You are on page 1of 29

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA

DENGAN TINGKAT PENGAMALAN AGAMA ISLAM


SISWA SD NEGERI KALIGONDANG SUMBERMULYO
BAMBANGLIPURO BANTUL











SKRIPSI

Oleh:
NOVESTA TISNADI
NPM: 20050720022





FAKULTAS AGAMA ISLAM
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (TARBIYAH)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2009

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN NOTA DINAS ii
HALAMAN PENGESAHAN .. iii
HALAMAN MOTTO .. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .. v
KATA PENGANTAR . vi
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN xiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah . 4
C. Tujuan dan Kegunaan ... 4
D. Tinjauan Pustaka ... 5
E. Kerangka Teoritik . 6
F. Hipotesis 13
G. Metode Penelitian .. 13
H. Sistematika Pembahasan 21

ii

BAB II GAMBARAN UMUM SD NEGERI KALIGONDANG
SUMBERMULYO BAMBANGLIPURO BANTUL
A. Letak Geografis . 23
B. Sejarah Singkat ..... 23
C. Visi dan Misi SD Negeri Kaligondang . 24
D. Struktur Organisasi Sekolah .. 25
E. Keadaan Guru dan Siswa ... 27
F. Program Kerja Kepala Sekolah . 35
G. Sarana dan Fasilitas Pendidikan 39
BAB III ANALISIS TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA
DAN TINGKAT PENGAMALAN AGAMA ISLAM SISWA
A. Tingkat Perhatian Orang Tua Terhadap Pengamalan Agama
Islam Siswa. 42
B. Tingkat Pengamalan Agama Islam Siswa Di SD Negeri
Kaligondang ... 64
C. Analisis Hubungan Antara Tingkat Perhatian Orang tua Dan
Tingkat Pengamalan Agama Islam Siswa . 83
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 89
B. Saran-saran .... 91
C. Kata Penutup . 92
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Keadaan Guru di Sekolah Dasar Negeri Kaligondang........................... 27
2. Daftar Tenaga Non Edukatif .................................................................. 30
3. Daftar Siswa SD Negeri Kaligondang ................................................... 31
4. Daftar Siswa Yang Beragama Islam ...................................................... 31
5. Daftar Jenis Bangunan Fisik .................................................................. 39
6. Daftar Jenis Barang Mebelair ................................................................ 40
7. Daftar Peralatan Teknis .......................................................................... 40
8. Hasil Skor Angket Tingkat Perhatian Orang Tua .................................. 44
9. Pendidikan Agama Kepada Anak .......................................................... 46
10. Menumbuhkan Sifat Tanggung Jawab Kepada Anak ............................ 47
11. Sikap Orang Tua Menghadapi Tingkah Laku Anak .............................. 48
12. Sikap Orang Tua Terhadap Pergaulan Anak .......................................... 49
13. Menumbuhkan Sifat Pemaaf Pada Diri Anak ........................................ 50
14. Kepedulian Orang Tua Terhadap Kegiatan Anak .................................. 51
15. Keterlibatan Orang Tua Dalam Masalah Yang Dihadapi Anak ............ 52
16. Kewajiban Orang Tua Menyuruh Anak Mengenakan Busana Muslim . 52
17. Menumbuhkan Kepada Anak Kepedulian Terhadap Teman ................. 53
18. Waktu Untuk Keluarga Dalam Satu Pekan ............................................ 54
19. Tanggapan Orang Tua Bila Anak Mengaku Salah ................................ 55
20. Menanamkan Sifat Jujur Kepada Anak ................................................. 56

