You are on page 1of 7

TEKNIK DISKUSI

Pengertian Diskusi Diskusi adalah sebuah proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas, lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan kesimpulan/pernyataan/keputusan. Di dalam diskusi selalu muncul perdebatan. Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau persalahan tertentu yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut. Metode diskusi ialah suatu cara penyampaian masalah dan pemimpin memberi kesempatan kepada peserta untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah. Dalam kehidupan modern ini banyak sekali masalah yang dihadapi oleh manusia; sedemikian kompieksnya masalah tersebut sehingga tak mungkin hanya dipecahkan dengan satu jawaban saja. tetapi kita harus menggunakan segala pengetahuan kita untuk memberi pemecahan yang terbaik. Ada kemungkinan terdapat lebih-dari satu jawaban yang benar sehingga harus menemukan jawaban yang paling tepat di antara sekian banyak jawaban tersebut. Manfaat Diskusi 1. Ditinjau dari aspek kepemimpinan, salah satu cara yang baik untuk mengadakan komunikasi dan konsultasi 2. Ditinjau dari segi bahan yang dihadapi, dapat memperdalan wacana/ pengetahuan seseorang mengenai sesuatu. Persyaratan Diskusi 1. Berkomunikasi dalam kelompok dengan catatan : a. Tata tertib tidak ketat. b. Setiap orang diberi kesempatan berbicara. c. Kesediaan untuk berkompromi. Bagi peserta diskusi : a. Pengertian yang menyeluruh tentang pokok pembicaraan. b. Sanggup berpikir bebas dan lugas. c. Pandai mendengar, menjabarkan dan menganalisa.

2.

3.

d. Mau menerima pendapat orang lain yang benar.Pandai bertanya dan menolak secara halus pendapat lain. Bagi pemimpin diskusi : a. Sikap hati-hati,cerdas,tanggap. b. Pandai menyimpulkan. c. Sikap tidak memihak.

Tugas-tugas Para Pelaku dalam Diskusi Panel Tugas-tugas Peserta: mengikuti jalannya diskusi dari awal sampai dengan akhir dan terbagi menjadi tim affirmatif dan oposisi yang termasuk panelis, mengajukan usul, pendapat, maupun komentar, meminta panelis untuk memberikan pembuktian, contoh, maupun perbandingan.

Tugas-tugas Notula/penulis: menulis jumlah peserta dan segala kegiatan dalam diskusi, diperbolehkan untuk menyanggah, diperbolehkan untuk menyetujui ataupun tidak menyetujui, membuat makalah tentang permasalahan yang didiskusikan. Tugas-tugas Penyaji/panelis: menyajikan materi diskusi, berperan sebagai pembicara dalam diskusi, mengutarakan makalah yang disampaikan, menjawab pertanyaan dari peserta dan penyanggah. Tugas-tugas Moderator: membuka diskusi, membacakan riwayat kehidupan panelis, mempersilakan panelis untuk berbicara, mengatur dan memimpin jalannya diskusi, membacakan kesimpulan diskusi. Tugas-tugas Penyanggah: menyanggah usulan dari tim affirmatif, menyanggah pembicaraan panelis, meneliti kata-kata dalam makalah, melakukan pembuktian dan menentukan nilai banding, menyanggah hal-hal yang dianggap penting.

Kebaikan Metode Diskusi a. Peserta dapat belajar bermusyawarah b. Peserta mendapat kesempatan untuk menguji tingkat pengetahuan masing-masing c. Belajar menghargai pendapat orang lain d. Mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah Kekurangan/Kelemahan Metode Diskusi 1. Pendapat serta pertanyaan peserta dapat menyimpang dari pokok persoalan. 2. Kesulitan dalam menyimpulkan sering menyebabkan tidak ada penyelesaian. 3. Membutuhkan waktu cukup banyak. Jenis-jenis Diskusi 1) Buzz Group Suatu kelas yang besar dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil 4 atau 5 orang. Tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga peserta saling berhadapan untuk memudahkan pertukaran pendapat. Diskusi ini dapat diadkan di tengah-tengah atau akhir.

2) Fish Rowt Diskusi terdiri dari beberapa orang peserta yang dipimpin oleh seorang ketua. Tempat duduk diatur setengah lingkaran dengan dua atau tiga kursi kosonu menghadap peserta, seolah-olah menjaring ikan dalam sebuah mangkuk (fish boxvli). Kelompok pendengar yang ingin menyumbangkan pikiran dapat duduk di kursi kosong tersebut. Ketua mempersilahkan berbicara dan setelah selesai kembali ketempat semula. 3) Whole Group Suatu kelompok merupakan satu kelompok diskusi dengan jumlah anggota tidak lebih dari 15 anggota. 4) Syndicate group Suatu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-6 orang. Guru menjelaskan garis besar masalah dengan aspek-aspeknya. kemudian tiap kelompok bertugas membahas suatu aspek tertentu dan membuat kesimpuian untuk diiaporkan dalam sidang pleno serta didiskusikan lebih lanjut. 5) Brainstorming

