You are on page 1of 211

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Menjelaskan konsep-konsep keanekaragaman hayati, prinsipprinsip klasifikasi, dan peranan serta manfaat sumber daya alam bagi kehidupan

KEMAMPUAN YANG DIUJI


Menjelaskan kunci determinasi sederhana dan tata nama binomial organisme pada keanekaragaman hayati di Indonesia menjabarkan konsep keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan ekosistem

KLASIFIKASI KEANEKARAGAMAN HAYATI


A. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mengelompokkan dan menyederhanakan objek studi makhluk hidup yang beraneka ragam sehingga mudah dipelajari. Ilmu yang mempelajari pengklasifikasian makhluk hidup disebut taksonomi. Prinsip Sistem Klasifikasi: Klasifikasi sistem alami anatomi dan fisiologi. Klasifikasi sistem filogeni sejarah evolusi Klasifikasi sistem buatan (artifisial) mudah dilihat. Urutan kategori/peringkat dalam klasifikasi mulai dari yang tinggi sampai rendah sebagai berikut.
Tumbuhan Kingdom (dunia) Divisio (divisi) Hewan Kingdom (dunia) Phylum (filum)

pengelompokan berdasarkan ciri morfologi,

pengelompokan yang memperhatikan

berdasarkan ciri morfologi yang

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

Class (kelas) Ordo (bangsa) Famili (suku) Genus (marga) Spesies (jenis)

Class (kelas) Ordo (bangsa) Family (suku) Genus (marga) Spesies (jenis)

Contoh Taksonomi Manusia :


Tingkat Takson Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies Nama Animalia Chordata Mamalia Primata Hominidae Homo Homo Sapiens

B. Tata Nama Makhluk Hidup Dalam pengelompokan makhluk hidup diperlukan sistem tata nama. Sistem tata nama yang sekarang digunakan, yaitu tata nama binomial atau binomial nomenclature (pemberian nama makhluk hidup dengan dua kata). Ilmuwan yang pertama kali menggunakan klasifikasi sistem binomial yaitu Corolus Linneaus yang berasal dari Swedia. Kata pertama menunjukkan genus dan kata kedua menunjukkan spesies. Aturan ini kemudian dibekukan dan digunakan secara internasional. Ketentuan penamaan tersebut sebagai berikut. 1. Nama spesies terdiri dari dua kata dalam bahasa latin atau kata yang dilatinkan. Nama yang dilatinkan misalnya Bambusa spinosa (bambu berduri), Carica papaya (pepaya), dan Oryza sativa (padi). 2. Nama pertama menunjukkan nama genus, oleh sebab itu huruf pertama menggunakan huruf kapital. Misalnya: Bambusa, Carica, Oryza. 3. Nama kedua merupakan nama spesifik atau penunjuk spesies yang huruf awalnya ditulis dengan huruf kecil. Misal: spinosa, papaya, sativa.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

4. Nama spesies dicetak miring atau digaris bawah, atau dicetak dengan huruf yang berbeda dengan teks yang lain. Misal: Oryza sativa (padi); Tamarindus indica (asam); Mangifera indica (mangga). Tujuan dicetak miring atau diberi garis bawah adalah agar nama-nama itu mudah terbaca di dalam teks. 5. Nama ilmiah seperti Oryza sativa masih belum lengkap. Nama ilmiah yang lengkap, perlu mencantumkan nama penulis (nama keluarga atau singkatannya). Penulis adalah orang yang pertama kali memberi nama, mendeskripsikan, dan menerbitkan publikasi tentang organisme tersebut. Contohnya Solanum torvum L. (takokak), L. merupakan singkatan dari Carolus Linnaeus, yaitu penulis yang pertama kali memberi nama, mendeskripsikan, dan menerbitkan publikasi tentang tumbuhan tersebut.

Sistem Klasifikasi Sistem dua Kingdom hewan (animalia) Sistem tiga Kingdom Sisterm empat kingdom Sistem lima Kingdom Sistem enam kingdom animalia protista, animalia, plantae monera, protista,plantae, animalia monera, protista, fungi, plantae, animalia virus, monera, protista, fungi ,plantae, kelompok tumbuhan (plantae)& kelompok

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

C. Kunci Determinasi Kunci determinasi adalah kunci yang digunakan untuk menentukan filum, kelas, ordo, maupun spesies. Dasar yang digunakan dalam kunci determinasi adalah identifikasi dari makhluk hidup dengan menggunakan kunci dikotom. Langkah-langkah yang dapat membantu pengklasifikasian dilakukan seperti melalui ingatan, bantuan orang lain, specimen acuan, pustaka, dan komputer. Misalnya klasifikasi daun seperti dibawah ini. Daun tunggal bangun daun seperti garis > Bangun daun melebar : tepi daun bergerigi DAUN Daun majemuk tujuh anak daun > tujuh anak daun : - anak daun duduk langsung pada ibu tangkai daun - anak daun duduk pada cabang tepi daun bercagap

tingkat satu dari ibu tangkai daun

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Cara penulisan nama ilmiah: 1. ditulis dengan dua kata menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan 2. kata pertama diambil dari nama genus, kata kedua keterangan spesies

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

3. huruf pertama kata pertama dicetak kapital, hururf-huruf lainnya kata pertama dan kedua dicetak huruf kecil 4. semua huruf pada kata pertama dan kedua dicetak dengan huruf capital 5. kedua kata ditulis cetak miring atau digaris bawah terpisah 6. nama penemu (author) ditulis dengan lengkap Penulisan yang benar menurut tata nama binomial nomenklatur adalah A. 1,2,3, dan 4 B. 1,2,3, dan 5 C. 1,2,4, dan 5 D. 1,2,3, dan 6 E. 1,3,5, dan 6 Jawaban: B Tata nama Binomial nomenklatur yaitu aturan pemberian nama ilmiah untuk suatu makhluk hidup dengan menggunakan dua kata dari bahasa latin atau yang dilatinkan. 2. Cara penulisan nama tumbuhan semanggi menurut prinsip binomial nomenklatur yang benar adalah A. Marsilea crenata B. Marsilea Crenata C. Marsilea Crenata D. Marsilea crenata E. Marsileacrenata Jawaban: D Dalam penulisan nama spesies, kata pertama diawali dengan huruf kapital dan kata kedua diawali dengan huruf kecil. Penulisannya biasanya miring atau digaris bawahi agar berbeda dengan yang lainnya.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI


A. Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati terbentuk karena adanya persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk hidup. Perbedaan sifat tersebut disebut variasi. Keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu : 1. Keanekaragaman Gen (Individu) Setiap spesies makhluk hidup memiliki gen. Gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang terletak dalam kromosom.

Keanekaragaman gen adalah variasi susunan gen dalam suatu spesies. Keanekaragaman gen dalam satu spesies makhluk hidup yan menimbulkan variasi disebut varietas. Contoh keanekaragaman ras manusia 2. Keanekaragaman Spesies (jenis) Perbedaan-perbedaan pada berbagai spesies makhluk hidup di suatu tempat disebut sebagai Keanekaragaman spesies. Keanekaragaman spesies biasa dijumpai pada suatu tempat yang dihuni kumpulan makhluk hidup dari berbagai spesies (komunitas). Sebagai contoh, dihalaman rumah dapat dijumpai mangga, pohon jeruk, bunga melati,semut, kodok, kupukupu dsb. 3. Keanekaragaman Ekosistem Makhluk hidup yang beraneka ragam berinteraksi dengan lingkungan abiotik membentuk lingkungan yang beraneka ragam. Interaksi antara lingkungan abiotik tertentu dengan sekumpulan jenis-jenis makhluk hidup menunjukkan adanya Keanekaragaman ekosistem. Contoh ekosistem danau dan ekosistem padang rumput. Manfaat Keanekaragaman Hayati Bagi Masyarakat 1. Sumber pangan, perumahan, dan kesehatan Pangan : berbagai biji-bijian, umbi-umbian, buah-buahan

Perumahan : kayu jayi, rotan, meranti Kesehatan : kunyit, kencur, temulawak

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

2. Sumber pendapatan Contohnya seperti ekosistem laut yang memiliki kekeayaan alam yang melimpah dan dapat menghasilkan devisa bagi negara. Contohnya yaitu udang, ikan dan kerang mutiara. 3. Sumber plasma nutfah Dalam ekosistem sekitar, masih banyak tumbuhan dan hewan yang belum dibudidayakan, yang mungkin memiliki sifat unggul. Contohnya yaitu Chlorella, sejenis alga hijau yang memiliki kandungan protein yang tinggi. 4. Manfaat ekologi Keanekaragaman hayati berfungsi untuk mempertahankan keberlanjutan ekosistem. Karena setiap organism memiliki peranan di dalam ekosistemnya. Contohnya yaitu hutan hujan tropik Indonesia merupakan paru-paru bumi karena dapat menurunkan kadar CO2 di atmosfer. 5. Nilai biologis Misalnya, tumbuhan menyerap CO2 untuk fotosintesis dan menghasilkan O2 yang akan digunakan oleh manusia untuk proses respirasi. 6. Manfaat keilmuan Keanekaragaman hayati dapat dijadikan lahan penelitian oleh manusi untuk pengembangan pendidikan. 7. Manfaat keindaha D. Hilangnya Keanekaragaman hayati 1. Fragmentasi dan hilangnya habitat 2. Introduksi spesies 3. Eksploitasi berlebihan pada spesies hewan dan tumbuhan 4. Pencemaran tanah, air dan udara 5. Perubahan iklim global 6. Industrialisasi kehutanan dan pertanian Konservasi Keanekaragaman hayati dilakukan secara in situ (upaya pelestarian langsung dari alam)dan ex situ (upaya pelestarian dengan cara penangkaran yang dilakukan bukan ditempat hidup (habitat) asli suatu makhluk hidup.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Berikut ini urutan takson dari 2 (dua) jenis tanaman: Tanaman 1 Divisio : Plantae Tanaman 2 Divisio : Plantae Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dikotil Famili : Papillionaceae Genus : Phaseolus Spesies : Phaseolus radialus

Subdivisio : Angiospermae Kelas Famili Genus Spesies : Dikotil : Moraceae : Ficus : Ficus benjamina (beringin)

(kacang hijau) Kedua jenis tanaman di atas pada takson tertentu berada dalam satu tingkatan yang sama sehingga mempunyai ciri-ciri yang sama. Ciri yang sama tersebut adalah ... A. Mempunyai biji terbuka (tidak tertutup dalam tubuh) B. Bunga tersebar dan bagian bunga berjumlah 2, 4, 5 atau kelipatannya C. Biji sebagai alat berkembang biak dan bunga berbentuk kerucut D. Berakar serabut dan ruas-ruas batang tampak nyata E. Biji berkeping tunggal dan mempunyai akar serabut Jawaban: B Dalam tingkatan takson, tanaman beringin dan kacang hijau berada pada kelas yang sama, yaitu: dicotylae. Familia, genus, dan spesiesnya adalah berbeda. Pada soal di atas, yang ditanyakan adalah ciri-ciri tumbuhan dikotil. Option B merupakan salah satu ciri dikotil, sedangkan option A, C, D, dan E termasuk ciri-ciri tumbuhan monokotil. 2. Tingkat takson paling rendah yang menempatkan kucing dan anjing dalam satu kedudukan sistematis adalah A. Filum B. Kelas C. Ordo

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

D. Famili E. Genus Jawaban: C


Tingkat Takson Kingdom Filum Kelas Ordo Family Genus Spesies Kucing Animalia Chordata Mamalia Carnivora Felidae Felis Felis domestica Anjing Animalia Chordata Mamalia Carnivora Canidae Canis Canis familiaris

Jadi, tingkatan takson paling rendah yang menempatkan kucing dan anjing dalam satu kedudukan sistematis adalah ordo. 3. Variasi individu dalam satu spesies dapat ditunjukkan pada kelompok tumbuhan yaitu A. Kunyit putih, jahe merah, kencur B. Jeruk bali, jeruk nipis, jeruk limo C. Tomat, cabe rawit, kentang D. Kelapa, pinang, nipah E. Salak bali, salak pondoh, salak condet Jawaban: E Berbagai tingkat keanekaragaman hayati: Keanekaragaman tingkat gen, yaitu adanya variasi dalam satu spesies Keanekaragaman tingkat spesies, yaitu adanya variasi antarspesies Keanekaragaman tingkat ekosistem, yaitu keanekaragaman hayati pada tempat berlainan akan menyusun ekosistem yang berbeda. 4. Dua buah makhluk hidup menempati daerah yang sama dapat disebut satu spesies bila A. Dalam perkawinan menghasilkan keturunan yang subur

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

B. Cara reproduksi sama C. Warna tubuh sama D. Habitat dan warna rambut sama E. Jenis makanan sama Jawaban: A Spesies merupakan tingkatan yang paling rendah. Dua makhluk hidup disebut satu spesies jika menempati daerah yang sama dan dalam perkawinannya dapat menghasilkan keturunan yang subur. 5. Pohon lontar tumbuh subur di daerah dataran rendah, pohon aren tumbuh subur di pegunungan dan pohon kelapa banyak tumbuh di daerah pantai. Pohon lontar, aren, dan kelapa tergolong keanekaragaman tingkat A. Gen B. Jenis C. Genus D. Populasi E. Ekosistem Jawaban: E Pohon lontar, aren, dan kelapa merupakan jenis pohon yang menempati habitat yang berbeda-beda. Jadi, ketiga jenis tersebut tergolong dalam keanekaragaman ekosistem.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

10

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Menjelaskan ciri-ciri Virus, kingdom Protista, Monera, dan Fungi serta peranannya bagi kehidupan

KEMAMPUAN YANG DIUJI


Mengidentifikasi Virus, Protista, Monera, dan Fungi serta peranannya bagi manusia

VIRUS
A. Karakteristik Virus Virus dikatakan karena dapat memperbanyak diri. Virus dikatakan tidak hidup karena tidak terdiri atas sel, tidak melakukan metabolisme dan sangat tergantung pada hospesnya (inangnya) agar tetap hidup. Sifat-sifat virus yaitu: hanya dapat berkembang biak di sel-sel hidup lain (parasit obligatif), untuk bereproduksi virus hanya memerlukan asam nukleat, tidak dapat bergerak maupun melakukan aktivitas metabolisme sendiri, tidak dapat membelah diri, tidak dapat diendapakan dengan sentrifugasi biasa tetapi dikristalkan.

B. Struktur Virus 1. virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel), antara 2. ukuran virus amat kecil, jauh lebih kecil daripada bakteri, berkisar antara 20m - 300m ( 1 mikron = 1.000 milimikron) 3. hanya memiliki satu macam asam nukleat (RNA atau DNA saja) 4. umumnya berupa semacam kristal yang bentuknya sangat bervariasi (oval, memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan kepalaoval danekor silindris)

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

11

5. tubuh virus terdiri atas: kepala, kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor (misalnya bakteriofag) a. Kepala Virus, berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid b. Kapsid adalah selubung berupa protein. Kapsid terdiri atas bagian yang disebut kapsomer. c. Isi tubuh sering disebut virion yang berisi bahan genetic yaitu asam nukleat (DNA atau RNA). Virus yang isi tubuhnya RNA dan bentuknya menyerupai kubus. Contohnya: Viruspolymyelitis, virus radang mulut dan kuku, virus influenza Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan polisakarida, Contohnya : paramixovirus Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA,protein, dan banyak lipida Contohnya : virus cacar d. Ekor virus merupakan alat penancap ke tubuh organism yang diserangnya dan terdiri atas tabung bersumbat yang dilengkapi benang/serabut. C. Virus Pemakan Bakteri Virus bakteri yang menyerang bakteriofag

disebut

(bacteriophage =pemakan bakteri) atau sering disingkat phage (fag). Bakteriofage terdiri atas bagian kepala, leher dan ekor. Di bagian ekor terdiri atas serabut ekor dan dasar penyangga. D. Replikasi Virus Untuk berkembang biak, virus memerlukan lingkungan sel yang hidup, ada dua macam cara virus menginfeksi bakteri, yaitu secara litik dan lisogenik.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

12

Infeksi secara litik, melalui beberapa tahap sebagai berikut. 1. Tahap adsorpsi, saat dimana virus melekat pada reseptor sel inangnya. 2. Tahap penetrasi, saat virus mulai menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel inang dan mengambil alih sel inang. 3. Tahap sintesis, tahap perbanyakan partikel virus di dalam sel inang setelah replikasi materi genetik dan translasi komponen virus. 4. Tahap pematangan atau perakitan, tahap penyusunan komponen virus ( virion ) menjadi partikel yang utuh. 5. Tahap lisis, tahap partikel virus memecahkan sel dan keluar kemudian menginfeksi sel lain. Siklus lisogenik adalah daur hidup virus dimana virus tidak langsung melakukan proses lisis, namun menunggu beberapa waktu untuk aktif sesuai keadaan inang. Contohnya adalah HIV. Tahap-tahap lisogenik sama dengan litik namun setelah tahap penetrasi terdapat tahap istirahat untuk menunggu terjadinya proses lisis. Pada fase ini terjadi penggabungan asam nukleat virus dengan inang. Jadi apabila inang bereplikasi asam nukleat virus juga akan ikut bereplikasi. Apabila kondisi memungkinkan virus akan melanjutkan fasenya seperti pada daur litik.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

13

E. Peranan Virus dalam Kehidupan Manusia Pada umumnya virus bersifat merugikan karena sifatnya yang parasit obligat 1. penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus: mozaik, menyebabakan bercak kuning pada daun tumbuhan seperti tembakau, tomat, kentang, dan beberapa jenis lab yang disebabakan oleh Tobaccomozaik Virus (TMV) yellows, penyakit yang menyerang tumbuhan anter daun menggulung, terjadi pada tembakau, kapas dan lobak yang diserang virus TYMV 2. penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus: Human Immunodeficiency Virus (HIV) =HIV adalah penyebab AIDS Hepatitis virus = penyebab penyakit hepatitis B Paramyxo virus = penyebab penyakit campak Influenza virus = penyebab penyakit influenza Ebola Virus = penyebab penyakit ebola yang mematikan Measles virus = penyebab cacar Poliovirus = penyebab penyakit polio Herpes simplex virus = penyebab penyakit herpes Dengue = penyebab demam berdarah 3. penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus: rous sarcoma virus = penyebab tumor pada ayam rabdovirus = penyebab penyakit rabies pada anjing, monyet, kucing, dan juga manusia Polyoma = penyebab tumor pada hewan Adenovirus = penyebab tumor pada hewan tertentu Retrovirus Paramyxovirus = penyakit tetelo pada ayam (New Castle Disease)

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

14

Umumnya virus bersifat merugikan, namun di sisi virus dapat dimanfaatkan dalam bidang rekayasa genetika maupun penelitian seperti berikut. Virus digunakan untuk memproduksi interferon. Interferon berfungsi untuk mencegah replikasi virus dalam sel hospes Profage dapat dapat digunakan untuk mengubah fenotip bakteri sehingga bermanfaat dalam bidang kedokteran. Virus digunakan dalam pembuatan vaksin

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Fungsi ekor secara umum pada bakteriofage adalah A. penghubung antara kepala dan leher B. melekatkan diri pada badan sel yang diserang C. menerima rangsangan D. tempat sintesis DNA E. tempat unit-unit protein (kapsomer) Jawaban: E Tubuh virus T terdiri atas kepala, leher, dan ekor. Bagian ekor tediri atas serabur ekor dan penyangga. Ekor ini berfungsi untuk melelaktkan diri dan menginfeksi badan sel yang diserangnya. Sementara itu, bagian leher merupakanpenghubung antara kepala dan ekor. Bagian yang berfungsi menerima rangsangan yaitu serabut ekor. DNA dan unit-unit protein menyusun bagian kepala. 2. Virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti sehingga menimbulkan penyakit demam berdarah yaitu A. Herpesvirus varricellae B. Poliovirus C. HIV D. Dengue

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

15

E. Paramixovirus Jawaban: D Demam berdarah disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Herpesvirus varricellae penyebab penyakit cacar. Poliovirus penyebab penyakit polio. HIV penyebab AIDS. Paramixovirus penyebab penyakit gondong.

PROTISTA
A. Ciri-ciri Protista Ciri-ciri umum kingdom Protista, yaitu: 1. Bersifat eukariotik yaitu memiliki bahan inti yang diselubungi membran 2. Tidak dapat digolongkan dalam kelompok tumbuhan, hewan, dan jamur 3. Respirasi secara aerobik 4. Hidup bebas di laut, air tawar, atau parasit di cairan tubuh/jaringan makhluk hidup lain 5. Anggotanya sebagian besar uniseluler dan organism multiseluler yang selselnya belum berdiferensiasi. B. Pembagian Protista Protista dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: a. Protista Mirip Jamur Protista yang menyerupai jamur adalah organisme yang menghasilkan spora, heterotrof, parasit, atau pengurai. Protista mirip jamur dibagi menjadi dua filum, yaitu jamur air (Oomycota) dan jamur lendir (Myxomycota). Contoh Oomycota adalah Plasmopora viticola yang menyerang buah anggur dan contoh Myxomycota adalah Dictyostelium discoideum. Jamur air melakukan reproduksi aseksual dengan menghasilkan sporangium maupun dengan spora berflagel (zoospore), sedangkan reproduksi seksual terjadi dengan penyatuan gamet jantan dan betina.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

16

Jamur lendir menghasilkan sel-sel amoeboid yang merupakan predator fagosit. Reproduksi dilakukan secara aseksual.

Peranan protista mirip jamur adalah sebagai berikut. Phytophthora infestans menyebabkan penyakit late blight pada kentang, yang menimbulkan bercak kecoklatan pada daun Pythium sp. Yang tumbuh saprofit di tanah dan menyebabkan penyakit rebah (damping off) pada biji yang berkecambah b. Protista Mirip Hewan Nama lain dari kelompok ini adalah protozoa. Protozoa hidup bebas dilingkungan berair, menumpang pada organisme lain secara parasit. Pembagian protozoa berdasarkan alat geraknya, yaitu: a) Rhizopoda / Sarcodina Bergerak dengan menggunakan kaki semu atau pseudopodia. Ada yang memiliki cangkang dan ada yang tidak. Contoh rhizopoda adalah Amoeba proteus. b) Flagellata / Mastigophora Bergerak dengan menggunakan bulu cambuk atau flagella. Cara hidupnya ada yang autotrof karena berklorofil seperti Euglena viridis dan ada yang heterotrof parasit seperti Trypanosoma gambiense penyebab penyakit tidur dan Leismania donovani penyebab penyakit lesmania. c) Ciliata / Ciliophora / Infusoria Bergerak dengan menggunakan bulu getar atau cilia. Ciliata memiliki ciri khusus lain yaitu memiliki dua inti: makronukleus dan mikronukleus. Makronukleus memiliki fungsi vegetatif, yaitu

pertumbuhan dan perkembangbiakan. Mikronukleus memiliki fungsi

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

17

reproduktif pada konjugasi. Contohnya Paramecium caudatum, Stentor, dan Balantidium coli. d) Sporozoa / Apicomplexa Organisme ini dikelompokkan bukan berdasarkan alat geraknya namun karena tahapan hidupnya memiliki bentuk spora. Sporozoa tidak memiliki alat gerak dan bersifat parasit. Contoh sporozoa adalah Plasmodium malariae penyebab penyakit malaria quartana.

Peranan protozoa dalam kehidupan yaitu: Kerangka Foraminifera digunakan sebagai petunjuk dalam pencarian minyak bumi, gas alam, dan mineral. Kerangka Radiolaria yang mengendap di dasar laut dapat digunakan sebagai bahan penggosok. Entamoeba histolyca penyebab penyakit disentri. Trypanosoma evansi penyebab penyakit pada hewan ternak. c. Protista Mirip Tumbuhan Ganggang adalah protista yang mirip tumbuhan yang belum dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Ciri-ciri umum Alga: a. Bersifat uniseluler dan multiseluler. Ganggang uniseluler dapat berbentuk bulat, oval. Ganggang multiseluler dapat berbentuk benang atau lembaran. b. Memiliki klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis c. Berbentuk mikroskopis, berbentuk filamen, bersel satu atau ada yang bersel banyak berbentuk lembaran

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

18

d. Merupakan penyusun fitoplankton yang melayang dalam air (neuston) dan ada pula yang hidup di dasar (bentos), yang terbagi atas: epilitik (hidup di atas batu); epipalik (melekat pada lumpur atau pasir); epipitik (melekat pada tanaman); epizoik (melekat pada hewan). e. Memiliki pigmen tersendiri yang berfungsi dalam proses fotosintesis dan pirenoid sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. f. Ganggang melakukan reproduksi secara seksual (penyatuan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina) dan aseksual (pembelahan biner, fragmentasi, dan pembentukan zoospora). Ganggang diklasifikasikan menjadi enam divisi, yaitu:

Euglenophyta.
Ciri-ciri : mempunyai bintik mata, mempunyai flagel sebagai alat gerak, dan berklorofil. Contohnya Euglena.

Pyrrophyta / Dinoflagellata.
Ciri-ciri : mengalami pemendaran / fluoresense pada malam hari, berwarna seperti nyala api saat terjadi ledakan alga pada perairan, pigmen penyusunnya adalah klorofil a dan c, santofil, dinosantin, dan fikobilin. Contohnya Gymnodinium breve.

Chlorophyta (Ganggang Hijau)


Ciri-ciri : bersifat autotrof, pigmen yang dominan adalah klorofil, sebagian besar hidup di air tawar, terdapat dua flagella yang sama panjang, reproduksi aseksual dengan pembentukan zoospora (spora yang dapat bergerak) dan reproduksi seksual dengan konjugasi yang menghasilkan zigospora (tidak memiliki alat gerak). Contohnya Chlamydomonas, Chlorella. Volvox globator, Ulothrix, Spirogyra, Ulva,

Phaeophyta (Ganggang Coklat)


Ciri-ciri : habitat hidupnya semuanya di laut, reproduksi aseksual dengan fragmentasi, serta pembentukan zoospore berflagella, pigmen utama adalah fikosantin (coklat). Contohnya Fucus serratus,

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

19

Macrocystis pyrifera, decurrens.

Sargassum vulgare, Laminaria, Turbinaria

Rhodophyta (Ganggang Merah)


Ciri-ciri : bersifat multiseluler dengan ukuran kurang dari satu meter, bentuk lembaran atau filament, tidak memiliki flagella, pigmen utamanya adalah fikoeritrin (merah). Contohnya Euchema spinosum, Enteromorpha, Gelidium.

Chrysophyta (Ganggang Keemasan)


Ciri-ciri : memiliki dinding sel yang mirip cangkang yang terdiri atas bagian dasar ( hipoteka ) dan bagian penutup ( epiteka ). Habitatnya umumnya di air tawar, pigmen yang dominan adalah santofil. Contohnya Navicula, Synura. Peranan ganggang bagi kehidupan, yaitu: Euchema spinosum digunakan sebagai bahan pembuat agar-agar. Chlorella dan Spyrogira digunakan sebagai protein sel tunggal. Laminaria digitalis penghasil yodium untuk obat penyakit gondok.

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Berikut ini ciri-ciri ganggang. (1) Bentuk tubuh seperti benang (filamen) (2) Kloroplas berbentuk jala, tubuh tidak bercabang

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

20

(3) Tiap sel berisi kloroplas berbentuk spiral (4) Perkembangbiakan fragmentasi (5) Perkembangbiakan generatif dengan membentuk zoospora Ciri-ciri yang dimiliki oleh Spirogyra yaitu... A. (1), (2), dan (4) B. (1), (3), dan (4) C. (2), (3), dan (4) D. (2), (4), dan (5) E. (3), (4), dan (5) Jawaban: B Ciri-ciri Spirogyra sebagai berikut. 1) Berbentuk filamen yang bersekat-sekat dan tidak bercabang 2) Kloroplasnya besar dan menyerupai pita yang melingkar-lingkar seperti spiral 3) Perkembangbiakan vegetatif dengan cara pembelahan dan fragmentasi 4) Perkembangbiakan generatif dengan cara membentuk zigospora 2. Penyebab penyakit disentri amoebik yaitu... B. Plasmodium falcifarum C. Toxoplasma godii D. Entamoeba histolytica E. Trypanosoma rhodesiense F. Chlorella Jawaban: C Entamoeba histolytica penyebab penyakit disentri amoebik. Sementara itu, plasmodium falcifarum penyebab penyakit malaria tropikana. Toxoplasma gondii penyebab penyakit toxoplasmasis. Trypanosoma rhodesiense penyebab penyakit tidur. Chlorella Algae yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan tambahan. vegetatif dengan cara pembelahan dan

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

21

3. Pada saat praktikum, seorang anak mengamati setetes air yang berasal dari dasar kolam dengan menggunakan mikroskop. Hasil pengamatan menunjukkanadanya makhluk hidup dengan bentuk-bentuk sebagai berikut:

Dari beberapa makhluk hidup di atas, yang termasuk kelompok hewan protozoa adalah A. 1 dan 2 B. 2 dan 4 C. 3 dan 4 D. 3 dan 5 E. 3 dan 6 Jawaban: C Organisme 1 adalah Euglena (Flagellata Protozoa) Organisme 2 adalah Amoeba (Rhizopoda Protozoa) Organisme 3 adalah Paramaecium (Ciliata Protozoa) Organisme 5 adalah Spirogyra (Ganggang hijau) Organisme 6 adalah Oscillatoria (Ganggang biru) Yang termasuk Protozoa adalah 1, 2, 3. (Kunci 1 dan 2 (A)) 4. Golongan ganggang yang dapat menghasilkan asam alginat adalah... A. Ganggang merah B. Ganggang hijau C. Ganggang hijau-biru D. Ganggang coklat E. Ganggang keemasan Jawaban: D Algin atau asam alginat merupakan bagian koloid dari ganggang coklat. Algin terdapat pada dinding sel dan ruang intersel dari ganggang coklat.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

22

MONERA
Mahkluk hidup yang termasuk kedalam kingdom monera adalah Eubacteria (bakteri), Archaebacteria, dan Cyanobacteria (ganggang hijau biru). Ciri-ciri monera bersifat prokariotik, nukleusnya hanya berupa satu molekul DNA, uniselular dan mikroskopis.
Komponen Selubung/ selaput inti DNA Kromosom Nukleus Pembelahan sel Ribosom Organel membran Mitokondria Prokariotik Telanjang Tunggal Mitosis 50 subunit besar, 20 subunit kecil Eukariotik Ada Dengan protein Ganda Ada Mitosis/meiosis 60 subunit besar, 20 subunit kecil Ada Ada

A. Bakteri Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas dibandingkan makhluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri terbagi dua yaitu Archaebacteria dan Eubacteria.

Archaebacteria adalah bakteri purba, sedangkan Eubacteria adalah bakteri yang sesungguhnya. 1. Ciri-ciri umum Eubacteria a. Oorganisme multiseluler b. Prokariot (tidak memiliki membran inti) c. Umumnya tidak memiliki klorofil d. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12-ratusan mikron, umumnya memiliki ukuranukuran rata-rata 1-5 mikron e. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

23

f. Hidup bebas atau parasit g. Dinding sel tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan (murein) h. Sel bakteri dapat mensekresikan lendir ke permukaan dinding selnya dan akan membentuk kapsul yang berfungsi untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang buruk. i. Membran sitoplasma meliputi 8-10% dari bobot kering sel dan tersusun atas fosfolipida dan protein. j. Sitoplasma dikelilingi oleh membran sitoplasma,yang tersusun atas 80% air, asam nukleat, mengandung ribosom dan mesosom sebagai pengganti mitokondria. k. Pada kondisi yang kurang menguntungkan dapat membentuk endospora. l. Beberapa bakteri ada yang memiliki pilus (fili) yang berfungsi sebagai alat gerak atau penghubung dalam pertukaran materi genetic (konjugasi). m. Bakteri ada yang bergerak dengan flagella dan ada yang bergerak tanpa flagella (berguling). Berdasarkan jumlah dan letak flagella, bakteri dibedakan menjadi lima yaitu: Atrik = bakteri yang tidak memiliki flagella. Monotrik = bakteri yang memiliki satu flagella pada salah satu ujung selnya. Amfitrik = bakteri yang kedua ujung selnya memiliki satu flagella. Lofotrik = bakteri yang salah satu ujung selnya memiliki seberkas flagella. Peritrik = bakteri yang pada seluruh tubuhnya terdapat flagella.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

24

2. Struktur bakteri a. Struktur dasar (dimiliki hamper semua jenis bakteri) meliputi: dinding sel, membran plasma,

sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan. b. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) meliputi: kapsul, flagellum, pilus, fimbria, klorosom, endospora. 3. Perkembangbiakan Bakteri a. Secara aseksual dengan pembelahan biner (amitosis). vakuola gas, dan

b. Secara paraseksual (pemindahan materi genetic dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot) terdiri dari tiga cara, yaitu: 1) Transformasi adalah pemindahan sebagian materi genetik DNA atau hanya satu gen ke bakteri lain dengan proses fisiologis yang kompleks.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

25

2) Konjugasi adalah pemindahan langsung materi genetik di antara dua sel bakteri melalui jembatan sitoplasma 3) Transduksi adalah pemindahan materi genetik dengan perantara virus.

