Professional Documents
Culture Documents
B
SISTEM REM
PENDAHULUAN
Sistem Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir kendaraan di tempat yang menurun.
sistem rem hidrolik, dasar kerja pengereman , rem bekerja dengan dasar pemanfaatan gaya gesek.
Sistem Rem
Gambar . 2 Gesekan
Tanaga gerak putaran roda di ubah oleh proses gesekan menjadi tenaga panas dan tenaga panas itu segera di buang ke udara luar. Pengereman pada roda dilakukan dengan cara menekan sepatu rem yang tidak berputar terhadap tromol ( Brake Drum ), Yang berputar bersama roda sehingga menghasilkan gesekan.
Sistem Rem
Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh tenaga gesek ini sehingga kendaraan dapat berhenti.. Macam-macam rem Menurut penggunaannya rem mobil dapat dikelompokkan segai berikut : a)Rem kaki, digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan. Menurut mekanismenya rem kaki dibedakan lagi menjadi : Rem hidrolik Rem pneumatik b) Rem parkir digunakan terutama untuk memarkir kendaraan. c) Rem pembantu, digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan pada truk dan kendaraan berat.
Sistem Rem
Rem Hidraulis Rem hidraulis paling banyak digunakan pada mobil-mobil penumpang dan truk ringan. Mekanisme kerja dan bagian-bagian dari rem ini
Rem Hidraulis lebih responm dan lebih cepat di bandingkan dengan tipe lainnya , dan juga konstruksinya lebih sederhana, Rem hidraulis juga mempunyai konstruksi yang khusus dan handal ( Superior Design Flexibility ). Dengan adanya keuntungan tersebut , rem hidraulis banyak di gunakan pada kendaraan penumpang dan truk ringan Cara kerja rem hidraulis sebagai berikut. Rem hidraulis menekan mekanisme rem dan menyalurkan tenaga rem dan menyalurkan tenaga rem, dan mekanisme pengereman akan menimbulkan daya pengereman. Master silinder Master silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik minyak
Sistem Rem
rem untuk menggerakkan sepatu rem (pada model rem tromol) atau menekan pada rem (pada model rem piringan).
Cara kerja master silinder Bila pedal rem ditekan, batang piston akan mengatasi tekanan pegas pembalik (return piston) dan piston digerakkan ke depan. Pada waktu piston cup berada di ujung torak, compresating port akan tertutup. Bila piston maju lebih jauh lagi, tekanan minyak rem di dalam silinder akan bertambah dan mengatasi tegangan pegas outlet untuk membuka katup
Sistem Rem
Bila pedal rem dibebaskan, maka piston akan mundur ke belakang pada posisinya semula (sedikit di dekat inlet port) karena adanya desakan pegas pembalik. Dalam waktu yang bersamaan katup outlet tertutup. Ketika piston kembali, piston cup mengerut dan mungkinkan minyak rem yang ada "di sekeliling piston cup dapat mengalir dengan cepat di sekeliling bagian luar cup masuk ke sillnder, hingga silinder selalu terisi penuh oleh minyak rem. Sementara itu tegangan pegas-pegas sepatu rem atau pad rem pada roda bekerja membalikan tekanan pada minyak rem yang berada pada pipa-pipa untuk masuk kembali ke master silinder
Boster rem Boster rem termasuk alat tambahan pada sistem rem yang berfungsi melipatgandakan tenaga penekanan pedal. Rem yang dilengkapi dengan boster rem disebut rem servo (servo brake). Boster rem ada yang dipasang menjadi satu dengan master silinder, tetapi ada juga yang dipasang terpisah.
Sistem Rem
memperlihatkan salah satu model boster rem yang menggunakan kevacuman mesin untuk menambah tekanan hidrolik
Sistem Rem
Cara kerja boster rem Bila pedal rem ditekan maka tekanan silinder hidrolik membuka sebuah katup, sehingga bagian belakang piston mengarah ke luar. Adanya perbedaan tekan antara bagian depan dan belakang piston mengaklbatkan torak terdorong ke dapan
Bagian depan piston yang menghasilkan tekanan yang tinggi ini dihubungkan dengan torak pada master silinder. Bila pedal dibebaskan, katup udara akan menutup dan berhubungan lagi dengan intake manifold. Dengan terjadinya kevacum yang sama pada kedua sisi piston, tegangan pegas pembalik mendesak piston ke posisi semula.
