You are on page 1of 105

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

DAFTAR ISI Renungan .. ................................................................. 4 Sambutan Ketua BPNA Jatim ......................................... 5 HIV .................................................................................. 7 a. Definisi HIV ................................................................ 7 b. Proses HIV Memasuki Tubuh ..................................... 8 c. Kelompok Beresiko Tertular dan Penular HIV ......... 13 d. Menghindari HIV ....................................................... 16 e. Tes HIV ...................................................................... 17 AIDS ............................................................................... 20 a. Definisi AIDS ............................................................. 20 b. Beberapa penyakit oportunistik .................................. 20 c. Fase-fase perkembangan AIDS dalam tubuh ............ 22 d. Pengobatan AIDS ....................................................... 24 e. Mitos-mitos seputar HIV/AIDS .................................. 28 IMS ................................................................................. 30 a. Definisi IMS ............................................................... 30 b. Tanda dan gejala IMS ................................................. 30 c. Cara Pencegahan IMS ................................................ 32 d. Jenis-jenis IMS ........................................................... 33 NARKOBA .................................................................... 39 a. Definisi Narkoba ......................................................... 39 b. Jenis-jenis Narkoba .................................................... 39 c. Dampak penyalahgunaan narkoba .............................. 47 PERSPEKTIF ISLAM ................................................... 57 1. Narkoba hukumnya haram ......................................... 57 2. Mengatasi Narkoba ..................................................... 62 3. Doa-doa yang dianjurkan ........................................... 64 4. Dzikir .......................................................................... 68
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

PERSPEKTIF AGAMA KRISTEN KATOLIK-PROTESTAN .............................................. 70 1. Manusia ciptaan Allah ................................................ 70 2. Untuk Para pengguna Narkoba ................................... 73 3. Untuk para pengedar .................................................. 75 PERSPEKTIF AGAMA HINDU ................................... 80 PERSPEKTIF AGAMA BUDHA .................................. 87 PENUTUP ...................................................................... 91 LAMPIRAN GAMBAR ................................................. 92

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

RENUNGAN

Secara tekstual kitab suci agama Islam, Kristen Protestan- Katolik, Hindu dan Budha tidak ada yang menyatakan bahwa Narkoba itu hukumnya haram. Namun secara kontekstuak semua agama tersebut di atas telah menyatakan bahwa Narkoba itu hukumnya haram. Hal ini setelah dilihat dari dampaknya menyalahgunakan Narkoba adalah lebih besar madharatnya dari pada manfaatnya. ( Penulis ). Agama Islam baik dalam al-Quran maupun alHadits tidak secara langsung menyebutkan haramnya Narkoba. Namun melihat bahaya yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan Narkoba hampir sama bahka lebih berbahaya Narkoba, maka para ulama memutuskan Narkoba adalah haram. (Agama Islam ) Dalam agama Kristen Protestan - Katolik kata Narkoba tidak terdapat dalam kitab suci, namun akibat dari Narkoba tersebut dan penanggulangannya tertera dalam al-Kitab. Dengan demikian para pengguna Narkoba diharapkan dapat mengerti dan menyandarkan diri pada firman Tuhan yang terdapat dalam al-Kitab. (Agama Kristen) Setiap manusia yang diciptakan di dunia ini mempunyai tujuan utama yaitu menghindari kesegsaraan dan mencari kehidupan yang damai sejahterah. Sehubungan dengan itu maka tugas manusia adalah menghindari perbuatan dosa dan memutar roda kehidupan berdasarkan Dharma. ( Agama Hindu )
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

Dalam agama Budha Sila merupakan dasar utama dalam pelaksanaan ajaran agama, mencakup semua perilaku dan sifat-sifat baik yang termasuk dalam ajaran moral dan etika agama budha. (Agama Budha )

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

SAMBUTAN KETUA BPNA PROPINSI JAWA TIMUR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin. Segala Puja dan Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Taala yang telah memberikan rahmat dan nikmat kepada hambanya. Sehingga dengan rahmat dan nikmat yang telah diberikan, BPNA Pripinsi Jawa Timur telah dapat menerbitkan Buku Panduan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba dan Timbulnya HIV-AIDS bagi tokoh Agama di Jawa Timur. Kami menyadari bahwa peningkatan penghayatan spiritual memegang peranan penting dalam usaha penanggulangan bahaya narkoba dan HIV-AIDS di samping pola hidup sehat. Dalam prinsip pola hidup sehat disebutkan bahwa diperlukan keimanan yang kuat dengan cara mempelajari dan menerapkan pelajaran agama dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikan agama sebagai pedoman hidup. Oleh sebab itu kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Saudara Muhammad Arifin, S.Ag. M.Ag dan Saudara Drs. H. M. Nawawi, M.Si yang telah penyusun buku P3NA (Panduan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba dan HIV-ADS). Semoga buku yang sedang anda baca ini dapat membantu mengurangi penyalahgunaan Narkoba dan timbulnya
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

HIV-AIDS yang semakin naik grafiknya di Jawa Timur ini. Wassalamualaiku Warahmatullahi Wabarakatuh.

Surabaya, 21 Maret 2007 Ketua BPNA JAWA TIMUR

DR. H. SOENARJO

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

HIV
HIV (Human Immunodeficiency Virus)

A. Definisi HIV
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Cara kerja virus adalah mencari sel T darah putih, lalu memasukinya dan memaksa sel T untuk mencetak virus HIV baru. Sel T adalah darah putih yang dipaksa mencetak virus HIV baru, sel T tidak sempat lagi memproduksi lagi protein-protein yang diperlukan bagi kelangsungan hidup sel. Sel T ini dengan cepat akan mati setelah mencetak ratusan virus HIV baru. Sel T yang mati akan ditinggalkan, dan virus-virus HIV baru yang telah dicetak segera mencetak sel T yang lain. Tubuh memang terus memproduksi sel T baru. Sel-sel T yang diproduksi oleh tubuh ini akan segera menggantikan sel T yang mati. Walaupun begitu kecepatan tubuh memproduksi sel T juga memiliki batasnya. Apabila batas ini terlampui, dengan kata lain apabila sel-sel T mati lebih cepat dari pada kecepatan tubuh memproduksi sel T baru, maka jumlah sel T dalam tubuh semakin lama akan semakin berkurang. Sel T adalah salah satu tipe darah putih yang mempunyai peran paling penting bagi kekebalan tubuh manusia. Sel T ini seperti prajurit yang membunuh setiap musuh penyakit yang masuk. Sel-sel ini dapat memakan setiap bakteri dan kuman berbahaya yang
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

memasuki tubuh sehingga bakteri dan kuman tersebut tidak membuat tubuh sakit. Apabila jumlah sel T dalam tubuh berkurang, maka bakteri dan kuman yang masuk dapat membuat tubuh sakit. Ini karena sel T yang ada tidak cukup untuk membunuh semua bakteri dan kuman yang masuk ke dalam tubuh. Tubuh akan melemah dan mudah sakit. Pada saat sel T jauh di bawah batas normal, maka muncullah penyakit-penyakit yang biasanya tidak pernah menyerang manusia sebelumnya. Jamur dapat dengan mudah masuk dan tumbuh di paru-paru, bahan pemakan jaringan sel paru-paru. Apabila jumlah sel T normal, jamur semacam itu tidak akan ditemukan di dalam paru-paru karena sudah mati saat memasuki lapisan kulit.

B. Proses HIV memasuki tubuh manusia


HIV hidup dalam 4 (empat) cairan tubuh manusia. Adapun cairan tubuh tersebut antara lain: darah, cairan sperma, cairan vagina dan Air Susu Ibu (ASI). HIV tidak dapat hidup lama bila ada di luar cairan tersebut. Bahkan virus HIV akan dapat segera mati bila berada di udara terbuka. Dengan demikian, HIV tidak dapat di bawa oleh angin seperti halnya virus influenza atau masuk begitu saja ke dalam kulit atau melalui mulut. HIV baru bisa masuk ke tubuh manusia bila darah yang mengandung HIV masuk ke dalam tubuh dan bercampur dengan darah sehat. Percampuran ini dapat terjadi melalui luka yang terbuka, atau di masukkan ke dalam tubuh melalui alat suntik. HIV hanya dapat ditularkan bila terjadi kontak langsung dengan darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu Ibu. Tempat hidup HIV yang terbatas
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

membuat virus ini hanya dapat masuk kepada orang sehat dengan cara-cara tertentu. Cara-cara penularan virus HIV adalah: 1. Hubungan seksual. Hubungan seksual yang dimaksud disini adalah hubungan seks yang tidak aman (tanpa menggunakan kondom), baik secara vaginal, oral (mulut) ataupun anal (senggama di dubur) dengan seorang pengidap HIV. Pada saat melakukan hubungan seksual vaginal, sering terjadi luka pada penis menggesek dinding vagina. Luka akibat gesekan ini sangat kecil namun cukup besar bagi ukuran virus. Luka ini dapat terjadi di penis atau di dinding vagina. Apabila salah satu dari cairan vagina atau cairan semen tersebut mengandung HIV, maka HIV dapat masuk ke tubuh orang yang sehat (HIV-) melalui luka kecil di penis atau vagina. Saat itulah HIV langsung berdiam di tubuh orang yang sehat (HIV-) dan menyerang sel-sel T disana. Hubungan seksual anal yaitu hubungan seks atau senggama melalui dubur. Penis tidak dimasukkan ke dalam lubang vagina, namun dimasukkan ke lubang dubur. Cara ini biasa dilakukan oleh para homoseksual, yaitu laki-laki suka laki-laki, walau banyak juga pasangan heteroseksual, yaitu laki-laki dengan wanita. Lubang dubur tidak sama dengan lubang vagina. Jika lubang vagina dapat mengeluar cairan pelumas, sedangkan lubang dubur tidak mengeluarkan. Karena pada saat terangsang lubang vagina akan mengeluarkan cairan yang membuat vagina menjadi fleksibel ketika dimasuki penis, sedangkan lubang dubur sebaliknya, yaitu akan terjadi penyempitan jika dimasuki penis sehingga akan terjadi luka baik pada penis maupun pada dinding dubur. Dari
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

10

sinilah, maka virus HIV akan berpindah dari tubuh sakit (terinfeksi HIV) ke tubuh yang sehat (HIV-). 2. Kontak langsung dengan darah / produk darah / jarum suntik: a. Transfusi darah / produk darah yang tercemar HIV, risikonya sangat tinggi, sampai lebih dari 90%. Melalui tranfusi darah. Dan apabila darah donor tercemar virus HIV, maka HIV terdapat dalam darah donor tadi akan langsung masuk kedalam tubuh melalui tranfusi darah tersebut. Penerima darah donor tersebut dapat langsung terinfeksi HIV. Pada saat ini Palang Merah Indonesia (PMI) sudah melakukan screening terhadap darah donor. Darah donor yang terinfeksi penyakit apapun, termasuk di dalamnya HIV akan segera dimusnahkan. Rumah-rumah sakit juga sudah melakukan pemeriksaan ketat terhadap darah donor sebelum ditranfusikan ke pasien yang membutuhkan. Dengan demikian, saat ini tranfusi darah di Indonesia telah aman dari infeksi HIV. b. Pemakaian jarum tidak steril / pemakaian bersama jarum suntik dan sempritnya pada para pengguna napza suntik (penasun). Cara lain memasukkan darah kedalam tubuh adalah melalui alat suntik. Penyalahgunaan napza (narkotika psikotropika dan zat adiktif) tanpa disadari dapat terinfeksi HIV melalui cara seseorang menyuntikkan napza kedalam tubuhnya. Penyalahguna napza yang menggunakan napza dengan cara disuntikkan ini disebut sebagai penasun atau Injecting Drug User (IDU) Penasun menyuntikkan . napza untuk mendapatkan efek langsung yang cepat.
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

11

Napza berbentuk padat atau serbuk masih harus diserap dulu oleh sistem pencernaan sebelum disebarkan keseluruh tubuh. Karena dimasukkan ke pembuluh darah. Agar napza benar-benar tercampur dengan darah, maka setelah disuntikkan setengah bagian dari napza tadi, lalu disedot kembali sehingga darah masuk ke dalam alat suntik dan bercampur dengan sisa napza yang ada di alat suntik. Penasun kemudian menyuntikkan kembali seluruh sisa napza yang telah bercampur ke darah dalam tubuh. HIV dapat berpindah ke tubuh orang yang sehat ketika alat suntik bekas dipakai langsung digunakan oleh penasun yang lain. Sisa darah yang tercemar HIV yang terdapat di dalam alat suntik ini dapat langsung masuk ke dalam tubuh bersama HIV yang ada di dalamnya. c. Penularan lewat kecelakaan tertusuk jarum pada petugas kesehatan dan pemakaian alat tusuk yang menembus kulit. Alat-alat tajam seperti jarum suntik, jarum tato, jarum tindik, silet cukur, bahkan alat kedokteran seperti pisau bedah dan jarum infus dapat menyebarkan HIV apabila langsung digunakan kembali tanpa disterilkan terlebih dulu. Hal ini karena dapat saja terdapat sisa-sisa darah yang menempel di alat tajam tadi, dan sisa darah tersebut dapat saja tercemar HIV. Agar alat tajam ini tidak menyebarkan HIV, maka perlu dipakai sekali saja dan setelah itu dipakai alat tajam yang baru. Apabila penggunaan alat tajam baru cukup mahal, maka alat tajam bekas dipakai lagi harus disterilkan. Dengan cara dibakar atau dicuci dengan cairan khusus sebelum dipakai ulang. Bidang kedokteran telah memiliki prosedur yang ketat dalam penggunaan
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

12

alat-alat tajam ini. Dokter selalu menggunakan jarum suntik dan infus baru, dan mensterilkan peralatan bedah sehabis dipakai. Prosedur ini cukup menjamin keamanan alat-alat tajam yang digunakan dalam bidang kedokteran. Kitapun juga harus menjamin keamanan alatalat tajam yang kita pakai. Silet cukur yang telah digunakan harus tetap dipakai sendiri dan tidak boleh dipinjamkan ke orang lain. Apabila kita menindik telinga atau bagian tubuh kita yang lain, maka kita harus selalu memastikan bahwa jarum yang digunakan adalah baru. Demikian juga untuk penggunaan jarum tato atau alat tajam lainnya. 3. Secara vertikal dari ibu hamil pengidap HIV kepada bayinya, baik selama hamil, saat melahirkan ataupun setelah melahirkan (ketika menyusui. Ibu yang terinfeksi HIV dapat menulari bayinya melalui tali ari-ari (placenta) bayi ketika bayi masih dalam kandungan. Janin di dalam kandungan tidak dapat makan, minum apalagi bernafas. Segala kebutuhan tubuhnya dipasok melalui tali ari-ari (placenta) yang menghubungkan tubuh janin dengan ibunya. Melalui tali ari-ari (placenta) ini zat-zat yang dibutuhkan oleh bayi dibawa oleh darah ke tubuh janin. Apabila darah ibu mengandung virus HIV, maka HIV juga langsung dipindahkan kejanin melalui tali ari-ari (placenta). Bayi yang dikandung oleh ibu hamil pengidap HIV bisa juga tertular HIV saat proses kelahirannya. Khusus bagi ibu hamil HIV sangat dianjurkan untuk melahirkan melalui operasi ceasar. Hal ini untuk menghindari terjadinya luka pada bayi saat proses
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

13

kelahirannya secara normal. Selain itu ibu yang terinfeksi HIV yang memiliki bayi, maka dianjurkan untuk tidak menyusui dan menggantinya dengan memberikan susu formula.

