You are on page 1of 12

Mata Kuliah

: Keperawatan Keluarga

Dosen Pembimbing : Stenly Pontolowokang, S.Kep., Ns.

TUJUAN DASAR KELUARGA

Disusun oleh: Kelompok 1


Dian Siliana Siti Nur Asti Abubakar Ni Wayan Karwini Jelytha Limbong Stevani Wokas Natalia Pendong 09061006 09061007 09061018 09061022 09061035 09061036

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO 2012

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur patut kita persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dimana kasih dan anugerahnya yang masih melingkupi kita semua sebagai umatnya, sehingga pada kesempatan ini kelompok dapat menyelesaikan malalah Tujuan Dasar Keluarga dengan baik dan tepat pada waktunya. Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para pembaca. Kelompok juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan. Seperti pepatah mengatakan Tiada gading yang tak retak begitu pula dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari teman - teman demi penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga tugas yang telah kami buat ini dapat bermanfaat bagi proses pembelajaran yang selanjutnya.

Manado, 9 Februari 2012 Penyusun

Kelompok 1

DAFTAR ISI

Kata pengantar .. Daftar Isi BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang . 1.2. Rumusan Masalah .. 1.3. Tujuan Penulisan ... 1.3.1. Tujuan Umum... 1.3.2. Tujuan Khusus . 1.4. Metode Penulisan BAB II : ISI 2.1. 2.2. 2.3. 2.4.

i ii 1 1 1 1 1 2

Peran Keluarga dalam Masyarakat .. 2 Fungsi dan Tujuan Dasar Keluarga 3 Peran Keluarga bagi Anggota Keluarga ..... 5 Peran Perawat bagi Kelurga ... 6

BAB III: PENUTUP A. Kesimpulan . 8 B. Saran 8 Daftar Pustaka .. 9

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Salah satu aspek penting dari perawatan adalah penekanannya pada unit keluarga. Keluarga, individu, kelompok dan komunitas merupakan klien atau resipien keperawatan. Kesehatan para anggota keluarga dan kualitas kesehatan keluarga mempunyai hubungan yang sangat erat namun hingga saat ini masih sedikit perhatian yang diberikan kepada keluarga sebagai objek dari studi yang sistematis dalam bidang keperawatan. Para perawat pada masa silam belum mampu memberikan gambaran keluarga yang mereka rawat secara objektif. Tapi kini situasi telah banyak berubah, studi menyangkut keluarga baik pada program sarjana muda maupun sarjana telah berkembang pesat. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien atau penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan. Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan individu, dan keuntungan yang kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat.Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat harus memperhatikan nilai-nilai dan budaya keluarga sehingga dapat diterima. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang permasalahan di atas, maka terdapat beberapa yang menjadi pokok permasalahan yaitu : 1. Pentingnya untuk membina hubungan saling percaya antara anggota keluarga dengan tenaga kesehatan khususnya dalam bidang keperawatan. 2. Bagaimana menjalin keakraban antar anggota keluarga. 1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1 Tujuan Umum Mahasiswa dapat mengenal dan memahami bagaimana hubungan dalam keluarga. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mahasiswa dapat menjelaskan Peran keluarga dalam masyarakat 2. Mahasiswa dapat menjelaskan Fungsi dan Tujuan dasar keluarga 3. Mahasiswa dapat menjelaskan Peran keluarga bagi anggota keluarga 4. Mahasiswa daat menjelaskan Peran perawata bagi keluarga