4. Bentuk Tubuh Bakteri a. Bentuk batang (silindris). Contoh: basil tunggal Eschericia coli diplobasil (bergandengan dua-dua); streptobasil (berupa batang bergandeng-gandengan seperti rantai)

Azetobacter sp.

b. Bentuk bulat (kokus) Contoh: gonorhoe Diplokokus (bentuknya bulat bergandengan dua-dua) Diplococcus pneumonia Streptokokus (memiliki bentuk bulat bergandengan seperti rantai,sebagai hasil pembelahan sel ke satu sel atau dua arah dalam satu garis Streptococcus lactis Tetrakokus (berbentuk bulat terdiri dari 4 sel yang tersusun dalam bentuk bujur sangkar sebagai hasil pembelahan sel ke dua arah) monokokus (berbentuk bulat satu-satu) Monococcus

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

26

Sarkina (bentuknya bulat, terdiri dari 8 sel yang tersusun dalam bentuk kubus sebagai hasil pembelahan sel ke tiga arah) Sarcina sp.

Stafilokokus (bentuk bulat, tersusun seperti kelompok buah anggur sebagai hasil pembelahan sel ke segala arah) Staphylococcus aureus.

c. Bentuk spiral (spirilium) Contoh: koma (vibrio, bentuk lengkung kurang dari setengah lingkaran) Vibrio coma Spiral (berupa lengkung lebih dari setengah lingkaran) Spirilium minor Spiroseta (berupa spiral halus dan lentur) Treponema pallidum 5. Berdasarkan Cara Hidupnya, Bakteri terbagi atas: a. Bakteri autotrof, yaitu bakteri yang dapat membuat makanan sendiri dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di alam. 1) Fotoautotrof bakteri yang dapat berfotosintesis. Contohnya Thiocytis sp. 2) Kemoautotrof bakteri yang membentuk makanannya dari bahan kimia. Contohnya Nitrosomonas. b. Bakteri Heterotrof, yaitu bakteri yang tidak dapat membuat dan membentuk makanannya sendiri, melainkan membutuhkan inang atau makhluk hidup lain. 1) Bakteri parasit, mendapatkan makanan dari organism lain yang ditumpanginya. Contoh: family Spirochaetaceae (parasit dalam usus halus moluska bercangkang dua) 2) Bakteri saprofit adalah bakteri yang kebutuhan makanannya diperoleh dari sisa organism yang telah mati. Contoh:

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

27

Escherichia coli menguraikan asam semut (HCOOH) menjadi CO2 dan H2O Thiobacillus denitrificans menguraikan nitrat ataupun nitrit dan menghasilkan N2, sehingga menyebabkan tanah menjadi kurang subur. 3) Bakteri pathogen adalah bakteri parasit yang menyebabkan penyakit pada inang. Parasit pada manusia, contoh: Salmonella thyphi (penyebab penyakit tifus) Parasit pada tumbuhan, contoh: Bacterium papaya (penyebab penyakit pada papaya) Parasit pada hewan, contoh: Bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks pada ternak) 4) Bakteri apatogen adalah bakteri yang tidak menyebabkan penyakit pada inang. Contoh: Escherichia coli sebagai bagian dari flora normal di usus halus. 6. Peranan Bakteri a. Bakteri yang menguntungkan 1) Lactobacillus casei = pembuatan keju dan nata de coco 2) Streptococcus lactis dan Streptococcus cremoris = pembuatan keju dan mentega 3) Bacillus brevis = antibiotik tirotrisin 4) Nitrosomonas, Nitrococcus (bakteri nitrit), Nitrobacter (bakteri nitrat) = penambah kesuburan tanah, dengan membentuk

senyawa nitrat. 5) Rhizhobium leguminosarum = mengikat N2 bebas dari udara 6) Acetobacter xylinum = pembuatan nata de coco 7) Escherichia coli = pembusukan (penguraian sisa-sisa makhluk hidup) 8) Lactobacillus bulgaricus = pembuatan yoghurt 9) Bacillus polymyxa = penghasil antibiotik

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

28

10) Clostridium acetobutylicum = pembuatan zat kimia, misalnya aseto dan butanol b. Bakteri yang merugikan 1) Salmonella thyphi = penyebab penyakit tifus 2) Clostridium tetani = penyebab penyakit tetanus 3) Neisseria gonorrhoeae = penyebab penyakit gonorea 4) Treponema pallidum = penyebab penyakit sifilis 5) Mycobacterium tuberculosis = penyebab penyakit TBC 6) Clostridium botulinum = pembusukan makanan 7) Vibrio cholerae = penyebab kolera atau muntaber 8) Agrobacterium tumafaciens = penyebab tumor pada tumbuhan 9) Bacilluc antrachis = penyakit antraks pada sapi 10) Pseudomonas solanacearum = penyebab penyakit pada tomat, lombok, terung, dan tembakau. 7. Proses Yang Dilalui Bakteri Untuk Masuk Ke Dalam Tubuh Mycobacterium tuberculosis, menyerang paru-paru sehingga terjadi TBC. Penularannya melalui udara. Clostridium tetani, bakteri yang menghasilkan toksin yang sangat kuat, menyukai tempat luka yang kotor, dalam dan tidak terbuka sebagai tempat hidupnya. Masuk ke dalam tubuh melalui luka tusuk, luka iris yang kotor. Masa inkubasi antara 2-60 hari,menimbulkan gejala nyeri kepala, gelisah dan kejang-kejang. Neisseria gonorrhoeae, menyerang saluran kemih yang

menyebabkan kencing nanah. Infeksi melalui hubungan seksual, masa inkubasi antara 2-8 hari.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

29

B. Cyanobacteria (Ganggang Hijau-Biru) 1. Ciri-ciri umum Cyanobacteria a. Tidak memiliki membran inti (prokariotik). b. Mengandung pigmen klorofil a, karotenoid, fikosianin dan fikoeritrin. c. Dinding sel terletak di antara plasmolema dan selubung lender. d. Yang hidup berkoloni berbentuk filamen memiliki heterosista (sel lebih tebal dan tidak memiliki inti) dan spora istirahat (spora yang dindingnya sangat tebal dan di dalamnya berisi sel). e. bentuk organisme ini biasanya uniseluler (chroococcus, anacytys), koloni (nostoc,microcoleus) atau filament (anabaena, oscillatoria). f. Habitat di perairan, batu atau di tanah, ada juga yang bersimbiosis dengan organisme lain. g. Sebagai tumbuhan perintis yaitu dengan cara membentuk lapisan pada permukaan tanah gundul dan berperan dalam menambah materi organik dalam tanah. 2. Perkembangbiakan Ganggang Hijau-Biru a. Pembelahan sel, melalui cara ini sel dapat langsung terpisah atau tetap bergabung membentuk koloni. Contoh: Gleocapsa. b. Fragmentasi, terutama pada ganggang yang berbentuk filament. Pada filament yang panjang, bila salah satu selnya mati, maka sel mati itu membagi filament menjadi dua atau lebih. Tiap potongan disebut hormogonium. Bila hormogonium terlepas dari filament induk maka akan menjadi individe baru. Contoh: Plectonema boryanum. c. Spora, pada keadaan yang kurang menguntungkan akan terbentuk spora yang sebenarnya merupakan sel vegetatif. Spora ini membesar dan tebal karena penimbunan zat makanan. 3. Peranan Ganggang Hijau-Biru d. Spirulina sp. sebagai bahan makanan alternatif. e. Anabaena azollae yang hidup bersimbiosis berfungsi untuk

memfiksasi nitrogen bebas sehingga menambah kesuburan tanah.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

30

C. Archaebacteria Archaebacteria berbeda dengan Eubacteria pada bagian membran lipid, komposisi dinding sel, dan sub unit ribosomalnya. Archae hampir tidk mungkin tumbuh di lingkngan laboratorium. Archae biasa hidup di tempat yang ekstrem, seperti sumber air panas dan danau air asin. Berdasarkan lokasi hidupnya, terdapat empat tipe Archaebacteria, yaitu: 1. Methanogenik, bersifat anaerobik dan kemosintesik. Hidup di rawa dan tempat yang kekurangan oksigen. Di habitatnya, bakteri ini memperoleh makanan dengan membusukkan sisa tumbuhan yang mati dan

menghasilkan metana. Bakteri ini dapat tumbuh dengan baik pada suhu 98 C dan mati di bawah 84C. Misalnya di lumpur, tempat pembuangan, sumber air panas, lubang air panas dalam laut, bahkan dala perut sapi. 2. Halofilik, habitat pada lingkungan berkadar garam tinggi, seperti di laut mati dan danau air asin. Beberapa ada yang dapat berfotosintesis. 3. Pereduksi sulfur, menggunakan hidrogen dan sulfur anorganik sebagai sumber energi dan dapat hidup pada suhu 85C. 4. Thermoasidofilik, hidup di tempat bersuhu tinggi dan ber-pH asam, misalnya di sumber air panas bersulfur dan lubang vulkanik.

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Pasangan yang tepat antara jenis Monera atau Protista dengan peranannya bagi manusia adalah... Jenis Monera atau Protista A Plasmodium falcifarum Peranannya Menyebabkan penyakit demam berdarah dengue

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

31

Euchema spinosum

Suplemen makanan seperti sunchorella

C D E

Streptococcus lactis Mycobacterium tuberculosis Terponema pallidum

Untuk pembuatan keju Menyebabkan penyakit disentri Menyebabkan gusi berdarah

Jawaban: A Nama mikroorganisme dan peranannya: Streptococcus lactis untuk pembuatan keju Euchema spinosum untuk pembuatan agar-agar (bahan makanan) Plasmodium falcifarum penyebab penyakit malaria tropika Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit TBC Treponema pallidum penyebab penyakit sifilis (raja singa)

FUNGI
A. Ciri-ciri Umum Fungi 1. hidup di daerah lembab 2. ada yang uniseluler dan multiseluler 3. bersifat eukariotik 4. dinding sel tersusun atas zat kitin 5. sel jamur tidak memiliki kromatofora, sehingga jamur tidak berwarna 6. talus tersusun atas benang-benang halus (hifa) dan bercabang-cabang membentuk miselium 7. jamur bersifat heterotrof 8. reproduksi aseksual dengan spora dan konidium, secara seksual dengan cara isogami, anisogami, oogami, gametogami, dan somatogami. B. Klasifikasi Fungi 1. Divisi Zygomymicotina a. Hifa bersekat (senositik) b. Miselium memiliki banyak cabang

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

32

c. Dinding sel dari kitin d. Pada saat dorman membentuk zigospora e. Bereproduksi secara seksual dan aseksual Seksual = konjugasi menghasilkan zigospora

Aseksual = spora dihasilkan oleh sporangium, membentuk sporangiospora. Contoh: Pembuatan makanan, misalnya - Rhizopus oryzae pembuatan tempe - Mucor javanicus pembuatan tape 2. Divisi Ascomycotina a. Hifa bersekat berinti satu b. Ada yang uniseluler dan multiseluler c. Alat pembentuk spora disebut askus d. Hidup saprofit, parasit, dan bersimbiosis e. Bereproduksi secara seksual dan aseksual Seksual = membentuk askospora dalam askus Aseksual = kuncup/tunas (padajamur uniseluler), fragmentasi dan konidia. Contoh: Saccharomyces sp. (dapat melakukan fermentasi) 3. Divisi Basidiomycotina a. Merupakan jamur makroskopis b. hifa bersekat melintang, monokariotik dan dikariotik c. berdaging, saproba, tubuh buah seperti payung, tetapi pada beberapa spesies tangkainya asimetris, pendek bahkan tidak bertangkai. d. Basidiospora terdapat di permukaan lamela yang terbentuk di bagian bawah tudungnya e. Bereproduksi secara seksual dan aseksual Seksual = menghaslikan spora basidium Aseksual = membentuk konidia Contoh: Volvariella volvaceae (jamur merang)

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

33

4. Divisi Deutromycotina a. Belum diketahui cara reproduksi seksualnya. b. Hifa bersekat dan dinding sel terbuat dari kitin c. Mikroskopis, ada yang saprofit dan ada yang parasit d. Reproduksi aseksual dengan menghaslikan konidia atau hifa khusus (konidiofor) Contoh : Aspergillus oryzae 5. Divisi Mycophycophyta a. hidup ditempat-tempat yang banyak mengandung senyawa organik b. memakan bakteri, protozoa dan mikroba lainnya c. mempunyai dua fase dalam hidupnya, yaitu: fase plasmodium fase vegetatif, pada fase ini bentuknya sebagai lendir (plasma) fase tubuh buah fase generatif, terjadi bila plasma mengering dan membentuk tubuh buah bertangkai Contoh: Physarum polycephalum 6. Divisi Oomycotina a. hifa tidak bersekat, mengandung banyak inti b. dinding sel dari selulosa Contoh: Saprolegnia paracitia Mikoriza adalah jamur yang hifanya bersimbiosis dengan akar suatu tanaman terdiri dari dua, yaitu: a. ektomikoriza, jamur ini tubuh buahnya seperti payung, bola/bulat, hifanya hanya menembus epidermis saja tidak sampai menembus korteks. b. Endomikoriza, jamur ini bersimbiosis pada akar yang hifanya menembus sampai pada sel-sel korteks. Pada tanaman polongpolongan jamur ini dapat merangsang pertumbuhan bintil-bintil akaryang bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

34

C. Peranan Fungi 1. Rhizophus orizae pembuatan tempe asam fumirat bir, roti, dan alcohol

2. Rhizophus nigrinicans

3. Saccharomyces cereviciae 4. Aspergillus wentii 5. Volvariella volvaceae

kecap, tauco. dapat dimakan

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Ciri-ciri organisme: Hidup terestrial di tempat lembab Tubuh uniseluler atau multiseluler Dinding sel dilengkapi bahan kitin Inti sel bersifat eukariotik Reproduksi dengan spora Sel tidak mengandung klorofil Memiliki hifa Organisme yang sesuai dengan ciri-ciri di atas tergolong... A. Bakteri B. Jamur C. Ganggang D. Lumut E. Paku Jawaban: B Ciri spesifik jamur adalah: Tubuh tersusun dari hifa (benang) yang akan membentuk miselium Sel tidak mengandung klorofil Dinding sel tersusun dari bahan kitin Hidup di tempat lembab 2. Jamur yang dapat menghasilkan racun adalah... A. Aspergillus oryzae

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

35

B. Rhizopus sp. C. Volvariella volvaceae D. Lentinus edodes E. Aspergillus flavus Jawaban: E Aspergillus flavus merupakan divisi Ascomycetes yang dapat

menghasilkan alfatoksin yang diduga sebagai penyebab penyakit kanker hati. Jamur ini banyak terdapat pada kacang tanah dan makanan yang dibuat darinya.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

36

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Menjelaskan ciri-ciri Plantae dan Animalia serta peranannya bagi kehidupan

KEMAMPUAN YANG DIUJI


Mengidentifikasi daur hidup dan cara perkembangbiakan Plantae meliputi tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji mendeskripsikan daur hidup Invertebrata membandingkan ciri-ciri hewan Chordata

PLANTAE
Makhluk hidup yang tergolong Plantae mempunyai ciri tersusun atas sel eukariotik dan bersifat autotrof. Kingdom Plantae dikelompokkan dalam tiga divisi berikut. A. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) Lumut adalah organisme dari kingdom plantae yang hidup di darat, tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta tidak memiliki pembuluh pengangkut. Lumut gametofit berukuran makroskopik dengan bentuk tubuh berupa lembaran (talus) yang memiliki bagian seperti akar (rizoid). Lumut gametofit juga dapat berupa tumbuhan kecil yang memiliki bagian akar, batang, dan daun tak sejati. Lumut gametofit memiliki klorofil. Lumut gametofit memiliki gametangium yang menghasilkan gamet. Pada lumut gametofit melekat lumut sporofit yang memiliki klorofil serta mengandung sporangium untuk menghasilkan spora. Generasi gametofit merupakan generasi yang dominan. Lumut merupakan organisme fotoautotrof yang hidup terutama di darat pada daerah yang teduh dan lembab.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

37

Lumut diklasifikasikan berdasarkan struktur tubuhnya menjadi tiga kelas, yaitu lumut hati (Hepaticopsida), lumut tanduk (Anthoceratopsida), lumut daun (Bryopsida). 1. Lumut hati (Hepaticopsida) a. tubuh berupa talus berbentuk

lembaran b. Rizoid digunakan untuk melekat pada batu c. sprorofit tumbuh dalam gametofit betina 2. Lumut tanduk (Anthoceratopsida) a. gametofit berupa talus berbentuk lembaran b. sporofit tertancap pada gametofit c. kapsul spora berbentuk seperti tanduk 3. Lumut daun (Bryopsida) a. tubuh terdiri dari bagian rizoid, batang, dan daun b. sporofit tumbuh pada gametofit Lumut bermanfaat bagi manusia antara lain Marchantia polymorpha sebagai obat penyakit hepar serta Sphagnum sp. sebagai bahan pembalut atau pengganti kapas dan sumber bahan bakar.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

38

B. Tumbuhan Paku (Pterydophyta) Tumbuhan paku adalah kelompok organisme dari kingdom Plantae yang memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Bentuk tumbuhan paku sporofit ada yang berupa lembaran, perdu, atau pohon. Struktur tubuh tumbuhan paku sporofit sebagian besar memiliki akar, batang, daun sejati, pembuluh pengangkut, dan klorofil. Gametofit sebagian besar tumbuhan paku disebut protalus dengan bentuk lembaran yang memiliki rizoid dan klorofil, serta mengandung alat perkembangbiakan seksual yang menghasilkan gamet. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan fotoautotrof yang hidup terutama di darat pada daerah yang lembab. Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual dengan spora, kemudian tumbuh menjadi gametofit. Reproduksi juga dapat terjadi secara seksual dengan fertilisasi ovum dan spermatozoid yang tumbuh menjadi sporofit. Generasi gametofit dan sporofit terjadi bergiliran dalam daur hidup tumbuhan paku. Sporofit adalah generasi dominan.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

39

Tumbuhan paku diklasifikasikan berdasarkan ciri tubuhnya menjadi empat subdivisi, yaitu Psilophytinae, Lycopodinae, Equisetinae, dan Filicinae. 1. Psilophytinae (paku kawat) a. daun berupa sisik dan tumbuh ada batang b. sporangium terletak di ketiak daun (sinangium) 2. Lycopodinae a. daun berbentuk sisik dan tersebar pada batang yang padat b. sporangium membentuk strobilus di ujung batang 3. Equisetinae (paku ekor kuda) a. batang berongga b. daun berbentuk sisik tersusun berkaran pada buku batang c. sporangium tersusun dalam srobilus 4. Filicinae (paku sejati) a. daun berukuran lebar b. duduk daum pada batang membentuk sayap c. sorus di permukaan ,tepi, atau ujung daun Tumbuhan paku bermanfaat bagi manusia antara lain untuk makanan (sayur), obat, pupuk hijau (Azolla pinata), dan tanaman hias (suplir). Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, paku terbagi atas: 1. Paku Homospora adalah jenis paku yang hanya memproduksi satu jenis spora yang sama besarnya. Contoh: Lycopodium sp.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

40

2. Paku Heterospora adalah paku yang memproduksi dua macam spora yang berbeda ukurannya yaitu makrospora (spora besar berkelamin betina) dan mikrospora (spora kecil berkelamin jantan). Contoh: Selaginella sp.

3. Paku peralihan antara paku homospora dan heterospora adalah paku yang menghasilkan spora yang memiliki bentuk dan ukuran sama, tetapi sebagian berkelamin jantan dan sebagiannya betina. Contoh: Equisetum sp.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

41

Bryophyta

tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati tidak berpembuluh

Tumbuhan berspora
memiliki akar, batang, dan daun sejati Pterydophyta berpembuluh xylem dan floem

C. Tumbuhan Biji (Spermatophyta) Tubuhnya tersusun atas tiga bagian yaitu akar, batang, dan daun. Spermatophyta mempunyai sistem pembuluh. Alat perkembangbiakannya berupa biji.

1. Ciri-ciri umum Spermatophyta a. Struktur perkembangbiakan yang khas adalah biji yang dihasilkan bunga ataupun runjung b. Tumbuhan berbiji mempunyai jaringan pembuluh yang rumit dan telah terstruktur c. Pada dasarnya tumbuhan berbiji telah memilki pigmen klorofil untuk fotosintesis 2. Klasifikasi Spermatophyta a. Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae) 1) Ciri-ciri tumbuhan Gymnospermae Sistem akar tunggang dan batang bercabang-cabang

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

42

Daun kebanyakan kaku dan sempit, serta belum memiliki bunga yang sesungguhnya Biji yang dihasilkan tidak dilindungi daun buah, tetapi dalam susunan strobilus Penyerbukan pada Gymnospermae yaitu peristiwa

menempelnya serbuk sari pada mikrofil berpembuluh xylem dan floem tapi tidak mempunyai trakea, hanya pembuluh tapis dan trakeid Alat perkembangbiakan terdapat dalam strobilus Mengalami pembuahan tunggal 2) Tumbuhan Gymnospermae terbagi atas beberapa kelompok, yaitu: a) Cycadophyta. Batang tidak bercabang, daun-daun

majemuk tersusun sebagai tajuk di puncak pohon. Contoh: Cycas rumphii. b) Ginkgophyta. Tinggi pohon mencapai 30 m, daun berbentuk kipas, mudah gugur dan berumah dua. Contoh: Ginkgo biloba. c) Coniferophyta. Tumbuhan yang selalu hijau, tumbuhan pembawa kerucut karena alat reproduksi jantan dan betina berupa strobilus yang berbentuk kerucut. Contoh: Pinus merkusii. d) Gnetophyta. Daun berhadapan dengan urat daun

menyirip, pada xylem terdapat trakea serta strobilusnya tidak berbentuk kerucut. Contoh: Gnetum gnemon. 3) Peranan Gymnospermae Kayu pinus merupakan bahan pembuat kertas dan kerajinan Ginkgo biloba merupakan tumbuhan yang digunakan sebagai bahan untuk obat dan kosmetik Gnetum gnemon (melinjo) sebagai bahan makanan

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

43

Pakis haji sebagai tanaman hias 4) Skema Pembuahan Tunggal Gymnospermae

5) Contoh tumbuhan Gymnospermae

b. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae) 1) Ciri-ciri Tumbuhan Angiospermae Mempunyai bunga yang sesungguhnya Daun yang pipih, lebar, dengan susunan tulang yang beraneka ragam Bakal biji atau biji tidak tampak karena terbungkus dalam suatu badan yang berasal dari daun buah Selisih waktu yang relatif pendek antara penyerbukan dan pembuahan Penyerbukan pada Angiospermae yaitu peristiwa

menempelnya serbuk sari di kepala putik Mengalami pembuahan ganda

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

44

Alat perkembangbiakan terdapat dalam bunga Berpembuluh xylem dan floem

2) Angiospermae dibedakan menjadi 2 kelompok berikut.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

45

3) Peranan Angiospermae Sebagai bahan makanan, contoh kacang hijau Sebagai bahan sandang dan papan Sebagai bahan obat-obatan 4) Skema Pembuahan Ganda Angiospermae

5) Contoh tumbuhan Angiospermae

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

46

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Diperoleh beberapa jenis tanaman dari hasil studi lapangan antara lain: 1) Sphagnum (lumut hati) 2) Marchantia (lumut daun) 3) Equisetum debile (paku ekor kuda) 4) Gnetum gnemon (melinjo) Berdasarkan adanya pembuluh, maka tanaman yang termasuk golongan Tracheophyta adalah A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 4 Jawaban: E Tracheophyta adalah kelompok tumbuhan yang sudah mempunyai sistem pembuluh. Tumbuhan yang tergolong dalam Bryophyta (lumut hati dan lumut daun) belum mempunyai sistem pembuluh Pteridophyta (paku ekor kuda) dan Spermatophyta (melinjo) sudah mempunyai sistem pembuluh. 2. Ciri tumbuhan yang tergolong Angiospermae yaitu A. mempunyai struktur strobilus B. berkambium dan berdaun sempit C. biji terbungkus daun buah D. mempunyai sistem akar serabut E. batangnya bercabang-cabang Jawaban: C Ciri khusus tumbuhan yang tergolong Angiospermae sebagai berikut. 1) biji yang dihasilkan terbungkus dalam daun buah 2) mengalami pembuahan ganda D. 2 dan 3 E. 3 dan 4

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

47

3. Beberapa jenis tumbuhan sebagai berikut. 1) Anthoceros laevis 2) Equisetum debile 3) Lycopodium sp. 4) Cycas rumphii 5) Adiantum cuneatum Jenis-jenis tumbuhan yang termasuk Cormophyta berspora yaitu nomor A. 1), 2), dan 3) B. 1), 2), dan 5) C. 2), 3), dan 4) D. 2), 3), dan 5) E. 3), 4), dan 5) Jawaban: D Cormophyta adalah golongan tumbuhan yang mempunyai akar, batang, dan daun. Tumbuhan yang termasuk Cormophyta berspora yaitu tumbuhan paku. Contohnya Equisetum debile, Lycopodium sp., dan Adiantum cuneatum.

DAUR HIDUP INVERTEBRATA

A. FILUM PORIFERA 1. Ciri-ciri umum Porifera Hewan berpori/hewan spons Tubuhnya berbentuk seperti vas bunga Hewan multiseluler primitif yang memiliki jaringan belum sempurna dan memiliki rongga yang disebut spongosol. Porifera hidup melekat pada dasar perairan sebagai bentos.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

48

2. Struktur tubuh Porifera a. Epidermis atau lapisan terluar. b. Mesoglea (berupa gelatin) Mesoglea merupakan lapisan antara lapisan dalam dan luar yang

mengandung macam sel yaitu selsel ameboid dan skleroblas. c. Endodermis atau lapisan dalam 3. Sistem Reproduksi Porifera a. Secara aseksual, terbagi atas 3 cara yaitu: 1) Pembentukan kuncup (tunas). Kuncup dapat dilepaskan atau tetap melekat, hingga menjadi satu gerombolan besar. 2) Pembentukan butir benih yang disebut gemule (gemula) atau kuncup dalam. Gemula dibuat dalam keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan, misalnya dingin atau kekeringan. Bila porifera mati dan pecah menjadi beberapa bagian maka gemule ini akan keluar dan akan tumbuh menjadi Porifera yang baru. 3) Regenerasi b. Secara seksual, yaitu dengan penyatuan antara sperma dan ovum. Porifera bersifat hermafrodit, yaitu ovum dan sperma diproduksi oleh satu induk yang sama. Akan tetapi, sperma tidak membuahi sel telur dari individu yang sama. Pembuahan terjadi antara sperma dan sel telur dari individu yang berlainan. 4. Klasifikasi Porifera Klasifikasi didasarkan pada bahan penyusun rangka terbagi menjadi tiga kelas, yaitu: a. Calcarea, golongan ini memiliki spikula dari zat kapur dan hidup di laut yang dangkal. Contoh: Sycon sp. dan Clathrina sp.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

49

b. Hexactinellida, golongan in spikulanya tersusun dari zat kersik dan hidup di laut yang dalam. Hewan ini disebut juga spons gelas. Contoh: Phenorema sp. dan Euplectella sp. c. Demospongiea, golongan ini bertulang lunak karena tifak memiliki rangka. Ada beberapa yang memiliki rangka yang tersusun atas serabut-serabut dari spongin dengan spikula dari zat resik. Contoh: Euspongiea sp., Spongila sp., Callyspongia sp., dan Phyllospongia sp. 5. Contoh Porifera

B. FILUM COELENTERATA (CNIDARIA) 1. Ciri-ciri umum Coelenterata Hewan berongga Hewan metazoan diploblastik yang tubuhnya sudah membentuk jaringan, berbentuk polip atau medusa dengan tentakel berpenyengat, memiliki rongga pencernaan, system saraf sederhana, tidak memiliki sistem eksresi. Hidup bebas heterotrof dengan memangsa menggunakan tentakel. Habitat umumnya di laut

2. Struktur Tubuh Coelenterata

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

50

3. Sistem Reproduksi Coelenterata a. Secara aseksual yaitu dengan pembentukan tunas oleh polip. b. Secara seksual yaitu pembentukan gamet oleh medusa atau polip. 4. Klasifikasi Coelenterata a. Hydrozoa memiliki bentuk dominan polip dan medusa dalam siklus hidupnya. Contoh: Hydra sp. dan Obelia sp.

b. Schyphozoa bentuk dominan medusa. Contoh: Aurelia aurita. Daur hidupnya: Scyphozoa mengalami metagenesis dalam fase

reproduksinya, yaitu spermatozoid keluar dari mulut medusa jantan dan masuk ke dalam usus betina untuk membuahi telurnya dan

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

51

menghasilkan zigot. Zigot melekat pada rambut getar untuk melekat pada dasar laut, lalu rambut getarnya dibuang. Planula tumbuh menjadi polip berbentuk terompet disebut skifistoma memiliki lempeng basalis, mulut dan tentakel. Lalu timbul sekat disebut strobila, yang jika terlepas disebut efira dan tumbuh menjadi uburubur baru (medusa). c. Anthozoa bentuk dominan polip. Contoh: Tubastrea. Daur hidupnya: sistem reproduksi seksual dengan cara pembentukan gamet dan aseksual dengan cara membentuk kuncup. Anthozoa memiliki sistem saraf difus. Polip pembelahan sel polip fragmentasi polip gamet zigot planula polip. C. FILUM CNETOPHORA Beberapa zoolog menganggap bahwa Cnetophora merupakan filum tersendiri. Cnetophora memiliki bentuk polip dan medusa. Dinding tubuhnya dapat dibedakan menjadi mesoderma dan endoderma. Pada umumnya, tidak memiliki nematokis, tetapi tentakelnya mempunyai sel-sel yang menghasilkan zat perekat untuk menangkap mangsanya. D. FILUM PLATYHELMINTHES 1. Ciri-ciri umum Platyhelminthes Hewan triploblastik aselomata dengan tubuh simetri bilateral, berbentuk pipih, memiliki system saraf, sistem pencernaan satu lubang, tidak memiliki sistem

sirkulasi, respirasi, dan eksresi. Hidup bebas di laut, air tawar, tempat lembab atau parasit dalam tubuh manusia dan hewan.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

52

tubuh tidak bersegment, sistem pencernaan tidak sempurna. ekskresi dengan menggunakan flame sel (sel api). memiliki sistem saraf tangga tali dan memiliki mata memiliki daya regenerasi yang tinggi, serta bersifat hermafodit (banci atau dwi kelamin).

