You are on page 1of 3

KEBUDAYAAN MASA PRAAKSARA

Masyarakat Praaksara adalah zaman bumi baru terbentuk sampai adanya masyarakat manusia. Namun, masyarakat manusia itu kebudayaannya belum mengenal tulisan. A. Periodisasi praaksara berdasarkan Geologi Arkaekum Zaman ini terjadi sekitar 2500 juta tahun yang lalu. Belum ada kehidupan pada zaman ini karena kondisi Bumi yang masih belum stabil dan panas. Paleozoikum Zaman ini disebut juga zaman Primer dan terjadi sekitar 340 juta tahun yang lalu. Sudah ada kehidupan berupa makhluk bersel satu, beberapa jenis ikan, amphibi dan reptil. Kondisi bumi juga belum stabil dan masih agak panas. Mesozoikum Zaman ini sebut juga zaman Sekunder dan terjadi sekitar 140 juta tahun yang lalu. Kehidupan makin berkembang dengan munculnya reptil-reptil besar yang disebut Dinosaurus dan burung-burung yang besar. Tak heran zaman ini diberi julukan Zaman Reptil. Neozoikum Zaman ini disebut juga Kainozoikum dan terjadi sekitar 60 juta tahun yang lalu. Zaman ini terbagi dua masa, yaitu Zaman Tersier yang ditandai dengan munculnya binatangbinatang Mamalia dan Zaman Kuarter yang ditandai dengan munculnya beberapa jenis manusia purba. Zaman Kuarter terbagi lagi menjadi dua, yaitu Zaman Dilluvium (Pleistosin) yang disebut juga Zaman Es dan Zaman Alluvium (Holosin) yang ditandai dengan munculnya manusia. B. Periodisasi praaksara berdasarkan Alat Kehidupan Zaman Batu Pada zaman ini manusia menggunakan batu sebagai alat-alat pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Zaman Paleolithikum Zaman ini ditandai dengan penggunaan Kapak Genggam (Chopper) dari batu, alat-alat dari tulang, alat penusuk dari tanduk Rusa, dan mata tombak bergerigi. Di zaman ini manusia purba belum mempunyai tempat tinggal tetap (nomaden) dan masih mengumpulkan makanan dari berburu dan meramu (food gathering). Zaman Mesolithikum Zaman ini ditandai dengan penggunaan Kapak Pendek (Bache Courte) dari batu, kapak genggam Sumatera (Sumateralith) atau Pebble, sampah-sampah berupa kulit kerang (kjokkenmoddinger), dan goa tempat tinggal manusia purba (Abris Saus Roche). Di zaman ini manusia purba sudah agak menetap, seperti di goa-goa, dan sudah bercocok-tanam sederhana. Zaman Neolithikum Zaman ini ditandai dengan penggunaan Kapak Persegi, Kapak Lonjong dan Kapak Bahu. Di zaman ini kehidupan manusia purba sudah menetap dan mulai membuat sendiri bahan makanan (food producing). Zaman Megalithikum Zaman ini ditandai dengan bangunan-bangunan besar yang terbuat dari batu, seperti Kuburan Batu (Cipari), Sakrofagus (Bali), Waruga (Sulawesi), Meja Sesajen (Dolmen), Tugu

Pemujaan (Menhir), dan Arca Pemujaan Batu. Di zaman ini kehidupan manusia purba sudah menetap dan memiliki aspek spiritualitas. Zaman Logam Pada zaman ini manusia sudah mengenal alat-alat kehidupan dari logam, namun batu masih dipergunakan. Zaman Tembaga Zaman ini menggunakan tembaga sebagai bahan pembuat alat-alat kehidupan sehari-hari kehidupan. Namun, ini tidak terjadi di Indonesia. Alat-alat dari Tembaga ini ditemukan di Semenanjung Malaya, Kamboja, Muangthai, dan Vietnam. Zaman Perunggu Zaman ini ditandai dengan penggunaan bahan perunggu yang dipergunakan untuk Kapak Corong atau Kapak Sepatu, mata tombak dan genderang dari Perunggu (Nekara), Candrasa, dan perhiasan-perhiasan dari perunggu. Pada masa ini sudah dikenal tehnik a cire perdue. Zaman Besi Zaman ini ditandai dengan penggunaan bahan besi yang dipergunakan untuk alat-alat kehidupan sehari-hari. Bijih besi dibentuk dengan cara dilebur dan dicetak dengan tehnik a cire perdue. Selain itu, ada dua tehnik lagi yang dikembangkan, yaitu bival dan bivalve. C. Manusia Purba dan Para Penemunya No. Nama Penemu Manusia Purba Situs Penemuan 1. Von Koenigswald Meganthropus Paleojavanicus 2. Eugene Dubois Pithecanthropus Erectus Desa Trinil, Jawa Timur 3. Tjokrohandoyo & Duifjes Pithecanthropus Mojokertensis Desa Perning, Mojokerto dan Desa Sangiran, Surakarta 4. Ter Haar, Oppernoorth, & Von Koenigswald Homo Soloensis Desa Ngandong, Blora, Jawa Tengah 5. Van Reitschotten Homo Wajakensis Desa Wajak 6. Theodore Verhoeven Homo Florensis Gua Liang Bua, NTT

D. Asal-Usul Ras Bangsa Indonesia Menurut H. Kern dan Robert Heine von Geldern bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Tiongkok Selatan. Nenek moyang ini pindah lebih dahulu ke sekitar Vietnam untuk kemudian berpindah lagi menuju kepulauan Nusantara dengan menggunakan Perahu Bercadik. Pindahnya nenek moyang ini karena dua hal, yaitu bencana alam dan serangan dari suku bangsa lainnya. Oleh karena itu, bisa dikatakan nenek moyang bangsa Indonesia memiliki ras Mongolid. Gelombang pertama nenek moyang ini pindah pada sekitar tahun 1500 SM dan disebut Proto-Melayu. Mereka pindah melalui dua jalur, yaitu jalur darat masuk ke Sumatera dan jalur laut yang masuk ke Sulawesi setelah transit di Filiphina. Gelombang kedua pindah sekitar tahun 500 SM dan disebut Deutro-Melayu. Mereka pindah melalui jalur darat.

You might also like