You are on page 1of 30

TUGAS KEPERAWATAN MATERNITAS II TENTANG INTRANATAL CARE (INC)

Oleh :

Anisa Suzana 080101002

Dosen Pembimbing : Ns. Yessi maifita, S.Kep

PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN STIKES PIALA SAKTI PARIAMAN 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis memberikan rahmat serta

panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah karunia-Nya kepada saya sehingga berhasil

menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Intranatal Care Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini Akhir kata, penulia sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin

Pariaman, februari 2012

(penulis)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................... DAFTAR ISI ..................................................................................... BAB I INTRANATAL CARE 1.1 Pengertian Kehamilan ................................................................. 1.2 Defenisi Persalinan...................................................................... 1.3 Tujuan .......................................................................................... 1.4 Jenis-Jenis Persalinan .................................................................. 1.5 Sebab-sebab Yang Menimbulkan................................................ 1.6 Faktor-faktor Yang Berperan Dalam Persalinan ....................... BAB II TENAGA YANG MENDORONG ANAK KELUAR 2.1 Hits 2.2 Sifat-sifat His .............................................................................. 2.3 Pembagian dan sifat-sifat His :.................................................... 2.4 His pelepasan urin (Kala III)....................................................... 2.5 His pengiring (Kala IV) ...............................................................

BAB III GERAKAN-GERAKAN ANAK PADA PERSALINAN 3.1 Turunnya kepala .......................................................................... 3.2 Masuknya kepala ........................................................................ 3.3 Fleksi ............................................................................................ 3.4 Putaran paksi dalam .................................................................... BAB III ASUHAN KEPERAWATAN.............................................. 4.1 Selama kehamilan ibu hamil harus memeriksakan ................... 4.2 Tatalaksana bayi baru lahir ........................................................ 4.3 Jenis pelayanan kesehatan bayi baru lahir ................................. 4.4 Jenis dan kompetensi sdm ........................................................... 4.5 Fasilitas.........................................................................................

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................... 5.1 Simpulan ...................................................................................... 5.2 Saran ............................................................................................ DAFTAR PUSTAKA

BAB I INTRANATAL CARE 1.1 Pengertian Kehamilan

Masa kehamilan normal dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari atau 40 minggudihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan melibatkan perubahanfisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalamkeluarga. Ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkanpelayanan/asuhan antenatal

1.2 Defenisi Persalinan Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hamper cukup bulan, disusui dengan pelepasan dan pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu. 1.3 Tujuan 1. Tujuan Umum 1. Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anakselama kehamilan, persalinan dan nifas, sehingga didapatkan ibu dananak yang sehat.

2. Tujuan Khusus 1. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkindijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas. 2. Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkindiderita sedini mungkin 3. menurunkan angka mortalitas dan morbiditas ibu dan anak 4. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-haridan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi

5. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi 6. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,mental dan sosial ibu dan bayi. 7. Mengenali secara dini adanya ketidak normalan dankomplikasi yang mungkin terjadi. 8. Mempersiapkan persalinan cukupbulan, melahirkan dengan selamat, ibu dan bayinya dengantrauma seminimal mungkin. 9. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal danmemberikan ASI eksklusif. 10. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerimakelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal

1.4 Jenis-Jenis Persalinan

1. Persalinan spontan Bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri melalui jalan lahir 2. Persalinan buatan Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi dengan forceps atau dilakukan operasi cesarean. 3. Persalinan anjuran Bila persalinan tidak dimulai dengan sendirinya, baru berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian phytomenadione Berhubungan dengan tuanya umur kehamilan dan berat badan bayi dilahirkan dikenal beberapa istilah : 1. Abortus Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 minggu atau bayi dengan berat badan < 500 gr 2. Partu Immaturus Pengeluaran buah kehamilan antara 22 28 minggu atau bayi dengan berat badan 500 999 gr dan tidak dapat hidup diluar kandungan

3. Partus prematurus Pengeluaran kehamilan 28 37 minggu atau bayi dengan berat badan lahir 1000 2500 gr. 4. Partus serotinus (post maturitas) Pengeluaran kehamilan setelah kehamilan 42 minggu.

