You are on page 1of 97

NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH DALAM FILM ANIMASI UPIN DAN IPIN

SKRIPSI

Oleh: Sony Lutfiaji Priyandoko 06110131

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2010

NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH DALAM FILM ANIMASI UPIN DAN IPIN

SKRIPSI Diajukan Kepada Dekan Fakultas Tarbiyah untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam(S.Pd I)

Oleh: Sony Lutfiaji Priyandoko 06110131

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2010

NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH DALAM FILM ANIMASI UPIN DAN IPIN

SKRIPSI

Oleh: SONY LUTFIAJI PRIYANDOKO NIM: 06110131

Telah disetujui Oleh: Dosen Pembimbing:

Muhammad Walid, MA NIP. 197308232000031002

Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

Drs. H. Moh. Padil, M.Pd.I NIP. 196512051994031003

HALAMAN PENGESAHAN

NILAI-NILAI AKHLAKUL KARIMAH DALAM FILM ANIMASI UPIN DAN IPIN

SKRIPSI Oleh Sony Lutfiaji Priyandoko NIM. 06110131

Telah Dipertahankan Di Depan Penguji Dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S. Pdi) Tanggal: 30 Juli 2010

Susunan Dewan Penguji

Tanda Tangan

1. Penguji Utama: Dr. H. Nur Ali, M.Pd NIP. 196504031998031 002

2. Ketua Penguji: Dr. H. M. Mudjab, MA NIP. 196611212002121 001

3. Sekretaris/Pembimbing: Muhammad Walid, MA NIP. 197308232000031002

Mengesahkan Dekan Fakultas Tarbiyah

Dr. H. M. Zainuddin, MA NIP. 19620507 199503 1001

PERSEMBAHAN

Dengan segala ketulusan hati kupersembahkan karya ilmiah (skripsi) ini kepada orangorang yang mempunyai kebeningan hati, ketulusan jiwa, yang senantiasa membimbingku dan menjadi sahabat selama aku dilahirkan di dunia ini: Ayahanda Moch Imam Syafii dan Ibunda Katarina Dian tercinta, engkaulah guru pertama dan pelita dalam hidupku yang telah mengasihi dan menyayangi dengan ketulusan hati.

Terima kasih atas moril dan spirituil yang diberikan kepadaku. Para guru dan dosenku, yang telah memberikan bimbingan dan ilmunya yang tidak terhingga serta doa yang telah diberikan kepadaku. Ya Allah kupersembahkan rasa syukur kepada-Mu yang telah memberikan orangorang yang mencinta, mengasihi dan menyayangi dengan sebening cinta dan sesuci doa.

MOTTO

Artinya: Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik. (HR. Abu Hurairah) 1

Syaikh Khumais As-Said, Beginilah Rasulullah Mengajari Kami (Jakarta: Darus Sunnah Press, 2005) Hlm. 38-39

Muhammad Walid , MA Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Malang

NOTA DINAS PEMBIMBING Hal Lampiran : Skripsi Sony Lutfiaji Priyandoko : 4 (empat) Eksemplar Tanggal, 21 Juli 2010

Kepada Yth : Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang di Malang Assalamualaikum Wr. Wb. Sesudah melakukan bimbingan, baik dari segi isi, bahasa maupun teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di bawah ini: Nama NIM Jurusan Judul Skripsi : Sony Lutfiaji Priyandoko : 06110131 : Pendidikan Agama Islam : Nilai-nilai Akhlakul Karimah Dalam Film Upin dan Ipin

Maka selaku pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak diajukan untuk diuji. Demikian, mohon dimaklumi adanya. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pembimbing,

Muhammad Walid, MA NIP. 197308232000031002

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Malang, 21 Juli 2010

Sony Lutfiaji Priyandoko

KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Nilai-nilai Akhlakul Karimah dalam Film Animasi Upin dan Ipin sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI). Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang telah membawa petunjuk kebenaran seluruh umat manusia. Dengan terselesainya skripsi ini, tak lupa penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan, bimbingan dan petunjuk dalam pelaksanaan skripsi ini, antara lain:

1. Ayah dan Ibunda tercinta yang telah memberikan dukungan baik material maupun spiritual dan kasih sayang yang tiada batas demi tercapainya cita-cita ananda. 2. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, selaku rektor UIN Malang yang telah memberikan segala motivasi dan layanan fasilitas yang telah diberikan selama penulis menempuh studi. 3. Bapak Dr. H. M. Zainuddin, MA, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. 4. Bapak Drs. Moh. Padil, M.PdI, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. 5. Yang terhormat Bapak Muhammad Walid, MA, selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar membimbing dan mengarahkan dalam penulisan skripsi ini, dan terima kasih yang sebesar-sebesarnya atas waktu yang diluangkannya. 6. Segenap dewan guru dan karyawan MTs. Negeri Pandaan, atas bantuan dan kerjasamanya dalam pelaksanaan skripsi ini. 7. Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Penulis mengakui bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Akhirnya penulis hanya dapat berdoa semoga amal mereka diterima oleh Allah SWT sebagai amalan sholehah serta mendapatkan imbalan yang semestinya. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya. Malang, 13 Juni 2010

Penulis

Sony Lutfiaji Priyandoko

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... iv HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v NOTA DINAS ................................................................................................. vi SURAT PERNYATAAN ................................................................................ vii KATA PENGANTAR .................................................................................... viii DAFTAR ISI................................................................................................... x ABSTRAK..xii BAB I PENDAHULUAN A B C D Konteks Penelitian ............................................................. . 1 Fokus Penelitian .................................................................. . 4 Tujuan Penelitian ................................................................ . 4 Manfaat Penelitian .............................................................. . 4

Batasan Masalah .. .. 5

BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian, Faktor, Fungsi, dan Pembinaan Akhlak 6 1. Pengertian Akhlak ............................................................ .. 6 2. Nilai-nilai Akhlak 7 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya Akhlak11 4.Fungsi Akhlak...12 5. Pembinaan Akhlak Pada Anak.13 B. Film Animasi Upin Dan Ipin...14 1. Sejarah Upin dan Ipin 14 2. Tokoh-tokoh dalm Film Upin dan Ipin.. 16 BAB III METODE PENELITIAN A. B. C. D. E. F. Pendekatan dan Jenis Penelitian ....................................... 18 Data danSumber Data ...................................................... 19 Teknik Pengumpulan Data ............................................... 19 Instrumen Penelitian ........................................................ 20 Analisis Data........................................................................... 21 Teknik Keabsahan Data ....................................................... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN A. B. Sinopsis .............................................................................. 24 Deskripsi Data .................................................................... 30 1. Nilai-nilai Akhlakul Karimah Dalam Film Upin dan Ipin 30 2. Fungsi Akhlak dalam Film Upin dan Ipin ....................... BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Nilai Akhlakul Karimah dalam Film Upin dan Ipin 42 1. Dimensi Transendental 42 2. Dimensi Sosial . 44 B. Fungsi Akhlakul Karimah dalam Film Upin dan Ipin. 50 38

C. Kelebihan dan Kekurangan Film Upin dan Ipin. 57 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 59 B. Saran ... 60 DAFTAR PUSTAKA

ABSTRAK Sony Lutfiaji Priyandoko. 2010. Nilai-Nilai Akhlakul Karimah Dalam Film Upin dan Ipin. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Malang. Pembimbing: Muhammad Walid , MA. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa orang tua maupun pendidik kadang merasa kesulitan dalam menanamkan nilai-nilai Akhlakul Karimah pada anak usia sekolah dasar terutama dalam Akhlak, ini yang menyebabkan banyak para orang tua maupun pendidik merasa gagal dalam mendidik anak (peserta didik). Yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah nilai Akhlakul Karimah apa saja yang terdapat dalam film kartun Islami Upin dan Ipin, Fungsi Akhlak apa saja yang terdapat dalam film kartun Islami Upin dan Ipin. Penelitian ini bertujuan untuk menuturkan, menganalisis dan mengklasifikasikan nilai-nilai Akhlakul Karimah dalam film kartun Islami Upin dan Ipin beserta fungsi Akhlak tersebut Dasar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk menyempurnakan penyampaian materi Aqidah Akhlak pada anak usia Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan penelitian study pustaka (Library Reserch), dengan mengambil objek film kartun Islami Upin dan Ipin, dengan sasaran para orang tua dan pendidik. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pragmatik dan didukung dengan teori sastra semiotika. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi dan dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan Content Analisyis

(Analisis Isi) atau analisis dokumen, dan dari analisis tersebut ditarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Nilai-nilai Akhlakul Karimah yang terdapat dalam Film Upin dan Ipin seri Pertama dan Kedua adalah: Terkait dengan dimensi transendental (vertikal) yaitu: Upaya Khusyu dalam beribadah, Bersyukur, Ikhlas. Terkait dengan dimensi social yaitu: Tolong menolong, Amar maruf nahi munkar, Saling berbagi, Jujur, Toleransi, Pemaaf, Menahan Nafsu, Patuh. 2) Fungsi Akhlak dalam Film Upin dan Ipin: a) Patuh: Mempunyai rasa taat terhadap orang tua, Tidak ragu-ragu dalam mengerjakan sesuatu. b) Toleransi: Menghargai pendapat orang lain, Terwujudnya kehidupan masyarakat yang damai, Menghormati hak-hak antar umat beragama. c) Khusyu: Menjadikan Ibadah lebih sempurna, Tingkat konsentrasi yang lebih baik, Menjadikan sifat rendah diri dalam seseorang. d) Ikhlas: Adanya rasa tenang dan tentram dalam diri sendiri, Meningkatkan keimanan e) Amar maruf nahi munkar: Menghilangkan kemunkaran, Saling mengingatkan dalam hal kebaikan. f) Bersyukur: Merasa cukup dengan apa yang diperoleh, Tidak pernah merasa kecewa dengan apa yang telah didapat, Lebih percaya diri. g) Jujur: Menimbulkan rasa percaya orang lain terhadap kita, Menjadi orang yang amanat. h) Sedekah: Saling berbagi, Membantu orang yang kurang mampu, Membersihkan harta. i) Menahan nafsu: Melatih Pengendalian diri, Mencegah perbuatan yang negative, Selalu menggunakan akal sehat dalam berbuat sesuatu. j)Tolong menolong: Adanya sikap peduli terhadap sesama, Menghilangkan rasa egois, Terwujudnya interaksi bermasyarakat yang baik. k) Saling memaafkan: Intropeksi diri, Menghilangkan rasa dendam BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Di tengah banyakya acara-acara televisi pada saat ini, sangat jarang acara yang sifatnya mendidik khususnya terhadap anak, kebanyakan film-film untuk anak di penuhi dengan cerita-cerita yang terkait dengan kepahlawanan, khayalan, bahkan mistik. Maka sangat jarang acara yang mengarah kepada pendidikan agama Islam, khususnya yang

menyangkut tentang akhlak anak atau peserta didik. Dunia anak adalah dunia yang penuh dengan fantasi dan bermain, ini yang menyebabkan kekhawatiran akan dirusak oleh media Televisi. Penelitian yang dilakukan Liebert dan Baron dari Inggris, menunjukkan hasil anak yang menonton program televisi yang menampilkan adegan kekerasan memiliki keinginan lebih untuk berbuat kekerasan terhadap anak lain, dibandingkan dengan anak yang menonton program netral [tidak mengandung unsurkekerasan]. Efek jangka panjang soal kekerasan ini juga dipaparkan Prof Dr Sarlito Wirawan Sarwono, Psikolog dari universitas Indonesia. Menurut psikolog yang sering meneliti soal perilaku kekerasan ini, semakin sering anak menonton program TV dengan muatan kekerasan semakin tinggi kecenderungan menjadi agresif saat beranjak dewasa.2 Pada Koran Surya tanggal 7 Agustus 2009 terdapat data beberapa penelitian menunjukkan dari tahun ke tahun jumlah jam menonton televisi pada anak mengalami peningkatan yang cukup meyakinkan. Yayasan kesejahteraan Anak Indonesia mencatat, saat ini rata-rata anak usia sekolah dasar menonton tayangan televisi dari empat hingga lima jam sehari. Sementara di hari Minggu bisa tujuh sampai delapan jam. Televisi dengan berbagai program acara siarannya selama ini dengan berbagai jenis tayangan informasi dan hiburannya memang selalu menawarkan suatu kenikmatan tersendiri bagi para pemirsanya. Manfaat dan kegunaan pesawat televisi memang bukan tidak ada. Hanya, dibandingkan dengan kerugiannya, manfaat menonton acara televisi sampai saat ini, jauh lebih kecil ketimbang kemudaratan atau kerugian. Untuk itulah
2

Muhaimin, 2003. Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, (Pustaka Pelajar, Surabaya.) hal 87

pemerintah telah mengatur Undang-Undang Republik Indonesia nomor: 24 tahun 1997 tentang Penyiaran. Sebagai dasar pengaturan dan pembinaan penyelenggaraan penyiaran dimana penyiaran merupakan bagian integral dari pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila dalam upaya mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini tercantum dalam BAB I Undang-Undang Penyiaran Nomor 24 tahun 1997. Pasal 2: Penyiaran diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 3: Penyiaran berdasarkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kemanfaatan, pemerataan, keseimbangan, keserasian dan keselarasan, kemandirian, kejuangan, serta ilmu pengetahuan dan teknologi