2. Struktur tubuh Platyhelminthes a. Lapisan Luar b. Mesoderma c. Lapisan Dalam 3. Sistem Reproduksi Platyhelminthes a. Secara aseksual yaitu dengan fragmentasi dan diikuti regenerasi. b. Secara seksual yaitu dengan cara sendiri atau silang. 4. Klasifikasi Platyhelminthes a. Turbellaria bersilia hidup bebas di laut, air tawar, dan tempat lembab memiliki indera

sederhana, system saraf tangga tali, sistem ekskresi bersel api, daya regenerasi sangat tinggi, reproduksi seksual secara silang (Planaria). Contoh: Planaria sp. b. Trematoda tidak bersilia, tubuh dilapisi kutikula, hidup parasit

dalam tubuh dua atau lebih, jenis hewan inang memiliki alat pengisap

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

53

pada mulut, system saraf sederhana, reproduksi seksual sendiri dan silang. Contoh: Fasciola hepatica Daur hidupnya: reproduksi secara seksual. Ketika melalui usus sapi, telur masuk ke dalam usus dan akhirnya keluar bersama feses. Pada tempat yang sesuai, telur yang fertile akan menetas menjadi larva bersilia disebut mirasidium, yang akan hanya bertahan selama 8 jam. Tapi, jika mirasidium masuk ke tubuh Lymnaea sp. (siput) maka dalam waktu kurang
Singkatnya: telur mirasidium masuk ke tubuh Lymnaea (siput air tawar) sporokista redia serkaria keluar dari tubuh siput metaserkaria kista masuk ke tubuh domba cacing dewasa.

lebih dua minggu larva ini berubah bentuk

menjadi oval disebut sporokis. Sporokis tidak bersilia, pecah tumbuh dan

menghasilkan

larva kedua yaitu redia. Redia masuk ke jaringan siput, tumbuh dan berkembang menghasilkan larva ketiga disebut serkaria, yang berbentuk seperti berudu dan dapat berenang bebas. Lalu, keluar dari tubuh siput dan membentuk Krista Krista jika menemukan rumput. Jika Krista termakan oleh sapi, maka dalam saluran pencernaan, Krista akan pecah menghasilkan

metaserkaria yang akan menembus dinding usus dan bersama aliran darah sampai ke hati ternak, lalu tumbuh menjadi larva dan cacing dewasa. Siklus pun terulang kembali.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

54

c. Cestoda tubuh terdiri dari rangkaian proglotid berlapis kutikula, alat pengisap dan alat pengait pada skoleks, hidup parasit pada dua jenis tubuh hewan inang, seksual

reproduksi

sendiri pada proglotid. Contoh: saginata Daur reproduksi hidupnya: secara Taenia

aseksual dengan cara fragmentasi. Dalam

tubuh manusia, proglotid (segmen) cacing dewasa yang mengandung embrio melepaskan diri serta keluar dari usus inang bersama feses. Bila proglotid dewasa ini tertelan oleh babi, maka dalam usus babi selubung telur dalam proglotid larut hingga keluar larva yang disebut heksakan. Heksakan atau onkosfer ini karena memiliki 6 kait kitin. Dengan menembus dinding usus babi, heksakan ikut aliran darah dan singgah di otot atau jaringan tubuh babi. Lalu, tumbuh menjadi sistiserkus. Apabila manusia memakan daging babi yang mengandung sistiserkus dan tidak dimasak sempurna maka sistiserkus akan tumbuh dan berkembang menjadi cacing pita dewasa dalam usus manusia.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

55

E. FILUM NEMATHELMINTHES 1. Ciri-ciri umum Nemathelminthes Hewan triploblastik pseudoselomata, tubuh simetri bilateral bulat panjang dan dilapisi kutikula, memiliki system pencernaan lengkap, system sirkulasi oleh cairan pseudoselom tidak memiliki system respirasi dan eksresi. Hidup bebas atau parasit dan di tanah becek, dasar pearain tawar atau laut bebas, parasit pada mahluk hidup. 2. Struktur tubuh Nemathelminthes

3. Sistem reproduksi Nemathelminthes Bereproduksi secara seksual di dekat lubang anal terdapat tonjolan yang disebut penial setae yang digunakan untuk kopulasi, sedangkan pada betina tidak ada. Alat kelamin jantan dan betina terpisah (diesis). 4. Klasifikasi Nemathelminthes a. Kelas Nematoda Ascaris lumbricoides (cacing gelang) Daur hidupnya: telur yang sudah dibuahi keluar ke alam bebas bersama feses. Apabila telur ini tertelan bersama makanan dan minuman, maka di dalam usus halus telur ini akan menetas menjadi larva kecil. Setelah menembus dinding usus, larva ini bersama aliran darah dapat sampai ke jantung dan paru-paru.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

56

Dari paru-paru, larva ini dapat mencapai trakea untuk kemudian tertelan lagi dan sampai di usus halus lagi dan tumbuh menjadi cacing dewasa.

Ancylostoma (cacing tambang) Daur hidupnya: cacing dewasa merupakan ektoparasit dalam usus halus manusia. Telur cacing dapat keluar bersama feses manusia. Pada daerah yang sesuai, yaitu di tanah lembab, telur yang sudah dibuahi akan menetas dan dalam waktu sehari akan menghasilkan larva. Larva ini dapat menembus kulit manusia melalui kulit yang tidak beralas kaki. Bersama aliran darah, larva sampai di jantung dan paru-paru. Dari paru-paru, larva menembus dinding paru-paru sampai ke trakea kemudian ke faring. Lalu larva masuk lagi ke dalam usus halus dan tumbuh menjadi cacing tambang dewasa.

Oxyuris vermicularis (cacing kremi) Daur hidupnya: pada saat bertelur, cacing betina menuju anus untuk memperoleh anus untuk memperoleh oksigen yang diperlukan larva untuk pertumbuhan. Gerakan cacing ini menyebabkan rasa gatal pada anus.bila digaruk dengan kuku, maka telur melekat pada kuku.makanan yang dipegang oleh

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

57

tangan yang mengandung telur cacing menyebabkan telur cacing ikut tertelan. Cacing terbawa melalui saluran

pencernaan sampai ke usus besar. Di usus besar, cacing tumbuh menjadi dewasa dan dapat berkembang biak. Sehingga dapat menyebabkan terjadi infeksi diri sendiri (autoinfeksi). Wuchereria brancrofti (cacing filaria) Cacing ini memiliki inang sementara yaitu nyamuk dan inang tetap yaitu bagian pembuluh getah bening. Pada siang hari, larva berada di paru-paruatau di pembuluh darah besar dan pada malam hari pindah ke pembuluh arteri atas dan vena perifer dekat kulit. Apabila cacing yang mati menyumbat getah

pembuluh

bening maka akan menyebabkan pembengkakan atau terjadinya penyakit kaki gajah karena pembuluh tersumbat. Microfilaria dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Culex. Trichinella spiralis (cacing otot) Daur hidupnya: parasit masuk ke tubuh manusia melalui daging babi yang dimasak kurang matang. Di dalam usus manusia, larva berkembang menjadi cacing muda. Cacing muda bergerak ke otot melalui pembuluh limfa atau darah dan selanjutnya menjadi cacing dewasa. b. Kelas Nematomorfa

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

58

5. Contoh Nemathelminthes

F. FILUM ANNELIDA 1. Ciri-ciri umum Annelida memiliki segmen (ruas) tubuh termasuk triploblastik selomata tubuh bersimetri bilateral segmen tubuh bersifat metameri (memiliki bagian tubuh yang sama) memiliki sistem saraf tangga tali pencernaan makanan sudah sempurna, terdiri atas mulut,

kerongkongan, dan anus peredaran darah tertutup, dan hidup di laut, tanah yang lembab, atau air tawar. Tidak memiliki sistem respirasi Bersifat hermafrodit dan gonokoris

2. Struktur tubuh Annelida

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

59

3. Sistem reproduksi Annelida Annelida melakukan reproduksi aseksual dan seksual. 4. Klasifikasi Annelida a. Polychaeta memiliki banyak rambut kaku dan parapodia. Tubuh dilapisi kutikula hidup bebas bergerak atau menetap di laut. Reproduksi seksual eksternal. Contoh: Lysidice oele (cacing wawo). b. Oligochaeta memiliki sedikit rambut kaku, hidup bebas di dasar danau, sungai, tanah. Bersifat hermafrodit dengan reproduksi seksual silang. Contoh: Digaster longmani (cacing tanah Australia). c. Hirudinea tidak memiliki rambut, parapodia, dan setae. Segmentasi tubuh hanya pada bagian luar, memiliki alat pegisap pada kedua ujung tubuh. Hidup bebas di air tawar dan tempat lembab atau ektoparasit pada vertebrata. Contoh: Hirudo medicinalis (lintah). 5. Contoh Annelida

G. FILUM MOLLUSCA 1. Ciri-ciri umum Mollusca Molusca disebut hewan bertubuh lunak karena tubuhnya dilindungi oloeh mantel, yaitu berupa lapisan jaringan penutup organ viseral. Selain itu, Molusca dapat membuat cangkang dari bahan kalsium karbonat atau kalsit (CaCO3).

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

60

Hewan ini termasuk triploblastik selomata dengan sistem pencernaan makanan yang sempurna tersusun atas mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus.

Habitatnya melputi perairan tawar, perairan laut, dan tanah yang lembab. Sistem saraf berupa cincin esofagus dan dua cabang saraf yang menyarafi mantel dan kaki. Sistem peredaran darahnya terbuka, darah mendapat oksigen dari insang. Sistem ekskresi menggunakan ginjal.

2. Struktur tubuh Mollusca

3. Sistem reproduksi Mollusca Reproduksi secara seksual, ada hewan jantan dan betina

4. Kalsifikasi Mollusca Berdasarkan letak bentuk kakinya, anggota Mollusca dikelompokkan menjadi 5 kelas, yaitu: a. Kelas Amphineura Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma. Terdapat individu jantan dan betina. b. Kelas Scaphopoda Reproduksi secara seksual dengan persatuan sperma dan ovum yang menghasilkan zigot.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

61

c. Kelas Gastropoda (Pulmonata) Gastropoda hidup di laut, air tawar, dan darat. Berkaki di perut bercangkang eksternal, kepala jelas, memiliki

tentakel, mata, dan mulut beradula, bernafas dengan insang atau rongga mantel, system sirkulasi terbuka. Contoh: Achatina fulica (siput air).

d. Kelas Cephalopoda
Pelecypoda hidup di laut dan air tawar, berkaki pipih dan bercangkang

eksternal pipih setangkup. Kepala tidak ada, mulut di rongga mantel tidak beradula, bernapas dan menyaring makanan dengan insang, sirkulasi terbuka, reproduksi seksual eksternal dan internal. Contoh: Tridacna (kerang)

e. Kelas Pelecypoda
Cephalopoda hidup di laut, kaki tentakeldi kepala dam memiliki

bercangkang internal,

mantel tebal dan kantung tinta. Untuk pertahanan diri, kepala jelas, memiliki mata dan mulut beradula serta berahang seperti catut, memiliki otak pada system saraf, respirasi dengan insang, sirkulasi tertutup, reproduksi seksual internal. Contoh: Octopus sp. (gurita).

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

62

5. Contoh Mollusca

H. FILUM ARTHROPODA 1. Ciri-ciri umum Arthropoda Tubuh Arthropoda terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala (caput), dada (toraks), dan perut (abdomen). Pada kepala terdapat dua pasang antena, rahang atas (mandibula), dan rahang bawah (maksila). Dibagian dada terdapat kaki dan sayap. Bagia perut tersusun atas beberapa segmen. Kerangka luar (eksoskeleton) Arthropoda yang keras tersusun atas zat kitin. Arthropoda mempunyai sistem saraf tangga tali dan alat peraba berupa antena. Sistem pencernaan makanannya sudah sempurna. Arthropoda mempunyai sistem peredaran darah terbuka dengan jantung pembuluh. Sistem respirasi dengan insang, trakea, permukaan tubuh dan paruparu buku. Sistem ekskresi dengan kelenjar hijau dan pembuluh Malpighi.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

63

2. Struktur tubuh Arthropoda

3. Sistem reproduksi Arthropoda Reproduksi berlansung secara seksual dan aseksual (partenogenesis dan paedogenesis), ada hewan jantan dan betina. 4. Klasifikasi Arthropoda a. Kelas Arachnida Arachnoidea hidup di darat, tubuh terdiri atas cephalotoraks dan

abdomen. Anggota tubuh enam pasang terdapat pada

cephalotoraks. Memiliki mata dan alat peraba berupa pedipalpus, beracun (sengat). Contoh: Laba-laba. b. Kelas Myriapoda Myriapoda hidup di darat tubuh bersegmen banyak memanjang terdiri atas caput dan badan. Memiliki oseli dan antenna serta mulut dengan satu pasang mandibula dan dua pasang maksila. Memiliki kaki satu hingga dua pasang, serta satu dua pasang spirakel di setiap segmen. Berpenyengat. Contoh: Lipan.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

64

c. Kelas Crustacea Crustacea hidup di laut dan air tawar, tubuh terdiri atas cephalotoraks dan abdomen. Pada cephalotoraks

terdapat mata faset sepasang antenna, enam pasang bagian mulut, dan empat pasang kaki jalan pada

cephalotoraks, pada abdomen lima pasang kaki renang dan sepasang uropod, eksresi dengan kelenjar hijau, respirasi dengan insang, dan bereproduksi secara internal. Contoh Udang. d. Kelas Insecta Insecta hidup di berbagai habitat air tawar dan darat, tubuh terdiri atas caput, toraks, dan abdomen, pada caput terdapat sepasang antena, mata majemuk dan mata tunggal, mulut terdiri dari sepasang mandibula, tiga pasang maksila, dan satu bibir bawah, pada toraks terdapat tiga pasang kaki, pada abdomen terdapat spirakel, eksresi dengan tubuka malphigi, respirasi dengan trachea, bersifat dioseus, reproduksi secara internal, perkambangan berupa ametabola, metabola, dan

hemimetabola. Contoh: Capung, belalang, nyamuk.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

65

5. Peranan Arthropoda Arthropoda menguntungkan sebagai sumber makanan berprotein dan industri kain sutera. Merugikan karena inang perantara berbagai organisme penyebab penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. I. FILUM ECHINODERMATA 1. Ciri-ciri umum Echinodermata Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral. Permukaan tubuh yang dipenuhi duri, hidup bebas di dasar laut. Duri tumpul atau runcing, memiliki sistem ambulakral, sistem saraf berupa sistem cincin pusat saraf yang bercabang, sistem pencernaan tidak lengkap, tidak memiliki saluran eksresi, respirasi dengan insang pada rongga tubuh tubuh radial dan sebagian besar memiliki rangka tubuh dari zat kapur dengan tonjolan-tonjolan duri bersifat sehingga lebih dikenal sebagai hewan berkulit duri Keping-keping kapur penyusun rangka tubuhnya disebut osikel. Tubuh hewan ini terbagi menjadi lima bagian atau kelipatannya. Habitatnya diperairan laut dan di pantai. Sebagian hidup sebagai pemakan sampah laut sehingga laut menjadi bersih.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

66

2. Struktur tubuh Echinodermata

3. Klasifikasi Ecchinodermata a. Asteroidea Asteroidea berbentuk seperti bintang, duri tumpul pendek, batas lengan dengan cakram pusat tidak jelas, sistem ambulakral terdiri atas madreporit, saluran cincin, saluran radial, ampula, dan kaki tabung, memiliki alur ambulakral terbuka, pencernaan dapat dilakukan di luar tubuh. Daur hidupnya: Fertilisasi terjadi di air, selanjutnya akan dihasilkan larva bipinaria. Contoh: Bintang laut. b. Ophiuroidea Ophiuroidea berbentuk seperti bintang, duri tumpul pendek, batas lengan dengan cakram pusat jelas, lengan panjang untuk bergerak, sistem ambulakral tidak memiliki ampula, alur ambulakral tertutup. Daur hidupnya: jenis kelamin hewan ini terpisah. Hewan ini melepaskan sel kelamin ke air dan hasil pembuahannya akan tumbuh menjadi larva mikroskopis yang lengannya bersilia disebut pluteus. Pluteus kemudian mengalami metamorphosis menjadi bentuk seperti bintang laut dan akhirnya menjadi bintang ular. Contoh: Bintang ular.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

67

c. Echinoidea Echinoidea berbentuk bulat dengan duri runcing panjang atau pipih dengan duri halus dan rapat, duri dapat digerakkan, tidak berlengan, alur ambulakral tertutup. Daur hidupnya: hewan ini memiliki 4 sampai gonad yang terletak di daerah permukaan aboral. Dari gonad terdapat saluran ke lubang genital. Sesudah terjadi fertilisasi di air, maka hasil fertilisasi akan tumbuh menjadi larva. Contoh: Bulu babi. d. Holothuroidea Holothuroidea berbentuk bulat panjang tidak berduri, tidak memiliki lengan, alur ambulakral tertutup, kaki tabung pada mulut menjadi tentakel, sistem respirasi berupa pohon respirasi. Daur hidupnya: pada umumnya alat reproduksi terpisah, kecuali beberapa jenis, ada yang hermafrodit. Gonad bentuknya seperti sikat dengan saluran penghubung yang terbuka di daerah tentakel. Sel telur maupun sperma dikeluarkan ke air laut, dan selanjutnya terjadi fertilisasi yang menghasilkan zigot. Zigot tumbuh menjadi larva aurikularia. Contoh: Cucumaria sp. e. Crinoidea Crinoidea berbentuk tumbuhan, memiliki lengan yang banyak dan bercabang, sistem ambulakral tidak memiliki madreporit dan ampula, memiliki alur ambulakral terbuka. Daur hidupnya: reproduksi dapat terjadi seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual dengan regenerasi bagian tubuh. Reproduksi seksual dengan fertilisasi eksternal. Crinoidea bersifat diesis. Rongga tubuhnya sempit dan memiliki gonad yang terdapat dalam pinullae. Beberapa Crinoidea melepas telur ke air tetapi ada juga yang

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

68

menahannya hingga menetas di pinullae dan menempel di dasar laut lalu mengalami pertumbuhan menjadi kaliks dan lengan. Daya regenerasi tinggi, bila kaliks hilang akan segera diperbaharui. Contoh: Lili laut. 4. Peranan Echinodermata Echinodermata menguntungkan manusia untuk makanan dan bahan penelitian. Merugikan karena beberapa jenis merupakan predator mollusca yang dimanfaatkan manusia.

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Telur Fasciola hepatica yang fertil akan menetas menjadi larva bersilia yang disebut A. Planula B. Embrio C. Sporokis D. Mirasidium E. Efira Jawaban: D Telur Fasciola hepatica yang fertil akan menetas menjadi larva bersilia yang disebut mirasidium. Jika mirasidium menemukan inangnya, maka akan berubah menjadi sporokis. Sporokis akan berubah menjadi redia. Kemudian redia akan berubah menjadi Krista. Jika Krista termakan oleh sapi, maka akan berubah menjadi metaserkaria. 2. Daur hidup Aurelia aurita adalah sebagai berikut A. Ovum planula skifistoma pembentukan kuncup efira medusa B. Ovum planula kuncup efira skifistoma medusa

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

69

C. Ovum kuncup planula efira skifistoma medusa D. Ovum skifistoma efira kuncup planula medusa E. Ovum efira skifistoma kuncup planula medusa Jawaban: A Zigot melekat pada sekeliling mulut, dan tumbuh menjadi larva yang disebut planula. Planula memilki rambut getar untuk melekat pada dasar laut, lalu rambut getarnya dibuang. Planula tumbuh menjadi polip berbentuk terompet disebut skifistoma. Skifistoma memiliki lempeng basalis, mulut dan tentakel. Lalu timbul sekat disebut strobila, yang jika terlepas disebut efira dan tumbuh menjadi ubur-ubur baru (medusa).

HEWAN CHORDATA
Filum Chordata terbagi atas 4 subfilum, yaitu: A. Hemichordata Ciri-ciri umum Bentuk tubuh seperti cacing terbagi menjadi proboscis, leher, dan badan Hidup di laut Notocord pendek Mempunyai celah insang Sistem reproduksi secara seksual, fertilisasi eksternal Contoh : Saccoglossus sp. B. Urochordata Ciri-ciri umum Tubuh pendek dan tebal Hidup di laut Notpchord menghilang saat perkembangan Sistem reproduksi secara seksual dengan kelamin hermafrodit

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

70

Reproduksi aseksual dengan tunas (budding) Contoh : Molgula sp. C. Cephalochordata Ciri-ciri umum : Bentuk tubuh seperti ikan tanpa sirip, pipih dan memanjang Hidup di laut Notocord berkembang biak Sistem reproduksi secara seksual, fertilisasi eksternal Contoh : Amphioxus sp. D. Vertebrata Ciri-ciri umum Tubuh simetri bilateral, terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor meskipun ada yang tidak berleher dan berekor Notokord terdapat pada masa perkembangan embrio Vertebrata memiliki beberapa kelas sbb: 1. Kelas Pisces Pisces hidup di air dengan struktur tubuh sbb : a. Mempunyai sirip (punggung, dada, perut, anal/dubur) dan ekor untuk membantu berenang dan keseimbangan tubuh. b. mempunyai gurat sisi untuk mengetahui tekanan air sehingga dapat menempatkan diri dasar atau permukaan air c. Mempunyai gelembung renang yang memudahkannya naik turun dalam air d. mempunyai kulit bersisik yang licin karena berlendir. Lendir membantu gerakan dalam air e. pisces termasuk poikiliterm/ektotermik (berarah dingin), suhu tubuhnya berubah-ubah tergantung suhu lingkungan

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

71

Pisces dibedakan menjadi dua subkelas sbb : a. Chondrichthyes (ikan bertulang rawan) Terjadi fertilisasi interal. Contoh : ikan hiu dan ikan pari b. Osterchthyes (ikan bertulang sejati) Terjadi fertilisasi eksternal. Contoh : ikan mas, ikan sepat, dan ikan bandeng 2. Kelas Amphibia Ciri-ciri umum Amphibia merupakan hewan poikiloterm/ektotermik Tubuh terbagi atas kepala, badan (kepala dan badan menyatu), serta ekor Kelompok ini memiliki fase larva (berudu) yang hidup dalam air. Berudu bermetamorfosis menjadi katak dewasa selnjutnya katak hidup di darat Alat pernapasan katak adalah paru-paru dan kulit Mempunyai alat kelamin terpisah, fertilisasi eksternal Contoh : katak hijau (Rana pipiens), kodok (Bufo terrestris), dan salamander (Schthyosis glutinosus) 3. Kelas Reptilia Ciri-ciri umum : Tubuh terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor Tubuh berkulit tebal, tidak berlendir, dan bersisik. Sisik berfungsi untuk menghindari kehilangan air Hewan ini hidup di daerah yang kering Bernapas dengan menggunakan paru-paru Alat kelamin pada hewan ini terpisah, melakukan fertilisasi internal dengan alat kopulasi berupa hemipenis Telur hewan ini dilindungi cangkang untuk menghindari dehidrasi

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

72

Reptilia dibedakan atas empat ordo, yaitu: a. Squamata, terdiri atas du subordo 1) Lecertilia (bangsa kadal), mempunyai empat tungkai. Contoh : kadal (Mabouya sp.), bunglon (Draco sp.), dan komodoensis) 2) Ophidia (bangsa ular), tidak mempunyai tungkai, rahang atas, dan rahang bawah tidak mempunyai sendi. Contoh ; piton (Phyton reticulatus), kobra (Naja naja), dan ular sanca hijau (Chondrophyton viridis) b. Testudinata (bangsa kura-kura dan penyu), tubuh dilindungi oleh karapaks dibagian atas an plastron dibagian bawah, tidak mempunyai gigi, rahangnya dilapisi zat tanduk. Contoh : kura-kura air tawar ( Chelydra serpentia) dan penyu hijau (Chelonia mydas) c. Crocodilia (bangsa buaya), mempunyai kulit tebal, rahang kuat, pada lubang hidung dan telinga terdapat klep yang dapat menutup ketika berada dalam air. Contoh : buaya muara ( Crocodilus porosus) d. Rhynchcepalia, merupakan ordo yang paling primitif. Contoh : tuatara (Sphenodon punctatus) 4. Kelas Aves Ciri-ciri umum Tubuh terdiri atas kepala, badan dan ekor Alat gerak berupa empat tungkai, tungkai depan mengalami modifikasi menjadi sayap Badan dilindungi oleh kulit yang berbulu Memiliki paruh yang tidk bergigi Bernapas menggunakan paru-paru Fertilisasi secara internal, hewan jantan memiliki penis dan hewan betian memiliki satu ovarium komodo (Varanus

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

73

Hewan ini bersifat homoiterm/endoterm yaitu menghasilkan panas sendiri dalam jumlah yang cukup Aves dibedakan atas dua subkelas sebagai berikut a. Archaeornithes Burung ini mempunyai gigi di kedua rahangnya, ekor, berbuludan berukuran panjang. Semua anggotanya kini telah punah. Contoh : Archaeopteyx dan Archaeornis b. Neornithes Anggota hewa ini mempunyai sternum (tulang dada) yang sempurna, sekor berbulu, dan berukuran pendekk. Neronithes terbagi menjadi dua kelompok sbb : 1) Palaeoganathae merupakan kelompok burung yang tidak dapat terbang. a) Ordo Spheniscifiormes, misal Aptenodytes sp. (pingiuin) b) Ordo Casuariformes, misal Casuarilis galeatus (burung kasuari) c) Ordo Apterygiformes, misal Apteryx australis (burung kiwi) 2) Neoganathae meruapakan kelompok burung yang dapat terbang a) Ordo Galliformes, burung yang mempunyai kaki unutk mengais dan berlari, misal Gallus gallus (ayam) b) Ordo Passeriformes merupakan burung yang bersuara merdu, contoh : Phcnonotus atriceps (burung kutilang), dan Paradiseaea minor (burung cendrawasih) c) Anseriformes, burung yang dapat berenang, karena kaki pendek dan terdapat selaput di antara jari kaki, contoh : Anatidae (itik, angsa, dan entok) d) Coraciformes, burung berparuh besar, tungkai pendek, pemakan ikan, katak, dan lebah, contoh : Buceros rhinoceros

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

74

5. Kelas Mamalia Ciri-ciri umum :


Tubuh terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor Terdapat dua pasang anggota gerak Badannya tertutupi oleh rambut Pada kulit terdapat kelenjar minyak dan kelenjar keringat Fertilisasi secara internal pada umumnya bersifat vivipar (melahirkan menyusui)

Mamalia dibagi menjadi beberapa ordo a. Monotremata merupakan satu-satunya hewan Mammalia yang bertelur, contoh : Platypus b. Insectivora Mammalia kecil pemakan serangga berambut halus, contoh celurut (Suncus merinus) c. Marsupilia Mammalia berkantong, contoh : kanguru, koala, dan kuskus

d. Rodentia Mammalia pengerat, gigi serinya seperti pahat dan tumbuh terus dari akarnya. Contoh : kelinci, tikus, marmot, landak, dan tupai e. Chiroptera merupakan Mammalia yang dapat terbang, contoh kalelawar dan kalong. Di antara jari-jari tungkai depan dan belakang terdapat selaput kulit untuk terbang. Kalelawar mempunyai alat untuk mendeteksi keberadaan benda dengan cara mengeluarkan bunyi pantulnya. Alat itu disebut sonar. Dengan alat ini, kalelawar dapat terbang dengan bebas pada malam hari. f. Pholidota merupakan Mammalia tidak bergigi. Tubuh terbungkus sisik dari zat tanduk dan rambut. Lidah kecil dan panjang yang berguna untuk menagkap semut sebagai makanannya, contoh : trenggiling (Manio javanicus) g. Carnivora merupakan Mammalia pemakan daging, mempunyai gigi kuat, serta taring besar dan tajam. Contoh kucing, harimau, dan anjing

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

75

h. Cetacea merupakan mammalia yang hidup di air, contoh : paus dan lumba-lumba i. Proboscidea merupakan mammalia berbelalai. Belalai merupakan merupakan perubahan bentuk modifikasi dari hidung dan bibir atas yang menjadi panjang, contoh : gajah j. Sirenia, contoh ikan duyung (Halicore dugong)

k. Ungulata, hewan berkuku 1) Artiodactyla, berkuku genap, contoh : unta, zarafah. Kijang, domba, sapi, kambing, dan kerbau 2) Perrisodactyla, berkuku ganjil, contoh : kuda, tapir, badak, dan kudanil l. Primata merupakan mammalia yang matanya steroskopik menghadap ke depan, contoh: lemur, orang utan, simpanse, dan gorilla.

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Pernyataan yang benar tentang kelas reptilia, yaitu A. mempunyai empat pasang tungkai B. kulit bersisik dari zat kapur C. semua anggotanya hidup di darat D. rangkanya mengalami osifikasi E. berdarah panas Jawaban D Ciri utama reptilia: 1) mempunyai dua pasang tungkai 2) kulit bersisik dari zat tanduk 3) umumnya hidup di darat, tetapi ada juga yang hidup di air 4) berdarah dingin Osifikasi, maksudnya adalah proses pembentukan tulang atau pengerasan pada tulang rawan.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

76

2. Perhatikan beberapa ciri berikut! 1) Tubuh ditutupi bulu 2) Pada umumnya bersifat ovipar 3) Berdarah dingan 4) Mempunyai kelenjar susu Ciri-ciri kelas Mamalia yang benar yaitu A. 1), 2), dan 3) B. 1) dan 3) C. 2) dan 4) D. 3) dan 4) E. 4 saja Jawaban: E Ciri-ciri kelas Mamalia, yaitu: 1) Tubuh umumnya ditutupi rambut 2) Pada umumnya berkembang biak dengan beranak atau melahirkan (vivipar) 3) Berdarah panas 4) Mempunyai kelenjar susu

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

77

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Menjelaskan hubungan antara komponen ekosistem, aliran energi dan daur biogeokimia serta mengaitkannya dengan keseimbangan lingkungan dan pelestariannya

KEMAMPUAN YANG DIUJI


Mendeskripsikan komponen ekosistem, aliran energi, atau daur biogeokimia menjelaskan konsep keseimbangan lingkungan dan pelestariannya

KOMPONEN EKOSISTEM, ALIRAN ENERGI DAN DAUR BIOGEOKIMIA


A. Ekosistem Ekosistem adalah suatu kesatuan mahluk hidup (komponen biotik) yang mendiami suatu lingkungan tertentu (komponen abiotik). 1. Berdasarkan sifatnya, komponen penyusun oksigen dibedakan menjadi: a. Komponen Abiotik merupakan keadaan fisik dan kimia di sekitar

individu yang merupakan medium dan substrat untuk berlangsungnya kehidupan, yang terdiri atas: Udara. Komponen udara seperti Nitrogen, Oksigen dan Karbon dioksida digunakan oleh makhluk hidup dalam proses hidupnya. Sedangkan angin berperan dalam proses penyerbukan dan penyebaran spora. Air. Bagi tumbuhan, air digunakan dalam pertumbuhan,

perkecambahan. Bagi hewan dan manusia, air digunakan sebagai air minum, pelarut dalam sitoplasma.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

78

Tanah. Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme karena tanah menyediakan unsur-unsur yang penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan. Cahaya matahari. Cahaya digunakan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Suhu. Makhluk hidup umumnya bertahan hidup hanya pada kisaran 0 - 40C dan merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Keasaman (pH) berpengaruh terhadap makhluk hidup, yang biasanya dapat hidup padad pH netral. Topografi artinya tinggi rendahnya permukaan bumi di suatu daerah. Topografi berkaitan dengan kelembapan, cahaya, suhu, serta keadaan tanah. Iklim. b. Komponen Biotik adalah faktor hidup yang meliputi samua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan, hewan maupun manusia, yang terdiri atas: Individu, merupakan organisme tunggal yang melakukan adaptasi untuk bertahan hidup. Adaptasi terbagi atas adaptasi morfologi, fisiologi dan tingkah laku. Populasi merupakan kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu. Komunitas adalah kumpulan dari beberapa populasi yang hidup pada waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. 2. Berdasarkan fungsinya, komponen ekosistem tersusun atas: a. Komponen autotrof adalah organisme yang mampu mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan anorganik dengan bantuan energi, dan berfungsi sebagai produsen.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

79

b. Komponen heterotrof adalah organisme yang memanfaatkan bahanorganik sebagai makanannya yang disediakan oleh organisme lain, berperan sebagai konsumen. c. Komponen pengurai (decomposer) adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. 3. Interaksi antarkomponen terbagi atas: a. Interaksi antarpopulasi membentuk komunitas terdiri dari netral (hubungan tidak saling mengganggu, tidak menguntungkan, tidak merugikan); predasi (hubungan antarmangsa dan predator); parasitisme (hubungan antarorganisme jika salah satu organisme dirugikan dan satunya untung); komensalisme (jika salah satu organisme diuntungkan dan organisme satunya tidak apa-apa); mutualisme (jika kedua organisme saling menguntungkan). b. Interaksi antarindividu membentuk populasi terdiri atas alelopati (jika populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain) dan kompetisi (jika antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan). c. Interaksi antarkomunitas dan dengan lingkungan abiotik membentuk ekosistem. d. Interaksi antarekosistem di permukaan bumi membentuk biosfer. 4. Berdasarkan komunitas yang menghuninya ekosistem dibedakan atas beberapa macam sesuai dengan ciri khasnya, yaitu : a. Ekosistem hutan hujan tropis dengan ciri keanekaragaman yang sangat tinggi dengan suhu yang lembab, dan curah hujan yang tinggi. b. Ekosistem savanna yang didominasi oleh rumput dan semak belukar dengan suhu yang relative panas dan curah hujan yang rendah. c. Ekosistem terumbu karang didominasi oleh ikan-ikan terumbu karang, ular laut, echinodermata, dan bunga karang. Berada pada pantai yang dangkal dengan arus yang lambat, dan termasuk daerah fotik.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

80

d. Ekosistem laut dalam dengan ciri khasnya tidak ditembus oleh cahaya matahari, dihuni oleh ikan-ikan laut dalam dan cacing tambang laut dengan tekanan yang sangat tinggi dan keadaan yang sangat ekstrim. B. Aliran Energi Setiap membutuhkan mahluk energi hidup untuk

melakukan aktifitasnya. Sumber utama energi yang digunakan di bumi berasal dari cahaya sebagai

matahari.

