You are on page 1of 29

BAB I PENDAHULUAN A.

Dasar Praktek Lapangan ( PPL ) Seiring dengan mengenlindingnya berbagai fenomena dewasa ini para ahli terutama yang berkecimpung dalam bidang pendidikan banyak menaruh perhatian terhadap upaya mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Sebagai akibat globalisasi yang kian menambah berbagai dimensi kegiatan. Kehadiran pendidikan diharapkan mampu memberikan solusi terhadap berbagai persoalan tersebut. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN ) Curup mengemban amanat untuk mendidik mahasiswa menjadi warga masyarakat yang mampu mengemban nilai-nilai keilmuan serta mengamalkannya atas landasan akhlak, sikap kritis, objektif, terbuka, dan jujur dalam upaya meningkatkan kualitas masyarakat. Praktek Pengalaman Lapangan ( PPL ) kependidikan merupakan salah satu kegiatan intra kurikulum yang dilaksanakan oleh mahasiswa. Untuk menghasilkan output dalam tataran ideal tersebut, tentu saja bukan pekerjaan ringan. Diperlukan strategi dan penanganan yang serius untuk menangani berbagai kondisi dan permasalahan yang muncul dalam dinamika perguruan tinggi. Salah satu kegiatan yang bersifat intrakurikuler dan secara kontinyu dilaksanakan oleh pihak STAIN pada jurusan Tarbiyah adalah pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan ( PPL ) yang hingga kini telah untuk yang ke enam kalinya. Jurusan Tarbiyah itu sendiri memiliki dua program studi yang masing-masingnya melibatkan dalam kegiatan PPL ini, yakni program studi PAI dan program studi Tadris Bahasa Inggris.

Akan ada sejumlah permasalahan yang bakal ditemui oleh para mahasiswa yang mengikuti Program PPL ( praktikan ) di lapangan. Dengan demikian praktikan dituntut untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam menangani masalah yang akan ditemui. B. Tujuan Praktek Pengalaman Lapangan ( PPL ) Kegiatan PPL ini bertujuan membantu pribadi calon guru agar memiliki kemampuan atau pengetahun. Keterampilan nilai dan sikap yang diperlukan yang mengarah pembinaan keterampilan dasar keguruan sebagai calon guru sebagai tenaga pendidikan yang memiliki kemampuan yang professional, personal dan kemampuan sosial. Kemampuan dasar ini mencakup antara lain : 1. Calon guru menguasai bahan yang diajarkan 2. Calon guru mengelola program belajar mengajar 3. Calon guru mengelola kelas dan menggunakan media 4. Calon guru dapat mengelola interaksi belajar mengajar dan menguasai landasan-landasan kependidikan. Dengan memiliki kemampuan dasar di atas latihan dan pemantauan pelaksanaan praktek lapangan kependidikan merupakan kesatuan pelaksanaan lapangan, yang menentukan dalam mencapai tujuan praktek pengalaman lapangan kependidikan. Praktek Pengalaman Lapangan ( PPL ) adalah merupakan salah satu komponen kegiatan proses belajar mengajar yang berisikan kegiatan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) yang harus dilakukan oleh

mahasiswa dalam fungsinya sebagai guru dalam suasana yang sebenarnya. Sasaran yang hendak dicapai dengan pelaksanaan PPL adalah kemampuan dalam menerapkan KTSP dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar di sekolah tempat mereka mengajar, yang dalam hal ini penulis khususnya di Sekolah Menengah Atas Negeri ( SMA N ) 1 Curup Timur. Adapun keterampilan yang dipraktekkan atau diterapkan dalam kegiatan PPL ini adalah pelaksanaan dan pengelolaan model belajar mengajar yang berorientasi pada : 1. Proses pengembangan nilai dan sikap 2. Proses pengembangan dan interaksi sosial seperti; simulasi, penelitian sederhana, kegiatan kelompok dan bermain peran. 3. Proses pengelolaan informasi materi pelajaran ( seperti; percapaian konsep, berpikir induktif, serta latihan menguasai materi ). 4. Perubahan prilaku siswa atau murid. A. Objek dan Ruang Lingkup PPL Adapun objek dari Praktek Pengalaman Lapangan ( PPL ) adalah para siswa kelas XI IPS I1, II2, III3 dan IV4 yang berjumlah 156 orang. Dalam hal ini adalah siswa-siswi di SMA Negeri 1 Curup Timur. Selain siswa, yang menjadi objek dari PPL ini adalah lembaga sekolah secara keseluruhan meliputi segala komponen yang ada di SMA Negeri 1 Curup Timur. Sedangkan ruang lingkup PPL meliputi proses belajar mengajar atau Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ), administrasi sekolah, kegiatan intra dan ekstra

