You are on page 1of 11

Menurut Pearce dan Robinson (1998) Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitatif melalui perhitungan

Analisis SWOT. Sehingga dari analisis produk wisata lingkungan internal maupun eksternal yang telah dijabarkan diatas kemudian dilakukan pemberian nilai pada setiap faktor dimana Perhitungan nilai masing-masing point faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah dengan membandingkan tingkat kepentingannya dengan point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran nilai yang digunakan adalah dari angka 1 sampai 5, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah atau sangat tidak menonjol dan 5 berarti nilai yang paling tinggi atau sangat menonjol.

1. Analisis kondisi internal Berdasarkan analisis kondisi internal seperti yang telah dijabarkan di atas dapat di nilai dan dijelaskan seperti dibawah ini : a. Kekuatan 1) Kawasan Pariwisata Cianjur Utara sudah dikenal sebagai kota transit. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan Kawasan Pariwisata Cianjur Utara merupakan salah satu kawasan yang cukup dikenal sebagai kota transit yang baik khususnya bagi kendaraan yang menuju Kota Jakarta. Poin ini di beri nilai 5 (sangat menonjol) karena berdasarkan sumber http://www.borneonews.co.id mengenai kriteria kota transit atau kota persinggahan yang baik, antara lain berkembangnya sistem pelayanan bisnis jasa dan obyek wisata agar benar-benar mampu memikat pihak luar, dan Kawasan Cianjur Utara memiliki kriteria tersebut seperti yang telah dijelasakan diatas. Kawasan Cianjur Utara memiliki kuliner, akomodasi, dan objek wisata yang cukup banyak sehingga mampu dikatakan sebagai kota transit yang cukup baik dan memadai. 2) Letaknya strategis yang merupakan jalur utama yang menghubungkan antara Jakarta/ Bogor dengan Bandung dan Sukabumi, dan poin ini di beri nilai 4 (menonjol) karena berdasarkan konsep Ritchie di bukunya yang berjudul The Competitive Destination A Sustainable Tourism Perspective (2003:259) yang mengatakan bahwa komponen lokasi pariwisata yang baik memiliki lima komonen. Dan Kawasan Cianjur Utara memiliki beberapa diantaranta, antara lain memiliki jarak yang mudah di jangkau oleh target pasar yaitu Jakarta dan Bandung serta mudah di akses melalui jalan darat. Namun poin ini tidak di beri nilai 5 (sangat

menonjol) karena Bogor yang merupakan salah satu competitor yang jaraknya terdekat juga memiliki lokasi yang cukup strategis. 3) Terdapat beberapa potensi wisata budaya dan sejarah, dan poin ini di beri nilai 3 (cukup menonjol) karena berdasarkan hasil analisis ketersediaan potensi wisata budaya dan sejarah di Kawasan Pariwisata Cianjur Utara sudah cukup sesuai dengan konsep Ritcie dalam bukunya yang berjudul The Competitive Destination A Sustainable Tourism Perspective (2003:257) yang menjabarkan komponenkomponen wisata budaya dan sejarah (age of culture, number of museums and historical sites, literary citations regarding culture, level of investment in cultural facilities, extent of historical documentation, state of repair of cultural facilities, number of identifiable historical stars, extent of international duplication of art/sculptures, level of media attention, different language, number of different foods, distinctive music, architecture and religion, dominant race within culture and distinctive mode of dress(everyday/special/accasion), dan Kawasan Cianjur Utara memiliki beberapa hal yang dijabarkan dalam komponen tersebut, antara lain memiliki kebudayaan yang unik, bangunan-bangunan bersejarah, situs-situs purbakala, makanan khas, dll namun poin ini tidak di beri nilai 4 (menonjol) atau 5 (sangat menonjol) karena dari bangunan dan situs-situs bersejarah tersebut masih banyak yang kurang di kelola dengan baik serta kurangnya investor yang bersedia campur tanga. 4) Memiliki sumber daya pariwisata yang beragam, dan poin ini di beri nilai 3 (cukup menonjol) karena sudah cukup sesuai dengan komponen atraksi wisata berdasarkan konsep Ritcie dalam bukunya yang berjudul The Competitive Destination A Sustainable Tourism Perspective(2003:258) yaitu memiliki banyak atraksi wisata alam dan budaya yang berbeda-beda serta unik. Namun tidak di beri nilai 4 (menonjol) atau 5 (sangat menonjol) karena sekian banyak atraksi yang beragam, masih kurangnya minat investor di Kawasan ini. 5) Kondisi iklim yang sejuk, sumberdaya alam yang beragam, udara yang bersih dan nyaman, dan panorama alam yang indah (natural area tourism) yang dimiliki oleh Kawasan Cianjur Utara dan poin ini di beri nilai 5 (sangat menonjol) karena berdasarkan konsep Ritchie dalam bukunya yang berjudul The Competitive Destination A Sustainable Tourism Perspective (2003:111) menyatakan bahwa

