You are on page 1of 6

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Angka kematian ibu akibat kehamilan dan persalinan di Indonesia masih sangat tinggi dibandingkan dengan di kawasan Asia Tenggara, khususnya diantara negara-negara Association South Easth Asian Nation (ASEAN). Menurut data dari Departemen Kesehatan, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 307 kematian ibu per 100 ribu kelahiran hidup Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003. Sedangkan data angka kematian ibu di negara-negara Association South Easth Asian Nation (ASEAN) lainnya seperti Malaysia tercatat 30 per 100 ribu kelahiran hidup, Singapura tercatat 9 per 100 ribu kelahiran hidup dan Vietnam tercatat 95 per 100 ribu kelahiran hidup. (www.google.com). Departemen Kesehatan Indonesian menargetkan tahun 2010 angka kematian ibu turun menjadi 125 per 100 ribu kelahiran hidup. Untuk itu berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan angka kematian ibu, misalnya melalui program Maternal And Child Health, Safe Motherhood, Gerakan Sayang Ibu dan Making Pragnency Safer. Penyebab utama kematian ibu bersalin di Indonesia adalah perdarahan. Perdarahan yang biasanya tidak bisa diperkirakan dan terjadi secara mendadak dengan kejadian 28 % kematian ibu. Sebagian besar kasus perdarahan dalam masa nifas terjadi karena atonia uteri atau gagalnya uterus

untuk berkontraksi dengan baik setelah persalinan. Hal ini mengindikasikan kurang baiknya manajemen tahap ketiga proses kelahiran dan pelayanan emrgency obstetric dan perawatan neonatal yang tepat waktu. Selain atonia uteri, kasus perdarahan dalam masa nifas sebagai penyebab kematian ibu bersalin yaitu sisa plasenta sebesar 23-24 %, retensio plasenta 16-17 %, laserasi jalan lahir 4-5 % dan kelainan darah 0,5-0,8 %. (Mochtar, 1998: 298). Dalam pertolongan persalinan dengan komplikasi perdarahan post partum seperti atonia uteri diperlukan penanganan yang tepat dari tenaga kesehatan, khususnya tenaga bidan. Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam menolong persalinan dengan komplikasi perdarahan post partum yaitu penghentian perdarahan, jaga jangan sampai timbul syok dan penggantian darah yang hilang. Untuk itu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan obstetrik dan neonatus khususnya bidan harus mampu dan trampil memberikan pelayanan dengan standar yang telah diterapkan. Dari uraian diatas penulis mengambil judul Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Patologis Pada Ny. P A Dengan Perdarahan Postpartum Karena

Atonia Uteri Di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas dengan menerapkan manajemen asuhan kebidanan Varney.

B. TUJUAN PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH 1. Tujuan Umum Penulis dapat melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu nifas dengan perdarahan postpartum karena atonia uteri melalui pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney. 2. Tujuan Khusus a. Penulis dapat melakukan pengkajian pada ibu nifas, dengan perdarahan postpartum karena atonia uteri. b. Penulis dapat mengidentifikasi terhadap masalah atau diagnosa kebidanan berdasarkan interpretasi data pada nifas dengan atonia uteri. c. Penulis dapat mengantisipasi masalah atau diagnosa kebidanan berdasarkan interpretasi data pada ibu nifas dengan atonia uteri. d. Penulis dapat mengidentifikasi tindakan segera terhadap masalah atau diagnosa kebidanan yang muncul pada ibu nifas dengan perdarahan postpartum karena atonia uteri. e. Penulis dapat menyusun intervensi kebidanan pemecahan masalah yang disusun dengan benar pada ibu nifas dengan perdarahan postpartum karena atonia uteri. f. Penulis dapat mengimplementasikan rencana tindakan yang disusun sesuai dengan masalah yang timbul sehingga masalah dapat teratasi pada ibu nifas. g. Penulis dapat mengevaluasi hasil untuk menilai keberhasilan dan sebagai dasar untuk menyusun asuhan kebidanan berikutnya sesuai

data yang diperoleh pasien nifas dengan perdarahan postpartum karena atonia uteri. h. Penulis mampu menganalisa kesenjangan yang mungkin ada dalam penatalaksanaan pada pasien dengan nifas karena atonia uteri. i. Penulis dapat membuat kesimpulan serta solusi penyelesaian masalah yang mungkin timbul.

A. PEMBATASAN KASUS Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis membatasi judul Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Perdarahan Postpartum Karena Atonia Uteri Di RSUD Banyumas tahun 2007 yang dirawat mulai

B. METODE PENGUMPULAN DATA Untuk mengumpulkan data penulis dapat menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. a) Wawancara Data primer diperoleh dengan cara. Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data, dimana mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang klien, atau becakap-cakap, berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face). (Notoatmodjo, 2002: 102). a. Autoanamnesa yaitu wawancara yang

dilakukan langsung dengan pasien

b.

Alloanamnesa

yaitu

wawancara

yang

dilakukan selain dengan pasien (Depkes.RI, 1994). b) Obstetri partisifpatif

Yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap klien dengan peninjauan secara cermat. (Notoatmodjo, 2002: 95). c) Pemeriksaan fisik

Yaitu metode untuk mengumpulkan keadaan pada klien baik yang normal maupun yang menunjukkan kelainan yang dilakukan secara sistematis dengan lengkap dengan inspeksi, palpasi, dan auskultasi. (Depkes.RI, 1995 : 18). 2. Data sekunder

Studi dokumentasi Yaitu dengan mengambil data dari catatan yang telah ada, misalnya catatan dari kartu klinik. (Notoatmodjo, 2002 : 63).

C. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I : Pendahuluan

Meliputi latar belakang, tujuan penyusunan KTI, pembatasan kasus, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka

Terdiri dari teori medis, teori asuhan kebidanan, wewenang bidan BAB III : Tinjauan Medis

Meliputi yang akan menguraikan tinjauan kasus ibu nifas dengan perdarahan postpartum karena atonia uteri melalui tujuh langkah asuhan kebidanan menurut Varney meliputi pengkajian, evaluasi dalam kasus dengan perdarahan postpartum karena atonia uteri selanjutnya pendokumentasian menggunakan SOAP NOTE yang meliputi pengkajian data (subyektif dan obyektif) assesment and plan. BAB IV : Pembahasan

Meliputi pembahasan kesenjangan teori dan tinjauan kasus serta solusi yang diberikan. BAB V : Penutup

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

You might also like