1.4 Metode Penulisan Makalah ini terdiri dari 3 Bab yang meliputi, Bab I berisi tentang latar belakang dari penulisan makalah ini, tujuan penulisan, dan metode penulisan makalah ini. Bab II berisi tentang isi dari materi tentang Tujuan Dasar Keluarga dan peran keluarga dalam anggota keluarga, Bab III Penutup, berisi kesimpulan dan saran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Peran Keluarga dalam Masyarakat Keluarga membentuk unit dasar dari masyarakat yang paling banyak memiliki efek-efek yang paling menonjol terhadap anggotanya. Unit dasar ini memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap perkembangan seorang individu dan dapat menentukan berhasil-tidaknya kehidupan individu tersebut. Keluarga berfungsi sebagai agen penawaran antara masyarakat dan individu atau dengan kata lain tujuan utama keluarga adalah sebagai perantara-yaitu menanggung semua harapanharapan dan kewajiban-kewajiban masyarakat serta membentuk dan mengubahnya sampai taraf tertentu hingga dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan setiap anggota individu dalam keluarga. Bersamaan dengan itu, keluarga mengadakan penerimaan baru bagi masyarakat dan menyiapkan anak-anak untuk menerima peran-peran dalam masyarakat (Willians dan Leaman, 1973). Setiap anggota keluarga memiliki kebutuhan dasar fisik, pribadi dan sosial. Keluarga harus berfungsi menjadi perantara dalam memenuhi tuntutan-tuntutan dan harapan-harapan dari individu tersebut. Sebuah keluarga diharapkan dapat bertanggung jawab memenuhi kebutuhan dan tuntutan dari orang tua dan anak-anak, hal ini menjadi satu tugas yang sulit karena harus memprioritaskan kebutuhan individu yang beraneka ragam pada saat tertentu. Di lain pihak, masyarakat mengharapkan setiap anggotanya memenuhi semua kewajiban dan tuntutannya. Untuk itulah, keluarga harus menjadi perantara bagi kebutuhan dan tuntutan dari anggota keluarga dengan kebutuhan dan tuntutan dari masyarakat.

2.2 Fungsi dan Tujuan Dasar Keluarga Meskipun banyak kelompok yang mempunyai fungsi perantara, keluarga tetap menjadi pusat utama yang penting dan keluargalah yang menjadi kelompok bagi setiap individu. Setiap keluarga merupakan bagian dari beberapa kelompok, tetapi hanya keluargalah yang memperhatikan individu secara total dan memperhatikan segi-segi kehidupannya. Prioritas tertinggi dari keluarga biasanya adalah kesejahteraan anggota keluarganya. Kelompokkelompok seperti teman kerja, anggota gereja, teman sekolah dan lain-lain, tidak menaruh perhatian terhadap keseluruhan hidup individu, tetapi hanya membatasi diri pada segi-segi tertentu seorang individu, misalnya kerjasama dan persahabatan yang berlangsung di lingkungan kerja. Terdapat satu perbedaan antara kelompok-kelompok primer dan keluarga yaitu bahwa keduanya tidak bisa saling menggantikan, yakni bahwa keluarga masih mempertahankan pergantian dan tanggung jawab reproduksi. Kelompok-kelompok primer tidak dapat melahirkan anggota-anggota baru agar dapat menjamin kelangsungan hidup komunitas. Untuk menyatakan kembali peran keluarga, unit keluarga menempati suatu posisi antara individu dan masyarakat (Bronfenbrenner, 1979). Fungsi keluarga menjadi berlipat ganda: 1. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan setiap individu yang ada dalam keluarga 2. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat dimana keluarga menjadi bagiannya Selain itu, Friedman 1986 mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga yaitu: 1. Fungsi afektif Berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis kekuatan keluarga. Berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh 6

anggota keluarga. Tiap anggota keluarga saling mempertahankan iklim yang positif. Hal tersebut dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam keluarga. Dengan demikian keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh keluarga dapat mengembangkan konsep diri yang positif. Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam memenuhi fungsi afektif adalah: a. Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling mendukung antar anggota keluarga. Setiap anggota yang mendapatkan kasih sayang dang dukungan dari anggota yang lain maka kemampuannya untuk memberikan kasih sayang akan meningkat yang pada akhiranya tercipta hubungan yang hangat dan saling mendukung. Hubungan intim didalam keluarga merupakan modal dasar dalam memberi hubungan dengan orang lain diluar keluarga atau masyarakat. Saling menghargai, bila anggota keluarga saling menghargai dan mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu mempertahankan iklim yang positif maka fungsi afektif akan tercapai. Ikatan dan identifikasi, ikatan dimulai sejak pasangan sepakat memulai hidup baru. Ikatan anggota keluarga dikembangkan melalui proses identifikasi dan penyesuaian pada berbagai aspek kehidupan anggota keluarga. Orang tua harus mengembangkan proses identifikasi yang positif sehingga anak-anak dapat meniru perilaku yang positif tersebut.

b.

c.