Merupakan suatu diskusi di mana anggota kelompok bebas menyumbangkan ide-ide baru terhadap suatu masalah tertentu. di bawah seorang ketua. Semua ide yang sudah masuk dicatat. untuk kemudian diklasifikasikan menurut suatu urutan tertentu. Suatu saat mungkin ada diantara ide baru tersebut yang dirasa menarik untuk dikembangkan. 6) Informal debate Kelas dibagi menjadi dua team yang agak sama besarnya unluk memperdebatkan suatu bahan yang problematis, tanpa memperhatikan peraturan diskusi panel. 7) Colloqinin Merupukan suatu kegiatan dimana pesertadihadapkan pada nara sumber untuk mengajukan pertanyaan. selanjutnya mengandung pertanyaan-petanyaan tambahan dari peserta yang lain. 8) Panel Merupakan suatu diskusi orang-orang yang dianggap ahli, terdiri dari 3-6 orang dan dipimpin oleh seorang moderator. Para panelis dihadapkan pada para peserta yang hanya berfungsi sebaeai pendengar. Maksudnya untuk memberikan stimulus kepada para peseita akan adanya masalah-masalh yang masih dipecahkan lebih lanjut. Pengertian Diskusi Panel Diskusi panel merupakan forum pertukaran pikiran yang dilakukan oleh sekelompok orang dihadapan sekelompok hadirin mengenai suatu masalah tertentu yang telah dipersiapkannya. Diskusi Panel adalah sekelompok individu yang membahas topik tentang kelebihan pada masyarakat atau pendengar diskusi. Panel mungkin sangat terstruktur atau mungkin saja sangat tidak formal. Suatu panel yang berstruktur mungkin membatasi panjang dan keleluasaan dalam menuturkan katakata (sampai pendapat), panel yang tidak formal mungkin menekankan interaksi spontan yang bebas, para peneliti diharapkan terlebih dahulu memberikan pidato tanpa text dan memiliki pengetahuan / keahlian sebagai dasar komentar mereka. Keanggotaan panel biasanya terdiri atas para ahli, orang-orang awam yang tertarik atau gabungan keduanya, tergantung pada topik yang dibahas. Satu kriteria penting diskusi panel yang baik adalah adanya interaksi antar para peserta diskusi panel. Kelebihan-kelebihan dari Diskusi Panel Memberikan kesempatan kepada pendengar untuk mengikuti berbagai pandangan sekaligus. Biasanya dalam diskusi panel timbul pro dan kontra pandangan, semakin sengit pro dan kontra, maka diskusi akan semakin menarik untuk diikuti.

Dalam diskusi panel, kelompok yang melakukan diskusi akan berhati-hati dalam mengajukan pandangan atau mengemukakan pendapat, karena menyadari akan dapat langsung digugat atau dibantah. Peserta yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang lebih dalam hal yang didiskusikan dapat menyampaikan pandangan.

Kekurangan-kekurangan dari Diskusi Panel Diskusi panel menjadi tidak menarik apabila semua peserta waswas untuk menyampaikan pandangan secara terus terang dan semua peserta merasa sungkan untuk berbeda pandangan. Suasana dalam diskusi panel akan menjadi pincang atau tidak seimbang apabila ada peserta yang jauh lebih tangkas dalam menyampaikan daripada yang lainnya. Ada kalanya moderator terpaksa harus berusaha membuat kesimpulannya sendiri dan menyampaikannya dalam diskusi itu. Harus memilih moderator yang berani dan mampu turun tangan untuk menyelamatkan diskusi agar jangan sampai pincang atau berat sebelah. Ada kemungkinan terjadinya pencemaran nama baik dalam diskusi panel.

9) Simposium Merupakan suatu pembahasan masalah yang bersifat lebih formal. Pembahasan dilakukan oleh beberapa orang pembicara (sedikitnya 2 orang) yang sebelumnya telah menyiapakan suatu prasarana dan pembicara yang lain mengemukakan prasarana banding/sanggahan. Suatu pokok persoalan disoroti dari beberapa aspek. yang masing-masing dibacakan oleh prasarana kemudian diikuti sanggahan dan pandangan umiun dari para pendengar. Moderator mengkoordinasi jalannya pembicaraan. Bahasan dan sanggahan itu selanjutnya dirumuskan oieh panitia perumus. 10) Seminar Merupakan suatu pembahasan yang bersifat ilmiah. Suatu pokok persoalan dibahas secara teoritis, bila perlu dibuka suatu pandangan umum. Berdasarkan kertas kerja yang ada, peserta menjadi beberapa kelompok untuk membahas lebih lanjut. Pimpinan kelompok sewaktu waktu menyimpulkan kerja keiompoknya dan dari hasil-hasil kelompok disusun suatu perumusan oleh panitia perumus yang ditinjau. Peran Pemimpin Diskusi Pemimpin diskusi yang baik, akan sanggup dengan cepat mengambil tindakan menghadapi ketimpangan-ketimpangan tersebut diatas. Untuk itulah para peserta perlu dilatih untuk

