You are on page 1of 9

METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LAPORAN Diajikan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Alam di Sekolah Dasar yang Dibimbing oleh Bapak H. Atep Sujana, M.Pd.

Disusun Oleh : Kelompok 4 Abdul Enca Agif Rubiyanto M. Fajar Filardhi Makhfud Almaarif Isti Nurbaeti Susanti Kelas 2A 0902766 0903214 0902776 090 0903170 0903206

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS SUMEDANG UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan banyak nikmat terutama nikmat sehat sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul Metode Pembelajaran Discovery tepat pada waktunya. Penyusunan laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Ilmu pengetahuan alam di SD di bawah bimbingan bapak H. Atep Sujana, M.Pd. Pembahasan di dalam laporan ini yaitu menyangkut metode pembelajaran discovery. Untuk membahas hal tersebut maka penulis menyusunnya dalam sebuah laporan. laporan ini membahas mengenai pengertian metode, ciri khas, kelebihan, kekurangan dan langkah-langkah metode

pembelajaran discovery Dalam penyusunan laporan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran berkaitan dengan isi laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Demikian pengantar ini penulis sampaikan. Atas perhatianya kami ucapkan terima kasih.

Sumedang, Mei 2011

Penulis

METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY

A. Pengertian Metode Discovery Metode pembelajaran discovery (penemuan) adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Metode Discovery menurut Rohani (2004:39) adalah metode yang berangkat dari suatu pandangan bahwa peserta didik sebagai subyek di samping sebagai obyek pembelajaran. Mereka memiliki kemampuan dasar untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Metode discovery menurut Roestiyah (2001:20) adalah prses mental dimana siswa mengasimilasi suatu konsep atau prinsip. Proses mental tersebut misalnya mengamati, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri, sedangkan guru hanya membimbing dan memberikan intruksi.

B. Ciri Khas Metode Discovery Tiga ciri utama belajar menemukan yaitu: 1. mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan,

menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan; 2. berpusat pada siswa; 3. kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada. Sedangkan menurut Biknell-Holmes dan Hoffman (8,2008) menjelaskan 3 sifat utama dari metode discovery, yaitu: 1. Mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk membuat,

mengintegrasikan, dan menggeneralisasi pengetahuan 2. Siswa dibimbing untuk melakukan aktivitas berdasarkan ketertarikannya, dan menentukan tahapan dan frekuensi kerjanya sendiri

3. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan siswa mendorong terjadinya integrasi pengetahuan baru ke dalam pengetahuan siswa sebelumnya.

C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Discovery Beberapa keunggulan metode penemuan juga diungkapkan oleh Suherman, dkk (2001: 179) sebagai berikut: 1. siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berpikir dan menggunakan kemampuan untuk menemukan hasil akhir; 2. siswa memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami sendiri proses menemukannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara ini lebih lama diingat; 3. menemukan sendiri menimbulkan rasa puas. Kepuasan batin ini mendorong ingin melakukan penemuan lagi sehingga minat belajarnya meningkat; 4. siswa yang memperoleh pengetahuan dengan metode penemuan akan lebih mampu mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks; 5. metode ini melatih siswa untuk lebih banyak belajar sendiri. Selain memiliki beberapa keuntungan, metode discovery (penemuan) juga memiliki beberapa kelemahan, menurut Depdikbud (supriyadi, 2000:11) menyatakan bahwa kelemahan metode discovery antara lain: 1. membutuhkan waktu belajar yang lebih lama dibandingkan dengan belajar menerima. 2. Tidak semua siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan cara ini beberapa siswa lebih mudah mengerti dan terkesan dengan metode ceramah. 3. Tidak semua guru mempunyai kemampuan dan keahlian dengan cara ini 4. Tidak semua topik cocok disampaikan dengan metode discovery. 5. Kelas harus tidak terlalu besar karena memerlukan bimbingan guru terhadap setiap siswa. Untuk mengurangi kelemahan tersebut maka diperlukan bantuan guru. Bantuan guru dapat dimulai dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan

dengan memberikan informasi secara singkat. Pertanyaan dan informasi tersebut dapat dimuat dalam lembar kerja siswa (LKS) yang telah dipersiapkan oleh guru sebelum pembelajaran dimulai.

