You are on page 1of 11

ARTIKEL

ENERGI / BAHAN BAKAR ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN

Oleh : NAMA KELAS NIM : MOCHAMAD ZAINUDIN : 4A D4 TOE / 12 : 0841220007

POLITEKNIK NEGERI MALANG MALANG 2011

ENERGI / BAHAN BAKAR ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN


PENGERTIAN Energi / bahan bakar alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi dan bahan bakar yang dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Umumnya, istilah ini digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi, yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global berdasarkan Intergovernmental Panel on Climate Change. Selama beberapa tahun, apa yang sebenarnya dimaksud sebagai energi alternatif telah berubah akibat banyaknya pilihan energi yang bisa dipilih yang tujuan yang berbeda dalam penggunaannya. Istilah alternatif merujuk kepada suatu teknologi selain teknologi yang digunakan pada bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi. Teknologi alternatif yang digunakan untuk menghasilkan energi dengan mengatasi masalah dan tidak menghasilkan masalah seperti penggunaan bahan bakar fosil. Walaupun, dalam perkembangannya transisi penggunaan energi alternatif juga dirdasarkan faktor ekonomi, hadirnya suatu sumber energi baru bertujuan untuk menggantikan sumber energi yang lama yang semakin langka dan mahal, tidak ekonomis lagi, atau tidak dapat diakses lagi. Kendaraan bermotor mengambil bagian yang besar dalam masalah bahan bakar, sehingga berbagai upaya dan inovasi telah dilakukan untuk medapatkan bahan bakar alternatif bagi kendaraan bermotor. Ada tiga pengurangan yang menjadi objektif inovasi kendaraan bermotor, yaitu :
a. Pengurangan ketergantungan pada bahan bakar berbasis fosil

(bahan bakar minyak).


b. Pengurangan konsumsi bahan bakarnya c.

Pengurangan emisi gas buang yang dihasilkannya.

Inovasi yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut diantaranya adalah inovasi pada teknologi mesin dan propulsi serta yang paling utama adalah penggunaan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan. Umumnya bahan bakar itu disebut Bahan Bakar Ramah Lingkungan atau Bahan Bakar Hijau (Greener Fuels). Beberapa bahan bakar hijau sebagai pengganti bahan bakar fosil bagi kendaraan bermotor yang sedang dikembangkan diantaranya adalah :
1. Biofuel, yang dibagi menjadi Biodiesel dan Bioethanol, dari

berbagai zat limbah maupun tumbuhan.


2. Ethanol, bahan bakar dari alkohol dengan berbagai macam bahan

dasar.
3. Electric Fuel atau penggunaan energi listrik sebagai sumber

tenaga.
4. Fuel Cell, sistem bahan bakar yang memanfaatkan air (sering

disebut bahan bakar air). BEBERAPA LINGKUNGAN BIOFUEL Biofuel adalah bahan bakar yang dihasilkan melalui proses menggunakan bahan dasar tumbuhan. Biofuel dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu : a) Ethanol Ethanol adalah bahan bakar biofuel yang berasal dari alkohol. Karenanya, ethanol sering disebut sebagai bahan bakar alkohol. Untuk membuat alkohol, diperlukan tumbuhan yang mengandung karbohidrat tinggi dengan proses fermentasi. Ethanol memiliki rumus kimia C2H5OH. Ethanol adalah salah satu bahan bakar alternatif (yang dapat diperbaharui) yang ramah lingkungan yang menghasilkan gas emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan bensin atau sejenisnya (sampai 85% lebih rendah). MACAM BAHAN BAKAR ALTERNATIF RAMAH

Rumus kimia Ethanol Pada dasarnya Ethanol dibuat dari jagung, ketala pohon atau hasil perkebunan lainya dan sampai saat ini belum ada kendaraan (vehicles) yang didesain khusus untuk dapat menggunakan Ethanol 100%. Penggunaan Ethanol pada kendaraan biasanya menggunakan 2 jenis Ethanol yaitu Ethanol 10 (E10) yang merupakan campuran antara 10% Ethanol dan 90% bahan bakar bensin dan bisa digunakan hampir di seluruh kendaraan keluaran terbaru. Ethanol 85 (E85) yang merupakan campuran 85% Ethanol dan 15% bahan bakar bensin. Kendaraan yang bisa menggunakan jenis E85 ini adalah kendaraan yang sudah mempunyai sertifikasi Flex-fuel Vehicles (FFV) yang dikeluarkan oleh produsen mobil.

