You are on page 1of 17

PELAKSANAAN SUSPENSI DALAM RANGKA PENYELIDIKAN ADANYA PRAKTEK INSIDER TRADING DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PRNDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Pasar modal adalah industri yang sangat dinamis, atraktif, selalu berubah dan mempunyai interdepedensi yang sedemikian tinggi dengan sektor jasa keuangan lainnya di tingkat domestik, regional maupun global. Karakteristik tersebut membawa konsekuensi terhadap perlunya regulator yang independen serta siap menghadap dinamika dari perubahan tersebut1. Hubungan antara pengusaha dengan masyarakat ini dapat berkembang baik melalui pasar modal, apabila terdapat peraturan-peraturan dan kebijakan yang diperuntukkan untuk melindungi kepentingan pengusaha dan masyarakat pemodal. Peraturan-peraturan dan kebijakan tersebut haruslah merumuskan landasan hukum yang kukuh untuk menjamin adanya kepastian hukum bagi pihak-pihak yang berkecimpung di pasar modal, terutama masyarakat pengguna pasar modal. Salah satu lembaga di dalam pasar modal yang berwenang untuk menetapkan peraturan-peraturan dan kebijakan adalah Bursa Efek. Bursa Efek merupakan salah satu Self Regulatory Organization (SRO) bersama dengan Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP). Ketiga lembaga tersebut diberi wewenang untuk membuat peraturan-peraturan yang mengikat badan atau organisasi yang terlibat dengan fungsinya tersebut. Dalam hal ini, Bursa Efek membuat
1

Adrian Sutedi, Segi-Segi Hukum Pasar Modal, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2009, h. 3

HUKUM PASAR MODAL KARLINDA SARI 031011142

PELAKSANAAN SUSPENSI DALAM RANGKA PENYELIDIKAN ADANYA PRAKTEK INSIDER TRADING DI BURSA EFEK INDONESIA

peraturan yang berkaitan dengan keanggotaan bursa, peraturan perdagangan efek, dan peraturan pencatatan efek. Kegiatan Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dalam penyelesaian transaksi bursa merupakan kesatuan kegiatan yang saling berkaitan, sehingga pelanggaran yang terjadi di dalam salah satu lembaga tersebut akan mempengaruhi lembaga lainnya. Sehingga, peran Bursa Efek sebagai pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dan SRO yang diberi kewenangan untuk mengatur pelaksaan perdagangan merupakan peran yang paling utama sebagai tembok pencegah pelanggaran yang mungkin terjadi dalam proses transaksi efek untuk melindungi para investor. Di indonesia, Bursa Efek dilaksanakan oleh Bursa Efek Indonesia berdasarkan tugasnya yang tercantum pada Pasal 9 Undang-undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, yaitu Membuat peraturan yang berkaitan dengan Kegiatan Bursa, dimana peraturan ini mencegah praktek transaksi yang dilarang melalui pelaksanaan fungsi pengawasan dan ketentuan bursa efek ini mempunyai kekuatan hukum yang mengikat bagi pelaku pasar modal2. Banyaknya pelanggaran yang terjadi di pasar modal saat ini merupakan masalah yang sangat serius dan harus segera diselesaikan dengan tegas oleh lembaga-lembaga pasar modal, terutama Bursa Efek dan Bapepam2

Bursa Efek Indonesia, Pengenalan Pasar Modal Indonesia, slide presentasi oleh Divisi Pemasaran, h. 11

