You are on page 1of 38

BAB I PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang Sepeda motor merupakan kendaraan bermotor roda dua hingga saat ini banyak digunakan karena praktis dan relative murah harganya. Penulis mengambil judul tugas akhir ini adalah Perwatan dan Perbaikan sepeda motor Yamaha crypton tahun 1997, alasan penulis mengambil judul ini yaitu antara lain agar dapat mengetahui tentang bagaimana cara merawat dan memperbaiki komponenkomponen pada sepeda motor Yamaha Crypton. Sehingga komponen-komponen yang terdapat pada sepeda motor Yamaha Crypton ini dapat dipakai lama. Sepeda motor tersebut dapat bertahan lama dan masih mampu mengikuti perkembangan teknologi baru. Sepeda motor Yamaha Crypton adalah termasuk kendaraan yang tua, untuk itu sebelum tejadinya kerusakan yang lebih besar terhadap komponen-komponen yang ada perawatan dan perbaikan terhadap sepeda motor Yamaha Crypton tahun 1997 sangatlah penting, karena dengan melakukan perawatan dan perbaikan secara teratur adalah memperlambat proses terjadinya kerusakan dini terhadap sebuah alat atau komponen. Rekondisi sepeda motor Yamaha Crypton ini dikerjakan dengan cara memperbaiki komponen-komponen yang rusak jika masih bisa diperbaiki, dan menganti komponen-komponen yang tidak dapat diperbaiki lagi. Hal ini akan dapat menambah ilmu bagi penulis maupun pembaca yang dapat mengantarkan menjadi seseorang yang berwawasan luas dan berkerja secara professional, yang sangat bermanfaat sekali untuk diaplikasikan pada dunia industri.

1.2 Tujuan Adapun tujuan tujuan penulis dalam pembuatan tugas akhir ini adalah untuk mencapai hal-hal sebagai berikut : a. Mengetahui dan memahami tentang bagaimana cara perawatan sistem bahan bakar pada sepeda motor Yamaha Crypton antara lain yaitu, busi dan karburator. b. Dapat melakukan perawatan terhadap sistem kelistrikan, yaitu pada aki atau baterai sepeda motor Yamaha Crypton. c. Dapat melakukan penyetelan klep pada sepeda motor Yamaha Crypton. d. Dapat melakukan pemerisaan dan perawatan sitem pelumasan.

1.3 Batasan Masalah Dalam pelaksanaan tugas akhir ini penulis membahas tentang bagaimana cara melakukan perawatan dan perbaikan komponen-komponen yang terdapat pada sepeda motor Yamaha Crypton diantaranya, pembongkaran dan pemasangan karburator , penyetelan klep, serta pemeriksaan baterai pada sepeda motor Yamaha Crypton.

1.4 Metode Pengumpulan Data Untuk pengumpulan data, penulis memakai beberapa metode

pengumpulan data yaitu : 1. Metode literature Yaitu metode pengumpulan data dengan melalui dengan bahan-bahan bacaan atau media cetak yang dapat dipertanggung jawaban

kebenarannya. 2. Melakukan observasi kelapangan 3. Melakukan diskusi dan konsultasi kepada teknisi yang berhubungan langsung dengan bidang pekerjaan yang ada pada judul tugas akhir ini.

1.5 Sitematika Penulisan Laporan Sitematika penulisan laporan tugas akhir yang akan digunakan adalah : BAB I PENDAHULUAN Berisikan tentang latar belakang,alasan pemilihan judul,tujuan penulisan,batasan masalah,dan sitematika penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI Berisikan tentang penjelasan umum tentang perawatan dan perbaikan, komponen-komponen yang diperiksa pada saat melakukan perawatan dan perbaikan sepeda motor Yamaha Crypton.

BAB III METODOLOGI Bab ini menjelaskan tentang waktu dan tempat, alat dan bahan, metode perawatan dan perbaikan komponen-komponen sepeda motor Yamaha Crypton, gangguan dan perbaikan pada mesin sepeda motor.

BAB IV PEMBAHASAN Meliputi perawatan dan perbaikan ringan sitem engine sepeda motor Yamaha crypton, pembongkaran karburator, pemeriksaan busi, penyetelan klep, dan komponen-komponen lainya.

BAB V PENUTUP Berisikan tentang kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjelasan Umum Suatu alat apabila dioperasikan atau digunakan akan mengalami kerusakan dan penyusutan (berkurangnya efisiensi kerja). Hal-hal seperti ini tidak dapat dihindari, akan tetapi proses terjadinya hal tersebut akan dapat diperlambat dengan melaksanakan perwatan dan perbaikan secara teratur. Supaya sepeda motor dapat dipakai lebih lama dalam pengunaanya, maka perlu dilakukan pencegahan (preventive maintenance) pada sepeda motor tersebut. Perawatan dan Perbaikan pada sepeda motor Yamaha Crypton Tahun 1997 ini adalah melakukan perawatan ringan pada komponen-komponen yang terdapat pada sepeda motor Yamaha Cryoton Tahun 1997. Hal ini bertujuan agar memperlambat dan mencegah proses terjadinya kerusakan yang lebih besar. Dengan melakukan Perawatan dan Perbaikan secara maksimal dan teratur, maka hal ini juga akan dapat memperpanjang usia pemakaian pada komponen-komponen tersebut.

