You are on page 1of 15

Kata Pengantar Setelah membahas berbagai materi dalam geografi sekarang materi yang lain dari sebelumnya , yaitu

materi Batuan Penyusun Permukaan Bumi. Semogo pembahasan ini dapat memberikan penambahan pengetahuan yang lebih dalam tentang geografi . Agar pembahasan ini tidak menyimpang dari kurukulum, kami mengacu pada pelajaran geografi tingkat SMA/MA Kelas X untuk semester pertama Guna memenuhi tuntutan kurikulum tentang penilaian geografi yang meliputi pengetahuan (kognitif), dan sikap ( afektif ), maka dalam modul ini disajikan dalam bentuk ringkasan materi, evaluasi serta menggunakan bahasa yang sederhana dan gambar yang sesuai dengan harapan agar mudah untuk difahami oleh peserta didik.. Modul ini dapat tersusun berkat bantuan dari berbagai pihak Untuk itu pada kesempatan ini pula kami haturkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada, Kepala Sekolah SMA Islam Said Naum, Wakasek Bidang Kurikulum serta teman-teman guru yang telah banyak memberikan kesempatan, dorongan baik materiil maupun spirituil sehingga penyusunan modul ini dapat selesai dengan baik, semoga amal baik mereka diterima oleh Allah SWT dan modul ini dapat bermanfaat, khususnya diri saya sendiri dan para pembaca pada umumnya. Meskipun telah dibantu oleh berbagai pihak, namun saya yakin modul ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran masih sangat kami butuhkan demi sempurnanya buku ini. Penyusun

DAFTAR ISI Kata Pengantar I. A. B. C. D. E. Pendahuluan 3 4 4 1

Peta Konsep Deskripsi Modul Petunjuk Penggunaan Modul Prasyarat Kompetensi II A. PEMBAHASAN 4

Batuan Penyusun Permukaan Bumi 1 Batuan Beku 2 Batuan Endapan/Batuan Sedimen 3 Batuan Metamorfosis 57 7 10 10- 11 12

B.

Siklus Batuan III. PENUTUP

A.

Rangkuman B. Evaluasi Akhir Modul C. Kunci Jawaban D. Daftar Pustaka

13 14 14 - 15 15

I.

PENDAHULUAN
A. Peta Konsep B A T U A N B E K U Tempat Pengendapan Batuan Beku Dalam

Batuan Beku Korok Batuan Beku Luar

Batuan Sedimen akuatis

Tenaga Yang Mengendapkan

Batuan Sedimen Aeolis

Batuan Sedimen Glasial

Batuan Sedimen Mekanik Cara Pengendap an

Batuan Sedimen Kimiawi

B A T U A N S E D I M E N

Batuan Sedimen Organik

Batuan Sedimen Teristris

Batuan Sedimen Marine

Tempat Pengendapa n

Batuan Sedimen Limnis

Batuan Sedimen Fluvial B A T U A N M E T A M O R F

Batuan Sedimen Glasial

Metamorf Kontak

Metamorf Dinamo

Metamorf Pneumatolitis

B.

Deskripsi Modul Pada modul ini penulis akan membahas tentang tektonik lempeng

C.

Petunjuk Penggunaan Modul 1. 2. Garisbawahi kata atau istilah yang belum Anda Fahami dan kuasai peta konsep di atas

kuasai dan diskusikan dengan teman atau guru

3. kembangkanlah materi materinya dengan cara mencari sumber lain termasuk internet kemudian diskusi,baik dengan teman ataupun guru juga D. Prasyarat Sebelum Anda membaca modul ini secara keseluruhan, ada beberapa hal yang harus anda perhatikan : 1. Simak dan fahami peta konsep di atas. Karena peta

konsep tersebut merupakan kerangka pada modul ini yng pada akhirnya akan menuntun kerangka berfikir anda dalam mempelajari materi . 2. Kuasai materi pada modul sebelumnya 3. Ulangi dan ulangi lagi kalau belum mengerti 4. Selamat belajar dan semoga sukses

E.

