You are on page 1of 20

SAMBUNGAN EKSENTRIK (ECCENTRIC CONNECTIONS)

Sambungan eksentrik, contoh dimana resultan dari beban bekerja tidak melintasi titik pusat gravitasi pada fasteners atau las. Jika sambungan mempunyai bidang yang simetris, centroid dari area geser dari fasteners atau las dapat digunakan sebagai titik referensi ,dan jarak vertikal dari garis kerja beban ke centroid disebut sebagai eksentrisitas. Walaupun sebagian besar sambungan mungkin dibebani secara eksentrik, pada banyak kasus eksentrisitas kecil dan dapat diabaikan. Sambungan Rangka balok pada gambar 1a adalah tipikal sambungan eksentrik. Sambungan ini, baik dibaut atau bentuk dilas, biasanya digunakan untuk menghubungkan balok ke kolom. Walaupun eksentrisitas-eksentrisitas pada tipe sambungan ini biasanya tidak penting, keberadaannya ada dan disini diperjelas sebagai gambaran. Dua sambungan yang berbeda sebenarnya memerlukan penambahan balok pada baja siku rangka (framing angles) dan penambahan baja siku (angles) pada kolom. Sambungan ini menjelaskan dua kategori dasar dari sambungan eksentrik : sambungan eksentrik menyebabkan hanya geser pada plat sambung dan sambungan eksentrik menyebabkan baik geser dan tarik.

Gambar 1a

R R

M = Re e

Gambar 1b

e R

M = Re Tepi bidang geser

Gambar 1c Jika balok dan baja siku diperhitungkan terpisah dari kolom (Gambar 1.b) , reaksi R terlihat bertindak pada eksentrisitas dari area centroid fasteners di badan balok. Plat-plat sambung ini diperlakukan ke kedua gaya geser dan beberapa berada di bidang sambungan dan menyebabkan tegangan geser puntiran. Jika kolom dan baja siku dipisahkan dari balok terlihat di gambar (1.c) fasteners pada sayap kolom nampak terjadi reaksi R bertindak pada sebuah eksentrisitas dari bidang fasteners, menghasilkan kopel yang sama seperti sebelumnya. Pada kasus ini, bagaimanapun, sejak beban tidak berada di bidang fasteners, beberapa akan cenderung terletak pada bagian atas dari sambungan tarik dan tekan bagian bawah. Fasteners pada atas sambungan akan terjadi baik geser dan tarik. Walaupun sambungan baut digunakan hanya sebagai ilustrasi, sambungan las dapat dengan sama dikategorikan baik sebagai hanya geser dan geser beserta tekan. 1. Sambungan Baut eksentrik : hanya geser (Eccentric bolted connections :; shear only)

Sambungan sengkang (bracket) kolom tampak di gambar 1.4 adalah contoh sambungan baut yang diperlakukan geser eksentrik. Dua pendekatan yang ada untuk solusi ini : analisis elastis klasik dan analisis kekuatan batas (ultimate) yang lebih akurat (tetapi lebih rumit).
P

Gambar 1.4

Analisis Elastis Pada Gambar 1.5.a , area geser plat sambung dan bebanditunjukan terpisah dari kolom dan plat sengkang ( Bracket Plate). Beban eksentrik P dapat digantikan dengan beban aksi yang sama pada centroid ditambah pasangan , dimana e adalah eksentrisitas. Jika sudah, beban akan mempunyai pusat yang sama (konsentris), dan tiap fasteners dapat diasumsikan menahan bagian yang sama dari beban, yang diberikan oleh dimana n adalah jumlah plat sambung. Gaya fasteners dihasilkan dari beberapa pasangan yang dapat ditemukan dengan memperhitungkan tegangan geser pada fasteners yang akhirnya menghasilkan puntiran tampang melintang yang disusun dari area penampang melintang fasteners. Jika seperti asumsi yang dibuat, tegangan geser pada tiap plat dapat ditemukan dari rumus puntiran (torsion formula). (1.1) dimana d = jarak dari area centroid ke titik dimana tegangan dihitung. J = kutub momen inersia dari area sekitar pusat luasan (centroid) dan tegangan tegak lurus terhadap d. Walaupun rumus puntiran dapat dipakai hanya pada silinder bundar yang tepat, dipergunakan disini untuk mempertahankan kebiasaan, tegangan leleh agak besar dari tegangan sebenarnya.
P P

