You are on page 1of 7

INDUSTRI PISAU

PROFIL INDUSTRI
Teddy Kardin Pisau Indonesia (atau biasa disebut T. Kardin Pisau Indonesia) adalah sebuah bengkel pembuat pisau yang namanya sudah tidak asing lagi di dunia perindustrian pisau baik lokal, nasional, maupun internasional. Bengkel ini terletak di Jalan Hegarsari yang berkantor di Jalan Hegarmanah Tengah nomor 46, kelurahan Hegarmanah, kecamatan Cidadap, Kota Bandung. Bengkel pisau ini sudah memulai operasi pembuatan pisau sejak tahun 1992 dengan kapasitas produksi pisau antara 200-300 buah per bulannya. Pisau yang diproduksi antara lain jenis pisau tradisional, pisau berburu, skinner, parang, machetes, pisau lipat, golok, dll.

Alat
Alat yang digunakan dalam proses pembuatan pisau meliputi: gergaji tangan gerinda amplas alat las & gunting mesin pemotong baja bor kayu kikir gerinda duduk mesin poles (buffing) mesin bubut gerinda tangan tungku pengerasan plasma cutter

Mesin bubut dan plasma cutter digunakan apabila jumlah produksi pisau banyak dan membutuhkan bentuk yang seragam.

Bahan
Bahan yang diperlukan dalam pembuatan pisau adalah bahan dasar yaitu baja dan bahan-bahan lain dalam proses pembuatannya. a. Baja Pisau produksi terbuat dari material baja pilihan yang memililki kualitas Internasional khusus untuk pisau, antara lain: baja-O1, baja-D2, baja-440C, baja-ATS-34 dan baja-Damascus. Jenis baja yang dipergunakan akan tertera pada bilah pisau, kecuali baja Damascus yang sudah terlihat dari Pamornya.

Baja standar yang digunakan adalah baja jenis 440C. Baja-baja tersebut sesuai dengan standar AISI (American Iron Standard Institute). Kekerasan baja pisau yang kami produksi setelah di Hardening (diperkeras) 58 - 60 Hrc (Standard Rookwell). Berikut adalah deskripsi bahan baja:

Marina Dianita Agustina Manalu (15308097)

Page 1

INDUSTRI PISAU
01 Tool Steel Merupakan baja unggulan dengan kadar karbon tinggi dan khromium rendah, kekerasan tinggi max 65 Hrc. Mudah berkarat dan memerlukan perawatan yang baik. Komposisi Kimia adalah: C=0.95%; Si=0.25%; Mn=1.10%; Cr=0.55%; V=0.10%; W=0.55%

D2 Tool Steel Merupakan baja unggulan dengan kadar karbon tinggi dan khromium tinggi, kekerasan tinggi max 64 Hrc. Walaupun cukup tahan tapi masih belum bebas karat, tetapi bahan ini sangat digemari pemakai pisau karena kekerasannya tinggi sehingga ketajamannya awet dan mudah diasah bila tumpul. Komposisi Kimia adalah: C=1.55%; Si=0.25%; Mn=0.35%; Cr=11.8%; Mo=0.80%; V=0.95%

440C Stainless Steel Merupakan baja stainless dengan kadar karbon cukup tinggi dan khromium tinggi, kekerasan tinggi max 60 Hrc. Sangat tahan karat, kekerasan cukup baik tetapi bila tumpul untuk mengasahnya sedikit lebih liat dibandingkan pisau dari bahan baja D2. Komposisi Kimia adalah: C=1.05%; Si=0.40%; Mn=0.40%; Cr=17.0%; Mo=0.50%

ATS-34 Stainless Steel Merupakan jenis baja terbaik saat ini, karbon tinggi, khromiumnya tinggi, bebas karat dan kekerasan max 60-61 Hrc. Sangat di rekomendasikan untuk para pembuat pisau, walaupun kalau tumpul masih sedikit liat untuk diasah. Komposisi Kimia adalah: C=1.03%; Si=0.25%; Mn=0.41%; Cr=13.74%; Mo=3.56%; P=0.026%; S=0.001%

Damascus Steel Merupakan jenis baja yang melalui proses penempaan dua lapis Besi dengan Nikel yang berbeda warna kemudian dilipat dan ditempa lagi sampai ratusan lipatan yang membentuk pola sesuai dengan yang diinginkan. Baja ini lebih ditonjolkan pada seni dan pola yang terbentuk pada baja.