sebuah destinasi wisata yang memiliki alam yang masih alami akan sangat berpengaruh terhadap kepariwisataan Cianjur Utara yang nantinya akan menarik wisatawan yang berasal dari daerah yang kelebihan penduduk dan polusi. Dan berdasarkan pernyataan tersebut, Kawasan Cianjur Utara pantas mendapatkan nilai yang tinggi. 6) Adanya kereta wisata yang menjadi diversifikasi produk. Berdasarkan hasil analisis poin ini di beri nilai 4 (menonjol) karena berdasarkan konsep Ritchie dalam bukunya yang berjudul bukunya yang berjudul The Competitive Destination A Sustainable Tourism Perspective(2003:118,258) menyatakan bahwa mix of activities dalam sebuah destinasi sangat penting dalam memberikan kenangan yang memuaskan bagi wisatawan serta menjabarkan komponen mix of activities tersebut antara lain unique/distinctive activities available within the destination, particular way certain activities are performed at destination, number of activities available, and cost of activities. Sehingga kereta wisata yang merupakan aktivitas baru yang dapat dilakukan oleh wisatawan di Kawasan Cianjur Utara tersebut akan sangat berpengaruh dalam meningkatkan kepariwisataan di Kawasan Cianjur Utara.

b. Kelemahan
1) Sejauh ini Kawasan Cianjur Utara belum mampu memanfaatkan posisi strategisnya menjadi destinasi wisata alternatif karena masih lemahnya peran serta pemerintah seperti objek wisata di Cianjur ini melakukan pengembangan tanpa adanya campur tangan dari pemerintah sama sekali, ketidakmampuan Pemerintah dalam mengangkat ke-khas-an budaya Cianjur yang unik beda dari daerah lainnya serta Semua situs yang ada belum dapat perhatian serius dari pemerintah. Berdasarkan hasil analisis, poin ini di beri nilai 3 (menonjol) karena kurangnya kemampuan pemerintah dalam memanfaatkan sumber daya alam dan budaya menjadi hambatan utama dalam pengembangan sebuah destinasi pariwisata khususnya di kawasan Cianjur Utara ini. Menurut DR. H. Rochajat Harun dalam blog nya yang berjudul Kendala Pengembangan Wisata menyatakan bahwa terdapat beberapa kendala dalam mengembangkan destinasi wisata antara lain : Transportasi, akomodasi, SDM, manajemen dan pemasaran, serta keamanan. Dalam

hal ini pemerintah yang juga merupakan sumber daya pariwisata di Kawasan Cianjur Utara masih kurang mampu dalam mengembangkan pariwisata Cianjur Utara. 2) Aksesibilitas yang buruk. Berdasarkan hasil analisis poin ini di beri nilai 5 karena berdasarkan konsep Ritcie dalam bukunya yang berjudul The Competitive Destination A Sustainable Tourism Perspective(2003:260) yang menyatakan bahwa aksesibilitas yaitu : Consumer perceptions as to how easy it is to gain access to the destination. Sedangkan dari hasil analisis menyatakan bahwa akses jalan di sebagian besar jalan menuju objek wisata di Kawasan Cianjur Utara masih banyak yang rusak parah dan mengganggu kenyamanan wisatawan sehingga akan membuat persepsi yang buruk terhadap wisatawan yang datang, sehingga di beri nilai yang cukup tinggi.