=
e

=
pc

Pm p pc

Gambar 1.5.a

Pm

Gambar 1.5.b

Jika teorema sumbu sejajar (axis-parallel) digunakan, dan kutub momen inersia tiap area bundar sekitar centroidnya sendiri diabaikan, J yang mewakili area total dapat diperkirakan sebagai

Asalkan semua fasteners mempunyai area yang sama. Persamaan 1.1 dapat kemudian ditulis sebagai

Dan gaya geser pada tiap fasteners disebabkan oleh kopel adalah  Dua komponen dari gaya geser yang ditetapkan, dapat ditambahkan secara vektor untuk mendapatkan resultan gaya p seperti pada gambar 1.5 b, dimana sisi kanan bawah fasteners digunakan sebagai contoh. Ketika resultan terbesar ditetapkan, ukuran fasteners dipilih dengan tujuan menahan gaya ini. fasteners kritis tidak dapat selalu ditemukan dengan pemeriksaan yang cermat, dan diperlukan beberapa perhitungan gaya mungkin. Biasanya lebih sesuai untuk mengerjakan dengan komponen bersegi empat dari gaya. Untuk fasteners tipikal tampak di Gambar 1.6, komponen horisontal dan vertikal dari resultan gaya dari geser langsung adalah

d y

pmx

Px

pmx

pmy

Py

Gambar 1.6 dan Dengan nilai koordinat x dan y dari titik pusat area fasteners,

Dimana asal dari sistem koordinat adalah pada pusat luasan (centroid) dari jumlah keseluruhan area geser fasteners. Komponen x dari diberikan oleh

dengan cara serupa,

dan jumlah keseluruhan gaya fasteners,

dimana,

Jika P, beban yang bekerja pada sambungan, adalah beban terfaktor (factored load), kemudian gaya p pada fasteners adalah beban terfaktor (beban terfaktor) yang menahan di geser dan tumpuan, inilah yang disebut kekuatan desain yang diperlukan. Contoh 1.1 Tentukan gaya kritis fasteners pada sambungan sengkang (bracket connection) pada gambar 1.7 dibawah.

2 1

50k

Gambar 1.7 Penyelesaian Pusat luasan (centroid) dari kelompok fasteners dapat dicari dengan menggunkan sumbu horisontal yang melintasi baris terendah dan menerapkan prinsip momen :  Komponen vertikal dan horisontal dari beban adalah    

Mengacu pada gambar 1.8 (a), dapat menghitung momen dari beban sekitar pusat luasan (centroid) sebagai berikut :   

Gambar 1.8.b dibawah menunjukan arah dari semua gaya komponen baut dan besar relatif dari komponen yang disebabkan kopel. Gunakan petunjuk tadi dan besaran relatif sebagai panduan serta mengingat bahwa gaya-gaya ditambahkan oleh hukum jajarangenjang, dapat disimpulkan bahwa sisi kanan bawah fasteners akan mempunyai resultan gaya terbesar.

