You are on page 1of 16

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi dari satu pihak ke pihak lain, atau dari seseorang kepada lawan bicaranya. Tanpa bahasa, manusia tidak mungkin dapat menciptakan hubungan satu sama lainnya, dan untuk terjadinya hubungan baik tersebut diperlukan penguasaan penggunaan bahasa yang baik pula. Dalam bahasa Indonesia, ada empat keterampilan berbahasa yang berhubungan erat, yaitu menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Dari keempat keterampilan berbahasa tersebut, keterampilan berbicara dan menulis sering dianggap sulit karena merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam penelitian ini, peneliti akan memfokuskan pada keterampilan atau kemahiran menulis. Dalam suatu pengertian, Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambanglambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. 1 Menulis merupakan suatu kegiatan yang tidak alami bagi manusia karena diperlukan proses berlatih untuk menghasilkan suatu tulisan. 1 Henry Guntur Tarigan, Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Bandung: Angkasa, 2008), Edisi Revisi, hlm. 22.

2 Sesuatu dapat dikatakan tulisan tidak selalu yang sudah menjadi sebuah produk, seperti puisi, cerpen, novel, naskah drama, dan sebagainya.

Sebuah paragraf juga dapat disebut sebagai tulisan karena telah terdiri dari satu kesatuan kalimat dan memiliki topik tertentu. Dalam bahasa Indonesia, terdapat berbagai jenis paragraf berdasarkan penggolongannya masing-masing. Salah satu jenis paragraf yang ada adalah paragraf narasi. Paragraf narasi dapat dijumpai dalam berbagai jenis tulisan, seperti novel, cerpen, dan biografi. Jenis paragraf ini dipelajari siswa sejak Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Sesuatu yang diceritakan siswa kemudian dituangkan kembali dalam tulisan. Hal tersebut sudah dapat disebut sebagai paragraf narasi. Dalam menghasilkan suatu tulisan, diperlukan kemahiran untuk menggunakan tata bahasa yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia. Salah satu kemahiran tersebut adalah pemahaman, penggunaan dan penulisan kata depan dan awalan secara tepat. Kata depan dan awalan memiliki berbagai jenis yang penggunaan dan penulisannya memiliki kaidah/aturan sesuai EYD. Siswa lebih sering mengenal dan memakai bentuk kata depan di, ke, dan awalan di-, ke-. Pada umumnya, pengenalan dan pemakaian bentuk-bentuk tersebut juga kurang sepenuhnya dikuasai oleh siswa. Berdasarkan pengalaman peneliti saat melakukan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), seringkali siswa keliru bahkan salah dalam memahami, menggunakan, dan menuliskan kata depan dan awalan. Hal ini sering terjadi pada hasil tulisan seseorang, terutama siswa-siswa di sekolah.

3 Kekeliruan tersebut dapat dialami siswa dalam hal pemahaman maupun penulisannya dalam suatu paragraf maupun karangan yang dibuatnya.

Namun, penulisanlah yang seringkali ditemui kekeliruannya dari hasil pengoreksian tugas/tes siswa. Dalam hal pemahaman, terkadang siswa keliru menentukan di, ke tersebut mana yang termasuk kata depan dan awalan. Selanjutnya, dalam hal penulisan siswa cenderung bingung dalam menentukan penulisan mana yang harus dipisah atau disambung dengan kata yang mengikutinya antara kata depan
di, ke dan awalan di-, ke-. Kata depan di, ke yang seharusnya ditulis secafra

terpisah dari kata yang mengikutinya, siswa menuliskannya dengan diserangkaikan denagn kata yang mengikutinya. Sebaliknya, awalan di-, ke- yang seharusnya ditulis serangkaian dengan kata yang mengikutinya, siswa cenderung menuliskan dengan cara dipisahkan dari kata yang mengikuti Kekeliruankekeliruan tersebutlah yang akan didata dan diteliti lebih lanjut dalam penelitian ini. Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk membahasnya dalam skripsi yang berjudul Penguasaan Kata Depan di, ke dan
Awalan di-, ke- dalam Paragraf Narasi Siswa Kelas X Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012 di Madrasah Aliyah Annajah Jakarta.

4 B.

Identifikasi Masalah Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini di antaranya: 1. Tiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam keterampilan menulis, khususnya paragraf narasi. 2. Terdapat banyak jenis kata depan dan awalan yang menyebabkan siswa sulit untuk memahaminya. 3. Kemiripan di, ke menyebabkan siswa sulit untuk menentukan mana yang disebut kata depan atau awalan. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, hal yang menjadi batasan dalam penelitian ini adalah: 1. Pemahaman siswa tentang jenis kata depan dan awalan bahasa Indonesia. 2. Penulisan kata depan di, ke dan awalan di-, ke- dalam paragraf narasi siswa kelas X di MA Annajah yang akan dilihat melalui tugas dalam materi paragraf narasi. D. Perumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana penguasaan siswa terhadap pemahaman dan penulisan kata depan di, ke dan awalan di-, ke- dalam paragraf narasi?

