You are on page 1of 16

Pengelolaan Terumbu Karang

Pengelolaan Terumbu Karang


URAIAN SINGKAT A. Pengantar

Tingkat kerusakan terumbu karang yang diamati berdasarkan persentasi penutupan karang hidup dan biota hidup lainnya menurut Suharsono dan Sukarno (1992), menggambarkan bahwa dari 24 lokasi yang tersebar di Perairan Indonesia, 6 % berada dalam kondisi sangat baik, 22 % baik, 33,5 % sedang dan 39,5 % dalam keadaan rusak. Sementara itu, menurut KLH (1993), 14 % ekosistem terumbu karang di Indonesia sudah mencapai tingkat mengkhawatirkan, 46% telah mengalami kerusakan, 33 % dalam keadaan baik, dan hanya 7 % dalam keadaan sangat baik.

B. Pengertian dan Cakupan Sumberdaya Terumbu Karang Terumbu Karang atau coral reefs merupakan ekosistem yang dibangun oleh komponenkomponen abiotik, terutama lingkungan perairan dan komponen tumbuhan hayati berupa binatang karang (Coelenterata), sponge, ikan, moluska, cacing, plankton laut, holothuria, crustacea, rumput laut, asteroid dsb, membentuk suatu harmoni kehidupan yang saling mendukung dalam keseimbangan lestari. Pembentuk utama ekosistem ini adalah bintang karang penghasil deposit kerangka kapur (CaCO3) yang terbentuk secara terus menerus hasil kerjasama saling menguntungkan antara jenis alga renik (zooxantelae) dengan binatang karang (coral). Kemampuan dari alga renik untuk mampu memanfaatkan hasil sekresi dan respirasi berupa mukus, gas CO2 dalam proses fotosintesa menjadikan keberadaan organisme tersebut mendukung terbentuknya zat kapur, sedangkan oksigen yang dihasilkan oleh proses tersebut digunakan langsung untuk menunjang kehidupan koral dan organisme di lingkungan perairan di sekitarnya.

Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Terumbu Karang

C. Beberapa Sifat dan Karakteristik Terumbu Karang Beberapa persyaratan hidup yang sangat penting untuk kelangsungan dan kemantapan ekosistem terumbu karang (Sukarno, 1981), adalah faktor-faktor : 1. 2. 3. Cahaya matahari Suhu Salinitas

Komponen-komponen lain yang yang tidak kalah pentingnya adalah kejernihan air, pergerakan arus dan substrat turut menunjang keberadaan dan kenyamanan hidup terumbu karang. Kejernihan air berbanding lurus dengan cahaya karena pada perairan yang keruh cahaya matahari sangat terbatas masuk ke dalam air, biasanya terhalang oleh lumpur yang larut di air. Endapan lumpur juga berpengaruh terhadap kelangsungan hidup coral karena lumpur dapat mengganggu polip karang. Pergerakan arus pengaruhnya penting karena secara langsung dapat menyuplai makanan dan oksigen untuk kehidupannya. Pada malam hari sangat diperlukan pergerakan air untuk memberikan oksigen di lingkungan terumbu karang. diperlukan substrat yang bersih dari lumpur. D. Ragam Jenis Peranan Ekosistem Terumbu Karang Terumbu karang merupakan ekosistem yang penting peranannya dalam memberikan kontribusi sebagai jasa lingkungan dan sumberdaya, sehingga perlu dihindarkan adanya faktor-faktor negatif dari pengaruh manusia (antropogenik). Adapun fungsi dan peran ekosistem terumbu karang adalah sebagai berikut : 1. Ekosistem ini adalah sangat produktif baik ditinjau dari komponen masukan untuk produktivitas primer dan sekunder pada ekosistem laut dangkal. 2. Terumbu karang memegang peranan penting untuk biochemical cycles terutama sebagai bio-kimia pendeposit kapur (CaCo3). Substrat yang keras diperlukan untuk tempat menempel larva coral untuk pembentukan koloni baru serta

Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Terumbu Karang

3.

Terumbu karang merupakan tempat mencari makan, berkembang biak dan tempat asuhan bagi berbagai jenis organisme ikan dan non-ikan yang ekonomis penting.

4.

Terumbu karang merupakan gudang keanekaragaman hayati organisme laut.

berbagai jenis

5.

Sebagai pemasok sumberdaya alam, pasir dan patahan coral untuk membentuk pantai dan dunes.

6.

Sebagai sumber makanan dan obat-obatan terutama sumber bahan aktif (bioactive substance) untuk keperluan farmasi dan obat-obatan.

7.

