You are on page 1of 46

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, semua siswa memiliki potensi untuk mencapai kompetensi yang maksimal dalam belajar. Kemampuan siswa menyerap informasi dalam konteks belajar memilik perbedaan jika dikaitkan dengan intensitas keterlibatannya dalam belajar secara individual. Semakin tinggi intensitas keterlibatan siswa dalam belajar, semakin tinggi pula peluang bagi siswa untuk mencapai dipelajarainya. Menurut Nurhadi (2005 : 97) kegiatan belajar mengajar berbasis kontekstual merupakan bentuk pembelajaran yang memadukan secara sistematis kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dengan di luar kelas dalam wujud penyediaan beragam pengalaman belajar untuk semua siswa. Bersesuaian dengan pendapat ini, Muhsetyo (2004 : 5.40) mengemukakan bahwa keberlangsungan siswa kegiatan aktif belajar dalam mengajar membangun ditandai dengan atau keterlibatan kelas. Bertolak dari pandangan para pakar di atas, berarti kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau pemahamannya. Guru semestinya hanya lebih berperan sebagai mitivator, fasilitator, dan konselor bagi siswa dalam membangun pengetahuan atau pemahamannya terhadap materi pelajaran. Dengan ungkapan lain bahwa tanggung jawab belajar harus tetap berada pada diri siswa, dan guru hanya bertanggung jawab untuk menciptakan kondisi yang mendorong perkasa, motivasi, dan tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat. secara gagasan kompetensi yang maksimal dari apa yang

pengetahuannya, dan pelaksanaannya dapat terjadi di dalam kelas atau di luar

Pada hakikatnya, siswa memiliki perbedaan satu sama lain. Siswa berbeda dalam minat, kemampuan, kesenangan, pengalaman, dan cara belajar. Misalnya ada siswa yang lebih mudah memahamai materi pelajaran melalui dengar baca tulis, dan ada pula siswa lain mungkin lebih mudah memahami melalui melihat (visual) dan mendemonstrasikan atau dengan cara kinestetika (gerak). Dengan demikian, kegiatan pembelajaran, organisasi kelas, bahan ajar, waktu belajar, sarana atau sumber belajar, dan cara mengajar serta penilaian perlu beragam sesuai karakteristik siswa. Wahyudin (2001 : 3.14) mengatakan dalam mengelola kegiatan belajar mengajar perlu menempatkan siswa sebagai subjek belajar, bukan sebagai objek.

Artinya dalam Kegiatan belajar mengajarguru memperhatikan bakat, minat, kemampuan, cara dan strategi belajar, motivasi belajar, dan latar belakang sosial sekolah. Pengelolaan kegiatan belajar mengajar di kelas VI SD Negeri 112268 Gunung Lonceng Labuhan Batu belum berhasil meningkatkan hasil belajar siswa, terutama pada pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Ketuntasan belajar siswa baik secara individual maupun klasik belum tercapai. Dalam beberapa kali ulangan setelah pelaksanaan pembelajaran, rata-rata kemampuan siswa masih sangat rendah. Pada pembelajaran Matematika, hanya 7 orang dari 30 orang siswa kelas VI yang berhasil mencapai nilai 70 ke atas. Malah masih terdapat ada 10 orang siswa yang hanya mampu memperoleh nilai di bawah 60. Hasil ujian yang hampir sama, ditemukan pula pada ulangan mata pelajaran Bahasa Indonesia, yakni hanya 4 orang siswa yang berhasil memperoleh nila 70 ke atas dan masih terdapat 6 orang siswa yang hanya mampu memperoleh nilai di bawah 60. Hasil ulangan di atas mengisyaratkan bahwa siswa belum mampu secara optimal menguasai materi pembelajaran yang diujikan. Jika dikaitkan

dengan kriteria ketuntasan penguasaan materi pembelajaran, tentu perolehan nilai siswa tersebut belum mencerminkan tercapainya ketuntasan belajar baik secara klasik maupun individual. Rendahnya daya serap siswa terhadap materi pelajaran merupakan akibat dari rendahnya partisipasi siswa dalam belajar. Siswa lebih banyak pasif mendengarkan penjelasan guru. Interaksi belajar mengajar di dalam kelas tidak maksimal. Apabila guru mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran, hanya sebagian kecil siswa yang mampu menjawab pertanyaan guru dengan tepat. Penyebab rendahnya partisipasi siswa dalam belajar yang berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa pada mata Matematika dan Bahasa Indonesia ialah, 1. Kegiatan belajar mengajar yang belum optimal 2. Pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang belum bervariasi. 3. Alat peraga belum dimanfaatkan. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kedua mata pelajaran tersebut, perlu dilakukan perbaikan pengelolaan kegiatan belajar mengajar. Perbaikankegiatan belajar mengajar yang dimaksud dilakukan dengan menerapkan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan teknik yang bervariasi. Pendekatan kontekstual dengan teknik pembelajaran yang bervariasi diperkirakan dapat meningkatkan motivasi dan interaksi siswa dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga pada gilirannya dapat pula meningkatkan hasil belajar siswa.

Implementasi pendekatan kontekstual dalam pembelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia di kelas VI SD dalam penelitian ini, diwujudkan melalui penerapan teknik pembelajaran inkuiri yang dipadukan dengan pemanfaatan alat peraga sebagai sarana komunikasi dalam pembelajaran. Teknik inkuiri merupakan salah satu aspek dalam pembelajaran yang berbasis kontekstual.

Teknik inkuiri merupakan salah satu aspek dalam pembelajaran yang berbasis kontekstual. Menurut Nurhadi (2005 : 112), teknik inkuiri dalam pembelajaran yang berbasis kontekstual dapat mengasah kemampuan berpikir kritis, sistematis, kreatif, dan inovatif yang sangat dibutuhkan dalam peningkatan kompetensi belajar siswa. Dengan demikian, perbaikan pembelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia di kelas VI SD ini dilakukan dengan mengimplementasikan pendekatan kontekstual melalui penerapan teknik inkuiri untuk meningkatkan interaksi dan hasil belajar siswa. Perbaikan pembelajaran menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamat, (observasi), dan refleksi, masing-masing 3 siklus untuk setiap mata pelajaran. B. Tujuan Perbaikan Perbaikan pelajaran ini bertujuan untuk,
1. Meningkatkan

kualitas

pelaksanaan

kegiatan

belajar

mengajar

Matematika dan Bahasa Indonesia dengan menerapkan strategi belajar inkuiri. 2. meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia dengan menerapkan strategi belajar inkuiri. C. Proses Penulisan Laporan Laporan ini disusun berdasarkan catatan hasil pengamatan pada setiap siklus pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia di kelas VI Negeri 112268 Gunung lonceng. Laporan ini terdiri atas : Bab I Pendahuluan; Bab II Perencanaan Perbaikan Pembelajaran; Bab III Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran; Bab IV Hasil yang Diperoleh; dan Bab V Kesimpulan dan Saran Tindak Lanjut. Disamping itu, pada bagian akhir disertai dengan lampiran-lampiran..

