You are on page 1of 5

Judul Penulis Penerbit Tanggal terbit Jumlah Halaman

Tetralogi Laskar Pelangi #1: Laskar Pelangi Andrea Hirata Bentang Pustaka September - 2005 534

Laskar Pelangi adalah Novel Pertama Andrea Hirata, meskipun penulisnya belum punya pengalaman menulis, tapi karyanya seperti novelis-novelis profesional. Novel ini mengangkat kisah perjalanan hidup sang penulisnya yang bernama Andrea Hirata. Pada saat itu sang penulis akan diterima pada Sekolah Dasar Swasta dan mulai menjalani kehidupan bersekolah saat menduduki awal bangku SD sampai dengan tamat bangku SMP bersama dengan teman-teman sekelasnya yang hanya berjumlah 9 orang di sekolah yang bernama SD Muhammadiyah. Karena jumlah siswanya yang terlalu sedikit, hampir-hampir sekolah ini ditutup lantaran jumlah muridnya dalam 1 kelas tidak memenuhi kuota yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan saat itu yaitu minimal 10 murid siswa per kelasnya. Di saat yang mendebardebarkan akhirnya ada seorang calon murid terakhir yang akhirnya diterima sehingga mengenapi angka ganjil menjadi 10 murid siswa. Perkenalanpun dimulai di antara mereka dengan menyebutkan nama masing-masing di depan ruang kelas. Lambat laun mereka menjadi sebuah tim yang solid dan kompak, mereka saling tolong-menolong apabila diantara mereka mendapatkan kesulitan. Mereka, Sang Penulis beserta teman-teman sekelasnya yang berjumlah 10 orang menyebut diri mereka Laskar Pelangi. Sekolah Muhammadiyah berada di pedalaman yang jauh dari pusat kota yang terletak di Pulau Belitong. Pulau Belitong bukanlah suatu pulau yang daratannya cocok untuk bertani dan bercocok tanam. Namun Pulau Belitong adalah pulau yang kaya akan kandungan timah. Sekolah di mana tempat mereka belajar, bukanlah sekolah elite dan mewah yang memiliki segala fasilitas pendukung pembelajaran seperti sekolah lainnya yang dideskripsikan di buku ini sebagai sekolah PN (Perusahaan Negara). Sekolah mereka hanya sebuah bangunan tua yang rapuh, reyot dan terbengkalai sehingga apabila kita melihatnya maka sedikitpun tidak akan menumbuhkan minat untuk belajar pada sekolah ini, dengan kata lain sekolah ini biasa disebut dengan sekolah Kampung. Tingkat ekonomi orang tua mereka adalah berasal dari golongan tidak mampu. Rata-rata mata pencaharian orang tua mereka berasal dari profesi buruh tambang dan nelayan. Di akhir cerita ini akan ada pendatang baru yang membuat kelompok mereka bertambah jumlahnya menjadi 11 orang. Seorang gadis tomboy dari keluarga kaya raya. Ayahnya adalah seorang berpendidikan tinggi dan memiliki pengaruh pada suatu perusahaan milik BUMN di Pulau Belitong. Sangat kontras bila membandingkannya dengan murid-murid Laskar Pelangi lainnya. Dengan kedatangan pendatangan baru yang bernama Flo pada akhir cerita ini, alur cerita semakin menarik dan petualangan kehidupan para Laskar Pelangi lebih banyak melewati cobaan, rintangan, tantangan, dan pertentangan yang pada saat membacanya akan membuat kita selalu penasaran seperti apa ujung dari akhir cerita ini. Daripada saya menjelaskan panjang lebar tentang novel ini lebih baik kalian membacanya sendiri dan menikmatinya.

