You are on page 1of 8

Analisis Cross-Section

Oleh: Drs.R.Djoko Sampurno,MM

Analisis Cross-Section


Merupakan Tehnik Analisis untuk memperbandingkan data laporan Keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan atau industri yang sejenis dalam suatu periode tertentu

Manfaat Analisis Cross-Section yaitu : 1. Untuk melihat prestasi perusahaan relatip terhadap industri. 2. Untuk menentukan bonus bagi manajemen perusahaan apabila perusahaan memperoleh untung di atas industri.

Ada beberapa cara untuk mendefinisikan industri,yaitu:


1.

3.

Kesamaan dalam jenis bahan baku yang dipakai atau proses produksi yang dipunyai atau supplier Contoh : Klasifikasi Industri di BEI Kesamaan dari sisi permintaan Pendekatan ini menggunakan produk-produk yang dihasilkan sebagai kriteria pengelompokan industri Kesamaan dalam atribut keuangan Dalam memilih perusahaan yang akan dipakai sebagai perbandingan, analis juga bisa menggabungkan ketiga atribut di atas. Misalkan sebuah perusahaan transportasi dengan aset tidak terlalu besar (misal Rp 5 milyar ), maka perbandingan yang tepat adalah perusahaan trasportasi yang mempunyai aset yang hampir sama besarnya.

Masalah lain yang mungkin timbul dalam analisis perbandingan cross-section,yaitu :


1.

Adanya sebagian perusahaan di Indonesia masih belum go public yang tidak memberikan laporan keuangan ke publik sehingga data perbandingan laporan keuangan akan sulit diperoleh Tidak jelasnya industri yang akan dipakai sebagai perbandingan. Perusahaan yang besar biasanya beroperasi tidak hanya pada satu sektor usaha saja, tetapi melakukan diversifikasi pada beberapa sektor. Misal Konglomerasi Salim Group mempunyai ratusan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sangat beragam.Perusahaan semacam ini akan menerbitkan laporan konsolidasi yang mencakup semua jenis usaha. Laporan konsolidasi kurang relevan dalam analisis perbandingan .

2.

Perhitungan Rata-rata Industri dapat dilakukan beberapa cara :


1. 2. 3.

4.

Menghitung nilai tunggal sebagai perbandingan Menghitung nilai tunggal dengan dispersinya (standar deviasinya) Menghitung nilai untuk percentile tertentu (misal menghitung nilai untuk perusahaan-perusahaanyang mempunyai ukuran 25 % paling kecil) Untuk perhitungan (1) di atas ada beberapa alternatip yang bisa dipakai : (1). Menghitung Rata-rata aritmatika (2) Menghitung rata-rata tertimbang (3) Menggunakan median (4) Menggunakan modus.

Lanjutan Analisis cross-section

 Dalam menggunakan perbandingan antar

industri sejenis , analis mempunyai asumsi yaitu ada perbedaan berarti dalam rasio-rasio keuangan antar industri dan ada perbedaan risiko bisnis antar industri

Contoh kasus analisis cross-section


 Misalkan berikut ini data untuk perusahaan yang bergerak di bidang

industri yang sama


Perusahaan A B C D E F G ROE (%) 16 18 -6 23 35 18 21 Penjualan 4.400.000 9.500.000 4.200.000 4.000.000 3.000.000 4.900.000 3.500.000 Aset 2.400.000 4.500.000 2.700.000 2.400.000 1.800.000 2.600.000 1.800.000

a. Hitunglah median, rata-rata ROE, penjualan dan Aset untuk sektor tersebut ! Rata-rata dihitung dengan tanpa bobot, menggunakan penjualan sebagai pembobotnya, dan menggunakan aset sebagai pembobotnya. b. Jelaskan bagaimana kinerja perusahaan B dibandingkan dengan rata-rata industri ! c. Dari bermacam-macam cara perhitungan rata-rata industri di (a), mana yang lebih baik, Jelaskan !

Sekian sampai ketemu lagi materi berikutnya. Terimakasih

You might also like