BAB II PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN A. Identifikasi Masalah Kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia di kelas VI SD Negeri 112268 Gunung Lonceng Labuhan Batu, belum berhasil meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Ketuntasan belajar siswa baik secara individual maupun klasik belum tercapai. Dalam beberapa kali ulangan setelah pelaksanaaan pembelajaran, rata-rata rata-rata kemampuan siswa masih sangat rendah. Pada pembelajaran Matematika, hanya 7 orang dari 30 orang siswa kelas VI yang berhasil mencapai nilai 70 ke atas. Malah masih terdapat ada 10 orang siswa yang hanya mampu memperoleh nilai di bawah 60. Hasil ujian yang hampir sama, ditemukan pula pada ulangan mata pelajaran Bahasa Indonesia, yakni hanya 4 orang siswa yang berhasil memperoleh nila 70 ke atas dan masih terdapat 6 orang siswa yang hanya mampu memperoleh nilai di bawah 60. Perolehan nilai yang kurang menggembirakan ini dapat dinilai sebagai bukti empiric bahwa kegiatan belajar siswa pada kedua mata pelajaran tersebut belum optimal. Kegiatan belajar mengajar yang dikembangkan belum menerapkan pendekatan kontekstual dengan berbagai teknik pembelajaran yang menyenangkan. Teknik pembelajaran yang dikembangkan justru terfokus pada dominasi guru. Guru lebih banyak ceramah dalam menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan bahan ajar yang terdapat pada buku teks atau LKS. Ada kesan bahwa kegiatan belajar mengajar yang dikembangkan guru hanya sekedar kegiatan rutin yang harus dilaksanakan karena tuntutan kewajiban. Belum terlihat upaya guru melakukan inovasi dalam pembelajaran dengan

mengimplementasikan pendekatan kontekstual dabn menerapkan teknik pembelajaran yang mendorong siswa membangun pengetahuan dan pemahamannya sendiri melalui interaksi dalam pembelajaran. Berdasarkan pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang demikian, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan, yaitu : 1. Kegiatan belajar membosankan bagi siswa. 2. Interaksi siswa dalam kegiatan belajar mengajar

3. Frekwensi latihan mengerjakan soal rendah 4. Penjelasan materi terlalu abstrak 5. Contoh ilustrasi dalam menjelaskan materi kurang bervariasi 6. Penguasaan siswa terhadap materi pelajaran rendah. B. Analisi dan Rumusan Masalah Penyebab timbulnya permasalahan di atas, terkait dengan pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang belum optimal. Rendahnya interaksi siswa dalam kegiatan belajar mengajar terjadi karena pendekatan dan teknik pembelajaran yang dikembangkan guru masih bersifat konvensional, masih terfokus pada dominasi guru. Guru lebih banyak mengandalkan ceramah dalam menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan bahan ajar yang terdapat pada buku teks atau LKS. Kondisi yang dikemukakan di atas, menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar selama ini dikembangkan belum berbasis kompetensi dan belum menerapkan pendekatan kontekstual dengan berbagai teknik pembelajaran yang menyenangkan; yang mampu meningkatkan minat,

motivasi, inisiatif, kreativitas, dan kerja sama siswa dalam melakukan kegiatan belajar. Rendahnya penguasaan siswa terhadap materi pelajaran merupakan akibat dari rendahnya partisipasi siswa dalam belajar. Dengan demikian, hasil belajar siswa yang rendah dalam mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia, disebabkan, 1. Kegiatan belajar mengajar yang belum optimal 2. Penyajian materi pelajaran tidak berbasi pendekatan kontekstual. 3. Alat peraga belum dimanfaatkan. Bertolak dari uraian di atas, perlu dilakukan perbaikan pembelajaran dengan mengimplementasikan strategi pembelajaran yang menarik untuk mendorong dan Bahasa siswa membangun ini, pengetahuan dan pemahamannya. strategi Implementasi pendekatan kontekstual dalam perbaikan pelajaran Matematika Indonesia diwujudkan melalui penerapan pembelajaran inkuiri yang dipadukan dengan pemanfaatan alat peraga. Dengan demikian, rumusan masalah perbaikan pembelajaran ini adalah : 1. Apakah interaksi siswa dalam kegiatan belajar matematika dan bahasa Indonesia dapat ditingkatkan dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuri? 2. Apakah hasil belajar siswa pada pembelajaran maematika an bahasa Indonesia dapat ditingkatkan dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri?

C. Rencana Perbaikan Pembelajaran Perbaikan pembelajaran dilakukan sebanyak 6 siklus,yang terdiri atas 3 siklus perbaikan pembelajaran matematika dan bahasa Indonesia. Rencana tindakan perbaikan pembelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia setiap siklus adalah sebagai berikut. 1. Merancang scenario rencana perbaikan pembelajaran setiap siklus.

2. Menyiapkan LKS yang menarik. 3. Mempersiapkan sarana dan sumber belajar. 4. Mempersiapkan alat evakuasi. 5. Menyiapkan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran setiap siklus. 6. Mengadakan simulasi dan diskusi dengan teman sejawat untuk mengukur kelayakan rencana tindakan.
7. Menata ruang belajar untuk menyesuaikan materi pelajaran dengan

penerapan strategi pembelajaran inkuiri. 8. Menjelaskan materi sesuai dengan scenario yang ada pada RPP setiap siklus. 9. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk motivasi dan menggali pengetahuan awal siswa. 10. Mencatat kesimpulan-kesimpulan hasil diskusi
11. Memberi rangsangan kepada siswa untuk bertanya dan memberi

tanggapan 12. Member tugas atau latihan pengayaan Tindakan pelaksanaan perbaikan pembelajaran mengikuti alur di bawah ini.

