You are on page 1of 18

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah dan klasifikasi Tanaman Tembakau ( Nicotiana tabacum L) Tembakau pertama kali digunakan oleh penduduk mexico untuk rokok dan keperluanya lainya. Kira kira pertengahan abadd ke-16, seorang ahli botani dari perancis bernama jean Nicot Villemain mulai mempelajari secara serius botani tanaman tembakau. Sebagai jasanya terhadap penelitian tembakau, nama Nicot diabadikan sebagai nama latin dari tembakau, yaitu Nicotina(erwin dan Teuku Sabriana, 1999 dalam Dewi,2003). Tembakau termasuk golongan tanaman semusim, dalam dunia pertanian tergolong dalam anaman perkebunan. Tanaman Tembakau ( Nicotiana tabaccum L) ditinjau dari taksonomi menurut Matnawi (1997) tembakau termasuk dalam: Divisio : Spermatophyta Sub divisio : Angiospermae Class : Dicotyledoneae Ordo : Personatae Famili : Solanaceae Genus : Nicotiana Spesies : Nicotiana tabaccum. L

2.2 Ciri morfologi a. Akar Tanaman tembakau memiliki akar tunggang, jika tanaman tumbuh bebas pada tanah yang subur terkadang dapat tumbuh sepanjang 7,5 cm. Selain akar tunggang terdapat bulu-bulu akar dan akar serabut. Akar tanaman tembakau kurang tahan terhadap air yang berlebihan karena dapat mengganggu pertumbuhan akar bahkan tanaman dapat mati (Matnawi, 1997). Akar serabutnya menyebar ke samping. Selain itu, tanaman tembakau juga memiliki bulubulu akar. Perakaran akan berkembang baik jika tanahnya gembur, mudah menyerap air,dan subur.(chairani) b. Batang Batang tanaman tembakau berbentuk agak bulat, batangnya agak lunak tetapi kuat. semakin ke ujung semakin kecil. Ruas-ruas batang mengalami penebalan yang ditumbuhi daun. Batang tanaman tidak bercabang atau sedikit bercabang. Pada setiap ruas batang selain tumbuhi daun juga ditumbuhi tunas yang disebut tunas ketiak daun. Diameter batang sekitar 5 cm (chairani). c. Daun Daun tembakau berbentuk lonjong atau bulat, tergantung pada varietasnya. Daun yang berbentuk bulat lonjong ujungnya berbulat runcing, sedangkan berbentuk bulat ujungnya berbentuk tumpul. Daun memiliki tulang-tulang menyirip, bagian tepi daun agak bergelombang dan

licin. Ketebalan daun ynag berbeda-beda, tergantung varietas budidaya. Daun tumbuh berselang-seling mengelilingi batang tanaman. Daun memiliki mulut daun yang terletak merata. Jumlah daun dalam satu tanaman 28-32 helai (Cahyono, 1998). d. Bunga Bunga tanaman tembakau merupakan bunga majemuk yang

tersusundalam beberapa tandan dan masing-masing tandan berisi sampai 15 bunga. Bungaberbentuk terompet yang panjang. Warna bunga merah jambu sampai merah tuapada bagian atasnya sedangkan yang lain berwarna putih. Bunga tembakau akanmekar secara berurutan dari yang paling tua ke paling muda. Tanaman tembakaudapat mengadakan penyerbukan sendiri walaupun tidak menutup kemungkinanterjadi peryerbukan silang. Bunga ini berfungsi sebagai alat penyerbukan sehinggadapat dihasilkan biji-biji untuk perkembangbiakan (Cahyono, 1998). Menurut Hanum (2008) Bunga tembakau berbentuk malai, masingmasing seperti terompet dan mempunyai bagian sebagai berikut: a. Kelopak bunga, berlekuk dan mempunyai limabuah pancung b. Mahkota bunga berbentuk terompet, berlekuk merah dan berwarna merah jambu atau merah tua dibagian atasnya. Sebuah bunga biasanya mempunyai lima benang sari yangmelekat pada mahkota bunga, dan yang satu lebih pendek dari yang lain. c. Bakal buah terletak diatas dasar bunga dan mempunyai dua ruang yang membesar d. Kepala putik terletak pada tabung bunga yang berdekatan

