You are on page 1of 15

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena menjadi faktor dalam menunjang segala aktifitas kehidupan manusia. Tapi terkadang banyak orang mengabaikan dan menganggap remeh akibat dari pola kehidupan yang dijalaninya. Human papiloma virus (HPV) adalah penyebab genital warts dan kanker serviks. Banyak orang yang terinfeksi tidak memiliki gejala, sehingga kebanyakan dari mereka berobat setelah terinfeksi HPV, semua ini di karenakan masyarakat kurang memiliki informasi dan kurang mewaspadai virus HPV. Genital warts juga dikenal sebagai kutil kelamin, atau acuminata kondiloma, disebabkan oleh virus papiloma manusia (HPV). Kutil ini disebabkan oleh HPV jenis 6 dan 11 . HPV jenis ini tidak membahayakan kita yang dapat menyebabkan kanker, namun keberadaannya sangat meresahkan dan mengganggu kita. Kanker serviks atau terkadang disebut kanker mulut rahim adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu bagian pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak diantara rahim dan liang senggama. Kanker serviks merupakan penyebab utama kematian kanker pada perempuan di Indonesia. Hal tersebut disebabkan

karena mayoritas penderita datang untuk berobat ketika keadaan penyakitnya sudah stadium lanjut. Untuk itu, pemeriksaan kesehatan sangatlah penting. Adapun gejala-gejala yang timbul antara lain hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan yang drastis, serta keputihan yang berlebihan serta berkelanjutan dan berbau busuk. Adanya cairan kekuningan disekitar area genital juga bisa menjadi gejala adanya infeksi HPV. Bila gejala-gejala itu muncul, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

B. Ruang Lingkup Kegiatan Penelitian ini saya lakukan dengan menemui salah satu penderita kanker serviks yang berada di kota Samarinda.

C. Tujuan Penelitian Penelitian mengenai Studi Mengenai Kanker Serviks, Penyakit Pembunuh Nomor Dua Di Dunia ini memiliki beberapa tujuan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui informasi dini tentang infeksi virus HPV; 2. Untuk mengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan dari virus HPV; 3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan; dan 4. Cara menangani infeksi virus HPV.

D. Kegunaan Penelitian Selain tujuan-tujuan yang telah disebutkan sebelumnya, penelitian ini juga memiliki kegunaan yang dapat membantu masyarakat. Adapun kegunaan penelitian ini adalah : 1. Menyadarkan masyarakat tentang gejala-gejala yang timbul dari infeksi virus HPV. 2. Memberitahu pembaca tentang dampak penyakit kanker serviks. 3. Memberi tahu pembaca tentang cara-cara pencegahan dan cara-cara pengobatan dari infeksi virus HPV. 4. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya.

E. Sistematika Penulisan Proposal penelitian ini dikembangkan dalam 3 bab, yaitu : BAB I Pendahuluan yang terdiri dari: Latar Belakang Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II BAB III Dasar Teori yang terdiri dari: dan Definisi Konsepsional. Metodologi Penelitian yang terdiri dari: Definisi Operasional, Metode Penelitian, Populasi dan Sampel, Teknik

Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, dan Jadwal Penelitian.

BAB II DASAR TEORI

A. Definisi Kanker Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian dari kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh ketidakteraturan perjalanan hormon yang mengakibatkan tumbunhnya daging pada jaringan tubuhyang normal; tumor ganas1. Kanker akan mengakibatkan daging tumbuh, daging yang tumbuh itu disebut dengan tumor. Tumor adalah benjolan tidak normal akibat dari pertumbuhan sel-sel yang terus menerus. Tumor terbagi 2, yaitu tumor jinak, dan tumor ganas.

