You are on page 1of 7

Analisa Sistem Tenaga Listrik/Modul 3/Kuantitas Perunit 1/7

KUANTITAS PER UNIT

Saluran transinisi tenaga dioperasikan pada tingkat tegangan di mana kilovolt


merupakan unit yang sangat memudahkan untuk menyatakan tegangan. Karena
besarnya daya yang harus disalurkan, kilowatt atau megawatt dan kilovolt-ampere atau
megavolt-ampere adalah istilah-istilah yang sudah biasa dipakai. Tetapi, kuantitas-
kuantitas tersebut di atas bersama-sama dengan ampere dan ohm sering juga dinyatakan
sebagai suatu persentase atau perunit dan suatu nilai dasar atau referensi yang
ditentukan (specified) untuk masing-masing. Inisalnya, jika sebagai tegangan dasar
dipilih 120 kV, maka tegangan-tegangan sebesar 108, 120, dan 126 kV berturut-turut
menjadi 0,90, 1,00, dan 1,05 perunit, atau 90, 100, dan 105%. Definisi nilai perunit
untuk suatu kuantitas ialah perbandingan kuantitas tersebut terhadap nilai dasamya yang
dinyatakan dalam desimal. Perbandingan (ratio) dalam persentase adalah 100 kali nilai
dalam perunit. Kedua metode perhitungan tersebut, baik dengan persentase maupun
dengan per unit, lebih sederhana daripada menggunakan langsung nilai-nilai ampere,
ohm, dan volt yang sebenarnya. Metode perunit mempunyai sedikit kelebihan dari
metode persentase, karena hasil perkalian dari dua kuantitas yang dinyatakan dalam per
unit sudah langsung diperoleh dalam perunit juga, sedangkan hasil perkalian dari dua
kuantitas yang dinyatakan dalam persentase masih harus dibagi dengan 100 untuk
mendapatkan hasil dalam persentase.
Tegangan, arus, kilovolt ampere dan impedansi mempunyai hubungan sedeinikian rupa
sehingga peinilihan nilai dasar untuk dua saja dari kuantitas-kuantitas tersebut sudah
dengan sendirinya menentukan nilai dasar untuk kedua kuantitas yang lainnya. Jika nilai
dasar dari arus dan tegangan sudah dipilih, maka nilai dasar dari impedansi dan
kilovoltampere dapat ditentukan. Impedansi dasar adalah impedansi yang akan
menimbulkan jatuh-tegangan (voltage drop) padanya sendiri sebesar tegangan dasar jika
arus yang mengalirinya sama dengan arus dasar. Kilovoltamper dasar pada sistem fasa-
tunggal adalah hasil perkalian dari tegangan dasar dalam kilovolt dan arus dasar dalam
ampere. Biasanya megavoltampere dasar dan tegangan dasar dalam kilovolt adalah
kuantitas yang dipilih untuk menentukan dasar atau referensi. Jadi untuk sistem fasa
tunggal atau sistem tiga-fasa di mana istilah arus berarti arus saluran, istilah tegangan
Analisa Sistem Tenaga Listrik/Modul 3/Kuantitas Perunit 2/7

berarti tegangan ke netral, dan istilah kilovoltampere berarti kilovoltampere per fasa,
berlaku rumus-rumus berikut ini untuk hubungan bermacam-macam kuantitas:
dasarkVA1φ
Arus dasar, A = (2.18)
tegangandasar , kVLN
TeganganDasar ,VLN
Impedansi dasar = (2.19)
ArusDasar , A

( TeganganDasar , kVLN ) 2 × 1000


Impedansi dasar = (2.20)
dasar _ kVA1φ

( TeganaganDasar , kVLN ) 2
Impedansi dasar = (2.21)
dasarMVA1φ

Daya dasar, kW1 φ = dasar kVA1 φ (2.22)

Daya dasar, MW1 φ = dasar MVA1 φ (2.23)


impedansiSebenarnya, Ω
Impedansi perunit (pu) = (2.24)
impedansiDasar , Ω

Dalam persamaan-persamaan di atas, subkrip l φ dan LN benturut-tunut menunjukkan


“per fasa” dan “saluran-ke-netral”, untuk persamaan-persamaan yang berlaku bagi
rangkaian tiga-fasa. Jika persamaan-persamaan tersebut dipakai untuk rangkaian ber-
fasa-tunggal, kVLN berarti tegangan pada saluran berfasa-tunggal, atau tegangan saluran-
ke-tanah jika salah satu salurannya diketanahkan.