b) Biodiesel

Saat

ini

setidaknya

terdapat

empat e-diesel,

BBA

yang diesel

dapat yaitu

digunakan biodiesel, keempat

pada

mesin

water-in-diesel biodiesel

emulsion, dan gas-to-liquid diesel fuel. Dari BBA tersebut, merupakan yang paling populer saat ini karena kelimpahruahan bahan bakunya. Biodiesel merupakan campuran bahan bakar diesel (minyak solar) dengan metil ester yang diperoleh dari minyak nabati. Melalui proses transesterification, asam lemak yang berasal dari minyak

sawit, minyak jarak, kedelai, biji bunga matahari, maupun jelantah diubah menjadi metil ester. Metil ester ini kemudian dicampur (blend) dengan minyak solar biasa (dalam komposisi tertentu) menjadi Biodiesel. Secara teori, produk transesterification dapat langsung digunakan hingga 100% (dikenal sebagai B100). Sampai saat ini yang umum digunakan adalah B5 hingga B20. Pemerintah Brazil telah mencanangkan penggunaan biodiesel (bahan baku utamanya adalah minyak jarak dan biji bunga matahari) untuk transportasi pada tahun 2005 dengan harapan mendapatkan perbaikan kualitas udara perkotaan, menciptakan lapangan kerja baru di bidang pertanian sehingga secara tidak langsung mengurangi tingkat kemiskinan. Thailand juga telah memasukan penggunaan biodiesel dalam energy saving plan mereka di tahun 2011. Sedangkan di Indonesia, BPPT telah merintis penggunaan biodiesel untuk kendaraan bermotor pada September 2005 sebagai bagian dari Landmark Energy 2020.

Prinsip Pembuatan Biodiesel Ethanol dari Tembakau dan Kulit jeruk


Ethanol yang diciptakan dari produk limbah jeruk dan campuran tembakau ini lebih ramah lingkungan dan murah dibanding ethanol lainnya yang pernah diproduksi untuk dijadikan bahan bakar. Ethanol selama ini banyak dihasilkan dari tebu dan jerami serta fermentasi jagung. Tapi menggunakan tebu dan jagung bisa mengurangi kebutuhan akan stok makanan dan membuat harganya menjadi tinggi.

Percobaan pembuatan tembakau dan kulit jeruk sebagai penghasil ethanol pernah dilakukan Professor Henry Daniell dan rekannya dari University
of Central Florida. Ethanol dari kulit jeruk dan tembakau ini punya kelebihan dibanding jagung. Ethanol yang dihasilkan dari jagung menghasilkan emisi gas yang lebih besar daripada emisi bensin sehingga kurang ramah lingkungan. Dengan menggunakan etanol berbahan dasar kulit jeruk, emisi gas pun bisa dikurangi bahkan lebih rendah daripada bensin atau listrik.

Menurut Prof Daniell, di Florida limbah kulit jeruk bisa menghasilkan 200 juta galon ethanol tiap tahunnya. Sebelumnya, Prof Daniell juga pernah mendapat penghargaan karena keberhasilannya mengubah jagung menjadi bahan bakar menggunakan enzim dari perut sapi. Dalam studinya kali ini, Prof Daniell menggunakan kombinasi 10 enzim untuk menghasilkan gula dan akhirnya menjadi bentuk ethanol. Untuk kulit jeruk, yang lebih dibutuhkan adalah enzim pektinase sementara untuk produk kayu yang dibutuhkan adalah enzim xylanase. Semua enzim yang digunakan berasal dari alam yang diciptakan dari mikroba, yaitu jamur dan bakteri. Tembakau dipilih sebagai tanaman ideal untuk memproduksi enzim karena beberapa alasan. Pertama karena tembakau bukan produk pangan, kedua karena produksinya sangat berlimpah dan ketiga, penggunaan tembakau sebagai bahan penghasil enzim bisa mengurangi produksi rokok dan jumlah perokok.