Pasal 4: Penyiaran bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap mental masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan membangun masyarakat yang adil dan makmur. Pasal 5: Penyiaran mempunyai fungsi sebagai media informasi dan penerangan, pendidikan dan hiburan, yang memperkuat ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan 3 Ini mengakibatkan Orang tua maupun pendidik kadang merasa kesulitan dalam menanamkan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam pada anak usia sekolah dasar terutama dalam hal ibadah atau pendidikan fiqih, yang menyebabkan banyak para orang tua maupun pendidik merasa gagal dalam mendidik anak (peserta didik). Film Upin dan Ipin ini cukup bagus dengan menggunakan animasi yang didesain dengan komputer. Topik ceritanya cukup bagus dan Islami, di antaranya tentang shalat Tarawih, Puasa, Zakat,

zuhairi, 1993 Metodologi Pendidikan Islam, (ramadhani, Surabaya). hal 49

Salam, dan sebagainya. Dibanding dengan film sejenis dari Barat atau pun Jepang yang sering mengumbar kekerasan dan pamer aurat, jelas film ini sangat baik untuk mendidik akhlak anak kita sehingga bisa hidup sesuai ajaran Islam. Pesan sosial, agama, dan moral yang disampaikan Upin dan Ipin sangat kaya. Dalam hampir semua episode. Muhd Safwan Abdul Karim salah satu sutradara Film Upin dan Ipin mengatakan dalam emailnya Mungkin inilah film kartun yang bermuatan dalam tanda kutip. Ia tak hanya menyampaikan pesan namun juga memiliki tanggung jawab pada isi pesan yang disampaikan bagi khalayak penontonnya. Opah dan Kak Ros memberi nasihat kepada dua kakak-beradik kembar ini. Lihat saja misalnya saat Fizi mencoba mempengaruhi Upin dan Ipin. Saat itu, Fizi bilang bahwa dirinya mendapat satu ringgit dari puasa setengah hari yang dilakoninya.Mendengar provokasi Fizi, Upin dan Ipin seakan hendak mengajukan protes pada Opah. Opah. Kawan Upin kan, dia puase satu hari dapat seringgit... Jadi Opah, pahamlah Opah, kata Upin, malu-malu. Tapi kata kawan Ipin, dia puasa setengah hari ke. Boleh ke Opah? timpal Ipin.Kesempatan ini digunakan Opah untuk menjelaskan bahwa puasa dilakukan dengan ikhlas, tanpa mengharap pemberian uang. Boleh-boleh saja, kata Opah, anak-anak semisal Upin dan Ipin berpuasa setengah hari. Tapi apa salahnya belajar untuk berpuasa sehari penuh. Penjelasan Opah ini membuat dua kakak-beradik yang lugu ini merasa malu dan akhirnya mereka bertekad untuk berpuasa penuh selama sebulan Ramadan. Secara agama jelas memudahkan transfer penghayatan keberagamaan dalam kehidupan sehari-hari, kehidupan keberagamaan terasa segar dan apa adanya, tanpa terpoles penghayatan keberagamaan yang dipaksakan. Secara budaya film ini menampilkan budaya melayu sehingga menjadi media pengenal budaya maupun

tumbuhnya rasa percaya diri terhadap budaya yang sarat nilai. Harapan selanjutnya, bagaimana caranya agar film yang seperti ini dapat tumbuh sehingga semangat keagamaan (Islam) dapat tumbuh secara natural terhadap perilaku atau Akhlak anak. Berdasarkan latar belakang di atas, usaha penulis tertarik dengan penelitian ini dengan judul NILAI AKHLAKUL KARIMAH PADA FILM ANIMASI UPIN DAN IPIN B. Fokus Penelitian Berpegang teguh pada latar belakang masalah yang dikembangkan di atas, disini dikemukakan beberapa rumusan masalah: 1. Apa nilai Akhlak yang terkandung dalam film Upin dan Ipin? 2. Apa fungsi dari nilai akhlak yang terdapat dalam film upin dan ipin?

C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan maka tujuan penelitian ini pada dasarnya adalah: 1. Untuk mengidentifikasi nilai-nilai pendidikan Akhlak dalam Film Upin dan Ipin. 2. Untuk menganalisis fungsi akhlak dalam Film Upin dan Ipin. D. Manfaat Penelitian Setelah diketahui tujuan dari penelitian di atas maka hasil penelitian ini bermanfaat sebagai: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan oleh para Guru untuk menyempurnakan penyampaian materi dan metode pendidikan Aqidah Akhlak pada siswa Madrasah Tsanawiyah.

2. Memberi kontribusi pada cara pemahaman sebuah film ditinjau dari sudut pandang nilai-nilai akhlak. Secara praktis manfaat dari pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi Peneliti 1) Sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar kesarjanaan di Jurusan PAI, Fakultas Tarbiyah UIN Malang. 2) Sebagai wahana dalam meningkatkan kompetensi dalam hal penelitian dan penulisan serta ilmu pengetahuan.

b. Bagi Lembaga 1) Sebagai bahan rujukan dan evaluasi dalam mengambil keputusan dalam kegiatan belajar mengajar. 2) Sebagai referensi dalam melakukan pembenahan-pembenahan dan

pengembangan-pengembangan dalam pendekatan pembelajaran. c. Bagi Masyarakat 1) Sebagai in-put dalam pelaksanaan pembenahan-pembenahan dan

pengembangan-pengembangan dalam proses belajar diluar sekolah. 2) Menumbuhkan kesadaran dan semangat masyarakat agar berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan. d. Bagi Keilmuan Penelitian ini diharapkan mampu memberikan nuansa dan wahana baru bagi perkembangan ilmu dan konsep pendidikan islam ke depan.

E. Batasan Masalah. Tidak semua seri dalam film Upin dan Ipin dibahas dalam penelitian ini, tetapi di batasi hanya film Upin dan Ipin seri Pertama Tahun 2007 dan seri Kedua Tahun 2008. Dalam Akhalakul Karimah terdapapat pembahasan yang cukup luas, akan tetapi dalam penelitian ini hanya membahas tentang akhlak-akhlak terpuji yang khususnya ditujukan pada siswa kelas IX Mts, dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak semester Satu dengan kompetensi dasar Menjelaskan tentang akhlak terpuji terhadap sesama manusia.

BAB II KAJIAN TEORI

A. Nilai- nilai Akhlak 1. Pengertian Akhlak Di lihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak adalah bentuk jama dari kata khuluq yang artinya budi pekerti, tingkah laku dan tabiat4. Sedangkan pengertin akhlak menurut para ahli adalah a. Menurut Ibnu Maskawih Akhlak adalah gerak jiwa yang mendorong kearah melakukan perbuatan dengan tindakan menghajatkan fikiran. b. Menurut Ahmad Amin

Asmaran, Pengantar Studi Akhlak (Jakarta:Raja Grafindo Persada,1994),hlm.1.

Akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap, kekuatan dan kehendak mana berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak yang benar (dalam hal akhlak baik) atau pihak yang jahat (dalam hal akhlak jahat)5 c. Menurut Al-Qurtubi Akhlak adalah sifat-sifat seseorang, sehingga dia dapat berhubungan dengan orang lain. Akhlak ada yang terpuji dan ada yang tercela6. Dari ketiga pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa, akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang. Yang mana dari sifat tersebut perbuatan, dimana pebuatan tersebut dapat berupa perbuatan baik atau buruk tanpa melakukan pertimbangan akal pikiran terlebih dahulu. 2. Nilai-nilai Akhlak Menurut Syeikh Hasan Al Banna Menurut Syeikh Hasan Al Banna yang termasuk nilai akhlakul karimah yaitu: a. Jujur Sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang baik harta, ilmu, rahasia dan sebagainya yang wajib dipelihara atau disampaikan kepada yang berhak menerimanya. b. Pemaaf Manusia tidak sunyi dari khilaf dan salah. Maka apabila orang berbuat sesuatu kepada diri kita yang mungkin karena khilaf atau salah maka maafkanlah sebagai rahmat Allah SWT dan janganlah mendendam.
5

Humaidi Tatapangsara, Akhlak yang Mulia (Surabaya :PT. Bina Ilmu, 1980), hlm.20. Ahmad Muadz Haqqi, Berhias 40 Akhlak Mulia( Malang:Cahaya Tauhid,2003), hlm.20.

c.

Tolong Menolong Bertolong-menolong adalah ciri kehalusan budi, kesucian jiwa, ketinggian akhlak dan membuahkan cinta antara sesama manusia.7

Sedangkan menurut Dr Ahmad Amin Nilai Akhlak Yaitu: a. Khusyu Khusyu secara bahasa artinya tunduk, rendah, atau takluk. Secara istilah, khusyu artinya bahwa diri berada di hadapan Allah SWT. Para ulama banyak mengartikan khusyu antara lain, menurut Hasan Al Basyri, khusyu adalah perasaan takut yang senantiasa ada dalam hati atau perasaan tunduk kepada Allah SWT yang timbul dari dalam hati8. b. Tawadhu Tawadhu secara bahasa berarti rendah hati, bukan rendah diri. Dalam pengertian luas tawadhu adalah merendahkan diri tanpa menghinakan dan meremehkan harga dirinya. Al Kalabazdi berpendapat, kerendahan hati adalah berbesar hati pada masa-masa sulit, teguh dalam kepasrahan, menanggung beban dari orang-orang beragama, dan berperasaan senang bersama tuhan

Abd

Mudjib

Muhaimin

Tadjab,

Dimensi-Dimensi

Studi

Islam

Surabaya:,

Karya

Abditama,1994),Hlm.242.
8

Mulyadi, Aqidah Akhlak (Semarang:PT. Karya Toha Putra2003), hlm.5.

Dengan demikian, tawadhu kepada Allah adalah merendahkan diri dan hati di hadapan Allah yang dilandasi oleh kesadaran akan kebesaran dan keagungan Allah sebagai pencipta alam semesta. Lawan dari sifat tawadhu adalah takabur (sombong) 9.

c.

Tasamuh. Secara bahasa, tasamuh artinya toleransi, tenggang rasa atau saling menghargai,

secara istilah, tasamuh artinya suatu sikap yang senantiasa saling menghargai antar sesama manusia. Toleransi terdiri dari dua macam yaitu : toleransi terhadap sesama muslim dan toleransi terhadap selain muslim. Toleransi terhadap sesama muslim merupakan suatu kewajiban karena disamping sebagai tuntutan sosial juga merupakan wujud persaudaraan yang terikat oleh tali aqidah yang sama. Adapun toleransi terhadap non muslim mempunyai batasan-batasan tertentu selama mereka mau menghargai kita, tidak menyerang, dan tidak mengusir kita dari kampung halaman. Mereka pun harus kita hargai karena pada dasarnya sama sebagai makhluk Allah SWT10. d. Taat pada peraturan

Al-Kabadzi, Al-Bukhari, Yakub, Ibnu Ibrahim, Al-Tarif Al-Madzah Al-Tasawwuf, (alih bahasa:

Rahmani A.Bandung:Mizan, 1993) hlm.13.


10

Barmawi Umary.Materi Akhlak ( Solo:CV. Ramadhani 1989), hlm .4.

Menaati peraturan merupakan salah satu akhlak yang terpuji. Pada dasarnya semua peraturan yang kita taati akan terasa manfaatnya baik bagi diri sendiri terlebih lagi orang lain. Sebagai makhluk sosial kita sangat tergantung pada lingkungan sekitar, apalagi jika kita menyadari proses kejadian kita yang berasal dari sari pati tanah. Menaati segala peraturan yang ada bukan saja kewajiban kita sebagai makhluk social, tetapi juga merupakan suatu pertanggung jawaban yang telah dibebankan Allah kepada kita sebagai khalifah di muka bumi.

e.

Memelihara kelestarian Alam. Agama tidak menginginkan adanya perusakan dalam bentuk apapun di muka bumi

ini, sehingga segala upaya yang mengarah kepada pelestarian merupakan suatu sikap yang terpuji dan selalu dianjurkan oleh agama11 Dalam makalah ini penulis hanya membahas masalah akhlakul karimah ialah akhlak yang baik, yang berupa semua akhlak yang harus dianut serta dimiliki oleh setiap orang. Dan yang termasuk akhlakul karimah ialah: a. Mengendalikan Nafsu Nafsu merupakan salah satu organ rohani manusia disamping akal, nafsu sangat besar pengaruhnya dan sangat banyak mengeluarkan instruksi-instruksi pada anggota jasmani untuk berbuat dan ini banyak tergantung bagaimana sikap manusia itu dalam menghadapi gejolak nafsunya.orang kuat sebenarnya bukanlah orang yang selalu menang

11

Majdu Al Hilali, 38 Sifat Generasi Unggulan (Jakarta:Gema Insani Press, 2003),hlm .16.

dalam perkelahian fisik, tetapi adalah orang yang berkemampuan menguasai hawa nafsunya sewaktu ia arah. b. Ikhlas Suatu pekerjaan dikatakan ikhlas kalau pekerjaan itu dilakukan semata-mata karena Allah, mengharap ridho dan pahala-Nya. Orang yang beramal tetapi tidak ikhlas, sangatlah celaka dan rugi, sebab amalnya menjadi percuma dan itu berarti amalnya tidak akan diterima oleh Allah. Yang dipegang oleh Allah sebenarnya apa yang menjadi niat dan setiap amal. c. Qonaah Qonaah adalah menerima dengan rela apa yang ada atau merasa cukup dengan apa yang diiliki. Qonaah bukanlah penggangguran. Qonaah dalam pengertian yang luas sebenarnya mengandung tiga perkara yaitu: menerima dengan rela apa yang ada, memohon kepada Tuhan yang pantas di sekitar usaha, menerima dengan sabar ketentuan Tuhan bertawakal kepada Allah dan tidak tertarik oleh tipu daya dunia. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya Akhlak Pada dasarnya faktor ini terdiri dari 2 macam yaitu: a. Faktor dari luar dirinya Lingkungan Rumah tangga dan sekolah Pergaulan taman dan sahabat Penguasa atau pemimpin

b. Faktor dari dalam dirinya

Instink Kepercayaan Keinginan Hati Nurani Hawa nafsu12.