Katup pengimbang Bila mobil mendadak direm maka sebagian besar kendaraan bertumpu pada roda depan. Oleh karena itu, pengereman roda depan harus Iebih besar karena beban di depan lebih besar daripada di belakang Dengan alasan tersebut diperlukan alat pembagi tenaga pengereman yang disebut katup pengimbang (katup proporsional). Sistem Rem 8
Alat ini bekerja secara otomatis menurunkan tekanan hidrolik pada silinder roda belakang, dengan demikian daya pengereman roda belakang lebihkecil daripada daya pengereman roda depan.
Gambar 7. Katup P Ganda model katup pengimbang penempatan alat ini dalam sistem rem pada gambar di atas). Rem model tromol Pada rem model tromol, kekuatan tenaga pengereman diperlukan dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama roda. Bagian bagian utama dari rem tromol ini ditunjukkan
Sistem Rem
yaitu backing plate, silinder roda, sepatu rem dan kanvas, tromol, dan mekanisme penyetelan sepatu rem. 1) Backing plate Backing plate
Gambar 9. Backing Plate dibaut pada rumah poros (axel housing) bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada backing plate maka aksi daya pemgereman bertumpu pada backing plate.
Sistem Rem
10
Selinder roda Silinder roda yang terdiri atas bodi dan piston, berfungsi untuk dorong sepatu rem ke tromol dengan adanya tekanan hidrolik dari master silindcr. Satu atau dua silinder roda digunakan pada tiap unit rem (tergantung dari modelnya). Ada dua macam silinder roda, yaitu: a) Model double piston, yang bekerja pada sepatu rem dari kedua arah
b) Model single piston, yang bekerja pada sepatu rem hanya satu arah
Sepatu rem dan kanvas Kanvas terpasang pada sepatu rem dengan rem dikeling (untuk kendaraan besar) atau dilem (untuk kandaraan kecil).
Sistem Rem
11
Tromol rem. Tromol rem yang berputar bersama roda Ietaknya sangat dekat dengan kanvas. Tetapi saat pedal rem tidak diinjak, keduanya tidak saling bersentuhan.
rem yang disebut tipe leading-trailling shoe. Pada tromol rem tipe ini bagian ujung bawah sepatu rem diikat oleh pin-pin dan bagian atas sepatu berhubungan Sistem Rem 12
dengan silinder roda. Silinder roda bertugas mendorong sepatu-sepatu ke arah luar seperti ditunjukkan tanda panah. Bila tromol rem berputar ke arah depan dan pedal rem diinjak, sepatu rem akan mengembang keluar dan bersentuhan (bergesekan) dengan tromol rem. Sepatu rem sebelah kiri (primary shoe) terseret searah dengan arah putaran tromol, sepatu bagian kiri ini disebut leading shoe. Sebaliknya sepatu rem sebelah kanan (secondari shoe) bekerja mengurangi gaya dorong pada sepatu rem, disebut sebagai trailling shoe. Bila tromol berputar ke arah belakang (kendaraan mundur), leading shoe berubah menjadi trailling shoe dan trailling shoe menjadi leading shoe. Tetapi pada saat maju maupun mundur keduanya tetap menekan dengan gaya pengereman sama. .
Rem model cakram Rem cakram (disk brake) pada dasarnya terdiri atas cakram yang dapat berputar bersama-sama roda dan pada (bahan gesek) yang dapat menjepit cakram. Pengereman terjadi karena adanya gaya gesek dari pad-pad pada kedua sisi dari cakram dengan adanya tekanan dari piston-piston hidrolik. Prinsip kerja rem model cakram ini ditujukkan secara skema
Karekteristik dari cakram hanya mempunyai sedikit aksi energi sendiri ( self energizing action ), daya pengereman itu sedikit di pengaruhi oleh fluktuasi koefiesiensi gesek yang menghasilkan kestabilan tinggi. Selain itu , karena permukaan bidang gesek selalu terkena udara , radiasi panasnya terjamin baik , ini dapat mengurangi dan menjamin dari terkena air. Rem cakram mempunyai batasan pembuatan pada bentuk dan ukuran nya. Ukuran disc pad agak terbatas ,dan ini berkaitan dengan aksi self energizing limited. Sehingga perlu tambahan tekanan hidraulis yang lebih besar untuk mendapatkan daya pengereman yang efisien . Juga , pad akan lebih cepat aus dari pada sepatu rem pada rem tromol . Tetapi konstruksi yang sederhana, muda pada perawatannya serta penggantian pad.