2.2 Manajemen perawatan 2.2.1 Pengertian Perawatan Menurut Antony Corder (1992), Perawatan adalah suatu kombinasi dari setiap tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam atau untuk memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bias diterima. Perawatan juga ditujukan untuk mengembalikan suatu sistem pada kondisinya agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, dan memperpanjang usia kegunaan mesin. Perawatan juga menyangkut usaha pencegahan dan perbaikan. Pekerjaan yang dilakukan dalam perawatan adalah pekerjaan yang paling mendasar dalam perawatan misalnya membersihkan peralatan dari debu maupun kotoran-kotoran. Debu ini yang menjadi awal penyebab terjadinya proses kondensasi dengan

butiran air yang terdapat pada udara. Apabila terjadi kondensasi maka lambat laun akan merusak pada permukaan komponen mesin. Manajemen perawatan dapat digunakan untuk membuat sebuah kebijakan mengenai aktivitas perawatan, dengan melibatkan aspek teknis dan pengendalian manajemen ke dalam sebuah program perawatan. Pada umumnya, semakin tingginya aktivitas perbaikan dalam sebuah sistem, kebutuhan akan manajemen dan pengendalian di perawatan menjadi semakin penting.

2.2.2 Tujuan Perawatan Adapun tujuan dari perawatan adalah sebagai berikut ; a) Agar mesin dan peralatan selalu dalam keadaan siap pakai secara optimal sehingga dapat menjamin kelangsungan pekerjaan. b) Agar dapat menjamin keselamatan personil dalam menggunakan fasilitas sehingga operator dapat bekerja secara optimal, nyaman dan aman. c) Menjaga agar mesin selalu dalam keadaan stabil, sehingga mempermudah pelaksanaan operasi. d) Mengetahui kerusakan sedini mungkin, maka apabila terdapat kerusakan yang sifatnya mendadak dapat dihindari. e) Untuk menjamin keselamatan personal yang memakai keselamatan tersebut. Hal-hal yang mendukung keberhasilan perawatan dalam melayani atau memberikan layanan yang tepat pada bagian-bagian yang lain, seperti berikut : a) Kemampuan personil untuk merawat dan tidak sekedar memiliki keterampilan untuk memperbaiki mesin. b) Ketersediaan data mesin. c) Kelancaran arus informasi. d) Kejelasan standar pengerjaan. e) Kejelasan perintah kerja. f) Kemampuan, kemauan membuat rencana perawatan. g) Keselamatan dan keamanan kerja. 5

h) Ketelitian kerja. i) Kelengkapan fasilitas kerja. j) Kesesuaian sistem dan prosedur.

2.2.3 Klasifikasi Perawatan. Menurut Antony Corder (1992) , manajemen perawatan dapat dikelompokkan menjadi perawatan terencana dan tidak terencana seperti pada gambar 2.1 berikut ini :

Perawatan

Perawatan Terencana

Perawatan Tak terencana

Perawatan Prefentif

Perawatan Korektif

Perawatan Emergency

Pemeriksaan termasuk penyetelan dan pelumasan

Penggantian komponen minor yaitu pekerjaan yang timbul langsung dari pemeriksaan

Reparasi minor yang tidak ditemukan pada waktu pemeriksaan

Overhoul Terencana Perawatan Prediktif

Pemeriksaan waktu berjalan

Pemeriksaan waktu berhenti

Penggantian komponen dilakukan lebih awal dari waktu terjadinya kerusakan

Gambar 2.1 Bagan Manajemen Perawatan

a. Perawatan terencana. Perawatan terencana adalah perawatan yang terorganisir dan dilaksanakan dengan pemikiran sebelumnya dengan pengawasan dan catatancatatan untuk melaksanakan tindakan pemeliharaan. Tujuan perawatan tersebut adalah untuk menghindari kerusakan fasilitas yang tiba-tiba dan mempertahankan fungsi aset yang tersedia. Perawatan ini dijalankan secara berkala berdasarkan kondisi atau waktu yang telah ditentukan. y Perawatan pencegahan (Preventive Maintenance) Perawatan pencegahan adalah perawatan yang dilakukan dengan interva tertentu dengan maksud untuk meniadakan kemungkinan terjadinya gangguan, kemacetan atau kerusakan mesin. Perawatan pencegahan meliputi pemeriksaan yang berdasarkan :  Inspeksi dengan cara melihat, mendengar dan memeriksa.  Penyetelan mesin pada selang waktu yang telah ditentukan.  Penggantian suku cadang yang telah usang tetapi belum rusak.  Bahan habis pakai diganti atau ditambah lagi, misalnya minyak pelumas. y Perawatan korektif (Corective Maintenance) Perawatan korektif adalah perwatan yang dilakukan untuk memperbaiki suatu bagian (termasuk penyetelan dan reparasi) yang telah berhenti untuk memenuhi suatu kondisi yang bisa diterima. Didalam perawatan korektif ini terbagi tiga macam, yaitu Shutdown Maintenance, Breakdown Maintenance dan Running Maintenance. Yang dimaksud dengan Shutdown Maintenance adalah suatu pekerjaan maintenance yang hanya dilakukan apabila fasilitas yang bersangkutan tidak bekerja atau berhenti, dan Breakdown Maintenance adalah suatu pekerjaan yang dilakukan berdasarkan perencanaan sebelumnya atas suatu fasilitas yang telah diduga,