C. Kelompok berisiko tertular dan menularkan HIV


Aktifitas yang dilakukan oleh seseorang yang rentan tertular dan menularkan HIV disebut sebagai perilaku berisiko. Adapun kelompok yang melakukan aktifitas yang rentan tertular dan menularkan HIV disebut kelompok perilaku berisiko. Kelompok perilaku berisiko tersebut antara lain: 1) Pengguna Napza Suntik (penasun) Pengguna napza suntik (penasun) adalah orang yang menggunakan napza dengan cara disuntikkan. Penasun disebut juga dengan IDU (Injecting Drug User). Berbagai alat suntik yang digunakan oleh penasun yang tidak steril dari HIV memiliki risiko menularkan HIV. Penasun memiliki dua perilaku berisiko menularkan dan tertular HIV. Kedua perilaku berisiko tersebut antara lain: perilaku menggunakan jarum suntik yang tidak steril dan peralatannya secara bergantian dan perilaku seks bebas. Penasun yang berada dalam kondisi sakit akibat putus obat (sakaw) ada kecenderungan mengabaikan kesehatan, sehingga tidak peduli apakah jarum yang dipakainya tersebut steril atau tidak, yang ada dalam pikirannya hanya bagaimana bisa secepatnya menyutikkan napza ke dalam tubuhnya.
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

14

Ketidakpeduliannya terhadap kesehatan juga terjadi ketika melakukan hubungan seks, penasun terbiasa melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom. 2) PSK (Pekerja Seks Komersial) Pekerja Seks Komersial selalu berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks dengan pelanggannya. Mereka tidak pernah memilih-milih pelanggan. Semua orang bisa berhubungan seks dengannya asal memiliki uang, tanpa pernah melihat dan menyadari apakah pelanggannya itu terinfeksi HIV atau tidak. Pekerja Seks Komersial (PSK) terdiri dari Wanita Pekerja Seks (WPS) dan Pria Pekerja Seks (PPS). Umumnya mereka tidak mempunyai posisi tawar (bargaining position) dalam penggunaan kondom untuk melindungi dirinya dari penularan HIV. 3) Pelanggan pekerja seks komersial. Pelanggan pekerja seks adalah laki-laki ataupun perempuan yang membeli seks pada pekerja seks komersial. Mereka berisiko tertular HIV bila pekerja seksual tersebut terinfeksi HIV dan dalam melakukan hubungan seksual tidak menggunakan pengaman (kondom). 4) Pasangan tetap pekerja seks komersial (PSK) dan pelanggan. Pekerja seks komersial dan pelanggannya yang terinfeksi HIV dan mempunyai pasangan tetap (baik pacar ataupun suami / istri) dapat berpotensi menularkan HIV kepada pasangannya. Sehingga
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

15

pasangan tetap pekerja seks komersial dan pasangan tetap pelanggan juga berisiko tinggi tertular HIV. 5) Homoseksual Kelompok homoseksual ini terdiri dari kelompok gay, waria dan lesbian. Kelompok gay dalam istilah lain disebut sebagai kelompok lelaki suka lelaki. Waria (wanita pria) ini pada dasarnya lelaki yang melakukan hubungan seks dengan lelaki beda gaya dengan waria, kalau waria suka berdandan seperti wanita sedangkan gay cenderung tidak berdandan. Adapun kelompok lesbian adalah wanita suka wanita. Kelompok ini lebih tertutup dibandingkan kelompok gay dan waria. 6) Pasangan tetap penasun Pasangan tetap penasun baik istri / suami yang sah ataupun pacar penasun juga berisiko tertular HIV, bila penasun tersebut telah terinfeksi HIV dan melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom dengan pasangan tetapnya. Pada umumnya pasangan tetap ini tidak menyadari bila pasangannya tersebut adalah pengguna napza dan telah terinfeksi HIV. Tertular pasangan penasun bisa juga terjadi karena penasun sendiri tidak menyadari bila dirinya telah terinfeksi HIV. 7) Bayi yang dikandung ibu hamil yang terinfeksi HIV Bayi yang dikandung oleh ibu yang telah terinfeksi HIV berisiko tertular HIV. HIV menular ke bayi melalui proses kehamilan, melahirkan ataupun menyusui.
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

16

D. Menghindari HIV
Infeksi HIV dapat dihindari melalui beberapa cara. Cara-cara menghindari infeksi HIV adalah: 1. Abstinentia (puasa), Berpantang melakukan hubungan seks. Cara paling aman untuk menghindari infeksi melalui hubungan seks adalah dengan tidak melakukan hubungan seks sama sekali. Cara ini sangat dianjurkan bagi yang belum menikah atau yang masih belum aktif secara seksual. Walaupun begitu, seseorang yang melakukan abstinensi tetap harus menjaga infeksi HIV dari cara penularan lainnya. 2. Be faithful (setia pada pasangan). Seseorang yang telah aktif secara seksual, dapat menghindari infeksi HIV dengan tidak melakukan hubungan seks dengan orang lain selain pasangannya. Ini berarti, seorang laki-laki harus tetap melakukan hubungan seks dengan seorang perempuan saja, begitu pula sebaliknya. Pada perkawinan poligami, infeksi HIV dapat dihindari bila suami tidak melakukan hubuangan seks selain dengan istriistrinya, dan para istri yang dinikahi tidak melakukan hubungan seks dengan laki-laki lain selain suaminya. 3. Condom (mengunakan kondom). Kondom adalah alat kontrasepsi yang paling diandalkan saat ini untuk melindungi diri dan pasangan dari infeksi HIV. Kondom adalah selubung karet yang dipakai menutupi penis saat melakukan hubungan seksual. Dinding kondom yang tidak berpori menghalangi sperma sekaligus juga melindungi penis dari luka akibat gesekan.

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

17

4. Menghindari penggunaan jarum suntik dan alat tajam bekas. Perilaku menyuntik para penasun sangat berisiko dalam penularan HIV. Perilaku menghindari penyalahgunaan napza jenis apapun, merupakan perilaku yang bijaksana, karena perilaku tersebut dapat menghindarkan seseorang menggunakan napza dengan cara disuntikkan yang berisiko terhadap penularan HIV. Sebab rata-rata para pengguna napza suntik (penasun) menyuntikkan napza dengan cara bergantian. Tidak menggunakan alat tajam bekas pakai. Banyak orang ketika menggunakan alat-alat tajam tidak lagi melihat apakah alat itu sudah steril atau belum. Para tukang cukur rambut tradisional seringkali dalam menggunakan alat cukurnya tidak disteril ketika akan menggunakannya. Oleh karena itu kita perlu berhati-hati setiap kali ingin menggunakan alat-alat tajam bekas tersebut. 5. Edukasi Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan HIV dan AIDS melalui penyuluhan, pelatihan kecakapan hidup (life skill education) baik pada kelompok risiko tinggi ataupun kelompok risiko rendah (remaja dan masyarakat umum).

E. Tes HIV
Apabila seseorang telah terinfeksi HIV, mereka tidak akan dapat dibedakan dari orang sehat. Identifikasi terhadap keberadaan HIV yang disandarkan pada gejala-gejala AIDS adalah sudah terlambat. Begitu seseorang menunjukkan gejala AIDS,
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

18

virus HIV sebenarnya sudah ada dalam tubuh orang tersebut sejak sepuluh tahun yang lalu. Selama masa itu mereka tidak pernah tahu keberadaan HIV dalam tubuhnya, dan selama itu pula HIV dalam tubuhnya dapat menginfeksi orang lain, terutama pasangannya dan mereka sendiri juga dapat terinfeksi ulang dari perilaku berisiko yang mereka lakukan. Untuk memastikan infeksi HIV, maka seseorang perlu di tes HIV. Tes HIV berfungsi mengetahui adanya antibodi atau antigen HIV. Anti bodi atau antigen ini secara otomatis terbentuk begitu HIV melakukan serangan pertama. Adanya antibodi atau antigen HIV di dalam darah menunjukkan bahwa ada HIV di dalam darah tersebut. Tes semacam ini sama dengan mencari tahu keberadaan harimau jawa dari kotoran-kotoran harimau yang ditemukan dalam hutan. Tes HIV yang biasa digunakan adalah tes elisa, tes dipstick dan tes western blood. Ketiga tes ini memiliki sensitivitas yang berbeda dalam menemukan orang yang mengidap HIV. Tes elisa memiliki sensitivitas yang paling tinggi dalam arti lebih sedikit memberikan hasil negatif palsu dibandingkan tes yang lain. Hasil negatif palsu ini dapat terjadi apabila jumlah HIV lebih tinggi dari pada jumlah antigen atau antibodi yang diketahui; atau tubuh belum memproduksi antigen atau antibodi pada hal sudah terhadap HIV di dalam tubuh. Kondisi yang terakhir disebut window period. Hasil positif yang terdapat dari tes elisa ada kalanya belum spesifik karena dapat menunjukkan positif palsu dalam arti hasil tes juga menunjukkan positif pada seseorang yang tidak menunjukkan antibodi HIV. Tes ini perlu dikonfirmasikan dengan tes lain seperti western blood yang memiliki spesifitas tinggi dalam menentukan antibodi mana yang benarbenar antibodi HIV. Adakalanya tes elisa, tes dipstick
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

19

dan tes western blood digunakan bersamaan dan saling mengkonfirmasi untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Penggunaan banyak macam tes HIV membawa konsekwensi pada mahalnya biaya tes.

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

20

AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome )

A. Definisi AIDS (A cquired Im m une D eficiency Syndrom e )


AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah sindroma penyakit yang disebabkan oleh penurunan kekebalan tubuh. AIDS muncul saat kekebalan tubuh mulai menghilang setelah banyak sel T yang mati karena serangan HIV. Ini berarti, HIV dan AIDS adalah dua hal yang berbeda. AIDS bukan satu penyakit tunggal. AIDS sebenarnya suatu keadaan di mana kekebalan tubuh menghilang secara tidak wajar sehingga muncul banyak sekali penyakit-penyakit yang sebelumnya tidak berbahaya menjadi bahaya dan akhirnya dapat menyebabkan kematian. Gejala-gejala yang ditunjukkan oleh penderita AIDS adalah gejala-gejala penyakit yang muncul setelah kekebalan tubuh melemah. Penyakit-penyakit ini disebut sebagai penyakit oportunistik, karena mengambil kesempatan dalam kesempitan. Kematian yang terjadi adalah akibat dari parahnya penyakit oportunistik tersebut.

B. Beberapa penyakit oportunistik


Beberapa penyakit oportunistik yang sering menyertai AIDS adalah:

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

21

1. Sarkoma Kaposi, yaitu sejenis kanker kulit yang menampakkan bercak-bercak hitam pada kulit. 2. Tubercolosis (TBC). Penderita AIDS dapat dengan mudah terinfeksi TBC dari orang lain atau penyakit TBC yang telah dideritanya dulu yang tidak pernah muncul menjadi kambuh dan mengakibatkan kematian. 3. Pneumonia, terutama tipe pneumocytis carini pneumonia 4. Penyakit infeksi saluran pencernaan dalam, seperti diare parah berkepanjangan sehingga tubuh menjadi sangat kurus. 5. Gangguan otak dan sistem syaraf karena serangan bateri, kuman atau cacing dibagian otak Gejala - gejala dari penyakit - penyakit oportunistik di atas dapat dijadikan tanda-tanda kemunculan AIDS. Beberapa gejala AIDS yang dapat diamati adalah: 1). Gejala utama (mayor signs) Kehilangan berat badan lebih dari 10 % dari berat tubuh semula. Penderita akan nampak semakin kurus dan bertambah kurus dengan cepat Demam terus menerus selama lebih dari satu bulan Diare parah selama lebih dari satu bulan (terputusputus atau terus menerus) 2). Gejala lain (minor signs) Batuk terus menerus selama lebih dari satu bulan Gatal-gatal disertai iritasi pada kulit secara keseluruhan. Munculnya herpes zoster

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

22

Munculnya

infeksi candida atau sejenis jamur penyakit di mulut dan kerongkongan (oropharyngeal candidiasis) Infeksi herpes simplex yang kronik, terus menerus dan semakin parah. Pembengkakan kelenjar limpa (lymphadenopathy ) Rasa lelah dan sakit kepala berlebihan Kelainan pada kulit maupun mukosa, mulut, hidung atau anus yang berdarah.

