You are on page 1of 2

Suaka margasatwa

Suaka margasatwa (Suaka: perlindungan; Marga: turunan; satwa: hewan[1]) adalah Hutan suaka alam yang ditetapkan sebagai suatu tempat hidup margasatwa yang mempunyai nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta merupakan kekayaan dan kebanggaan nasional[2]. Pelestarian dapat dilakukan secara sengaja atau alami untuk menjaga kelangsungan hidup satwa tersebut. Adanya suaka margasatwa dan cagar alam menjadi media dan sarana bagi pelestarian serta perlindungan jenis flora dan fauna khas di Indonesia. Melalui adanya upaya konservasi diharapkan keberadaan flora dan fauna tersebut tetap terjaga dari ambang kepunahan sehingga kelestarian keanekaragaman hayati flora dan fauna Indonesia tetap terjaga pada masa yang akan datang[3]. Jumlah Suaka Margasatwa yang dimiliki Indonesia ada sejumlah 73 lokasi dengan total luas 5.422.922,79 ha. 9 lokasi terdapat di pulau Jawa, 5 di Kalimantan dan 5 Suaka Margasatwa lainnya terdapat di Nusa Tenggara[4].

Suaka Margasatwa di Sumatera


y y y y y y y y

y y y y y y y y

Balai raja; bengkalis, riau. 18.000,00 ha, sk menteri kehutanan ri nomor: 173/kptsii/1986, 6 juni 1986. Barumun; tapanuli tengah, sumatera utara. 40.330,00 ha, sk menteri kehutanan ri nomor: 70/kpts-ii/1989, 2 juni 1989. Bukit batu; bengkalis, riau. 21.500,00 ha, sk menteri kehutanan ri nomor: 482/kptsii/1999, 29 juni 1999. Tasik belat; bengkalis, riau. 2.529,00 ha, sk menteri kehutanan ri nomor: 480/kptsii/1999, 29 juni 1999. Bentayan; banyuasin, sumatera selatan. 19.300,00 ha, keputusan menteri pertanian ri nomor: 276/kpts/um/4/81, 6 april 1981. Danau pulau besarbawah; bengkalis, riau. 28.237.95,00 ha, keputusan men-hutbun nomor: 668/kpts-ii/1999, 26 agustus 1999. Tasik besarmetas; indragiri hilir, riau. 3.200,00 ha, keputusan menteri kehutanan ri nomor: 173/kpts-ii/1986, 6 juni 1986. Dangku; musi banyuasin, sumatera selatan. 70.274,00 ha, sk menteri kehutanan ri nomor: 755/kpts-ii/1990, 17 februari 1990. Tambahan kawasan seluas 31.752,00 ha sesuai dengan keputusan menteri kehutanan ri nomor: 76/kpts-ii/2001, 15 maret 2001 jadi luas total 102.326,00 ha. Pusat pelatihan gajah; bengkalis, riau. Luas suaka margasatwa ini 5.000,00 ha, keputusan gubernur riau nomor: 387/vi1992, 26 juni 1992. Giam siak kecil; bengkalis, riau. 50.000,00 ha, keputusan menteri kehutanan ri nomor: 173/ kpts-ii/1986, 6 juni 1986. Gumai pasemah; lahat, sumatera selatan. 45.883,00 ha, keputusan menteri pertanian ri nomor: 408/kpts/um/6/76, 30 juni 1976. Isau-isau pasemah; lahat, sumatera selatan. 12.144,00 ha, keputusan menteri pertanian ri nomor: 69/kpts/um/2/78, 7 februari 1978. Karanggading-langkat timur laut ; langkat, deli serdang, sumatera utara. 15.765,00 ha, keputusan menteri pertanian ri nomor: 811/kpts/um/11/80, 5 november 1980. Kerumutan; kampar, indragiri hulu, riau. 120.000,00 ha, keputusan menteri pertanian ri nomor: 350/kpts/um/6/79, 14 maret 1979. Tasik tanjung padang; bengkalis, riau. 4.925,00 ha, keputusan menteri kehutanan ri nomor: 349/kpts-ii/1999, 26 mei 1999. Pagai selatan; pesisir selatan (kepulauan mentawai), sumatera barat. 4.000,00 ha, keputusan menteri kehutanan dan perkebunan ri nomor: 422/kpts-ii/1999, 15 juni 1999.

Cagar alam
Daftar Cagar Alam Indonesia di Jawa merupakan seri daftar Cagar Alam yang telah ditetapkan di Indonesia. Sebagaimana diketahui, Cagar alam (nature sanctuary) adalah suatu kawasan suaka alam karena keadaan alamnya yang mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami. Cagar Alam berfungsi sebagai kawasan perlindungan terhadap seluruh komponen ekosistem, baik flora, fauna, maupun habitatnya. Semua proses tersebut dibiarkan berlangsung secara alami tanpa campur tangan manusia sehingga karena kawasan tersebut harus dibiarkan sesuai dengan aslinya. Campur tangan manusia hanya dimungkinkan apabila terjadi suatu proses, baik alamiah maupun karena perbuatan manusia, yang dapat mengakibatkan kawasan tersebut punah. Penetapan cagar alam mewakili tipe ekosistem tertentu semisal terumbu karang, mangrove, lamun, hutan dataran rendah, hutan meranggas, savanna (padang rumput), gurun, rawa dan danau, sungai, payau, batu kapur dan gamping, gua, submontane dan alpine, dan sebagainya. Karena itu, sebuah negara yang memiliki komitmen terhadap konservasi, akan memiliki sangat banyak kawasan cagar alam. Banyaknya cagar alam ditentukan berdasarkan banyaknya tipe ekosistem yang ada dan perlu diperlindungi di negara tersebut. Di Indonesia, secara garis besar cagar alam terbagi dalam Cagar Alam Daratan, baik tanah maupun perairan darat (biasa disebut sebagai cagar alam saja), Cagar Alam Laut, dan Cagar Alam Biosfer. Di pulau Jawa hanya dijumpai Cagar Alam dan Cagar Alam Laut. Selain cagar alam, Indonesia memiliki kawasan suaka alam lainnya yaitu Suaka Margasatwa. Juga memiliki kawasan Pelestarian Alam yang meliputi Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam. Sampai dengan tahun 2008, di Indonesia telah ditetapkan sedikitnya 237 lokasi cagar alam, baik daratan maupun perairan, dengan luas keseluruhan mencapai 4.730.704,04 hektar. Cagar alam tersebut tersebar diberbagai wilayah di Indonesia, termasuk di pulau Jawa.

You might also like