2. Analisis kondisi eksternal Berdasarkan analisis kondisi eksternal seperti yang telah dijabarkan di atas dapat di nilai dan dijelaskan seperti dibawah ini : a. Peluang 1) Secara administratif berbatasan dengan Kabupaten Bogor yang saat ini merupakan kawasan yang memiliki objek wisata yang cukup di kenal dan diminati oleh wisatawan sehingga dapat menjadi pulling factor bagi Kawasan Kepariwisataan Cianjur Utara dengan mengadakan kerja sama untuk melakukan promosi terhadap wisatawan di Kabupaten Bogor. Poin ini diberi nilai 3 (cukup menonjol) karena merupakan peluang yang tidak terlalu berpengaruh besar namun cukup baik dalam menarik banyak wisatawan untuk berkunjung ke Kawasan Cianjur Utara. Poin ini tidak diberi nilai 1 (sangat tidak menonjol) atau 2 (kurang menonjol) karena seperti yang telah dijelaskan bahwa kondisi peluang ini cukup berpengaruh namun tidak terlalu besar pengaruhnya, sehingga tidak juga di beri nilai 4 (menonjol) atau 5 (sangat menonjol). 2) Kondisi Jakarta yang macet dan penuh dengan polusi merupakan peluang bagi Pariwisata Cianjur. Kondisi alam Kawasan Cianjur Utara yang masih kental dengan suasana yang natural merupakan peluang yang besar untuk dapat menarik wisatawan yang berasal dari kota metropolitan tersebut. Kondisi peluang ini diberi nilai 5 (sangat menonjol) yang merupakan nilai yang paling tinggi karena

merupakan peluang yang cukup besar mengingat Kota Jakarta merupakan target pasar utama Kawasan Cianjur khususnya Cianjur Utara. Karena dengan kondisi lingkungan Kota Jakarta yang padat, macet, dan penuh kebisingan maka Pariwisata di Kawasan Cianjur Utara yang memiliki keunggulan di wisata alam nya berpotensi besar menarik banyak wisatawan dari Kota Jakarta. 3) Semakin banyaknya pengguna internet di seluruh lapisan masyarakat baik facebook maupun twitter, merupakan peluang yang cukup besar bagi pariwisata Kawasan Cianjur Utara karena akan sangat mudah mempromosikan kegiatan wisata yang ada. Kondisi peluang ini diberi nilai 5 (sangat menonjol) yang merupakan nilai yang paling tinggi karena teknologi informasi berupa facebook atau twitter memang sedang diminati oleh seluruh mayarakat Indonesia. Karena itu perlu ditingkatkan kegiatan promosi di jaringan internet termasuk facebook maupun twitter tersebut untuk lebih memperkenalkan kepariwisataan Kabupaten Cianjur. 4) Berdasarkan sumber di http://www.berita8.com pada Senin, 03 Mei 2010, 19:33 WIB yang menyatakan bahwa kondisi perekonomian Jakarta yang semakin membaik dan http://andriakbar.blogspot.com pada Selasa, 05 Januari 2010 mengenai perekomian Kota Bandung dalam konstelasi Jawa barat menyatakan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung yang tergolong tinggi dan di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dan bahkan nasional merupakan peluang yang besar bagi kepariwisataan Cianjur Utara karena dengan kondisi ekonomi pasar utama (Bandung dan Jakarta) yang tinggi akan meningkatkan kegiatan wisata di Kawasan Cianjur Utara. Kondisi peluang ini diberi nilai 3 (cukup menonjol) karena perekonomian Kota Bandung dan Jakarta yang meningkat memang akan memberikan dampak yang baik pada Kepariwisataan di Kawasan cianjur Utara, namun tetap saja tidak akan terlalu berpengaruh cukup besar apabila perekonomian yang tinggi tidak di dukung oleh minat wisatawan untuk datang ke Kawasan cianjur Utara, karena itu kondisi peluang ini tidak diberi nilai 4 (menonjol) atau 5 (sangat menonjol) yang merupakan nilai yang paling tinggi 5) Rencana dioperasikannya kembali jalur transportasi kereta api Bandung Cianjur