Gambar 1.8(a)

Gambar 1.8 (b)

Gambar 1.8 (c) Komponen horizontal dan vertikal dari gaya pada tiap baut sebagai hasil dari beban konsentris adalah  

Untuk Kopel, 2[      Jawaban Gaya plat sambung kritis adalah 21.7 kips. Pemeriksaan besar dan arah komponen horzsontal dan vertikal gaya menegaskan kesimpulan awal bahwa plat sambung terpilih tentu saja yang kritis. Analisis Kekuatan Batas (Ultimate Strength Analysis) Prosedur manapun secara relatif mudah dipergunakan tetapi tidak saksama, sekalipun pada sisi konservatif. Kekurangan utama analisis ini menyiratkan anggapan bahwa hubungan deformasi-beban fasteners adalah linear dan bahwa hasil tegangan tidak melebihi. Bukti percobaan menunjukkan bahwa tidak ada kasus dan bahwa fasteners berdiri sendiri tidak mempunyai tegangan geser leleh dengan rumusan baik. Prosedur (lihat gambar 1.8.c) 

yang dijabarkan disini menentukan hubungan deformasi-beban nonlinear untuk fasteners berdiri sendiri. Gaya Baut R sesuai dengan deformasi yang diberikan oleh

0.55

(1.2)

dimana  gaya geser baut saat kegagalan (failure) = dasar logaritma natural   koefisein regresi = 10 koefisien regresi = 0.55

Kekuatan batas (ultimit) dari sambungan didasarkan pada anggapan berikut : 1. 2. 3. Saat failure, kelompok fasteners berputar sekitar pusat sesaat (instantaneous center/I.C.) Deformasi dari tiap plat sambung sebanding terhadap jaraknya dari pusat sesaat dan beraksi tegak lurus terhadap jari-jari putaran. Kapasitas dari sambungan dijangkau ketika kekuatan ultimit dari fasteners terjauh dari pusat sesaat yang dijangkau. ( Gambar 1.9 menunjukkan gaya baut sebagai aksi gaya tahanan untuk melawan beban yang bekerja. Bagian yang tersambung tetap kaku.

4.

Sebagai akibat dari anggapan pendukung , deformasi dari fasteners berdiri sendiri (individu) adalah dimana r = jarak dari pusat sesaat ke fasteners  jarak ke fasteners terjauh defromasi dari fasteners terjauh saat batas (ultimit)

Rn

Fasteners n

Rn

Centroid P

IC

r0

Gambar 1.9 Seperti dengan analisis elastis, lebih tepat untuk mengerjakan komponen gaya segiempat , yang diberikan oleh dan dimana x dan y adalah jarak horisontal dan vertikal dari pusat sesaat ke fasteners. Saat kegagalan seketika, keseimbangan harus dipertahankan, dan tiga persamaan berikut akan dipakai pada kelompok fasteners (menunjuk pada Gambar 1.9) :  (1.3) (1.4) dan (1.5) dimana subskrip n mengidentifikasikan fasteners berdiri sendiri dan m adalah jumlah keseluruhan fasteners. Prosedur umum menganggap lokasi dari pusat sesaat , kemudian menentukan jika nilai P berhubungan berarti memenuhi persamaan keseimbangan. Jika demikian, lokasi benar dan P adalah kapasitas sambungan. Prosedur spesifik adalah sebagai berikut : 1. Diasumsikan nilai untuk 2. Selesaikan nilai P dari persamaan 1.4 3. Substitusi nilai dan nilai P ke dalam Persamaan 1.3 dan 1.5

4. Jika persamaan ini memenuhi sampai toleransi yang diterima, analisis selesai. Jika tidak, nilai percobaan baru dari harus dipilih dan proses diulangi. Untuk kasus biasa dari beban vertikal, persamaan 1.3 akan otomatis memenuhi. Untuk yang sederhana dan umum, hanya akan mempertimbangkan kasus ini. Bahkan dengan anggapan, bagaimanapun, bahkan perhitungan masalah paling sepele yang sangat banyak, penggunaan komputer diperlukan. 2. Sambungan Baut Eksentrik : Geser ditambah tarik (Eccentric Bolted Connections : Shear plus Tension)