Tumbuhan

produsen adalah organisme yang pertama kali dapat menggunakan energi matahari secara langsung untuk melakukan proses kehidupan. Dalam hal ini tumbuhan mengubah energi cahaya menjadi energi kimia yang disimpan dalam bentuk amilum. Aliran energi kembali terjadi ketika konsumen (herbivora dan omnivora) memakan tumbuhan yang secara otomatis energi dari tumbuhan berpidah ke konsumen. Kemudian terjadi seterusnya hingga konsumen tertinggi. Aliran energi berakhir pada proses penguraian. Di dalam penguraian, energi dilepaskan dalam bentuk panas kemudian tersebar ke lingkungan. C. Rantai Makanan Rantai makanan adalah proses makan-dimakan dari produser hingga karnivora puncak dapat digambarkan dalam bentuk linier sehingga membentuk rantai memanjang. Seperti aliran energi, pada rantai makanan terdapat tingkatan trofik sesuai dengan jarak transfer energi dari sumber energi. Produsen yang memiliki jarak transfer terdekat menempati tingkat trofik I, konsumen pada tingkat trofik II, dan seterusnya.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

81

D. Jaring-jaring Makanan Proses makan-memakan terjadi dalam ekosistem adalah proses yang kompleks dan apabila disusun secara lengkap akan diperoleh gambaran jaringjaring makanan. Jaring-jaring makanan memperlihatkan hubunganpopulasi yang satu dengan yang lain dan menggambarkan hubungan makan-dimakan itu terbentuk agar kelangsungan hidup tiap populasi terjamin. Semakin kompleks jarring-jaring makanan jika salah satu populasi spesies hilang, jarring-jaring makanan masih tetap berjalan.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

82

E. Piramida Ekologi Dalam ekosistem alami, jumlah produser yang berada pada tingkat trofik I merupakan jumlah terbesar. Jumlah konsumen yang berada di tingkat trofik II lebih kecil, hingga karnivor puncak merupakan jumlah terkecil. Jika digambar akan membentuk piramida dengan ujung yang semakin meruncing disebut piramida ekologi. Piramida ekologi terdiri atas piramida jumlah individu, piramida biomassa (berat total komponen biotic pada area tertentu pada wakru tertentu) dan piramida energi.

F. Daur Biogeokimia Daur biogeokimia (daur organic-anorganik) adalah siklus unsure atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus unsure tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut daur biogeokimia. Daur biogeokimia terdiri atas: 1. Daur Nitrogen Secara singkat daur nitrogen dijelaskan dengan cara berikut. Nitrogen di udara dibutuhkan oleh tanaman dalam pembentukan protein. Nitrogen dapat diserap jika dalam bentuk nitrat ( NO3 ). Oleh karena itu, nitrat dapat terbentuk jika pertama, adanya kilatan petir, kedua adanya bakteri Nitrosococcus dan Nitrobacter yang mengubah nitrogen menjadi nitrat.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

83

Kemudian tumbuhan menyerap, lalu terjadi dimakan penguraian. nitrogen dengan peristiwa makan dan proses penguraian dibebaskan bakteri

hingga Pada kembali bantuan

denitrifikasi sehingga terulang lagi siklus.

2. Daur Karbon Karbon di atmosfer diserap oleh tumbuhan untuk proses

fotosintesis. Peristiwa makan dan dimakan terjadi. Pada konsumen pembakaran makanan akan

menghasilkan energi dengan hasil samping CO2. Penguaraian zat sisa pada mahluk hidup menghasilkan CO2, dan pembakaran bahan baker fosil yang akhirnya mengembalikan CO2 ke atmosfer.

3. Daur Belerang (sulfur) Belerang penyusun merupakan protein. unsur

Tumbuhan

mendapatkan belerang dari dalam tanah dalam bentuk sulfat. Hewan dan manusia mendapatkan belerang dengan jalan

memakan tumbuhan. Jika tumbuhan dan hewan mati, jasad renik akan menguraikannya menjadi H2S atau sulfat.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

84

Secara alami, belerang terkandung di dalam tanah dalam bentuk mineral tanah. Gunung berapi mengeluarkan belerang. Selain itu, belerang di udara juga berasal dari sisa pembakaran minyak bumi dan batu bara dalam bentuk SO2. Gas SO2 banyak dihasilkan oleh asap kendaraan dan pabrik. Jika bereaksi dengan uap air hujan, gas tersebut berubah menjadi sulfat dan dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan. 4. Daur Fosforus Fosfor di alam berbentuk ion posfat (PO43-). Banyak terdapat di

bebatuan. Pelapukan dan korosi batuan menyebabkan ion posfat menjadi bebas dan akhirnya diserap tumbuhan.

Kemudian terjadi peristiwa makan dan dimakan, hingga akhirnya posfat

dikeluarkan dengan feces dan urin. Pengeluaran ini mengembalikan posfat ke alam dan terjadi lagi siklus.

5. Daur Air Air laut, danau dan sungai yang terkena cahaya matahari akan menguap. Tumbuhan dan hewan juga

mengeluarkan uap air. Uap air akan naik ke atmosfer dan membentuk awan. Akibat tiupan angin, awan akan

bergerak menuju ke permukaan daratan. Uap air akan berkondensasi dan membentuk titik air hujan. Air hujan yang turun ini akan meresap ke dalam tanah, dimanfaatkan oleh tumbuhan dan hewan, menjadi sungai dan lain-lain. Siklus pun terulang kembali.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

85

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Komponen abiotik yang merupakan sumber energi bagi kehidupan di muka bumi adalah A. Matahari B. Lemak C. Karbohidrat D. Protein E. makanan bergizi Jawaban: A Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi semua kehidupan di alam. Tumbuhan hijau memanfaatkan cahaya tersebut dalam proses fotosintesis guna menghasilkan karbohidrat sebagai makanan bagi tumbuhan itu sendiri dan hewan atau manusia. 2. Perpindahan energy antarmakhluk hidup dapat terjadi dengan urutan A. Manusia ikan rumput laut matahari B. Sapi rumput matahari manusia C. Matahari jagung ayam manusia D. Rumput laut ikan ayam sapi E. Matahari ayam jagung Manusia Jawaban: C Dalam suatu rantai makanan terjadi aliran energy. Produsen mendapat energy dari matahari. Herbivora (konsumen primer) mendapat energi dari produsen. Karnivora (konsumen sekunder) mendapatkan energi dari konsumen primer, demikian seterusnya hingga konsumen terakhir.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

86

KESEIMBANGAN LINGKUNGAN DAN PELESTARIANNYA


Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup. Lingkungan yang sehat pada dasarnya bersifat stabil atau seimbang. Lingkungan tersebut mendukung kehidupan banyak jenis tumbuhan, herbivora, dan karnivora. Dengan demikian, terdapat banyak lintasan daur materi dan energi. Keseimbangan ekosistem dapat terganggu bila terjadi perubahan dalam ekosistem. Perubahan ekosistem dapat disebabkan dua faktor yaitu faktor pengganggu alami dan faktor pengganggu buatan. Faktor pengganggu alami misalnya banjir, gempa bumi, tanah longsor, angin topan, dan gelombang tsunami. Faktor pengganggu buatan berasal dari aktivitas manusia seperti pembukaan lahan, pembakaran hutan, pembuangan limbah beracun, dan pengguanaan bahan kimia dalam pertanian. Keseimbangan lingkungan dapat terganggu karena aktivitas manusia. Oleh karena itu, diperlukan usaha-usah pelestarian lingkungan sbb : 1. diberlakukannya sistem tebang pilih, artinya pohon-pohon yang masih kecil tidak boleh ditebang 2. penggalakan reboisasi hutan 3. pengurangan atau pembatasan pengguanaan zat-zay pencemar 4. pelestarian sumber daya alam 5. perlindungan tanaman dan hewan yang hampir punah dengan membuat kawasan konservasi, seperti cagar alam, suaka marga satwa, taman nasional 6. diterapkannya etika lingkungan, yaitu kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannnya 7. penerapan sistem daur ulang.

Contoh Soal dan Pembahasan

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

87

1. Isu yang paling hangat saat ini mengenai lingkungan adalah global warming. Salah satu penyebabnya adalah efek rumah kaca yang diakibatkan oleh A. penggunaan CFC untuk AC atau kulkas B. pengguanaan bahan bangunan pengganti seperti kaca C. pembangunan gedung berkaca yang tinggi D. pencemaran udara oleh belerang dan nitrogen E. pencemaran udara oleh karbondioksida Jawaban E Meningkatnya suhu di bumi karena adanya efek rumah kaca. Polutan yang berupa CO2 akan mengambang di udara dan mempunyai sifat seperti kaca. Sinar matahari yang jatuh ke bumi tidak akan dipantulkan oleh CO2 yang mengambang tetapi diteruskan. Akibatnya suhu bumu semakin meningkat. 2. Banjir bandang yang terjadi di daerah pegunungan terjadi karena adanya perubahan lingkungan akibat kegiatan manusia yaitu A. Tebang pilih B. Reboisasi C. Membuang sampah sembarangan D. Penebangan hutan E. Menggunakan zat pencemar udara Jawaban: D Pepohonan berperan menahan air dan mengikat tanah menggunakan serabut akarnya. Apabila pohon di hutan ditebangi, dapat menimbulkan bencana banjir pada musim penghujan. Pada saat musim hujan tiba, air secara langsung mengguyur tanah sehingga air mengalir deras. Di daerah pegunungan, peristiwa tersebut dapat mengakibatkan banjir bandang.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

88

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Menjelaskan struktur dan fungsi sel serta mengaitkannya dengan stuktur jaringan dan fungsi pada sistem organ tumbuhan, hewan dan manusia

KEMAMPUAN YANG DIUJI


Mengidentifikasi struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan. mengidentifikasi jaringan dan organ pada tumbuhan beserta fungsinya mengidentifikasi jaringan dan organ pada beserta fungsinya

SEL
A. Struktur Sel Tumbuhan Dan Sel Hewan Sel tumbuhan dan hewan termasuk dalam sel eukariotik (inti sel diselubungi selaput membran). Berikut bagian dan organel-organel yang terdapat dalam sel hewan dan tumbuhan. 1. Membran Plasma merupakan bagian dari terluar sel yang menjadi pembatas antara isi sel dengan luar sel. Membran plasma memiliki struktur seperti lembaran tipis dan tersusun dari molekul lipid, protein dan karbohidrat, serta bersifat dinamis. Molekul-molekul tersebut menyusun matriks lapisan fosfolipid rangkap (lipid bilayer) yang disisipi oleh protein membran. Terdapat dua macam protein membran, yaitu protein yang terbenam (integral) dan protein yang menempel di permukaan (periferal). Satu fosfolipid teridri dari kepala (fosfat) dan ekor (asam lemak). Sisi kepala bersifat hidrofilik (suka air) dan sisi ekor bersifat hidrofobik (tidak suka air). Membran plasma bersifat selektif permeabel, artinya membran plasma berfungsi untuk menyeleksi zat-zat yang keluar masuk sel. Fungsi dari membran: mengatur keluar masuknya zat

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

89

sebagai reseptor sebagai pelindung sel

2. Plasma (Sitoplasma) berupa cairan dalam sisitem koloid yang senantiasa bergerak tidak pernah diam. Di dalamnya terdapat organel sehingga pada bagian plasma terjadi reaksi kimia berbagai aktifitas kehidupan sel. Fungsi dari sitoplasma: Tempat terjadinya metabolisme sitosol Tempat penyimpanan bahan kimia (bahan hidup) Retikulum

3. Organel

Endoplasma tersusun dari kantong pipih dan tabung dua lapis membran yang meluas dan menutupi sebagian besar sitoplasma. Ada 2 macam RE, yaitu: RE kasar bila ditempeli oleh ribosom, ungsinya berkaitan dengan sintesis protein. RE halus tidak ditempeli oleh ribosom, fungsinya untuk mensintesis dan transportasi lipid pada sel epitel usus, sintesa lipida, kolesterol, dll.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

90

4. Ribosom merupakan butiran kecil nukleoprotein yang tersebar dalam sitoplasma. Bahan penyusun ribosom adalah protein dan RNA ribosomal. Ribosom bebas berfungsi untuk mensintesis protein di dalam sitoplasma, sedangkan ribosom yang melekat pada RE berfungsi untuk mensintesis protein yang hasilnya masuk ke RE. 5. Mitokondria merupakan organel bermembran rangkap yang sangat penting untuk dalam metabolisme sel. energi

Mitokondria

teridiri dari membran luar, membran dalam yang

berlekuk disebut krista dan matriks Mitokondria mitokondria. berfungsi

sebagai alat respirasi sel dan menghasilkan energi berupa ATP. 6. Aparatus golgi (badan golgi), organel ini berbentuk kantung pipih dan jumlahnya sangat menonjol pada sel-sel kelenjar. Pada sel tumbuhan organel ini disebut diktiosom,

Fungsinya dari badan golgi: membentuk lisosom sekresi protein, glikoprotein, karbohidrat dan lemak membentuk dinding sel pada tumbuhan.

7. Lisosom (hanya dimiliki oleh hewan) merupakan vesikel membran berkantung yang mengandung emzim hidrolitik. Fungsi dari lisosom: Menghasilkan enzim pencernaan Memakan benda asing yang masuk ke dalam sel, yang disebut autofag.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

91

menghancurkan diri sel dengan cara membebaskan semua isi lisosom dalam sel, disebut autolisis.

Merusak sel-sel inang

8. Peroksisom berbentuk seperti lisosom yang menghasilkan enzim oksidatif yaitu hidrogen peroksida (H2O2) dan enzim katalase yang berfungsi untuk mengubah H2O2 menjadi H2 dan O2. 9. Plastida (hanya dimiliki oleh tumbuhan) adalah organel bermembran rangkap dengan bentuk dan fungsi bermacam-macam. Terdapat tiga macam plastida: a. kloroplas, mengandung klorofil, fungsinya berkaitan dengan fotosintesis

b. kromoplas, mengandung berbagai macam zat warna yang memberi warna pada buah, umbi bahkan daun. Zat warna tersebut seperti karoten, xantofil,fikosianin,dll. c. Leukoplas, tidak berwarna berfung sebagai organ penyimpan cadangan makanan (amilum) 10. Vakuola (jarang ditemukan di sel hewan, lebih banyak di sel tumbuhan) merupakan organel bermembran yang berisi cairan vakuola. Fungsinya sebagai: tempat penyimpanan makanan memberikan tekanan turgor terhadap sel

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

92

tempat penimbunan ampas metabolisme pada tumbuhan tertentu, sebagai tempat penyimpan zat warna /pigmen tempat penyimpanan air pada tumbuhan tertentu, dimanfaatkan untuk menyimpan ampas metabolisme yang bersifat racun untuk mempertahankan diri terhadap gangguan hama.

11. Sitoskeleton adalah rangka sel yang terdapat pada sitoplasma yang berupa protein filamen, yaitu: a. Mikrotubulus, sebagai rangka sel b. Mikrofilamen, bergerak dalam pergerakan sel c. Filamen intermediet Fungsi sitoskeleton yaitu untuk menjaga bentuk sel dan mengatur gerakan sel. 12. Dinding Sel (hanya dimiliki oleh sel tumbuhan) tersusun atas selulosa dan pektin, sehingga batang tunmbuhan umumnya lebih keras daripada hewan. 13. Inti Sel (Nukleus) dibungkus oleh membran inti. Fungsi inti sel yaitu untuk mengendalikan proses berlangsungnyaa metabolisme dalam sel dan menyimpan materi genetik dalam bentuk DNA. Di dalam inti terdapat: a. Nukleolus (anak inti) berfungsi menyintesis berbagai macam molekul RNA yang digunakan dalam oerakitan ribosom. b. Memran nukleus (membran inti/karioteka). Sebagai tempat untuk pertukaran materi antara plasma inti dengan sitoplasma. c. Plasma inti (nukleoplasma) adalah cairan yang terdapat di dalam

nukleus. Di dalam nukleoplasma terdapat kromatin yang akan berubah menjadi kromosom. 14. Sentriol (hanya dimilki oleh sel hewan) merupakan sepasang struktur seperti silinder yang memilki lubang di tengah dan tersusun dari protein mikrotubulus. Sentriol berperan dalam mengatur polaritas pembelahan sel hewan dan mengatur pemisahan kromosom selama pembelahan sel.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

93

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

94

Perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Bagian-Bagian Sel Membran Plasma Dinding sel Nukleus Sitoplasma RE Ribosom Kompleks Golgi Lisosom Mitokondria Kloroplast Vakuola Sentriol Sentrosom Plastida Sel Tumbuhan Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada Sel Hewan Ada Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada Ada Tidak Ada

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Organel yang tidak terdapat pada sel tumbuhan adalah... A. Ribosom B. Vakuola C. Sentriol D. Plastida E. Badan golgi Jawaban: C Sentriol adalah organel yang berfungsi dalam pembelahan sel dan hanya terdapat pada sel hewan.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

95

2. Pernyataan yang benar mengenai organel sel yang hanya dimiliki tumbuhan beserta fungsinya yaitu... A. Kloroplas, menghasilkan energi kimia makanan menjadi energi yang siap digunakan (ATP) B. Vakuola, tempat penimbunan senyawa kimia dan keseimbangan cairan C. Dinding sel, tempat sintesis DNA dan RNA D. Sentriol, untuk pergerakan organel dalam sel E. Mitokondria, menghasilkan energi kimia gula Jawaban: B Organel yang hanya dimiliki oleh sel tumbuhan yaitu dinding sel, vakuola dan kloroplas. Vakuola hanya terdapat pada sel hewan serta berperan dalam pencernaan, penimbunan senyawa kia, perbesaran sel dan keseimbangan cairan.

JARINGAN DAN ORGAN PADA TUMBUHAN


Berdasarkan kemampuan membelah, jaringan tumbuhan terbagi dua yaitu: 1. Jaringan Meristem atau jaringan muda merupakan jaringan yang terdiri dari sekelompok sel tumbuhan yang aktif membelah. Ciri-ciri sel meristem yaitu ukuran sel kecil, nukleus relatif besar, vakuola kecil, kaya sitoplasma dan sel berbentuk kuboid. Berdasarkan asal pembentukannya, jaringan meristem terbagi atas: a. Promeristem, telah ada ketika tumbuhan masih dalam tingkat embrio b. Meristem primer, ditemukan pada tumbuhan dewasa dan masih membelah diri. Biasanya terdapat pada ujung batang dan ujung akae untuk pemanjangan. c. Meristem sekunder, berasal dari meristem primer. Contoh meristem sekunder adalah kambium, yang selnya selalu aktif membelah dan menyebabkan pertumbuhan sekunder (pembesaran) batang.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

96

Berdasarkam letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi: a. Meristem apikal, selalu terdapat di ujung akar dan batang tumbuhan dan berfungsi untuk pertumbuhan primer (pemanjangan). b. Meristem interkalar, terletak di antara jaringan meristem primer dan dewasa atau di antara ruas-ruas batang dan berfungsi memunculkan bunga. c. Meristem lateral, terdapat di tepi batang dan akar dan berfungsi untuk pertumbuhan sekunder (pembesaran), disebut juga kambium.

2. Jaringan Dewasa adalah jaringan yang telah berdiferensiasi dan tidak mengalami pembelahan lagi. Berdasarkan fungsinya, jaringan dewasa terbagi atas: a. Jaringan Epidermis memiliki ciri-ciri yaitu terdiri dari sel hidup, berbentuk persegi panjang, sel rapat dan tidak memiliki ruang antarsel, tidak memiliki klorofil. Epidermis berfungsi sebagai pelindung. Beberapa modifikasi epidermis yaitu: Stomata (mulut daun) yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas. Trikomata (rambut-rambut) yang berfungsi untuk mengurangi penguapan, meneruskan rangsangan dan membantu penyerbukan.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

97

Spina (duri) berfungsi sebagai alat tambahan untuk perlindungan tumbuhan. Velamen merupakan lapisan sel mati di bagian dalam epidermis pada akar gantung tumbuhan anggrek, berfungsi sebagai alat penyimpan air Sel kersik merupakan sel epidermis yang berisi kristal kersik.

b. Jaringan Parenkim memiliki ciri-ciri yaitu sel-selnya berukuran besar dan tipis, berbentuk segi enam, memiliki banyak vakuola, letak inti sel mendekati dasar sel, bersifat embrional, ruang antarsel banyak dan letaknya tidak rapat. Parenkim berfungsi sebagai jaringan dasar yang hampir ada pada semua bagian tumbuhan. Berdasarkan fungsinya, parenkim terbagi atas: Parenkim Asimilasi, Parenkim Penimbun, Parenkim Air, Parenkim Pengangkut, Parenkim Penyimpan Udara (aerenkim) dan Parenkim Penutup Luka. c. Jaringan Penyokong berfungsi untuk menunjang bentuk tumbuhan,

melindungi biji atau embrio. Untuk itu, jaringan penyokong memuliki dinding sel yang tebal dan kuat. Jaringan kolenkim, terdapat pada organ muda tumbuhan,

memilkimklorofil, mengalami pembelahan pada sudut-sudut sel dan dindingnya tidak berkayu. Fungsinya yaitu untuk menyokong jaringan yang masih muda.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

98

Jaringan sklerenkim, terdapat pada organ tumbuhan yang telah dewasa, mengalami penebalan pada seluruh permukaan selnya, berkayu dan protoplasmanya telah mati. Terbagi atas dua, yaitu serabut sklerenkim (sel panjang dan sempit berujung runcing, digunakan untuk membuat karung goni) dan skelreid (selnya telah mati dan berdinding keras, seperti pada tempurung kelapa). Fungsi skelerenkim yaitu untuk menyokong jaringan yang telah dewasa. d. Jaringan Pengangkut berfungsi mengangkut unsur hara dan air, serta mengedarkan hasil fotosintesis. Terbagi atas: Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun. Xilem terdiri dari trakeid (sel yang telah mengalami lignifikasi, berbentuk lancip dan panjang yang berfungsi sebagai unsur penopang dan pengangkut air) dan komponen pembuluh (sel silinder mati yang telah dewasa untuk mengangkut air). Floem berfungsi mengedarkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem terdiri dari komponen pembuluh tatpis (sel yang berfungsi ketika masih hidup) dan sel pengiring (memberi makan sel penyusun komponen pembuluh tapis yang masih hidup). Tipe pembuluh angkut terbagi atas: Tipe kolateral yaitu suatu ikatan pembuluh angkut yang terbentuk dari xilem dan floem yang letaknya bersebelahan. Kolateral terbuka yaitu antara xilem dan floem terdapat kambium, sedangkan kolateral tertutup yaitu antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tipe radial yaitu suatu ikatan pembuluh angkut yang terdiri dari xilem dan floem membentuk cincin silindris. Amfikibral yaitu xilem berada di tengah dan dikelilingi oleh floem, sedangkan amfivasal yaitu floem berada di tengah dan dikelilingi xilem.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

99

e. Jaringan gabus yaitu jaringan yang tersusun dari sel parenkima gabus. Berfungsi untuk melindungi jaringan lain yang ada di bawahnya dari kekeringan dan gangguan mekanik. Terdiri dari feloderm (dibentuk de arah dalam berupa sel hidup) dan felem (dibentuk ke arah luar berupa sel mati). Bagian pokok organ tumbuhan yaitu: 1. Akar terdiri dari beberapa bagian yaitu pangkal akar, ujung akar, batang akar, cabang-cabang akar, serabut akar, rambut akar, dan tudung akar (kaliptra) sebagai pelindung. Susunan akar terdiri dari luar ke dalam yaitu: Epidermis akar merupakan selapis sel berdinding tipis, berkutikula dan tersusun rapat. Membentuk rambut akar untuk memperluas daerah penyerapan. Berfungsi sebagai pelindung. Korteks akar merupakan sel parenkim berdinding tipis dan tersusun longgar. Korteks terdiri atas eksodermis yang tersusun atas suberin, dan endodermis yang tersusun dari pita Caspary (mengalami penebalan gabus sehingga mencegah lewatnya air) dan sel penerus. Stele atau silinder pusat akar merupakan bagian terdalam dari akar, yang terletak di sebelah dalam lapisan endodermis, terdiri dari perisikel (lapisan terluar stele), pembuluh angkut dan empulur.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

100

2. Batang berfungsi untuk mendukung bagian tumbuhan lain dan memperluas bidang fotosintesis. Batang tersusun dari nodus (tempat melekat daun) dan internodus (bagian batang di antara dua nodus). Susunan batang tumbuhan dikotil. a. Epidermis batang berfungsi melindungi jaringan dalam batang setelah batang mengalami pertumbuhan sekunder. Di bagian ini terdapat lentisel yaitu tempat pertukaran gas dan penguapan. b. Korteks batang tersusun oleh sel parenkim. Korteks terdiri dari korteks luar (tersusun dari sel kolenkim dan parenkim yang membentuk lingkaran tertutup) dan korteks dalam (pemisah antara korteks dan stele serta ada yang membentuk seludang pati). c. Stele batang terletak di sebelah dalam endodermis. Stele terdiri dari perikambium (terdapat empulur dan berkas pengangkut). Berkas vaskuler xilem dan floem dikotil tersusun secara kolateral terbuka, artinya di antara xilem dan floem terdapat kambium. Susunan batang tumbuhan monokotil a. Epidermis batang tumbuhan monokotil memiliki dinding sel yang lebih tebal daripada tumbuhan dikotil, yang dilenkapi

stomata dan bulu-bulu. b. Korteks batang monokotil berupa jaringan di bawah epidermis yang umumnya terdiri dari sel sklerenkim yang batang. merupakan Kulit kulit batang

berfungsi untuk mengeraskan dan memperkuat batang.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

101

c. Stele batang monokotil merupakan jaringan di bawah korteks. Tipe berkas vaskuler batang monokotil adalah kolateral tertutup karena di antara xilem dan floem tidak terdapar kambium. Umumnya monokotil hanya mengalami pertumbuhan primer memanjang, pembesaran batang

dilakukan dengan pembentukan rongga. 3. Daun berasal dari meristem apikal yang membentuk suatu kuncup menonjol ke samping. Fungsi utama daun adalah sebagai tempat fotosintesis. Lapisan daun terdiri atas: Epidermis daun terdapat pada bagian atas dan bagian bawah daun. Pada epidermis terdapat stomata yang berfungsi untuk pertukaran gas dan pertukaran air. Fungsi epudermis yaitu sebagai pelindung. Mesofil atau jaringan dasar. Pada tumbuhan dikotil, di bawah epidermis terdapat sel parenkim yang membentuk jaringan parenkim palisade (mengandung banyak klorofil untuk fotosintesis) dan jaringan spons (memiliki klorofil yang jumlahnya lebui sedikit daripada palisade dan terdapat jaringan pengangkut). Pada tumbuhan monokotil, tidak terdapat jaringan parenkim palisade, hanya jaringan spons. Proses fotosintesis terjadi di jaringan spons. Berkas vaskuler daun yaitu xilem dan floem terdapat pada ibu tulang daun, tulang cabang dan urat daun yang terlihat menonjol pada permukaan bawah daun.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

102

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Jaringan yang memberikan kekuatan pada tumbuhan yang masih muda adalah... A. Kolenkim B. Sklerenkim C. Epidermis D. Xilem E. Floem Jawaban: A Jaringan kolenkim adalah jaringan penyokong yang berfungsi menyokong organ tumbuhan yang masih muda. 2. Jaringan dasar atau jaringan parenkim pada tumbuhan terdapat... A. Hanya pada akar B. Hanya pada batang C. Hanya pada daun D. Pada batang dan daun E. Pada semua bagian tumbuhan Jawaban: E Jaringan parenkim disebut sebagai jaringan dasar karena ditemukan pada hampir semua bagian organ tumbuhan.