Biodiesel dari Minyak Jelantah


Minyak jelantah merupakan limbah yang dapat dijadikan sumber bahan bakar nabati sebagai pengganti solar yang berasal dari bahan baku minyak sawit (crude palm oil/CPO). Limbah gorengan setelah dipakai berulang 3 hingga 4 kali pengorengan seharusnya dibuang, karena limbah ini mengandung asam lemak bebes/jenuh (ALB) sangat tinggi dan dapat menyebabkan kolesterol, hipertensi, kanker dan penyumbatan peredaran darah bagi penggunanya, karena jenis formulasi ini tidak larut dalam air dan dapat mencemari lingkungan bila dibuang kedalam air dan tanah. Limbah pengorengan ini dapat diperoleh dari Restoran, Hotel-hotel, Catering dan rumah tangga dan lainnya pada saat ini belum optimal penggunaannya. Limbah minyak goreng (weste of vegetable oil) memiliki potensi sebagai alternatif energi bahan bakar nabati yang ramah lingkungan dan mampu menuturkan 100% emisi gas buangan Sulfur dan CO2 serta CO sampai dengan 50%. Dan membuat biodiesel dari limbah penggorengan ini mampu mengurangi pencemaran air, tanah, dan udara. Sehingga mendukung program pemerintah tentang pemanfaatan bahan bakar nabati sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan.

Manfaat dari Biodiesel ini antara lain :

Mengurangi pencemaran hidrokarbon yang tidak terbakar, karbon monoksida, sulfur dan hujan asam. Bahan dasar nya adalah minyak goreng bekas/limbah penggorengan, dengan adanya pembuatan biodiesel ini dapat menggurangi beban lingkungan karena sampah/limbah.

Tidak menambah jumlah gas karbon dioksida, karena minyak berasal dari tumbuhan/nabati. Energi yang dihasilkan mesin diesel lebih sempurna dibandingkan solar hingga yang menggunakan biodiesel tidak mengeluarkan asap hitam berupa karbon atau CO2,

Cara pembuatan Biodiesel dari minyak jelantah :


a. Alat dan Bahan :

1. Blender ukuran 1L 2. Gelas ukur 3. Ember dan jirigen 4. Selang 5. Kompor gas b. Pembuatan :

6. Minyak jelantah 7. KOH dalam bentuk padat (solid) 8. Methanol (CH3OH)

1) Limbah Minyak goreng (jelantah) dipanaskan dalam wadah hingga temperatur 110 derajat Celcius, proses ini dinamakan proses pemanasan (Heating). 2) Sekalian dipanaskan, campurkan larutan KOH dan Menatol dan aduk. 3) Selanjutnya minyak jelantah dituang kedalam wadah dan diamkan sehingga terjadi pemisahan 2 lapisan biodiesel dan gliserin. 4) Setelah terbentuk 2 lapisan, lapisan atas adalah biodiesel dan lapisan bawah adalah gliserin, buang lapisan bawah (gliserin). 5) Proses terakhir adalah pencucian (washing) dengan menambah 1/3 air kedalam wadah biodiesel dan diaduk. 6) Selanjutnya diamkan (settling) biodiesel yang telah dicampur oleh air, hingga terjadi 2 lapisan biodiesel dan air. 7) Kemudian buanglah lapisan air pada bagian bawah dengan menggunakan selang/ membuat keran dan lapisan atas yang tertinggal adalah biodiesel nabati yang jernih (yang sudah dicuci).

