhi kebudayaan dan pengetahuan kolektif serta nilainilai di dalam masyarakat. Media massa menghadirkan perangkat citra, gagasan dan evaluasi yang menjadi sumber bagi audience nya untuk memilih dan menjadikan acuan bagipelakunya. Hill dan Monks (1990) mengungkapkan bahwa remaja merupakan salah satu penilaiyangpentingterhadapbadannyasendirisebagairangsangsosial.Bilaia

133

mengerti bahwa badannya sendiri sebagai rangsang sosial. Bila ia mengerti bahwa badannya tadi menuruti persyaratannya, maka hal ini berakibat positif terhadap penialain dirinya. Bila ada penyimpanganpenyimpangan timbullah masalahmasalahyangberhubungandenganpenilaiandiridansikapsosialnya. Beranjak dari kondisikondisi diatas, remaja sering merasa kehilangan eksistensinya. Oleh karena itu, tidak heran kalau remaja tersebut berusaha mencari atau menunjukkan eksisensinya melalui bidangbidang yang dikuasainya. Dalam pencapaian eksistensi diri ini, remaja tidak lepas dari pengaruh lingkungan sosialnya. Apablia ia berada di tengahtengah lingkungan yangberpendidikan,iacenderungmengambilsuatusikapatautindakandimana orang lain bisa melihat dirinya mampu dibidang akademis. Ia akan cenderung rajin belajar, memperkaya pengetahuan dari bukubuku yang tidak didapatkan disekolah. Umumnya, remaja lebih peka terhadap reaksireaksi lingkungan yang ada disekitarnyadaripadasebelumnya.Baikitudarimediamassa,televisi,filmatau orangorang disekitarnya dari media massa, televisi, film atau orangorang disekitarnya. Informasiinformasi baru selalu menarik perhatiannya. Kecenderungan bereksperimen (cobacoba) juga cukup tinggi, karena memang remaja belum mempunyai pola atau konsep yang mantap tentang masa depannya.Semuayangbaruingindicobanya.Kecenderunganinilebihkuatlagi karena keadaan emosinya yang masih labil. Oleh karena itu, tidak heran kalau banyak remaja yang menurutkan emosinya. Yang ada dalam pikirannya hanya pokoknya saya berhasil pokoknya saya mandiri pokoknya saya pengen punyapengalamandll.Dorongandorongansemacamitutidakdibarengidengan pertimbangan apakah hal ini cocok untuk dirinya, bagaimana seandainya kalau saya sudah benarbenar masuk kedalamnya dan pertimbangan jangka panjang lainnya. Dalam kaitannya dengan tayangan iklan baik di televisi maupun majalah, yang banyak menawarkan produkproduk remaja, remaja akan mudah sekali untuk tertarik dan menjadi konsumtif demi penampilan mereka. Remaja putri akan menjadi lebih boros untuk membelanjakan uang sakunya untuk membeli parfume, bedak, lipgloss, dan lainlain. Sedangkan remaja pria,akan membeli produkproduk mahal yang dapat menunjang penampilan dirinya didepan perempuan. Gayahidupyangditawarkandalammajalahremajamaupundalamsinetronpun adalah gaya hidup hedonis sebagai remaja kota besar yang tertular dari gaya

134

hidup Barat. Dan untuk menunjang gaya hidup itu, remaja didorong untuk mengkonsumsi barangbarang dengan merekmerek mancanegara yang harganyatidakmurah.Merekadiajarkanuntukmengikutiperkembanganmode dunia, mulai dari fashion, gaya rambut, casting HP yang bergantiganti, dan sebagainya.Melaluipenyampaiangayahidupmewahini,remajadiajarkanuntuk boros dan menjadi tidak kritis terhadap persoalan sosial yang terjadi di masyarakat. Bagi remaja putri, mereka dididik untuk menjadi perempuan yang menarik penampilannyadenganmerawatwajahdantubuhnya,yangkelakjikaiadewasa nanti akan mendapatkan seorang suami yang mapan dan tampan. Dan jika ia menikah nanti akan menjadi istri yang disayang suami karena terus menerus merawattubuhnyadanibuyangbertanggungjawabkarenaiaberhasilmengurus seluruh domestik keluarga dari mulai dapur sampai mendidik anakanak. Stereotype perempuan yang hanya menjadi pendamping dan obyek pelengkap lakilaki,akanterusmenerusdiinternalisasikandandiwariskankepadagenerasi mudamelaluitayanganiklandansinetronyangbiasgender. Lebihjauhdampaknyabagiremaja,melaluiadanyaberitaberitadimediacetak yang saratakan kalimatkalimat yang vulgar dan melecehkan perempuan, akan mengajarkanmerekanilainilaibudayapatriarkiyanghanyamelihatperempuan sebagai objek seksualitas. Akibatnya sejak usia remaja, sudah tertanam dalam pandanganmerekajikaperempuanmenarikadalahperempuanyangagresifdan seksi.Bahkanlebihjauhlagi,dengansemakinmudahnyaremajamengaksesVCD porno dan internet yang menampilkan gambargambar porno, akan membuat para remaja penasaran untuk mencobanya, melalui kehidupan Free Sex atau bahkanjikahasratseksualnyatinggi,bisasampaiberanimelakukanperkosaan.

ASOSIASIPENDUKUNG
Para pengurus pusat atau pimpinan dari berbagai asosiasi atau lembaga telah meratifikasi dan menyepakati diberlakukannya EPI 2 ini. Mereka adalah: (1) AMLI (Asosiasi Perusahaan Media Luargriya Indonesia), (2) APPI (Asosiasi Perusahaan Pengiklan Indonesia), (3) ASPINDO (Asosiasi Pemrakarsa dan Penyantun Iklan Indonesia), (4) ATVLI (Asosiasi Televisi Lokal Indonesia), (5)
2PersatuanPerusahaanPeriklananIndonesia/http://www.pppi.or.id/rambuEPI2.php

135

ATVSI (Asosiasi Televisi Swasta Indonesia), (6) GPBSI (Gabungan Perusahaan BioskopIndonesia),(7)PPPI(PersatuanPerusahaanPeriklananIndonesia),(8) PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia), (9) SPS (Serikat Penerbit Suratkabar), dan (10) Yayasan TVRI (Yayasan Televisi Republik Indonesia). Selain para asosiasi atau lembaga pengemban tersebut, EPI juga mendapat masukandariKomisiPenyiaranIndonesia,BadanPengawasObatdanMakanan, International Advertising Association, serta sumber dari dalam dan luar negeri yangterkait.EPIinijugaterbukabagipihakpihaklainyanginginsecararesmi melaluipernyataantertulismenjadipengemban,ataupendukungnya.

POSISI
EPI ini mengukuhkan adanya kepedulian yang setara pada industri periklanan, antara keharusan untuk melindungi konsumen atau masyarakat, dengan keharusanuntukdapatmelindungiparapelakuperiklananagardapatberprofesi dan berusaha dan memperoleh imbalan dari profesi atau usaha tersebut secarawajar. Sepanjangyangmenyangkutperiklanan,EPIinimenjadiindukyangmemayungi semua standar etika periklanan intern yang terdapat pada kode etik masing masing asosiasi atau lembaga pengemban dan pendukungnya. Dokumen dokumen kode etik dimaksud antara lain: (1) Pedoman Prilaku Televisi Indonesia ATVSI, (2)Standar Profesional Radio Siaran PRSSNI, (3) Standar Usaha Periklanan Indonesia PPPI, dan (4) Kode Etik Periklanan Suratkabar SPS. KitabEPIyangdisempurnakaninitelahdicobasusundandikembangkansesuai dengan akar budaya bangsa dan ditujukan demi kepentingan masyarakat yang seluasseluasnya. Meskipun demikian, EPI mengakui bahwa periklanan adalah juga profesi dan bisnis kepercayaan, sehingga seharusnyalah ia sarat dengan kandungan nilai nilai batiniah. Karena itu, dalam menyusunnya telah diupayakan untuk mengabaikansejauhmungkinsegalaasumsiyangbersifatilusi. Dalamkaitandiatas,adatigapijakanyangdigunakan,yaitu:(1)Memberiarah atau ancangan pada citacita terciptanya adab periklanan Indonesia yang sejahtera secara ekonomi, dan luhur secara budaya, (2) Agar tatanan etika mampu menjamin semua pelaku periklanan dapat hidup bersama secara sehat

136

dan lestari, dan (3) Ia tidak dimaksudkan untuk menggeser tanggungjawab kepadapihaklain.

PRINSIPSWAKRAMAWI
Penyusunan dan penegakan etika periklanan yang tercantum dalam EPI ini dilakukan sejalan dengan prinsipprinsip swakramawi (selfregulation) yang dianut oleh industri periklanan secara universal. Prinsipprinsip dimaksud memberirujukanbahwasuatuetikaperiklananakanlebihefektifjustrukalauia disusun,disepakati,danditegakkanolehparapelakunyasendiri. Prinsip tersebut juga mengakui bahwa meskipun telah disusun, disepakati, dan ditegakkan oleh para pelakunya sendiri, akan tetap terbuka kemungkinan ada saatsaat ia kurang diindahkan. Karena itu diperlukan upaya terusmenerus untukmenyosialisasikandanmengkoordinasikangeraklangkahpenegakkannya olehsegenapkomponenindustriperiklanan.

PENGARUHGLOBALISASI
Secara keseluruhan, EPI juga telah mencoba menernjemahkan kompleksitas ekonomi, gaya hidup, dan budaya yang terkait dengan globalisasi beserta seluruh dampak dan implikasinya, khususnya yang menyangkut bidang komunikasipemasaran. Dalamkaitanglobalisasiini,tigahalmendasardibidangkomunikasipemasaran yangdicobatampungdalamEPIiniadalah: Untuklebihberfokuskepadakumpulaninformasiyangterbentuk olehjaringaninformasi,bukanpadahubunganantar komponennya. Bahwaselainmemedulikanhakikatdansubstansi,suatutatanan etikajugaharusmemperhatikanproduksampingannya,seperti misalnyahiburan. Bahwaseluruhstrukturmaknaternyatacenderungamatlabil, sehinggaiarentanuntukterhanyutkepadatindakantindakan asosialatauamoral,sepertiplagiatismeataupornografi.

137

Selain itu, terdapat dua gejala lagi yang muncul akibat globalisasi yang dapat melengkapiperspektifetika,yaitu: Bahwaglobalisasidalamkomunikasipemasaranjugadapat mendorongkiatmencuatnyasikapindividualisatauperilaku materialis.Karenaitu,tatananetikayangterkandungdalamEPIini bukansekadarharusmenjaditatananmoralataupunpelengkap tatananhukum,namunharuslahjugabenarbenarmampumenjadi tatanankehidupan. Disampingitu,daripengalamandibanyaknegaradisimpulkan bahwaupayauntukmelindungibudayaakanjauhlebihefektifjika dilakukandenganjugamemberdayakanpelakudanindustri periklanansendiri,dibandingkandenganhanyamenangkis seranganataupunmemberiperlindungan.

KEPEDULIANUTAMA
Dalamhaletikaprofesi,kepedulianEPIadalahsematamatapadaisidanmetode penyebarluasan pesan periklanan kepada masyarakat, bukan padaunsurunsur efektivitas,estetikadanseleranya. Dalam etika usaha, EPI hanya mengatur praktik usaha para pelaku periklanan dalam memanfaatkan ruang dan waktu iklan yang adil bagi semua pihak, dan dalam saling berhubungan, bukan dalam kegiatan umum perniagaan antar merekasendiri,ataudenganpublik. Dalam EPI ini penyempurnaan yang dilakukan menyangkut baik terhadap klausalklausal yang sudah ada sebelumnya, maupun penambahan klausal klausal baru. Pada klausalklausal yang sudah ada, penyempurnaan dilakukan untuk mempertegas, menjelaskan, atau melengkapi aspek maupun perspektifnya. Dalam hal tata krama, penyempurnaan pada klausalklausal yang sudah ada termasuk tentang penampilan anakanak; penampilan tenaga profesional; dana amal; peluang usaha dan investasi; obatobatan; dan untuk subyek "merendahkan". Selain itu, terjadi perubahan pada klausalklausal tentang tata susila, adat dan budaya; kesaksian konsumen; kekerasan; perbandingan langsung,danpeniruan. EPI ini juga mengandung banyak klausal baru, seperti penghimpunan modal; penggunaan kata "satusatunya" maupun "yang pertama"; penampilan hewan;

138

penyianyiaan pangan; produk aprodisiak; penampilan penyandang cacat; transplantasi organ tubuh; alat kontrasepsi; gelar wicara (talk show); pos langsung(directmail);gelarakademis;senjatadanamunisi;geraipabrik(factory outlet); hiperbolisasi, subliminal, subvertensi (subvertising), hingga iklan keluarga;penggunaanasterisataucetakkecil(smallprint). Klausalklausal baru juga terdapat pada sarana baru periklanan, seperti iklan iklan internet; interaktif; SMS; dan pemaduan produk (product placement/ integration). Khususyangmenyangkuttatacara,EPIinimengubahataumenambahkanantara lain klausalklausal tentang penyensoran internal oleh media, media luar griya (outofhome),gelarwicara,danpenggunaannomorkunci(keynumber).

POKOKPENGERTIANATAUDEFINISI
Perubahan paling besar dan mendasar terjadi pada pokok pengertian "periklanan" itu sendiri. Hal ini dilakukan untuk menganggapi, sekaligus mengantisipasitrenyangterjadiyangmembuatkonsepperiklananmenjadikian holistikdanintegratif. Pengertian pokok lain yang diberi penjelasan panjang lebar adalah yang menyangkut "periklanan kebijakan publik" dan "media baru". Dalam kitab EPI ini,penjelasanatasistilahistilah"periklanankebijakanpublik"maupun"media baru" dianggap krusial, karena konsepnya memang relatif amat baru di Indonesia,sehinggaditengaraiparapelakuperiklanansendiripunbanyakyang belummemahaminya. Pengertianpengertianpokoklainyangpentingadalahtentangmedialuargriya (outofhome) dan pornografi. Segala ketentuan yang termaktub dalam EPI ini menjadi pedoman etika untuk semua materi pesan periklanan, verbal maupun citra, yang terdapat pada suatu iklan. Ia tidak memberi rujukan apa pun atas materi komunikasi yang secara jelas tidak bermuatan periklanan, seperti editorial, maupun materi komersial atau persuasif yang berada di luar ranah periklanan,misalnyakemasanproduk,siaranpers,ataukomunikasipribadi. Setiap ide, konsep, materi atau kegiatan bisnis periklanan yang sesuai dengan EPI dan diproduksi oleh sesuatu pelaku periklanan, tidak berarti dengan sendirinya layak diterima untuk diproduksi, dilaksanakan atau disiarkan oleh sesuatu pelaku periklanan lainnya. Masingmasing pelaku periklanan tetap memilikihakprerogatifuntukmenerimaataumenolakide,konsep,materiatau kegiatanbisnisperiklananyangdiajukankepadanya.

139

BUKANLEMBAGASENSOR
EPI ini bersifat amat terbuka dan akomodatif bagi kepekaan masyarakat. Meskipun demikian, ia sama sekali tidak dimaksudkan untuk memerankan penyensoran atau praseleksi atas naskah materi, ataupun rancangan bisnis periklanan.

LEMBAGAPENEGAK
Para asosiasi pendukung menyepakati untuk melaksanakan penegakan EPI ini melaluilembagaBadanMusyawarahEtikayangmerupakanlembagatetapdalam naungan Dewan Periklanan Indonesia (DPI). Kelembagaaan Dewan ini sendiri berbentuk federasi yang beranggotakan semua asosiasi pendukung EPI. Rincian atas fungsi dan tugas Badan ini terdapat pada bagian lain kitab ini. Segala sesuatu yang tercantum dalam EPI ini wajib ditafsirkan secara utuh dan dalammaknaharfiahmaupunjiwanya.

RANCANGANKEDEPAN
Segala upaya telah dilakukan untuk membuat EPI ini aktual dan tepat guna. Meskipun demikian harus diakui bahwa perkembangan industri yang begitu pesat sepanjang dekade terakhir telah menyebabkan aktualisasi atas suatu rujukan etika pun dapat bergeser. Karena itu, dalam penerapannya ke depan, parapelakuperiklananharusmampumenerjemahkanrohdanisidarikitabEPI ini, sesuai dialektika dari setiap situasi dan kondisi nyata yang berkembang. Setidaknyadalamsistemnilai,jiwadansemangatnya. Semua asosiasi penganut atau pendukung EPI ini menyadari bahwa tidaklah sepenuhnya tepat bagi asosiasiasosisasi usaha tersebut untuk juga mengatur kadiahkaidah etika profesi sebagaimana tercantum dalam tatanan tata krama pada EPI ini. Namun di sisi lain, disadari pula kurang memadainya asosiasi asosiasi profesi periklanan yang ada saat ini untuk dapat mengatur dan menegakkan sendiri etika profesi atau tata kramanya. Adalah harapan Dewan Periklanan Indonesia untuk suatu saat nanti dapat pula menampung asosiasi asosiasi profesi dimaksud dan sekaligus menjadi lembaga penegak pula bagi suatu etika profesi yang sepenuhnya dari, oleh, dan untuk profesi periklanan sendiri.Jikaharapaninidapatdiwujudkan,iaakankianmengokohkankomitmen industri pada nilainilai moral yang ingin ditegakkan, sekaligus mengentalkan keterkaitanprofesiperiklanankepadaakarbudayanya.

140

TEST/UMPANBALIK
1. Apayangmenyebabkanterjadinyaperubahanbesardalamindustri periklansaatini,sebutkandanjelaskan? 2. Dalammelakukanperiklanperlupertimbanganyangmenjadidasar komitmentperusahaandalamtanggungjawabnyakepadamasyarakat. Jelaskanbeberapakomitmentpentingtersebut? 3. Bagaimanamenurutandaiklandenganmenggunakaninternetuntuksaat inidiIndonesia?(jawabanbebastetapiharusrealistisdanaktual) 4. BagaimanamenurutandacitraperiklandiIndonesiasaatini?(jawaban bebastetapiharusrealistisdanaktual)

141

DAFTARPUSTAKA
Binarupa Aksara, 1987 Boyd, Harper W., Jr. & Orville C. Walker, Jr., Marketing Management : A Strategic Approach, Illinois : Richard D. Irwin, Inc. 1992 Marzuki Usman, KOLOM PAKAR Paradigma Pembangunan Meninjau Peran PemerintahdalamEkonomiPasar Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia/ http://www.pppi.or.id/rambu EPI2.php Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia/ http://www.pppi.or.id/rambu EPI2.php RenaHerdiyani,YayasanJurnalPerempuan2007vc:241878 RobertSanjayapengamatTElekomunikasi,Kompas,Kamis,16September2004 Simarmata, Dj.A. 1994. Ekonomi Publik dan External, Ekonomi Tanpa Pasar.FakultasEkonomiUniversitasIndonesia,Jakarta.

www.pikiranrakyat.com/cetak/2007/082007/21/99marketing.

142

GLOSARIUM
D
DewanPeriklananIndonesia(DPI).,140 prinsipprinsipswakramawi,137

P S
standaretikaperiklanan,136

E
ecommerce,127 EPI,135

143

BAB8 BEBERAPABATASANVERTIKAL
PENGANTAR
Dalamduniabisnis,produsentidakdapatdipisahkandengandistributor,karena distributorlah yang akan mendistribusikan produk dari produsen. Produsen mempunyai dua cara untuk mempunyai distributor, yaitu yang pertama mendirikan sendiri perusahaan distribusi untuk mendistribusikan produknya dan yang kedua memakai pelaku usaha independen sebagai distributor produknya. Kedua sistem ini mempunyai kelemahan dan kelebihannya masingmasing. Perusahaan yang mendirikan usaha distributor sendiri alasannya adalah demi efisiensi dan menciptakan sinergi. Sedangkan produsen besar lebih suka menggunakan distributor independen daripada mendirikan perusahaan distribusi sendiri. Alasannya, distributor yang memiliki keahlian untuk itu. DemikiansepertidisampaikanBambangSumaryanto 1 kepadasalahsatumajalah ekonominasionaldiJakartabelumlamaini. Pertanyaannya adalah, bagaimanakah UU Antimonopoli mengatur keterkaitan antara produsen dengan distributor, khususnya jika terjadi penetapan harga secaravertikal?

1http://www.sinarharapan.co.id/berita/0209/25/eko11.html

INTEGRASIVERTIKAL
Produsenyangmempunyaiperusahaandistributorsendiritidaklahdilarangoleh UUAntimonopoli,sepanjangperusahaantersebuttidakmenguasaipangsapasar suatubarangtertentu.Artinya,denganmemilikidistributorsendiriperusahaan tersebut akan berusaha melakukan efisiensi untuk dapat menjual barangnya lebih kompetitip dengan barang yang sama atau sejenis di wilayah pasar tertentu. Akan menjadi perhatian UU Antimonopoli, jika perusahaan menguasai barang tertentu,sehinggadapatmenentukanhargapasar,yaitumelaluipenetapanharga antara distributor dengan agen atau grosir yang menetapkan harga barang tertentu yang akan dijual kepada konsumen, sehingga harga tidak lagi berdasarkanmekanismepasar. Inilah yang disebut dengan perjanjian penetapan harga di tingkat kedua. Perjanjian penetapan harga secara vertikal tersebut dapat dilakukan, karena distributor tersebut adalah merupakan bagian dari perusahaan produsen. Sedangkan perusahaan yang mempunyai distributor independen kemungkinan melakukan perjanjian penetapan harga di tingkat kedua tidak akan terjadi, jika tidak ada perjanjian langsung dengan podusen, yang menetapkan bahwa distributorharusmelakukanperjanjiandengandistributortingkatkeduauntuk menetapkanhargabarangyangakandijualkepadakonsumen.Haliniagaksulit dilakukan karena distributor independen biasanya tugasnya mengantarkan barangprinsipalkepadapelanggannya. Memang akhirakhir ini ada semacam pergeseran dalam bisnis distribusi. Distributortidaklagihanyasebagaipengantarbarangprinsipalsajatetapimulai menjadi penjual juga yang merupakan tugas dari bagian pemasaran. Namun demikian perusahaan distribusi secara hukum tetap sebagai perusahaan independepenyangmendistribukanprodukdariprodusen. Kemungkinanyangdapatdilakukanolehprodusenyangmempunyaidistributor independenadalahmembuatperjanjianpenetapanhargaverticaldenganpenjual (pelanggannya)yangakanmenjualhargabarangkepadakonsumenberdasarkan perjanjiantersebut. Menjawab pertanyaan di atas, bagaimana UU Antimonopoli mengatur keterkaitan antara produsen dengan distributor, UU Antimonopoli tidak mengaturlaranganpenetapanhargavertikalsecarategas.Memangpasal14UU Antimonopoli Indonesia mengatur mengenai integrasi vertikal, tetapi tidak mengenailaranganpenetapanhargavertikal.Ketentuanpasal14tersebuthanya

145

melarang penguasaan produksi dari hulu ke hilir yang dapat mempengaruhi harga. Artinya, produsen hanya menguasai proses pembuatan suatu barang dari hulu sampai ke hilir. Dengan demikian dia dapat menentukan harganya, tetapi tidak menentukanhargayangakandijualkepadakonsumen. Ketentuan yang mendekati larangan membuat perjanjian penetapan harga vertikal adalah pasal 15 ayat 3. Itu pun merupakan suatu intepretasi, karena tidak melarangnya secara tegas. Bahkan Prof. Micklitz di dalam komentar UU Antimonopoli, memberi interpretasi, bahwa pasal 15 ayat 3 tidak melarang penetapanhargapadatingkatkedua. Tetapi penetapan harga secara vertikal yang menghambat persaingan tetap bertentangan dengan semangat UU Antimonopoli. Oleh karena itu beliau mencobamenghubungkannyadenganketentuanpasal5UUAntimonopolidalam interpretasinya untuk menjangkau penetapan harga vertikal. Tetapi jika diteliti secara seksama pasal 5 tersebut hanya mengatur larangan penetapan harga secarahorizontalsaja.

BATASANINTEGRASIVERTIKAL
Memangpasal15ayat3secaranormatifhanyamelarangpelakuusahamembuat perjanjian mengenai harga atau potongan harga tertentu atas barang dan atau jasayangmemuatpersyaratanbahwapelakuusahayangmenerimabarangdan ataujasadaripemasok. Ketentuan itu, pertama harus bersedia membeli barang dan atau jasa lain dari pelaku usaha pemasok; atau kedua. tidak akan membeli barang dan atau jasa yangsamaatausejenisdaripelakuusahalainyangmenjadipesaingdaripelaku usahapemasok. Ketentuan ini mengatur suatu perjanjian mengenai persyaratan tertentu yang dilarang, yang mengikat pembeli supaya dia dapat memasok barang atau jasa dari produsen dengan pemberian harga atau potongan harga, yaitu suatu perjanjianeklusif. Jadi, karena tidak ada satu pasal yang mengatur masalah penetapan harga vertical secara eksplisit, untuk itu perlulah dibuat suatu pedoman integrasi vertikal,bagipelakuusahauntukmenghindariketidakpastiandalammelakukan

146

perjanjianvertikal,baikituperjanjianprosesproduksidarihulukehilirmaupun pendistribusiannya. Hal seperti ini juga dilakukan di Uni Eropa, yang mengeluarkan ketentuan pengecualian dari larangan perjanjian integrasi vertikal,, yaitu ketentuan yang mengizinkan penetapan harga secara vertikal sepanjang tidak menghambat persaingan. Hal itu dapat dibenarkan sepanjang ketentuan pasal 81 ayat 3 Perjanjian Pendirian Uni Eropa dapat dipenuhi, yaitu jika melalui perjanjian tersebut mengakibatkan efisiensi dan menguntungkan konsumen serta tidak menghambatpersaingan. Untuk itu diterbitkanlah peraturan pengecualian tunggal dan kelompok, yaitu ada ketentuan yang menetapkan daftar hitam, yang menetapkan sektorsektor yang dilarang melakukan penetapan harga vertikal antara produsen dengan distributor karena akan menghambat persaingan, ketentuan daftar putih yang mengatur daftar produk yang dizinkan melakukan penetapan harga vertikal karenatidakakanmengakibatkanpersaingandanadajugaketentuandaftarabu abu,yaitusektoryangharusdimintakanizindariKomisiUniEropa,apakahakan mengakibatkanpersainganusahatidaksehatatautidak. Pedoman integrasi vertikal, tersebut dapat dibuat oleh KPPU tanpa menunggu amandemenUUAntimonopolitersebut,karenasaatinibanyakperusahaaningin mendirikan perusahaan distribusi mengingat prospek pasarnyayang besar dan semuaprinsipalmembutuhkanjasadistribusitersebut.(*)

KASUSTEPUNGTERIGU 2
Penambahanizinbagiempatpabrikterigutidakakanmematikanindustriyang telah ada. Apabila Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia keberatan dan berupayamembatalkannya,tindakanitumenjadiindikasikuatadanyakarteldan KomisiPengawasPersainganUsahadapatmengawasinya.
Elly Roosita ;Terigu Terindikasi Kartel; Menghalangi Hak Konsumen Mendapatkan Pasar Alternatif/ KOMPAS,Kamis,30Juni2005
2

147

AsosiasiProdusenTepungTeriguIndonesia(Aptindo)bisakenaPasal13UUNo 5/1999tentangKomisiPengawasPersainganUsahakalaumencobamenghalangi pelaku lain untuk masuk. Ini usaha bersama membatasi produksi, mengendalikan harga, kata anggota Komisi VI DPR, Didik J Rachbini, Rabu (29/6)diJakarta. MenurutpengamatekonomiFaisalBasri,penambahanizinbaruindustritepung terigu masih dalam batas wajar. Apalagi kalau diberikan kepada produsen mi instan yang bahan bakunya memang itu. Asal tidak diumbar, seperti izin terhadapgularafinasi,ujarnya. Selamaini,lanjutFaisal,terjadisituasiyangtidakadilterhadapsesamaindustri makanan. Kelompok tertentu memiliki integrasi vertikal, yang kuat, lihat saja setelahhargaBBMnaik,hargaminyajustruturun.Initidakfair,sesamaindustri makananseharusnyadibukapeluangyangsama,yaitumemilikiindustriserupa, tuturnya. Sebelumnya, Aptindo keberatan terhadap keputusan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang memberi izin bagi empat pabrik baru karena akanmembuatkapasitasterpasangindustriyangadatidakmaksimal. Menanggapi hal itu, Faisal menjelaskan, Perilaku masa lalu, mereka memasang kapasitasnya melebihi kebutuhan dalam negeri untuk memblok masuknya pemain lain dan mendikte pasar. Kalau belum optimal menggunakan kapasitasnya, kenapa ada yang membeli pabrik milik orang lain. Saya harap pemerintahtidakterlalumudahdipengaruhiargumenmereka. Faisal berpendapat, penolakan terhadap keluarnya izin baru merupakan upaya wajar dari pengusaha yang selama ini mendapat manfaat sangat besar dari situasi yang ada. Sekarang manfaat itu berkurang dengan semakin terbukanya impor.Dan,sekarangdikeluarkanizinbarupenambahanpabrik,katadia. Didikmenegaskanbahwaalasanakanadaindustriyangidletidakbisadipakai untukmenghalangimasuknyapelakulain.Idleatautidak,yangmengaturpasar. Kalauhargalebihrendah,distribusilancar,tidakakanidle,ujarnya. Apalagi, industri terigu tidak termasuk dalam daftar negatif investasi (DNI). BKPMmemangsudahselayaknyaterusmengusahakanekspansiinvestasidalam negeri maupun asing. Tujuannya supaya suplai karbohidrat lebih banyak dan hargamurah,paparnyamenegaskan.*

148

LARANGANMONOPOLIDANPERSAINGANTIDAK SEHAT 3
Praktik bisnis yang bertumbuh sangat pesat dalam tiga dekade terakhir ini ditengarai penuh dengan praktik monopoli dan persaingan tidak sehat. Tidak adatataaturanyangmengawasinya,sertatidakadalembagayangbertanggung jawabuntukmenjagasistemekonomidanbisnisagarbersaingdengansehat. Ketiadaan institusi hukum ekonomi yang mengatur dunia usaha ini berdampak pada masalah keadilan publik secara umum. Pasar tidak berjalan dengan sendirinyamenjadiadilkarenadidalamnyatidaksecarainherenmelekatunsur moraldanetika. Oleh karena itu, diperlukan institusi nonpasar yang melengkapinya berupa undangundangpengaturanpersainganagardampaknyatidakterkenalangsung pada pelaku usaha (terutama kecil dan menengah) maupun masyarakat pada umumnya. Prinsip dasar dari kerja komisi adalah memperbaiki iklim usaha agar menjadi lebih sehat. Upaya untuk melakukan tindakan terhadap praktik curang merupakan konsekuensi ketika upaya penyesuaian dan sosialisasi undang undanginitidakdiindahkan. Dengandemikian,kombinasitindakankebijakantidaklangsungdanpengawasan langsung berupa penalti hukum dilakukan oleh komisi berdasarkan laporan masyarakatdanupayaproaktifdarikomisisendiri. APAsajabentukpraktikmonopolidanpersaingantidaksehatyangdilarangoleh UndangUndang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Antimonopoli dan Persaingan Tidak Sehat? Ada dua jenis larangan, yakni: a) perjanjian bersama yang menyebabkan persaingan tidak sehat, dan b) kelompok kegiatan yang mengarah pada praktik monopoli dan persaingan tidak sehat. UU ini melarang perjanjian bersama antarpelaku usaha dengan maksud untuk menguasaiproduksidanpemasaran(pasal4).
3(DrDidikRachbini,dosendananggotaKomisiPengawasPersainganUsaha/MIPPA)

149

Perjanjiansepertiinidapatdikategorikansebagaibentukperilakupelakuusaha yang mengarah pada praktik monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat. Pelakuusahadiluaranggotayangmelakukanperjanjiantersebuttermasukyang dirugikan, yang pada gilirannya akan berdampak negatif terhadap konsumen karenapasokandandistribusibisadikuasai,dipengaruhi,dandikendalikan. Dengancaraperjanjianyangtidaksehatini,makapelakuusahayangmelakukan perjanjian secara bersamasama akan dengan mudah mendikte harga. Pasok akan dikurangi secara bersama jika hendak meningkatkan harga atau pasok dibanjirijikaadapelakuusahalaindiluaranggotayangmelakukanperjanjian. Bentuk perjanjian lain yang dilarang adalah perjanjian penetapan harga (price fixing),sepertitercantumdalampasal5.Pihakpelakuusahalaindiluaranggota yang melakukan perjanjian dirugikan dan konsumen terpaksa menerima harga yangrelatiflebihtinggikarenapelakuperjanjianpenetapanhargainicenderung menaikkan keuntungan untuk meningkatkan keuntungannya secara tidak normal. Oleh karena alasan substansial inilah, maka perjanjian penetapan harga ini digolongkan ke dalam kategori kriminal ekonomi yang berat. Pelaku perjanjian penetapan harga ini tergolong ke dalam bentuk per se illegal, yang akan lebih besar dampak negatifnya terhadap pasar manakala penguasaan pasar secara bersamasama dari anggota yang melakukan perjanjian tersebut sangat besar (lebihbesardari50persen). Perjanjijian dalam bentuk diskriminasi harga juga dilarang, terutama diskriminasihargadaripelakuusahayangmempunyaikaitanintegrasivertikal (pasal6).Misalnya,perusahaanyangmenerimabahanbakudenganhargalebih rendah dari perusahaan lain di hulu, yang juga merupakan milik pelaku usaha yangsama,pastiakanmengakibatkanpersainganusahatidaksehat. Pelaku usaha lain yang tidak ada kaitan ke hulu harus membiayai produksinya lebihtinggidenganpelakuusahalainnyayangmelakukanintegrasivertikal. Pelaku usaha dilarang melakukan upaya atau tindakan jual rugi untuk mempengaruhi persaingan dengan maksud agar pesaingnya tersingkir. Pelaku usaha yang melakukan tindakan jual rugi ditengarai lebih jelas melakukan praktik persaingan tidak sehat, terutama apabila penguasaan pasarnya sangat besar, baik secara sendirisendiri atau bersamasama dengan melakukan perjanjianhorizontal.

150

Perjanjian horizontal dari anggota Asosiasi Semen di masa lalu tergolong ke dalam praktik perjanjian wilayah, yang dilarang oleh undangundang (pasal 9). Jikapraktikinidilakukan,makapelakupelakuperjanjianakanterkenalarangan undangundanginidenganhukumansesuaiundangundangyangberlaku. Praktik pemboikotan oleh satu atau beberapa pelaku usaha atas pelaku usaha lainnya tergolong ke dalam bentuk per se illegal, yang bertentangan dengan undangundangini(pasal10).Pelakuusahalainakandirugikandenganadanya praktiktidaksehatsepertiini. Bentuk perjanjian horizontal yang sangat negatif dampaknya terhadap pelaku usahalaindankonsumenadalahpraktikkartel(pasal11dan12).Perjanjianini seringdilakukansecaratertutupolehpengusahadenganmaksudmengendalikan harga,mengaturproduksidanpemasaran. Jika praktik kartel ini dibiarkan, maka persaingan yang sehat menjadi sirna karena kendali atas harga, produksi, dan pemasaran dapat dilakukan oleh pelakupelakuperjanjian. Pelaku praktik kartel (termasuk trust) ini tergolong sebagai musuh besar masyarakat. Bentuk perjanjiannya tertutup dan sulit dilacak, bahkan bisa dilakukan dengan hanya menggunakan telepon. Karena itu, masyarakat sangat perlu memahami praktik curang dunia usaha ini agar sistem bisnis tidak rusak karenapraktikkartelini. Praktik oligopsoni yang digabungkan dengan perjanjian vertikal adalah musuh besar dari petani dan produsen kecil (pasal 13). Posisinya yang kecil dibandingkandenganbeberapapembeliyangbesar,sudahjelastidakseimbang. Posisi tawar petani atau produsen kecil dapat dimatikan dengan adanya perjanjianvertikaldaripembelibesaryangmenguasaipengumpul(ataugudang di dalam kasus tembakau) sehingga harga dapat ditekan atau pembeli besar melakukanpraktikpenetapanhargabeliyangharusdilakukanolehpengumpul ataupemilikgudang. Ratusan ribu produsen kecil tidak berdaya dengan adanya praktik oligopsoni yang dikombinasikan dengan perjanjian penetapan harga beli secara vertikal oleh oligopsonis yang mempunyai kekuatan modal sangat besar. Karena itu, praktikinimenjadiperhatianyangseriusdarikomisikarenaterkaiteratdengan nasib pelaku usaha kecil dan menengah, yang dirugikan secara tidak jujur oleh

151

pelaku usaha besar, yang mempunyai kekuatan modal untuk mempengaruhi ataumenekanharga.

152

TEST/UMPANBALIK
1. Apakelemahandankelebihandansistemperusahaanmempunyaiusaha distributoratauperusahaanbergantungpadaperusahaandistributor. Jelaskan? 2. BagaimanakahUUAntimonopolimengaturketerkaitanantaraprodusen dengandistributor,khususnyajikaterjadipenetapanhargasecara vertikal? 3. APAsajabentukpraktikmonopolidanpersaingantidaksehatyang dilarangolehUndangUndangNomor5Tahun1999tentangLarangan PraktikAntimonopolidanPersainganTidakSehat?