kurikuler yang ada di SMA Negeri 1 Curup Timur, dan berbagai kegiatan lainnya di SMA Negeri 1 Curup Timur. B. Proses Pelaksanaan PPL Secara umum, proses pelaksanaan PPL dimulai dari pembekalan baik oleh dosen-dosen mata kuliah Micro Teaching, tim pelaksanaan dan dosen pembimbing. Secara gradual proses pelaksanaan PPL meliputi berbagai tahap yaitu : 1. Orientasi, dimana pada tahap ini mahasiswa PPL diberikan pengetahuan,

keterampilan, petunjuk-petunjuk praktis dan persiapan-persiapan baik fisik maupun mental dalam rangka menghadapi tugas PPL nantinya. 2. Observasi, dimana kegiatan ini dilakukan untuk memberikan kesempatan

kepada calon guru mengenal lapangan atau sekolah tempat praktek dan seluk beluk permasalahannya. Pada tahap observasi yang dilakukan adalah : a. b. c. Mengenal situasi, kondisi, dan lokasi sekolah pada umumnya Mengenal pengelolaan kelas Mengenal pelaksanaan tugas guru pada umumnya dan kelas

yang dipergunakan sebagai tempat latihan pada khususnya. d. e. f. penyuluhan. g. Dan mengenal komponen-komponen pendidikan lainnya. Mengetahui keadaan siswa pada umumnya Mengetahui tata tertib dan peraturan-peraturan sekolah Mengenal dan mengetahui pelaksanaan bimbingan dan

3.

Latihan mengajar, dimana pada waktu latihan mengajar terdapat tugas-

tugas yang harus dipersiapkan oleh mahasiswa PPL ( guru praktikan ). Tugas tersebut adalah : a. Sebelum latihan mengajar, meliputi berbagai persiapan baik

yang bersifat fisik maupun mental, artinya perlu persiapan secara integral dan kondusif. b. Pada waktu latihan, meliputi berbagai hal yang berkaitan

dengan sekolah tempat praktek baik dari segi tata tertib, peraturan maupun kedisiplinan dan sebagainya. c. Sesudah latihan mengajar, meliputi mengadakan konsultasi

dengan guru pamong, mengembalikan semua alat-alat sekolah yang dipinjam dan memberitahu Kepala Sekolah dan guru pamong bila akan meninggalkan sekolah ( setelah berakhirnya masa PPL ) 4. Tugas non teaching ( partisipasi ) meliputi partisipasi dalam kelas, di

sekolah, dalam pertemuan, dalam administrasi kependidikan, dan partisipasi dalam tugas-tugas kependidikan. 5. Evaluasi dimana evaluasi ini dilakukan pada akhir kegiatan PPL yang

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan PPL yang telah dilaksanakan.

BAB II TUJUAN UMUM

A. Organisasi Sekolah SMA Negeri 1 Curup Timur telah memiliki perangkat organisasi yang cukup rapi, stuktur yang jelas dengan tugas-tugas yang saling mendukung dan melengkapi merupakan modal dasar dalam pengembangan sekolah ke depan. Tinggal lagi kebijaksanaan yang diterapkan dapat diorganisir secara baik atau tidak, tergantung kepada kepemimpinan yang ada. Adapun stuktur organisasi sekolah SMA Negeri 1 Curup Timur secara lengkap terlampir. B. Kegiatan Pembinaan Ketenagaan Pembina tenaga pengajar dilakukan setiap bulan dengan melihat situasi dan kondisi yang ada di SMA Negeri 1 Curup Timur. Pembinaanya ada yang bersifat umum yaitu melalui rapat bulanan yang dilakukan secara terprogram. Kemudian ada juga pembinaan yang bersifat khusus dilakukan setiap hari pada apel pagi. Pembinaan secara khusus dilakukan dengan melihat situasi dan kondisi berdasarkan hasil pengawasan sehari-hari yang di lakukan kepala sekolah melalui apel pagi dengan memberikan arahan-arahan terhadap guru dan pegawai guna meningkatkan kinerja guru dan karyawan dalam membentuk lulusan SMA N 1 Curup Timur dengan nilai yang baik dan memuaskan.

C. Program Pembinaan Ketata Usahaan Bidang ketatausahaan memiliki tugas dan tanggung jawab dalam kegiatan seperti: 1. Penyusunan program tata usaha sekolah 2. Pengelolaan kerangka sekolah 3. Mengatur administarsi ketenagaan dan kesiswaan 4. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah denhan cara mengikuti pelatihan-pelatihan 5. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah 6. Penyusunan dan penyajian data statistic sekolah 7. mengkoordinasikan dan melakukan 7 K 8. penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurus ketata usahaan secara terbatas. D. Program Pembinaan Sarana dan Prasarana Adapun program pembinaan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana di SMA N 1 Curup Timur adalah sebagai berikut: 1. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasrana untuk menunjang proses belajar-mengajar 2. 3. 4. 5. 6. Merencanakan program dan pengadaan Mengatur pemanfaatan Mengelola, merawat perbaikan dan pengisian Mengatur pembukuan Menyusun lapoaran