Kompetensi Memahami sejarah pembentukan bumi

II.

PEMBAHASAN Batuan Penyusun Permukaan Bumi

Pengertian Batuan Batuan adalah material alam yang tersusun atas kumpulan (agregat) mineral baik yang terkonsolidasi maupun yang tidak terkonsolidasi yang merupakan penyusun utama kerak bumi serta terbentuk sebagai hasil proses alam. Batuan / Batu adalah sejenis bahan yang terdiri daripada mineral dan dikelaskan menurut komposisi mineral. Petrologi adalah ilmu yang mempelajari batuan pembentuk kulit bumi, yang mencakup mengenai cara terjadinya, komposisi batuan, klasifikasi batuan, dan sejarah geologinya. Batuan merupakan bahan pembentuk kerak bumi, sehingga mengenal macam-macam dan sifat batuan adalah sangat penting. Batu-batuan secara umum biasanya dibagi menurut proses yang membentuknya, dan dengan itu dipecahkan kepada tiga kumpulan yang besar yaitu: 1. Batuan igneus atau Batuan beku Pengertian Batuan Beku Batuan beku yaitu batuan yang terbentuk sebagai hasil dari kumpulan mineral-mineral silikat hasil penghabluran magma yang mendingin (Walter T Huang, 1962). Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi. Berdasarkan teksturnya ( ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu )batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik 5

batuan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite.

Gb. Batu Dacite

Gb. Batu Basalt

Berdasarkan tempat pembekuanya,batuan beku dibedakan menjadi a. Batuan beku dalam b. Batuan beku korok c. Batuan beku luar a. Batuan Beku Dalam Batuan beku dalam terbentuk jauh di bawah permukaan bumi, yaitu pada kedalaman 15 50 km. Batuan beku dalam hanya terdiri dari kristal saja. Karena tempat pembekuanya dekat dengan astenosfer, pendinginan magmanya berlangsung sangat lambat sehuingga menghasilkan batuan atau kristal yang besar beasr dan berbutir kasar. Batuan beku dalam disebut juga plutonis. Contoh : Granit yang mengandung kuarsa, feldspar dan mika dengan tekstur rata

Gb. Batu Granit

Gabro yang di dalamnya trdapat mineral yang berwarna gelap

Gb. Batu Gabro

b.

Batuan Beku Korok ( gang ) Batuanbeku korok terbentuk di daerah korok atau celah krak bumi sebelum magma sampai ke permukaan bumi. Proses pembekuan magma berlangsung agak cepat sehingga membentuk batuan ysng mempunyai kristal yang besar, kesil bahkan ada yang tidak bahkan ada yang tidak mengkristal misalnya bahan amorf. Magma yang mempunyai susunan granit dan membeku di dalam gang akan membentuk batuan beku yang disebut profiri granit ( granit profir ) Batuan beku korok sering disebut batuan terobosan Batuan Beku Luar Batuan beku luar ( efusif ) atau disebut juga batuan lelehan. Batuan ini proses membekunya di permukaan bumi. Magma yang keluar dari permukaan bumi mengalami proses pendinginan dan pembekuan yang sangant cepat. Oleh karena itu butiranya halus dan tidak terbentuk kristal kristal batuan. Contoh : Batu apung yang mengandung rongga rongga gas. Obsidian atau batu kaca yang bersinar dan berwarna hitam, abu abu, kuning dan coklat Ciri ciri batuan beku Homogen dan kompak Tidak ada pelapisasan Tidak mengandung fosil 2. Batuan endapan atau batuan sedimen Pengertian Batuan Sedimen batuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan (bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis) yang terbentuk melalui tiga cara utama: pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik; dan pengendapan (precipitation) dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir, dan lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi. Penamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan tersebut Penamaan tersebut adalah: breksi, konglomerat, batupasir, batu lempung * Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan bentuk butitan yang bersudut * Konglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan bentuk butiran yang membudar 7

c.

* Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2 mm sampai 1/16 mm * Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16 mm sampai 1/256 mm * Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari 1/256 mm Batuan sediment ini bisa digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya 1. batuan sediment klastik, 2. batuan sediment kimia, 3. batuan sediment organik. Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Contohnya batu konglomerat, batu pasir dan batu lempung. Batuan sediment kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari migrasi. Contohnya anhidrit dan batu garam (salt). Batuan sediment organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan ini biasanya menjadi batuan induk (source) atau batuan penyimpan (reservoir). Contohnya adalah batugamping terumbu.

Gb. Proses sedimentasi

Gb. batu sedimen Batuan sedimen dibedakan menjadi tiga kelompok yatu menurut tenaga yang mengendapkan, cara pengendapan dan tempat pengendapan a. Menurut Tenaga Yang Mengendapkan a.1. Batuan sedimen akuatis adalah batuan sedimen yang diendapkan oleh tenaga air sungai,danau, atau ai hujan. Contoh batuan sedimen ini adalah breksi ( terdiri dari batu batuyang bersudut tajam) , konglomerat ( terdiri dari batu batu yang bulat ) dan pasir. a.2. Batuan sedimen aeolis adalah batuan sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin. Contohnya : tanah loss, tanah tuf dan tanah pasir di gurun. a.3. Batuan sedimen glasial adalah batuan sedimen yang diendapkan oleh tenaga gletser (es) contoh : morine. b. Menurut Cara Pengendapan b.1. Batuan sedimen mekanik adalah batuan yang diendapkan secara mekanik tanpa mengubah susunan kimia batuan. b.2. Batuan sedimen kimiawi adalah batuan yang diendapkan secara kimiawi. Pada proses ini susunan kimiawi batuan mengalami perubahan. b.3. batuan sedimen organik adalah batuan yang diendapkan oleh kegiatan organik. c. Menurut Tempat Pengendapan c.1. batuan sedimen teristris adalah batuan sedimen yang diendapkan di darat c.2. batuan sedimen marine adalah batuan sedimen yang diendapkan di laut c.3. batuan sedimen limnis adalah batuan sedimen yang diendapkan di danau 9

c.4.

batuan sedimen fluvial adalah batuan sedimen yang diendapkan di sungai c.5. batuan sedimen glasial adalah batuan sedimen yang diendapkan di daerah daerah yang terdapat es atau gletser 3. batuan metamorfosis atau Batuan metamorf (methamorphic rock), Pengertian batuan metamorf Batuan metamorf yaitu batuan yang berasal dari batuan induk yang mengalami perubahan tekstur dan komposisi mineral pada fasa padat sebagai akibat perubahan kondisi fisik, tekanan temperatur, atau tekanan dan temperatur (HGF Winkler, 1967 dan 1979). Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan baik fisik maupun kimiawinya Akibat bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tekstur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan perubahan batu lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan dari batu gamping. Batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu pasir.Apabila semua batuanbatuan yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk magma yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-batuan baru lagi. salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai panas (lebih besar dari 150 Celsius) dan tekanan ekstrim akan mengalami perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang lebih tua. Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneis, batu sabak, batu marmer, dan skist. Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi.