153

DAFTARPUSTAKA
Arnold Harberger, Monopoly and Resource Allocation, American Economic Review,1954. Boadway, R.W. 1979. Public Sector Economics. Winthrop Publisher, Inc. Cambridge Cullis, J.G. and P.R. Jones. 1992. Public Finance and Public Choice : AnalyticalPerspective,McGrawHillBookCompany,NewYork. DennisCarltondanJefferyPerloff,ModernIndustrialOrganization,EdisiKedua, NewYork:HarperCollinsCollegePublishers,1994. Elly Roosita ;Terigu Terindikasi Kartel; Menghalangi Hak Konsumen MendapatkanPasarAlternatif/KOMPAS,Kamis,30Juni2005 F.M.Scherer,CompetitionPoliciesforanIntegratedWorldEconomy,Washington D.C.,BrookingsInstitution,1994 Gunawan Widjaja, A. Yani , Seri Hukum Bisnis: Merger Dalam Perspektif Monopoli,Publisher:RajaGrafindoPersada Mishan.1990.PublicGoodsandNaturalLiberty.Oxford,ClaredonPress,London. Mudrajad Kuncoro Adirasa SalamunJurnal Kebijakan Ekonomi Vol.1 No.2 Desember 2005 ANALISIS STRUKTUR, KINERJA, DAN KLUSTER INDUSTRIELEKTRONIKAINDONESIA,19901999 Philip Areeda, Introduction to Antitrust Economics, in collaboration Among Competitors:Antitrust Policy and Economics, Eleanor Fox and James Havelsoneds,ChicagoIllinois:AmericanBarAssociation,1991. Porter,MicahelE.&OrjanSolvell.1998.TheRoleofGeographyintheProcessof Innovation and the Sustainable Competitive Advantage of Firms.In Alfred D. Chandler, Jr., Peter Hagstrom, & Orjan Solvell, editors, The Dynamic Firm: The Role of Technology, Strategy, Organization, and Regions.Oxford:OxfordUniversityPress RichardPosner,AntitrustLaw:AnEconomicPerspective,Chicago:Universityof Chicago Press, 1976. Diskusi ini mengikuti terminologi Posner. Penggunaan istilah antitrust policy sering dipergunakan secara bergantiandengancompetitionpolicy. Kurtubi/DirekturCenterforPetroleumandEnergyEconomicsStudies (CPEES)danStafAhliDirekturPengembanganPertamina. http://www.sinarharapan.co.id/berita/0209/25/eko11.html

154

GLOSARIUM

A
Aptindo),148

M
memperbaikiiklimusaha,149

B
BKPM,148

P
pasal15ayat3,146 penetapanhargavertikal,145 perjanjianbersama,149 perjanjianhorizontal,151 perjanjianpenetapanharga,145 Praktikoligopsoni,151 pricefixing,150

I
institusinonpasar,149

K
keadilanpublik,149 kriminalekonomi,150

U
UndangUndangNomor5Tahun1999,149,153 UUAntimonopoli,144,153

155

BAB9 KEBIJAKANKOMPETISI/ANTITRUST
PENGANTAR
Kurang kondusifnya lingkungan usaha memiliki implikasi besar terhadap penurunan daya saing ekonomi, terutama bagi sektorsektor industri sebagai lapangankesempatankerjautamadansektormanufakturyangmerupakansalah satumotorbagipertumbuhanekonomi.MenurutcatatanWorld Economic Forum (WEF)tahun2004,posisidayasaingIndonesiamasihberadapadaurutanke69 dari 104 negara yang diteliti. Posisi tersebut sesungguhnya telah naik dari urutan ke72 pada tahun sebelumnya. Namun demikian, dibandingkan dengan beberapa negara pesaing di kawasan ASEAN, posisi ini relatif lebih buruk. Sebagaicontoh,Malaysiapadatahun2004beradapadaurutanke31sedangkan Thailand berada di posisi ke34. Negara ASEAN yang posisi daya saingnya dibawah Indonesia adalah Filipina (urutan ke76) dan Vietnam (urutan ke77). Adapun menurut catatan International Institute for Management Development (IMD)yangjugamenerbitkanWorld Competitiveness Report 2004,posisiIndonesia berada pada urutan ke58 dari 60 negara yang diteliti. Sejak tahun 2000, peringkatdayasaingekonomiIndonesiaberturutturutturundariposisinyake 43 pada tahun 2000, urutan ke46 pada tahun 2001, urutan ke47 pada tahun 2002,danurutanke57padatahun2003.PeringkatIndonesiahanyaberadadi atas Argentina (59) dan Venezuela (60). Dalam pengamatan lembaga ini, posisi Filipinarelatiflebihbaik(yaitupadaurutanke52),walaupunperingkatnyajuga terusmengalamipenurunandariposisinyadiurutanke35padatahun2000.

KONDISINASIONAL
Terpuruknya daya saing tersebut merupakan akibat dari berbagai faktor. Menurut tolok ukur WEF, diidentifikasi 5 (lima) faktor penting yang menonjol. Padatataranmakro,terdapat3(tiga)faktor,yaitu:(a)tidakkondusifnyakondisi ekonomimakro;(b)buruknyakualitaskelembagaanpublikdalammenjalankan fungsinya sebagai fasilitator dan pusat pelayanan; dan (c) lemahnya kebijakan pengembangan teknologi dalam memfasilitasi kebutuhan peningkatan produktivitas. Sementara itu, pada tataran mikro atau tataran bisnis, 2 (dua) faktor yang menonjol adalah: (a) rendahnya efisiensi usaha pada tingkat operasionalisasiperusahaan;dan(b)lemahnyaiklimpersainganusaha. Menurut catatan Institute for Management Development (IMD), rendahnya kondisi daya saing Indonesia, disebabkan oleh buruknya kinerja perekonomian nasionaldalam4(empat)halpokok,yaitu:(a)buruknyakinerjaperekonomian

nasional yang tercermin dalam kinerjanya di perdagangan internasional, investasi, ketenagakerjaan, dan stabilitas harga, (b) buruknya efisiensi kelembagaan pemerintahan dalam mengembangkan kebijakan pengelolaan keuangan negara dan kebijakan fiskal, pengembangan berbagai peraturan dan perundanganuntukiklimusahakondusif,lemahnyakoordinasiakibatkerangka institusi publik yang masih banyak tumpang tindih, dan kompleksitas struktur sosialnya,(c)lemahnyaefisiensiusahadalammendorongpeningkatanproduksi dan inovasi secara bertanggung jawab yang tercermin dari tingkat produktivitasnyayangrendah,pasartenagakerjayangbelumoptimal,akseske sumberdaya keuangan yang masih rendah, serta praktik dan nilai manajerial yangrelatifbelumprofesional,dan(d)keterbatasandidalaminfrastruktur,baik infrastruktur fisik, teknologi, dan infrastruktur dasar yang berkaitan dengan kebutuhanmasyarakatakanpendidikandankesehatan. Dalam rentang waktu yang lebih lama, United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) mengembangkan indikator Competitiveness Industrial Performance (CIP) yang kemudian diterapkan untuk mengukur peringkat daya saing sektor industri manufaktur pada 93 negara dalam periode 1980 2000. Dalam Industrial Development Report 2004, ukuran indikator CIP tersebut terdiridari4(empat)variabelutama,yaitu:(a)nilaitambahindustrimanuktur per kapita, (b) ekspor industri manufaktur per kapita, (c) insensitas industrialisasi yang diukur dari kontribusi industri manufaktur pada PDB dan kontribusi industri manufaktur berteknologi menengah dan tinggi pada sektor industrimanufaktur,dan(d)kualitaseskporyangdiukurdarikontribusiekspor manufaktur dalam total ekspor dan kontribusi manufaktur berteknologi menengahdantinggidalamnilaieksporindustrimanufaktur. Dalamperiode19802000kinerjaindustrimanufakturIndonesiadikategorikan sebagai salah satu pemenang utama (main winners) bersama beberapa negara berkembanglainyangkebanyakanberasaldarikawasanAsiaTimur.Dalamdua dekade tersebut, kawasan Asia Timur memang merupakan kawasan yang disebutsebagaimesinpertumbuhanbagipeningkatanperannegaraberkembang dalam pengembangan industri manufaktur. Di antara kinerja negaranegara berkembangtersebut,Cinamerupakanpemenangnomorwahid.Sementaraitu, peringkatkinerjaindustrimanufakturIndonesiamemangmeningkatdariurutan ke75padatahun1980,menjadiurutanke54padatahun1990,danurutanke 38 pada tahun 2000. Namun demikian, dibandingkan dengan beberapa negara pesaing utama di Asia Timur (termasuk ASEAN), peningkatan posisi Indonesia memangrelatifterpuruk.

157

Gambaran yang diungkapkan oleh UNIDO memang baru sampai pada tahun 2000. Memperhatikan perkembangan perekonomian dan terpuruknya kegiatan sektor produksi, kemungkinan besar peringkat sektor industri manufaktur di Indonesiakembaliturunsetelahtahun2000.Meskipunkondisiekonomimakro makin membaik sejak dua tahun terakhir, prestasi di atas belum cukup membawa ke arah pemulihan aktivitas sektor produksi, terutama industri manufaktur, ke tataran sebelum krisis apalagi mendongkrak peningkatan daya saingnya. Selain permasalahan berkenaan dengan kondisi ekonomi, faktorfaktor penting di luar ekonomi juga belum menunjukkan perbaikan kinerja secara nyata. Sebagaisalahsatucontoh,pengembangandanpenerapaniptekterutamauntuk kepentinganproduksimasihsangatterbatas.DenganurutanIndonesiadiposisi ke 60 dari 72 negara dalam Indeks Pencapaian Teknologi (IPT), hal tersebut mengindikasikanbahwaintegrasipeningkataniptekuntukproduksimasihakan banyak mengalami hambatan. Permasalahan lainnya adalah kualitas infrastruktur yang masih menurun dan kualitas SDM yang umumnya masih rendah. Berbagai permasalahan di tingkat makro di atas, membawa pengaruh negatif padakondisipadatataranbisnisatauindustri.Pengembangankelembagaandan kemampuan untuk peningkatan kapasitas sumberdaya manusia pada tingkat perusahaan tidak berjalan sesuai harapan. Sebagai contoh, peningkatan produktivitas pekerja tidak tercipta. Dari indikasi sederhana seperti pertumbuhan upah riil dibandingkan dengan pertumbuhan nilai tambah per pekerja untuk sektor industri manufaktur, kondisinya menunjukan penurunan untuk seluruh skala usaha. Contoh lain, mekanisme hubungan industrial yang terjadi belum secara proporsional menampung kepentingan pengusaha dan pekerja. Sementara itu, standardisasi nasional produk industri, pengembangan infrastruktur yang efisien dan sesuai dengan kebutuhan sektor industri, serta peningkatan kompetensi tenaga kerja belum sepenuhnya berjalan optimal karenaketerbatasansumberdaya. Meskipunpermasalahanpenurunandayasainginiberawalsebelumkrisistahun 1997, perkembangan industri sangat memburuk setelah krisis tahun 1997. Banyak pengamat mengindikasikan terjadinya deindustrialisasi. Gejala ini ditunjukkan dengan mengamati perkembangan tingkat realisasi kapasitas produksi (utilisasi kapasitas), jumlah perusahaan, dan indeks produksi seperti ditunjukkan tabel di bawah ini. Pemanfaatan kapasitas terpasang industri manufaktur tahun 2002 hanya berkisar di 60 persen, menurun jauh

158

dibandingkandengankondisisebelumkrisisyangberkisardi80persen.Dalam periode 1996 sampai 2002, jumlah perusahaan industri berskala sedang dan besarmenurunhampir1.800unitusahaatausekitar8persendari22.997unit usahayangadatahun1996.Sementaraitu,indeksproduksiindustripengolahan berskalabesardansedangjugamengalamipenurunancukupsignifikan,sekitar 15 persen, dari 126,54 persen pada tahun 1997 menjadi 100,29 persen pada tahun2002. Tabel 9.1. Perkembangan Tingkat Realisasi Kapasitas Produksi (utilisasi kapasitas),JumlahPerusahaan,danIndeksProduksiDariTahun19962002 1997 1998 1999 2000 2001 2002 INDIKATO 1996 R Utilisasi 82.10% 81.19% 54.99% 56.14% 61.68% 62.32% 63.33% Kapasitas *) Jumlah 22,997 22,386 21,423 22,070 22,174 21,396 21,146 Perusaha an Indeks 120.04 126.54 103.46 105.44 109.22 108.04 100.29 % % % % % % Produksi % **) Catatan: *) Data tahun 1996 dan 1997 dari BPS; sedangkan dari tahun 1998 2002dariDepPerindag,**)1993=100% Penyebab utama fenomena tersebut adalah daya saing produkproduk manufaktur yang terus melemah. Di dalam negeri, produk manufaktur seperti elektronika rumah tangga kalah bersaing dengan produk impor, apalagi diperburuk dengan banyaknya produk impor illegal. Di pasar internasional, produk tekstil (TPT) dan produk kayu yang sesungguhnya masih menjadi primadona ekspor kalah bersaing dengan produk dari Cina dan negara ASEAN lainnya. Terpuruknya daya saing kita juga disebabkan karena membengkaknya biaya overhead produksi. Dari hasil identifikasi oleh perusahaan Jepang, bila biayaproduksimanufakturkitadiberiindeks100,makaCinahanyasekitar62, Filipina 77, Malaysia 79, dan Thailand 89. Struktur biaya produksi manufaktur kita juga sangat rentan dimana biaya overhead mencapai 33,4 dan biaya untuk materialmencapai58,3.Sebagaibandingannya:overheaddiCinahanya17,1dan materialhanya39,9.

159

Penelaahanterhadaptingginyakeduaposbiayadiatasmenyimpulkanbeberapa permasalahanspesifikdisektorindustrimanufaktur,yaitusebagaiberikut: KKN dan layanan umum yang buruk mengakibatkan tingginya biaya overhead. Menurut kajian Komite Pemantau Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), pengeluaranuntukberbagaipungutandanuntukbiayaburuknyalayananumum menambahbiayaoverheadsekitar8,7persen11,2persen. Costofmoneyyangrelatiftinggi,tercermindarisukubungayangsaatinisangat tinggi. Pengusaha dalam negeri yang mengandalkan perbankan dalam negeri akan kalah bersaing dengan perusahaan yang modal kerjanya dari luar negeri denganbungaberkisar46persen. Administrasi perpajakan yang belum optimal. Pengusaha menganggap administrasi perpajakan terutama dalam kaitannya dengan restitusi produk produk industri ekspor sangat tidak efisien. Hal tersebut mengakibatkan daya saing produk ekspor menjadi berkurang karena ketidakefisiensian tersebut dibebankan ke harga jualnya. Selain itu, hal tersebut juga tidak kondusif untuk integrasi antar industri terkait untuk pengadaan bahan antaranya. Pada umumnyamerekamemilihuntukimporbahanbakuatauprodukantarakarena sejakawaltidakterkenaPPN. Kandungan impor sangat tinggi. Nilai impor bahan baku, bahan antara (intermediate),dankomponenuntukseluruhindustrimeningkatdari28persen pada tahun 1993 menjadi 30 persen pada tahun 2002. Khusus untuk industri tekstil,kimia,danlogamdasarnilaitersebutmencapai3040persen,sedangkan untuk industri mesin, elektronik dan barangbarang logam mencapai lebih dari 60 persen. Tingginya kandungan impor ini mengakibatkan rentannya biaya produksi terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah dan kecilnya nilai tambah yang mengalirpadaperekonomiandomestik. Lemahnyapenguasaandanpenerapanteknologi.Nilaitambahindustrinasional relatif rendah, hal ini menunjukkan bahwa karakteristik industri manufaktur masih tipe tukang jahit, meskipun dalam komposisi ekspor mulai terjadi peningkatan proporsi produk ekspor berteknologi menengah dan tinggi. Kehadiranforeigndirectinvestment(FDI)yangmempunyaipotensisebagaibasis untukalihteknologibelumdapatdimanfaatkan. Kualitas SDM relatif rendah. Dari hampir 4,2 juta orang tenaga kerja industri dalam 22.894 perusahaan pada tahun 1996, hanya 2 persen berpendidikan sarjana,sekitar0,1persenberpendidikanmaster,dan0,005persen(hanya225

160

orang) berpendidikan doktor. Sementara itu, intensitas pelatihan yang dilaksanakan oleh industri belum juga menggembirakan. Hasil survei tahun 1990an menunjukkan hanya 18,9 persen perusahaan di Indonesia melaksanakannya. Di Malaysia, kegiatan yang sama dilakukan oleh hampir 84 persen perusahaanperusahaannya. SDM dengan kualitas ini akan sulit diharapkan menghasilkan peningkatan produktivitas apalagi inovasiinovasi yangbermutuuntukteknologiproduksinya. Iklimpersainganyangkurangsehat.Banyaksubsektorindustriyangberoperasi dalam kondisi mendekati monopoli. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya indekskonsentrasiuntukduaperusahaan(CR2).Padatahun2002,lebihdari50 persen kelompok usaha industri memiliki angka diatas 0,50 dan banyak kelompok industri yang angka konsentrasi yang makin besar. Beberapa contoh adalahpadaindustritepungterigu,rokokputih,dankendaraanroda2.Keadaan inimenyebabkaninsentifuntukpenurunanbiayaproduksimenjadikecil. Strukturindustrimasihlemah.Sebagaiillustrasi,diindustrikendaraanbermotor padatahun1997jumlahproduserkomponenmencapai155perusahaan.Namun hampir semua produsen komponen ini merupakan pemasok lapis pertama.Hal ini menunjukkan lemahnya kedalaman struktur industri nasional otomotif. Sebagaiperbandingan,padatahunyangsamadiJepangada350pemasok lapis pertama, 2.000 pemasok lapis kedua, dan 10.000 pemasok lapis ketiga. Artinya industrinasionalsangatterintegrasisecaravertikal. Peranan industri kecil dan menengah (termasuk RT) masih minim. Industri berskala menengah (2099 orang tenaga kerja), berskala kecil (519 orang tenaga kerja), dan industri rumah tangga (1 4 orang tenaga kerja) mempekerjakan dua pertiga tenaga kerja manufaktur di Indonesia. Namun demikian, segmen industri ini menyumbang hanya 56 persen dari total nilai tambah manufaktur. Industri kecil dan menengah terkonsentrasi di subsektor makanan dan kayu. Industriindustri pada segmen ini umumnya melayani konsumer akhir atau memproduksi komponen untuk after sales market, dengan segmen kelas terendah. Sangat sedikit yang memproduksi bahan baku dan/atau barang intermediate serta memasoknya ke industri hilir. Dengan kondisiini,industrikecildanmenengahdiIndonesiabelum beradadalamsatu matarantaipertambahannilaidenganindustriberskalabesar. Sebaran Industri yang terpusat di Pulau Jawa. Unit usaha industri merupakan penciptakesejahteraan(wealth)terpentingmelaluinilaitambahprodukproduk yang dihasilkan dan sekaligus mendistribusikannya ke khalayak melalui

161

pekerjanya. Oleh karena itu distribusi dari segmen industri ini juga akan mencerminkan distribusi kesejahteraan yang terbentuk. Menurut data tahun 2002,dari21,146usahaindustriberskalamenengahdanbesar,17.118atau80 persendiantaranyaberadadiPulauJawa.

KONDISIINTERNASIONAL
Untuk memperingatiHariNoNewRounddanmenjelangKonferensiWTOkeIV diDoha,Qatar,makaseluruhkomponengerakanmasyarakatsipilseduniayang terdiri dari lembaga maupun komunitas peduli globalisasi, bersamasama menyatakan penolakannya terhadap agenda WTO, yaitu Putaran Perundingan Baru(New Round).Menurutmereka,bilasampaiadaPutaranBaruWTO,maka organisasitersebutakanmendapatkekuasaanlebihbesarlagiuntukmenguasai dunia. WTO akan mempunyai perjanjianperjanjian baru lagi yang lebih hebat dari yang sekarang, seperti di bidang investasi, belanja pemerintah, kebijakan kompetisi, dan lainlainnya. Indonesia akan semakin dieksploitasi oleh korporasikorporasitransnasionaldannegaranegaramaju,dansemakinmasuk keliberalismepersainganbebas. Pernyataan sedunia ini dinamakan "Our World is not for Sale: Shrink or Sink WTO", atau diterjemahkan sebagai "Dunia Kita Tidak Untuk Diperdagangkan: WTOmenciutatauTenggelam": Kinisaatnyauntukmenghentikanglobalisasikorporasidanberjuangbagidunia lainyanglebihlayak.Padabulan1999,KonferensiTingkatMenteri(KTM)keIII OrganisasiPerdaganganDunia(WTO)diSeattlegagaltotalsecaraspektakuler,di tengahtengah berbagai protes dari baik kalangan masyarakat maupun pemerintah di seluruh dunia. Sejak itu di berbagai negara baik miskin maupun kaya,berjutajutaorangbergabunguntukberjuangbagimasadepanyanglebih adildanberkelanjutan,sertamelawanglobalisasikorporasi. MeskipunKTMSeattlediakhirkonferensinyatelahmemberikanjanjijanjiuntuk memperbaiki sistem karena adanya krisis legitimasi WTO, akan tetapi kenyataannyatidakadaperbaikanapaapadanmalahansegalanyamenjadilebih buruk. Oleh karenanya saatnya kini untuk memperkecil kekuasaan dan kewenangan WTO. Ketiadaan proses yang demokratis, transparan dan pertanggungjawabanpublikdariorganisasiyangmempromosikanperdagangan bebas ini, kenyataannya hanya menyumbang bagi konsentrasi kekayaan di tangansegelintirkaumkaya,menumbuhkanketimpangandidalamdandiantara bangsabangsa, meningkatkan kemiskinan bagi mayoritas rakyat dunia,

162

pengusiran terhadap petani dan buruh dari tempatnya bekerja khususnya di Dunia Ketiga, dan polapola yang tidak berkelanjutan dari produksi dan konsumsi. Pernyataan protes dari kaum pekerja dan petani, aktivis HAM dan lingkungan, pemukaagamadanmasyarakatadatdiseluruhduniasertapemerintahanDunia Ketigaatasadanyaketidakseimbangandanmasalahmasalahdalampelaksanaan GATT dan perjanjian Putaran Uruguay nyatanya tidak diindahkan. Bahkan sekretariat WTO yang seharusnya netral, lebih menjadi kepanjangan tangan pemerintahan negaranegara kaya dan lobbylobby korporasi, yang bersikeras untuk menempatkan WTO seperti sekarang, yaitu memekarkan globalisasi korporasi.Demikianpulatinjauanatasperundinganyangsudahtetap(Builtin), seperti Perjanjian Pertanian, JasaJasa, dan HAKI terkait perdagangan, telah dijegalbegiturupauntukbisaditinjaudandiperbaikikembali. Para pemerintahan negara berkembang juga telah diperdayakan dan diperas untukharusmenerimaPutaranBarudalamperundinganlebihlanjutKTMWTO keIVdiQatarSecaramanisdisebutsebagai"PutaranBaruPembangunan",pada dasarnyaagendaPutaranBaruiniadalahuntukmemperluaslingkupdariakses korporasi serta hakhak istimewanya di bawah rejim WTO di bidang investasi, belanjapemerintah,kebijakankompetisi,danbanyaklagilainnya. Berbagaikeuntunganlebihlanjutbagikorporasitransnasionaliniakansemakin membahayakan perekonomian nasional dan lokal; buruh, petani, masyarakat adat, perempuan dan kelompok sosial lainnya; kesehatan dan keselamatan, lingkungan, serta perlindungan hewan. Semua ini terjadi dalam konteks meningkatnya ketidakstabilan global, hancurnya perekonomian nasional, tumbuhnya ketimpangan di antara dan di dalam suatu bangsa, serta meningkatnya degradasi sosial dan lingkungan, sebagai hasil dari akselerasi prosesglobalisasikorporasi. Kini saatnya untuk menyadari krisis sistem perdagangan internasional dan organisasi yang memayunginya, yaitu WTO. Kini saatnya untuk menghentikan Putaran Baru dan merubah haluan perdagangan untuk melayani kembali kepentingan semua orang. Kita harus membongkar sistem perdagangan yang sudahkuno,tidakadildanmenindasinidengansebuahsistembaruperdagangan yangsecarasosiallebihadildanberkelanjutanbagiabad21. Kita perlu melindungi keragaman budaya, biologi, ekonomi dan sosial; mengenalkan kebijakankebijakan progresif untuk memprioritaskan

163

perdagangan dan ekonomi lokal; melindungi hakhak ekonomi, sosial, budaya dan hakhak buruh; serta menegaskan kembali kedaulatan rakyat, kedaulatan nasional dan subnasional dalam proses pengambilan keputusan secara demokratis. Untuk menjalankan ini, kita memerlukan aturanaturan yang berdasarkanprinsipprinsip kontrol demokrasi atas sumbersumber, keberlanjutanekologis,kesetaraan,kerjasama,dankehatihatian. Dengan memperhatikan halhal tersebut, dengan ini mengajukan beberapa hal sebagaiberikut: 1) TidakuntukperluasanWTO,Menegaskankembalipenolakan atas berlanjutnya usahausaha untuk meluncurkan Putaran BaruataumemperluasWTO,denganmemasukkanisuisubaru seperti investasi, kompetisi, belanja pemerintah, bioteknologi, atau liberalisasi tarif yang disesuaikan. Memperluas WTO kepada isuisu seperti investasi dan kebijakan kompetisi, atau memprasyaratkan semua negara untuk mengikuti aturan aturanbelanjapemerintah(dimulaidengantahapawalaturan aturan transparansi), akan mengancam dasardasar menentukan diri sendiri secara nasional dan kemampuan bertahan pertanianpertanian dan usahausaha lokal berskala kecil dan menengah, menghapus dukungan bagi perekonomian lokal,sertamenyebabkankerusakansosialdanlingkungan.Juga menolak taktiktaktik baru dari UniEropa yang dengan diam diam memasukkan perundingan kompetisi dan investasi melalui cara perjanjian plurilateral. Harus ada moratorium (penundaan sementara) atas inisiatifinisiatif lebih lanjut dari liberalisasi perdagangan di WTO. Sebagai penggantinya, maka isuisuketimpangan"isuisuimplementasi"baginegaranegara berkembang harus segera ditangani. Ini tidak boleh dikaitkan dengan konteks perundinganperundingan bagi liberalisasi lebihlanjut. WTO Minggir!: Lindungi Hakhak Sosial Dasar dan Keberlanjutanlingkungan.Tidaklahdapatditerimadantidak layak bahwa hakhak sosial dan kebutuhan dasar telah dihambat atau dikesampingkan oleh aturanaturan WTO. Perlindungan yang sangat dibutuhkan bagi kesejahteraan manusiaatauplaneter,sepertipangandanair,pelayanansosial dasar, pendidikan, kesehatan dan keselamatan, keberlanjutan lingkungan dan perlindungan hewan, tidak boleh dibuat lebih rendah dari perjanjianperjanjian komersial. Pelanggaran yang tidak selayaknya oleh aturanaturan perdagangan dalam bidangbidang tertentu, telah membangkitkan kampanye

2)

164

kampanye dari masyarakat atas organisme hasil rekayasa genetika, hutanhutan tua lestari, barangbarang yang dilarang secaradomestik,danpemasarantembakauyangliar. 3) Musnahkan GATS: Lindungi Pelayanan sosial Dasar dan PERLINDUNGAN PUBLIK. Bidangbidang seperti kesehatan, pendidikan, distribusi enerji, air, serta pelayanan dasar, tidak dapat menjadi subyek dari aturanaturan perdagangan bebas internasional. Tambahan lagi, GATS tidak boleh membatasi kemampuan pemerintah dan masyarakat untuk mengatur dan melindungi lingkungan, kesehatan, keselamatan, dan kepentingankepentingan publik lainnya. Dalam Perjanjian Umum Perdagangan JasaJasa (GATS=General Agreement on TradeinServices),prinsipliberalisasiprogresifa,sertaimplikasi investasi asing atas sektorsektor jasa telah menyebabkan masalahmasalahgawat,sepertideregulasiterhadapsektorjasa publik. TolakPerlindunganPatenKorporasi.BenihdanObatObatan adalah Kebutuhan Dasar, bukan Komoditas. Segala kebijakan kepemilikanintelektualharusmembolehkanpemerintahuntuk membatasiperlindunganpaten.Inidiperlukangunamelindungi kesehatan dan keselamatan publik, terutama dari paten atas obatobatan dasar dan paten makhluk hidup. Paten atas makhluk hidup termasuk mikroorganisme harus dilarang di seluruh rejim internasional dan nasional. Aturanaturan kepemilikan intelektual sekarang ini yang terdapat dalam perjanjianperjanjian perdagangan, seperti perjanjian TRIPs (Trade Related Aspect of Intellectual Property Rights) WTO, menghalangi akses konsumen atas obatobatan dasar dan barangbarang lainnya, yang mengarah pada penguasaan pribadi atas makhluk hidup dan pengetahuan tradisional, merusak keanekaragaman hayati, serta menyebabkan negara negara miskin sulit meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonominya. Tidak ada dasar untuk memasukkan klaim kepemilikan intelektual semacam ini ke dalam perjanjian perdagangan. TolakPatenatasKehidupan,Patenatasmakhlukhidupserta hak kepemilikan intelektual lainnya atas sumbersumber biologisharusdilarangdidalamsemuarejiminternasionaldan nasional. Keberagaman genetik bukanlah kategori pemilikan pribadi dan biopiracy atau penjarahan atas pengetahuan tradisionalharusditolak

4)

5)

165

6)

Pangan adalah HakHak Dasar Manusia: Tolak Perjanjian Pertanian yang Penuh Kecurangan dan Bencana, Perjanjian Pertanian merupakan kecurangan, karena subsidisubsidi yang diberikan untuk pertanian industrial berorientasi ekspor tidak pernah dikurangi (malahan subsidinya terus naik), sementara petanipetani kecil menderita akibat liberalisasi impor yang telahmenghancurkankehidupandanpendapatanmereka.Guna menghindaribencanalebihlanjutbagijutaanpetanikecil,perlu segera diambil tindakan drastis untuk mengurangi atau menghapus dukungan bagi pertanian berorientasi ekspor dan untuk membelakangkan liberalisasi impor. Tindakantindakan yang diambil untuk mempromosikan dan melindungi kedaulatan pangan dan ketahanan pangan yang sesungguhnya, serta untuk melindungi petani kecil dalam menerapkan pertanian berkelanjutan haruslah tidak diatur dalam aturan aturan perdagangan internasional. Sistem perdagangan tidak boleh mengganggu kehidupan petani, petani kecil, nelayan dan masyarakat adat. HakHak dasar atas pangan hanya dapat direalisasikandalamsistemyangmenjaminkedaulatanpangan, artinya hak rakyat untuk menentukan pangannya sendiri dan kebijakan pertaniannya sendiri, maupun hak untuk memproduksi makanan pokoknya sesuai dengan cara yang menghormati keberagaman budaya dan produksinya masing masing. Tolak Liberalisasi Investasi, Perjanjian UkuranUkuran Investasi terkait Perdagangan (TRIMS= Trade related Investment Measures) dari WTO harus dihapuskan. Setiap negara dan terutama sekali negaranegara Dunia Ketiga harus mempunyai hak untuk menggunakan berbagai pilihanpilihan kebijakan yang tersedia (seperti kebijakan local content atau suku cadang lokal) guna meningkatkan kapasitas sektor produktif mereka sendiri, terutama dari usahausaha kecil dan menengah.Jelasnya,tinjauanatasTRIMStidakbolehdigunakan untuk memperpanjang isu investasi di WTO. Kita karenanya menegaskan kembali penolakan keras kita atas usahausaha untuk memulai perundingan di bidang aturanaturan investasi, atau sebuah kerangka perjanjian, atau sebuah perjanjian investasi apapun bentuknya di dalam WTO. Proposal bagi pendekatau jenis GATS, ataupun perjanjian transparansi awal dalaminvestasi,atausebuahperjanjianplurilateral,hanyaakan merupakan perubahan di tingkat taktik yang bertujuan untuk merubah posisi negaranegara atau kelompokkelompok yang menolakperjanjianinvestasi.Tujuannyatetapsama,yaituuntuk

7)

166

memberikan hakhak yang belum pernah ada sebelumnya kepadainvestorasing.Karenaitukitamenolakpendekatanyang semacam ini, yang tujuan akhirnya kurang lebih sama saja denganMAI(MultilateralAgreementonInvestment)duluyang telahgagal. 8) Perdagangan yang Adil: Perlakuan Khusus dan Berbeda, HakHakKhususdanBerbedabaginegaranegaraDuniaKetiga perludiadakan,diperluasdandioperasionalkandidalamsistem perdagangan dunia. Ini dengan memperhitungkan posisi negaranegara Dunia Ketiga yang lemah di dalam sistem perdagangan dunia. Tanpa adanya pemaksaan atas hakhak khusus dan berbeda, maka tidak akan ada kemungkinan bagi negaranegara berkembang untuk mendapat manfaat dari perdagangandunia. Prioritaskan HakHak Sosial dan Lingkungan, Perdagangan Bebas"menempatkankeuntungankorporasidiatasmasyarakat dan lingkungan. Kita butuh perdagangan yang adil. HakHah AsasiManusiadanhakhakburuhharuslahdihormati,didukung dan dijalankan, sebagaimana juga terhadap lingkungan, kesehatan, pendidikan, hakhak masyarakat adat, pembangunan, keselamatan, ketahanan pangan, dan perlindunganhewan.Contohnya,DeklarasiILOtentangPrinsip Prinsip Dasar dan HakHak dalam Bekerja, Konvensi Keanekaragaman Hayati dan Protokol Kemanan Hayati, serta Deklarasi PBB tentang HakHak Asasi Manusia haruslah secara aktif dijalankan. WTO tidak dapat mengurangi perjanjian perjanjian lingkungan dan sosial internasional semacam ini. Sangat penting upaya untuk mendukung, menghormati dan menjalankan hakhak buruh dasar dan hakhak asasi lainnya melalui berbagai cara yang relevan, termasuk tindakan yang selayaknyaolehlembagalembagainternasional. Demokratiskan pengambilan Keputusan, Rakyat harus mempunyai hakhaknya untuk penentuan diri sendiri dan hak untuk mengetahui dan menentukan berbagai komitmen komersial internasional. Diantaranya, perlunya proses pengambilan keputusan yang demokratis, transparan dan inklusif di dalam perundingan dan kewajibankewajiban dari badanbadan komersial internasional. Selama ini WTO beroperasi secara rahasia, bersikap tertutup terhadap publik maupun anggotaanggota dari negaranegara Dunia Ketiga. WTO telah didominasi oleh sedikit saja pemerintahan

9)

10)

167

pemerintahan yang berkuasa yang sesungguhnya bertindak mewakilielitelitkorporasi. 11) Persoalkan Sistem WTO, Sistem penyelesaian perselisihan WTO tidak dapat diterima. Sistem ini memaksakan adanya aturanaturan yang tidak adil dan beroperasi lewat prosedur prosedur yang tidak demokratis. Sistem ini juga merampas peranperan legislatif dan pembuatan peraturan dari negara negara berdaulat dan pemerintahan lokal. Sistem perdagangan internasional yang berkeadilan sosial juga memerlukan perubahandiluarWTO,yaituperlunyamengutamakanhakhak dan kesejahteraan buruh dan petani yang memproduksi dan menyediakan berbagai komoditas dan berbagai pelayanan. Semua pemerintah dan badanbadan internasional harus memperhatikan pelanggaran oleh korporasikorporasi multinasional dan pemerintah atas hakhak dasar buruh; pemunduran kembali atas apaapa yang telah dicapai oleh perjuangan buruh; pengurangan atas keselamatan kerja; dan memperkecil upah. HakHak Buruh haruslah diperkuat di seluruh dunia. Juga, IMF, Bank Dunia dan BankBank Pembangunan Regional harus menghapus hutang negara negara miskin 100%, sehingga mereka dapat mengalokasikan kembali danadana tersebut dan menggunakannya misalnya untukpenghapusankemiskinandanpembangunan.Penggunaan prasyarat penyesuaian structural untuk memaksa diadakannya liberalisasi perdagangan di Dunia Ketiga dan tempat lainnya harus dihentikan. Pemerintah harus berunding, melalui sistem PBB atau badanbadan lainnya yang sesuai, dengan partisipasi demokratis yang sepenuhnya. Perundingan tersebut membuat perjanjian yang mengikat yang menjamin bahwa tingkah laku korporasi haruslah bertanggungjawab secara sosial dan secara lingkungan;sertapunyatanggunggugatsecarademokratis.

KESIMPULAN DAN KONSEKUENSIKONSEKUENSINYA, PERTAMA, Berkomitmen untuk mewujudkan sistem perdagangan yang demokratis, berkeadilansosial,danberkelanjutan.Olehkarenaitu,sebagailangkahawal, menuntutagarpemerintahmenjalankanberbagaiperubahanyangtercantum di dalam dokumen ini guna membalikkan kekuasaan dan kewenangan yang ada pada WTO sekarang serta merubah haluan perdagangan. KEDUA, Komitment itu juga untuk memobilisasi rakyat di dalam negeri masing masing untuk berjuang bagi tuntutantuntutan tersebut, serta menentang kebijakankebijakan yang tidak adil dari WTO. Kami juga akan mendukung

168

rakyat dan negeri lain yang juga melakukan hal serupa, lewat berbagai kampanyesolidaritasinternasional.

