You are on page 1of 11

Disusun oleh:

KELOMPOK KEPOMPONG
Amalia Candra Wijayanti Bagus Yuli Prakosa C Hedyana Astari Muhammad Firdaus Basyuni (04) (08) (12) (16) MODERATOR NARASUMBER NOTULIS NARASUMBER

SMP NEGERI 2 REMBANG TAHUN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Serangan ulat bulu yang terjadi di kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin 4 April 2011, semakin meluas. Bahkan setelah mewabah di Probolinggo, ulat bulu juga mewabah di daerah lain. Ulat bulu tersebut jenis dasi sira. Ulat pemakan daun pohon mangga menyerang setidaknya 60.000 ribu hektare lahan pertanian mangga. Itu sekitar 8.500 pohon mangga di kabupaten. Menurut Kepala Laboratorium Hama, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Dr Ir Totok Himawan, serangan ini diakibatkan oleh rusaknya ekosistem alam yang mengakibatkan populasi serangga tidak seimbang. Selain itu, anomali cuaca yang tidak menentu. Hujan yang terus menerus terjadi di sejumlah kawasan mengakibatkan musuh alami ulat yakni sejenis predator bernama Braconid dan Apanteles tidak mampu bertahan hidup. Jadi, secara otomatis jumlah ulat akan semakin banyak. Apalagi ulat sekali melahirkan bisa mencapai ratusan ulat. Dalam proses sirkulasi kehidupan ulat, tambahnya, saat menjadi telur, musuh alami ulat tersebut selalu memberikan parasit pada telur ulat, sehingga dari ribuan telur, hanya beberapa telur saja yang lolos dari parasit dan bisa menjadi ulat. Selain itu, tambahnya, semakin cepat berkembangnya ulat ini disebabkan oleh pemakaian pestisida secara berlebihan oleh petani, hal ini bisa mengakibatkan terganggunya sirkulasi salah satu kehidupan, termasuk musuh alami ulat tersebut. Tapi masyarakat jangna khawatir, ulat tersebut bukan termasuk ulat yang gatal, jelasnya. Mengenai abu bromo yang katanya masyarakat juga menyebabkan terjadinya hujan ulat tersebut, Totok mengatakan bahwa itu hanyalah kemungkinan kecil saja. abu Bromo yang hanya terjadi sebentar tidak mungkin mengganggu kehidupan musuh alami itu, katanya. Untuk mengantisipasi serangan ulat bulu ini, salah satunya dilakukan dengan cara menyebar burung pemangsa ulat. Tujuang pelepasan burung predator pemangsa ulat ini untuk menghambat perkembangan populasi ulat bulu yang akhir-akhir ini menyerang di delapan kecamatan di wilayah Probolinggo.

Jumat, 8 April 2011 Mewabahnya hama ulat bulu (desiciria inclusa) di jawa timur yang diawali dari kabupaten Probolinngo. Hal ini di sebabkan, karena kabupaten ini sebagai penghasil buah mangga terbesar di jawa timur dan pohon mangga merupakan sasaran empuk hama ulat bulu ini. Tak ayal hampir seluruh pohon mangga di kabupaten probolinggo rusak setelah di serang hama ulat tersebut. Setelah menyerang probolinggo, hama ulat tersebut menjalar hingga kabupaten banyuwangi. di banyuwangi sendiri sudah 3 kecamatan yang di temukan adanya serangan ulat bulu. 3 kecamatan tersebut yaitu wongsorejo, kalipuro, dan kecamatan banyuwangi Meledaknya populasi ulat bulu ini di sebabkan oleh 2 faktor alam, yang menjadikan hama ini bisa tumbuh subur . faktor pertama adalah kondisi cuaca saat pancaroba yang terlalu lama, dan menjadi factor pendukung menetasnya telur ulat bulu. Factor yang kedua yaitu, berkurangnya predator ulat bulu seperti semut rangrang dan burung pemakan ulat.

1.2 Permasalahan
Dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan beberapa masalah, antara lain. 1. Apakah penyebab dari pesatnya perkembangbiakan ulat bulu? 2. Apakah dampak dari pesatnya perkembangbiakan ulat bulu? 3. Bagaimana cara membasmi perkembangbiakan ulat bulu?