Di SMA N 1 Curup Timur telah memiliki sarana dan prasarana pendukung dalam proses kegiatan belajar mengajar yang mamadai, bangunan yang bersifat permanent, ruangan belajar dua tingkat, ruangan computer yang memiliki 14 unit computer, ruang laboratorium bahasa dan laboratorium IPA, perpustakaan, musholla dan sarana olah raga. E. Program Pembinaan Kurikulum Di dalam pembinaan kurikulum di lakukan penilaian pertanggung jawaban yang mencakup : 1. Penyusunan dan menyebarkan kalender pendidikan dari Diknas. 2. Penyusunan dan pengaturan program pengajaran (program-program satuan pelajaran dan persiapan mengajar, penjabaran dan penyusunan kurikulum. 3. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran. 4. Mengatur kegiatan pelaksanaan kegiatan kurikulim dan ekstra kurikulum. 5. Mengatur pelaksanaan kegiatan program penilaian, kriteria kenaikan kelas, kelulusan dan laporan kemajuan belajar siswa, pembinaan, pembagian raport dan STTB. 6. Mengatur pelaksanaan program perbaikan pengajaran. 7. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. 8. Melaksanakan supervise administrasi dan akademis. F. Program Pembinaan Hubungan dan Masyarakat ( HUMAS )

Diantara kegiatan HUMAS adalah : 1. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite dan peralatan komite. 2. Menyelenggarakan baksos dan karya wisata.

3. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah. 4. Mensosialisasikan peraturan dan kerja sama sekolah dengan orang tua wali dan masyarakat. 5. Kegiatan akhir tahunan dari semua kegiatan yang telah di lakukan. G. Program Pembinaan Kesiswaan Program pembinaan kesiswaan meliputi : 1. Berusaha mendiskusikan siswa dengan menghukum siswa yang terlambat datang ke sekolah, biasanya Kepala Sekolah dan bersama salah seorang guru menunggu di dekat gerbang masuk sekolah pada jam 07.20 WIB. 2. Kedisiplinan juga diterapkan pada pakaian, penampilan dan sebagainya. 3. Mencatat siswa yang bolos pada jam terakhir, hal ini langsung ditangani oleh Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan ( Edi Hermawan, S.Pd ) dan bagi yang kedapatan membolos besoknya langsung dipanggil dan diberi pembinaan. 4. Pembinaan kerohaniaan setiap hari Jumat pagi, biasanya diisi dengan ceramah singkat oleh siswa yang sudah ditunjuk dari kelas yang ditetapkan secara bergiliran, dan pada beberapa minggu terkahir ( empat minggu sebelum PPL berakhir ), mahasiswa PPL secara bergilir diminta untuk memberikan pembinaan ( ceramah singkat ). 5. Mewajibkan sholat dzuhur berjamaah sejak hari senin sampai hari kamis. Setiap hari ada dua kelas yang diwajibkan untuk sholat berjamaah. Kegiatan ini dan kegiatan pembinaan Jumat pagi dikoordinir oleh guru agama yaitu Bapak Drs. Murniyanto dan Ibu Dra. Asnimar.

6. Pembinaan terhadap kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler siswa seperti; Pramuka, Risma, olahraga, dan lain-lain. 7. Program pesantren kilat di bulan Ramadhan, untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa. H. Program Evaluasi dan Pengawasan Seluruh program SMA Negeri 1 Curup Timur di evaluasi, baik secara tahunan, semester, bulanan maupun mingguan. Evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk mencari kendala dari setiap program yang kemudian dicarikan solusi dan alternatif pemecahan yang terbaik. Pengawasan dilakukan oleh Kepala Sekolah secara menyeluruh. Secara menyeluruh artinya bahwa seluruh komponen yang diawasi oleh Kepala Sekolah meliputi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar ( KBM ), kegiatan kesiswaan, kegiatan di laboratorium dan kegiatan di Perpustakaan, serta pengawasan terhadap bidang-bidang lainnya. 1. Pengawasan terhadap guru melalu absensi 2. Setiap pagi dilaksanakan apel sebagai pengganti rapat, guna, memberikan pengarahan kepada guru dan kariawan