HUKUM PASAR MODAL KARLINDA SARI 031011142

PELAKSANAAN SUSPENSI DALAM RANGKA PENYELIDIKAN ADANYA PRAKTEK INSIDER TRADING DI BURSA EFEK INDONESIA

LK sebagai lembaga pengawas pasar modal. Salah satu pelanggaran yang dikategorikan sebagai kejahatan pasar modal, saat ini banyak terjadi adalah praktek perdagangan orang dalam (insider trading). Masyarakat pengguna pasar modal ini haruslah selalu dilindungi sebagai investor outsider. Perlindungan investor merupakan hal yang krusial karena pada banyak negara ditemukan bukti adanya praktik penyalahgunaan atas sumber-sumber daya perusahaan yang berlangsung secara ekstensif (La Porta, 1999). Tindakan penyalahgunaan yang dilakukan oleh insider perusahaan berupa manipulasi laba, penjualan aset yang tidak fair, praktik transfer pricing yang tidak semestinya, penyertaan anggota keluarga yang tidak berkualitas dalam jajaran perusahaan, dan pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berlebihan. Tindakan penyalahgunaan tersebut dapat menimbulkan adanya indikasi konflik antar kepentingan, yaitu antara insider dan outsider (Shleifer & Vishny, 1997 dalam Leuz et. al., 2001). Pada pokoknya, insider trading merupakan transaksi efek yang dilakukan oleh orang dalam (insider) berdasarkan informasi dari orang dalam yang belum dibuka kepada publik. Insider trading adalah istilah yang dipinjam dari praktek perdagangan saham yang tidak fair di Amerika yang dihubungkan dengan penggunaan informasi-informasi yang confidential oleh pejabat perusahaan yang karena jabatannta dapat menarik keuntungan, sebab informasi tersebut tidak diberikan kepada masyarakat luas3.

Najib A. Gisymar, Insider trading dalam Transaksi Efek, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, h.4

HUKUM PASAR MODAL KARLINDA SARI 031011142

PELAKSANAAN SUSPENSI DALAM RANGKA PENYELIDIKAN ADANYA PRAKTEK INSIDER TRADING DI BURSA EFEK INDONESIA

Undang-undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal tidak memberikan definisi jelas tentang insider trading. Hanya

mengklasifikasikannya sebagai kejahatan dalam bidang Pasar Modal, yang mana diatur dalam Pasal 95, Pasal 96, Pasal 97 ayat (1) dan Pasal 98 Undangundang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Oleh sebab itu, adanya pelanggaran ketentuan tentang insider trading tersebut berimplikasi pada perbuatan pidana yang dapat dikriminalisasi dan mendapat sanksi pidana bagi para pelakunya. Insider trading ini banyak dilakukan oleh orang dalam suatu perusahaan dimana anggota direksi, komisaris, manajer atau pegawai emiten atau perusahaan publik memberikan informasi material terlebih dahulu, yang kemudian informasi ini dipergunakan untuk melakukan transaksi jual-beli efek, sehingga merugikan para investor yang tidak mengetahui informasi tersebut. Kasus insider trading yang telah terjadi di Indonesia antara lain adalah Kasus PT. Semen Gresik Tbk-1998 mengenai fluktuasi harga saham terkait dengan rencana pemerintah untuk melakukan privatisasi beberapa Badan Usaha Milik Negara termasuk PT. Semen Gresik sendiri, selain itu kasus PT. Bank BCA Tbk-2001, yaitu adanya praktek manipulasi saham dan insider trading menjelang program divestasi saham Bank BCA kepada investor asing4.

Indra Safitri, Bahan Pelatihan & Pendidikan Konsultan Hukum Pasar Modal-Penegakan Hukum Pasar Modal (Studi Kasus), Fakultas Hukum UA & Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal serta Bapepam-LK, Surabaya, 2007, h. 20-21