Sukabumi, dan berdasarkan hasil analisis poin ini diberi nilai 4 (menonjol) karena dengan dioperasikannya jalur transportasi kereta api Bandung-Cianjur-Sukabumi akan memberikan kemudahan aksesibilitas yang merupakan komponen terpenting

dalam suatu produk wisata di sebuah destinasi wisata. berdasarkan konsep Ritchie dalam bukunya yang berjudul The Competitive Destination A Sustainable Tourism Perspective(2003:260) yang menyatakan bahwa aksesibilitas merupakan Consumer perceptions as to how easy it is to gain access to the destination. Sehingga berdasarkan konsep tersebut poin ini merupakan peluang yang cukup baik dalam menarik banyak wisatawan yang berasal dari Bandung dan Sukabumi karena akan lebih mudah aksesnya. Namun kondisi peluang ini tidak di beri nilai 5 (sangat menonjol) yang merupakan nilai yang cukup tinggi karena tidak hanya aksesibilitas saja yang akan di nilai oleh wisatawan, tetapi sarana, prasarana, dan atraksi wisata yang menarik juga perlu di tingkatkan.

b. Ancaman 1) Perkembangan destinasi pariwisata di Kabupaten Bogor dapat mengurangi daya saing pariwisata kawasan pariwisata Cianjur Utara. Kondisi ini diberi nilai 4 (menonjol) karena memang pada kondisi aktual, nama kepariwisataan Kabupaten Bogor dengan berbagai objek wisata nya yang lebih dikenal baik dibandingkan dengan Kabupaten Cianjur, sehingga banyak wisatawan yang berasal dari Jakarta maupun Bandung lebih memilih Kabupaten Bogor sebagai daerah tujuan wisata. Kondisi ancaman ini tidak diberi nilai 5 (sangat menonjol) yang merupakan nilai yang cukup tinggi karena walaupun Kabupaten Bogor lebih unggul namun tetap Kepariwisataan di Kawasan Cianjur khusunya Cianjur Utara memiliki keunggulan dan keunikan sendiri yang belum di kembangkan dengan baik. Dan kondisi ancaman ini tidak diberi nilai 1 (sangat tidak menonjol) atau 2 (kurang menonjol) karena Kabupaten Bogor dapat benar-banar menjadi ancaman yang serius apabila tidak ada sesuatu yang lebih menarik dan berbeda dari apa yang dimiliki oleh pariwisata di Kabupaten Bogor serta kondisi aksesibilitas yang masih belum dibenahi, sehingga yang nantinya akan menurunkan kepariwisataan Kabupaten cianjur keseluruhan. 2) Semakin banyaknya minat wisatawan yang berasal dari Kota Jakarta labih memilih untuk berlibur dan menghabiskan akhir pekan di Kota Bandung. Kondisi ini diberi nilai 3 (cukup menonjol) karena memang Kota Bandung memiliki udara yang sejuk dan memiliki sarana dan prasarana wisata yang memadai serta merupakan tujuan wisata belanja dan wisata kuliner pilihan bagi masyarakat asal Jakarta. Kondisi ini

