You are on page 1of 12

LAPORAN BIOKIMIA VITAMIN

Oleh :

Afifi Rahmadetiassani

083112620150008

LABORATORIUM KIMIA FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA 2010

Pendahuluan Praktikum kali ini akan membahas uji kualitas vitamin. Vitamin yang akan diuji adalah vitamin A, vitamin B1, vitamin B6 dan vitamin C. Praktikum kali ini, bertujuan untuk dapat memahami dan mengerti tentang cara-cara mengidentifikasi adanya vitamin dalam suatu bahan secara kualitatif. Tinjauan Pustaka Vitamin merupakan senyawa-senyawa organik tertentu yang memliki bobot molekul kecil dan berfungsi sebagai metabolisme organisme, memelihara kesehatan, mengatur pembentukan tulang, dan mengubah lemak dan karbohidrat menjadi energi. Kebanyakan vitamin-vitamin tidak dapat disintesis oleh tubuh karena tidak memiliki enzim untuk membentuknya,sehingga harus diperoleh dari makanan atau suplemen. Namun beberapa diantaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh yang disebut dengan provitamin, tetapi kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup. Contoh provitamin adalah vitamin D yang banyak terdapat di jaringan bawah kulit. Vitamin lain yang disintetis di dalam tubuh adalah vitamin K dan vitamin B12. Kedua macam vitamin tersebut disintetis di dalam usus oleh bakteri. Tubuh memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan yang sedikit itu diabaikan, akan mengakibatkan terganggunya metabolisme di dalam tubuh kita karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Kondisi kekurang vitamin disebut avitaminosis. Bedasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut, vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh. Vitamin A atau retinol merupakan senyawa poliisoprenoid yang mengandung cincin sikloheksinil. Retinol adalah substansi induk dari retinoid yang terdapat pada retinal dan asam retinoat. Substansi ini biasa dibentuk melalui pemecahan provitamin A (-karoten). Retinol terdapat dalam makanan yang berasal dari hewan. Di dalam sayuran, vitamin A terdapat sebagai provitamin dalam bentuk pigmen b-karoten berwarna kuning yang terdiri atas dua molekul retinal yang dihubungkan pada ujung aldehid rantai

karbonnya. Namun demikian, karena -karoten tidak dimetabolisasi secara efisien menjadi vitamin A, maka efektifitas -karoten sebagai sumber vitamin A hanya seperenam aktivitas retinal berdasarkan berat. Senyawa mirip b-karoten dikenal sebagai karotenoid. Dalam tubuh, fungsi utama vitamin A dilaksanakan oleh retinol dan kedua derivatnya yaitu retinal dan asam retinoat. Retinol dan retinal dapat melakukan interkonversi dengan adanya enzim dehidrogenase atau reduktase yang memerlukan NAD atau NADP di dalam banyak jaringan. Sedangkan asam retinoat dapat mendukung pertumbuhan dan diferensiasi, tetapi tidak dapat menggantikan retinal dalam peranannya pada penglihatan ataupun retinol yang berperan dalam sistem reproduksi. Retinal adalah bahan pewarna pigmen penglihatan, yaitu rodopsin. Rodopsin terdapat dalam sel batang retina yang bertanggung jawab atas penglihatan pada saat cahaya kurang terang. Senyawa 11-cis-retinal, yaitu isomer all-trans-retinal dan opsin. Reaksi ini disertai dengan perubahan bentuk yang menimbulkan saluran ion kalsium dalam membran sel batang. Aliran masuk ion kalsium yang cepat akan memicu impuls saraf sehingga memungkinkan cahaya diterima oleh otak. -karoten merupakan antioksidan dan mungkin mempunyai peranan dalam menangkap radikal bebas peroksi di dalam jaringan dengan tekanan parsial oksigen yang rendah. Kemampuan -karoten untuk bertindak sebagai antioksidan disebabkan oleh stabilisasi radikal bebas peroksida dalam struktur alkilnya yang terkonjugasi. Sifat antioksidan ini mungkin dapat sebagai anti kanker. Asam retinoat berfungsi sebagai kofaktor pertumbuhan yang penting. Asam retinoat turut terlibat dalam proses peningkatan regenerasi ekstrimitas katak dan pengendalian sintesis fosfolipid yang merupakan surfaktan paru. Kebutuhan vitamin A bagi reproduksi yang normal kemungkinan karena adanya fungsi asam retinoat ini. Asam retinoat berperan pula pada sintesis glikoprotein. Vitamin B1 atau disebut juga dengan tiamin dikenal sebagai antineuritik karena digunakan untuk membuat normal kembali susunan saraf. Koenzim yang berasal dari vitamin ini adalah tianin pirofosfat (TPP) yang memiliki fungsi dalam reaksi-reaksi dekarboksila asam keto, oksidasi asam keto, transkelotasi. Adapun bagian aktif koenzim TPP adalah gugus tiazolnya. Tiamin memiliki sifat-sifat antara lain: Bersifat larut dalam air

