You are on page 1of 10

BAB IV KERJA DAN ENERGI BAB IV PENDAHULUAN Bila gerakan dalam satu dimensi, persoalannya adalah mencari x sebagai

fungsi dari waktu, x (t). Misalkan gaya resultante F bekerja pada sebuah partikel. Kemudian kita subtitusikan F pada massa partikel m ke dalam hukum Newton kedua untuk gerakan. Ini memberikan pada kita percepatan a dari partikel tersebut ; atau
F a= m

Jika gaya F dan massa m adalah konstant, percepatan a haruslah konstant. Baiklah kita pilih sumbu x sepanjang arah dari percepatan yang konstan ini. Kemudian kita dapat mencari kecepatan dari partikel dari persamaan di atas a< v dan posisi dari partikel a< x = =
dv dt dv dt

= =

dv

= a d t = v O +a t

vdt = x

+ vOt + 1 a t 2 2

PENYAJIAN KERJA dan ENERGI Dalam keadaan sederhana gaya F konstan dan gerakan adalah gerak lurus dalam arah gaya. W=F d Bila gaya konstan yang bekerja pada partikel tidak searah dengan arah gerak partikel, kerja yang dilakukan terhadap partikel merupakan perkalian komponen gaya ke arah gerak partikel dengan jarak d yang ditempuh oleh partikel, atau dituliskan sebagai W = ( F cos ) d

Gaya F yang bekerja pada sebuah benda dengan jarak d Bila nol, kerja yang dilakukan adalah Fd, sesuai dengan persamaan pertama. Bila 90O, gaya tidak mempunyai komponen searah gerak partikel, atau tidak ada kerja yang dilakukan selama gerakan. Contoh dari gaya ini antara lain gaya vertikal yang mengangkat benda ke atas sedang gerak ke arah gerak horizontal, gaya sentripetal yang bekerja pada benda yang melakukan gerak melingkar. di bawah ini menunjukkan gaya yang bekerja pada sebuah benda tapi tidak menghasilkan kerja pada benda tersebut.

Gaya yang bekerja pada sebuah benda dan kerja yang dihasilkan

Kerja adalah besaran skalar, meskipun gaya dan pergeseran jarak adalah besaran vektor. Bila dituliskan ke dalam notasi vektor, kerja merupakan perkalian skalar antara vektor gaya dengan vektor pergeseran atau di tuliskan W= P. d

Pada sistem satuan m k s, satuan dari kerja adalah joule. Pada sistem satuan Inggris tehnis, satuan dari kerja adalah foot-pound. Dengan memakai hubungan antara Newton dan Pound, diperoleh 1 joule 1 ft 1b 1 joule = 0,7376 ft - 1b = 1,356 joule = 107 erg

karma geraknya adalah beraturan dengan kelajuan konstan, maka : P = mg sin = 0 atau P = mg sin

Kerja yang dilakukan oleh gaya P adalah W = P . d = Pd Balok bergerak dengan kelajuan konstan, dari hukum Newton II diperoleh P cos f = 0 dan P sin + N = W = 0 Kita tahu bahwa antara f dan N dihubungkan dengan f = k N dari kedua persamaan di atas terdapat 2 besaran yang tidak diketahui. Untuk mencari P kita eliminasi f dan N dari 3 persamaan di atas dan diperoleh P = kW / ( cos + k sin ) sedang kerja yang dilakukan oleh anak W = P d cos

KERJA YANG DILAKUKAN oleh GAYA yang BERUBAH Jika :

gaya F sebagai fungsi dari X Baiklah kita bagi pergeseran x menjadi sejumlah interval kecil yang sama x. pikirkan pergeseran yang kecil x dari x1 sampai dengan x1 + x. selama pergeseran yang kecil ini gaya F hampir mempunyai harga yang konstan dan kerja yang dilakukan W. W = F x Dengan F adalah besarnya gaya pada x1. Begitu pula pada pergeseran kecil dari x1 + x hingga x1 + 2 x, gaya F hampir konstan dan kerja yang dilakukan W = F x Dengan F adalah gaya pada x1 + x. Kerja total yang dilakukan F selama pergeseran dari x1 hingga x2, W12, adalah jumlah dari masing-masing kerja dalam interval x, dengan F mempunyai harga yang berbeda dalam interval x,