B. Jenis-Jenis Kanker Terbanyak di Indonesia Ada 10 jenis kanker yang paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia, ke-10 jenis kanker itu adalah: 1. Kanker Serviks 2. Kanker Payudara 3. Kanker Kelenjar Getah Bening 4. Kanker Kulit

http://www.kamusbahasaindonesia.org/

5. Kanker Nasofaring 6. Kanker Ovarium 7. Kanker Rektum 8. Kanker Jaringan Lunak 9. Kanker Kelenjar Gondok 10. Kanker Usus Besar

C. Permasalahan Kanker Di Indonesia Permasalahan kanker di Indonesia yang sangat mencolok adalah pengetahuan akan penyakit ini masih sangat minim. Berdasarkan hasil penelitian saya, bahwa 80% perempuan di Indonesia tidak mengerti apa kegunaan Check Up kanker serviks. Dan hanya 11.5% yang mengerti kegunaan check up tersebut. Hal ini sangat disayangkan terutama karena penyakit ini termasuk penyakit yang paling banyak diderita perempuan di dunia. Dibandingkan dengan negara lain, pengetahuan tentang kesehatan di Indonesia masih sedikit sekali. 70% penderita datang untuk berobat pada stadium yang sudah lanjut, sedangkan di Jepang hanya 13% yang datang untuk berobat pada stadium yang lanjut. Beberapa penyebab keterlambatan penderita untuk pergi berobat adalah: 1. Penderita tidak atau kurang mengerti akan bahaya kanker tersebut; 2. Rasa takut akan dioperasi; 3. Percaya pada obat-obatan tradisional ataupun kepada dukun; 4. Faktor ekonomi.

D. Gejala-Gejala Kanker Serviks Adapun gejala-gejala dari kanker serviks adalah sebagai berikut: 1. Pendarahan setelah senggama 2. Pendarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin 3. Timbulnya keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau busuk 4. Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil 5. Nyeri ketika berhubungan seksual

E. Dampak Yang Ditimbulkan Oleh Kanker Serviks Dampak yang dapat ditimbulkan kanker serviks pada perempuan sangat banyak, dikarenakan kasus kanker serviks terbanyak muncul pada saat perempuan berada dalam usia produktif yaitu antara 30-50 tahun. Dampak yang dapat ditimbulkan adalah: 1. Gangguan kualitas hidup a. Psikis b. Fisik c. Kesehatan seksual 2. Dampak sosial dan ekonomi 3. Pengaruh kepada perawatan, pendidikan anak, dan suasana kehidupan keluarga.

F. Pencegahan Infeksi Virus HPV Tidak ada cara yang mudah untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi HPV. Orang yang tidak menunjukkan tanda atau gejala infeksi HPV tetap dapat menularkan infeksinya. Kondom tidak mencegah penularan HPV secara keseluruhan. Virus ini dapat menular melalui hubungan langsung dengan daerah kulit yang terinfeksi yang tidak diliputi oleh

kondom.

Laki-laki dan perempuan yang aktif secara seksual mungkin sebaiknya melakukan tes Pap secara berkala pada vagina dan/atau dubur untuk mencari sel yang abnormal atau tanda awal kutil. Hasil positif dapat ditindaklanjuti untuk mengetahui apakah pengobatan dibutuhkan. Vaksin bernama Gardasil untuk mencegah beberapa jenis HPV disetujui di AS pada 2006. Pada 2009, sejenis vaksin lain, Cervarix, disetujui. Vaksin ini sebaiknya dipakai pada orang sebelum mereka menjadi aktif secara seksual. Namun vaksin tersebut belum diuji coba atau disetujui untuk orang terlanjur terinfeksi HPV. Tes Pap dapat menemukan pertumbuhan sel yang tidak normal pada leher rahim. Tes ini juga dapat dipakai untuk memeriksa dubur laki-laki dan perempuan. Walaupun tes Pap tampaknya cara terbaik untuk menemukan kanker leher rahim secara dini, pemeriksaan fisik dengan hati-hati mungkin adalah cara terbaik untuk menemukan kanker dubur. Tanda infeksi HPV kutil atau displasia sebaiknya diobati sesegera mungkin setelah dideteksi. Kalau tidak, masalah dapat menjadi lebih besar dan lebih mungkin kambuh setelah diobati. Mencegah lebih baik daripada mengobati, alangkah baiknya apabila kita melakukan pencegahan sebagai berikut: 1. Jaga kesehatan dan daya tahan tubuh dengan cara konsumsi makanan bergizi. Jalani pola hidup sehat, perbanyak makan makanan yang banyak mengandung vitamin A, C, dan E serta aasam folat untuk mengurangi resiko kanker serviks. 2. Sebelum mengguanakan toilet umum, selalu bersihkan bibir kloset dengan alkohol. Jangan membersihkan bagian genital dengan air kotor.