1.5 Sebab-sebab Yang Menimbulkan Terjadinya persalinan belum diketahui benar, yang ada hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks antara lain : 1. Teori penurunan hormone 1 2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan hormone estrogen dan progesterone.progetseron bekerja sebagai penenang otot-otot polos rahim dan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbulk his bila kadar progetsteron turun/rendah 2. Teori distensi rahim Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot rahim sehingga mengganggu sikrulasi utero placenta.

3. Teori placenta menjadi tua Akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesterone yang menyebabkan kekejangan pada pembuluh darah.

4. Teori iritasi mekanik Di belakang serviks terletak ganglon servikale,bila ganglion ini digeser dan ditekan oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus

5.

Induksi partus-partum dapat pula ditimbulkan dengan jalan

a. Bagang laminaria Beberapa laminarian dimasukkan dalam kanalis servikalis dengan tujuan rangsang pleksus frakenhouser.

b. Amniotomi Pemecagahn ketubahan c. Okstisosin drips d. Pemberian oksitosin menurut tetesan/infuse

1.6 Faktor-faktor Yang Berperan Dalam Persalinan 1. Kekuatan mendorong janin keluar (power) y y y 2. His (kontraksi uterus) Kontraksi otot-otot dinding perut Ligamtous action terutama ligamentum retundum

Faktor janin

3. Faktor jalan lahir

A. Keadaan-keadaan Memerlukan Spesialistis

1. Primigravida dengan : y y y y y y Umur diatas 30 tahun TB < 150 cm Dengan penyakit-penyakit tertentu Dengan komplikasi medis dan obstetric Kelainan panggul Kelainan letak janin

2. Multigravida dengan : y y y Umur diatas 35 tahun Telah punya anak lebih dari 7 Dengan riwayat kehamilan dan persalinan yang buruk

BAB II TENAGA YANG MENDORONG ANAK KELUAR 2.1 His His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan pada waktu kontraksi otot-otot rahim menguncuk sehingga menjadi tebal dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi lebih kecil serta mendorong janin dan kantong amnion kea rah segmen bawah rahim dan serviks 2.2 Sifat-sifat His : y y y y Kontraksi simetris dan terkoordinasi Fundus dominant kemudian diikuti relaksasi Involunter, intermitten Terasa sakit dan kadang dapat dipengaruhi dari luar secara fisik, kimia dan psikis.Dalam mengawasi persalinan hendaknya selalu dibuat daftar tentang His : y Frekuensi : obat dan jumlah his dalam waktu tertentu biasanya per 10 menit atau permenit y y y y y Amplitude atau intensitas : batasan kekuatan his dikukur dalam mmHg Aktivitas His : adalah frekuensi dan amplitude dengan unit motexido. Durasi His : adalah lamanya setiap his berlangsung diukur dengan detik Datangnya his : apakah datangnya sering, teratur atau tidak Perubahan-perubahan akibat His :Pada uterus dan serviks Uterus teraba keras, padat karena kontraksi hidrostatik air ketuban dan tekanan intrauterine naik serta menyebabkan serviks menjadi mendatar dan terbuka. y Pada ibu Rasa nyeri karena iskemia rahim dan kontraksi rahim, juga ada kenaikan nadi dan tekanan darah y Pada janin Pertukaran oksigen pada sirkulasi utero placenta kurang, maka timbul hipoksia janin, djj lambat dan kurang jelas didengar adanya iskemia fisiologis.

2.3 Pembagian dan sifat-sifat His : 1. His pendahuluan a. His tidak kuat, tidak teratur b. Menyebabkan show

2. His pembukaan a. His pembukaan serviks sampai terjadi pembukaan lengkap 10 mm b. Mulai kuat teratur dan sakit

3. His pengeluaran/his mengedan (kala II) a. Sangat kuat, teratur, simetris, terkoordinasi dan lama b. His untuk pengeluaran janin c. Koordinasi bersama antara his kontraksi, otot perut, kontraksi diafragma dan ligament

