You are on page 1of 112

MANAGEMENT AUDIT

PEMASARAN
Tujuan Umum Pemeriksaan Tujuan umum dari pemeriksaan terhadap kegiatan pemasaran adalah untuk mengidentifikasikan aspek-aspek manajemen yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran agar dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensinya. Pedoman Yang Berlaku Untuk Kegiatan Pemasaran 1. Tujuan Pemeriksaan. Untuk mengetahui kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur dan ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk kegiatan pemasaran 2. Prosedur Pemeriksaan Pelajari semua dokumen yang berlaku untuk kegiatan pemasaran dengan perhatian khusus kepada : 2.1.Kebijakan Pemasaran 2.2.Penentuan sasaran-sasaran kegiatan pemasaran 2.3.Kebijaksanaan promosi 2.4.Kebijaksanaan penjualan dan distribusi 2.5.Koordinasi berbagai aktifitas pemasaran 2.6.Pengelolaan anggaran/pencapaian target 2.7.Kebijakan yang menyangkut hubungan dengan customer 2.8.Riset pemasaran Kegiatan Operasional Bagian Pemasaran 1. Tujuan Pemeriksaan Untuk mengenal dan memahami berbagai aspek pengelolaan dalam kegiatan-kegiatan operasional Bagian Pemasaran dan menilai tingkat efektifitas dan efisiensinya. Mengidentifikasikan peluang-peluang untuk melakukan perbaikan dan peningkatan.

2. Prosedur Pemeriksaan 2.1. Pengembangan strategi produk/strategi pasar 2.1.1. Teliti apakah strategi produk/strategi pasar telah dinyatakan secara tertulis. Jika tidak, selidiki mengapa demikian. 2.1.2. Apakah pengelolaan pemasaran telah difokuskan secara layak pada penentuan strategi produk dan pasar, jika tidak selidiki mengapa demikian. 2.1.3. Teliti apakah strategi produk/pasar yang telah ditetapkan luasnya telah diidentifikasikan strategi tersebut adalah layak. Jika tidak, tentukan dalam hal apa. 2.1.4. Apakah ketentuan yang cukup memadai tentang perlunya penilaian kembali secara periodik terhadap strategi produk/pasar yang berlaku, usaha apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan proses ini. 2.1.5. Apakah terdapat ketentuan yang memadai untuk memperoleh pengetahuan tentang pasar seperti perubahan kebutuhan konsumen, perubahan tekhnologi produk, tindakantindakan yang dilakukan oleh perusahaan pesaing dan sebagainya. Usaha apa yang dapat dilakukan untuk membuat agar kegiatan tersebut lebih efektif. 2.1.6. Review dan nilai efisiensi kegiatan dari cabangcabang serta kesesuaiannya dengan kebijaksanaan dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan 2.2 Pengelolaan Produk 2.2.1 Pelajari apakah yang dilakukan obyek pemeriksaan untuk menjamin adanya koordinasi dan keuntungan yang maksimum dari produk-produk individual yang dipasarkan. Teliti apakah usaha pengelolaan produk dilakukan secara memadai untuk menjamin tercapainya hasil-hasil yang diharapkan, tanpa bertentangan dengan tanggung jawab yang dibebankan kepada unit-unit organisasi lainnya. Lakukan penilaian mengenai efisiensi operasi dari kegiatan pengelolaan produk dengan tekanan kepada :

2.2.2

2.2.3

- Apakah penugasan-penugasan organisasi cukup jelas dan memadai - Apakah pegawainya cukup memenuhi syarat - Apakah terdapat suatu system pelaporan yang sesuai - Apakah terdapat supervisi yang memadai. 2.3 Promosi Penjualan 2.3.1 Teliti apakah penyusunan organisasi untuk kegiatan promosi cukup memadai guna memungkinkan dilakukannya koordinasi yang tepat terhadap semua aktifitas promosi penjualan termasuk pemasangan iklan/reklame. Teliti apakah koordinasi dengan aktifitas-aktifitas lainnya dari obyek pemeriksaan cukup memadai. Teliti apakah sasaran-sasaran promosi dianalisa secukupnya dan dihubungkan dengan jenis-jenis promosi tertentu Pelajari apakah anggaran promosi telah dikembangkan secara seksama, untuk (setelah disetujui) digunakan sebagai dasar pengendalian kegiatan promosi Teliti apakah pengadaan bahan-bahan untuk keperluan promosi yang didatangkan dari luar dilaksanakan secara efektif. Teliti adakah ketentuan yang layak untuk melakukan evaluasi akhir terhadap proyek atau program promosi secara individual. Lakukan penilaian mengenai efiseiansi Bagian Promosi dengan tekanan kepada : Apakah penugasan-penugasan organisasi cukup jelas dan memadai Apakah pegawainya cukup memenuhi syarat Apakah terdapat suatu system pelaporan yang sesuai dan terdapat supervisi yang memadai 2.4 Kegiatan Distribusi 2.4.1 2.4.2 lainnya : Review ruang lingkup dari rencana distribusi Dalam hal menggunakan distributor atau perantara