Umumnya cakram atau piringan ( disc rotor ) di buat dari besi tuang dalam bentuk biasa ( Solid ) berlubang lubang untuk ventilasi. Tipe Cakram lubang terdiri dari pasangan piringan yang berlubang untuk menjamin pendinginan yang baik Pad Pad ( disc Pad ) biasa di buat campuran metallic fiber dan sedikit serbuk besi .Pada pad diberi garis celah untuk menunjukan tebal pad ( batas yang di izinkan ).dengan demikian dapat mempermudah pengecekan keausan pad.
Rem parkir
Rem parkir terutama digunakan untuk parkir kendaraan. Penumpang dan kendaraan niaga yang kecil biasanya menggunakan parker tipe roda belakang
sedangkan kendaraan niaga yang besar mengguunakan rem parkir tipe center brake
Sistem Rem
15
a. Cara kerja rem parkir tipe roda belakang dengan rem model tromol Dengan ditariknya tuas rem parkir, maka kabal rem parkir akan menarik tuas sepatu rem dan shoe strut, sehingga sepatu rem menjadi mengembang dan menahan tromol rem untuk tidak berputar
b. Cara kerja rem parkir tipe roda belakang dengan rem model cakram
Sistem Rem
16
Pada rem parkir tipe ini, mekanisme rem parkir disatukan dalam kaliper rem piringan
Gerakan tuas (stik) menyebabkan poros tuas (lever shaft) berputar, sehingga spindle dapat menggerakkan piston. Akibatnya, pad terdorong menekan rotor piringan.
c. Cara kerja rem parkir tipe center brake Rem parkir tipe ini dipasang antara bagian belakang transmisi dan bagian depan propeller shaft. Pengereman terjadi pada saat sepatu rem yang diam di tekan dari bagian dalam tcrhadap tromol rem yang berputar output shaft transmisi dan propeller shaft
Sistem Rem
17
Pp
PERSIAPAN PRAKTEK
A. Tujuan Kegiatan Belajar 1. Peserta diklat dapat menjelaskan prosedur pemeriksaan komponen system rem 2. Peserta diklat dapat menjelaskan prosedur penyetelan system rem B, Alat dan Bahan 1. 1 Unit mobil Praktek 2. Peratan Tangan, Kunci pas/ ring , Tang, Kunci Roda ( Tool Box ) 3. Minyak Rem 4. Bensin 10 Liter 5. Komponen yang akan diganti ( Sesuai dengan kebutuhan ) 6. Kain majun Sistem Rem 18
C.
Keselamatan kerja 1. Gunakanlah peralatan tangan sesuai dengan fungsinya. 2. Ikutilah Instruksi dari instruktur atau pun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja 3. Mintalah ijin dari instruktur anda bila anda hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja
PR
PRAKTEK
MENGGANTI SEPATU REM BELAKANG 1. MELEPAS RODA BELAKANG ( a ) Gunakan kunci roda , kendorkan mur roda 1 / 4 sampai putaran dengan urutan menyilang sebelum kendaraan di dongrak ( b ) Naikan kendaraan dan lepas roda roda belakang PENTING Hati hati jangan mencampur ban dan pisah kan masing masing. ( c ) Bebaskan rem pakir
Sistem Rem
19
2. MELEPASKAN TROMOL BELAKANG REFERENSI Bila tromol sukar di lepas kerjakan sebagai berikut: ( a ) Masukkan obeng kelubang backing plate dan tahan tuas penyetel otomatis dari baut penyetel ( b ) Gunakan obeng lain, pendekkan strut sepatu rem dengan memutar baut penyetel.
Sistem Rem
20
Sistem Rem
21
( b ) Lepaskan pegas , putar pegas penahan pin. Gunakan SST , putar pegas penahan pin 90 dan tahan ujung pin dengan ujung pin dengan jari anda ( C ) Lepas pegas jangkar ( anchor spring ) dari sepatu rem depan.
4. MELEPAS PEGAS JANGKAR 5. MELEPAS SEPATU REM BELAKANG ( a ) Lepaskan pegas , putar pegas penahan pin. Gunakan SST , putar pegas penahan pin 90 dan tahan ujung pin dengan ujung pin dengan jari anda
Sistem Rem
22
Gambar 21. Melepas pegas penahan dan pin Rem belakang ( b ) Gunakanlah obeng untuk melepas kabel rem parker dari anchor plate.