HUKUM PASAR MODAL KARLINDA SARI 031011142

PELAKSANAAN SUSPENSI DALAM RANGKA PENYELIDIKAN ADANYA PRAKTEK INSIDER TRADING DI BURSA EFEK INDONESIA

Akibat yang ditimbulkan dengan adanya praktek insider trading adalah terutama sangat merugika pihak pelaku pasar modal, terutama investor yang dalam hal ini merupakan outsiders yang tidak mendapatkan informasi sebagaimana informasi yang diberikan kepada orang dalam. Sehingga hal ini tentunya merupakan perbuatan yang tidak fair terhadap pelaku pasar modal lain yang tidak mendapatkan informasi tersebut. Hal ini perlu ditindak tegas oleh lembaga pasar modal, terutama Bursa Efek dan Bapepam-LK. Langkah penyelesaian untuk mengatasi adanya praktek insider trading adalah melalui pelaksanaan suspensi di Bursa Efek Indonesia, karena Bursa Efek akan mencegah transaksi yang diakibatkan oleh insider trading. Suspensi adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh otoritas bursa berdasarkan pertimbangan dan alasan tertentu yang diperkenankan oleh undang-undang untuk dapat menghentikan sementara perdagangan suatu saham, sehingga saham tersebut tidak dapat diperjual-belikan hingga penghentian sementara dicabut oleh bursa (unsuspend). Bursa melarang anggota Bursa Efek untuk antara lain terlibat baik langsung maupun tidak langsung, atau bekerjasama dengan pihak lain dalam suatu perbuatan atau tindakan yang dapat menimbulkan kesan menyesatkan seolah-olah suatu Efek aktif diperdagangkan atau mendorong terjadinya transaksi yang tidak wajar atas suatu Efek5. Transaksi yang tidak wajar ini salah satunya diakibatkan oleh adanya praktek insider trading tersebut.

Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor II-A tentang Perdagangan Efek bersifat Ekuitas, bagian II Tata Cara Perdagangan Nomor II.1.11.5

HUKUM PASAR MODAL KARLINDA SARI 031011142

PELAKSANAAN SUSPENSI DALAM RANGKA PENYELIDIKAN ADANYA PRAKTEK INSIDER TRADING DI BURSA EFEK INDONESIA

Suspensi tersebut memberikan kesempatan kepada Bursa Efek untuk menyelidiki faktor-faktor penyebab adanya transaksi yang tidak wajar yang diakibatkan oleh insider trading dan mencegah pelaksanaan proses dari transaksi efek tersebut. Hasil dari penyelidikan tersebut akan diserahkan kepada Bapepam-LK sebagai pengawas pasar modal yang diberikan kewenangan untuk melakukan pemeriksaan yang diatur dalam Pasal 5 huruf e jo. Pasal 100 dan melakukan penyidikan yang diatur dalam Pasal 5 huruf e jo Pasal 101 Undang-undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, dimana pelaksanaannya didasarkan pada peraturan hukum pidana di Indonesia. 1.2. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah dalam makalah ini adalah : 1. Bagaimana proses pelaksanaan suspensi (penghentian sementara

perdagangan saham) dalam rangka penyelidikan adanya indikasi praktek insider trading di Bursa Efek Indonesia?

HUKUM PASAR MODAL KARLINDA SARI 031011142

PELAKSANAAN SUSPENSI DALAM RANGKA PENYELIDIKAN ADANYA PRAKTEK INSIDER TRADING DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II PEMBAHASAN 2.1. DASAR HUKUM PELAKSANAAN SUSPENSI

2.1.1. Alasan dapat Dikenakannya Suspensi Berkaitan dengan Insider trading Berdasarkan Surat Edaran BEJ (saat ini telah bergabung dengan BES menjadi Bursa Efek Indonesia mulai efektif tanggal 30 November 2007), SE Nomor 008/BEJ/08-2004 tanggal 27 Agustus 2004, dalam rangka menjamin terselenggaranya perdagangan Efek yang teratur, wajar dan efisien, maka Bursa dapat melakukan penghentian sementara perdagangan (suspensi) atas Efek Perusahaan Tercatat dalam hal sebagai berikut : 1. Laporan Keuangan Auditan Perusahaan Tercatat memperoleh

sebanyak 2 (dua) kali berturutturut opini Disclaimer (tidak memberikan pendapat) atau sebanyak 1 (satu) kali opini Tidak Wajar (Adverse). 2. Perusahaan Tercatat dimohonkan pailit oleh krediturnya atau secara suka rela mengajukan permohonan Penundaan Kewajiban