1.3Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut . 1. Mengungkap hal-hal yang menyebabkan adanya hama ulat bulu. 2. Mengungkap dampak negatif dari pesatnya perkembangbiakan ulat bulu di lingkungan masyarakat. 3. Memaparkan cara-cara untuk membasmi ulat bulu di lingkungan masyarakat. 4. Mengungkap jenis ulat bulu di lingkungan masyarakat.

1.4Manfaat
1.Manfaat Teoretis Secara teoretis, makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk mengetahui dan memahami penyebab terjadinya hama ulat bulu, dampak negatif yang ditimbulkan

bagi lingkungan masyarakat serta hal-hal yang harus dilakukan untuk mengurangi terjadinya hama ulat bulu . 2.Manfaat Praktis Secara praktis, makalah ini bermafaat bagi pembaca untuk ikut serta dalam memperbaiki keseimbangan lingkungan dengan melakukan berbagai hal sehingga dapat mengurangi hama ulat bulu yang berakibat buruk bagi di

lingkungan masyarakat. Bagi guru, dengan mengetahui dan memahami penyebab terjadinya hama ulat bulu, maka guru dapat mengajak siswa untuk ikut berpartisipasi dalam memperbaiki keseimbangan lingkungan sejak dini.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENYEBAB UTAMA TERJADINYA HAMA ULAT BULU A. Perubahan iklim Perubahan iklim terutama temperatur lingkungan ikut mempengaruhi populasi ulat bulu, karena temperatur yang meningkat dapat mempercepat siklus hidup ulat itu, kata pakar hama dan penyakit tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Suputa. "Meningkatnya populasi ulat bulu juga disebabkan semakin berkurangnya musuh alami, seperti burung, parasitoid, dan predator lain," katanya dalam diskusi Fenomena Wabah Hama Ulat Bulu di Jawa Timur, di Yogyakarta, Kamis. Oleh karena itu, pengendalian terhadap populasi ulat menjadi langkah yang harus segera dilakukan. Terlebih kemampuan produksi telur ulat betina mencapai 70-300 butir per ulat. "Pengendalian hama terpadu dengan pendayagunaan musuh alami, burung, parasitoid, perangkap lampu UV, dan penggunaan perangkap feromon seks perlu dilakukan," katanya.

B. Perubahan Ekosistem

Alam juga Perubahan ekosistem itu telah menyebabkan hilangnya keseimbangan alami untuk sementara waktu. Sebagai suatu memiliki komponen-komponen yang menciptakan keseimbangan. Saat salah satu komponen mengalami gangguan, keseimbangan itu akan terganggu. Begitu juga dengan yang terjadi dengan famili Limantriidae (ulat bulu) saat ini, papar Haryono. Fenomena meningkatnya populasi ulat bulu, faktor hayatinya disebabkan berkurangnya pemangsa alaminya, seperti burung, kelelawar, dan semut rangrang, dan musuh alaminya, misalnya parasitoid. Berkurangnya pemangsa alami dan peningkatan ulat bulu juga dipengaruhi unsur non hayati. Perubahan iklim global menjadi faktor utama. Akibat adanya perubahan iklim, terjadi perubahan suhu dan kelembaban udara. Semua makhluk hidup punya kemampuan adaptasi terhadap perubahan alam yang terjadi.

C. Berkurangnya Pemangsa Alaminya

Berkurangnya pemangsa alami dan peningkatan ulat bulu juga dipengaruhi unsur non hayati. Perubahan iklim global menjadi faktor utama. Akibat adanya perubahan iklim, terjadi perubahan suhu dan kelembaban udara. Semua makhluk hidup punya kemampuan adaptasi terhadap perubahan alam yang terjadi. Perubahan suhu dan kelembaban udara bisa saja mengakibatkan pemangsa alami ulat bulu berkurang, sebaliknya ulat bulunya meningkat..