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran dilakukan di kelas VI SD Negeri 112268 Gunung Lonceng, Kabupaten Labuhan Batu. Jadwal tindakan perbaikan dimulai tanggal 22 Oktober sampai dengan 7 November 2008. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk setiap sikus di bawah ini. No. 1. 2. Mata Pelajaran Matematika Bahasa Indonesia Siklus 1 23 10 2011 24 10 2011 Siklus 2 26 10 2011 27 10 2011 Siklus 3 6 11 2011 7 11 - 2011

B. Prosedur Pelaksanaan Perbaikan Prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia diuraikan sebagai berikut : Mata Pelajaran Matematika

Siklus pertama 1. Membuat rencana perbaikan pembelajaran 2. Mempersiapkan bahan ajar, alat evaluasi, dan lembar observasi. 3. Mempersiapkan lembar kerja siswa 4. Menentukan pendekatan dan teknik pembelajaran yang akan dipakai diterapkan. 5. Melaksanakan perbaikan pembelajaran di dalam kelas

6. Dengan bantuan teman sejawat, mengamati (mengeobsrvasi) proses pembelajaran, tujuan observasi ini adalah untuk melihat kekurangankekurangan pada selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi juga dilakukan oleh supervisor untuk memberikan saran-saran dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran. 7. Mempelajari hasil observasi teman sejawat, suasana belajar merupakan fokus perbaikan pada siklus ini untk diperbaiki pada siklus berikutnya. 8. Menerima saran-saran dari supervisor untuk perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya. Siklus kedua 1. Menyusun RPP siklus 2 berdasarkan hasil pengamatan siklus 1 2. Mempersiapkan bahan ajar, alat peraga, alat evaluasi. Dan lembar observasi. 3. Mempersiapkan lembar kerja siswa 4. Mendiskusikan pendekatan dan teknik pembelajaran yang akan ditetapkan. 5. Melaksanakan perbaikan pembelajaran di dalam kelas
6. Dengan bantuan teman sejawat, mengamati (mengeobsrvasi) proses

pembelajaran Tujuan observasi ini adalah untuk melihat kekurangan-kekurangan pada selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi juga dilakukan oleh supervisor untuk memberikan saran-saran dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran. 7. Mempelajari hasil observasi teman sejawat, suasana belajar merupakan fokus perbaikan pada siklus ini untk diperbaiki pada siklus berikutnya. 8. Menerima saran-saran dari supervisor untuk perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya. Siklus ketiga 1. Memperbaiki RPP siklus ke 3 berdasarkan pengamatan pada siklus kedua 2. Mempersiapkan bahan ajar, alat peraga, alat evaluasi, dan lembar observasi.

3. Mempersiapkan lembar kerja siswa 4. Menentukan pendekatan dan teknik pembelajaran yang akan dipakai diterapkan. 5. Melaksanakan perbaikan pembelajaran di dalam kelas
6. Dengan bantuan teman sejawat, mengamati (mengeobsrvasi) proses

pembelajaran Tujuan observasi ini adalah untuk melihat kekurangan-kekurangan pada selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi juga dilakukan oleh supervisor untuk memberikan saran-saran dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran 7. Memperbaiki hasil observasi teman sejawat. Pada siklus ini di samping memperbaiki interaksi belajar, pemahaman siswa juga merupakan fokus perhatian penulis dan sekaligus perbaikinya pada siklus berikutnya.

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Siklus pertama 1. Membuat rencana perbaikan pembelajaran 2. Mempersiapkan bahan ajar, alat peraga, alat evaluasi, dan lembar observasi. 3. Mempersiapkan lembar kerja siswa 4. Menentukan pendekatan dan teknik pembelajaran yang akan dipakai diterapkan 5. Melaksanakan perbaikan pembelajaran di dalam kelas 6. Dengan bantuan teman sejawat, mengamati (mengeobsrvasi) proses pembelajaran

Tujuan observasi ini adalah untuk melihat kekurangan-kekurangan pada selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi juga dilakukan oleh supervisor untuk memberikan saran-saran dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran 7. Mempelajari hasil observasi teman sejawat. Pada siklus ini di samping memperbaiki interaksi belajar, pemahaman siswa juga merupakan fokus perhatian penulis dan sekaligus perbaikinya pada siklus berikutnya. 8. Menerima saran-saran dari supervaisor untuk pebaikan pembelajaran pada siklus berikutnya. Siklus kedua 1. Memperbaiki RPP siklus 2 berdasarkan pengamatan pada siklus 1. 2. Mempersiapkan bahan ajar, alat peraga, alat evaluasi, dan lembar observasi. 3. Mempersiapkan lembar kerja siswa 4. Menentukan pendekatan dan teknik pembelajaran yang akan dipakai diterapkan 5. Melaksanakan perbaikan pembelajaran di dalam kelas
6. Dengan bantuan teman sejawat, mengamati (mengeobsrvasi) proses

pembelajaran Tujuan observasi ini adalah untuk melihat kekurangan-kekurangan pada selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi juga dilakukan oleh supervisor untuk memberikan saran-saran dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran. 7. Mempelajari hasil observasi teman sejawat. Pada siklus ini di samping memperbaiki interaksi belajar, pemahaman siswa juga merupakan fokus perhatian penulis dan sekaligus perbaikinya pada siklus berikutnya. 8. Menerima saran-saran dari supervaisor untuk pebaikan pembelajaran pada siklus berikutnya. Siklus ketiga 1. Memperbaiki RPP siklus ke 3 berdasarkan pengamatan pada siklus kedua

2. Mempersiapkan bahan ajar, alat peraga, alat evaluasi, dan lembar observasi. 3. Mempersiapkan lembar kerja siswa 4. Menentukan pendekatan dan teknik pembelajaran yang akan dipakai diterapkan. 5. Melaksanakan perbaikan pembelajaran di dalam kelas 6. Dengan bantuan teman sejawat, mengamati (mengeobsrvasi) proses pembelajaran Tujuan observasi ini adalah untuk melihat kekurangan-kekurangan pada selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi juga dilakukan oleh supervisor untuk memberikan saran-saran dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran 7. Memperbaiki hasil observasi teman sejawat. Pada siklus ini di samping memperbaiki interaksi belajar, pemahaman siswa juga merupakan fokus perhatian penulis dan sekaligus perbaikinya pada siklus berikutnya. 8. Menerima saran-saran dari supervaisor untuk pebaikan pembelajaran pada siklus berikutnya.

C. Hal-hal Yang Unik Pada awalnya banyak siswa terlihat berbisik-bisik karena kehadiran dua orang yang belum mereka kenal yang mengiringi guru mereka. Kehadiran kedua pengamat, supervisor dan teman sejawat terutama pada siklus pertama membuat siswa sedikit terheran-heran dan ada kesan suasana kelas yang tegang. Tetapi setelah penulis memberitahukan keberadaan kedua pengamat, keheranan dan ketegangan siswa dapat berkurang. Di samping itu, perubahan suasana belajar, membuat sebagian siswa masih bingung. Hal itu dapat terlihat pada wajah mereka dan dialog (pembicaraanZ) di antara mereka.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengolahan Data Berdasarkan pengolahan data perbaikan pembelajarn Matematika dan Bahasa Indonesia diperoleh hasil pembelajaran yang meningkat mulai dari siklus pertama hingga siklus ketiga. Berikut ini ditampilkan rekapitulasi ratarata hasil belajar siswa pada perbaikan pembelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia.