Pembayaran Hutang (PKPU). 3. Perusahaan Tercatat tidak melakukan keterbukaan informasi, dimana Perusahaan Tercatat memiliki keterangan penting yang

relevan/mengalami peristiwa penting yang menurut pertimbangan Bursa secara material dapat mempengaruhi keputusan investasi

HUKUM PASAR MODAL KARLINDA SARI 031011142

PELAKSANAAN SUSPENSI DALAM RANGKA PENYELIDIKAN ADANYA PRAKTEK INSIDER TRADING DI BURSA EFEK INDONESIA

pemodal sebagaimana yang diwajibkan oleh Peraturan Nomor I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi dan peraturan

perundangan yang berlaku di bidang pasar modal. Apabila Perusahaan Tercatat telah memenuhi kewajiban keterbukaan informasi dan memberikan penjelasan tentang penyebab tidak dipenuhinya

kewajiban keterbukaan informasi dimaksud serta penjelasan lain yang diminta Bursa, maka Bursa dapat mempertimbangkan mencabut suspensi. 4. Terjadi kenaikan/penurunan harga yang signifikan dan/atau adanya pola transaksi yang tidak wajar atas Efek Perusahaan Tercatat. Penghentian sementara perdagangan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang atas kewajaran harga saham tersebut berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya. Suspensi akan dibuka setelah pengumuman pencabutan suspensi diumumkan di Bursa. Suspensi dapat dilaksanakan dalam rangka untuk menyelesaikan kasus insider trading dalam pelaksanaan transaksi di Bursa Efek Indonesia berdasarkan alasan yang ke-4, yakni Terjadi kenaikan/penurunan harga yang signifikan dan/atau adanya pola transaksi yang tidak wajar atas Efek Perusahaan Tercatat. Pola transaksi yang tidak wajar ini merupakan salah satu implikasi dari adanya praktek insider trading. Transaksi yang tidak wajar dalam bursa adalah transaksi dengan adanya penyimpangan-penyimpangan, dimana penyimpangan tersebut

HUKUM PASAR MODAL KARLINDA SARI 031011142

PELAKSANAAN SUSPENSI DALAM RANGKA PENYELIDIKAN ADANYA PRAKTEK INSIDER TRADING DI BURSA EFEK INDONESIA

dilakukan oleh pihak-pihak yang berkaitan

dalam transaksi

untuk

mendapatkan keuntungan secara melawan hukum hingga merugikan investor lain, salah satunya dari dilaksanakannya praktek insider trading. Transaksi yang merugikan tersebut diakibatkan oleh karena investor akan membeli efek pada harga yang tinggi dan menjualnya pada harga yang rendah. Hal ini tentunya sangat merugikan investor (yang dalam hal ini merupakan outsider).

2.1.2. Pihak yang Berwenang Melaksanakan Suspensi Dalam hal pelaksanaan suspensi, pihak yang diberi kewenangan oleh undang-undang adalah bursa efek yang dalam hal ini dilaksanakan oleh Bursa Efek Indonesia berdasarkan tugasnya yang tercantum pada Pasal 9 Undang-undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, yaitu Membuat peraturan yang berkaitan dengan Kegiatan Bursa. Peraturan ini mencegah praktek transaksi yang dilarang melalui pelaksanaan fungsi pengawasan dan ketentuan bursa efek ini mempunyai kekuatan hukum yang mengikat bagi pelaku pasar modal6. Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka (Pasal 1 angka 4 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal). Bursa efek didirikan dengan tujuan untuk

menyelenggarakan perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien.