sedangkan Running Maintenance

adalah perawatan berjalan yang

merupakan sistem perawatan yang dilakukan pada saat perawatan sedang beroperasi, cara perawatan ini termasuk jenis perawatan yang direncanakan.  Reparasi Reparasi adalah suatu bentuk perawatan dengan melakukan penggantian pada bagian komponen-komponen yang tidak layak pakai.  Overhoul Overhoul adalah pengujian dan perbaikan menyeluruh dari suatu peralatan, sampai kondisi yang lebih baik. Overhoul biasanya dilakukan dengan melakukan pembongkaran dan pemasangan secara keseluruhan dari peralatan. y Perawatan prediktif Perawatan prediktif adalah usaha perawatan dengan cara

pemantauan peralatan yang ada untuk memperkirakan lebih awal kerusakan yang akan terjadi. b. Perawatan tak terencana (Unplanned Maintenance) Perawatan tak terencana adalah perawatan yang dilaksanakan diluar dari rencana yang dijadwalkan. Yang termasuk pada perawatan tak terencana ini adalah Emergency Maintenance. Emergency Maintenance ini dilakukan apabila mesin sama sekali tidak hidup dikarenakan kerusakan atau kelalaian yang tidak mungkin untuk dilakukan pengoperasian. 2.2.4 Perbaikan Tindakan perbaikan dapat diartikan untuk menghindarkan atau menyembuhkan mesin atau komponen-komponen dari kerusakan, dengan tindakan ini mesin dapat dioperasikan lagi. Kegiatan yang dilakukan diantaranya mengganti atau memperbaiki alat-alat mesin yang dilakukan bukan hanya

ditujukan agar mesin dapat hidup kembali. Melakukan kualitas dalam perbaikan harus diukur, jika kualitas perbaikan komponen mesin mempunyai 90-100 % maka perbaikan yang dilakukan nilainya adalah baik sekali. Adapun dilakukan perbaikan, memiliki tujuan, yaitu sebagai berikut : a. Menghidupkan atau menjalankan kembali mesin yang rusak atau tidak dapat dipakai dengan baik. b. Meningkatkan kualitas mesin/komponen yang telah rusak dan kembali kekondisi yang baik. c. Memperpanjang umur mesin dan perlengkapannya. Kegiatan yang pertama dilakukan dalam perbakan adalah menganalisa terjadinya kerusakan, untuk mengetahui seorang tenaga perawatan dapat menggunakan panca indra atau dengan melihat, mendengar, dan dengan merasakan. Hal yang perlu dipersiapakan sebelum melakukan perbaikan adalah peralatan yang akan membantu dalam melaksanakan perbaikan. Setelah mengetahui kerusakan yang terjadi baru direncanakan perbaikannya. Dalam membuat rencana perbaikan, harus berpegang pada prinsip ekonomis, misalnya tenaga dan waktu perbaikan harus sedikit waktunya.

2.3. Bagian Utama Sepeda Motor Sebuah sepeda motor dapat disebut layak beroperasi atau layak jalan karena didukung oleh beberapa unit utama yang membentuk sebuah system kerja. Bagian utama itu terdiri atas :

10

Gambar 2.2Yamaha Crypton

1. Motor atau Engine Motor atau engine berfungsi sebagai sumber tenaga untuk mengerakan atau mengoprsikan sepeda motor tipe pembakaran dalam. 2. Kelistrikan Kelistrikan sepeda motor berguna sebagai pendukung kerja kendaraan, yang mencangkup kelistrikan bodi, sistem penerangan, lampu panel atau indikator. 3. Chasis Chasis bergunakan sebagai dudukan seluruh komponen yang membentuk sepeda motor dan mampu mengontrol lajunya sepeda motor. Chasis dibagi dalam beberapa bagian : a. Rangka b. Pemindah Tenaga (Power Train) c. Kemudi d. Suspensi e. Rem f. Bodi