169

TEST/UMPANBALIK
1. Sebutkanfaktormakrodanmikroyangmenyebabkandayasaingproduk Indonesialemah(menuruttolakukurWEF)? 2. BagaimanapendapatandajikameilhatkondisiStrukutrIndustridi Indosensiaberdasarkandatatahun1997? 3. Bagaimanaperanindustrikecildanmenengah(TermasukRT)dalam kontekdukunganmatarantaiuntukindustriberskalabesardiIndonesia? 4. Apayangmenyebabkannegaranegaraduniaketigamenolakatas berlanjutnya usahausaha untuk meluncurkan Putaran Baru (untukmemperluasWTO)? 5. ApadampaknegatifyangditakutiduniaketigaadanyaGATSdalam kaitannya dengan Pelayanan Sosial Dasar dan Perlindungan Publik? 6. Bagaimana WTO dalam menjalankan sistemnya,sehingga dunia ketigamerasakanketidakadilandalamsistemtersebut?

170

DAFTARPUSTAKA
F.M.Scherer,CompetitionPoliciesforanIntegratedWorldEconomy,Washington D.C.,BrookingsInstitution,1994 FaisalH.Basri&DendiRamdani,MakalahyangdipresentasikanpadaKonferensi Mengenai Perdagangan Dalam Negeri, Desentralisasi dan Globalisasi di Hotel Borobudur, Jakarta, Indonesia, pada tanggal 3 April, 2001, yang diselenggarakan dengan kerjasama antara Partnership for Economic Growth (PEG), the United States Agency for International Development(USAID) HerfindahlHirschman index, lihat F. M. Scherer and David Ross, Industrial Market Structure and Economic Performance, third edition, Boston: Houghton Mifflin Company, 1980; or U.S. Department of Justice and FederalTradeCommission,HorizontalMergerGuidelines,diterbitkan April2,1992,dandiperbaikiApril8,1997,Washington,DC. Kotler,Philip,ManajemenPemasaran:Analisis,PerencanaandanPengendalian, edisi 5 jilid 2, Jakarta : Penerbit Erlangga, 1989Porter, Michael E., Competitive Advantage : Creating and Sustaining Superior Performance,Toronto: Mangkoesoebroto, G. 1997. Ekonomi Publik. Edisi Ke Tiga. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta. Marzuki Usman, KOLOM PAKAR Paradigma Pembangunan Meninjau Peran PemerintahdalamEkonomiPasar Philip Areeda, Introduction to Antitrust Economics, in collaboration Among Competitors:Antitrust Policy and Economics, Eleanor Fox and James Havelsoneds,ChicagoIllinois:AmericanBarAssociation,1991. Pogue, T.F. and L.G. Sgontz. 1978. Government and Economic Choice : An IntroductiontoPublikFinance,HoughtonMifflinCompany,Boston. Porter,MicahelE.&OrjanSolvell.1998.TheRoleofGeographyintheProcessof Innovation and the Sustainable Competitive Advantage of Firms.In Alfred D. Chandler, Jr., Peter Hagstrom, & Orjan Solvell, editors, The Dynamic Firm: The Role of Technology, Strategy, Organization, and Regions.Oxford:OxfordUniversityPress

171

Republik Indonesia, (1998), UndangUndang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan UndangUndang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.Jakarta.

172

GLOSARIUM
A
aftersalesmarket,161 KPPOD,160

K O
OurWorldisnotforSale:ShrinkorSinkWTO,162

C
CompetitivenessIndustrialPerformance(CIP),157

F
FDI,160

T
TRIMS,166 TRIPs,165

I
indekskonsentrasi,161 IndeksPencapaianTeknologi(IPT),,158 InternationalInstituteforManagement Development(IMD),156

U
UNIDO,158

W
World Economic Forum (WEF),156

173

BAB10 PERFORMANCE
PENGANTAR
JalanpanjangyangtelahditempuhbangsaIndonesiauntukmewujudkantatanan ekonomi yang lebih adil dan mensejahterakan seluruh rakyat, dapat dikatakan berawal dengan mencari alternatif terhadap ekonomi liberal zaman kolonial (1830 1870 1 . Sebagai diketahui sistem kapitalisme Eropah meluas ke Benua AsiadanAfrikadalamwujudkolonialisme,sesuaidengansifatkapitalismeyang ekspansif. Pertimbangan ekonomi politik ekspansi tersebut ialah guna menguasai sumbersumber kekayaan alam, tenaga murah dan pasaran yang sangat potensial karena ratusan juta penduduk, serta kesediaan tanah yang luas. (E. Wallerstein,1974,Rutgers,1937).Disampingterjadinyaeksploitasitenagakerja manusia (J. C. Breman, 1987) yang sudah melampaui batasbatas perikemanusiaan, meluasnya ekonomi uang ke dalam masyarakat pedesaan merusak sendisendi kehidupan masyarakat tersebut, sehingga ketergantungan dariperekonomiankitasemakinkuat. Terhadapeksploitasipetanidanburuhperkebunantadi,sejakawal abad ke20 mulai timbul oposisi kaum sosialis di Belanda yang kemudian berpengaruh kepada golongangolongan BelandaHindia juga Politik Etnik (1900) mulai diterapkan dengan memberikan pelayanan kesehatan umum yang lebih baik, memperluas kesempatan menempuh pendidikan, serta memberikan otonomi desayanglebihbesar(1906).DijajaranbirokrasiHindiaBelandayangdipimpin olehorangorangBelandajuga,untungnyaterdapattokohtokohyangprogresif juga dan ajaranajaran sosial demokrat memasuki masyarakat kita (Rutgers, 1937). Perluasankesempatanpendidikanmembukapeluangbagiputeraputeripribumi untukmengenaldasardasarDemokrasiBaratyangmemangtumbuhbersamaan denganLiberalismedanKapitalisme. TetapidiEropapengendalianKapitalismedini(vroegkapitalisme)sudahmulai menjelang abad ke19, dan kaum sosialdemokrat diseluruh Eropa Barat memegang peranan penting dalam usaha ke arah membangun suatu negara
1Prof.Dr.SedionoMPTjondronegoro:GuruBesarSosiologiInstitutPertanianBogor

sejahtera (welfare state). Lebihlebih setelah perang dunia pertama (1914 1918) dan krisis ekonomi dunia (1930) politisi dan pakar ekonomi Barat semakin yakin bahwa pemerintah mempunyai peranan penting dalam turut mengawasi perputaran roda ekonomi, apabila kesejahteraan rakyat ingin diciptakansecaramerata. Sistem hukum, baik yang membatasi monopoli dan oligopoli, maupun yang mengaturhakburuhdankewajibanparapemodaldikembangkan,agarsegisegi negatif kepitalisme dapat ditiadakan, atau paling tidak dikurangi dampaknya. PRODUKSIDANEFESIENSIALOKASI Dalam suatu perekonomian modern, setiap aktivitas mempunyai keterkaitan dengan aktivitas lainnya. Apabila semua keterkaitan antara suatu kegiatan dengan kegiatan lainnya dilaksanakan melalui mekanisme pasar atau melalui suatu sistem, maka keterkaitan antar berbagai aktivitas tersebut tidak menimbulkanmasalah.Akantetapibanyakpulaketerkaitanantarkegiatanyang tidak melalui mekanisme pasar sehingga timbul berbagai macam masalah. Keterkaitansuatukegiatandengankegiatanlainyangtidakmelaluimekanisme pasaradalahapayangdisebutdenganeksternalitas. Secara umum dapat dikatakan bahwa eksternalitas adalah suatu efek samping dari suatu tindakan pihak tertentu terhadap pihak lain, baik dampak yang menguntungkanmaupunyangmerugikan. Dalamliteraturasing,efeksampingmempunyaiistilahseperti:externaleffects, externalities, neighboorhood effects, side effects, spillover effects (Mishan, 1990). Efek samping dari suatu kegiatan atau transaksi ekonomi bisa positif (positive external effects, external economic) maupun negatif (negative external effects, external diseconomic). Dalam kenyataannya, baik dampak negatif maupun efek positif bisa terjadi secara bersamaan dan simultan. Dampak yang menguntungkan misalnya seseorang yang membangun sesuatu pemandangan yang indah dan bagus pada lokasi tertentu mempunyai dampak positif bagi orang sekitar yang melewati lokasi tersebut. Sedangkan dampak negatif misalnyapolusiudara,airdansuara.Adajugaekternalitasyangdikenalsebagai eksternalitasyangberkaitandenganuang(pecuniaryexternalities)yangmuncul ketikadampakeksternalitasitudisebabkanolehmeningkatnyaharga.Misalnya, suatuperusahaandidirikanpadalokasitertentuataukompleksperumahanbaru dibangun,makahargatanahtersebutakanmelonjaktinggi.Meningkatnyaharga

175

tanahtersebutmenimbulkandampakexternalyangnegatifterhadapkonsumen lainyanginginmembelitanahdisekitardaerahtersebut. Dalam contoh di atas efek tersebut dalam perubahan harga tanah, dimana kesejahteraan masyarakat berubah tetapi perubahan itu akan kembali ke keadaan keseimbangan karena setiap barang akan menyamakan rasio harga hargabarangdenganmarginalrateofsubstitution(MRS).Jadi,suatufaktabahwa tindakan seseorang dapat mempengaruhi orang lain tidaklah berarti adanya kegagalan pasar selama pengaruh tersebut tercermin dalam hargaharga sehinggatidakterjadiketidakefisienandalamperekonomian. Jadi,yangdimaksuddenganeksternalitashanyalahapabilatindakanseseorang mempunyai dampak terhadap orang lain atau segolongan orang lain tanpa adanyakompensasiapapunjugasehinggatimbulinefisiensidalamalokasifaktor produksi. 2

JENISJENISEKSTERNALITAS

Efisiensi alokasi sumberdaya dan distribusi konsumsi dalam ekonomi pasar dengan kompetisi bebas dan sempurna bisa terganggu, jika aktivitas dan tindakan invividu pelaku ekonomi baik produsen maupun konsumen mempunyai dampak (externality) baik terhadap mereka sendiri maupun terhadappihaklain.Eksternalitasitudapatterjadidariempatinteraksiekonomi berikutini:a)Efekataudampaksatuprodusenterhadapprodusenlain(effects of producers on other producers).b) Efek atau dampak samping kegiatan produsen terhadap konsumen (effects of producers on consumers)c) Efek atau dampak dari suatu konsumen terhadap konsumen lain (effects of consumers on consumers)d) Efek akan dampak dari suatu konsumen terhadap produsen (effectsofconsumersonproducers)

1.DAMPAKSUATUPRODUSENTERHADAPPRODUSENLAIN
Suatu kegiatan produksi dikatakan mempunyai dampak eksternal terhadap produsen lain jika kegiatannya itu mengakibatkan terjadinya perubahan atau penggeseran fungsi produksi dari produsen lain. Dampak atau efek yang termasuk dalam kategori ini meliputi biaya pemurnian atau pembersihan air yang dipakai (eater intake clenup cost) oleh produsen hilir (downstream
22002RahmantaGintingPosted17May2002MakalahFalsafahSains(PPs702)ProgramPascaSarjana/ S3InstitutPertanianBogorMei2002

176

producers)yangmenghadapipencemaranair(waterpolution)yangdiakibatkan oleh produsen hulu (upstream producers). Hal ini terjadi ketika produsen hilir membutuhkan air bersih untuk proses produksinya. Dampak kategori ini bisa dipahami lebih jauh dengan contoh lain berikut ini. Suatu proses produksi (misalnya perusahaan pulp) menghasilkan limbah residu produk sisa yang beracundanmasukkealiransungai,danauatausemacamnya,sehinggaproduksi ikan terganggu dan akhirnya merugikan produsen lain yakni para penangkap ikan (nelayan). Dalam hal ini, kegiatan produksi pulp tersebut mempunyai dampak negatif terhadap produksi lain (ikan) atau nelayan, dan inilah yang dimaksuddenganefeksuatukegiatanproduksiterhadapproduksikomoditilain.

2.DAMPAKPRODUSENTERHADAPKONSUMEN
Suatu produsen dikatakan mempunyai eksternal efek terhadap konsumen, jika aktivitasnyamerubahataumenggeserfungsiutilitasrumahtangga(konsumen). Dampak atau efek samping yang sangat populer dari kategori kedua yang populer adalah pencemaran atau polusi. Kategori ini meliputi polusi suara (noise),berkurangnyafasilitasdayatarikalam(amenity)karenapertambangan, bahaya radiasi dari stasiun pembangkit (polusi udara) serta polusi air, yang semuanyamempengaruhikenyamankonsumenataumasyarakatluas.Dalamhal ini, suatu agen ekonomi (perusahaan/produsen) yang menghasilkan limbah (waste products)keudaraataukealiransungaimempengaruhipihakdanagen lain yang memanfaatkan sumber daya alam tersebut dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh, kepuasan konsumen terhadap pemanfaatan daerahdaerah rekreasiakanberkurangdenganadanyapolusiudara.

3.DAMPAKKONSUMENTERHADAPKONSUMENLAIN
Dampakkonsumenterhadapkonsumenyanglainterjadijikaaktivitasseseorang atau kelompok tertentu mempengaruhi atau mengganggu fungsi utilitas konsumen yang lain. Konsumen seorang individu bisa dipengaruhi tidak hanya olehefeksampingdarikegiatanproduksitetapijugaolehkonsumsiolehindividu yang lain. Dampak atau efek dari kegiatan suatu seorang konsumen yang lain dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Misalnya, bisingnya suara alat pemotong rumput tetangga, kebisingan bunyi radio atau musik dari tetangga, asap rokok seseorangterhadaporangsekitarnyadansebagainya.

4.DAMPAKKONSUMENTERHADAPPRODUSEN
Dampak konsumen terhadap produsen terjadi jika aktivitas konsumen mengganggufungsiproduksisuatuprodusenataukelompokprodusentertentu. Dampakjenisinimisalnyaterjadiketikalimbahrumahtanggaterbuangkealiran

177

sungai dan mencemarinya sehingga mengganggu perusahaan tertentu yang memanfaatkanairbaikolehikan(nelayan)atauperusahaanyangmemanfaatkan airbersih. Lebih jauh Baumol dan Oates (1975) menjelaskan tentang konsep ekternalitas dalam dua pengertian yang berbeda : a) Eksternalitas yang bisa habis (adeplatable externality) yaitu suatu dampak eksternal yang mempunyai ciri barangindividu(privategoodorbad)yangmanajikabarangitudikonsumsioleh seseorang individu, barang itu tidak bisa dikonsumsi oleh orang lain. b) Eksternalitas yang tidak habis (an undeplate externality) adalah suatu efek eksternal yang mempunyai ciri barang publik (public good) yang mana barang tersebutbisadikonsumsiolehseseorang,danjugabagioranglain.Dengankata lain,besarnyakonsumsiseseorangakanbarangtersebuttidakakanmengurangi konsumsibagiyanglainnya.Dariduakonsepeketernalitasini,eksternalitasjenis keduamerupakanmasalahpelik/rumitdalamekonomilingkungan.Keberadaan eksternalitasyangmerupakanbarangpubliksepertipolusiudara,air,dansuara merupakan contoh eksternalitas jenis yang tidak habis, yang memerlukan instrumen ekonomi untuk menginternalisasikan dampak tersebut dalam aktivitasdananalisaekonomi.

FAKTORFAKTORPENYEBABEKSTERNALITAS
Eksternalitas timbul pada dasarnya karena aktivitas manusia yang tidak mengikuti prinsipprinsip ekonomi yang berwawasan lingkungan. Dalam pandanganekonomi,eksternalitasdanketidakefisienantimbulkarenasalahsatu ataulebihdariprinsipprinsipalokasisumberdayayangefisientidakterpenuhi. Karakteristik barang atau sumberdaya publik, ketidaksempurnaan pasar, kegagalan pemerintah merupakan keadaankeadaan dimana unsur hak pemikiran atau pengusahaan sumber daya (property rights) tidak terpenuhi. Sejauh semua faktor ini tidak ditangani dengan baik, maka eksternalitas dan ketidakefisienan ini tidak bisa dihindari. Kalau ini dibiarkan, maka ini akan memberikan dampak yang tidak menguntungkan terhadap ekonomi terutama dalam jangka panjang. Bagaimana mekanisme timbulnya eksternalitas dan ketidakefisienan dari alokasi sumber daya sebagai akibat dari adanya faktor di atasdiuraikansatupersatuberikutini.

1.KEBERADAANBARANGPUBLIK
Barang publik (public goods) adalah barang yang apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Selanjutnya, barang publik sempurna (pure public good) didefinisikan

178

sebagai barang yang harus disediakan dalam jumlah dan kualitas yang sama terhadapseluruhanggotamasyarakat. Kajian ekonomi sumber daya dan lingkungan salah satunya menitikberatkan pada persoalan barang publik atau barang umum ini (common consumption, publicgoods,commonpropertyresource).Adaduaciriutamadaribarangpublik ini. Pertama, barang ini merupakan konsumsi umum yang dicirikan oleh penawarangabungan(jointsupply)dantidakbersaingdalammengkonsumsinya (nonrivalryinconsumption).Keduaadalahtidakekslusif(nonexclusive)dalam pengertian bahwa penawaran tidak hanya diperuntukan untuk seseorang dan mengabaikan yang lainnya. Barang publik yang berkaitan dengan lingkungan meliputiudarasegar,pemandanganyangindah,rekreasi,airbersih,hidupyang nyamandansejenisnya. Satusatunya mekanisme yang membedakannya adalah dengan menetapkan harga(nilaimoneter)terhadapbarangpubliktersebutsehinggamenjadibarang privat(dagang)sehinggabenefityangdiperolehdarihargaitubisadipakaiuntuk mngendalikan atau memperbaiki kualitas lingkungan itu sendiri. Tetapi dalam menetapkan harga ini menjadi masalah tersendiri dalam analisa ekonomi lingkungan. Karena ciriciri di atas, barang publik tidak diperjual belikan sehinggatidakmemilikiharga,barangpublikdimanfaatkanberlebihandantidak mempunyai insentif untuk melestarikannya. Masyarakat atau konsumen cendrung acuh tak acuh untuk menentukan harga sesungguhnya dari barang publik ini. Dalam hal ini, mendorong sebagian masyarakat sebagai free rider. Sebagai contoh, jika si A mengetahui bahwa barang tersebut akan disediakan oleh si B, maka si A tidak mau membayar untuk penyediaan barang tersebut denganharapanbahwabarangituakandisediakanolehsiB,makasiAtidakmau membayaruntukpenyediaanbarangtersebutdenganharapanbahwabarangitu akan disediakan oleh si B. Jika akhirnya si B berkeputusan untuk menyediakan barang tersebut, maka si A bisa ikut menikmatinya karena tidak seorangpun yang bisa menghalanginya untuk mengkonsumsi barang tersebut, karena sifat barang publik yang tidak ekslusif dan merupakan konsumsi umum. Keadaan seperti akhirnya cendrung mengakibatkan berkurangnya insentif atau rangsanganuntukmemberikankontribusiterhadappenyediaandanpengelolaan barang publik. Kalaupun ada kontribusi, maka sumbangan itu tidaklah cukup besar untuk membiayai penyediaan barang publik yang efisien, karena masyarakatcendrungmemberikannilaiyanglebihrendahdariyangseharusnya (undervalued).

2.SUMBERDAYADAYABERSAMA
179

Keberadaan sumber daya bersama (common resources) atau akses terbuka terhadap sumber daya tertentu ini tidak jauh berbeda dengan keberadaan barangpublikdiatas. Sumbersumberdayamilikbersama,samahalnyadenganbarangbarangpublik, tidak ekskludabel. Sumbersumber daya ini terbuka bagi siapa saja yang ingin memanfaatkannya,dancumacuma.Namuntidaksepertibarangpublik,sumber daya milik bersama memiliki sifat bersaingan. Pemanfaatannya oleh seseorang, akanmengurangipeluangbagioranglainuntukmelakukanhalyangsama.Jadi, keberadaan sumber daya milik bersama ini, pemerintah juga perlu mempertimbangkan seberapa banyak pemanfaatannya yang efisien. Contoh klasiktentangbagaimanaeksternalitasterjadipadakasussumberdayabersama iniadalahsepertiyangdiperkenalkanolehHardin(1968)yangterkenaldengan istilahtragedibarangumum(thetragedyofthecommons).

3.KETIDAKSEMPURNAANPASAR
Masalahlingkunganbisajugaterjadiketikasalahsatupartisipandidalamsuatu tukar manukar hakhak kepemilikan (property rights) mampu mempengaruhi hasilyangterjadi(outcome).Halinibisaterjadipadapasaryangtidaksempurna (imperfectmarket)sepertipadakasusmonopoli(penjualtunggal). Ketidaksempurnaan pasar ini misalnya terjadi pada praktek monopoli dan kartel. Contoh konkrit dari praktek ini adalah Organisasi negaranegara pengekspor minyak (OPEC) dengan memproduksi dalam jumlah yang lebih sedikit sehingga mengakibatkan meningkatnya harga yang lebih tinggi dari normal. Pada kondisi yang demikian akan hanya berakibat terjadinya peningkatan surplus produsen yang nilainya jauh lebih kecil dari kehilangan surplus konsumen, sehingga secara keseluruhan praktek monopoli ini merugikanmasyarakat(worseoff).

4.KEGAGALANPEMERINTAH
Sumber ketidakefisienan dan atau eksternalitas tidak saja diakibatkan oleh kegagalan pasar tetapi juga karena kegagalan pemerintah (government failure). Kegagalan pemerintah banyak diakibatkan tarikan kepentingan pemerintah sendiriataukelompoktertentu(interestgroups)yangtidakmendorongefisiensi. Kelompok tertentu ini memanfaatkan pemerintah untuk mencari keuntungan (rentseeking)melaluiprosespolitik,melaluikebijaksanaandansebagainya.Aksi pencariankeuntungan(rentseeking)bisadalamberbagaibentuk:

180

a)Kelompokyangpunyakepentingantertentu(interestgroups)melakukanloby dan usahausaha lain yang memungkinkan diberlakukannya aturan yang melindungisertamenguntungkanmereka. b)Praktekmencarikeuntunganbisajugaberasaldaripemerintahsendirisecara sahmisalnyamemberlakukanproteksiberlebihanuntukbarangbarangtertentu seperti mengenakan pajak impor yang tinggi dengan alasan meningkatkan efisiensiperusahaandalamnegeri. c)Praktekmencarikeuntunganinibisajugadilakukanolehaparatatauoknum tertentu yang mempunyai otoritas tertentu, sehingga pihakpihak yang berkepentingan bisa memberikan uang jasa atau uang pelicin untuk keperluan tertentu,untukmenghindariresikoyanglebihbesarkalauketentuanatauaturan diberlakukan dengan sebenarnya. Praktek mencari keuntungan ini membuat alokasisumberdayamenjaditidak efisien dan pelaksanaan aturanaturan yang mendorong efisiensi tidak berjalan dengan semestinya. Praktek jenis ini bisa mendorong terjadinya eksternalitas. Sebagai contoh, perusahaan A yang mengeluarkanlimbahyangmerusaklingkungan.Berdasarkanperhitunganatau estimasiperusahaanAharusmengeluarkanbiaya(denda)yangbesar(misalnya Rp.1milyar)untukmenanggulangiefekdarilimbahyangdihasilkanitu.Pencari keuntungan(rentseeker)bisadariperusahaanitusendiriataudaripemerintah atau oknum memungkinkan membayar kurang dari 1 milyar agar peraturan sesungguhnyatidakdiberlakukan,dandendainformasiinibelumtentumenjadi reveneu pemerintah. Sehingga akhirnya dampak lingkungan yang seharusnya diselidiki dan ditangani tidak dilaksanakan dengan semestinya sehingga masalahnyamenjadibertambahseriusdariwaktukewaktu.

SOLUSIPEMERINTAHDANSWASTATERHADAPEKSTERNALITAS
Kita telah menyimak mengapa keberadaan eksternalitas itu dapat mengakibatkan alokasi sumber daya yang dilakukan oleh pasar menjadi tidak efisien. Namun sejauh ini kita baru mengulas secara sekilas tentang caracara mengatasi eksternalitas tersebut. Dalam prakteknya, bukan hanya pemerintah saja yang perlu dan dapat mengatasi eksternalitas itu, melainkan juga pihak pihak non pemerintah, baik itu pribadi/kelompok maupun perusahaan/ organisasi kemasyarakatan. Untuk mudahnya, kita sebut saja pihakpihak non pemerintah tersebut sebagai pihak pribadi atau swasta. Pada dasarnya, tujuanyanghendakdicapaioleh pemerintah maupun pihak swasta (perorangan dan kelompok), berkenaan dengan penanggulangan eksternalitas itu sama saja, yakni untuk mendorong

181

alokasi sumber daya agar mendekati kondisi yang optimum secara sosial. Pada bagian pembahasan berikut kita akan menelaah solusisolusi atau upayaupaya yangdilakukanolehpemerintahdanpribadiatauswasta(privatesolution)dalam mengatasipersoalaneksternalitas.

A.REGULASI
Pemerintah dapat mengatasi suatu eksternalitas dengan melarang atau mewajibkan perilaku tertentu dari pihakpihak tertentu. Sebagai contoh, untuk mengatasikebiasaanmembuanglimbahberacunkesungai,yangbiayasosialnya jauh lebih besar dari pada keuntungan pihakpihak yang melakukannya, pemerintahdapatmenyatakannyasebagaitindakankriminaldanakanmengadili serta menghukum pelakunya. Dalam kasus ini pemerintah menggunakan regulasi atau pendekatan komando dan kontrol untuk melenyapkan eksternalitastadi.Namunkasuskasuspolusiumumnyatidaksesederhananaitu. Tuntutan para pecinta lingkungan untuk menghapuskan segala bentuk polusi, sesungguhnya tidak mungkin terpenuhi, karana polusi merupakan efek sampingan tak terelakkan dari kegiatan produksi industri. Contoh yang sederhana,semuakendaraanbermotorsesungguhnyamengeluarkanpolusi.Jika polusiinihendakdihapussepenuhnya,makasegalabentukkendaraanbermotor harusdilarangolehpemerintah,danhalinitidakmungkindilakukan.Jadi,yang harus diupayakan bukan penghapusan polusi secara total, melainkan pembatasan polusi hingga ambang tertentu, sehingga tidak terlalu merusak lingkungan namun tidak juga menghalangi kegiatan produksi. Untuk menentukan ambang aman tersebut, kita harus menghitung segala untung ruginya secara cermat. Di Amerika Serikat, Badan Perlindungan Lingkungan Hidup (EPA/Environmental Protection Agency) adalah lembaga yang diserahi wewenang dan tugas untuk merumuskan, melaksanakan, dan mengawasi berbagai regulasi yang dimaksudkan untuk melindungi lingkungan hidup. Bentuk regulasi dibidang lingkungan hidup itu sendiri bisa bermacammacam. Adakalanya EPA langsung menetapakan batasan polusi yang diperbolehkan untuksuatuperusahaan.TerkadangEPAmewajibkanpemakaianteknologiatau peralalatantertentuuntukmengurangipolusidipabrikpabrik.Disemuakasus, demimemperolehsuatuperaturanyangbaikdantepat guna, para pejabat pemerintah harus mengetahui spesifikasi dari setiap jenis/sektor industri, dan berbagai alternatif teknologi yang dapat diterapkan oleh industri yang bersangkutan, dalam rangka mengurangi atau membatasi polusi.Masalahnya,informasisepertiinisulitdidapatkan.

182

B.PAJAKPIGOVIANDANSUBSIDI
Selain menerapkan regulasi, untuk mengatasi eksternalitas, pemerintah juga dapatmenerapkankebijakankebijakanyangdidasarkanpadapendekatanpasar, yangdapatmemadukaninsentifpribadi/swastadenganefisiensisosial.Sebagai contoh,sepertitelahdisinggungdiataspemerintahdapatmenginternalisasikan eksternalitas dengan menggunakan pajak terhadap kegiatankegiatan yang menimbulkan eksternalitas negatif, dan sebaliknya memberi subsidi untuk kegiatankegiatan yang memunculkan eksternalitas positif. Pajak yang khusus diterapkan untuk mengoreksi dampak dan suatu ekstemalitas negatif lazim disebutsebagaiPajakPigovian(Pigowantax),mengambilnamaekonompertama yangmerumuskandanmenganjurkannya,yakniArthurPigou(18771959).Para ekonom umumnya lebih menyukai pajak Pigovian dari pada regulasi sebagai carauntukmengendalikanpolusi,karenabiayapenerapanpajakitulebihmurah bagi masyarakat secara keseluruhan. Andaikan ada dua pabrikpabrik baja dan pabrik kertasyang masingmasing membuang limbah sebanyak 500 ton per tahun ke sungai. EPA menilai limbah itu terlalu banyak, dan beniat menguranginya. Ada dua pilihan solusi baginya, yakni : a) Regulasi : EPA mewajibkan semua pabrik untuk mengurangi limbahnya hingga 300 ton per tahun, dan b) Pajak Pigovian : EPA mengenakan pajak sebesar Rp.5.000.000 untuk setiap ton limbah yang dibuang oleh setiap pabrik. Regulasiitu langsung membatasi ambang polusi, sedangkan pajak Pigovian memberikan insentif kepada para pemilik pabrik untuk sebanyak mungkin mengurangi polusinya. MenurutpendapatAnda,solusimanakahyanglebihbaik?. Paraekonomlebihmeyukaipenerapanpajak.Merekayakinpenerapanpajakitu sama sekali tidak kalah efektifnya dalam menurunkan polusi. Untuk mencapai ambangpolusitertentu,EPAtinggalmenghitungtingkatpajakyangpalingtepat untuk diterapkannya. Semakin tinggi tingkat pajaknya, akan semakin banyak penurunan polusi yang akan terjadi. Namun EPA juga harus hatihati, karena pajaknya terlalu tinggi, polusi akan hilang, karena semua pabrik bangkrut atau memilih tidak beroperasi. Alasan utama para ekonom itu memilih penerapan pajak, adalah karena cara ini lebih efektif menurunkan polusi. Regulasi mewajibkan semua pabrik mengurangi polusinya dalam jumlah yang sama, padahal penurunan sama rata, bukan merupakan cara termurah menurunkan polusi. Ini dikarenakan kapasitas dan keperluan setiap pabrik untuk berpolusi berbedabeda. Besar kemungkinan salah satu pabrik (misalkan pabrik kertas), lebih mampu (biayanya lebih murah) untuk menurunkan polusi dibanding pabrik lain (pabrik baja). Jika keduanya dipaksa menurunkan polusi sama rata, maka operasi pabrik baja akan terganggu. Namun melalui penerapan pajak,

183

maka pabrik kertas akan segera mengurangi polusinya, karena hal itu lebih murahdanlebihmudahdilakukandaripadamembayarpajak,sedangkanpabrik baja, yang biaya penurunan polusinya lebih mahal, akan memilih membayar pajak saja. Pada dasarnya, pajak Pigovian secara langsung menetapkan harga atas hak berpolusi. Sama halnya dengan kerja pasar yang mengalokasikan berbagai barang ke pembeli, yang memberikan penilaian paling tinggi pajak Pigovianinijugamengalokasikanhakberpolusikepadaperusahaanataupabrik, yangpalingsulitmenurunkanpolusinyaatauyangdihadapkanpadabiayapaling tinggi untuk menurunkan polusi (misalkan karena biaya alat penyaring polusinya sangat mahal). Berapapun target penurunan polusi yang diinginkan EPA akan dapat mencapainya dengan biaya termurah melalui penerapan pajak ini. Para ekonom juga berkeyakinan bahwa penerapan pajak Pigovian, merupakan cara terbaik untuk menurunkan polusi. Pendekatan komando dan kontroltidakakanmemberikanalasanatauinsentifbagipabrikpabrikpencipta polusi untuk berusaha mengatasi polusi semaksimal mungkin. Seandainya saja polusinya sudah berada dibawah ambang maksimal (misalkan 300 ton per tahun), maka perusahaan itu tidak akan membuang biaya lebih banyak agar polusinya dapat ditekan lebih rendah lagi. Sebaliknya, pajak akan memberikan insentif kepada pabrikpabrik itu untuk terus mengembangkan tekndogi yang ramah terhadap lingkungan. Mereka akan terus terdorong menurunkan polusi, karenasemakinsedikitpolusiyangmerekaciptakan,akansemakinsedikitpula pajak yang harus mereka bayar. Pajak Pigovian tidaklah sama dengan pajak pajak lain, dimana kita mengetahui bahwa pajak pada urnumnya akan mendistorsikan insentif dan mendorong alokasi sumber daya menjauhi titik optimum sosialnya. Pajak umumnya juga menimbulkan beban baku berupa penurunan kesejahteraan ekonomis (turunnya surplus produsen dan surplus konsumen), yang nilainya lebih besar dari pada pendapatan yang diperoleh pemerintahdanpajaktersebut.PajakPigoviantidaksepertiitukarenapajakini memang khusus diterapkan untuk mengatasi masalah ekstemalitas. Akibat adanya eksternalitas, masyarakat harus memperhitungkan kesejahteraan pihak lain. Pajak Pigovian diterapkan untuk mengoreksi insentif ditengah adanya eksternalitas, sehingga tidak seperti pajakpajak lainnya, pajak Pigovian itu justru mendorong alokasi sumber daya mendekati titik optimum sosial. Jadi, selainmemberipendapatantambahanpadapemerintah,pajakPigovianinijuga meningkatkanefisiensiekonomi.

C.IZINPOLUSIYANGDAPATDIPERJUALBELIKAN
Sekarang, mari kita andaikan EPA (Enviromental Protection Agency) mengesampingkan saran para ekonom, dan menerapkan pendekatan formal.

184

EPA mengeluarkan peraturan yang mengharuskan setiap pabrik, untuk menurunkanlimbahnyahingga300tonpertahun.Namun,hanyaseharisetelah peraturanitudiumumkan,pimpinanduaperusahaan,yangsatudanpabrikbaja danyanglaindaripabrikkertas,datangkekantorEPAuntukmengajukansuatu usulan. Pabrik baja perlu menaikkan ambang polusinya, misalnya satu ton per tahun. Agar polusi total tidak bertambah, pengelola pabrik kertas bersedia menurunkanpolusinyasebanyakitu,asalkansipemilikpabrikbajamemberikan kompensasi Rp. 5.000.000. dan permintaan ini sudah disanggupi oleh pemilik pabrik baja. Haruskan EPA mengizinkan kedua pabrik itu melakukan jualbeli hak berpolusi sendiri ?. Dari sudut pandang efisiensi ekonomi pemberian izin bagi kedua pabrik tersebut akan menjadi kebijakan yang baik. Kesepakatan antara kedua pabrik itu akan menguntungkan keduanya, karenamereka secara sukarela menyetujuinya. Di samping itu, kesepakatan itu tidak akan mengakibatkan dampak eksternal apa pun, karena batas posisi total tidak dilanggar. Jadi, kesejahteraan total akan meningkat kalau EPA mengizinkan kedua pabrik itu melakukan jualbeli hak berpolusi. Logika yang sama yang berlaku untuk setiap transfer hak berpolusi secara sukarela, dan satu perusahaankeperusahaanlain.JikakemudianEPAmemangmengizinkanhalitu, maka sesungguhnya EPA telah menciptakan sumber daya langka yang baru, yaknihakberpolusi.Pasaryangmemperdagangkanhakberpolusiiniselanjutnya pastiakantumbuhdanberkembang,danpadagilirannya,pasariniakantunduk pada kekuatankekuatan penawaran dan permintaan. Perusahaanperusahaan yangdihadapkanpadabiayayangsangattinggiuntukberpolusi,pastiakanaktif dipasaritu,karenabagimereka,membelihakberpolusilebihmurahdibanding melakukan investasi baru untuk menurunkan polusi pabrikpabrik mereka. Sebaliknya, perusahaanperusahaan yang tidak dihadapkan pada kendala yang berat untuk menurunkan polusi, pasti akan senang hati menjual haknya berpolusi karena hal itu akan memberinya pendapatan cumacuma. Satu keuntungan dari berkembangnya pasar hak berpolusi ini, adalah alokasi/pembagian awal izin berpolusi dikalangan perusahaan tidak akan menjadimasalah,jikaditinjaudarisudutpandangefisienekonomi.Logikayang melatarbelakangi kesimpulan tersebut mirip dengan mendasari teorema Coase. Perusahaanperusahaan yang paling mampu menurunkan polusi akan menjual haknyaberpolusi,sedangkanperusahaanyangharusmengeluarkanbiayabesar untuk menurunkan polusi, akan menjadi pembelinya. Selama pasar hak berpolusiinidibiarkanbekerjadenganbebas,makaalokasiakhirnyaakanlebih efisien dibanding alokasi awalnya, terlepas dari sebaik apapun alokasi awal tersebut.Meskipunpenurunanpolusimelaluipemberlakuanizinpolusinampak berbeda kasusnya dari penerapan pajak Pigovian, sesungguhnya dampak akhir

185

dari kedua kebijakan ini akan sama saja. Dalam kedua kasus ini, perusahaan tetap harus membayar atas polusi yang ditimbulkannya. Dalam kasus pajak Pigovian, perusahaan pencipta polusi harus membayar pajak atau semacam dendakepadapemerintah,ataspolusiyangditimbulkannyaitu,sedangkanpada kasus izin polusi, perusahaan harus membeli izin itu dari pemerintah. Bahkan perusahaanperusahaan yang sudah memiliki izin polusi tetap harus membayar dalam bentuk lain, yakni biaya oportunitas berpolusi berupa pendapatan yang akan mereka peroleh seandainya mereka menjual izin polusi itu dalam sebuah pasarterbuka.Dengandemikian,penerapanpajakPigovianmaupunizinpolusi, samasama dapat menginternalisasikan eksternalitas, dengan memaksa perusahaan menanggung ongkos tertentu untuk berpolusi. Kemiripan antara keduakebijakanitudapatdilihatsecarajelasdipasarpolusi.Keduapanelyang terdapat pada gambar dibawah ini samasama menunjukkan kurva permintaan atas hak berpolusi. Kurva permintaan ini memperlihatkan bahwa semakin rendah biaya atau harga polusi, akan semakin tinggi permintaan polusi artinya perusahaanperusahaan akan lebih leluasa berpolusi, karena biayanya relatif rendah. Selanjutnya pada gambar (a) dipertihatkan EPA, dalam rangka mengurangi polusi, langsung menetapkan harga polusi dengan cara memberlakukanpajakPigovian.Dalamkasusini,kurvapenawaranhakberpolusi bersifat elastis sempuma karena perusahaanperusahaan dapat berpolusi sebanyakpajakyangmereka bayarkan. Disini, kurva permintaan akan menentukan kuantitas polusi. Sedangkan pada gambar (b) EPA secara langsung membatasi kuantitas polusi dengan cara menerbitkan sejumlah izin polusi terbatas. Dalam kasus ini, kurva penawaran hak berpolusi bersifat inelastis sempuma (Karena perusahaan perusahaanlangsungdijatahkuantitaspolusinya,sebanyakizinpolusiyangada). Disini,posisikurvapermintaanakanmenentukanhargapolusi.