JARINGAN DAN ORGAN PADA MANUSIA


Jaringan utama penyusun organ tubuh hewan tingkat tinggi dan manusia ada empat macam, yaitu jaringan epitalium, jaringan pengikat, jaringan otot, serta jaringan saraf.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

103

1. Jaringan Epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh. Jaringan epitel yang melapisi luar tubuh disebut epitelium; yang melapisi rongga tubuh disebut mesotelium dan yang melapisi organ disebut endotelium. Jaringan epitel terdiri dari sel yang memadat dan saling terikat. Fungsinya yaitu sebagai pelindung, sebagai kelenjar yang menghasilkan getah atau enzim, sebagai reseptor dan sebagai pintu gerbang penyerapan dan pengeluaran zat dari luar atau ke dalam tubuh. Jaringan terbagi atas: Epitel pipih, banyak terdapat di pembuluh darah kapiler, selaput pembungkus jantung, paru-paru dan selaput perut. Epitel pipih berlapis banyak, terdapat di rongga mulut, esofagus dan vagina. Epitel batang selapis, terdapat pada kelenjar pencernaan, lambung dan usus. Epitel batang berlapis banyak, terdapat di laring, faring, dan trakea. Epitel kubus selapis, terdapat di permukaan ovarium, lensa mata, dan nefron ginjal. Epitel kubus berlapis banyak, terdapat di folikel ovarium, permukaan ovarium, dan testis. Epitel transisi, terdapat pada ureter, uretra, kantung kemih, dan saluran pernapasan. Epitel kelenjar.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

104

2. Jaringan ikat berfungsi memperkuat tubuh, mengisi tubuh dan menghubungkan jaringan yang satu dengan jaringan yang lain. Terdiri dari matriks dan sel penyusun jaringan ikat. a. Matriks adalah bahan dasar tempat sesuatu melekat. Matriks terdiri dari: Serat kolagen memilki sifat kuat, kelenturan rendah tapi daya regang tinggi, terdapat pada tenon, tulang dan kulit. Serat elastin memilki sifat kelenturan yang tinggi dan tersusun dari elastin. Banyak terdapat di pembuluh darah, ligamen dan selaput tulang rawan laring. Serat retikuler memilki sifat kelenturan yang rendah dan ukurannya lebih tipis daripada serat kolagen. Terdapat pada hati, limpa dan kelenjar limfe. Bahan dasar jaringan ikat merupakan bahan homogen setengah cair. Komponen utamanya adalah mukopolisakarida yang

berfungsi sebagai pengikat air, pelumas. b. Sel-sel jaringan ikat Fibroblas merupakan sel jaringan ikat yang berbentuk serat dan mensekresikan protein. Sel lemak (adiposa) adalah sel yang khusus untuk menyimpan lemak. Sel plasma, memproduksi antibodi yang khas untuk antigen. Makrofag adalah sel jaringan ikat yang bentuknya berubah-ubah, bersifat fagosit. Sel tiang berfungsi menghasilkan heparin dan histamin.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

105

Jaringan ikat terdiri dari beberapa jenis, yaitu: a. Jaringan ikat longgar, sebagian besar matriks mengandung serat kolagen, retikukur dan elastin. Fungsinya untuk menyokong organ tubuh dan membungkus bagian jaringan lain. Terdapat di bawah epitel mukosa saluran pencernaan. b. Jaringan ikat padat, susunan seratnya padat dan jumlah selnya berkurang. Didominasi oleh serat kolagen dan bersifat tidak elastis. Berfungsi menghubungkan antara organ tubuh yang satu dengan yang lain. c. Jaringan lemak (adiposa) terdiri dari sel lemak yang tidak membentuk serat interseluler, tetapi untuk penimbunan lemak. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ dari benturan, sebagai cadangan makanan. Terdapat di seluruh bagian tubuh. d. Jaringan tulang rawan. Berdasarkan senyawa matriksnya, terbagi atas: Tulang rawan hialin berwarna putih kebiruan dan konsentrasi serat yang elastisitasnya tinggi. Sebagai rangka tubuh sementara pada embrio. Tulang rawan elastis, terdapat serat elastin berwarna kuning dan adanya perikondrium. Fungsinya memberikan daya lentur dan mentokong jaringan. Terdapat di epiglotis dan daun telinga. Tulang rawan fibroblas, ditemukan serat kolagen dan matriksnya berwarna gelap dan keruh. Berfungsi sebagai pelindung dan penyokong jaringan. Terdapat di tulang belakang dan tendon. e. Jaringan tulang, disusun oleh sel tulang yang disebut osteosit. Osteosit dibentuk dari osteoblas. Unit dasar tulang disebut Sistem Havers yang terdiri dari: Lamela adalah lapisan konsentris matriks yang terdiri dari garam mineral dan serat kolagen yang membuat tulang menjadi keras.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

106

Lakuna adalah suatu ruang kecil antara lamela yang di dalamnya mengandung osteosit. Kanalikuli adalah saluran yang berfungsi menyalurkan makanan dan mengeluarkan zat sisa. Saluran Havers berisi pembuluh darah dan saraf. f. Jaringan darah berfungsi membawa sari makanan, hormon, oksigen, sisa hasil metabolisme dan mencegah infeksi. Terdiri dari: Leukosit (sel darah putih), memiliki nukleus dan tidak

mengandung hemoglobin. Berfungsi untuk mencegah masuknya benda asing ke dalam tubuh. Eritrosit (sel darah merah) berbentuk cekungan dan tidak memiliki inti serta mengandung hemoglobin. Trombosit (keping darah) berfungsi dalam pembekuan darah. Plasma darah adalah bagian darah yang cair dan mengandung mineral penting. g. Jaringan otot terdiri dari sel otot yang berfungsi untuk pergerakan anggota tubuh. Membran plasma sel otot disebut sarkolema dan sitoplasmanya disebut sarkoplasma. Serat otot disebut miofibril yang disusun oleh beberapa sarkomer. Otot polos berbentuk seperti gelendong dengan inti sel tunggal yang terletak di tengah. Bekerja tanpa kemauan. Terdapat di pembuluh darah, usus. Otot rangka (lurik) berbentuk silinder dengan nukleus lebih dari satu dan terletak di tepi. Terdapat pada seluruh rangka tubuh. Otot jantung berbentuk seperti anyaman bercabang, nukleus terletak di tengah. Memiliki kemampuan untuk berkontraksi terusmenerus. Terdapat di jantung.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

107

h. Jaringan saraf merupakan haringan yang berperan mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh. Jaringan saraf disusun oleh sel saraf yang disebut neuron. Neuron memiliki beberapa bagian yaitu dendrit (penerima rangsang), badan sel (bagian utama neuron yang memiliki inti sel), dan akson (pembawa rangsangan). Antarsesama saraf dihubungkan oleh akson yang memiliki zona disebut sinapsis. Berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi: Neuron sensorik, menerima rangsang dari lingkungan ke saraf pusat. Neuron motorik, mengirimkan rangsang dari saraf pusat ke organ lainnya dalam tubuh. Neuron intermediet (penghubung). Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan yang memiliki fungsi sama. Organ terbagi atas 2, yaitu organ dalam dan organ luar. a. Organ dalam. Contohnya yaitu: Sistem pencernaan (lambung usus, rektum dan anus) Sistem sirkulasi (jantung, pembuluh darah) Sistem saraf (otak dan sumsum tulang belakang) Sistem ekskresi (ginjal dan paru-paru) b. Organ luar, contohnya kulit. Kulit terdiri dari jaringan pengikat, epitel, otot, saraf, dan pembuluh darah

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Jaringan utama penyusun organ otak, yaitu jaringan... A. Epitel B. Otot C. Pengikat

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

108

D. Lemak E. Saraf Jawaban: E Otak adalah organ yang berfungsi mengatur kerja semua organ tubuh dan menghubungkan satu organ dengan lainnya membentuk sistem organ . organ didominasi oleh jaringan sel saraf. Selain itu, ada juga jaringan pembuluh darah, jaringan epitel, dan jaringan lemak. 2. Kulit merupakan organ yang berperan sebagai indera peraba, karena terdapat jaringan... A. Otot B. Pengikat C. Saraf D. Epitel E. Darah Jawaban: C Kulit berfungsi sebagai indera peraba karena pada kulit terdapat ujung-ujung saraf peraba yang mengantar rangsangan ke otak.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

109

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Menjelaskan struktur dan fungsi sel serta mengaitkannya dengan struktur jaringan dan fungsi pada sistem organ tumbuhan, hewan, dan manusia

KEMAMPUAN YANG DIUJI


Mendeskripsikan sistem gerak otot dan tulang pada manusia Mendeskripsikan sistem peredaran darah manusia dan identifikasi gangguannya Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan identifikasi gangguannya Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan identifikasi gangguannya Mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan identifikasi gangguannya Mendeskripsikan sistem regulasi pada manusia dan identifikasi gangguannya Mendeskripsikan sistem reproduksi pada manusia dan identifikasi gangguannya

SISTEM GERAK OTOT DAN TULANG PADA MANUSIA


Sistem gerak pada manusia dibedakan menjadi 2 macam, yaitu sistem gerak pasif dan sistem gerak aktif. A. Sistem Gerak Pasif Sistem gerak pasif adalah tulang atau rangka. Dikatakan sebagai sistem gerak pasif karena tidak dapat bergerak sendiri jika tidak digerakkan oleh otot. Tulang-tulang tersusun sedemikian rupa dengan sistem tertentu yang disebut rangka. Fungsi tulang/ rangka sbb : 1. Memberi bentuk tubuh

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

110

2. Melindungi alat tubuh yang vital 3. Tempat pembentukan sel sel darah merah 4. Sebagai alat gerak pasif 5. Tempat melekatnya otot 6. Menopang dan menegakkan tubuh 7. Tempat menyimpan minirel terutama Ca dan F
Menurut jenisnya, tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras. Jenis Tulang Tulang Rawan (Kartilago) Jaringan Penyusun Tersusun atas sel sel tulang rawan (kondrosit) Sifat Fisis Bersifat lentur Pada anak anak jaringan tulang rawan banyak mengandung sel sel sedangkan pada orang dewasa banyak mengandung matrix Pada orang dewasa tulang rawan hanya dapat dijumpai pada hidung, daun telinga, tempat persendian, ujung tulang rusuk, ujung tulang dada, antar ruas tulang belakang, dan cakra epifise. Tulang keras (Osteon) Osteoblas, sel pembentuk tulang Osteosit, sel tulang Osteoklas,untuk perkembangan, pemeliharaan, perawatan dan perbaikan tulang Bersifat keras Terbungkus oleh membran yang disebut periosteum Terdiri dari dua macam jaringan tulang yaitu tulang kompak dan tulang spons.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

111

Menurut bentuknya tulang dibedakan menjadi tulang pipih, tulang pendek, dan tulang pipa. Nama Tulang pipa Ciri-ciri Memiliki rongga seperti pipa, tempat melekat sendi. Pada bagian tengah tulang pipa terdapat rogga yang berisi sumsum tulang Tulang pendek Bentuk yang lebih pendek dan tidak beraturan. Bentuknya seperti kubus, paku atau bulat. Penyambung antar tulangtulang yang kecil Tulang telapak tangan Tulang telapak kaki Tulang pipih Bentuk yang lebih pipih dan lebar Melindungi bagian tubuh yang lunak Tempurung kepala Tulang pinggul Fungsi Tempat melekatnya sendi Contoh Tulang betis Tulang hasta Tulang paha

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

112

Rangka manusia terbagi atas 2, yaitu: 1. Rangka aksial adalah rangka yang terdiri dari: a) Tulang tengkorak terdiri dari 22 buah tulang yaitu tulang tempurung kepala dan tulang muka. Tulang tempurung kepala terdiri dari tulang dahi, kepala belakang, ubun-ubun, tulang baji, pelipis, dan tapis. Sedangkan tulang muka membentuk rongga mata, rongga hidung, langit-langit, serta member bentuk wajah, seperti tulang rahang atas, rahang bawah, tulang hidung, dan tulang pipi.

b) Tulang belakang berada di bagian tengah tubuh yang berfungsi untuk menopang seluruh tubuh, melindungi organ tubuh dan pelekatan tulang rusuk. Tulang belakang terdiri dari 26 ruas (24 ruas tulang belakang yang terdiri dari 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang punggung, dan 5 ruas tulang pinggang) serta tulang kelangkang dan tulang ekor.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

113

c) Tulang dada (sternum) terdiri dari hulu, badan, dan taju pedang. Kepala tulang dada merupakan tempat melekatnya tulang selangka dan tulang rusuk pertama. Badan tulang dada adalah pelekatan 9 tulang rusuk. d) Tulang rusuk terdiri dari 12 pasang. Tulang rusuk terdiri atas tulang rusuk sejati berjumlah 7 pasang (melekat pada vertebra dan sternum), tulang rusuk palsu 3 pasang (melekat pada tulang rusuk di atasnya dan tulang belakang) dan tulang rusuk melayang 2 pasang (ujung belakang melekat pada pada vertebra).

2. Rangka apendikular terdiri dari tulang anggota gerak atas dan anggota gerak bawah. a) Tulang anggota gerak atas terdiri dari tulang bahu (tulang belikat dan selangka), tulang lengan atas berhubungan dengan tulang tulang lengan bawah yaitu tulang hasta (ulna) dan tulang pengumpil (radius), yang berlanjut pada tulang telapak tangan, pergelangan tangan dan jari tangan. b) Tulang anggota gerak bawah terdiri dari tulang pinggul yang tersusun dari tulang duduk, tulang usus, serta tulang kemaluan. Pada tulang pinggul terdapat lekukan yang disebut asetabulum, yaitu tempat melekatnya tulang paha (femur), yang berhubungan dengan tulang betis,tulang kering dan tulang tempurung lutut. Juga terdapat tulang pergelengan kaki, telapak kaki, dan jari kaki.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

114

Osifikasi (proses pembentukan tulang) biasanya terjadi pada tulang pipa. Prosesnya adalah sebagai berikut. Mula-mula pembuluh darah masuk ke perikondrium di bagian tulang rawan tengah. Keadaan ini merangsang sel perikondrium berkembang menjadi osteoblas (sel tulang muda) dan memproduksi tulang keras. Bagian tengah tulang kemudian terisi pembuluh darah san osteoklas (sel besar berinti banyak yang menyisakan ruang untuk tulang baru) sehingga tulang membentuk rongga sumsum. Tulang rawan terus tumbuh memanjang yang kemudian digantikan oleh spons.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

115

Sendi merupakan hubungan antartulang sehingga tulang mampu digerakkan, komponen penunjang sendi, yaitu: Ligamen adalah jaringan ikat yang berfungsi mengikat bagian luar ujung tulang yang membentuk persendian dan mencegah berubahnya posisi tulang. Kapsul sendi adalah lapisan serabut yang berfungsi melapisi sendi dan menghubungkan dua tulang yang membentuk persendian. Cairan sinovial adalah cairan pelumas pada ujung tulang pada bagian kapsul sendi. Tipe persendian yaitu: 1. Sinartrosis adalah persendian yang tidak memungkinkan adanya pergerakan. Sinartrosis terbagi 2, yaitu: a) Sinartrosis sinkondrosis hubungan antartulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin. Contoh: hubungan antar tulang yang tidak dapat dipisahkan. b) Sinartrosis suture/sinfibrosis hubungan antar tulang yang

dihubungkann jaringan ikat serabut padat. Contoh: tengkorak. 2. Amfiartrosis adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehinga ada kemungkinan terjadi sedikit gerakan. Contoh: sendi antar tulang betis dan tulang kering. 3. Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerak yang sangat bebas.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

116

Berdasarkan arah gerak yang ditimbulkannya, diartrosis dibagi atas beberapa macam, yaitu:
Nama Sendi Sendi peluru Ciri-ciri dan pergerakan Terdapat mangkuk dan bonggol tulang yang terhubung, sehingga pergerakan menjadi sangat bebas ke segala arah, dilapisi dengan cairan synovial Sendi putar Tulang berbentuk cakram yang hanya memungkinkan gerak rotasi. Hubungan antara tulang atlas dengan tulang tengkorak. Sendi pelana Bentuk sendi dimana tulang berbentuk seperti pelana kuda, memungkinkan beberapa gerakan rotasi tetapi tidak ke semua arah. Sendi engsel Bentuk sendi seperti engsel pada pintu yang hanya memungkinkan gerakan ke satu arah. Sendi geser Persendian yang gerakannya hanya menggeser. Hubungan antara ruas-ruas tulang belakang Sendi luncur Persendian yang memungkinkan gerakan badan melengkung ke depan, belakang dan memutar. Skapula dan klavikula. Pergelangan kaki. Persendian lutut Sendi pada telapak tangan dan jari-jari tangan. Contoh Hubungan antara tulang lengan atas dengan tulang belikat

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

117

Kelainan dan Gangguan pada Tulang Jenis Kelainan Memar Pengertian Sobeknya selaput sendi dan bila tulangnya lepas dari persendian disebut urai sendi Artritis Osteoporosis Gangguan karena adanya peradangan sendi Gangguan tulang dengan gejala penurunan massa tulang sehingga tulang rapuh Mikrosefalus Gangguan pertumbuhan tulang tengkorak sehingga kepala berukuran kecil Greenstick Fraktura sebagian yang tidak memisahkan tulang menjadi dua bagian Comminuted Fraktura yang menyebabkan tulang terbagi menjadi beberapa bagian, tapi masih dalam otot Fraktura Fisura Nekrosa Patah tulang Retak tulang Kematian sel tulang umumnya di sebabkan karena rusaknya periosteum Kifosis Lordosis Skeliosis Layuh sendi Ruas tulang belakang bengkok ke belakang Ruas tulang belakang bengkok ke depan Ruas tulang belakang bengkok ke samping Keadaan dimana sendi tidak bertenaga yang disebabkan karena layunya tulang akibat infeksi sfilis pada saat bayi di dalam kandungan Rakhitis Pertumbuhan yang terganggu dan kaki yang berbentuk O dan X disebabkan karena kekurangan vitamin D Dislokasi Bergesernya sendi dari kedudukannya yang semula karena ligamennya robek Terkilir Tertariknya ligamen ke posisi yang tidak sesuai, namun sendinya tidak bergeser hal ini terjadi kaena gerakan yang tiba tiba yang jarang dilakukan

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

118

B. Sistem Gerak Aktif Otot merupakan alat gerak aktif otot mempunyai tiga kemampuan yaitu kontratibilitas, ekstensibilitas, dan elastisitas. Berdasarkan jenisnya selnya otot dibagi menjadi otot jantung, otot polos, dan otot lurik.
Jenis otot Otot lurik Struktur dan sifat kerja Memiliki serat-serat melintang dengan bermotif lurik dan inti sel berada di tepi sel sebanyak satu. Sifat kerja di bawah kesadaran. Otot jantung Sama seperti otot lurik namun memiliki percabangan. Sifat kerja diluar kesadaran / autonom. Otot polos Berbentuk gelendong dan berwarna polos dengan inti sel berada ditengah sel. Sifat kerja diluar kesadaran. Berfungsi dalam mengatur jalannya makanan di dalam perut, pernapasan, dan reproduksi. Otot saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan saluran reproduksi. Fungsi Sebagai alat gerak aktif untuk melukan aktifitas yang dipengaruhi kesadaran. Berfungsi dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung Contoh Otot bisep dan trisep.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

119

Berdasarkan sifat kerjanya otot dibedakan menjadi otot sinergis dan otot antagonis. Otot sinergis yaitu kerja dua otot atau lebih yang berkontraksi secara bersamaan dan berelaksasipun bersamaan untuk menghasilkan satu gerak bagian tubuh. Contoh gerak yang di hasilkan oleh otot-otot punggung. Gerakan antagonis terjadi apabila otot-otot pendukungnya bekerja saling berlawanan, yaitu satu otot berkontraksi dan otot pasangannya berelaksasi. Contoh gerak lurus atau menekuknya siku atau lutut. Jenis-jenis pergerakan
Jenis gerak Fleksi dan Ekstensi Adduksi dan Abduksi Elevasi dan depresi Supinasi dan Pronasi Inversi dan eversi Sifat gerakan Gerak membengkokkan dan meluruskan Gerak mendekati tubuh dan menjauhi tubuh Gerak mengangkat dan menurunkan Gerak menengadahkan dan menelungkupkan tangan Gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalam dan ke luar tubuh

Mekanisme Gerak Otot Mekanisme gerak otot dilakukan oleh serabut halus sel otot rangka yang disebut myofibril yang mengandung filamen protein, yaitu filamen halus dan filamen kasar. Filamen halus dibangun oleh dua untai aktin, tropomiosin dan troponin kompleks. Sedangkan, filamen kasar dibangun oleh miosin. Myofibril disusun oleh beberapa sarkomer. Saat otot berkontraksi, panjang tiap sarkomer mengalami reduksi. Sedangkan pada saat sel otot istirahat, tempat pengikatan miosin pada filamen halus dihambat oleh tropomiosin. Agar sel otot dapat berkontraksi, tempat pengikatan miosin di aktin harus terbuka, yaitu saat ion kalsium mengikat troponin.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

120

Kelaianan dan Gangguan pada Otot


Jenis Kelainan Tetanus Pengertian Otot yang berkontraksi (tegang) terus-menerus, yang disebabkan racun bakteri Clostridium tetani Atrofi otot Penyusutan atau pengecilan atot yang disebabkan oleh virus polio atau karena tidak pernah dipakai untuk beraktivitas Supertrofi Membesarnya otot karena terlalu sering berlatih (olah raga dan bekerja keras) Kram Mengejangnya otot karena digunakan pada saat yang kurang tepat, misalnya karena kurang pemanasan saat berolah raga Otot robek Rasa nyeri dan pendarahan, karena gerakan tiba-tiba saat berolahraga sehingga menyebabkan roberknya serabut otot Hipertrofi Hernia abdominalis Distrofi otot Mistenia gravis Otot yang berkembang menjadi lebih besar dan kuat Sobeknya dinding otot abdominal sehingga usus memasuki bagian sobekan tersebut Penyakit kronis yang menyebabkan gangguan gerak Otot yang secara berangsur-angsur melemah dan menyebabkan kelumpuhan

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Kontraksi otot bisep dan terisep saat kita bermain tenis meja disebut A. abduksi dan addukusi B. depresi dan elevasi C. supinasi dan pronasi D. rotasi dan ekstensi E. fleksi dan ekstensi Jawaban: E

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

121

Ekstensi

adalah

gerak

meluruskan,

sedangkan

fleksi

adalah

membengkokkan. Misalnya gerakan meluruskan dan membengkokkan tangan yang melibatkan otot bisep dan otot trisep, abduksi adalah gerakan menjauhi badan, adduksi adalah gerakan mendekati badan. Depresi adalah gerakan menurunkan. Elevasi adalah gerak mengangkat. Supinasi adalah gerak menengadahkan tangan. Pronasi adalah gerak menelungupkan tangan. 2. Tulang disebut alat gerak pasif, sebab A. Melekat pada otot rangka B. Saling berhubungan membentuk sendi C. Tidak mempunyai kemampuan berkontraksi D. Sebagai tempat pembentukan sel-sel darah E. Merupakan penopang dan penunjang bentuk tubuh Jawaban: C Tulang disebut alat gerak pasif sebab tulang tidak mempunyai kemampuan berkontraksi sehingga tidak dapat menggerakkan tulang dan kulit. Otot disebut alat gerak aktif karena mempunyai kemampuan berkontraksi dan berelaksasi.

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA


Darah Darah manusia terdiri dari 45% sel-sel darah dan plasma darah 55%. A. Plasma darah Plasma terutama tersusun atas 90% air dan 10% bahan-bahan terlarut terdiri atas 7% protein, 1% garam-garam mineral, dan 2% lemak. Protein yang

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

122

terkandung dalam plasma darah antara lain : Anti hemofilia/ globulin, Tromboplastin, Protombin, Fibrinogen, Albumin, Globulin dan Immunoglubin. Fungsi plasma darah :

Pelarut bahan-bahan kimia Membawa mineral-mineral terlarut, glukosa, asam amino, vitamin, CO2, dan bahan-bahan buangan lainnya Menjaga keseimbangan antara cairan dalam sel dan cairan di dalam sel Membawa panas dari organ yang lebih hangat

B. Sel-sel darah dan keping darah 1. Sel darah merah (eritrosit) Ciri-ciri eritrosit manusia

Berbentuk cakram bikonkaf Berdiameter 7-8 m Bersifat elastis Tidak memiliki inti Fungsi utama eritrosit adalah mengangkut oksigen dari paru-paru

untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Eritrosit mampu mengikat oksigen karena mengandung hemoglobin (Hb). 2. Sel darah putih (leukosit) Leukosit mempunyai fungsi khusus untuk pertahanan tubuh dati serangan mikroorganisme. Berdasarkan ada tidaknya granula, leukosit dibagi atas dua : a. Leukosit bergranula (granulosit) Ciri utamanya adalah sitoplasmanya mengandung granula dan intinya berlobus. Ada tiga jenis sel leukosit granulosit 1) Neutrofil, fungsi utama memfagosit dan menghancurkan bakteri serta sel-sel tubuh yang mati. Jumlahnya 57% dari total jumlah leukosit

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

123

2)

Eosinofil memiliki granula yang besar dan terlihat merah menyala jika diwarnai dengan eonosin, jumlahnya akan meningkat jika ada reaksi alergi atau jika ada parasit yang cukup besar, misalnya cacing. Jumlahny sekiata1-3% dari total jumlah leukosit.

3)

Basofil berperan menghasilkan histamin sebagai antialergi dan mengahsilkan heparin sebagai zat anti pembekuan darah. Jumlahnya sekitar 1% dari total sel darah putih.

b. Leukosit tidak bergranula (agranulosit) 1) limfosit berperan dalam pembentukan antibodi, jumlahnya sekitar 25-35% dari total jumlah leukosit 2) monosit merupakan sel darah putih yang paling besar, berada pada jaringn hanya 24 jam, kemudian akan berkembang menjadi makrofag dan tinggal selamanya dalam sel tersebut. Jumlahnya hanya sekitar 6%. 3. Keping-keping darah (trombosit) Ciri-cirinya memiliki bentuk tidak beraturan, tidak memiliki inti sel, dan berukuran sangat kecil. Trombosit berperan dalam pembekuan darah. Mekanismenya :

Trombosit pecah dan membebaskan enzim trombokinase Enzim ini akan mengubah protrombin menjadi trombin dengan bantuan ion kalsium (Ca+) dan vitamin K

Trombin mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin Benang-benang fibrin akan menutup luka sehingga pendarahan berhenti.

Fungsi darah secara umum sbb : 1. Mengangkut sari sari makanan dari usus ke jaringan tubuh 2. Mengangkut O2 dari paru paru kejaringan dan mengankut CO2 dari jaringan ke paru paru

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

124

3. Mengangkut sisa metabolisme dari jaringan ke alat pengeluaran 4. Mengangkut energi panas dari tempat aktif ke tempat yang tidak aktif untuk mengatur suhu tubuh 5. Mengedarkan air ke seluruh tubuh 6. Mengedarkan hormon dari kelenjar hormon keseluruh tubuh 7. Mengedarkan enzim enzim ke seluruh tubuh 8. Melawan infeksi dengan antibodi dan leukosit 9. Berperan dalam pembekuan darah 10. Mengatur keseimbangan pH untuk menghindari kerusakan jaringan karena adanya senyawa penyangga berupa hemoglobin, oksihemoglobin, bikarbonat, fosfat dan protein plasma. Alat peredaran darah Alat peredaran darah, dibedakan atas dua macam, yaitu jantung dan pembuluh darah. Jantung berfungsi dalam memompa darah ke seluruh tubuh. (Di khususkan pada manusia) jantung memiliki empat ruangan masing-masing 2 atrium dan 2 ventrikel. Antarsisi kanan dan kiri dipisahkan oleh sekat (septum) dan antara serambi dan bilik terdapat katup yang mencegah darah kaya oksigen bercampur dengan darah yang kaya karbondioksida. Ciri-ciri jantung otot tersusun dari serat-serat seperti otot lurik namun memiliki banyak cabang dan kerjanya bersifat autonom. Jantung memiliki lapisan pelindung yang disebut pericardium.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

125

Fungsi ruang-ruang dalam jantung :


Atrium kanan menerima darah dari Atrium kiri menerima darah dari paru-paru

seluruh tubuh dan memompanya ke dan memompanya ke ventrikel kiri. Darah ventrikel kanan. Darah yang dibawa yang dibawa mengandung O2. mengandung CO2. Ventrikel kanan berfungsi menerima Ventrikel kiri menerima darah dari darah dari atrium kanan dan atrium kiri dan memompanya ke seluruh

memompa darah ke paru-paru. Darah tubuh. Darah yang dibawa mengandung yang dibawa mengandung CO2. O2.

Pembuluh darah dibedakan atas tiga jenis berdasarkan strukturnya, dan fungsinya
Jenis Pembuluh nadi (arteri) Struktur Memiliki dinding otot yang kuat dan elastis, memiliki satu katup pada ujung pembuluh darah, aliran darah deras, berwarna merah dan besar. Pembuluh balik (vena) Memiliki dinding otot yang lembek dan tidak elastis, aliran darah lambat, memiliki katup pada setiap pembuluh, bentuk kecil dan berwarna kebiru-biruan. Pembuluh kapiler Dinding tipis dan halus serta memiliki percabangan yang banyak menuju ke jaringan tubuh. Membawa karbondioksida ke jantung kecuali vena pulmonalis. Tempat terjadinya difusi zat-zat yang diangkut darah. Fungsi Membawa oksigen ke seluruh tubuh kecuali arteri pulmonalis.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

126

Sistem Sirkulasi Darah Jantung bekerja dengan cara berkontraksi dan berelaksasi. Proses peredaran darah pada manusia sebagai berikut : a. Saat serambi berelaksasi, darah kaya oksigen dari paru-paru masuk ke serambi kiri melalui vena pulmonalis. Adapun darah yang kaya CO2 dari seluruh tubuh masuk ke serambi kanan. b. Serambi bekontraksi sehingga bilik berelaksasi dan darah dari serambi masuk ke bilik c. Bilik berkontraksi, darah dari bilik kiri dipompa ke seluruh tubuh dan darah dari bilik kanan dipompa ke paru-paru. Berdasarkan melalui atau tidak melalui pembuluh darah, sistem sirkulasi darah terbagi atas 2 yaitu: Sistem peredaran darah tertutup, darah mengalir ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah Sistem peredaran darah terbuka, darah mengalir keseluruh tubuh tanpa melalui pembuluh darah Berdasarkan berapa kali darah melewati jantung, sistem sirkulasi darah tebagi atas 2, yaitu: Sistem peredaran darah tunggal, darah melawati jantung hanya satu kali Sistem peredaran darah ganda, darah melewati jantung sebanyak dua kali. Sistem peredaran darah ganda pada manusia terbagi atas 2 yaitu: Sistem peredaran darah kecil : JANTUNG--PARU PARU--JANTUNG Sistem peredaran darah besar : JANTUNG--SELURUH TUBUHJANTUNG

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

127

Sistem Golongan Darah


Golongan Darah A B AB O Aglutinogen / Antigen A B AB Aglutinin/ Antibodi

Kelainan dan Gangguan pada Sistem Peredaran Darah


Jenis Kelainan Hemofilia Eritroblastosit fetalis Skelerosis Varises Ambien Anemia Pernisiosa Leukimia/ kanker darah Trombus Arterosklerosis Hipertensi Penjelasan Penyakit menurun ditandai darah yang sukar membeku Penyakit kuning pada bayi karena eritrositnya rusak sejak di dalam kandungan ibunya, disebabkan karena perbedaan rhesus Pengerasan pada pembuluh darah yang disebabkan oleh penimbunan lemakdan penimbunan zat kapur Pelebaran pembuluh darah di betis Pelebaran pembuluh darah di anus Penyakit kurang darah akibat tubuh tiidak dapat menyerap vit B12 Jumlah leukosit yang berlebihan Penyakit jantung karena penggumpalanpada pembuluh nadi tajuk Pengerasan pembuluh nadi akibat pengendapan lemak Tekanan darah tinggi yang mengakibatkan pecahnya pembuluh darah

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

128

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Peredaran darah pada manusia disebut peredaran darah ganda, karena setiap kali beredar darah A. selalu masuk ke jantung B. satu kali melewati jantung C. dua kali melalui jantung D. selalu masuk ke paru-paru E. tidak keluar ke pembulu darah Jawaban C Peredaran darah pada manusia disebut peredaran darah ganda karena melalui jantung sebanyak dua kali. Darah yang kaya oksigen dari paru-paru dibawa oleh vena pulmonalis ke jantung. Selanjutnya darah tersebut di pompa untuk diedarkan ke seluruh tubuh yang kaya karbon dioksida masuk kembali ke jantung kemudian di pompa menuju paru-paru. 2. Komponen darah yang berfungsi mengangkut oksigen dan karbon dioksida adalah A. Limfosit B. Trombosit C. Eritrosit D. Leukosit E. Limfa Jawaban: C Eritrosit berwarna merah karena mengandung hemoglobin (Hb). Fungsi Hb adalah membantu eritrosit mengikat oksigen dan dapat mengkatalisis reaksi antara karbon dioksida dan uap air.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

129

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA


Secara garis besar, pencernaan makanan dibagi atas 2, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik adalah perombakan makanan secara mekanik dengan tujuan menghaluskan makanan. Contohnya adalah gigi. Sedangkan pencernaan kimiawi adalah perombakan makanan dengan menggunakan enzim sebagai biokatalis untuk memecah makanan menjadi monomer yang lebih kecil agar lebih mudah diserap tubuh. Contohnya adalah enzim pada mulut, lambung, pankreas.

Organ pencernaan: 1. Mulut. Dalam mulut terdapat gigi yang berfungsi untuk menghancurkan makanan (pencernaan mekanis); lidah berfungsi untuk mencampur dan mengecap makanan; kelenjar ludah berfungsi untuk menghasilkan saliva (air liur) yang mengandung enzim ptyalin untuk pencernaan kimiawi.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

130

2. Kerongkongan (esofagus), terjadi gerak peristaltik untuk mendorong makanan ke lambung. 3. Lambung, terjadi pencernaan kimiawi oleh getah lambung yang mengandung enzim pepsin, rennin dan lipase serta asam lambung. Juga terjadi pencernaan mekanik oleh lambung. Sehingga makanan menjadi lembut seperti bubur yang disebut kim. 4. Pankreas, yaitu kelenjar berwarna keputihan, terbentuk dari duodenum dan terletak di permukaan bawah lambung. Menghasilkan getah pankreas yang mengandung lipase, peptidase dan amilase. 5. Hati bukan merupakan organ pencernaan tetapi dapat empedu yang dapat mengemulsikan lemak. menghasilkan getah

6. Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), jejunum (usus kosong),dan usus penyerapan (ileum). Di dalam usus halus terjadi pencernaan kimiawi dan terjadi penyerapan sari makanan oleh vili pada ileum. Enzim yang dihasilkan antara lain yaitu maltase dan peptidase.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

131

7. Usus besar (kolon) berperan dalam penyerapan atau penambahan air kepada makanan melalui dindingnya dan proses pembusukan zat sisa. 8. Rektum adalah bagian menggelembung, yang jika berkontraksi dapat menimbulkan defekasi. 9. Anus merupakan tempat pengeluaran zat sisa.