Semua faktor-faktor tersebut menjadi satu sehingga dapat berperan dalam pembentukan Akhlak mulia. Segala tingkah laku yang dilakukan oleh siswa baik dalam keadaan sadar maupun tidak sadar berarti itulah yang lebih kuat dan lebih banyak memberi warna pada mental anak. Jika lebih kuat berada pada ciri-ciri yang terdapat pada akhlak yang mulia maka anak mempunyai akhlak yang mulia dan sebaliknya. 4. Fungsi Akhlak : Akhlak merupakan pokok-pokok kehidupan yang esensial, yang diharuskan dalam agama sangat menghormati orang-orang yang memiliki akhlak yang baik. Oleh karena itu Islam datang untuk mengantarkan manusia ke jenjang kehidupan yang bergemilang, bahagia dan sejahtera, melalui berbagai segi keutamaan akhlak yang luhur. Dalam kehidupan sehari-hari akhlak merupakan faktor utama untuk tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Drs Djazuli dalam bukunya Akhlak dalam Islam mengemukakan ada tiga keutamaan Akhlakul karimah: a. Akhlak yang baik harus ditanamkan kepada manusia supaya manusia mempunyai kepercayaan yang teguh dan pendirian yang kuat. Sifat-sifat terpuji banyak dibicarakan dan di kaji dari sumber-sumber lain.
9

Djatmika Rahmad Sistem Etika Islam,(Jakarta:Pustaka Islam,1987), hlm.73.

b. Sifat-sifat terpuji atau akhlak yang baik merupakan latihan bagi pembentukan sikap sehari_hari. Sifat-sifat ini banyak dibicarakan dan berhubungan dengan rukun Islam dan ibadah seperti: shalat, zakat, puasa, haji, sadaqah, tolong menolong dan sebagainya. c. Untuk mengatur hubungan yang baik antara manusia dengan Allah dan manusia dengan manusia.Hasbi Ash Siddeqi mengatakan : Kepercayaan dan budi pekerti dalam pandangan Al-Quran dihukum satu, dihukim setaraf dan sederajat Lantaran demikian Allah mencurahkan kehormatan pada akhlak dan memperbesar kedudukannya. Bahkan Allah memerintahkan seseorang muslim untuk memelihara akhlanya dengan kata-kata yang pasti, terang dan jelas. Para muslimin tidak dibenarkan sedikit juga untuk mensia-siakan akhlaknya, bahkan tidak boleh memudah-

mudahkannya13. Aqidah tanpa akhlak bagaikan sebatang pohon yang tidak dijadikan tempat untuk berlindung di saat kepanasan dan tidak pula ada buahnya yang dapat dipetik. Dan juga sebaliknya akhlak tanpa aqidah bagaikan bayang-bayang bagi benda dan tidak tetap dan selalu bergerak. Oleh karena itu Islam memberikan perhatian khusus terhadap pendidikan akhlak dalam kaitannya dengan hal ini Rasulullah menegaskan bahwa kesempurnaan imam seseorang terletak pada kesempurnaan akhlak. 5. Pembentukan Akhlak Pada Anak. Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang lebih sempurna bila dibandingkan dengan makhluk hidup yang lainnya. Dalam perkembangannya manusia
13

Djazuli,Akhlak Dalam Islam (Malang: Tunggal Murni1990) ,Hlm.2.

mempunyai adanya suatu proses perubahan baik jasmani maupun rohani. Perkembangan dari masing-masing individu itu tidak sama, hal ini di sebabkan adanya facktor-faktor yang mempengaruhi. Sehubungan dengan hal ini Zakiah Darajat, menyatakan: Kalau ingin mengetahui pembinaan moral anak sesuai denan kehendak agama, maka ketiga pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat) harus bekerja sama dan berjalan seirama, tidak bertentangan satu sama lain14 A. Media 1. Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harfiah berarti 'tengah', 'perantara', 'pengantar'. Dalam bahasa arab, media adalah perantara ( ) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.15 Menurut AECT (Association for Education and Comunication Technology), "media diartikan sebagai segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. Sedangkan National Education Association (NEA) mendefinisikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau bicarakan beserta instrument yang digunakan dalam kegiatan tersebut".16 Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu, Briggs (1970)

14 15 16

Zakiah Darajad Ilmu Jiwa Agama (Jakarta, Bulan Bintang 1970),Hlm.62. Azhar Arsyad, Op. Cit., hlm 3 Karti Soeharto, dkk. Op. Cit., hlm 98

berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.17 Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa media adalah alat yang digunakan sebagai penyalur pesan dalam proses pembelajaran untuk memberikan stimulus pikiran, perasaan, dan menumbuhkan minat siswa dalam kegiatan belajar mengajar. 2. Media Elektronik dan Media Cetak a. Media Elektronik Media elektronik adalah media yang proses bekerjanya berdasar pada prinsip elektronik dan elektromagnetis. Media elektronik menyampaikan berita atau informasi dengan cara memperdengarkan suara dan memperlihatkan gambar, serta dengan menampilkan proses terjadinya suatu peristiwa, seperti pada televisi. 18 Media elektronik adalah media yang menggunakan elektronik atau energi elektromekanis bagi pengguna akhir untuk mengakses kontennya. Istilah ini merupakan kontras dari media statis (terutama media cetak), yang meskipun sering dihasilkan secara elektronis tapi tidak membutuhkan elektronik untuk diakses oleh pengguna akhir. Sumber media elektronik yang familier bagi pengguna umum antara lain adalah rekaman video, rekaman audio, presentasi multimedia, dan konten daring. Media elektronik dapat

17

Arief S. Sadiman, dkk. Media Pendidikan (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1986), hlm 6

Ibrahim,. Media pembelajaran: Arti, fungsi, landasan pengunaan, klasifikasi, pemilihan, karakteristik oht, opaque, filmstrip, slide, film, video, Tv, dan penulisan naskah slide. Bahan sajian program pendidikan akta mengajar III-IV. (Malang FIP-IKIP 1997) .hlm .24.

18

berbentuk analog maupun digital, walaupun media baru pada umumnya berbentuk digital. 19 Media cetak adalah media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual yang dihasilkan dari proses percetakan, bahan baku dasarnya maupun sarana penuampaian pesannya menggunakan kertas. Media cetak menggunakan dokumen atas segala hal tentang rekaman peristiwa yang diubah dalam kata-kata, gambar, dan foto.20 3. Unsur- unsur Media Media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang meliputi pesan, orang, dan peralatan. Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalam dunia pendidikan (misalnya teori/konsep baru dan teknologi), media pendidikan (pembelajaran) terus mengalami perkembangan dan tampil dalam berbagai jenis dan format, dengan masingmasing ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sinilah kemudian timbul usaha-usaha untuk melakukan klasifikasi atau pengelompokan media, Usaha-usaha ke arah taksonomi media tersebut telah dilakukan oleh beberapa ahli. Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual (berupa gambar, garis, dan simbol), dan gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan antara media siar (telecommunication)

Sihkabuden.. Klasifikasi dan karakteristik media instruksional sederhana.( Malang: FIP IKIP Malang 1994). Hlm 12 Ibrahim,. Media pembelajaran: Arti, fungsi, landasan pengunaan, klasifikasi, pemilihan, karakteristik oht, opaque, filmstrip, slide, film, video, Tv, dan penulisan naskah slide. Bahan sajian program pendidikan akta mengajar III-IV. (Malang FIP-IKIP 1997) .hlm 25.
20

19

dan media rekam (recording). Dengan demikian, media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjasi 8 kategori: a. media audio visual gerak a. media audio visual diam b. media audio semi gerak c. media visual gerak d. media visual diam e. media semi gerak f. media audio g. media cetak.21 4. Macam-macam Media Pembelajaran Ada beberapa jenis media yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam dilihat dari jenisnya, daya liputnya dan dari bahan serta cara pembuatannya. 1. Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam: a. Media Auditif Media Auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran. b. Media Visual

21

Arsyad, A. Media Pembelajaran,( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada ,2002), hlm 14.

Media

Visual

adalah

media

yang

hanya

mengandalkan

indra

penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film bisu, film kartun.

c. Media Audiovisual Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan yang kedua. Media ini dibagi ke dalam: 1) Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti bingkai, suara (sound slides), film rangkai suara, cetak suara. 2) Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video-cassette. Pembagian lain dari media ini adalah: a) Audiovisual murni, yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti film video cassette, dan

b) Audiovisual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slides proyekor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder. Contoh lainnya adalah film strip suara dan cetak suara. 2. Dilihat dari daya liputnya, media dibagi ke dalam: a. Media dengan daya liput luas dan serentak Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Contoh: Radio dan Televisi b. Media daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap. c. Media untuk pengajaran individual Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri. Termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui computer. 3. Dilihat dari bahan pembuatanya, media dibagi ke dalam: a. Media Sederhana Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit. b. Media Kompleks

Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan penggunaannya memerlukan keterampilan yang memadai.22 Menurut Nana Sudjana dan ahmad Riva'i media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses belajar mengajar adalah: 1. Media dua dimensi seperto gambar, foto, grafik, bagan, poster, kartun. 2. Media tiga dimensi yatitu dalam bentuk model seperti model padat (solid model), model penampang, model susun, model kerja. 3. Media proyeksi seperti slide, film strip, OHP. 4. lingkungan.23 Dari jenis-jenis dan karakteristik media sebagaimana disebutkan diatas,

kiranya petut menjadi perhatian dan pertimbangan bagi guru ketiaka akan memilih dan mempergunakan media dalam pengajaran. Karakteristik media yang mana yang diamggap tepat untuk menunjang pencapaian tujuan pengajaran, itulah media yang seharusnya dipakai.24 Anderson (1976), mengelompokkan media menjadi sepuluh kelompok atau kelas. Pengelompokan tersebut adalah seperti dibawah ini. 1. Suara saja, contohnya adalah pita audio, piringan audio, radio (tanpa kaset recorder)

22

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 140-142 23 Nana Sudjana dan Ahmad Riva'I, Media Pengajaran (Bandung: CV Sinar Baru, 1990), hlm. 3-4 24 Sudjarwo, Beberapa aspek pengembangan Sumber Belajar (Jakarta : PT. Mediyatama, Sarana Perkasa, 1989), hlm 178

2. Bahan cetak termasuk segala jenis bahan cetakan, gambar lukis dan fotografi, contohnya program cetak. 3. Media (audio print) yaitu kombinasi antara 1 dan 2 tersebut diatas, contohnya adalah buku kerja siswa dan pita atau piringan suara yang dilengkapi dengan bahan cetak dan chart, format dan referensi yang menggunakan pita audio atau piringan audio. 4. Gambar diam yang diproyeksikan, contohnya adalah slide, film strip tanpa suara. 5. Gambar diam bersuara yang diproyeksikan, contohnya slide sound film strip 6. Gambar gerak tanpa suara (motion visual), contoh film bisu 7. AV gerak tanpa suara (audio visual motion). contohnya film bersuara, Vidio 8. Objek fisik (physical object), contohnya (maket, model, benda

sesungguhnya). 9. Manusia sumber (human and situational resources) seperti guru, teman, dan lain-lain. 10. Komputer contohnya, macamnya.25 2. Fungsi dan Kegunaan Media Pembelajaran Dipandang sebagai suatu sistem, maka dalam proses belajar mengajar terdapat sejumlah komponen, salah satunya adalah media. Media adalah salah satu komponen dalam proses belajar mengajar PAI. Sehingga kedudukannya tidak hanya sekedar sebagai alat bantu mengajar, tapi sebagai bagian integaral dalam proses belajar computer assisted instruction dengan segala

25

Syiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op.cit., hlm.142

mengajar. Karena itu media juga memiliki fungsi dan kegunaan sebagai wujud pemecahan masalah belajar. 1. Fungsi Media Seperti yang telah dikemukakan, bahwa media mempunyai fungsi yang cukup berarti di dalam proses belajar mengajar, seperti di bawah ini: fungsi media dilihat dari segi perkembangannya, yaitu: 1. Pada mulanya media berfungsi sebagai alat bantu mengajar 2. Dengan masuknya audio-visual instruction, media berfungsi memberikan pengalaman konkret kepada siswa. 3. Menculnya teori komunikasi menyebabkan media mempunyai fungsi sebagai alat penyalur pesan/informasi belajar. 4. Adanya penggunaan pendekatan sistem dalam pembelajaran, media berfungsi sebagai bagian integral dalam program pembelajaran. 5. Akhirnya, media bukan saja sebagai peraga bagi guru, tetapi pembawa informasi/pesan pembelajaran yang dibutuhkan siswa.26 Menurut Derek Rowntree, media pendidikan berfungsi: 1. Membangkitkan motivasi belajar. 2. Mengulang apa yang telah dipelajari. 3. Menyediakan stimulus belajar 4. Mengaktifkan respons peserta didik 5. Memberikan balikan dengan segera
26

Karti Soeharto, dkk. Op.cit., hlm 104-106

6. Menggalakkan latihan yang serasi Berdasarkan hasil penyelidikan terhadap kegunaan berbagai media instruksional edukatif oleh Edgar Dale, yd finn dan F. Hoban di Amerika Serikat, dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila Audio Visual Aids (AVA) digunakan secara baik akan memberikan sumbangan pendidikan sebagai berikut: 1. Memberikan dasar pengalaman konkret bagi pemikiran dengan pengertianpengertian abstrak 2. 3. 4. 5. Mempertinggi perhatian anak Memberikan telitas, sehingga mendorong adanya self activity Memberikan hasil belajar yang permanen Menambah pembendaharaan bahasa anak yang benar-benar dipahami (tidak verbalistik) 6. Memberikan pengalaman yang sukar diperoleh dengan cara lain.27 Sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi. Nana Sudjana (1991) merumuskan fungsi media pengajaran menjadi enam kategori, sebagai berikut: 1. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif. 2. Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi belajar. Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru.
27

Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997), hal 7-8

3. Media pengajaran dalam pengajaran, penggunaanya integral dengan tujuan dari isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan (pemanfaatan) media harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran. 4. Penggunaan media dalam bukan semata-mata alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa. 5. Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru. 6. Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.28 2. Kegunaan Media Pembelajaran a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti misalnya: 1. Obyek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gamber, film bingkai, film atau model. 2. Obyek yang kecil dapat dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar. 3. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi, lewat rekaman film, video, film bingkai, foto

28

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op.cit., hal. 152

4. Obyek yang terlalu kompleks dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain, 5. Konsep yang terlalu luas, dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dll. c. Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media dapat berguna untuk: 1. Menimbulkan kegairahan belajar 2. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan ungkungan dan kenyataan 3. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya. d. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa, ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pembelajaran ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan belaman semuanya itu harus diatasi sendiri. Masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran, yaitu dengan

kemampuannya dalam: 1. Memberikan perangsang yang sama 2. Menimbulkan persepsi yang sama.29 C. Film Animasi Upin Dan Ipin 1. Sejarah Upin dan Ipin

29

Karti Soeharto, dkk. Op.cit,. hal 106-107

Film Upin Ipin yang dibuat oleh Mohn Nizan Abdul Razak, Muhd Safwan Abdul Karim, dan Usalna zaid pemilik Les Copaque pada tahun 2007. Ketiganya adalah Mahasiswa dari Multimedia University Malaysia. Tujuan awal film Upin Ipin untuk mendidik anak agar menghayati bulan Ramadan. Les Copaque Production

merampungkan produksi film animasi Upin dan Ipin pada Agustus 2007. Sebulan kemudian, film ini diputar di Channel 9, satu televisi swasta Malaysia. Film ini mendapat sambutan hangat dari publik Malaysia. Tak hanya berjaya di negaranya, film ini melebarkan sayap di negeri jiran, Indonesia. Ramadan tahun lalu, Upin dan Ipin menyapa penonton TVRI. Namun Ramadan tahun ini, Upin menyapa penikmat TPI. Bahkan di Banda Aceh, Upin dan Ipin dijual bebas. Tak hanya itu, Upin dan Ipin juga dengan mudah bisa diunduh di Internet, termasuk situs resminya. Les Copaque juga sudah memproduksi Upin dan Ipin dalam versi bahasa Turki. Animasi produksi Malaysia, itu terasa dekat di hati khalayak Indonesia: kedekatan budaya. Upin dan Ipin memang banyak mengetengahkan kisahkisah keseharian masyarakat Melayu, yang rumpun budayanya begitu dekat dengan kita. Serial animasi produksi negeri tetangga Malaysia itu berbeda dengan film-film kartun dan tayangan anak lain yang ada di layar televisi selama ini. Bila kartun lain masih menyisakan adegan kekerasan, perkelahian, dan caci-maki, Upin telah alpa semua itu. Tayangan ini disajikan sederhana namun komunikatif dan mendidik. Sajian mereka juga mencerdaskan, mencerahkan30. Serial kartun ini memiliki 6 seri, dimana setiap serinya terdiri dari 10 menit. Upin dan Ipin bercerita tentang dua anak kembar yang bernama Upin dan Ipin. Mereka adalah