186

Harga Produksi

Harga Produksi

Penawaran Izin Produksi

Pajak Pigovian

Kuantitas Produksi

Kuantitas Produksi

Gambar (a)Pajak Pigovian

Gambar (b)Izin Polusi

Dalam kedua kasus ini, terlepas dan posisi kurva permintaannya, EPA dapat mencapai sembarang titik pada kurva itu, dengan menetapkan harga polusi melaluipajakPigovian,ataudengansecaralangsungmembatasikuantitaspolusi melaluipenerbitanizinpolusiterbatas. Namun dalam beberapa hal, penjualan izin polusi bisa lebih baik dan itu pada penerapan pajak Pigovian. Umpamakan saja EPA suatu ketika ingin membatasi limbahyangdibuangdisungai tidaklebihdari600ton.TetapikarenaEPAtidakmengetahuikurvapermintaan polusi, maka ia tidak akan dapat memastikan berapa besar pajak yang harus diterapkan untuk mencapai target tersebut. Dalam kasus ini, pemecahan akan diperolehdenganmelelangizinpolusisebanyak600tonlimbah.Hasillelangini akanmemberipendapatansepertihalnyapajakPigovian.

D.JENISJENISSOLUSISWASTA
Inefisiensipasar akibat eksternalitas tidak perlu selalu harus atau bisa di atasi dengan penegakan atau peningkatan standar moral atau ancaman penerapan sanksi sosial. Coba renungkan, mengapa orangorang secara sadar tidak mau membuang sampah sembarangan ?. Peraturan resmi yang mengatur tentang sampah memang ada, namun di banyak tempat, peraturan semacam itu tidak dijalankan secara sungguhsungguh. Kita tidak mau membuang sampah

187

disembarang tempat juga bukan karena takut dengan peraturanperaturan semacam itu, namun karena kita mengetahui atau menyadari bahwa tidaklah baikdantidakpatutsejakkitamasihkanakkanak,bahwakitabolehmelakukan sesuatumoralinilahyangkemudianmembatasiperilakudantindakankita,agar sedapat mungkin tidak merugikan orang lain. Dalam bahasa ekonomi, ajaran agamaitumemintakitauntukmelakukaninternalisasieksternalitas. Contoh lain solusi swasta adalah derma atau amal yang seringkali sengaja diorganisasikan untuk mengatasi suatu eksternalitas. Contohnya adalah Sierra Club, sebuah organisasi sosial swasta yang sengaja dibentuk untuk turut melestarikan lingkungan hidup. Organisasi ini mengandalkan pemasukannya dari donasi pihakpihak yang bersimpati atau iuran anggota. Hal ini sebagai contoh untuk mengatasi eksternalitas negatif. Sedangkan untuk eksternalitas positif,kitamengetahuibanyakperguruantinggiyangmembentukyayasanyang menghimpun sumbangan dari para alumni, perusahaan, atau pihakpihak lain, untukkemudiandisalurkansebagaibeasiswa. Pasar swasta terkadang juga mampu mengatasi masalah eksternalitas, dengan membiarkanpihakpihakyangberkepentinganuntukmengatasinya.Motifutama mereka memang untuk memenuhi kepentingannya sendiri, namun dalam melakukan suatu tindakan, mereka juga sekaligus mengatasi eksternalitas. Sebagaicontoh,kitalihatsajaapayangakandilakukanolehseorangpetaniapel dan seorang peternak lebah yang hidup berdekatan. Pada saat lebahlebah itu mencari madu dari satu bunga apel ke bunga lainnya, mereka membantu penyerbukan dan mempercepat pohonpohon apel itu berubah. Ia menguntungkansipetaniapel.Sedangkansipeternakjugauntungkarenaiatidak perlumemberimakanlebahlebahnya.Namunjikakerjasamaterselubungyang saling menguntungkan itu tidak diperhitungkan, maka kedua belah pihak bisa merugi.Jikapohonapelyangditanamsipetaniterlalusedikit,makalebahlebah ituakankekuranganmakanan.Sebaliknya,jikalebahyangdipeliharasipeternak terlalusedikit,makaprosespenyerbukantidaklancar. Eksternalitas ini dapat diinternalisasikan dengan cara penggabungan kedua usaha. Si petani membeli seluruh atau sebagian usaha peternakan lebah, atau sebaliknya si peternak membeli seluruh atau sebagian pohon apel. Jiak kedua usaha ini disatukan, maka pengelolanya akan lebih mudah menentukan berapa banyak pohon apel yang harus ditanam, dan berapa ekor lebah yang harus dipelihara, demi membuahkan hasil yang maksimal. Dalam kenyataannya, niat untukmengupayakaninternalisasieksternalisasisepertiitulahyangmerupakan

188

penyebab mengapa banyak perusahaan yang menekuni lebih dari satu bidang/jenisusahasekaligus. Cara lain di pasar swasta dalam mengatasi eksternalitas adalah penyusunan kontrakatauperjanjiandiantarapihakpihakyangmenaruhkepentingan.Dalam contoh di atas, si petani apel dan sipeternak lebah dapat membuat perjanjian kerja sama, agar masingmasing dapat memberikan eksternalitas positif yang optimal, sekaligus menghilangkan eksternalitas negatifnya (jumlah pohon atau jumlah lebah yang terlalu sedikit). Dalam perjanjian itu bisa di atur, berapa banyak pohon yang ditanam si petani, dan berapa ekor lebah yang harus dipelihara si peternak. Jika biaya yang dipikul keduanya tidak sama, maka bisa juga diatur siapa perlu membayar siapa, dan berapa banyak. Melalui kontrak seperti ini, maka kemungkinan terjadinya inefisiensi yang bersumber dari eksternalitasnegatifbisadihindari,dankeduabelahpihakakansamasamalebih untung dibanding kalau keduanya menjalankan usahanya sendirisendiri, tanpa memperhitungkankepentinganpihaklain.

E.TEORAMACOASE
Sejauh mana solusi swata tersebut mampu mengatasi masalah eksternalitas ?. Ada sebuah pemikiran yang disebut teorema Coase (Coase therem) mengambil nama perumusnya yakniekonom Ronald Coase yangmenyatakan bahwa solusi swasta bisa sangat efektif seandainya memenuhi satu syarat. Syarat itu adalah pihakpihak yang berkepentingan dapat melakukan negosiasi atau merundingkan langkahlangkah penanggulangan masalah ekternalitas yang ada diantaramereka,tanpamenimbulkanbiayakhususyangmemberatkan alokasisumberdayayangsudahada.MenurutteoremaCoase,hanyajikasyarat itu terpenuhi, maka pihak swasta itu akan mampu mengatasi masalah eksternalitas dan meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya. Untuk lebih memahamimaknateoremaCoase,simaklahcontohberikut: Di sebuah kota tinggal seseorang bernama Dick, ditemani anjingnya yang bernama Spot. Spot ini terusterusan menggonggong sehingga sangat mengganggu Jane, tetangga Dick. Dick memetik manfaat dengan memelihara Spot, berupa rasa aman dan nyaman. Namun pemeliharaannya atas Spot itu menimbulkan eksternalitas negatif terhadap Jane. Haruskah Dick dipaksa mengirim anjing ke lokasi khusus penitipan hewan, ataukah Jane yang harus dipaksa rela begadang sepanjang malam, karena tidak bisa tidur akibat gonggonganSpot?.

189

Pertamatama, kita perkirakan dahulu seperti apa pemecahan yang dalam secara sosial (untuk semua pihak). Ada dua alternatif yang perlu dipertimbangkan, dan untuk itu diperlukan perhitungan atas seberapa banyak nilaikeuntunganbagiDickdenganmemeliharaSpot,danberapakerugianyang harus ditanggung Jane. Jika keuntungannya melebihi kerugiannya maka pemecahan yang efisien secara sosial adalah Dick dibiarkan terus memelihara anjingnya, sedangkan Jane harus rela tidur diiringi gonggongan anjing. Sebaliknya, jika nilai kerugiannya melampaui nilai keuntungannya, maka Dick harus menyingkirkan anjingnya. Menurut teorema Coase, pasar swasta dapat menciptakansendiripemecahanyangefisien.Bagaimanacaranya?.Sebagaisatu contoh,JanedapatmenawarkansejumlahuangkepadaDickagarmenyingkirkan anjingnya. Dick akan terima tawaran itu, jika uang yang ditawarkan melebihi nilaikeuntungannyadalammemeliharaSpot.Melaluitawarmenawar,Dickdan Jane akhirnya akan dapat menyepakati jumlah imbalan yang dapat diterima kedua belah pihak, dan seandainya kesepakatan tersebut benarbenar dapat dicapai, maka itu berarti mereka dapat menciptakan sendiri pemecahan atas masalah eksternalits yang mereka hadapi. Umpamakan saja, nilai keuntungan bagi Dick dari memelihara Spot adalah Rp. 50.000, sedangkan kerugian Jane bernilaiRp.80.000,Dalamkasusini,Janedapatmenawarkanimbalansebanyak Rp.60.000,danDickdengansenanghatiakanmenyingkirkananjingnya.Kedua belah pihak akan lebih sejahtera dibanding sebelumnya dan pemecahan efisien puntercipta. Namun ada pula kemungkinan Jane tidak membayar imbalan itu, yakni jika ternyatanilaikeuntunganDicklebihbesardaripadanilaikerugiannya.Misalkan saja,nilaikeuntungan Dick dari memelihara Spot ternyata Rp. 100.000, sedangkan kerugian Jane akibat gonggongan Spot hanya Rp. 80.000,Jika ini kasusnya, maka tentu saja DickakanmenolaktawaranimbalanyanglebihkecildariRp.100.000,padahal Jane tidak akan mau membayar lebih dari Rp. 80.000,. Akibatnya, Dick akan tetap memelihara Spot. Ditinjau dari perhitungan untung ruginya, kondisi tersebutjugaterhitungefisien. Semua uraian dalam contoh di atas, tentu saja bertumpu pada asumsi bahwa Dicksecarahukummemangdibenarkanmemeliharaanjingnyayangberisikitu, sehinggaJanetidakbisamengganggugugat.Artinya,kitaberasumsibahwaDick dapatmemeliharaSpotdenganbebas,danJaneharusmemberinyaimbalanagar Dick menyingkirkan anjingnya itu secara sukarela. Lantas bagaimana jika

190

ternyatahukumberpihakpadaJane,ataujikaJanesecarahukum berhakuntuk menikmatiketenangandanketentramandirumahnyasendiri. MenurutteoremaCoase,distribusiawalhakatauperlindunganhukumitutidak menjadi persoalan, karena tidak ada pengaruhnya terhadap kemampuan pasar dalam mencapai hasil yang efisien. Misalkan saja, Jane secara hukum dapat menggugat Dick agar menyingkirkan anjingnya. Dalam kasus ini, hukum berpihakpadaJane,namunhasilakhirnyatidakakanberubah.Dalamkasusini, Dick dapat menawarkan sejumlah imbalan kepada Jane agar ia dapat terus memelihara anjingnya. Andaikata nilai keuntungan Dick lebih besar daripada kerugian Jane, maka keduanya akan dapat mencapai suatu kesepakatan yang memungkinkanDickterusmemeliharaSpot. Jadi,terlepasdaridistribusihakpadaawalnya,DickdanJanetetapberpeluang mencapai kesepakatan. Meskipun demikian, soal distribusi hak itu bukannya sama sekali tidak relevan, karena distribusi awal itulah yang menentukan distribusi kesejahteraan ekonomi. Jika Dick yang memiliki hak awal untuk memelihara Spot, maka Jane lah yang harus memberi imbalan dalam kesepakatanyangmerekabuat.Sebaliknya,jikaJaneyangmempunyaihakawal untuk hidup tenang, maka Dick yang harus memberi imbalan. Namun dalam kedua kasus ini, kesepakatan tetap dapat dibuat dalam rangka mengatasi masalah eksternalitas. Pada akhirnya, Dick hanya akan terus memelihara anjingnyajikanilaikeuntungannyamelebihinilaikerugiannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa : Teorema Coase menyatakan bahwa pelaku pelaku ekonomi pribadi/swasta, dapat mengatasi sendiri masalah eksternalitas yangmunculdiantaramereka.Terlepasdaridistribusihakpadaawalnya,pihak pihak yang berkepentingan selalu berpeluang mencapai kesepakatan yang menguntungkansemuapihak,danmerupakanpemecahanyangefisien.

PERTUMBUHAN
Dalamperkembangannyabiladilihatmulaimenggeliatnyaindustrinasionalpada sekitar akhir tahun 60an telah mengalami kemajuan yang cukup menggembirakan,baikyangmenyangkutpendalamanstruktur,diversifikasidan orientasipasar.Kemajuantersebutpadadasarnyatidakterlepasdariterjadinya perkembanganperkembanganeksternalyangmempengaruhikebijakanindustri yang diterapkan. Secara kronologis kebijakan pengembangan industri dapat digambarkan, bahwa dalam periode rehabilitasi dan stabilitasi (tahun 1967 1972),sertaperiodeterjadinyaboomminyak(tahun19731981),kebijakanyang

191

diterapkan adalah mendorong tumbuhnya industri substitusi impor, seperti industritekstildanproduktekstil(TPT),kertas,semen,makanandanminuman. Dengan membaiknya harga minyak (boom minyak), kebijakan yang ditempuh adalah mengupayakan agar industri mampu mencapai tingkat pertumbuhan yangtinggi.Halitutentunyadenganharapanselaindapatmenghasilkanproduk produk konsumsi, substitusi impor, juga dapat menimbulkan dampak pembangunan kepada kegiatankegiatan ekonomi lainnya yang terkait (trickle downeffect). Akantetapididalampelaksanaannya,meskipunkegiatanpembangunantersebut telah mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi, ternyata juga menimbulkan kesenjangan pendapatan di dalam masyarakat (socialgap) mengingat pelaksanaanpembangunan,sertayangmenikmatihasilhasilnyasebagianbesar masih terfokus pada beberapa kelompok masyarakat tertentu (konglomerat). Sementaradampakhasilpembangunanyangmengalirkepadasebahagianbesar anggotamasyarakatlainnyamasihsangatterbatas. Dengan melemahnya harga minyak pada era tahun 19821996, kebijakan dari tujuan yang semula hanya untuk pengembangan industri substitusi impor, ditambahmisibarudaripemerintah,yaknipengembanganindustriberorientasi ekspor yang harus didukung oleh usaha pendalaman dan pemantapan struktur industri. Kebijakan ini mulai diterapkan pada industri kimia, logam, kendaraan bermotor, industri mesin listrik/peralatan listrik dan industri alat/mesin pertanian. Di bidang industri padat teknologi dikembangkan penguasaan teknologi di beberapa bidang seperti pesawat terbang, permesinan dan perkapalan. Sedangkan langkahlangkah kebijakan yang diterapkan sejak terjadinya krisis moneter sampai dengan sekarang adalah program Revitalisasi, Konsolidasi dan Restrukturisasi industri. Kebijakan ini ditempuh dengan tujuan untuk mengembalikankinerjaindustriyangterpurukakibatgoncangankrisisekonomi yangberlanjutdengankrisismultidimensi.Industriindustriyangdirevitalisasi adalah industri yang mempekerjakan banyak tenaga kerja serta yang memiliki kemampuanekspor.Secarakronologisperkembangankebijakanindustriseperti yangdiuraikantersajipadaGambar3.1.

192

KINERJAINDUSTRISECARAMAKRO KONTRIBUSIINDUSTRITERHADAPEKONOMI 3
Satu tahun sebelum terjadinya krisis moneter, yaitu tahun 1996 sumbangan industri non migas terhadap pembentukan PDB nasional sebesar 22,1%, pada tahun 2004, yaitu sebesar 24,6%, sedangkan pada tahun 2003 yaitu sebesar 25,0%. Cabang industri yang memberikan sumbangan terbesar terhadap PDB pada tahun 2004 yaitu industri makanan, minuman dan tembakau, meskipun tahun 2004 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelum 2003, yaitu sebesar 6,9%. Kontribusi terbesar lainnya adalah industri alat angkut, mesin dan peralatan sebesar 5,5%, produk industri pupuk, kimia serta barangdarikaretsebesar4,2%.

PERTUMBUHANINDUSTRI
Sebelum terjadinya krisis moneter, laju pertumbuhan industri nonmigas berkisar 12% dan pada tahun 1997 pertumbuhan ini kemudian menurun menjadi 6,1%, bahkan pada tahun 1998 menjadi minus 13,1%. Kemudian laju pertumbuhan industri non migas pada tahun 2003 dan 2004 berturutturut adalah 5,57% dan 7,7%. Pada tahun 2004, laju pertumbuhan tertinggi tercatat pada industri alat angkut, mesin dan peralatan yaitu 17,7%, yang kemudian disusul oleh industri lainnya sebesar 15,1%, serta industri kertas dan barang cetakansebesar9,6%.
3KontribusiPDBindustrinonmigasterhadapPDBnasionaldihitungberdasarkanhargaberlaku

193

Biladikaitkandenganpemanfaatankapasitasindustripadatahun2004,industri kimiahulu,kimiahasilpertaniandanperkebunan,kimiahilirdanTPT,masing masingdapatmemanfaatkankapasitasnyahinggadiatas70%,sedangkanuntuk industrihasilhutan,teknologiinformasidanelektronika,agro,aneka,logamdan mesin,sertaalatangkutpadaumumnyamasihlebihrendahdari70%. Pertumbuhan dan kontribusi serta kinerja industri terhadap perekonomian nasionaltersajipadaGambar3.2.danTabel3.1.

STRUKTURINDUSTRI
Sektor industri nonmigas selama tahun 20002004 mengalami pertumbuhan ratarata sebesar 6% pertahun. Angka pertumbuhan ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan sektor ekonomi sekitar 4,6% pertahun. Peran sektor industri terhadap perekonomian nasional meningkat yaitu dari 23,8% pada tahun 2000 menjadi sebesar 24,6 % pada tahun 2004. Hampir sekitar 60% output sektor industri ternyata didominasi oleh industri padat tenaga kerja, dimana mata rantainya relatif pendek, sehingga penciptaan nilai tambahjugarelatifkecil.Akantetapikarenabesarnyapopulasiunitusahamaka kontribusinyaterhadapperekonomianmenjadisangatpenting.

194

Tabel 3.1 Kinerja Cabang-Cabang Industri, Tahun 20032004


Harga 2000 Konstan tahun

Sektor

Pertumbuhan (%) 2003 2004


7.65 1.66

Konstribusi terhadap PDB (%) 2003


25.00 7.45

2004
24.52 6.90

Industri Non Migas a. Makanan, Minuman dan Tembakau b. Tekstil Barang Kulit dan Alas Kaki c. Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya d. Kertas dan Barang Cetakan e. Pupuk, Kimia dan Barang dari karet f. Semen & Barang Galian Bukan Logam g. Logam Dasar Besi dan Baja h. Alat Angkut, Mesin dan Peralatan i. Barang Lainnya

5.97 3.69

6.18

4.23

3.63

3.38

1.19

-2.01

1.62

1.36

8.41

7.73

1.17

1.30

10.71

9.14

4.21

4.15

7.60

9.56

1.09

1.04

-7.98 8.88

-2.68 17.65

0.65 7.34

0.71 5.52

17.73

15.12

0.23

0.20

Strukturindustriselamakurunwaktu20002004relatiftidakterjadiperubahan yang berarti. Cabang industri yang memberikan efek berganda (keterkaitan) yangkecil,sehinggaterjadipenurunanperanan,sepertiyangterjadi di industri makanan,minuman,dantembakauturundari33,8%padatahun2000,menjadi 28,1%padatahun2004,industribarangkayudanhasilhutanlainnyajugaturun dari6,1%padatahun2000menjadi5,6%padatahun2004,danuntukindustri kertasdanbarangcetakanturundari6,0%padatahun2000menjadi5,3%pada tahun 2004. Untuk cabang industri yang mempunyai tingkat keterkaitan yang kuat, peranannya meningkat, seperti industri pupuk, kimia, dan barang dari karetmeningkatdari12,9%padatahun2000menjadi16,9%padatahun2004, industri alat angkut, mesin, dan peralatan naik dari 20,7% pada tahun 2000 menjadi 22,5% pada tahun 2004. Gambaran tentang perkembangan struktur industriinidapatdilihatpadaTabel3.2.

195

Tabel 3.2
No. 1 2 3 4 5 6

Struktur Industri Nasional


dalam persen

Sektor Industri Makanan, Minuman dan Tembakau Tekstil Barang Kulit dan Alas Kaki Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya Kertas dan Barang Cetakan Pupuk, Kimia dan Barang dari karet

2000 33.8 0 13.2 0 6.10 6.00 12.9 0 3.00 2.70 20.7 0 0.80 100. 00

2001 29.1 0 12.9 0 7.10 4.40 16.0 0 3.80 2.80 23.1 0 0.90 100. 00

2002 30.1 0 14.4 0 6.10 4.80 15.2 0 3.90 2.90 21.7 0 0.90 100. 00

2003 28.10 13.80 5.60 5.30 16.90 4.20 2.90 22.50 0.80 100.00

Semen & Barang Galian Bukan Logam 7 Logam Dasar Besi dan Baja 8 Alat Angkut, Mesin dan Peralatan
9

Barang Lainnya
Total

Sumber : Badan Pusat Statistik ( BPS ) diolah

PENCIPTAANLAPANGANKERJA
Sementara itu bila ditinjau dari jumlah perusahaan dan skala usaha industri sebagianbesaradalahunitusahadenganskalaindustrikecilmenengah.Faktor ini mencerminkan bahwa sektor industri cukup berperan dalam penciptaan lapangan kerja yaitu mampu menciptakan kesempatan kerja sebesar 15,1 juta. Sayangnya,biladikaitkandenganlatarbelakangpendidikanformaltenagakerja yangterseraptersebut,datatahun2002menunjukkanbahwakuranglebih37% diantaranya berpendidikan sekolah dasar, dan 34 % berpendidikan SMTP dan SMTA. Komposisi tenaga kerja ini merupakan masalah struktural di bidang ketenagakerjaan sektor industri karena tingkat pendidikan akan berpengaruh terhadapdayaproduktivitas.Keadaansepertiinisangatmemerlukanperhatian untukkedepan,terutamabagiindustriyangberorientasikepasarglobal.

PERSEBARANLOKASIDANKONSENTRASIPERTUMBUHAN INDUSTRI
Ditinjau dari persebaran wilayahnya pada tahun 2003, sebagian industri besar masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Bali, sebanyak 73,5 %, sisanya di luar PulauJawa.DipulauJawalokasiterbanyakberadadiJawaTengahsekitar26,0%, sedangkan di luar Jawa terkonsentrasi di pulau Sumatera, yaitu kurang lebih 12,6%.

196

Persebaran industri di Kawasan Timur Indonesia menunjukkan bahwa 4,8% berlokasi di pulau Kalimantan, 8,1% di pulau Sulawesi, dan sisanya sebanyak 0,9% berada di Maluku dan Papua. Industri di kawasan tersebut relatif masih rendah,mengingatmasihterbatasnyadukungansaranadanprasaranayangada, sehinggauntukwaktuyangakandatangperludikembangkanlebihlanjutdalam rangka pemerataan pertumbuhan antar daerah. Sedangkan yang berlokasi dipulau Bali/NTB/ NTT sebanyak 11,0%. Secara lebih lengkap, persebaran industridiIndonesiatersajidalamTabel3.3. Tabel .3.3 Persebaran Industri di Indonesia
No I Wilayah/Provinsi Jawa: 1. DKI Jakarta 2. Jawa Barat Banten 3. Jawa Tengah 4. D I Y 5. Jawa Timur Luar Jawa : 1998 Unit Usaha
1,418,895 22,436 314,014 556,748 75,131 450,566 871,394 288,829 97,738 212,680 173,543 19,604 2,290,289

%
61.95 1.01 13.71 24.31 3.28 19.67 38.05 12.61 4.27 9.29 7.58 4.31 100.00

2003 Unit Usaha


1,893,768 23,733 387,983 798,814 133,613 549,625 1,136,342 381,611 694,844 333,989 246,614 27,684 3,030,110

%
62.50 0.78 12.80 26.36 4.41 18.14 37.50 12.60 4.83 11.02 8.14 0.91 100.00

dan

I I

1. Sumatra 2. Kalimantan 3. Bali,NTT,NTB 4. Sulawesi 5. Maluku/Papua Indonesia (%)

STRUKTURINDUSTRIMENURUTPELAKU,SKALAUSAHASERTA KETERKAITANHULU/HILIR.
Terdapat tiga unsur pelaku ekonomi yang mendukung perkembangan sektor industri, yaitu badan usaha milik swasta (BUMS), badan usaha milik negara (BUMN), dan pengusaha kecil/menengah, serta koperasi (PKMK). Data tahun 20002003 menunjukan bahwa industri kecil/menengah berjumlah sekitar 3 juta unit, sedangkan industri besar hanya berkisar sekitar 7600 unit usaha. KondisijumlahunitusahabegitukontrasdenganPDByangdihasilkan,industri kecil/menengah hanya menghasilkan PDB atas harga konstan tahun 2000 sebesarRp.198.993Milyar,atau19,45%dariseluruhoutputsektorindustridan

197

62,0%sisanyadihasilkanolehindustriindustribesarbaikBUMSmaupunBUMN. Gambarantentangperkembanganstrukturindustrimenurutpelaku,skalausaha, danketerkaitanpadadilihatpadaTabel3.4. Tabel .3.4 Struktur Industri menurut Pelaku, Skala Usaha dan Keterkaitan
URAIAN 1 Unit Usaha 1. Industri Kecil 2. Industri Menengah 3. Industri Besar Satuan Unit Unit Unit Unit 2000 2,621,150 2,598,976 15,377 6,797 2001 2,559,679 2,538,283 14,661 6,735 2002 2,834,719 2,834,719 15,952 7,295 2003 3,030,116 3,006,112 16,411 7,593

Tenaga Kerja 1. Industri Kecil 2. Industri Menengah 3. Industri Besar

Orang Orang Orang Orang

10,658,801 6,291,985 593,298 3,773,518

10,495,971 6,110,058 567,496 3,818,417

11,728,506 6,981,235 621,563 4,125,708

12,476,608 7,443,019 643,873 4,389,716

PDB Harga Konstan th 2000 1. Industri Kecil 2. Industri Menengah 3. Industri Besar

Rp milyar Rp milyar Rp milyar Rp milyar

331,318 70,094 55,129 206,095

442,975 94,477 75,772 272,726

484,087 105,768 81,831 296,488

511,410 112,979 86,014 312,417

Sumber : Badan Pusat Statistik

Apabiladikaitkandengankepemilikandaripelakunyadalamrangkapersetujuan penanamanmodal,makainvestasiyangmasukmencapaipuncaknyapadatahun 1997 dengan nilai sekitar Rp 120 triliun untuk investasi domestik dan lebih kurangUS$34jutauntukinvestasiasing.Krisisekonomisangatmempengaruhi volume penanaman modal, hal itu terlihat dari arus investasi tahun 2004 yang menurun dan tinggal menjadi sekitar Rp 37 triliun lebih (atau 30,8% terhadap

198

persetujuan tahun 1997) untuk investasi domestik, dan US$ 10,3 juta, (atau 30,3%terhadappersetujuantahun1997)untukinvestasiasing. Berbagai kelebihan yang dimiliki Indonesia seperti besarnya pasar ataupun ketersediansumberdayaalam,belumjugamampuuntukmenarikkembaliminat para investor asing dan domestik berinvestasi di Indonesia, seperti keadaan sebelum krisis moneter. Hal tersebut disebabkan antara lain kondisi ketenagakerjaan,keamanandankepastianhukumyangbelummemadaididalam negeri, di samping munculnya negara pesaing baru seperti Vietnam dan RRC yangberanimenawarkaninsentifinsentifyanglebihmenarikbagiparainvestor asing. Ditinjau dari aspek keterkaitan antara industri hulu dan hilir, masih perlu ditingkatkan.Mengingatsampaidengansaatiniimporbahanbakudanpenolong masih tinggi, sebagaimana terlihat dalam gambaran impor bahan baku dan penolongsepertiterlihatpadaTabel3.5.
Tabel .3.5 Rasio Impor terhadap Ekspor No. 1. 2. 3. Indikator Impor Bahan baku & Penolong Terhadap Total Impor Ratio Impor Bahan Baku dan Penolong Terhadap Ekspor ekspor Industri Terhadap Total Ekspor 1996 (Sebelum Krisis) 0.71 0.61 0.64 2004 (Sesudah Krisis) 0.97 0.52 0.67

Sumber : Badan Pusat Statistik diolah

Terdapatsuatuhalyangmelegakanyaiturasioimporbahanbakudanpenolong terhadaptotalekspormenunjukkanperbaikanyaitudari0,61padatahun1996, menjadi 0,52 pada tahun 2004. Hal ini memperlihatkan bahwa terjadi peningkatanpenggunaanbahanbakudankomponenlokal.Dapatdicatatbahwa masihbesarnyaimporbahanbakudanpenolongsesudahkrisissebesar79,54% daritotalimporterjadikarenaturunnyasecarasignifikanimporIndonesiadari US$.39,3milyartahun1996menjadiUS$.36,3milyartahun2004.Penurunanini terjadikarenamenurundrastisnyaimporbarangmodal. Melihat masih tingginya impor bahan baku dan bahan penolong upayaupaya untuk meningkatkan pendalaman struktur perlu terus ditingkatkan, mengingat

199

besarnyadampakpositifyangditimbulkanapabilasemakinbanyakbahanbaku dan penolong dapat diproduksi di dalam negeri. Dampak yang dimaksud di antaranya yaitu adanya keberlanjutan pasokan, stabilitas harga, dan penghematandevisa.

PERKEMBANGANEKSPOR/IMPORDANNERACAPERDAGANGAN
Kinerja ekspor industri nonmigas setelah krisis perkembangannya menunjukkan kecenderungan meningkat, walaupun tidak sebesar pada masa sebelum krisis. Apabila dilihat dari komposisi ekspor bukan migas ternyata komposisinyaterlaludidominasiolehTPT(17%),Elektronika(14%),sertaKayu danBarangdariKayu(8%).

Maknakondisitersebutadalahbahwaekspornonmigassangatbergantungpada industri yang menggunakan sumber daya alam, serta padat karya(seperti TPT, kayu dan barang dari kayu, sepatu), walaupun sudah mulai terlihat ekspor beberapa produk industri berteknologi tinggi seperti yang terdapat pada besi baja,mesindanotomotif,elektronika,sertakimiadasar.DitingkatASEANposisi eksporIndonesiapangsanyacukupbaik,karenasekitar92%daritotaleksporke wilayahtersebutyangberjumlah US$5,9miliar,memilikidayasaingkuatyang dinyatakandenganIndeksSpesialisasiPerdagangannyadaritahun1991sampai

200

dengan 1999 yang selalu lebih besar dari nol. Namun kondisi ini harus diwaspadaimengingatagresifnyanegaranegaraASEANmemperbaikidayasaing industrinyaakhirakhirini.

MASALAHYANGDIHADAPI
Disadaribahwakinerjasektorindustribelumsepenuhnyapulihsepertisebelum krisis ekonomi. Dalam upaya mengisi masa depan yang lebih baik dirasakan adanya sejumlah permasalahan mendasar yang harus segera diselesaikan. Masalahmasalahmendasartersebut,diuraikanpadabahasandibawahini.

LEMAHNYAPRASARANADANSARANA
Prasarana dan sarana yang ada sekarang masih belum memadai untuk mendukung sektor industri khususnya untuk mendukung pemerataan pembangunan daerah. Hal ini merupakan realitas yang mencemaskan bagi kelangsungan pemerataan pembangunan. Sebab dengan kondisi prasarana dan saranayangsepertiitu,makapengembanganindustribisaterpusatdibeberapa wilayah saja. Seperti halnya yang terjadi saat ini yaitu adanya kesenjangan pasokanbeberapabahanbakubagisektorindustrisepertigas(antaralaindiPT. AAF yang memproduksi pupuk) dan listrik sangat berpotensi untuk mempengaruhi kelangsungan pengembangan industri. Demikian pula industri kertasdanrotantelahmerasakandampakkurangnyapasokanbahanbakukayu dan rotan, antara lain sebagai akibat adanya penebangan illegal, dan reboisasi yangbelumberjalansebagaimanayangdiharapkan.

KETERBATASANBERPRODUKSIBARANGSETENGAHJADIDAN KOMPONENDIDALAMNEGERI.
Belum berkembangnya industri bahan baku dan industri penunjang di dalam negeri, serta belum dalamnya keterkaitan antara industri huluhilir menyebabkanrentannyastrukturindustridalamnegeri.Halinitercerminmasih tingginya kandungan impor bahan baku dan bahan setengah jadi pada industri padatmodaldibandingkandenganindustripadatkarya,sepertiyangditunjukan olehGambar3.4.

201

KETERBATASANINDUSTRIBERTEKNOLOGITINGGI.
Kondisi struktur industri saat ini sebagian besar di dominasi oleh industri berbasis teknologi rendah dan menengah meliputi industri padat tenaga kerja danindustriberbasisSDA,yangmempunyainilaitambahrelatifrendah.

KESENJANGANPEMBANGUNANDAERAH
Demikianpulaadanyakesenjanganpembangunandaerahyangdiakibatkanoleh belum meratanya pembangunan,utamanyadi wilayahyang masih terisolir dan belumterjangkauolehpembangunanindustri.

KETERBATASANPENGUASAANPASARDOMESTIK
Masih terbatasnya penguasaan pasar domestik akibat masih relatif lemahnya daya saing produk industri bila dibandingkan dengan produkproduk pesaing yangberedar.

KETERGANTUNGANEKSPORPADABEBERAPAKOMODITIDAN NEGARATUJUAN
Sementara itu produkproduk ekspor selain terlalu bergantung pada beberapa jenis komoditi, tujuan negara ekspornya pun ternyata sangat terbatas pada beberapa negaranegara (a.l. Amerika Serikat, Jepang dan Singapura), seperti terlihatpadaGambar3.5.

202

Sumber : BPS (diolah)

BELUMKUATNYAPERANINDUSTRIKECILDANMENENGAH
Seperti yang diuraikan sebelumnya industri besar menghasilkan sekitar 62% dari total PDB industri, sedangkan industri menengah hanya menghasilkan sekitar17%.Haliniterbuktimengandungkerawanantinggibagiperekonomian, yang dengan adanya krisis menyebabkan rontoknya usahausaha besar, yang berdampakpadarontoknyapertumbuhanindustri.Idealnyastrukturyangkuat, yaitu PDB industri kecil ditambah dengan PDB industri menengah harus lebih besardariPDBindustribesar,atauminimalseimbang. Masalah utama yang dihadapi oleh IKM yaitu masalah permodalan yang seret mengucur ke pelaku industri disebabkan keterbatasan fasilitas perkreditan perbankan,danperansertalembagakeuanganlainnya;masalahaksespasaroleh karena keterbatasan informasi mengenai perubahan dan peluang pasar; serta masalahpengetahuanbisnisdanstrategipemasaran.Selainitu, adanyasaingan dariprodukindustrikecildanmenengahyangsamayangasalnyadariIndonesia yangdihasilkanolehnegaralain,sepertibatik,kerajinankeramikdsbjugatelah dirasakansebagaisesuatuyangmengancam.Masalahlangkanyabeberapa jenis bahanbakujugamulaidikeluhkanolehbanyakIKM.Disampingitu,tidakkalah pentingnya masalah jaringan kerjasama (networking) antara industri kecil dan menengahdenganindustribesaryangbelumbegitukuat.