Gambar 22. Melepas kabel rem parker dari anchor plate ( c ) Gunakan tang untuk melepas kabel rem parker dari tuas dan lepaskan sepatu roda belakang bersama strut
Sistem Rem
23
Gambar 23. Melepas kabel rem parker dari Tuas 6. MELEPAS STRUT DARI SEPATU REM BELAKANG. ( a ) Lepaskan pegas tuas penyetel ( adjusting level spring )
Sistem Rem
24
7. MELEPAS TUAS PENYETEL OTOMATIS Gunakan obeng , tarik washer C ke atas , dan lepaskan tuas penyetel otomatis.
Sistem Rem
25
8. MELEPAS TUAS REM PARKIR Gunakanlah obeng , tarik washer C keatas dan lepaskan tuas rem parker dari sepatu rem.
Gambar 27. Melepas tuas Rem parker MEMERIKSA KOMPONEN REM BELAKANG 1. MENGUKUR DIAMETER TROMOL BAGIANM DALAM Diameter dalam Standar Diameter dalam Maksimum : 200 .0 mm ( 7 , 874 In. ) : 201 . 0 mm ( 7, 913 In )
Sistem Rem
26
2. MEMERIKSA TROMOL REM Periksa tromol dari kerusakan atau keausan yang tidak wajar. Bila terjadi demikian , maka tromol harus di bubut sampai batas limit maksimum diameter dalam REFERENSI Maksimum diameter bagian dalam tromol di cantumkan di dalm tromol.
3. MENGUKUR KETEBALAN KANVAS SEPATU REM Ketebalan Standar Ketebalan minimum : 4 , 0 mm ( 0 , 157 In ) : 1 , 0 mm ( 0 , 039 In )
Bila tebalan kanvas kurang dari minimum atau terdapat kerusakan yang tidak merata , maka gantilah sepatu rem.
Sistem Rem
27
4. MEMERIKSA KANVAS REM DAN TROMOL UNUK MENGETAHUI PERSINGGUNGAN YANG TEPAT. Oleskan kapur tulis pada bagian dalam tromol dan letakkan sepatu rem , periksa persinggungannya. PENTING Hapus bekas kapur tulis setelah pemeriksaan
Bila persinggungan kanvas dan tromol kurang sempurna , ratakan kanvas dengan menggerinda sepatu rem dan bila perlu ganti yang baru
Sistem Rem
28
PEMASANGAN SEPATU REM BELAKANG Rakitlah bagian - bagiannya dengan benar seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
1. Oleskan gemuk temperature tinggi pada bagian bagian berikut ini : ( a ) Pada titik singgung antara sepatu rem dan backing plate ( b ) Pada titik singgung antara sepatu rem dan anchor plate
Sistem Rem
29
Gambar 33. Pemberian gemuk pada titi singgung antara sepatu rem
( c ) Baut penyetel ( Adjusting bolt ( d ) Titik Singgung Penyetel dan sepatu Rem
Sistem Rem
30
2. Memasang tuas sepatu rem parkir. ( a ) Pasangkan tuas Rem parker pada sepatu rem belakang untuk sementara dan gunakan washer C yang baru. ( b ) Ukur celah antara sepatu dan tuas dengan menggunakan Feeler Gauge. Celah Standar : Kurang dari 0, 35 mm ( 0, 0138 In ) Bila celah tidak sesuai dengan Spesifikasi , ganti dengan shim yang baru dengan ukuran yang tepat
KETEBALAN SHIM
0 , 2 ( 0 , 008 ) 0 , 3 ( 0 , 016 ) 0 , 4 ( 0 , 0 16 )
MM ( IN )
0 , 5 ( 0 , 020 ) 0 , 6 ( 0 , 024 ) 0 , 9 ( 0 , 035 )
Sistem Rem
31
Gambar 36. Memasang Washer C 3. Memasang tuas penyetel otomatis ( Automatic Adjusting Level ) ( a ) Pasangkan tuas penyetel otomatis pada sepatu rem belakang. ( b ) Dengan menggunakan tang pasang washer C yang baru.
