You are on page 1of 23

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Salah satu isu global yang sangat penting dan mendapat perhatian serius saat ini adalah masalah lingkungan, environtment problems. Masyarakat dan pemerintah baik negara maju maupun berkembang terhadap telah dan terus memberikan perhatian sumber daya alam, masalah lingkungan. Disadari bahwa pengelolaan

natural resources yang berorientasi pada ekonomi tidak saja membawa efek positif, tetapi juga dampak negative bagi umat manusia. Belajar dari pengalaman masa lalu dan fakta yang ada saat ini, maka baik negara maju maupun negara berkembang telah mencoba konsep pembangunan yang disebutnya pembangunan berkelanjutan, sustainable development yaitu suatu pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk mencukupi kebutuhan mereka. Manusia merupakan salah satu komponen dari ekosistem yang seolah-olah terpisah dari interaksi antara benda-benda dengan makhluk lainnya, manusia dapat hidup dan membangun tempat tinggalnya hampir diseluruh pelosok dunia. Hanya satu yang tidak mungkin dilakukan manusia yaitu meninggalkan lingkungan hidupnya. Populasi manusia sangat kuat dan sifatnya tida pernah puas, mendorong manusia untuk mengolah bahan alam menjadi bahan yang lebih bermanfaat, terutama untuk meningkatkan produktifitas lingkungan. Usaha manusia ini mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu pada mata kuliah geografo sosial ini dilakukan praktek guna menumbuhkan kesadaran, sikap dan perilaku dari para mahasiswa geografi secara khusus dan masyarakat secara umum, lingkungan hidup serta mengenai masaah kependudukan dan pengaruh hubungan timbal balik antara penduduk dan

lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

B. Tujuan praktek lapang geografi sosial ini secara khusus : 1. Untuk mengidentifikasi aktifitas penduduk di kelurahan pundata baji desa maccini baji kecamatan labakkang 2. Untuk mengidentifikasi peluang-peluang usaha yang dilakukan oleh penduduk yang ada di sekitar pabrik gula 3. Untuk mengidentifikasi dampak lingkungan fisik, sosial dan hayati akibat keberadaan pabrik gula tersebut 4. Untu mengidentifikasi aktifitas penduduk disekitar obyek wisata tapejawa 5. Untuk mengobservasi perilaku penduduk terhadap keberadaan para wisatawan di tape jawa 6.Untuk mengidentifikasi kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pengelolaan obyek wisata di tapejawa. C. Lokasi Praktek Praktek geografi sosial ini di laksanakan di kabupaten Takalar yang letaknya di Pabrik Gula dan Pariwisata Tapejawa. D. Waktu Praktek Praktek ini dilaksanakan pada tanggal 11 November 2007. E. Peserta Mahasiswa pendidikan geografi angkatan 2006 FMIPA UNM.

BAB II K AJIAN TEORI


.

A. Kependudukan
Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar keempat setelah RRC, India, dan Amerika Serikat, sangat merasakan betapa berat tekanan tekanan akibat adanya masalah kependudukan dan kemerosotan lingkungan hidup. Masalah kependudukan dan lingkungan hidup yang sangat berat dirasakan adalah : (1) pertumbuhan penduduk yang pesat, (2) persebaran yang tidak merata (3) Over urbanization (4) pemanfaatan SDA yang berlebihan, dan (5) merosotnya kualitas lingkungan hidup. Kehadiran PKLH sebagai suatu komponen program pendidikan di Indonesia adalah bukti nyata bahwa dunia pendidikan memperhatikan dan turut berusaha menangani beberapa masalah yang dihadapi oleh bangsa dan negara. Masalah yang sangat besar dan perlu ditangani segera adalah masalah akibat semakin besarnya jumlah penduduk. Mereka memerlukan sandang, pangan, papan, pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, penyediaan lapangan kerja, keamanan, dan lain-lain kebutuhan bagi kesejahteraan hidup umat manusia. PKLH adalah suatu program kependidikan dan membina anak/eserta didik memiliki pengertian, kesadaran, sikap, dan prilaku, yang rasional serta bertanggungjawab tentang pengaruh timbal balik antara penduduk dan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Seperti halnya ilmu-ilmu lainnya demografi dapat didepfinisikan dalam arti sempit dan dalam arti luas. Sebagai demografi formal, adalah berkenaan dengan besar, distribusi, struktur atau komposisi perubahan dan pertumbuhan penduduk. Yang dimaksud dengan besar adalah banyaknya penduduk. Distribusi artinya persebaran dari penduduk dalam usia. Sedangkan perubahan dari populasi dari waktu ke waktu. Pertumbuhan penduduk dimaksudkan sebagai perubahan bentuk dari waktu