3. Hindari hubungan seks di usia dini. Hindari berhubungan badan dengan banyak partner karena HPV menular melalui hubungan seksual. Hindari berhubungan sex selama masa haid/menstruasi. 4. Hindari merokok, karena penggunaan tembakau dapat menyebabkan kanker. 5. Rutin melakukan screening berupa pap smear atau IVA untuk deteksi kanker serviks secara dini. 6. Vaksinasi dapat dilakukan pada perempuan usia 10-55 tahun dengan jadwal suntikan sebanyak 3 kali, yaitu pada bulan 0, 1 dan 6. Vaksin HPV akan meningkatkan daya imun anak sehingga lebih resistan terhadap virus. 7. Untuk pencegahan dini bisa mengkonsumsi XAMTHONE PLUS yang merupakan ekstrak kulit buah manggis. Xamthone mengandung zat super antioksidan bukan hanya itu xamthone plus juga mengandung XANTHONE yang memiliki sifat anti kanker. Xamthone juga bersifat anti proliferasi untuk menghambat pertumbuhan kanker dan bersifat apoptosis yang mendukung pengahancuran sel kanker.

G. Pengobatan Infeksi Virus HPV Belum ada pengobatan langsung untuk infeksi HPV. Sistem kekebalan tubuh dapat memberantas (alias menyembuhkan) infeksi HPV. Namun orang tersebut dapat tertular lagi. Displasia dan kutil dapat dicabut. Ada beberapa cara untuk melakukan ini: Membakarnya dengan jarum listrik (kauterisasi listrik) atau laser. Membekukannya dengan nitrogen cair. Memotongnya secara bedah. Mengobatinya dengan zat kimia. Asam triklorasetik (TCA) efektif untuk beberapa orang.

Pengobatan lain yang kurang lazim untuk kutil termasuk obat 5-FU (5-fluorourasil) dan interferon alfa. 5-FU berbentuk krim. Suatu obat baru, yaitu imikuimod, disetujui di AS untuk mengobati kutil kelamin. Sidofovir, yang aslinya dikembangkan untuk mengobati virus sitomegalo (CMV) mungkin juga dapat membantu memerangi HPV. Infeksi HPV dapat bertahan lama, terutama pada orang terinfeksi HIV. Displasia dan kutil dapat kambuh. Penyakit ini sebaiknya diobati sesegera mungkin untuk mengurangi kemungkinan penyebaran atau kambuh.

H. Faktor Resiko Kanker Faktor-faktor yang mempengaruhi resiko kanker serviks adalah: 1. Usia 2. Ras atau suku 3. Keturunan penderita kanker 4. Pola hidup yang tidak baik a. Malas berolahraga b. Konsumsi makanan fast food atau cepat saji c. Minum-minuman berkafein dan beralkohol d. Merokok

I. Definisi Konsepsional Definisi konsepsional adalah definisi tentang judul. Definisi konsepsional tentang Studi Mengenai Kanker Serviks, Penyakit Pembunuh Nomor Dua Di Dunia, yaitu sebagai berikut: a. b. Studi : Penelitian ilmiah

Mengenai : Perihal

c.

Kanker

: Penyakit

yang

disebabkan

oleh

ketidakteraturan

perjalanan hormon yang mengakibatkan tumbunhnya daging pada jaringan tubuh yang normal d. e. Serviks Penyakit : Mulut rahim : Gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau kelainan sistem fatal atau jaringan pada organ tubuh f. g. h. i. j. Pembunuh : Alat untuk membunuh Nomor Dua Di Dunia : Peringkat atau urutan : Angka dalam penomoran : Preposisi penunjuk tempat : Universal, tempat kita tinggal

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Studi Mengenai Kanker Serviks, Penyakit Pembunuh Nomor Dua Di Dunia adalah penelitian ilmiah perihal Penyakit yang disebabkan oleh ketidakteraturan perjalanan hormon yang mengakibatkan tumbunhnya daging pada jaringan tubuh yang normal dan merupakan alat pembunuh urutan ke dua di tempat kita tinggal.