10

Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi. Batuan metamorf dibedakan menjadi tiga, yaitu metamorf kontak (metamorf thermal ), metamorf dinamo ( dinamorf kinetik ) dan metamorf pneumatolitis kontak metamorf kontak (metamorf termal ) Batuan metamorf kontak trbentuk karena pengaruh intrusu magma yang suhunya sangatbtinggi. Suhu yang sangat tinggi dikarenakan letaknya dekat dengan magma,misalnya di sekitar batuan intrusi. Contohnya batholith, lakolith, stock, sill dan dike Makin jauh dari intrusi maki berkurang derajat metamorfosisnya. Hal itu karena temperaur yang maki rendah. Pada zona metamorfosis banyak ditemui mineral mineral bahan galian yang letaknya relatif teratur menurut jauhnya dari batuan intrusi. Mineal mineral bahan galian yang terbentuk melalui proses metamorosis antara lain besi, timah, tembaga, dan zink (seng) dihasilkan dari batuan limestone dan calcareous shale. metamorf dinamo ( dinamorf kinetik ) Batuan metamorf dinamo tebentuk karena pengaruh tekanan yang sangat tinggi, waktu yang sangat lama dan dihasilkana dalam proses pembentukan kulit bumi karena tenaga endogen. Batuan metamorf dinamo pada umumya terjadi di bagian atas kerak bumi. Adanya tekanan dari arah yang berlawanan menyebabkan antara lain perubahan butir butir mineral menjadi pipih dan ada yang mengkristal kembali. Pada jenis batuan metamorfdinamo ini batuan sedimen berubah menjadi batuan hablur misalnya gnesis, sabak dan serpih c. metamorf pneumatolitis kontak Batuan metamorf pneumatolitis kontak terbenuk karena pengaruh gas gas dari magma. Pengaruh gas panas pada mineral batuan menyebabkam pengaruh komposisi kimiawi mineral tersebut. Contoh batuan metamorf pneumatolitis kontak adalah kuarsa dengan gas borium berubah menjadi turmalin (sejenis permata ) Pengetahuan tentang batuan beku,batuan sedimen dan batuan metamorf beserta proses pembentukanya menunjukan adanya hubungan diantaranya. Hubungan tersebut bahkan menggambarkan suatu skema daur batuan atau siklus batuan

11

B. SIKLUS BATUAN Siklus batuan menggambarkan seluruh proses yang dengannya batuan dibentuk, dimodifikasi, ditransportasikan, mengalami dekomposisi, dan dibentuk kembali sebagai hasil dari proses internal dan eksternal Bumi. Siklus batuan ini berjalan secara kontinyu dan tidak pernah berakhir. Siklus ini adalah fenomena yang terjadi di kerak benua (geosfer) yang berinteraksi dengan atmosfer, hidrosfer, dan biosfer dan digerakkan oleh energi panas internal Bumi dan energi panas yang datang dari Matahari. Kerak bumi yang tersingkap ke udara akan mengalami pelapukan dan mengalami transformasi menjadi regolit melalui proses yang melibatkan atmosfer, hidrosfer dan biosfer. Selanjutnya, proses erosi mentansportasikan regolit dan kemudian mengendapkannya sebagai sedimen. Setelah mengalami deposisi, sedimen tertimbun dan mengalami kompaksi dan kemudian menjadi batuan sedimen. Kemudian, proses-proses tektonik yang menggerakkan lempeng dan pengangkatan kerak Bumi menyebabkan batuan sedimen mengalami deformasi. Penimbunan yang lebih dalam membuat batuan sedimen menjadi batuan metamorik, dan penimbunan yang lebih dalam lagi membuat batuan metamorfik meleleh membentuk magma yang dari magma ini kemudian terbentuk batuan beku yang baru. Pada berbagai tahap siklus batuan ini, tektonik dapat mengangkat kerak bumi dan menyingkapkan batuan sehingga batuan tersebut mengalami pelapukan dan erosi. Dengan demikian, siklus batuan ini akan terus berlanjut tanpa henti (lihat Gambar ).

Gambar Siklus batuan. Menggambarkan proses yang menyebabkan batuan berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain dan ditransportasikan. Sumber: Skinner dan Porter (2000) 12

III. A.

PENUTUP

Rangkuman Batuan didefinisikan sebagai semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat (kumpulan) mineral-mineral yang telah menghablur Batuan Penyusun Permukaan Bumi Batuan Beku Batuan sedimen Batuan Metamorf

a. b. c.

1. 2. 3.

