You are on page 1of 14

CARA PENYUSUNAN RDK/RDKK

y
1. 2.

TUJUAN Penyusunan RDK dan RDKK Bertujuan


Menigkatkan peran kelompok tani dalam menyusun rencana kegiatan usaha tani berkelompok. Meningkatkan peran penyuluh pertanian dalam membimbing kelompok tani penyusunan rencana kegiatan usaha tani berkelompok

y
1.

SASARAN Sasaran yang ingin dicapai adalah:


Tersusunya rencana kegiatan usaha tani berkelompok yang baik sebagai pedoman anggota kelompok dalam melaksanakan kegiata usaha taninya. Tersusunya rencana kebutuhan sarana produksi pertanian dan permidalan sebagai pendukung kegiatan usaha tani.

2.

y
1.

Pengetian:
Rencana definitif kelompok (RDK) adalah rencana kerja usaha tani dari kelompok tani untuk 1 (satu) yang disusun melalui musyawaran dan berisi rincian kegiatan dan kesepakatan bersama dalam kegiatan pengelolaan usaha tani. Rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) adalah rencana kebutuhan kelompok tani untuk 1 (satu) musim tanah yang disusun. Usaha tani, adalah usaha dibidang pertanian, peternakan dan perkebunan. Kelompok tani adalah kumpulan petani/pertenak/ pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.

2.

3. 4.

II. PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOK (RDK) DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOK (RDKK)

2.1. Tata cara penyusunan RDK dan RDKK 2.1.1 rencana definitif kelompok rencana definif kelompok sebagai rencana kegitan kelompok tani untuk 1 (satu) yang berisi rincian kegiatan dan kesepakatan bersama dalam pengelola an usahatani.rencana definitif kelompok disusun dengan tahapan sebagai berikut: 1. Pertemuan pengurus kelompok tani yang di dampingi oleh pennyuluh pertanian dalam rangka persiapan penyuluhan RDK. 2. Pertemuan anggota kelompok tani di pimpin oleh ketua kelompok tani yang di dampingi penyuluh pertanian untuk membahas,menyusun dan menyepakati rencana kegiatannya dalam pengelolaan usaha tani antara lain : pola tanam, sasaran areal tanam, sasaran produksi,sarana produksi dan permodalan, teknologi usaha tani ,jadwal kegiatan ,pembagian tugas

RDK dituangkan dalam bentuk format (terlampir) yang di tandatangani oleh kelopok dan dan menjadi pedoman bagi anggota kelompok tani daam menyelengarakan kegiatan usaha taninya. 2 .1.2. Rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) RDKK sebagai dasar rencana pengadaan dan pelayanan dari GAPOKTAN Dalam pelaksanaan penyusunan RDKK mengacu pada RDK masing- masing kelompok dengan tahapan sebagai berikut : 1. Pertemuan pengurus kelompok tani yang di dampingi oleh penyuluh pertanian dalam rangka persiapan penyusunan RDKK. 2. Pertemuan anggota kelompok tani dipimpin oleh ketua kelompot tani yang didampingi penyuluh pertanian untuk membahas, menyusun dan menyepakati daftar kebutuhan sarana pruduksi 6 tepat ( tepat jenis,jumlah, waktu tempa, harga dan mutu) yang akan dibiayai secara swadana maupun kredit dari tiap anggota kelompot tani. Daftar yang disusun akan berpungsi sebagai pesanan kelompok tani kepada GAPOKTAN.RDKK selesai paling lambat 1 bulan sebelum jadwal tanam.
3.

Meneliti kelengkapan RDKK dan penandatanganan RDKK oleh ketua kelompok tani yang diketahui oleh penyuluh pertanian 2.2. Materi RDK dan RDKK 2.2.1. RDK materi RDK meliputi 1. pola tanam dan pola usaha tani yang disusun atas dasar pertimbangan: a) Aspek teknis, meliputi: agroekosistem dan teknologi. b) Aspek ekonomi, meliputi: permintaan pasar, harga, keuntungan usaha tani. c) Aspek sosial: kebijakan pemerintah, kerjasama kelompok tani dan dukungan masyarakat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. 2. Sasaran areal tanam dan produksi didasarkan atas: a) potensi wilayah kelompok tani. b) Produktivitas dari masing-masing komoditi. c) Kebutuhan konsumsi anggota kelompok dan permintaan pasar.
3.

Teknologi usaha tani. a) Ketersedian teknologi b) Rekomendasi teknologi 4. Sarana produksi dan permodalan, didasarkan atas: a) Luas areal usaha tani kelompok tani. b) Teknologi yang akan diterapkan. c) Kemampuan permodalan anggota kelompok tani. 5. Jadwal kegiatan, mengacu kepada rencana kegiatan usaha tani. 6. Pembagian tugas disesuaikan dengan kesedian dan kesepakatan kelompok. 2.2.2. RDKK materi RDKK terdiri dari: 1. Jenis dan luas masing-masing komoditi yang diusahakan. 2. Perhitungan kebutuhan. a) Benih b) Pupuk c) Pestisida d) Biaya garap dan pemeliharaan e) Biaya panen dan pasca panen
3.

3.

Jadwal pengguna sarana produksi (sesuai kebutuhan lapangan) masing-masing kebutuhan tersebut ditentukan jumlah maupun nilai uangnya dan diperinci yang akan dibiayai secara suadana dan kredit.