Tidak larut dalam pelarut lemak dan dalam larutan netral atau alkalis mudah rusak Dalam keadaan asam tiamin tahan terhadap panas

Vitamin B6 terdapat dalam tiga bentuk senyawa yaitu piridoksin, piridoksal dan piridoksamin. Koenzim piridoksal fosfat berpartisipasi dalam reaksi-reaksi metabolisme asam amino. Seperti reaksi transaminasi, dekarboksilasi dan resemisasi. Masing-masing reaksi ini berlangsung dengan katalis enzim yang berbeda-beda. Tetapi semua enzim ini memerlukan koenzim yang sama yaitu piridoksal fosfat. Piridoksin stabil terhadap pemanasan,alkali dan asam. Piridoksal dan pridoksamin mudah rusak oleh pemanasan, udara dan cahaya. Dari ketiga bentuk vitamin B6 hanya piridoksin yang paling tahan terhadap pengaruh pengolahan dan penyimpanan. Vitamin C adalah kristal putih yang larut dalam air. Vitamin C terdapat dua bentuk, yaitu asam askorbat (bentuk teroksidasi) dan asam dehidroaskorbat (bentuk tereduksi). Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam. Alat, bahan dan cara kerja Uji Kualitatif Vitamin A Alat : a. Sudip atau sendok b. Pipet tetes c. Pipet ukur d. Tabung reaksi Bahan : a. Minyak ikan b. Asam asetat anhidrida c. Kloroform d. Asam trikloro asetat (TCA) e. Kristal SbCl3

Cara kerja : 4

Cara Kerja A. 1. Masukkan ke dalam tabung reaksi 5 tetes minyak ikan. 2. Tambahkan 10 tetes kloroform, kemudian campurlah dengan baik. 3. Tambahkan 2 tetes asam asetat anhidrida. 4. Selanjutnya bubuhkan seujung sendok kristal SbCl3 ke dalamnya dan perhatikan perubahan warna yang terjadi. 5. Terbentuknya warna biru yang berubah menjadi merah cokelat berarti vitamin A positif. Cara kerja B. 1. Masukkan ke dalam tabung reaksi 5 tetes minyak ikan. 2. Tambahkan 1 mL pereaksi asam trikloroasetat dalam kloroform 3. Campurlah dengan baik dan amati warna yang terjadi 4. Timbulnya warna biru kehijauan menandakan vitamin A positif Uji Kualitatif Vitamin B1 Alat : a. Pipet tetes atau pipet ukur b. Alat pemanas c. Tabung reaksi Bahan : a. Larutan tiamin 1% b. Larutan KI 5% c. Larutan Bismuth nitrat,Bi (NO3)3 d. Larutan Pb asetat 10% e. Larutan NaOH 6 N Cara kerja : Cara kerja A. 1. Masukkan 10 tetes larutan tiamin 1% ke dalam tabung reaksi 2. Tambahkan 10 tetes larutan Pb-asetat 10% dan 1 mL NaOH 6 N 3. Campurlah dengan baik,kemudian perhatikan timbulnya warna kuning yang terjadi.

4. Selanjutnya, panaskan sehingga akan timbul endapan warna cokelat-hitam yang menandakan vitamin B1 positif Cara kerja B. 1. Masukkan 10 tetes larutan tiamin 1% ke dalam tabung reaksi 2. Tambahkan 10 tetes larutan bismuth nitrat dan campurlah dengan baik 3. Kemudian tambhkan pula 2 tetes larutan KI 5% 4. Perhatikan perubahan warna yang terjadi. Timbulnya warna endapan merah jingga berarti vitamin B1 positif Uji Kualitatif Vitamin B6 Alat : a. Pipet tetes atau pipet ukur b. Tabung reaksi Bahan : a. Larutan piridoksin-HCl 1% b. Larutan CuSO4 2% c. Larutan NaOH 3 N d. Larutan besi (III) klorida,FeCl3 1% Cara kerja Cara kerja A. 1. Masukkan 5 tetes larutan piridoksin 1% ke dalam tabung reaksi 2. Tambahkan 2 tetes larutan CuSO4 2% dan 10 tetes NaOH 3 N 3. Campurlah dengan baik, kemudian perhatikan timbulnya warna yang terjadi 4. Terbentuknya warna biru-ungu berarti vitamin B6 positif Cara kerja B. 1. Masukkan 5 tetes larutan piridoksin 1% ke dalam tabung reaksi 2. Tambahkan 2-3 tetes larutan FeCl3 1% 3. Campurlah dengan baik, kemudian perhatikan timbulnya warna yang terjadi 4. Terbentuknya warna jingga-merah tua berarti vitamin B6 positif Uji Kualitatif Vitamin C Alat : a. Pipet tetes atau pipet ukur