ke waktu. Komponen-komponen dari perubahan ini adalah kelahiran, kematian dan migrasi. Masalah kependudukan. a. Jumlah dan komposisi penduduk Jumlah penduduk dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu kelahiran, kematian, dan mobilitas penduduk. Hal yang menjadi permasalahan di Indonesia oleh karena penduduknya terlampau banyak, hingga merepotkan semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Selain ersoalan jumlah yang besar juga karena tidak diimbangi dengan kualitas SDM. Dari jumlah enduduk Indonesia lebih dari 200 juta jiwa, terdapat sekitar 70 % berpendidikan SD ke bawah. Artinya, jumlah penduduk tersebut tidak diimbangi dengan kualitas SDM yang memadai sehingga berakibat sulitnya memperoleh laangan kerja, banyaknya pengangguran, kemiskinan, kesehatan buruk, dan berbagai masalah kependudukan lainnya. Hal ini perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak jika bangsa kita ingin dipandang oleh dunia internasional. Jika hal itu diabaikan maka tidak heran apabila Bung Karno menyatakan bahwa bangsa kita nantinya akan menjadi bangsa kuli jikalau laju pertumbuhan penduduknya pesat, sedangkan peningkatan SDMnya berjalan terseok-seok. Komposisi penduduk Indonesia diwarnai dengan struktur yang tidak seimbang. Penduduk laki-laki dan perempuan di setiap kelomok umur tidak sama, komposisi umur muda lebih banyak dibandingkan dengan struktur umur produktif, sehingga jumlah beban tanggungan besar, demikian ula ersebaran antar kawasan, daerah, dan antar desa kota sangat tidak merata. Akibatnya, terjadi ketimpangan dalm berbagai aspek kehidupan. b. Persebaran penduduk Salah satu masalah kependudukan yang dihadapi di Indonesia adalah penduduk tidak bertempak tinggal menyebar disegala tempat, akan tetapi berkumpul di beberapa tempat. Hal itu terjadi karena beberapa factor, antara lain factor

keamanan dan jaminan keselamatan hidup, ekonomi,politik, factor tradisional, dan lain-lain. Dimanaa kebanyakan penduduk Indonesia berada di pulau jawa. Yang luasnya hanya 7% dari luas daratan Indonesia dan dihuni oleh 60 % penduduk. Ini disebabkan karena lebih mudah mencari nafkah secara berkelompok daripada menyebar secara merata. Di samping itu, persebaran pendudukk yang tidak merata juga dipengaruhi oleh berbagai macam fasilitas, oleh karena itu tempat perdagangan dan industri menjadi pusat-pusat pemukiman penduduk karena perdagangan dan industri menjadi lebih efisien dan berkembang subur bila berada di daerah-daerah emukiman enduduk. Buruh atau tenaga kerja yang dibutuhkan cukup banyak dan murah harganya dan pelemparan hasil produksi dekat ke tujuan. c. Kualitas kehidupan fisik penduduk Kualitas kehidupan fisik di setiap negara berbeda satu dengan yang lainnya. Hal itu terjadi oleh karena perbedaan oleh lingkungan fisik, letak geografis dan juga oleh ras dan genetiknya. Negara-negara yang berada di sekitar khatulistiwa, Kualitas kehidupan penduduknya tergolong rendah dan negara-negara tersebut seluruhnya merupakan negara-negara terbelakang dalam bidanb ekonomi bila dibandingkan dengan negara-negara yang ada di daerah sub tropis. Kemungkinan besar di sebabkan di daerah-daerah khatulistiwa tidak mengenal pergantian musim seperti di daerah sub tropis, sehingga mereka bisa hidup sepanjang tahun tanpa mengalami kesulitan mencari perlindungan terutama di musim dingin. Hal ini mendidik penduduknya kurang berfikiir untuk menghadai tantangan alam. Walaupun daerah-daerah khatulistiwa kaya akan sumber-sumber alam, namun penduduknya tetap miskin. Sangat berbeda dengan penduduk di daerah sub tropis yang walaupun di daerahnya tidak tersedia sumber daya alam yang banyak, namun mereka sanggup menguasai sehingga hasil enguasaan teknologi tersebut membuat kualitas kehidupan mereka menjadi lebih baik. Salah satu indikator kualitas fisik penduduk adalah penghasilan. Makin tinggi penghasilan makin tinggi kualitas fisiknya. Di samping tingkat pendapatan, tingkat