Sistem Rem
32
Gambar 37. Memasang tuas penyetel Otomatis 4. Memasang strut pada sepatu Rem belakang ( a ) Pasang strut pada tuas penyetel otomatis ( Automatic Adjusting lever ( b ) Pasang pegas pembalik ( Return Spring ) pada sepatu rem bagian belakang
Sistem Rem
33
( c ) Pasang pegas tuas penyetel ( Adjusting Level Spring ) Pada tuas penyetel otomatis ( Automatic Adjusting level ) dengan menggunakan tang lancip ( Needle nose plier )
Memasang sepatu sepatu Rem belakang PENTING Usahakan agar oli atau gemuk tidak mengenai permukaan karet tutup silinder roda ( Wheel cylinder boot ). ( a ) Hubungkan kabel rem parker ( Parking brake cable ) pada tuas sepatu Rem ( Parking blake cable ) pada tuas sepatu rem ( Parking shoe lever ) dengan menggunakan teng lancip ( Needle nose plier )
Sistem Rem
34
( b ) pasang kabel Rem parker ( Parking brake cable ) pada anchor dengan menggunakan obeng
( c ) Pasang sepatu Rem belakang dengan ujung sepatu masuk ke Ke silinder roda dan ujung lainnya di hubungkan dengan Anchor Plate Sistem Rem 35
( d ) Gunakan SST untuk memasang pegas pemegang sepatu , dua cup dan pin
Gambar 42. Memasang sepatu Rem dengan alat SST 6. Memasang sepatu rem depan ( a ) Pasang pegas Anchor di antara sepatu bagian depan dan belakang
( b ) Pasang sepatu rem depan dengan ujung sepatu di masukkan ke dalam silinder roda dan pasang penyetel pada tempatnya roda dan pasang penyetel pada tempatnya. PENTING Usahakan agar tidak mengoleskan oli dan gemuk pada Permukaan karet tutup silinder roda.
Gambar 43. Memasang sepatu rem depan ( c ) Pasang pegas penahan sepatu , pin dan kedua ring penutup pegas dengan menggunakan SST
7. Membersihkan kanvas sepatu rem ( a ) Bersihkan kanvas sepatu rem dengan kertas amplas untuk membersihkan noda noda oli. ( b ) Bersihkan permukaan bagian dalam tromol
Sistem Rem
38
Gambar 46. Membersihkan kanvas sepatu Rem ( 8 ) Memeriksa kerja komponen penyetel otomatis ( a ) Gerakkan tuas rem parker maju mundur seperti di perlikan pada gambar. Periksa putaran baut penyetel ( Adjusting bolt turn ) Bila baut penyetel tidak berputar dengan baik , periksalah kesalahan Pemasangan Rem belakang.
Sistem Rem
39
( b ) Setel panjangnya penyetel sependek mungkin. ( c ) Pasang tromol rem dan pasang sementara mur hub pada baut hub.
Sistem Rem
40
( d ) Tarik tuas rem parker ke atas sejauh mungkin sampai terdengar bunyi Klik tidak terlalu panjang
Gambar 49. menarik tuas Rem Parkir ( 9 ) Memeriksa celah antara sepatu Rem dan tromol ( a ) Lepas tromol ( b ) Ukur diameter bagian dalam tromol
Gambar 50. Meriksa celah antar sepatu Rem dan Tromol Sistem Rem 41
( c ) Ukur diameter sepatu Rem ( d ) Periksa perbedaan celah sepatu rem apakah sudah tepat dan benar. Celah sepatu 0 , 6 mm ( 0 , 024 In ) Bila celah tidak tepat , periksa system rem parkir
Gambar 51. Memeriksa perbedaan celah sepatu Rem 10. Memasang tromol Rem 11. Memeriksa kerja Rem Tekan sedikit pedal rem dan periksa sebagian berikut sebagai berikut : a. Periksa dan putar tromol dengan arah bolak balik dan harus Berputar bebas tanpa adanya tahanan yang berlebihan. PENTING Walaupu tromol dapat menyebabkan sepatu rem sedikit terseret , hal ini tidak akan menyebabkan keausan yang berarti pada kanvas kecuali bila terseretnya berlebihan
Sistem Rem
42
b. Pastikan bahwa jarak cadangan padal rem lebih besar dari Spesifikasi yang di tentukan .
Gambar 52. Memasang Tromol Rem 12. Memeriksa kebocoran minyak Rem 13. Memasang roda belakang Pasang semua roda dan keraskan baut rida dengan sempurna sesudah kendaraan di turunkan. Momen : 1 , 050 Kg / cm
L
1. 2.
LATIHAN
Sistem Rem
44
KL
1.
KUNCI LATIHAN
Rem di perlukan pada mobil adalah : Rem yang dapat bekerja Dengan baik , dapat di percaya , mempunyai daya pengereman yang cukup. Selain itu rem, harus mudah di stel dan di periksa.