C. Fase-fase perkembangan AIDS di dalam tubuh


Seseorang yang terinfeksi HIV bisa bebas dari AIDS hingga seumur hidupnya. Walaupun begitu seseorang yang telah terinfeksi HIV tetap dapat menularkan virusnya kepada orang lain. Seseorang yang telah terkena AIDS juga dapat bertahan hidup cukup lama. Hal ini dapat terjadi apabila ia dapat menjaga kesehatan tubuhnya dengan baik, menghindari penularan penyakit dan menjaga jumlah HIV dalam tubuhnya tetap rendah. Stres atau depresi yang dirasakan penderita AIDS akan langsung memperburuk kondisi kesehatannya dan mempercepat perkembangan AIDS di dalam tubuhnya. Stres dan depresi ini dapat muncul karena penolakan terhadap kenyataan yang dialaminya bahwa ia harus hidup dengan HIV/AID, penolakan, ejekan dan perlakuan buruk yang terimanya dari orang-orang disekitar yang terkait dengan AIDS, serta kepercayaan diri dan harapan hidup yang jatuh. Secara umum AIDS berkembang dalam tubuh melalui empat fase:

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

23

1. Begitu ia terinfeksi HIV, tubuh belum menunjukkan reaksi sampai enam bulan berikutnya. Pada fase ini antibodi belum terbentuk sehingga keberadaan HIV ini tidak dapat dideteksi HIV akan berakhir negatif, walaupun sebenarnya dalam tubuh orang itu telah terdapat HIV yang mulai berkembang dan berpotensi untuk menularkan kepada orang lain. Hasil negatif yang didapat bisa jadi negatif palsu. Karena itu seseorang yang mendapatkan hasil tes HIV negatif perlu memeriksakan ulang tujuh hingga dua belas bulan berikutnya. Ini untuk memastikan apakah hasil tes itu benar-benar negatif atau palsu. 2. Berlangsung sekitar dua sampai sepuluh tahun setelah infeksi HIV terjadi. Pada saat ini antibodi anti HIV sudah terbentuk sehingga dapat diukur melalui tes darah. Hasil tes darah adalah positif. Walaupun tes darah menunjukkan hasil positif, namun orang dengan HIV tetap menunjukkan penampilan yang sehat, tidak sakit, dan sama seperti orang yang sehat lainnya. Orang dengan HIV tidak dapat dibedakan dari orang sehat. Pada fase ini orang mulai hidup dengan HIV yang ada di dalam tubuhnya, HIV yang dimiliki tidak berkurang, malah bertambah dan dapat berpindah ketubuh orang lain bila melakukan perilaku berisiko. Ia dapat bertahan hingga seumur hidupnya tidak menderita AIDS karena kemampuannya menjaga rendahnya jumlah HIV dalam tubuh, atau karena faktor kekebalan tubuhnya yang unik yang tetap menjaga jumlah HIV tetap dalam jumlah rendah. Pada fase ini seseorang dengan HIV perlu menjaga kesehatannya dan tidak melakukan perilaku yang beresiko menularkan HIV. Apabila ia melakukan perilaku berisiko itu, selain membahayakan orang lain,
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

24

ia juga terkena infeksi ganda dari HIV. Virus-virus HIV baru bisa masuk melalui tubuh dan mempercepat kemunculan AIDS. 3. Fase ini seseorang dengan HIV mulai menunjukkan gejala-gejala utama (major signs) yang berkaitan dengan AIDS atau ARC ( AIDS Related Complex). Gejala ini disebut juga dengan HIV related illness karena penyakit yang muncul belum dapat disebut sebagai AIDS. Gejala yang muncul ini menunjukkan bahwa jumlah HIV dalam tubuh semakin banyak dan semakin banyak pula sel T yang mati. 4. Pada fase ini seseorang dengan HIV mulai menderita AIDS. Pada fase ini gejala-gejala yang nampak pada fase ketiga mulai berkembang menjadi penyakit oportunistik yang menyerang tubuh. Pada fase ini jumlah sel T di bawah 200 permikroliter. Jumlah menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh penderita telah rusak. Kanker, TB, infeksi usus dan infeksi otak mulai bermunculan. Satu orang penderita AIDS dapat menderita satu atau lebih penyakit oportunistik. Penyakit oportunistik ini sangat sulit disembuhkan karena kekebalan tubuh penderita telah hilang. Kondisi penderita AIDS akan cepat sekali menurun hingga berakhir dengan kematian.

D. Pengobatan AIDS
AIDS tidak dapat disembuhkan selama HIV tidak dapat dibasmi dari tubuh. Sayangnya sampai saat ini belum ada obat atau metode terapi yang dapat membasmi HIV dari dalam tubuh. Upaya paling jauh dalam pengobatan AIDS ini adalah agar jangan sampai HIV

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

25

yang ada di dalam tubuh seseorang berkembang menjadi AIDS. Upaya ini di tempuh dengan cara menekan perbanyakan HIV serendah mungkin sehingga orang dengan HIV dapat dipertahankan pada fase kedua. Pengobatan ini dikenal sebagai pengobatan antiretrovirus (ARV). Cara ini telah terbukti berhasil dan mampu memperpanjang harapan hidup tanpa masuk ke fase ketiga atau keempat. Pengobatan anti-retrovirus (ARV) biasanya dilakukan dengan memberikan beberapa macam obat antiretroviral sekaligus yang dapat menghambat pertumbuhan virus HIV. Beberapa obat yang diberikan adalah AZT, Didanosine, Zaecitabine dan Stavudine atau obat-obatan lainnya. Cara kerja ARV adalah menghambat serangan HIV pada sel T melalui : 1. Menghambat proses docking atau penempelan virus pada sel T. HIV berbentuk bola dengan jarum-jarum di sekeliling tubuhnya sehingga nampak mirip durian yang durinya berbentuk seperti jarum jahit. Jarumjarum ini berfungsi sebagai kanal atau saluran yang memasukkan RNA atau kode genetik virus ke dalam tubuh sel, sekaligus juga sebagai pengait yang mengikat HIV pada sel T inang. Pada saat HIV sudah terkait pada tubuh sel T, ia akan langsung menyuntikkan RNA kedalam tubuh sel. ARV bekerja dengan cara membuat agar proses docking atau penempelan virus ini tidak terjadi. Apabila tidak ada docking, maka tidak ada HIV yang berhasil memasuki sel T, dan itu berarti tidak ada serangan HIV ke tubuh sel T. 2. Menghambat proses replikasi atau pertumbuhan HIV di dalam tubuh sel T.
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

26

Apabila HIV berhasil melakukan docking dan langsung melakukan RNA ke dalam tubuh sel T. RNA ini akan memasuki dinding nukleus atau inti sel, dan setelah itu RNA ini akan mengintervensi kerja DNA inti sel T sehingga memperbanyak RNA virus dan bukannya melakukan sintesa protein untuk keperluan sel. RNA ini akan diperbanyak oleh DNA sel melalui penggandaan yang mirip dengan kerja mesin fotocopy. RNA virus yang telah digandakan akan keluar dari nukleus, tetapi tetap berada pada tubuh sel. ARV menghambat proses replikasi dengan beberapa cara, diantaranya adalah: a. menghambat RNA virus memasuki nukleus b. menghambat terjadinya penggandaan RNA virus c. merusak proses penggandaan RNA. Masuknya RNA virus ke dalam Nukleus dilakukan dengan membuat dinding Nukleus peka terhadap kode RNA virus sehingga RNA akan ditolak bila menerobos dinding nukleus. DNA dapat dimanipulasi sehingga langsung mencegah RNA virus memasuki nukleus. pertumbuhan virus dapat dihambat dengan cara mencegah agar DNA membiarkan RNA virus menyusup dan memaksa DNA memperbanyak RNA virus. Perusakan proses pertumbuhan RNA virus dapat dilakukan dengan cara membuat DNA mengabaikan kode RNA virus yang sudah menempel atau merusak hasil pengadaan sehingga RNA virus tidak membentuk tubuh virus.

3. Menghambat terbentuknya HIV baru dan keluar nya HIV dari dalam sel T. Apabila RNA virus telah berhasil memperbanyak diri, RNA virus baru akan keluar dari
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

27

nukleus lalu memproduksi virus seperti tubuh virus lengkap dengan jarum-jarumnya. Setelah itu, virus HIV baru akan mendesak keluar dari sel dan memasuki sel T lainnya. Satu sel T dapat menggandakan hingga ratusan virus baru sebelum akhirnya mati. Kerusakan terjadi karena tidak ada lagi protein dan energi yang menyokong hidup sel. ARV bekerja menghambat pembentukan organ virus HIV baru dan mencegah HIV keluar dari sel T untuk menginfeksi sel-sel T yang lain. Dengan cara ini, maka serangan terhadap sel T lain dapat dihentikan, dan jumlah HIV dalam tubuh dapat ditekan serendah mungkin karena tidak ada lagi infeksi-infeksi HIV baru ke dalam tubuh sel-sel T yang lain. Upaya lainnya adalah dengan mengobati penyakit-penyakit oprtunistik yang muncul. Upaya pengobatan ini baru dilakuan saat orang-orang dengan HIV telah masuk kedalam fase ketiga dan mulai menunjukkan gejala terikat HIV, hingga fase keempat saat penyakit oportunistik muncul. Cara ini disebut sebagai pengobatan anti infeksi oportunistik. Obatobatan yang digunakan adalah yang khusus menyembuhkan penyakit oportunistik tertentu seperti TB, herpes, infeksi, atau cryptococcus meningitis. Selain menghambat pertumbuhan HIV dan menyembuhkan penyakit oportunistik, cara lain yang juga dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan stamina dan kondisi kesehatan penderita AIDS, terutama yang masih berada dalam fase pertama dan kedua. Penderita AIDS dianjurkan untuk meningkatkan konsumsi makan sehat dan bergizi tinggi agar pertahanan tubuhnya meningkat, penderita AIDS juga dianjurkan untuk aktif berolahraga dan menjaga kebugaran tubuh. Tubuh yang sehat dan
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

28

bugar akan memperlambatkan perkembangan sel-sel AIDS. Penderita AIDS juga dijaga pertahanan mentalnya karena kondisi kesehatan juga ditentukan oleh keseimbangan mental penderita. Penderita AIDS yang mengalami stress atau tekanan psikologis akan mengalami penurunan kekebalan tubuh yang dratis sehingga kondisi kesehatannya cepat memburuk. Tekanan psikologis inilah yang sulit dihindari oleh penderita AIDS terutama ketika masyarakat yang berada disekitar penderitaan masih menolak dan memusuhi penderita AIDS. Tidak jarang tekanan psikologis ini membuat penderita AIDS enggan untuk makan dan berolahraga sehingga kesehatan bertambah buruk .Untuk itu penderita AIDS perlu mendapatkan bantuan konseling dan pendampingan psikologis sehingga ia bisa menghadapi masalah-masalahnya secara sehat. Kita juga dapat membantu penderita AIDS dengan memberikan perlakuan dan perhatian yang empatik serta tidak menambah berat beban penderitaannya dengan ejekan, stigma dan diskriminasi.

E. Mitos-mitos seputar HIV/ AIDS


Mitos adalah pendapat opini atau cerita yang tidak memiliki dasar fakta atau temuan ilmiah, namun dipercaya oleh masyarakat memiliki kebenaran. Mitos berbeda dengan teori. Teori memiliki dasar fakta dan bukti ilmiah yang telah teruji kebenarannya. Walaupun begitu banyak sekali mitos yang dipercaya masyarakat sebagai teori walau tidak ada yang dapat membuktikan kebenaran fakta-fakta yang mendukungnya Mitos juga dapat dilakukan secara logika karena didasarkan pada asumsi-asumsi, sebagaimana halnya
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

29

teori. Akan tetapi teori didasarkan pada asumsi-asumsi yang memiliki kebenaran ilmiah. sedangkan mitos didasarkan pada asumsi yang tidak memiiki dasar ilmiah yang kuat. Dengan demikian, mitos tidak memiliki dasar yang kuat sehingga tidak dapat diterima kebenarannya. Diantara mitos-mitos yang muncul diseputar HIV/ AIDS adalah : 1. AIDS/ HIV adalah penyakit kutukan Tuhan 2. AIDS/HIV adalah penyakit orang kulit putih (orang barat) dan kulit hitam 3. AIDS/HIV hanya ditularkan melalui hubungan seksual 4. AIDS/HIV adalah penyakit kaum homoseksual 5. AIDS/HIV hanya akan diderita oleh pekerja seks komersial (PSK) 6. AIDS/HIV dapat menular dengan melalui kontak sosial Pada kenyataannya, HIV hanya menular melalui hubungan seks, penggunaan alat suntik dan jarum yang tidak steril serta pencampuran darah melalui luka terbuka atau selaput lendir. Dengan demikian HIV tidak menular melalui : 1. Jabat tangan 2. Berbagi piring atau gelas yang sama 3. Berbagi toilet atau kamar mandi 4. Berpelukan 5. Ciuman pipi 6. Berbagi pakaian atau selimut 7. Berbagi makanan 8. Air mata 9. Minuman dari gelas yang sama

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

30

IMS
IMS ( Infeksi Menular Seksual)

A. Definisi Infeksi Menular Seksual (IMS)


Infeksi menular seksual (IMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Infeksi menular seksual akan lebih berisiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti pasangan baik melalui vagina, mulut (seks oral) maupun dubur (seks anal). IMS perlu mendapat perhatian, karena IMS dapat menyebabkan infeksi alat reproduksi yang harus dianggap serius. Bila tidak diobati secara cepat infeksi dapat menjalar dan menyebabkan penderitaan, sakit berkepanjangan, kemandulan dan kematian. Untuk remaja perempuan, perlu disadari bahwa risiko untuk terkena IMS lebih besar dari pada laki-laki sebab alat reproduksinya lebih rentan. Seringkali berakibat lebih buruk karena gejala awal tidak segera dikenali, sedangkan penyakitnya berlanjut ketahap yang lebih parah.