10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Definisi Operasional Definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain. Penelitian tentang Studi Mengenai Kanker Serviks, Penyakit Pembunuh Nomor Dua Di Dunia dapat diuji kebenarannya melalui variabel indikator sebagai berikut : 1. Penyebab penyakit kanker a. Keturunan b. Usia c. Rokok d. Kafein e. Alkohol f. Kurang olahraga 2. Gejala-gejala penyakit kanker 3. Dampak penyakit kanker 4. Pencegahan penyakit kanker 5. Pengobatan penyakit kanker

11

B. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparatif dan metode deskriptif. Metode komparatif adalah metode yang digunakan untuk

membandingkan antara data yang dulu dengan data yang sekarang. Alasan digunakan metode komparatif karena peneliti ingin membandingkan gejalagejala penyakit kanker dan gejala-gejala penyakit lain. Sedangkan metode deskriptif adalah metode yang menggambarkan semua data yang kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya. Peneliti menggunakan metode ini karena penyakit kanker perlu dianalisis dari berbagai macam sudut pandang. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode komparatif dan metode deksriptif.

C. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian sebagai sumber data. Berdasarkan penelitian tentang Studi Mengenai Kanker Serviks, Penyakit Pembunuh Nomor Dua Di Dunia, maka yang menjadi populasinya adalah seluruh penduduk di dunia. Sedangkan, sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek penelitian. Maka, sampel dari penelitian ini adalah beberapa penderita kanker serviks yang berada di Samarinda.

12

D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penyusunan proposal penelitian ini saya menggunakan 2 teknik pengumpulan data. Yang pertama adalah teknik pengumpulan data wawancara. Saya mewawancarai seorang narasumber yang menjadi salah satu penderita kanker serviks, yang beralamat di Jalan Mutiara. Saya juga menggunakan teknik pengumpulan data studi pustaka. Dalam teknik ini saya memperoleh berbagai informasi dari beberapa buku, dan beberapa situs di internet.

E. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan berbagai macam teknik. Teknik-teknik tersebut antara lain : 1. Klasifikasi Klasifikasi ialah teknik menganalisis data dengan cara mengelompokkan data ke dalam klasemen data masing-masing. Alasan peneliti menggunakan teknik ini karena kita dapat dengan mudah mengenal berbagai macam data. 2. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah teknik menganalisis data yang memberikan gambaran dengan jelas makna dari indikator-indikator yang ada, membandingkan dan menghubungkan antara indikator yang satu dengan indikator lain. Alasan peneliti menggunakan teknik ini karena data akan dibandingkan dan dihubungkan antara indikator yang satu dengan yang lain. 3. Pembahasan Pembahasan ialah teknik menganalisis data dengan cara membahas semua data yang telah dikumpulkan untuk menghasilkan kesimpulan. Alasan

13

peneliti menggunakan teknik ini karena kita dapat mengetahui apa saja yang sudah kita dapat dan dibahas untuk dicari persamaan dan perbedaannya. 4. Kesimpulan Kesimpulan ialah teknik menganalisis data dimana data yang telah dibahas akan disimpulkan. Alasan peneliti menggunakan teknik ini karena dengan teknik ini, data-data yang telah ada disimpulkan untuk mendapatkan fakta. F. Jadwal Penelitian Bagian ini akan membahas tentang rencana kegiatan penelitian. Adapun waktu yang diperlukan sebagai berikut : Menyusun konsep Pencarian referensi Menyusun proposal Revisi proposal Penelitian 2 hari 2 hari 3 hari 1 hari 4 hari

Jadi, kesimpulannya adalah diperlukan waktu selama 12 hari untuk menyelesaikan proposal penelitian ini. Dimulai dari penyusunan konsep hingga setelah penelitian.

14

DAFTAR PUSTAKA

Novel Sinta Sasika, Kanker Serviks dan Infeksi HPV. Java Media Network, 2007. http://id.wikipedia.org http://kumpulan.info http://www.infopenyakit.com http://cancercareindonesia.com http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/2239483-perluanda-ketahui-tentang-kanker/ http://obstetriginekologi.com/artikel/ penelitian+kanker+serviks+pada+tahun+2011.html http://emweje.com/cara-mencegah-kanker-serviks/ http://id-id.facebook.com/note.php?note_id=106837419351768 http://infopasutri.wordpress.com/2011/03/28/fakta-yang-harus-anda-ketahui-tentangkanker-serviks/ http://kamusbahasaindonesia.org/ Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, 2002, Cetakan III, 1381 hal.

15

You might also like