1. Hasil Pembelajaran Matematika Siklus 1 Perolehan Nilai 70 ke atas 60 - 69 59 ke bawah Jumlah Jumlah Siswa 7 12 11 30 60, 16 Nilai Rata-rata

Pada tabel di atas tampak bahwa sebanyak 7 orang siswa memperoleh nilai 70 ke atas, 12 orang memperoleh nilai 60 dan masih terdapat11 orang hanya mampu memperoleh nilai di bawah 60. Nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah sebesar 60,16. Siklus 2 perolehan Nilai 70 ke atas 60 59 59 ke bawah Jumlah Jumlah Siswa 13 17 30 67, 16 Nilai Rata-rata

Pada tabel siklus 2 di atas, diperoleh peningkatan jumlah siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas yaitu sebanyak 13 orang dan yang memperoleh nilai 60 sebanyak 17 orang. Terlihat pula bahwa tidak satu orang pun siswa yang memperoleh nilai di bawah 60.

Nilai rata-rata hasil belajar siswa telah meningkat dari siklus pertama yaitu menjadi 67, 16. Perolehan nilai siswa pada siklus ketiga tampak jiga semakin meningkat, seperti yang dilihat di bawah ini. Siklus 3 perolehan Nilai 70 ke atas 60 59 ke bawah Jumlah Jumlah Siswa 24 6 30 73, 66 Nilai Rata-rata

Pada tabel siklus 3 di atas, tampak bahwa nilai rata-rata hasil ulangan siswa telah mencapai 73, 66. Jumlah siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas semakin meningkat secara signifikan yakni sebanyak 24 orang terdiri atas 13 orang memperoleh nilai 70 75 dan 11 orang memperoleh nilai 80 ke atas. Hanya 6 orang dari 30 orang siswa yang memperoleh nilai 60 65 dan tidak ada siswa yang memperoleh nilai di bawah 60. Peningkatan rata rata hasil belajar Matematika setiap siklus perbaikan pembelajaran yang telah ditampilkan di atas dapat digambarkan pada diagram berikut.

80 75 70 65 60 55 50

73,66 67,16 60,16

Siklus

2. Hasil Pembelajaran Bahasa Indonesia Hasil belajar siswa pada perbaikan pembelajaran bahasa Indonesia ditampilkan secara berurut per siklus di bawah ini. Siklus 1 Perolehan Nilai 70 ke atas 60 - 69 59 ke bawah Jumlah Jumlah Siswa 4 20 6 30 61, 16 Nilai Rata-rata

Pada tabel di atas tampak bahwa sebanyak 4 orang siswa memperoleh nilai 70 ke atas, 20 orang mampu memperoleh nilai 60 69, dan masih terdapat 6 orang siswa yang hanya mampu memperoleh nilai di bawah 60. Nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 61, 16.

Siklus 2

Perolehan Nilai 70 ke atas 60 - 69 59 ke bawah Jumlah

Jumlah Siswa 18 12 30

Nilai Rata-rata

68, 83

Pada tabel siklus 2 di atas, diperoleh peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa, yaitu menjadi 68, 83. Jumlah siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas bertambah menjadi 18 orang, yaitu sebanyak 16 orang memperoleh 70 75 dan 2 orang memperoleh nilai 80. Di samping itu, siswa yang memperoleh nilai 60 69 berjumlah 12 orang. Namun, tidak satu orang pun siswa yang memperoleh nilai di bawah 60. Perolehan nilai perbaikan pembelajaran bahasa Indonesia siklus ketiga tampaknya semakin baik (meningkat), seperti yang tampak pada tabel di bawah ini.

Siklus 3

Perolehan Nilai 70 ke atas 60 - 90 59 ke bawah Jumlah

Jumlah Siswa 27 3 30

Nilai Rata-rata

75, 53

Pada tabel siklus 3 di atas, tampak bahwa nilai rata-rata yang diperoleh meningkat signifikan menjadi 75, 33. Demikian pula jumlah siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas sebanyak 27 orang, yang terdiri atas 15 orang memperoleh nilai 70 75 dan 12 orang memperoleh nilai 80 ke ataa. Namun masih ada 3 orang yang memperoleh nilai 60 65. Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia per siklus yang telah ditampilkan di atas, dapat digambarkan pada diagram berikut.

80 75 70 65 60 55 50

75,33

68,83 61,16

Siklus

B. Deskripsi Temuan dan Refleksi

Temuan penelitian menunjukkan bahwa, hasil belajar yang dicapai siswa pada setiap siklus perbaikan pembelajaran kedua mata pelajaran telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada perbaikan pembelajaran Matematika, nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus pertama hingga siklus ketiga.

Pada siklus pertama, nilai arata-rata hasil belajar siswa mencapai 60, 16 tetapi pada siklus kedua sudah mencapai 67, 16 dan pada siklus ketiga semakin meningkat lagi menjadi 73, 66. Pada perbaikan pembelajaran Matematika siklus pertama, guru menjelaskan materi yang ditindaklanjuti dengan memberikan soal-soal latihan dengan menerapkan metode ceramah dan penugasan. Keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sangat rendah. Kegiatan pembelajaran terfokus pada guru, sehinga siswa hanya menjadi pendengar budiman. Hal ini terjadi karena dalam menjelaskan materi pelajaran guru belum memanfaatkan alat peraga dan metode belajar mengajar yang digunakan pun masih sangat terbatas yakni metode ceramah dan penugasan. Kelemahan yang ditemukan pada siklus pertama, dicoba diperbaiki pada pembelajaran siklus kedua. Pada siklus kedua alat peraga sudah dimanfaatkan. Dalam kegiatan belajar mengajar sudah diimplementasikan pendekatan kontekstual melalui penggunaan teknik pembelajaran inkuiri. Siswa terlihat aktif mengikuti pembelajaran. Interaksi antara siswa dengan guru serta siswa dengan siswa terlihat meningkat pula. Walaupun penguasaan siswa terhadap materi pelajaran pada siklus kedua sudah ada peningkatan dari siklus pertama, tetapi perbaikan pelajaran masih terus dilakukan pada siklus ketiga. Pada perbaikan pembelajaran siklus ketiga, ternyata peningkatan hasil belajar siswa semakin signifikan. Hal ini terjadi, karena ternyata interaksi antarsiswa dalam pembelajaran semakin tinggi intensitasnya.