B. Tanda dan gejala Infeksi Menular Seksual (IMS)


Gejala IMS pada laki-laki lebih mudah dikenali karena bentuk dan letak alat kelamin laki-laki yang lebih menonjol serta dapat dilihat. Sebaliknya pada
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

31

perempuan, gejala IMS lebih sulit dikenali karena organ reproduksi perempuan lebih banyak berada di dalam tubuh. Selain itu, sebagaian besar IMS pada perempuan lebih banyak dan tanpa gejala yang jelas sehingga seringkali tidak disadari. Tanda-tanda dan gejala IMS pada laki-laki adalah : 1. Bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada penis. 2. Luka yang tidak sakit, keras dan berwarna merah pada alat kelamin, 3. Adanya kutil atau daging yang tumbuh seperti jengger ayam pada penis dan scrotum 4. Asa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin 5. Rasa sakit yang terasa pada kencing 6. Kencing nanah atau darah yang berbau busuk 7. Bengkak panas dan nyeri pada pangkal paha kemudian berubah menjadi borok 8. Kehilangan berat badan yang drastis, disertai mencret terus menerus, dan sering demam serta berkeringat malam. Tanda-tanda dan gejala IMS pada perempuan adalah : 1. rasa nyeri atau sakit pada saat kencing atau saat melakukan hubungan seksual. 2. rasa nyeri pada perut bagian bawah. 3. keluarnya lendir pada vagina. 4. keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat kelamin dan di sekitar alat kelamin. 5. keputihan yang berbusa berwarna kehijauan, berbau busuk dan terasa gatal. 6. timbul bercak-bercak darah setelah melakukan hubungan seksual. 7. muncul bintil-bintil berisi cairan, lecet atau borok pada kelamin.
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

32

C. Cara pencegahan Infeksi Menular Seksual (IMS)


Infeki menular seksual dapat dicegah penularannya. Beberapa cara pencegahan IMS adalah: 1. Abtinensia, tidak melakukan hubungan seksual. Cara ini dianjurkan terutama bagi mereka yang belum menikah. Dengan tidak melakukan hubungan seksual maka kita bisa menghindari infeksi IMS ke dalam tubuh kita. 2. Setia pada pasangan. Cara ini ditempuh dengan tidak melakukan hubungan seks bergantian pasangan dan hanya melakukan hubungan seksual dengan satu orang saja. Cara ini dianjurkan bagi mereka yang sudah menikah atau sudah aktif secara seksual. 3. Menggunakan kondom. Kondom digunakan untuk mencegah infeksi langsung saat melakukan hubungan seksual. Untuk saat ini, baru kondom yang paling efektif mencegah penularan IMS. Dengan demikian, kondom sebaliknya selalu dipakai setiap melakukan hubungan seksual, terutama apabila kita atau pasangan kita pernah melakukan hubungan seksual bergantian pasangan. 4. Selalu menjaga kebersihan alat kelamin. Sebagian IMS muncul karena kita kurang menjaga kebersihan alat kelamin kita, apabila kita selalu menjaga kebersihan alat kelamin, maka akan memperkecil kemungknan infeksi dan membuat kita waspada terhadap gejala-gejala infeksi yang muncul. Perempuan yang memiliki organ reproduksi yang lebih kompleks dan lebih tersembunyi letaknya perlu lebih cermat dan lebih rutin membersihkan alat kelaminnya. Jamur yang tumbuh dalam alat kelamin selain memperparah IMS juga dapat berkembang menjadi infeksi saluran reproduksi ( ISR).
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

33

D. Jenis-jenis Infeksi Menular Seksual (IMS)


1. Gonore (GO) Gonore (GO) disebabkan oleh infeksi kuman Neisseria Gonorrhoeae. Masa inkubasi kuman ini adalah 2 -10 hari, berarti setelah 2 hingga 10 hari sejak infeksi terjadi baru terasa gejala-gejala penyakit. Tanda-tanda Gonore (GO) adalah:

Nyeri pada alat kelamin, alat kelamin menjadi merah, bengkak dan bernanah. Pada laki-laki terasa nyeri dan muncul nanah kental berwarna kuning kehijauan. Pada laki-laki juga, ujung penis nampak merah dan agak bengkak. Pada perempuan, tidak menunjukkan tanda-tanda spesifik, namun ada juga yang merasakan nyeri pada saat kencing dan terdapat keputihan kental berwarna kekuning-kuningan.

Gonore (GO) dapat menimbulkan kemandulan baik pada laki-laki maupun perempuan. Pada perempuan juga bisa terjadi radang panggul. Gonore (GO) dapat ditularkan kepada bayi yang dilahirkan. Bayi yang dilahirkan melalui persalinan normal dari ibu yang terifeksi Gonore (GO) dapat mengalami infeksi mata yang mengalami kebutaan. 2. Sipilis (raja singa) Sipilis disebabkan oleh Treponema pallidum. Masa inkubasi penyakit ini adalah 3-4 minggu, terkadang sampai 13 minggu hari setelah itu muncul gejala. Penyakit ini seringkali dianggap sebagai
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

34

penyakit kambuhan karena terkadang hilang dan muncul begitu saja. Hal ini karena ada tahapantahapan perkembangan infeksi sifilis di dalam tubuh. Tahapan-tahapan perkembangan infeksi sifilis di dalam tubuh adalah : Tahap pertama (sifilis primer)

Gejala tahap pertama baru muncul 9-90 hari setelah infeksi. Setelah 90 hari, baru muncul luka yang tidak terasa nyeri di penis, pada bibir vagina, atau pada leher rahim.

Tahap ke-2 (sifilis sekunder)


Tahap ke-2 muncul beberapa bulan setelah tahap pertama. Gejala yang nampak berupa kelainan kulit, muncul bercak kemerahan yang tidak terasa gatal, terutama di telapak tangan dan kaki. Terjadi pembesaran kelenjar limpa di seluruh bagian tubuh Seringkali muncul pula kutil di seluruh bagian tubuh.

Tahap ke-3 (sifilis laten) Pada tahap ke-3, tidak ada keluhan atau gejala yang nampak. Penyakit seolah sembuh dengan sendirinya. Walaupun begitu infeksi masih tetap berlanjut menyerang alat-alat atau organ tubuh lainnya. Pada tahapan ini, perlu dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui infeksi yang terjadi.

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

35

Tahap ke-4 (sifilis tersier)


Tahap ini muncul 5 hingga 30 tahun terhitung setelah tahap sifilis sekunder berakhir Pada tahapan ini mulai terdapat kerusakankerusakan yang menetap pada otak, pembuluh darah dan jantung, serabut saraf dan sumsum tulang belakang. Kerusakan ini dapat menimbulkan kelumpuhan hingga kematian.

Tahap ke-5 ( sifilis kongenital)


Pada

tahapan ini sifilis dapat berpindah ke tubuh bayi melalui persalinan atau pada saat kehamilan. Bayi dan anak-anak yang terinfeksi sifilis dapat memiliki kelainan seperti : kelainan bentuk muka, kelainan tulang, kebutaan, ketulian, kelainan bentuk gigi yang khas, kelainan kulit, kematian pasca-persalinan. Sifilis selain menular melalui hubungan seksual juga dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita. Penderita sifilis selain menjaga keamanan saat melakukan hubungan seksual dengan kondom, juga selalu mengenakan pakaian yang bersih serta tidak meminjamkan atau meminjam pakaian pada orang lain. 3. Herpes Simpleks Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks (HPV) dengan masa inkubasi 4-7 hari setelah infeksi. Gejala-gejala dan tanda-tanda herpes simpleks adalah: Bintil-bintil berair yang berkelompok seperti anggur dan terasa nyeri pada sekitar alat kelamin.
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

36

Bintil-bintil berair ini kemudian pecah dan meninggalkan luka yang kering menggerakkan lalu hilang sendiri. Gejala kemudian kambuh lagi dengan munculnya bintil-bintil berair namun tidak terasa nyeri seperti saat pertama muncul. Kambuhnya binti-bintil ini biasanya bila ada faktor pencetus seperti stres, haid, atau minuman beralkohol dan bergantian kambuh dan hilang seumur hidup. Pada perempuan, seringkali menjadi kanker mulut rahim beberapa tahun kemudian.

Herpes simpleks juga dapat ditularkan melalui hubungan seksual, baik itu melalui vagina, mulut atau anus. Herpes simpleks juga dapat menular melalui kontak langsung dengan bintil atau luka. 4. Klamidia Klamidia disebabkan oleh infeksi bakteri chlamydia trachomatis. Masa inkubasi berlangsung selama 7-21 hari. Gejala-gejala yang nampak adalah: * Pada perempuan

Munculnya keputihan encer berwarna putih kekuningan Rasa nyeri pada rongga panggul. Munculnya perendahan yang terjadi setelah berhubungan seksual. Munculnya rasa nyeri saat kencing. Keluarnya cairan bening dari saluran kencing. Bila ada infeksi lebih lanjut, cairan semakin sering keluar dan bercampur darah.

* Pada laki-laki

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

37

Gejala-gejala di atas seringkali tidak muncul atau tidak nampak, namun proses infeksi sedang berlangsung apabila ini terjadi, penderita tidak sadar bahwa ia pernah terjangkit klamidia dan dapat menularkannya kepada pasangaan seksnya melalui hubungan seksual. Klamidia dapat menimbulkan gangguan fisik yang serius pada laki- laki dan perempuan. Pada perempuan, klamidia dapat menimbulkan kecacatan pada saluran telur dan kemandulan, radang saluran kencing, dan robeknya saluran ketuban sehingga terjadi kelahiran prematur. Pada laki laki, klamidia menyebabkan rusaknya saluran sperma (vas deferens) dan kemandulan, serta radang saluan kencing. Klamidia juga dapat menular pada bayi, dan menyebabkan penyakit mata serta infeksi saluran pernapasan (pneumonia) 5. Trikomoniasis Vaginalis Trikomoniasis Vaginalis disebabkan oleh parasit Trikomonas Vaginalis. Gejala yang nampak adalah:

Cairan vagina encer, berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau busuk. Vulva agak bengkak, berwarna kemerahan, gatal dan terasa tidak nyaman. Rasa nyeri yang dirasakan saat berhubungan seksual atau saat kencing.

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

38

6. Kandidiasis Vagina Kandidiasis vagina adalah keputihan yang disebabkan oleh jamur candida albicans. Dalam keadaan normal, jamur ini terdapat di kulit maupun di dalam liang vagina. Akan tetapi, dalam keadaan tertentu jamur ini dapat meluas sehingga dapat menimbulkan keputihan. Kondisi yang memicu meluasnya sebaran jamur candida adalah penyakit kencing manis, kehamilan, pengobatan dengan steroid dan konsumsi antibiotik. Infeksi kandidiasis tidak selalu di identifikasikan sebagai IMS, tetapi laki-laki yang pasangan homoseksualnya terinfeksi jamur ini dapat mengeluh gatal dengan gejala bintik kemerahan di kulit kelamin. Gejala kandisiasis vagina adalah keputihan berwarna putih seperti susu, bergumpal dan disertai rasa gatal panas dan kemerahan pada alat kelamin dan sekitarnya. 7. Kutil Kelamin (Candiloma acuminata) Kutil kelamin atau candiloma acuminata disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Penyakit ini berupa kutil di sekitar alat kelamin bahkan pada perempuan sampai pada bagian dalam vagina dan leher rahim. Pada perempuan, kutil kelamin dapat mengenai kulit di daerah kelamin sampai dubur, selaput lendir bagian dalam, dan liang vagina sampai leher rahim. Pada perempuan hamil, kutil dapat tumbuh sampai sangat besar. Kutil kelamin kadang-kadang bisa mengakibatkan kanker leher rahim atau kanker seputar alat kelamin. Pada laki-laki, kutil kelamin mengenai alat kelamin dan saluran kencing bagian dalam. KadangPeranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

39

kadang kutil tidak terlihat sehingga tidak disadari keberadaannya. Biasanya laki-laki baru sadar terkena kutil kelamin setelah ia menulari pasangannya. Sampai saat ini belum ada obat yang dapat secara tuntas menyembuhkan kutil kelamin. Pengobatan yang bisa dilakukan hanya terbatas pada tahap menghilangkan kutilnya saja.

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

40

NARKOBA
A. Definisi Narkoba
Narkoba adalah zat kimiawi yang mampu mengubah pikiran, perasaan, fungsi mental dan perilaku seseorang. Narkoba merupakan kepanjangan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya. Narkoba juga sering disebut dengan sebutan Naza / Napza, yaitu Narkotika Alkohol dan Zat Adiktif / Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Narkoba jika disalahgunakan untuk tujuan selain pengobatan, akan mengubah kerja syaraf otak, sehingga si pemakai berfikir, berperasaan dan berperilaku tidak normal. Sebagai zat adiktif atau zat yang bisa menimbulkan efek kecanduan. Pemakaiannya sulit untuk dikontrol, setelah ketagihan (addicted) pemakai narkoba akan sampai pada tingkat yang paling parah yaitu ketergantungan (dependence).

B. Jenis - Jenis Narkoba


1. Narkotika Narkotika adalah: Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

41

Macam-macam Narkotika
a. Opioida Opioida adalah Sekelompok zat alamiah, semi sintetis atau sintetis yang mempunyai khasiat farmakologi mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri (analgesik), meliputi: 1. Opioida alamiah, yaitu: Opium, morfin dan codein. 2. Opioida semi sintetis, yaitu: Hidrimorfin dan heroin. Heroin adalah hasil pemrosesan opioida alamiah dengan sedikit perubahan kimiawi. 3. Opioida sintetik adalah meliputi peperidin, propoksifen, leforfanol dan levarolfan. b. Morfin Morfin adalah Opioida alamiah yang mempunyai daya analgesik yang kuat, berbentuk kristal, berwarna putih dan berubah menjadi kecoklatan dan tidak berbau. Opium mentah mengandung 4-21 % morfin. Sebagian besar opium diolah menjadi morfin dan codein. c. Codein Codein adalah Alkoida yang terkandung dalam opium sebesar 0,7-2,5 % merupakan opioida alamiah yang banyak digunakan untuk keperluan medis. Codein mempunyai khasiat analgesic lemah, yaitu hanya seperduabelas daya analgesic morfin, Codein digunakan sebagai antitusis (peredam batuk) yang kuat. d. Heroin/ Putauw
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

42

Heroin atau diasetilmorfin adalah opioida semi sintetis berupa serbuk putih yang terasa pahit. Di pasar gelap heroin dipasarkan dalam ragam warna, karena dicampur dengan bahan lain seperti gula, coklat, tepung susu dan lain-lain sekitar 24 %. e. Ganja Ganja adalah Tumbuhan perdu liar yang tumbuh di daerah beriklim tropis dan subtropis seperti Indonesia, India, Nepal, Thailan, Laos, Kamboja, Kolumbia, Jamaica, Rusia bagian selatan, Korea dan Lowa (Amerika Serikat), nama jalanan di Indonesia di sebut cimeng. f. Metadon Metadon adalah Opioida sintetis yang mempunyai daya kerja lebih lama dan lebih efektif dari pada morfin dengan cara penggunaan ditelan. Metadon digunakan sebagai terapi substitusi dalam Methadone Maintenance Program, untuk mengabati ketergantungan tergadap opioida. g. Kokain Kokain adalah Alkoloida dari daun tumbuhan Erythroxylon Coca, sejenis tumbuhan yang tumbuh di lereng pegunungan Andes di Amerika Selatan. Sejak berabad-abad yang silam, orang-orang Indian Inca suka mengunyah daun koka dalam upacara ritual dan atau untuk menahan lapar atau letih. h. Crack
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

43

Crack adalah Bentuk baru berupa kristal seperti kerikil, harganya tak terlalu mahal. Crack ini merupakan saripati kokain yang mempunyai dampak ketergantungan lebih kuat dari pada kokain. Cara penggunaannya dihisap seperti rokok. Nama lain dari crack ini adalah Coke, Snow, Flake dan Rock. Selain yang kami sebutkan di atas, masih banyak lagi jenis-jenis narkoba yang tergolong pada narkotika.