Gangguan pada Sistem Pencernaan


Jenis Gangguan Apendiksitis Sembelit/Konstipasi Penjelasan Peradangan pada umbai cacing (apendiks) Feses terlalu keras karena penyerapan air di kolon terlalu berlebihan, akhirnya susah buang air besar Parotis/ Gondong Radang pada kelenjar ludah parotis diakibatkan karena inveksi virus Peritonitis Diare Peradangan pada rongga perut Feses terlalu encer, terjadi karena adanya inveksi pad kolon oleh bakteri Entamoba Histolica Xerostomia Carries Gastritis Pankreasitis Produksi air liur atau saliva terlalu sedikit Gigi berlubang Peradangan pada lapisan mukosa lambung Peradangan pankreas karena alkohol dan terhambat oleh batu empedu Hemoroid Pembengkakan vena di daerah anus

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

132

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Usus halus terdiri dari 3 bagian yaitu jejunum, duodenum dan ileum. Proses penyerapan bahan makanan terjadi di A. Duodenum dan jejunum B. Duodenum dan ileum C. Jejunum dan ileum D. Jejunum E. Ileum Jawaban: E Ileum adalah usus penyerapan yang berfungsi menyerap sari makanan. 2. Gangguan pencernaan yang disebabkan oleh keterlambatan defekasi disebut A. diare B. gastritis C. konstipasi D. appendisitis E. hemoroid Jawaban C Konstipasi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan feses menjadi kering dan keras sehingga sulit dikeluarkan. Hal ini karena adanya keterlambatan defekasi dan penyerapan air pada feses di usus berlebihan.

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA


Bernapas artinya mengambil oksigen dari udara dan menghantarkannya ke jaringan, dijaringan oksigen dimanfaatkan untuk proses oksidasi glukosa, hasilnya

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

133

adalah oksigen dan karbon dioksida dan uap air. Saluran pernapasan pada manusia terdiri atas hidung, laring, trachea, bronkus, dan paru-paru.

Alat Pernapasan Manusia Besarta Fungsinya


Alat Pernapasan Hidung Fungsi Tempat masuknya udara, karena hidung memiliki rambut rambut serta selaput lendir maka hidung berfungsi sebagai penyaring debu, serta mengtur suhu udara yang masuk Tekak/ Faring Merupakan rongga persimpangan antara saluran pencernaan dan pernafasan , pad percabangan ini terdapat epiglotis yang menjaga agar makanan tidak masuk ke saluran pencernaan Laring/Pangkal tenggorok Trakea/ Tenggorokan Broncus Bronchiolus Alveolus Paru paru Merupakan saluran pernafasan yang disusun atas tulang rawan dan otot polos Percabangan trakea Percabangan broncus yang berujung pada saluran alveolus Tempat terjadinya difusi antara oksigen dan karbon dioksida Merupkan organ pernafasan utama, dibungkus oleh pleura. Bagian ditemukannya pita suara

Mekanisme Pernapasan Proses pernapasan terjadi inspirasi (pemasukan udara luar ke paru-paru) dan ekspirasi (pengeluaran udara dari paru-paru ke lingkungan luar). Pertukaran O2 dan CO2 dalam paru-paru terjadi d alveolus. Mekanismenya adalah ketika eritrosit

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

134

membawa CO2, CO2 akan berdifusi keluar dari jaringan menuju paru-paru dan pada saat yang sama terjadi penyerapan O2 oleh eritrosit, lalu kembali diedarkan ke seluruh tubuh. 1. Pernapasan Dada a. Organ yang berperan Tulang rusuk dan otot antar tulang rusuk Tulang dada b. Mekanisme Pernapasan Inspirasi (pengambilan Oksigen) Otot antar tulang rusuk berkontraksi sehingga tulang rusuk dan tulang dad terangkat dan rongga dada membesar, membesarnya rongga dada menyebabkan tekanan dalam paru paru menurun sehingga udara masuk. Ekspirasi (pengeluaran karbon dioksida) Otot otot antar tulang rusuk berelaksasi sehingga tulang rusuk dan tulang dada kembali keposisi semula akibatnya volume udara mengecil, mengecilnya volume udara maka memperbesar tekanan udara dan udara keluar. 2. Pernapasan Perut a. Organ yang berperan Diafragma (sekat antara perut dan dada) b. Mekanisme pernapasan 1) Inspirasi Otot diafragma berkontraksi sehinggga kedudukan diafragma mendatar dan rongga dada membesar dan tekanan berkurang dan udara masuk 2) Ekspirasi Otot diafragma berelaksasi sehingga kedudukan diafragma kembali seperti semula dan rongga dada mengecil dan tekanan berkurang dan udara keluar.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

135

Volume dan kapasitas paru-paru terdapat beberapa istilah yang sering digunakan seperti, 1. Volume tidal. Volume udara hasil inspirasi atau ekspirasi pada setiap kali bernapas secara normal, besarnya kira-kira 500 mL. 2. Volume cadangan inspirasi. Volume udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah volume tidal dan biasanya mencapai 3000 mL. 3. Volume cadangan ekspirasi. Jumlah udara yang masih dapat dikeluarkan dengan ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi normal. Pada keadaan normal besarnya kira-kira 1100 mL. 4. Volume residu. Volume udara yang masih tetap berada dalam paru-paru setelah ekspirasi sekuat-kuatnya. 5. Kapasitas inspirasi sama dengan volume tidal ditambah volume cadangan inspirasi. 6. Kapasitas residu fungsional sama dengan volume cadangan ekspirasi ditambah dengan volume residu. 7. Kapasitas vital sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah volume tidal dan volume cadangan ekspirasi. 8. Kapasitas total paru-paru sama dengan volume maksimun dimana paruparu dapat dikembangkan sebesar mungkin dengan inspirasi paksa kira-kira 5.800 mL atau sama dengan kapasitas vital ditambah volume residu.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

136

Gangguan pada Sistem Pernapasan


Jenis Gangguan Polip Amandel/tonsilitis Asma Bronchitis Pleuritis Renitis Laringitis Pneumonia Penjelasan Pembengkakan kelenjar limpa di hidung Pembengkakan kelenjar limpa di tekak Penyempitan saluran pernafasan Peradangan pada broncus Peradangan pada selaput pleura Peradangan pada rongga hidung Peradangan pada laring Radang dinding alveolus, disebabkan inveksi Diplococcus Pneumonia TBC Terdapat bintil bintil pada dingding alveolus, disebabkan oleh bakteri Microbacterium tubercolosis, akibatnya proses difusi terganggu Emfisema Sinusitis Asfiksi Penyakit yang terjadi karena pecahnya alveoli Peradangan pada daerah sinus (rongga hidung bagian atas) Gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Bagian alat pernapasan yang rusak pada penderita emfisema adalah... A. Faring B. Alveolus C. Laring D. Bronkus E. Rongga hidung Jawaban: B Dinding alveolus dapat robek dan mengurangi daerah pertukaran gas. Penyakit akibat dinding alveolus yang robek ini disebut emfisema.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

137

2. Jalur yang tepat untuk menunjukkan keluarnya karbon dioksida dari tubuh adalah A. Alveolus bronkiolus bronkus laring trakea B. Alveolus bronkiolus bronkus trakea laring C. Alveolus bronkus bronkiolus trakea laring D. Laring trakea bronkus bronkiolus Alveolus E. Trakea laring bronkus bronkiolus Alveolus Jawaban: B Jalur keluarnya karbon dioksida yaitu di mulai dari Alveolus bronkiolus bronkus trakea laring.

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA


Ekskresi adlah pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh. Alat ekskresi pada manusia terdiri dari:

Alat-alat Ekskresi pada Manusia


Alat ekskresi Hati Fungsi Membentuk ureum dari hasil perombakan amoniak yang sifatnya sangat beracun, amoniak itu sendiri merupakan ampas dari metabolisme protein selanjutnya ureum dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal Paru paru Ampas metabolisme yang dikeluarkan lewat paru paru adalah karbon dioksida dan uap air

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

138

Kulit

Yang diekskresiakan adalah air dan garam mineral dalm bentuk keringat

Ginjal

Yang diekskresikan adalah seluruh sisi hasil metabolisme yang berupa air, urea, toksin serta zat zat yang tidak lagi dibutuhkan oleh tubuh.

1. Ginjal Struktur ginjal seperti kacang dengan ukuran sebesar kepalan tangan anak kecil. Terdapat beberapa lapisan dan tempat terjadinya proses penyaringan. Lapisan pertama disebut koteks, medula tempat terdapatnya jutaan nefron yang merupakan komponen penyaring darah, lapisan ketiga yaitu piala ginjal berturutturut pelvis dan ureter. Nefron tersusun atas glomelurus dan kapsula bowman. Pada nefron terjadi tiga proses yaitu filtrasi, reabsopsi, dan augmentasi. Bahan yang dikeluarkan lebih banyak urea yang merupakan racun bagi tubuh, mengeluarkan air yang berlebih, dan zat-zat yang berlebih seperti mineral dan vitamin.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

139

Proses Pembentukan Urin 1) Filtrasi Penyaringan ampas metabolisme yang terjadi di glomerulus, hasilnya di sebut urin primer yang masih mengandung asam amino dan glukosa. 2) Reabsorpsi Penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan seperti asam amino dan glukosa, peristiwa penyerapan ini terjadi di tubulus kontortus proksimal sampai ke lengkung henle hasilnya disebut urin sekunder 3) Augmentasi Pengeluaran zat yang tidak berguna dan tidak dapat di simpan di dalam tubuh, terjadi di tubulus kontortus distal, zat yang dikeluarkan diantaranya asam urat, sisa obat, hormon, dan hasilnya terbentuklah urin yang sesungguhnya. Urin ditampung dalam kantung kemih (vesica urinaria), selanjutnya dikeluarkan melalui uretra. 2. Paru-paru Paru-paru merupakan alat eksresi yang

berfungsi membuang sisa respirasi yaitu CO2. Disamping karbondioksida juga dikeluarkan uap air. 3. Hati Hati berfungsi mengeluarkan zat sisa yang merupakan perombakan eritrosit yang telah mati. Disamping itu, juga mengeluarkan asam amino yang berlebih sehingga akan mengalami deaminasi yang menyebabkan menjadi ammonia. Ammonia ini akan dikeluarkan dari tubuh bersama bilirubun dan biliverdin dalam bentuk urin.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

140

4. Kulit Kulit berfungsi sebagai alat eksresi dalam mengeluarkan keringat yang

sebagian besar berupa urea. Disamping itu, kulit juga berfungsi dalam osmoregulasi cairan tubuh dan pengatur suhu tubuh. Kulit merupakan organ eksresi yang berfungsi antagonis dengan ginjal. Jika hari panas, maka pengeluaran cairan lebih banyak dilakukan oleh kulit dan ginjal sedikit. Namun jika cuaca dingin maka ginjal lebih berperan besar dalam pengeluaran air dibandingkan kulit. Gangguan pada Sistem Ekskresi
Jenis Gangguan Albuminuria Nefritis Polyura Penjelasan Ditemukannya albumin dan protein dalam urin, pada urin yang normal tidak ditemukan bahan bahan tersebut Peradangan pada nefron akibat infeksi kuman Ditandai jumlah urin yang meningkat serta encer terjadi karena gaglnya reabsorpsi pada nefron Terjadi karena kekurangan hormon ADH sehingga jumlah urin meningkat 20-30 kali lipat Ditandai dengan adanya glukosa dalam urin, terjadi karena kekurangan hormon insulin Akibat adanya endapan kalsium pospat sehingga menghambat pengeluaran urin Ditandai dengan jumlah urin yang dihasilkan sangat sedikit kerana kerusakan ginjal yang sangat berat Ginjal sama sekali tidak menghasilkan urin

Diabetes incipidus

Diabetes melitus

Batu ginjal

Oligouria Anuria

Contoh Soal dan Pembahasan

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

141

1. Pada hasil penelitian, pada urin Yani ditemukan adanya kandungan glukosa, padahal Yani tidak mengidap penyakit diabetes melitus, ginjal Yani yang mengalami kerusakan adalah A. kapsul bowman B. tubulus proksimal C. tubulus distal Jawaban E Darah yang mengandung air, garam, glukosa, urea, asam amino, dan amonia mengalir ke dalam glomerulus untuk menjalani proses filtrasi. Jika fungsi glomerulus terganggu maka nefron tidak lagi mampu menyerap secara efektif beberapa substrat yang seharusnya diserap, seperti albumin, protein, dan glukosa. Hal inilah yang menyebabkan adanya kandungan glukosa dalam urin. 2. Ginjal tersusun dari unit struktural dan fungsional penyaring terkecil disebut... A. Glomerulus B. Kapsula Bowman C. Badan Malpighi Jawaban: D Nefron adalah unit struktural dan fungsional penyaring terkecil pada ginjal. 3. Tempat perombakan sel darah merah yang rusak menjadi empedu adalah di A. Kulit B. Ginjal C. Hati Jawaban: C Sel darah merah yang telah tua dan rusak dirombak dalam hati oleh sel hati yang disebut histiosit. D. Paru-paru E. Kolon D. Nefron E. Tubulus D. glomerulus E. nefron

SISTEM REGULASI PADA MANUSIA

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

142

Sistem regulasi meliputi sistem saraf, sistem endokrin, dan sistem indra. A. Sistem Saraf Sistem saraf berfungsi menerima, menghantarkan, dan menanggapi rangsangan. Sistem saraf tersusun atas sel-sel saraf (neuron).

Bagian Bagian Sel Saraf


Bagian Sel Saraf Dendrit Badan sel Fungsi Merupakan serabut saraf yang pendek, umumnya bercabang, berfungsi menerima impuls dan mambawanya ke badan sel Didalmnya mengandung inti sel Merupakan serabut saraf yang panjang, umunya tidak Akson bercabang berfungsi untuk meneruskan impuls dari badan sel ke sel yang lain atau bahkan ke kelenjar dan otot. Selubung akson Nodus Renvier Sebagai pelindung sel saraf Daerah akson yang tidak memiliki selubung mielin, berfungsi mempercepat perjalanan impuls

Berdasarkan arah impuls, neuron terbagi menjadi tiga, sbb :

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

143

a. Neuron sensorik, menghantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat. Reseptor adalah sel saraf yang menerima rangsangan. b. Neuron motorik, menghantarkan impuls dari sistem saraf pusat ke efektor . efektor adalah sel saraf yang menaggapi rangsang c. Neuron konektor, menghantarkan impuls dari neuron sensorik ke neoron motorik.

Susunan sistem saraf 1. Sistem saraf sadar, terdiri dari sistem saraf pusat dan tepi

Sistem saraf pusat

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

144

Sistem saraf pusat Otak 1. Otak besar (cerebrum)

Fungsi

Secara umum berfungsi sebagai pusat pensyarafan, ingatan, kepribadian, keinginan, daya khayal, daya cipta serta belajar dan berfikir. Sebagai pusat kepandaian serta pengendali gerakan otot Sebagai pusat penglihatan Sebagi pusat pendengaran

a. Bagian Depan (lobus frontalis) b. Bagian belakang(lobus oksifitalis) c. Bagian samping (lobus temporalis) d. Bagian atas (lobus parientalis) 2. Otak kecil (cerebellum)

Bersifat sensoris peka terhadap perubahan suhu, tekanan, serta sentuhan pada alat indera Berfungsi mengkordinasi gerakan otot serta mengatur keseimbangan

3. Otak tengah (mesensefalon) 4. Otak depan, terbagi atas 2 lobus : a. Talamus

Berperan dalam refleks mata dan kontrkasi otot

Bekerja menyeleksi, menerjemahkan serta menyalurkan impuls ke pusat sensori Mengatur suhu tubuh, rasa lapar, haus, tingkah

b. Hipotalamus

laku, kadar gula darah, memonitor darah, serta watak watak kekelaminan dan emosi.

Sumsum Lanjutan (medula oblongata) Sumsum Tulang Belakang

Sebagai pusat pengontrol pernafasan, gerakan jantung, proses menelan, barsin, batuk serta gerak peristaltik Sebagai pusat gerak refleks

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

145

Sistem saraf tepi, berfungsi menyampaikan informasi ke dan dari pusat pengatur. Berdasarkan impuls saraf yang dibawa, sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua, yaitu : a) sistem saraf aferen, membawa impuls saraf dari reseptor ke susunan saraf pusat b) sistem saraf eferen, membawa impuls saraf dari saraf pusat ke efektor Berdasarkan asalnya, sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua sbb : a) Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang saraf b) Saraf otak, berjumlah 12 pasang 2. Sistem saraf tak sadar (otonom) Sistem saraf ini tidak dirasakan serta tidak bedasarkan keinginan, sistem saraf ini mensyarafi organ tubuh bagian dalam seperti denyut jantung kelenjar keringat, pembuluh darah serta alat alat reproduksi. Sistem saraf otonom terdiri dari : Saraf simpatik, berpangkal pada batang saraf di daerah thoraks (punggung) dan lumbar (pinggang). Saraf parasimpetetik, berpangkal pada madula oblongata dan secrum

Kedua saraf ini bekerja berlawanan, bila satu menggiatkan kerja satu organ maka yang satu menurunkan kerja organ tersebut.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

146

Sistem penghantaran impuls 1) gerak biasa : rangsang sensorik efektor 2) gerak refleks : rangsang sensorik reseptor neuron neuron motorik efektor reseptor otak neuron

neuron motorik

sumsum tulang belajang

Gangguan dan kelainan pada sistem saraf manusia


Jenis Gangguan Meningitis Penjelasan Peradangan si bagian selaput oatak yang disebabkan bakteri atau virus Gangguan pada saraf tepi yang disebabkan adanya peradangan, keracunan, ataupun tekanan Kerusakan pada otak yang mengendalikan otot Gangguan pada otak akibat benturan di kepala

Neuritis Parkinson Geger otak

B. Sistem Endokrin Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Fungsinya adalah mengatur

homeostasis, metabolisme, reproduksi, dan tingkah laku. Adapun ciri-ciri hormon sebagai berikut : 1. Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah yang sangat kecil. 2. Diangkut oleh darah menuju ke sel / jaringan target. 3. Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat dalam sel target. 4. Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

147

5. Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi juga dapat mempengaruhi sel target yang berlainan. Hubungan saraf dengan hormon adalah hormon bekerja atas perintah saraf. Sistem yang mengatur kerjasama antara saraf dan hormon terdapat pada daerah hipotalamus. Sel saraf bekerja lebih spesifik dibanding hormon dan kerja saraf lebih cepat daripada hormon. Kelenjar endokrin meliputi hipofisis (master of gland), tiroid, paratiroid, adrenal, ovarium, testis, pankreas, dan lain-lain. Jenis Jenis Hormon Beserta Fungsinya
Nama Kelenjar Hipofisis Nama hormon yang dihasilkan Somatotrof Prolaktin TSH ( tiroptofin) ACTH (adrenotropin) Pertumbuhan Merangsang sekresi kelenjar susu Mengontrol sekresi hormon oleh kelenjar tiroid Mengontrol sekresi danpertumbuhan korteks adrenal FSH Peda wanita berfungsi mengontrol pertumbuhan folikel dan ovarium, pada pria mempengaruhi proses spermatogenesis LH Pada wanita merangsang ovulasi dan Fungsi

pembentukan estrogen oleh korpus luteum, pada pria merangsang sel sel intersisilis pada testis untuk berkembang dan menghasilkan

testosteron. ADH Merangsang penyempitan pembuluh darah arteri sehingga terjadi kenaikan tekanan darah Vesopresin Oksitoksin Menurunkan volume urin Merangsang otot rahim berkontraksi sehingga sangat membantu pada saat akan melahirkan

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

148

Tiroid

Tiroksin

Mempengaruhi

metabolisme,

pertumbuhan,

perkembangan, dan kegitan sistem saraf Paratiroid Adrenal Parathormon Kartikoid mineral Mempertahankan kadar Ca dan P dalam darah Menyerap natrium dalam darah dan mengatur reabsorpsi air pada ginjal Glukokartikoid Androgen Adrenalin Menaikkan glukosa darah Menentukan kelamin sekunder pada laki laki Meningkatkan denyut jantung dan mengubah glikogen menjadi glukosa Pankreas Timus Insulin Somatotrof Mengubah glukosa menjadi glikogen Pertumbuhan tetapi setelah dewasa tidak tumbuh lagi Testis Testosteron Mempengaruhi pertumbuhan kelamin sekunder pada laki laki dan mempengaruhi proses pertumbuhan spermatozoa Ovarium Estrogen Mempengaruhi pertumbuhan kelamin sekunder pada perempuan Progesteron Mempersiapkan rahim untuk kehamilan ,

mengatur pertumbuhan plasenta, menghalangi produksi FSH, bersama dengan estrogen

mempengaruhi pertumbuhan kelenjar air susu, menghambat proses menstruasi.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

149

Gangguan Akibat Kekurangan dan Kelebihan Hormon


Hormon Tiroksin Kelainan Kekurangan; menimbulkan gangguan metabolisme serta terhentinya pertumbuhan dan bila terjadi pada anak anak bisa menyebabkan kreatinisme selain itu terjadi pula gangguan mental Kelebihan; menyebabkan penyakin morbus basedawi serta

menimbulkan gigantisme, tumbuh seperti raksasa Parathormon Kekurangan; menimbulkan gangguan pada sistem saraf dan menimbulkan gangguan kejang otot Kelebihan; bisa menimbulkan endapan Ca dalam ginjal sehingga terbentuk batu ginjal Insulin Vasopresin (ADH) Kekurangan; menimbulkan penyakit Diabetes melitus Kekurangan; menimbulkan penyakit diabetes insipidus

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

150

Somatotrof

Kekurangan; menimbulkan kekerdilan Kelebihan; menimbulkan gigantisme, bila terjadi pada yang telah dewasa menimbulkan keadaan yang disebut akromegali ditandai dengan pertumbuhan tidak seimbang pada rahang, jari, kaki, dan hidung.

C. Sistem Indera 1. Indra Perasa dan Peraba (Kulit) Kulit merupakan indera

peraba, hal ini dimungkinkan karena pada kulit banyak ditemukan indra peraba. Saraf saraf peraba tersebut tersebar dilapisan kulit dermis, tetapi ada pula yang tersebar di epidermis. Ujung ujung saraf tersebut yaitu:
Ujung Saraf Korpuskula Meissner Korpuskula Paccini Korpuskula Krause Korpuskula Ruffini Lempeng merkel Ujung saraf sekeliling rambut Fungsi Indra raba untuk sentuhan Indra raba untuk tekanan kuat Indra raba untuk dingin Indra raba untuk panas Perasa sentuhan dan tekanan ringan Saraf peraba

2. Indra Pengecap (Lidah) Lidah merupakan indra pengecap yang dapat menangkap rangsangan berupa senyawa kimia yang larut dalam air. Sel sel pengecap tersebut dikenal dengan sebutan puting pengecap, yang tersebar diseluruh lidah.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

151

Puting Pengecap Manis Asin Asam Pahit

Tempat Ujung lidah Sisi lidah bagian depan Sisi lidah Bagian pangkal lidah

Ada tiga macam papila lidah yaitu:


Macam Papila Papila bentuk benang (filiformis) Letak Merupakan papila peraba yang tersebar diseluruh permukaan lidah Papila V (circumvalata) Tersusun dalam lengkungan yang dilingkari oleh suatu saluran pada daerah dekat pangkal lidah dan merupakan papila pengecap Papila jamur (fungi formis) Terdapat pada daerah tepi lidah

3. Indra Penciuman (Hidung) Hidung merupakan indra pembau hal ini dimungkinkankarena pada hdung terdapat sel sel pembau yang paka terhadap aroma dan bau. Ujunga ujung sarf itu terletak pada selaput lendir. Untuk bisa merangsang ujung ujung seraf tersebut maka zat kimia yang masuk kehidung harus bercampur terlebih dahulu dengan lendir setelah itu beru bisa merangsang sel sel saraf pembau. Rangsangan yang diterima selanjutnya dijalarkan ke pusat saraf pembau untuk ditafsirkan sebagai bau.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

152

4. Indra Penglihat (Mata)

Mata merupakan alat indra untuk melihat yang memiliki tiga lapisan, yaitu:
Bagian Mata 1. SKLERA Kornea Konjungtiva Berupa lapisan tipis 2. KOROID Lapisan tengah, terdapat jaringan ikat yang bayak mengandung pembuluh darah dan pigmen. 3. RETINA Lapisan mata paling dalam, tardapat sel sel saraf penglihatan Sel batang (basillus) Peka terhadap intensitas cahaya yang lemah serta tidak dapat melihat warna Sel kerucut (konus) Iris Ditengahnya memiliki celah yang disebut pupil Peka terhadap cahaya yang terang dan dapat emliaha warna Sebagai tirai yang melindungi retina, serta mengendalikan jumlah cahaya yang masuk ke mata Struktur Lapisan terluar mata berwarna putih Menerima rangsang cahaya Melindungi kornea Menyuplai makana bagi retina dan berperan melindungi refleksi cahay dalam mata. Fungsi Sebagai pelindung mata

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

153

Lensa

Berbentuk bikonkaf sebagai organ fokus yang utama

Untuk mengfokuskan cahaya yang terpantul dari benda benda yang terlihat menjadi bayangan yang jelas pada retina

Aqueus humor

Terletak antar lensa mata dan kornea

Menjaga bentuk kantung depan bola mata Menyokong lensa dan menjaga bentuk bola mata Sebagai bagian yang paling peka untuk menerima rangsang cahaya

Vitreus humor

Terletak antara lensa sampai retina

Bintik kuning

Bagian retina yang banyak mengandung ujung saraf penglihatan (sel sel kerucut)

Bintik buta Kelenjar air mata

Bagian yang tidak memiliki ujung saraf penglihatan Menghaslkan air mata

Tempat masuk dan membeloknya berkas saraf Manjaga kelembapan mata dan kesehatan mata

Proses penglihatan Bila mata melihat benda yang dekat maka otot silisris berkontraksi. Lensa menjadi menebal untuk menangkap cahaya sehingga objek yang dekat dapat di fokuskan ke retina. Akan tetapi pada saat otot melihat benda yang jauh otot silisaris berelaksasi, lensa memipih dan objek difokuskan pada retina. 5. Indera Pendengaran (Telinga)

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

154

Telinga sebagai alat indra pendengaran dan keseimbangan, terbagai menjadi tiga bagian yaitu: a. Telinga bagian luar
Bagian Telinga Daun telinga Saluran pendengaran Liang telinga Rambut Fungsi Mengumpulkan gelombang Saluran telinga Mengkonsentrasikan gelombang Menjerat dan menahan kotoran

b. Telinga bagian tengah


Bagian Telinga Membran timpani atau gendang telinga Tulang martil (maleus), landasan (incus), dan sanggurdi(stapes) Sebagai tulang tulang pendengaran yang berfungsi menghantarkan getaran suara dari gndang telinga ketelinga bagian dalam Pembuluh eustacius saluran yang menghubungkan antara rongga telinga dan rongga faring, fungsinya, menyeimbangkan tekanan di telinga tengah dengan lingkungan. Fungsi Sebagai selaput pendengaran

c. Telinga bagian dalam


Bagian Telinga Koklea (rumah siput) Organ korti Kanalis semisirkulis Kanalis sakulus dan utrikus Alat pendengaran Meneruskan getaran bunyi ke saraf auditori Menjaga keseimbangan waktu bergerak Menjaga keseimbangan statis/ pada saat diam Fungsi

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

155

Proses Pendengaran Pada koklea terdapat saraf pendengaran yang sangat peka terhadap getaran, selain itu pada koklea terdapat pula cairan limpa. Bila cairan limpa itu bergetar maka merangsang ujung uung saraf pendengaran, selanjutnya rangsangan itu kan diteruskan ke pusat pendengaran di otak untuk ditafsirkan sebagai suara. Kelainan pada alat indra
Jenis Kelainan Anosmia Penjelasan Gangguan penciuman karena disebabka penyumbatan rongga hidung atau karena rusaknya sel sel saraf penciuman Tuli Perjalanan gelombang suara terhambat karena disebabkan oleh kotoran telinga, membran timpani pecah, tulang pendengaran rusak dan telinga tengah terinveksi Tuli saraf Katarak Himeralopi Miopi(rabun jauh) Kerusakan saraf pendengaran Pengeruhan lensa mata Rabun senja, terjadi karena kekurangan vitamin A Lensa terlalu cekung sehingga bayangan jatuh di depan retina, penderitanya dibantu dengan kaca mata yang berlensa cekung Hipermetropi (rabun jauh) Lensa terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang retina, penderitnya dibantu dengan kaca mata berlensa cembung. Buta warna Merupakan penyakit keturunan yang disebabkan karena kerusakan sel sel kerucut. Astigmatisma Kecembungan kornea tidak merata sehingga bayangan menjadi tidak fokus, penderitnya dibantu dengan lensa silinder

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

156

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Penderita diabetes mellitus mempunyai gula darah yang tinggi dalam tubuhnya. Karena itu, memerlukan suntikan hormon A. Tiroksin B. Adrenalin C. Insulin Jawaban: C Insulin merupakan hormon yang berfungsi merubah gula darah (glukosa) menjadi gula otot (glikogen). Penderita diabetes mellitus memerlukan suntikan hormon insulin untuk mengatur kadar gula dalam darah. 2. Seseorang tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda dengan jarak yang dekat. Orang tesebut menderita cacat mata yang disebut A. Persbiopi B. Miopi C. Buta warna Jawaban: D Hipermetropi atau rabun dekat adalah cacat mata yang mengakibatkan pandangan mata kabur jika melihat benda yang dekat mata. Karena lensa mata tidak dapat mencembung dengan sempurna sehingga bayangan benda jatuh di belakang retina. Penderita ditolong dengan menggunakan lensa cembung. D. Hipermetropi E. Astigmatisma D. Glucagon E. Estrogen

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

A. Alat Reproduksi Pria 1. Alat reproduksi luar


Penis sebagai alat kopulasi untuk menyalurkan sperma Skrotum merupakan kantung pelindung penis

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

157

2. Alat reproduksi dalam

Testis merupakan sepasang kelenjar kelamin yang menghasilkan hormon testosteron. Dalam testis terdapat tubulus seminiferus yang meruapakan tempat pembentukan sperma

Epididimis merupakan saluran yang berasal dari testis, sebagai tempat penyimpanan dan pemasakan sperma

Vas

deverens

merupakan

pelebaran

epididimis

yang

berfungsi

menyalurkan sperma dari epididimis menuju vesikula seminalis


Kelenjar vesikula seminalis untuk menampung sperma Kelenjar prostastat menghasilkan nutrisi untuk sperma

B. Alat reproduksi Wanita


Labium mayora dan labium minora merupakan bagian terluar kelamin Mons pubis Vagina merupakan cincin otot yang menutup ujung bawah uterus Klitoris, memiliki fungsi yang sama dengan penis Ovarium sebagai penghasil sel telur Tuba fallopi merupakan tempat berlangsungnya fertilisasi

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

158

Uterus merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan janin

C. Proses Pembentukan Gamet dan Pembuahan Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis. Proses

pembentukan ovum disebut oogenesis. 1. Spermatogenesis

Sel-sel induk sperma atau spermatogonia menjadi sel-sel spermatosit primer (2n)

sel-sel

spermatosit

primer

mengalami

meiosis

mengahasilkan

spermatosit sekunder (n) yang bersifat haploid

sel-sel spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis kedua yang menghasilkan spermatid (n)

Spermatid mengalami pematangan (spermiogenesis) membentuk empat spermatozoa yang motil

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

159

2. Oogenesis

Oogonia membesar dan membentuk oosit primer (2n) Oosit primer mengalami meiosis I dan membentuk oosit sekunder dan badan polar (polosit)

Oosit sekunder mengalami meosis (II) dan membentuk 1 ovum dan 1 badan polar kedua (selanjutnya akan berdegenerasi), polosit kemudian akan bermeosis juga dan menghasilkan badan polar kedua, yang akan berdegenerasi

3. Pembuahan atau fertiisasi Pada saat ejakulasi pria mengeluarkan semen yang mengandung sperma. Dengan cara meggerakkan ekornya sperma berenang melewati serviks dan masuk ke uterus, kemudian gelombang kontraksi uterus membawa sperma menuju tempat

terjadinya fertilisasi di tuba fallopi. Jika ada sebuah ovum di tuba fallopi, sperma akan

menabrak ovum tersebut dan melekat tersebut. di permukaan ovum Kemudian sperma

mengeluarkan

enzim-enzim

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

160

hidrolisis, untuk menembus zona pelusida dan masuk ke sitoplasmanya. Perubahan terjadi di dalam ovum akibat masukny sebuah sperma, yang menyebabkan sperma lain tidak dapat masuk. Selanjutnya nukleus sperma bersatu dengan nukleus ovum dan terjadilah fertilisasi dan terbentuklah zigot (2n) D. Siklus Menstruasi Setiap bulan dinding uterus menebal sebagai persiapan untuk menerima ovum yang telah dibuahi. Jika sebuh ovum tidak dibuahi, dinding uterus dan darah akan keluar melalui vagina, inilah yang disebut

menstruasi. Pada umumnya siklus mentruasi trjadi setiap 28 hari Gangguan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi
Jenis Kelainan Gonorhoe Sifilis Tumor ovarium Kista ovarium Penjelasan Disebabkan bakteri Neisseria gonorrheae Disebabkan bakteri Treponema pallium Tumor yang terdapat dalam ovarium Kantong berisi bahan cair(semi padat) yang tidak bersifat kanker, namun dapat berbahaya jika membesar Sterilitas/Infertilitas Pada pria biasanya karena tidak dapt menghasilkan sperma sama sekali atau jumlah tidak mencukupi, sedangkan pada wanita biasanya disebabkan penyumbatan oviduk. Hernia Inguinal Sebagian usus terdorong menembus dinding abdominal dan masuk ke selangkangan atau skrotum

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

161

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Organ yang berperan dalam memproduksi sel telur wanita yaitu A. Uterus B. Ovarium C. Tuba fallopi D. Klitoris E. Vagina Jawaban: B Ovarium adalah organ yang berfungsi menghasilkan ovum pada wanita. 2. Bakteri Treponema pallidum merupakan penyebab penyakit A. Sifilis B. Herpes C. Klamidia Jawaban: A Sifilis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan menyerang organ reproduksi. D. Keputihan E. Gonorea

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

162

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tumbuhan melalui pengamatan hasil percobaan

KEMAMPUAN YANG DIUJI


Menentukan faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Menginterpretasi percobaan pertumbuhan dan perkembangan tanaman

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN


Berbicara mengenai faktor terdapat 2 faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 1. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh atau berasal dari individu itu sendiri antara lain :

Faktor genetis. Pada setiap mahluk hidup terdapat kode genetic yang akan mengkode bentuk dan proses kehidupan dari mahluk hidup termasuk tumbuhan sendiri. Kode itu akan ditranskrip lalu ditranslasi untuk membentuk protein tubuh sehingga ada sarana untuk tumbuh. Kombinasi antara kode gen dengan lingkungan yang nantinya akan menentukan fenotip tummbuhan itu.