Judul Penulis Penerbit Tanggal terbit Jumlah Halaman

Tetralogi Laskar Pelangi #2: Sang Pemimpi Andrea Hirata Bentang Pustaka November - 2009 292

Sesuai judulnya, Sang Pemimpi, buku kedua dari tetralogi Laskar Pelangi ini memang bercerita tentang impian. Andrea Hirata melukiskan pengalaman hidupnya sejak SMA hingga menerima beasiswa bersama teman-temannya sesama pemimpi, Arai dan Jimbron. Cerita diawali dengan adegan kejar-kejaran antara Pak Mustar, wakil kepala sekolah yang juga merupakan pendiri SMA negeri pertama di kampung mereka, dengan Arai, Jimbron, dan Ikal -panggilan akrab Andrea. Pak Mustar terkenal sangat galak dan kejam jika memberikan hukuman. Ia terinspirasi kata-kata Deng Xio Ping yang menjadi pedoman tindakan brutal tentara pada mahasiswa di Lapangan Tiannanmen. Masalah orang muda seperti akar rumput yang kusut. Jika dibiarkan pasti berlarut-larut. Harus cepat diselesaikan dengan gunting yang tajam! Berbeda dengan Pak Balia, kepala sekolah SMA tersebut. Beliau selalu mendorong murid-muridnya bermimpi setinggi langit. Suatu kali ia berkata di depan kelas, Setiap peristiwa di jagat raya ini adalah potongan mozaik-mozaik. Maka berkelanalah di atas muka bumi ini untuk menemukan mozaikmu! Ucapannya itulah yang membuat Ikal, Arai, dan Jimbron berani bermimpi, bertekad akan sekolah sampai ke Prancis, menjejakkan kaki di altar suci alamamater Sorbonne, menjelajah Eropa sampai ke Afrika. Jika Pak Balia mendorong mereka untuk bermimpi setinggi langit, Pak Mustar-lah yang memaksa murid-muridnya menggapai langit mimpi itu. Seperti ketika Ikal kehilangan semangat untuk mewujudkan mimpinya. Pak Mustar menyemprotnya habis-habisan, mengingatkannya akan ayahnya yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuknya, dan mempertanyakan ke mana larinya mimpi-mimpi itu. Membuat Ikal sadar, pesimis adalah sikab takabur mendahului nasib. Padahal, seperti kata Arai, manusia tak akan pernah mendahului nasib. Karena itulah manusia bisa bermimpi dan berusaha mewujudkan mimpi-mimpi tersebut. Dibandingkan buku pertamanya, Laskar Pelangi, Sang Pemimpi memiliki alur yang lebih tertata, tidak meloncat-loncat membingungkan. Andrea juga tidak lagi terkesan ingin pamer pengetahuan dengan memasukkan banyak sekali nama-nama latin yang cukup mengganggu pembaca, seperti terjadi pada Laskar Pelangi. Di Laskar Pelangi, setelah lulus dari sekolah Muhammadiyah, cerita meloncat 13 tahun kemudian. Sang Pemimpi mengisahkan bagian yang hilang tersebut. Secara keseluruhan, bisa dibilang Sang Pemimpi menyempurnakan Laskar Pelangi, baik dari segi isi maupun penulisan. Membaca Sang Pemimpi adalah membaca berbagai panggung kehidupan manusia. Kadang resah, kadang sedih, kadang gila, juga bahagia. Kita dihadapkan pada berbagai persoalan kehidupan. Namun akhirnya, sekeras apapun hidup, kita tidak boleh berhenti berkelana untuk menemukan kepingan mozaik kehidupan kita, karena kita tak akan pernah bisa mendahului nasib.

Judul Penulis Penerbit Tanggal terbit Jumlah Halaman

Tetralogi Laskar Pelangi #3: Edensor Andrea Hirata Bentang Pustaka Mei - 2007 288