2. Psikotropika
Psikotropika adalah Zat atau obat baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif, melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Macam-Macam Psikotropika a. Amphetamin Amphetamine adalah Sekelompok zat / obat yang mempunyai khasiat sebagai stimulant susunan syaraf pusat. Amphetamine bersifat menimbulkan rangsangan serupa dengan Adrenalin, suatu hormon yang merangsang kegiatan susunan syaraf pusat serta meningkatkan kinerja otak.

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

44

b. Amphetamine Type Stimulans (ATS) adalah Nama sekelompok zat/obat yang mempunyai khasiat sama dengan atau seperti amphetamine. Nama lainnya adalah: Speed, Crystal dan Ecstasy. c. Psikotropika Golongan I Psikotripika golongan 1 ini memiliki daya yang dapat menimbulkan ketergantungan tertinggi, digunakan hanya untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan untuk pengobatan, seperti: 1. MDMA (Ecstacy) 2. Psilosibin dan psilosin, yaitu zat yang diperoleh dari sejenis jamur yang tumbuh di Mexico 3. LSD ( Lysergic Diethylamide) 4. Mescaline yang diperoleh dari tumbuhan sejenis kaktus, tumbuh di Amerika Barat. d. Psikotropika Golongan II Psikotropika golongan II yaitu: Kelompok psikotropika yang mempunyai daya menimbulkan ketergantuangan menengah, digunakan untuk tujuan pengobatan dan ilmu pengetahuan, seperti berikut: 1. Amphetamine 2. Metaqualon. e. Psikotropika Golongan III Psikotropika golongan III yaitu: Kelompok psikotropika yang mempunyai daya menimbulkan ketergantungan sedang, mempunyai khasiat dan digunakan untuk tujuan pengobatan dan ilmu pengetahuan, seperti antara lain
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

45

1. Amobarbital 2. Flunitrazepam 3. Pentobarbital. f. Psikotropika Golongan IV Psikotripika golongan IV yaitu: Kelompok jenis psikotrika yang mempunyai daya menimbulkan ketergantungan rendah, berkasiat dan digunakan luas untuk pengobatan dan ilmu pengetahuan seperti antara lain: 1. Dazepam 2. Barbital 3. Klobazam 4. Nitrazepam 3. Zat Adiktif lainnya. Yang dimaksud dengan zat adiktif lainnya disini adalah Bahan yang tidak termasuk ke dalam golongan narkotika atau psikotropika, tetapi menimbulkan ketergantungan, antara lain seperti alkohol, tembakau, sedatif hipnotika dan inhalansia. Macam-Macam Zat Adiktif a. Alkohol Alkohohol (ethanol atau enthyl alcohol) adalah: Hasil fermentasi / peragian karbonhidrat dari butir padi-padian, cassava, sari buah anggur, nira. Kadar alkohol minuman yang diperoleh melalui proses fermentasi tidak lebih dari 14%, karena ketika kadar alkohol mencapai 14 %, mikroba raginya mati. Alkohol yang disebut methyl alkohol adalah jenis alkohol yang berbahaya. Kadar alkohol dari bir 3-5 %,
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

46

wine 10-14 %, whisky, rhum, gin, vodka dan brendy antara 40-50 %. b. Kafein, caffeine Kafein, caffeine (Trimethylsantine) adalah: Alkaloida yang terdapat dalam buah tanaman kopi. Biji kopi mengandung 1-2,5 % kafein. Kafein juga terdapat dalam minuman ringan. c. Nikotine Nikotine (Nicotiana Tabacum) terdapatnya dalam tumbuhan tembakau dengan kadar sekitar 1 4%. Dalam setiap batang rokok terdapat sekitar 1,1 mg nikotin. Nikotin menimbulkan ketergantungan. Dalam daun tembakau terdapat ratusan jenis zat lainnya selain dari nikotin. d. Zat Sedatifdan Hipnotika Yang tergolong zat sedatif (penenang) atau hipnotika di antaranya Benzondiazepin meliputi: Temazepam dan Diazeoam, Nitrazepam dan Klonazepam. e. Halusinogen Halisinogen adalah: Sekelompok zat alamiah atau sintetik yang bila dikonsumsi menimbulkan dampak halusinasi. Ada halusinogen alamiah dan ada halusinogen sintetis.

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

47

1. Halusinogen Alamiah: a. Lysergic Acid Diethylamide (LSD) adalah halusinogen yang paling terkenal, merupakan narkoba sintetis yang disarikan dari jamur kering (ergot) yang tumbuh pada rumput gandum. b. Lysergic Acid Diethylamide (LSD) adalah cairan tawar, tidak berwarna dan berbau yang sering diserap ke dalam zat apa saja yang cocok seperti kertas penghisap dan gula balok, tablet atau kapsul. c. Harmin, zat yang terdapat dalam tumbuhan harmala, yang tumbuh di Amerika Serikat. 2. Halusinogen Sintetis Yang tergolong pada halusinogen sintetis adalah: LSD-25, DOM, DMP, DET, DOB, DOE, MDA, PMA, DMA, TMA, DOET. f. Inhalansia Inhalansia adalah Zat-zat yang disedot melalui hidung, seperti: 1. Hidrokarbon alifatis dan solvent termasuk toluen yang (terdapat dalam perekat/lem, pelumas, bensin, aerosol dan semir sepatu) Benzena, silena, strirena (terdapat dalam perekat, pelumas, bensin). 2. Halogen hidrokarbon termasuk: Tri chloretilena, Tetra chloretilena, Tri cloretana dan Methyl enchlorida (terdapat dalam minyak pelumas); Chloroform, Halotena, Trichlorofluoromethana dan Dichloro tetrafluorometana ( terdapat dalam Freon, pendingin AC dan Lemari Es)
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

48

3. Nitrit alifatis meliputi Amilnitrit, Isobutilnitrit dan Butilnitrit (semuanya terdapat dalam pengharum ruangan) 4. Keton meliputi Aseton, Cyclo hexanon, Methyl ethylketon, Methyl isobuthyl keton dan Methylamil keton. 5. Ester meliputi Ethylasetat, Amilacetat, Buthylacetat dan Propilacetat. 6. Glycol meliputi Methylcellulose acetate dan Ethylen glycol. Narkoba yang disalahgunakan biasanya tidak hanya satu jenis, melainkan kombinasi dari beberapa jenis narkoba ( multiple - drug users ). Pemakaian penyalahgunaan narkoba biasanya dengan minuman ringan atau dengan minuman beralkohol untuk mendapatkan efek yang diinginkan. Pada zaman tekhnologi maju sekarang ini, sebagian besar narkoba baik golongan narkotika, maupun psikotropika bukan lagi murni alami dari tumbuh-tumbuhan tertentu yang dikonsumsi langsung atau melalui proses, melainkan diproduksi secara sintetis dan banyak sekali jenis turunannya. Laboraturium gelap narkoba pada umumnya membuat semacam resep kombinasi kimiawi dari zat induknya dengan zat kimia lainnya sehingga mempunyai dampak yang lebih kuat dari zat induknya. Komposisi kimiawi dari satu jenis narkoba hasil rekayasa (state of the art) ahli narkoba yang satu atau produksi pabrik yang satu berbeda dengan lainnya. Kandungan dan komposisi kimiawi tersebut membahayakan kesehatan serta menimbulkan ancaman kematian bagi pengguna.

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

49

C. Dampak Penyalahgunaan Narkoba


Setiap jenis narkoba akan membawa dampak masing-masing sesuai dengan jenisnya. Diantara dampak yang ditimbulkan berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut: Opioida/ Morfin a. Gejala fisik akibat penggunaan opioida adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pupil mata menyempit Tekanan darah menurun Denyut nadi melambat Suhu badan menurun Obat menjadi lemah Otak kejang Timbul perasaan tidak enak Mual dan muntah Merasa cemas dan ketakutan

b. Dampak fisik lainnya adalah : 1. 2. 3. 4. Kejang lambung Muka merah Gatal sekitar hidung Meningkatkan produksi antidiuretik hormon sehingga produksi air seni berkurang 5. Menghambat produksi hormon gonadotropin yang menimbulkan gangguan menstruasi serta gangguan impotensi 6. Merasa mulut kering, seluruh badan panas, anggota badan terasa berat.
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

50

c. Dampak psikis yang ditimbulkan adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Menimbulkan rasa gembira berlebihan Anti depressan Merasa relaks Mengantuk, terdidur mimpi indah Kesadaran menjadi kabur di saat menjelang tidur Menimbulkan gangguan konsentrasi pikiran dan sulit berfikir 7. Apatis/ tidak acuh Ganja a. Gejala fisik akibat pengguna ganja adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Denyut nadi meningkat Mata merah Mulut kering Nafsu makan bertambah Mengantuk

b. Gejala psikis yang ditimbulkan adalah: 1. Kegaduhan (hilaritas) 2. Rasa khawatir (anxietas) 3. Perasaan tertekan 4. Gelisah 5. Agresif 6. Rasa gembira yang berlebihan (Euphoria) 7. Banyak bicara 8. Merasa ringan pada tungkai badan 9. Halusinasi 10. Berkurangnya kemampuan koordinasi, pertimbangan dan daya ingat.
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

51

11. Mudah terpengaruh 12. Merasa curuga tetapi tidak menimbulkan rasa takut, bahkan bahkan menyepelekan dan mentertawakanya. 13. Merasa bahwa penampilan dirinya lebih baik walaupun kenyataannya sebaliknya 14. Terjadi gangguan persepsi tentang waktu dan ruang seperti 1 menit terasa 5 menit, 5 meter terasa 50 meter. Hal ini dapat membahayakan jika sedang mengendarai motor. 15. Adakalanya disertai sinestesia, misalnya setiap kali melihat warna kuning dan mendengar nada tertentu. c. Dampak fisik yang ditimbulkan adalah : 1. Radang paru-paru 2. Iritasi dan pembengkakan saluran nafas 3. Memperburuk aliran darah koroner dan menimbulkan serangan nyeri dada 4. Menimbulkan penyakit kanker 5. Menekan produksi leukosit sehingga menurunkan daya imun, mudah terserang penyakit. 6. Menurunnya kadar hormon pertumbuhan, tiroksin dan hormon kelamin baik pada laki-laki maupun perempuan. Pada laki-laki mengurangi jumlah sperma dan pada perempuan menimbulkan gangguan menstruasi dan aborsi. d. Dampak psikis yang ditimbulkan adalah: 1. Menurunkan semangat 2. Menurunnya kemampuan berfikir 3. Menurunnya kemampuan membaca, berbicara dan berhitung 4. Menurunnya kemampuan bergaul dan bersosialisasi
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

52

5. Mengganggu fungsi psikomotor dan gerakan menjadi lamban 6. Gangguan jiwa psikosis seperti skizofrenia, yaitu gangguan penilaian kenyataan dan pemahaman diri 7. Menimbulkan ilusi, depresi, kebingungan dan keterasingan (alienasi) 8. Halusinasi 9. Agresif 10. Tidak memiliki semangat juang / hidup ( syndrom amotivasional ) Kokain a. Dampak fisik yang ditimbulkan adalah : 1. Menghambat penyampaian rangsangan kepada susunan syaraf tepi, sehingga memberi dampak anastesi. 2. Merangsang susunan syaraf pusat. 3. Meningkatkan kadar katekolamin dalam otak sehingga memberi dampak euphoric. 4. Sistem peredaran jantung dan peredaran darah. 5. Dosis rendah meningkatkan kinerja motorik dan melambatkan denyut jantung. 6. Dosis tinggi meningkatkan denyut jantung dan menimbulkan kejang dan tekanan darah tinggi serta detak jantung tidak teratur. b. Dampak psikis yang ditimbulkan adalah : 1. Rasa gembira yang berlebihan. 2. Gangguan pada mental. 3. Rasa bahagia yang berlebihan. 4. Meningkatkan rasa percaya diri. 5. Banyak bicara.
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

53

6. Berkurangnya rasa lelah. 7. Mengurangi rasa kantuk. 8. Halusinasi penglihatan dan pendengaran. 9. Rasa curiga berlebihan. c. Dampak overdosis yang ditimbulkan adalah : 1. Kesadaran kabur. 2. Pernafasan tidak teratur. 3. Gemetaran. 4. Pupil mata melebar. 5. Denyut nadi meningkat. 6. Tekanan darah meningkat. 7. Suhu badan naik. 8. Rasa cemas dan ketakutan. 9. Kurang darah. 10. Nafas sesak sampai terhenti (meninggal dunia). Amfhetamin a. Khasiat yang ditimbulkan dari amfhetamin adalah : 1. Mengurangi berat badan karena dampak menghilangkan rasa laparnya. 2. Menghilangkan rasa kantuk terutama bagi orang yang kerja pada malam hari. 3. Meningkatkan stamina dan prestasi kekuatan fisik, seperti dalam kasus doping oleh para olah ragawan. 4. Mengobati depresi ringan, gangguan syaraf, tekanan darah di bawah normal. 5. Dibidang kedokteran amfhetamin digunakan untuk mengobati : Gangguan obsitas (kegemukan), hiperkinetik (gerakan yang berlebihan) dan narkolepsi