kesehatan juga merupakan indikator untuk menentukan kualitas kehidupan fisik manusia. Kesehatan penduduk di pengaruhi oleh jumlah Dokter, perawat, rumah sakit/puskesmas, dan lain-lain. Tingkat kesehatan penduduk yang baik akan menaikkan harapan hidup penduduk. Tingkat kesehatan yang kurang baik mengakibatkan rata-rata harapan hidup menjadi pendek. Dari tinggi rendahnya harapan hidup dapat dijadikan indikator kualitas kehidupan fisik penduduk. Di saming itu yang merupakan indiukator kualitas hidup yang lainnya yaitu pendapatan, erumahan, air minum, pendidikan, dan lain-lain. d. Produktivitas Yang dimaksud dengan produktivitas adalah kemampuan menghasilkan barang dan jasa dalam satuan waktu tertentu. Barang dan jasa dapat digunakan langsung ataupun tidak langsung untuk memuaskan keperluan manusia. Barang dan jasa dihasilkan dengan menggunakan faktor-faktor roduksi, tenaga kerja, modal, tanah dan keahlian mengorganisasi faktor roduksi. Hasil produksi tersebut harus mempunyai nilai pakai yang lebih tinggi dari nilai produksinya Penduduk di negara yang sedang berkembang mempunyai roduktifitas tenaga kerja yang kecil atau rendah bila dibandingkan dengan roduktifitas kerja orang di negara-negara maju. Oleh sebab itu erusahaan membayar upah jauh lebih besar kepada para pekerja di negara maju daripada pekerja di negara miskin. Biaya produksi harus serendah mungkin dengan kualitas tertentu supaya bisa merebut pasaran. e.Over Urbanization Modernisasi menimbulkan perubahan gaya hidup masyarakat mauun diperkotaan. Pengaruh modernisasi bagi daerah di edesaan adalah perkotaan

berkembangnya tempat-tempat hiburan, usat-pusat industri. Perdagangan, pariwisata, fasilitas untuk pendidikan, pemerintah dan sebagainya. Sedangkan pengaruh modernisasi terhadap masyarakat pedesaan adalah terjadinya hal-hal sebagai berikut :

1. Pola hidup baru yang mirip kota 2. Peningkatan penggunaan Iptek untuk kemajuan desa 3. Peningkatan sarana dan prasarana komunikasi melalui media massa, radio, televisi, dan surat kabar. 4. Peningkatan jumlah orang-orang yang terdidik 5. Peningkatan kesehatan terutama kesadaran masyarakat terhadap nilai gizi dan vitamin. Menurut Herlianto, 1986, pengertian urbanisasi itu antara lain: 1. Merupakan pertumbuhan daerah pertanian/pedesaan mejadi perkotaan 2. Berkembangnya daerah pedesaan yang memiliki ciri-ciri kota 3. Bentuk ehidupan agraris menjadi kehidupan industri perkotaan 4. Proses perpindahan penduduk dari desa ke kota. Beberapa faktor yang mendorong terjadinya urbanisasi sebagai berikut : 1.Sempitnya lapangan pekerjaan di daerah pedesaan, sehingga menimbulkan pengangguran tidak kentara (disquied unemployment) 2.Sebagai golongan muda merasa tertekan dengan gaya adat istiadat yang hanya bersifat monoton dan tradisional 3.Lancarnya Transportasi yang meghubungkan antara desa-kota. 4.Tersedianya sarana/fasilitas pendidikan yang lengkap 5 Semakin bertambahnya anga kematian dan kemiskinan di desa. Beberapa faktor penarik terjadinya urbanisasi sebagai berikut: 1, Daya tarik ekonomi Orang berharap di kota akan lebih mudah mendaatkan pekerjaan mengingat jenis lapangan kerja yang beragam dan mendapatkan upah lebih tinggi daripada upah di desa. 2. Daya tarik sosial Untuk meningkatkan status sosial memiliki pendidikan yang lebih tinggi daripada sebelumnya di desa, yaitu sebagai petani.

3. Daya tarik pendidikan Kota tempat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi daripada di desa, kemudian orang tua mendorong pekerjaan di kota 4. Daya tarik budaya dan hiburan Kota dipandang tempat kehidupan modern, karena tersedianya tempat-tempat bermain, sarana rekreasi, hiburan, olahraga, dan ragamnya organisasi/elembagaan di kota. 5. Kota sebagai tempat pelarian dari kelompok-kelompok tertentu untuk menghindari kontrol sosial yang ketat. Urbanisasi menimbulkan dampak/akibat baik bagi daerah yang didatangi (kota) mauun daerah yang ditinggalkan (desa). Dampak positif dari urbanisasi sebagai berikut : 1. Urbanisasi merupakan pfaktor penting dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. 2. Memberikan laangan kerja pada usia produktif 3. Urbanisasi merupakan suatu upaya untuk menyerap pengetahuan perkembangan kawasan pedesaan. 4. Terjadinya pertumbuhan industri kecil di daerah edesaan berupa barang dan jasa akibat imbas teknologi dari perkotaan. 5. Secara tidak langsung urbanisasi memberikan dana tambahan terhadap pendapatan daerah pedesaan yang ditinggalkan. Dampak negatif dari urbanisasi sebagai berikut: 1. Terjadinya kelebihan penduduk (over population) bagi wilayah perkotaan 2. Terjadinya masalah permukiman terutama munculnya daerah-daerah kumuh yang tidak sehat. 3. Terjadinya pencemaran lingkungan baik air, udara, dan tanah. 4. Perkembangan daerah perdesaan terhambat akibat tidak adanya potensial/terdidik. tenaga kerja bagi anaknya agar sekaligus setelah lulus mencari