2.4 His pelepasan urin (Kala III) Kontraksi sedang untuk melepaskan dan melahirkan plasenta 2.5 His pengiring (Kala IV) Kontraksi lemah, masih relative nyeri, pengecilan dalam beberapa jam/hari A. Tenaga mengejan Setelah pembukaan lengkapdan setelah ketuban pecah, tenaga yang mendorong anak keluar setelah his,terutama disebabkan oleh otot dinding perut yang mengakibatkan peninggian tekanan intra abdomen, pada saat kepala sampai pada dasar panggul, timbul suatu refleks yang

mengakibatkan pasien menutup glotisnya, mengkontraksikan otot-otot perutnya dan menekan diafragmanya ke bawah. Tenaga mengejan ini hanya dapat berhasil kalau pembukaan sudah lengkap

B. Perubahan-perubahan pada Uterus dan Jalan Lahir Dalam Persalinan

1. Sejak kehamilan yang lanjut uterus dengan jelas terdiri atas 2 bagian y Segmen atas rahim diberntuk oleh korpus uterus, berperanaktif dalam kontraksi dan dindingnya tebal dengan mulainya persalinan untuk mendorong anak keluar y Segmen bawah rahim terjadi dari isthmus uteri, berperan pasif dan makin tipis dengan mulainya persalinan karena diregang mengadakan relaksasi dan dilatasi serta menjadi saluran tipis

2. Perubahan bentuk rahim Pada tiap kontraksi sumbu panjang rahim bertambah panjang sedangkan ukuran melintang maupun ukuran muka belakang berkurang y Karena ukuran melintang berkurang maka lingkaran tulang punggung anak berkurang, artinya tulang punggung menjadi lebih lurus dan dengan demikian katub atas anak tertekan pada fundus sedangkan katub bawah ditekan ke dalam pintu atas panggul y Karena rahim bertambah panjang, maka otot-otot memanjang dan menarik pada SBR dan serviks

3. Faal ligament rotundum dalam persalinan y Ligament rotundum mengandung otot polos dan kalau uterus berkontraksi otot ligament rotundum ikut berkontraksi hingga ligament menjadi pendek Pada tiap kontraksi, fundus yang tadinya bersandar pada tulang punggung berpindah ke depan mendesak dinding perut ke depan. y Fundus uteri terlambat, sehingga waktu kontraksi fundus tidak dapat naik ke atas

4. Perubahan pada serviks y Pendataran serviks Ialah pemendekan dari canalis servikalis, yang semula berupa saluran yang panjangnya 1 -2 cm menjadi suatu lubang saja dengan pinggir yang tipis y Pembukaan serviks Ialah pembesaran dari ostium eksternum yang tadinya berupa suatu tulang dengan diameter beberapa mm menjadi lubang yang dilalui anak kira-kira 10 cm

5. Factor-faktor yang menyebabkan pembukaan serviks

Waktu kontraksi SBR dan serviks diregang oleh isi rahim terutama oleh air ketuban dan ini menyebabkan tarikan pada serviks Waktu kontraksi, bagian dari selaput yang terdapat diatas canalis servikalis menonjol ke dalam canalis servikalis dan membukanya. Mungkin otot-otot serviks menarik pada pingir ostium dan membesarkannya

6. Perubahan pada vaginan dan dasar panggul

Dalam kala I ketuban ikut meregangkan bagian atas vagina, dasar panggul diregang menjadi saluran dengan dinding yang tipis oleh bagian depan anak. Saat kepala sampai di vulva, lubang vagina menghadap ke depan atas, dari luar peregangan oleh bagian depan nampak pada perineum yang menonjol dan menjadi tipis sedangkan anus membuka

BAB III GERAKAN-GERAKAN ANAK PADA PERSALINAN 3.1 Turunnya kepala y Synclitismus : sutura sagitalis terdapat ditengah-tengah dalam lahir, ialah tepat diantara symphisis dan promontorium, os parietal dan belakang sama tingginya. y Asyncltitismus : sutura sagitalis anak ke depan mendekati symphisis atau agak kebelakang mendekati promontorium y Asynclitismus posterior : sutura sagitalis mendekati sympisis dan os parietal belakang lebih rendah dari os parietal depan y Asynclitismus anterior : sutura sagitalis menedekati promontorium sehingga os parietal depan lebih rendah dari os parietal belakang.

