You are on page 1of 3

NEGARA YANG MENGANUT SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL Amerika Serikat adalah suatu negara raksasa (super power) yang

mendapatkan kemerdekaannya melalui revolusi tahun 1776, dan setelah melalui proses yang cukup panjang maka tahun 1787, Sidang Majelis Konstituante sampai pada satu titik yaitu menerima dasar demokrasi Amerika, yang tetap tegak sampai sekarang yakni Konstitusi (UUD) Amerika Serikat. Sistem pemerintahan Amerika Serikat berdasarkan yang konstitusi ini bermaksud menegakkan demokrasi dan kebebasan warga negara. Ciri-ciri penting pemerintahan Amerika Serikat antara lain: : Amerika Serikat adalah suatu negara Republik Federasi yangdemokratis; 2. sebagai negara Federasi maka terdapat pembagian kekuasaan konstitusional antara Pemerintah Federal (Serikat) dan Pemerintah Negara-negara Bagian atau State; 3. pemerintahan oleh rakyat (Government by the people) mengakui bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat yang terlihat dalam proses pemilihan umum; 4. terdapat pemisahan kekuasaan yang tegas antara Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif baik mengenai organ pelaksana maupun fungsi kekuasaan-kekuasaan badan-badan tersebut yang saling membatasi satu sama lain dengan asas checks and balances;

2) Pakistan Pakistan menerapkan sistem pemerintahan presidensial dengan didasarkan atas UUD 1962 yang berlaku sampai tahun 1969. Berdasarkan UUD tersebut, badan eksekutif terdiri atas presiden yang beragana Islam beserta para menteri. Perdana menteri merupakan pembantu dan tidak boleh merangkap menjadi anggota badan legislatif. Presiden mempunyai wewenang untuk memveto rancangan undang-undang yang telah diterima badan legislatif. Veto ini oleh badan legislatif dapat dibatalkan kalau rancangan undang-undang itu diterima lagi oleh badan legislatif dengan mayoritas 2/3 suara. Sebaliknya, presiden dapat mengajukan rancangan undang-undang yang dikeluarkan itu pada suatu referendum. Selain itu, presiden mempunyai wewenang untuk membubarkan badan legislatif. Namun, dalam hal ini dia juga harus mengundurkan diri dalam waktu empat bulan dan mengadakan pemilihan umum baru. Dalam keadaan darurat, presiden berhak mengeluarkan ordonansi yang harus diajukan pada badan legislatif dalam masa paling lama enam bulan. Presiden dapat dipecat (impeach) oleh badan legislatif kalau melanggar undang-undang dasar dalam hal berkelakuan buruk, dengan 3/4 jumlah suara badan legislatif. Akan tetapi, jika anggota-anggota yang memulai mosi pemecatan itu tidak berhasil memperoleh suara 50% dari suara, maka mereka dikeluarkan dari badan itu.

NEGARA MENGANUT SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER

inggris Inggris adalah negara pertama yang menjalankan model pemerintahan parlementer. Amerika Serikat juga sebagai pelopor dalam sistem pemerintahan presidensial. Kedua negara tersebut sampai sekarang tetap konsisten dalam menjalankan prinsip-prinsip dari sistem pemerintahannya. Dari dua negara tersebut, kemudian sistem pemerintahan diadopsi oleh negaranegara lain dibelahan dunia.

1. Badan legislatif atau parlemen adalah satu-satunya badan yang anggotanya dipilih

langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Parlemen memiliki kekuasaan besar sebagai badan perwakilan dan lembaga legislatif. 2. Anggota parlemen terdiri atas orang-orang dari partai politik yang memenangkan pemiihan umum. Partai politik yang menang dalam pemilihan umum memiliki peluang besar menjadi mayoritas dan memiliki kekuasaan besar di parlemen.
3. Pemerintah atau kabinet terdiri dari atas para menteri dan perdana menteri sebagai

pemimpin kabinet. Perdana menteri dipilih oleh parlemen untuk melaksakan kekuasaan eksekutif. Dalam sistem ini, kekuasaan eksekutif berada pada perdana menteri sebagai kepala pemerintahan.Anggota kabinet umumnya berasal dari parlemen.
4. Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan dapat bertahan sepanjang mendapat

dukungan mayoritas anggota parlemen. Hal ini berarti bahwa sewaktu-waktu parlemen dapat menjatuhkan kabinet jika mayoritas anggota parlemen menyampaikan mosi tidak percaya kepada kabinet. 5. Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Kepala pemerintahan adalah perdana menteri, sedangkan kepala negara adalah presiden dalam negara republik atau raja/sultan dalam negara monarki. Kepala negara tidak memiliki kekuasaan pemerintahan. Ia hanya berperan sebgai symbol kedaulatan dan keutuhan negara.

Sistem pemerintahan Jepang adalah parlemen harus bertanggung jawab terhadap kabinet. Anggota kabinet terdiri dari menteri-menteri tetapi lebih dari setengah persennya harus dipilih dari anggota DPR. Menurut UUD Jepang, hanya anggota DPR saja yang bisa dipilih rakyat secara langsung karena Perdana Menteri akan dipilih oleh anggota DPR dan PM akan memilih menteri-menteri. Oleh sebab itu, kekuatan rakyat terhadap kabinet akan menjadi lemah. Kalau kegiatan DPR sangat aktif, sistem pemerintahannya tidak bermasalah. Tetapi sekarang, karena masyarakat menjadi lebih kompleks dan tuntutan terhadap pemerintah dari rakyat juga menjadi lebih tinggi, peran kabinet jauh lebih besar daripada pertama kali UUD dibuat. Akan tetapi, menteri-menteri kurang tahu bagaimana kebijakan yang baik untuk rakyat. Jadi, kekuatan birokrasi terlalu besar sampai sekarang. Memang, waktu perekonomian Jepang masih sedang berkembang, sistem pemerintahan Jepang sangat berguna bagi perkembangan itu. Bagian birokrasi membuat banyak undang-undang untuk mengelola perekonomian Jepang. Boleh dikatakan bahwa untuk pertumbuhan ekonomi Jepang sampai saat ini tidak akan ada tanpa sistem birokrasi tersebut. Akan tetapi akhir-akhir ini, birokrat dianggap seperti musuh bagi rakyat karena terungkapnya (ternyata ada) beberapa kasus KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme). Banyak kritik muncul terhadap birokrat. Sebenarnya, kabinet dan anggota DPR harus menguasai birokrasi, tetapi masalahnya mereka juga kurang mampu dan asyik mendapatkan keuntungan diri sendiri. Menurut saya, kestabilan politik Jepang berdasarkan kemampuan birokrasi. Memang hal ini bertolak belakang dengan sistem yang dicita-citakan menurut UUD. Yang paling penting adalah rakyat harus menjadi pintar sehingga mereka pandai mengawasi politik. Tetapi, mendidik rakyat adalah tugas yang paling sulit. Sachiko Furuya, pembelajar dari Jepang

You might also like