iv

21. Cara Orang Tua Mengajarkan Anak Untuk Suka Menolong ................. 57
22. Perasaan Orang Tua Ketika Anak Berprestasi ....................................... 58
23. Tindakan Yang Dilakukan Ketika Anak Mewakili lomba..................... 59
24. Perasaan Orang Tua Ketika Anak Meninggalkan Shalat Wajib ............ 60
25. Tindakan Orang Tua Ketika Adzan Anak Masih Tidur ......................... 60
26. Mengajarkan Anak Untuk Berdoa Sebelum Makan dan Minum ......... 61
27. Tindakan Orang Tua Ketika Anak Minta Uang Untuk Infak ................ 62
28. Tindakan Orang Tua Ketika Anak Belajar ............................................ 63
29. Nilai Keseluruhan Tingkat Perhatian Orang Tua ................................... 64
30. Hasil Skor Angket Tingkat Pengamalan Agama Islam Siswa ............... 66
31. Kebiasaan Anak Dalam Melaksanakan Ibadah Shalat ........................... 68
32. Berzikir Dalam Setiap Waktu ................................................................ 68
33. Kebiasaan Siswa Berdoa Sebelum Tidur .............................................. 69
34. Mengucapkan Salam Ketika Bertemu Dengan Seorang Muslim .......... 70
35. Kebiasaan Siswa Dalam Membaca Basmalah ....................................... 70
36. Sikap Siswa Apabila Ada Pengemis ...................................................... 71
37. Keaktifan Siswa Mengikuti TPA atau Pengajian Rutin ......................... 72
38. Kebiasaan Siswa Untuk Berdoa Sebelum Makan Dan Minum ............. 72
39. Melaksanakan Shalat Sunnah ................................................................ 73
40. Bertakziah Apabila Kerabat Atau Tetangga Meninggal ........................ 74
41. Melaksanakan Puasa Sunnah Senin Dan Kamis .................................... 74
42. Sikap Siswa Ketika Juara Kelas ............................................................. 75
43. Menjenguk Teman Yang Sedang Sakit .................................................. 76

v

44. Sikap Siswa Apabila Disakiti Oleh Teman ............................................ 77
45. Tindakan Yang Dilakukan Siswa Ketika Telah Berbuat Dosa .............. 77
46. Melaksanakan Tadarus Dibulan Ramadhan ........................................... 78
47. Tindakan Teman Apabila Sepeda Teman Rusak ................................... 79
48. Tindakan Siswa Apabila Diberi Amanah .............................................. 79
49. Tindakan Siswa Ketika Ada Kegiatan Kerja Bakti ................................ 80
50. Tindakan Siswa Ketika Teman Mengalami Kesulitan Belajar .............. 81
51. Nilai Keseluruhan Tingkat Pengamalan Agama Islam Siswa ............... 82
52. Data Skor Hubungan Antara Tingkat Perhatian Orang Tua Dan Tingkat
Pengamalan Agama Islam Siswa ........................................................... 84













vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Pedoman Wawancara ........................................................................... 95
2. Angket Untuk Orang Tua Siswa SD Negeri Kaligondang .................. 96
3. Angket Untuk Siswa SD Negeri Kaligondang..................................... 103
4. Hasil Pengujian Data Hubungan Antara Tingkat Perhatian Orang
Tua Dengan Tingkat Pengamalan Agama Islam Siswa....................... 109
5. Daftar Responden................................................................................. 110
6. Denah Lokasi SD Negeri Kaligondang................................................ 113
7. Surat Ijin Penelitian Dari Fakultas....................................................... 114
8. Surat Keterangan Dari SD Negeri Kaligondang.................................. 115
9. Daftar Riwayat Hidup.......................................................................... 116



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam pendidikan Islam orang tua mempunyai peranan yang sangat
penting yaitu sebagai pendidik dan pembimbing kesiapan anak dalam
melaksanakan ajaran-ajaran Islam. Oleh karena itu orang tua harus mampu
menjadi tauladan bagi putra-putrinya. Keluarga adalah lingkungan pertama
yang dikenal oleh anak sebelum anak itu mengenal lingkungan luar. Maka
orang tua harus memberikan perhatian yang cukup kepada anaknya agar
memiliki kesiapan dalam melaksanakan ajaran Islam.
Orang tua yang terdiri dari Bapak dan Ibu, memiliki tanggung jawab
yang besar dalam membesarkan dan mendidik anak-anaknya. Diantara
tanggung jawab yang besar yang diwajibkan oleh Islam kepada para pendidik
adalah tanggung jawab pendidikan fisik, agar anak-anak tumbuh seiring
dengan baiknya pertumbuhan fisik, sehat badan, bergairah dan bersemangat.
(Abdullah Nasih Ulwan, 1990: 1). Pendidikan fisik juga termasuk didalamnya
pendidikan agama yang akan membentuk anak menjadi insan yang beragama,
bertutur kata baik dan bertingkah laku dengan baik pula.
Sikap keagamaan pada anak harus selalu diasah sejak usia dini agar anak
dapat mengamalkan ajaran agama yang lebih mendalam nantinya dan hingga
dewasa anak terbiasa untuk berpengetahuan agama dengan matang sebagai
bekal pergaulannya bersama-sama dalam lingkungan masyarakat. Kebiasaan