Fungsi afektif merupakan sumber energi yang menentukan kebahagiaan keluarga. Keretakan keluarga, kenakalan anak atau masalah keluarga timbul karena fungsi afektif keluarga tidak terpenuhi. 2. Fungsi sosialisasi Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu, yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial (Friedman, 1986). Sosialisasi dimulai sejak lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, belajar normanorma, budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi dengan keluarga. 3. Fungsi reproduksi Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia. 4. Fungsi ekonomi Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan semua anggota keluarga, seperti kebutuhan makanan, tempat tinggal dan lain sebagainya. 5. Fungsi perawatan kesehatan Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan/atau merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Keluarga dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan keluarga. 7

Fungsi-fungsi ini, yang sangat mendasar bagi adaptasi manusia yang tidak bisa tercapai secara terpisah. Fungsi-fungsi tersebut harus digabungkan dalam keluarga. Bagi masyarakat, lewat penghasilannya dan sosialisasi anggota baru, keluarga berfungsi untuk memenuhi suatu kebutuhan vital. Keluarga membentuk sekelompok individu yang diperlakukan oleh masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh, keluarga menciptakan jaringan sistem pertalian keluarga yang membantu menstabilkan suatu masyarakat bahkan dalam negara industri, keluarga memberikan status, insentif, peran-peran bagi anggotaanggotanya dalam sistem sosial yang lebih luas (Lidz, 1963). Keluarga juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota keluarga. Bagi pasangan suami dan istri atau anggota keluarga yang dewasa, keluarga berfungsi menstabilisasikan kehidupan mereka, yaitu memenuhi kebutuhan kasih sayang, sosioekonomi, dan kebutuhan seksual. Bagi anak-anak, keluarga memberikan perawatan fisik dan perhatian dan seiring dengan itu, keluarga juga mengarahkan perkembangan kepribadian. Sistem keluarga merupakan konteks belajar yang utama bagi suatu perilaku, pikiran dan perasaan dari seorang individu. Fungsi media keluarga juga melindungi individu-individu dari kontak langsung dengan masyarakat. Orang tua merupakan guru yang utama, karena orang tua menginterpretasikan dunia dan masyarakat bagi anak-anak. Lingkungan, seperti kekuatan-kekuatan dari luar merupakan hal yang penting, semata-mata karena lingkungan mempengaruhi orang tua, dan karena orang tua adalah orang yang menerjemahkan arti-arti penting yang dimiliki oleh kekuatan-kekuatan luar pada anak. 2.3 Peranan Keluarga bagi Anggota Keluarga Keluarga telah lama dilihat sebagai konteks yang paling vital bagi pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Keluarga memiliki pengaruh yang penting sekali terhadap pembentukan identitas seorang individu dan perasaan harga diri. Minuchin (1977) seorang ahli terapi keluarga ternama, membuat ringkasan dengan begitu indah tentang peran ganda yang dimainkan oleh keluarga:
Keluarga merupakan matriks dari perasaan beridentitas dari anggota-anggotanya, merasa memiliki dan berbeda. Tugas utamanya adalah memelihara pertumbuhan psikososial anggotaanggotanya dan kesejahteraan selama hidupnya secara umum.... Keluarga juga membentuk unit sosial yang paling kecil yang mentransmisikan tuntutan-tuntutan dari nilai-nilai suatu masyarakat, dan dengan demikian melestarikannya. Keluarga harus beradaptasi dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat sementara keluarga juga membantu perkembangan dan pertumbuhan anggotanya, sementara itu semua tetap menjaga kontinuitas secara cukup untuk memenuhi fungsinya sebagai kelompok referensi dari individu.