5. Meningkatnya jumlah pengangguran di kota. 6. Angka kriminalitas meningkat. 7. Terjadinya degradasi moral/dekadensi moral 8. Terjadinya emandangan kota yang tidak sedap karena meningkatnya anak-anak jalanan, gelandangan dan kemacetan lalu lintasa. Cara mengatasi urbanisasi yaitu : 1. Penyebaran kegiatan industri dan aktivitas eknomi di luar daerah erkotaan atau desentralisasi industri 2. Pemerataan pembangunan di semua bidang terutama di luar ulau Jawa 3. Mempercepat proses pembangunan yang berwawasan nusantara 4. Menekan angka kelahiran di seluruh wilayah Indonesia. f. Pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan Prinsip umum dalam ilmu geografi adalah bagaimana memenuhi kebutuhan ummat manusia yang cenderung tidak terbatas atau langka. Kelangkaan sumber daya ini merupakan salah satu factor utama dalam kajian ekonomi yang berwawasan lingkungan dan karena factor kelangkaan itu pula maka dibutuhkan pengelolaan sumber daya alam secara arif dan bijaksana. Tingkat ketersediaan dan kelangkaan sumber daya memberikan indikasi tentang bagaimana seharusnya mengelola sumber daya yang yang langka dimaksud agar tidak mengancam kelestariannya dengan tanpa dan atau meminimalkan terjadinya degradasi lingkungan. Macam dan karakterisasi sumber daya tidak hanya menggambarkan bagaimana pentingnya sumber daya tersebut tetapi yang lebih penting adalah bagaimana sebaiknya sumber daya itu dikelola agar memenuhi kebutuhan manusia tidak hanya masa kini tetapi juga pada masa yang akan datang. Kebutuhan akan sumber daya alam semakin meningkat sebagai akibat pertambahan penduduk serta perubahan gaya hidup. Selain dengan itu, dalam emanfaatan sumber daya alam cenderung dilakukan secara tidak terkontrol sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan.

Pelaksanaan pembangunan yang semakin beragam juga menghasikan produk sampngan, seperti limbah, sampah dan buangan, baik dalam wujud adat, cair maupun gas. Oleh karena itu, perlu ada pemantauan agar hasil-hasil sampingan tersebut tidak melampaui daya tampung lingkungannya. Jika daya tampung lingkungan dilampaui, struktur dan fungsi dasar ekosistem yang menjadi penunjang kehidupan akan rusak. Keadaan itu akan menjadi beban social karena pada akhirnya masyarakat dan pemerintah yang harus menanggung beban pemulihannya. Pengelolaan sumber daya alam dapat diartikan sebagai usaha sadar untuk memelihara atau memperbaiki mutu sumber daya agar ebutuhan dasar manusia daat terenuhi dengan sebaik-baiknya. Semakin meningkatnya ertumbuhan manusia, kebutuhan hidupnya semakin tinggi. Selain itu, kemajuan di bidang teknologi juga telah berhasil memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk memenuhi kebutuhannya. Kesadaran akan bahaya lingkungan dan kelangkaan telah mendorong manusia untuk memanfaatkan sumber daya alam secara hati-hati. Mereka menyadari, hanya perencanaan yang bijaksana yang akan memungkinkan manusia dapat menikmati kemajuan. Perencanaan yang bijaksana itu mencakup, bagaimana agar lingkungan tetap dapat memberi manfaat bagi generasi yang akan datang. Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya alam haruslah selalu mengingat adanya elestarian daya dukung lingkungan untuk mencapai kesinambungan. Pelestarian sumber daya berarti menggunakan sumber daya secara bijaksana dengan memperthatikan unsur waktu dan keterbatasan sumber daya alam. Pelestarian sumber daya alam merupakan bagian dari pelestarian lingkungan. Hal itu tertuang pada UU RI No. 4 Tahun 1982, yang menyatakan bahwa sumber daya adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya alam hayati, sumber daya nonhayati dan sumber daya buatan. Oleh karena itu, pelestarian sumber daya alam erat kaitannya dengan lingkungan. Adapun tujuan negara kita menggalakkan pengelolaan sumber daya alam yang berkesinambungan adalah sebagai berikut:

10

1. Menyelaraskan hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai salah satu bagian dari tujuan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. 2. Memanfaatkan sumber daya alam secara bijak dan terkendali. 3. Membentu manusia Indonesia yang mencintai dan berperan sebagai pembina lingkungan hidup 4. Menjamin kesinambungan pembangunan berwawasan lingkungan demi kepentingan generasi sekarang dan mendatang. 5. Melindungi negara dari berbagai pengaruh luar yang bisa merusak dan mencemarkan lingkungan.