Faktor fisiologis. Merupakan proses yang terjadi di dalam tubuh tumbuhan. Air, CO2, enzim, dan hormone yang nantinya akan melakukan proses tersebut agar tumbuhan dapat tumbuh dengan baik.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

163

Nama Hormon Auksin

Tempat Pembentukan

Fungsi

Titik tumbuh batang, Pembentangan dan pembelahan akar koleoptil, ujung akar, dan dan batang jaringan yang masih Merangsang pembentukan buah dan meristematis bunga Terdapat pada bagian batang dan bunga

Giberelin

Tanaman berbunga sebelum waktunya Memacu aktivitas kambium Tanaman tumbuh sangat tinggi Mengasilkan buah tanpa biji Membantu perkecambahan Mempercepat pemasakan buah Mempertebal pertumbuhan batang Menyebabkan pengguguran pada bunga Merangsang pertumbuhan akar Mempercepat pelebaran daun Merangsang pertumbuhan tanaman ke arah samping dan pucuk Merangsang aktivitas pembelahan sel Membantu perkecambahan biji Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel Membantu pengguguran bunga Menyebabkan dormansi

Gas etilen

Sitokoinin Terbentuk pada sistem perakaran

Asam absisat

Kalin Filokalin Rizokalin Antokalin Kaulokalin Asam traumalin Merangsang pertumbuhan organ pada tumbuhah Merangsang pertumbuhan organ daun Merangsang pertumbuhan organ akar Merangsang pertumbuhan organ bunga Merangsang pertumbuhan organ batang

Merangsang pertumbuhan sel pada bagian tumbuahan yang terluka

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

164

2. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan untuk mendukung proses kehidupan tumbuhan, antara lain : 1. Temperatur. Temperatu adalah faktor eksternal yang mendukung

perkembangan tanaman. Sebagai contoh, tanaman hutan hujan tropis tidak dapat tumbuh pada temperatur yang rendah seperti kutub atau temperature yang sangat tinggi seperti gurun. Ini dikarenakan adaptasi tumbuhan hutan hujan tropis yang hanya sesuai dengan temperaturnya. 2. Cahaya matahari. Cahaya matahari memegang peranan besar pada proses fotosintesis. Tanaman yang tidak terkena cahaya akan tumbuh lebih cepat dibanding tanaman yang terkena cahaya matahari. Penyebabnya adalah karena hormone auksin akan rusak jika terkena cahaya matahari sehingga tumbuhan non cahaya lebih cepat tumbuh. Namun dengan konsekuensi tidaj dapat melakukan aktifitas yang sempurna karena ketiadaan cahaya. 3. Air, pH, dan oksigen. Merupakan substansi yang diperlukan untuk perkembangan. Kadar air yang cukup dapat membuat tanaman tumbuh lebih baik. pH tanah yang sesuai dengan media pertumbuhan, juga turut serta dalam perkemabangan tanaman. Oksigen sebagai komponen respirasi diperlukan agar tanaman dapat bernapas. 4. Nutrisi. Keperluan nutrisi sangat diperlukan untuk membantu metabolisme tanaman. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan adanya defisiensi dan kelainan pada tanaman. 5. Kelembapan. Setiap tumbuhan memerlukan kelembapan udara yang berbeda agar sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

165

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Membengkoknya batang tumbuhan ke arah sumber cahaya disebabkan adanya perbedaan konsentrasi hormon A. Auksin B. Giberelin C. Asam absisat D. Sitokinin E. Kalin Jawaban: A Aktivitas auksin akan terhambat oleh cahaya yang berlebihan. Pada daerah gelap konsentrasi auksin lebih tinggi sehingga sel akan memanjang lebih cepat daripada pemanjangan sel di tempat yang lebih terang. Karena, cahaya dapat menguraikan hormon auksin pada batang tumbuhan. 2. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu A. Cahaya B. Suhu C. Kelembapan D. Air E. Hormon Jawaban: E Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu gen dan hormon.

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

166

PERCOBAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN


Tahap-tahap untuk melakukan percobaan mengenai pertumbuhan dan perkembangan tanaman sebagi berikut : A. Membuat rancangan percobaan Contohnya percobaan mengenai pengaruh cadangan makanan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. a. Menentukan teknik atau cara percobaan yang dilakukan. Contoh memberikan perlakuan dengan memotong kotiledon kecambah b. Menentukan alat dan bahan. Contoh kecambah kacang hijau dan media tanaman c. Menentukan waktu percobaan, misal 7 hari B. Melakukan percobaan Percobaan dilakukan sesuai dengan rancangan percobaan. Hasil pengamatan dicatat dan digunakan sebagi data percobaan yang akan diolah dan dianalisis. Contoh data yang dicatat yaitu jumlah daun, tinggi batang, dan keadaan akar. C. Menyusun laporan percobaan Laporan percobaan digunakan untuk mengkomunikasikan hasil percobaan. Laporan penelitian meliputi: a. Judul penelitian b. Latar belakang penelitian c. Tujuan penelitian d. Hipotesis e. Metode penelitian f. Hasil pengamatan g. Pembahasan h. Kesimpulan i. Daftar pustaka

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

167

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Dalam rangka percobaan perkecambahan, siswa-siswi kelas XII melakukan percobaan terhadap biji kacang. Beberapa hari kemudian terbentuklah kecambah kacang. Berdasarkan percobaan tersebut, proses yang terjadi pada biji kacang secara berurutan adalah A. Difusi enzim aktif bertunas testa pecah B. Difusi enzim aktif testa pecah bertunas C. Osmosis enzim aktif testa pecah bertunas D. Imbibisi metabolisme aktif enzim aktif bertunas E. Imbibisi enzim aktif pecah bertunas Jawaban: E Proses yang terjadi pada perendaman biji kacang pada percobaan perkecambahan secara berurutan adalah: Penyerapan air oleh biji (imbibisi) enzim aktif testa pecah bertunas 2. Seorang siswa melakukan perkecambahan dengan biji biji kacang hijau. Kelompok A: 10 biji ditanam pada pot yang berisi tanah, air, lembab, terkena cahaya langsung. Kelompok B: 10 biji ditanam pada pot yang berisi tanah, air, lembab, ditutup dengan kertas karbon hitam. Setelah 7 hari diamati perubahannya. Yang merupakan variabel responnya adalah A. Biji kacang hijau B. Kondisi lingkungan C. Keadaan cahaya Jawaban: E Variabel respon adalah variable yang terjadi akibat perlakuan variabel bebas. Variabel respon disebut juga sebagai variabel terikat. D. Jumlah hormon pertumbuhan E. Kecepatan pertumbuhan

DHITA RURIN ADISTYANINGSIH/27043

168

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Mendeskripsikan proses metabolisme pada rantai karbohidrat dan kemosintesis, mengaitkan proses tersebut dengan metabolisme lemak dan protein, dan memahami teknologi yang berkaitan dengan metabolisme.

KEMAMPUAN YANG DIUJI


Menginterpretasi percobaan-percobaan enzim dalam metabolisme karbohidrat dan protein Mendeskripsikan proses respirasi sel (proses katabolisme karbohidrat, protein, dan lemak) Mendeskripsikan peristiwa fotosintesis pada tumbuhan beserta tahap-tahapnya

Enzim
A. Struktur enzim Enzim tersusun oleh dua bagian, yaitu yang terdiri dari protein dan yang bukan protein. Bagian protein disebut apoenzim, bagian ini bersifat mudah berubah (labil) misalnya oleh suhu yang tidak sesuai atau tingkat keasaman. Bagian yang bukan protein disebut gugus prostetik, yaitu gugus yang aktif. Bagian ini dapat berupa logam besi, tembaga atau zat lain yang mengandung logam disebut kofaktor. Sedangkan bagian yang tersusun atas molekul organik disebut koenzim. Gabungan bagian protein dan yang bukan protein disebut holoenzim. Kofaktor dibawah ini antara lain : a. Ion-ion anorganik. Ion anorganik merupakan kofaktor. Ion ini terikat dengan enzim atau substrat kompleks dan dapat membuat fungsi enzim lebih efektif.

169

Contoh, amylase dalam saliva akan bekerja lebih baik dengan adanya ion klorida dan Ca. b. Gugus prostetik. Berperan memberi kekuatan tambahan terhadap kerja enzim. c. Koenzim. Merupakan kofaktor yang terdiri dari molekul organic non-kompleks yang terikat renggang dengan enzim. Fungsinya untuk memindahkan gugus kimia, atom, atau electron dari satu enzim ke enzim lain. B. Ciri-ciri/Sifat-sifat Enzim 1. Bersifat katalisator 2. Protein 3. Bekerja secara khusus, enzim tertentu hanya dapat bekerja untuksubstrat tertentu. 4. Dapat digunakan berulang kali, enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi. 5. Termolabil ( rusak oleh panas), kebanyakan enzim rusak pada suhu diatas 50 6. Dapat bekerja bolak balik, suatu enzim dapat bekarja menguraikan persenyawaan dan dapat pula bekerja menyususun suatu senyawa. 7. Enzim bekerja sangat cepat, enzim yang cara kerjanya tercepat yaitu katalase 8. Enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: Suhu , enzim bekerja optimal pada suhu 30-40 pH, pH optimum yang dibutuhkan oleh enzim berbeda-beda tergantung jenis enzim apa pengaruh konsentrasi enzim, makin tinggi konsentrasi enzim makin cepat suatu reaksi kimianya pengaruh konsentrasi subsrat aktivator dan inhibotor. Aktivator merupakan molekul yang mempermudah ikatan antara enzim dengan substratnya, sebaliknya

170

inhibitor merupakan suatu molekul yang menghambat ikatan enzim dengan substratnya. Inhibitor kompetitif adalah molekul penghambat yang cara kerjanya bersaing dengan substrat unutk mendapatkan sisi aktif enzim. Inhibitor non-kompetitif adalah molekul penghambat enzim yang bekerja dengan cara melekatkan diri pada luar sisi aktif, sehingga bentuk enzim berubah, dan sisi aktif tidak dapat berubah. C. Cara kerja enzim 1. Teori gembok-anak kunci (lock and key) Sisi aktif enzim tertentu memiliki bentuk tertentu yang hanya dapat bereaksi dengan jenis substrat tertentu yang sesuai dengan bentuknya sesuai dengan sisi aktif enzim. 2. Teori induksi pas Sisi aktif enzim lebih fleksibel dari pada lubang kunci, ikatan antar enzim dan substrat dapat berubah menyesuaikan dengan enzim. D. Fungsi enzim Enzim berfungsi sebagai biokatalisataor dalam proses metabolisme tubuh , mempercepat proses kimia yang terjadi dalam tubuh dengan menurunkan energi aktivasinya.

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Enzim amilase di mulut dapat bekerja dengan baik. Namun setelah berada di lambung, amilase tidak lagi berfungsi. Hal ini menunjukkan bahwa enzim mempunyai ciri A. bekerja pada organ tertentu B. dipengaruhi pH

171

C. bekerja secara spesifik D. dipengaruhi suhu E. memerlukan kofaktor Jawaban: B Enzim amilase hanya mampu bekerja pada suasana netral. Suasana dalam mulut bersifat netral sehingga enzim ptilalin ini mampu mengubah karbohidrat menjadi glukosa. Namun, ketika enzim bersama makanan menuju lambung aktivitasnya menurun. Hal ini karena pH dalam lambung bersifat asam dan menyebabkan enzim mengalami denaturasi. 2. Bagian enzim yang bukan berupa protein dan bersifat aktif disebut A. Apoenzim B. Koenzim C. Zimogen D. Gugus prostetik E. Holoenzim Jawaban: D Bagian enzim yang berupa bukan protein dan bersifat aktif disebut dengan gugus prostetik.

RESPIRASI AEROB DAN ANAEROB


Respirasi dapat dikatakan sebagai proses katabolisme, yaitu proses pemecahan senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dan dalam proses tersebut dibebaskan sejumlah energi. Terdapat dua macam respirasi yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob. Respirasi aerobik
C6H12O6 + 6O2 6H2O + 6CO2 + 675 Kal

172

dalam kenyataannya reaksi yang terjadi tidak sesederhana itu. Banyak tahapan reaksi yang terjadi dariawal hingga terbentuknya energi. Reaksi-reaksi itu dapat dibedakan menjadi 3 tahapan, yaitu glikolisis, siklus krebs, dan transfer elektron
Hasil Jumlah akseptor 2 NADH Jumlah ATP 2

Tahap

Proses yang terjadi Glukosa 2 asam piruvat

Tempat Reaksi Sitosol

Glikolisis

Dekarboksilasi Oksidatif

2 asam piruvat 2 asetil Co A + 2CO2 2 asetil Co A 4 CO2 10 NADH + 5O2 10 NAD + 10 H2O 2 FADH2 + O2 2 FAD + 2 H2O

Ruang intermembran mitokondria

2 NADH

Daur Krebs

Matriks mitokondria

6 NADH 2 FADH2 -

Transpor elektron

Krista mitokondria

32

Adapun glikolisis berarti pemecahan atau penguraian gula heksosa ( glukosa ) menjadi gula triosa ( asam piruvat ). Glikolisis terdiri dari 10 tahap reaksi dengan 9 macam enzim yang berbeda untuk setiap tahapan. Di glikolisis terjadi penggunaan ATP sebanyak 2 molekul untuk mereaksikan glukosa agar mudah di lisiskan. Adapun yang dihasilkan pada

proses glikolisis adalah 2 molekul ATP, 2 NADH, dan 2 molekul asam piruvat.

173

Dekarboksilasi oksidatif adalah reaksi perubahan asam piruvat menjadi asetil KoA dengan tujuan agar asam piruvat dapat berikatan dengan molekul asam citrat di Siklus. Krebs. Yang dihasilkan adalah CO2 dan 2 NADH. Siklus krebs sama dengan siklus asam trikarboksilat atau siklus asam sitrat. Terdiri atas 8 tahap dengan 9 enzim yang berbeda pada tiap tahapan. Adapun yang produk yang dihasilkan adalah 6 NADH, 2 FADH2, dan 2 ATP. Adapun tahapan akhir adalah transfer elektron, dimana akseptor NADH dan FADH2 akan melewati kompleks sitokrom dan melewati protein motor pembentuk ATP yang disebut dengan ATPase. ATP yang dihasilkan adalah 34 ATP. Jika dijumlah dengan jumlah ATP keseluruhan maka ada 38 ATP, namun di glikolisis ada 2 ATP yang diinvestasikan sehingga 38 ATP-2 ATP = 36 ATP. Selain terjadi metabolisme karbohidrat, di dalam tubuh juga terjadi metabolisme lemak dan protein. Perbandingan jumlah energi yang dihasilkan, yaitu karbohidrat dan protein menghasilkan kalori yang sama yaitu sekitar 4.1 kkal atau sekitar 32 ATP sedangkan lemak menghasilkan 9.1 kkal atau sekitar 44 ATP dengan jumlah atom C sama. Respirasi anaerobik (fermentasi) Reaksi anaerob terjadi bila tidak tersedia oksigen Reaksi anaerobik terjadi pada: - jaringan yang kekurangan oksigen, misalnya pada jaringan otot, - akar tumbuhan yang terendam air - biji-biji berkulit tebal yang sulit ditembus oksigen - sel-sel ragi dan bakteri anaerobik

174

C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 21 Kal GLUKOSA

Glikolisis

ASAM PIRUVAT

Jalur oksigen

bukan jalur oksigen

RESPIRASI Fermentasi asam laktat

FERMENTASI

Fermentasi asam laktat tergolong respirasi anaerob. Hasil akhirnya adalh asam laktat. Contoh respirasi ini ialah fermentasi yang berlangsung di dalam sel-sel otot. Misalnya jika otot kita bergerak melebihi takaran, maka otot kita akan melakukan respirasi anaerob menghasilkan asam laktat. Jika asam laktat berlebihan, maka otot akan terasa lelah dan nyeri. Ketika istirahat, asam laktat diangkut dan dikeluarkan dari tubuh sehingga badan terasa segar kembali.
C3COOH + NADH2 CH3CHOHCOOH + NAD + Energi
h

+ 6O2 6H2O + 6CO2 + 675 Kal

Fermentasi asam cuka Pembentukan asa cuka oleh bakteri asam cuka tida tepat dianggap sebagai peristiwa fermentasi, sebab dalam proses ini diperlukan adanya 02. Reaksinya sbb:
C2H5OH + O2 CH3COOH + H2O + 15 Kkal
h

+ 6O2 6H2O + 6CO2 + 675 Kal

175

Manfaat energi hasil respirasi Hakikatnya respirasi adalah pemanfaatan energi bebas dalam makanan menjadi energi bebas yang ditimbun dalam ATP. Selanjutnya oleh sel, ATP digunakan sbagai sumber energi aktivitas hidup yang memerlukan energi.

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Pada respirasi aerob, jumlah oksigen yang diperlukan untuk menguraiakan satu molekul glukosa menjadi 6 molekul CO2, 6 molekul H2O dan ATP yaitu sebanyak A. 6 molekul O2 B. 2 molekul O2 C. 6 molekul O2 ditambah 1 molekul FADH2 D. 6 molekul O2 dan asam piruvat E. 6 molekul O2 ditambah satu molekul NADH Jawaban: A Persamaan reaksi kimia respirasi aerob yaitu : C6H12O6 + 6O2 6H2O + 6CO2 + ATP

Jadi pada respirasi aerob, jumlah oksigen yang diperlukan untuk menguraiakan satu molekul glukosa menjadi 6 molekul H2O dan ATP yaitu sebanyak 6 molekul O2.

REAKSI FOTOSINTESIS
Fotosintesis termasuk ke dalam proses anabolisme. Fotosintesis merupakan proses penyusunan bahan organik (karbohidrat) pada tumbuhan berklorofil dari H2O dan CO2 dengan bantuan energi cahaya. Fotosintesis terjadi dalam kloroplas.

176

Kloroplas tersusun atas : 1. Stroma, merupakan struktur kosong dalam kloroplas. Stroma juga merupakan tempat glukosa terbentuk dari air dan karbon dioksida 2. Tilakoid mempunyai struktur cakram yang terbentuk dari pelipatan membran dalam kloroplas, berfungsi menangkap energi cahaya dan merubahnya menjadi energi kimia 3. Grana merupakan satu tumpuk tilakoid Proses fotosintesis Pada dasarnya, proses fotositesis merupakan kebalikan dari pernafasan. Proses fotosintesis umumnya hanya berlangsung pada tumbuhan berklorofil pada waktu siang hari.fotosintesis dapat terjadi pada malam asalkan ada sumber cahaya, misalnya cahaya lampu. Fotosintesis berlangsung dalam dua tahap, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi lengkap fotosintesis a. Reaksi I (reaksi Terang), reaksi terang berlangsung pada membran tilakoid. Pada reaksi ini terjadi penangkapan energi cahaya. Energi cahaya di tangkap oleh pigmen fotosintesis yang disebut fotosistem, yang melekat pada membran tilakoid. Fotosistem pada tumbuhan dibedakan atas fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I memiliki pusat reaksi yang ditandai dengan P700, sedangkan fotosistem II memiliki pusat reaksi yang ditandai dengan P680. Fotosistem ini memengaruhi jalur aliran elektron dalam sistem transpor elektron. Pada jalur siklik memerlukan fotosistem I, sedangkan jalur non-siklik aliran elektron dari air ke fotosistem II kemudian menuju ke fotosistem I. Pada reaksi ini dihasilkan ATP dan NADPH2 yang akan digunakan dalam reaksi gelap atau siklus calvin.

177

Skema reaksi terang ,sbb : Klorofil


sinar matahari

klorofil e

H2O fotolisis ADP

H2 + O2 ATP

NADP + H2 b. Reaksi II ( reaksi gelap), atau reaksi yang tidak bergantung pada cahaya atau siklus Calvin Benson. Siklus Calvin dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu: 1. Fikasasi, pada tahap ini karbon dioksida diikat oleh RuBP, menjadi 2 senyawa APG CO2 + RDP/RuBP Ribosa diposfat

NADPH2

APG Asam posfogliserat

2. Reduksi, APG menerima gugus pospat dari ATP dan hidrogen dari NADPH2 menghasilkan ALPG APG + NADPH2 Enzim ALPG Aldehid posfogliserat

3. untuk tiap 6 molekul karbondioksida yang diikat akan dihasilkan 12 PGAL 10 molekul kembali ke tahap awal menjadi RuBP

178

2 ALPG lainnya akan berkondensasi menjadi glukosa 6 pospat, yang akan menjadi bahan baku untuk produk akhir seperti sukrosa, pati, dll ALPG Enzim Glukosa

Polimerisasi Amilum Secara singkat, persamaan reaksi fotosintesis adalah:


matahari

6CO2 + 12H2O
klorofil

C6H12O6 + 6O2 + 6H2O

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Pada fotosintesis di hasilkan oksigen. Oksigen berasal dari A. penguraian CO2 B. fotolisis H2O C. pembentukan glukosa dari H2O dan CO2 D. rangkaian reaksi gelap E. rangkaian reaksi pada fotosistem Jawaban: B Oksigen yang dibebaskan dalam fotosintesis berasal dari fotolisis H2O. 2. Sebelum proses pembentukan glukosa, pada peristiwa fotosintesis selalu didahului dengan pembentukan A. Amilum B. ADP C. RDP D. APG E. PGAL

179

Jawaban: E RDP akan mengikat CO2 dan membentuk APG. APG belum stabil sehingga akan membentuk PGAL yang tereduksi, kemudian 2 PGAL akan membentuk glukosa (6C).

180

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Menjelaskan konsep dasar hereditas, reproduksi sel dan mutasi serta implikasinya pada salingtemas

KEMAMPUAN YANG DIUJI


Mendeskripsikan susunan nukleotida, DNA, RNA, dan kromosom menjabarkan proses sintesis protein menjelaskan tahap-tahap pembelahan mitosis dan meiosis pada tumbuhan dan hewan mendeskripsikan Hukum Mendel dan sistem persilangan serta penyimpangan semu Hukum Mendel mendeskripsikan peristiwa mutasi beserta contoh-contohnya

KONSEP DNA, RNA, DAN KROMOSOM


A. DNA Dikenal dengan sebutan asam nukleat, yang merupakan tempat penyimpanan informasi genetik. DNA terdapat di nukleus, kloroplas, mitokondria dan santriol.DNA terdiri dari dua untai benang polinukleotida yang saling berpilin (double helix). Bagian dari rantai yang dapat mengkode suatu polipeptida melalui sintesis protein disebut gen. Polinukleutida terdiri dari nukleotida. Setiap nukleotida terdiri atas: 1. Gugusan bola deoksiribosa ( gula pentosa yang kehilangan satu atom oksigen) 2. 3. Gugusan asam pospat yang terikat oleh atom C nomor 5 dari gula Gugusan basa nitrogen yang terikat pada atom C nomor 1 Basa nitrogen terdiri dari basa PURIN yaitu ADENIN (A) dan GUANIN (G) serta basa PIRIMIDIN yaitu SITOSIN (S) dan TIMIN (T).

181

A selalu berpasangan dengan melalui ikatan hidrogen T (A=T) , sedangkan G selalu berpasangan dengan S dengan membentuk 3 ikatan hidrogen (SG). Sehingga jumlah basa A dengan T dan G dengan S, selalu sama. Sedangkan Nukleosida terdiri dari Gula deoksiribosa dan basa nitrogen. Struktur double heliks ini diibaratkan sebagai sebuah tangga. Anak tangganya adalah susunan basa nitrogen, dengan ikatan antara basa nitrogen tersebut. Sedangkan ibu tangga atau tulang punggung tangganya adalah gula ribosa. Antara mononukleotida yang lainya dihubungkan dengan ikatan fosfodiester. B. RNA RNA (Ribonukleat Acid) berfungsi sebagai penyimpanan dan penyalur informasi genetik. Penyimpanan misalnya pada virus, sedangkan sebagai penyalur informasi genetik misalnya pada translasi. RNA juga dapat berfungsi sebagai enzim (ribozim). RNA meruopakan rantai tunggal polinukleotida. Setiap ribonukleotida tersusun dari tiga gugus molekul.
A. B. C.

Gugus gula 5 karbon (ribosa) Gugus pospat Gugusan basa nitrogen yang terikat pada atom C nomor 1 Basa nitrogen terdiri dari basa PURIN yaitu ADENIN (A) dan GUANIN

(G) serta basa PIRIMIDIN yaitu SITOSIN (S) dan URASIL (U). A selalu berpasangan dengan melalui ikatan hidrogen U (A = U) , sedangkan G selalu berpasangan dengan S dengan membentuk 3 ikatan hidrogen (S = G) RNA terdiri dari tiga tipe, yaitu mRNA (messenger RNA) atau RNAd (RNA duta), tRNA (transfer RNA) atau RNAt (RNA transfer), rRNA (ribosomal RNA) atau RNAr (RNA ribosom).

182

mRNA mRNA merupakan RNA yang urutan basa komplementernya (berpasangan) dengan salah satu rantai DNA, mRNA selau membawa pesan atau kode genetik (kodon) dari kromosom (di dalam inti sel) ke ribosom, yang kemudian akan menjadi cetakan untuk menentukan urutan asam amino. rRNA rRNA merupakan komponen struktural utama di dalam ribosom. tRNA tRNA merupakan RNA yang membawa asam amino satu persatu ke ribosom. Pada salah satu ujung tRNA terdapat tiga rangkaian basa pendek (antikodon), yang akan berpasangan dengan kodon pada mRNA. Perbedaan DNA dan RNA
Perbedaan Bentuk Ukuran Susunan nitrogen Kimia Double helix Panjang basa PIRIMIDIN Sitosin Timin PURIN Adenin Guanin Lokasi Umumnya terdapat dalam nukleus, Di DNA RNA Pita tunggal Umumnya pendek PIRIMIDIN Sitosin Urasil PURIN Adenin Guanin sitoplasma

juga terdapat di kromosom, plastida terutama di ribosom, dan sentriol juga dinukleus Fungsi Berkaitan dengan penurunan sifat dan sintesis protein Komponen gula Kadar Deoksiribosa Tetap Ribosa Tidak tetap Sintesis protein terdapat

183

C. Kromosom Kromosom (krom; warna dan soma; tubuh), terdapat pada inti sel. kromosom dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu: Kromatid adalah salah satu dari dua lengan hasil replikasi (perbanyakan) kromosom Kromonema merupakan filamen yang sangat tipis yang terlihat selama tahap profase. Kromonema yang memintalkan atau memadat akan membentuk kromatid Kromomer merupakan struktur berbentuk manik-manik yang merupakan akumlulasi dari materi kromatin yang terkadang terlihat pada saat interfase. Kromomer ini merupakan manik-manik tempat penyimpanan gen Sentromer, merupakan daerah pelekukan disekitar pertengahan kromosom dan tidak ditemukannya gen Adapun jenis jenis kromosom yaitu: 1. Telosentrik, jika sentromer

terletak di ujung lengan kromosom 2. Akrosentrik, jika sentromernya terletak di dekat ujung 3. Metasentrik, jika sentromernya terletak di tengah tengah di antara kedua lengannya 4. Submetasentrik, jika sentromernya terletak agak di tengah sehingga kedua lengan tidak sama panjang Bagian ujung kromosom yang menghalangi bersambungnya kromosom yang satu dengan yang lainnya disebut telomer, sedangkan bagian yang merupakan tambahan pada ujung kromosom disebut satelit. Menurut bentuknya, kromosom digolongkan menjadi 6, yaitu: Bentuk bulat Bentuk cerutu Bentuk koma Bentuk batang

184

Bentuk huruf V Bentuk huruf L

185

Autosom (kromosom tubuh) tidak menentukan jenis kelamin individu, sedangkan gonosom (kromosom kelamin) menentukan jenis kelamin individu. Rumus kromosom somatis pria: 44A + XY atau 22AA + XY , sedangkan rumus kromosom somatis wanita yaitu 44A + XX atau 22AA + XX Rumus kromosom gamet pria: 22A + X atau 22A + Y, sedangkan rumus kromosom gamet wanita yaitu 22A + X.

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Berikut merupakan sifat DNA, kecuali A. Replikasi B. Rantai ganda C. Terlibat dalam sintesis protein D. Mengandung informasi genetik E. Memiliki basa nitrogen urasil Jawaban: E DNA memiliki basa nitrogen adenine, timin, sitosin, guanine. Urasil hanya terdapat pada RNA. 2. Kromosom yang menentukan jenis kelamin disebut A. Somatik B. Gonosom C. Autosom D. Germinal E. Gonad Jawaban: B Gonosom adalah kromosom yang berperan dalam menentukan jenis kelamin individu.

186

TAHAPAN SINTESIS PROTEIN


Tahapan sintesis protein terdiri dari transkripsi dan translasi. Trnskripsi yaitu pembentukan mRNA dari salah satu pita DNA dengan bantuan enzim RNA Polimerase. Tahap transkripsi yaitu: 1. RNA polimerase melekat pada molekul DNA sehingga menyebabkan sebagian dari double helix terbuka. 2. Karena pita DNA terbuka, basa-basa pada salah satu pita menjadi bebas, sehingga member kesempatan pada basa-basa pasangannya untuk menyusun mRNA. 3. mRNA sudah selesai dicetak akan meninggalkan inti sel menuju sitoplasma dan melekat pada ribosom. Translasi adalah penerjemahan urutan nukleotida DNA ke dalam bentuk protein. Tahapannya yaitu: 1. pemindahan asam amino dari sitoplasma ke ribosom dilakukan oleh tRNA. 2. Ujung bebas tRNA memiliki tiga basa nitrogen pada salah satu sisi yang dapat mengikat asam amino tertentu yang telah diaktifkan. Bagian itu disebut antikodon, yang akan berhubungan dengan tiga basa yang disebut kodon pada mRNA. 3. mRNA telah melekat di ribosom. Antikodon harus sesuai dengan pasangan basa pada kodon. 4. tRNA telah melepaskan asam amino dan meninggalkan ribosom. Urutan singkat sintesis protein, yaitu: a. DNA membentuk mRNA untuk membawa kode sesuai urutan basa nitrogennya b. mRNA meninggalkan inti, pergi ke ribosom dalam sitoplasma. c. tRNA dating membawa asam amino yang sesuai dengan kode yang dibawa oleh mRNA. tRNA bergabung dengan mRNA sesuai dengan kode pasangan nitrogennya. d. Asam-asam amino akan berjejer dalam urutan yang sesuai dengan kode sehingga terbentuk protein yang diharapkan.