BAB III KEGIATAN PPL A. Kegiatan Observasi Observasi merupakan salah satu rangkaian kegiatan PPL yang tujuannya adalah untuk mengenal seluk beluk permasalahan yang ada disekolah tempat praktek mengajar, dalam hal ini adalah SMA Negeri 1 Curup Timur. Observasi ke SMA Negeri 1 Curup Timur dilakukan oleh peserta PPl bersama dosen pembimbing yaitu bapak Abdurrohman M.Pd I, yang dilakukan pada tanggal 22 Februari 2009. Setelah melakukan observasi, ada beberapa hal yang diperoleh sebagai gambaran tentang situasi dan kondisi SMA Negeri 1 Curup Timur, akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Situasi, Kondisi, dan Lokasi SMA Negeri 1 Curup Timur. SMA Negeri 1 Curup Timur merupakan salah satu SMA Negeri yang berada di Kecamatan Curup, kabupaten Rejang Lebong, Propinsi Bengkulu, yang beralamat di jalan Dr.AK.Gani desa pahlawan Curup.SMA Negeri 1 Curup Timur sebagai lembaga pendidikan, memiliki posisi strategis dalam kegiatan belajar mengajar karena SMA Negeri 1 Curup Timur ini jauh dari kebisingan kota. Lingkungan sekitar pun mendukung untuk terlaksananya proses belajar mengajar secara optimal, sebab lingkungannya sangat sejuk dan terawat. Sebelah Utara berbatasan dengan perkebunan. Sebelah Selatan berbatasan dengan raya lintas linggau curup Sebelah Timur berbatasan dengan perkebunan penduduk. Sebelah Barat berbatasan dengan pemukiman penduduk.

2.

Pengelolaan kelas Sebagian besar siswa SMA N 1 Curup Timur berasal dari pedesaan,

sehingga sebagian besar siswa tersebut kurang mendapat perhatian dari orang tua. Dengan demikian, sangat jelas sekali dampaknya bagi sekolah pada umumnya dan kelas pada khususnya. Karena sebagian besar siswanya adalah berjiwa keras, maka pengelolaan kelas harus dilakukan secara lemah lembut namun penuh ketegasan. Artinya, kita tidak putus asa untuk memberikan nasehat, motivasi, dan sugesti lainnya untuk menggugah hatinya. 3. Pelaksanaan Tugas Guru Pada Umumnya dan Guru Pamong Pada

Khususnya. Guru Tetap ( GT ) di SMA N 1 Curup Timur berjumlah 60 orang, dan guru Bantu ( GB ) berjumlah 1 orang. Seluruh guru memegang mata pelajaran sesuai bidangnya masing-masing. Guru mata pelajaran pendidikan agama Islam ( PAI ) di SMA N 1 Curup Timur berjumlah 2 orang, yakni Ibu Dra. Asnimar dan Bapak Drs. Murniyanto. Keadaan Siswa, Tata Tertib dan Peraturan Sekolah. Sebagian siswa SMAN1 Curup Timur kurang disiplin dan sering melanggar tata tertib dan peraturan sekolah. Ada beberapa hal yang bisa dijelaskan sebagai gambaran indisipliner siswa, yaitu : a. Setiap hari senin dilaksanakan upacara bendera. Akan

tetapi sebelum dimulai upacara bendera, untuk menyuruh siswa berbaris rapi dilapangan cukup sulit. Hal ini menunjukkan para siswa kurang mempunyai kesadaran dan tidak memahami akan makna upacara . Hal yang serupa terjadi

ketika menyuruh siswa untuk berbaris rapi untuk senam bersama hari sabtu serta ketika menyuruh mereka untuk berbaris rapi pada waktu hari jumat pagi untuk melakukan pembinaan. b. Dari segi pakaian, banyak yang masih senang untuk tidak

berpakaian rapi (baju di keluarkan) sebagaimana layaknya siswa SMA. Setelah ditegur guru langsung diperbaiki, tetapi ketika guru tersebut tidak melihat, bajunya di keluarkan kembali kembali. c. Dari segi kedisiplinan waktu, setiap hari masih ada siswa

yang terlambat masuk kesekolah. Walaupun sangsinya adalah di pulangkan dan jika telat sampai 3 kali maka walinya di panggil ke sekolah, tapi siswasiswa yang terlambat tersebut tampaknya tidak merasa jera. d. Ketika jam pelajaran berlangsung sering kali di dapati

siswa yang keluar kelas dengan alasan pergi ke WC akan tetapi pergi ke kantin dan makan. Gambaran tersebut hanya bersifat umum, artinya tidak semua anak SMA N 1 Curup Timur indisipliner. Ada banyak prestasi yang berhasil didapat oleh siswa-siswi SMA N 1 Curup Timur, baik tingkat local, propinsi, maupun nasional. 4. Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan. Berangkat dari situasai dan kondisi siswa seperti yang digambarkan di atas, maka peranan bimbingan dan penyuluhan ( konseling ) sebenarnya sangat dibutuhkan. Guru pembimbing BK malah kadang-kadang yang kewalahan