MASIHLEMAHNYAPENGUASAANTEKNOLOGI
Upayaupayapengembanganteknologipadadasarnyatidakterlepasdariupaya pengembangan SDM dan kegiatan R&D (penelitian dan pengembangan) di lembagalembaga Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), Universitas, serta dunia usaha. Permasalahan yang dihadapi adalah masih terbatasnya pemanfaatan Iptek di dunia usaha dan masyarakat bila dibandingkan dengan

203

jumlahhasilrisetyangpotensialuntukdapatditerapkan.Haltersebutantaralain disebabkan masih banyak dunia usaha yang sangat bergantung pada teknologi dari luar negeri, atau teknologi perusahaan induknya, di samping masih terbatasnya akses terhadap sumbersumber informasi, teknologi, serta pelayanan Iptek. Kehadiran Foreign Direct Investment (FDI) yang mempunyai potensisebagaibasisalihteknologibelumdapatdimanfaatkansecaraoptimal. Masalah lain yang dihadapi adalah (a) masih belum terpadunya pengelolaan kebijakan Iptek antar lembagalembaga penelitian yang tersebar di berbagai instansi dengan yang dibutuhkan oleh industri, sehingga optimalisasi kegiatan kegiatan yang secara strategis diharapkan mempunyai dampak pada tingkat nasionalmasihbelumterlihatdan(b)belummemenuhisertifikasiindustriyang terkaitdengangreenproduct/ecologicalproduct. FULLEMPOLYMENT Secarateoretisargumenfleksibilitaspasartenagakerjadanpasarbebasdapat ditilik sejarahnya pada tesis keunggulan komparatif yang diajukan oleh David Ricardo, ekonom liberal neoklasik di Inggris hampir dua abad yang lalu. Dalam essaynya berjudul On the Principles of Political Economy and Taxation (1821), Ricardo mengemukakan model statis perdagangan antardua perekonomian(InggrisdanPortugal)dalamduniaciptaannya.Iamengemukakan bahwa perdagangan bebas akan mendorong tiap negara untuk mengekspor produk dimana ia memiliki sumber daya yang relatif lebih melimpah sehingga relatif lebih efisien (memiliki keunggulan komparatif), dan mengimpor produk yangfaktorproduksinyarelatiflebihlangka.Dengandemikian,pasarbebasakan membawakeuntunganbagitiaptiapnegara. Namundemikian,tesisRicardoituberdasarpadaasumsiyangsangatketatdan tak mungkin dipenuhi dalam kenyataan. Diantaranya; (1) pasar domestik tiap negaraadalahpasarpersaingansempurnasehinggatiaptiapperusahaan,baikdi pasar output maupun serikatserikat pekerja di pasar input, tidak dapat mempengaruhi harga pasar, (2) faktorfaktor produksi berada pada kondisi kapasitas terpasang penuh (full employment), (3) pendapatan yang diperoleh dariperdaganganbebasdihabiskansepenuhnyadidalamnegeri.Haliniberarti, keuntungan tak bisa direinventasi ke atau disimpan di luar negeri. (4) Neraca perdagangan selalu seimbang (balance), (5) harga pasar secara akurat dapat merefleksikansegalabiaya(termasukbiayasosial)daribarangyangdiproduksi, dan, (6) tenaga kerja dan modal dapat berpindah (mobile) secara sempurna

204

(fleksibel) di dalam suatu negara, akan tetapi tidak antarnegara. Asumsi terakhirinilah yang mendasari pemikiran fleksibilitas pasar tenaga kerja yang kinimenjadipermasalahandanmenuaiprotes

PARADOXTEORIDANJARGON
Argumen utama yang sering dikemukakan oleh pengusung neoliberalisme adalahbahwafleksibilitaspasartenagakerjaakanmembuatinvestasimenjadi lebih atraktif sehingga dapat menyerap lebih banyak angkatan kerja yang akhirnya akan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Masuknya angkatan kerja ke sektor formal sebagai berkah dari fleksibilitas pasar tenaga kerja itu akan membuat mereka dapat lebih diproteksi dan meningkatkan posisi tawar pada tingkat perusahaan (misalnya, lihat M. Chatib Basri, Mendung Ketenagakerjaan, Kompas, 4 April 2006 dan dari kalangan pemerintah, Mennakertrans Erman Suparman, RUU Ketenagakerjaan untuk Bangun Investasi, Media Indonesia, 24 Maret 2006). Dengan demikian, kritik terhadap argumeninidikatakantaklebihdarisekadarjargonyangjustrutidakmembela kaum buruh. Sayangnya, banyak paradoks yang tak diungkapkan secara jujur, sehingga argumen pendukung fleksibilitas pasar tenaga kerja justru dapat dinilaisebagaijargonbelaka. Pertama, fleksibilitas pasar tenaga kerja akan menyerap angkatan kerja tanpa diskriminasi. Secara teoretis, dalam pasar kerja yang fleksibel, jumlah upah haruslah ekuivalen dengan selisih hasil nilai lebih produktifitas tiap pekerja (marginal productivity). Dengan demikian, kendatipun pasar kerja dapat dibuat fleksibel, penyerapan angkatan kerja hanya akan berlaku bagi pekerja yang terampil (skilled labour). Padahal, mayoritas pekerja di sektor informalyang nantinya dijanjikan akan diserap dalam pasar kerja yang fleksibeladalah tenagakerjayangtidakterampil,perempuandananakanak. Kedua, fleksibilitas pasar tenaga kerja akan membuat mereka yang berada di sektor informal terserap ke dalam sektor formal yang lebih protektif. Hal ini justru kontradiktif dengan tujuan fleksibilitas untuk menghilangkan kekakuan (rigidity)pasartenagakerja.Menurutargumenfleksibilitaspasartenagakerja, kekakuanpasarkerjadihasilkanolehduahal;(1)eksistensiupahminimumyang selalu meningkat, dan (2) jaminan (security) dan proteksi ketenagakerjaan. Kedua hal itulah yang menjadi sasaran untuk dikurangi dan/atau dieliminasi agarpasartenagakerjadapatfleksibeldemimemenuhitesisperdaganganbebas Ricardosebagaimanadisebutkandiatas.

205

Ketiga, tenaga kerja dalam pasar kerja yang fleksibel dapat berpindah antar industri maupun antarsektor (formal dan informal) secara sempurna (tanpa rintangan, tanpa penundaan dan tanpa biaya). Hal ini tentu mengabaikan kenyataan bahwa pekerja yang telah lama berada dalam satu sektor industri tentutakmudahuntuksegeraberpindahpadaindustrilainyangberbedamoda dancorakindustrinya.Misalnya,pekerjadisektortekstilyangharusdikenakan pemutusan hubungan kerja (PHK) tentu sulit untuk langsung pindah bekerja pada industri di sektor logam, dan sebaliknya. Demikian pula, pekerja yang selama ini berada di sektor informal tentu akan sulit untuk masuk ke dalam sektorformalsecaraspontantanpamelaluiprosespelatihandansyaratkeahlian tertentu. Karena itu, sering dikemukakan bahwa fleksibiltas pasar tenaga kerja akan mengakibatkan biaya sosial (social cost) yang cukup tinggi dan justru potensial menambah tingkat pengangguran bila disandingkan dengan kebijakan pasar bebasyangseringkaliberujungpadadislokasidanpenutupansejumlahindustri yang kalah berkompetisi di pasar global akibat dilarangnya negara melakukan kebijakanindustriselektif(ChangdanGrabel2004:65). Keempat, upah, tentu saja, tak mungkin fleksibel. Keynes (1936) berpendapat bahwa upah tidak dapat bergerak secara sempurna mengikuti permintaan dan penawaran di pasar tenaga kerja. Dengan demikian, selalu terdapat jeda (lag) bagiupahuntukdapatmenyesuaikandiridenganperubahanperubahandipasar tenaga kerja. Lagi pula, kendatipun fleksibel, dalam keadaan penawarantenaga kerja yang berlebih (excess supply) di Indonesia, bila upah dibiarkan mengambang dan diatur oleh pasar, tentu ia akan bergerak kearah yang lebih rendah sampai excess supply itu dapat diserap sepenuhnya. Hal inilah yang menjadi dasar kebijakan upah minimum sehingga upah sejatinya dapat memenuhi kebutuhan hidup layak dan seimbang dengan laju tingkat inflasi. Kelima, fleksibilitas pasar tenaga kerja akan meningkatkan peran serikat pekerja dalam posisi tawar (collective bargaining) pada tingkat perusahaan. Pertanyaan yang segera mengemuka adalah bagaimana mungkin peran dan posisi tawar serikat pekerja dapat ditingkatkan justru dengan kebijakan yang bertujuan mengurangi atau menghilangkan jaminan dan proteksi ketenagakerjaan?Sungguhsebuahposisiyangkontraditif. Terakhir, fleksibilitas pasar tenaga kerja akan meningkatkan investasi. Hal ini adalah kesimpulan yang harus diuji lebih lanjut, khususnya dalam prioritas

206

kebijakan.Terdapat banyak faktor yang menghambat investasi, khususnya bagi Indonesia. Diantaranya, yang terpenting, adalah pengendalian laju inflasi yang meningkat sejak pemerintah memotong subsidi bahan bakar minyak sehingga menyebabkan kenaikan harga agregat, belum tuntasnya permasalahan utang korporat akibat ambiguitas pemerintah dan konflik kepentingan, sektor perbankan yang lemah dan belum menjalankan fungsi intermediasi, serta ketidakpastian baik dalam faktor ekonomi maupun nonekonomi, termasuk pelbagai praktik pungutan liar, manipulasi pajak dan pemberantasan korupsi yang tebang pilih. Bukankah masalahmasalah tersebut diatas yang selama ini takkunjunghentimemberikansinyalnegatifbagipeningkataninvestasi?

BURUHDALAMCENGKERAMANGLOBALISASI
Isuperburuhankembalimenjadiberitahangat.MediaEroparamaidenganberita perlawanan jutaan rakyat Perancis yang tumpah ruah di jalan menentang pemberlakukan aturan ketenagakerjaan yang baru yang bertajuk contrat premire embauche (CPE The First Employment Contract) atau Kontrak Kerja Tahap Pertama. Alasan utama penolakan rakyat Perancis berangkat dari kekuatiran bahwa aturan tersebut akan mengubah total sistem pasar ketenagakerjaan yang sebelumnya dianggap terlalu rigid karena over protective terhadap kepentingan buruh. Dengan peraturan baru tersebut, ketenagakerjaan diarahkan menjadi lebih fleksible (labour market flexibility) yang bermakna hilangnya proteksi negara atas kaum buruh. Sebaliknya, tentu keleluasaan bagi pengusaha untuk melakukan pemberhentian (dismissal) khususnyabagiparapekerjayangberusiadibawah26tahun,selamaduatahun pertamamasakontrak. Walaupungelombangaksiterusmenguat,pemerintahPerancismelaluiPerdana MenterinyaDominiquedeVillepin,bersikukuhuntukmelaksanakanaturanbaru tersebut, dengan dalih menekan angka pengangguran yang saat ini semakin tinggi. Sikap overconfidence pemerintahansayap kanan ini, sepertinya didasari pertimbanganakankesuksesanmerekayangtelahberhasilmengubahbeberapa kebijakan yang dianggap sangat memanjakan kaum buruh pada pemerintahan koalisi kekuatan sayap kiri yang kalah pada pemilu tahun 2001. Keberhasilan ini bisa dijejaki sejak kekuatan sayap kanan berhasil mengubah aturantentangdanapensiunpadatahun2003.Kemudian,halitudisusuldengan sukses kecil melonggarkan aturan yang mengatur tentang 35 jam kerja seminggu.Peraturanitusangatdicemburui oleh kaum buruh dieropakarena memberi waktu kerja yang lebih pendek bagi buruh di Perancis. BBC, 2005,

207

memberi komentar tentang hal ini sebagai the country's greatly cherished and muchenvied35hourworkingweek. Di Indonesia, walaupun dalam kualitas persoalan yang jauh berbeda, ribuan buruh menolak revisi terhadap UU Ketenagakerjaan No 13/2003 (Suara Pembaruan, 23/3/06). UU ini sebenarnya juga berangkat dari akar persoalan yang sama dengan kaum buruh di Perancis, yakni keinginan pemerintah untuk menggolkan desakan dan tuntutan agenda global guna menciptakan pasar tenagakerjayangfleksibel. DalamkasusIndonesia,halinibisadicontohkandarirencanarevisipasalpasal yang mengatur tentang outsourcing dan Kontrak Kerja Waktu Tertentu yang diusulkanuntukdiperbolehkanbagisemuajenispekerjaan.Pasalinimenjadihal yang paling krusial dari rencana revisi tersebut. Jika aturan baru ini diberlakukan, maka fleksibilitas bagi pengusaha (employer) untuk melakukan pemecatan, pemindahan, dll., menjadi terbuka karena status buruh kontrak memberi peluang untuk itu (persis seperti semangat the CPE yang coba digol kanpemerintahPerancis).Keduaperaturanitubertendensiuntukmelapangkan jalanneoliberalbagiterwujudnyanegarayangmengabditotalpadakepentingan pasar. Hal yang unik pada kasus Indonesia adalah kebijakan dimaksud merupakan bagian dari kesepakatan yang harus dilaksanakan pemerintah dalam rangka resep economic recovery IMF. Di Perancis, hal itu justru lebih didasari oleh kondisi yang dikatakan oleh Vedi R. Hadiz (2000), sebagai kegagalan konsep welfare state, yang merupakan sejarah terbesar dalam mewujudkan kompromi antara Negara, Kapital dan Buruh di negara maju. Kompromi tersebut tak terelakkanketikamarginalisasiburuhsemakinkuatdankekuatansosialpolitik jugaterdesakolehkekuatanmodal. Kendatiberbedakonteks,keduanyaberangkatdarikeyakinanyangsamabahwa intervensi negara dalam lapangan sosial adalah pemborosan, sehingga diperlukan efisiensi yang sepenuhnya diarahkan pada pembentukan Negara yang berjarak dengan persoalan sosial. Dalam sektor perburuhan, hal itu diterapkan dengan memangkas proteksi negara terhadap kaum buruh melalui pengurangan dan/atau penghapusan berbagai jaminan sosial, seperti dana pensiun, biaya pesangon, hak cuti, mogok dan segala hal yang dianggap inefficient,demikeyakinanuntukmenjagastabilitaspasar.

208

FLEXIBILITYVS.JOBSECURITY
Dalam rangka monitoring program IMF di Indonesia, laporan Board Executive IMF yang dirilis pada tanggal 22 Februari 2006 lalu menyebutkan bahwa pemerintah telah membuat beberapa langkah maju dalam pemberatasan korupsi namun dalam meningkatkan labour market flexibility masih berjalan lambandariapayangdiharapkan.Darilaporanini,terlihatjelasbagaimanaIMF ikutmenjadibagiandaripersoalanyangdihadapikaumburuhdiIndonesiasaat ini, khususnya yang terkait dengan protes atas rencana revisi Undangundang KetenagakerjaanNo13/2003. Aturan itu memang masih bertalian erat dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 150/2000 yang dianggap sebagai salah satu kemenangan kecil reformasi. Perkembangannya kemudian, Kepmen itu juga menjadi aturan yang paling berdarah dalam sejarah, karena melahirkan silang sengketa panjang antaraburuhdanpengusahakarenaditudinglebihberpihakkepadaburuhdan menafikan kalangan dunia usaha. Dalam sejarahnya, aturan ini beberapa kali direvisi dan pada saat pemberlakuan UU No.23 tahun 2003, beberapa pasalnya terpaksa harus tetap dicantumkan karena desakan kuat kaum buruh ketika itu. Hal itulah yang oleh IMF dan kalangan pengusaha, dirasakan masih terus menjadiduridalamdagingyangharussegeradicabut.Dalampandangankaum neoliberal, kondisi tersebut tentu sangat bertentangan dengan semangat globalisasi, sebab perekonomian global mensyaratkan penyatuan aktivitas ekonomi lintas batas melalui perdagangan. Dalam konteks ini, hukum justru diharapkan hadir untuk menjamin proses tersebut guna kepentingan bergerak bebasnyajasa,barangdanmodal,bukanmalahmemberiproteksikepadakaum buruh yang membuat kondisi pasar menjadi kaku (Hepple, 2005). Namun demikian, keyakinan itu tentu saja mengingkari sejarah, fakta dan semangat yang mendasari kelahiran aturan perburuhan. Pada hakikatnya, ketentuan perburuhan mestinya hadir untuk melindungi kepentingan kaum buruh sebagai jawaban atas kenyataan bahwa pemilik modal selalu lebih berkuasa dari pekerja. Hal ini jelas menunjukkan bahwa globalisasi hanya menjadi malapetaka bagi kaum buruh terlebih di negaranegara berkembang seperti Indonesia. Globalisasi diterapkan hanya untuk mengedepankan kepentingan para pemilik modal dengan menjadikan kaum buruh sebagai tumbal.

209

Di sisi lain, negara yang semestinya hadir untuk melindungi, justru takluk di bawah tekanan kapital. Hal ini tercermin dari sikap pemerintah yang terus berupaya menciptakan kondisi yang friendly terhadap kapital melalui berbagai revisi perundangan yang dianggap memusuhi pengusaha. Untuk tujuan itu, kepentingankaumburuhterusditekankarenasyaratutamauntukdayasaingitu adalah buruh murah dan patuh. Fahmi Idris (Suara Pembaruan, 23/3/06) menegaskanbahwarevisiinidilakukankarenaderasnyatuntutaninvestorasing yang menganggap UU itu sangat buruk apalagi jika dibandingkan dengan UU yangberlakudiChinadanVietnam. Pernyataan Fahmi Idris itu menjadi penjelas kekuatiran Hadiz (2000), bahwa kehadiran globalisasi di Indonesia telah memunculkan ketakutan atas adanya beberapabentukzerosumcompletioninvestasi.Modalbergerakdenganmudah dan tanpahentiterusmencari buruh murah dan lemah baik di tingkat internal (Indonesia)daneksternal(ChinadanVietnam).Dengandemikian,labourmarket flexibility sebenarnya hanyalah agenda para pendukung neoliberal untuk mengikis proteksi (job security) negara atas kaum buruh. Segala hal telah tereduksimenjadihanyasebataspersoalanuntungrugi,denganmenelantarkan persoalankemanusianyangmestinyamenjadipertimbanganutamauntukitu.

FLEXPLOITATION
Situasi pasar tenagakerja di Indonesia saat ini memang telah terjebak dalam dilema yang pelik. Di sisi penawaran, telah terjadi labour surplus yang ekstrim akibat supply buruh yang tinggi, seiring dengan tingginya angka pengangguran yang telah mencapai angka 42,1 juta orang (Suara Pembaruan, 12/02/06). Semenara itu, di sisi permintaan, demand atas buruh sangat rendah karena kurangnyainvestasi. Namun demikian, upaya penerapan labour market flexibility bukanlah solusi yangtepat.Fleksibilitasitudapatdipastikanhanyaakanbermuarapadasituasi flexploitation meminjam plesetan seorang demonstran di Perancis ketika ekspolitasi terhadap buruh dikondisikan menjadi sesuatu yang fleksibel. Justru diperlukan sikap bijak pemerintah untuk mencari jalan keluar yang lebih baik. Nasibburuhharusditempatkansebagaidasarpertimbanganutama,danjangan mengabdi buta pada kepentingan modal. Penderitaan kaum buruh akan beban biayahidupyangsangattinggisetelahkenaikanBBMditengahtingkatupahyang masihsangatjauhdarilayak(terendahdiAsia),sudahmenjadibebanberatyang sangattidakadiljikaditimpalibebanbarulagi.

210

ForumEkonomiDuniatahun2005(Kompas,20/03/06)mengungkapkan,faktor yang paling menghambat investasi dan berada di urutan pertama justru ada di birokrasi pemerintah yang tidak efisien. Masalah instabilitas kebijakan hanya adadiurutanketujuh.Denganberpijakpadafaktaitu,semestinyapemerintahlah yang harus memperbaiki diri lebih dulu jika ingin investor menanamkan modalnya di Indonesia. Akhirilah menindas buruh yang memang sudah tertindas.Ironis.

RASIONALITASDANKEADILAN(STUDIKASUS) 4

Pada pertengahan tahun 1980an berbagai macam deregulasi dikeluarkan oleh pemerintah untuk menggairahkan industri perbankan. Diawali dengan diluncurkannya Paket Kebijakan 27 Oktober 1988 (PAKTO) yang mencakup bidang keuangan, moneter dan perbankan. Kebijakan di bidang perbankan antaralainmeliputipemberiankemudahankemudahandalammembukakantor bank, dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, memperkenankan pendirian bank bank swasta baru antara lain dengan penetapan syarat modal disetor minimal Rp10milyar,jugamemberikankesempatanuntukmendirikanBankPerkreditan Rakyat(BPR)denganmodalminimumRp50juta,danmemperinganpersyaratan bagibankmenjadibankdevisa. Setelah diluncurkannya deregulasi tersebut, dalam kurun waktu 19881996 bisnis perbankan di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada akhir tahun 2002 perbankan menguasai sekitar 90,46% pangsa pasar sektor keuangan di Indonesia. Berdasarkan data Biro Riset InfoBank, industri perbankanmenguasai90,46persenpangsapasarkeuangandiIndonesia,diikuti oleh industri asuransi 3,38 persen, dana pensiun 3,01 persen, industri pembiayaan 2,32 persen, sekuritas 0,65 persen, dan pegadaian 0,20 persen, (Supriyanto,2003). Pertumbuhan yang pesat itu ternyata tidak dapat mendorong terciptanya industri perbankan yang kuat. Krisis keuangan yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997 memberi dampak yang sangat buruk pada sektor
4 Analisis Kinerja Bank Devisa Dan Bank Non Devisa Di Indonesia Oleh: Anita Febryani1 dan Rahadian Zulfadin2

211

perbankan.Beberapaindikatorkunciperbankandalamtahun1998beradapada kondisiyangsangatburuk.Kinerjaindustriperbankannasionalpadawaktuitu jauhlebihburukdibandingkankondisiperbankandibeberapanegaraAsiayang juga mengalami krisis ekonomi, seperti Korea Selatan, Malaysia, Philipina dan Thailand.NonPerformingLoan(NPL)bankbankkomersialmencapai50persen, tingkatkeuntunganindustriperbankanberadapadatitikminus18persen,dan CapitalAdequacyRatio(CAR)menunjukkankondisiminus15persen,(Hawkins, 1999). Terpuruknya sektor perbankan akibat krisis ekonomi memaksa pemerintah melikuidasi bankbank yang dinilai tidak sehat dan tidak layak lagi untuk beroperasi. Hal ini mengakibatkan timbulnya krisis kepercayaan dari masyarakatterhadapindustriperbankan. Sebagailembagaintermediasiantarapihakpihakyangmemilikikelebihandana dengan pihakpihak yang memerlukan dana, diperlukan bank dengan kinerja keuangan yang sehat, sehingga fungsi intermediasi dapat berjalan lancar. Beberapapenelitiantentangperbandingankinerjabankpadaindustriperbankan yang didasarkan pada rasiorasio dari laporan keuangan perbankan pernah dilakukan sebelumnya. Antara lain adalah penelitian mengenai perbandingan tingkat efisiensi pada industri perbankan yang dilakukan dengan melakukan pengujian empiris terhadap tingkat efisiensi antara bank pemerintah, bank swastanasionaldanswastaasingsertabankpublik.Rasiorasioyangdigunakan dalampenelitiantersebutterdiridariReturnonAssets,ProfitMargindanReturn onEquity.Hasilpenelitianmenunjukkanbahwabankpublikmempunyaitingkat efisiensi di atas ratarata seluruh bank, sedangkan tingkat efisiensi bank pemerintahdanbankswastanasionalsecarakeseluruhanberadadibawahrata rataseluruhbank,(Ventje,1993). Di Indonesia pernah juga dilakukan penelitian terhadap efisiensi perbankan denganmenggunakanpendekatanfrontiereconomic.Variabelindependendalam penelitian tersebut adalah total biaya perbankan, sedangkan variabel dependennya antara lain adalah demand deposit, saving deposit, time deposit, loan, ratio profit per jumlah tenaga kerja dan ratio profit per modal. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perbankan Indonesia secara umum menjadimakinefisiensetelahadanyaderegulasi1988,(Goeltom,1997). Penelitianmengenaiperbandingankinerjaindustriperbankanpadabankdevisa dan non devisa yang didasarkan pada Return on Equity, Return on Assets dan Loan to Deposit Ratio juga pernah dilakukan. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja bank devisa dan non devisa sebelum krisis ekonomi. Dengan kata lain, bank devisa

212

memiliki kinerja yang lebih baik daripada bank non devisa, (Wijaya, 1998). TulisaninimencobamelihatperbedaankinerjaantaraBankDevisadenganBank Non Devisa pada periode krisis ekonomi. Sampel dibatasi pada 30 buah bank devisa dan 37 buah bank non devisa yang tercatat di Bank Indonesia dengan periode analisis dari tahun 20002001, sedangkan pendekatan pengukuran kinerja yang digunakan adalah Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) danLoantoDepositRatio(LDR).

ANALISISDANPEMBAHASAN
Perhitungan rasio untuk mengetahui kinerja keuangan perbankan yang terdiri dari rasio rentabilitas dan rasio likuiditas didasarkan pada data laporan keuangan masingmasing bank per 31 Desember 2000 dan per 31 Desember 2001.

PERHITUNGANRENTABILITAS
Rasio Rentabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan laba atas sejumlah modal dan aktiva yang dimilikinya, sehingga dapatmengukurprofitabilitasyangdicapaiolehbankyangbersangkutan. Perhitungan Likuiditas Rasio likuiditas digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan dananya dengan menarik kembali kreditkredit yang telah diberikan kepada paradebiturnya.
Dari uraian terdahulu dapat disampaikan beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Dengan kondisi perbankan yang sangat dinamis, hasil pengujian saat ini menunjukkanbahwapadatahun2000tidakterdapatperbedaankinerjaantara bank devisa dan non devisa jika dilihat dari ROA, ROE dan LDR. Hal ini kemungkinan terjadi karena bank devisa tidak secara maksimal memanfaatkan peluang memperoleh laba dari transaksi dengan mempergunakan mata uang asing. Faktor lain adalah besarnya kredit macet yang dimiliki oleh bank devisa akibatmelambungnyatingkatsukubungabank. 2. Hasil uji statistik untuk tahun 2001 juga menunjukkan tidak adanya perbedaan kinerja antara bank devisa dengan bank non devisa jika dilihat dari ROA dan ROE. Sedangkan untuk indikator LDR hasil penelitian menunjukkan bahwaterdapatperbedaankinerjayangcukupsignifikanantarabankdevisadan non devisa. Hal ini disebabkan oleh membaiknya kondisi perekonomian

213

Indonesia, yang diikuti penurunan tingkat suku bunga perbankan sehingga berdampakpositifuntuksektorperbankan. Untukituperludi Sarankan: 1. Untuk meningkatkan LDR yang masih rendah sebaiknya bank non devisa harus lebih aktif dalam menyalurkan dana yang diterimanya pada pihak ketiga kesektorriil,sehinggadapatmeminimalkandanamengangguryangadadibank danjugabanktidakterlaluterbebanipembayaranbungadanapihakketiga. 2. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih mendekati kondisi kinerja perbankanyanguptodateperludipertimbangkanuntukmelakukanpenelitian lanjutandenganjangkawaktuyanglebihpanjang,misalnyalimatahunterakhir atau dapat juga dilakukan penelitian lanjutan dengan cara membagi sampel dalamduaperiodeyaituperiodesebelumkrisisdansesudahkrisis.

214

TEST/UMPANBALIK
1. Secaraumumdapatdikatakanbahwaeksternalitasadalahsuatuefek sampingdarisuatutindakanpihaktertentuterhadappihaklain,baik dampakyangmenguntungkanmaupunyangmerugikan.Sebutkan4 eksternalitasyangterjadiapabilaterjadiinteraksiekonomi? 2. Jelaskandanbagaimanamekanismetimbulnyaeksternalitasdalam perekonomian? 3. BagaimanasektorindustridiIndonesiaberperandalampenciptaaan lapangkerja? 4. UntukkasusIndonesiakesepakatanyangharusdilaksanakanpemerintah dalamrangkaresepeconomicrecoveryIMFdalamkontek ketenagakerjaanterlaluberpihakkepadakepentinganpasar.Bagaimana pendapatandadenganalasandiatas?

215

DAFTARPUSTAKA
Analisis Kinerja Bank Devisa Dan Bank Non Devisa Di Indonesia Oleh: Anita Febryani1danRahadianZulfadin2 Baumol, W.J. 1975. Macroeconomics of Unbalanced Growth. The Anatomy of UrbanCrisis,inAmericanEconomicReview. Brigham, Eugene F., and Louis C. Gapensky., (1999) Financial Management TheoryandPractice.NinthEdition.Orlando,FL:TheDrydenPress. Dajan,Anto,(1996),PengantarMetodeStatistik.JilidII.Jakarta:LP3ES. DepartemenKeuangan,(1990),SuratKeputusanMenteriKeuanganNomor729 Tahun1990tentangPerbankan. Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Yogyakarta : Penerbit Andi Offset, 1995 Kotler, Philip & Gary Armstrong, Principles of Marketing (7th. Ed.), New York : PrenticeHall Inc., 1996 Kotler, Philip, Marketing Management:Analysis,Planning,Implementation,andControl,New Jersey: Harahap, Sofyan Safrie, (1999), Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama.Jakarta:PTRajaGrafindoPersada. Irmayanto, Juli, (2001), Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : Media EkonomiPublishingUniversitasTrisakti. KontribusiPDBindustrinonmigasterhadapPDBnasionaldihitungberdasarkan hargaberlaku Munawir, S. (1999), Analisis Laporan Keuangan. Edisi keempat. Yogyakarta : Liberty. Musgrave,R.A.andPeggy,B.M.1989.PublicFinanceinTheoryandPractice.Fifth Edition,McGrawHillBookCompany,NewYork. Myles,G.D.1997.PublicEconomics.CambridgeUniversityPress,Cambridge. Nasoetion,A.H.1992.PengantarKeFilsafatSains.P.T.PustakaLiteraAntarnusa. Bogor. Prof. Dr. Sediono MP Tjondronegoro: Guru Besar Sosiologi Institut Pertanian Bogor

216

Rahmanta Ginting Posted 17 May 2002 Makalah Falsafah Sains (PPs 702) ProgramPascaSarjana/S3InstitutPertanianBogorMei2002 Sartono,Agus,(2001),ManajemenKeuangan;TeoridanAplikasi.Edisikeempat. Cetakankeempat.Yoyakarta:BPFE. Siamat, Dahlan. (2001), Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi ketiga. Lembaga PenerbitFakultasEkonomiUniversitasIndonesia. VISIINDONESIA2003YayasanIndonesiaForum2007 IkatanAkuntansiIndonesia,(1999),StandarAkuntansiKeuangan. Jakarta:SalembaEmpat.

217

GLOSARIUM
A
adeplatableexternality,178 anundeplateexternality,178

P
PajakPigovian(Pigowantax,183 pecuniaryexternalities,175 Persebaranindustri,197 PolitikEtnik,174 privategoodorbad,178 propertyrights,178 publicgoods,178

C
CapitalAdequacyRatio(CAR),212 Coasetherem,189 collectivebargaining,206

D
duaciriutamadaribarangpublik,179

R
RasioRentabilitas,213 rentannyastrukturindustri,201 rigidity,205

E
EPA/EnvironmentalProtectionAgency,182 excesssupply,206 externaleffects,175

S
SierraClub,188 socialcost,206 socialgap,192 Strukturindustri,195 strukturindustrimenurutpelaku,skalausaha,198

K
keunggulankomparatif,204

M
marginalproductivity).,205

T
teoremaCoase,185 thetragedyofthecommons,180 trickledowneffect,192

N
NonPerformingLoan(NPL),212

W
wasteproducts,177

218

KunciJawaban
Bab1PARADIGMASTRUKTUR,PRILAKUDANKINERJAINDUSTRI
1. CobaandagambarkanhubunganPendekatanawalyangdigunakanuntukmembahasEkonomi IndustrimelaluistructureconductperformanceyangdigagasolehMason,ekonomdariHarvard University,akhir1930an. Jawaban:

2. Beberapafaktoryangmendorongnegaranegaradiduniauntukmelakukanreformasiekonomi kearahekonomipasar.Faktorfaktorinidapatdikategorikankefaktorinternaldanfaktor eksternal,sebutkandanjelaskan. Jawaban: Faktorinternal,yaitukontroldanintervensipemerintahdalampasartidakberjalansecarabaik.Misalnya ,proteksiindustridalamnegerigagalmenciptakanindustridalamnegeriyangkuatdanmandiri;

intervensihanyamenimbulkanproteksitinggiyangselanjutnyamenciptakaninefisiensi;kontrolakan sukubungamenghambatperkembangansistemkeuangan. Selainitu,intervensidankontrolpemerintahtelahmendorongperilakusektorswasta(pelakubisnis) untukcenderungmembangunkoneksidenganpihakbirokrasidaripadamelakukankegiatanyang produktifdaninnovatif.Kontrol/pengaturanpemerintahmenciptakan"economicrent"(keuntungan yangberlebihan)untukmerekamerekayangmempunyaihubungandenganpihakbirokrasi.Korupsidan rentseekingmengalihkantenagaparaenterpreneur,investor,managerdantraderdarikegiatanyang produktifkekegiatanyangkontraproduktif, Sedangkanfaktoreksternalyangmendorongnegaranegarauntukmelakukanreformasiekonomiadalah gerakanglobalisasiekonomidunia,yangditandaidenganditerimadandiberlakukannyaGATTPutaran Uruguaypadatahun1994danWorldTradeOrganization(WTO)padatahun1995, DenganditerimannyaGATTPutaranUruguaydanWTOmakasistemperdaganganinternasionalakan semakinbebasdarihambatanbaikhambatantarifmaupunnontarif.Haliniberarticampurtangan pemerintahdalamperdagangansecaraotomatisakanmenurunatauhilang. 3. CobaandajelaskanhubunganWashingtonConsensus(KesepakatanWahington)dengandogma libralisasiolehIMF Jawaban: WashingtonConsensus(KesepakatanWahington)sebutanbagilembagasepertiBankDunia,IMF, DepartemenKeuanganAS,yangbermarkasdiWahingtonsangatterkontaminsiberbagaikepentingan. WashingtonConsensusmenyatakanbahwakinerjaperekonomianyangbaikmembutuhkan perdaganganbebas,stabilitasmakrosertapenerapankebijakanhargayangtepat.Takdapatdisangkal bahwabutirbutirWashingtonConsensusmerupakansyaratbagiberfungsinyamekanismepasar.Hanya saja,harusdiingatbahwakebijakankebijakanyangdirekomendasikannyatidaklahlengkap,bahkan kadangkalasalaharah.Mekanismepasaragarberfungsidenganbaikmembutuhkanlebihsekadar tingkatinflasiyangrendah,pasarmembutuhkanpularegulasiyangtepatdisektorfinansial,kebijakan persainganusaha,sertakebijakanyangmemfasilitasialihteknologidanmendorongtransparansi.Hal halfundamentalinilahyangdiabaikandantidaktercakupdalamWashingtonConsensus. Dogmaliberalisasi,sepertidiajukanolehWashingtonConsensusacapkaliberubahmenjaditujuandan bukanlagiberfungsisebagaialatuntukmewujudkansistemfinansialyanglebihbaik. IMFlebihsukajikaorangluartidakterlalubanyakbertanyamengenaiapayangsedangmerekakerjakan. Dalamteori,lembagakeuanganitumendukunginstitusiinstitusidemokrasidinegaranegarayang dibantunya.Dalamprakteknya,IMFmerusakprosesdemokrasidengancaramendesakkankebijakan kebijakannya.SudahtenturesminyaIMFtidakmenekanapapunjuga.Iamerundingkansyaratsyarat untukmenerimabantuan.Tetapisemuakekuatandalamnegosiasiituhanyaberadapadasatusisisisi IMFdanlembagakeuangantersebutjarangsekalimemberikanwaktuyangcukupuntukmenumbukan konsensusataubahkanuntukmengadakankonsultasiyangluasbaikdengandewanperwakilanrakyat 2

ataudenganmasyarakatsipil.KadangkadangIMFsamasekalimengabaikanketerbukaandan menegosiasikanperjanjianperjanjianrahasia. 4. JelaskansecarasingkatVisiIndonesia2030khususnyadalamIndustri(VersiIndonesiaForum)? Meskiperumusanfinalnyabarudilakukanakhir2007,visiyangdigagasolehYayasanIndonesiaForumini telahmengklaimditopangempatpencapaianutamapada2030,yaitumasukdalamlimabesarkekuatan ekonomidunia,pengelolaankekayaanalamyangberkelanjutan,perwujudankualitashidupmodern yangmeratadanmengantarkansedikitnya30perusahaanIndonesiadalamdaftar500perusahaan terbesardidunia.