dengan benang sari. Tinggibenang sari dan putik hampir sama. Keadaan ini menyebabkan tanaman tembakau tidak lebih banyak melakukan kemungkinan

penyerbukan

sendiri,

tetapi

tertutup

untukpenyerbukan silang. e. Buah Bakal buah terletak di atas dasar bunga dan mempunyai 2 ruang yang membesar. Setiap ruang mengandung bakal biji anatrop yang banyak sekali. Bakalbuah ini dihubungkan oleh sebatang tangkai putik dengan sebuah kepala putikdiatasnya (Cahyono, 1998). Penyerbukan yang terjadi pada bakal buah akan membentuk buah.Sekitar tiga minggusetelah penyerbukan, buah tembakau sudah masak. Setiap pertumbuhan yangnorrmal, dalam satu tanaman terdapat lebih kurang 300 buah. Buah tembakau berbentuk bulat lonjong dan berukuran kecil, di dalamnya berisi biji yang bobotnya sangat ringan. Dalam setiap gram biji berisi + 12.000 biji. Jumlah biji yang dihasilkanpada setiap tanaman rata-rata 25 gram (Hanum, 2008). Pohon berbentuk semak, semusim, tinggi 2m. Batang berkayu bulat, berbulu, diameter 2 cm dan warna hijau, tumpul, panjang 20-50 cm, lebar 5-30 cm, tangkai daun panjang 1-2 cm, hijau keputih-putihan. Bunga majemuk dan tumbuh di ujung batang. Kelopak bunga berbulu, pangkal belekatan, ujung terbagi lima, tangkai bunga berbulu dan berwarna hijau. Benang sari lima, kepala sari abu-abu, putik panjang 3-3,5 cm, kepala putik satu, putih, mahkota bentuk terompet, merah muda, buah kotak,

berbentuk bulat telur, masih muda hijau setelah tua coklat, biji kecil, coklat. Akar tunggang, putih (Putra, 2010). 2.3 Syarat tumbuh a. Iklim Tanaman tembakau pada umumnya tidak menghendaki iklim yang kering ataupun iklim yang sangat basah. Angin kencang yang sering melandalokasi tanaman tembakau dapat merusak tanaman (tanaman roboh) dan juga berpengaruhterhadap mengering dan mengerasnya tanah yang dapat menyebabkan berkurangnya kandungan oksigen di dalam tanah. Untuk tanaman tembakau dataran rendah, curah hujan rata-rata 2.000 mm/ tahun, sedangkan untuk tembakau dataran tinggi, curah hujan ratarata 1.500-3.500 mm/ tahun. Penyinaran cahaya matahari yang kurang dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang baik sehingga produktivitasnya rendah. Olehkarena itu lokasi untuk tanaman tembakau sebaiknya dipilih di tempat terbuka dan waktu tanam disesuaikan dengan jenisnya.Suhu udara yang cocok untuk pertumbuhan tanaman tembakau berkisar antara 21-32, 30 C. Tanaman tembakau dapat tumbuh pada dataran rendah ataupun di dataran tinggi bergantung pada varietasnya. Ketinggian tempat yang paling cocok untuk pertumbuhan tanaman tembakau adalah 0 - 900 m dpl (Hanum, 2008). Curah hujan yang dibutuhkan antara tembakau yang satu dengan yang lainnya tidak sama. Masalah air berperan penting dalam pertumbuhan tanaman. Misalnya tembakau Deli menghendaki curah hujan berkisar

