You are on page 1of 5

C. ALAT MUSIK JAWA TENGAH 1.

kendang kempul

itu adalah sebutan buat jenis musik khas banyuwangian. pernah dengar kan? dinamakan kendang kempul karena instrumen kendang dan kempul tidak ketinggalan dalam setiap komposisi musiknya. selain itu biasanya juga angklung ikut serta. penyuka jenis musik ini cukup banyak, terdistribusi mulai dari banyuwangi terus ke barat sampai surabaya. musisi kendang kempul cukup produktif, apalagi jaman sekarang untuk bikin rekaman enggak harus ke jakarta, di daerah sudah bisa. label lokal cukup banyak, tapi temtu saja enggak bisa dibandingin sama label raksasa seperti sony music, warner music, musica studio. meski begitu kualitas rekamannya memadai, baik yang original maupun bajakannya. kendang kempul adalah musik campursari, jadi campuran dari genre musik yang berbeda. campursari sendiri ada beragam, dulu mendiang ki nartosabdo, dalang kenamaan dari java tengah, adalah dedengkotnya campursari, beliau memakai media musik gamelan. campursari generasi berikutnya misalnya campursarinya manthous dari gunung kidul, campursarinya siapa itu yg gondrong yg lagunya itu stasiun balapan, itu lho adiknya mamik pelawak srimulat, duh lupa namanya, pakai media musik diatonik. kalau gamelan java itu pentatonik. saat ini ada bbrp warna kendang kempul, ada yg campur dg instrumen musik bali, ada yg dikroncongkan, ada yg didangdutkan, ada yg mengandung warna musik latin, ada yg masih pake alat musik bambu. oh iya, alat musik bambu adalah juga alat musik tradisional banyuwangi, ada angklung, kempul, kendang dsb. terbuat dari bambu.

13

2.Alat Musik Bonang


Posted on November 16, 2010 by taoefiq27

Bonang adalah alat musik yang digunakan dalam gamelan Jawa. bonang juga merupakan instrumen melodi terkemuka di Degung Gamelan Sunda. Ini adalah koleksi gong kecil (kadang-kadang disebut ceret atau pot ) ditempatkan secara horizontal ke string dalam bingkai kayu (rancak), baik satu atau dua baris lebar. Semua ceret memiliki bos pusat, tetapi di sekelilingnya yang bernada rendah memiliki kepala datar, sedangkan yang lebih tinggi memiliki melengkung satu. Masing-masing sesuai untuk lapangan tertentu dalam skala yang sesuai; sehingga ada yang berbeda untuk bonang pelog dan slendro. Mereka biasanya dipukul dengan tongkat berlapis (tabuh). Hal ini mirip dengan gong memeluk lain di gamelan itu, kethuk, kempyang, dan kenong. Bonang dapat dibuat dari perunggu dipalsukan, dilas dan dingin-dipalu besi, atau kombinasi dari logam. Selain bentuk gongberbentuk ceret, bonang ekonomis terbuat dari besi dipalu atau kuningan pelat dengan mengangkat bos sering ditemukan di desa gamelan, dalam gamelan Suriname-gaya, dan di beberapa gamelan Amerika. Bonang ini mirip dengan reong Bali. Dalam gamelan Jawa Tengah ada tiga jenis bonang yang digunakan:
y

Panerus Bonang adalah yang tertinggi dari mereka, dan menggunakan ketel terkecil. Pada umumnya mencakup dua oktaf (kadang-kadang lebih dalam slendro pada instrumen Solo-gaya), seluas sekitar kisaran yang sama dengan saron dan peking gabungan. Ia memainkan irama tercepat bonang itu, saling layu dengan atau bermain di dua kali kecepatan dari bonang barung. Barung Bonang adalah bernada satu oktaf di bawah bonang panerus, dan juga secara umum mencakup dua oktaf, kira-kira kelas yang sama dengan demung dan saron gabungan. Ini adalah salah satu instrumen yang paling penting dalam ansambel tersebut, karena banyak memberikan isyarat untuk pemain lain dalam gamelan. Panembung Bonang adalah nada terendah. Hal ini lebih sering terjadi pada gamelan gaya Yogyakarta, seluas sekitar kisaran yang sama dengan slenthem dan demung gabungan. Ketika hadir dalam gamelan Solo-gaya, mungkin hanya memiliki satu baris dari enam (slendro) atau tujuh ceret terdengar dalam daftar yang sama seperti slenthem tersebut. Hal ini dicadangkan untuk repertoire yang paling keras, biasanya memainkan balungan lain dari itu.

14

3.Gamelan Jawa

Gamelan jawa adalah kumpulan musik - musik tradisional suatu kelompok seperti orkhestra (modern) yang ada di Jawa Tengah.

yang

menjadi

15

4.Gamelan: Gong

Gong Ricikan gong khususnya menunjuk pada gong gantung berposisi vertikal, berukuran besar atau sedang, ditabuh di tengah-tengah bundarannya (pencu) dengan tabuh bundar berlapis kain. Gong menandai permulaan dan akhiran gendhing dan memberi rasa keseimbangan setelah berlalunya kalimat lagu gendhing yang panjang. Gong sangat penting untuk menandai berakhirnya satuan kelompok dasar lagu, sehingga kelompok itu sendiri (yaitu kalimat lagu di antara dua tabuhan gong) dinamakan gongan. Ada dua macam gong, yaitu gong ageng (besar) dan gong suwukan (gong siyem yang berukuran sedang). Gong ageng merupakan gong gantung besar, ditabuh untuk menandai permulaan dan akhiran kelompok dasar lagu (gongan) gendhing. Sedangkan gong suwukan (siyem) adalah Gong gantung berukuran sedang, ditabuh untuk menandai akhiran gendhing yang berstruktur pendek, seperti lancaran, srepegan, dan sampak. Gong menandai permulaan dan akhiran gendhing dan memberi rasa keseimbangan setelah berlalunya kalimat lagu gendhing yang panjang. Gong sangat penting untuk menandai berakhirnya satuan kelompok dasar lagu, sehingga kelompok itu sendiri (yaitu kalimat lagu di antara dua tabuhan gong) dinamakan gongan

16

17

You might also like