11

2.4 Komponen mesin sepeda motor 2.4.1 Komponen Tidak Bergerak Pengertian dari komponen tidak bergerak ini adalah komponen yang tidak bergerak ini adalah komponen yang tidak bergerak ketika mesin hidup. Yang dimaksud tidak bergerak disini tidak sama berpindah, sehingga dapaatlah dipisahkan komponen mana yang bergerak dan komponen mana yang tidak dapat bergerak. Komponen-komponen yang tidak bergerak adalah yang tidak termasuk kedalam sistem bahan bakar, sitem pelumasan dan sistem pendingin. Pengelompokan tersebut dilakukan agae mudah untuk pembahasannya saja. Komponen-komponen tersebut dapat kita kategorikan pada : a. Blok Silinder Blok silinder dapat dikatakan bagian yang paling penting pada suatu mesin. Blok silinder tempat piston bergerak bolak-balik dan tempat beberapa komponen listrik dipasangkan. Konstruksi blok silinder

dipengaruhi sistem pendinginya. Jumlah silinder serta pemasukan bahan bebeapa sistem pendingin sepeda motor biasanya dengan menggunakan bahan pendingin udara untuk menambah efektifitas pendingin maka bagian luar blok silinder dibuat bersirip agar luas pendingin bertamabah, seperti yang diperlihatkan pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Blok Silinder

12

b. Kepala Silinder Bagian atas blok silinder terdapat kepala silinder, kepala silinder diletakan ke blok silinder dengan baut-baut yang panjang. Konstruksi kepala silinder dipengaruhi oleh sistem pemasukan bakar dan katupnya bergerak. Pada sepeda motor 4 tak katup-katupnya dipasang pada kepala silinder sehingga silindernya mempunyai lubanng-lubang pemasukan bahan bakar dan pengeluaran gas buang. Jika mesin sepeda motor dengan sistem OHC (Over Head Camshaft) maka poros camnya ditempatkan pada kepala silinder juga sebagai tempat pemasang busi, busi tersebut dipasang dengan cara diulirkan, elektroda busi menghadap ke ruang bakar, seperti yang diperlihatkan pada gambar 2.4.

Gambar 2.4. Kepala Silinder

c. Bak Engkol Bak engkol merupakan ruangan tempat berputarnya engkol. Bagian bawah bak engkol adalah ruang karter tempat minyak pelumas. Tutup karakter merupakan belahan blok silinder yang dibuat pada bagian sekeliling tepinya.

13

2.4.2 Komponen Bergerak Yang dikatakan komponen bergerak, disini adalah komponen mesin yang bergerak ketika mesin hidup baik itu gerak lurus maupun gerak putar komponen yang bergerak tersebut adalah komponen yang terdapat dalam mesin dan tidak termasuk kedalam sistem pendingin, pelumasan dan bahan bakar. a. Piston piston harus tahan terhadap gesekan, panas yang tinggi, perubahan panas mendadak serta bobotnya yang ringan. Gesekan yang terjadi pada piston lama akan menyebabkan keausan pada sisi piston. Ausnya sisi piston biasanya diiringi oleh ausnya didnding silinder. Keausan tersebut berakibat fatal terhadap mesin antar lain kompresi turun sehingga tenaga mesin berkurang. Hal ini disebabkan karena terjadinya kebocoran gas lewat kerengggangan antara piston dengan dinding silindernya. Kebocoran gas tersebut berakibat ganda yaitu pemasukan bahan bakar boros dan polusi udara tinggi, seperti terlihat pada gambar 2.5.

Gambar 2.5 Piston

b. Ring piston piston dilengkapi dengan ring untuk menambah kecepatan

penyekatan terhadap ruang bakar dan meratakan oli yang melumasi silinder. Ring yang berfungsi untuk menambah kerapatan penyekatan

14

terhadap ruang bakar adalah ring kompresi sedangkan ring yang berfungsi untuk meratakan oli pelumas dalam silinder adalah ring oli. Ring kompresi digunakan pada semua jenis motor baik sepeda motor 4 tak maupun sepeda motor 2 tak. Sedangkan ring oli hanya digunakan pada sepeda motor 4 tak. Jumlah ring kompresi pada sepeda motor bervariasi sesuai dengan nomor urutnya, seperti yang diperlihatkan pada gambar 2.6.

Gambar 2.6 Ring Piston c. Batang Piston Batang piston menerima beban yang berat sekali karena fungsinya tersebut. Gaya akibat pembakaran bahan bakar diteruskan ke poros engkol dengan batang piston. Oleh karena itu batang piston dibuat dari bahan yang sangat kuat. Batang piston berbentuk pipih karena salah satu ujungujungnya berbentuk setengah lingkaran sebagai tempat kaitan dengan poros engkol, seperti diperlihatkan pada gambar 2.7.

Gambar 2.7 Batang Piston

15

d. Pen Piston Pen piston berfungsi untuk menjamin batang piston pada piston. Pen tersebut harus memungkinkan batang piston sedikit berputar, oleh karena itu pemasangan pen piston dibuat bebas terhadap pistonya. Agar tidak bergeser kesamping, pen piston ditahan oleh pengunci yang kuat,seperti yang terlihat pada gambar 2.8.