1. Batuan igneus atau Batuan beku Berdasarkan tempat pembekuanya,batuan beku dibedakan menjadi Batuan beku dalam Batuan beku korok Batuan beku luar 2. Batuan Sedimen Menurut Tenaga Yang Mengendapkan batuan sedimen dibedakan menjadi : 1. Batuan sedimen akuatis 2. Batuan sedimen aeolis 3. Batuan sedimen glasial Menurut Cara Pengendapan batuan sedimen dibedakan menjadi : 1. Batuan sedimen 2. Batuan sedimen kimiawi 3. batuan sedimen organik Menurut Tempat Pengendapan batuan sedimen dibedakan menjadi : 1. batuan sedimen teristris 2. batuan sedimen marine 3. batuan sedimen limnis 4. batuan sedimen 5. batuan sedimen glasial 3. Batuan metamorfosis atau Batuan metamorf (methamorphic rock), Batuan metamorf dibedakan menjadi tiga, yaitu metamorf kontak (metamorf thermal ), metamorf dinamo ( dinamorf kinetik ) dan metamorf pneumatolitis kontak

13

B.

Evaluasi Akhir Modul 1. 2. 3. 4. Sebutkan salah satu pengertian batuan Sebutkan batuan penyusun permukaan bumi Jelaskan proses siklus batuan Jelaskan macam batuan sedimen berdsarkan metamorf

tempat pengendapanya 5. C. Kunci Jawaban Batuan didefinisikan sebagai semua bahan yangmenyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat (kumpulan) mineral-mineral yang telah menghablur Batuan penyusun permukaan bumi 1. - Batuan Beku - Batuan sedimen - Batuan Metamorf 2. Siklus batuan Kerak bumi yang tersingkap ke udara akan mengalami pelapukan dan mengalami transformasi menjadi regolit melalui proses yang melibatkan atmosfer, hidrosfer dan biosfer. Selanjutnya, proses erosi mentansportasikan regolit dan kemudian mengendapkannya sebagai sedimen. Setelah mengalami deposisi, sedimen tertimbun dan mengalami kompaksi dan kemudian menjadi batuan sedimen. Kemudian, proses-proses tektonik yang menggerakkan lempeng dan pengangkatan kerak Bumi menyebabkan batuan sedimen mengalami deformasi. Penimbunan yang lebih dalam membuat batuan sedimen menjadi batuan metamorik, dan penimbunan yang lebih dalam lagi membuat batuan metamorfik meleleh membentuk magma yang dari magma ini kemudian terbentuk batuan beku yang baru. Pada berbagai tahap siklus batuan ini, tektonik dapat mengangkat kerak bumi dan menyingkapkan batuan sehingga batuan tersebut mengalami pelapukan dan erosi. Dengan demikian, siklus batuan ini akan terus berlanjut tanpa henti Jelaskan proses terbentuknya batuan pneumatolitis kontak

14

3.

Batuan sedimen berdasarkan tempat pengendapan a. batuan sedimen teristris adalah batuan sedimenyang diendapkan di darat b. batuan sedimen marine adalah batuan sedimenyang diendapkan di laut c. batuan sedimen limnis adalah batuan sedimenyang diendapkan di danau d. batuan sedimen fluvial adalah batuan sedimen yang diendapkan di sungai e. batuan sedimen glasial adalah batuan sedimenyang diendapkan di daerah daerah yang terdapat es atau gletser 4. proses terbentuknya batuan metamorf

pneumatolitis kontak : Batuan metamorf pneumatolitis kontak terbenuk karena pengaruh gas gas dari magma. Pengaruh gas panas pada mineral batuan menyebabkam pengaruh komposisi kimiawi mineral tersebut. D. Daftar Pustaka 1) Samadi.2007,Geograf SMA/MA Kelas X,Jakarta,Yudhstira. 2) Atik Udayanti,Bambang Priyono Aji,Lucilia Sri Wahyuni dkk..2004.Geografi Untuk SMA Kelas 1,Bekasi, PT Galaxy Puspa Mega 3) Tim Geografi.2002,Geografi Untuk Kelas 1 SMU Menuju Kurikulim Berbasis Kompetisi,Jakarta,Ydhistira 4) K.Wardiyatmoko dan H.R. Bintarto.1995.Geografi Untuk SMU Kelas 1, Jakarta,Erlangga http://earlfhamfa.wordpress.com

5)

15

You might also like