Dalam memproduksi arangnya, pemilik toko pisau dibantu oleh sejumlah pengrajin untuk menggarap sejumlah pekerjaan halus, sarjana Seni Rupa ITB untuk mendesain pisau, dan pandai besi asal Palembang untuk membuat perkerasan pisau karena kekerasan bahan memang salah

Marina Dianita Agustina Manalu (15308097)

Page 2

INDUSTRI PISAU
satu ukuran mutu pisau. Pengerasan baja ini sangat penting bagi benda tajam untuk menjamin ketajamannya. Bagian yang tumpul harus lebih lunak karena berfungsi sebagai pengatur.

Proses hardening (perkerasan baja) sederhana yaitu baja yang sudah dipanaskan didinginkan secara tiba-tiba dengan memasukkan ke dalam cairan tertentu.

Ciri khas lain yang hendak dia jadikan unggulan produknya selain desain dan mutu bahan yaitu jenis-jenis pisau berpamor macam yang ada pada bilah keris. Untuk itu ia mengajak kerja sama seorang empu pembuat keris di Solo yang punya pengetahuan tinggi tentang metalurgi untuk menciptakan karakter atau pamor pada pisau buatannya. Pamor seperti itu juga dikenal dalam dunia perpisauan internasional, dengan sebutan Damaskus style. Disebut demikian karena di luar Indonesia teknologi pamor, yakni cara penempaan yang menghasilkan alur-alur pada bilah pisau atau benda tajam lainnya, diterapkan oleh para pembuat benda tajam di Damaskus, Suriah.

b. Kuningan, kayu eboni, resin, tanduk rusa, atau tanduk kerbau untuk gagang pisau.

c. Kain webbing atau kulit sapi untuk sarung pisau.

Bahan bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan: 1. Bahan abrasif untuk membentuk pisau. Yang paling mudah habis yaitu amplas bagi gerinda amplas, kemudian mata gerinda tangan. Amplas yang digunakan berukuran (dari kasar ke halus), amplas nomor 0, 240, 500, dan 1000. Mata gerinda tangan yang digunakan adalah Nippon Resibon dengan bahan carborundum (SiC) dan nomor spesifikasi A24S, sementara roda mesin poles menggunakan jenis roda lunak yang disebut Voleac . 2. Ferri klorida (FeCl2) untuk mengetsa logo dan ukiran. 3. Lem untuk menempel amplas pada gerinda amplas. 4. Oli berkas untuk proses oil quenching. 5. Bahan pemoles langsol untuk mengkilapkan pisau.

Marina Dianita Agustina Manalu (15308097)

Page 3

INDUSTRI PISAU
Mekanisme Pembuatan Pisau
Baja dipotong atau dibor sesuai dengan pola detail pisau yang sudah dibuat. Bakalan pisau itu dikikir atau digerinda sampai halus sebelum memasuki proses hardening. Pengerjaan pernak-pernik pisau seperti takikan, lengkungan, relief, dll. dilakukan pada tahap akhir, termasuk pemberian gagang yang bisa berupa tanduk rusa, besi, kayu hitam (eboni), atau kuningan.

Mengingat produk-produk pisau tersebut hampir sebagian besar garapan tangan, kontrol kualitas (QC) menjadi penting. Hasil kerja yang kurang memenuhi syarat pada setiap prosesnya, dikembalikan ke pengrajin untuk diperbaiki. Oleh karena itu mutu produksi pisau bisa disejajarkan dengan produk-produk luar.

Proses pemboran untuk pemotongan baja dan pembuatan gagang pisau serta lobang pen untuk pengikat gagang pisau.

Proses gurinda tangan untuk pembentukan fisik pisau dan merapikannya

Proses finishing dan penajaman mata pisau, yang merupakan bagian paling penting dalam memunculkan karakter dan nilai dari sebuah pisau.