Gambar 2.8 Pen Piston

e. Katup dan Mekanisme Penggerak Katup Pada sepeda motor 4 tak digunakan katup-katup untuk pemasukan dan pengeluaran gas, katup-katup tersebut membuka dan menutup secara otomatis melalui mekanisme penggerak katup. Ada dua macam mekanisme penggerak katup yang banyak di gunakan pada sepeda motor yaitu mekanisme dengan penggerak batang pendorong dan penggerak dengan rantai mesin. Masing-masing mekanisme tersebut mempunyai kelebihan. Kelebihan mekanisme penggerak katup dengan batang pendorong. y Tidak perlu disetel y Pemindahan gerak lebih cepat y Lebih mudah pemasangannya y Tidak berisik

16

Kelebihan mekanisme penggerak katup dengan rantai mesin : y Dapat distel dengan kondisi mesin y Harganya relatif murah f. Bantalan (bearing) Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak baliknya dapat berlangsung secara halus, aman dan lama usia pakainya. Bantalan harus kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen berfungsi dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka kinerja seluruh mesin tidak berkerja dengan semestinya. Meskipun bantalan sangat sederhana tetapi tugasnya sangat berat, seperti yang terdapat pada gambar 2.9.

17

BAB III METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pengerjaan pembongkaran sepeda motor pada tanggal 10 Desember 2010 dibengkel sepeda motor yang bertempat di Jl.Garuda Dadok Tunggul Hitam, dengan proses pengerjaan selama 2 hari. 3.2 Peralatan dan Bahan Adapun peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam pengerjaan perawatan dan perbaikan sepeda motor Yamaha Crypton ini adalah sebagai berikut : Alat Adapun alat yang digunakan adalah : 1. Tool box 2. Filler gauge 3. Kompresor dan spray gun 4. Penampung oli bekas 5. Tadah pencuci 6. Majun Bahan Adapun bahan yang digunakan adalah : 1. Oli 2. Bensin 3. Lem tribon

3.3 Metode Perawatan dan Perbaikan Adapun metode dalam melakukan perawatan dan perbaikan ini,yang

dilakukan saat pengerjaan dilapangan,karena telah terjadi ketidak nyamanan dan ganguan pada sepeda motor Yamaha Crypton Tahun 1997 ini, yang akan dikembalikan kondisinya seperti semula yang sesuai dengan standart spesifikasi. 18

3.4 Diagram Aliran Pengerjaan Perawatan dan Perbaikan Sepeda Motor Yamaha Crypton Tahun 1997 seperti diperlihatkan pada Gambar 3.1 Start
Persipan peralatan Pelepasan karburator

Pembersihan karburator
Pelepasan mian jet dan slow

jet Pemasangan komponen karburator Penyetelan sekrup udara Pemeriksaan busi


Penyetelan jarak renggang klep Pemeriksaan baterai/ aki Pemeriksaan oli mesin Pemeriksaan baterai/ aki Pemeriksaan tekanan angin ban

Stop Gambar 3.1 Diagram Alir Perawatan dan Perbaikan Yamaha Crypton

19

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Perawatan sistem bahan bakar pada sepeda motor Yamaha Crypton 4.1.1 Pembersihan dan penyetelatan karburator Pelepasan Karburator a. b. c. Lepaskan tutup kepala karburator. Buka selang karet saringan udara dari karburator. Lepaskan saluran bahan bakar.

d. Lepaskan saluran pernapasan udara karburator. e. f. Buka karburator dari dudukannya. Lepaskan baut-baut karburator.

Gambar 4.1 Pelepasan sekrup mangkok pelampung pada Yamaha Crypton Pembongkaran karburator. a. b. Lepaskan sekrup-sekrup dan magkok pelampung. Lepaskan pin pelampung, pelampung dan jarum pelampung. 1) Periksa pelampung terhadap perubahan bentuk atau kerusakan.

20

2)

Periksa tinggi pelampung. (tinggi pelampung : 10,7 mm) Periksa dudukan jarum pelampung dari keausan, kerusakan dan penyubatan.

3) Periksa

ujung jarum pelampung yang menempel pada dudukan

katup terhadap kerusakan. 4) Periksa cara kerja jarum pelampung.

Gambar 4.2 Pelepasan pelampung karburator Yamaha Crypton c. Lepaskan main jet dan,

d. Lepaskan slow jet.

21

Gambar 4.3 Pelepasan main jet,dan slow jet Yamaha Crypton

Gambar 4.4 Main jet,dan slow jet

Pembersihan komponen karburator. a. Bersihkan mangkok pelampung dengan menggunakan bensin yang bersih, kemudian semprot dengan menggunakan angin bertekanan dari kompresor.