III. MEKANISME PELAKSANAAN RDKK 3.1. mekanisme pengajuan RDKK proses pengajuan RDKK baik suadana maupun kredit dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. RDKK yang telah disusun dibuat rangkap 3 (tiga), lembar pertama disampaikan kepada GAPOKTAN pesanan sarana produksi pertanian dan permodalan, lembar ke-2 sebagai arsip penyuluh dan lembar ke-3 untuk arsip kelompok tani. 2. GAPOKTAN menkompilasi RDKK dari kelompok tani dan menyampaikan hasilnya ke sekretariat posko IV (posko tingkat kecamatan) 3. Posko IV melakukan verifikasi terhadap kompilasi RDKK dari GAPOKTAN sebelum diteruskan ke sekretariat posko III, apabila terdapat ketidak lengkapan RDKK tersebut dikembalikan ke GAPOKTAN untuk dilakukan perbaikan. Selanjutnya posko IV meneruskan RDKK yang telah di verifikasi ke sekretariat posko III rangkap 2 (dua)

Posko III meneruskan setiap RDKK yang disampaikan oleh poko IV ke unit pelayanan sarana produksi dan permodalan (distributor sarana produksi dan perbankan) setelah disetujui ketua harian posko III. Disamping itu posko III menkompilasi RDKK yang telah masuk. 3.2. Mekanisme Penyaluran Sarana Produksi Pertanian Dan Permodalan 3.2.1. sarana produksi pertanian penyaluran sarana produksi dilakukan oleh distributor yamg ditunjuk, langsung ke GAPOKTAN dengan tahap sebagai berikut: 1. Atas dasar kompilasi RDKK yang diterima dari posko III, distributor penyusun rencana dan jadwal penyaluran sarana produksi dan selanjutnya dikonfirmasikan ke GAPOKTAN. 2. GAPOKTAN menginformasikan rencana dan jadwal penyaluran yang telah disepakati ke masing-masing POKTAN: 3. Atas dasar informasi GAPOKTAN, POKTAN menyiapkan anggotanya untuk menerima sarana produksi sesuai jadwal ditetapkan dan memenuhi kriteria 6 (enam) tepat. Apabila GAPOKTAN belum mampu sebagai penyalur saprodi dapat bekejasama dengan kios resmi yang sudah ada.
4.

y 1.

2.

3.2.2. Pemodalan Penyalur kredit yang tunjuk (perbankan) memverifikasi RDKK yang diterima dari posko III selanjutnya menyusun rencana dan jadwal pencairan kredit yang dikonfirmasikan ke GAPOKTAN. Penyaluran dana kredit melalui GAPOKTAN. Untuk selanjutnya menyelesaikan transaksi pengadaan saran produksi dengan distributor. Dana kredit diluar sarana produksi diserahkan langsung kepada anggota kelompok melalui kelompok tani teknis penyaluran sarana produksi dan permodalan diatur sendiri bersama instansi terkait.

IV.

GERAKAN RDK/RDKK

PENYUSUNAN

DAN

PELAKSANAAN

4.1. Persiapan RDK dan RDKK 1. Sosialisasi manfaat dan kegunaan RDK bagi para petani, stakeholders lainnya untuk peningkatan dan pengembangan usaha tani. 2. Inventarisasi faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha tani dimasing-masing wilayah. 3. Meningkatkan kemampuan pendamping (penyuluh, kepala desa, tokoh masyarakat setempat).

Meningkatkan kemampuan anggota kelompok dalam menyusun RDK dan RDKK. 4.2. Pelaksanaan Gerakan RDK dan RDKK 1. Penyusunan RDK dilaksanakan secara serentak pada Krida pertanian (Juni-Juli) untuk perencanaan usaha tani musim tanam Oktober-Maret dan musim tanam April-September 2. Penyusunan RDKK selesai dilaksanakan pada bulan Agustus untuk kegiatan musim tanam Oktober-Maret dan bulan Februari untuk kegiatan musim tanam April-September kemudian disampaikan kepada GAPOKTAN. 3. Penyampaian RDKK ke GAPOKTAN sampai realisasi penyaluran sarana produksi dan kredit dilaksanakan dalam jangka waktu satu bulan. 4. Penyaluran masing-masing jenis sarana produksi disesuaikan dengan kebutuhan lapangan. 5. Pelaksanaan kegiatan usaha tani dilaksanakan secara gerakan bersama dalam kelompok sesuai dengan rencana yang tercantum dalam RDK.
4.

V. SUPERVISI DAN EVALUASI

5.1. Supervisi supervisi diselenggarakan secara terkoordinasi, berkala dan berkelanjutan, untuk memperlancar penyusunan RDK/RDKK serta gerakan-gerakannya mencapai sasaran yang diharapkan. Supervisi dilakukan secara bertingkat, yaitu: 1. Tim supervisi pusat melakukan supervisi ke Provinsi dalam rangka memantau sampai seberapa jauh penyusunan RDK/RDKK dilaksanakan, permasalahan yang ada, serta saran pemecahannya ditingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. 2. Tim supervisi Provinsi melakukan supervisi ke Kabupaten/Kota dan Kecamatan. 3. Tim supervisi Kabupaten/Kota melakukan supervisi ke Kecamatan, Desa dan kelompok tani. 4. Pembinaan gerakan penyusunan RDK/RDKK dilakukan oleh
a. Camat selaku ketua posko IV melakukan pembinaan agar gerakan penyusunan RDK/RDKK diwilayahnya berjalan lancar. b. Anggota posko IV lainnya membina GAPOKTAN yang ada diwilayah kerjanya sesuai Tupoksi masing-masing. c. Penyuluh pertanian membimbing penerapan teknologi usaha tani yang dianjurkan.

Tim supervisi dimasing-masing tingkatan ditetapkan oleh ketua POSKO. 5.2. Evaluasi dan Pelaporan evaluasi dan pelaporan dilaksanakan secara berjenjang untuk mengetahui kemajuan dan permasalahan yang timbul dalam penyusunan serta pelaksanaan gerakan-gerakan RDK dan RDKK sebagai bahan perbaikan perencanaan dimasa yang akan datang

You might also like