30

http://media-islam.or.id/2009/08/26/upin-dan-ipin-film-kartun-anak-anak-yang-islami

anak yatim piatu yang tinggal bersama kakaknya yang bernama Kak Ros, juga neneknya yang sering dipanggil Opa. Diawal kisah serial kartun ini dikisahkan mereka sedang akan memasuki bulan Ramadhan. Dengan diumumkannya melalui televisi oleh pemerintah, bahwa pada pagi harinya bulan puasa telah dimulai31 Dalam film 12 episode itu, Opah (dialihsuarakan oleh Hajjah Ainon) dan Ros (Ida Shaheera) memberikan petuah dan nasihat kepada Upin dan Ipin (Nur Fathiah). Nilainilai kebajikan yang ditanamkan Opah dan Kak Ros dalam film ini sangat mudah dimengerti anak-anak. Adegan dan dialog disajikan dengan kocak dan sederhana. Selain bercerita soal puasa, film Upin dan Ipin juga menyampaikan pesan-pesan edukasi dan nilai moral kepada anak-anak. Pesan sosial, agama, dan moral yang disampaikan Upin dan Ipin sangat kaya. Dalam hampir semua scene, Opah dan Kak Ros memberi nasihat kepada dua kakakberadik kembar ini. Lihat saja misalnya saat Fizi mencoba mempengaruhi Upin dan Ipin. Saat itu, Fizi bilang bahwa dirinya mendapat satu ringgit dari puasa setengah hari yang dilakoninya. 2. Tokoh-tokoh dalm Film Upin dan Ipin a. Upin: Upin ialah abang kembar Ipin, hanya lima menit lebih tua. Dia lebih banyak bicara dan selalu mendalangi perangai anak kembar ini. Dia dapat dibedakan dari adiknya melalui sehelai rambut di kepalanya. b. Ipin: Ipin ialah adik kembar Upin. Dia dikenali karena sering mengulang
31

Burhanuddin Bin Md Radzi ,13-11-2009,http://th3-3city.blogspot.com/

perkataan sebagai tanda setuju. Dia amat menggemari ayam goreng. c. Upin dan Ipin merupakan anak yatim seperti yang dipaparkan di episode 6, saat mereka sekeluarga menziarahi makam ibu dan ayah mereka. d. Kak Ros: Ros adalah kakak Upin dan Ipin. Dari luar ia nampak garang tetapi sebenarnya dia seorang kakak yang pengasih. Dia suka mempermainkan adikadiknya. e. Mak Uda atau Nenek Uda: Mak Uda adalah nenek Upin, Ipin dan Ros. Dia berhati bersih dan sering memanjakan Upin dan Ipin. Ia mengetahui banyak hal duniawi dan keagamaan. f. Fizi: Fizi adalah teman Upin dan Ipin. Dia bersifat penuh keyakinan dan amat dimanjakan orangtuanya. Terkadang dia kelihatan suka besar mulut, tetapi sebenarnya baik hati dan menyayangi orangtuanya. g. Ehsan: Ehsan ialah sepupu Fizi. Meskipun suka menyendiri, cakap dan cerewet, dia tetap seorang teman setia. Tetapi, dirumahnya ia dipanggil bobob. Sedangkan oleh Fizi ia terkadang dipanggil intan payung atau anak manja h. Rajoo: Rajoo ialah teman Upin dan Ipin. Ia lebih tua lima tahun dibandingkan keduanya. Oleh karena itu seolah-olah ia menjadi kakak kepada mereka. i. Mei Mei: Mei Mei ialah seorang teman sepermainan dan juga teman sekelas Upin dan Ipin. Selain cantik dan banyak menyayanginya, ia selalu menjadi yang paling waras di kalangan kawan-kawannya. j. Mail: Mail adalah seorang teman sekelas Upin dan Ipin. Dia juga turut serta dalam pekerjaan nakal adik beradik kembar ini tetapi ia gegabah dan sulit memberi tumpuan. Sepanjang bulan Ramadhan, musim kedua, Mail susah menunaikan

puasa walaupun sudah cukup umur, tetapi dia juga membantu ibunya menjual makanan di Pasar Ramadhan. Di kelasnya dan di kalangan teman-temannya ia dijuluki Mail 2 seringgit. Nampaknya dia sedikit tertarik dengan Susanti. k. Jarjit: Jarjit adalah teman sekelas Upin dan Ipin. Meskipun usianya sama dengan teman-teman sekelas yang lain tetapi suaranya seperti orang dewasa. Dia selalu ikut serta dalam permainan anak-anak lain, namun setiap kali terjadi sesuatu yang menyebabkannya ditinggalkan. l. Cikgu Jasmin atau Bu Guru Jasmin: Guru kelas Upin dan Ipin dan kawan-kawan di sekolah Tadika. Di episode 9, dia terlihat tidak berpuasa ketika bulan Ramadhan atas sebab yang tidak jelas. m. Susanti: Teman Upin dan Ipin yang merupakan pindahan dari Indonesia. Baru tinggal dan belum terbiasa dengan obrolan anak-anak lainnya. Di salah satu episode ditunjukkan bahwa Upin dan Ipin tidak mengerti apa yang dia katakan32.

32

Les' Copaque Production 2009 /11/13,http://www.upindanipin.com.

BAB III METODE PENELITIAN

A.

Pendekatan dan Jenis Penelitan Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis dan bukan angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan tersebut. Kutipan-kutipan data yang disajikan dalam penelitian ini ditegaskan dalam bentuk lampiran tabel pemaparan data yang diperoleh dari pemahaman makna yang terdapat pada setiap kata, kalimat, paragraf, teks dan juga unsur pengembangan karya sastra seperti alur, tokoh, setting dan tema. Dari pemahaman makna secara keseluruhan, dilakukan penafsiran dan pengkategorian data yang terkandung dalam Film Upin dan Ipin. Selanjutnya data-data tersebut dianalisis berdasarkan pengkategoriannya. Jenis penelitian kualitatif ini yaitu library research, yang mengambil atau mengumpulkan data-data yang berupa dokumen. Karakteristik penelitian yang digunakan

dalam penelitian kualitatif memiliki beberapa ciri, yaitu: latar ilmiah, manusian sebagai alat instrument, metode kualitatif, analisis data secara induktif, grounded theory dan deskriptif33. Dalam penelitian ini, peneliti meggunakan dua ciri, yaitu: manusia sebagai alat atau instrument, maksudnya peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama dan ciri kedua deskriptif, yakni data yang dikumpulkan berupa kata-kata. Berdasarkan kedua ciri tersebut analisis nilai akhlaq dalam Film Upin dan Ipin perlu dilakukan pembedaan dan telaah secara mendalam tentang makna kata-kata dan cerita dalam film tersebut. Peneliti terlibat secara penuh dan aktif dalam mengapresiasi film Ipin dan Upin dan menemukan data-data utama yang menunjukkan pada permasalahan sesuai dengan rumusan masalah. B. Data dan Sumber Data Hubberman menegaskan data kualitatif merupakan sumber dari deskripsi yang luas dan berlandaskan kokoh serta memuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi dalam lingkup setempat. Dengan demikian, data verbal dapat difahami baik melalui alur peristiwa secara kronologis, narasi maupun dialog yang dituangkan dalam naskah harus disikapi sebagai kesatuan tutur yang lebih lengkap berupa kata, kalimat serta tindakan sehingga membentuk suatu wacana yang utuh34. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah isi Film Upin dan Ipin. Karya ini memiliki latar belekang religius yang tertanam di dalamnya. Perolehan data tersebut dilakukan peneliti dengan cara mengidentifikasi data sesuai arah permasalahan yang terurai dalam bab IV yakni hasil penelitian.

33 34

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:Remaja Rosda Karya 2002),hlm.4. Hubberman, Analisis Data Kualitatif (Jakarta:Universitas Indonesia1992) hlm.1.

C.

Teknik Pengumpulan Data Peneliti menggunakan teknik telaah dokumen, atau biasa disebut dengan studi

dokumentasi. Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Dalam melaksanakan studi dokumentasi ini peneliti memilih Film Upin dan Ipin sebagai bahan dalam pengumpulan data tersebut. Langkah-langkah yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitian adalah sebagai berikut: 1. Peneliti melihat secara komprehensif dan kritis yang dilanjutkan dengan mengamati nilai-nilai akhlaq yang terdapat dalam film Upin dan Ipin. 2. Peneliti mencatat paparan bahasa yang terdapat dalam dialog-dialog tokoh, perilaku tokoh, tuturan ekspresi maupun deskriptif dari perstiwa yang tersaji dalam film. 3. Peneliti mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menganalisis film sesuai dengan rumusan masalah. Dari langkah-langkah di atas diperoleh data verbal sebagai berikut: (1) data berupa paparan bahasa yang mengemban nilai-nilai akhlaq, (2) data berupa paparan bahasa yang mengemban nilai-nilai akhlak yang mendeskripsikan pola interaksi tokoh dalam film dengan lingkungannya. D. Instrumen Penelitian Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif adalah sebagai instrument. Artinya dalam penelitian ini, peneliti sendiri yang melakukan penafsiran makna dan menemukan

nilai-nilai tersebut. Peneliti juga merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian35. Kegiatan yang dilakukan peneliti sehubungan dengan pengambilan data yaitu, kegiatan melihat cerita film Upin dan Ipin dan peneliti bertindak sebagai penganalisa yang aktif mengenali, mengidentifikasi satuan-satuan tutur yang merupakan penanda dalam satu-satuan peristiwa yang di dalamnya terdapat gagasan-gagasan dan pokok pikiran hingga menjadi sebuah keutuhan makna. E. Analisis Data Analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1)

mengidentifikasi nilai-nilai akhlaq dalam film Upin dan Ipin, (2) menganalisis kontribusi Film Upin dan Ipin terhadap pembentukan Akhlak anak. Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah Content Analysis (kajian isi). Analisis isi adalah teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru (replicable), dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya. Analisis ini berhubungan dengan komunikasi atau isi komunikasi36.Menurut Weber, Content Analisis adalah metodologi penelitian yang memeanfaatkan seperangkat proses untuk menarik suatu kesimpulan yang sahih dari pernyataan atau dokumen. Demikian juga dengan Holsi, yang mengartikan content analisis sebagai teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara obyektif dan sistematis37.

35

Lexy.J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif:(Bandung, Remaja rosda Karya 2002),

hlm.121. Burhan Bungin,. Content Analysis dan Focus Group Group Discusion dalam Penelitian Sosial(Jakarta:raja Grafindo Persada2003),hlm.172. 37 Lexy.J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif(Bandung:Remaja rosda Karya 2002),hlm.163.
36

Menurut Neong Muhadjir, secara teknis Content analisis mencakup upaya: a. Klasifikasi tanda-tanda yang dipakai dalam komunikasi; b. Menggunakan criteria sebagai dasar klasifikasi; c. Menggunakan teknik analisis tertentu sebagai membuat prediksi. Kemudian para ahli mengemukakan beberapa syarat content analisis, yaitu: Objektivitas, pendekatan sistematis, dan generalisasi38. Menurut Patton, dalam metodologi penelitian Kualitatif, kegiatan analisis mencakup:(1) Pengurutan data sesuai dengan tahap permasalahan yang akan di jawab, (2) Pengorganisasian data dalam formalitas tertentu sesuai dengan urutan pilihan dan pengkategorian yang akan di hasilkan, (3) penafsiran makna sesuai dengan masalah yang harus dijawab. Sesuai dengan masalah yang akan di garap dalam penelitian ini, maka kegiatan yang dilakukan adalah pemberian makna pada paparan bahasa berupa (1) cerita-cerita yang mengemban gagasan tentang nilai-nilai akhlak, (2) Cerita-cerita yang mengandung interaksi tokoh dalam film terhadap lingkungannya. Pemahaman dan analisis tersebut dilakukan melalui kegiatan menyaksikan, menganalisis, dan merekonstruksi. Dalam melakukan pemaknaan data peneliti harus memiliki dasar pengetahuan dan pengalaman tentang bentuk penanaman nilai-nilai akhlak baik di sekolah maupun di luar sekolah. Kegiatan tersebut antara lain: (1) saling tolong menolong, (2) saling menghargai, dsb. Selain itu penulis juga harus memahami realitas pola interkasi sosial seorang muslim di

Soedjono dan Abdurachman, Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerpan(Jakarta: Rineka Cipta1999),hlm.14-15.

38

masyarakat sebagai bahan untuk refleksi dan untuk menganalisis keabsahan dan kedekatan cerita dengan realitas kehidupan.

F.