22

Gambar 4.5 Pembersihan mankok pelampung

Gambar 4.6 Pembersihan pelampung b. Tiup komponen-komponen karburator seperti main jet, dengan menggunakan angin bertekanan dari kompresor. dan slow jet

23

Gambar 4.7 Pembersihan Main jet dan Slow jet c. Semprot semua saluran-saluran pada karburator dengan menggunakan angin bertekanan dari kompresor agar kotoran-kotoran yang menempel di saluran tidak menyumbat kerja karburator.

Gambar 4.8 Penyemprotan saluran-saluran bahan bakar

24

Setelah semua komponen dibersihkan, pasang kembali komponenkomponen karburator dan kemudian pasangkan kembali karburator ke tempat dudukannya. Penyetelan sekrup udara. a. Putar sekrup udara searah jarum jam sampai mentok tidak bisa diputar lagi, kemudian kembalikan pada posisi sesuai spesifikasi yang diberikan. PEMBUKAAN AWAL : 2 putaran keluar. b. c. Hangatkan mesin sampai pada suhu operasi. Matikan mesin dan pasang tachometer sesuai dengan instruksi penggunaan oleh pabrikan tachometer. d. Hidupkan mesin dan setel putaran stasioner mesin dengan sekrup penahan skep. PUTARAN STASIONER : 1400 100 rpm. e. Putar sekrup udara masuk atau keluar secara perlahan sampai tercapai putaran mesin tertinggi. f. Ulangi langkah d dan e.

g. Setel kembali putaran stasioner mesin dengan memutar sekrup penahan skep. h. Tekan gas perlahan-lahan dan periksa apakah kecepatan putaran mesin naik secara halus, jika tidak ulangi langkah d sampai dengan g.

25

Gambar 4.9 Penyetelan sekrup udara

Gambar 4.10 Penyetelan putaran stasioner

4.1.2 Pemeriksaan Busi Lepaskan tutup kepala busi, lepaskan busi dengan menggunakan kunci busi, periksalah busi susuai dengan jadwal perawatan teratur yaitu sebagai berikut :

26

a. Insulator terhadap kerusakan. b. Elektroda terhadap keausan. c. Kondisi terbakarnya busi, perubahan warna ; 1. Coklat muda sampai dengan coklat tua menunjukkan kondisi busi baik. 2. Coklat muda sekali menunjukkan pengapian yang tidak sempurna atau campuran bahan bakar miskin. 3. Penumpukan arang basah dan kehitaman menunjukkan campuran bahan bakar dan udara terlalu banyak. Apabila busi masih layak digunakan, bersihkan busi dengan

menggunakan sikat kawat. Periksa renggang kutub busi dengan menggunakan filler gauge dengan jarak renggang 0,60 0,70 mm.

Gambar 4.11 Penyetelan busi mengunakan filler gauge dengan jarak renggang 0,60 0,70 mm

4.2 Perawatan terhadap sistem kelistrikan sepeda motor Yamaha Crypton 4.2.1 Pemeriksaan Baterai atau Aki a. periksa level air baterai atau aki apakah masih pada upper level atau sudah di bawah lower level. Jika air baterai atau aki sudah dibawah 27

lower level maka perlu dilakukan penambahan air baterai atau aki dengan air baterai atau aki lunak. b. Apabila pada dasar tabung baterai atau aki telah banyak terdapat endapan lumpur yang terjadi akibat lunturnya O (PbO) sel positif batrai atau aki, maka perlu pencucian batrai dengan menggunakan air panas, kemudian batrai atau aki di isi kembali dengan cairan air baterai atau aki keras (H2SO4). Kemudian cas baterai atau aki dengan menggunakan mesin cas batrai/aki agar arus baterai terisi kembali. c. Periksa terminal (+) dan terminal negatif (-) baterai atau aki, apabila pada terminal-terminal tersebut terjadi penggaraman atau korosi akibat reaksi kimia air batrai maka perlu melakukan pembersihan terminalterminal tersebut dengan menggunakan air panas. d. Periksa sekring atau fuse pada batrai, jika sekring atau fuse putus maka perlu diadakannya penggantian sekring atau fuse dengan yang baru.

Gambar 4.12 Pemeriksaan air aki atau baterai

28

Gambar 4.15 Pemeriksaan terminal-terminal baterai atau aki 4.3 Penyetelan klep pada sepeda motor Yamaha Crypton 4.3.1 Penyetelan jarak Renggang Klep a. Pemeriksaan dan penyetelan jarak renggang klep sewaktu mesin dalam keadaan dingin (suhu mesin dibawah 350C). Lepaskan tutup lubang pemeriksaan klep, kemudian lepaskan tutup lubang pemeriksaan tanda pengapian dan tutup lubang poros engkol. b. Putar poros engkol berlawanan arah jarum jam, tepatkan tanda T pada rotor dengan tanda penyesuai pada tutup bak mesin kiri. Pastikan bahwa torak berada sedikit melewati TMA pada langkah kompresi.Periksa jarak renggang klep dengan menggunakan filler gauge, jarak renggang klep (masuk : 0,05 mm, keluar : 0,05 mm).Cara penyetelan, longgarkan mur pengunci dan putar sekrup sampai terdapat terdapat sedikit tahanan pada filler gauge. Sementara menahan sekrup penyetelan kancangkan mur pengunci. Setelah selesai periksa kembali jarak main bebas klep. c. Setelah penyetelan selesai, pasang kembali tutup penyetelan klep, apabila cincin-O pada tutup penyetelan klep tersebut sudah rusak, maka ganti