b. Tabung reaksi c. Alat pemanas Bahan : a. Larutan asam askorbat 1% b. Larutan Benedict c. Larutan NaHCO3 5% d. Larutan FeCl3 1% e. Kertas pH atau lakmus Cara kerja Cara kerja A. 1. Masukkan 5 tetes larutan asam askorbat 1% ke dalam tabung reaksi 2. Tambahkan 15 tetes pereaksi Benedict 3. Panaskan di atas api kecil sampai mendidih selam 2 menit 4. Perhatikan adanya endapan yang terbentuk. Warna hijau kekuningan sampai merah bata menandakan vitamin C positif Cara kerja B. 1. Masukkan 10 tetes larutan asam askorbat 1% ke dalam tabung reaksi 2. Kemudian,netralkan larutan (pH=8) menggunakan NaHCO3 5% 3. Tambahkan 2 tetes larutan FeCl3 1% 4. Amati warna yang terjadi. Adanya warna merah-ungu berarti vitamin C positif Hasilan pembahasan Uji Kualitatif Vitamin A Bahan Minyak ikan Kloroform Asam asetat anhidrida SbCl3 kristal TCA dalam kloroform Hasil setelah dicampur Prosedur Uji Prosedur A Prosedur B 5 tetes 5 tetes 10 tetes 2 tetes Seujung sendok 1 mL Warna awal biru, kemudian berubah Warna biru kehijauan menjadi warna merah cokelat

Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa prosedur A dan B menandakan vitamin A positif. Penentuan vitamin A dilakukan dengan pereaksi Carr-Price atau pereaksi asam trikloroasetat (TCA) sehingga vitamin A dengan pereaksi ini akan memberikan warna biru, kemudian berubah menjadi merah cokelat. Vitamin A merupakan senyawa poliisoprenoid yang mengandung cincin Sikloheksenil. Vitamin A berperan dalam proses melihat, yaitu pada proses fitokimia pada retina, penyumbatan saluran empedu, perusakan pada jaringan epitel. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan rabun senja, katarak, infeksi saluran pernafasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit yang tidak sehat, dan lain-lain. Seseorang bila kelebihan vitamin A akan mengakibatkan keracuanan dan gejala yang biasanya yang terjadi jika kelebihan adalah bibir pecah-pecah, kulit kering dan kasar, kerontokan pada sebagian bulu mata rambut yang jarang dan kasar, sakit kepala yang hebat, hati dan limfa dapat membesar,dan lain sebagainya. Dari hasil data di atas dapat disimpulkan bahwa sampel minyak ikan mengandung vitamin A.

Uji Kualitatif Vitamin B1 Bahan Larutan tiamin 1% Larutan Pb asetat 10% Larutan NaOH 6 N Larutan Bi(NO3)3 Larutan KI 5% Hasil setelah dicampur Prosedur Uji Prosedur A Prosedur B 10 tetes 10 tetes 10 tetes 1 Ml 10 tetes 2 tetes Endapan cokelat Endapan merah jingga kehitaman yang yang menandakan 8

menandakan vitamin vitamin B1 positif B1 positif Vitamin B1 (tiamin) tersusun atas pirimidin tersubstitusi yang dihubungkan oleh jembatan metilen dengan tiazol tersubstitusi. Tiamin yang aktif adalah difosfat yang merupakan hasil konversi dari tiamin difosfotransferase. Dari data di atas prosedur A dan B sama-sama positif terhadap kandungan B1. Prosedur A terdapat endapan cokelat kehitaman dan prosedur B terdapat endapan merah jingga. Vitamin B1 memiliki berbagai fungsi antra lain mencegah terjadinya kerusakan syaraf, memulihkan gangguan syaraf pusat dan tepi, memperlancar sirkulasi darah, memperlancar metabolisme, mengoptimalkan aktivitas kognitif dan fungsi otak. Akibat dari kekeurangan vitamin ini adalah penyakit beri-beri, berkurangnya penyerapan yang ditanai dengan diare.