mengahadapi tingkah laku murid yang sudah berkali-kali diberi nasehat, tapi terus mengulang kesalahannya. Keberadaan BK di SMA Negeri 1 Curup Timur sudah cukup bagus bila dilihat dari segi program dan administrasi BK yang tersusun dengan baik. Program-program tersebut adalah : a. Tahap persiapan b. Persiapan dan pengumpulan data c. Pemberian bimbingan baik pribadi, sosial, belajar pribadi karier d. Satuan pendukung e. Evaluasi f. Tindak lanjut g. Laporan Bila program tersebut di atas dijalankan dengan sistematis, maka sedikit banyak akan ada perubahan yang terlihat pada anak didik atau klien BK, meskipun secara bertahap. 5. Organisasi dan Administrasi Organisasi sekolah telah tertata secara sistematis dan sistem

administrasipun telah terlaksana dengan baik. Dimulai dari kegiatan pagi hari yaitu apel pagi sekitar pukul 07.00 WIB, pengisian absensi apel pagi, pengisian absensi kehadiran. Untuk menyiasati pembayaran SPP siswa yang sering terlambat, maka ujian mid semester hanya boleh diikuti oleh siswa yang sudah lunas membayar. Dan banyak lagi sistem administrasi lainnya yang tertata secara rapi dan sistematis.

6.

Kondisi Objektif Kelas Sebagai Tempat Praktek Mengajar Guru pamong hanya mempercayakan kelas X dan XI untuk diajarkan

oleh peserta PPL, sedangkan kelas XII dipegang oleh guru pamong sendiri. Hal ini dilakukan karena untuk mengejar materi bagi kelas 3 yang tidak lama tamat dari sekolah tersebut. Keseluruhan kelas di SMA Negeri 1 Curup Timur ada 21 lokal yang terdiri dari 7 lokal kelas X, 7 lokal kelas XI dan 7 lokal kelas XII, sebagai peserta PPL memegang 14 lokal. Dan satu orang peserta PPL memegang empat lokal khusus kelas X 4 Lokal, satu orang peserta PPL memegang 3 lokal Khusus XI IPS 3 lokal. Dan 3 orang peserta PPL memegang 7 lokal Khususnya kelas X. Guru praktikan ( SMA Negeri 1 Curup Timur ) dalam hal ini memegang tanggung jawab pengajaran dan pendidikan kelas XI IPA I yang berjumlah 38 orang, XI IPA II yang berjumlah 40 orang, XI IPA III yang berjumlah 39 orang dan XI IV yang berjumlah 39 orang. Proses pembelajaran sering kali terganggu, anak-anak sebagian senang ribut sendiri (bukan ribut belajar), lebih senang keluar masuk ruangan kelas dari pada diajak belajar secara serius. Perbedaan ini kemudian terlihat secara nyata pada nilai hasil ulangan( terlampir ). B. Kegiatan Orientasi Sebelum memasuki tahap proses belajar mengajar di dalam kelas, para mahasiswa PPL terlebih dahulu melaksanakan proses orientasi yaitu pengenalan

terhadap sekolah dan staf-staf sekolah khususnya di SMA Negeri 1 Curup Timur, dalam hal ini telah berlangsung pada tanggal 22 Februari 2009 Tahap orientasi ini adalah merupakan tahap pengenalan yaitu pengenalan yang dikhususkan lagi kepada pengetahuan, keterampilan, petunjuk-petunjuk praktis, serta untuk menciptakan momentum yang sangat perlu untuk persiapan baik fisik maupun mental bagi calon guru dalam menghadapi tugas yang akan mereka pikul dalam rangka PPL. Ada tiga kompetensi sebagai satu kesatuan yang organis dinamis harus dipegang oleh para mahasiswa selaku pratikan dan calon guru yaitu : 1. Kompetensi professional yaitu ia memiliki pengetahuan yang luas dan

mendalam mengenai bidang studi yang akan ditrasformasikan kepada pesertas didik serta penguasaan metodologinya ( memiliki konsep dasar dan teoritis ), memiliki pengetahuan yang fundamental tentang pendidikan, memiliki pengetahuan keterampilan yang vital bagi guru ( mampu memilih dan menggunakan berbagai strategi yang terdapat dalam proses pembelajaran ). 2. Kompetensi personal, yaitu ia memiliki kepribadian yang mantap,

sehingga mampu menjadi sumber identifikasi bagi peserta didik. 3. Kompetensi sosial yaitu ia menunjukkan kemampuan berkomunikasi

dengan peserta didik sesama guru, Kepala Sekolah dan masyarakat luas. Ketiga komponen tersebut pada hakikatnya mempunyai kaitan yang terpadu dalam diri guru atau merupakan satu kesatuan yang organis, harmonis, dinamis yang perwujudannya dalam diri guru, menjadikan seorang guru yang kompeten dalam arti yang sebenarnya.