2.
a ) Fungsi Rem adalah : untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir kendaraan di tempat yang menurun b) Fungsi Master Silinder adalah: meneruskan tekanan dari pedal menjadi
tekanan hidrolik minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem (pada model rem tromol) atau menekan pada rem ( pada model rem piringan ). 3. Cara kerja Master Silinder adalah : Bila pedal rem ditekan, batang piston akan mengatasi tekanan pegas pembalik (return piston) dan piston digerakkan ke depan. Pada waktu piston cup berada di ujung torak, compresating port akan tertutup. Bila piston maju lebih jauh lagi, tekanan minyak rem di dalam silinder akan bertambah dan mengatasi tegangan pegas outlet untuk membuka katup Bila pedal rem dibebaskan, maka piston akan mundur ke belakang pada posisinya semula (sedikit di dekat inlet port) karena Sistem Rem 45
adanya desakan pegas pembalik. Dalam waktu yang bersamaan katup outlet tertutup. Ketika piston kembali, piston cup mengerut dan mungkinkan minyak rem yang ada "di sekeliling piston cup dapat mengalir dengan cepat di sekeliling bagian luar cup masuk ke sillnder, hingga silinder selalu terisi penuh oleh minyak rem. Sementara itu tegangan pegas-pegas sepatu rem atau pad rem pada roda bekerja membalikan tekanan pada minyak rem yang berada pada pipa-pipa untuk masuk kembali ke master silinder
4.
cara kerja Rem Cakram adalah : Rem cakram (disk brake) pada dasarnya terdiri atas cakram yang dapat berputar bersama-sama roda dan pada (bahan gesek) yang dapat menjepit cakram. Pengereman terjadi karena adanya gaya gesek dari pad-pad pada kedua sisi dari cakram dengan adanya tekanan dari piston-piston hidrolik. Prinsip kerja rem model cakram ini ditujukkan secara skema
Sistem Rem
46
Karekteristik dari cakram hanya mempunyai sedikit aksi energi sendiri ( self energizing action ), daya pengereman itu sedikit di pengaruhi oleh fluktuasi koefiesiensi gesek yang menghasilkan kestabilan tinggi. Selain itu , karena permukaan bidang gesek selalu terkena udara , radiasi panasnya terjamin baik , ini dapat mengurangi dan menjamin dari terkena air.
Sistem Rem
47
DP
1. 2. 3. 4. 5.
DAFTAR PUSTAKA
Materi Pelajaran Engine Group Step 1, Jakarta : PT. Toyota Astra Motor ( 1995 ) Materi Pelajaran Engine Group Step 2. Jakarta: PT Toyota Astra motor ( 1995 ). New Step 1 training Manual Jakarta: PT. Jakarta Astra Motor Materi service training praktek untuk stm otonotif , Jakarta: PT Toyota Astra motor Http://www. Otomotif Service rem .com
PENDAHULUAN
Menemukan informasi tentang ruang lingkup isi prasyarat mempelajari modul serta hasil belajar yang akan di capai setelah mempelajari modul ini.
B P p PR L
BELAJAR Pada bagian ini anda mengerjakan soal soal atau melaksanakan tugas untuk mengukur kemampuan anda terhadap topic pelajaran yang telah anda pelajari . PERSIAPAN PRAKTEK Anda harus melaksanakan tugas pada bagian ini sebelum melaksanakan praktek.
LATIHAN Pada bagian ini anda mengerjakan soal-soal atau melaksakan tugas untuk mengukur kemampuan anda terhadap topic pelajaran yang telah anda pelajari
KUNCI LATIHAN
KL
Sistem Rem
49
P
A. DESKRIPSI
PENDAHULUAN
Modul Sistem Rem ini membahas tentang beberapa hal yang perlu di ketahui agar dapat memeriksa dan memelihara system Rem dengan prosedur yang benar . Cakupan materi yang akan di pelajari dalam modul ini meliputi: a. Menerangkan fungsi rem. b. Prosedur pemeriksaan dan pemeliharaan system mekanis dan hidrolisk c. Menerangkan konstruksi dan cara kerja jenis rem hidrolik dan rem tromol. B. TUJUAN AKHIR Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kgiatan belajar dalam modul peserta diklat di harapkan : 1. Memahami Sistem rem mekanis dan hidrolik pada mobil 2. Memahami Prosedur pemeriksaan dan pemeliharaan system rem mekanis dan hidrolik pada mobil.
Sistem Rem
50