Uji Kualitatif Vitamin B6 Bahan Prosedur A Larutan piridoksin 1% Larutan CuSO4 2% Larutan NaOH 3 N Larutan FeCl3 1% Hasil setelah dicampur 5 tetes 2 tetes 10 tetes Prosedur Uji Prosedur B 5 tetes 2-3 tetes

Menghasilkan warna Menghasilkan warna merah biru yang menandakan tua menandakan vitamin B6 vitamin B6 positif positif baik dengan prosedur A yang

Dapat disimpulkan bahwa vitamin B6 positif

menghasilkan warna biru dan prosedur B yang menghasilkan warna merah tua. Vitamin 9

B6 terdiri dari 3 derivat piridin yang berhubungan erat, yaitu: piridoksin, piridoksal, dan piridoksamin. Bentuk koenzim dari piridoksin merupakan piridoksal fosfat. Vitamin B6 memiliki berbagai fungsi antra lain memperlancar metabolisme, membantu transmisi impuls syaraf, meningkatkan kekebalan tubuh, membantu sintesis RNA dan DNA, menjaga keseimbangan garam-garam mineral. Akibat dari kekeurangan vitamin ini adalah kulit pecah-pecah, keram pada otot, insomnia, dan lain-lain.

Uji Kualitatif Vitamin C Bahan Larutan 1% Pereaksi Benedict Larutan NaHCO3 5% Larutan FeCl3 1% asam askorbat Prosedur Uji Prosedur A 5 tetes 15 tetes Prosedur B 5 tetes Sampai pH 8,0

2-3 tetes Menghasilkan warna hijau kekuningan dan Menghasilkan warna ungu Hasil setelah dicampur menjadi merah bata manandakan vitamin C menandakan vitamin C positif positif Vitamin C merupakan reduktor kuat. Bentuk teroksidasinya adalah asam dehidroaskorbat. Vitamin C dapat hilang karena berbagai factor, anatara lain: a. Pemanasan, yang menyebabkan rusak atau berbahayanya struktur b. Pencucian sayuran setelah dipotong-potong terlebih dahulu c. Adanya alkali atau suasana basa selama pengolahan d. Membuka tempat berisi vitamin C sebab oleh udara akan terjadi oksidasi yang tidak reversibel 10

Vitamin C positif terhadap uji Benedict karena struktur vitamin C sama seperti glukosa. Uji benedict bukan tergantung dengan senyawanya melainkan pada strukturnya sehingga uji benedict dapat juga dilakukan untuk uji vitamin C. Vitamin C berfungsi untuk oksidasi fenilalanin menjadi tirosin, Reduksi ion feri menjadi fero dalam saluran pencernaan, mengubah asam folat menjadi bentuk aktif asam folinat dan sintesa hormone-hormon steroid dari kolesterol. Akibat kekurangan vitamin ini adalah gusi berdarah, rasa nyeri dipersendian, mudah terjadi luka dan infeksi tubuh, hambatan pertumbuhan pada bayi dan anak-anak, kulit mudah mengelupas dan pembentukan tulang yang tidak normal pada bayi dan anakanak.

Kesimpulan Vitamin merupakan hal yang dibutuhkan oleh tubuh karena vitamin memiliki manfaat yang baik untuk tubuh kita. Apabila kita kekurangan dan kelebihan mengkonsumsi vitamin maka akan timbul berbagai penyakit. Minyak ikan positif mengandung vitamin A Pembentuk vitamin B1 adalah tiamin Pembentuk vitamin B6 adalah piridoksin Asam askorbat merupakan pembentuk vitamin C

Daftar Pustaka Jalip, Ikna Suyatna. 2009. Penuntun Praktikum Biokimia. Fakultas Biologi. Universitas Nasional. Jakarta. 11

Poedjiadi, Anna dan Titin Supriyatin. 2005. Dasar-dasar Biokimia. Universitas Indonesia Press. Jakarta Martoharsono, Soeharsono. 1975. Biokimia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta http://organisasi.org/pengertian_dan_definisi_vitamin_fungsi_guna_sumber_akibat_keku rangan_macam_dan_jenis_vitamin. Diambil Tanggal 15 Juni 2010 http://medicastore.com/penyakit/623/Kekurangan_&_Kelebihan_Vitamin A_Retinol.html. Diambil Tanggal 15 Juni 2010 http://www.indonesiaindonesia.com/f/10972-kekurangan-and-kelebihan-vitamin/. Diambil Tanggal 15 Juni 2010 http://halamanputih.wordpress.com/2009/10/12/manfaat-vitamin-b1-b6-dan-b12/. Diambil Tanggal 15 Juni 2010 http://medicastore.com/penyakit/612/Kekurangan_&_Kelebihan_Vitamin_B1_tiamin.ht ml. Diambil Tanggal 15 Juni 2010

12

You might also like