antara 1500 2000 mm/tahun. Artinya untuk setiap tahunnya areal daerah tembakau harus dapat mendapatkan siram air hujan sebanyak 1500 2000 mm. Suhu optimal yang dikehendaki adalah 27 C atau berkisar antara 22 C - 33 C. Tanaman tembakau bawah naungan yang ditanam pada suhu batas minimum atau diatas suhu maksimal akan terganggu pertumbuhanya (Matnawi, 2002). Daerah dengan iklim panas dan sedang dapat menghasilkan jenis jenis tembakau yang istimewa dengan keadaan ssetempat dan

sekelilingnya. Meskipun tembakau merupakan tanaman tropis , daerah penanamanya sangat luas mulai daerah panas seperti indonesia seperti daerah yangg beriklim dingin seperti norwegia. Telah diterangkan bahwa di pantai pantai dan gunung gunung di indonesia selalu terdapat tanaman tembakau baik dalam jumlah kecil,maupun dalam jumlah yang luas (Abdullah dan Soedarmanto, 1986). Kelembapan udara baik untuk di ketahui guna memperhitungkan saat merajalelanya perkembangan cendawan seperti penyakit patik.

Kelembaban udara berpengaruh pula pada lamanya pertumbuhan tanaman. Kelembaban udara yang baik untuk tembakau Deli berkisar antara 62 85% (Matnawi, 1997). Curah hujan tiap bulan merupakan hal yang lebih penting untuk pertumbuhan tembakau. Selain itu sangat penting tanggal mulai turunya hujan menjelang mulainya musim hujan dan datangnya bulan bulan kering dimusim kemarau. Sedangkan selama pertumbuhan tanaman

10

tembakau pada umumnya diperlukan curah hujan yang cukup untuk pertumbuhannya. Kurang hujan akan mengakibatkan pertumbuhan yang kurang baik, sedangkan hujan yang berlebihan selama pertumbuhan akan menghasilkan tanaman yang kerdil, pendek dan mdah diserang penyakit (Djojosoediro, 1985).

b. Tanah Tembakau Deli sangat cocok untuk jenis tanah aluvial dan andosol. Tanah regosol sangat cocok untuk tembakau vorstenlanden dan besuki. Tembakau Virginia flu-cured cocok untuk tanah podsolik.Sedangkan tembakau rakyat atau asli dapat tumbuh mulai dari tanah ringan (berpasir) sampai dengan tanah berat (liat). Derajat keasaman tanah yang baik untuk tanaman tembakau adalah 5-5,6; tembakau Virginia 5,5-6,0. Apabila didapat nilai yang kurang dari 5 maka perlu diberikan pengapuran untuk menaikkan pH sedangkan bila didapat nilai pH lebih tinggi dari 6 maka perlu diberikan belerang untuk menurunkan pH (Hanum, 2008). Tanaman tembakau mempunyai pH yang cukup beragam. Tembakau Deli, misalnya, memerlukan pH sekitar 5 5,6;tembakau besuki dan vorstenland sekitar 5,5 6,5; dan tembakau virginia 5,5 6. Kisaran pH sangat beragam ini menyebabkan perlu adanya ketelitian dalam mengatur pH tanah (Swadaya, 1983).

11

Berbagai jenis tembakau menghendaki bermacam macam tanah serta berlain lainan pula cara bercocok tanamnya,tetapi syarat syarat yang sama harus dipenuhi ialah : bahwa tanah harus cukup longgar, agar akar akarnya cukup mendapatkan air dan udara. Air dan udara didalam tanah sangat berpengruh terhadap tumbuhnya tanaman tembakau, oleh karena itu menghendaki tanah yang gembur (Abdullah dan Soedarmanto, 1986). Tipe tanah yang berstruktur remah, sedikit berpori, pasir halus (tanah ringan) dengan aerasi yang baik lebih cocok untuk pertumbuhan tanaman tembakau vorstenlanden bawah naungan. Dengan tipe tanah semacam ini ada harapan besar untuk mendapatkan hasil daun yang tipis, elastis, dan warna krosok lebih cerah, aslakan dalam pembudidayaan baik,tepat musim, kondisi air curing dan fermentasi yang optimal (Matnawi, 2002). Menurut Garner ( 1951 ) tanah yang baik untuk budidaya tembakau ada lah adalah tanah yang memiliki karaakteristik yaitu: struktur baik, remah dan gembur, tanah berpasir, tidak berfraksi debu terlalu tinggi dan memiliki olah yang dalam. Memiliki pH agak masam kisaran 5,5 6,5 dan memiliki daya pegang air yang dan lahan tidak sering terkena banjir. Tanah yang memiliki kandungan liat yang tinggi akan menghasilkan daun yang tebal, berminyak, mutu rendah karena N terlalu tinggi namun hasil produksi tidak terlalu jauh dengan tembakau yang ditanam pada daerah dengan tanah ringan (Garner, 1951). Menurut sistem taksonomi tanah ( Soil Survey Staff, 1975), keadaan fisik tanah vertisol adalah solumnya agak dalam (kurang dari satu meter) mempunyai tekstur liat