Seorang individu merupakan gudang dari pengalaman kelompok (khususnya kelompok primer atau keluarga). Identitasnya itu bersifat individual (pengalaman-pengalaman intrapersonal) maupun sosial (pengalaman interpersonal). Pengalaman-pengalaman intrapsikis dari seseorang semata-mata berkembang dari pengalaman-pengalaman interpersonalnya, seperti lewat orang tua (hubungan orang tua dan anak) menurut Mead, 1934 sebuah konsepsi penuh arti dari status kesehatan mental dari seorang individu hanya dapat dicapai jika kita menghubungkan berfungsinya individu tersebut dalam pola-pola hubungan manusia dari kelompok primer atau keluarga orang tersebut.

Menurut Effendy (1998:36) ada tiga fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya, adalah: 8

a. Asih, adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya b. Asuh, adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan keperawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosial, dan spiritual c. Asah, adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya. Namun dengan berubahnya pola hidup agraris menjadi indutrialisasi, fungsi keluarga dikembangkan menjadi: a. Fungsi biologis  Untuk meneruskan keturunan  Memelihara dan membesarkan anak  Memenuhi kebutuhan gizi keluarga  Memelihara dan merawat anggota keluarga b. Fungsi psikologis  Memberikan kasih sayang dan rasa aman  Memberikan perhatian diantara anggota keluarga  Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga  Memberikan identitas keluarga c. Fungsi sosialisasi  Membina sosialisasi pada anak  Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak  Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga d. Fungsi ekonomi  Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga  Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga  Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya e. Fungsi pendidikan  Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya  Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa  Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya 2.4 Peran Perawat bagi Keluarga Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan pada keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang sehat. Fungsi perawat membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga. Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluarga adalah sebagai berikut: 1. Pendidik Perawat perlu melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar: a. Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan secara mandiri b. Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga 2. Koordinator 9

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Koordinasi diperlukan pada perawatan agar pelayanan komprehensif dapat dicapai. Koordinasi juga diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan. Pelaksana Perawat dapat memberikan perawatan langsung kepada klien dan keluarga dengan menggunakan metode keperawatan. Pengawas kesehatan Sebagai pengawas kesehatan harus melaksanakan home visit yang teratur untuk mengidentifikasi dan melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga. Konsultan Perawat sebagai narasumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, hubungan perawat dan klien harus terbina dengan baik, kemampuan perawat dalam menyampaikan informasi dan kualitas dari informasi yang disampaikan secara terbuka dan dapat dipercaya. Kolaborasi Bekerja sama dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan anggota tim kesehatan lain untuk mencapai kesehatan keluarga yang optimal. Fasilitator Membantu keluarga dalam menghadapi kendala seperti masalah sosial ekonomi, sehingga perawat harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan seperti rujukan dan penggunaan dana sehat. Penemu kasus Menemukan dan mengidentifikasi masalah secara dini di masyarakat sehingga menghindarkan dari ledakan kasus atau wabah. Modifikasi lingkungan Mampu memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat.

BAB III KESIMPULAN 10

3.1 Kesimpulan Keluarga, perawat dan masyarakat merupakan suatu komponen yang saling berhubungan. Melalui keluarga yang menanggung semua harapan-harapan dan kewajibankewajiban masyarakat serta membentuk dan mengubahnya sampai taraf tertentu hingga dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan setiap anggota individu dalam keluarga. Dan perawat sebagai pelayanan kesehatan yang ditujukan pada keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang sehat melalui pembinaan kesehatan. 3.2 Saran Sebagai tenaga kesehatan di harapkan agar kita mampu membina masyarakat melalui keluarga sehingga nantinya mampu mempertahankan derajat kesehatan yang optimal dan mencapai semua tujuan serta harapan dari masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

11

Friedman, Marilyn M. 1998. Keperawatan Keluarga: Teori dan Praktik. Jakarta: EGC Firmansyah, Andan. 2009. Konsep Keperawatan Keluarga dalam http://andaners.wordpress.com/2009/04/27/konsep-keperawatan-keluarga/ diakses pada 9 Februari 2012 pukul 20.36 WITA. Anonim. 2008. Makalah Keperawatan Keluarga dalam http://theacademyofnursing2008.blogspot.com/2011/02/makalah-keperawatan-keluargafungsi.html diakses pada tanggal 9 Febuari 2012 pada pukul 22.15 WITA.

12

You might also like