29

cincin-O dengan yang baru agar tidak terjadi kebocoran oli pada tutup penyetel klep tersebut. Kemudian pasang juga tutup tanda pengapian dan tutup lubang poros engkol pada bak mesin kiri. 5

6 7 8 9 10 11

Gambar 4.13 Penyetelan klep

4.4 Pemeriksaan dan perawatan sistem pelumasan Panaskan mesin, kemudian matikan mesin, lepaskan tutup lubang/tangkai pengukur oli mesin dan lalu lepaskan baut pembuang oli, keluarkan semua oli mesin. Setelah semua oli dikeluarkan maka pasangkan kembali baut pembuang oli dengan rapat dan kencang.Torsi baut pembuangan oli : 2,5 kg-m. Masukkan oli kedalam bak mesin sesuai dengan kapasitas pengisian oli mesin yang dianjurkan. Kapasitas Oli Mesin : 0,7 liter. Kemudian pasang kembali pengukur oli mesin.

30

Gambar 4 .14 Pelepasan pengukur oli

Gambar 4.15 Pelepasan baut pembuangan oli

31

4.5. Gangguan dan Perbaikan pada Mesin Sepeda Motor Berikut adalah ganguan pada mesin sepeda motor yamaha Crypton dan Cara mengatasinya : No 1. Gangguan Mesin tidak mau hidup atau sulit dihidupkan Pemeriksaan dan perbaikan 1. Periksa saluran bahan bakar dengan melepas slang bahan bakar pada karburator. Jika bahan bakar tidak mengalir dengan bebas berarti ada kerusakkan yang terjadi diantaranya a. Saluran bahan bakar tersumbat b. kran karburator tersumbat c.Lubang pernafasan fuel tank tersumbat d. Fuel filter tersumbat (saringan bahan bakar) tersumbat. Jika bahan bakar mengalir dengan bebas lanjutkan pemeriksaan selanjutnya! 2. Pemeriksaan busi. Lepaskan dan periksa busi apakah busi basah..Jika busi didapatkan dalam kondisi basah,ada beberapa kemungkinan terjadi kerusakkan: a. Karburator banjir. b. Kran karburator tersumbat atau tidak bekerja dengan baik. c. Throtle valve terbuka. d. Air cleaner kotor. e. Pilot screw tidak distel dengan benar. Jika businya kering lanjutkan dengan pemeriksaan selanjutnya.

32

3. Test percikkan bunga api Jalankan test busi. Apakah bunga api lemah atu tidak ada bunga api. Jika bunga api tidak ada atau terlepas. kemungkinan terjadi kerusakkan: a. Busi tidak bekerja dengan baik b. Busi kotor c. Kabel-kabel sistem pengapian longgar atau terlepas. d. Ignition coil tidak bekerja dengan baik. e. Ignition pulse generator tidak bekerja dengar. baik. Jika bunga api kuat lanjutkan dengan pemeriksaan selanjutnya. 4. Pemeriksaan kompresi silinder Periksa apakah tekanan kompresi silinder sesuai dengan spesifikasi, jika tidak sesuai berarti ada kemungkinan beberapa kerusakkan yang terjadi: a. Klep macet terbuka. b. Cylinder dan piston ring aus. c. Cylinder head gasket rusak. d. Klep macet. e. Kontak dudukan klep tidak benar. f. Waktu pembukaan klep tidak benar.

33

2.

Mesin kekurangan tenaga

1. Pemeriksaan busi. Lepaskan dan periksa busi, apakah kondisi busi baik? Jika tidak kemungkinan kerusakkan yang terjadi: a. Busi kurang diservis. b. Derajat panas busi kurang sesuai. c. Busi tidak bekerja dengan baik. Jika busi dalam kondisi baik lanjutkan dengan pemeriksaan selanjutnya. 2. Pemeriksaan karburator. Periksa karburator tersumbat terhadap berarti penyumbatan, karburator jika

karburator diservis. 3. Unjuk kerja lemah pada kecepatan rendah dan putaran stasioner

kurang

1. Pemeriksaan penyetelan putaran Stasioner. Periksa putaran stasioner apakah putaran stasioner benar, jika tidak setel putaran stasioner. Bila putaran stasioner telah benar maka lanjutkan dengan langkah

selanjutnya.