12

yang meningkat dengan bertambahnyaa kedalaman. Vertisol memiliki kandungan liat yang tinggi dan didominassi oleh mineral liat tipe 2:1 yang mudah mengembang saat tergenang dan mengkerut saat kering, konsistensi sangat keras bila kering, sangat plastis atau sangat lekat bila basah. Reaksi tanah berkisar agak massam hingga sangat alkalin, kandungan bahan organik rendah, kandungan basa bas tinggi, kompleks pertukaran tanah umumnya didominasi oleh Ca dan Mg, dengan KTK liat lebih besar dari 24 me/ 100 gram. 2.4 kandungan tembakau Nikotin dengan rumus molekul C10H14N2, merupakan komponen aktif farmakologis yang utama dari tembakau, Nikotiana tabacum.

Ditemukan juga dalam jumlah banyak pada spesies lain dalam famili solanaceae seperti tomat, kentang, aubergin dan lada hijau (Sarker, 2007). Berdasarkan letak atom N termasuk true alkaloid. Sifat Fisika Kimia nikotin adalah cairan berminyak yang higroskopik, bercampur dengan air baik dalam bentuk basa bebas atau dalam bentuk garamnya. Mempunyai dua sistem cincin nitrogen: satu adalah piridin dan yang lain adalah pirolidin, sehingga dapat dikelompokkan dalam alkaloid piridin maupun pirolidin (Sarker, 2007). 2.5 Teknik Budidaya Tembakau a. Pembibitan Benih yang digunakan sebagai bibit harus memilki serifikat atau telah diketahui kualitasnya. Jumlah benih yang digunakan adalah 8 10

13

gram/ha, tergantung pada jarak tanamnya. Menurut Cahyono (2008) ada tiga teknik dalam penyemaian benih yaitu : 1. Teknik penyemaian benih tembakau dengan cara permanen Dapat berupa nampak plastik berlubang lubang untuk menanam benih, sistem ini diseebut sistem tray. Nampan plastik yang digunakan berukuran 40 x 60 cm yang berisi 308 lubang tanam yang berukuran 2,2 cm x 2,2 cm dengan kedalaman 4 cm,atau dibuat langsung di lahan berupa bangunan kotak dengan 120 cm, tinggi 25 cm dan panjang disesuikan dengan kondisi lahan.

2. Teknik penyemaian benih tembakau dengan cara semipermanen Tempat persemaian ini hanya dapat digunakan beberapa kali saja, terbuat dari anyaman bambu/ papan kayu. Ukuran panjang 1 m, lebar 1m dan tinggi 25 cm ataupun dengan menggunakan varisi lebar 2 m. 3. Teknik penyemaian benih tembakau dengan cara tidak permanen Persemaian dilakukan langsung dilapangan dengan dibuat

bedengan atau parit. Bedeng dibuat dengan berukuran 100-120 cm dan tinggi 20 30 cm, panjang disesuaikan dengan panjang lahan. Tempat persemaian berupa polibag. Bedeng diberikan naungan daun daunan dengan tinggi 1 m disebelah timur dan 60 cm disebelah barat.