2.3.2 2.3.3 2.3.4

2.3.5 2.3.6 2.3.7

2.4.2.1 Review kelayakan ketetapan kontrak yang mencakup hak dan kewajiban masing-masing pihak 2.4.2.2 Review kelayakan ketetapan-ketetapan tersebut ditinjau dari segi pemberian servis kepada program yang mendukung usaha yang dilaksanakan oleh distributor 2.4.2.3 Review dan nilai efektifitas program pemberian dukungan kepada usaha-usaha yang dilakukan oleh distributor 2.5 Pelayanan kepada Konsumen : 2.5.1 Teliti apakah informasi yang diberikan kepada para konsumen meliputi semua produk yang dikeluarkan oleh perusahaan. 2.5.2 Teliti apakah para konsumen dilayani secara memadai untuk memungkinkan konsumen mengenali dengan baik setiap produk yang dibelinya. 2.5.3 Review cara penanganan tuntutan ganti rugi, terutama yang menyangkut sikap, ketelitian dan ketepatan waktu. 2.5.4 Evaluasi apakah terdapat program yang memadai mengenai pembinaan hubungan perusahaan dengan para konsumen. 2.6 Kegiatan periklanan : 2.6.1 Lakukan pengujian terhadap efektivitas kegiatan periklanan, termasuk pemeriksaan terhadap rencanarencana, anggaran dan laporanlaporan tentang kegiatan tersebut. 2.6.2 Lakukan pengujian terhadap fakturfaktur yang diajukan, termasuk ketelitian angkaangkanya, kelengkapan dokumendokumen pendukungnya, dan otorisasi atau pengesahannya. 2.7 Operasioperasi intern : 2.7.1 Teliti apakah kegiatan diawasi dan dikelola dengan baik. seharihari nampaknya

2.7.2 Pelajari apakah catatancatatan dan prosedur prosedur cukup memadai untuk pengendalian atas pekerjaan yang dilakukan serta biayabiaya yang dikeluarkan. 3 Pengujian Pemeriksaan 3.1 Tujuan Pemeriksaan Untuk memperoleh pengetahuan praktis tentang titiktitik penting dalam berbagai aspek kegiatan pemasaran guna melengkapi pemeriksaanpemeriksaan yang dilakukan sebelumnya. 3.2 Prosedur Pemeriksaan 3.2.1Program promosi Lakukan pemeriksaan terperinci terhadap : 3.2.1.1 Ruang lingkup sasaran promosi dan rencanarencana yang mendasarinya. 3.2.1.2 Kegiatan sebenarnya dari program promosi tersebut 3.2.1.3 Hasilhasil yang dicapai. 3.2.2Perencanaan dan pengembangan produk : Pilih suatu jumlah yang refresentatif dari kasuskasus perencanaan dan pengembangan produk, kemudian review dari sejak tahap awal hingga keberbagai tahap operasional selanjutnya. 3.2.3Pusat-pusat distribusi : Periksa efisiensi kegiatannya, kesesuaian dengan semua kebijaksanaan dan prosedur yang telah ditetapkan, serta kelayakan jasajasa yang diberikan oleh pusatpusat distribusi tersebut. 3.2.4Pelayanan kepada konsumen. Pilih suatu jumlah yang representatif dari langgananlangganan atau para konsumen, dan review secara langsung mengenai praktek pelayanan yang diberikan.