Edensor merupakan buku ketiga dari Tetralogi Laskar Pelangi. Buku ini termasuk nominasi penghargaan nasional sastra KLA (Katulistiwa Literaly Award) tahun 2007. Buku yang sangat indah. Sang penulis berhasil memadukan sastra dengan science, menjadikan buku ini sangat layak dibaca dan dimiliki. Murid-muridku, berkelanalah, jelajahi Eropa, jamah Afrika, termukan mozaik nasibmu di pelosokpelosok dunia. Tuntut ilmu sampai ke Sorbonne di Prancis, saksikan karya-karya besar Antoni Gaudi si Spanyol. (hal 34). Kalimat dari pak Balia, guru semasa SMA tersebut telah menghantui Ikal dan Arai. Mendatangkan angan, mimpi serta harapan. Tak sedikit orang hanya menjadikan mimpi sebagai angan-angan yang seolah tak mungkin terjangkau, sehingga ia menyerah pada mimpinya, melupakannya, dan tenggelam dalam rutinitas hidupnya. Tapi tidak untuk Ikal dan Arai. Dari mimpi dan berkhayal, mereka mampu (dengan segala daya upaya) memperoleh beasiswa Uni Eropa ke Universitas Sorbonne, Prancis. Tidak hanya sampai di situ, mereka tetap memiliki mimpi untuk menjelajahi dunia. Mereka melakukan perjalanan musim panas sebagai bagpacker. Untuk membiayai perjalanannya mereka harus rela menjadi pengamen seni, yaitu menampilkan seni patung dimana Ikal dan Arai menjadi patung dan berdandan sebagai putri duyung. Perjalanan mereka penuh tantangan, mereka menumpang kendaraan lewat, tidur di jalan-jalan, bahkan ketika kehabisan uang, mereka harus makan daun-daunan mentah untuk bertahan hidup. Belum lagi pengalaman dirampok dan hamper dibunuh. Namun Ikal dan Arai tak pernah menyerah, mereka manusia yang hidup dalam mimpinya. Hanya berbekal impian, keberanian dan tekad untuk memenangkan taruhan, mereka akhirnya mereka mampu melakukan perjalanan ke 42 negara di Eropa, Rusia hingga menjejakkan kakinya ke Afrika! Selama perjalan tersebut, Ikal tak pernah lupa pada cinta pertamanya, A Ling, yang entah dimana. Berbekal teknologi internet, ia mencari nama A Ling di search engine dan mendatangi alamat-alamat yang mencantumkan nama A Ling di setiap negara yang ia kunjungi. Nilai filosofis buku ini sangat dalam, bahwa betapa apa yang kita impi-impikan sebenarnya berada sangat dekat dengan kita, tanpa kita sadari. Ikal justru menemukan edensornya, justru dalam kondisi keterpaksaan, ketika dia harus memilih pindah dari Sorbonne, Prancis, ke Sheffied, Inggris. Padahal dalam perjalanan selama musim panasnya, Ikal sibuk mencari A Ling ke seluruh pelosok, dan tidak menemukan yang dicari. Bagi anda yang senang bermimpi, jangan takut! Tetaplah bermimpi, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu... Bermimpilah Karna Tuhan akan memeluk Mimpi-Mimpi itu Arai.

Judul Penulis Penerbit Tanggal terbit Jumlah Halaman

Tetralogi Laskar Pelangi #4 : Maryamah Karpov Andrea Hirata Bentang Pustaka November - 2008 503 Halaman

Maryamah Karpov merupakan buku terakhir Tetralogi Laskar Pelangi. Buku ini pantas sebagai pengiring dari buku-buku Andrea Hirata sebelumnya yang berhasil merajai kumpulan buku best-seller di Indonesia. Maryamah Karpov dan pendahulunya seperti Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dan Edensor berhasil meruntuhkan benteng komersialisasi romantisme yang merebak di pasaran buku Indonesia secara besarbesaran mulai dari novel romantis, novel vulgar, hingga teenlit. Karya sastra yang bening nan teduh ini berhasil melahirkan nafas baru dan memperbanyak improvisasi dari kiblat penulisan di Indonesia. Orang pesimis banyak bilang bahwa buku sastra hanya sebagai pajangan etalase dan idealisme terakhir penulis sastra saja namun tetralogi buatan Andrea Hirata berhasil membongkar hingga ke akarnya pandangan picik yang mengungkungi batas-batas ide penulisan buku di Indonesia. Inspiratif dari awal hingga akhir, kulminasi tertinggi dan permainan emosi yang selalu berada di puncak berhasil diatraksikan dengan baik oleh buku ini. Tidak hanya menggambarkan sisi positif kreativitas sang penulis, ragam pilihan kata yang diambil juga melambangkan kekayaan bangsa Indonesia akan budaya berbahasa yang mau tidak mau menyita perhatian seluruh rakyat pecinta bahasa untuk merambahnya lebih dalam lagi. Andrea Hirata layaknya juragan penjaga pintu yang membukakan pintu masa depan baru bagi perkembangan sastra di Indonesia dan memberikan aura positif bagi penulis lain untuk terus berpacu dalam karya dan tidak pernah mengenal puas akan kombinasi sastra yang mereka mainkan masing-masing. Tak heran jika seorang Sapardi Djoko Damono pun berdecak kagum dan memberikan komentar positif tentang semua karya yang dihasilkan oleh Andrea Hirata terutama Maryamah Karpov yang digadang-gadang sebagai buku pamungkas pertunjukan sastra yang dibawakan langsung oleh maestro dari ranah melayu, Andrea Hirata. Buku ini membawa unsur budaya melayu yang sangat kental dan pluralisme lawas anutan bangsa Indonesia serta keringat besi orang-orang melayu kelas bawah khas Indonesia. Perekonomian menengah kebawah dengan segi geografis kelautan berhasil dibakuhantamkan dalam latar kejadian-kejadian di Maryamah Karpov. Inisiasi bahasa dan asimilasi kata diacukan sebagai fragmentasi antara budaya melayu asli dan budaya Indonesia yang dibangun dari perkembangan ideologi melayu. Buku ini sangat layak untuk menjadi pusat perhatian tidak hanya bagi sastrawan di seluruh dunia, juga bagi pecinta buku dan penulis yang ingin merambah kreativitasnya sendiri karena Andrea Hirata telah membuktikan bahwa masih banyak celah dalam sastra yang masih bisa untuk dimasuki dan dibuahi. Singkat kata, membaca ulasan buku ini takkan pernah habis untuk menggambarkan seluruh panorama keindahan kata dan frasa yang ditampilkan hingga Anda sendiri yang harus membacanya. Selamat menikmati.