187

e. Protein yang terbentuk merupakan enzim yang mengatur metabolism sel reproduksi.

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Tahap pertama dari sintesis protein adalah DNA mentranskripsi RNA duta. Tahapan berikutnya adalah sebagai berikut. 1) tRNA membawakan asam amino sesuai kodon 2) dRNA pergi ke ribosom 3) tRNA mentranslasi kodom 4) asam amino berderet di ribosom 5) protein yang diinginkan telah tersusun urutan tahapan yang benar adalah A. 1), 3), 2), 4), dan 5) B. 2), 1), 3), 4), dan 5) C. 2), 3), 1), 4), dan 5) D. 3), 1), 2), 4), dan 5) E. 3), 2), 1), 4), dan 5) Jawaban: C Jawaban sudah cukup jelas. 2. Untai DNA sense: 5GCA TTC AGC TAT 3 Proses transkripsi yang dilakukan oleh DNA akan membentuk basa nitrogen pada mRNA yang terdiri atas A. 3CGT, AAG, TCG, ATA5 B. 3GCA, TTC, AGC, TAT5 C. 3GCA, UUC, AGC, UAU5 D. 3CGU, AAG, UCG, AUA5 E. 3GAC, TCT, TCG, TUA5 Jawaban: D Sense = antikodon
3

GCA TTC AGC TAT3

188

mRNA = kodon
5

CGU AAG UCG AUA3

PEMBELAHAN SEL
Reproduksi sel ada dua macam yaitu mitosis dan meiosis. Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang terjadi pada sel somatik tanpa merubah jumlah komponen kromosom ( 2n). Meiosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada sel gonosom (sel kelamin) dengan mengurangi setengah jumlah kromosom induk ( n ). Sebelum terjadinya mitosis terdapat tahapan yang memakan waktu yang sangat lama yaitu interfase. Pada tahap ini terjadi replikasi DNA dan pembuatan enzim-enzim. Sel memiliki siklus sel. Siklus sel terdiri dari fase pembelahan sel/mitotik (M) dan periode pertumbuhan yang disebut interfase. Interfase terdiri dari tiga subfase. yaitu periode tumbuh pertama (G1), periode sintesis (S), dan periode tumbuh kedua (G2), sebelum sel memasuki fase mitotik dan siap membelah. Interfase merupakan tahap paling lama dari siklus sel yaitu sekitar 90% dari seluruh siklus sel (terkecuali sel gonosom yang mengalami fase meiosis). Dan 10% nya pada digunakan pada fase mitosis Tahapan mitosis adalah sebagai berikut : a. Profase 1) membran inti dan anak inti menghilang 2) benang-benang kromatin membentuk kromosom 3) kromosom menduplikasi diri menjadi sepasang kromatid 4) sentriol membelah, kromatid bergerak ke arah kutub b. Metafase 1) terbentuk benang spindel 2) kromosom berada di tengah ekuator. Penampakan kromosom paling jelas

189

c. Anafase 1) benang-benang spindel memendek 2) kromatid menuju kutub yang berlawanan d. Telofase 1) mulai terbentuk membran inti 2) kromatid menipis dan mulai terbentuk anak inti 3) sitoplasma menebal dan terjadi sitokinesis e. Sitokinesis Pada tahap ini terjadi pembelahan sitoplasma yang diikuti dengan pembentukan sekat sel yang baru. Sekat inilah yang memisahkan dua inti tersebut menjadi dua sel anakan. Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel yang keras. Pada meiosis terbagi atas dua tahapan, yaitu meiosis satu dan dua. Pada meiosis satu terdapat beberapa tahap yaitu : Meiosis I terdiri dari interfase, profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I dan sitokinesis 1. Interfase Pada tahap ini sel berada pada tahap persiapan untuk mengadakan pembelahan. Tahap akhir interfase adalah adanya dua salinan DNA yang telah siap dikemas menjadi kromosom. 2. Profase I a. leptoten, terbentuk kromosom dari benang-benang komatin b. zigoten, terjadi sinapsis c. pakiten, kromosom membelah membentuk kromatid d. diploten, kromosom homolog memisahkan diri kemudian terjadi kiasmata atau pindah silang e. diakinesis kromatid memendek Profase I merupakan tahap terlama siklus sel yang mengalami meiosis, karena pada tahap ini terjadi pindah silang. 3. Metafase I a. membran inti menghilang

190

b. terbentuk benang benang spindel c. kromosom berjajar disekitar ekuator membentuk tetrad (kromosom homolog atau sepasang kromosom yang terdiri dari dua kromosom identik yang mengandung gen dengan struktur dan jumlah yang sama) 4. Anafase I Pada tahap ini kromosom homolog bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Tujuan anafase I adalah membagi isi kromosom diploid menjadi haploid 5. Telofase I a. membran inti dan anak inti kembali terbentuk b. terbentuk dua sel anakan melalui sitokinesis

Tahap meiosis II serupa dengan pembelahan mitosis tanpa melalui tahap interfase setelah telofase I.

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Sitokinesis yang terjadi pada proses mitosis berlangsung pada fase A. Anafase B. Interfase C. Profase D. Metafase E. Telofase Jawaban: E

191

Sitokinesis adalah pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian. Sitokinesis merupakan fase akhir pembelahan mitosis yaitu telofase.

MEKANISME PENURUNAN SIFAT MENURUT HUKUM MENDEL

A. Hukum I Mendel Hukum I Mendel dikenal dengan Hukum Segragasi, menyatakan bahwa dalam pembentukan sel gamet pasangan alel akan memisah dengan bebas. Kebenaran hukum ini dibuktikan dengan mengawinkan dua individu dari satu sifat beda (monohibrid) Contoh: Parental Genotip Gamet Filial : tanaman berbiji bulat disilangkan dengan tanaman berbiji kisut : BB X bb : B b

: Bb(bulat)

Bila F1 disilangkan dengan sesamanya maka : P : biji bulat biji bulat Bb B b

Genotip : Bb Gamet : B B F2 : 1. 2. 3. 4. BB Bb Bb bb

= bulat = bulat = bulat = kisut

Rasio genotip F2 BB : 2Bb : bb = 1 : 2 : 1 Rasio fenotip F2 3 bulat : 1 kisut = 3 : 1

192

B. Hukum II Mendel Hukum II mendel dikenal dengan hukum pengelompokan gen secara bebas, hukum ini berlaku pada saat pembelahan secara meiosis, gen gen sealel akan memisah secara bebas dan mengelompokkan dengan gen yang lain yang bukan alelnya. Kebenaran hukum ini dibuktikan dengan persilangan dua sifat beda (dihibrid). Contoh: Kacang kapri berwarna kuning bulat (BBKK) disilangkan dengankacang kapri berbiji keriput berwarna hijau (bbkk), keturunan yang dihasilkan adalah: P Genotip Gamet Filial : biji bulat kuning : BBKK : BK : BbKk (bulat kuning) X X biji keriput hijau bbkk bk

Dalam pembentukan gamet ini terjadi hukum Mendel II, gen gen sealel berpisah secara bebas B dan b dan mengelompok dengan gen yang lain yang bukan alelnya. Bila F1 dan F1 disilangkan sesamanya maka F2: P Genotip Gamet : biji bula kuning : BbKk : BK Bk bK bk BK BK Bk bK bk BBKK BBKk BbKK BbKk Bk BBKk BBkk BbKk Bbkk bK BbKK BbKk bbKK bbKk Bk BbKk Bbkk bbKk Bbkk X X biji bulat kuning BbKk

Ratio fenotip F2 Bulat kuning 9

: bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau : 3 : 3 : 1

193

C. Penyimpangan Hukum Mendel 1. Interaksi Gen ( 9 : 3 : 3 : 1 ) Dua gen atau lebih bekerja sama/ menghalangi dalam memperlihatkan fenotipnya. 2. Kriptomeri ( 9 : 3 : 4 ) Faktor dominan tersembunyi oleh faktor dominan lainnya sehinga baru tampak kalau tidak bersama sama. 3. Epistatis Hipostatis ( 12 : 3 : 1 ) Gen dominan menutup gen dominan lainnya yang bukan alelnya 4. Polimeri ( 15 : 1 ) Gen dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri, tapi mempengaruhi bagian yang lain dalam suatu organisme 5. Gen gen Komplementer ( 9 : 7 ) Interaksi antar 2 gen dominan sehingga jika bersama sama saling melengkapi memunculkan fenotip alelnya. Bila satu gen tidak ada maka akan muncul sifat terlarang. 6. Gen dominan rangkap ( 9 : 6 : 1 ) Homozigot dominan + homozigot resesif 7. Gen penghambat ( 13 : 3 ) Terdapat salah satu gen dominan yang bersifat menghambat.

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Tanaman kedelai berkulit hitam ( HhKk) disilangkan dengan kulit kunig (hhKk). Jika gen H = hitam epistasis terhadap gen K = kuning, perbandingan fenotip hitam : kuning : putih muncul pada keturunannya, yaitu A. 1 : 3 : 4 B. 2 : 2 : 1 C. 3 : 1 : 4 D. 4 : 3 :1 E. 6 : 2 :2

194

Jawaban D P Gamet : HhKk >< hhKk hK, hk

: HK, Hk, hK, hk

hK HK Hk hK hk HhKK (hitam) HhKk (hitam) hhKK (kuning) hhKk (kuning)

hk HhKk (hitam) Hhkk (hitam) hhKk (kuning) hhkk (putih)

Perbandingan fenoip pada keturunan = hitam : kuning : putih = 4 : 3 : 1

MUTASI
Mutasi adalah perubahan genetik dari suatu individu yang bersifat menurun. Tingkatan mutasi terbagi dua yaitu: A. Mutasi gen adalah mutasi yang terjadi pada basa nitrogen berupa perubahan struktur DNA kromosom. Macam-macam mutasi gen yaitu: 1. Mutasi tak bermakna terjadi karena perubahan susunan basa pada kodon dari asam amino tapi tidak mengakibatkan kesalahan pembentukan protein. 2. Mutasi ganda tiga terjadi karena penambahan atau pengurangan 3 basa secara bersama. 3. Mutasi bingkai terjadi karena pengurangan satu atau beberapa atau penambahan sekaligus pasangan basa secara bersama. B. Mutasi kromosom yaitu mutasi berupa perubahan jumlah atau struktur pada kromosom. 1. Mutasi karena perubahan jumlah kromosom disebut ploidi. Terbagi atas: a. Euploid yaitu mutasi yang melibatkan pengurangan atau penambahan perangkat kromosom (genom).

195

b. Aneuploid yaitu pengurangan atau penambahan pada salah satu kromosom dari genom terdiri dari monosomik (2n-1), nulisomik (2n+1), dan tetrasomik (2n+2). 2. Mutasi karena perubahan struktur kromosom atau kerusakan bentuk kromosom disebut aberasi. Terdiri dari: a. Delesi adalah mutasi karena kehilangan segmen kromosom. b. Duplikasi adalah mutasi karena kelebihan segmen kromosom. c. Translokasi yaitu mutasi yang mengalami pertukaran segmen kromosom ke kromosom non-homolog. Terpilinnya kromosom pada saat meiosis sehingga terbentuk kiasma. d. Inversi yaitu mutasi yang terjadi karena perubahan letak gen akibat e. Isokrosom yaitu mutasi kromosom yang terjadi pada waktu kromosom menduplikasikan diri. f. Katenasi yaitu mutasi kromosom yang terjadi pada dua kromosom non-homolog yang pada waktu membelah menjadi empat kromosom, saling bertemu ujungnya sehingga membentuk lingkaran. Menurut macam sel yang mengalami mutasi, mutasi terbagi atas: Mutasi somatik, terjadi pada sel tubuh Mutasi germinal, terjadi pada sel kelamin

Menurut sifat genetiknya, mutasi terbagi atas: Mutasi dominan, tampak pengaruhnya dalam keadaan heterozigot Mutasi resesif

Menurut arah mutasinya, terbagi atas: Mutasi maju dari fenotip normal menjadi abnormal Mutasi balik yaitu mutasi yang dapat mengembalikan dari fenotip tidak normal menjadi normal. Menurut kejadiannya, terbagi atas: Mutasi alami yaitu mutasi yang penyebabnya tidak diketahui Mutasi buatan yaitu mutasi yang terjadi dengan campur tangan manusia

Beberapa contoh mutasi pada manusia yaitu Sindrom Turner, Sindrom Klinefelter, Sindrom Jacob, Sindrom Down, Sindrom Patau, dan Sindrom Edward.

196

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Peristiwa hilangnya segmen kromosom disebut A. Delesi B. Translokasi C. Duplikasi D. Katenasi E. Invers Jawaban: A Delesi adalah peristiwa menghilangnya segmen kromosom. 2. Yang bukan merupakan merupakan mutasi karena perubahan struktur kromosom yaitu A. Delesi B. Invers C. Translokasi D. Euploidi E. Katenasi Jawaban: D Euploidi adalah mutasi yang terjadi akibat perubahan jumlah kromosom.

197

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Menjelaskan prinsip teori evolusi dan implikasinya pada perkembangan sains

KEMAMPUAN YANG DIUJI


Mendeskripsikan teori asal-usul kehidupan dan pembuktiannya Menjelaskan fakta-fakta yang mendukung teori evolusi menjabarkan fenomena evolusi dan hubungannya dengan kesetimbangan populasi

TEORI ASAL-USUL KEHIDUPAN


A. Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea) Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea) mengemukakan bahwa kehidupan berasal dari benda mati. a. Aristoteles. Penelitian Aristoteles terhadap hewan yang hidup di air, ternyata ikan tertentu melakukan perkawinan kemudian bertelur. Dari telur tersebut lahir ikan yang sama dengan induknya. Tapi, ia juga percaya bahwa ikan tersebut terbentuk dari lumpur. b. Needham. Penelitian dengan merebus kaldu dalam wadah selama beberapa menit lali memasukkannya dalam botol dan ditutup dengan gabus. Setelah beberapa hari, ternyata tumbuh bakteri dalam kaldu tersebut. Ia menyatakan bakteri berasal dari kaldu. c. Anthony Van Leeuwenhoek. Dengan mikroskop, ia menemukan adanya benda-benda yang sangat kecil dalam air rendaman jerami. B. Teori Biogenesis Teori Biogenesis yaitu makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya. a. Percobaan Fransisco Redi menggunakan daging segar. Wadah I diisi dengan daging segar dan dibiarkan terbuka. Wadah II diisi daging

198

segar lalu ditutup dengan kain kasa yang berlubang-lubang. Ketika daging membusuk, dating lalat di sekitar wadah. Pada wadah I terlihat banyak belatung, sedangkan wadah II hanya beberapa ekor belatung pada daging dan kain kasa. Kesimpulannya yaitu larva bukan berasal dari daging tapi berasal dari telur lalat yang terdapat dalam daging dan menetas menjadi larva.

b. Percobaan Spallanzani. Ia menyempurnakan percobaan Needham. Ia merebus tabung cukup lama hingga organisme mati dan ia menutup leher tabung dengan rapat sehingga tidak ada organisme yang masuk. Kesimpulannya yaitu mikroorganisme yang terdapat dalam kaldu karena mikroorganisme dalam udara masuk ke tabung.

c. Percobaan Louis Pasteur, menggunakan tabung leher angsa. Ia merebus kaldu hingga mendidih dan mendiamkannya. Udara mampu masuk ke dalam tabung, namun partikel debu akan menempel pada lengkungan leher tabung. Selain itu, tidak ada bakteri yang tumbuh. Namun, ketika dimiringkan, air kaldu ditumbuhi oleh mikroba.

199

C. Teori Evolusi Kimia (Teori Biologi Modern) a. Oparin, mengemukakan bahwa mula-mula atmosfer purba terdiri atas metana, ammonia, uap air dan gas hydrogen. Gas tersebut mengalami pemanasan dan berubah menjadi asam amino. Senyawa organik itu terakumulasi di cekungan perairan membentuk primordial soup yang akan membentuk monomer, lalu polimer. Polimer membentuk protobion (awal sel). b. Harold Urey menyatakan bahwa atmosfer purba terdiri atas gas metana, ammonia, uap air, dan hydrogen. Dengan adanya cairan alaam (sinar kosmis dan halilintar), campuran gas tersebut membentuk asam amino. c. Stanley Miller. Dalam alatnya dimasukkan berbagai macam gas seperti hydrogen, metana, ammonia, dan uap air. Lalu, dialiri listrik 75000 volt. Setelah seminggu, ia mendapatkan asam amino dalam alat tersebut yang merupakan komponen kehidupan. d. Melvin Calvin menunjukkan bahwa radiasi sinar dapat mengubah metana, ammonia, hydrogen dan air menjadi molekul gula, asam amino juga purin dan pirimidin. D. Teori Cosmozoic Teori Cosmozoic menyatakan makhluk hidup berasal dari spora kehidupan dari ruang angkasa. E. Teori Evolusi Biologi Teori Evolusi Biologi oleh Sidney W. Fox, menyatakan bahwa larutan yang mengandung monomer organik diteteskan di pasir yang panas sehingga mengalami polimerisasi yang menghasilkan protenoid. Jika dicampur air dingin, terbentuk koaservat yang memiliki sifat hidup.

200

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Adanya mikroorganisme pada rendaman jerami yang teramat pada mikroskop buatan Van Leumenhoek adalah gejala A. Biogenesis B. Biosintesis C. Abiogenesis D. Evolusi E. Evolusi kimia Jawaban: C Anthony Van Leuwenhoek adalah salah satu pencetus teori abiogenesis. Menurutnya, mikroorganisme yang terdapat pada rendaman jerami tersebut berasal dari jerami tersebut. 2. Untuk menghalangi udara luar dan mikroorganisme masuk ke dalam percobaannya, Louis Pateur menggunakan A. Tabang berleher angsa B. Wadah tertutup C. Gelas kimia D. Ember E. Wadah tertutup kain kasa Jawaban: A Louis Pasteur menggunakan tabung berleher angsa agar udara luar dan mikroorganisme terhalang masuk dalam percobaannya.

TEORI EVOLUSI
Teori evolusi mengemukakan bahwa makhluk hidup berasal dari satu nenek moyang yang sama. Jadi, spesies yang ada sebelumnya lambat laun mengalami perubahan menjadi spesies lain. Dari spesies primitive akan menjadi spesies yang lebih kompleks.

201

1. Lamarck Evolusi karena pengaruh lingkungan dan akan diwariskan.\ Nenek moyang jerapah mungkin berleher pendek. Sebab, jerapah selalu berusaha memakan memakan daun-daun yang tinggi, sehingga lahirnya sering tertarik kea rah memanjang. Akhirnya keturunan jerapah berikut memiliki leher lebih panjang. 2. Charles Darwin Evolusi terjadi karena seleksi alam, individu yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya akan bertahan hidup. Panjang leher jerapah ada yang pendek dan ada yang panjang. Jerapah yang berleher pendek akan mati karena tidak dapat beradaptasi, hanya leher panjang saja yang bias bertahan hidup. Burung Finch di Galapagos berasal dari salah satu spesies burung Finch pemakan biji yang terdapat di Amerika Selatan. Burung Finch ini berimigrasi karena faktor makanan. Akibat proses adaptasi terhadap variasi jenis makanan, akhirnya burung Finch mempunyai paru yang bervariasi. Kura-kura Galapagos berukuran besar dengan tipe cangkang seperti kubah. Karena kura-kura tersebut hidup di tempat basah. Sementara di kepulauan lain yang habitatnya kering, ditemukan kura-kura lain yang berukuran kecil dan cangkang berbentuk pelana. 3. August Weismann Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan ke generasi berikutnya. Evolusi adalah masalah pewarisan gen melalui sel kelamin atau gejala seleksi alam terhadap faktor genetika. Fakta-fakta yang mendukung teori evolusi, yaitu: 1. Adanya variasi individu dalam satu keturunan. Variasi dalam satu spesies dalam perkembangan berikutnya akan menurunkan keturunan yang berbeda. Jika keturunan yang berbeda variasinya menghuni daerah yang berbeda pula, maka akan menghasilkan varian yang tidak unggul menjadi

202

tidak berkembang, sedangkan variasi yang unggul berkembang lebih cepat dan jika dilakukan selama bertahun-tahun maka akan menghasilkan varian yang akan semakin berbeda dengan moyangnya. 2. Homologi organ tubuh. Organ dari berbagai makhluk hidup yang mempunyai bentuk asal sama, dan selanjutnya berubah struktur sehingga fungsinya berbeda, disebut homolog. 3. Perbandingan embriologi. Adanya persamaan perkembangan pada semua vertebrata, menunjukkan adanya hubungan kekerabatan. 4. Fosil sebagai catatan sejarah evolusi makhluk hidup.

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Darwin mendasarkan teorinya bahwa evolusi terjadi melalui A. Mutasi B. Adaptasi C. Variasi gen D. Seleksi alam E. Pengaruh lingkungan Jawaban: D Menurut Darwin, evolusi terjadi karena adanya seleksi alam. 2. Kejadian-kejadian yang terjadi di alam antara lain: 1) Banyak ditemukan Biston betularia hitam di Inggris setelah revolusi industry 2) Paruh burung menjadi lebih pendek karena mencari biji di antara bebatuan 3) Ditemukan lebih banyak belalang hijau di di lapangan berumput 4) Kaki kuda bertambah panjang karena digunakan untuk berlari Kejadian yang merupakan hasil dari proses seleksi alam adalah A. 1) dan 2) B. 1) dan 3) C. 2) dan 3)

203

D. 2) dan 4) E. 3) dan 4) Jawaban: B Seleksi alam berdasarkan ketersediaan pangan, kondisi habitat, iklim, dan lain-lain. Makhluk hidup yang memenangkan persaingan dapat

melangsungkan kehidupannya. Contoh: Biston betularia warna hitam akan dapat bertahan hidup karena tidak tampak oleh predator, sebab warna tubuhnya sama dengan warna jelaga yang dihasilkan oleh asap pabrik.

FENOMENA EVOLUSI DAN HUBUNGANNYA


Hukum Hardy-Weinberg menyatakan bahwa keseimbangan frekuensi genotip AA, Aa, atau aa, dan perbandingan gen A dan a akan selalu sama dari generasi ke generasi, jika: 1) AA, Aa dan aa memiliki viabilitas dan fertilisasi yang sama 2) Perkawinan antargenotip berlangsung secara acak 3) Jumlah populasi besar 4) Tidak terjadi mutasi maju atau balik 5) Tidak terjadi seleksi dan migrasi

p2 + 2pq + q2 (p + q)2 = 1, sehingga (p + q) = 1 Dimana: p = AA (homozigot dominan) q = aa (homozigot reseif) 2pq = Aa (heterozigot)

204

Hukum Hardy-Weinberg dapat mengalami penyimpangan akibat: 1) Perkawinan tak acak. Akibatnya alel yang membawa sifat lebih disukai menjadi lebih sering dijumpai dalm posisi besar 2) Migrasi. Menyebabkan bertambahnya variasi sifat dalam populasi krcil yang memisah dari populasi besar. 3) Hanyutan genetic yaitu perubahan frekuensi alel akibat adanya populasi kecil yang memisah dari populasi besar 4) Seleksi alam, yaitu hanya organisme yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya yang akan bertahan hidup. 5) Mutasi yaitu perubahan materi genetik yang bersifat menurun. 6) Rekombinasi dan seleksi.

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Dari sejumlah populasi penduduk pada suatu daerah terdapat 9 % penduduk penderita albino (aa). Presentase populasi penduduk normal heterozigot adalah A. 21% B. 42% C. 58% D. 91% E. 89% Jawaban: B Hukum Hardy-Weinberg: p2 + 2pq + q2 = 1 q2 = 9% = 0,09 q= = 0,3 p+q=1 p = 1 0,3 = 0,7

penduduk normal heterozigot = 2pq = 2 (0,7) (0,3) = 0,42 = 42%

205

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Menjelaskan prinsip, peran dan implikasi Bioteknologi pada salingtemas bagi masyarakat dan lingkungan

KEMAMPUAN YANG DIUJI


Menjelaskan dampak bioteknologi bagi masyarakat dan lingkungan Menjelaskan perkembangan bioteknologi konvensional dan modern beserta contoh-contohnya

Dampak Bioteknologi
Selain mendatangkan kesejahteraan manusia, bioteknologi juga menimbulkan berbagai dampak. Dampak terhadap lingkungan bisa positif dan negatif. Penemuan tumbuhan yang tahan serangga membuat lingkungan bebas dari dampak pestisida. Tapi, penanaman tanaman transgenik secara massal dikhawatirkan mengganggu ekosistem. Dampak negatif bioteknologi dalam bidang sosial ekonomi yaitu munculnya kecemburuan terhadap penanaman modal besar yang memperoleh tanaman transgenik kualitas unggul, tapi petani akan terpuruk karena tak mendapatkannya. Dampak pada kesehatan yaitu

ditemukannya orang yang alergi terhadap insulin transgenik.

Bioteknologi
Bioteknologi merupakan salah satu bentuk teknologi yang memanfaatkan makhluk hidup yang telah direkayasa untuk menghasilkan barang dan jasa untuk kesejahteraan umat manusia. Penerapan bioteknologi sangat penting diberbagai bidang. Prinsip dasar dari bioteknologi adalah penggunaan jasa mikroba dalam menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan manusia dan penerapan kerekayasaan terhadap organisme dalam memperoleh bibit dan hasil yang unggul.

206

Jenis jenis Bioteknologi 1. Bioteknologi Konvensionel (tradisional) Mikroorganisme yang digunakan tanpa rekayasa genetika, contoh

mikroorganisme yang digunakan untuk bioteknologi konvensional yaitu: Saccharomyces Cereviceae Monilla Sitophilla Rhyzopus Oryzae Aspergillus Soyae Aspergillus Wentii Aspergillus Oryzae Spirullina Chlorella Streptococcus Lactis Thiobacillus Ferroxidan Acetobacter Pseuodosomonas 2. Biotenologi Modern Rekayasa genatika Rekayasa genetika merupakan teknik pencakokan dari suatu makhluk hidup pada bahan genetik makhluk hidup lain, sehingga nantinya dihasilkan susunan bahan genetik yang baru dan tentunya memberikan perubahan sifat makhluk hidup yang memilikinya. Contohnya:

: roti : enzim : tempe : kecap : kecap : tauco : protein sel tunggal : protein sel tunggal : keju : pemecah biji logam : asam cuka : vit B12

Teknik plasmid rekayasa genetika Teknik hibridome Teknik terapi genetik Kloning

Kultur Jaringan Merupakan perbanyakan secar vegetatif yang dilakukan dengan cara membudidayakan suatu jaringan tumbuhan untuk menjadi tumbuhan yang

207

serupa dengan induknya dan menghasilkan tumbuhan dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat. Jaringan yang dimaksud adalah jaringan yang senantiasa selalu membelah yaitu jaringan meristem.

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Usaha yang dilakukan untuk mencegah dampak negatif dari bioteknologi adalah A. Dikembangkannya organisme hasil cloning B. Dibebaskannya pakar melakukan rekombinasi C. Dibuatnya peraturan dan prosedur kerja bioteknologi di laboratorium D. Dilepaskannya organisme hasil rekayasa genetic ke lingkungan E. Dibebaskannya pakar melakukan pemindahan gen antarspesies Jawaban: C A, B, D, dan E bias menimbulkan dampak negative dari bioteknologi, misalnya organisme hasil cloning belum tentu aman atau baik untuk dikembangkan. 2. Dampak positif yang diperoleh atas pengembangan hasil bioteknologi bagi masyarakat dan lingkungan, kecuali A. Diperolehnya produk dan jasa baru yang memiliki nilai tambah tinggi untuk mensejahterakan manusia B. Diperolehnya varietas-varietas baru yang lebih adaptif terhadap perubahan lingkungan yang terjadi C. Terpenuhinya berbagai tuntutan kebutuhan biologi untuk memenuhi tuntutan kebutuhan manusia D. Dapat memperpendek waktu penyediaan bahan biologi atas apa yang dibutuhkan manusia dan lingkungan E. Terciptanya ekosistem dengan jenis-jenis organisme baru sesuai dengan apa yang direncanakan manusia Jawaban: E

208

Dampak positif dari perkembangan bioteknologi adalah meningkatkan nilai bahan mentah dalam membantu manuasia untuk mengatasi berbagai masalah. Di samping itu perkembangan bioteknologi juga dapat menimbulkan dampak negative bagi kehidupam manusia dan makhluk hidup lainnya. 3. Tindakan manusia yang bertujuan mencegah dampak negatif dari penggunaan hasil bioteknologi, yaitu A. Memanfaatkan antibiotika untuk membunuh bakteri B. Memanfaatkan sumber makanan baru berupa PST C. Memanfaatkan bibit unggul hasil rekayasa genetika sebanyakbanyaknya D. Mengantisipasi kemungkinan berpindahnya gen asing pada organisme transgenic E. Menggunakan insulin buatan untuk mengobati diabetes mellitus Jawaban: D Pilihan A, B, C, dan E merupakan tindakan pemanfaatan bioteknologi yang sudah tentu dapat menimbulkan dampak negatif. Seperti

menggunakan antibiotik untuk membunuh bakteri dapat menghasilkan bakteri yang resisten terhadap antibiotik tersebut. 4. Pengembangan bioteknologi untuk mendapatkan protein sel tunggal (PST) menggunakan mikroorganisme Spirulina memberikan harapan lebih menguntungkan karena A. Dapat dikembangkannya produksi protein dalam skala besar dengan teknologi sederhana B. Mampu menghasilkan bahan makanan berupa senyawa organik melalui fotosintesis C. Menghasilkan protein berenergi tinggi dari hasil fotosintesis yang dilakukannya D. Mampu menghasilkan bahan organik yang penting bagi kehidupan dari lingkungan

209

E. Dapat direkayasanya berbagai protein sesuai kebutuhan yang diperlukan manusia Jawaban: A Spirulina adalah alga bersel satu dari kelas Chlorophyta yang mengandung protein. 5. Transfer gen yang berasal dari bakteri Rhizobium pada tanaman jagung bertrujuan agar tanaman tersebut A. Tahan terhadap serangan hama B. Mampu memupuk dirinya sendiri C. Tahan terhadap kekeringan D. Menghasilkan biji kaya protein E. Berumur pendek dan cepat berbuah Jawaban: B Tanaman selain familI Leguminoceae dapat mengikat nitrogen dari udara bebas. Salah satu caranya yaitu dengan menginjeksikan tanaman dengan bakteri Rhizobium yang hidup dalam akar polong-polongan. 6. Bioteknologi dalam bidang kedokteran telah menghasilkan antibody monoklonal yang berfungsi A. Mengobati jenis penyakit tertentu B. Mengoobati berbagai penyakit C. Mencegah infeksi virus D. Mengobati kanker E. Membunuh bakteri Jawaban: A Antibodi monoklonal lebih efektif melawan penyakit daripada obat konvensional. Karena antibody monoklonal hanya menyerang satu antigen khusus sebagai molekul target sehingga hanya sedikit bahkan tanpa menimbulkan efek samping. 7. Bioteknologi dapat diterapkan untuk mengubah dan meningkatkan nilai tambah pangan, serta pembuatan sumber pangan baru dengan bantuan

210

mikroba. Hubungan yang benar antara mikroba dengan produk yang dihasilkan adalah Jenis Mikroba A. B. C. D. E. Acetobacter xylinum Candida utilis Rhizopus oligosporus Lactobacillus bulgaricus Penicillum camemberti Produk Makanan/Minuman Keju lunak Tempe Protein sel tunggal (PST) Yoghurt Nata de coco

Jawaban: D Lactobacillus bulgaricus dapat dimanfaatkan untuk pembuatan yoghurt.

211

You might also like