Teknik Keabsahan Data Sebagai upaya untuk memeriksa keabsahan data peneliti menggunakan Teknik

ketekunan pengamat, yakni peneliti secara tekun memusatkan diri pada latar penelitian untuk menemukan ciri-ciri dan unsur yang relevan dengan persoalan yang diteliti. Setelah mendapatkan data-data, peneliti mendiskusikan data yang di peroleh dengan teman yang sejurusan. Peneliti mengamati secara mendalam pada film agar data yang ditemukan dapat dikelompokkan sesuai dengan kategori yang telah dibuat dengan tepat. Selain itu dalam pengumpulan data peneliti dipandu rambu-rambu yang berisi ketentuan studi dokumentasi tentang nilai-nilai akhlak. Perolehan tersebut dilakukan peneliti dengan identifikasi data sesuai dengan arah permasalahan dalam penelitian. Adapun rambu-rambu tersebut antara lain: a. Dengan bekal pengetahuan, wawasan, kemampuan dan kepekaan peneliti melakukan pembacaan sumber data secara berulang-ulang untuk menghayati dan memahami secara kritis dan utuh terhadap sumber data. b. Peneliti menganalisa Film dan mengambil data atau cerita. Langkah ini di pandu dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Sinopsis Upin dan Ipin merupakan sepasang kakak-beradik kembar berusia belia yang tinggal bersama Kak Ros dan Opah di Kampung Durian Runtuh setelahun kematian kedua orangtua mereka sewaktu masih bayi. Upin dan Ipin bersekolah di Tadika Mesra yang terletak dalam kawasan kampung, di mana mereka berteman dengan banyak teman yang bermacam-macam tingkah lakunya, antara lain ialah Mei Mei yang imut dan berkepribadian cerdas, Jarjit Singh yang gemar membuat humor dan membuat pantun, Ehsan yang suka menyendiri, cerewet dan suka makan, Fizi (sepupu Ehsan) yang penuh keyakinan diri tetapi suka mengejek orang lain, dan Mael yang berkemampuan untuk berjualan dan pandai berhitung. Berikut ini adalah episode-episode yang ada pada seri pertama: 1. Esok Puasa

Upin dan Ipin yang telah menginjak usia lima tahun mulai mengenali arti "puasa" dan ingin tahu tujuan dan makna berpuasa seperti pada anak-anak Muslim lainnya. Opah dan Kak Ros bersedia menerangkan arti dan tujuan berpuasa kepada mereka. Maka, inilah pengalaman pertama kakak beradik kembar ini bersahur dan berpuasa. 2. Dugaan Sesungguhnya merupakan hal biasa bagi anak-anak kecil seperti Upin dan Ipin yang tak terbiasa dan nakal saat berpuasa untuk pertama kalinya. Mereka selalu tidak ingat ibadah puasa mereka apabila bangun pagi atau setelah bermain ketika cuaca panas, sehingga kawan-kawan mereka yang bukan Islam pun terpaksa mengingatkan mereka. 3. Nikmat Tiba waktunya Upin dan Ipin berbuka puasa setelah melewati berbagai cobaan pada hari pertama mereka berpuasa. Memang merasa teruji dan tidak sabar mereka berdua menunggu saat menikmati hidangan lezat pada saat malam berbuka puasa. Usaha puasa mereka akhirnya berhasil apabila mereka menikmati makanan hingga kenyang. Setelah itu, keduanya tertidur sambil terlupa rencana mereka untuk ke masjid. 4. Terawih Peluang Upin dan Ipin mengikuti Opah dan Kak Ros ke masjid untuk sembahyang tarawih tercapai juga setelah beberapa hari berpuasa. Doa tarawih pada saat Ramadhan ini seolah-olah menjadi peluang anak-anak untuk bermain

bersama kawan-kawan dan bukannya beribadah, tidak terkecuali Upin, Ipin dan kawan-kawan mereka. Setelah menceritakan pengalaman berpuasa, mereka pun bermain juga. Akhirnya keasyikan anak-anak itu berakhir setelah Kak Ros mengarahkan mereka untuk turut serta dalam sembahyang. 5. Esok Raya Opah mencoba meyakinkan Upin dan Ipin bahwa ibadah puasa itu merupakan salah satu kewajiban yang akan diberi pahala oleh Allah setelah menamatkan riwayat. Akan menjadi kebiasaan zaman sekarang bahwa orangtua memberi anak-anak uang sebagai ganjaran tanpa mengajar mereka menghayati makna puasa. 6. Hari Raya Kawan-kawan Upin dan Ipin tiba di rumah kakak beradik itu untuk berpesta bersama. Mereka semua yang terdiri dari berbagai kaum dan agama ini menikmati hidangan yang disediakan Opah. Setelah makan, mereka semua bercerita tentang pengalaman berpuasa sementara Opah yang sentiasa ada untuk memberi nasihat dan ajaran kepada mereka untuk berpuasa pada tahun-tahun akan datang. Seri Kedua Upin dan Ipin 1. Tadika Berlalunya setahun jagung sejak musim lalu, Upin dan Ipin sudah bersekolah di Tadika Mesra. Banyak juga kawan baru tetapi mereka masih bernakal lagi. Fizi dan Upin mengadu laba-laba milik mereka di kelas sebelum pelajaran dimulai. Sewaktu

pelajaran dimulai, Bu Guru Jasmin mengingatkan ketibaan Ramadan, lalu Upin, Ipin dan kawan-kawan membincangkan pengalaman berpuasa mereka. 2. Anak Bulan Upin dan Ipin teruja dan ingin tahu bila bermulanya Ramadan, maka mereka bertanya kepada Kak Ros, maka Kak Ros menerangkan mereka bahawa Ramadan bermula sebaik anak bulan kelihatan. Dengan rasa kagum akan pengetahuan baru ini, adik-beradik itu pun berjaga untuk mencari anak bulan malam itu, tetapi memang rancangan mereka tidak berhasil.

3. Adat Upin dan Ipin bertanya kepada neneknya mengapa Cikgu Jasmin tidak berpuasa. Kak Ros menjawab pertanyaan adik-adiknya itu dengan berkata bahawa perempuan diberi cuti oleh Allah kerana Allah menyayangi perempuan. Upin dan Ipin masih tidak percaya. Malam itu, neneknya memberi bekal untuk Upin dan Ipin beri kepada Tok Dalang. Upin bertanya kenapa; Neneknya menjawab bahwa itu adalah adat. 4. Tamak Kak Ros membawa Upin & Ipin ke Pasar Ramadan untuk membeli makanan untuk berbuka puasa. Kak Ros memberikan duit kepada adik-beradik kembar itu untuk membeli satu barang saja, tetapi mereka terlebih beli ayam goreng sehingga

cukup untuk memenuhi meja makan, sehingga setibanya waktu makan, mereka tidak terdaya untuk menghabiskan semua ayam yang dibeli mereka itu. 5. Lailatul Qadr Upin dan Ipin menghayati arti Lailatul Qadr dari Opah. mereka berencana untuk berada dalam surau selepas tarawih untuk mengkaji al-Qur'an. Sementara itu, Ehsan dan Fizi tiba di surau lalu mengajak Upin dan Ipin bermain bunga api, tetapi adik-beradik itu menolak ajakan mereka. Semenatara itu, kedengaran juga bunyi letupan mercun. 6. Kisah & Tauladan Teman-teman kelas Upin dan Ipin heboh pasal tangan Fizi yang berbalut, jadi Fizi menceritakan apa yang berlaku malam semalamnya. Mael pula didapati minum di khalayak ramai siang hari bulan puasa. Cikgu Jasmin pun masuk ke kelas dan membincangkan sebab dan manfaat berpuasa. Setelah kelas usai semua pun bermaafmaafan. 7. Sayang Kak Ros Upin dan Ipin mendesak agar Kak Ros dan Opah membeli baju baru untuk mereka waktu hari raya, tetapi kecewa karena Kak Ros enggan membeli baju baru. Di luar rumah, Upin & Ipin membincangkan persiapan raya bersama kawan-kawan. Apabila Fizi menunjuk-nunjuk baju barunya, Upin & Ipin merasa tertekan. Ruparupanya Kak Ros bukannya membeli, sebaliknya menjahit baju baru untuk adik-adik kesayangannya. 8. Ketupat

Opah mengajak Upin dan Ipin membantu menganyam ketupat bersama Kak Ros. Sambil menganyam, mereka berempat saling membincangkan kabar persiapan raya kawan-kawan mereka. Upin & Ipin bermain-main dengan membuat ketupat berbentuk lain. Kak Ros menegur mereka karena cara mereka salah, tetapi diejek balik pula karena ketupat bawangnya. 9. Zakat Fitrah Dengan menceritakan kegiatan di surau tadi, Upin dan Ipin mengingatkan Opah agar membayar zakat fitrah. Mereka bertiga bergegas ke surau, tetapi surau sudah kosong, jadi mereka ke rumah Tok Dalang untuk membereskan kewajiban zakat mereka. uang zakat diserahkan Opah ke tangan Tok, dan dari Tok ke tangan Upin jua. Sewaktu berbuka puasa, Opah menceritakan tujuan membayar zakat fitrah yaitu sebagai memperingati golongan orang kurang mampu baik sampai bulan Ramadan. 10. Malam Syahdu Sudah tiba malam raya, maka tarawih diganti takbir. Upin dan Ipin tengah bermain bunga api tetapi disuruh Kak Ros menyuruh mereka menyediakan tikar. Lamanya waktu yang diambil mereka untuk meratakan tikar sehingga Kak Ros terpaksa menegur mereka sekali lagi. Rupa-rupanya tikar ini sebagai alas penduduk kampung melatih takbir. Tok Dalang mengajak Upin dan Ipin bertakbir di surau, dengan izin Opah. 11. Pagi Raya

Pada waktu pagi 1 Syawal, Upin dan Ipin bermaaf-maafan dengan Opah dan Kak Ros. Selepas takbir sesi pagi, mereka mengajak kawan-kawan ke rumah mereka untuk menikmati hari raya. Ketika makan, Mael meluahkan rasa kesal kerana gagal memenuhi kewajipan berpuasa sepanjang Ramadan lalu, namun dimaafkan Opah jua asalkan dia tetap berbuat baik sepanjang bulan mulia itu. 12. Berkat Upin dan Ipin membantu mengantar makanan ke rumah Tok Dalang. Setibanya di sana, Tok pun mengajak Upin, Ipin dan kawan-kawan mereka mencoba hidangan istimewanya yaitu ketupat berbentuk lembu. Selepas itu, Tok memberikan duit raya kepada semua anak-anak yang hadir di rumahnya.

B. Deskripsi Data Pada bab ini dipaparkan data-data yang telah ditemukan yang sesuai dengan tema dan judul penelitian. Yaitu data-data dari dialog yang menunjukkan tentang nilai-nilai Akhlak dalam film Upin dan Ipin. 1. Nilai-nilai Akhlakul Karimah Dalam Film Upin dan Ipin a. Patuh

Dalam Film Upin dan Ipin Seri Pertama Episode Satu yang berjudul Esok Puasa tedapat nilai Akhlakul Karimah yaitu Patuh, sebagaimana terdapat pada diaolog di bawah ini: Ketika Upin, Ipin, mei-mei dan Raju sedang bermain Kelereng, saat itu terdengar adzan Magrib, Upin : Hah ! Maghrib, ayo cepat pulang Raju : Hey, mau kemana ? Kak Ros : Cepat mandi, setelah itu langsung mengaji Upin dan Ipin bergegas masuk rumah. b. Toleransi Dalam Film Upin dan Ipin Seri Pertama Episode Satu yang berjudul Esok Puasa tedapat nilai Akhlakul Karimah yaitu Toleransi, sebagaimana terdapat pada diaolog di bawah ini: Upin : kenapa kita pada puasa Opa? Mak Uda : Orang Islam wajib puasa, Tuhan menyuruh, supaye kita tahu bagaimana rasanya orang yang kelaparan.

Dan juga yang terdapat pada Episode Dua yang berjudul Dugaan, sebagaimana terdapat pada diaolog di bawah ini: Upin : wah panasnya Ipin : Haus juga.. Raju : karena kalian menang, mari ku belikan minum Upin ipin : Baik Bos !

Mei-mei : eh, kalian kan puasa ? Upin-Ipin : Puasa-puasa.. Raju : Tak apa, orang tak tahu Ipin : betul,betul, betul Mei-mei : tak boleh!, kalian punya Tuhan tahu apa yang kalian perbuat, nanti marah Tuhanmu Upin : nah banyak betul.. Raju : emm.., mei-mei betul, cepat kalian balik lah. c. Khusyu Dalam Film Upin dan Ipin Seri Pertama Episode Tiga yang berjudul

Nikmat tedapat nilai Akhlakul Karimah yaitu Khusyu, sebagaimana terdapat pada dialog di bawah ini: Upin : yee..dah boleh buka puasa.. Mak Uda : nanti .., baca doa dulu Upin-Ipin : Bismillahirrahmanirrohim, Amin.. Mak Uda : eh, pendeknya.., ini doa orang lapar, baca yang betul Upin-Ipin : Bismillahirrahmanirrrohim, Allahumma laka sumtu wa bika amantu wa ala rizkika afthortu birohmatika yaa arhama rohimin.

d. Ikhlas Dalam Film Upin dan Ipin Seri Pertama Episode Lima yang berjudul

Hari Raya Fitri tedapat nilai Akhlakul Karimah yaitu Ikhlas, sebagaimana terdapat pada dialog di bawah ini:

Ipin : opa, teman Ipin puasanya cuma setengah hari,apa kita juga boleh opa? Mak Uda : boleh saja, tapi itu tak baik, lebih baik puasa penuh, dapat pahala, bisa masuk syurga Upin : ooojadi kita sudah baik ya opa? Mak Uda : iyalah.. cucu opa memang baik, dan puasa adalah hal yang baik dilakukan dengan Ikhlas, jangan karena berharap Uang

e. Amar maruf nahi munkar. Dalam Film Upin dan Ipin Seri Pertama Episode Lima yang berjudul

Hari Raya Fitri tedapat nilai Akhlakul Karimah yaitu Amar maruf nahi munkar, sebagaimana terdapat pada dialog di bawah ini: Upin : (melihat Fizi sedang makan kue) hey kamu tak puasa? Fizi : Aku puasa setengah hari saja Upin : Opahku bilang puasa seperti itu tak dapat pahala Ipin : betul itu, betul.. Ehsan : pahala,buat apa?? Ipin : untuk masuk syurga lah..

f. Bersyukur

Dalam Film Upin dan Ipin Seri Pertama Episode Enam yang berjudul

Idul Fitri tedapat nilai Akhlakul Karimah yaitu Bersyukur, sebagaimana terdapat pada dialog di bawah ini: Mak Uda : kita di hari raya untuk bersalam-salaman , minta maaf, bukan untuk mencari uang, tapi kalo kita dapat uang.. Alhamdulillah.. Kak Ros : haa.. kalian yang punya dosa kepada orang-orang sebaiknya nanti harus minta maaf.

Dan juga terdapat pada Seri Kedua episode 18 yang berjudul Berkat , seperti dialog di bawah ini: Jajrit : ketupat lembu ,ketupat katak , harap-harap dapat banyak Datuk : nah (sambil memberi uang receh) Ehsan : dikitnya tuk? Datuk : cukuplah tu, ambil berkahnya

g. Jujur Dalam Film Upin dan Ipin Seri Kedua Episode sembilan yang berjudul

Adat tedapat nilai Akhlakul Karimah yaitu Bersyukur, sebagaimana terdapat pada dialog di bawah ini:

Upin : tadi di sekolah banyak teman-teman upin yang tak puasa opah, mereka bawa bekal, tergugah iman Ipin.. Ipin : ih..engga kok.. Kak Ros : trus kalian minum?