Hasil pembelajaran yang tidak jauh berbeda dengan pembelajaran Matematika, juga ditemukan pada perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus pertama baru mencapai 61, 16, tetapi pada siklus kedua ini nilai rata-rata yang dicapai siswa meningkat menjadi 68, 83, dan pada perbaikan pembelajaran siklus ketiga semakin meningkat menjadi 75, 33. Peningkatan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada setiap siklus perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia juga disebabkan oleh pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang semakin baik dengan mengimplementasikan pendekatan kontekstual melalui teknik pembelajaran inkuiri. Berdasarkan hasil refleksi pada perbaikan pembelajaran siklus pertama, siswa belum terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran karena pengelolaan kegiatan belajar mengajar belum mengimplementasikan pendekatan kontekstual. Bahkan alat peraga belum sama sekali digunakan. Guru masih dominan menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan materi pelajaran. Siswa masih lebih banyak pasif mendengarkan penjelasan guru.

mengimplementasikan pendekatan kontekstual melalui teknik pembelajaran inkuiri. Perubahan pengelolaan pembelajaran yang demikian ternyata berdampak positif pada peningkatan hasil belajar siswa. Hanya saja, pada siklus kedua ini masih terdapat kelemahan yakni guru masih kurang banyak memberikan ilustrasi untuk memperjelas materi pembelajaran. Kelemahan lain yang ditemukan ialah penggunaan alat peraga yang kurang menarik. Namun, kelemahan yang ditemukan pada siklus kedua, telah dapat diperbaiki pada siklus ketiga. Guru telah berupaya memberikan ilustrasi-ilustrasi yang bervariasi dan menarik sehingga memudahkan siswa untuk memahami konsep yang dijelaskan. Di samping itu, alat peraga yang digunakan pun cukup

menarik perhatian siswa sehingga mereka lebih berkonsentrasi dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru. C. Pembahasan Temuan Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia dipengaruhi oleh penerapan pendekatan kontekstual melalui teknik inkuiri. Pengembangan pembelajaran melalaui teknik inkuiri dalam pembelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia telah berhasil menciptakan suasana belajar mengajar yang dinamis dan kompetetif. Keberhasilan siswa meningkatkan hasil belajarnya dipengaruhi oleh semakin terciptanya suasana yang kondusif bagi berkembangnya motivasi belajar siswa. Siswa terdorong membangun pengetahuan dan pemahaman sendiri berdasarkan pengalaman langsung melakukan kegiatan mengobservasi, mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan mnginterprestasikan konsep-konsep materi pembelajaran. Menurut Nurhadi (2005 : 73), belajar pada hakikatnya adalah suatu proses membangun makna atau pemahaman terhadap informasi dan pengalaman.proses membangun makna tersebut semestinya dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau bersama orang lain.proses itu disaring dengan persepsi,pikiran(pengetahuan awal),dan perasaan siswa.Belajar bukanlah proses menyerap pengetahuan yang sudah jadi bentukan guru.pendapat ini mengisyaratkan bahwa mengajar merupakan kegiatan guru untuk membangun pengetahuan dan pemahaman siswa.Kegiatan tersebut semestinya harus diwujudkan melalui penciptaan iklim belajar yang kondusif bagi siswa untuk mampu secara aktif dan kreatif membangun pengetahuan pemahamannya.Artinya,harus diingat bahwa belajar adalah kegiatan aktif siswa dalam membangun pengetahuan dan pemahamannya.Oleh karena itu,guru harus selalu menempatkan pembangunan pemahaman itu sebagai tanggung jawab siswa itu sendiri,bukan guru. Pandangan yang demikian bersesuaian dengan pendapat Wahyudin(2002:4.12) yang mengatakan bahwa prestasi belajar siswa dalam pembelajaran akan meningkat manakala tercipta

suasana kondusif bagi berkembangnya motivasi belajar siswa.Disamping itu,siswa dapat didorong untuk berpatisipasi secara aktif dalam membangun pengetahuannya sendiri.Dengan demikian,terjadi peningkatan penguasaan siswa terhadap materi yang dipelajari. Pengimplementasian pendekatan kontekstual melalui penerapan teknik inkuiri dalam pembelajaran Matematika dan bahasa Indonesia pada penelitian ini telah berhasil menciptakan suasana belajar mengajar ini yang ternyata sistematis,kritis,kreatif,dan kreatif,dan interaktif.Temuan

bersesuaian dengan pendapat Samsudin(2003:45) yang mengatakan bahwa kelas belajar yang dikelola melalui teknik inkuiri dapat meningkatkan suasana belajar yang kreatif,kritis,sistematis,dan interaktif.Dengan demikian,untuk menerapkan teknik pembelajaran inkuiri terutama dalam pembelajaran Matematika dan bahasa Indonesia dituntut kecermatan dan kreatifitas guru terutama dalam memilih bahan ajar yang tepat dan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan Berdasarkan temuan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada uraian terdahulu,dapat dirumuskan beberapa kesimpulan berikut. 1. Penerapan strategi pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran Matematika dan bahasa Indonesia telah berhasil meningatkan suasana belajar yang kreatif,kritis,sistematis,dan interaktif,sehingga penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang meningkat. 2. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dan bahasa Indonesia dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri telah mreningkat secara signifikan dari satu siklus ke siklus perbaikan pembelajaran yang dilakukan. 3. Kegiatan belajar pada hakikatnya merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun pengetahuan atau pemahamannya.

B. Saran Tindak Lanjut Dibawah ini dikemukakan beberapa saran tindak lanjut. 1. Penelitian ini merupakan langkah awal untuk melakukan tindakan perbaikan pembelajaran.Dengan demikian,disarankan agar pelatihan mngenai PTK ini hendaknya menjadi salah satu agenda kegiatan yang rutin dalam rangka peningkatan kualitas guru terutama guru SD. 2. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dapat digunakan sebagai wadah peningkatan wawasan guru tentang PTK dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran dikelas.

DAFTAR PUSTAKA

Muhsetyo,Gatot.2004.Pembelajaran Matematika SD. Jakarta :Universitas Terbuka.

Nurhadi. 2002.Berbagai pendekatan pembelajaran.Malang.UNM. Samsudin,Abid.2003.Profesi Keguruan 2.Materi pokok program S1 PGSD. Jakarta :Universitas terbuka. Wahyudin,Dina.2002.Pengantar pendidikan.Jakarta :Universitas Terbuka. Wardani,I.G.A.K.2006.Penelitian Program Tindakan Kelas(PTK).Materi Pokok

S1 PGSD.Jakarta :Universitas Terbuka. Wardani,I.G.A.K.2006.Pemantapan Kemampuan Profesional (panduan). Materi pokok program S1 PGSD.Jakarta;Universitas Terbuka.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA MATEMATIKA DAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODE PEMBELAJARAN INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 112268

GUNUNG LONCENG LABUHAN BATU


OLEH NAMA NIM PROGRAM POKJAR : ERNAWATI SIHOMBING : 820405929 : S1 PGSD : LABUHANBATU UTARA

UNIVERSITAS TERBUKA UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH MEDAN NOVEMBER 2011
KATA PENGANTAR

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah Pemanfaatan Kemampuan Fropesional (PKF) pada program SI PGSD Universitas Terbuka.