3.2 Masuknya kepala y Ini terjadi setelah kepala masuk ke dalam rongga panggul dan bersamaan dengan gerakan fleksi, putaran paksa dalam dan ekstensi

Yang menyebabkan masuknya kepala : Tekanan cairan intra uterin dan tekanan langsung oleh fundus pada bokong y Kekuatan mengejan dan melurusnya badan anak oleh perubahan bentuk rahim.

3.3 Fleksi Dengan masuknya kepala biasanya juga fleksi bertambah sehingga ubunubun kecil jelas lebih rendah dari UUB ini disebabkan karena anak di dorong ibunya dan sebaliknya mendapat tekanan dari pinggir PAP, serviks, dinding panggul atau dasar panggul

Keuntungan fleksi : ukuran kepala lebih kecil melalui jalan lahir diameter sub occipitus brognalitika (95 cm) menggantikan diameter sub occipitalis frontal (11 cm)

3.4 Putaran paksi dalam y Ialah pemutaran dari bagian dalam sedemikian rupa sehingga bagian terendah bagian depan memutar ke depan kebawah symphisis

Pada letak fleksi, bagian belakang kepala merupakan bagian terendah dari kepala. y Bagian terendah dari kepala ini mencari tahanan yang paling sedikit terdapat sebelah depan atas dimana terdapat meatus genitalia. y Ukuran terbesar dari bidang tengah panggul ialah diameter antero posterior

BAB IV ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan komprehensif bagi bayi baru lahir dimulai sejak janin dalam kandungan sampai dengan bayi berumur 28 hari di puskesmas dan jaringannya, maka setiap tenaga kesehatan harus mematuhi standar pelayanan yang sudah ditetapkan. Standar yang dijadikan acuan antara lain : Standar Pelayanan Kebidanan (SPK), Pedoman Asuhan Persalinan Normal (APN), dan Pelayanan Neonatal Esensial Dasar. Pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi bayi baru lahir,

diselenggrakan dengan mengikuti hal-hal sebagai berikut : 4.1 SELAMA KEHAMILAN IBU HAMIL HARUS MEMERIKSAKAN

kehamilan minimal empat kali di fasilitas pelayanan kesehatan, agar pertumbuhan dan perkembangan janin dapat terpantau dan bayi lahir selamat dan sehat. Tanda-tanda bayi lahir sehat: Berat badan bayi 2500-4000 gram; Umur kehamilan 37 40 mg; Bayi segera menangis , Bergerak aktif, kulit kemerahan, Mengisap ASI dengan baik, Tidak ada cacat bawaan

4.2 TATALAKSANA BAYI BARU LAHIR Tatalaksana bayi baru lahir meliputi: 1. Asuhan bayi baru lahir pada 0 6 jam: y Asuhan bayi baru lahir normal, dilaksanakan segera setelah lahir, dan diletakkan di dekat ibunya dalam ruangan yang sama. y Asuhan bayi baru lahir dengan komplikasi dilaksanakan satu ruangan dengan ibunya atau di ruangan khusus. y 2. y Pada proses persalinan, ibu dapat didampingi suami.

Asuhan bayi baru lahir pada 6 jam sampai 28 hari: Pemeriksaan neonatus pada periode ini dapat dilaksanakan di puskesmas/ pustu/ polindes/ poskesdes dan/atau melalui kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan.

Pemeriksaan neonatus dilaksanakan di dekat ibu, bayi didampingi ibu atau keluarga pada saat diperiksa atau diberikan pelayanan kesehatan.

4.3 JENIS PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR 1. Asuhan bayi baru lahir Pelaksanaan asuhan bayi baru lahir mengacu pada pedoman Asuhan Persalinan Normal yang tersedia di puskesmas, pemberi layanan asuhan bayi baru lahir dapat dilaksanakan oleh dokter, bidan atau perawat. Pelaksanaan asuhan bayi baru lahir dilaksanakan dalam ruangan yang sama dengan ibunya atau rawat gabung (ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar, bayi berada dalam jangkauan ibu selama 24 jam). Asuhan bayi baru lahir meliputi: y y y y Pencegahan infeksi (PI) Penilaian awal untuk memutuskan resusitasi pada bayi Pemotongan dan perawatan tali pusat Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Pencegahan kehilangan panas melalui tunda mandi selama 6 jam, kontak kulit bayi dan ibu serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi.

