You are on page 1of 13

Eleminasi bowel adalah pembuangan sisa metabolisme makanan dari dalam tubuh yang tidak dibutuhkan lagi dalam

bentuk bowel (feses).

Anatomi dan Fisiologi


1. Saluran Gastrointestinal Bagian Atas Makanan yang masuk akan dicerna secara mekanik dan kimiawi dimulut dan di lambung dengan bantuan enzim, asam lambung. Selanjutnya makanan yang sudah dalam bentuk chyme didorong ke usus halus.

2. Saluran Gastrointestinal Bagian Bawah


Saluran Gastrointestinal bawah meliputi usus halus dan usus besar. Usus halus terdiri atas Duodenum, Yeyenum, dan Ileum yana panjangnya kira-kira 6 meter dan diameter 2,5 cm. Usus besar terdiri atas cecum, colon, dan rectum yang kemudian bermuara pada anus. Penjang usus besar sekitar 1,5 meter dan diameternya kira-kira 6 cm. Usus menerima zat makanan yang sudah berbentuk cyme (setengah padat) dari lambung untuk mengabsorpsi air, nutrien dan elektrolit. Usus mensekresi mucus, potassium, bikarbonat dan enzim.

 

Cyme bergerak karena adanya peristaltik usus dan akan berkumpul menjadi feses di usus besar. Dari kita makan samapai mencapai rectum normalnya diperlukan waktu 12 jam. Gerakan colon terbagi menjadi 3 yaitu : Haustral Shuffing adalah gerakan mencapur cyme untuk membantu absorpsi air, Kontraksi Haustral adalah gerakan untuk mendorong materi cair dan semipadat sepanjang colon, Gerakan Peristaltik adalah berupa gelombang, gerakan maju menuju anus.

Proses Defekasi


Defekasi adalah proses pembuangan atau pengeluaran sisa metabolisme berupa feses dan flatus yang berasal dari saluran pencernaan melaului anus. Dalam proses Defekasi terjadi dalam 2 macam refleks yaitu : 1. Refleks Defekasi Intrinsik Refleks ini berawal dari feses yang masuk ke rectum sehingga terjadi distensi rectum, yang kemudian menyebabkan rangsangan pada fleksus mesentrikus dan terjadilah gerakan peristaltic. Setelah feses tiba di anus, secara sistematis spinter interna relaksasi maka terjadilah defekasi.

2. Reflek Defekasi Parasimpatis Feses yang masuk akan merangsang saraf rektum yang kemudian diteruskan ke spinal cord. Dari spindal cord kemudian dikembalikan ke colon desenden, sigmoid dan rektum yang menyebabkan intesifnya peristaltik, relaksasi spinter internal maka terjadilah defekasi.

Gas yang dihasilkan dalam proses pencernaan normalnya 7 10 liter/ 24 jam. Jenis gas yang dikeluarkan adalah CO2, Metana, H2S dan Nitrogen.  Feses terdiri atas 75 % air dan 25% materi padat.  Feses normalnya berwarna coklat karena pengaruh dari mikroorganisme. Konsistensinya lembek namun berbentuk.


Faktor-faktor yang mempengaruh Eleminasi Bowel


1. 2.

3.

4.

Usia Pada usia bayi kontrol defekasi belum berkembang, sedangkan pada usia lanjut kontrol defekasi menurun. Diet Makanan yang berserat akan mempercepat produksi feses, banyaknya makanan yang masuk ke dalam tubuh juga mempengaruhi proses defekasi. Intake Cairan Intake cairan yang berkurang akan menyebabkan feses menjadi lebih keras, disebabkan karena absorbsi cairan yang meningkat. Aktivitas Tonus otot abdomen, pelvis, dan diafragma akan sangat membantu proses defekasi. Gerakan peristaltik akan memudahkan bahan feses bergerak sepnjang colon.

5.

6.

7.

Fisiologis Keadan cemas, takut dan marah akan meningkatkan peristaltik, sehingga menyebabkan diare. Pengobatan Beberapa jenis obat dapat mengakibatkan diare dan konstipasi. Gaya Hidup Kebiasaan untuk melatih pola BAB sejak kecil secara teratur, fasilitas untuk BAB dan kebiasaan menahan BAB.

Prosedur Diagnostik Klien yang akan dilakukan diagnostik biasanya dipuaskan atau dilakukan klisma dahulu agar tidak BAB kecuali setelah makan. 9. Penyakit Beberapa penyakit pencernaan dapat menimbulkan diare dan konstipasi. 10. Anestesi dan Pembedahan Anestesi umum dapat menghalangi impuls parasimpatis, sehingga kadang-kadang dapat menyebabkan ileus usus. Kondisi ini dapat berlangsung selama 24-48 jam.
8.

11. Nyeri Pengalaman nyeri waktu BAB seperti adanya hemoroid, faktur ospubis, epesiotomi akan menghalangi keinginan untuk BAB. 12. Kerusakan sensorik dan motorik Kerusakan spinal cord dan injury kepala akan menimbulkan penurunan stimulus sensorik untuk defekasi.

Masalah Eleminasi Bowel


1.

2.

3.

Konstipasi Gangguan eleminasi yang diakibatkan adanya feses yang kering dan keras melalui usus besar. Biasanya disebabkan oleh pola defekasi yang tidak teratur, penggunaan laksatif yang lama, stres, psikologis, obatobatan, kurang aktivitas, usia. Fecal Impaction Masa keras yang dilipatan rektum yang mengakibatkan oleh retensi dan akumulasi material feses yang berkepanjangan. Diare Keluarnya feses cairan dan meningkatnya frekuensi BAB akibat cepatnya chyme melewati usus, sehingga usus besar tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menyerap air.

4. Inkontinensia Alvi Hilangnya kemampuan otot untuk mengontrol pengeluaran feses dan gas yang melalui saraf spinter anus 5. Kembung Flatus yang berlebihan didaerah intestinal sehingga menyebabkan disetnsi intestinal, dapat disebabkan karena konstipasi, penggunaan obat-obatan dan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung gas. 6. Hemorroid Pelebaran vena didaerah anus sebagai akibat peningkatan tekanan didaerah tersebut.

You might also like