C. Kegiatan Konsultasi Melalui tahap ini para mahasiswa PPL memiliki tugas agar dapat berkonsultasi, baik dengan Dosen Pembimbing Lapangan ( DPL ), maupun guru pamong dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, baik itu mengenai proses belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas, maupun urusan intern mahasiswa PPL itu sendiri yang ingin dikonsultasikan. Konsultasi khusus mengenai PBM pada guru pamong cukup berjalan dengan lancar, dalam hal ini berlangsung baik ketika mahasiswa PPL tersebut akan memulai PBM ( membuat Satpel ) maupun sesudah PBM tersebut berlangsung, mengenai halhal apa saja yang menyangkut tentang administrasi sekolah dan tekhnik-tekhnik pengajaran. Sedangkan pada PPL yakni Bapak Abdurrohman M.Pd I, konsultasi tersebut biasanya berlangsung ketika DPL datang berkunjung ke lokasi tempat mahasiswa PPL. DPL sebagaimana fungsinya menjalankan tugasnya dengan memberikan solusi atau jalan keluar bagi permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa PPL. Selain itu PPL selalu memberikan motivasi yang sangat berguna demi meningkatkan aktivitas dengan baik. D. Kegiatan Partisipasi Tahap patisipasi adalah merupakan tahap dimana setiap mahasiswa PPL memiliki kemauan untuk ikut serta, baik di dalam menjalankan aturan-aturan yang diberlakukan di sekolah maupun dalam kegiatan-kegiatan intra dan ekstrakurikuler sekolah itu sendiri. Mahasiswa PPL di SMA Negeri 1 Curup Timur bukan hanya

membidangi masalah mengajar saja, akan tetapi juga berperan aktif atau berpartisipasi dalam kegiatan lainnya, baik kegiatan intra maupun ekstra kurikuler. Partisipasi mahasiswa PPL dalam praktek intra dan ekstrakurikuler tersebut adalah : a. Membantu kegiatan guru piket, yaitu membantu ketertiban sekolah dan absensi siswa. b. Membantu kegiatan pendataan di Perpustakaan c. Membantu mengawasi kegiatan kebersihan umum di musholla dan perpustakaan setiap Jumat pagi apa bila tidak ada senam pagi. d. Mengisi kekosongan kelas jika guru mata pelajaran dari suatu kelas berhalangan masuk ke kelas tersebut, termasuk kelas 3. e. Membantu pihak keamanan sekolah dalam menjaga keamanan parkiran motor siswa. E. Pelaksanaan Praktek Mengajar Berdasarkan jadwal praktek mengajar yang telah disusun, peserta PPL STAIN Curup secara keseluruhan mengajar dari hari senin sampai sabtu, khusus untuk kelas tempat praktek bagi penulis sebagai praktikan yaitu kelas XI IPA II memperoleh jadwal mengajar pada hari Kamis jam 08.45 WIB sampai dengan jam 11.30 WIB, kelas XI IPA I memperoleh jadwal mengajar pada jam 11.30 WIB sampai dengan jam 12.00 WIB dan kelas XI IPA III jam 12.00 WIB sampai dengan jam 13.15 WIB. Praktek mengajar dilaksanakan secara sistematis dan terencana, dalam artian bahwa segala hal yang menyangkut dengan kegiatan belajar mengajar sudah

terpenuhi, seperti program semester, satuan pelajaran, rencana pembelajaran, alatalat atau sumber belajar, media pengajaran dan sebagainya. Permasalahan dalam mengajar tentu saja ada dan secara lebih terperinci diuraikan pada subjudul Permasalahan Yang Dihadapi. Perbedaan tingkat kecerdasan siswa dalam suatu lokal dibandingkan dengan lokal lainnya, membuat kita menjadi berpikir untuk menetapkan metode yang berbeda, untuk satu pokok bahasan yang sama di kelas lain. Permasalahan yang ditemui ketika praktek mengajar biasanya didiskusikan dengan teman-teman sesama mahasiswa PPL. Dampak positifnya adalah kita bisa mendapat solusi lain sebelumnya tidak terpikir oleh kita. Selain itu juga dikonsultasikan dengan guru pamong dan dosen pembimbing, serta dengan guruguru lainnya untuk dijadikan perbandingan. Meskipun demikian secara umum praktek mengajar yang dijalankan telah berhasil dengan baik. Permasalahan yang dihadapi dan berbagai macam solusi yang diterapkan menjadi pengalaman baru bagi penulis selaku praktikan dalam mengajar di sekolah setingkat SMA, yang tentu saja berbeda dengan suasana ketika melakukan praktek micro teaching.