2

untuk mengenal dan menjalankan agama sejak kecil pada umumnya
merupakan benteng yang kokoh bagi seseorang dalam menjaga moralitasnya
ditengah-tengah pergaulan masyarakat. (Imam Bawani, 1990: 103).
Kehangatan dan rasa aman merupakan dasar berkembangnya hubungan
emosional yang baik antara orang tua dan anak. Selain itu juga hubungan
yang penuh perhatian dan stimulasi sangat dibutuhkan oleh
perkembangan yang sehat bagi anak. (Siti Rahayu Haditono, 1999: 98).
Perhatian yang diberikan oleh orang tua terhadap anak sangat diperlukan
karena orang tua adalah pembina pribadi yang pertama dalam hidup anak.
(Zakiah Daradjat, 1986: 56). Orang tua juga adalah pendidik kodrati. Mereka
pendidik bagi anak-anaknya karena secara kodrat Ibu dan Bapak diberikan
anugerah oleh Allah berupa naluri orang tua. Dengan naluri itulah maka
timbul rasa kasih sayang orang tua kepada anaknya, sehingga secara moral
orang tua merasa terbeban tanggung jawab untuk memelihara, melindungi,
mengawasi serta membimbingnya. (Jalaluddin, 2004: 222). Perhatian yang
cukup dari orang tua terhadap anak-anaknya dapat menghasilkan sebuah
perilaku yang positif karena segala tingkah lakuknya selalu mendapat arahan
dari orang tua.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengamalan agama Islam
siswa di SD Negeri Kaligondang diantaranya ialah:
1. faktor dari dalam (intern), yaitu kesadaran individu untuk menjalankan
kewajibannya.
2. faktor dari luar (ekstern), yaitu faktor orang tua, faktor lingkungan, faktor
teman.

3

Dari beberapa faktor diatas, orang tua sangat berpengaruh terhadap
pengamalan agama Islam siswa karena pendidik pertama dan utama bagi anak
dalam keluarga adalah orang tua. Keteladanan orang tua terhadap anak
menjadikan anak dapat meniru dan bertingkah laku sesuai dengan apa yang
diajarkan orang tua.
Di dalam kompetensi dasar mata pelajaran pendidikan agama Islam
seharusnya siswa sekolah dasar mulai kelas IV sudah mampu mengamalkan
agama Islam seperti ibadah shalat, puasa, dzikir dan doa. Selain itu siswa
harus dapat berbudi pekerti luhur (berakhlak mulia) yang tercermin dalam
perilaku sehari-hari dalam hubungannya dengan Allah, sesama manusia dan
alam sekitar. Siswa juga dapat bermuamalah dengan baik dan benar yaitu
mampu menjaga kerukunan intern dan antar umat beragama.
Pada kenyataannya masih ada orang tua yang menganggap ketika
menyerahkan anaknya ke sekolahan maka tanggung jawab sepenuhnya
terletak pada sekolahan yang bersangkutan dan orang tua sudah tidak lagi
memberikan perhatian yang cukup kepada anak-anaknya. Pendapat seperti
itulah yang menyebabkan anak kurang mendapatkan perhatian berupa
bimbingan di lingkungan keluarganya, khususnya dalam pengamalan ajaran
agama. Ada juga orang tua yang sudah memberikan perhatiannya secara
penuh kepada anak-anaknya tetapi pengamalan agama anak masih kurang
baik. Termasuk disini siswa siswi SD Negeri Kaligondang. Berdasarkan latar
belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti adakah hubungan antara

4

tingkat perhatian orang tua dengan tingkat pengamalan agama Islam siswa SD
Negeri Kaligondang.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat perhatian orang tua siswa SD Negeri Kaligondang ?
2. Bagaimana tingkat pengamalan agama Islam siswa SD Negeri
Kaligondang ?
3. Adakah hubungan antara tingkat perhatian orang tua dengan tingkat
pengamalan agama Islam siswa SD Negeri Kaligondang ?

C. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
a. Untuk mengetahui tingkat perhatian orang tua dalam mengarahkan
sikap keagamaan pada siswa.
b. Untuk mengetahui tingkat pengamalan agama Islam siswa di SD
Negeri Kaligondang.
c. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat perhatian orang tua dengan
tingkat pengamalan agama Islam siswa.
2. Kegunaan
a. Bagi Orang tua
Sebagai masukan bagi orang tua agar lebih memperhatikan
terhadap perkembangan anak-anaknya, terutama dalam pengamalan
agama Islam.

5

b. Bagi Keilmuan
Sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan, khususnya
pendidikan di SD Negeri Kaligondang Sumbermulyo Bambanglipuro
Bantul.

