You are on page 1of 7

RINGKASAN Formability analysis of extra-deep drawing steel Cap (stamping) yang kompleks saat ini diperlukan untuk industri

otomotif dan yang lainnya. Demikian cap (stamping) sekarang dikembangkan dengan tujuan data, yang diperoleh dari eksperimen kemampuan diprekdisikan. laboratorium bentuk dari Dimana, sehingga lapisan membuat menjadi dari tekanan mampu logam

suatu

pengertian

kemampuan

bentuk lapisan logam adalah cocok untuk kesuksesan kualitas produk cap. Dalam pembentukan sebuah lapisan menjadi bentuk yang spesifik, sejak variabel desain diperbaiki, variabel proses mempunyai akibat yang besar pada keseluruhan kemampuan bentuk yang biasanya diperkirakan selama percobaan die. Bagaimanapun, dalam dasar perusahaan manufaktur, variable proses dioptimalkan untuk mencapai rata-rata produksi maksimum pada harga yang minimum dan oleh karena itu, eksploitasi maksimum dari ductility material secara garis besar bergantung pada sifat-sifat material. Bagaimanapun, karena interaksi yang kompleks dari banyak variabel, yang mana mempengaruhi kemampuan bentuk dari lapisan logam, disana tidak ada parameter utama yang dapat menggambarkan secara umum karakteristik pembentukan material dibawah kondisi yang bervariasi dalam penekanan yang sebenarnya. Meskipun penyeledikan untuk beberapa parameter yang sukar dipahami sampai hari ini, usaha untuk mencarinya tidak pernah berhenti. Saat ini, kemampuan bentuk dari lima lapis aluminum extra deep drawing (EDD) dengan lapisan baja karbon rendah (dengan variasi yang luas dalam ketebalan) sudah dikarakteristikkan. Diagram batas pembentukan (FLDs) sudah ditentukan secara eksperimen dengan eksperimen penyaluran punch-stretching menggunakan desain dan alat-alat membuat

yang sesuai. Kemampuan bentuk, diamati dari FLDs, sudah dikorelasikan parameter dengan mikrostruktur, bentuk ciri-ciri mekanik dan kemampuan seperti koefisien tegangan

hardening (n) dan anisotropy normal (f). Distrubusi tegangan dalam material selama punch-stretching dibawah perbedaan keadaan tegangan yang sudah dipelajari. Dari hasil eksperimen, sudah ditemukan bahwa 4 dari 5 lapisnya mempunyai ukuran butir dan ciri-ciri mekanik yang baik untuk memenuhi kemampuan bentuk yang baik. Kecocokan dari lapisan-lapisan ini untuk aplikasi critical deep-drawing sudah diuji dalam beberapa tingkatan dan range dari tegangan kritis dalam FLD. Hasil ini sudah dikorelasikan dengan baik dengan parameter kemampuan bentuk. Kecenderungan pemakaian selama drawing diduga menjadi tinggi untuk satu lapis karena anistropi planarnya tinggi. Tingkatan FLD bertambah secara signifikan dengan ketebalan lapisan. Akibat dari n dan f pada karakteristik distrubusi tegangan sudah dianalisa.

RINGKASAN A Study on the Progressive Die Development of Sheet Metal Forming Part Die saat ini dengan tahapan bertingkat menunjukkan sebuah seri dari pengerjaan lapisan logam pada 2 atau lebih tahapan setiap langkah penekanan untuk memproduksi suatu bagian sebagai potongan material bergerak melalui terowongan die dengan front dan back gage. Pengerjaan tekan untuk mengoptimalkan desain die dan pembuatannya menjadi tujuan industri oleh kepingan layout proses dengan tahapan bertingkat. Kami menggunakan bagian produksi yang presisi dalam garis produksi industri. Oleh karena itu, pelajaran ini membutuhkan semua data alat tekan, pengalaman lapangan kita, instruksi teoritis dan mesin yang sangat presisi serta keahlian dalam pengoperasian dan aplikasi. Proses tambahan dari pengerjaan ini adalah analisa dengan DEFORM berhubungan dengan parameter simulasi FEM dari material SPCC. Bagian-bagian produksi memerlukan beberapa proses semacam die drawing, piercing, blanking, notching, dll yang ditunjukkan dengan suatu rata-rata produksi yang tinggi dalam berikutnya. Untuk melindungi kerusakan hasil proses, optimisasi dari tiap-tiap proses baik itu desain layout, desain die, pembuatan die, percobaan dll sangat diperlukan. Berhubungan dengan hal tersebut dari proses pengembangan die, hal ini diperlukan agar teori dan latihan dari proses pekerjaan logam

dan fenomenanya, struktur die, kondisi permesinan untuk pembuatan die, material die, perlakuan panas dari komponen die, pengolahan tahu-bagaimana dan demikian seterusnya. Dalam jurnal ini,mereka mendesain dan menganalisa komponen die sampai menyelesaikan bagian atas yang relevan juga disimulasikan setiap proses layout dari tahapan yang bertingkattingkat dengan DEFORM. Secara istimewa hasil percobaan dan analisinya menjadi keutamaan pelajaran ini dengan sistem PDDC (kemajuan desain die dengan komputer).

Gambar dan rumus berdasarkan tabel urutan nomor-5.

Diketahui : Material : 1,0338 (st 14) dengan tensile strength Rm = 350 N/mm2 Steel : p = 2,5 N/mm2 Ketebalan sheet (s) = 5 mm d1 = 150 mm d2 = 200 mm h = 75 mm f = 30 mm Ditanya : a. Gaya Punch yang diperlukan ? b. Gaya Blank Holder yang diperlukan ? Jawaban : Blank Diameter D = = = 297,49 mm

Dikarenakan terdapat 2 perbedaan bentuk maka dilakukan 2 kali proses drawing. Draw ratio (d1 dan d2 disini merupakan urutan diameter yang pertama kali diproses) First drawing : = 1,49

Untuk draw ratio pada drawing yang pertama sudah memenuhi syarat yaitu kurang dari 2 atau 1 < 2

Second drawing :

1.33

Untuk draw ratio pada drawing yang kedua juga sudah memenuhi syarat yaitu kurang dari 2 atau 1 < 2 Gaya Punch yang diperlukan

Dimana : d1 = diameter punch (mm) s = ketebalan sheet (mm) Rm = material tensile strength (N/mm2) = draw ratio sebenarnya = draw ratio maksimum Untuk first drawing :

= .(200 + 5).5.350.1,2. Untuk second drawing :

= 659,25 kN

= .(150 + 5).5.350.1,2.

= 340,86 kN

Gaya Blank Holder yang diperlukan

Untuk first drawing :

Untuk second drawing :

TUGAS TEKNIK PEMBENTUKAN

Oleh : Fathur Rokhman Hidayat (0410620039)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG 2008

You might also like