2. Pemeriksaan kebocoran udara masuk Periksa terhadap kebocoran pada karburator insulator dan inlet pipe, jika terdapat kebocoran maka kemungkinan kerusakan adalah: a. Insulator rusak b. Oring rusak c. Inlet pipe longgar Jika tidak ada kebocoran lanjutkanlah pada langkah selanjutnya.

34

3. Test percikan api Periksa apakah percikan api lemah atau terputus-putus, jika hal itu terjadi kemungkinan kerusakannya adalah : a. Busi tidak bekerja dengan baik. b. Busi kotor. c. Ignition coil tidak bekerja dengan baik. d. capasitor discharge ignition (CDI) tidak bekerja dengan baik. Jika percikan api bagus, lanjutkan dengan langkah selanjutnya. 4. Pemerisaan waktu pengapian Periksa apakah waktu pengapian benar, jika tidak benar kerusakannya adalah: a. Capasitor discharge ignition (CDI) tidak bekerja dengan baik. b. Ignition pule generator tidak bekerja dengan baik.

Unjuk kerja 4 lemah pada putaran tinggi

1. Pemeriksaan aliran bahan bakar Lepaskan slang bahan bakar pada karburator, periksa aliran bahan bakar .Jika aliran tidak lancar

kemungkinan kerusakan adalah: a. Saluran dan slang bahan bakar tersumbat b. Pernapasan tangki bahan bakar tersumbat c. Fuel filter rusak Jika aliran bahan bakar lancar, lanjutkan dengan langkah selanjutnya!

35

2. Pemeriksaan karburator Lepas karburator dan periksa terhadap penyumbatan, jika tersumbat maka bersihkan karburator.Jika tidak tersumbat lanjutkan dengan langkah berikut. 3. Pemeriksaan waktu pengapian Periksa apakah waktu pengapian benar, jika tidak benar kerusakannya adalah: Ignition pule generator rusak ,Jika waktu pengapian benar,maka lanjutkan dengan langkah berikut 4. Pemeriksaan waktu pembukaan klep Periksa apakah waktu pembukaan klep benar, jika tidak berarti cam sprocket tidak dipasang dengan baik. Jika benar lanjutkan dengan langkah berikutnya.

36

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan Akhir dari pembahasan dan penulisan laporan tugas akhir ini, ada beberapa hal yang dapat penulis simpulkan dari perawatan dan perbaikan sepeda motor Yamaha Crypton ini,kesimpulan yang penulis dapat adalah sebagai berikut : a. Membersihkan semua komponen-komponen karburator seperti main jet,slow jet,pelampung,dan menyemprot saluran-saluran bahan baker,adalah salah satu cara untuk perwatan pada karburator sepeda motor. Busi yang berwarna coklat muda menunjukan kondisi busi yang baik dan masih layak

digunakan,sedangkan busi yang terdapat penumpukan arang basah dan berwarna kehitaman menunjukan capuran bahan bakar dan udara terlalu banyak.Jarak renggang busi adalah 0,60 filler gauge.
b. Apabila terjadi pengaraman pada terminal positif ( + ) dan negatif ( - ) baterai /aki maka perlu melakukan pembersihan terminal-terminal tersebut dengan

0,70 mm yaitu dengan mengunakan

menggunakan air panas. Jika air baterai/aki sudah dibawah lower level maka perlu dilakukan penambahan dengan air aki lunak. c. Jarak renggang klep adalah 0,05mm menggunakan filler gauge, apabila oring pada tutup klep sudah sudah rusak ganti dengan yang baru, hal ini bertujuan agar tidak

terjadi kebocoran oli pada tutup penyetel klep tersebut.


d. Oli kekentalan tunggal adalah oli yang hanya mempunyai satu sifat kekentalan saja misalnya SAE 10, SAE 20, SAE 30. Oli kekentalan ganda adalah oli yang mempunyai sifat kekentalan ganda yang biasa disebut oli spesial misalnya SAE 20W/40. W singkatan dari winter (musim dingin), berarti oli tersebut mengalami uji pada musim dingin dan memiliki sifat kekentalan SAE 20 atau SAE 40 sehingga dalam keadaan mesin yang masih dingin sekalipun oli tersebut tidak terlalu pekat

37

5.2 Saran-saran Adapun saran yang dapat penulis sampaikan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : a. Lakukan selalu pemeriksaan dan pungujian akhir setiap melakukan pekerjaan untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan,yang akan berakibat kerusakan. b. Perawatan dan perbaikan pada semua komponen-komponen sepeda motor sebaiknya dilakukan secara berkala untuk mencegah terjadinya kerusakan dan gangguan yang terjadi pada saat berkendara. c. Berhati-hatilah pada saat melakukan pengisian atau penambahan air aki,karena cairan tersebut termasuk air keras yang bisa berakibat luka bakar pada kulit. d. Catat dan buatlah jadwal pengantian oli mesin sepeda motor,lakukan pemeriksaan oli secara teratur tiap bulannya,guna mencegah terjadinya kerusakan yang fatal pada mesin sepeda motor .

38

You might also like