B. Lingkungan hidup
Pengertian linkungan hidup menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 tahun 1982 adalah: kesatuan ruang dengan semua bendanya, keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Sifat lingkungan hidup oleh bermacam-macam faktor seperti : 1. Jenis dan jumlah masing-masing jenis untuk lingkungan hidup tersebut. 2. Hubungan atau interaksi antara unsur dalam lingkungan hidup itu 3. Kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup 4. Faktor non- material seperti suhu, cahaya dan kebisingan. Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsure-unsur lingkungan hidup. Lingkungan hidup Indonesia berdasarkan Wawasan Nusantara mempunyai ruang lingkup yang meliputi ruang, temat Negara Republik Indonesia melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat serta yuridiksinya. Pengelolaan lingkungan hidup berasaskan pelestarian kemampuan lingkungan yang serasi dan seimbang untuk menunjang pembangunan yang berkesinambungan bagi peningkatan kesejahteraan manusia.

11

Berdasarkan pengertian lingkungan hidup di atas bahwa eningkatan kesejahteraan manusia Indonesia, hendaknya jangan sampai merusak komonen hayati maupun komponen non hayati. Peranan Manusia dalam Melestarikan Potensi Lingkungan Hidup Manusia sebagai penduduk bumi bertanggungjawab untu menjaga kelangsungan hidupnya dan kelestarian lingkungannya. Soejiran (1983) menjelaskan bahwa manusia berinteraksi dengan linkungannya. Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya dan juga dipengaruhi oleh lingkungannya. Manusia sangat dominan dalam mengelolah lingkungannya. Sedangkan kalangan hidup manusia tergantung pula pada kelestarian ekosistemya. Hubungan manusia dengan alam lingkungannya, ditinjau dari sejarah hidup manusia sebagai berikut: a. Manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan fisik Pada masa ini kebudayaan manusia masih sangat sederhana. Alat-alat yang dipergunakan untuk mengeksploitasi alam kemampuannya masih rendah sehingga manusia tidak mampu mengatasi rintangan-rintangan dari alam. Akibatnya manusia sangat dipengaruhi oleh alam. b. Manusia mempengaruhi lingkungan fisik Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus sehingga dengan teknologi yang dimilikinya, manusia dapat menguasai alam dan menguras apa yang terdapat di dalamnya. c.Manusia dan lingkungan fisik saling mempengaruhi Akibat dari perkembangan IPTEK serta perkembangan sosial budaya masyarakat, maka hubungan manusia dengan lingkungannya berubah pula yaitu antara manusia dengan lingkungannya saling mempengaruhi. d. Kebudayaan menjadi faktor perantara hubungan manusia dengan lingkungannya.

12

Pandangan manusia mengalami perubahan bahwa lingkungan fisik tidak lagi menentukan kegiatan manusia, tetapi manusia justru dapat memilih apa yang dikehendakinya, sesuai dengan apa yang tersedia pada lingkungan fisik. Dalam hal ini manusia mengadakan emilihan, sesuai dengan sosial budayanya. e. Hubungan manusia dengan lingkungan fisik sangat komleks Lingkungan fisik ini, ternyata sangat kompleks, seerti tanah , udarah, cuaca, air dll yang merupakan senyawa yang majemuk. Manusia mempunyai sosial budaya serta faktor-faktor fisiologis, psikologis, serta keadaan fisik yang beraneka ragam. Oleh karena itu, peranan manusia dalam melestarikan lingkungan hidup dapat disimpulkan bahwa: a. Dalam memanfaatkan sumber-sumber alam yang tersedia, manusia perlu memperhatikan juga segi pengelolahannya. b. Kelangsungan hidup manusia sangat tergantung pada kelestarian ekosistemnya. c. Pemanfaatan sumber alam ditujukan untuk peningkatan kesejehteraan hidup manusia dan untuk meningkatkan kualitas ekosistemnya d. Pengelolaan ekosistem hutan pada masa yang akan datang, merupakan perpaduan antara kehutanan, pertanian, peternakan, perikanan dengan memperhatikan aspekaspek ekologis, biologis dan sosial budaya masyarakat. e. Kearifan terhadap lingkungan hidup terdaat baik pada masyarakat Tradisional maupun masyarakat modern. Di dalam lingkungan hidup manusia, secara garis besar terdappat tiga macam lingkungan yaitu lingkungan fisik, lingkungan hayati dan lingkungan sosial a. Lingkungan fisik Lingkungan ini terdiri dari berbagai benda, zat dan keadaan, tanah, air dan udara dengan seluruh kekayaan alam fisik yang ada di atas dan di dalamnya.