BAB IV PERMASALAHAN YANG DI HADAPI

Secara garis besar permasalahan yang dihadapi praktikan ( Prapto Laksono ) ketika melaksanakan praktek mengajar di SMA Negri 1 Curup Timur terbagi kepada dua yaitu masalah secara yang berkaitan dengan lembaga pendidikan, dan masalah secara khusus yang terjadi dalam lokal tempat prakter mengajar. A. Permasalahan Secara Umum Permasalahan secara umum ini berkaitan dengan intituisi pendidikan yaitu SMA N 1 Curup Timur, artinya masalah ini merupakan tanggung jawab bersama, baik civitas SMA N 1 Curup maupun peserta PPL STAIN Curup. Permasalahan tersebut antara lain : a. Siswa yang tidak disiplin terhadap waktu. Hal ini bisa dibuktikan dengan masih banyaknya siswa yang sering terlambat masuk sekolah. b. Siswa yang sering melangaar tatatertib dan peraturan sekolah, seperti baju yang dikeluarkan, siswa yang suka membolos, siswa yang sering melompat tembok, dan bergaul dengan lainnya. c. Beberapa guru sering tidak masuk mengajar, sehingga menyebabkan siswa berkeliaran dan bila mancatat tanpa guru, proses belajarnya tidak efektif. Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, alternatif pemecahannya adalah: guru layaknya dengan teman biasa, serta hal

a. Para guru hendaknya memberi contoh yang baik. Bila ingin mendisiplinkan siswa maka mestinya harus dimulai dari gurunya untuk berdisiplin. b. Kepala sekolah hendaknya bersikap tegas. Ketegasan Kepala Sekolah pada saat tertentu sangat dibutuhkan, permasalahan kalau bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan akan bagus sekali, tetapi bila cara kekeluargaan dianggap angin lalu, maka sikap tegas sesuai dengan etika kedinasan harus dilakukan, tidak hanya untuk siswa tapi juga guru. c. Dengan meningkatkan eksistensi dan pelayanan bimbingan dan koseling (BK). Bila perlu guru-guru yang terlibat dalam penanganan BK, secara berkala diberikan pelatihan-pelatihan diluar sekolah, agar bisa menangani siswa yang bermasalah secara lebih efektif. B. Permasalahan Secara Khusus Permasalah secara khusus permasalahan yang dihadapi oleh guru praktikan ketika mengajar dilokal, dalam hal ini kelas XI IPS II. Permasalahan secara khusus merupakan permasalahan yang dihadapi oleh guru praktikan ketika mengajar dilokal XI IPS II. Kelas ini tidak memiliki masalah yang serius dalam proses belajar. Hanya saja ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian lebih dari praktikan: a. Siswa yang malas mencatat pelajaran, sedangkan minat

bacaanyapun kurang,

mengahadapi masalah ini alternatif pemecahannya adalah

dengan memberi nilai terhadap catatan pelajaran mereka. b. Masih ada siswa yang tidak memperhatikan guru mejelaskan

pelajaran didepan kelas, ketika guru menjelaskan pelajaran, siswa tersebut tidak

memberi perhatian terhadap penjelasan guru, bahkan ada beberapa orang dari mereka asyik ngobrol di bangku belakang. Menghadapi siswa demikian, alternatif pemecahannya adalah memberi perhatian kepadanya, baik melalui pertanyaan, teguran dan sebagainya. Dan perlu pula diadakan pendekatan (approach) terhada siswa yang demikian, sehingga ia merasa diperhatikan dan diberi perhatian oleh gurunya kemudian perlu juga diketahui latar belakang siswa tersebut melalui konsultasi atau dialog langsung dengan siswa itu sendiri.

BAB V PENUTUP B. Kesimpulan Dari berbagai penjelasan pada Bab-bab sebelumnya, maka dapat kami simpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. SMA Negeri 1 Curup Timur, secara pisik telah memiliki

sarana dan perasarana yang memadai untuk menunjang proses belajar mengajar, baik secara intrakulikuler maupun ekstrakulikuler, dan dari segi sistem dan pelaksanaan organisasi dan administrasi di SMA N 1 Curup Timur telah berjalan dengan baik. Tapi dari segi kedisiplinan siswa dan guru ditingkatkan. 2. Pelaksanaan proses belajar yang dilakukan praktikan harus lebih

secara umum telah berjalan dengan baik semua itu terjadi berkat kerja sama yang baik antara civitas sekolah dan PPL. C. Kesan dan Saran Selama mengajar di SMA Negeri 1 Curup Timur kesan yang tertanam didalam diri penulis adalah : Menjadi guru bukanlah hal yang mudah jika tidak disadari dengan pemahaman yang cukup besar, terutama menjadi seorang guru agama. Sebab guru tidak hanya dituntut mengajar, akan tetapi juga mendidik, terlebih dahulu pada saat menghadapi siswa-siswi sedikit bermasalah.