tidak diberi nilai 4 (menonjol) atau 5 (sangat menonjol) karena Kota Bandung tetap berbeda dengan Kabupaten Cianjur yang kaya akan wisata alamnya, sehingga kepariwisataan di Kawasan Cianjur Utara masih mampu bersaing dengan Kota Bandung bila lebih meningkatkan produk wisata nya. Namun kondisi ini juga tidak diberi nilai 1 (sangat tidak menonjol) atau 2 (kurang menonjol) karena apabila tidak ada sesuatu hal yang mampu menarik perhatian bagi masyarakat Kota Jakarta untuk datang berwisata ke Kawasan Cianjur Utara ini maka berkembangnya Kota Bandung dengan wisata belanja dan kulinernya itu merupakan ancaman yang besar bagi pariwisata Cianjur Utara. 3) Semakin maraknya masalah bom dan teroris yang terjadi di Indonesia serta tragedi bom buku dan peristiwa ledakan bom bunuh diri di masjid di Markas Kepolisian Resor Kota (Mapolresta) Cirebon dapat menjadi ancaman yang serius bagi kepariwisataan di Indonesia, khususnya di Kawasan Cianjur Utara. Beberapa wisatawan asing yang sebagian besar berasal dari Timur Tengah dapat saja menurun jumlahnya untuk beberapa tahun ke depan apabila kejadian bom yang akhir-akhir ini terjadi. Poin ini di beri nilai 4 (menonjol) karena merupakan ancaman yang cukup serius di dunia kepariwisataan Indonesia, dan Kawasan Cianjur khususnya. Poin ini tidak di beri nilai 1 (sangat tidak menonjol) atau 2 (kurang menonjol) karena peristiwa bom tersebut dapat benar-benar mengancam nyawa sebagian besar wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Hal tersebut kemungkinan besar akan mengancam dunia kepariwisataan Indonesia.

Berikut ini adalah matriks penilaian terhadap lingkungan internal dan eksternal :

Tabel Penilaian dan Kesimpulan Faktor Internal


Faktor Internal Kekuatan
y y y y y

Keterangan

Penilaian

Kawasan Cianjur Utara yang merupakan kota transit Letak Kawasan Cianjur Utara yang strategis Memiliki potensi wisata budaya dan sejarah yang beragam Memiliki sumber daya pariwisata yang beragam Memiliki kondisi iklim yang sejuk, sumberdaya alam yang beragam, udara yang bersih dan nyaman, dan panorama alam yang indah (natural area tourism)

5 4 3 3 5

Adanya kereta wisata yang menjadi diversifikasi produk

4 24 3 5 8

JUMLAH

Kelemahan

y y

Lemahnya peran serta pemerintah Aksesibilitas yang buruk

JUMLAH

Keterangan 1 = sangat tidak menonjol 5 = sangat menonjol 2 = kurang menonjol```3 = cukup menonjol 4 = menonjol

Tabel Penilaian dan Kesimpulan Faktor Eksternal


Faktor Internal Peluang
y y

Keterangan

Bobot

Secara administratif berbatasan dengan Kabupaten Bogor

3 5 5 3 4 20 4 3 4 11

Kondisi Jakarta yang macet dan penuh dengan polusi merupakan peluang bagi Pariwisata Cianjur y Semakin banyaknya pengguna internet di seluruh lapisan masyarakat baik facebook maupun twitter y Kondisi pertumbuhan ekonomi Jakarta dan Bandung yang semakin meningkat y Rencana dioperasikannya kembali jalur transportasi kereta api Bandung Cianjur Sukabumi JUMLAH

Tantangan

Perkembangan destinasi pariwisata di Kabupaten Bogor dapat mengurangi daya saing pariwisata kawasan pariwisata Cianjur Utara y Semakin banyaknya minat wisatawan yang berasal dari Kota Jakarta labih memilih untuk berlibur dan menghabiskan akhir pekan di Kota Bandung y Semakin maraknya masalah bom dan teroris yang terjadi di Indonesia JUMLAH y

Keterangan 1 = sangat tidak menonjol 5 = sangat menonjol 2 = kurang menonjol```3 = cukup menonjol 4 = menonjol

Strategi Pengembangan
Kuadran Agresif ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan Kawasan Cianjur Utara. Kawasan Cianjur Utara memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran pengelola dalam hal pengembangan Kawasan Pariwisata Cianjur Utara, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi Pengembangan di Kawasan Cianjur Utara dapat dilakukan dengan cara Membawa dan mengenalkan keindahan alam dan atraksi alam yang menjadi kebanggaan daerah Cianjur Utara ke wilayah kota metropolitan yang merupakan target pasar selama ini seperti Jakarta dan Bandung dimana sudah jarang di temui bentang alam yang indah seperti yang berada di Kawasan Cianjur Utara, memaksimalkan dan menjaga sumber daya alam yang dimiliki agar pengembangan yang dikelola nanti dapat berkelanjutan.

You might also like