Pada sambungan seperti sengkang tumpuan-t dari gambar 1.10, sebuah beban eksentrik menciptakan kopel yang akan meningkatkan tarik pada baris bagian atas dari fasteners dan mengurangi tarik pada baris bagian bawah. Jika fasteners adalah baut dengan tanpa tarik awal, Baut bagian atas akan memasuki tarik, dan bagian bawah lainnya tidak dipengaruhi. Dengan mengabaikan tipe fasteners, tiap tipe akan menerima bagian yang sama dari beban geser .
P P e P

=
Pe

Gambar 1.10 Jika fasteners adalah baut mutu tinggi pra-tarik, permukaan interaksi diantara sayap kolom dan sayap sengkang akan tertekan terbagi rata sebelum ada beban luar. Tekanan tumpuan akan menyama jumlah keseluruhan tarik baut dibagi dengan area interaksi. Ketika beban P berangsur-angsur bekerja, tekanan pada puncak akan bebas dan tekanan pada dasar akan meningkat (Gambar 1.11a). Ketika tekanan pada puncak telah hilang sepenuhnya, komponen-komponen akan berpisah pada permukaan sisa interaksi. (Gambar 1.11b). Ketika beban batas (ultimate) adalah pendekatan, gaya-gaya pada baut akan mendekati kekuatan batas tarik (yang dapat diambil sebagai kekuatan desain pada tarik, berkurang karena geser), dan tekanan tumpuan dapat diambil sebanding dengan hasil tegangan dari material sengkang. Kondisi ini terlihat pada Gambar 1.11c. Walaupun model ini sebuah penyederhanaan dari persoalan yang sangat kompleks, itu pantas dan akan digunakan. Lokasi dari sumbu netral pada Gambar 1.11c) ditentukan dari pertimbangan keseimbangan gaya.

Gambar 1.11a
T

Gambar 1.11b

Gambar 1.11c

3. Sambungan Las Eksentrik : Hanya Geser (Eccentric Welded Connections : Shear only) Sambungan las eksentrik dianalisis dengan cara yang sama seperti sambungan baut, kecuali bahwa satuan panjang dari las menggantikan individual fasteners saat perhitungan. Pada kasus beban sambungan baut eksentrik saat geser, sambungan geser las dapat diselidiki dengan metode-metode baik elastis maupun kekuatan batas. Analisis Elastis Beban pada sengkang di Gambar 1.12a mungkin dipertimbangkan untuk beraksi pada bidang lasan, yakni , bidang geser. Jika pendekatan ini diabaikan, beban akan ditahan oleh area las pada Gambar 1.12b.

P 0.707 s

+ e

+
M= P e

Gambar 1.12a dan 1.12 b Perhitungan disederhanakan, bagaimanapun, jika dimensi satuan geser dipergunakan. Beban yang dihitung kemudian dapat dikalikan dengan 0.707 kali ukuran las untuk mendapatkan beban sebenarnya. Sebuah Beban eksentrik pada bidang las pokok baik geser dan geser puntir. Sejak semua elemen dari tahanan las sebanding dengan bagian dari geser langsung, Tegangan geser langsung adalah

dimana L adalah jumlah keseluruhan dari las dan sama sesuai nomornya hingga area geser, sejak ukuran unit geser telah diperhitungkan. Jika komponen segiempat digunakan dan dimana Px dan Py adalah komponen x dan y dari beban bekerja. Tegangan geser yang disebabkan oleh kopel ditemukan dengan rumus puntiran

dimana d = jarak dari pusat luasan area geser sampai titik dimana tegangan diperhitungkan J = kutub momen inersia area tersebut Gambar. 1.13 menunjukan tegangan ini pada pojok atas sisi sebelah kanan dilas. Syarat komponen segi-empat, dan

f2 Centroid M

Gambar. 1.13 Juga,     

dimana  adalah momen inersia segiempat dari area geser. Sekali komponen segi-empat f1 dan f2 ditemukan , hingga dapat ditambahkan secara vektor untuk mendapatkan tegangan geser pada titik yang ditinjau :