D. Tinjauan Pustaka
Diantara penelitian yang sudah pernah dilakukan akan dijadikan
referensi diantaranya adalah:
Penelitian yang dilakukan oleh Nurnaningsih, mahasiswa UMY FAI
angkatan 1998 yang meneliti tentang Hubungan Perhatian Orang Tua
Dengan Ketaatan Dalam Menjalankan Ibadah Sholat Di SD Cepit I
Pendowoharjo Sewon Bantul. Dalam penelitian tersebut menggambarkan
tentang perhatian orang tua dalam membiasakan anak untuk selalu
menjalankan ibadah shalat. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara perhatian orang tua dengan ketaatan dalam
menjalankan ibadah sholat di SD Cepit I Pendowoharjo Sewon Bantul. (
Nurnaningsih, 2000: 53).
Retno Intarti, melakukan penelitian yaitu tentang Perhatian Orang Tua
Pasangan Usia Dini Terhadap Pendidikan Agama Islam Anak di Kelurahan
Guwosari Pajangan Bantul. Dalam penelitiannya diperoleh kesimpulan
bahwa separuh orang tua pasangan usia dini sudah memberikan pengetahuan
agama pada diri anak dan perhatian orang tua pasangan usia dini terhadap
pendidikan agama Islam anak sudah cukup baik. (Retno Intarti, 2003: 57).

6

Eli Suhaeni, juga pernah melakukan penelitian yaitu tentang Pengaruh
Perhatian Orang Tua Terhadap Keberhasilan Belajar Siswa Dalam Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 1 Tirtayasa Kabupaten
Serang. Dari hasil penelitiannya diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan
yang positif dan berarti antara perhatian orang tua terhadap keberhasilan
belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1
Tirtayasa. (Eli Suhaeni, 2005).
Perbedaan skripsi ini dengan penelitian yang telah dilakukan ialah
skripsi ini lebih fokus pada tingkat perhatian orang tua dan tingkat
pengamalan agama Islam siswa di SD Negeri Kaligondang Sumbermulyo
Bambanglipuro Bantul. Penelitian ini menggambarkan betapa pentingnya
perhatian orang tua dalam memberikan bimbingan dan tanggung jawab
sehingga anak mampu mengamalkan ajaran agama Islam dengan baik.

E. Kerangka Teoritik
1. Tingkat Perhatian Orang Tua
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tingkat adalah susunan
yang berlapis-lapis atau berlenggek-lenggek. (Depdiknas, 2001: 1197).
Dan Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh
aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek.
(Bimo Walgito,1986: 53). Sedangkan orang tua dalam pengertiannya
adalah ayah, ibu kandung (orang tua), orang yang dianggap tua. (
Depdiknas, 2001: 802).

7

Dapat disimpulkan bahwa tingkat perhatian orang tua adalah tingkat
sejauh mana orang tua dalam membimbing dan bertanggungjawab
mendidik anak agar mempunyai sikap keagamaan yang baik.
Orang tua adalah seorang yang dewasa yang mempunyai tanggung
jawab atas putra-putrinya dan ia sebagai panutan serta tauladan dalam
bertingkah laku. Suatu kesalahan besar apabila orang tua tidak
memberikan perhatian kepada pertumbuhan dan perkembangan anak,
sebab anak yang tumbuh tanpa perhatian orang tua akan menjadi anak
yang jauh dari kasih sayang. Tidak lazim apabila orang tua membiarkan
anaknya tumbuh dan berkembang tanpa ada dukungan dan motivasi
walaupun secara materiil anak tidak membutuhkan namun dalam jiwa ia
selalu mengharapkan kehadiran pendorong dan pemberi semangat. Tidak
sedikit orang tua yang meninggalkan kesenangan pribadinya untuk
membahagiakan atau menyenangkan anak-anaknya, bahkan terkadang
seorang ibu rela mengorbankan dirinya demi kepentingan anaknya.
(Ahmad Amin, 1995: 15).
Menurut Hasan Langgulung, kewajiban orang tua dalam
memberikan perhatian bagi anak diantaranya yaitu memberi bimbingan
yang baik bagi anak-anaknya dalam berpegang teguh kepada akhlak mulia.
Disamping itu memberi tanggung jawab yang sesuai kepada anak-anaknya
supaya mereka merasa bebas memilih dalam tindak-tanduknya. Orang tua
juga harus dapat memanfaatkan waktu dengan menunjukkan bahwa
keluarga selalu mengawasi mereka dengan sadar dan bijaksana,