13

b. Lingkungan hayati Lingkungan ini meliputi segala makhluk hidup dari yang paling kecil (mikroorganisme) sampai yang besar-besar, baik yang berupa hewan maupun tumbuh-tumbuhan. c. Lingkungan Sosial Lingkungan sosial merupakan kehidupan manusia dan interaksinya dengan sesamanya. Baik buruknya lingkungan hidup atau alam sekitar manusia yang sangat tergantung pada tingkah laku manusia terhadap lingkungannya. Rusaknya lingkungan hidup di berbagai kawasan dunia adalah karena ketidak tahuan manusia mengelolah dan menjaga lingkungannya, atau karena desakan hidup yang dialaminya. Apabila penyebab kerusakan lingkungan hidup tersebut oleh karena ketidak tahuan manusia, maka usaha untuk memperbaikinya mungkin masih dapat dilakukan dengan memberikan penerangan, penyuluhan atau melalui pendidikan. Tetapi kalau kerusakan lingkungan hidup tersebut bersumber dari desakan hidup untuk memenuhi kebutuhan yang tidak daat ditunda-tunda, maka kerusakan lingkungan mungkin akan lebih parah lagi. Lingkungan hidup fisik atau alamiah dalam beberapa hal yang mempunyai hubungan timbal balik dengan lingkungan hidup sosial. Suatu masyarakat petani yang mengandalkan lahan pertanian untuk mendukung kehidupannya yang akan mempunyai pengaruh tertentu terhadap cara pengolahan lahan sekitarnya. Demikian juga suatu masyarakat dikawasan industri yang bekerja di pabrik sebagai pekerjaan utamanya mempunyai pengaruh tertentu terhadap sika mereka mengenai penataan lingkungan alam sekitarnya. Oleh karena itu untuk membahas masalah lingkungan sosial terutama karena pertumbuhan penduduk dewasa ini

14

Adapun yang menjadi landasan hukum kebijaksanaan pengolahan sumber alam dan lingkungan hidup adalah GBHN yang menggariskan hal-hal berikut: a. Inventaris dan evaluasi sumber alam perlu terus ditingkatkan dengan tujuan untuk lebih mengetahui dan dapat mengelolah potensi sumber alam baik darat, laut, maupun udara. b. Dalam penelitian, pengalian, dan pemanfaatan sumber-sumber alam serta dalam pembinaan lingkungan hidup perlu digunakan tekologi yang sesuai dengan pengelolaan yang tepat. c. Dalam pelaksanaan embangunan perlu selalu diadakan penilaian yang saksama terhadap pengaruhnya bagi lingkungan hidup agar pengamanan terhadap pelaksanaan pembangunan dan lingkungan hidupnya dapat dilakukan sebaik-baiknya. d. Rehabilitasi sumber alam berupa hutan, tanah, dan air yang rusak perlu lebih ditingkatkan lagi melalui pendekatan terpadu daerah aliran sungai dan wilayah. e. Pendayagunaan daerah pantai, wilayah laut dan kawasan udara perlu dilanjutkan dan makin ditingkatkan tanpa merusak mutu dan kelestarian lingkungan hidup. Berdasarkan Undang-Undang nomor 23 tahun 1997 memuat pokok-pokok sebagai berikut: a. Pengelolaan lingkungan hidup berasaskan pelestarian kemampuan lingkungan yang serasi dan seimbang untuk menunjang embangunan yang berkesinambungan bagi peningkatan kesejahteraan manusia. b. Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berkewajiban memelihara lingkungan hidup dan mencegah serta menanggulangi kerusakan dan pencemarannya. c. Setiap orang mempunyai dan berkewajiban untuk berperan seri dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup. d. Usaha kita mengembangkan lingkungan hidup tidak berlangsung dalam keadaan terisolasi

15

e. Pengelolaan lingkungan hidup menuntut dikembangkannya sistem dengan keterpaduan sebagai ciri utamanya. Mengenai landasan hukum Amdal yang termuat dalam peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 yang berbunyi bahwa setiap rencana yang diperkirakan memunyai dampak penting terhada lingkungan wajib dilengkai dengn analisis mengenai dampak lingkungan. Dampak yang penting ditentukan antara lain: 1. Besarnya jumlah manusia yang akan terkena 2. Luasnya wilayah enyebaran damak 3. Lamanya dampak berlangsung 4. Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang akan terkena 5. Sifat kumulatif dampak tersebut 6. Berbalik atau tidak berbalik. Masalah Lingkungan Hidup Pembangunan industri tidak dapat terlepas dari pencemaran lingkungan hidup, habisnya jenis-jenis sumber daya alam, rusaknya lingkungan alam, karena terjadi polusi udara, air serta tanah. Bahkan bagi daerah yang padat penduduknya, akan mengalami pencemaran suara akibat kerusakan lingkungan di erdesaan dan perkotaan. Beberapa masalah yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan di erdesaan dan perkotaan. a. Kerusakan lingkungan di pedesaan Permasalahan lingkungan di perdesaan meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Mekanisasi pertanian yang menyebabkan hilangnya budaya gotong royong masyarakat dalam kelompoknya. 2. Penggunaan obat-obatan pembunuh hama dengan DDT dalam sistem pertanian dapat merusak/mematikan biota lainnya.