5 E.

Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini di antaranya: 1. Memperoleh informasi yang akurat tentang pemahaman siswa kelas X di Madrasah Aliyah Annajah Jakarta dalam hal kata depan dan awalan. 2. Mengetahui kemahiran siswa kelas X di Madrasah Aliyah Annajah Jakarta menuliskan kata depan di, ke dan awalan di-, ke- dalam paragraf narasi. F. Manfaat Penelitian Selain ingin mencapai tujuan di atas, peneliti berharap agar penelitian yang dilakukan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat penelitian ini di antaranya: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan informasi dan masukan bagi pengembangan kemahiran penulisan kata depan di, ke dan awalan di-, kedalam setiap tulisan, khususnya paragraf narasi. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru Bahasa Indonesia Hasil penelitian ini dapat memberi masukan kepada guru Bahasa Indonesia tentang pentingnya memperhatikan penggunaan kata depan di, ke dan awalan di-, ke- yang tepat saat pengajaran berlangsung.

6 b. Bagi Siswa

Siswa diharapkan mampu untuk tidak keliru lagi dalam penulisan kata depan di, ke dan awalan di-, ke- di setiap tugas-tugas, terutama materi paragraf narasi. c. Bagi peneliti Dapat memotivasi agar peneliti lebih mahir untuk menguasai kata depan
di, ke dan awalan di-, ke- dalam penulisan di setiap tulisan yang dihasilkan.

d. Bagi peneliti lain Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan, rujukan, dan pertimbangan peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian tentang jenis kata depan dan awalan pada kesempatan mendatang. G. Tinjauan Pustaka Kata depan di, ke dan awalan di-, ke- merupakan suatu kajian yang terdapat dalam morfologi. Keduanya digunakan dalam setiap tulisan. Bermacammacam paragraf dalam bahasa Indonesia selalu menggunakan kedua kata depan dan awalan tersebut, misalnya paragraf narasi. Untuk mengetahui perbedaan pengkajian kata depan, awalan dan paragraf narasi tersebut, peneliti menjadikan beberapa sumber sebagai pegangan dalam melaksanakan penelitian ini. Pertama, peneliti melihat skripsi Dewi Prabawati, 106013000293, mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah, 2010 yang berjudul
Penggunaan Kata Depan dalam Karangan Deskripsi (Sebuah Analisis Kesalahan

7
pada Siswa Kelas VII SMP Waskito Tahun Pelajaran 2010/2011). Skripsi tersebut

berbeda dengan skripsi yang peneliti buat. Perbedaannya, Dewi Prabawati membahas keseluruhan jenis kata depan yang terdapat dalam karangan deskripsi

siswa dalam karangan deskripsi serta menggunakan acuan teoretis yang berbeda pula. Kedua, peneliti melihat skripsi Nurul Hidayah, mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang, 2007 yang berjudul Analisis Preposisi dalam Karangan Siswa Kelas IV
SD Negeri Kasin Kota Malang Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi tersebut

membahas tentang ketepatan dan ketidaktepatan penggunaan preposisi atau kata depan dalam karangan siswa SD Negeri Kasin Kota Malang. Nurul Hidayah tidak membatasi jenis karangan yang akan dipakai untuk menganalisis penggunaan preposisi tersebut. Ketiga, penulis melihat skripsi Lisda Oktaviantina, A. 310050138, Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2009 yang berjudul
Pemakaian Prefiks dalam Cerita Pendek di Majalah ANEKA. Skripsi tersebut

menjabarkan hal mengenai pemakaian prefiks atau awalan dalam cerita pendek di majalah Aneka yang mencakup fungsi prefiks, pemaknaan prefiks, dan prefiks yang dominan digunakan dalam cerpen tersebut. Peneliti sendiri membahas tentang penguasaan siswa terhadap pemahaman dan penulisan kata depan dan awalan yang dibatasi hanya di, ke di dalam paragraf, khususnya narasi. Ketiga skripsi di atas, umumnya membahas

8 keseluruhan kata depan dan awalan di berbagai jenis tulisan pula yang berbeda dengan skripsi milik peneliti.

Perbedaan-perbedaan di atas memungkinkan dapat menambah pengetahuan dalam dunia pendidikan, terutama tentang kebahasaan. Oleh karena itu, diharapkan penelitian selanjutnya dapat dilakukan secara lebih mendalam dari sebelumnya. H. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah proses penelitian dan pembahasan hasil penelitian ini, maka peneliti menyusun sistematika penelitian ke dalam lima bagian, yaitu: BAB I PENDAHULUAN Bagian pertama merupakan pendahuluan yang meliputi: latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. BAB II ACUAN TEORETIS Bagian kedua merupakan acuan teoretis yang meliputi: pengertian kata depan, jenis kata depan, kata depan di, ke, pengertian awalan, jenis-jenis awalan, pengertian paragraf, kegunaan paragraf, syarat paragraf yang baik, jenisjenis paragraf, pengertian narasi, jenis-jenis paragraf narasi, ciri-ciri narasi dan langkah-langkah menulis narasi.

You might also like