 Seperti sambungan baut, lokasi kritis untuk tegangan resultan biasanya dapat ditentukan dari pemeriksaan besaran relatif dan arah langsung serta komponen tegangan puntiran geser. Analisis Kekuatan Batas Sambungan las geser eksentrik mungkin dapat didesain menggunkan metode elastis dengan aman, tetapi faktor keamanan terhadap kegagalan akan lebih besar dari yang diperlukan dan akan berubah-ubah dari sambungan ke sambungan. Tipe analisis ini terdapat beberapa kekurangan yang sama seperti metode elastis untuk sambungan baut eksentris, termasuk anggapan hubungan deformasi-beban linier untuk las. Sumber kesalahan lainnya adalah anggapan bahwa kekuatan las tidak bergantung arah beban yang bekerja. Malahan pertimbangan individual fasteners , perlakuan terus menerus las sebagai sebuah segmen rakitan diskret. Saat Kegagalan, beban sambungan yang bekerja dilawan oleh gaya-gaya tiap elemen, dengan tiap gaya beraksi tegak lurus terhadap jarijari bangunan dari pusat sesaaat putaran centroid segmen (gambar 1.14). Konsep ini sama utamanya seperti penggunaannya untuk fasteners. Bagaimanapun, penentuan elemen yang mempunyai deformasi maksimum dan perhitungan gaya tiap elemen saat kegagalan lebih sulit.

Segmen

Centroid las

Gambar 1.14 Untuk menentukan elemen kritis, rasio   = sudut gaya perlawanan dengan sumbu segmen las ukuran kaki las r = Jarak dari pusat sesaat (I.C) ke centroid segmen Elemen dengan rasio terkecil pertama kali mencapai kapasitas batas. Deformasi dari elemen lainnya kemudian dapat dihitung sebagai dihitung untuk tiap elemen, dimana

Dimana r = jar-jari elemen = untuk elemen kritis

Gaya perlawanan untuk tiap elemen dapat ditemukan dari pernyataan berikut :  dimana = kekuatan elektroda las 

(tidak seperti kasus baut, R adalah fungsi dari ). Perhitungan terdahulu didasarkan pada asumsi lokasi rotasi pusat sesaat. Jika lokasi sebenarnya, persamaan keseimbangan akan terpenuhi. Detil yang sama seperti untuk sambungan baut : 1. Selesaikan kapasitas beban dari persamaan

2. Jika dua persamaan keseimbangan gaya terpenuhi , anggapan lokasi pusat sesaat dan beban yang ditemukan di langkah 1 adalah benar; jika sebaliknya maka cari asumsi lokasi baru dan mengulang proses keseluruhan. Ketentuan khusus untuk kompenen beban aksial (Special Provision for Axially Loaded Members) Ketika komponen struktural dibebani aksial, tegangannya seragam di atas potongan melintang, dan gaya resultan dipertimbangkan untuk beraksi sepanjang sumbu gravitasi, yaitu sumbu longitudinal melalui centroid. Untuk komponen dengan beban terpusat di ujung, resultan gaya lawan yang dilengkapi oleh sambungan harus juga beraksi sepanjang sumbu ini. Jika komponen mempunyai tampang melintang yang simetris, dapat dihindari dengan menempatkan las atau baut secara simetris. Jika komponen mempunyai tampang melintang tidak simetris, seperti penampang double angle. Penempatan simetris las atau baut akan menghasilkan sambungan beban eksentris, dengan kopel dari Te (gambar 1.15b)
Plat sambung (Gusset plate) centroid Sumbu gravitasi