Proses pembuatan sarung pisau

Marina Dianita Agustina Manalu (15308097)

Page 4

INDUSTRI PISAU
Kesehatan Lingkungan Kerja
Debu Pada pengukuran debu di ruangan kerja dengan menggunakan alat cascade impactor, diketahui bahwa lebih dari separuh (56,9 %) partikel di ruangan kerja berukuran lebih besar dari 9 m. Sementara persentase debu pada ukuran median partikulat terespirasi yaitu 4 m (ACGIH, 1999) adalah sebesar 5,8 %. Sedangkan dari pengukuran debu dengan menggunakan alat Gilian HFS Personal Sampler selama 8 jam kerja, diperoleh konsentrasi debu terespirasi sebesar 3,7 mg/m3. Kondisi Pekerja Jumlah karyawan yang dipekerjakan adalah 40 orang, yang meliputi 27 orang pengrajin yang bekerja di bengkel, serta 13 orang di bagian desain, administrasi, pemasaran, dan transportasi, yang bekerja di kantor. Seluruh pengrajin bekerja pada saat yang sama dan tidak dibagi-bagi dalam shift tertentu, dengan jam kerja sebagai berikut. Hari Waktu kerja Jam kerja / hari 7 jam 5,5 jam 6 jam Jam kerja / minggu 39,5 jam

Senin Kamis 08.00-12.00 13.00-16.00 Jumat Sabtu 08.00-11.30 13.00-15.00 08.00-12.00 13.00-15.00

Umumnya pekerja tidak mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) yang disyaratkan seperti masker, kacamata pelindung, ataupun sarung tangan, meskipun alat-alat tersebut telah disediakan. Mereka berpendapat bahwa alat-alat tersebut membuat gerah dan mengganggu gerak mereka dalam bekerja. Beberapa pekerja menggunakan sapu tangan untuk menutupi hidung mereka dari debu yang dihasilkan dari proses. Tidak ada pakaian kerja khusus. Setelah selesai bekerja, mereka menggunakan tiupan udara dari kompresor untuk melepaskan debu yang menempel di pakaian mereka sebelum pulang. Tidak digunakannya Alat Pelindung Diri, yang telah disediakan, menyebabkan terhirupnya uap dan debu-debu tersebut sehingga masalah kesehatan pun timbul, seperti para pekerja menjadi batuk-

Marina Dianita Agustina Manalu (15308097)

Page 5

INDUSTRI PISAU
batuk dan sesak napas. Maka dari itu, diperlukan adanya sistem ventilasi pembuangan lokal di dalam tempat kerja tersebut sehingga debu-debu yang dihasilkan dapat dialirkan ke tempat yang semestinya dan tidak terhirup oleh para pekerja. Selain itu, dibutuhkan pencerdasan berupa training bagi para pekerja tentang bahaya dari pekerjaan yang mereka lakukan sehingga para pekerja bersedia untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan juga agar mereka terbiasa bekerja dengan menggunakan APD. Secara umum, kondisi kesehatan pekerja terlihat kurang baik. Pengaruh debu di runag kerja terhadap kesehatan pekerja antara lain terlihat dari keluhan gangguan kesehatan dari pekerja, yaitu sering batuk-batuk dan sakit dada. Kondisi Sistem Ventilasi Belum ada Sistem Ventilasi Pembuangan Lokal dalam bentuk apapun di daerah perencanaan. Dengan adanya sistem ventilasi pembuangan lokal dan training, memang dibutuhkan biaya tambahan. Dalam bengkel pisau ini menghasilkan uap berbahaya (dari feri klorida yang digunakan untuk etching) dan debu berbahaya (mulai dari pemotongan, pengerasan, pengoksidasian, hingga penghalusan). Akibat tidak adanya sistem ventilasi pembuangan lokal pada tempat kerja, debu-debu yang dihasilkan tidak dapat keluar dari tempat tersebut, melainkan berputar-putar dan terhisap oleh para pekerja.

Sumber: Handayani, Dyah Asri. 2001. Perencanaan Sistem Ventilasi Pembuangan Lokal untuk Bengkel Pisau Benchmade (Studi Kasus Bengkel Pisau Indonesia T. Kardin Bandung ). Bandung: Departemen Teknik Lingkungan-Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan-Institut Teknologi Bandung http://www.tokopisau.com/ diakses pada tanggal 4 Maret 2011

Marina Dianita Agustina Manalu (15308097)

Page 6

INDUSTRI PISAU

Marina Dianita Agustina Manalu (15308097)

Page 7

You might also like