D. Langkah-Langkah Metode Discovery Langkah-langkah pembelajaran discovery adalah sebagai berikut: 1. Observasi untuk menemukan masalah 2. Merumuskan masalah 3. Mengajukan hipotesis 4. Merencanakan pemecahan masalah melalui percobaan atau cara lain 5. Melaksanakan percobaan 6. Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data 7. Analisis data 8. Menarik kesimpulan atas percobaan yang telah dilakukan atau penemuan

E. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Mata Pelajaran Kelas/Semester Waktu : Ilmu Pengetahuan Alam : V/II : 2 x 35 menit

Standar kompetensi : memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup. Kompetensi dasar : mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing. Indikator : 1. menjelaskan metamorfosis hewan. A. Tujuan pembelajaran 1. Melalui pengamatan siswa dapat membedakan antara

B. Materi pokok: Pecahan C. Metode dan model pembelajaran 1. Metode pembelajaran a. Tanya jawab b. Diskusi c. Demonstrasi d. Penugasan 2. Model pembelajaran: Discovery (penemuan) D. Langkah-langkah pembelajaran A. Kegiatan awal ( 10 menit) 1. Salam pembukaan 2. Presensi 3. Apersepi Guru menyuruh salah satu siswa maju ke depan kelas, dan menanyakan apakah kamu pernah mendapat kue dari temanmu dan bagaimana cara temanmu membagikan kue kepada kamu? B. Kegiatan inti ( 45 menit) Observasi untuk menemukan masalah Merumuskan masalah Mengajukan hipotesis

Merencanakan pemecahan masalah melalui percobaan atau cara lain Melaksanakan percobaan Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data Analisis data Menarik kesimpulan atas percobaan yang telah dilakukan atau penemuan

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Guru menjelaskan materi pelajaran 3. Guru menjelaskan cara melakukan kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa 4. Siswa disuruh untuk mengenal pecahan sederhana, membaca dan menulis lambang bilangan pecahan sederhana serta menyajikan bilangan sederhana. 5. Guru membagikan siswa ke dalam beberapa kelompok kecil secara heterogen 6. Guru memberikan tugas yaitu dengan menyuruh siswa melakukan percobaan atau demonstrasi tentang pecahan sederhana 7. Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan atau demonstrasi tentang pecahan sederhana 8. Siswa disuruh mengamati dan menulis lambang bilangan pada pecahan sederhana berdasarkan hasil percobaan atau demonstrasi yang mereka lakukan.

9. Guru menyuruh salah satu siswa maju ke depan kelas dan menulis lambang bilangan pecahan sederhana berdasarkan hasil

percobaan melalui penemuannya sendiri 10. Hasil kerja siswa dikumpulkan untuk dinilai dan dijadikan portofolio. C. Kegiatan akhir ( 15 menit) 1. Guru dan siswa membuat rangkuman materi tentang pecahan sederhana 2. Guru memberikan tugas rumah (PR) (terlampir) 3. Salam penutup F. Alat atau bahan dan sumber 1. Alat dan bahan 2. Sumber: KTSP IPA kelas 4

G. Penilaian 1. Penilaian koognitf (terlampir) 2. Penilaian proses (format penilaian terlampir) 3. Penilaian psikomotorik (terlampir)

DAFTAR PUSTAKA

Sujana,

Atep

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_d0151_0606155_chapter2.pdf http://www.sakaguru.co.cc/2010/07/metode-pembelajaran-discoverypenemuan.html Suherman, dkk. (2001). Common TexBook Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika UPI Bandung.

You might also like