Judul Penulis Penerbit Tanggal terbit Jumlah Halaman

5 cm Donny Dhirgantoro Grasindo Juni - 2011 381 Halaman

Ada lima sahabat yang telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun. Mereka adalah Arial yang paling tampan, Riani sebagai satu-satunya wanita dalam kelompok itu, Zafran yang berlagak seperti seorang penyair, Ian yang paling subur badannya, dan Genta yang dianggap sebagai leader dalam kelompok itu. Mereka memiliki kegemaran yang aneh-aneh mulai dari mengunjungi kafe dari yang termahal dan yang termurah, sampai menonton layar tancap. Hingga suatu saat dikarenakan ada rasa bosan satu sama lain, mereka memutuskan untuk tidak saling bertemu dan berkomunikasi selama tiga bulan. Dimana saat itulah mereka menemukan hal-hal baru yang memperkaya hidup mereka sebelumnya. Pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya dirayakan dengan sebuah perjalanan. Dimana sebuah perjalanan ini penuh dengan keyakinan, cita-cita, mimpi, dan cinta. Perpisahan dan perjalanan yang mereka lewati ini ternyata telah membuat mereka menjadi manusia yang sesungguhnya, tidak hanya seonggok daging yang hanya bisa bicara, berjalan, dan punya nama.

Novel karangan Donny Dhirgantoro ini memberikan kepada para pembaca suatu ajakan untuk lebih mencintai tanah air yang kaya ini. Penggambaran tokoh-tokoh utama dalam cerita ini cukup spesifik membuat pembaca seolah-olah kenal dengan mereka. Walaupun konflik dalam cerita ini kurang, tetapi cerita ini merupakan cerita yang bagus karena ringan dan mudah dipahami. Didalam cerita ini banyak terdapat lirik-lirik lagu mancanegara sehingga jika tidak semua pembaca tahu bagaimana lagu dari lirik tersebut. Meskipun begitu, cerita ini diselingi dengan kata-kata dan kalimat yang dapat menunjukkan kepada para pembaca bagaimana makna hidup itu dan bagaimana kita menjalani hidup ini dengan sebaik-baiknya. Meskipun dalam novel ini tidak diterangkan apakah cerita didalamnya itu bersifat nyata secara keseluruhan atau hanya fiksi tetapi cerita ini telah mampu menghanyutkan pembacanya kedalam sebuah kisah yang bermanfaat bagi seorang manusia.

Buku ini sangat menginspirasi saya untuk terus bermimpi, dan mengunjungi tempat-tempat yang menakjubkan seperti Menaklukan Mahameru, Puncak tertinggi di tanah Jawa.

Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter mengantung mengambang di depan kening kamu. Dan sehabis itu yang kamu perlu Cuma, kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat keatas, Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa. Dan kamu akan selalu dikenang sebagai seorang yang masih punya mimpi dan keyakinan , bukan cuma seonggok daging yang punya nama. -5CM

You might also like