Bursa Efek Indonesia, Op.cit, h. 11

HUKUM PASAR MODAL KARLINDA SARI 031011142

PELAKSANAAN SUSPENSI DALAM RANGKA PENYELIDIKAN ADANYA PRAKTEK INSIDER TRADING DI BURSA EFEK INDONESIA

Untuk pelaksanaan perdagangan efek tersebut, bursa efek wajib menyediakan sarana pendukung dan mengawasi kegiatan anggota bursa. Fungsi pengawasan yang dilaksanakan oleh Bursa Efek Indonesia dalam rangka menciptakan dan menjaga perdagangan yang teratur, wajar dan efisien, bursa efek harus melakukan pengawasan pasar yang dapat ditempuh dengan dua cara :7 - Melakukan pengawasan sebagai kontrol internal bagi sistem

pembukuan atau keuangan anggota bursa. - Melakukan pendeteksian dini (early warning) dalam memonitoring transaksi bursa setiap saat di lantai bursa. Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan perdagangan, Bursa melakukan tindakan antara lain :8 1. melakukan permintaan penjelasan baik langsung maupun tidak langsung kepada Anggota Bursa Efek; 2. melakukan permintaan Keterbukaan Informasi kepada Perusahaan Tercatat; 3. menerbitkan Unusual Market Activity (UMA), yaitu aktivitas

perdagangan dan atau pergerakan harga suatu Efek yang tidak biasa pada suatu kurun waktu tertentu di Bursa yang menurut penilaian Bursa berpotensi mengganggu terselenggaranya perdagangan Efek yang teratur, wajar dan efisien;
7

I Putu Gede Ary Suta, Menuju Pasar Modal Modern, Yayasan Sad Satria Bhakti, Jakarta, 2000, h. 81 8 Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor II-A tentang Perdagangan Efek bersifat Ekuitas, Op.cit Nomor II.1.13

HUKUM PASAR MODAL KARLINDA SARI 031011142

10

PELAKSANAAN SUSPENSI DALAM RANGKA PENYELIDIKAN ADANYA PRAKTEK INSIDER TRADING DI BURSA EFEK INDONESIA

4. mengenakan Suspensi atas Efek Perusahaan Tercatat; 5. mengenakan Suspensi atas Anggota Bursa Efek; 6. melakukan pemeriksaan terhadap Anggota Bursa Efek. Dari perlaksanaan fungsi pengawasan tersebut, Bursa Efek merupakan lembaga pasar modal yang menjalankan proses suspensi terhadap pelaksanaan transaksi efek, dimana suspensi tersebut dapat dilakukan diantaranya karena adanya indikasi perdagangan orang dalam (insider trading) di Bursa Efek. 2.2. PROSES PELAKSANAAN SUSPENSI HINGGA PROSES

PENYELIDIKAN INSIDER TRADING Proses pelaksanaan suspensi hingga proses penyelidikan Insider trading adalah sebagai berikut9 : 1. Proses pelaksanaan suspensi (penghentian sementara pelaksanaan

perdagangan atas suatu Efek) oleh Bursa dapat dilakukan apabila terjadi pergerakan harga yang tidak wajar atas Efek tersebut10. Pergerakan harga yang tidak wajar tersebut salah satunya diakibatkan oleh adanya praktek insider trading dalam proses transaksi di pasar sekunder. 2. Dalam hal Bursa menghentikan sementara perdagangan Efek, transaksi Bursa yang sudah terjadi sebelum dihentikannya perdagangan tetap berlaku dan semua sisa penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke JATS sebelum dihentikannya perdagangan dinyatakan tidak berlaku lagi.
9

10

Ibid, bagian IV Penghentian Perdagangan Nomor IV.4 Ibid, bagian IV Penghentian Perdagangan Nomor IV.1.2

HUKUM PASAR MODAL KARLINDA SARI 031011142

11

PELAKSANAAN SUSPENSI DALAM RANGKA PENYELIDIKAN ADANYA PRAKTEK INSIDER TRADING DI BURSA EFEK INDONESIA

3. Bursa menghentikan sementara perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan atau Waran apabila perdagangan saham yang mendasari diterbitkannya Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan atau Waran tersebut dihentikan sementara. 4. Untuk menjaga kelangsungan perdagangan Efek di Bursa, maka Bursa dapat menerapkan sistem dan tata cara perdagangan lainnya sesuai dengan rencana kelangsungan usaha (business continuity plan) yang telah memperoleh persetujuan Bapepam dan LK. 5. Bursa memanggil pihak terkait untuk memeriksa dan meminta keterangan tentang peningkatan dan penurunan harga dan volume perdagangan saham yang tidak wajar itu. 6. Jika terdapat bukti adanya perdagangan orang dalam, otoritas BEI akan melaporkannya kepada Bapepam untuk ditindaklanjuti. Bapepam akan melakukan upaya pemeriksaan lanjutan dan penyidikan. Hasil penyidikan Bapepam disampaikan kepada penuntut umum sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam KUHAP untuk selanjutnya dilaksanakan penuntutan11.