BAHAN BAKAR AIR Air sebagai senyawa kimia terdiri dari atom hidrogen dan oksigen yang dalam bentuk standarnya berupa gas diatomik. Gas hidrogen merupakan gas yang mudah terbakar dan memiliki nilai kalor yang tinggi saat dibakar. Sedangkan oksigen syarat perlu terjadinya reaksi pembakaran oksidatif. Sehingga, apabila air bisa dikonversi menjadi senyawa penyusunnya, akan dihasilkan sumber bahan bakar yang melimpah. Proses yang paling umum adalah melalui elektrolisis. Sejumlah energi listrik dialirkan ke dalam air menyebabkan ikatan antara atom hidrogen dan oksigen terputus dan terbentuk gas hidrogen dan gas oksigen. Kedua gas ini siap dibentuk dan dijadikan bahan bakar ramah lingkungan dengan emisi yang berupa uap air. Beberapa
bakar alternatif

vendor
yang

kendaraan

populer
hidrogen

telah

menggunakan
bahan bakarnya.

teknologi bahan bakar air. Kendaraan kendaraan ini berbahan bakar bahan
menggunakan sebagai Kendaraan ini mengubah energi kimia hidrogen menjadi energi mekanik baiki itu hidrogen terbakar di mesin dengan pembakaran internal, ataupun dengan mereaksikan menjalankan hidrogen motor dengan oksigen cell). dalam sel bahan bakar untuk listrik (fuel

Beberapa

kendaraan

tersebut

diantaranya :
1) Aston Martin DBGT 2025 Mobil ini mampu melaju dengan bahan bakar yang berasal dari air setelah melalui proses elektrolisis, yang mengarah ke nol emisi. Aston Martin DBGT 2025 adalah salah satu desain mobil terbaik masa depan. Aston Martin tampak berkelas dan sangat menarik.

2) Honda FC Sport dan Honda PUYO

FC PUYO

Sport

Perusahaan telah merilis FC Sport, yang merupakan design mobil sport berbahan bakar sel hidrogen yang pernah ditampilkan pada event di LAAuto Show. FC Sport didasarkan pada V-Flow Stack dari konsep FCX Clarity. Mobil ini menggabungkan high-power fuel cell stack, yang terletak di antaratempat duduk belakang, dan baterai cadangan diletakkan di tengah mobil. 3) BMW HR2 Hybrid Car BMW juga mengembangkan mobil bahan bakar sel, dengan menggunakant mobil hibrida. menjanjikan meluncurkan mode selama model Seri 7 siklus ini, eknologi BMW untuk versidualsaat ini produksi dengan

demikian mobil pertama dari jenisnya dapat melaju dengan bahan bakar hidrogen dan bensin.

4) Jaguar C-XC Jaguar berbahan C-XC bakar hadir dengan sel drive

hidrogen yang terpasang di bawah permukaan salah satu kacanya, yang meliputi seluruhpanjang mobil, ditambah dengan estetika Aerodynamic. Roda mobil juga ditutup untuk lebih meningkatkan sifat Aerodynamic. Selain didukung oleh mesin nol-emisi, bahan yang digunakan untuk membangun tubuh mobil memiliki dampak lingkungan yang minimal. Mobil dirancang bangun dari kulit sayuran dan daur ulang botol PET. 5) General Motors HydroGen4 HydroGen4 menggunakan 440 sel hidrogen tunggal yang menggabungkan hidrogen dari serat dengan tangki penyimpanan karbon dan oksigen dari udara untuk menghasilkan listrik, yang kemudian mobil mendorong menghasilkan

kecepatan maksimum 100 mph. Mobil ini dari saat berhenti hingga melesat dengan kecepatan 62 mph hanya membutuhkan waktu 12 detik. 6) H2 Racer Mobil dengan Zero-Emisi telah dirancang untuk pembalap tercepat di dunia yang berbahan bakar tahun hidrogen 2009. pada Selain untuk rekor, juga kekuatan bersih ini

bertujuan memecahkan mobil

telahdirancanguntuk menunjukkan bahan bakar

seperti hidrogen keseluruh dunia. Mobil ini didukung oleh mesin dengan pembakaran internal yang telah dimodifikasi untuk melaju dengan hidrogen. Dengan mesin yang eco friendly, mobil ini diperkirakan mampu mencapai kecepatan lebih dari170km / jam.

You might also like