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

54

B. Dampak penggunaan secara terus menerus adalah : 1. Gejala putus obat 2. Gejala apatis, rasa letih 3. Nyeri seluruh badan c. Gejala keracuan yang ditimbulkan adalah : 1. Muka merah kemudian pucat 2. Demam 3. Mual dan muntah 4. Sesak nafas 5. Mudah tersinggung 6. Gelisah 7. Gemetar 8. Sekedar kabur 9. Kejang-kejang 10. Psikosis 11. Pingsan 12. Mati Sedatif / hipnotik a. Khasiat dari Sedatif / hipnotik adalah : 1. Membuat orang menjadi tenang 2. Membuat orang tertidur pulas b. Dampak fisik yang ditimbulkan 1. Menekan pernafasan 2. Menimbulkan gangguan pembuluh darah jantung 3. Pingsan 4. Mati 5. Nafas pendek, denyut nadi cepat, tetapi lemah 6. Tekanan darah turun, berkeringat 7. Gerakan lambat 8. Bicara pelo, jalan sempoyongan
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

55

c. Dampak psikis yang ditimbulkan 1. Sulit berfikir, daya ingat terganggu 2. Penilaian terhadap kenyataan kacau 3. Perhatian menyempit 4. Tertawa terkekeh 5. Emosi labil 6. Bermusuhan 7. Mudah tersinggung dan bertengkar 8. Muram dan curiga 9. Cenderung ingin bunuh diri Halusinogen Dampak yang ditimbulkan dari Halusinogen adalah : 1. Pusing 2. Badan lemas 3. Mengantuk 4. Tegang 5. Tertawa-tertawa dan teriak 6. Ilusi pandangan 7. Perubahan persepsi 8. Perasaan takut 9. Kemampuan pengendalian diri lemah 10. Rasa kawatir berlebih-lebihan Inhalansia Dampak yang ditimbulkan dari Inhalansia adalah : 1. Pandangan terganggu 2. Kemampuan mempertimbangkan baik dan buruk berkurang 3. Daya otot dan penguasaan refleks berkurang
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

56

Zat Adiktif lainnya a. Dampak minuman beralkohol 1. Menimbulkan gangguan fungsi hati, seperti : Menurunkan kemampuan hati mengkondisikan lemak, meningkatkan lipoprotein, menimbulkan hiperlimidemia (meningkatkan jumlah senyawa racun dalam hati). Menimbulkan perubahan pada struktur dan fungsi pankreas. Menimbulkan gangguan fungsi atau kerusakan saluran pencernaan seperti : Merusak selaput lendir lambung, menimbulkan gastritis dan pendarahan lambung, menimbulkan kanker tenggorokan dan sepanjang saluran pencernaan, memperburuk fungsi usus halus dalam menyerap makanan yang berakibat kekurangan gizi Menimbulkan kelemahan otot Merusak sumsun tulang belakang, menghambat pembentukan trobosit, anemia dan leukemia Menimbulkan gangguan fungsi endokrin, mengurangi produksi testoteron Menyebabkan detak jantung bertambah, meningkatkan tekanan darah gagal jantung, dan cardiomyopia. Meningkatkan risiko kanker Menyebabkan gangguan koordinasi motorik, bicara pelo dan mabuk

2. 3.

4. 5. 6. 7. 8. 9.

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

57

b. Dampak yang ditimbulkan kafein adalah : 1. Meningkatkan gairah dan kesiagaan 2. Merangsang otot jantung dan meningkatkan detak jantung 3. Menahan kantuk 4. Menimbulkan kecemasan 5.Tekanan darah 6. Meningkatkan jumlah air seni 7. Menimbulkan iritasi lambung 8. Menimbulkan ketergantungan fisik dan psikis c. Dampak yang ditimbulkan Nikotin adalah : a. Dampak keracunan nikotin 1. Air liur bertambah 2. Mual (nausea) 3. Sakit perut 4. Muntah 5. Diare 6. Sakit kepala 7. Berkeringat dingin 8. Tidak dapat memusatkan perhatian 9. Kesadaran kabur 10. Denyut nadi cepat b. Dampak ketergantungan dan dosis tinggi tembakau sangat merugikan kesehatan 1. Menyebabkan empisema dan kanker paru 2. Menyebabkan penyakit jantung koroner 3. Menyebabkan penyempitan pembuluh darah 4. Menghambat kontraksi otot lambung,sehingga menurunkan nafsu makan 5. Iritasi saluran nafas 6. Mempercepat denyut jantung

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

58

PERSPEKTIF ISLAM

Inna hadhal quraa yahdi lil latii hiya aqwamu wa yubassirul muminiina al ladhina yamaluunas sholihati anna lahum ajron kabiroo Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar ( QS, Al Isro' : 9), Islam adalah agama rahmatan lil alamin. Agama yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Taala untuk mengatur semua tatanan hidup yang ada di dunia. Islam tidak hanya mengatur tentang shalat, zakat, puasa dan haji. Tetapi Islam mengatur semua urusan manusia, baik urusan manusia dengan Allah (hablum minallah) maupun urusan manusia dengan sesama manusia (hablum minannas). Meskipun Allah Subhanahun wa Taala menciptakan bumi beserta isinya itu untuk manusia, bukan berarti manusia bebas berbuat sesuatu. Manusia yang baik disisi Allah adalah manusia yang mau mentaatinya, termasuk meninggalkan yang diharamkan, seperti narkoba.
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

59

1. Narkoba Hukumnya Haram Secara tekstual Islam tidak menyatakan bahwa narkoba itu hukumnya haram, akan tetapi melihat dampak penyalahgunaan dari narkoba itu sangat membahayakan, lebih banyak madharatnya dari pada manfaatnya, maka Islam memutuskan bahwa narkoba itu hukumnya haram.

Yas aluunaka anil khamri wal maisiri qul fiihima ismun kabiir wa mana fi u linnasi wa ismuhuma akbaru min naf I hima. Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah: pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya. (QS. AlBaqarah: 219). Dari ayat di atas jelas bahwa khamr itu memabukkan dan hukumnya haram sedangkan narkoba lebih bahaya dari khamr dan hukumnya lebih haram dari khamr. Narkoba tidak hanya membuat orang menjadi mabuk tetapi dapat membuat orang yang menyalahgunakan menjadi mati. Melihat bahanya narkoba melebihi khamr, maka narkoba hukumnya adalah haram.

Kullu muskirin Khomrun wa kullu muskirin haraamun

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

60

Setiap zat yang memabukkan itu kmar dan setiap zat yang memabukkan itu haram. (HR. Abdullah Ibnu Umar) Narkoba tidak hanya sekedar membuat mabuk, tetapi narkoba membuat syarafnya error bagi yang menyalahgunakan. Oleh karena itu narkoba harus dijauhi dengan sejauh-jauhnya. Melihat bahaya narkoba yang sangat besar, maka Allah SWT memerintahkan agar sesuatu yang dapat membahayakan seperti minuman keras, narkoba dan lain-lainnya itu supaya dijauhi. Sebagaimana firman Allah :

Yaa ayyuhal ladzina aamanu innamal khamru wal maisiru wal anshaabu wal azlaamu rijsun min amalisy syaithaanu fajtanibuuhu laallakum tuflihuna. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan (QS. Al-maidah: 90).

Innama yuriidusy syaithaanu an yuuqia bainakumul adawata wal baghdhooa fil khamri wal maisiri wa yashuddakum an dzikrilaahi wa anish shalati fahal antum muntahuuna.
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

61

Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran minuman keras dan berjudi itu,dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat, maka berhentilah kamu. (QS. Al-Maaidah:90). Khamr dan judi adalah haram

Yas aluunaka anil khamri wal maisiri qul fiihima itsmun kabiirun wa manaafiu linnaasi wa itsmuhuma akbaru min nafihima. Mereka bertanya kepadamu tentanng khamr dan judi. Katakanlah: pada keduuanya itu terdapat dosa besar dann beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.(QS. AlBaqarah:219) Laknat terhadap Khamr

Ataani Jibriilu faqoola : Yaa Muhammad innallaaha laanal khamra wa aashirohaa wa mutashirohaa wa syaaribaha wal mahmuula ilaihi wa baaIahaa wa mubtaaahaa wa saaqiyahaa. Malaikat Jibril datang kepadaku lalu berkata : hai Muhammad, Allah melaknat minuman keras, yang memerasnya, yang meminumnya, orang yang
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

62

menerima penyimpanannya, orang yang menjualnya, orang yang membelina, orang yang menyuguhkannya dan orang-orang yang mau disuguhi. (Riwayat Ahmad bin Hambal ibnu Abbas) Hadits ini analog kepada khamr, oleh karena itu narkoba mempunyai sifat merusak melebihi khamr, sehingga pengguna (ganja, putaw, ekstasi, kokain dan sejenisnya) yang meracik, penanam, pemproses, penyimpan, penjual, pembeli bahkan yang menyuguhkan serta orang-orang yang mau disuguhi, semua dilaknat Allah, mendapat murka Allah dan dosa. Sabda Nabi Muhammad SAW. Tentang khamr.

Kullu muskirin khomrun wa kullu muskirin haroomun. Tiap zat/bahan yang memabukkan adalah khamr (alkohal, narkoba dan sejenisnya) dan tiap zat?bahan yang memabukkan adalah haram. (Riwayat Abdullah ibnu Umar).

Naha Rasulullahi Shallahu alaihi wa Sallama an kulli muskirin wa muftirin. Rasullullah SAW melarang setiap zat / Bahan yang memabukkan dan melemahkan. (Riwayat Umi Salamah)

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

63

Merujuk beberapa ayat dan hadits di atas, Islam memandang narkoba adalah haram hukumnya, memang ada manfaatnya tetapi ada juga mudharatnya, namun kerugiannya dan mudharatnya lebih besar dari manfaatnya. 2. Mengatasi Narkoba a. Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Prinsip diatas sesuai dengan kaidah ayat berikut ini:

Yaa ayyuhal ladziina aamanuu quu anfusakum wa ahliikum naaroo Wahai orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka. (QS. At Tahriim: 6) b. Bagi yang sudah terkena / Kecanduan, dan ingin berobat serta Mengharap pertolongan Allah, maka segeralah melakukan upaya sebagaimana anjuran yang tersirat dalam ayat berikut ini:

Wa idzaa maridhtu fahuwa yasyfiini. Dan apabila aku sakit, Dia-lah menyembuhkan. (QS. Asy Syuaraa: 80) yang

c. Kepada yang akan bertaubat dan kembali pada kebaikan Dari sudut agama Islam taubat adalah :

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

64

Wa fis syari ar ruju ammaa kana madzmuman fis syari ila maa huwa mahmudun fis syari Taubat menurut hukum Islam, berarti meninggalkan dari segala sesuatu yang tercela dan melaksanakan segala sesuatu yang terpuji sesuai pandangan agama. Dengan demikian bagi pengguna Narkoba, taubat artinya berhenti, tidak menggunakan atau memakai, menyalahgunakan dan meninggalkan segala sesuatu yang berhubungan dengan Narkoba secara konsisten. Sebenarnya Allah SWT telah menegaskan keutamaan taubat bagi mahluknya seperti makna ayatayat berikut:

Innallaha yuhibbut mutatohiirina

tawwabiina

wa

yuhibbul

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri (QS. Al-Baqarah:222) Dalam firman Allah yang tersirat dalam Al quran Surat At Tahrim ayat 8 :

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

65

Ya ayyuhal lazdiina aamanu tuubuu ilallahi taubatan nashuuhaa asaa rabbukum anyukaffira ankum sayyiaatikum wa yudkhilukum jannaatin tajrii min tahtihal anhaaru. Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang setulus hati, semoga Tuhan menghapuskan dosa-dosamu dan memasukkanmu kedalam surga yang mengalir dibawahnya sungaisungai. (QS. At-Tahriim : 8) 3. Doa yang dianjurkan a. Doa adalah sumber kekuatan. Kita yakin dengan kelemahan kita sebagai manusia, perlu bantuan dari yang Maha Kuasa, yaitu Allah SWT. Was taiinuu bishshobri wahs sholaati Dan mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan menegakkan shalat. (QS. Al-Baqarah:45) Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:

Wa qoola Rabbukum uduunii astajib lakum Dan Tuhanmu berfirman : Berdoalah kepada-Ku pasti AKU kabulkan. (QS. Al-Mumin : 60)
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

66

Rasullulah Muhammad SAW bersabda yang artinya: Doa adalah senjata orang-orang yang beriman. b. Doa Mohon Hidup di Jalan Yang Benar.

Ihdinaasy shiraathol mustaqim Tunjukilah kami jalan yang lurus. (QS. Al-Fatihah : 6) c. Doa Mohon Dijauhkan Dari Bisikan Syaitan.

Waqul rabbi auudzubika min hamazaati syaithaani. Wa auudzubika rabbi anyahdluruni

asy-

Dan katakanlah: Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.( QS. Al-Mukminun: 97-98) d. Doa mohon dijauhkan dari kerusakan masyarakat

(Lut berdoa): Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan.( QS. Asy-Syuara: 169). Doa ini dapat dibaca apabila kita tinggal dilingkungan masyarakat yang banyak menggunakan
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

67

narkoba, pengedar, bandar narkoba atau lingkungan yang banyak dijadikan perbuatan mesum lainnya. e. Doa mohon diselamatkan dari pengaruh lingkungan yang rusak. Qoola Rabbinshurnii alalqaumil mufsidiin Lut berdoa: Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu.(QS. Al-Ankabut:30) Doa ini sebaiknya kita baca agar kita dapat terhindar dari lingkungan yang rusak, seperti lokalisasi pelacuran dst. f. Doa mohon disembuhkan dari sakit

Bismillahi rahmanir rahim. Adzhibil basa rabbannaasi isyfi antassaafi laasyafi illa anta allahumma inni asalukalafiyah. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yaa Allah Tuhan pemelihara manusia, hilangkanlah derita, sebuhkanlah penyakit, Engkaulah Dzat Maha Penyembuh tiada kesembuhan kecuali Engkau. Ya Allah aku mohon padamu agar aku sehat. ( HR. Ahmad, Nasai dari Muhammad ibn Khatib).