Pencegahan perdarahan melalui penyuntikan vitamin K1 dosis tunggal di paha kiri

y y

Pemberian imunisasi Hepatitis B (HB 0) dosis tunggal di paha kanan Pencegahan infeksi mata melalui pemberian salep mata antibiotika dosis tunggal

y y

Pemeriksaan bayi baru lahir Pemberian ASI eksklusif

Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong, segera letakkan bayi tengkurap di dada ibu, kulit bayi kontak dengan kulit ibu untuk melaksanakan proses IMD. Langkah IMD pada persalinan normal (partus spontan): 1. Suami atau keluarga dianjurkan mendampingi ibu di kamar bersalin 2. Bayi lahir segera dikeringkan kecuali tangannya, tanpa menghilangkan vernix, kemudian tali pusat diikat. 3. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, bayi ditengkurapkan di dada ibu dengan KULIT bayi MELEKAT pada KULIT ibu dan mata bayi setinggi puting susu ibu. Keduanya diselimuti dan bayi diberi topi. 4. Ibu dianjurkan merangsang bayi dengan sentuhan, dan biarkan bayi sendiri mencari puting susu ibu. 5. Ibu didukung dan dibantu tenaga kesehatan mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. 6. Biarkan KULIT bayi bersentuhan dengan KULIT ibu minimal selama SATU JAM; bila menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, biarkan bayi tetap di dada ibu sampai 1 jam

7. Jika bayi belum mendapatkan puting susu ibu dalam 1 jam posisikan bayi lebihdekat dengan puting susu ibu, dan biarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibu selama 30 MENIT atau 1 JAM berikutnya. Setelah selesai proses IMD bayi ditimbang, diukur, dicap/diberi tanda identitas, diberi salep mata dan penyuntikan vitamin K1 pada paha kiri. Satu jam kemudian diberikan imunisasi Hepatitis B (HB 0) pada paha kanan. Pelaksanaan penimbangan,penyuntikan vitamin K1,salep imunisasi Hepatitis B (HB 0) Pemberian layanan kesehatan tersebut dilaksanakan pada periode setelah IMD sampai 2-3 jam setelah lahir, dan dilaksanakan di kamar bersalin oleh dokter, bidan atau perawat. y Semua BBL harus diberi penyuntikan vitamin K1 (Phytomenadione) 1 mg intramuskuler di paha kiri, untuk mencegah perdarahan BBL akibat desiensi vitamin K yang dapat dialami oleh sebagian BBL. y Salep atau tetes mata diberikan untuk pencegahan infeksi mata (Oxytetrasiklin 1%). y Imunisasi Hepatitis B diberikan 1-2 jam dipaha kanan setelah penyuntikan Vitamin K1 yang bertujuan untuk mencegah penularan Hepatitis B melalui jalur ibu ke bayi yang dapat menimbulkan kerusakan hati. Pemeriksaan Bayi Baru Lahir Pemeriksaan BBL bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin kelainan pada bayi. Risiko terbesar kematian BBL terjadi pada 24 jam pertama kehidupan, sehingga jika bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan selama 24 jam pertama. Pemeriksaan bayi baru lahir dilaksanakan di ruangan yang sama dengan ibunya, oleh dokter/ bidan/ perawat. Jika pemeriksaan dilakukan di rumah, ibu atau keluarga dapat mendampingi tenaga kesehatan yang memeriksa. mata dan

Waktu pemeriksaan bayi baru lahir: Bayi Lahir Di Fasilitas Kesehatan Baru lahir sebelum usia 6 jam Usia 6-48 jam Usia 3-7 hari Minggu ke-2 paska lahir Bayi Lahir Di Rumah Baru lahir saebelum usia 6 jam Usia 6-48 jam Usia 3-7 hari Minggu ke-2 paska lahir