Penulis banyak mengalami kesulitan dalam pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran ini, terutama karena pengalaman penulis dalam penyusunan karya ilmiah yang masih sedikit. Oleh karena kerja keras dan kesabaran penulis serta atas bimbingan dari berbagai pihak akhirnya laporan ini dapat diselesaikan tepat waktu. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga nama yang tersebut di bawah ini :
1. Dra TATIK MARIANI SH. MM, selaku supervisor yang membimbing

penulis sejak pelaksanaan penelitian. 2. Ibu Sawiah. A.Ma. Pd, Kepala SD Negeri 112268 Gunung Lonceng yang mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian. 3. Bapak Zulkifli Nasution SPd. Yang bertindak sebagai pengamat penelitian ini. 4. Keluarga Tercinta, dan Rekan Mahasiswa SI PGSD Universitas Terbuka Pokjar Labuhan Batu Utara, yang mana telah memotivasi penulis selama melaksanakan penelitian ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. LabuhanBatu Utara, Penulis November 2011

ERNAWATI SIHOMBING NIM 820405929 ii RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( Siklus 1 ) Mata Pelajaran Kelas / Semester Waktu Hari / Tanggal : Matematika : VI / I : 1 x 40 Menit : Kamis, 9 Oktober 2011

A. Kompetensi Dasar menggunakannya dalam B. Hasil Belajar melibatkan pecahan C. Indikator pecahan D. Tujuan Perbaikan diajukan guru tulis E. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal pertanyaan yang berkaitan

Melakukan

operasi

bilangan

bulat

dan

pemecahan masalah. : Melakukan operasi hitung campuran yang : - Menemukan hasil penjumlahan bentuk

: - Siswa dapat menjawab pertanyaan yang - Siswa dapat menyelesaikan soal-soal di papan :: (5 Menit ) - Guru mengecek kehadiran siswa - Mengajukan apersepsi dengan mengajukan dengan bilangan pecahan. - Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang

penjumlahan berbagai bentuk pecahan. : ( 30 Menit ) - Menyuruh siswa mendengar dan memperhatikan contoh penjelasan cara menyelesaikan penjumlahan bilangan pecahan. - Siswa mengerjakan soal di papan tulis. - Bertanya jawab tentang hasil pekerjaan siswa. 3. Kegiatan Akhir : (5 Menit ) - Menyimpulkan materi tentang penjumlahan bilangan pecahan. - Memberikan pekerjaan rumah sarana dan sumber belajar. F. Sarana dan Sumber Belajar: - LKS - Buku Paket Matematika kelas 6 B halaman 12 G. Evaluasi 1. Awal :2. Proses : secara terus menerus mengamati perilaku belajar siswa dengan menggunakan lembar pengamatan. 3. Akhir : Guru memberikan LKS dan menyuruh siswa mengerjakan soal berikut. 2. Kegiatan Inti

1. 3 + 1 = 5 2

2. 2 6

+ 6 4

SAWIAH, A.Ma. Pd NIP. 196102081982012002

ERNAWATI SIHOMBING NIM. 820405929

LEMBAR PENGAMATAN
( Siklus 1 ) Mata Pelajaran Kelas / Semester Hari / Tanggal Fokus Observasi : Matematika : VI / 1 : Kamis, 9 Oktober 2011 : Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Aspek yang Diobservasi Menggali pengetahuan awal siswa Melakukan Tanya jawab Menggunakan alat peraga Memberikan motivasi Memberikan penguatan Mengajukan pertanyaan secara klasik Memberikan kesempatan bertanya pada siswa Memberikan tugas kelompok Mengajukan pertanyaan secara individual Memberikan contoh penyelesaian soal dengan jelas Menggunakan LKS Menggunakan sumber belajar lainnya Merespon pertanyaan siswa dengan jelas Merangkum materi pelajaran Melakukan evaluasi Memberikan tugas pengayaan

Kemunculan Ada Tidak Ada

Komentar

Pengamat

ZULKIFLI NASUTION NIP. 197011301998031009 RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( Siklus 2 ) Mata pelajaran Kelas / Semester Waktu Hari / Tanggal A. Kompetensi Dasar pemecahan masalah B. Hasil Belajar melibatkan pecahan. C. Indikator pecahan D. Tujuan Perbaikan dalam mengerjakan latihan. : Matematika : VI / 1 : 1 x 40 Menit : Kmais, 16 oktober 2011 : Menggunakan konsep dasar pecahan dalam : Melakukan operasi hitung campuran yang : - Menentukan hasil pengurangan bentuk : - Siswa dapat menjawab pertanyaan guru - Siswa dapat memperoleh nilai yang baik

E. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal 2. Kegiatan Inti pengurangan berbagai

:: ( 5 Menit ) - Guru mengecek kehadiran siswa - Menyiapkan alat peraga diatas meja : ( 30 Menit ) - Melakukan Tanya jawab sesuai apersepsi - Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang bentuk pecahan - Menuliskan di papan tulis contoh cara

menyelesaikan soal pengurangan bilangan pecahan - Memberi soal latihan pengurangan berbagai bentuk 3. Kegiatan Akhir rumah ) Pecahan. : ( 5 Menit ) - Menilai hasil pekerjaan siswa satu persatu - Memberikan tugas pengayaan ( pekerjaan menghitung

F. Sarana dan Sumber Belajar: - Alat Peraga - Buku Paket Matematika kelas VI SD G. Evaluasi 1. Awal 2. Proses 3. Akhir :: Membimbing siswa mengerjakan latihan. : Kerjakan soal dibawah ini 1. 9 - 6 = 2 2 2. 3 7 - 4 1

Mengetahui : Kepala SDN 112268 G.Lonceng

MAHASISWA

SAWIAH, A.Ma. Pd SIHOMBING NIP. 196102081982012002

ERNAWATI NIM. 820405929

LEMBAR PENGAMATAN
( Siklus 1 ) Mata Pelajaran Kelas / Semester Hari / Tanggal Fokus Observasi : Matematika : VI / 1 : Kamis, 16 Oktober 2011 : Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Aspek yang Diobservasi Menggali pengetahuan awal siswa Melakukan Tanya jawab Menggunakan alat peraga Memberikan motivasi Memberikan penguatan Mengajukan pertanyaan secara klasik Memberikan kesempatan bertanya pada

Kemunculan Ada Tidak Ada

Komentar

siswa Memberikan tugas kelompok Mengajukan pertanyaan secara individual Memberikan contoh penyelesaian soal

dengan jelas Menggunakan LKS Menggunakan sumber belajar lainnya Merespon pertanyaan siswa dengan jelas Merangkum materi pelajaran Melakukan evaluasi Memberikan tugas pengayaan

Pengamat

ZULKIFLI NASUTION NIP. 197011301998031009

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( Siklus 3 ) Mata Pelajaran Kelas / Semester Waktu Hari / Tanggal A. Kompetensi Dasar pecahan dalam : Matematika : VI / I : 1 x 40 Menit : Rabu, 29 Oktober 2011 : Melakukan operasi bilangan yang melibatkan

pemecahan masalah. B. Hasil Belajar : Melakukan operasi hitung campuran bilangan pecahan C. Indikator : - Menentukan hasil penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk

D. Tujuan Perbaikan pertanyaan guru benar. E. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal pembelajaran tentang

pecahan. : - Siswa aktif memberikan tanggapan terhadap - Siswa dapat menyelesaikan soal dengan :: ( 5 Menit ) - Guru mengecek kehadiran siswa - Melakukan apersepsi menyampaikan tujuan penjumlahan dan pengurangan bentuk

pecahan. 2. Kegiatan Inti menyelesaikan soal

: ( 30 Menit ) - Menuliskan dipapan tulis - Menanyakan kepada

siswa

cara

- Memandu siswa mengerjakan soal - Membagi kelompok siswa - Mengerjakan soal yang diberikan dalam diskusi kelompok - Membimbing kelompok diskusi mengerjakan soal - Memeriksa dan menilai hasil pekerjaan kelompok. 3. Kegiatan Akhir : ( 5 Menit ) - Menyimpulkan materi pelajaran - Memberuikan tugas pengayaan ( pekerjaan - Alat peraga - Buku Paket Matematika kelas 5 SD G. Evaluasi 1. Awal 2. Proses 3. Akhir : :: Membimbing siswa mengerjakan soal : Kerjakan soal-soal dibawah ini 1. 1 + 5 - 1 = 2 4 6 3 5 2 - 2 = 2. 3 + 1

rumah ) F. Sarana dan Sumber Belajar:

Mengetahui : Kepala SDN 112268 G.Lonceng

MAHASISWA

SAWIAH, A.Ma. Pd SIHOMBING NIP. 196102081982012002

ERNAWATI NIM. 820405929

LEMBAR PENGAMATAN ( Siklus 1 ) Mata Pelajaran Kelas / Semester Hari / Tanggal : Matematika : VI / 1 : Rabu, 29 Oktober 2011

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Aspek yang Diobservasi Menggali pengetahuan awal siswa Melakukan Tanya jawab Menggunakan alat peraga Memberikan motivasi Memberikan penguatan Mengajukan pertanyaan secara klasik Memberikan kesempatan bertanya pada siswa Memberikan tugas kelompok Mengajukan pertanyaan secara individual Memberikan contoh penyelesaian soal dengan jelas Menggunakan LKS Menggunakan sumber belajar lainnya Merespon pertanyaan siswa dengan jelas Merangkum materi pelajaran Melakukan evaluasi Memberikan tugas pengayaan

Kemunculan Ada Tidak Ada

Komentar

Pengamat

ZULKIFLI NASUTION NIP. 197011301998031009

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( Siklus 1 ) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : VI / I Waktu : 1 x 40 Menit Hari / Tanggal : senin, 13 Oktober 2011 A. Kompetensi Dasar : Menulis surat resmi (dinas) atau surat tidak resmi dengan pemakaian Bahasa Indonesia. B. Hasil Belajar : Menulis surat dinas dengan memperhatikan pilihan kata sesuai dengan alamat surat. C. Indikator : - Mampu membedakan surat resmi dan tidak resmi D. Tujuan Perbaikan : - Siswa dapat membuat surat resmi

- Siswa dapat membedakan surat resmi dan tidak resmi E. Kegitan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal sudah diajarkan sebagai apersepsi. - Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang menulis surat resmi dan 2. Kegiatan Inti kepada siswa - Menjelaskan pengertian surat resmi dan tidak resmi - Secara berkelompok (diskusi) guru menyuruh siswa menemukan perbedaan kedua jenis surat. 3. Kegiatan Akhir : ( 5 Menit ) - Menyimpulkan materi pelajaran F. Sarana dan Sumber Belajar: - Contoh surat resmi dan tidak resmi - Buku Paket Bahasa Indonesia kelas 6 SD G. Evaluasi : 1. Awal :2. Proses : Mengamati siswa berdiskusi 3. Akhir : 1. Jelaskan apa fungsi surat 2. Jelaskan perbedaan surat resmi dan tidak resmi 3. Mengapa kita perlu berkomunikasi melalui surat tidak resmi. : ( 30 Menit ) - Memperlihatkan dua jenis contoh surat : : ( 5 Menit ) - Guru mengecek kehadiran siswa - Melakukan Tanya jawab dengan materi yang

Mengetahui : Kepala SDN 112268 G.Lonceng

MAHASISWA

SAWIAH, A.Ma. Pd SIHOMBING NIP. 196102081982012002

ERNAWATI NIM. 820405929

LEMBAR PENGAMATAN ( Siklus 1 ) Mata Pelajaran Kelas / Semester Hari / Tanggal Fokus Observasi : Bahasa Indonesia : VI / 1 : Senin, 13 Oktober 2011 : Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Aspek yang Diobservasi Menggali pengetahuan awal siswa Melakukan Tanya jawab Menggunakan alat peraga Memberikan motivasi Memberikan penguatan Mengajukan pertanyaan secara klasik Memberikan kesempatan bertanya pada siswa Memberikan tugas kelompok Mengajukan individual Memberikan contoh penyelesaian soal dengan jelas Menggunakan LKS Menggunakan sumber belajar lainnya Merespon pertanyaan siswa dengan jelas Merangkum materi pelajaran Melakukan evaluasi Memberikan tugas pengayaan pertanyaan secara

Kemunculan Ada Tidak Ada

Komentar

Pengamat

ZULKIFLI NASUTION NIP. 19701130199803100

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN ( Siklus 2 ) Mata Pelajaran Kelas / Semester Waktu Hari / Tanggal A. Kompetensi Dasar dengan pemakaian bahasa : Bahasa Indonesia : VI / I : 1 x 40 Menit : Senin, 20 Oktober 2011 : Menulis surat resmi dan surat tidak resmi

B. Hasil Belajar memperhatikan pilihan kata C. Indikator tidak resmi. D. Tujuan Perbaikan E. Kegiatan Awal apersepsi

Indonesia yang baik dan benar. : Menulis surat resmi dan tidak resmi dengan sesuai alamat yang dituju. : - Mampu membedakan bahasa surat resmi dan : - Siswa aktif berdialog dengan guru - Siswa memperoleh nilai baik dalam menulis : ( 5 Menit ) - Guru mengecek kehadiran siswa - Mengajukan pertanyaan tentang surat sebagai - Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang

perbedaan bahasa surat 2. Kegiatan Inti resmi dan tidak resmi yang diberikan guru. - Membimbing siswa membedakan bahasa surat resmi dan tidak resmi. - Guru menugasi siswa melakukan siswa diskusi kelompok untuk mengomentari perbedaan pemakaian bahasa surat resmi dan tidak resmi. - Setiap perwakilan kelompok disuruh membacakan hasil diskusinya di 3. Kegiatan Akhir depan kelas. : ( 5 Menit ) - Menyimpulkan materi pelajaran (hasil - Contoh surat resmi dan tidak resmi - Buku Paket Bahasa Indonesia kelas 6 SD G. Evaluasi : 1. Awal :2. Proses : Mengamati siswa berdiskusi menemukan perbedaan bahasa surat resmi dan tidak resmi. 3. Akhir : 1. Bagaimanakah pemakaian surat resmi ? 2. Bagaimanakah pemakaian tidak resmi ? resmi dan tidak resmi. : (30 Menit ) - Mengajak siswa mengamati contoh surat

diskusi) F. Sarana dan Sumber Belajar:

Mengetahui : Kepala SDN 112268 G.Lonceng

MAHASISWA

SAWIAH, A.Ma. Pd SIHOMBING NIP. 196102081982012002

ERNAWATI NIM. 820405929

LEMBAR PENGAMATAN ( Siklus 2 ) Mata Pelajaran Kelas / Semester Hari / Tanggal Fokus Observasi : Bahasa Indonesia : VI / 1 : Senin, 20 Oktober 2011 : Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Aspek yang Diobservasi Menggali pengetahuan awal siswa Melakukan Tanya jawab Menggunakan alat peraga Memberikan motivasi Memberikan penguatan Mengajukan pertanyaan secara klasik Memberikan kesempatan bertanya pada siswa Memberikan tugas kelompok Mengajukan pertanyaan

Kemunculan Ada Tidak Ada

Komentar

secara

individual Memberikan contoh penyelesaian soal dengan jelas Menggunakan LKS Menggunakan sumber belajar lainnya Merespon pertanyaan siswa dengan jelas Merangkum materi pelajaran Melakukan evaluasi Memberikan tugas pengayaan

Pengamat

ZULKIFLI NASUTION NIP. 197011301998031009

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (Siklus 3) Mata pelajaran Kelas /Semester Waktu Hari /tanggal A. Kompetensi dasar resmi dengan pemakaian B. Hasil belajar pilihan kata sesuai dengan C. Indikator resmi. : Bahasa Indonesia : VI /I : 1x 40 menit : Senin 27 Oktober 2008 : Menulis surat resmi (Dinas) dan surat tidak Bahasa Indonesia . : Menulis surat resmi dengan memperhatikan alamat yang dituju. : Mampu menulis contoh surat resmi dan tidak

D. Tujuan Perbaikan resmi menulis surat resmi dan E . Kegiatan pembelajaran 1. Kegiatan awal

: Siswa mampu menulis surat resmi dan tidak Siswa memperoleh nilai yang baik dalam

tidak resmi. : : (5 menit) Guru mengecek kehadiran siswa Mengajukan pertanyaan tentang surat sebagai apersepsi Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang perbedaan bahasa surat resmi dan tidak resmi. 2. Kegiatan inti : (30 menit) Menyuruh siswa membuat contoh surat resmi dan tidak resmi. Membimbing siswa mengerjakan tugas Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa Memeriksa, mengomentari dan menilai hasil pekerjaan siswa 3 . Kegiatan akhir : (5 menit) Menyimpulkan materi pelajaran F Sarana dan sumber belajar : Contoh surat resmi dan tidak resmi Buku paket Bahasa Indonesia kelas 6 SD G . Evaluas 1 . Awal : 2 . Proses : Mengamati siswa menulis surat resmi dan tidak resmi 3 . Akhir : 1. Buatlah sebuah surat resmi kepada Kepalasekolah dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar ! 2. Buatlah sebuah surat tidak resmi (surat pribadi) kepada Sahabatmu !

Mengetahui : Kepala SDN 112268 G.Lonceng

MAHASISWA

SAWIAH, A.Ma. Pd SIHOMBING NIP. 196102081982012002

ERNAWATI NIM. 820405929

LEMBAR PENGAMATAN ( Siklus 3 ) Mata Pelajaran Kelas / Semester Hari / Tanggal Fokus Observasi : Bahasa Indonesia : VI / 1 : Senin, 27 Oktober 2011 : Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Aspek yang Diobservasi Menggali pengetahuan awal siswa Melakukan Tanya jawab Menggunakan alat peraga Memberikan motivasi Memberikan penguatan Mengajukan pertanyaan secara klasik Memberikan kesempatan bertanya pada siswa Memberikan tugas kelompok Mengajukan pertanyaan secara individual Memberikan contoh penyelesaian soal dengan jelas Menggunakan LKS Menggunakan sumber belajar lainnya Merespon pertanyaan siswa dengan jelas Merangkum materi pelajaran Melakukan evaluasi Memberikan tugas pengayaan

Kemunculan Ada Tidak Ada

Komentar

Pengamat

ZULKIFLI NASUTION NIP. 197011301998031009 Lampiran Daftar nilai setiap siklus mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia No 1 2 3 4 5 6 7 8 Nama siswa Lailan Khoiroh Putra Abi Masum Ganda Sinandongan Nurafni Faujiah Siti Khadijah Mei Aflah Anggi Syahputra Indra Alamsyah 1 55 60 50 50 75 55 70 60 Matematika Siklus 2 3 60 65 75 80 60 65 60 65 75 80 60 65 75 80 65 70 Bahasa indonesia Siklus 1 3 3 60 65 65 60 65 70 70 70 80 65 70 70 70 75 80 55 65 70 60 65 70 55 60 65

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Siti Kholijah Aji Kurniaku Lili Herawati M. Habibi Muhammad Yamin Alwi Sagala Bagus Herianda Dedi Syahputera Dosmanita Ayu Lestari Muhammad Arif Indah Permata Sari Toufik Hidayat Sri Astutik Yogi Afriansyah Alwi Sagala Jeni Maghdalena Abdul Karim Munte Amelia Mayang Sari Miya Ansari Zahara Ernawati Asnan Tanjung Herman Pelani Nilai rata-rata

65 65 60 50 55 55 60 70 To 60 55 50 70 60 60 75 70 60 50 50 60 65 60,1 6

70 65 65 60 65 60 70 75 75 75 70 60 60 65 70 80 75 65 60 65 65 70 67,16

80 75 75 70 65 70 80 80 80 80 65 75 80 70 75 85 80 70 70 70 70 75 73,66

60 60 65 60 55 60 60 65 60 55 60 55 65 60 60 65 70 70 60 55 60 60 61,66

65 70 70 70 65 65 70 70 75 60 70 65 75 70 70 70 80 80 75 60 65 70 68,8 3

60 65 75 80 75 80 80 85 85 70 75 70 80 75 75 80 85 85 80 75 70 75 75,33

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama NIM UPBJJ-UT : ERNAWATI SIHOMBING : 820405929 : MEDAN

Menyatakan bahwa : Nama Tempat mengajar : ZULKIFLI NASUTION : SD No. 112268 Gunung Lonceng

Guru kelas

: VI

Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan, yang merupakan tugas mata kuliah PGSD4412 Pemantapan Kemampuan Propesional (PKP). Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Gunung lonceng, 7 November2011 Teman sejawat Yang membuat pernyataan Mahasiswa

ZULKIFLI NASUTION NIP. 197011301998031009

ERNAWATI SIHOMBING NIM. 820405929


Mengetahui K.A. SD. 11226Gunung Lonceng

SAWIAH, A.Ma.Pd Nip. 196102081982012002

You might also like