8

diantaranya yaitu menjaga mereka dari teman-teman yang menyeleweng
dan tempat-tempat kerusakan. (Hasan Langgulung, 2004: 312).
Abu Ahmadi mengemukakan bahwa tugas orang tua diantaranya
ialah menstabilisasi situasi keluarga dalam arti stabilisasi situasi ekonomi
rumah tangga. Orang tua juga mempunyai tugas mendidik anak dan
melakukan pemeliharaan psikis keluarga, termasuk disini kehidupan
beragama. (Abu Ahmadi, 2002: 247).
a. Proses timbulnya perhatian
1). Adanya rangsang yang menonjol dari obyek.
2). Rangsang diterima oleh indra.
3). Dibawa masuk oleh syaraf ke dalam otak.
4). Didalam otak diserap oleh persepsi kita.
5). Obyek tersebut mempunyai arti sesuai dengan persepsi yang ada
pada diri kita.
6). Arti tersebut dipengaruhi pula oleh:
a). jenis kelamin,
b). umur,
c). latar belakang yang bersangkutan,
d). ada tidaknya prasangka,
e). ada tidaknya keinginan tertentu,
f). ada tidaknya sikap batin tertentu,
7). Terjadilah perhatian yang berbeda-beda. (Dakir, 1993: 114).
b. Bentuk Perhatian
1). Mengingatkan anak-anak terhadap kewajibannya.
2). Mengadakan kompetisi (persaingan) yang sehat.
3). Menginsyafkan anak-anak terhadap kebutuhan mereka.
4). Sanjungan jika melaksanakan kewajibannya (mengamalkan ajaran
agama).



9

c. Macam Perhatian
1). Perhatian spontan
Bagi anak kecil mencurahkan perhatiannya terhadap hal-hal
yang disukai. Sebab anak kecil belum memiliki kesadaran atau
keinsyafan akan kebutuhan terhadap agamanya. Anak kecil
menjalankan perintah orang tua atau guru bukan karena kesadaran,
tetapi hanya karena memenuhi kesenangan.
2). Perhatian tidak spontan
Bagi anak yang sudah besar (dewasa) sudah memiliki
perhatian dengan sengaja. Sebab mereka telah sadar atau insyaf.
Selain memperhatikan hal-hal yang disukai, harus memperhatikan
pula hal-hal yang tidak disukai atau kurang disukai.
3). Perhatian yang sempit
Perhatian yang sempit yaitu dimana orang tua hanya mampu
memberikan perhatian sedikit terhadap keadaan anak.
4). Perhatian yang luas
Yaitu perhatian dimana orang tua dapat memberikan
perhatian menyeluruh kepada anak. (Bimo Walgito, 1986: 69).
2. Tingkat Pengamalan Agama Islam
a. Pengertian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tingkat adalah susunan
yang berlapis-lapis atau berlenggek-lenggek. (Depdiknas, 2001:
1197). Sedangkan Pengamalan adalah proses, cara, perbuatan,

10

mengamalkan, melaksanakan suatu kewajiban atau tugas yang
berhubungan dengan hal. (Depdiknas, 2001: 34). Dan Agama adalah
Ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan antar manusia serta lingkungannya.
(Depdiknas, 2001: 12).
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa tingkat
pengamalan agama Islam adalah tingkat atau jenjang dari suatu proses
perbuatan dan pelaksanaan kewajiban atau tugas yang berkenaan
dengan hal agama atau kepercayaan dalam Islam. Agama mengandung
ikatan-ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi oleh manusia.
Pengamalan agama disini menyangkut pada pengetahuan tentang
sesuatu yang benar atau salah, baik atau buruk, pantas atau tidak
pantas dan juga menyangkut pula pengetahuan tentang ide-ide dan
konsep-konsep dalam agama.
Allah telah memberi pengetahuan kepada manusia tentang ide-
ide dan konsep-konsep maupun pengamalan tentang baik dan buruk
serta cara-cara mendapatkannya melalui perintah atau larangan, ajaran
dan peringatan. Pengetahuan yang datang dari Allah itu disampaikan
melalui Rasul. Setelah Tuhan mengutus Rasul untuk mengajarkan
kitab, hikmah dan apa-apa yang belum diketahui manusia, maka Tuhan
menyatakan bahwa Ia mengangkat derajat orang-orang yang beriman
dan mengamalkan pengetahuan (ilmu)nya. Dengan ayat-ayat-Nya,

11

Tuhan telah memberikan pengamalan kepada manusia. Dengan
demikian manusia telah memiliki pengetahuan tentang kitab dan
pengamalan yang ada dalam kitab yaitu ilmu agama, maka dalam hal
ini manusia wajib melaksanakan dan mengamalkan ajaran agama
Islam.
b. Pengamalan Agama Islam
Menurut Muhaimin, pengamalan agama adalah perilaku
seseorang mengamalkan ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari
yaitu perilaku dan motivasi ajaran agama dalam kehidupan.
(Muhaimin, 2002: 294).
Pengamalan agama Islam adalah suatu proses perbuatan, yang
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan
aktivitas agama yaitu pengamalan tentang Al-Quran dan Hadits.
Firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 21:
.1l l > l _ _. < :`. . .> _.l l `>, < ,l >
: < ,: _

Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah. (Departemen Agama RI, 2003: 336).