Upin : tidak, Upin lihat mereka tapi iman Upin kuat. Dan juga terdapat pada Seri Kedua Episode Tujuh Belas yang berjudul Pagi raya Mail : Opah mail nak minta maaf, sebenarnya (sambil membayangkan kejadian ketika mail menjual leman seharga 5 ringgit) aku jual 2 ringgit Mak Uda : tak apa, Opah halalkan

h. Sedekah (Saling Berbagi) Dalam Film Upin dan Ipin Seri Kedua Episode sembilan yang berjudul

Adat tedapat nilai Akhlakul Karimah yaitu Sedekah, sebagaimana terdapat pada dialog di bawah ini: Mak Uda : nah antar ini(rantang) ke rumah tok dalang Upin : buat apa? Ipin : hee apakah cukup makanan dirumah? Mak Uda : cukup , bulan puasa ni baik untuk bersedekah, ini kan adat kita

i. Menahan Nafsu Dalam Film Upin dan Ipin Seri Kedua Episode Sebelas yang berjudul

Lailatul Qadr tedapat nilai Akhlakul Karimah yaitu Menahan Nafsu, sebagaimana terdapat pada dialog di bawah ini: Fizi : eh , aku ada mercon..,nanti setelah shalat kita maen yuk? Upin : mercon? Mana boleh maen? Nanti mengganggu orang sembahyang

Ehsan : tak pa, kita maen jauh-jauh dikit Upin : tak enaklah, aku nak ikut baca Quran

j. Tolong Menolong Dalam Film Upin dan Ipin Seri Kedua Episode Tiga Belas yang berjudul Sayang Kak Ros tedapat nilai Akhlakul Karimah yaitu Tolong Menolong, sebagaimana terdapat pada dialog di bawah ini: Kak Ros dan Opah sedang membuat ketupat , setelah itu Upin dan Ipin dating Upin : kak, boleh kami bantu? Kak Ros : Tak boleh Ipin : bolehlah kak Kak Ros : orang bilang tak boleh, ya tak boleh Mak Uda : alah Ros, biarkan mereka membantu, duduk..duduk..

k. Saling Memaafkan Dalam Film Upin dan Ipin Seri Kedua Episode Tujuh Belas yang berjudul Pagi Raya tedapat nilai Akhlakul Karimah yaitu saling memaafkan, sebagaimana terdapat pada dialog di bawah ini:

Upin : minta maaf ya opah, kita memang nakal tapi opah tak pernah marah, betul kan Ipin? Ipin : betul,betul, betul, kita sayang opah, kita doakan opah panjang umur

Untuk lebih jelasnya tentang hasil temuan data-data yang bersangkutan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

No

Dialog yang menunjukkan Karimah

nilai-nilai Akhlakul Seri

Episode

Interpretasi

Ketika Upin, Ipin, mei-mei dan Raju sedang bermain Kelereng, saat itu terdengar adzan Magrib, Upin : Hah ! Maghrib, ayo cepat pulang Patuh kepada orang Raju : Hey, mau kemana ? 1 Kak Ros : Cepat mandi, setelah itu langsung mengaji Upin dan Ipin bergegas masuk rumah. 1/1 yang lebih tua, dan mentaati peraturan

Upin : kenapa kita pada puasa Opa? Mak Uda : Orang Islam wajib puasa, Tuhan menyuruh,

1/1

Anjuran Untuk bersikap saling

supaye kita tahu bagaimana rasanya orang yang kelaparan. Upin : wah panasnya Ipin : Haus juga.. Raju : karena kalian menang, mari ku belikan minum Upin ipin : Baik Bos ! Mei-mei : eh, kalian kan puasa ? Upin-Ipin : Puasa-puasa.. Raju : Taka pa, orang tak tahu Ipin : betul,betul, betul Mei-mei : tak boleh!, kalian punya Tuhan tahu apa yang kalian perbuat, nanti marah Tuhanmu Upin : nah banyak betul.. Raju : emm.., mei-mei betul, cepat kalian balik lah..

toleransi

1/2

Toleransi antar umat beragama

Upin : yee..dah boleh buka puasa.. Mak Uda : nanti .., baca doa dulu 4 Upin-Ipin : Bismillahirrahmanirrohim, Amin.. Mak Uda : eh, pendeknya.., ini doa orang lapar, baca yang betul 1/3 Ajaran untuk khusyu

Upin-Ipin : Bismillahirrahmanirrrohim, Allahumma laka sumtu wa bika amantu wa ala rizkika afthortu birohmatika yaa arhama rohimin Ipin : opa, teman Ipin puasanya cuma setengah hari,apa kita juga boleh opa? Mak Uda : boleh saja, tapi itu tak baik, lebih baik puasa penuh, dapat pahala, bisa masuk syurga 5 Upin : ooojadi kita sudah baik ya opa? Mak Uda : iyalah.. cucu opa memang baik, dan puasa adalah hal yang baik dilakukan dengan Ikhlas, jangan karena berharap Uang Upin : (melihat Fizi sedang makan kue) hey kamu tak puasa? Fizi : Aku puasa setengah hari saja 6 Upin : Opahku bilang puasa seperti itu tak dapat pahala Ipin : betul itu, betul.. Ehsan : pahala,buat apa?? Ipin : untuk masuk syurga lah.. Mak Uda : kita di hari raya untuk bersalam-salaman , minta maaf, bukan untuk mencari uang, tapi kalo kita 7 dapat uang.. Alhamdulillah.. Kak Ros : haa.. kalian yang punya dosa kepada orangorang sebaiknya nanti harus minta maaf 1/6 Ajaran bersyukur 1/5 Amr maruf nahi munkar 1/5 Ikhlas dalam melakukan sesuatu

Upin : tadi di sekolah banyak teman-teman upin yang tak puasa opah, mereka bawa bekal, tergugah iman Ipin.. Ipin : ih..engga kok.. 8 Kak Ros : trus kalian minum? Upin : tidak, Upin lihat mereka tapi iman Upin kuat 2/9

Belajar berkata jujur

Mak Uda : nah antar ini(rantang) ke rumah tok dalang Upin : buat apa? 9 Ipin : hee apakah cukup makanan dirumah? Mak Uda : cukup , bulan puasa ni baik untuk bersedekah, ini kan adat kita Fizi : eh , aku ada mercon..,nanti setelah shalat kita maen yuk? Upin : mercon? Mana boleh maen? Nanti mengganggu orang sembahyang 10 Ehsan : taka pa, kita maen jauh-jauh dikit Upin : tak enaklah, aku nak ikut baca Quran 2/11 Menahan Nafsu 2/9 Saling berbagi

Kak Ros dan Opah sedang membuat ketupat , setelah itu 11 Upin dan Ipin dating Upin : kak, boleh kami bantu? 2/13 Sikap tolong menolong

Kak Ros : Tak boleh Ipin : bolehlah kak Kak Ros : orang bilang tak boleh, ya tak boleh Mak Uda : alah Ros, biarkan mereka membantu, duduk..duduk.. Upin : minta maaf ya opah, kita memang nakal tapi opah tak pernah marah, betul kan Ipin? 12 Ipin : betul,betul, betul, kita sayang opah, kita doakan opah panjang umur Mail : Opah mail nak minta maaf, sebenarnya (sambil membayangkan kejadian ketika mail menjual leman 13 seharga 5 ringgit) aku jual 2 ringgit Mak Uda : tak apa, Opah halalkan Jajrit : ketupat lembu ,ketupat katak , harap-harap dapat banyak 14 Datuk : nah (sambil memberi uang receh) Ehsan : dikitnya tuk? Datuk : cukuplah tu, ambil berkahnya 2/18 Mensyukuri apa yang diberi orang lain 2/17 Jujur mengakui kesalahan 2/17 Saling memaafkan

Berdasarkan tabel di atas. Jelas terbukti bahwa film Upin dan Ipin mengandung banyak data-data yang menunjukkan pada pemirsa film tersebut tentang nilai-nilai akhlakul karimah yang dapat diambil sebagai pelajaran. Selain itu juga mengajak pemirsanya untuk memahami keadaan akhlak anak dalam keseharian.

Kelebihan dan kelemahan dalam film kartun Islami Upin dan Ipin. 2. Fungsi Akhlak Berikut ini Fungsi Akhlakul Karimah yang terdapat pada film Upin dan Ipin: a. Patuh 1). Mempunyai rasa taat terhadap orang tua 2) Tidak ragu-ragu dalam mengerjakan sesuatu b. Toleransi 1). Menghargai pendapat orang lain 2). Terwujudnya kehidupan masyarakat yang damai 3). Menghormati hak-hak antar umat beragama c. Khusyu 1). Menjadikan Ibadah lebih sempurna. 2). Tingkat konsentrasi yang lebih baik. 3). Menjadikan sifat rendah diri dalam seseorang d. Ikhlas. 1) Adanya rasa tenang dan tentram dalam diri sendiri 2). Meningkatkan keimanan

e. Amar maruf nahi munkar. 1). Menghilangkan kemunkaran 2). Saling mengingatkan dalam hal kebaikan f. Bersyukur. 1). Merasa cukup dengan apa yang diperoleh. 2). Tidak pernah merasa kecewa dengan apa yang telah didapat. 3). Lebih percaya diri. g. Jujur. 1). Menimbulkan rasa percaya orang lain terhadap kita. 2). Menjadi orang yang amanat. h. Sedekah. 1). Saling berbagi. 2). Membantu orang yang kurang mampu 3). Membersihkan harta. i. Menahan nafsu. 1). Melatih Pengendalian diri 2). Mencegah perbuatan yang negatif

3). Selalu menggunakan akal sehat dalam berbuat sesuatu j. Tolong menolong. 1). Adanya sikap peduli terhadap sesame 2). Menghilangkan rasa egois. 3). Terwujudnya interaksi bermasyarakat yang baik. k. Saling memaafkan. 1). Intropeksi diri 2). Menghilangkan rasa dendam 3). Tidak adanya rasa gengsi

BAB V PEMBAHASAN

A. Analisis Nilai Akhlakul Karimah dalam Film Demikian analisis nilai-nilai Akhlakul Karimah dalam film Upin dan Ipin seri pertama dan kedua. Nilai Akhlakul Karimah yang diartikan sebagai nilai positif dalam interaksi soial di masyarakat akan senantiasa mengusung nilai-nilai religius, moral, etika dan estetika, oleh karenanya tentu berhubungan dengan penanaman nilai yang didasarkan pada aturan yang menyangkut dimensi transendental (vertical) dan dimensi social (horizontal). Sehingga dapat kita kategorikan dan analisis sebagai berikut : 1. Dimensi Transendental a. Upaya khusyu dalam beribadah Hubungan antara manusia dengan Tuhan adalah yang terpenting, oleh karena itu dalam beribadah setiap manusia diwajibkan untuk membersihkan diri baik rohani

maupun jasmani, dan bersungguh-sungguh atau khusyu39 sebagaimana yang tertuang dalam dialog ini : Upin : yee..dah boleh buka puasa.. Mak Uda : nanti .., baca doa dulu Upin-Ipin : Bismillahirrahmanirrohim, Amin.. Mak Uda : eh, pendeknya.., ini doa orang lapar, baca yang betul Upin-Ipin : Bismillahirrahmanirrrohim, Allahumma laka sumtu wa bika amantu wa ala rizkika afthortu birohmatika yaa arhama rohimin

Analisis dalam dialog di atas menunjukkan bahwa dalam berdoa haruslah bersungguh-sungguh , karena kita sama saja dengan meminta kepada Allah SWT, oleh karena itu kita tidak boleh main-main, dan harus khusyu dalam melaksanakannya, karena menurut Hasan Al Basyri, khusyu adalah perasaan takut yang senantiasa ada dalam hati atau perasaan tunduk kepada Allah SWT yang timbul dari dalam hati40. b. Bersyukur Bersyukur merupakan sikap yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Karena dengan bersyukur berarti kita mengakui bahwa Allah itu maha kuasa dan kepadaNyalah kembalinya segala urusan41, sebagaimana dicontohkan dalam dialog dibawah ini : Mak Uda : kita di hari raya untuk bersalam-salaman , minta maaf, bukan untuk mencari uang, tapi kalo kita dapat uang.. Alhamdulillah..

39

Ahmad Muadz Haqqi, Berhias 40 Akhlak Mulia, Cahaya Tauhid Press, Malang. 2003 hlm;29 40 Mulyadi, Aqidah Akhlak (Semarang:PT. Karya Toha Putra2003), hlm.5.
41

Ahmad Muadz Haqqi, Berhias 40 Akhlak Mulia, Cahaya Tauhid Press, Malang. 2003 hlm;31

Kak Ros : haa.. kalian yang punya dosa kepada orang-orang sebaiknya nanti harus minta maaf

Juga terdapat dalam dialog Upin dan Ipin ini : Jajrit : ketupat lembu ,ketupat katak , harap-harap dapat banyak Datuk : nah (sambil memberi uang receh) Ehsan : dikitnya tuk? Datuk : cukuplah tu, ambil berkahnya

Analisis dalam dialog di atas bahwa Mak Uda mengajarkan untuk bersyukur atas segala sesuatu yang telah kita dapatkan, dan juga Datuk megajarkan bersyukur atas apa yang telah kita terima, tanpa melihat seberapa banyak pemberian tersebut. c. Ikhlas Suatu pekerjaan dikatakan ikhlas kalau pekerjaan itu dilakukan semata-mata karena Allah, mengharap ridho dan pahala-Nya. Orang yang beramal tetapi tidak ikhlas, sangatlah celaka dan rugi, sebab amalnya menjadi percuma dan itu berarti amalnya tidak akan diterima oleh Allah. Yang dipegang oleh Allah sebenarnya apa yang menjadi niat dan setiap amal42. Sebagaimana dicontohkan dalam dialog di bawah ini: Ipin : opa, teman Ipin puasanya cuma setengah hari,apa kita juga boleh opa? Mak Uda : boleh saja, tapi itu tak baik, lebih baik puasa penuh, dapat pahala, bisa masuk syurga Upin : ooojadi kita sudah baik ya opa?

42

Humaidi Tatapangarsa, Akhlak Yang Mulia, Bina Ilmu, Surabaya, 1990, hlm:54

Mak Uda : iyalah.. cucu opa memang baik, dan puasa adalah hal yang baik dilakukan dengan Ikhlas, jangan karena berharap uang. Analisis: setiap apa yang kita lakukan dan kerjakan seharusnya dilakukan dengan rasa ikhlas, karena jika melekukan dengan ikhlas maka segala yang kita lakukan akan terasa mudah dan tentunya akan lebih berbarokah,ikhlas juga berarti melakukan sesuatu tanpa mengaharap imbalan. 2. Dimensi Sosial a. Tolong Menolong Tolong menolong merupakan nilai Akhlakul Karimah yang patut dikembangkan mengingat bahwa manusia adalah makhluk sosial yang pasti membutuhkan interaksi dan bantuan orang lain. Bila tidak saling tolong menolong, maka roda kehidupan manusia akan terhenti seketika. Sikap suka menolong akan mebuahkan sifat terpuji lain, misalnya mampu menghargai dan menghormati orang lain, santun dan lain sebagainya. 43 Film Upin dan Ipin juga memuat nilai tolong menolong yakni : Kak Ros dan Opah sedang membuat ketupat , setelah itu Upin dan Ipin dating Upin : kak, boleh kami bantu? Kak Ros : Tak boleh Ipin : bolehlah kak Kak Ros : orang bilang tak boleh, ya tak boleh Mak Uda : alah Ros, biarkan mereka membantu, duduk..duduk..