16

3. Rusaknya ekosistem daerah hutan, karena penebangan kayu secara liar yang mengakibatkan erosi, banjir, lahan tandus, temperatur udara semakin panas, serta langka air. b. Kerusakan lingkungan di perkotaan. Permasalahan yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan di perkotaan sebagai berikut: a. Urbanisasi menjadi beban bagi daerah erkotaan, karena tidak tersedianya fasilitasfasilitas untuk memenuhi kebutuhan para pendatang dari perdesaan tersebut. b. Terjadinya degradasi kualitas hidup di erkotaan karena meningkatnya tindak kriminal, daerah kumuh, serta banyaknya anak-anak gelandangan (jalanan) yang mengganggu anorama perkotaan itu sendiri. c. Kegiatan industri pabrik-pabrik menimbulkan limbah asap yang mengotori udara, limbah kimia yang di buang ke sungai dan laut yang membahayakan kehidupan manusia dan satwa di sekelilingnya, serta pencemaran tanah yang berakibat lahan tidak dapat produktif.

C. Pembangunan
Banyak teori dan konsep yang dikemukakan untuk mendefinisikan pembangunan. Dan teori ini selalu mengalami perubahan sejak abad ke-18. Namun pada intinya embangunan harus mengandung movement (gerakan) dan change ( perubahan). a. Pembangunan adalah seperangkat usaha yang terarah dan terencana untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mabusia sesuai yang diharapkan. b. Menurut Sondang P. Siagian, bahwa pembangunan adalah sebagai suatu usaha /rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berengcana dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara, dan pemerintah menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa.

17

Yang jelas pembangunan adalah suatu proses perubahan yang disengaja dan direncanakan untuk menuju kepada masa atau kondisi yang lebih baik. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi supaya pembangunan dapat berjalan lancar, antara lain: 1. Terdapat sumber daya manusia yang memadai 2. Ada perencanaan yang matang. 3. Para pelaksananya harus bersih, jujur dan disiplin. 4. Adanya situasi yang menguntungkan. 5. Ada partisipasi rakyat 6. Ada sistem pengawasan yang melekat.

18

BAB III PEMBAHASAN


A. Lokasi pertama Adapun lokasi pertama yang kami kunjungi yaitu pabrik gula yang terletak di kabupaten Takalar. Pabrik gula ini di bangun pada tahun 1983, luas areal pabrik ini tidak kami tahu pasti karena kami hanya melihat dari luar tidak masuk ke dalam pabrik tersebut, namun areal perkebunan tebuhnya sampai di kabupaten Jenneponto. a. Kondisi Kependudukan Menurut informasi yang kami dapat dari penduduk setempat bahwa yang menjadi tenaga kerja pada pabrik ini tidak semuanya berasal dari daerah ini saja (Takalar) tetapi banyak yang datang dari daerah luar seperti Jenneponto, Makassar dll. Rata-rata penduduk yang ada di daerah sekitar pabrik gula ini mengenyam pendidikan bahkan banyak yang sampai keperguruan tinggi. Dengan adanya pabrik gula ini sangat memberi manfaat bagi penduduk yang ada disekitar pabrik ini secara khusus dan secara umum menambah penghasilan daerah kabupaten Takalar. Interaksi antara masyarakat yang ada di sini baik, keamanannya juga terjamin. Ratarata tanah penduduk banyak yang di ambil alih oleh pabrik ini untuk di jadikan lahan perkebunan tebuh. b. Kondisi Lingkungan Dengan adanya pabrik gula ini otomatis akan memberikan dampak yang besar bagi daerah ini baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Keberadaan pabrik gula ini memang di respon baik oleh masyarakat setempat karena dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar. Adapun dampak negatif yang ditimbilkan oleh pabrik gula ini yaitu terjadinya pencemaran lingkungan, baik itu pencemaran air, udara dan tanah. limbah cair yang dihasilkan pabrik gula ini dialirkan ke sungai dan limbah padatannya disimpan. Selain itu, juga menimbulkan polusi udara pada saat pabrik ini beroperasi serta menimbulkan kebisingan. Panduduk setempat banyak

19

yang mengatakan bahwa pencemaran yang ditimbulkan oleh pabrik ini baik itu berupa limbah maupun yang lainnya tidak begitu berpengaruh terhadap mereka mungkin karena sudah bersosialisasi atau sudah terbiasa dengan hal tersebut dan mereka juga jarang mengeluhkannya.selain itu juga pabrik gula ini hanya beroperasi tiga kali dalam setahun, apabila pabrik gula ini kehabisan bahan baku biasanya juga banyak yang bahan bakunya datang dari daerah luar seperti Bone, Soppeng. c.Pembangunan Semenjak adanya pabrik gula ini banyak sekali kontribusi yang nyata yang sudah di berikan pada daerah ini antara lain adanya pembangunan jalan untuk memudahkan transportasi. Pembangunan puskesmas dibeberapa kampung-kampung, membantu pembangunan mesjid, selain itu juga membangun pesantren yaitu pesantren Assalam. Sehingga dengan adanya fasilitas, baik itu fasilitas kesehatan maupun yang lainnya sangat membantu penduduk yang ada di sekitar pabrik gula ini. B. Lokasi kedua Lokasi kedua yang kami tempati yaitu salah satu obyek wisata yang ada di kabupaten Takalar yang letaknya di pesisir pantai yaitu desa Tapejawa dusun Malangkia kecamatan Mangara Bombang Kabupaten Takalar. Pantai Tapejawa ini dijadikan sebagai obyek wisata sudah kurang lebih 9 atau 10 tahunan. a. Kondisi kependudukan Dengan melihat letak obyek pariwisata ini kita dapat mengetahui bahwa sebagian besar atau rata-rata penduduk yang bermukim di sekitar pantai ini mata pencahariannya adalah nelayan, kita juga dapat melihat dengan banyaknya perahu para nelayan yang berlabuh atau sandar di tepi pantai. Selain itu ada juga penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani. Dengan melihat potensi yang dimiliki pantai ini sebagai obyek wisata banyak penduduk sekitar yang menggunakan kesempatan untuk menjual-jual dibawah rumahnya. Mengenenai keamanan di tempat pariwisata ini tidak begitu terjamin bagi para wisatawan yang datang karena tidak ada petugas yang mengontrol disekitar lokasi ini secara khusus. Perilaku penduduk di sekitar pantai ini pun masih sangat kurang beretika.