Langkah langkah pemeriksaan: y y Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan bayi tenang (tidak menangis). Pemeriksaan tidak harus berurutan, dahulukan menilai pernapasan dan tarikan dinding dada bawah, denyut jantung serta perut. y Selalu mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum dan sesudah memegang bayi. Pemeriksaan sis yang dilakukan Lihat postur, tonus dan aktivitas y Keadaan normal Posisi tungkai dan lengan eksi. y Bayi sehat akan bergerak aktif. Lihat kulit

Wajah, bibir dan selaput lendir, berwarna dada merah harus muda,

tanpa adanya kemerahan atau bisul. Hitung pernapasan dan lihat tarikan dinding dada bawah ketika bayi sedang tidak menangis. y

Frekuensi napas normal 40-60 kali per menit. Tidak ada tarikan dinding dada bawah yang dalam

Hitung denyut jantung dengan meletakkan stetoskop di dada kiri setinggi apeks kordis.

Frekwensi denyut jantung normal 120-160 kali per menit.

Lakukan pengukuran suhu ketiak dengan termometer

Suhu normal adalah 36,5 37,5 C

y Lihat dan raba bagian kepala

Bentuk kepala terkadang asimetris penyesuaian proses pada karena saat

persalinan,

umumnya hilang dalam 48 jam. y Ubun-ubun besar rata atau tidak membonjol, dapat sedikit membonjol saat

bayi menangis.

y Lihat mata y Lihat bagian dalam mulut:

Tidak ada kotoran/sekret

Bibir, gusi, langit-langit utuh dan tidak ada bagian yang terbelah.

Pemeriksaan sis yang dilakukan y Masukkan satu jari yang menggunakan sarung tangan ke dalam mulut, raba langitlangit.

Keadaan normal

Nilai kekuatan isap bayi. Bayi akan mengisap kuat jari pemeriksa.

Lihat dan raba perut. y Perut bayi datar, teraba lemas.

Lihat tali pusat

Tidak

ada

perdarahan,

pembengkakan, nanah, bau yang tidak enak pada tali pusat atau kemerahan

sekitar tali pusat

Lihat punggung dan raba tulang belakang

Kulit terlihat utuh, tidak terdapat benjolan belakang lubang pada dan tulang

Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah

Tidak terdapat sindaktili, polidaktili, siemenline, dan kelainan kaki (pes equino varus dan vagus).

Lihat lubang anus

Hindari memasukkan alat atau jari dalam memeriksa anus

Terlihat lubang anus dan periksa apakah mekonium sudah keluar.

Tanyakan pada ibu apakah bayi sudah buang air besar

Biasanya mekonium keluar dalam 24 jam setelah lahir.

Pemeriksaan sis yang dilakukan Lihat dan raba alat kelamin luar y Tanyakan pada ibu apakah bayi sudah buang air kecil y Bayi terlihat berwarna

Keadaan normal perempuan cairan putih kadang vagina atau

kemerahan. y Bayi laki-laki terdapat lubang uretra pada ujung penis.

Teraba testis di skrotum. y Pastikan bayi sudah buang air kecil dalam 24 jam setelah lahir. y Yakinkan tidak ada kelainan alat kelamin, misalnya rudimenter,

hipospadia, kelamin ganda. Timbang bayi y Timbang bayi dengan

y y

Berat lahir 2,5-4 kg. Dalam minggu pertama, berat bayi mungkin turun dahulu (tidak melebihi 10% dalam waktu 3-7 hari) baru

menggunakan selimut, hasil penimbangan dikurangi berat selimut

kemudian naik kembali.

Mengukur panjang dan lingkar kepala bayi

Panjang lahir normal 48-52 cm.

Lingkar kepala normal 33-37 cm.