Dari ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengamalan
agama yang sesungguhnya adalah sebagaimana yang dicontohkan
oleh Rasulullah SAW.

12

Menurut Al-Syaibani, pengetahuan manusia itu dapat dibagi
dengan menggunakan beberapa macam pembagian. Dari segi sumber
pengetahuan dan alat memperolehnya, dapat dibagi menjadi:
1). Pengetahuan Saintifik dan logika.
2). Pengetahuan Intuisi dan perasaan.
3). Pengetahuan Ilham dan kasyaf.
4). Pengetahuan yang diwahyukan. (Ahmad Tafsir, 2000: 10).
Dari segi pembahasannya, pengetahuan dibagi menjadi:
1). Pengetahuan tentang Allah.
2). Pengetahuan tentang aqidah agama dan masalah gaib.
3). Pengetahuan tentang halal dan haram.
4). Pengetahuan tentang akhlak.
5). Pengetahuan tentang diri sendiri dan sifat-sifat kemanusiaan.
6). Pengetahuan tentang sifat-sifat dan fakta wujud. (Ahmad Tafsir,
2000: 11).
Pengetahuan agama yang diperoleh diwujudkan dalam berbagai
kehidupan manusia. Aktifitas beragama tidak hanya terjadi ketika
seseorang melakukan ibadah, tetapi juga ketika melakukan aktifitas
lain yang didorong oleh kekuatan akhir, bukan hanya yang berkaitan
dengan aktifitas yang dapat dilihat dengan mata, tetapi juga aktifitas
yang tidak tampak dan terjadi dalam hati seseorang. Untuk itu seorang
muslim dituntut agar berusaha mengumpulkan pengamalan tentang
ajaran agama Islam yang benar sesuai dengan Al-Quran dan Hadits.

13

Dengan memiliki pengetahuan agama yang luas terutama tentang
pengetahuan akhlak akan menjadikan pengamalan seseorang semakin
baik. Orang yang beriman dan berilmu pengetahuan sesuai dengan
kehendak Allah, itulah yang diangkat derajatnya lebih tinggi. Jadi
antara iman dan ilmu pengetahuan terjadi hubungan fungsional yang
bersifat saling memperkokoh dan saling mempengaruhi, sehingga
orang yang bertambah ilmu pengetahuannya, maka semakin bertambah
kuat imannya dan akibatnya ia semakin dekat dengan Tuhannya.
Sebaliknya semakin kuat imannya, maka ia semakin terdorong untuk
menambah ilmu pengetahuan dan mengamalkannya.
Adapun yang dimaksud dengan tingkat pengamalan agama Islam
siswa meliputi: Aqidah, Ibadah, Akhlak dan Muamalah.

F. Hipotesis
Ada hubungan positif yang signifikan antara tingkat perhatian orang
tua dengan tingkat pengamalan agama Islam siswa SD Negeri Kaligondang
Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul.

G. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi yang bertujuan mencari
hubungan antar dua variabel, maka bersifat kuantitatif yang menyatakan hasil
penelitan dalam bentuk angka.


14

1. Variabel penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel tingkat
perhatian orang tua dan variabel tingkat pengamalan agama Islam siswa.
a. Variabel tingkat perhatian orang tua
Variabel tingkat perhatian orang tua ialah tingkat sejauh mana
orang tua dalam membimbing dan bertanggungjawab mendidik anak
agar mempunyai sikap keagamaan yang baik.
Variabel ini sebagai variabel independen yaitu variabel pengaruh
atas variabel lainnya yang mempunyai indikator sebagai berikut:
1). Bimbingan ialah dimana orang tua mampu mengajak anak untuk
teguh menjalankan ajaran agama Islam.
2). Tanggung jawab ialah sejauh mana orang tua mempunyai sikap
untuk dapat mengarahkan perilaku anak kepada kebaikan.
3). Pemanfaatan waktu ialah sejauh mana orang tua dapat membagi
waktu diantara kesibukannya untuk keluarga dan orang-orang yang
ada disekelilingnya.
b. Variabel tingkat pengamalan agama Islam siswa
Variabel tingkat pengamalan agama Islam siswa ialah tingkat atau
jenjang dari suatu proses perbuatan dan pelaksanaan kewajiban atau
tugas, yang berkenaan dengan hal agama atau kepercayaan dalam
Islam siswa.