+
T Penampang

Gambar 1.15a

P1 R P2 T P3 R = 2P1+P2 = e R=T T

Gambar 1.15b AISC mengijinkan eksentrisitas diabaikan pada komponen beban statis. Ketika komponen kelelahan (fatigue) karena beban yang berulang-ulang atau teagangan yang dibalik, eksentrisitas tidak hanya dapat dihitung juga dapat dieliminasi dengan penempatan yang sesuai pada las atau baut. ( Tentu saja, terjadi bahkan bila komponen hanya dikenai beban statis.) Penempatan yang tepat dapat ditentukan dengan menggunakan rumus keseimbangan gaya dan momen. Untuk sambungan las pada Gambar 1.16 , persamaan pertama didapatkan dengan menjumlahkan momen pada bagian terendah las memanjang :

Persamaan ini dapat mencari nilai , Gaya lawan yang diperlukan pada bagian atas las memanjang. Nilai ini dapat disubstitusikan ke dalam persamaan keseimbangan gaya :

Persamaan ini dapat mencari nilai , Gaya lawan yang diperlukan pada bagian bawah las memanjang. Untuk ukuran las yang diberikan, Panjang L1 dan L2 dapat ditentukan. Prosedur ini, dikenal sebagai balancing the welds.

L1 P1

L3

P3 R P2 L2 c

Sumbu gravitasi komponen

Gambar 1.16 4. Sambungan Las Eksentik : Geser dan Tarik (Eccentris Welded Connections : Shear Plus Tension) Banyak sambungan eksentris, terutama sekali sambungan balok-kolom, tempat las tarik disamping juga geser (dilustrasikan pada Gambar 1.17). Sambungan dudukan balok terutama terdiri oleh jarak singkat baja siku bertindak sebagai rak (shelf) untuk mendukung balok. Las menyertakan baja siku ini gara kolom dapat menahan momen yang disebabkan eksentrisitas reaksi disamping reaksi balok pada geser langsung. Sambungan sayap baja siku bagian atas menyediakan stabilitas puntiran pada blaok pada ujungnya dan tidak membantu di reaksi pendukung. Mungkin berkaitan dengan badan balok malahan di atas flens. Sambungan baja siku-balok dapat dibuat baik las atau baut dan tidak akan membawa beban yang hitung lainnya.
R R

Gambar 1.17a. Sambungan balok dudukan (seated beam connection)

Gambar 1.17 b Sambungan rangka balok (Framed beam connection) Sambungan rangka kolom sangat umum dan penting , las kolom-baja siku vertikal dengan tipe yang sama seperti sambungan tumpuan balok. Bagian Balok-baja siku dari sambungan juga eksentrik, tetapi bebannya di bidang geser dan tidak ada tarik . Baik tumpuan dan sambungan frame keduanya mempunyai pendamping (counterparts) baut. Pada tiap sambungan, las vertikal pada sayap kolom dibebani seperti gambar 1.18. Seperti sambungan baut di sub bab 2, beban eksentik P dapat digantikan oleh beban konsentris P dan Kopel M = Pe. Tegangan stresnya adalah

z
c

Gambar 1.18

dimana A adalah jumlah keseluruhan area geser dari las. Tegangan tarik maksimum dapat dihitung dari rumus lendutan.

dimana I dalah momen inersia sekitar sumbu centroid dari area yang terdiri atas jumlah keseluruhan area geser las, dan c adalah jarak dari sumbu centroidal ke titik terjauh pada sisi tarik. Tegangan resultan maksimum dapat ditemukan dengan menambahkan dua komponen ini secara vektor :

Untuk kips dan inci, tegangan akan menjadi kips per inch kuadrat. Jika suatu besar ukuran geser digunakan dalam perhitungan , nilai numerik yang sama dapat juga ditunjukkan sebaagai kips per linear inch. Jika diperoleh dari beban faktor , yang dapat dibandingkan dengan kekuatan desain dari jarak unit las. Walaupun prosedur ini menganggap perilaku elastis, akan meenjadi konservatif ketika menggunakan konteks LRFD.

You might also like