Bab2KOMPETISIVERSUSMONOPOLI
1. Kuntunganapayangdidapatapabilaperusahaanmempunyaiposisimonopoli? Karenaperusahaanberusahamemaksimalkankeuntungan,dankelangkaanbarangcenderung menaikkanharga,makaseorangmonopolisakanmengurangiprodukdanmenaikkanhargasampaipada tingkatyangmemberikankeuntunganmasikmum.Karenaitu,seorangmonopolisakanmenetapkan hargayangtinggidanproduksiyanglebihrendahdibandingkandenganperusahaanyangberadadi pasarpersaingansempurna 1 . Halinidigambarkanpadagambar2.1.QcdanPcmenunjukkanjumlahdan hargapadapasarpersaingansempurna;demikianpuladenganQmdanPmyangmenunjukkanjumlah danhargamonopoli.Dalamhalinibiayamarjinaldiasumsikantetap. Gambar2.1.HargaMonopolidanoutputdiBandingkandenganPersainganSempuran

2. Keuntnganapayangbisadidapatapabilapasardalamposisipersaingansempurna? Padaumumnyakesejahteraankonsumendanefisiensiakanbertambahbaikdengansemakintingginya persaingandibandingkandenganbilapersainganrendah.Halinitidakberartibahwajumlahperusahaan yangbersaingharusbanyakdanbukanlebihsedikit.Bisasajaterjadi,dimanahanyaterdapatdua perusahaanyangbersaingmungkinsajasebagaiakibatdaripersaingan. Sehinggaalatyangpalingefektifuntukmemahamiargumentasiteoritismengenaipersaingantadi adalahdengancaramengamatiefisiensidankesejahteraankonsumen. Denganmemperbandingkanhargadanoutputdipasarmonopoliataudipasarpersaingansempurna (perfectcompetition),kitaharuslebihmemahamibagaimanatingkatpersaingantersebutakan


1Perusahaanmemaksimalkankeuntungandenganmenempatkanmarginalrevenue(MR),(penerimaanmarjinal)dimana

perubahandalampenerimaandaripenjualantambahanproduk,adalahsamadenganbiayamarjinal(marginalcost)(MC). Untukperusahaanyangbersaing,hargaadalahsamadenganpenerimaanmarjinal,dimanadiatidakdapatmempengaruhi pasar dengan menjual tambahan unit produk. Untukmonopolis, penerimaan marjinal adalah kurang dari harga karena monopolistharusmenurunkanhargauntukmenjualunitproduktambahan.

mempengaruhitingkatkesejahteraankonsumendanproduser. 2 Logikanyaadalahkompetisi memberikanberbagaikeuntungankepadakonsumensepertihargayanglebihmurah,produksiyang lebihbesar,pelayananyanglebihbaik,pilihanyanglebihbanyaksertalebihinovatifdibandingkan dengankeadaandimanapersaingandibatasi. 3. Apayangdimaksuddengansurplusprodusendansuroluskonsumen? Perbedaanantarakeinginanuntukmembayar(kurvapermintaan)danapayangsebenarnyaharus dibayarolehkonsumen(P)didefinisikansebagaisurpluskonsumen(consumersurplus)(CS).Kurva penawaranmemperlihatkanjumlahyangbersediaditawarkanperusahaanpadasatutingkatharga 3 . Surplusprodusen(PS)samadenganperbedaanantaraapayangditerimaolehperusahaandalambentuk pendapatan(revenue)denganbiayamarjinalperusahaan.Haliniditunjukkanolehdaerahdibawah hargadandiataskurvapenawaran.Surplustotaladalahjumlahdarisurpluskonsumendanproduser. Semakinbesarsurplustotal,semakindiuntungkanmasyarakatsecarakeseluruhan.Sebagaicontoh, inovasiyangdapatmenurunkanbiayaproduksi(menurunkankurvapenawarankebawah)akan meningkatkansurplustotal. Gambar2.2.KonsumendanProdusenSurplus

2Lihat,RichardPosner,AntitrustLaw:AnEconomicPerspective,Chicago:UniversityofChicagoPress,1976.Diskusiini mengikuti terminologi Posner. Penggunaan istilah antitrust policy sering dipergunakan secara bergantian dengan competitionpolicy. 3Kurvapenawaranindustrijangkapendekadalahjumlahhorizontaldarikurvapenawaranperusahaanmasingmasing. Kurva penawaran perusahaan adalah bagian dari biaya marjinal diatas biaya variable. Bagaimanapun, monopolis tidak mempunyaikurvapenawaranyangdapatdiartikandalamhargasaja.Pilihanoutputnyatergantungkepadabaikmarjinal revenuedanbiayamarjinal.

4. Apayangdimaksuddengandeadweightloss,(berikancontohdenganpendekatangrafik)? DeadweightLossmerupakanbiayayangditanggungmasyarakatkarenapasartidakbekerjasecara efisien 4 .Yaitujumlahsurpluskonsumendansurplusprodusenyanghilangdibandingkandenganpasar persaingansempurnasurplustotaldibandingkandengantingkatpersaingansempurna.(Lihatgambar 2.2,areasegitigayangdiberitandaDWL).Karenakonsumenbersediamembayarlebihtinggiuntuk suatuprodukdibandingkandenganbiayamemproduksibarangtersebut,makapasarbekerjasecara tidakefisien 5 .Haliniakanmenaikkanpermintaandanproduksiatasbarangbarangbernilairendahini 6 . Terjadimisalokasiatassumberdayamasyarakatyaitu,merekatidakdipakaiuntukutilisasiyang terbaik.Beberapakonsumenakanmembayardenganhargatinggi 7 .Negaramenjadilebihdirugikan karenasumberdayanyatidakdipergunakandengancarayangpalingproduktif.Pentinguntukdiketahui bahwakebijakanpersaingan,kebijakanlainnya,sepertipajak,yangmempengaruhiproduksi(harga dimanaperusahaanbersediauntukmenjual)danpermintaan(hargadimanakonsumenbersedia membayar)dapatjugamengakibatkandeadweightloss 8 . 5. Mengapa dalam kebijaksan kompetisi pertimbangan efesiensi menjadi sangat relevan,jelaskan pengaruhnyaterhadappembangunanekonomi? Relevansipertimbanganefisiensibagikebijakankompetisiadalahbahwapenggunaansumberdayayang tidakefisien,dengankatalain,akanmengakibatkanhargatinggi,outputrendah,kurangnyainovasidan pemborosanpenggunaansumberdaya.Bilaperusahaanbersaingsatusamalainuntuk mengidentifikasikankebutuhankonsumen,memproduksiapayangdibutuhkankonsumenpadaharga yangpalingrendahyangdapatdihasilkannyadanterusmenerusberusahameningkatkandanmelakukan inovasiuntukmeningkatkanpenjualan,sumberdayadigunakansecaralebihproduktifdankonsumen mendapatkanapayangdibutuhkannya 9 .

4 Dennis Carlton dan Jeffery Perloff, Modern Industrial Organization, Edisi Kedua, New York: Harper Collins College

Publishers,1994. 5Sebagaicontoh,secarateknis,industridenganbiayatetapyangtinggi(highfixedcosts)mungkindapatberoperasisecara efisien,tetapiharganyadiatasbiayamarjinal.Satucontohadalahjaringanindustridimankonsumenmendapatkanbahwa lebihbaikuntukmembuatstandardsuatuproduk.Persainganuntukmenjadipenentuukuranstandardakanmembuat hanyaadasatuatauduaperusahaanyangeksis.Halinimenunjukkanhasilatauakibatyangefisien. 6 Lihat Philip Areeda, Introduction to Antitrust Economics, in collaboration Among Competitors:Antitrust Policy and Economics,EleanorFoxandJamesHavelsoneds,ChicagoIllinois:AmericanBarAssociation,1991. 7 Surplus konsumen dapat berkurang, tidak hanya secara total, tetapi juga relatif terhadap surplus produsen, kalau konsumenharusmembayarlebihtinggiuntuksuatuprodukketimbangpadapasarpersaingansempurna.Halinisering digambarkansebagaipemindahankekayaanataukesejahteraandarikonsumenkeprodusen 8LihatCarltondanPerloff,Hal105107,supranote8,untukdiskusimengenaideadweightlossdaripajak. 9Scherer,supranote1mengatakanbahwa,Dariproseskompetisiyanggiat,selanjutnya,hargayangdisampaikankepada perusalhaan yang berpartisipasi, akan membantu alokasi sumber daya yang efisien; tekanan kepada supllier untuk mengatur operasional mereka dengan ketat; dan insentif untuk memperkenalkan produk dan proses terbaru, karena hanya melalui inovasilah suatu perusahaan dapat menggungguli saingannya dan mendapatkan keuntungan dari hasil prosespersaingan.

Penggunaansumberdayayangadadenganlebihproduktifakanmemberikankonsekwensioutputyang lebihbesardankemudianmenjadikanpertumbuhanekonomidankekayaanyanglebihbesarbagi negara.Hargayangrendahakanmemberikankonsumenpendapatanyanglebihtinggiuntuk dibelanjakanpadapembelianlain,investasiatauuntukditabung.Totalsurplus,ataukekayaandari konsumenmaupunprodusenbertambahbesar.Olehsebabitukebijakanpersainganyangmengurangi hambatanterhadappersainganakanmembantuusahamencapaitujuanbermanfaatbagimasyarakat. 6. Sebutkan4model/kelompokstrukturpasardalamperekonomian? Strukturpasardasarperekonomiansecaraumumdapatdikelompokkanmenjadiempat,yaitu: persaingansempurna,monopoli,persainganmonopolistik,danoligopoli.Pengelompokanini berdasarkanpadaempathalpokok,yaitu:ciricirijenisbarangyangdihasilkan,banyakperusahaan dalamkegiatanyangmenghasilkanbarangtersebut,mudahtidaknyaperusahaanbarumenjalankan kegiatanuntukmemproduksibarangtersebut,danbesarkekuatansuatuperusahaandidalampasar. Strukturpasarmerupakansalahsatubagiandalamkerangkapemikiranyangdikenaldenganstructure conductperformanceyangmerupakansalahsatualatuntukmenganalisissektorindustri.Strukturpasar persaingansempurnamerupakanbentukyangpalingideal,karenamenganggapsistempasariniakan menjaminterwujudnyakegiatanperekonomianyangsangatefisien. 7. Berikan contoh dan jelaskan praktek monopoli yang tidak dilarang menurut Undangundang antimonopoli? Monopolisebenarnyatidakdilarangsepanjanghalituatashasilusahapelakuyangbersangkutansecara fair.MisalnyajikasuatupelakuusahaAmenghasilkan(memproduksi)suatuprodukbarudipasar, otomatispelakuusahatersebutsebagaimonopolis.YangdilarangolehUUAntimonopoliadalahpraktek monopoliyangmengakibatkanpersainganmenjaditidaksehatpadapasaryangbersangkutan. Misalnya,pelakuusahaBinginmemproduksibarangsepertiyangdiproduksipelakuusahaA,maka pelakuusahaAtidakbolehmelakukanhambatan(entrybarrier)supayapelakuusahaBtidakdapat memproduksibarangyangsamatersebut.Selainitu,pelakuusahaAadakemungkinanbisamelakukan hambatanmasukpasar,sepertijikapelakuusahaAmematenkanproduktemuannyakepadadirjen patendanpelakuusahaAmempunyaihakmonopoli(biasanya)selama20tahun.Dansetelahitu,setiap orangbolehmemproduksibarangyangsama.Itupunharusmendapatlisensidaripemeganghakpaten tersebut. 8. Berikan 3 (tiga) contoh perbuatan curang yang dilakukan produsen yang dapat merugikan konsumen?

Contohlainpelakuusaharetailtidakmemberikaninformasiyangjujurdalamhalpemotonganharga. Pelakuusahatersebutmembuatiklansuperhematdenganmenggantilabelhargabarangbarang tertentudenganlabelyangbaru.MisalnyapadalabeldualiterminyakBimoliyangsebetulnyaharganya Rp8.750ditulisRp9.500(seolaholahhargalama),dicoret,danditambahkan"hargabaru"Rp8.750untuk memberikesanseolaholahadapotonganhargaRp750darihargalama.Iklansemacaminidibuatuntuk mengecohdanmenarikkonsumenuntukmembeliminyaktersebut. Iklantersebutdapatmenarikperhatiankonsumenkarenaadanyapotonganharga,yangsebenarnya tidakadasamasekali.Atau,secaratertulisadaiklanpotonganhargasebesarRp750.Tetapisetelah dibayardikasir,yangdihitungadalahhargalama.Dankebanyakankonsumentidakmengecekbon pembeliannya,apakahhargapotonganadaatautidak. Carasepertiiniadalahsalahsatutindakanyangtidakjujuryangmerugikankonsumen.Halini merupakansuatupenipuanyangdilakukansecaratidakjujur(curang),yangmensyaratkanpembuktian yangsubjektif.Halhalsemacaminitidakberhubungandenganpersainganantarapelakuusahayang satudenganpesaingnya. Tentusajaakibatperbuatanyangtidakjujurtersebutmempunyaidampakkepadapelakuusaha pesaingnya,tetapihalitusecaratidaklangsung.Misalnyakarenaadanyaiklanpotonganhargatersebut, konsumenmenjadiberlombalombamembeliminyaktersebutdanmembelibarangkebutuhanyang lain.Karenakonsumensudahsekalianbelanjaditokoretailtersebut,akibatnyapesaingnyamengalami penurunanomsetpenjualan. Tetapiakibatlangsungdaritindakantidakjujurtersebutadalahdialamilangsungolehkonsumen,ditipu. DanhalinidapatdikenakanUUKonsumenataupasal382bisKUHPdanpasal1365KUHPerdata. Menurutpasal382bisKUPHPistilah"persainganusahaadalahpersainganyangdilakukansecara curang"dengankatalainsecaratidakjujur.Artinya,iniberkaitandengandengan"perbuatanpenipuan". Pelakuusahaatauseseorangyangmelakukanperbuatancurangterhadappublikdalammenawarkan barangnyadapatdijatuhkanhukumpenjaraataudenda,kalau,pertama,terjadisatuperbuatanyang bersifatmenipu.Kedua,karenaperbuatannyamenimbulkankerugianbagipesaingnyadanpembeliatau konsumen.Dalamkasussepertiini,adanyakasuspenipuanatauperbuatancurangharuslahterbukti. Berdasarkanpasal1365KUHPerdatasegalaperbuatanyangmembawakerugiankepadaoranglain, mewajibkanorangyangbersalahuntukmenggantikerugianyangdideritaorangataupelakuusaha tersebut.Jadipersainganusahatidaksehatyangdilakukansecaracurangharusterbuktisecarasubjektif danakibatnyamerugikankonsumensecaralangsungdanpelakuusahasecaratidaklangsung. 9. Sebutkanamanatpasal7UUNo.5/1984kepadapemerintahyangberkaitandenganmonopoli? Selainitu,masalahlaranganmonopolisudahdiaturdidalampasal7UUNo.5/1984tentang Perindustrian.Pasal7tersebutpadaintinyamemberikaninstruksikepadapemerintahuntuk:(1) mewujudkanperkembanganindustriyanglebihbaik,secarasehatdanberhasilguna;(2) 8

mengembangkanpersainganyangbaikdansehatsertamencegahpersainganyangtidakjujur;(3) mencegahpemusatanataupenguasaanindustriolehsatukelompokatauperorangandalambentuk monopoliyangmerugikanmasyarakat.

BAB3KONSENTRASIPASAR
1. Berdasarkan beberapa pendapatan tentang definisi pasar,coba saudara simpulkan beberapa variabelyangharusadadalampasar. 2. Apayangdimaksuddengantindakanantipersaingan Penjelasankeduadaritingkatkonsentrasipasaryangtinggiadalahkarenatindakanantipersaingandari perusahaanperusahaanyangadadiindustritersebut.Dalamusahanyauntukmencarikeuntunganyang tinggi,perusahaanmungkinmelakukanperbuatanyangantipersainganuntukmematikanlawanatau untukmenghambatmasuknyacalonpesaing.Tindakaninibisasangatefektifkalausainganimpor rendahkarenaadanyaperlidunganpemerintah.Tindakansepertiiniberusahauntukmenekan penerimaansecaratidakwajarataumenaikanbiaya(yangaktualatauyangakandikeluarkan)oleh perusahaansaingan.Dalamindustriindustrisepertiinitingkatkonsentrasiyangmeningkatdalamsuatu kurunwaktubisamenjaditandaadanyatindakanantipersaingan. 3. Menurut pendapatan anda, masih perlukah campur tangan pemerintah dalam mengatur mekanismepasaryangada. Penyebabketigadaritingginyatingkatkonsentrasiadalahcampurtanganpemerintahdipasar.Campur tanganpemerintahdalamperekonomianIndonesiasangatluas,dandibenarkanolehUUD45dimana disebutkanbahwanegaramenguasaikegiatanekonomiyangbisamengendalikanhajathiduporang banyak.InitelahdiinterpretasikansecaraliberalolehpemerintahselamasejarahIndonesia,dan kadangkadangdemikepentinganpolitiknya.PadamasaOrdeLamahalinidigunakanuntuk membenarkannasionalisasiperusahaanperusahaanasing.PadamasaOrdeBaruinidigunakanuntuk membenarkanidecampurtanganpemerintahdarisistemekonomicampuran,pemerintahcampur tanganbukansajauntukmendorongstabilitasmakroekonomitetapijugauntuktujuanperencanaan. 9 Suatupertemuanantara Orangyangmaumenjual,dan Orangyangmaumembeli Suatubarangdanjasatertentu Denganhargatertentu

Rasionaldarikeikutsertaanpemerintahyangterakhirinilahtelahmengakibatkansebagianbesar campurtanganpemerintahyangsifatnyamerusakpersaingan. Adabeberapabentukcampurtanganpemerintahyangmerusakpersaingan.Pertama,pemerintah membatasipersainganpadaindustriindustritertentudenganmenciptakanhambatanmasukbagi perusahaandomestik.Termasukdidalamnyaadalahkebijakankebijakanyangmenyisihkansebagian atauseluruhpasaruntukusahakecil,koperasi,BUMN,ataukelompokkelompoklain.Termasuk didalamnyaadalahpembatasanterbukanmaupunterselubungdalaminvestasidomestik,walaupun suatuindustritidaktermasukdalamdaftarnegatif,mungkinsekalusulitatauterlalumahaluntuk mendapatkanpersetujuanBKPMuntuksuatuproyek.Kedua,pemerintahmelidungiindustridomestik daripersainganperusahaanasingdenganmenciptakantarifdanhambatannontarifbagibarangimpor, danjugamenghambatinvestasiasing.Ketiga,pajakdanpengendalianhargaterhadapberbagaibarang jugatelahmenghambatpersaingan.Sebagaicontoh,disektorrokokkretek,perusahaandariukuran yangberbedaharusmembayarcukaiberbedadanmenentukanhargaberbedapula. 10 Sebagiandari campurtanganinimungkinmempunyairasionalekonomisepertimenjagastabilitasharga,menjamin kontinuitaspasokan,ataumendorongindustribayitapiyanglainnyarasionalnyatidaklahbegitukuat sepertipembentukanmonopolicengkehbagiBPPC. 4. BagaimanadayasaingindustriIndonesiadipasarglobal(biladilihatpadaTahun1982s/d1994) DilihatdariindeksRCA(RevealedComparativeAdvantage),ternyatatidakberubah.IndeksRCA menunjukkanperbandinganantarapangsaeksporkomoditasatausekelompokkomoditassuatunegara terhadappangsaeksporkomoditastersebutdidunia.Sejak1982keunggulankomparatifIndonesia meningkatpesatdenganpertumbuhanratarata19%pertahunhinggatahun1994.Tidakberubahnya RCAIndonesiaselama196582besarkemungkinankarenaeksporkitamasihdidominasiolehminyak danprodukpertanianyangpadatsumberdayaalam(agriculturalandresourcebasedindustries).Setelah 1982,sejalandenganupayapengembanganbroadbaseindustry,produkekspornonmigasIndonesia semakinberagam.Namun,beberapastudidenganRCAmenunjukkanbahwakomoditiindustri manufakturIndonesiayangmeningkatpangsapasarnyadiduniamasihdidominasiolehproduk berteknologisederhanasepertikaret,plastik,tekstil,kulit,kayu,dangabus. 5. Bagaimanaperanpemerintahdalampersaingan(dalamsistemmekanismepasar)yangberlaku? Pasaryangdibebaskanbersaingdipercayadapatmemberikanbanyakkeuntungandanperan Pemerintahdiperlukanuntukmewujudkannya.Akantetapipadakasustertentu,persaingandapat berhasildenganbaikapabilaPemerintahtidakmengintervensi.Apalagibilaintervensiyangterjadi cenderungmenguntungkansegelintirpelakuusahayangmeraupkeuntunganbesar.Ironisnya, terkadangpermasalahandalamindustritersebutbersumberdarihalhaldiluarpersoalanekonomi, sepertipenyelundupan.Sayangnyasolusiyangdiambilmalahmerusaktatananyangsudahberjalan
10Keberadaandariperaturaniniadalahalasanutamamengapahargasigaretkretekpadatingkatkonsumentidakmengakhirimonopolicengkeh.

10

denganbaikdansesuaidenganmekanismepersaingan.Contohnyaadalahpenanganankebijakan industrigula. 6. CobaandajelaskantentangstrukturindustridiIndonesia? LaporanBankDunia(1993),yangberjudulIndustrialPolicyShiftingintoHighGear,menemukan beberapapermasalahanstrukturalpadaindustriIndonesia.Permasalahanstrukturalpadaindustri Indonesiaadalah:(1)tingginyatingkatkonsentrasidalamperekonomiandanbanyaknyamonopoli,baik yangterselubungmaupunterangteranganpadapasaryangdiproteksi;(2)dominasikelompokbisnis pembururente(rentseeking)ternyatabelummemanfaatkankeunggulanmerekadalamskalaproduksi dankekuatanfinansialuntukbersaingdipasarglobal;(3)lemahnyahubunganintraindustri, sebagaimanaditunjukkanolehminimnyaperusahaanyangbersifatspesialisyangmampu menghubungkanklienbisnisnyayangberjumlahbesarsecaraefisien;(4)strukturindustriIndonesia terbuktimasihdangkal,denganminimnyasektorindustrimenengah;(5)masihkakunyaBUMNsebagai pemasokinputmaupunsebagaipendorongkemajuanteknologi;(6)investorasingmasihcenderung padaorientasipasardomestik(inwardoriented),dansasaranusahanyasebagianbesarmasihpada pasaryangdiproteksi. DalamRencanaPembangunanJangkaMenengahNasional(RPJMN)versipemerintahSBYJK,daftar permasalahanstrukturalindustriIndonesiamakinpanjang.SelainyangsudahdiidentifikasiBankDunia, industrimanufakturIndonesiamenghadapimasalah:Pertama,masihsangattingginyakandunganimpor bahanbaku,bahanantara,dankomponenuntukseluruhindustri,yangberkisarantara2830persen antaratahun19932002.Kedua,lemahnyapenguasaandanpenerapanteknologikarenaindustrikita masihbanyakyangbertipetukangjahitdantukangrakit.Ketiga,rendahnyakualitasSDM, sebagaimanatercermindaritingkatpendidikantenagakerjaindustri.Keempat,belumterintegrasinya UKMdiIndonesiadalamsatumatarantaipertambahannilaidenganindustriskalabesar.Kelima,kurang sehatnyaiklimpersaingankarenabanyaksubsektorindustriyangberoperasidalamkondisimendekati monopoli,setidaknyaoligopoli.Initerbuktidarilebihdari50persensubsektorindustrimemilikiindeks konsentrasiduaperusahaan(CR2)diatas0,5padatahun2002. 7. BagaimanadayasaingindustriIndonesiadipasarglobal? DilihatdariindeksRCA(RevealedComparativeAdvantage),ternyatatidakberubah.IndeksRCA menunjukkanperbandinganantarapangsaeksporkomoditasatausekelompokkomoditassuatunegara terhadappangsaeksporkomoditastersebutdidunia.Sejak1982keunggulankomparatifIndonesia meningkatpesatdenganpertumbuhanratarata19%pertahunhinggatahun1994.Tidakberubahnya RCAIndonesiaselama196582besarkemungkinankarenaeksporkitamasihdidominasiolehminyak danprodukpertanianyangpadatsumberdayaalam(agriculturalandresourcebasedindustries).Setelah 1982,sejalandenganupayapengembanganbroadbaseindustry,produkekspornonmigasIndonesia semakinberagam.Namun,beberapastudidenganRCAmenunjukkanbahwakomoditiindustri manufakturIndonesiayangmeningkatpangsapasarnyadiduniamasihdidominasiolehproduk berteknologisederhanasepertikaret,plastik,tekstil,kulit,kayu,dangabus.

11

Kendatidemikian,yangcukupmemprihatinkanadalahadanyaindikasimulaimelemahnyadayasaing Indonesiasejaktahun1992.Salahsatusebabutamanyaadalahmasihterkonsentrasinyaprodukekspor nonmigasyangtergolonghasildariindustriyangpadatsumberdayaalam(NRI)danberbasistenaga kerjayangtidakterampil(ULI).StrukturekspornonmigasIndonesiatelahberubahberdasarkan intensitasinput(factorintensity),yangdikelompokkanmenjadi5kategori,yakni:(a)NRI(Natural ResourceIntensive),(b)ULI(UnskilledLabourIntensive),(c)PCI(PhysicalCapitalIntensive),(d)HCI (HumanCapitalIntensive),dan(e)TI(TechnologicalIntensive).Tabel2menjelaskanstrukturekspor nonmigasIndonesiamenurutklasifikasitersebut. AgaknyaIndonesiaharusmulaibersiapsiapmenyongsongtahapankeunggulankomparatifyanglebih tinggi,yaitukesektorpadatteknologi(TI)danpadattenagaahli(HCI).Initerbuktidikalapertumbuhan ekspornonmigaskitamengalamipenurunanselama19931995,produkyangjustrumenanjak pertumbuhannya(setidaknyapertumbuhannilaiekspornya50%dannilaiekspornyaminimumUS$100 juta)adalahprodukdariindustriTIdanHCI.Diantaraprodukeksporyangnaikdaunadalahbarang barangelektronik,kimiadanmesinnonelektroniktermasukperalatantelekomunikasi,komputerdan komponennya.Menariknya,hampirsemuaproduktersebutmemilikirasioimporkurangdari1,yang menunjukkanbetapaprodukproduktersebuttidakmemilikikadarkandunganimporyangtinggi. 8. Sebutkan5(lima)programutamaKPPU(komisiPengawasPersainganUsaha)untukperiode 20002005? SebagailembagapengembanamanatUUNo5/1999,KPPUberkewajibanuntukmemastikan terciptanyaiklimpersainganusahayangsehatdankondusifdiIndonesia.UntuktujuantersebutKPPU periodepertama(20002005)telahmeletakanlimaprogramutama,yaknipengembanganpenegakan hukum,pengembangankebijakanpersaingan,pengembangankomunikasi,pengembangankelembagaan danpengembangansisteminformasi.

12

BAB4TEORIOLIGOPOLIDANKOLUSI
1. Jelaskanperbedaanyangsignifikantantaramodelmodeloligolpolisebagaiberikut; a) ModelCournot b) DalamModelBertrand c) ModelChamberlin d) ModelKurvaPatah e) ModelStackelberg DalammodelCournotdianggapbarangyangdihasilkanbersifathomogen(identik)danstrukturbiaya produksinyasamadenganbiayaproduksimarjinal=0.Secaraumumdapatlahdiutarakanbahwaapabila dipasaradanperusahaanmakamasingmasingperusahaanakanmemproduksioutputsebanyakn/n+ 1dariseluruhpermintaanpasar.Dansecarakeseluruhanmerekaakanmenghasilkan(n/(n+1)ataun (1/n+1).Dalamhalinijelasjikabahwasemakinbanyakperusahaanyangterdapatdipasar,makaakan semakinbanyakpulajumlahoutputyangditawarkandipasardengantingkathargajualyanglebih murah.Outputkeseimbangandalammodelinimendekatioutputkeseimbanganpasarpersaingan sempurna. DalammodelBertranddianggapmasingmasingperusahaanmemperkirakanperusahaanpesaingnya tetapmempertahankantingkathargajualoutput,apapunyangditentukanolehperusahaan pesaingnya.ModelBertranddapatmenentukanposisikeseimbanganstabil(stableequilibrium)dari pasar.Posisitersebutditentukanolehtitikpotongantaraduakurvareaksiyangdimilikiolehmasing masingperusahaan.DalammodelBertrandinitidakmengarahketingkatkeuntunganpasaryang maksimumsertapadatingkatyanglebihrendahdariitu.Halinidisebabkankarenadianggapmasing masingprodusentidakpernahmemanfaatkanpengalamanpengalamannyayangtelahlalu. DalampasaroligopolimodelChamberlindinyatakanbahwakeseimbanganstabildipasarterjadiapabila dipasardisepakatihanyaadasatuharga.HalinidisebabkandalammodelChamberlininimasingmasing perusahaanmenyadaribahwamerekasalingtergantung.Penetapansatuhargatersebutdimaksudkan untukmemaksimumkankeuntunganperusahaanmasingmasing.DalammodelmodelChamberlinini, dianggapjugabahwamasuknyaperusahaanbarukepasardimungkinkan,makaadatendensi keseimbanganstabilyangterjadidalammodelinitidakdapatdipecahkanmelaluimekanismealapasar monopoli. PasaroligopolimodelkurvapatahdiformulasikanolehSweezy.Dalammodelinikeseimbangan perusahaanditentukanpadawaktugarispermintaanyangdihadapiprodusenpatah.Karenapada tingkatiniberartiMRyangdihadapiprodusensamabesardenganMCnya,memangsecaraumum dapatlahdiutarakanbahwakurvaMRdapatberpotongandengankurvaMCdimanasajapadabagian kurvaMRyangpatah.Halinibermaknabahwaadanyaperubahanstrukturbiayaproduksitidakakan berpengaruhterhadaptingkatoutputdanhargakeseimbanganperusahaan.Berbentukpatahkurva permintaanyangdihadapioligopolisinimencerminkanperilakuoligopolisdipasar,yaituapabilaia menurunkantingkathargajual,makaiamengharapkanprodusenpesaingnyaakanmengikuti kebijaksanaannya.Akantetapikalauiamenaikkanhargajualmakaprodusenpesaingnyatidakakan mengikutikebijaksanaan.Bentukkurvapermintaanyangpatahadalahmanifestasidariadanya 13

ketidakpastianoligopolisterhadapperkiraanperusahaanpesaingapabilaiamenurunkantingkatharga jual.Modelinidapatdigunakanuntukmenjelaskanmengapadalampasaroligopolitingkathargaoutput yangterjadidipasarcenderungtetaptidakberubahubah. Dalammodeloligopoliyangberikutnya,yaitumodelStackelbergdianggapsalahsatuprodusenyangada dipasarcukupkuatposisinyasehinggadapatmemaksaperusahaanpesaingnyayanglainuntuk mengakuidanmengikutisegalaketentuannya.Dalamhaliniperusahaanyangterkuattersebut berperilakusepertihalnyaperusahaanmonopolis.Dalammodelinidiutarakanbahwaapabilaiadipasar hanyaadasatuperusahaanyangkuat(dipasariajadipimpinan),sedangkanperusahaanyanglainrela sebagaipengikut,makakeseimbanganpasaryangbersifatstabilakanterbentuk.Namun,apabiladi pasaradaduaperusahaanyangsamasamakuatdankeduaduanyaberharapuntukmenjadipemimpin dipasar,makakeseimbanganpasaryangbersifatstabiltidaklahakanterbentuk.Dalamsuasanaseperti iniakanterjadiperangharga(pricewar).Peranghargatersebutakanberartisetelahsalahsatu perusahaanrelamenjadipengikutdansetelahituberartikeseimbanganyangbersifatstabillalu terbentuk. 2. GameTheory(teoripermainan)inimerupakansebuahsainsatauanalisisstrategiyang mencobauntukmenentukanapaaksiyangdilakukanparapemainyangberbeda,guna menjaminhasilterbaikbagimasingmasing.Pemainyangberlainaninibisasajaantaramitra dagang,pengusahadanserikatpekerja,ataupunantarsindikatkriminal.Teoriinijugabisa dipakaidalampenentuanhargapasar.Sebutkanbeberapajenisyangpopular? Zerosumgame,iniadalahwinlosesolution.Dimanajikasatupihakmenang,makapihaklainpastikalah. Jikasatupihakmemperolehkeuntungan/manfaat,makaitumerupakanhargayangharusdibayaroleh pihaklain.Contohpermainanyangbertipezerosumgameantaralainadalahcatur. Nonzerosumgame,dimanajikasatupihakmemperolehkeuntungan,makapihaklaintidakpulakalah. Pihakpihakyangterlibatbisamelakukankompromi,sehinggamemperolehsolusiyangbermanfaatbagi semuanya.Contohnyadalamduniasales,salesmanberhasilmenjualproduknyadanmeemnuhitarget, sementarapelangganjugaberhasilmemperolehprodukyangiabutuhkan.Samasamabermanfaatbagi semuapihak,bukan? Prisonersdilemma,salahsatubentuknonzerosumgamenamuntidakterdapatkerjasamaataupun komunikasiantarakeduabelahpihak.Diilustrasikanprisonersdilemmainiyaituduapenjahatyang ditangkapdandiinterogasisecaraterpisah.Jikamerekaberduasamasamamengaku,makakeduanya akanmenjalanihukumanterberat.Jikasalahsatumengaku,makatemannyaakandiganjarhukuman lebihberatdaniasendiridikurangi.Sementaraitujikakeduanyatidakmengaku,makaakan memperolehhukumanterringan.Masalahnyaadalah,keduanyatidaktahuapayangakandilakukanoleh pihaklawan.Prisonersdilemmasendiriseringterjadidalamkehidupansehariharitanpadisadari. Misalnyaantarasatuperusahaandengankompetitornya,dimanasamasamatidakmengetahuiapayang akandikerjakanolehpihaklawandantidakadakomunikasiantarkeduanya.Kemudianjugabanyak aplikasinyadiduniapolitikantarapolitisidanlawanpolitiknya. 14

3. Apayangdimaksdudengankarteldanmengapaperludibentukkartel? Karteladalahgabungan(organisasiresmi)dariparaprodusenyangmenjualoutputdipasaroligopoli. Organisasiinidibentukdengantujuanuntukmeningkatkankeuntunganperusahaanperusahaan anggotanya,yaitudenganjalanmenentukankebijaksanaankebijaksanaanyangberlakuuntukseluruh perusahaandalamkartel. Karteldibentukpadaumumnyauntukmengatasiketidakpastianperilakuperusahaanperusahaan pesaingdenganmengadakanCollusiveagreement.Denganpenggabungansepertiiniprodusen produsensecarabersamasamaakanberperilakusepertihalnyamonopolis.Secaragarisbesaradadua jeniskartel,yaitukarteldengantujuanmembagipasar.Suasanainiadalahmiripdenganmonopolisyang mempunyaibeberapapabrik(multiplantmonopoly).

BAB5MERGERDANINTEGRASIVERTIKAL
1. CobaSaudarajelaskanapayangdimaksuddenganmerger,danapakeuntungandankerugan melakukanmerger? Mergeradalahpenyerapandarisuatuperusahaanolehperusahaanlain.Mergermerupakan penggabunganusahapadasuatunamaperusahaandimanasalahsatuperusahaanharusberbentukPT. Setelahmerger,perusahaanyangdibeliakankehilanganatauberhentiberoperasidenganhasilnya adalahsebuahentitasyanglebihbesar.Keuntunganutamamelakukanmergeradalahsederhanadan tidaksemahalbentuklainpengambilalihanperusahaan.Halinidisebabkankarenamasingmasing perusahaanyangmelakukanmergertelahmengkompromikannyadansetujuuntukmengkombinasikan operasiperusahaan,sehinggatidakadakeharusanuntukmenggantikepemilikanaset.Kerugian melakukanmergeradalahkeharusanuntukmendapatkanpersetujuanparapemegangsaham,karena untukmendapatkanpersetujuantersebutdapatmemakanwaktuyanglama. 2. Jelaskanapayangdimaksuddengan: MergerVertikal MergerHorisontal MergerKonglomerasi Yangdimaksuddengan: MergerVertikal,Perusahaanmasihdalamsatuindustritetapibedalevelatautingkat operasional.Contoh:Restorancepatsajimenggabungkandiridenganperusahaan peternakanayam. MergerHorisontal,Perusahaandalamsatuindustrimembeliperusahaandileveloperasi yangsama.Contoh:pabrikkomputergabungdenganpabrikkomputer. MergerKonglomerasi,Tidakadahubunganindustripadaperusahaanyangdiakuisisi. Bertujuanuntukmeningkatkanprofitperusahaandariberbagaisumberatauunitbisnis. Contoh:perusahaanpengobatanalternatifbergabungdenganperusahaanoperatortelepon selulernirkabel. 15

3.Jelaskanapayangdimaksuddenganistilahsebagaiberikut: Akuisisi HostileTakeOver LeverageBuyout

Yangdimaksuddengan: Akuisisiadalahpembeliansuatuperusahaanolehperusahaanlainatauolehkelompokinvestor. Akuisisiseringdigunakanuntukmenjagaketersediaanpasokanbahanbakuataujaminanproduk akandiserapolehpasar.Contoh:AquadiakuisisiolehDanone,PizzaHutolehCocaCola,dan lainlain. PengambilAlihanSecaraPaksa(Hostiletakeover)adalahsuatutindakanakuisisiyangdilakukan secarapaksayangbiasanyadilakukandengancaramembukapenawaranatassaham perusahaanyangingindikuasaidipasarmodaldenganhargadiatashargapasar. Pengambilalihansecarapaksabiasanyadiikutiolehpemecatankaryawandanmanajeruntuk digantiorangbaruuntukmelakukanefisiensipadaoperasionalperusahaan. Leveragebuyoutadalahteknikpengusaanperusahaandenganmetodepinjamanatauutang yangdigunakanpihakmanajemenuntukmembeliperusahaanlain.Terkadangsuatuperusahaan targetdapatdimilikitanpamodalawalyangbesar.