15

Kedudukan variabel ini sebagai variabel dependen yaitu yang
terpengaruh atas variabel independen. Indikator variabel dependen
adalah:
1). Pengamalan Aqidah
Definisi operasional pengamalan aqidah adalah pengamalan
tentang keyakinan kepada Allah (kepercayaan kepada Allah).
2). Pengamalan Ibadah
Definisi operasional pengamalan ibadah adalah pengamalan
menyembah dan mengabdi kepada Allah.
3). Pengamalan Akhlak
Definisi operasional pengamalan akhlak adalah pengamalan
tentang budi pekerti, tingkah laku dan perbuatan seseorang.
4). Pengamalan Muamalah
Definisi operasional pengamalan muamalah adalah pengamalan
yang menyangkut hubungan atau kerja sama dengan orang lain
atau masyarakat.
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek atau sumber data penelitian
yang menjadi sasaran pengumpulan data dalam suatu lingkup
penelitian. (Suharsimi Arikunto, 2002: 108). Adapun yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD Negeri

16

Kaligondang yang jumlahnya 175 siswa beserta orang tuanya masing-
masing.
b. Sampel
Sampel adalah Bagian dari populasi sebagai contoh yang diambil
dengan menggunakan cara-cara tertentu. (Margono, 2004: 121).
Dengan kata lain bahwa metode sampel yaitu metode penentuan
subyek dengan cara mengambil beberapa subyek sebagai sampel dari
populasi yang ada.
Oleh karena subyek penelitian ini adalah siswa sekolah dasar,
maka dalam penelitian ini menggunakan teknik stratified sample.
(Suharsimi Arikunto, 2002: 115). Yaitu tingkatan pengambilan sampel
dari subyek yang akan diteliti dengan cara mengambil sampel secara
bertingkat, yaitu kelas IV, V dan VI, guna mewakili seluruh subyek
yang ada.
Alasan peneliti memilih sampel tersebut ialah karena dalam
kompetensi dasar mata pelajaran pendidikan agama Islam, mulai kelas
IV siswa harus mampu mengamalkan agama Islam seperti ibadah
shalat, puasa, dzikir dan doa. Selain itu siswa harus dapat berbudi
pekerti luhur (berakhlak mulia) yang tercermin dalam perilaku sehari-
hari dalam hubungannya dengan Allah, sesama manusia dan alam
sekitar. Siswa juga dapat bermuamalah dengan baik dan benar yaitu
mampu menjaga kerukunan intern dan antar umat beragama.


17

Adapun jumlah siswa yang dijadikan sampel sebagai berikut:
Kelas Jumlah siswa
IV 30
V 26
VI 20
Jumlah 76

3. Teknik Pengumpulan Data
a. Metode Observasi
Metode observasi adalah biasa diartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki. (
Sutrisno Hadi,1995: 136).
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang kondisi
fisik SD Negeri Kalingondang Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul
yang meliputi: lokasi gedung, ruang kelas, ruang guru dan fasilitas-
fasilitas lainnya. Metode observasi juga digunakan untuk mengungkap
tingkat pengamalan agama Islam siswa di SD Negeri Kaligondang.
b. Metode Angket
Metode ini digunakan untuk mengungkap data tingkat perhatian
orang tua dan tingkat pengamalan agama Islam siswa. Angket yang
dipakai merupakan angket berstruktur yaitu jawaban yang diajukan
sudah disediakan dengan pertanyaan bersifat tertutup. (M. Subana,
Moersetyo Rahadi, Sudrajad, 2000: 31). Menggunakan angket sebagai

18

salah satu instrumen pengumpulan data yang berfungsi dalam
penyajian data numerik dan selanjutnya diolah menggunakan analisis
statistik.
Bentuk angket yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu
berupa pilihan ganda yang terdiri dari 20 item untuk mengetahui
tingkat perhatian orang tua dan 20 item untuk mengetahui tingkat
pengamalan agama Islam siswa, yang masing-masing item terdiri dari
3 alternatif.
Setap jawaban dari item yang berasal dari kedua angket diberi skor
(skala sikap), adapun perskoran adalah:
Jawaban Skor
A 3
B 2
C 1

Jika jawaban angket tersebut diubah dalam bentuk angka maka
tingkat perhatian orang tua paling tinggi adalah 20 x 3 = 60 dan tingkat
perhatian orang tua yang paling rendah adalah 20 x 1 = 20. Begitu pula
dengan tingkat pengamalan agama Islam siswa. Tingkat pengamalan
agama Islam siswa paling tinggi adalah 20 x 3 = 60 dan tingkat
pengamalan agama Islam siswa paling rendah 20 x 1 = 20.