Karena soal-soal rangkaian tiga-fasa dipecahkan sebagai suatu saluran tunggal dengan
suatu pengembalian netral (neutral return), dasar-dasar untuk kuantitas pada diagram
impedansi adalah kilovoltampere per fasa dan kilovolt dari saluran-ke netral. Data-data
biasanya diberikan sebagai kilovoltamper total tiga-fasa atau megavoltampere dan
kilovolt antar-saluran. Karena kebiasaan dalam menyatakan tegangan antarsaluran dan
kilovoltampere total atau megavoltampere total seperti tersebut di atas, mungkin tenjadi
kesimpangsiuran dalam hubungan antara nilai per-unit dari tegangan saluran dan nilai
pen-unit dari tegangan fasa. Meskipun tegangan saluran dapat saja dipilih sebagai dasar,
untuk rangkaian berfasa-tunggal jawaban yang diperlukan adalah tetap tegangan ke
Analisa Sistem Tenaga Listrik/Modul 3/Kuantitas Perunit 3/7

netral. Tegangan dasar ke netral adalah tegangan dasar antar-saluran dibagi dengan V~
Karena ini adalah juga perbandingan antara tegangan antar-saluran dan tegangan
saluran-ke-netral dari sistem tiga-fasa yang seimbang, nilai per-unit dari suatu
tegangan saluran-ke-netral dengan tegangan saluran-ke-netral sebagai dasar sama
dengan nilai per unit tegangan antar-saluran pada titik yang sama dengan tegangan
antar-saluran sebagai dasar jika sistemnya seimbang. Demikian pula, kilovoltamper
tiga-fasa adalah tiga kali dari kilovoltamper per fasa, dan kilovoltampere dasar tiga-fasa
adalah juga tiga kali dan kilovoltamper dasar perfasa. Karena itu, nilai per unit dan
kilovolt-ampere tiga-fasa dengan dasar kiovoltampere tiga-fasa identik dengan nilai per
unit dan kilovoltampere per fasa dengan dasar kilovoltampere per fasa.

Suatu contoh dengan angka-angka akan memperjelas hubungan-hubungan yang baru


saja dibicarakan. Misalnya, jika

kVA3 φ dasar =30.000 kVA


kVLL dasar = 120 kV

maka

30.000
kVA1 φ , dasar = = 10.000 kVA
3
120
kVLN, dasar = = 69,2 kV
3
Untuk tegangan antar-saluran yang sebenarnya sebesar 108 kV, tegangan saluran-ke-

108
netral adalah = 62,3 kV, dan
3

108 62,3
Tegangan per-unit = = = 0,90
120 69,2

Untuk daya tiga-fasa total sebesar 18.000 kW, daya per fasa adalah 6000 kW, dan
Analisa Sistem Tenaga Listrik/Modul 3/Kuantitas Perunit 4/7

18.000 6.000
Daya per-unit = = = 0.6
30.000 10.000

Sudah tentu, nilai megawatt dan megavoltampere dapat saja menggantikan nilai kilowatt
dan kilovoltampere untuk seluruh pembahasan di atas. Jika tidak dinyatakan lain, suatu
nilai dasar tegangan dalam suatu sistem tiga-fasa adalah tegangan antar-saluran, dan
suatu nilai dasar kilovoltampere atau megavoltampere adalah nilai dasar untuk total
tiga-fasa.
Impedansi.dasar dan arus dasar dapat langsung dihitung dari nilai-nilai tiga-fasa untuk
kilovolt dasar dan kilovoltampere dasar. Jika kita mengartikan bahwa kilovolt-ampere
dasar dan tegangan dasar dalam kilovolt berturut-turut sama dengan kilovolt-ampere
dasar untuk total tiga-fasa dan tegangan dasar antar-saluran, maka kita peroleh

kVA3φ , dasar
Arus dasar, A = (2.25)
3 × TeganganDasar , kVLL

dan dari Persamaan (2.20)

( TeganganDasar , kVLL / 3) 2 × 1000


Impedansi dasar = (2.26)
kVA3φ / 3dasar

( TeganganDasar , kVLL ) 2 × 1000


Impedansi dasar = (2.27)
kVA3φ dasar

(TeganganDasar , kVLL ) 2
Impedansi dasar = (2.28)
MVA3φ dasar

Kecuali perbedaan pada subsknipnya, Persamaan-pensamaafl (2.20) dan (2,21) berturut-


turut identik dengan Persamaan-persamaan (2.27) dan (2.28). Subskrip telah kita pakai
dalam Persamaan-persamaan di atas agar dapat menekankan perbedaan antara cara be-
kerja dengan kuantitas tiga-fasa dan kuantitas perfasa. Kita dapat memakai persamaan -
Analisa Sistem Tenaga Listrik/Modul 3/Kuantitas Perunit 5/7

persamaan ini tanpa subskrip, tetapi kita harus (1) menggunakan kilovolt antar-saluran
dengan kilovoltampere atau megavoltampere tiga-fasa, dan (2) menggunakan kilovolt
saluran-ke-netral dengan kilovoltampere atau megavoltampere perfasa. Persamaan
(2.18) memberikan arus dasar untuk sistem berfasa-tunggal atau untuk sistem tiga-fasa
di mana dasar-dasarnya ditetapkan dalam kilovoltampere per fasa dan kilovolt ke netral.
Persamaan (2.25) memberikan arus dasar untuk sistem tiga-fasa di mana dasar dasarnya
ditetapkan dalam kilovoltampere total untuk ketiga-fasa dan dalam kilovolt antar-
saluran.