memperoleh ketrampilan pemimpin yang pada hakikatnya dapat dipelajari. Prof. DR. Winarno Surakhmad dalam bukunya Metodologi Guruan Nasional mengemukakan tiga peranan pemimpin diskusi ialah sebagai : 1) pengatur lalu lintas 2) dinding penangkis. 3) penunjukjalan Pemimpin sebagai pengatur lalu lintas Sebagai seorang pemimpin. la berhak untuk : 1. Menunjukkan pertanyaan-pertanyaan kepada anggota 2. Menjaga agar tidak semua anggota bicara secara serempak 3. Mencegah dikuasainya pembicaraan oleh orang-orang tertentu yang gemar berbicara 4. Membuka kesempatan bagi anggota yang pemalu atau pendiam untuk menyumbangkan ide-ide mereka 5. Mengatur sedemikian sehingga setiap pembicaraan dapat ditangkap dengan jelas oleh pendengar. Dari peran tersebut, dapat kita lihat bahwa pemimpin akan belajar memahami sifat-sifat para peserta. la akan belajar bagaimana mendorong si pendiam untuk ikut serta dan bagaimana mencegah anggota yang senang berbicara dan membuka kesempatan bagi anggota lain secara merata. Untuk membatasi orang yang senang berbicara, misalnya dapat dikatakan : Baik. saya rasa pendapat anda itu telah dituangkan dengan jelas, coba mari kita lihat beberapa pendapat yang lain. Atau kepada si pendiam : Tina, kami belurn mendapat kesempatan mendengarkan pemikiranmu tentang hal ini, bagaimana pendapatmu ?. Di sini pemimpin harus dapat mengatur pembicaraan dengan bijaksana sehingga tidak menimbulkan rasa tertekan, marah, dan rendah diri. Pemimpin sebagai dinding penangkis Dalam peran ini di ibaratkan seorang pemain tenis yang berlatih memukul bola pada dinding, selalu memantul kembali. Demikian pula pemimpin diskusi senantiasa menerima pertanyaanpertanyaan dari para peserta dan dipantulkan kembali ke dalarn kelompok. Dia sendiri tidak selalu menjawab langsung setiap pertanyaan yang penting. Bila ada pertanyaan yang muncul, pemimpin dapat mengatakan ya, ini pertanyaan yang baik, bagaimana pendapat anda sekalian mengenai hal ini ?. Kepada si pendiam :Mungkin, Rini akan mengemukakan pendapat atau anggota yang lain?. Bila sudah memperoleh jawaban, maka jawaban tersebut dilontarkan kembali kepada para peserta untuk dimintakan pendapat mereka pada suatu saat mungkin diskusi mengalami jalan buntu, maka pada kesempatan itu pemimpin atau Guru dapat bertindak sebagai penasihat dan memberi jawaban sehingga soal-soal pokok yang sedang didiskusikan dapat dilanjutkan.

Pemimpin sebagai penunjuk jalan Dalam diskusi sering terjadi pesertaan tidak menyadari struktur pokok diskusi -mereka, atau tidak memahami pokok masalah yang didiskusikan sehingga mudah timbul pertanyaanpertanyaan yang menyimpang dari garis pembicaraan. Mereka kehilangan pegangan dan tidak melihat hasil-hasil yang sudah dicapai. Atau tidak disadari bahwa telah tiba saatnya untuk menarik kesimpulan- dan menetapkan langkah-langkah. Kewajiban pemimpin diskusilah untuk memahami dengan seksama struktur diskusi yang baik sehingga ia dapat menunjukkan jalan lurus bila terjadi penyimpangan. Dengan demikian pemimpin mempunyai kewajiban menuntun anggota dalam menentukan langkah-langkah pemecahan masalah. Langkah-langkah yang perm dipahami dan dipakai sebagai pedoman menuntun diskusi kelas adalah: - Apakah masalah yang dihadapi? Pemimpinperiu mengetahui dengan jelas permasalahan yang dihadapi. Bila perlu ditulis di papan tulis sebelum diskusi dimulai sehingga peserta senantiasa melihat tujuan diskusi.

Soal-soal penting mana yang terdapat dalam masalah itu? Kalau dalam diskusi terdapat pandangan yang berbeda, ada baiknya pandangan-pandangan tersebut ditulis pula. Faedahnya, peserta dapat melihat kekurangan-kekurangannya dan mencoba memperbaiki -sebelum diskusi dilanjutkaan. Dapat terjadi seluruh peserta tidak tahu dengan pasti faktor tertentu yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah. Faktor serupa ini terpaksa dicari dari sumber-sumber lain atau dari nara sumber yang mengetahui.

You might also like