19

Berikut variabel dan indikator dalam pembuatan angket:

Variabel



Indikator
No. item soal
Jumlah
item
soal
Tingkat Perhatian Orang Tua
1. Bimbingan 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11,
12, 13, 14, 15, 20
14
2. Tanggung jawab

1, 16, 17, 18, 19 5
3. Pemanfaatan waktu

10 1
Tingkat Pengamalan Agama-
Islam Siswa

1. Pengamalan Aqidah

2, 3, 5, 8, 12 5
2. Pengamalan Ibadah

1, 7, 9, 11, 16 5
3. Pengamalan Akhlak 4, 6, 10, 13, 14, 15, 18

7
4. Pengamalan Mu'amalah

17, 19, 20 3
Jumlah keseluruhan item soal (dua variabel) 40

c. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah cara untuk mendapatkan data anak atau
orang dengan mengadakan hubungan secara langsung dengan
informan (face to face relation). ( Bimo Walgito, 1993: 6).
Suatu metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara
lisan. Adapun metode yang digunakan oleh penulis menggunakan
teknik bebas terpimpin. Bebas artinya melihat situasi dan kondisi,

20

sedangkan terpimpin adalah berpedoman pada pertanyaan yang sudah
disiapkan secara tertulis. Metode ini digunakan untuk mendapatkan
data dan informasi yang lengkap tentang gambaran umum SD Negeri
Kaligondang dan untuk mengetahui tingkat perhatian orang tua siswa.
d. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan suatu cara menghimpun data-data
yang bersumber dari buku-buku, arsip, bagan dan lain sebagainya.
Metode ini digunakan untuk mencari data tentang keadaan guru,
keadaan siswa, visi dan misi, program kerja kepala sekolah, sarana dan
prasarana sekolah dan sebagainya.
4. Analisis Data
Dalam menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian ini
digunakan teknik kuantitatif. Teknik analisis kuantitatif disebut juga
dengan teknik statistik dan bertujuan mengolah data yang berbentuk
angka, ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis.
Untuk menghitung koefisien korelasi digunakan rumus korelasi
product moment. Adapun rumus product moment adalah:



r
xy
= Koefisien korelasi
N = Jumlah responden
X = Skor variabel tingkat perhatian orang tua
( )( )
( ) ( ) ] ].[ [
. .
2
2
2
2


=
xy
r



21

Y = Skor variabel tingkat pengamalan agama Islam siswa
= Jumlah skor asli variabel tingkat perhatian orang tua
= Jumlah skor asli variabel tingkat pengamalan agama
Islam siswa
= Jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dari variabel
tingkat perhatian orang tua dan variabel tingkat
pengamalan agama Islam siswa. (Anas Sudijono, 2000:
193).
Setelah memperoleh hasil perhitungan dengan menggunakan rumus
tersebut yang disebut r-hitung, maka akan dikonfirmasi dengan nilai r-tabel.
Dari hasil konfirmasi akan diketahui apakah ada hubungan atau tidak antara
kedua variabel tersebut.

H. Sistematika Pembahasan
Dalam rencana penulisan skripsi, penyusun membagi menjadi empat
bab yang susunannya adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teoritik,
hipotesis, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab II Gambaran Umum
Berisi tentang gambaran secara umum mengenai profil SD Negeri
Kaligondang Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul. Dalam bab ini

22

diterangkan antara lain keadaan geografis, sejarah berdirinya, visi
dan misi, struktur organisasi, pembahasan tentang keadaan guru,
siswa, program kerja kepala sekolah, serta keadaan gedung dan
fasilitas SD Negeri Kaligondang.
Bab III Analisa Data
Berisi penjelasan yang berupa analisa data mengenai hubungan
antara tingkat perhatian orang tua dengan tingkat pengamalan agama
Islam siswa SD Negeri Kaligondang Sumbermulyo Bambanglipuro
Bantul.
Bab IV Penutup
Berisi kesimpulan, saran-saran, dan kata penutup.

You might also like