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

68

As alullaha adziima an yasyfiyanii syifaa laa yughoodiru saqomaa Aku mohon kepada Allah Maha Agung agar menyembuhkan aku denga tidak menderita sakit lagi (HR. Bukhari). g. Doa dalam proses benyembuhan

Alhamdu lillahil ladzi kafaana wa arwaana ghara makfiyyin wa laa makfuurin Segala Puji bagi Allah yang telah memberi kepada kita kecukupan dan kepuasan yang tidak terabaikan dan tidak tertolak ( HR. Bukhari dari Abu Umamah). h. Doa sesudah sembuh Jika sudah sembuh dari memanjatkan doa sebagai berikut. sakit dimohon

Alhamdu lillaahi rabbil aalamiina hamdan yuwaafii niamahu yukaafii maziidah. segala puji kepunyaan Allah, Tuhan yang memelihara, mencukupi, mendidik segala alam, pujian yang

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

69

menyamai nikmat-NYA dan menandingi keutamaanNYA. (Hadits Riwayat Bukhari) i. Doa Mohon Dijauhkan dari Kesesatan. Menyalahgunakan Narkoba, mengedarkan apalagi sebagai bandar, adalah jalan yang salah, sesat dan dosa. Harus ditinggalkan dan mohon dijauhkan dari jalan yang sesat, dengan mengucapkan doa:

Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa bada idz hadaitanaa wa hab lanaa min ladunka rahmatan innaka antal wahab (Mereka berdoa): Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).(QS. Ali-Imran : 8) j. Doa Mohon Diampuni dari Kedzaliman. Penyalahgunaan Narkoba adalah suatu kedzaliman, kebodohan, mengundang penyakit yang merusak jasmani dan rohani bagi pemakainya. Maka kita harus meninggalkan, menghindari dan tidak mengulangi lagi, dengan berdoa kepada Allah SWT sebagai berikut :

Qala Rabbi dzolamtu nafsii faghfirlii


Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

70

Musa berdoa: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku. (QS. Al-Qashash : 16) 4. Dzikir Penyalahgunaan Narkoba akan merusak physik, mental bahkan moral dan sosial, jiwa yang gelisah dan resah, sehingga pengaruh buruk Narkoba akan menyebabkan hidup tidak tenang. Untuk itu dzikir sangat dibutuhkan untuk memperoleh ketenangan. Dalam masalah Narkoba, untuk memperoleh kesembuhan selain berobat ke para dokter yang kompeten, juga diperlukan doa, dzikir dan wirid untuk memohon kepada Allah SWT agar memperoleh kesembuhan yang tentunya disertai tekad dan semangat yang kuat.

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

71

PERSPEKTIF AGAMA KRISTEN KATOLIKPROTETAN


Kata Narkoba tidak tertera secara jelas dalam ayatayat suci agama Kristen Protestan dan Katholik, namun akibat dari Narkoba tersebut dan penanggulangannya tertera dalam ayat-ayat suci yang ada. Dengan demikian para pengguna Narkoba diharapkan dapat mengerti dan menyandarkan diri pada firman Tuhan yang terdapat dalam Alkitab. 1. Manusia adalah ciptaan Allah a. Kejadian 1 : 27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka. b. Galatia 5 : 1, 13 Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan Kuk perhambaan ...... Saudara-saudara memang kamu telah dipangil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kenerdekaan itu sebagai kesempatan untuk hidup dalam dosa, melainkan layanilah seorang yang lain oleh kasih. Melihat ayat-ayat tersebut diatas terlihat bahwa umat kristen yang telah ditebus dan dimerdekakan
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

72

perlu berdiri teguh dan tidak jatuh dalam dosa, termasuk obat-obat bius dan Narkoba, akan tetapi arahkanlah untuk melayani sesama manusia dalam kasih. c. Pengkotbah 11 : 9 Bersukarialah hai pemuda dalam kemudaanmu biarlah hatimu bersuka dalam masa mudamu dan turutilah keinginan hatimu dan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan. d. Amsal 3 : 5 8 Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengetahuanmu sendiri Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan. Itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan akan menyegarkan tulang-tulangmu e. Amsal 15: 3 Mata Tuhan ada disegala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik f. Amsal 17: 25 Anak yang bebal menyakiti hati ayahnya, dan memedihkan hati ibunya. g. Amsal 21: 17 Orang yang suka bersenang - senang akan berkekurangan, orang yang gemar kepada minyak dan anggur tidak akan menjadi kaya.
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

73

Agama Katolik mengajarkan cintailah sesama manusia seperti engkau mencintai diri sendiri Ajaran tersebut mengandung pengertian bahwa setiap orang harus dibebaskan dan membebaskan diri dari kejahatan yang menghancurkan dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat. Penghancuran martabat manusia oleh narkoba dan penanggulangannya ditekankan pada aspek hakekat manusia, yaitu: manusia sebagai mahluk ang utuh, manusia sebagai mahluk berlingkungan dan manusia sebagai mahluk bebas atas tindakannya. a. Yesaya 26: 19 Ya Tuhan, orang-orang Mu yang mati akan hidup pula, mayat-mayat mereka akan bangkit pula. Hai orang-orang yang sudah di kubur dalam tanah, bangkitlah dan bersorak-sorai sebab embun Tuhan ialah embun erang dan bumi akan melahirkan arwah kembali. Hal ini berarti bahwa seluruh manusia akan mengalami hidup abadi. b. Yohannes 6: 39 Dan inilah kehenndak Dia yang telah mengutus aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepadaku jangan ada yang hilang tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. c. Roma: 12:1-2 Karena itu saudara-saudara demi kemurahan Allah Aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati, janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

74

tetapi berubahlah oleh pembaharuann budimu, sehingga kamu dapat mmembedakan manakah kehendak Allah : apa yang baik yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. d. Roma 10 : 3 Sebab oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk pada bekenaran Allah. 2. Untuk para pengguna narkoba a. Lukas 21: 34 Janganlah dirimu, supaya hatimu jangan syarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingankepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. b. 1 Korintus 6: 19-20 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait roh Kudus yang diam didalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah bahwa kamu bukan milik kamu sendiri ? sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas di bayar: Karena itu mulikanlah Allah dengan tubuhmu. Ayat-ayat al-Kitab yang mengingatkan secara khusus dalam pemeliharaan tubuh secara jasmani dan rohani dalam kaitan dengan penyalahgunaan dan pemakaian obat-obat terlarang (Narkoba). Demikian juga dengan firman Allah menyatakan bahwa pemabuk tidak masuk dalam kerajaan surga.

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

75

c. 1. Korintus 6: 10 Pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah. Alasan mengapa pemabuk tidak dapat masuk dalam kerajaan surga; d. Amsal 23: 29-30 Karena perbuatan orang tersebut merusak lingkungan, karena pengaruh minuman akan menimbulkan kejahatan atau perbuatan banyak dosa, baik terhadap sesama maupun terhadap Allah. e. Kejadian 9: 21 Orang yang mabuk tidak mempunyai rasa malu sehingga mudah berbuat perkara-perkara yang hina dan keji. f. Raja-raja 20: 16 Pikiran menjadi tumpul karena pengaruh obat sangat mengganggu susunan syaraf sehingga setiap perbuatannya tidak lagi dapat dikontrol dengan pikiran yang jernih, ha lini sangat berbahaya apabila orang-orang yang terkena mempunyai kedudukan penting karena setiap keputusannya akan mencelakakan banyak orang. g. Galatia 5 : 11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatn kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tapi sebaliknya telanjangilah perbuatanperbuatan itu. h. Amsal 16 : 6 Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan Tuhan akan menjauhi kejahatan.
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

76

i. 1 Petrus 3 : 11. Ia harus menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik, ia harus mencarai perdamaian dan berusaha mendapatkannya. j. Sirakh 19 : 1. Buruh peminum tidak pernah akan kaya, dan barang siapa menyebarkan yang kecil-kecil lambat laun jatuh miskin. k. Amsal 23 : 31 33 Jangan melihat kepada anggur, kalau merah menarik warnanya dan menyilau dalam cawan yang mengalir masuk ke dalam nikmat. Tetapi kemudian memagut seperti menyemburkan bisa seperti beludak ular dan

Lalu matamu akan melihat hal-hal yang aneh dan hatimu mengucapkan kata-kata yang kacau l. Pengkotbah 5 : 11 Dan akhirnya engkau akan mengeluh kalau daging dan tubuhmu hhabis binasa. 3. Untuk Para Pengedar a. Sirakh 5 : 8 Jangan percaya kepada harta benda yang diperoleh dengan tidak adil, sebab tidak berguna sedikitpun pada hari sial. b. Lukas 12 : 15 Katanya lagi kepada mereka: berjaga-jagalah dan waspada terhadap segala ketamakan, sebab
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

77

walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya hidupnya tidak akan tergantung pada semua itu. c. Sirakh 21:8 Siapa yang membangun rumahnya dengan harta orang lain menyerupai seseorang yang mengumpulkan batu guna kuburnya. d. Sirakh 21 : 1-2 Karena uang sudah banyak orang berdosa, dan barang siapa berdaya upaya menjadi kaya, memalingkan muka antara rapatan dua batu tertancap pasak, dan demikianpun dosa menyisip antara jual dan beli. e. Sirakh 27: 26-27 Orang yang menggali lubang akan terperosok ke dalamnya dan yang memasang jaring akan terjerat sendiri. 4. Untuk para pengedar yang ingin kembali kejalan yang benar a. Sirakh 27: 27 Kejahatan yang dilakukan orang akan berguling atas dirinya sendiri dan tak tahu dari mana datangnya. Hiduplah menurut perintah Tuhan dan jauhilah semua larangan-Nya, ingatlah akan arti hidupmu, karena Tuhan Allah kita akan membalas semuanya menurut kehendak-Nya. b. Matius 9: 12-13 Bukan orang sehat yang memerlukan tabib tapi orang sakit....yang Ku kehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena aku datang bukan
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

78

untuk memanggil orang benar, melainnkan orang berdosa. c. Mazmmur 662:2 Hanya dekat Allah saja aku tenang dari pada-Nya keselamatanku. d. 1 Yohanes 2: 28-29 Maka sekarang anak-anakku tinggallah di dalam kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya. Jikalau kamu tahu bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga bahwa setiap orang yyang berbuat kebenaran lahir dari pada-nya. d. 1 Yohanes 3: 9 Setiap orang yang lahir dari Allahh tidak berbuat dosa lagi: sebab benih Ilahi tetap ada di dalam Dia dan Ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah. e. Matius 14: 27 Yesus berkata kepada mereka : tenanglah ! aku ini, jangan takut. f. Ayub 5: 17 Sesungguhnya berbahagialah manusia yang ditegur Allah, sebab itu janganlah engkau menolak didikan yang Maha kuasa. g. Kisah Rasul 16: 31 Jawab mereka : Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristusdan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

79

5. Untuk orang tua, lingkungan dan teman sebaya Orang tua perlu mendidik anaknya secara serius sedini mungkin. Untuk itu firman Allah mengatakan : a. Amsal 22: 6 Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya ia tidak akan menyimpang dari jalan itu. b. Amsal 10: 21.28 Bibir orang benar mengembalakan banyak orang, tetapi orang bodoh mati karena kurang akal budi Harapan orang benar akan menjadi suka cita tetapi harapan orang pasif menjadi sia-sia. c. Amsal 1: 10.13.19 Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau janganlah engkau menurut Kita akan mendapat berbagai benda yang berharga, kita akan memenuhi rumah kita dengan barang rampasan Demikianlah pengalaman setiap orang yang loba dengan keuntungan gelap dan mengambil nyawa orang yang mempunyainya. d. Kisah 20: 35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepadamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus.

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

80

PERSPEKTIF AGAMA HINDU


Setiap manusia yang di ciptakan ke dunia ini mempunyai tujuan utama yaitu menghindari kesengsaraan dan mencari kehidupan yang damai sejahtera. Sehubungan dengan itu tugas manusia adalah menghindari perbuatan dosa dan memutar roda kehidupan berdasarkan Dharma. 1. Sebagai manusia ada kewajiban yang harus selalu di laksanakan, seperti yang tertera dalam Bhagawadgita III, 16. yaitu: Evam pravartitam Chakram Na, nuvartayati, ha yah Aghayur indriyaramo Mogham partha Sajivati. Terjemahan : Ia yang tidak ikut memutar roda hidup ini selalu hidup dalam dosa. Menikmati kehendak hawa nafsunya oh parta, Ia hidup sia sia. Seloka ini menjelaskan bahwa hidup tidak teratur dan memenuhi nafsu belaka tanpa melakukan tugas hidup dan kehidupan dengan sebaik-baiknya, maka kehidupan akan sia-sia dan merendahkan tingkatan kehidupan yang akan datang. Menuruti kehendak nafsu semata berarti mereka menuju kebahagian dan kedamaian semu,
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

81

dengan mencari kenikmatan yang di larang oleh ajaran agama, seperti berfoya-foya, mengkonsumsi makanan terlarang, termasuk obat-obatan yang mengandung zat adiktif ( miras, narkoba, dll ). 2. untuk mencari kehidupan yang damai dan sejahtera, manusia hendaknya menghayati Petunjuk veda Sruti yang dinyatakan di dalam kitab Isa Uponisad mantra satu yang berbunyi: Isavasyam idam sarvam Yat kinca jagatyam jagat Tena tyaktena bhunjhita Ma grdhah kasya svid dhanam. Terjemahan : Tuhan Yang Maha Esa memiliki dan mengendalikan segala sesuatu yang ada di dalam alam semesta, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Karena itu, hendaknya seseorang hanya menerima bendabenda yang di butuhkan untuk dirinya yang telah di sediakan sebagai jatahnya, dan sebaiknya jangan menerima benda-benda yang lain, yang bukan haknya. Narkoba dan miras bukanlah benda yang di butuhkan manusia untuk hidup damai sejahtera, melainkan akan mengakibatkan mala petaka, karena ia dapat mengakibatkan manusia mabuk, bingung, onar, liar dan menderita. Rg VedaVIII.2.12 menyatakan: Hrtsu piraso yudhyante Durmadaso na surayam.