43

Humaidi Tatapangarsa, Op-cit, hlm; 20

Analisis dialog di atas menggambarkan sikap ingin menolong terhadap orang tua. Upin dan Ipin ingin membantu Mak Uda dan kak Ros yang sedang sibuk membuat ketupat. Meskipun belum bisa membuat akan tetapi keinginan mereka membantu dan belajar sangat kuat. Sikap ini merupakan sikap yang mendidik seseorang untuk menuju Akhlakul karimah. b. Amar maruf nahi munkar Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dan kadang ia tidak atau belum menyadari kesalahannya. Karena itu, ia butuh saran dan kritik dari orang lain. Dan banyak orang belum mengetahui mana yang salah dan mana yang benar, mana yang patut dan tidak untuk dilakukan, karena itu ia butuh bimbingan, anjuran, mauidhoh hasanah terlebih uswatun hasanah. Kedua kegiatan dalam rangka menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran inilah yang dikenal dengan istilah amar maruf nahi munkar.44 Dialog di bawah ini akan memberikan contoh : Upin : (melihat Fizi sedang makan kue) hey kamu tak puasa? Fizi : Aku puasa setengah hari saja Upin : Opahku bilang puasa seperti itu tak dapat pahala Ipin : betul itu, betul.. Ehsan : pahala,buat apa?? Ipin : untuk masuk syurga lah..

44

Djadmika Rahmat, 1987 Sistem Etika Islam(Akhlak Mulia, Pustaka Islami, Surabaya, ). hlm;73

Analisis : yang dimaksud amar maruf nahi munkar yakni menyuruh pada kebaikan dan mencegah dari keburukan. Dialog di atas menunjukkan ajakan untuk menuju pada kebaikan. c. Jujur Sikap jujur kepada orang lain akan membuat orang lain merasa nyaman. Karenanya, ini termasuk nilai yang mendidik dan sepatutnya dimiliki semua orang. Tanpanya, antara satu orang dan orang lainnya akan sangat berjarak, bahkan bisa menimbulkan permusuhan45. Mail : Opah mail nak minta maaf, sebenarnya (sambil membayangkan kejadian ketika mail menjual leman seharga 5 ringgit) aku jual 2 ringgit dia akan menjadi orang yang di benci oleh anggota masyarakat. Mak Uda : tak apa, Opah halalkan Analisis : mengakui kesalahan adalah merupakan suatu yang sulit dilakukan, jujur dalam setiap perbuatan akan menimbulkan suasana aman dan tertram dalam proses interaksi di lingkungan masyarakat. Sikap jujur harus dimiliki oleh setiap anggota masyarakat. Dalam agama Islam, berbuat jujur dalam setiap ucapan maupun perbuatan diwajibkan atas semua manusia. d. Saling berbagi Muslim sejati yang tulus adalah muslim yang berusaha mengikuti ajaran-ajaran agamanya, seperti saling berbagi dan berusaha melakukan kebaikan kepada anggota masyarakatnya. Ketika ia membelanjakan hartanya, ia melakukannya dengan kemurahan
45

Zakiyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama,Bulan Bintang,Bandung. Hlm; 62

hatinya dan ia percaya bahwa Allah akan menggantinya dengan anugerah dan menambah pahala atas apapun yang di belanjakan dari kekayaannya di dunia 46. Seperti tercermin dalam dialog berikut : Mak Uda : nah antar ini(rantang) ke rumah tok dalang Upin : buat apa? Ipin : hee apakah cukup makanan dirumah? Mak Uda : cukup , bulan puasa ni baik untuk bersedekah, ini kan adat kita Analisis: sikap saling berbagi dan member merupakan salah satu dari nilai-nilai kebajikan untuk dilaksanakan di dalam hidup ini. Muslim yang percaya kepada Tuhannya, tidak memiliki keraguan sedikitpun bahwa apapun yang ia belanjakan hanya karena Allah tidak akan mengurangi kekayaannya, karena sedekah akan menambah kekayaan dan tidak menguranginya. Sebagaimana hadits Nabi SAW : mengurangi kekayaan(Muslim) e. Menahan Nafsu Nafsu merupakan salah satu organ rohani manusia disamping akal, nafsu sangat besar pengaruhnya dan sangat banyak mengeluarkan instruksi-instruksi pada anggota jasmanai untuk berbuat dan ini banyak tergantung bagaimana sikap manusia itu dalam menghadapi gejolak nafsunya.orang kuat sebenarnya bukanlah orang yang selalu menang dalam perkelahian fisik, tetapi adalah orang yang berkemampuan menguasai hawa nafsunya sewaktu ia arah.47 Sebagaimana yang tertuang dalam dialog di bawah ini : Sedekah tidak

46 47

Humaidi Tatapangarsa, Op-cit, hlm; 25 Humaidi Tatapangarsa, Op-cit, hlm; 27

Fizi : eh , aku ada mercon..,nanti setelah shalat kita maen yuk? Upin : mercon? Mna boleh maen? Nanti mengganggu orang sembahyang Ehsan : taka pa, kita maen jauh-jauh dikit Upin : tak enaklah, aku nak ikut baca Quran Analisis : Nafsu pada hal-hal yang tidak baik akan menyebakan factor negative terhadapa manusia , oleh karena itu kita harus bisa menahan nafsu kita, seperti hanya ketika upin hdan Ipin hendak shala tarawih, mereka bertemu Fizi dan Ehsan lalu diajak untuk bermain mercon, meskipun mereka ingin , akan tetapi mereka menolak karena itu merupakan perbuatan yang negatif, dan mengganggu orang lain. f. Toleransi Islam mengajarkan dan memerintahkan umat manusia untuk saling menghormati. Sungguh , menghormati orang yang lebih tua, Ulama dan pemeluk agama lain dicatat sebagai salah satu dari sikap dasar yang paling penting yang member muslim identitasnya dalam masyarakat Islam48. Sebagaimana yang tergambar dalam dialog di bawah ini : Upin : kenapa kita pada puasa Opa? Mak Uda : Orang Islam wajib puasa, Tuhan menyuruh, supaye kita tahu bagaimana rasanya orang yang kelaparan. Upin : wah panasnya Ipin : Haus juga.. Raju : karena kalian menang, mari ku belikan minum
Abdullah bin Abdil Hamid al-Atsari, Panduan Aqidah Lengkap (Bogor: Pustaka Ibnu Katsir, 2005) Hlm. 28
48

Upin ipin : Baik Bos ! Mei-mei : eh, kalian kan puasa ? Upin-Ipin : Puasa-puasa.. Raju : Taka pa, orang tak tahu Ipin : betul,betul, betul Mei-mei : tak boleh!, kalian punya Tuhan tahu apa yang kalian perbuat, nanti marah Tuhanmu Upin : nah banyak betul.. Raju : emm.., mei-mei betul, cepat kalian balik lah.. Analisis: menghargai dan menghormati orang lain adalah prinsip dasar dalam berinteraksi. Tanpanya, interaksi takkan pernah terwujud. Setiap orang hanya akan memikirkan kepentingannya sendiri dan tidak peduli pada eksistensi orang lain. Toleransi ini berlaku kepada setiap manusia, bukan saja pada mereka yang pejabat dan konglomerat, namun juga pada masyarakat biasa atau miskin. Kepada Orang tua dan Non muslim. g. Pemaaf Manusia tidak sunyi dari khilaf dan salah. Maka apabila orang berbuat sesuatu kepada diri kita yang mungkin karena khilaf atau salah maka maafkanlah sebagai rahmat Allah SWT dan janganlah mendendam49. Dalam dialog di bawah ini di contohkan : Upin : minta maaf ya opah, kita memang nakal tapi opah tak pernah marah, betul kan Ipin? Ipin : betul,betul, betul, kita sayang opah, kita doakan opah panjang umur

49

A. Syihab, AKIDAH AHLUS SUNNAH (Jakarta: Bumi Aksara, 1998) Hlm. 11

Analisis: sikap saling memaafkan sesame manusia merupakan hal penting dalam berinteraksi, bagaimana kita dapat meminta maaf kepada orang lain begitu pila bagaimana kita member maaf kepada oaring yna punya salah terhadap kita.

h. Patuh Menaati peraturan merupakan salah satu akhlak yang terpuji. Pada dasarnya semua peraturan yang kita taati akan terasa manfaatnya baik bagi diri sendiri terlebih lagi orang lain. Sebagai makhluk social kita sangat tergantung pada lingkungan sekitar, apalagi jika kita menyadari proses kejadian kita yang berasal dari sari pati tanah. Menaati segala peraturan yang ada bukan saja kewajiban kita sebagai makhluk social, tetapi juga merupakan suatu pertanggung jawaban yang telah dibebankan Allah kepada kita sebagai khalifah di muka bumi. 50 Seperti pada dialog berikut: Ketika Upin, Ipin, mei-mei dan Raju sedang bermain Kelereng, saat itu terdengar Upin : Hah ! Maghrib, ayo cepat pulang Raju : Hey, mau kemana ? Kak Ros : Cepat mandi, setelah itu langsung mengaji Upin dan Ipin bergegas masuk rumah.

Analisis: Patuh dan taat pada peraturan maupun perintah orang tua merupakan cerminan seorang muslim yang taat, kepada orang tua seharusnyalah kita mentaati segala perintahnya, karena orang tua adalah orang yang patut kita taati.
Moh. Rifai, Aqidah Akhlak (Untuk Madrasah Tsanawiyah Kurikulum 1994 Jilid 1 Kelas 1) (Semarang: CV.Wicaksana, 1994) Hlm. 5
50

B. Fungsi Akhlakul Karimah dalam Film Upin dan Ipin 1. Toleransi Toleransi adalah istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya. Islam telah menghidupkan hati dan memakmurkannya dengan iman yang benar dan menghasungnya kepada kebajikan, petunjuk dan keadilan. Serta menghapus perbedaan jenis, bahasa, ras, nasab dan harta benda, menjadikan segenap keutamaan dan kemuliaan untuk ketaqwaan yang merupakan mata air sikap toleransi.51

Allah SWT Berfirman "Artinya : Wahai sekalian manusia ! Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal- mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah diantara kamu adalah orang-orang yang paling bertawqa di antara kamu. Sesunguhnya Allah Maha Mengatahui dan Maha Mengenal" [Al-Hujurat : 13] Dalam Film Upin dan Ipin Toleransi berfungsi: 1). Menghargai pendapat orang lain 2). Terwujudnya kehidupan masyarakat yang damai 3). Menghormati hak-hak antar umat beragama

51

Barmawie Umary, Materi Akhlak (Solo: CV. Ramadhani, 1991) Hlm. 2

2. Patuh Menaati peraturan merupakan salah satu akhlak yang terpuji. Pada dasarnya semua peraturan yang kita taati akan terasa manfaatnya baik bagi diri sendiri terlebih lagi orang lain. Sebagai makhluk sosial kita sangat tergantung pada lingkungan sekitar, apalagi jika kita menyadari proses kejadian kita yang berasal dari sari pati tanah. Menaati segala peraturan yang ada bukan saja kewajiban kita sebagai makhluk social, tetapi juga merupakan suatu pertanggung jawaban yang telah dibebankan Allah kepada kita sebagai khalifah di muka bumi.52 Dalam Film Upin dan Ipin sikap patuh berfungsi: 1). Mempunyai rasa taat terhadap orang tua 2) Tidak ragu-ragu dalam mengerjakan sesuatu 3. Khusyu Khusyu berarti rendah diri, Rendah diri ini kadang-kadang berada dalam hati dan kadang-kadang berasal dari anggota tubuh seperti diam. Adapun dalil yang menguatkan bahwa khusyu' itu pekerjaan hati adalah hadis Ali ra, "Khusyu' itu berada dalam hati" (HR. al-Hakim). Dalam Film Upin dan Ipin sikap Khusyu berfungsi: 1). Menjadikan Ibadah lebih sempurna. 2). Tingkat konsentrasi yang lebih baik. 3). Menjadikan sifat rendah diri dalam seseorang
52

Barmawie Umary, Materi Akhlak (Solo: CV. Ramadhani, 1991) Hlm. 5

4. Ikhlas. Oleh karenanya, sehebat apapun suatu amal bila tidak ikhlas, tidak ada apaapanya dihadapan Allah SWT, sedang amal yang sederhana saja akan menjadi luar biasa dihadapan Allah SWT bila disertai dengan ikhlas. Tidaklah heran seandainya shalat yang kita kerjakan belum terasa khusyu, atau hati selalu resah dan gelisah dan hidup tidak merasa nyaman dan bahagia, karena kunci dari itu semua belum kita dapatkan, yaitu sebuah keikhlasan. Orang yang ikhlas dia tidak akan pernah berubah sikapnya seandainya disaat dia berbuat sesuatu kebaikan ada yang memujinya, atau tidak ada yang memuji/menilainya bahkan dicacipun hatinya tetap tenang, karena ia yakin bahwa amalnya bukanlah untuk mendapatkan penilaian sesama yang selalu berubah tetapi dia bulatkan seutuhnya hanya ingin mendapatkan penilaian yang sempurna dari Allah SWT.53 Dalam Film Upin dan Ipin sikap Ikhlas berfungsi: 1) Adanya rasa tenang dan tentram dalam diri sendiri 2). Meningkatkan keimanan 5. Amar maruf nahi munkar. Amar ma`ruf nahi munkar hukumnya fardhu kifayah bagi umat Islam, sesuai dengan firman Allah, yang artinya, Dan hendaklah sebagian dari kalian ada umat yang menyeru kepada kebaikan, memerintahkan kepada hal yang ma`ruf dan melarang kepada

53

Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996) Hlm. 29

hal yang munkar, dan merekalah orang-orang yang meraih kemenangan. (Ali Imran [3]: 104) Karena tujuan amar ma`ruf nahi munkar menghilangkan kemunkaran, maka ada rambu-rambu yang perlu diperhatikan, sehingga tujuan amalan ini tercapai. Karena tak jarang, amar maruf nahi munkar yang dilakukan tanpa memparhatikan adab malah menimbulkan kerusakan yang lebih besar dan kemunkaran tetap merajalela. Inilah adabadab yang perlu diperhatikan bagi siapa saja yang hendak mengubah kemunkaran. 54 Dalam Film Upin dan Ipin sikap Amar maruf nahi munkar berfungsi: 1). Menghilangkan kemunkaran 2). Saling mengingatkan dalam hal kebaikan 6. Bersyukur. Kadang dalam menjalani kehidupan ini kita selalu mengeluh tentang segala hal. Padahal mengeluh itu akan memperkeruh suasana hati kita, disaat kita nyaman, senang, tenang, aman dan ketika rasa keluh itu datang maka hilanglah semua rasa itu dan kita mulai merasa tidak nyaman dengan diri kita sendiri. Coba anda pahami dan perhatikan remaja jaman sekarang dengan jaman dulu. Ketika remaja jaman dulu mereka bersusah payah memperjuangkan hidupnya walau pun dalam kesempitan, tetapi sekarang para remaja sudah mulai resah dengan keadaanya sehingga mereka banyak yang terjerumus kedalam lubang kegelapan. 55

54 55

Arifin, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1991) Hlm. 97 Djazuli,Akhlak Dalam Islam (Malang: Tunggal Murni1990) ,Hlm.12.