Contoh
Carilah jawaban dari contoh sebelumnya dengan cara kerja perunit dan dengan dasar 4,4
kV, 127 A sehingga baik besarnya tegangan maupun besarnya arus menjadi 1,0 perunit.
Dalam contoh ini ditentukan arus, dan bukannya kilovolt-ampere, karena kuantitas yang
disebut belakangan ini tidak masuk ke dalam permasalahan.
Jawab :
4400 / 3
Impedansi dasar = = 20Ω
127
dan karena itu besarnya impedansi beban adalah juga 1,0 per unit. Impedansi kawat
adalah
1,4∠750
Z= = 0,07∠750 pu
20
Van = 1,0 ∠ 0o + 1,0 ∠ -30o x 0,07 ∠ 75o
= 1,0 ∠ 0o + 0,07 ∠ 45o
= 1,0495 + j0,0495 = 1,051 ∠ 2.70o perunit
4400
VLN = 1,051 x = 2670 V, atau 2,67 kV
3
VLL = 1,051 x 4,4 = 4,62 kV
Analisa Sistem Tenaga Listrik/Modul 3/Kuantitas Perunit 6/7

Jika soal yang harus dipecahkan menjadi lebih kompleks dan terutama jika me-
nyangkut transformator, keuntungan dari perhitungan dalam perunit akan menjadi lebih
jelas.

MENGUBAH DASAR KUANTITAS PER-UNIT

Kadang-kadang impedansi per-unit untuk suatu komponen dari suatu sistem dinyatakan
menurut dasar yang berbeda dengan dasar yang dipilih untuk bagian dan sistem di mana
komponen tersebut berada. Karena semua impedansi dalam bagian mana pun dari suatu
sistem harus dinyatakan dengan dasar impedansi yang sama, maka dalam
perhitungannya kita perlu mempunyai cara untuk dapat mengubah impedansi per-unit
dan suatu dasar ke dasar yang lain. Dengan mensubstitusikan impedansi dasar yang
diberikan dalam Persamaan (2.20) atau (2.27) ke dalam Persamaan (2.24) kita peroleh

Impedansi per-unit dari suatu elemen rangkaian =

(impedansiSebenarnya, Ω) × (kVAdasar )
(2.29)
(TeganganDasar , kV ) 2 × 1000

Rumus di atas memperlihatkan bahwa impedansi per-unit berbanding lurus dengan


kilovoltamper dasar dan berbanding terbalik dengan kuadrat tegangan dasar. Karena itu,
untuk mengubah dari impedansi per-unit menurut suatu dasar yang diberikan menjadi
impedansi per-unit menurut suatu dasar yang baru, dapat dipakai persamaan berikut:

2
 kV dasar   kVAbaru dasar 
Zbaru perunit = Zdiberikan perunit  diberikan  ×   (2.30)
 kVbaru dasar   kVAdiberikan dasar 

Persamaan ini tidak ada sangkut pautnya dengan transfer nilai-ohm suatu impedansi dari
satu sisi ke sisi yang lain pada sebuah transformator. Persamaan ini sangat berguna
Analisa Sistem Tenaga Listrik/Modul 3/Kuantitas Perunit 7/7

untuk mengubah suatu impedansi per-unit yang diberikan menurut suatu dasar tententu
ke suatu dasar yang baru.
Tetapi, selain dengan menggunakan persarnaan 2.30, perubahan dasar dapat juga
diperoleh dengan mengubah nilai per-unit menurut suatu dasar menjadi nilai-ohm dan
membaginya dengan impedansi dasar yang baru.

Contoh
X” adalah reaktansi sebuah generator yang diketahui sama dengan 0,25 per unit
didasarkan atas rating yang tertera pada pelat-nama generator tersebut, yaitu 18 kV, 500
MVA. Dasar untuk perhitungannya adalah 20 kV, 100 MVA. Hitungan X” dengan dasar
yang baru.

JAWABAN: Dan Persamaan (2.30) kita dapat

2
 18   100 
X” = 0,25   ×   = 0,0405 pu
 20   500 

atau dengan mengubah nilai yang diketahui ke dalam ohm dan membaginya dengan
impedansi dasar yang baru,

0,25(182 / 500)
X” = = 0,0405 pu
202 / 100

Tahanan dan reaktansi suatu mesin dalam persentase atau per-unit biasanya
diberikan oleh pabriknya. Untuk ini yang diambil sebagai dasar adalah kilovoltampere
rating dan kilovolt rating mesin tersebut.

You might also like