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

82

Terjemahan: Para pecandu yang sedang mabuk akan berkelahi di antara mereka, menciptakan keonaran. 3. Dalam kitab suci agama Hindu Sarasamuccaya Sloka 256 di jelaskan : Janganlah hendaknya mengambil barang orang lain. Janganlah minum-minuman keras dan obatobatan terlarang, melakukan pembunuhan, berdusta, karena akan menghalangimu untuk menyatu dengan Tuhan. Bhagavad Gita XVI. 16 menyatakan: Aneka citta vibhrata mohajala Samavrtah, prasaktah kama bhogesu Patanti narakesucau. Terjemahan : Terkecoh oleh berbagai macam pikiran, terperangkap oleh jaring pikiran yang membingungkan, terseret ke dalam pemuasan nafsu mereka jatuh kedalam neraka yang menjijikan. 4. Slokantara, Sloka16 menyebutkan: Braima wadah sulapanam Suwarna steyarnewa ca Kanyawighnam gurarwadho Mohapalakamucyate. Terjemahan: Membunuh Brahmana, meminum-minuman keras, mencuri emas, memperkosa gadis perawan dan membunuh guru, ini dinamai dosa besar (mala petaka).
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

83

Narkoba dan miras di dalam kitab suci Veda disebut SURAPANAM yaitu konsumsi yang memabukan. Juga di sebut MADYA yaitu minuman beralkohol/berzat adiktif tinggi. Mereka yang mengkonsumsinya untuk pemuasan nafsu, tergolong dosa besar yang setara dengan perbuatan mencuri emas, membunuh pendeta atau guru dan memoerkosa gadis di bawah umur. 5. Kitab suci Sara samuscaya juga menyatakan : Brahmaghna ca sarape ca aore Bhagnavrate cate, Niskrtirvihita sadbhih krtaghne Nasti niskrtih. Terjemahan : Brahmaghna artinya membunuh sanng brahmana dan menghilangkan brahma mantra, tidak mengindahkan beliau; surapa artinya mengkonsumsi alkohol/miras/narkoba/zat adiktif lainya; orang yang menjalankan brata tidak di benarkan mengkonsumsi alkohol/miras/narkoba/zat adiktif lainya; tidak boleh mencuri; baghnabrata namanya jika melebur (membatalkan ) brata; keliwat besar dosanya. Oleh karena itu, orang yang hidupnya terikat oleh candu dan alkohol (BAHUMAYINAM) adalah tergolong orang jahat yang tak layak mendapat kehormatan (Sarasmucaya325) serta di anggap sebagai orang yang berada di luar golongan, disebut CANDALA (Slokantara 22).

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

84

6. Dalam Madukya Upanisada III, 41-42 disebutkan bahwa: Utseka udadher yadvat Kusagrena ikabinduna Manaso nigrahastadvad Bhaveda pari khedatah Terjemahan : Pikiran dapat di bawa di bawah pengendalian, hanya dengan usaha yang terusa menerus tanpa henti, seperti yang di lakukan untuk menguras lautan, setetes demi setetes dengan bantuan selembar daun kusa. Upayena nigrehniyad Visiptam kamabhogayoh Suprasannam laye caiva Yatha kamo layastatha Terjemahan : Pikiran yang di ganggu oleh keinginan-keinginandan kenikmatan-kenikmatan, demikian pula pikiran yang menikmati kesenangan akan kelupaan sepenuhnya (laya) hendaknya di bawa di bawah disiplin yang sempurna dengan membangkitkanya melalui saluran yang semestinya. Karena keadaan setengah sadar atau kelupaan (laya) itu sama berbahayanya dengan gangguan dari keinginan. 7. Dalam kitab suci Atharwa Weda XX 81.1 disebutkan: Na papa traya rasiya

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

85

Terjemahan : Kita tidak harus mengalah kepada sifat-sifat yang buruk dan perbuatan jahat yang membuat kehidupan menjadi menderita/neraka. Melihat sloka tersebut di atas jelaslah bahwa penggunaan narkoba oleh manusia akan membawa kehidupan yang tidak baik di dunia dan akan merupakan penghambatjalan menuju ke surga. 8. Dalam sarasmuccaya 4 di sebutkan : Bahwa di antara semua mahkluk hidup, hanya yang di lahirkan sebagai manusialah yang dapat melaksanakan perbuatan baik, leburlah segala perbuatan buruk ke dalam perbuatan baik, sebab itulah gunanya menjelma menjadi manusia. Bhagawad Gita XVII. 21 menyebutkan : Sadarilah bahwa kehidupan yang singkat ini adalah mengemban misi meningkatkan kualitas kehidupan menuju yang lebih baik, dan memenuhi nafsu tanpa batas adalah neraka penderitaan. 9. Bagi pecandu tidak lagi memiliki daya untuk membedakan antara baik dan buruk, benar dan salah, bahkan mereka akan jadi pembenci, termasuk terhadap dirinya sendiri, penuh penderitaan. Di dalam kitab Bhagawad Gita sloka XVI 18-20 menyatakan : Dengan kebiasaan yang buruk ini (ia) membohongi dirinya sendiri dengan keakuan, ketakutan, kesombongan,nafsu dan kemarahan; membenci aku yang ada dalam jasmani mereka sendiri dan jasmani yang lainya.
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

86

Mereka yang kejam dan pembenci ini, adalah manusia paling hina di dunia ini, yang aku campakan berkali-kali kedalam kandungan raksasa. Terjerumus kedalam kandungan raksasa, yang terbingungkan ini, dalam berbagai kelahiran tak akan pernah mencapai aku, sehingga mereka terjatuh kedalam jalan yang paling rendah, wahai Kuntiputra. 10. Setiap orang yang ingin menghindari kesengsaraan dan hidup damai sejahtera hendaknya selalu berbuat di jalan Dharma, berlindung dan bersembah sujud kepada Hyang Widhi Wasa serta berserah diri meraih kasihNya. Tan eva saranam gachchha sarvabhavena Bharata tatprasadat param santim sthanam Prapsyasi. Terjemahan : Berlindunglah engkau kepada-Nya dengan seluruh jiwaragamu, oh bharata dengan restu-Nya engkau akan mencapai kedamaian tertinggi kediaman kekal abadi. Manmana bhava madbhakto madyaji mam Namaskuru mam evai shyasi styam te Pratijane priyo si me. Terjemahan : Puasatkan pikiranmu pada-Ku, berbakti pada-Ku, bersujud pada-Ku, sembahlan Aku engkau akan tiba pada-Ku, Aku berjanji setulusnya padamu sebab engkau Ku-kasihi.

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

87

PERSPEKTIF AGAMA BUDHA

Dalam agama Budha sila merupakan dasar utama dalam pelaksanaan ajaran agama, mencakup semua perilaku dan sifat-sifat baik yang termasuk dalam ajaran moral dan etika agama Budha. 1. Pancasila Buddhis terdiri dari lima latihan moral yaitu : a. Menghindari pembunuhan makhluk hidup. b. Menghindari pengambilan barang yang tidak di berikan oleh pemiliknya c. Menghindari perbuatan asusila. d. Menghindari ucapan yang tidak benar. e. Menghindari segala minuman keras yang dapat menyebabkan lemahnya kewaspadaan. 2. Agama Budha dalam pandanganya tentang narkoba, menyebutkanya dengan istilah yang terdiri dari 4 kosa kata yaitu : a. Sura; sesuatu yang membuat nekat, mengacu pada minuman keras yang mengandung alkohol. b. Meraya; sesuatu yang membuat mabuk/ kurangnya kewaspadaan, seperti minuman keras yang memabukan. c. Majja; sesuatu yang membuat tidak sadarkan diri, seperti ganja, morphin.

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

88

d. Pamadatthama; yang menjadi dasar kelengahan / kecerobohan 3. Penyalahgunaan Sila ke lima dari Pancasila Budhis yaitu menghindari segala minuman keras berbunyi; Surameraya Majjapamadatthana Veramani Sikkhapadam Samadiyami. Artinya : Aku bertekad akan melatih diri menghindari minuman keras yang dapat melenyapkan lemahnya kesadaran. (Paritta Suci, 24) 4. Ajaran sang Budha : Appamado amatapadam, pamado Maccuno padam, appamatta na niyati, ye Pamatta yatha mata. Artinya : Kesadaran adalah jalan menuju kekekalan, kelengahan adalah jalan menuju kematian orang yang waspada tidak akan mati, tetapi orang yang lengah seperti orang yang sudah mati. (Dhammapada,21) 5. Kebahagiaan sebagai akibat dan kesadaran bhatin adalah kebahagiaan yang sesungguhnya, bukan kebahagiaan sesaat, seperti yang di peroleh dari obatobatan, atau minuman yang menimbulkan ketagihan. Dalam kitab Suci Dhammapada di katakan : Etam Visesato natva, appamadamhi Pandita, appamade pamodanti, ariyanam gocare rata. Artinya : Setelah mengerti dengan jelas, orang bijaksana akan bergembira dalam kewaspadaan, dan bergembira dalam praktek para ariya. (Dhammapada, 22)
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

89

6. Khotbah sang Budha yang disampaikan pada pemuda sigala diingatkan adanya 6(enam) jalan untuk menghabiskan harta, yang terdapat pada Siogalovada Sutta, yaitu: a. Ketagihan minuman keras atau arak. b. Sering mengunjungi tempat plesiran. c. Sering berkeliaran di jalanan pada yang tidak la yak. d. Gemar berjudi. e. Pergaulan yang tidak baik. f. Kebiasaan bermalas-malasan. Selanjutnya dikatakan terdapat 6 (enam) bahaya dari ketagihan minuman keras yaitu: a. Harta akan habis. b. Sering bercekcok dengan orang lain. c. Mudah terserang penyakit. d. Watak baik akan hilang. e. Menampakkan diri secara tidak tampak. f. Kecerdasan menurun. (Riwayat hidup Buddha Gotawa, 241-242) 7. Para pecandu Narkoba adalah mereka yang lemeh dari rasa ottapa yaitu malu berbuat jahat dan takut akan akibatnya. Untuk itu khotbah sang Buddha kepada Ananda yaitu: Ananda kebiasaan-kebiasaan yang baik (sila) tujuan adalah supaya tidak menyesal dan menfaatnya supaya tidak ada penyesalan. (Angutara Nikaya, V. 1) 8. Dalam maha sutta dikatakan : Ararti Virarti papa, majjapanacaSannamo, appamado ca dhammesu, Etammnggalamuttaman.
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

90

Artinya: Menjahui tidak melakukan kejahatan, menghindari minuman keras, tekun melaksanakan dharma, itulah berkah utama. (paritta suci, 30) Dengan melihat ayat-ayat suci di atas, jelaslah bahwa minuman keras yang berakhohol dan memabukkan, termasuk Narkoba, dilarang dalam agama Buddha.

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

91

PENUTUP
Penderita Acquire Immune Deficiency Syndrome (AIDS) akan berakhir kepada kematian, oleh karena itu selain pendekatan medis dan psikologis, maka perlu adanya pendekatan keagamaan, karena dikawatirkan penderita AIDS akan mengalami krisis spiritual atau gangguan kejiwaan misalnya kecemasan dan depresi. Seseorang yang terinfeksi HIV bisa bebas dari AIDS hingga seumur hidupnya. Walaupun begitu seseorang yang telah terinfeksi HIV tetap dapat menularkan virusnya kepada orang lain. Seseorang yang telah terkena AIDS juga dapat bertahan hidup cukup lama. Hal ini dapat terjadi apabila ia dapat menjaga kesehatan tubuhnya dengan baik, menghindari penularan penyakit dan menjaga jumlah HIV dalam tubuhnya tetap rendah. Stres atau depresi yang dirasakan penderita AIDS akan langsung memperburuk kondisi kesehatannya dan mempercepat perkembangan AIDS di dalam tubuhnya. Stres dan depresi ini dapat muncul karena penolakan terhadap kenyataan yang dialaminya bahwa ia harus hidup dengan HIV/AIDS, penolakan, ejekan dan perlakuan buruk yang diterimanya dari orang-orang disekitar yang terkait dengan AIDS, serta kepercayaan diri dan harapan hidup yang hilang. Data telah menunjukkan bahwa 64% dari penderita HIV-AIDS adalah disebabkan oleh penyalah gunaan narkoba oleh pengguna jarum suntik (Penasun).

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

92

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M, dkk, Narkoba, IMS dan HIV-AIDS dalam Paradigma Islam, Dinas Kesehatan Kota Surabaya, 2006. Arifin, M, Klasifikasi ayat-ayat Al Quran, Dakwah Kontemporer, FIAD Unmuh, Surabaya, 2004 Badan Narkotika Nasional, Pedoman Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, Jakarta. 2004 Badan Narkotika Nasional, Komunikasi Penyuluhan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, Jakarta, 2004 Badan Narkotika Nasional, Ayat-Ayat Suci Agama Di Indonesia Yang Berkaitan Dengan Narkoba, Jakarta, 2005 Badan Narkotika Nasional, Modul Pelatihan Instruktur Penyuluh Narkoba Untuk Tokoh Masyarakat, Jakarta, 2005 Badan Narkotika Nasional, Materi Advokasi Pencegahan Narkoba, Jakarta, 2005 Dasikin, Drs, Narkoba Dari Sudut Pandang Agama Budha. Direktorat Urusan Agama Budha, Ditjen Bimmas Hindu Dan Budha, Dept. Agama RI, 2003 Departemen Kesehatan Republik Indonesia. AIDS dan Penanggulangannya, Studio driya Media, 1997

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

93

DIT BINMAS POLRI, Penanggulangan Penyalahgunaan N arkobaJakarta, 2000 , Erry Kadarmono, dkk, Siswa Cerdas Tanpa Narkoba, BNP Jatim, 2005 Ersetiawan, Wiwiek, Narkoba Menurut Pandangan Agama Kristen Hawari, D, Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, Dana Bhakti Prima Yasa, Jakarta, 1997 I Gede Jaman, S.Ag, M.Si, Narkoba Dari Sudut Pandang Agama Hindu Nurwiyono, Drs. Fransiskus. Pandangan Katholik Narkoba Menurut

Ngurah, Drs, I Gusti Made, Do'a Sehari-Hari Menurut Agama Hindu, CV. Pelita Nursatama Lestari, Jakarta, 2002 PKBI, IPPF, UNFPA, PMS dan HIV/AIDS modul 4, 1998 Satgas Luhpen Narkoba Mabes Polri, Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba, 2001 Subagjo, Drs, MM, Pandangan Agama Islam Tentang Narkoba Titib, I Made, Wedha Sabda Suci, Paramita, Surabaya, 1998
Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

94

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

95

LAMPIRAN

JENIS-JENIS NARKOBA

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

96

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

97

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

98

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

99

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

100

PENDERITA HIV-AIDS, IMS

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

101

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

102

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

103

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

104

Jauhi NARKOB A

Peranan Tokoh Agama Dalam Mewujudkan Jatim Bebas Narkoba, HIV-AIDS, IMS

105

You might also like