Terumbu karang mencegah kerusakan pantai dari hantaman gelombang pasang yang besar pada saat cuaca kurang baik, karena peranannya sebagai pemecah ombak.

8.

Terumbu karang yang sangat menarik merupakan obyek wisata untuk dinikmati terutama keindahan konfigurasi landscape bawah air kombinasi warna ikan karang dan lingkungannya.

9.

Sebagai tempat untuk berbagai penelitian dan pendidikan kelautan, khususnya ekosistem laut dangkal.

10. Sebagai pencatat perjalanan waktu dan saat ini terus dikembangkan coral masif (Porites sp), untuk mendeteksi perubahan pola cuaca dunia. E. Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Ekosistem Terumbu Karang Faktor-faktor penyebab kerusakan terumbu karang antara lain : 1. Penambangan batu karang untuk bahan bangunan, pembangunan jalan dan hiasan 2. Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak, bahan beracun dan alat tangkap tertentu yang pengoperasiannya dapat merusak terumbu karang seperti muroamy
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Terumbu Karang

3.

Pencemaran perairan oleh berbagai limbah industri, pertanian dan rumah tangga, baik yag berasal dari kegiatan di darat (land based, activities), maupun kegiatan di laut (marine based activities).

4.

Pengendapan (sedimentasi) dan peningkatan kekeruhan perairan akibat erosi tanah di daratan maupun kegiatan penggalian dan penambangan di sekitar terumbu karang

5.

Eksploitasi berlebihan sumberdaya perikanan karang

F. Dampak Penyebab Kerusakan Ekosistem Terumbu Karang Ekosistem terumbu karang sangat sensitif terhadap berbagai hal seperti : (1) aliran air tawar yang berlebihan yang dapat menurunkan nilai salinitas perairan; (2) beban sedimen yang dapat mengganggu biota yang mencari makan melalui proses penyaringan (filter feeder); (3) suhu ekstrim, yaitu suhu diluar batas toleransi terumbu karang; (4) polusi seperti biosida dari aktivitas pertanian yang masuk keperairan; (5) kerusakan terumbu karang, seperti yang disebabkan oleh badai siklon dan jangkar perahu; dan (6) beban nutrien yang berlebihan yang menyebabkan berkembangnya alga secara berlebihan sehingga dapat menutupi dan membunuh organisme koral atau timbulnya blooming dari fitoplankton yang dapat menghalangi penetrasi sinar matahari sehingga tingkat fotosintesis dari koral menurun. Kegiatan penambangan terumbu karang dapat menyebabkan peningkatan erosi pantai dan berbagai kerusakan pantai lainnya. Hal ini disebabkan hilangnya fungsi terumbu karang sebagai penahan gelombang. Berikut disajikan beberapa dampak kegiatan manusia terhadap ekosistem terumbu karang Penambangan karang dengan atau tanpa menggunakan bahan peledak Perusakan habitat, bila menggunakan bahan peledak dapat menimbulkan kematian masal hewan terumbu karang

Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Terumbu Karang

Pembuangan limbah panas Meningkatkan suhu air dengan kisaran 5 100C diatas suhu ambien air, dapat mematikan karang dan hewan lainnya serta tumbuhan yang berasosiasi dengan terumbu karang Penggundulan hutan di lahan atas (up-land) Sedimen hasil erosi yang berlebihan dapat mencapai terumbu karang yang letaknya sekitar muara sungai pengangkut sedimen, dengan akibat meningkatnya kekeruhan air sehingga menghambat fungsi zooxanthellae yang selanjutnya menghambat pertumbuhan terumbu karang Sedimen yang berlebihan dapat menyelimuti polip-polip dengan sedimen yang dapat mematikan karang, karena oksigen terlarut dalam air tidak dapat berdifusi masuk ke dalam polip. Karang di terumbu karang yang lokasinya berdekatan dengan banjir, akan mengalami kematian karena sedimentasi yang berlebihan dan penurunan salinitas air. Pengerukan di sekitar terumbu karang Arus dapat mengangkut sedimen yang teraduk ke terumbu karang dan meningkatkan kekeruhan air, dengan akibat seperti diuraikan di atas. Kepariwisataan Peningkatan suhu air karena pencemaran panas oleh pembuangan air pendingin pembangkit listrik hotel, dengan akibat seperti di atas. Pencemaran oleh limbah manusia dari hotel karena limbah ini tidak mengalami pengolahan yang memadai sebelum dibuang ke perairan lokasi terumbu karang, dengan akibat terjadinya eutrofikasi yang selanjutnya mengakibatkan tumbuh suburnya fitoplankton yang meningkatkan kekeruhan air dan kemudian menghambat pertumbuhan karang karena terhambatnya fungsi zooxanthelae, lain daripada itu, keruhnya air akan mengurangi nilai estetis perairan terumbu karang Kerusakan fisik terumbu karang batu oleh jangkar kapal.

Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Terumbu Karang

Koleksi terumbu karang yang masih hidup dan hewan-hewan lain oleh para turis dapat mengurangi keanekaragaman hewan ekosistem terumbu karang Rusaknya terumbu karang yang disebabkan oleh penyelam.

Penangkapan ikan hias dengan menggunakan sianida Penangkapan ikan hias dengan menggunakan sianida, bukan saja membuat ikan pingsan, tetapi akan membunuh karang dan avertebrata lainnya disekitar lokasi, karena hewan-hewan ini jauh lebih peka terhadap sianida. Penangkapan ikan konsumsi dengan bahan peledak bukan saja mematikan ikan tanpa diskriminasi, tetapi juga koral dan avertebrata tak bercangkang seperti anemon laut.

G. Teknik Rehabilitasi Terumbu Karang Upaya rehabilitasi yang bisa dilakukan antara lain : 1. Pengendalian kegiatan di darat yang mengakibatkan pencemaran di laut, seperti pembukaan lahan pertanian, kehutanan dan pembangunan perkotaan tidak mudah untuk dilakukan karena masalahnya komplek dan cakupannya luas. 2. Pengalokasian kawasan konservasi terumbu karang sudah dilakukan melalui penunjukan berbagai cadangan kawasan konservasi. 3. Intervensi teknologi seperti pembuatan selter-selter atau rumpun dasar lebih dikenal dengan istilah karang buatan (artificial reefs). 4. Rehabilitasi terumbu karang dengan teknik transpalantasi

H. Strategi Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang Ekosistem Terumbu Karang memiliki kemampuan yang baik dalam memperbaiki diri sendiri bila terjadi kerusakan dan memperbaharui bagian yang rusak, bila karakteristik habitat dari berbagai macam formasi terumbu karang dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya terpelihara dengan baik. Seperti ekosistem lainnya, terumbu karang tidak memerlukan campur tangan atau manipulasi langsung manusia untuk kelangsungan hidupnya. Bagaimanapun juga, tekanan terhadap keberadaan terumbu karang banyak
Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Terumbu Karang

diakibatkan oleh kegiatan manusia, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah preventif. Hal tersebut merupakan hasil dari kegiatan perencanaan pengelolaan wilayah pesisir yang baik dengan cara mengidentifikasi tingkat kerawanan dari terumbu karang. terumbu karang yang berkualitas tinggi. 1. Mencari berbagai sumber alternatif bahan konstruksi dan kalsium karbonat (bahan kapur dan semen) untuk mencegah penambangan dan kehilangan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui. 2. Jangan melakukan pengerukan atau aktivitas lainnya yang menyebabkan teraduknya sedimen dan membuat air keruh di arah hulu dari terumbu karang. 3. Mengindarkan pencemaran dan peningkatan nutrien ke dalam ekosistem terumbu karang. 4. Menghentikan penggunan bahan peledak dan bahan beracun sebagai alat penangkap ikan karang. 5. Menetapkan batas maksimum pemanfaatan tahunan terhadap bahan-bahan karang dan spesies yang berasosiasi dengannya seperti ikan dan karang-karang. 6. Mempromosikan dan mengontrol kegiatan pariwisata dengan cara memberikan wawasan bahwa terumbu karang merupakan set nasional yang tidak dapat dinilai dengan uang. 7. Menghindari perubahan salinitas air yang melampaui ambang batas untuk areal terumbu karang. 8. 9. Menghindari perubahan suhu diluar ambang batas. Melakukan pemantauan ekosistem terumbu karang untuk mengetahui Berikut beberapa pedoman dalam meminimalkan usaha untuk pemeliharaan kelangsungan hidup

perkembangan kondisi terumbu karang. 10. Menyadarkan masyarakat pengguna tentang pentingnya ekosistem terumbu karang dan bahaya yang mengancam kelestariannya serta mengikutsertakan masyarakat pengguna dalam pengelolaannya.

Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Terumbu Karang

11. Lakukan rehabilitasi terhadap terumbu karang yang telah mengalami kerusakan dengan transpalantasi.

Beberapa hal penting yang berhubungan dengan pengelolaan : 1. Perlu adanya ketaatan hukum dan sangsi terhadap para pelanggar peraturan termasuk aturan untuk pemanfaatan sumberdaya ekosistem terumbu karang. 2. Penyediaan lapangan kerja baru untuk menghindarkan perusakan oleh nelayan/komunitas lokal. 3. Perlu dipertimbangkan kembali apakah kegiatan penangkapan ikan hias seperti saat ini mash memenuhi kelayakan kelestarian sumberdaya. 4. Perlu adanya aturan yang ketat terhadap kegiatan-kegiatan di daerah hulu yang berdampak terhadap kelestarian terumbu karang seperti pencemaran dari daratan (pertanian, konstruksi dan pembabatan hutan, industri, dsb) 5. 6. Perlu adanya koordinasi perencanaan pembangunan wilayah daratan dan pesisir. harus ada iinsentif bagi neelayan yang melakukan upaya pelestarian ekosistem terumbu karang.

TUJUAN Peserta pelatihan diharapkan : 1. Mengetahui kerusakan terumbu karang dan dampaknya bagi kelestarian sumberdaya 2. Mengetahui jenis-jenis terumbu karang yang bisa diperbaiki 3. Mengetahui cara pengelolaan terumbu karang

WAKTU

: 120 menit

Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Terumbu Karang

BAHAN DAN ALAT Alat tulis menulis Alat Bantu visual

METODE

Kuliah dan diskusi Video Slide presentasi Tukar pengalaman antar peserta Diskusi kelompok

PROSES PENYAJIAN 1. Peserta diminta untuk membagi diri dalam kelompok yang mempunyai latar belakang pendidikan atau pekerjaan yang berbeda; 2. Setiap kelompok peserta menentukan salah satu kawasan terumbu karang yang akan dijadikan pokok diskusi perencanaan teknik rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang, lengkap dengan gambarnya yang akan dijadikan bahan pokok diskusi, upayakan setiap kelompok memilih naskah/gambar yang berbeda; 3. Setiap kelompok mendiskusikan penyebab dan akibat dari kerusakan terumbu karang, jenis kegiatan apa saja yang dapat dikembangkan dari ekoosistem ini atau SDnHP, dan bagaimana teknik rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang alami dan terumbu karang buatan, jangan lupa untuk mengkaitkannya dengan potensi SDM yang ada di sekitarnya serta faktor-faktor khusus baik yang dapat menjadi faktor pendukung ataupun penghambat; dengan melalui beberapa pendekatan diantaranya pendekatan P3MD (Program Perencanaan Partisipasi Pembangunan Masyarakat Desa)

Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Terumbu Karang

- 10

4. Hasil diskusi tersebut dituangkan dalam bentuk rancangan (draft) perencanaan pengelolaan kawasan pesisir secara terpadu, yang dilengkapi dengan denah lokasi dimana kegiatan tersebut akan dilaksanakan; 5. Rancangan perencanaan pengelolaan kawasan pesisir secara terpadu tersebut dipresentasikan dihadapan kelompok lainnya serta didiskusikan dengan melihat beberapa aspek terkait berikut ini: karakteristik dan teknik rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang; kelestarian SDHP dan atau SDnHP yang tersedia di kawasan pesisir; kesiapan masyarakat pengelola terumbu karang serta aparat pelaksana program, untuk menerima konsep baru tentang teknik rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang dan dapat memberikan manfaat bagi semua masyarakat secara keseluruhan; ketersediaan sarana dan prasarana di lokasi pengembangan (komunikasi, akomodasi, dll); keterkaitan fasilitas pengelolaan. Keterkaitan dengan kegiatan lainnya.

PEMBAGIAN SESI WAKTU (menit) 10 20 30 Diskusi Diskusi


Diskusi

METODE

KEGIATAN TRAINER

Tentang tinjauan umum dan tujuan khusus Membahas pengertian dan cakupan sumberdaya terumbu karang Membahas beberapa sifat dan karakteristik terumbu karang dan faktor-faktor penyebab kerusakan ekosistem terumbu karang dan dampak yang ditimbulkan

Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Terumbu Karang

- 11

20

Diskusi

Menyususun Teknik rehabilitasi terumbu karang dan terumbu karang buatan serta Pengelolaan terumbu karang Penyajian hasil penyusunan Teknik rehabilitasi terumbu karang dan terumbu karang buatan serta Pengelolaan terumbu karang Kesimpulan dan saran

30

Presentsi

10

Diskusi

Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Terumbu Karang

- 12

NASKAH PENGELOLAAN TERUMBU KARANG

1. Dalam suatu daerah pesisir, terdapat SDHP berikut: mangrove, terumbu karang, udang karang, ikan hias teri, pepetek, dan rumput laut. 2. Diskusikanlah akibat dari kerusakan terumbu karang dan faktor-faktor penyebab kerusakan ekosistem, serta beri gambaran secara jelas kaitan antara ekosistem terumbu karang dengan SDHP tersebut. 3. Diskusikanlah kombinasi teknik rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang yangdapat dilakukan, yang bermanfaat paling besar bagi kesejahteraan penduduk setempat.

Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Terumbu Karang

- 13

Lembar Pertanyaan Progress Test : Modul Pengelolaan Terumbu Karang Nama:___________________________ Tgl _________________________

1. Menurut anda perlukah kita melindungi terumbu karang? Berikan alasannya!!! ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ ___________________________________________________________________ _____________________________________________________________ 2. Diantara hal-hal berikut ini, manakah yang bukan merupakan bagian dari ekosistem terumbu karang a. Ikan hias karang b. Zooxanthellae c. Crustacea d. Mangrove 3. Sebutkan 3 (tiga) persyaratan yang mendukung untuk perkembangan hidup terumbu karang! ___________________________________________ ___________________________________________ ___________________________________________ 4. Sebutkan 4 fungsi dan peranan terumbu karang sebagai jasa lingkungan dan sumberdaya! ___________________________________________ ___________________________________________ ___________________________________________ ___________________________________________ 5. Berikan beberapa contoh penyebab kerusakan terumbu karang ___________________________________________ ___________________________________________ ___________________________________________ ___________________________________________ ___________________________________________

Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Terumbu Karang

- 14

Lembar Jawaban Lembar Jawaban : Modul Pengelolaan Terumbu Karang

1. Jawaban sangat tergantung dari peserta, diharapkan jawaban yang mendekati materi yang disampaikan diberi nilai yang lebih besar 2. D. Mangrove 3. Cahaya matahari, Suhu, Salinitas, kejernihan air, pergerakan arus dan substrat 4. 4 fungsi dan peranan terumbu karang sebagai jasa lingkungan dan sumberdaya : Ekosistem ini adalah sangat produktif baik ditinjau dari komponen masukan untuk produktifitas primer dan sekunder pada ekosistem laut dangkal.

Terumbu karang memegang peranan penting untuk bichemical cycles terutama sebagai bio-kimia pendeposit kapur (CaCo3). Terumbu karang merupakan tempat mencari makan, berkembang biak dan tempat asuhan bagi berbagai jenis organisme ikan dan non-ikan yang ekonomis penting. Terumbu karang merupakan gudang keanekaragaman hayati jenis organisme laut. berbagai

Sebagai pemasok sumberdaya alam, pasir dan patahan coral untuk membentuk pantai dan dunes.

Sebagai sumber makanan dan obat-obatan terutama sumber bahan aktif (bioactive substance) untuk keperluan farmasi dan obat-obatan. Terumbu karang mencegah kerusakan pantai dari hantaman gelombang pasang yang besar pada saat cuaca kurang baik, karena peranannya sebagai pemecah ombak.

Terumbu karang yang sangat menarik merupakan obyek wisata untuk dinikmati terutama keindahan konfigurasi landscape bawah air kombinasi warna ikan karang dan lingkungannya. Sebagai tempat untuk berbagai penelitian dan pendidikan kelautan, khususnya ekosistem laut dangkal.

Sebagai pencatat perjalanan waktu dan saat ini terus dikembangkan coral masif (Porites sp). perubahan pola cuaca dunia. 5. Beberapa penyebab kerusakan terumbu karang : Penambangan batu karang untuk bahan bangunan, pembangunan jalan dan hiasan Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak, bahan beracun dan alat tangkap tertentu yang pengoperasiannya dapat merusak terumbu karang seperti muroamy

Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Terumbu Karang

- 15

Pencemaran perairan oleh berbagai limbah industri, pertanian dan rumah tangga, baik yag berasal dari kegiatan di darat (land base activities), maupun kegiatan di laut (marine based activities). Pengendapan (sedimentasi) dan peningkatan kekeruhan perairan akibat erosi tanah di daratan maupun kegiatan penggalian dan penambangan di sekitar terumbu karang Eksploitasi berlebihan sumberdaya perikanan karang

Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

Pengelolaan Terumbu Karang

- 16

REFERENSI

Dahuri, R., Jacub R., Sapta P.G., dan M.J. Sitepu. 2001. Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita. Jakarta. Sukarno. Mali, K.H. M.K. Moosa. 1983. Terumbu Karang di Indonesia. Lon-LIPI. Jakarta. Soedharma, D. 2001. Rehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang dan Padang Lamun dalam Pelatihan ICZPM DKP-PKSPL. Jakarta.

Modul - Penyusunan Modul Pelatihan ICZPM Tingkat Lokal PKSPL - IPB

You might also like