4.SebutkanpendapatHazelJ.Johnsonkondisiyangperludipertimbangkanperbankansebelum melakukanmerger? HazelJ.Johnson(1995)menyatakan,prasyaratyangharusdianalisisterlebihdahuludarikeduaBank yangakanmelakukanmergeradalah: KondisikeuanganmasingmasingBank,mergersesamabanksehatataukarenacollapse Kecukupanmodal Manajemen,baiksebelumatausesudahmerger

ApakahmergerdapatmemberimanfaatbagipenggunajasaBanktersebut?Johnsonlebihlanjut menyatakansetiaplembagayangakanmelakukanmerger,padaumumnyamempunyaibeberapaisu pentingyangrelevanuntukdianalisissebelummergerdilakukan,antaralain: Kapanwaktuyangtepatuntukmelakukanmerger. Bagaimanamengidentifikasikecocokanpasangan(partner)untukmerger. Bagaimanamengkomunikasikandenganbaikatasrencanamergerinikepadaseluruhpihakyang berkepentinganagarniatmergermempunyaidampakyangpositifdipasar. Bagaimanamelakukancara,yangakandilakukanuntukkonsolidasidiantaraBankyangmerger.

16

5. Sebutkanbeberapasebabkegagalanperusahaanyangtelahmelakukanmerger? BanyakperusahaanatauBankyangmengalamikegagalansaatdilakukanmerger,disebabkan,antara lain: Hargayangditetapkansaatdilakukanmergerterlalutinggiakibatanalisissebelumnyatidak akurat Sumberpembiayaanmergerberasaldaripinjamanberbiayatinggi Asumsiyangsalahdenganmengharapkanboomingmarket,yangternyataterjadisebaliknya Tergesagesa,sebelumdilakukanujituntasdenganbaik Perbedaankeduaperusahaanterlalubesar Budayakerjatakdapatdisatukan Krisismanajerialkarenainginmempertahankansemuamanajemenyangadadikedua perusahaan

6. JelaskanPasal14,undangundangNo5/1999yangberkaitandenganIntegrasiVertikal? Pasal14,undangundangNo5/1999menjelaskanYangdimaksuddenganmenguasaiproduksisejumlah produkyangtermasukdalamrangkaianproduksiatauyanglazimdisebutIntegrasiVertikaladalah penguasaanserangkaianprosesproduksiatasbarangtertentumulaidarihulusampaihiliratauproses yangberlanjutatassuatulayananjasatertentuolehpelakuusahatertentu. 7. Beberapatindakanataucaratidakadil(unfair)dapatdilakukanperusahaanuntuk memenangkanpersaingansecaratidaksehat,misalnyatindakankolusifdantindakanyang menghancurkanpesaing(competitorelimination).Jelaskanapayangdimaksuddengantindak kolusifdancompetitorelimination? Tindakankolusifialahperilakubeberapaperusahaanuntukmengaturhargasecarabersamasamaatau membagibagipasarsedemikianrupasehinggamemaksimumkankeuntunganmasingmasing perusahaan.Perilakukolusidapatdilakukandengantersembunyi(tacitcollusion)ataupunterbuka (explicitcollusion).Contohperilakukolusiterbukaadalahpembentukankartelolehperusahaan perusahaan. Sedangkanperilakupenghancuranpesaing(competitorelimination)adalahverticalrestraintsdan predatorypricing.Verticalrestraintadalahpengaturanhubunganantarasupplierdenganprodusenatau antaraprodusendengandistributor.Predatorypricingterjadiapabilasuatuperusahaansecaratemporer mengenakanhargarendahsebagaiupayauntukmembendungmasuknyapesaingkesuatupasar, mengenyahkanpesaingyangtelahadadidalamsuatupasar,ataumendiktepesaingdisuatupasar tertentu.

17

BAB6PERANGHARGA
1. Sebutkandanjelaskanlimajenistujuanpenetapanharga? 1) TUJUANBERORIENTASIPADALABA,Asumsiteoriekonomiklasikmenyatakanbahwasetiap perusahaanselalumemilihhargayangdapatmenghasilkanlabapalingtinggi.Tujuaninidikenal denganistilahmaksimisasilaba.Dalamerapersainganglobal,kondisiyangdihadapisemakin kompleksdansemakinbanyakvariabelyangberpengaruhterhadapdayasaingsetiap perusahaan,sehinggatidakmungkinsuatuperusahaandapatmengetahuisecarapastitingkat hargayangdapatmenghasilkanlabamaksimum.Olehkarenaituadapulaperusahaanyang menggunakanpendekatantargetlaba,yaknitingkatlabayangsesuaiataupantassebagai sasaranlaba.Adaduajenistargetlabayangbiasadigunakan,yaitutargetmarjindantargetROI (ReturnOnInvestment) 2) TUJUANBERORIENTASIPADAVOLUME,Selaintujuanberorientasipadalaba,adapula perusahaanyangmenetapkanharganyaberdasarkantujuanyangberorientasipadavolume tertentuatauyangbiasadikenaldenganistilahvolumepricingobjective.Hargaditetapkan sedemikianrupaagardapatmencapaitargetvolumepenjualanataupangsapasar.Tujuanini banyakditerapkanolehperusahaanperusahaanpenerbangan. 3) TUJUANBERORIENTASIPADACITRA,Citra(image)suatuperusahaandapatdibentukmelalui strategipenetapanharga.Perusahaandapatmenetapkanhargatinggiuntukmembentukatau mempertahankancitraprestisius.Sementaraituhargarendahdapatdigunakanuntuk membentukcitranilaitertentu(imageofvalue),misalnyadenganmemberikanjaminanbahwa harganyamerupakanhargayangterendahdisuatuwilayahtertentu.Padahakekatnyabaik penetapanhargatinggimaupunrendahbertujuanuntukmeningkatkanpersepsikonsumen terhadapkeseluruhanbauranprodukyangditawarkanperusahaan. 4) TUJUANSTABILISASIHARGA,Dalampasaryangkonsumennyasangatsensitifterhadapharga, bilasuatuperusahaanmenurunkanharganya,makaparapesaingnyaharusmenurunkanpula hargamereka.Kondisisepertiiniyangmendasariterbentuknyatujuanstabilisasihargadalam industriindustritertentu(misalnyaminyakbumi).Tujuanstabilisasidilakukandenganjalan menetapkanhargauntukmempertahankanhubunganyangstabilantarahargasuatu perusahaandanhargapemimpinindustri(industryleader). 5) TUJUANTUJUANLAINNYA,Hargadapatpuladitetapkandengantujuanmencegahmasuknya pesaing,mempertahankanloyalitaspelanggan,mendukungpenjualanulang,ataumenghindari campurtanganpemerintah. 2. Sebutkanfaktorfaktor(menurutKotlerdanArmtrong)yangperlumenjadibahanpertimbangan dalammenetapkanharga KotlerdanArmstrong(1994,h.341)berpendapatbahwaadaduafaktorutamayangperlu dipertimbangkandalammenetapkanharga,yaknifaktorinternalperusahaandanfaktorlingkungan eksternal.Faktorinternalperusahaanmencakuptujuanpemasaranperusahaan,strategibauran

18

pemasaran,biaya,danorganisasi.Sedangkanfaktorlingkunganeksternalmeliputisifatpasardan permintaan,persaingan,danunsurunsurlingkunganlainnya. 3. MenurutPorter(1985,h.4),adalimakekuatanpokokyangberpengaruhdalampersaingansuatu industri,Sebutkandanjelaskan? MenurutPorter(1985,h.4),adalimakekuatanpokokyangberpengaruhdalampersaingansuatu industri,yaitupersaingandalamindustriyangbersangkutan,produksubstitusi,pemasok,pelanggan, danancamanpendatangbaru.Informasiinformasiyangdibutuhkanuntukmenganalisiskarakteristik persainganyangdihadapiantaralainmeliputi: JumlahPerusahaandalamIndustri.Bilahanyaadasatuperusahaandalamindustri,makasecara teoritisperusahaan,yangbersangkutanbebasmenetapkanharganyaseberapapun.Akantetapi sebaliknya,bilaindustriterdiriatasbanyakperusahaan,makapersainganhargaakanterjadi.Bila produkyangdihasilkantidakterdiferensiasi,makahanyapemimpinindustriyangleluasa menetukaperubahanharga. UkuranRelatifSetiapAnggotadalamIndustri.Bilaperusahaanmemilikipangsapasaryang besar,makaperusahaanyangbersangkutandapatmemeganginisiatifperubahanharga.Bila pangsapasarnyakecil,makaperusahaantersebuthanyamenjadipengikut. DiferensiasiProduk.Bilaperusahaanberpeluangmelakukandiferensiasidalamindustrinya, makaperusahaantersebutdapatmengendalikanaspekpenetapanharganya,bahkansekalipun perusahaanitukecildanbanyakpesaingdalamindustri. KemudahanuntukMemasukiIndustriyangBersangkutan.Bilasuatuindustrimudahuntuk dimasuki,makaperusahaanyangadasulitmempengaruhiataumengendalikanharga. Sedangkanbilaadahambatanyangmasukkepasar(barriertomarketentry),makaperusahaan perusahaanyangsudahadadalamindustritersebutdapatmengendalikanharga.Hambatan masukkepasardapatberupapersyaratanteknologi,investasimodalyangbesar, ketidaktersediaanbahanbakupokok/utama,skalaekonomisyangsudahdicapaiperusahaan perusahaanyangtelahadadansulitdiraiholehparapendatangbaru,ataupunkeahliandalam pemasaran. PengaruhLingkungan(trenekonomidanpembatasanhukum),Analisainimeliputifaktorkondisi perekonomianyangdisebabkanolehsiklusbisnis,inflasi/deflasi,kebijakanmoneter,kebijakan fiskal,neracapembayaran,perubahaniklimsosialdanpolitik,perkembanganteknologi,ataupun perubahankebijakanpemerintah.

4. Sebutkandanjelaskan5langkah(faktorinternaldaneksternalperusahaan)yangharusmenjadi pertimbanganperusahaandalampenetapanharga?

19

1) ESTIMASIPERMINTAANDANELASTISITASHARGA,Setiapperusahaanperlumemahamisifat pasardanpermintaanyangdihadapinya,apakahtermasukpasarpersaingansempurna, persainganmonopolistik,oligopoli,ataumonopoli.Faktorlainyangtidakkalahpentingnya adalahelastisitaspermintaan,yakni"howresponsivedemandwillbetoachangeinprice" (Kotler&Armstrong,1996,h.350).Permintaanmenentukanbatasatasdarirentanghargayang dimungkinkanbagisuatuproduk.Permintaanakanmenurundrastisbilahargaterlalutinggi. Biasanyaterjadihubunganyangterbalikantarahargadanjumlahpermintaan,sehinggakurva permintaanbersifatnegatifatauslopemenurun.Namunproduktertentuyangdipandang bergengsiatauprodukyangsulitdinilaikualitasnyasecaraobjektif,bisamenghasilkankurva permintaanyangpositif.Adapulapelangganyangmenggunakanhargasebagaiindikatordari statusataukualitasproduktersebut,sehinggaterdoronguntukmembelilebihbanyakpadasaat hargameningkat. 2) BIAYADANHUBUNGANNYADENGANVOLUMEPENJUALAN,Permintaanmenentukanbatas atasdarikisaranhargayanglayakdandapatditawarkanolehperusahaanatasproduknya, sedangkanbiayamenentukanbatasbawahnya.Biayamerupakanfaktoryangmenentukanharga minimalyangharusditetapkanagarperusahaantidakmengalamikerugian.Hargasuatuproduk haruslahmenutupibiayauntukproduksidanpemasaranbarangtersebut,palingtidakuntuk jangkapanjang,sebagaimanahalnyapendapatanyanglayakdterimaolehperusahaanatas investasiyangtelahdilakukandanresikoyangharusditanggungnya. Adaduajenisbiayayangumumnyadigunakandiperusahaan,yakni:

Biayatetap(fixedcosts)yangsifatnyatetapuntukjangkapendek,tanpa dipengaruhiolehvolumeproduksiataupendapatandaripenjualan.Tercakup didalamnyaadalahbunga,sewa,gajieksekutif,dandepartemenfungsional (sepertipembeliandanR&D)yangdibutuhkanuntukmendukungproduk yangdihasilkanolehperusahaan.Karenabiayatetapsecarakeseluruhan tetapjumlahnyatanpatergantungpadavolumen,makabiayatetapperunit produkakanmenurunapabilaperusahaanmemproduksidanmenjuallebih banyakproduktersebutdalamsuatuperiodetertentu. Biayavariabel(variablecosts)bervariasisecarakeseluruhanterkaitdengan tarafproduksi,namunbiayaperunittetapsamatanpatergantungpada jumlahproduksi.Tercakupdidalamnyaadalahbiayabahanbaku,kemasan, dantenagaburuhyangdiperlukanuntukmemproduksisetiapunitproduk. Dalamhubungannyadenganvolumepenjualan,adaduahalyangharus diperhitungkanuntukpenetapanharga,yakniskalaekonomis(economiesof scale)dankurvabelajar(learning/experiencecurve).Dalamjangkapendek, skalaekonomisdiperolehdaripenggunaankapasitasyangadasecara maksimal,sedangkandalamjangkapanjangperusahaanmendapatkannya denganmembangunfasilitasyanglebihbesardanlebihefisien.Kurvabelajar menghasilkanpenurunanbiayaproduksidanbiayapemasaranperunit
20

sejalandengansemakinbanyaknyapengalamanyangdiperoleh.Carakerja yanglebihefisiendanakumulasiusahapemasarantelahdapatdirasakan hasilnya,yangterkaitdengandaurhidupproduk.


3) HARGADANBIAYAKOMPETITOR,Gunamemperolehposisibersaingyangdiharapkanuntuk suatuprodukataujasadalampasarsasarannya,manajemenharusmemperhitungkanbiayadan hargadarikompetitor.Misalnya,supayasuksesmenerapkanstrategihargarendah,maka manajemenharusyakinbahwabiayaprodukmemanglebihrendahdaripadabiayapesaing,dan rendahnyabiayatersebutakantercerminpadahargaprodukyangditawarkan. 4) METODEPENETAPANHARGA,Secaragarisbesarmetodepenetapanhargadapat dikelompokkanmenjadiempatkategoriutama,yaitumetodepenetapanhargaberbasis permintaan(customerorientedmethods),berbasisbiaya(costorientedmethods),berbasislaba (profitorientedmethods)danberbasispersaingan(competitonorientedmethods). 5) PENYESUAIANSTRUKTURHARGADENGANKONDISIPASAR,Apabilatarafhargatelahditetapkan berdasarkansemuapertimbangandiatas,untukselanjutnyadapatterjadifleksibilitasharga,di manastrukturhargadivariasikansesuaidenganpermintaandanbiayaberdasarkanwilayah, segmenpasar,danlainlain.Penyesuaiankhususterhadaphargadapatdilakukandalambentuk diskon,allowance,danpenyesuaiangeografis. Disampingsemuafaktordiatas,KotlerdanArmstrong(1994)menambahkansatufaktor internalyangperlujugadipertimbangkandalamstrategipenetapanharga,yakniorganisasi. Manajemenperlumemutuskansiapadidalamorganisasiyangharusmenetapkanharga. Setiapperusahaanmenanganimasalahpenetapanhargamenurutcaranyamasingmasing.Pada perusahaankecil,umumnyahargaditetapkanolehmanajemenpuncak.Padaperusahaanbesar, seringkalimasalahpenetapanhargaditanganiolehdivisiataumanajersuatuliniproduk.Dalam pasarindustri,salespeoplediperkenankanuntukbernegosiasidenganpelanggannyaguna menetapkankisaranhargatertentu.Dalamindustridimanapenetapanhargamerupakanfaktor kunci(misalnyaperusahaanminyak,penerbanganluarangkasa),biasanyasetiapperusahaan memilikidepartemenpenetapanhargatersendiriyangbertanggungjawabterhadap departemenpemasaranataumanajemenpuncak.Pihakpihaklainyangmempunyaipengaruh terhadappenetapanhargaadalahmanajerpenjualan,manajerproduksi,manajerkeuangan, danakuntan.

21

5. Sebutkandanjelaskantaktik(responnonharga)danteknik(Responharga)yangperluoleh perusahaandalammenghadapiperangharga?

BAB7WAJAHPERIKLANANINDONESIA
1. Apayangmenyebabkanterjadinyaperubahanbesardalamindustriperiklansaatini,sebutkan danjelaskan? Gejalapentingyangmenjadipenyebabterjadinyaperubahahbesardalamindustriperiklanansaatini, yaitu:(1)Lompatanteknologikomunikasidaninformasiyangmemunculkanberbagaiwujudpesandan mediaperiklananbaru,(2)Konvergensimediayangmengharuskanadanyakonsistensiperlakuanantar media,antarklausal,dan(3)Kebutuhanuntukberkampanyepemasaranyangmenyeluruhdanterpadu, sehinggamemunculkanjugabentukbentukjasadanmetodebarudalamberprofesidanberpraktik usaha.

22

2. Dalammelakukanperiklanperlupertimbanganyangmenjadidasarkomitmentperusahaan dalamtanggungjawabnyakepadamasyarakat.Jelaskanbeberapakomitmentpenting tersebut? Dalamkaitankomitmen,perludisimakadanyaketegasanpuladalambeberapaisupentingperiklanan, khususnyadalamhalhal:(1)Swakrama,sebagaisikapdasarindustriperiklananyangdianutsecara universal,(2)Menempatkanetikadalamstrukturnilaimoralyangsalingdukungdenganketentuan perundangundangansebagaistrukturnilaihukum,(3)Membantukhalayakmemperolehinformasi sebanyakdansebaikmungkin,denganmendorongdigencarkannyaiklaniklanpersaingan,meskipun dengansyaratsyarattertentu,(4)Mengukuhkanpahamkesetaraanjender,bukansekadarpersamaan hak,perlindungan,ataupunpemberdayaanterhadapperempuan,(5)Perlindunganterhadaphakhak dasaranak,(6)Menutupruanggerakbagieksploitasidanpemanfaatanpornografidalamperiklanan,(7) Membukadiribagikemungkinanterusberkembangnyaisi,ragam,pemeran,danwahanaperiklanan, dan(8)Dukunganbagisegalaupayayangsahdanwajaruntukdapatmeningkatkanbelanjaperkapita periklanannasional,denganmembukapeluangbagibeberapainstitusitertentuuntukberiklansecara penuhataupunterbatas. 3. BagaimanamenurutandaiklandenganmenggunakaninternetuntuksaatinidiIndonesia? (jawabanbebastetapiharusrealistisdanaktual) 4. BagaimanamenurutandacitraperiklandiIndonesiasaatini?(jawabanbebastetapiharus realistisdanaktual)

BAB8BEBERAPABATASANVERTIKAL
1. Apakelemahandankelebihandansistemperusahaanmempunyaiusahadistributoratau perusahaanbergantungpadaperusahaandistributor.Jelaskan? Keduasisteminimempunyaikelemahandankelebihannyamasingmasing.Perusahaanyangmendirikan usahadistributorsendirialasannyaadalahdemiefisiensidanmenciptakansinergi.Sedangkanprodusen besarlebihsukamenggunakandistributorindependendaripadamendirikanperusahaandistribusi sendiri.Alasannya,distributoryangmemilikikeahlianuntukitu. 2. BagaimanakahUUAntimonopolimengaturketerkaitanantaraprodusendengandistributor, khususnyajikaterjadipenetapanhargasecaravertikal? AkanmenjadiperhatianUUAntimonopoli,jikaperusahaanmenguasaibarangtertentu,sehinggadapat menentukanhargapasar,yaitumelaluipenetapanhargaantaradistributordenganagenataugrosir yangmenetapkanhargabarangtertentuyangakandijualkepadakonsumen,sehinggahargatidaklagi berdasarkanmekanismepasar. Menjawabpertanyaandiatas,bagaimanaUUAntimonopolimengaturketerkaitanantaraprodusen dengandistributor,UUAntimonopolitidakmengaturlaranganpenetapanhargavertikalsecarategas. Memangpasal14UUAntimonopoliIndonesiamengaturmengenaiintegrasivertikal,tetapitidak 23

mengenailaranganpenetapanhargavertikal.Ketentuanpasal14tersebuthanyamelarangpenguasaan produksidarihulukehiliryangdapatmempengaruhiharga. Artinya,produsenhanyamenguasaiprosespembuatansuatubarangdarihulusampaikehilir.Dengan demikiandiadapatmenentukanharganya,tetapitidakmenentukanhargayangakandijualkepada konsumen. Ketentuanyangmendekatilaranganmembuatperjanjianpenetapanhargavertikaladalahpasal15ayat 3.Itupunmerupakansuatuintepretasi,karenatidakmelarangnyasecarategas.BahkanProf.Micklitzdi dalamkomentarUUAntimonopoli,memberiinterpretasi,bahwapasal15ayat3tidakmelarang penetapanhargapadatingkatkedua. Tetapipenetapanhargasecaravertikalyangmenghambatpersaingantetapbertentangandengan semangatUUAntimonopoli.Olehkarenaitubeliaumencobamenghubungkannyadenganketentuan pasal5UUAntimonopolidalaminterpretasinyauntukmenjangkaupenetapanhargavertikal.Tetapijika ditelitisecaraseksamapasal5tersebuthanyamengaturlaranganpenetapanhargasecarahorizontal saja. 3. APAsajabentukpraktikmonopolidanpersaingantidaksehatyangdilarangolehUndang UndangNomor5Tahun1999tentangLaranganPraktikAntimonopolidanPersainganTidak Sehat? Adaduajenislarangan,yakni:a)perjanjianbersamayangmenyebabkanpersaingantidaksehat,danb) kelompokkegiatanyangmengarahpadapraktikmonopolidanpersaingantidaksehat.UUinimelarang perjanjianbersamaantarpelakuusahadenganmaksuduntukmenguasaiproduksidanpemasaran(pasal 4). Perjanjiansepertiinidapatdikategorikansebagaibentukperilakupelakuusahayangmengarahpada praktikmonopolidanpersainganusahayangtidaksehat.Pelakuusahadiluaranggotayangmelakukan perjanjiantersebuttermasukyangdirugikan,yangpadagilirannyaakanberdampaknegatifterhadap konsumenkarenapasokandandistribusibisadikuasai,dipengaruhi,dandikendalikan. Dengancaraperjanjianyangtidaksehatini,makapelakuusahayangmelakukanperjanjiansecara bersamasamaakandenganmudahmendikteharga.Pasokakandikurangisecarabersamajikahendak meningkatkanhargaataupasokdibanjirijikaadapelakuusahalaindiluaranggotayangmelakukan perjanjian. Bentukperjanjianlainyangdilarangadalahperjanjianpenetapanharga(pricefixing),sepertitercantum dalampasal5.Pihakpelakuusahalaindiluaranggotayangmelakukanperjanjiandirugikandan konsumenterpaksamenerimahargayangrelatiflebihtinggikarenapelakuperjanjianpenetapanharga inicenderungmenaikkankeuntunganuntukmeningkatkankeuntungannyasecaratidaknormal. Olehkarenaalasansubstansialinilah,makaperjanjianpenetapanhargainidigolongkankedalam kategorikriminalekonomiyangberat.Pelakuperjanjianpenetapanhargainitergolongkedalambentuk perseillegal,yangakanlebihbesardampaknegatifnyaterhadappasarmanakalapenguasaanpasar 24

secarabersamasamadarianggotayangmelakukanperjanjiantersebutsangatbesar(lebihbesardari50 persen). Perjanjijiandalambentukdiskriminasihargajugadilarang,terutamadiskriminasihargadaripelaku usahayangmempunyaikaitanintegrasivertikal(pasal6).Misalnya,perusahaanyangmenerimabahan bakudenganhargalebihrendahdariperusahaanlaindihulu,yangjugamerupakanmilikpelakuusaha yangsama,pastiakanmengakibatkanpersainganusahatidaksehat. Pelakuusahalainyangtidakadakaitankehuluharusmembiayaiproduksinyalebihtinggidenganpelaku usahalainnyayangmelakukanintegrasivertikal. Pelakuusahadilarangmelakukanupayaatautindakanjualrugiuntukmempengaruhipersaingandengan maksudagarpesaingnyatersingkir.Pelakuusahayangmelakukantindakanjualrugiditengarailebih jelasmelakukanpraktikpersaingantidaksehat,terutamaapabilapenguasaanpasarnyasangatbesar, baiksecarasendirisendiriataubersamasamadenganmelakukanperjanjianhorizontal. PerjanjianhorizontaldarianggotaAsosiasiSemendimasalalutergolongkedalampraktikperjanjian wilayah,yangdilarangolehundangundang(pasal9).Jikapraktikinidilakukan,makapelakupelaku perjanjianakanterkenalaranganundangundanginidenganhukumansesuaiundangundangyang berlaku. Praktikpemboikotanolehsatuataubeberapapelakuusahaataspelakuusahalainnyatergolongke dalambentukperseillegal,yangbertentangandenganundangundangini(pasal10).Pelakuusahalain akandirugikandenganadanyapraktiktidaksehatsepertiini. Bentukperjanjianhorizontalyangsangatnegatifdampaknyaterhadappelakuusahalaindankonsumen adalahpraktikkartel(pasal11dan12).Perjanjianiniseringdilakukansecaratertutupolehpengusaha denganmaksudmengendalikanharga,mengaturproduksidanpemasaran. Jikapraktikkartelinidibiarkan,makapersainganyangsehatmenjadisirnakarenakendaliatasharga, produksi,danpemasarandapatdilakukanolehpelakupelakuperjanjian. Pelakupraktikkartel(termasuktrust)initergolongsebagaimusuhbesarmasyarakat.Bentuk perjanjiannyatertutupdansulitdilacak,bahkanbisadilakukandenganhanyamenggunakantelepon. Karenaitu,masyarakatsangatperlumemahamipraktikcurangduniausahainiagarsistembisnistidak rusakkarenapraktikkartelini. Praktikoligopsoniyangdigabungkandenganperjanjianvertikaladalahmusuhbesardaripetanidan produsenkecil(pasal13).Posisinyayangkecildibandingkandenganbeberapapembeliyangbesar, sudahjelastidakseimbang. Posisitawarpetaniatauprodusenkecildapatdimatikandenganadanyaperjanjianvertikaldaripembeli besaryangmenguasaipengumpul(ataugudangdidalamkasustembakau)sehinggahargadapatditekan ataupembelibesarmelakukanpraktikpenetapanhargabeliyangharusdilakukanolehpengumpulatau pemilikgudang. 25

BAB9KEBIJAKANKOMPETISI/ANTITRUST
1. SebutkanfaktormakrodanmikroyangmenyebabkandayasaingprodukIndonesialemah (menuruttolakukurWEF)? Terpuruknyadayasaingtersebutmerupakanakibatdariberbagaifaktor.MenuruttolokukurWEF, diidentifikasi5(lima)faktorpentingyangmenonjol.Padatataranmakro,terdapat3(tiga)faktor,yaitu: (a)tidakkondusifnyakondisiekonomimakro;(b)buruknyakualitaskelembagaanpublikdalam menjalankanfungsinyasebagaifasilitatordanpusatpelayanan;dan(c)lemahnyakebijakan pengembanganteknologidalammemfasilitasikebutuhanpeningkatanproduktivitas.Sementaraitu, padatataranmikroatautataranbisnis,2(dua)faktoryangmenonjoladalah:(a)rendahnyaefisiensi usahapadatingkatoperasionalisasiperusahaan;dan(b)lemahnyaiklimpersainganusaha. 2. BagaimanapendapatandajikameilhatkondisiStrukutrIndustridiIndosensiaberdasarkandata tahun1997? Strukturindustrimasihlemah.Sebagaiillustrasi,diindustrikendaraanbermotorpadatahun1997 jumlahproduserkomponenmencapai155perusahaan.Namunhampirsemuaprodusenkomponenini merupakanpemasoklapispertama.Halinimenunjukkanlemahnyakedalamanstrukturindustrinasional otomotif.Sebagaiperbandingan,padatahunyangsamadiJepangada350pemasoklapispertama, 2.000pemasoklapiskedua,dan10.000pemasoklapisketiga.Artinyaindustrinasionalsangat terintegrasisecaravertikal. 3. Bagaimanaperanindustrikecildanmenengah(TermasukRT)dalamkontekdukunganmata rantaiuntukindustriberskalabesardiIndonesia? Perananindustrikecildanmenengah(termasukRT)masihminim.Industriberskalamenengah(2099 orangtenagakerja),berskalakecil(519orangtenagakerja),danindustrirumahtangga(14orang tenagakerja)mempekerjakanduapertigatenagakerjamanufakturdiIndonesia.Namundemikian, segmenindustriinimenyumbanghanya56persendaritotalnilaitambahmanufaktur.Industrikecildan menengahterkonsentrasidisubsektormakanandankayu.Industriindustripadasegmeniniumumnya melayanikonsumerakhirataumemproduksikomponenuntukaftersalesmarket,dengansegmen kelasterendah.Sangatsedikityangmemproduksibahanbakudan/ataubarangintermediateserta memasoknyakeindustrihilir.Dengankondisiini,industrikecildanmenengahdiIndonesiabelum beradadalamsatumatarantaipertambahannilaidenganindustriberskalabesar.

4. Apa yang menyebabkan negaranegara dunia ketiga menolak atas berlanjutnya usahausaha untuk meluncurkan Putaran Baru (untuk memperluasWTO)?
TidakuntukperluasanWTO,Menegaskankembalipenolakanatasberlanjutnyausahausahauntuk meluncurkanPutaranBaruataumemperluasWTO,denganmemasukkanisuisubarusepertiinvestasi, kompetisi,belanjapemerintah,bioteknologi,atauliberalisasitarifyangdisesuaikan.MemperluasWTO kepadaisuisusepertiinvestasidankebijakankompetisi,ataumemprasyaratkansemuanegarauntuk mengikutiaturanaturanbelanjapemerintah(dimulaidengantahapawalaturanaturantransparansi), 26

akanmengancamdasardasarmenentukandirisendirisecaranasionaldankemampuanbertahan pertanianpertaniandanusahausahalokalberskalakecildanmenengah,menghapusdukunganbagi perekonomianlokal,sertamenyebabkankerusakansosialdanlingkungan.Jugamenolaktaktiktaktik barudariUniEropayangdengandiamdiammemasukkanperundingankompetisidaninvestasimelalui caraperjanjianplurilateral.Harusadamoratorium(penundaansementara)atasinisiatifinisiatiflebih lanjutdariliberalisasiperdagangandiWTO.Sebagaipenggantinya,makaisuisuketimpangan"isuisu implementasi"baginegaranegaraberkembangharussegeraditangani.Initidakbolehdikaitkandengan konteksperundinganperundinganbagiliberalisasilebihlanjut.

5. ApadampaknegatifyangditakutiduniaketigaadanyaGATSdalamkaitannya denganPelayananSosialDasardanPerlindunganPublik?
MusnahkanGATS:LindungiPelayanansosialDasardanPERLINDUNGANPUBLIK.Bidangbidangseperti kesehatan,pendidikan,distribusienerji,air,sertapelayanandasar,tidakdapatmenjadisubyekdari aturanaturanperdaganganbebasinternasional.Tambahanlagi,GATStidakbolehmembatasi kemampuanpemerintahdanmasyarakatuntukmengaturdanmelindungilingkungan,kesehatan, keselamatan,dankepentingankepentinganpubliklainnya.DalamPerjanjianUmumPerdaganganJasa Jasa(GATS=GeneralAgreementonTradeinServices),prinsipliberalisasiprogresifa,sertaimplikasi investasiasingatassektorsektorjasatelahmenyebabkanmasalahmasalahgawat,sepertideregulasi terhadapsektorjasapublik.

6. Bagaimana WTO dalam menjalankan sistemnya,sehingga dunia ketiga merasakanketidakadilandalamsistemtersebut?


PersoalkanSistemWTO,SistempenyelesaianperselisihanWTOtidakdapatditerima.Sistemini memaksakanadanyaaturanaturanyangtidakadildanberoperasilewatprosedurproseduryangtidak demokratis.Sisteminijugamerampasperanperanlegislatifdanpembuatanperaturandarinegara negaraberdaulatdanpemerintahanlokal.Sistemperdaganganinternasionalyangberkeadilansosial jugamemerlukanperubahandiluarWTO,yaituperlunyamengutamakanhakhakdankesejahteraan buruhdanpetaniyangmemproduksidanmenyediakanberbagaikomoditasdanberbagaipelayanan. Semuapemerintahdanbadanbadaninternasionalharusmemperhatikanpelanggaranolehkorporasi korporasimultinasionaldanpemerintahatashakhakdasarburuh;pemundurankembaliatasapaapa yangtelahdicapaiolehperjuanganburuh;penguranganataskeselamatankerja;danmemperkecilupah. HakHakBuruhharuslahdiperkuatdiseluruhdunia.Juga,IMF,BankDuniadanBankBankPembangunan Regionalharusmenghapushutangnegaranegaramiskin100%,sehinggamerekadapatmengalokasikan kembalidanadanatersebutdanmenggunakannyamisalnyauntukpenghapusankemiskinandan pembangunan.Penggunaanprasyaratpenyesuaianstructuraluntukmemaksadiadakannyaliberalisasi perdagangandiDuniaKetigadantempatlainnyaharusdihentikan.Pemerintahharusberunding,melalui sistemPBBataubadanbadanlainnyayangsesuai,denganpartisipasidemokratisyangsepenuhnya. Perundingantersebutmembuatperjanjianyangmengikatyangmenjaminbahwatingkahlakukorporasi haruslahbertanggungjawabsecarasosialdansecaralingkungan;sertapunyatanggunggugatsecara demokratis.