b. Pengolahan media tanam

14

Pengolahan tanah dilaksanakan dengan menggunakan alat pertanian berupa hand traktor minimal 2 kali pembajakan untuk mempersiapkan mediaterbaik bagi proses penanaman tembakau dengan menjaga kesuburan tanah (Hanum, 2008). Persiapan dan pengolahan tanah adalah 25 55 hari sebelum semai. Sebelum tanah diolah tanah dibiarkan kering selama sebulan. Pengolahan tanah yang pertama adalah dibajak dengan traktor dan dibiarkan selama satu minggu sebagai tindakan disinfektan alami karena terkena cahaya matahari. Tindakan disinfektan alami ini terjaddi karena cahaya matahari dapat membantu terjadinyaproses pemasaman dari zat zat beracun (asam sulfida) yang berasal dari tanah (Cahyono, 1998). Langkah selanjutnya adalah pembentukan bedengan, bedeng tidak perlu lebar cukup 40 cm dan tinggi 40 cm. Jarak antar bedeng 90 100 cm dan membujur antara timur dan barat agar mendapatkan sinar matahari yang cukup kemudian dilanjutkan dengan pemupukan. Pupuk kandang diberikan dengan dosis 25 30 ton/ha. Setelah satu minggu dibuat parit paarit irigasi dan bedeng bedeng penanaman bibit (warintek, 2007). c. Penanaman dan pemupukan Empat puluh lima hari s/d lima puluh hari (45 s/d 50) setelah benih ditabur, kita sudah mendapatkan bibit yang siap untuk dipindah tanamkan. Bibit ditanam pada tanah guludan di lahan yang telah dipilih dengan luasan yang sesuai. Teknik penyebaran benih dapat dilakukan dengan mencampur benih dengan pasir halus atau abu kering, kemudian sebarkan pada bedenga.Setelah bibit berumur 40-45 hari bibit dapat dipindah

15

tanamkan. Sebelum penanaman bibit perlu dipangkas agar tidak terjadi stagnasi. Teknik pencabutan bibit terlebih dahulu disiram sampai basah agar mudah dalam proses pencabutan, cara pencabutan bibit adalah dengan cara memegang dua helai daun terbesar kemudian ditarik ke atas. Sebaiknya pindah tanam inidilakukan pada pagi hari. Teknik penanaman yaitu tahap pertama dilakukan adalah menentukan pola tanam untuk setiap jenis tembakau apakah ditanam pada musim hujan ataupun pada musim kemarau.pembuatan lubang tanaman apabila diinginkan daun yang tiis dan halus maka jarak ytanamharus rapat, sekitar 90 x 70 cm. Cara pemindahan bibit dari kotak persemaian yaitu : 1. Pemindahan bibit tembakau dengan cara cabut Cara cabut yaitu bibit dicabut dari poolibag dengan cara dibasahi agar mempermudah pencabutan. Akar bibit yang dicabut dengan cara ini tidak mempunyai massa tanah. 2. Pemindahan bibit tembakau dengan cara putaran Pemindahan benih tembakau dilakukan dengan mempergunakan sendok agar tanahnya terambil. Lubang tanam disesuaikan dengan jarak tanam dibuat dengan kedalaman 10 -15 cm basahi terlebih dahulu tanahnya agar bibit dapat berdiri tegak. Benamkan bibit sedalam akar leher, waktu tanam lebih baik dilakukan pada pagi hari atau sore hari (Warintek,2007).