2.2 DAMPAK TERJADINYA HAMA ULAT BULU BAGI KEHIDUPAN MAKHLUK DI BUMI

Ulat

bulu

memakan

berbagai

tanaman

yang

akan

mengakibatkan tanaman mati. Jika ini terus berlangsung akan mengakibatkan kelangkaan bahan pangan. Walaupun dampak ini tidak langsung dirasakan namun dengan meluasnya wabah ulat ini sangat dicemaskan akan merusak tanaman para petani dan membuat panenpun gagal. Bukti nyata wabah ini meluas hingga kedaerah lainnya. Walaupun pada akhirnya ulat-ulat itu akan berubah menjadi kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu namun bukan tidak mungkin kupu-kupu itu akan bertelur ditempat yang sama. Hal ini akan menambah populasi ulat karena satu kupu-kupu dapat bertelur mencapai 20 telur. Jumlah ulat yang awalnya ribuan menjadi jutaan.

Dampak adanya ulat bulu antara lain. a. Memasuki rumah penduduk . b. Mengakibatkan gatal-gatal di kulit . c. Merusak tanaman penduduk .

2.3 HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENGURANGI HAMA ULAT BULU

Upaya pengendalian ngengat bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya pertumbuhan ngengat dalam jumlah besar pada fase kehidupan selanjutnya. Mengembangbiakkan parasitoid juga bisa mencegah ledakan populasi ulat bulu pada siklus kehidupan selanjutnya

Masyarakat dapat membantu perkembangan parasitoid ulat bulu ini. Caranya, dengan mengumpulkan ulat bulu ke dalam botol plastik air mineral yang berisi daun dan menutupnya dengan kain kasa. Selama beberapa hari ulat bulu akan berubah menjadi kepompong. Jika kepompong berubah menjadi ngengat maka serangga tersebut harus dimusnahkan. Namun jika kepompong mengeluarkan sejenis lebah kecil maka serangga tersebut harus dilepaskan karena berfungsi sebagai parasitoid bagi ulat bulu .

Pemberantasan menggunakan pestisida juga bisa dilakukan. Pestisida yang digunakan sebaiknya mengandung bahan aktif bakteri Bacillus thuringiensis yang aman terhadap lingkungan karena hanya mematikan ulat namun tidak mempengaruhi musuh alaminya. Penyemprotan dilakukan terhadap daun saat ulat masih berukuran kecil. "Insektisida yang disemprotkan akan menempel pada daun dan akan termakan oleh ulat." Bakteri yang tertelan akan mengeluarkan racun dalam saluran pencernaan ulat sehingga menyebabkan kematian pada ulat .

BAB III PENUTUP

3.1 SIMPULAN Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai sebagai berikut . 1. Hama ulat bulu disebabkan karena berkurangnya pemangsa alaminya, perubahan iklim global dan hujan terus menerus 2. dampak yang ditimbulkan hama ulat bulu adalah sebagai berikut. a. Memasuki rumah penduduk . b. Mengakibatkan gatal-gatal di kulit . c. Merusak tanaman penduduk 3. cara membasmi hama ulat bulu antara lain. y Menyemprotkan oli dan minyak tanah ke dinding ,lantai serta pohon disekitar rumah. y Pendayagunaan parasitoid. y Menggunakan perangkap lampu UV. y Penggunaan perangkap feromon seks perlu dilakukan. y Dengan disinfectan atau obat pembasmi hama. y menyuntikkan pestisida ke sejumlah pohon 3.2 Saran janganlah kita merusak ekosistem. Marilah kita mulai untuk mencintai diri sendiri maupun apa saja yang ada disekitar kita. Kita mulai untuk menjaga, merawat, melestarikan dan tidak merusak apa yang sudah ada. musuh alami ulat seperti:burung,

DAFTAR PUSTAKA

Gudang Materi, 2012. Faktor Penyebab Serangan Ulat Bulu. Tersedia pada http://news.gudangmateri. Diakses pada tanggal 24 Januari 2012. Kompas, 2012. Serangan Ulat Bulu di Probolinggo. Tersedia pada http://nasional.kompas.com. Diakses pada tanggal 20 Januari 2012. Nasional geographic, 2012. Serangan Ulat Bulu Mulai Mengkawatirkan. Tersedia pada http://nationalgeographic.co.id. Diakses pada tanggal 24 Januari 2012. Detik, 2012. Hama Ulat Bulu. Tersedia pada http://detiknews.com. Diakses pada tanggal 24 Januari 2012.

Berikut adalah beberapa gambar serangan ulat bulu di Probolinggo.

You might also like