Rawat Gabung Bayi

Ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar, berada dalam jangkauan ibu selama 24 jam. Berikan hanya ASI saja tanpa

minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau kempeng. Kunjungan Neonatal

Adalah pelayanan kesehatan kepada neonatus sedikitnya 3 kali yaitu: y Kunjungan neonatal I (KN1) pada 6 jam sampai dengan 48 jam setelah lahir y Kunjungan neonatal II (KN2) pada hari ke 2 s/d 7 hari y Kunjungan neonatal III

(KN3) pada hari ke 8 28 hari Pelayanan kesehatan diberikan oleh dokter/ bidan/perawat, dapat dilaksanakan di puskesmas atau melalui kunjungan rumah.

Pelayanan yang diberikan mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) pada algoritma bayi muda (Manajemen Muda/MTBM) termasuk ASI ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, perawatan tali pusat, penyuntikan vitamin K1 dan imunisasi HB-0 diberikan pada saat kunjungan rumah sampai bayi berumur 7 hari tidak diberikan pada saat lahir). (bila Terpadu Bayi

Pencatatan dan Pelaporan

Hasil pemeriksaan

dan tindakan

tenaga kesehatan harus dicatat pada: 1. Buku KIA (buku kesehatan ibu dan anak) y Pencatatan pada ibu meliputi keadaansaat hamil, bersalin dan nifas. y Pencatatan pada bayi meliputi identitas bayi, keterangan

lahir, imunisasi, pemeriksaan neonatus, catatan penyakit, dan masalah perkembangan serta KMS

2. Formulir Bayi Baru Lahir y Pencatatan per individu bayi baru lahir, selain partograph y Catatan ini merupakan

dokumen tenaga kesehatan 3. Formulir pencatatan bayi

muda (MTBM) y y Pencatatan per individu bayi Dipergunakan mencatat neonatal hasil yang untuk kunjungan merupakan

dokumen tenaga kesehatan puskesmas 4. Register kohort bayi y Pencatatan sekelompok bayi di suatu wilayah kerja

puskesmas y Catatan ini merupakan

dokumen tenaga kesehatan puskesmas

4.4 JENIS DAN KOMPETENSI SDM Pelayanan kesehatan asuhan bayi baru lahir dan kunjungan neonatal dapat dilaksanakan oleh: 1Dokter termasuk dokter umum dan dokter spesialis anak 2Bidan 3Perawat

Kompetensi yang di butuhkan meliputi : y y y y Asuhan Persalinan Normal Manajemen Asksia BBL Manajemen BBLR Manajemen Terpadu Balita Sakit

4.5 FASILITAS Peralatan yang diperlukan dalam melaksanakan asuhan bayi baru lahir harus tersedia dalam satu ruangan dengan ibu, meliputi: y y Tempat (meja) resusitasi bayi, diletakkan di dekat tempat ibubersalin Infant warmer atau dapat digunakan juga lampu pijar 60 watt dipasang sedemikian rupa dengan jarak 60 cm dari bayi yang berfungsi untuk penerangan dan memberikan kehangatan di atas tempat resusitasi y y y y y y y y y y y y y y y y Alat resusitasi (balon sungkup)bayi baru lahir Air bersih, sabun dan handuk bersih dan kering Sarung tangan bersih Kain bersih dan hangat Stetoskop infant dan dewasa Stop watch atau jam dengan jarum detik Termometer Timbangan bayi Pengukur panjang bayi Pengukur lingkar kepala Alat suntik sekali pakai (disposible syringe) ukuran 1 ml/cc Senter Vitamin K1 (phytomenadione) ampul Salep mata Oxytetrasiklin 1% Vaksin Hepatitis B (HB) 0 Form pencatatan (Buku KIA, Formulir BBL, Formulir registerkohort bayi)

Peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaan kunjungan neonatal meliputi: y y y y y y y y y y y y y y y y Tempat periksa bayi Lampu yang berfungsi untuk penerangan dan memberikan kehangatan. Air bersih, sabun dan handuk kering Sarung tangan bersih Kain bersih Stetoskop Stop watch atau jam dengan jarum detik Termometer Timbangan bayi Pengukur panjang bayi Pengukur lingkar kepala Alat suntik sekali pakai (disposable syringe) ukuran 1 ml/cc Vitamin K1 (phytomenadione) ampul Salep mata Oxytetrasiklin 1% Vaksin Hepatitis B (HB 0) Form pencatatan (Buku KIA, Formulir bayi baru lahir, formulir MTBM, Partograf, Formulir register kohort bayi)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melakukan asuhan komprehensif pada Ny. R, penulis dapat mengetahui pelaksanaan Asuhan keperawatan dengan kesimpulan bahwa dalam pelaksanakan asuhan keperawatan Komprehensif pada Ny. R tidak menemukan perbedaan. Kesimpulan dari tiap langkah asuhan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Mampu melaksanakan asuhan kehamilan pada Ny. R usia 30 tahun G5P3A1 hamil 36-37 minggu di BPS. Amelalui pendekatan manajemen kebidanan dan di dokumentasikan dalam catatan SOAP.2. 2. Mampu melaksanakan asuhan persalinan pada Ny. R usia 30 tahun G5P3A1 hamil 38-39 minggu di BPS. Amelalui pendekatan manajemen keperawatan dan di dokumentasikan dalam catatan SOAP. 3. Mampu melaksanakan asuhan nifas pada Ny. R usia 30 tahun P dirumah pasien melalui pendekatan manajemen kebidanan dan didokumentasikan dalam catatan SOAP. 4. Penulis mampu melaksanakan asuhan pada bayi baru lahir Ny. R di rumah pasien melalui pendekatan manajemen kebidanan dan didokumentasikan dalam catatan SOAP.9691

5.2 Saran Setelah melakukan asuhan komprehensif pada pada Ny. R maka pada kesempatan ini penulis merasa perlu untuk memberikan beberapa saran antara lain : 1. KlienDisarankan bagi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan, bersalin dan melakukan pemeriksaanmasa nifas serta bayi baru lahir ke tenaga kesehatan. 2. Instansi PelayananInstansi pelayanan disarankan meningkatkan pelayanan kesehatan melalui evaluasi dalammeningkatkan pelayanan kebidanan yang terorganisir mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasiterhadap asuhan kehamilan khususnya ibu hamil sehingga komplikasi-komplikasi dapat dicegah sedinimungkin. 3. Institusi PendidikanInstansi pendidikan disarankan meningkatkan sarana kepustakaan sebagai wacana kreatifitas bacadan agar mahasiswa dapat mudah memperoleh referensi. 4. Penulis Sebagai calon tenaga kesehatan, maka mahasiswa disarankan untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar praktik keperawatan, standar kompetensi bidan dan sesuai dengan kaidah yang berlaku.

DAF T AR P US T AKA Depkes RI. 2001. Catatan Perkembangan Dalam Praktek Kebidanan. JakartaIBI. 2003. Bidan Menyongsong Masa Depan. PP IBI. JakartaIlyas, J.2002. Asuhan Keperawatan Antenatal. Cetakan I. Jakarta : BukuKedokteran. Jakarta.Idanati,

2005.Tetanus Neonatorum padaBayiBaruLahir.http://www.medicastor.com diakses tahun 2008Kepmenkes 2002. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta :PP. Ikatan Bidan IndonesiaMarwan.2008.AngkaKematianMasihTinggi.http://www.acehrecoveryforum .org diakses tanggal tahun 2008Pengurus Pusat IBI, 2004. Etika dan Kode Etik Kebidanan. JakartaPPKC, 2003. Pelatihan Manajemen Asuhan Kebidanan. PPKC/Publik manajemenAsuhan Kebidanan. JakartaSaifuddin, 1999. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.JakartaSaifudin, AB.2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta, YBP SarwonoPrawirohardjo bekerja sama dengan JPNPKKR POGI JHPIEGO/MNH PROGRAM.Setiawan, 2005. Infeksi Nifas.http://www.s iaks of t.com diakses tahun 2008Siregar,K AsuhanAntenatal(AntenatalCare).Darihttp://www.geocities.com/yosemite dikases tahun 2007SPK, 2001. Standar Pelayanan Kebidanan. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.Wiknjosastro S., 2002. Ilmu Kebidanan Edisi Ke Tiga. Yayasan Bina PustakaSarwono Prawirohardjo. Jakarta

You might also like