Ada beberapa saran yang kami sampaikan baik kepada institusi SMU Negeri 3 Curup adalah : 1. Khusus pelajaran Agama Islam maka saran saya perlu adanya penambahan guru Agama Islam 2. Hendaknya SMA Negeri 1 Curup Timur Meningkatkan disiplinnya dan menertibkan siswa yang melanggar tata tertib dan peraturan sekolah. Dalam hal ini dituntut ketegasan dari pihak sekolah untuk menindak siswa yang indisipliner dan melanggar tata tertib. Selain itu perlu kerja sama yang baik antar sesama dewan guru dalam rangka menghadapi siswa yang bermasalah.

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb Alhamdulillah syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan petunjuk kepada kami untuk menyelesaikan laporan hasil Praktek Pengalaman Lapangan ( PPL ) STAIN Curup ini hingga selesai dan sholawat serta salam kita hibahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sebagaimana lentera kehidupan bagi umat manusia. Hasil laporan ini adalah pengamatan sepintas pada saat penulis melakukan PPL di SMA Negeri 1 Curup Timur, sebagai tugas kuliah PPL pada jurusan Tarbiyah ( PAI ) STAIN Curup 2009. Laporan ini adalah merupakan hasil kerja maksimal dari penulis pada beberapa saat yang lalu, yang disusun dari berbagai sumber informasi yang penulis peroleh selama pelaksanaan PPL. Kemudian disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan pelaksanaan PPL STAIN Curup angkatan VI tahun 2009, serta dinamika kebutuhan dan perkembangan proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Curup Timur. Dan ucapan terima kasih kami sampaikan pada bapak Abdurrohman, M.Pd. I Dosen Pembimbing Lapangan ( DPL ), beserta Bapak Murniyanto, selaku guru pamong yang senantiasa memberikan bimbingan serta arahan dalam melaksanakan PPL, maupun dalam penyelesaian laporan ini. Serta pihak yang telah membantu dan mendukung tercapainya pelaksanaan program kerja dalam kegiatan ini. Kami menyadari keterbatasan kemampuan dan pengalaman kami dalam menyusun laporan penelitian ini, harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai pedoman bagi mahasiswa, DPL, dan pihak penyelenggaraan PPL STAIN Curup masa mendatang ini. Kami juga mengharapkan saran serta koreksi

dari semua pihak yang terkait agar laporan penelitian yang kami buat mengarahkan pada sasaran dan tujuan yang semestinya. Wassalamualaikum Wr, Wb.

Curup, Maret 2009 Mahasiswa PPL

Ali sakdain 0653092

HALAMAN PENGESAHAN 1. Lokasi PPL

a. Nama Sekolah : SMA N 1 Curup Timur b. Pimpinan Sekolah : Nahdiyatul Hukmi, M. Pd c. Alamat Sekolah : Desa Kesambe Baru Curup 2. a. b. c. 3. a. b. c. 4. a. b. c. d. Nama NIM Jurusan Prodi Dosen Pembimbing Lapangan ( DPL ) Nama : Abdurrohman, M.Pd. I NIP : 150299410 Pangkat / Gol / Ruang : Guru Pamong Nama NIP : Pangkat / Gol / Ruang Mahasiswa PPL : Ali Sakdain : 0653092 : Tarbiyah : Pendidikan Agama Islam ( PAI ) : Dra. Asnimar :-

Dosen Pembimbing

Mahasiswa PPL

Abdurrohman, M.Pd.I NIP. 150299410

Novi Eka Putri NIM. 0553043

Mengetahui: Guru Pamong Kepala Sekolah

Dra. Asnimar NIP.

Nahdiyatul Hukmi, M.Pd NIP. 131414022

DAFTAR ISI Kata Pengantar ........................................................................................ Halaman Pengesahan .............................................................................. Daftar Isi ................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN A. Dasar PPL ............................................................................ B. C. D. A. B. C. D. E. F. G. H. BAB III KEGIATAN PPL A. B. C. D. E. Kegiatan Observasi .......................................... Kegiatan Orientasi ........................................... Kegiatan Konsultasi ......................................... Kegiatan Partisipasi ......................................... Pelaksanaan Praktek Mengajar ........................ 12 17 18 19 20 Tujuan PPL ...................................................... Objek dan Ruang Lingkup PPL ....................... Proses Pelaksanaan PPL .................................. Organisasi Sekolah .................................. Program Pembinaan Ketenagaan ............ Program Pembinaan Ketata Usahaan ...... Program Pembinaan Sarana dan Prasarana 7 Program Pembinaan Kurikulum ............. .................................................................. Program Pembinaan Kesiswaan .............. Program Evaluasi dan Pengawasan ........ 9 9 10 7 Program Hubungan Kerja Sama Dengan Masyarakat 1 2 3 4 6 6 7 i iii iv

BAB II TUJUAN UMUM

BAB IV PERMASALAH YANG DIHADAPI A. B. LAMPIRAN Permasalahan Secara Umum ........................... Permasalahan Secara Khusus ........................... 22 23 25

BAB V Penutup dan Saran .....................................................................

You might also like