Dalam hal penyelidikan telah terbukti adanya praktek insider trading, maka Bapepam-LK dalam hal ini memiliki tugas dalam hal pengawasan. Pada prinsipnya bapepam-LK berfungsi :12

11

12

Ibid, bagian II Tata Cara Perdagangan Nomor II.1.14 Sawijdi Widoatmojo, Cara Sehat Investasi di Pasar Modal, Jurnalindo Aksara Grafika, 1996, h. 33

HUKUM PASAR MODAL KARLINDA SARI 031011142

12

PELAKSANAAN SUSPENSI DALAM RANGKA PENYELIDIKAN ADANYA PRAKTEK INSIDER TRADING DI BURSA EFEK INDONESIA

1. Mengawasi kegiatan perdagangan efek agar tidak menyimpang dari peraturan yang ada, terutama terhadap UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal; 2. Melakukan pengujian terhadap semua personil yang menyandang profesi tertentu di pasar modal, seperti pialang, manajer investasi, penasehat investasi, dan yang lainnya; 3. Memberikan izin kepada perusahaan yang ingin melakukan kegiatan di pasar modal. Bapepam-LK bertugas membuat peraturan-peraturan serta pedoman bagi seluruh pelaku di pasar modal untuk mengawasi pelaksanaan peraturan yang telah dibuatnya tersebut, maka akan diberikan sanksi apabila terjadi pelanggaran, termasuk di dalam hal adanya praktek insider trading yang terbukti melalui proses pemeriksaan oleh Bursa saat proses suspensi.

HUKUM PASAR MODAL KARLINDA SARI 031011142

13

PELAKSANAAN SUSPENSI DALAM RANGKA PENYELIDIKAN ADANYA PRAKTEK INSIDER TRADING DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III PENUTUP 3.1. KESIMPULAN Langkah penyelesaian untuk mengatasi adanya praktek insider trading adalah melalui pelaksanaan suspensi di Bursa Efek Indonesia, karena Bursa Efek akan mencegah berlangsungnya transaksi yang diakibatkan oleh insider trading. Suspensi adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh otoritas bursa berdasarkan pertimbangan dan alasan tertentu yang diperkenankan oleh undang-undang untuk dapat menghentikan sementara perdagangan suatu saham, sehingga saham tersebut tidak dapat diperjual-belikan hingga penghentian sementara dicabut oleh bursa (unsuspend). Proses pelaksanaan suspensi hingga proses penyelidikan insider trading adalah sebagai berikut 13 : 1. Proses pelaksanaan suspensi (penghentian sementara pelaksanaan

perdagangan atas suatu Efek) oleh Bursa dapat dilakukan apabila terjadi pergerakan harga yang tidak wajar atas Efek tersebut14. Pergerakan harga yang tidak wajar tersebut salah satunya diakibatkan oleh adanya praktek insider trading dalam proses transaksi di pasar sekunder. 2. Dalam hal Bursa menghentikan sementara perdagangan Efek, transaksi Bursa yang sudah terjadi sebelum dihentikannya perdagangan tetap
Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor II-A tentang Perdagangan Efek bersifat Ekuitas, Op.cit, bagian IV Penghentian Perdagangan Nomor IV.4 14 Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor II-A tentang Perdagangan Efek bersifat Ekuitas, Op.cit, bagian IV Penghentian Perdagangan Nomor IV.1.2
13