20

b. Kondisi lingkungan Di sekitar pantai ini banyak pepohonan besar yang tumbuh salah satu gunanya yaitu untuk menahan abrasi yang terjadi, dan melindungi perumahan penduduk dari terpaan angin yang besar. Keadaan sekitar pantai ini kurang bersih atau tidak terawat dengan baik dimana kita dapat melihat masih banyak sampah-sampah yang berserakan di jalanan dan dipinggir-pinggir pantai. Sebagian juga penduduk masih ada yang membuang sampahnya di pinggir pantai. Jadi boleh dikatakan bahwa sebagian penduduk yang ada di sekitar pantai ini tidak terlalu memperhatikan kebersihan pantai ini. c. Pembangunan. Mengenai sarana dan prasarana yang ada di lokasi ini masih sangat minim yang kelihatan berjejer sepanjang piggir pantai ini yaitu bale-bale berupa tempat peristirahatan bagi para pengunjung yang datang, Setiap penduduk di sekitar pantai ini memiliki 2 sampai 3 bale-bale, bale-bale di lokasi ini ada dua jenis, ada yang dibuat oleh masyarakat sekitar dan ada juga yang dibuat oleh pariwisata, dan juga terdapat alat-alat bermain. Penduduk setempat menyewakan bale-balenya dengan harga Rp 25.000/15.000 kemudian hasilnya nanti dibagi oleh penduduk, biasanya bagian penduduk Rp 15.000 dan untuk pariwisata Rp 5.000. Selain bale-bale juga tedapat 4 baruga dan wc, diujung lokasi pariwisata ini ada dermaga. Dan di sini kami dapat melihat juga masih kurangnya perhatian pemerintah setempat dalam mengolah atau mengembangkan objek pariwisata ini yaitu adanya jalan yang belum diperbaiki padahal ini merupakan salah satu penunjang pariwisata.

21

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 1. Dengan adanya pabrik gula ini sangat memberikan banyak manfaat atau kontribusi terhadap penduduk dan perkembangan daerah kabuaten Takalar. 2. Luas perkebunan tebuh pabrik gula ini kurang pasti, tapi kata penduduk setempat sampai di Jenneponto. 3. Pabrik gula ini beroperasi 2 atau 3 kali setahun, karyawan yang bekerja di sini bukan hanya dari daerah Takalar tetapi ada juga dari luar daerah. 4. Keberadaan pabrik gula ini tidak begitu membawa dampak negatif terhadap penduduk yang ada di sekitar pabrik ini. 5. Pantai Tapejawa sebagai salah satu obyek wisata di Kabupaten Takalar masih sangat perlu untuk dikembangkan baik dari segi sarana dan prasarana dan kebersihan pantai ini. B. Saran Diharapkan kepada pemerintah kabupaten Takalar agar menjaga dan tetap mengembangkan pabrik gula ini sebagai salah satu sumber pendapatan daerah, begitupun dengan pantai Tapejawa sebagai salah satu obyek pariwisata masih sangat perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah setempat. Dan bagi penduduk yang ada di sekitar pantai ini diharapkan juga menjaga kebersihan lingkungan pantai Tapejawa karena sebagai obyek wisata harus memberikan kenyamanan terhada pengunjung yang datang.

22

DAFTAR PUSTAKA
Leo Zakariah Nur M. 2007.Geografi Sumber Daya. Jurusan Geografi. FMIPA. Universitas Negeri Makassar. Maddatuang. 2005. Pendidikan Kependudukan Dan Lingkungan Hidup. Jurusan Geografi. FMIPA. Universitas Negeri Makassar. Maddatuang. 2004. Pengetahuan Lingkungan. Jurusan Geografi. FMIPA. Universitas Negeri Makassar. Nyompa Sukri DRS. 2005. Demografi Umum. Jurusan Geografi. FMIPA. Universitas Negeri Makassar.s Susanti Dini. 2003. sosiologi Kelas 3 SMA. Intan Pariwara. Klaten.

23

You might also like