27

BAB10PERFORMANCE
1. Secaraumumdapatdikatakanbahwaeksternalitasadalahsuatuefeksampingdarisuatu tindakanpihaktertentuterhadappihaklain,baikdampakyangmenguntungkanmaupunyang merugikan.Sebutkan4eksternalitasyangterjadiapabilaterjadiinteraksiekonomi? Eksternalitasitudapatterjadidariempatinteraksiekonomiberikutini:a)Efekataudampaksatu produsenterhadapprodusenlain(effectsofproducersonotherproducers).b)Efekataudampak sampingkegiatanprodusenterhadapkonsumen(effectsofproducersonconsumers)c)Efekataudampak darisuatukonsumenterhadapkonsumenlain(effectsofconsumersonconsumers)d)Efekakandampak darisuatukonsumenterhadapprodusen(effectsofconsumersonproducers) 2. Jelaskandanbagaimanamekanismetimbulnyaeksternalitasdalamperekonomian? 1)KEBERADAANBARANGPUBLIK,Barangpublik(publicgoods)adalahbarangyangapabiladikonsumsi olehindividutertentutidakakanmengurangikonsumsioranglainakanbarangtersebut.Selanjutnya, barangpubliksempurna(purepublicgood)didefinisikansebagaibarangyangharusdisediakandalam jumlahdankualitasyangsamaterhadapseluruhanggotamasyarakat. Kajianekonomisumberdayadanlingkungansalahsatunyamenitikberatkanpadapersoalanbarang publikataubarangumumini(commonconsumption,publicgoods,commonpropertyresource).Adadua ciriutamadaribarangpublikini.Pertama,baranginimerupakankonsumsiumumyangdicirikanoleh penawarangabungan(jointsupply)dantidakbersaingdalammengkonsumsinya(nonrivalryin consumption).Keduaadalahtidakekslusif(nonexclusive)dalampengertianbahwapenawarantidak hanyadiperuntukanuntukseseorangdanmengabaikanyanglainnya.Barangpublikyangberkaitan denganlingkunganmeliputiudarasegar,pemandanganyangindah,rekreasi,airbersih,hidupyang nyamandansejenisnya. Satusatunyamekanismeyangmembedakannyaadalahdenganmenetapkanharga(nilaimoneter) terhadapbarangpubliktersebutsehinggamenjadibarangprivat(dagang)sehinggabenefityang diperolehdarihargaitubisadipakaiuntukmngendalikanataumemperbaikikualitaslingkunganitu sendiri.Tetapidalammenetapkanhargainimenjadimasalahtersendiridalamanalisaekonomi lingkungan.Karenaciriciridiatas,barangpubliktidakdiperjualbelikansehinggatidakmemilikiharga, barangpublikdimanfaatkanberlebihandantidakmempunyaiinsentifuntukmelestarikannya. Masyarakatataukonsumencendrungacuhtakacuhuntukmenentukanhargasesungguhnyadari barangpublikini.Dalamhalini,mendorongsebagianmasyarakatsebagaifreerider.Sebagaicontoh, jikasiAmengetahuibahwabarangtersebutakandisediakanolehsiB,makasiAtidakmaumembayar untukpenyediaanbarangtersebutdenganharapanbahwabarangituakandisediakanolehsiB,makasi Atidakmaumembayaruntukpenyediaanbarangtersebutdenganharapanbahwabarangituakan disediakanolehsiB.JikaakhirnyasiBberkeputusanuntukmenyediakanbarangtersebut,makasiAbisa ikutmenikmatinyakarenatidakseorangpunyangbisamenghalanginyauntukmengkonsumsibarang 28

tersebut,karenasifatbarangpublikyangtidakekslusifdanmerupakankonsumsiumum.Keadaan sepertiakhirnyacendrungmengakibatkanberkurangnyainsentifataurangsanganuntukmemberikan kontribusiterhadappenyediaandanpengelolaanbarangpublik.Kalaupunadakontribusi,maka sumbanganitutidaklahcukupbesaruntukmembiayaipenyediaanbarangpublikyangefisien,karena masyarakatcendrungmemberikannilaiyanglebihrendahdariyangseharusnya(undervalued). 2)SUMBERDAYADAYABERSAMA,Keberadaansumberdayabersama(commonresources)atauakses terbukaterhadapsumberdayatertentuinitidakjauhberbedadengankeberadaanbarangpublikdiatas. Sumbersumberdayamilikbersama,samahalnyadenganbarangbarangpublik,tidakekskludabel. Sumbersumberdayainiterbukabagisiapasajayanginginmemanfaatkannya,dancumacuma.Namun tidaksepertibarangpublik,sumberdayamilikbersamamemilikisifatbersaingan.Pemanfaatannyaoleh seseorang,akanmengurangipeluangbagioranglainuntukmelakukanhalyangsama.Jadi,keberadaan sumberdayamilikbersamaini,pemerintahjugaperlumempertimbangkanseberapabanyak pemanfaatannyayangefisien.Contohklasiktentangbagaimanaeksternalitasterjadipadakasus sumberdayabersamainiadalahsepertiyangdiperkenalkanolehHardin(1968)yangterkenaldengan istilahtragedibarangumum(thetragedyofthecommons). 3)KETIDAKSEMPURNAANPASAR,Masalahlingkunganbisajugaterjadiketikasalahsatupartisipan didalamsuatutukarmanukarhakhakkepemilikan(propertyrights)mampumempengaruhihasilyang terjadi(outcome).Halinibisaterjadipadapasaryangtidaksempurna(imperfectmarket)sepertipada kasusmonopoli(penjualtunggal). Ketidaksempurnaanpasarinimisalnyaterjadipadapraktekmonopolidankartel.Contohkonkritdari praktekiniadalahOrganisasinegaranegarapengeksporminyak(OPEC)denganmemproduksidalam jumlahyanglebihsedikitsehinggamengakibatkanmeningkatnyahargayanglebihtinggidarinormal. Padakondisiyangdemikianakanhanyaberakibatterjadinyapeningkatansurplusprodusenyang nilainyajauhlebihkecildarikehilangansurpluskonsumen,sehinggasecarakeseluruhanpraktek monopoliinimerugikanmasyarakat(worseoff). 4)KEGAGALANPEMERINTAH,Sumberketidakefisienandanataueksternalitastidaksajadiakibatkan olehkegagalanpasartetapijugakarenakegagalanpemerintah(governmentfailure).Kegagalan pemerintahbanyakdiakibatkantarikankepentinganpemerintahsendiriataukelompoktertentu (interestgroups)yangtidakmendorongefisiensi.Kelompoktertentuinimemanfaatkanpemerintah untukmencarikeuntungan(rentseeking)melaluiprosespolitik,melaluikebijaksanaandansebagainya. Aksipencariankeuntungan(rentseeking)bisadalamberbagaibentuk: a)Kelompokyangpunyakepentingantertentu(interestgroups)melakukanlobydanusaha usahalainyangmemungkinkandiberlakukannyaaturanyangmelindungisertamenguntungkan mereka. b)Praktekmencarikeuntunganbisajugaberasaldaripemerintahsendirisecarasahmisalnya memberlakukanproteksiberlebihanuntukbarangbarangtertentusepertimengenakanpajak imporyangtinggidenganalasanmeningkatkanefisiensiperusahaandalamnegeri. 29

c)Praktekmencarikeuntunganinibisajugadilakukanolehaparatatauoknumtertentuyang mempunyaiotoritastertentu,sehinggapihakpihakyangberkepentinganbisamemberikanuang jasaatauuangpelicinuntukkeperluantertentu,untukmenghindariresikoyanglebihbesar kalauketentuanatauaturandiberlakukandengansebenarnya.Praktekmencarikeuntunganini membuatalokasisumberdayamenjaditidakefisiendanpelaksanaanaturanaturanyang mendorongefisiensitidakberjalandengansemestinya.Praktekjenisinibisamendorong terjadinyaeksternalitas.Sebagaicontoh,perusahaanAyangmengeluarkanlimbahyang merusaklingkungan.BerdasarkanperhitunganatauestimasiperusahaanAharusmengeluarkan biaya(denda)yangbesar(misalnyaRp.1milyar)untukmenanggulangiefekdarilimbahyang dihasilkanitu.Pencarikeuntungan(rentseeker)bisadariperusahaanitusendiriataudari pemerintahatauoknummemungkinkanmembayarkurangdari1milyaragarperaturan sesungguhnyatidakdiberlakukan,dandendainformasiinibelumtentumenjadireveneu pemerintah.Sehinggaakhirnyadampaklingkunganyangseharusnyadiselidikidanditangani tidakdilaksanakandengansemestinyasehinggamasalahnyamenjadibertambahseriusdari waktukewaktu. 3. BagaimanasektorindustridiIndonesiaberperandalampenciptaaanlapangkerja? Sementaraitubiladitinjaudarijumlahperusahaandanskalausahaindustrisebagianbesaradalahunit usahadenganskalaindustrikecilmenengah.Faktorinimencerminkanbahwasektorindustricukup berperandalampenciptaanlapangankerjayaitumampumenciptakankesempatankerjasebesar15,1 juta.Sayangnya,biladikaitkandenganlatarbelakangpendidikanformaltenagakerjayangterserap tersebut,datatahun2002menunjukkanbahwakuranglebih37%diantaranyaberpendidikansekolah dasar,dan34%berpendidikanSMTPdanSMTA.Komposisitenagakerjainimerupakanmasalah strukturaldibidangketenagakerjaansektorindustrikarenatingkatpendidikanakanberpengaruh terhadapdayaproduktivitas.Keadaansepertiinisangatmemerlukanperhatianuntukkedepan, terutamabagiindustriyangberorientasikepasarglobal. 4. UntukkasusIndonesiakesepakatanyangharusdilaksanakanpemerintahdalamrangkaresep economicrecoveryIMFdalamkontekketenagakerjaanterlaluberpihakkepadakepentingan pasar.Bagaimanapendapatandadenganalasandiatas? DalamkasusIndonesia,halinibisadicontohkandarirencanarevisipasalpasalyangmengaturtentang outsourcingdanKontrakKerjaWaktuTertentuyangdiusulkanuntukdiperbolehkanbagisemuajenis pekerjaan.Pasalinimenjadihalyangpalingkrusialdarirencanarevisitersebut.Jikaaturanbaruini diberlakukan,makafleksibilitasbagipengusaha(employer)untukmelakukanpemecatan,pemindahan, dll.,menjaditerbukakarenastatusburuhkontrakmemberipeluanguntukitu(persissepertisemangat theCPEyangcobadigolkanpemerintahPerancis).Keduaperaturanitubertendensiuntuk melapangkanjalanneoliberalbagiterwujudnyanegarayangmengabditotalpadakepentinganpasar. DiPerancis,halitujustrulebihdidasariolehkondisiyangdikatakanolehVediR.Hadiz(2000),sebagai kegagalankonsepwelfarestate,yangmerupakansejarahterbesardalammewujudkankompromiantara

30

Negara,KapitaldanBuruhdinegaramaju.Kompromitersebuttakterelakkanketikamarginalisasiburuh semakinkuatdankekuatansosialpolitikjugaterdesakolehkekuatanmodal. Kendatiberbedakonteks,keduanyaberangkatdarikeyakinanyangsamabahwaintervensinegaradalam lapangansosialadalahpemborosan,sehinggadiperlukanefisiensiyangsepenuhnyadiarahkanpada pembentukanNegarayangberjarakdenganpersoalansosial.Dalamsektorperburuhan,halitu diterapkandenganmemangkasproteksinegaraterhadapkaumburuhmelaluipengurangandan/atau penghapusanberbagaijaminansosial,sepertidanapensiun,biayapesangon,hakcuti,mogokdansegala halyangdianggapinefficient,demikeyakinanuntukmenjagastabilitaspasar.

31

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan bidang ekonomi harus diarahkan kepada terwujudnya kesejahteraan rakyat berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; bahwa demokrasi dalam bidang ekonomi menghendaki adanya kesempa-tan yang sama bagi setiap warga negara untuk berpartisipasi di dalam proses produksi dan pemasaran barang dan atau jasa, dalam iklim usaha yang sehat, efektif, dan efisien sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan bekerjanya ekonomi pasar yang wajar; bahwa setiap orang yang berusaha di Indonesia harus berada dalam situasi persaingan yang sehat dan wajar, sehingga tidak menimbulkan adanya pemusatan kekuatan ekonomi pada pelaku usaha tertentu, dengan tidak terlepas dari kesepakatan yang telah dilaksanakan oleh negara Republik Indonesia terhadap perjanjian-perjanjian internasional; bahwa untuk mewujudkan sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, atas usul inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat perlu disusun Undang-Undang Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat;

b.

c.

d.

Mengingat:

Pasal 5 Ayat (1), Pasal 21 Ayat (1), Pasal 27 Ayat (2), dan Pasal 33 UndangUndang Dasar 1945;

Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT.

BAB 1 KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Monopoli adalah penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha. 2. Praktek monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. 3. Pemusatan kekuatan ekonomi adalah penguasaan yang nyata atas suatu pasar bersangkutan oleh satu atau lebih pelaku usaha sehingga dapat menentukan harga barang dan atau jasa. 4. Posisi dominan adalah keadaan di mana pelaku usaha tidak mempunyai pesaing yang berarti di pasar bersangkutan dalam kaitan dengan pangsa pasar yang dikuasai, atau pelaku usaha mempunyai posisi tertinggi di antara pesaingnya di pasar bersangkutan dalam kaitan dengan kemampuan keuangan, kemampuan akses pada pasokan atau penjualan, serta kemampuan untuk menyesuaikan pasokan atau permintaan barang atau jasa tertentu. 5. Pelaku usaha adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian, menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam bidang ekonomi. 6. Persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha.

7.

8.

9. 10.

11.

12.

13. 14. 15. 16.

17. 18.

19.

Perjanjian adalah suatu perbuatan satu atau lebih pelaku usaha untuk mengikatkan diri terhadap satu atau lebih pelaku usaha lain dengan nama apa pun, baik tertulis maupun tidak tertulis. Persekongkolan atau konspirasi usaha adalah bentuk kerjasama yang dilakukan oleh pelaku usaha dengan pelaku usaha lain dengan maksud untuk menguasai pasar bersangkutan bagi kepentingan pelaku usaha yang bersekongkol. Pasar adalah lembaga ekonomi di mana para pembeli dan penjual baik secara langsung maupun tidak langsung dapat melakukan transaksi perdagangan barang dan atau jasa. Pasar bersangkutan adalah pasar yang berkaitan dengan jangkauan atau daerah pemasaran tertentu oleh pelaku usaha atas barang dan atau jasa yang sama atau sejenis atau substitusi dari barang dan atau jasa tersebut. Struktur pasar adalah keadaan pasar yang memberikan petunjuk tentang aspek-aspek yang memiliki pengaruh penting terhadap perilaku pelaku usaha dan kinerja pasar, antara lain jumlah penjual dan pembeli, hambatan masuk dan keluar pasar, keragaman produk, sistem distribusi, dan penguasaan pangsa pasar. Perilaku pasar adalah tindakan yang dilakukan oleh pelaku usaha dalam kapasitasnya sebagai pemasok atau pembeli barang dan atau jasa untuk mencapai tujuan perusahaan, antara lain pencapaian laba, pertumbuhan aset, target penjualan, dan metode persaingan yang digunakan. Pangsa pasar adalah persentase nilai jual atau beli barang atau jasa tertentu yang dikuasai oleh pelaku usaha pada pasar bersangkutan dalam tahun kalender tertentu. Harga pasar adalah harga yang dibayar dalam transaksi barang dan atau jasa sesuai kesepakatan antara para pihak di pasar bersangkutan. Konsumen adalah setiap pemakai dan atau pengguna barang dan atau jasa baik untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk kepentingan pihak lain. Barang adalah setiap benda, baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh konsumen atau pelaku usaha. Jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang diperdagangkan dalam masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen atau pelaku usaha. Komisi Pengawas Persaingan Usaha adalah komisi yang dibentuk untuk mengawasi pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya agar tidak melakukan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. Pengadilan Negeri adalah pengadilan, sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundangundangan yang berlaku, di tempat kedudukan hukum usaha pelaku usaha.

BAB 11 ASAS DAN TUJUAN

Pasal 2 Pelaku usaha di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum.

Pasal 3 Tujuan pembentukan undang-undang ini adalah untuk: a. menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagal salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat; b. mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha kecil; c. mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha; dan d. terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.

BAB III PERJANJIAN YANG DILARANG

Bagian Pertama Oligopoli

Pasal 4 (1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk secara bersamasama melakukan penguasaan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. Pelaku usaha patut diduga atau dianggap secara bersama-sama melakukan penguasaan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa, sebagaimana dimaksud ayat (1), apabila 2 (dua) atau 3 (tiga) pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 75% (tujuh puluh lima persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.

(2)

Bagian Kedua Penetapan Harga

Pasal 5 (1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama.

(2)

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalaim ayat (1) tidak berlaku bagi: a. suatu perjanjian yang dibuat dalam suatu usaha patungan; atau b. suatu perjanjian yang didasarkan undang-undang yang berlaku.

Pasal 6 Pelaku usaha dilarang membuat rperjanjian yang mengakibatkan pembeli yang satu harus membayar dengan harga yang berbeda dari harga yang harus dibayar oleh pembeli lain untuk barang dan atau jasa yang sama.

Pasal 7 Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga di bawah harga pasar, yang dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat.

Pasal 8 Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang memuat persyaratan bahwa penerima barang dan atau jasa tidak akan menjual atau memasok kembali barang dan atau jasa yang diterimanya, dengan harga yang lebih rendah daripada harga yang telah diperjanjikan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat.

Bagian Ketiga Pembagian Wilayah

Pasal 9 Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya yang bertujuan untuk membagi wilayah pemasaran atau alokasi pasar terhadap barang dan atau jasa sehingga dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

Bagian Keempat Pemboikotan

Pasal 10 (1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian, dengan pelaku usaha pesaingnya, yang dapat menghalangi pelaku usaha lain untuk melakukan usaha yang sama, baik untuk tujuan pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya, untuk menolak menjual setiap barang dan atau jasa dari pelaku usaha lain sehingga perbuatan tersebut: a. merugikan atau dapat diduga akan merugikan pelaku usaha lain; atau b. membatasi pelaku usaha lain dalam menjual atau membeli setiap barang dan atau jasa dari pasar bersangkutan.

(2)

Bagian Kelima Kartel

Pasal 11 Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian, dengan pelaku usaha pesaingnya, yang bermaksud untuk mempengaruhi harga dengan mengatur produksi dan atau pemasaran suatu barang dan atau jasa, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

Bagian Keenam Trust

Pasal 12 Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk melakukan kerja sama dengan membentuk gabungan perusahaan atau perseroan yang lebih besar, dengan tetap menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup masing-masing perusahaan atau perseroan anggotanya, yang bertujuan untuk mengontrol produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

Bagian Ketujuh Oligopsoni

Pasal 13 (1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang bertujuan untuk secara bersama-sama menguasai pembelian atau penerimaan pasokan agar dapat mengendalikan harga atas barang dan atau jasa dalam pasar bersangkutan, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. Pelaku usaha patut diduga atau dianggap secara bersama-sama menguasai pembelian atau penerimaan pasokan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) apabila 2 (dua) atau 3 (tiga) pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 75% (tujuh puluh lima persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.

(2)

Bagian Kedelapan Integrasi Vertikal

Pasal 14 Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang bertujuan untuk menguasai produksi sejumiah produk yang termasuk dalam rangkaian produksi barang dan atau jasa tertentu yang mana setiap rangkaian produksi merupakan hasil pengolahanl atau proses lanjutan, baik dalam satu rangkaian langsung maupun tidak langsung, yang dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat dan atau merugikan masyarakat.

Bagian Kesembilan Perjanjian Tertutup

Pasal 15 (1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang memuat persyaratan bahwa pihak yang menerima barang dan atau jasa hanya akan memasok atau tidak memasok kembali barang dan atau jasa tersebut kepada pihak tertentu dan atau pada tempat tertentu. Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain yang memuat persyaratan bahwa pihak yang menerima barang dan atau jasa tertentu harus bersedia membeli barang dan atau jasa lain dari pelaku usaha pemasok. Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian mengenai harga atau potongan harga tertentu atas barang dan atau jasa, yang memuat persyaratan bahwa pelaku usaha yang menerima barang dan atau jasa dari pelaku usaha pemasok: a. harus bersedia membeli barang dan atau jasa lain dari pelaku usalia pemasok; atau b. tidak akan membeli barang dan atau jasa yang sama atau sejenis dari peliku usaha lain yang menjadi pesaing dari pelaku usaha pemasok.

(2)

(3)

Bagian Kesepuluh Perjanjian Dengan Pihak Luar Negeri

Pasal 16 Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pihak lain di luair negeri yang memuat ketentuan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

BAB IV KEGIATAN YANG DILARANG

Bagian Pertama Monopoli

Pasal 17 (1) Pelaku usaha dilarang melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. Pelaku usaha patut diduga atau dianggap melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) apabila: a. barang dan atau jasa yang bersangkutan belum ada substitusinya; atau b. mengakibatkan pelaku usaha lain tidak dapat masuk ke dalam persaingan usaha barang dan atau jasa yang sama; atau c. satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50% (lima puluh persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.

(2)

Bagian Kedua Monopsoni

Pasal 18 (1) Pelaku usaha dilarang menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan atau jasa dalam pasar bersangkutan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. Pelaku usaha patut diduga atau dianggap menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) apabila satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50% (Iima puluh persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.

(2)

Bagian Ketiga Penguasaan Pasar

Pasal 19 Pelaku usaha dilarang melakukan satu atau beberapa kegiatan, baik sendiri maupun bersama pelaku usaha lain, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat berupa: a. menolak dan atau menghalangi pelaku usaha tertentu untuk melakukan kegiatan usaha yang sama pada pasar bersangkutan; atau b. menghalangi konsumen atau pelanggan pelaku usaha pesaingnya untuk tidak melakukan hubungan usaha dengan pelaku usaha pesaingnya itu; atau c. memibatasi peredaran dan atau penjualan barang dan atau jasa pada pasar bersangkutan; atau d. melakukan praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha tertentu.

Pasal 20 Pelaku usaha dilarang melakukan pemasokan barang dan atau jasa dengan cara melakukan jual beli atau menetapkan harga yang sangat rendah dengan maksud untuk menyingkirkan atau mematikan usaha pesaingnya di pasar bersangkutan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

Pasal 21 Pelaku usaha dilarang melakukan kecurangan dalani menetapkan biaya produksi dan biaya lainnya yang menjadi bagian dari komponen harga barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat.

Bagian Keempat Persekongkolan

Pasal 22 Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain unuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat.

Pasal 23 Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mendapatkan informasi kegiatan usaha pesaingnya yang diklasifikasikan sebagai rahasia perusahaan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat.

Pasal 24 Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk menghambat produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa pelaku usaha pesaingnya dengan maksud agar barang dan atau jasa yang ditawarkan atau dipasok di pasar bersangkutan menjadi berkurang baik dari jumlah, kualitasmaupun ketepatan waktu yang dipersyaratkan.

BAB V POSISI DOMINAN

Bagian Pertama Umum

Pasal 25 (1) Pelaku usaha dilarang menggunakan posisi dominan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk : a. menetapkan syarat-syarat perdagangan dengan tujuan untuk mencegah dan atau menghalangi konsumen memperoleh barang dan atau jasa yang bersaing, baik dari segi harga maupun kualitas; atau b. membatasi pasar dan pengembangan teknologi; atau c. menghambat pelaku usaha lain yang berpotensi menjadi pesaing untuk memasuki pasar bersangkutan. Pelaku usaha memiliki posisi dominan sebagaimana dimaksud ayat (1) apabila: a. satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai 50% (lima puluh persen) atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu; atau b. dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai 75% (tujuh puluh lima persen) atau lebih pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.

(2)

Bagian Kedua Jabatan Rangkap

Pasal 26 Seseorang yang menduduki jabatan sebagai direksi atau komisaris dari suatu perusahaan, pada waktu yang bersamaan dilarang merangkap menjadi direksi atau komisaris pada perusahaan lain, apabila perusahaan-perusahaan tersebut: a. berada dalam pasar bersangkutan yang sama; atau b. memiliki keterkaitan yang erat dalam bidang dan atau jenis usaha; atau c. secara bersama dapat menguasai pangsa pasar barang dan atau jasa tertentu, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

Bagian Ketiga Pemilikan Saham

Pasal 27 Pelaku usaha dilarang memiliki saham mayoritas pada beberapa perusahaan sejenis yang melakukan kegiatan usaha dalam bidang yang sama pada pasar bersangkutan yang sama, atau mendirikan beberapa perusahaam yang memiliki kegiatan usaha yang sama pada pasar bersangkutan yang sama, apabila kepemilikan tersebut mengakibatkan: a. satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50% (lima puluh persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu; b. dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 75% (tujuh puluh lima persen) pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.

Bagian Keempat Penggabungan, Peleburan, dan Peingambilalihan

Pasal 28 (1) (2) Pelaku usaha dilarang melakukan penggabungan atau peleburan badan usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat. Pelaku usaha dilaragg melakukan pengambilalihan saham perusahaan lain apabila tindakan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.

(3)

Ketentuan lebih lanjut mengenai penggabungan atau peleburan badan usaha yang dilarang sebagaimana dimaksud ayat (1), dan ketentuan mengenai pengambilalihan saham perusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 29 (1) Penggabungan atau peleburan badan usaha, atau pengambilalihan saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 yang berakibat nilai aset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu, wajib diberitahukan kepada Komisi, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penggabungan, peleburan atau pengambilalihan tersebut. Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta tata cara pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur dalam Peraturan Pemerintah.

(2)

BAB VI KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

Bagian Pertama Status

Pasal 30 (1) (2) (3) Untuk mengawasi pelaksanaan Undang-undang ini dibentuk Komisi Pengawas Persaingan Usaha yang selanjutnya disebut Komisi. Komisi adalah suatu lembaga independen yang terlepas dari pengaruli dan kekuasaan Pemerintah serta pihak lain. Komisi bertanggung jawab kepada Presiden.

Bagian Kedua Keanggotaan

Pasal 31 (1) Komisi terdiri atas seorang Ketua merangkap anggota, seorang Wakil Ketua merangkap anggota, dan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) orang anggota.

(2) (3) (4)

Anggota Komisi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Masa jabatan anggota Komisi adalah 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya. Apabila karena berakhirnya masa jabatan akan terjadi kekosongan dalam keanggotaan Komisi, maka masa jabatan anggota dapat diperpanjang sampai pengangkatan anggota baru.

Pasal 32 Persyaratan keanggotaan Komisi adalah: a. warga negara Republik Indonesia, berusia sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) tahun dan setinggi-tingginya 60 (enam puluh) tahun pada saat pengangkatan; b. setia kepada Pancasila dan Undang-Undaing Dasar 1945; c. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; d. jujur, adil, dan berkelakuan baik; e. bertempat tinggal di wilayah negara Republik Indonesia; f. berpengalaman dalam bidang usaha atau mempunyai pengetahuan dan keahlian di bidang hukum dan atau ekonomi; g. tidak pernah dipidana; h. tidak pernah dinyatakan pailit oleh pengadilan; dan i. tidak terafiliasi dengan suatu badan usaha.

Pasal 33 Keanggotaan Komisi berhenti, karena : a. meninggal dunia; b. mengundurkan diri atas pemintaan sendiri; c. bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia; d. sakit jasmani atau rohani terus menerus; e. berakhirnya masa jabatan keanggotaan Komisi; atau f. diberhentikan.

Pasal 34 (1) (2) (3) (4) Pembentukan Komisi serta susunan organisasi, tugas, dan fungsinya ditetapkan dengan Keputusan Presiden. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas, Komisi dibantu oleh sekretariat. Komisi dapat membentuk kelompok kerja. Ketentuan mengenai susunan organisasi, tugas, dan fungsi sekretariat dan kelompok kerja diatur lebih lanjut dengan keputusan Komisi.

Bagian Ketiga Tugas

Pasal 35 Tugas Komisi meliputi: a. melakukan penilaian terhadap perjanjian yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 16; b. melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha yaiig dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat sebagamana diatur dalam Pasal 17 sampai dengan Pasal 24; c. melakukan penilaian terhadap ada atau tidak adanya penyalahgunaan posisi dominan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat sebagaimana diatur dalam Pasal 25 sampai dengan Pasal 28; d. mengambil tindakan sesuai dengan wewenang Komisi sebagaimana diatur dalam Pasal 36; e. memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat, f. menyusun pedoman dan atau publikasi yang berkaitan dengan Undang-undang ini; g. memberikan laporan secara berkala atas hasil kerja Komisi kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Bagian Keempat Wewenang

Pasal 36 Wewenang Komisi meliputi : a. menerima laporan dari masyarakat dan atau dari pelaku usaha tentang dugaan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat; b. melakukan penelitian tentang dugaan adanya kegiatan usaha dan atau tindakan pelaku usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat; c. melakukan penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap kasus dugaan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang dilaporkan oleh masyarakat atau oleh pelaku usaha atau yang ditentukan oleh Komisi sebagai hasil dari penelitiannya; d. menyimpulkan hasil penyelidikan dan atau pemeriksaan tentang ada atau tidak adanya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat; e. memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap ketentuaii undang-undang ini;

f. g.

h. i. j. k. 1.

memanggil dan menghasilkan saksi, saksi ahli, dan setiap oran.g yang dianggap mengetahui pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang ini; meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha, saksi, saksi akhli, atau setiap orang sebagaimana dimaksud huruf e dan huruf f, yang tidak bersedia memenuhi panggilan Komisi. meminta keterangan dari instansi Pemerintah dalam kaitannya dengan penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan undang-undang ini; mendapatkan, meneliti, dan atau menilai surat, dokumen, atau alat bukti lain guna penyelidikan dan atau pemeriksaan; memutuskan ada atau tidak adanya kerugian di pihak pelaku usaha lain atau masyarakat; memberitahukan putusan Komisi kepada pelaku usaha yang diduga melakukan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat; menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif kepada pelaku usaha yang melanggar ketentuan Undang-undang ini.

Bagian Kelima Pembiayaan

Pasal 37 Biaya untuk pelaksanaani tugas Komisi dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan atau sumber-sumber lain yang diperbolehkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VII TATA CARA PENANGANAN PERKARA

Pasal 38 (1) Setiap orang yang mengetahui telah terjadi atau patut diduga telah terjadi pelanggaran terhadap Undang-undang ini dapat melaporkan secara tertulis kepada Komisi dengan keterangan yang jelas tentang telah terjadinya pelanggaran, dengan menyertakan identitas pelapor.

(2)

(3) (4)

Pihak yang dirugikan sebagai akibat terjadinya pelanggaran terhadap Undangundang ini dapat melaporkan secara tertulis kepada Komisi dengan keterangan yang lengkap dan jelas tentang telah terjadinya pelanggaran serta kerugian yang ditimbulkan, dengan menyertakan identitas pelapor. Identitas pelapor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib dirahasiakan oleh Komisi. Tata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Komisi.

Pasal 39 (1) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1) dan ayat (2), Komisi wajib melakukan pemeriksaan pendahuluan, dan dalam waktu selambatlambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah menerima laporan, Komisi wajib menetapkan perlu atau tidaknya dilakukan pemeriksaan lanjutan. Dalam pemeriksaan lanjutan, Komisi wajib melakukan pemeriksaan terhadap pelaku usaha yang dilaporkan. Komisi wajib menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dari pelaku usaha yang dikategorikan sebagai rahasia perusahaan. Apabila dipandang perlu Komisi dapat mendengar keterangan saksi, saksi ahli, dan atau pihak lain. Dalam melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (4), anggota Komisi dilengkapi dengan surat tugas.

(2) (3) (4) (5)

Pasal 40 (1) (2) Komisi dapat melakukan pemeriksaan terhadap pelaku usaha apabila ada dugaan terjadi pelanggaran Undang-undang ini walaupun tanpa adanya laporan. Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan tata cara sebagaimana diatur dalam Pasal 39.

Pasal 41 (1) (2) Pelaku usaha dan atau pihak lain yang diperiksa wajib menyerahkan alat bukti yang diperlukan dalam penyelidikan dan atau pemeriksaan. Pelaku usaha dilarang menolak diperiksa, menolak memberikan informasi yang diperlukan dalam penyelidikan dan atau pemeriksaan, atau menghambat proses penyelidikan dan atau pemeriksaan.

(3)

Pelanggaran terhadap ketentuan ayat (2), oleh Komisi diserahkan kepada penyidik untuk dilakukan penyidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 42 Alat-alat bukti pemeriksaan Komisi berupa: a. keterangan saksi, b. keterangan ahli, c. surat dan atau dokumen, d. petunjuk, e. keterangan pelaku usaha.

Pasal 43 (1) (2) (3) Komisi wajib menyelesaikan pemeriksaan lanjutan selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari sejak dilakukan pemeriksaan lanjutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (1). Bilamana diperlukan, jangka waktu pemeriksaan lanjutan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat diperpanjang paling lama 30 (tiga puluh) hari. Komisi wajib memutuskati telah terjadi atau tidak terjadi pelanggaran terhadap undangundang ini selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak selesainya pemeriksaan lanjutan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) atau ayat (2). Putusan Komisi sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) harus dibacakan dalam suatu sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum dan segera diberitahukan kepada pelaku usaha.

(4)

Pasal 44 (1) Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak pelaku usaha menerima pemberitahuan putusan Komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (4), pelaku usaha wajib melaksanakan putusan tersebut dan menyampaikan laporan pelaksanaannya kepada Komisi. Pelaku usaha dapat mengajukan keberatan kepada Pengadilan Negeri selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah menerima pemberitahuan putusan tersebut. Pelaku usaha yang tidak mengajukan keberatan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dianggap menerima putusan Komisi. Apabila ketentuan sebagaimana dimksud dalam ayat (1) dan ayat (2) tidak dijalankan oleh pelaku usaha, Komisi menyerahkan putusan tersebut kepada penyidik untuk dilakukan penyidikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Putusan Komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (4) merupakan bukti permulaan yang cukup bagi penyidik untuk melakukan penyidikan.

(2) (3) (4)

(5)

Pasal 45 (1) (2) (3) Pengadilan Negeri harus memeriksa keberatan pelaku usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (2), dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak diterimanya keberatan tersebut. Pengadilan Negeri harus memberikan putusan dalaim waktu 30 (tiga puluh) hari sejak dimulainya pemeriksaan keberatan tersebut. Pihak yang keberatan terhadap putusan Pengadilan Negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), dalam waktu 14 (empat belas) hari dapat mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia. Mahkamah Agung harus memberikan putusan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak permohonan kasasi diterima.

(4)

Pasal 46 (1) (2) Apabila tidak terdapat keberatan, putusan Komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (3) telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Putusan Komisi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dimintakan penetapan eksekusi kepada Pengadilan Negeri.

BAB VIII SANKSI

Bagian Pertama Tindakan Administratif

Pasal 47 (1) (2) Komisi berwenang menjatuhkan sanksi berupa tindakan administratif terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan Undang-undang ini. Tindakan administratif sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat berupa: a. penetapan pembatalan perjanjian sebagamana dimaksud dalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 13, Pasal 15, dan Pasal 16; dan atau b. perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan integrasi vertikal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14; dan atau c. perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan kegiatan yang terbukti menimbulkan praktek monopoli dan atau menyebabkan persaingan usaha tidak sehat dan atau merugikan masyarakat; dan atau

d. e. f. g.

perintah kepada pelaku usaha untuk menghentikan penyalahgunaan posisi dominan; dan atau penetapan pembatalan atas penggabungan atau peleburan badan usaha dan pengambilalihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28; dan atau penetapan penibayaran ganti rugi; dan atau pengenaan denda serendah-rendahnya Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan setinggi-tingginya Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah).

Bagian Kedua Pidana Pokok

Pasal 48 Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 4, Pasal 9 sampai dengan Pasal 14, Pasal 16 sampai dengan Pasal 19, Pasal 25, Pasal 27, dan Pasal 28 diancam pidana denda serendahrendahnya Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah) dan setinggi-tingginya Rp 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah), atau pidana kurungan pengganti denda selamalamanya 6 (enam) bulan. (2) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 5 sampai dengan Pasal 8, Pasal 15, Pasal 20 sampai dengan Pasal 24, dan Pasal 26 Undang-undang ini diancam pidana denda serendahrendahnya Rp 5.000.000.000,00 ( lima miliar rupiah) dan setinggi-tingginya Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupialh), atau pidana kurungan pengganti denda selama-lamanya 5 (lima) bulan. (3) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 41 Undang-undang ini diancam pidana denda serendah-rendahnya Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan setinggi-tingginya Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah), atau pidana kurungan pengganti denda selamalamanya 3 (tiga) bulan. (1)

Bagian Ketiga Pidana Tambahan

Pasal 49 Dengan menunjuk ketentuan Pasal 10 Kitab Undang-undang Hukum Pidana, terhadap pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 48 dapat dijatuhkan pidana tambahan berupa: a. pencabutan izin usaha; atau b. larangan kepada pelaku usaha yang telah terbukti melakukan pelanggaran terhadap undangundang ini untuk menduduki jabatan direksi atau komisaris sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dan selama-lamanya 5 (lima) tahun; atau

c.

penghentian kegiatan atau tindakan tertentu yang menyebabkan timbulnva kerugian pada pihak lain.

BAB IX KETENTUAN LAIN

Pasal 50 Yang dikecualikan dari ketentuani undang-undang ini adalah: a. perbuatan dan atau perrjanjian yang bertujuan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku; atau b. perjanjian yang berkaitan dengan hak atas kekayaan intelektual seperti lisensi, paten, merek dagang, hak cipta, desain produk industri, rangkaian elektronik terpadu, dan rahasia dagang, serta perjanjian yang berkaitan dengan waralaba; atau c. perjanjian penetapan standar teknis produk barang dan atau jasa yang tidak mengekang dan atau menghalangi persaingan; atau d. perjanjian dalam rangka keagenan yang isinya tidak memuat ketentuan untuk memasok kembali barang dan atau jasa dengan harga yang lebih rendah daripada harga yang telah diperjanjikan; atau e. perjanjian kerja sama penelitian untuk peningkatan atau perbaikan standar hidup masyarakat luas; atau f. perjanjian internasional yang telah diratifikasi oleh Pemerintah Republik Indonesia; atau g. perjanjian dan atau perbuatan yang bertujuan untuk ekspor yang tidak mengganggu kebutuhan dan atau pasokan pasar dalam negeri; atau h. pelaku usaha yang tergolong dalam usaha kecil; atau i. kegiatan usaha koperasi yang secara khusus bertujuan untuk melayani anggotanya.

Pasal 51
Monopoli dan atau pemusatan kegiatan yang berkaitan dengan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang menguasai hajat hidup orang banyak serta cabang-cabang produksi yang penting bagi negara diatur dengan undang-undang dan diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara dan atau badan atau lembaga yang dibentuk atau ditunjuk oleh Pemerintah.

BAB X KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 52 (1) Sejak berlakunya undang-undang ini, semua peraturan perundang-undangan yang mengatur atau berkaitan dengan praktek monopoli dan atau persaingan usaha dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan Undangundang ini. Pelaku usaha yang telah membuat perjanjian dan atau melakukan kegiatan dan atau tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang ini diberi waktu 6 (enam) bulan sejak Undang-undang ini diberlakukan untuk melakukan penyesuaian.

(2)

BAB XI KETENTUAN PENUTUP

Pasal 53 Undang-undang ini mulai berlaku terhitung 1 (satu) tahun sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di : Jakarta pada tanggal : 5 Maret 1999

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

Diundangkan di: Jakarta pada tanggal : 5 Maret 1999 MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA ttd AKBAR TANDJUNG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1999 NOMOR 33

Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan I Ttd Lambock V. Nahattands

Windhu Putra, SE,M.Si. Menyelesaikan pendidikan pada Jurusan Ilmu Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura (Tahun 1988) dan melanjutkan studi ke Universitas GadjahMada,Yogyakarta dan mengambil spesialisasi pada Bidang Ilmu Ekonomi Industri (Tahun 2003). Pria yang dilahirkan pada Tanggal 28 April 1964 di Pontianak ini sekarang sepenuhnya mengabdi pada almamaternya di Fakultas EkonomiUniversitas Tanjungpura.

You might also like