W12 =

x1
Fx=

x2

Fx

interval x mendekati nol dan jumlah interval banyaknya tak terhingga, atau

W12 = lim

x1

x2

x2

x1

F d x

ENERGI KINETIK Gaya bekerja pada partikel dengan massa m, akan menghasilkan percepatan yang konstan a . Ambil F dan a pada arah sumbu x. Kita mempunyai hubungan ketika partikel itu bergeser : a= dan x=
v vO t v + vO t 2

dengan vO adalah kecepatan partikel pada saat t = 0 dan v adalah kecepatan partikel pada saat t = t. kerja yang dilakukan adalah.. W =Fx=max =m
v vO v + vO t = m v2 m vO2 t 2

Kita katakan setengah perkalian antara massa dan kelajuan kwadrat adalah energi kinetik dari partikel. Bila kita nyatakan simbol dari energi kinetik dengan Ek, maka Ek = m v2 Kerja yang dilakukan pada sebuah partikel oleh resultante gaya adalah sama dengan perubahan energi kinetik dari partikel tersebut. kerja yang dilakukan oleh resultante gaya untuk menggeser partikel dari xO hingga x adalah W = F . ds = F d x
xo x

Dari hukum Newton kedua diperoleh F = ma, dan percepatan a dapat dituliskan sebagai a= sehingga,
dv 2 dx = m v d v = 1 m v 2 1 m v O W = F d x = m v 2 2 dx xO xO vO
x x v

dv dv dx dv dv = = v=v dt dx dt dx dx

Gaya yang tegak lurus pada arah gerak terutama mengubah arah gerak dari kecepatan tapi tidak mengubah besar dari kecepatan. Hal ini sesuai definisi kerja yang merupakan perkalian skalar antara F dengan ds atau F . ds

Kelajuan diperoleh dari v=


d t

Energi kinetik adalah Ek = mv2 Untuk tujuan fisika inti joule adalah satuan energi yang besar. Satuan yang lazim dipakai adalah elektron volt ( ev ), yang sama dengan 1,6 x 10-19 joule. kerja yang dilakukan oleh gaya gravitasi adalah W = F . d =m g h Pada keadaan semula benda mempunyai kelajuan vO = 0 dan terakhir kelajuan v. Energi kinetik yang diperoleh benda besarnya
2 m v2 m v O = m v2 - 0

Dari kedua persamaan diperoleh E k = m v2 = m g h Kelajuan dari benda v=


2 gh

Energi kinetik dari balok adalah


2 E k = m v2 = g v

W = k x2 sehingga atau x =
2 k x2 = g v

W v = gk

8 (14 ) = 4 ft (32 )( 0,25 )

ENERGI POTENSIAL Kerja yang dilakukan oleh resultante gaya F pada perpindahan benda adalah sama dengan energi kinetik yang diperoleh benda tersebut, atau
x1

xO

F d x =

1 2

2 m v 2 1 mv O 2

Berkurangnya energi kinetik berkaitan dengan bertambahnya energi potensial. Andaikan simbol Ep menyatakan energi potensial, terdapat hubungan E k = - Ep Menyatakan bahwa perubahan dari energi kinetik berhubungan dengan perubahan energi potensial yang tandanya berlawanan. Dari teorema kerja energi Ek =
x