16

d. Pemeliharaan Tanaman Hal yang perlu dilakukan dalam pemeliiharaan tanaman tembakau yaitu penyulaman, pemupkan serta penyiraman dan perairan. Penyulaman dilakukan setelah seminggu ditanam. Bibit yang kurang baik dapat diganti dengan cara dicabut dan diganti dengan bibit yang barruyang berumur sama. Penyiangan dapat dilakukan seetiap 3 minggu.penyiangan dilakukan dengan tangan atau mencabut gulmanya ataupun dapat juga menggunakan herbisida. Pemupukan dilakukan dua kali. Dosis pupuk yang dianjurkan tergantung dari tempat dan varietas. Untuk tembakau deli dosis pupuk yang digunakan adalah 343 kg ZA, 358 kg SP 36 dan 577 kg ZK. Cara pemberian pupuk sebagai berikut : Pupuk kandang dicampur dengan permukaan tanah bedengan sebelum ditanam.Pupuk fosfat diberikan saat tanam dengan ditaburkan

dipermukaan tanah, diberi air dan dicampur tipis dengan tanah.Pupuk nitrogen dan kalium diberikan bertahap pada hari ke-7 dan hari ke-28 setelah tanam dengan cara diletakan dalamm larikan berjarak 10 cm dari batang (Cahyono, 1998). Pemupukan I dengan memperhatikan jenis dan dosis serta cara pemupukan. Adapun pupuk yang digunakan NPK (Fertila) dengan dosis 10 gr/batang. Pemupukan ke II dengan umur tanaman 21 hari dilakukan dengan pupuk NPK (KNO3) dengan dosis 5 gr/batang (Hanum, 2008). Pembumbunan adalah proses yang dilakukan agar tanah tetap gembur,

17

sebagai persiapan media tumbuh yang baik bagi tanaman tembakau dan sekaligus untuk membersihkan tumbuhan pengganggu (Gulma). Adapun sistim irigasi (Pengairan) yang tepat sangat penting dalam menjamin kualitas klas tingkat produktifitas tembakau virginia (Hanum, 2008). Pengairan diberikan 7 hari setelah tanam dengan jumlah sedikitnya 34 liter per tanaman. Pada umur 23-30 hari setelah tanam, frekuensi pemberian air diberikan 4 liter per tanaman. Pada umur 45 hari setelah tanam pertumbuhan akan sangat cepat olehkarena itu diperlukan 5 liter per tanaman setiap 3 hari. Setelah itu pada umur 65 hari tanaman tidak memerlukan penyiraman lagi, kecuali apabila keadaan cuaca sangat kering (warintek, 2007). e. Hama dan Penyakit Pengendalian Hama Terpadu dilaksanakan sesuai kondisi tanaman yang ada dengan memprioritaskan penggunaan Bio Pestisida dengan pengawasan secara berkala, terhadap residu pestisida baik pada tanaman tembakauvirginia. Adapaun penggunaan pestisida dan bahan kimia bisa digunakantergantung serangan hama yang ada (Hanum, 2008). Jenis hama yang biasa menyerang tembakau antara lain : 1. Ulat daun ( Spodoptera litura dan Prodenia litura) Hal ini disebabkan ulat daun memakan daun tembakau sampai habis,gejalanya adalah timbul lubang lubang tidak beraturan ddan berwarna putih pada luka bekas gigitan. Pengendalian dilakukan dengan cara memangkas daun yang menjadi sarang telur dan ulat,

18

penggenangan sesaat pada saat pagi atau sore, karena pada saat itu ulat berada ditanah atau dengan penyemprotan herbisida. 2. Nematoda ( Meloydogyne sp ) Gejalanya adalah bagian akar tanaman nampak bisul bisul bulat dengan ukuran bervaariasi, tanaman menjadi kerdil, layu , daun beguguran dan akhirnya tanaman tersebut mati. Pengendalian yaitu dengan menjaga sanitasi kebun, memberantas gulma dan

menyemprotkan herbisida. 3. Hama lainya adalah gangsir (Gryllus mitrarus), jangkrik (Brachytrypes portentosus), orong orong (Gryllotalpa africana), semut geni

(Solenopsis geminata), belalang banci (Engytarus tenuis) dan kepik (Besimea tabaci). Penyakit pada tembakau penyakit yang sering timbul adalah 1. Hangus batang penyebab jamur Rhizoctonia solani, batang tanaman akan terinfeksi akan mengering da berwarna coklat sampai hitam seperti terbakar dan akibatnya tannaman akan mati. 2. Bercak coklat,penyakit ini timbul disebabkan oleh jamur Alternaria longipes dengan gejala timbul bercak-bercak coklat selain tanaman dewasa, penyakit ini akan menyerang tanamaan dipersemaian. Jamur juga menyerang batang dan biji. 3. Busuk daun, disebabkan oleh bakteri Sclerotium rolfsii. Gejala yang ditimbulkan adalah daun akan membusuk dan akarnya bila diteliti diselubungi oleh masssa cendawan.