HUKUM PASAR MODAL KARLINDA SARI 031011142

14

PELAKSANAAN SUSPENSI DALAM RANGKA PENYELIDIKAN ADANYA PRAKTEK INSIDER TRADING DI BURSA EFEK INDONESIA

berlaku dan semua sisa penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke JATS sebelum dihentikannya perdagangan

dinyatakan tidak berlaku lagi. 3. Bursa menghentikan sementara perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan atau Waran apabila perdagangan saham yang mendasari diterbitkannya Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan atau Waran tersebut dihentikan sementara. 4. Untuk menjaga kelangsungan perdagangan Efek di Bursa, maka Bursa dapat menerapkan sistem dan tata cara perdagangan lainnya sesuai dengan rencana kelangsungan usaha (business continuity plan) yang telah memperoleh persetujuan Bapepam dan LK. 5. Bursa memanggil pihak terkait untuk memeriksa dan meminta keterangan tentang peningkatan dan penurunan harga dan volume perdagangan saham yang tidak wajar itu. 6. Jika terdapat bukti adanya perdagangan orang dalam, otoritas BEI akan melaporkannya kepada Bapepam untuk ditindaklanjuti. Bapepam akan melakukan upaya pemeriksaan lanjutan dan penyidikan. Hasil penyidikan Bapepam disampaikan kepada penuntut umum sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam KUHAP untuk selanjutnya dilaksanakan penuntutan15.

Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor II-A tentang Perdagangan Efek bersifat Ekuitas, Op.cit Nomor II.1.14

15

HUKUM PASAR MODAL KARLINDA SARI 031011142

15

PELAKSANAAN SUSPENSI DALAM RANGKA PENYELIDIKAN ADANYA PRAKTEK INSIDER TRADING DI BURSA EFEK INDONESIA

3.2. SARAN Pelaksanaan suspensi sebagai langkah awal mencegah berlangsungnya transaksi efek yang merupakan hasil praktek insider trading memiliki banyak faktor-faktor penghambat. Adapun faktor-faktor penghambat dalam

penyelesaian insider trading di BES adalah emiten atau perusahaan publik tidak memenuhi panggilan Bursa Efek untuk pemeriksaan, memberi keterangan yang berbelit dan menutupi fakta yang seharusnya disampaikan kepada otoritas Bursa Efek, tidak jelasnya waktu pelaksanaan public expose dan fakta material telah ter-expose jauh hari oleh wartawan sebelum disampaikan secara resmi oleh pihak terkait. Penghambat-penghambat tersebut seharusnya diatasi dengan membuat suatu aturan yang menjelaskan secara rinci apabila hal-hal tersebut diatas terjadi, sehingga penegakan hukum pada kejahatan pasar modal dapat dilakukan secara maksimal.

HUKUM PASAR MODAL KARLINDA SARI 031011142

16

PELAKSANAAN SUSPENSI DALAM RANGKA PENYELIDIKAN ADANYA PRAKTEK INSIDER TRADING DI BURSA EFEK INDONESIA

DAFTAR PUSTAKA
Adrian Sutedi, Segi-Segi Hukum Pasar Modal, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2009. Najib A. Gisymar, Insider trading dalam Transaksi Efek, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999. I Putu Gede Ary Suta, Menuju Pasar Modal Modern, Yayasan Sad Satria Bhakti, Jakarta Sawijdi Widoatmojo, Cara Sehat Investasi di Pasar Modal, Jurnalindo Aksara Grafika, 1996 Bursa Efek Indonesia, Pengenalan Pasar Modal Indonesia, slide presentasi oleh Divisi Pemasaran. Indra Safitri, Bahan Pelatihan & Pendidikan Konsultan Hukum Pasar ModalPenegakan Hukum Pasar Modal (Studi Kasus), Fakultas Hukum UA & Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal serta Bapepam-LK, Surabaya, 2007. Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor II-A tentang Perdagangan Efek bersifat Ekuitas. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

HUKUM PASAR MODAL KARLINDA SARI 031011142

17

You might also like