xO

F ( x ) d x
xO

Sehingga

Ep = -

F ( x ) d x
xO

E p ( x ) - E p ( xO ) = Bila dikombinasikan E p ( x ) - E p ( xO ) = atau

F ( x ) d x
x

xO

F ( x ) d x = m v

2 O

- m v2

2 E p ( x ) + m v 2 = Ep ( xO ) + m v O

perhatikan bahwa gaya dan percepatan telah di eliminasi pada persamaan ii. Hanya sisa posisi dan kelajuan. Persamaan sebelah kanan hanya tergantung pada posisi awal x O dan kelajuan awal vO, yang berharga tertentu, sehingga konstan selama gerakan. Konstanta ini disebut energi mekanis total E. Kita memperoleh hukum kekekalan energi m v2 + Ep ( x ) = E Hukum ini berlaku bila resultante gaya adalah konservatif Hubungan antara gaya dan energi potensial juga dapat dituliskan sebagai F(x)=
d Ep ( x ) dx

Atau energi potensial adalah fungsi posisi dimana negatif derivatifnya memberikan gaya. ENERGI POTENSIAL PEGAS Kita mempunyai F = - m g, sebuah konstanta. Energi potensial besarnya Ep ( y ) Ep ( 0 ) = F d y = ( m g ) d y =m g y
y y O O

Energi potensial diambil nol dimana y = 0, sehingga Ep ( 0 ) = 0, dan Ep ( y ) = m g y Hubungan F=d Ep ( x ) dx


d

dapat dibuktikan memenuhi

F = - d (mgy ) = - m g y Dari kekekalan energi kinetik dan energi potensial diperoleh


2 m g y + m v2 = m v O

persamaan energi kinetik dan energi potensial diperoleh


2 v2 = v O - 2 g y

Bila partikel bergerak dari ketinggian h1 ke ketinggian h2 diperoleh persamaan


2 m v 1 + m g h1 = m v 2 + m g h2 2

Atau energi mekanis E adalah konstan dan kekal sepanjang gerakan, meskipun energi kinetik dan energi potensial berubah-ubah selama gerakan. Contoh kedua gaya konservatif merupakan pegas elastis yang dihubungkan dengan massa sepanjang gerakan pada bidang horizontal tanpa gesekan. Bila kita ambil xO = 0 sebagai posisi ujung pegas dalam keadaan normal, gaya akan bekerja pada massa bila pegas ditarik sejarak x dari keadaan normal sebesar F = - k x. Energi potensial sebagai berikut, Ep ( x ) Ep ( 0 ) = F d x = ( k x ) dx
x x O O

Bila kita pilih Ep ( 0 ) = 0, energi potensial, dan juga gaya, adalah 0 pada keadaan pegas normal, dan

Ep ( x ) =

( k x ) dx
x

= k x2

Hasil ini akan sama bila kita menarik atau menekan pegas, yaitu ketika x positif atau negatif. Hubungan F = - d Ep / dx berlaku pula, - d ( k x2 ) / dx = - k x Energi potensial dari pegas diperoleh Ep ( x ) = k x2 Partikel dengan massa m akan melakukan gerakan dengan energi total E kekal. Dari persamaan kekekalan energi diperoleh
2 k x2 = m v2 = m v O

Dengan vO adalah kelajuan partikel pada x = 0 secara nyata untuk memperoleh pegas dalam keadaan tertarik digunakan gaya untuk menggeser pegas sejarak xm, kemudian pegas dilepas. Perhatikan bahwa pada saat x = 0 semua energi adalah kinetik. Pada x = xm (harga maksimum dari x), v haruslah nol, sehingga semua energi adalah potensial. Pada x = xm, diperoleh
2 2 k xm = m v O

atau

xm =

m vO k

Untuk gerakan diantara x1 dan x2, diperoleh


2 2 k x1 + m v 1 = k x 2 + m v 2 2 2

Energi potensial dari pegas tergantung posisi relatif bagian dari pegas.

TUGAS FISIKA RANGKUMAN KERJA DAN ENERGI

OLEH : ADITYA CATUR SAPUTRA TEKNIK GRAFIKA A / SMT I

POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF JAKARTA

You might also like