19

4. Layu bakteri, menyerang bibit dan tanaman dewasa. Infeksi terjadi melalui lukaluka di akar akibat serangan nematoda atau

penggemburan yang tidak hati-hati. Penyebabnya adalah Bacterium solanacearum, Pseudomonas solanacearum, Xanthomonas

solanaceaarum, Bacillus solanasearum. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara pengrotasian tanaman bukan keluarga solanaceae. Menghindari luka akar dan penyemprotan bakterisida. 5. Penyakit virus, penyebabnya virus mozaik ( Tobacco Virus Mozaic (TVM)). Gejala pertumbuhan tanaman menjadi lambat. Pengendalianya dapat dilakukan dengan ssanitasi kebun, tanaman yang terinfeksi dicabut dan dibakar. f. Panen Pemetikan daun tembakau yang baik adalah jika daun-daunya telah cukup umur dan telah berwarna hijau kekuningan. Untuk golongan tembakau cerutu maka pemungutan daun yang baik adalah padda tingkat tepat masak atau hampir masak. Hal tersebut ditandai dengan warna keabu-abuan. Dibeberapa negara, pematangan daun dapat diperceepat dengan menyemprotkan etilen dalam bentuk 2-chloroethyl phosphoric acid. Pemanenan dapat dilakukan dengan menebang batang tanaman beserta daun-daunya tepat pada pangkal batangnya atau hanya memtik daunya saja tanpa menebang batangnya. Daun dipetik mulai ddari daun terbawah keatas (Warintek, 2007) .

20

Kebersamaan waktu pemasakan daun dapat terjadi karena prlakuan budidaya misalnya karena pemangkasan pucuk yang dilakukan saat bunga mekar. Waktu yangg baik untuk pemetikan adalah pada pagi atau sore hari padda saat hari cerah. Pemetikan dapat dilakukan berselang 3-5 hari, dengan jumlah daun satu kali petik antara 2-4 helai tiap tanaman. Untuk setiap tanaman dapatdilakukan pemetikan sebanyak 5 kali. Setiap tanaman akan menghasilkan daun basah seberat 0,65 kg (Warintek, 2007).

2.5 Jenis Tembakau Menurut laporan dari Direktorat Jendral Perkebunan Republik Indonesia, tembakau dibagi menjadi : a. Tembakau Cerutu yang terdiri dari : 1. Tembakau Deli, digunakan sebagai pembungkus dalam industri rokok cerutu. 2. Tembakau Vorstenlanden, digunakan sebagai pembalut / pengisi rokok cerutu. 3. Tembakau Besuki, digunakan sebagai pembalut / pengisi rokok cerutu dan daunnya dapat digunakan sebgai pembungkus rokok. b. Tembakau Pipa. Tembakau ini khusus digunakan untuk rokok pipa dan bukan pembuatan rokok cerutu dan rokok kretek.

21

c. Tembakau Sigaret. Tembakau ini digunakan umtuk bahan baku pembuatan rokok sigaret, baik rokok putih maupun rokok kretek. d. Tembakau Asli / Rejangan. Tembakau ini disebut juga tembakau rakyat, dimana tembakau ini diolah dengan direjang lalu dikeringkan dengan penjemuran matahari. Tembakau rakyat digunakan sebagai bahan baku pembuatan rokok kretek atau lainnya. e. Tembakau Asepan yakni tembakau yang daunnya diolah dengan cara pengasapan, tembakau ini digunakan untuk rokok lintingan (tembakau dilinting dengan kertas rokok halus).

You might also like