Janganlah mengeluh dan mulailah bersyukur, rasa syukur merupakan apresiasi paling tinggi jika dibandingkan dengan hasilnya tersebut, karena dengan bersyukur maka akan lebih mendekatkan diri kita dengan sang Pencipta. Itulah fungsi bersyukur agar hati selalu damai, tenang, nyaman dan selalu bahagia. Dalam Film Upin dan Ipin sikap bersyukur berfungsi: 1). Merasa cukup dengan apa yang diperoleh. 2). Tidak pernah merasa kecewa dengan apa yang telah didapat. 3). Lebih percaya diri. 7. Jujur. Jujur merupakan sifat yang terpuji. Allah menyanjung orang-orang yang mempunyai sifat jujur dan menjanjikan balasan yang berlimpah untuk mereka. Termasuk dalam jujur adalah jujur kepada Allah, jujur dengan sesama dan jujur kepada diri sendiri. Jujur bermakna keselarasan antara berita dengan kenyataan yang ada. Jadi, kalau suatu berita sesuai dengan keadaan yang ada, maka dikatakan benar/jujur, tetapi kalau tidak, maka dikatakan dusta. Kejujuran itu ada pada ucapan, juga ada pada perbuatan, sebagaimana seorang yang melakukan suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yang ada pada batinnya. Seorang yang berbuat riya tidaklah dikatakan sebagai seorang yang jujur karena dia telah menampakkan sesuatu yang berbeda dengan apa yang dia sembunyikan (di dalam batinnya). Demikian juga seorang munafik tidaklah dikatakan sebagai seorang yang jujur karena dia menampakkan dirinya sebagai seorang yang bertauhid, padahal sebaliknya. Hal yang sama berlaku juga pada pelaku bidah; secara lahiriah tampak

sebagai seorang pengikut Nabi, tetapi hakikatnya dia menyelisihi beliau. Yang jelas, kejujuran merupakan sifat seorang yang beriman, sedangkan lawannya, dusta, merupakan sifat orang yang munafik. 56 Dalam Film Upin dan Ipin sikap jujur berfungsi: 1). Menimbulkan rasa percaya orang lain terhadap kita. 2). Menjadi orang yang amanat. 8. Sedekah. Muslim sejati yang tulus adalah muslim yang berusaha mengikuti ajaran-ajaran agamanya, seperti saling berbagi dan berusaha melakukan kebaikan kepada anggota masyarakatnya. Ketika ia membelanjakan hartanya, ia melakukannya dengan kemurahan hatinya dan ia percaya bahwa Allah akan menggantinya dengan anugerah dan menambah pahala atas apapun yang di belanjakan dari kekayaannya di dunia. Dalam Film Upin dan Ipin sikap sedekah berfungsi: 1). Saling berbagi. 2). Membantu orang yang kurang mampu 3). Membersihkan harta. 9. Menahan nafsu. Nafsu merupakan salah satu organ rohani manusia disamping akal, nafsu sangat besar pengaruhnya dan sangat banyak mengeluarkan instruksi-instruksi pada anggota
56

Zakiah Daradjat, Islam Untuk Disiplin Ilmu Pendidikan (Jakarta: Bulan Bintang, 1987) Hlm.137

jasmanai untuk berbuat dan ini banyak tergantung bagaimana sikap manusia itu dalam menghadapi gejolak nafsunya.orang kuat sebenarnya bukanlah orang yang selalu menang dalam perkelahian fisik, tetapi adalah orang yang berkemampuan menguasai hawa nafsunya sewaktu ia marah. Dalam Film Upin dan Ipin sikap menahan nafsu berfungsi: 1). Melatih Pengendalian diri 2). Mencegah perbuatan yang negatif 3). Selalu menggunakan akal sehat dalam berbuat sesuatu 10. Tolong menolong. Tolong-menolong, sebagai sebuah pranata dalam sistem kemasyarakatan, timbul dalam masyarakat sebagai akibat dari keterbatasan anggota masyarakat ataupun lingkungan dalam memenuhi kebutuhannya. Pranata tolong-menolong berfungsi mengatur anggota masyarakat dalam berinteraksi guna memenuhi kebutuhannya. Dalam perspektif struktural-fungsional, keberadaan pranata tolong-menolong dalam struktur sosial masyarakat karena pranata ini dapat menjadi komponen dalam struktur yang mampu mengatur pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam kondisi keterbatasan masyarakat; sekaligus menjadi daya pengikat dan daya gerak masyarakat. Dalam Film Upin dan Ipin sikap tolong-menolong berfungsi: 1). Adanya sikap peduli terhadap sesama 2). Menghilangkan rasa egois. 3). Terwujudnya interaksi bermasyarakat yang baik.

11. Saling memaafkan. Manusia tidak sunyi dari khilaf dan salah. Maka apabila orang berbuat sesuatu kepada diri kita yang mungkin karena khilaf atau salah maka maafkanlah sebagai rahmat Allah SWT dan janganlah mendendam. Dalam Film Upin dan Ipin sikap saling memaafkan berfungsi: 1). Intropeksi diri 2). Menghilangkan rasa dendam 3). Tidak adanya rasa gengsi

C. Kelebihan dan Kekurangan Film Upin dan Ipin Setiap Film Secara global pasti mempunyai kelebihan dan kelemahan di dalamnya, baik yang berupa permasalahan teknis, naskah atau skenario, akting maupun lainnya. Begitu pula dengan film kartun islami Upin dan Ipin Dalam film tersebut terdapat beberapa kelebihan dan kekuarangan yang harus diakui keberadaannya sehingga pada akhirnya kelebihan dan kelemahannya menjadi tolak ukur dalam penggarapan film bertema serupa. Film kartun Islami Upin dan Ipin mempunyai beberapa kelebihan,diantaranya adalah: 1. Tema yang diangkat disajikan secara sederhana dan dalam kemasan bahasa yang mudah dipahami.

2. Film ini merupakan film kartun yang tiap adegan dan percakapamnya terdapat nilai-nilai pendidikan agama dalam peta pesan-pesan moral yang disampaikan dengan seni yang tinggi dan juga ringan, sehingga berbagai lapisan masyarakat dapat menontonnya dan mengambil manfaatnya. 3. Penampilan yang sopan dan penuh kelembutan ini mencerminkan kehidupan yang harmoni sehingga menyenangkan penonton. 4. Penyampaian berbagai pesan moral melalui bahasa yang lucu,ringan dan tidak berbelit-belit mudahkan penonton mencerna pesan-pesan moral yang ada. 5. Peran seorang nenek dapat dijadikan referensi para orang tua dalam mendidik anak-anak mereka Kekurangan: 1. Dalam film kartun terebut terdapat sedikit unsur kekeraan seperti tamparan Kak Ros kepada Upin dan Ipin yang disebabkan kenakalan Upin dan Ipin. Opah dan Kak Ros mengajak Upin dan Ipin shalat tarawih di Masjid, sesampai di depan Masjid Upin dan Ipin asik bermain dengan teman-temannya kemudian Kak Ros menampar mereka. Dalam pendidikan seharusnya tidak dengan kekerasan akan tetapi dengan nasehat, kalaupun dengan hukuman maka hukuman itu yang sewajarnya dan tidak melukai atau menyakiti. 2. Dalam mernyampaikan materi atau menjelaskan sesuatu ada yang tidak memuaskan seperti masalah haid. Ini terjadi ketika Upin dan Ipin menanyakan kenapa wanita diperbolehkan untuk tidak berpuasa, Kak Ros hanya mengatakan

bahwa wanita diciptakan dengan sesuatu yang lebih dan tidak menjelaskan sama sekali tentang adanya haid bagi wanita sehingga dilarang mengerjakan ibadah puasa. Jawaban Kak Ros yang kurang jelas ini dapat menimbulkan pertanyaan yang besar kepada mereka kenapa wanita diberi kelebihan sedangkan Laki-laki tidak.

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan Setelah pembahasan dan analisis pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan, yakni: 1. Nilai-nilai Akhlakul Karimah yang terdapat dalam Film Upin dan Ipin seri Pertama dan Kedua adalah sebagai berikut: a. Terkait dengan dimensi transendental (vertikal) yaitu: 1). Upaya Khusyu dalam beribadah 2). Bersyukur 3). Ikhlas b. Terkait dengan dimensi social yaitu: 1). Tolong menolong 2). Amar maruf nahi munkar 3). Saling berbagi 4). Jujur 5). Toleransi

6). Pemaaf 7). Menahan Nafsu 8). Patuh

2. Fungsi Akhlak dalam Film Upin dan Ipin: a. Patuh 1). Mempunyai rasa taat terhadap orang tua 2) Tidak ragu-ragu dalam mengerjakan sesuatu b. Toleransi 1). Menghargai pendapat orang lain 2). Terwujudnya kehidupan masyarakat yang damai 3). Menghormati hak-hak antar umat beragama c. Khusyu 1). Menjadikan Ibadah lebih sempurna. 2). Tingkat konsentrasi yang lebih baik. 3). Menjadikan sifat rendah diri dalam seseorang

d. Ikhlas. 1) Adanya rasa tenang dan tentram dalam diri sendiri 2). Meningkatkan keimanan e. Amar maruf nahi munkar. 1). Menghilangkan kemunkaran 2). Saling mengingatkan dalam hal kebaikan f. Bersyukur. 1). Merasa cukup dengan apa yang diperoleh. 2). Tidak pernah merasa kecewa dengan apa yang telah didapat. 3). Lebih percaya diri.

g. Jujur. 1). Menimbulkan rasa percaya orang lain terhadap kita. 2). Menjadi orang yang amanat. h. Sedekah. 1). Saling berbagi. 2). Membantu orang yang kurang mampu

3). Membersihkan harta. i. Menahan nafsu. 1). Melatih Pengendalian diri 2). Mencegah perbuatan yang negatif 3). Selalu menggunakan akal sehat dalam berbuat sesuatu j. Tolong menolong. 1). Adanya sikap peduli terhadap sesama 2). Menghilangkan rasa egois. 3). Terwujudnya interaksi bermasyarakat yang baik. k. Saling memaafkan. 1). Intropeksi diri 2). Menghilangkan rasa dendam 3). Tidak adanya rasa gengsi

B. Saran Berdasarkan hasil analisis terhadap nilai-nilai Akhlakul Karimah yang terdapat dalam Film Upin dan Ipin seri Pertama dan Kedua, pada bagian ini penulis ingin ikut serta memberikan kontribusi berupa saran sebagai berikut: 1. Terkait dengan eksistensi Film, sudah sepatutnya Film maupun karya lainnya, mempertimbangkan sisi Akhlak dan etika yang bisa disumbangkan kepada masyarakat luas dan bukan hanya mempertimbangkan selera pasar, trend, ataupun profit oriented. Karena, akhir-akhir ini banyak bermunculan filmyang jauh dari unsure mendidik, mengeksplorasi seks tanpa tedeng aling-aling misalnya. Sebab bagaimanapun, film adalah yang paling banyak diminati masyarakat di segala lapisan. 2. Pendekatan ini dapat dimanfaatkan oleh semua Guru untuk dijadikan sebuah metode pengajaran dalam proses belajar mengajar, karena pada zaman sekarang peserta didik mulai bosan dengan bahan ajar atau media yang lama, dan sebaliknya film banyak diminati oleh peserta didik sebagai media pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA Al-Ghazali.1990.Mutiara Ihya Ulumuddin. Bandung:Mizan. Al-Kabadzi, Al-Bukhari, Yakub, Ibnu Ibrahim, 1993 Al-Tarif Al-Madzah Al-Tasawwuf, (alih bahasa: Rahmani A).Bandung:Mizan Ahmad Muadz Haqqi, 2003.Berhias 40 Akhlak Mulia.Malang:Cahaya Tauhid Aminuddin.1975.Etika Ilmu Akhlak. Jakarta:Bulan Bintang Arifin, 1991, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta Asmaran. 1994. Pengantar Studi Akhlak, Raja Grafindo Persada, Jakarta, Asnawir dan Usman Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.

Bungin, Burhan.2003.Content Analysis dan Fcus Group Discussion dalam Penelitian Sosial .Jakarta:Raja Grafindo Persada, Bawani Imam,dkk, 1991.Cendekiawan Muslim Dalam Perseptif Pendidikan Agama Islam.Jakarta:Ciputat Press Darajad, Zakiah, 1970.Ilmu Jiwa Agama.Jakarta:Bulan Bintang Daradjat, Zakiah, 1987, Islam Untuk Disiplin Ilmu Pendidikan, Bulan Bintang, Jakarta Djatmika, Rahmad.1987.Sistem Etika Islam.Jakarta:Pustaka Islam Djazuli,1990.Akhlak Dalam Islam.Malang:Tunggal Murni Hubberman, Michael.1992.Analisis Data Kualitatif.Jakarta:Universitas Indonesia

Moleong, Lexy J.2002.Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung:Remaja Rosda Karya Mulyadi, 2003 Aqidah Akhlak.Semarang:PT. Karya Toha Putra Rohani Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sadiman Arief, S. dkk. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sudjana Nana dan Rivai Ahmad. 1990. Media Pengajaran. Bandung: CV Sinar Baru.

Soejono, Abdurrahman.1999.Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan. Jakarta: Rineka Cipta,. Tatapangsara, Humaidi. 1980. Akhlak yang Mulia. Surabaya: PT. Bina Ilmu Umary, Barmawi.1989.Materi Akhlak. Solo:CV. Ramadhani Majdu Al Hilali, 38 Sifat Generasi Unggulan. Jakarta:Gema Insani Press http://media-islam.or.id/2009/08/26/upin-dan-ipin-film-kartun-anak-anak-yang-islami

Burhanuddin Bin Md Radzi ,/2009/11/13,http://th3-3city.blogspot.com Les' Copaque Production 2009 /11/13,http://www.upindanipin.com CD Film Upin dan Ipin Seri Pertama dan Kedua.

You might also like