PRODUKSI
1. Tujuan Umum Pemeriksaan Tujuan umum dari pemeriksaan terhadap kegiatan produksi adalah untuk mengidentifikasi aspekaspek manajemen yang berhubungan dengan kegiatan produksi serta ketaatan terhadap standar produksi yang telah ditetapkan. 2. KriteriaKriteria yang Menyangkut Proses Produksi 2.1 Tujuan Pemeriksaan

Untuk mengetahui pola pengelolaan umum terhadap kegiatan produksi, guna menentukan kelayakan pengaturan, kebijaksanaan, prosedurprosedur yang menyangkut proses produksi. 2.2 Prosedur Pemeriksaan Pelajari pedomanpedoman yang memuat kebijaksanaan kebijaksanaan, prosedurprosedur dan pengaturanpengaturan yang berhubungan dengan kegiatan produksi dengan perhatian khusus kepada : 2.2.1 2.2.2 Cara penentuan kebutuhan bahan produksi Cara permintaan masukanmasukan yang perlu diteruskan ke Bagian Pengadaan dan Penyimpanan. 2.2.3 Kriteria mengenai perencanaan produksi 2.2.4 Prosedur penerimaan masukanmasukan 2.2.5 Pengendalian proses produksi 2.2.6 Hubungan kegiatan pokok dengan aktivitas pendukungnya. 2.2.7 Halhal yang menyangkut pengendalian kualitas, terutama mengenai batas atau yurisdiksi pengendalian. 2.2.8 Prosedur pencatatan mengenai kegiatan produksi. 2.2.9 Ketentuan mengenai persediaan 2.2.10 Ketentuan mengenai pelaporan. 2.2.11 Hubungan dengan organisasi kepegawaian. 3. Penentuan KebutuhanKebutuhan Bagi Produk Yang Akan Diproduksi 3.1 Tujuan Pemeriksaan

Untuk menilai kelayakan usaha yang dilakukan oleh bagian produksi dalam kegiatan perencanaan dan pengembangan produk. 3.2 Prosedur Pemeriksaan 3.2.1 Teliti peranan bagian produksi dalam aktivitas perencanaan dan pengembangan produk, dengan tekanan pada : 3.2.1.1 Teliti peranan Bagian Produksi dalam aktivitas perencanaan dan pengembangan produk, dengan tekanan pada : 3.2.1.1.1 Seberapa jauh usaha yang dilakukan oleh Bagian Produksi untuk mempelajari pendekatanpendekatan baru yang bisa diterapkan kepada produk-produk perusahaan. 3.2.1.1.2 Sejauh manakah Bagian Produksi mengadakan konsultasi dengan kelompok manajemen lainnya dalam rangka pengembangan kemampuan berproduksi. 3.2.1.2 Seberapa jauh usaha yang dilakukan oleh bagian produksi untuk mempelajari pendekatan pendekatan baru yang bisa diterapkan kepada produkproduk perusahaan. Sejauh manakah bagian produksi mengadakan konsultasi dengan kelompok manajamen lainnya dalam rangka pengembangan kemampuan produksi.

3.2.1.3

3.2.2

Teliti peranan bagian produksi sebagai partner dalam penyusunan rencana jangka panjang, dengan tekanan pada : 3.2.2.1 3.2.2.2 Sejauh manakah bagian produksi berpartisipasi dalam usaha penyusunan rencana jangka panjang. Apakah kesempatan yang diberikan kepada bagian produksi untuk meberikan sumbangan pikirannya dalam bidangbidang tertentu cukup memadai,

seperti penentuan kebutuhan akan berbagai fasilitas, peralatan, tenaga kerja dan biaya. 3.2.2.3 Apakah bagian produksi mengadakan konsultasi secukupnya mengenai kelayakan dan biaya dari produk-produk baru yang diusulkan atau produk produk yang dimodifikasikan. Teliti kelayakan pengembangan rencanarencana produksi yang sedang berlangsung, dengan perhatian kepada : 3.2.3.1 Apakah penentuan rencanarencana tersebut melibatkan partisipasi aktif yang memadai dari semua pihak yang berkepentingan. Apakah bagian produksi memiliki wewenang menentukan terhadap kelayakan rencanarencana produksi, dan apabila tidak, apakah pembatasan pembatasan mengenai rencana produksi cukup jelas dan memadai.

3.2.3

3.2.3.2

4.

Rencana disetujui

intern mengenai kebutuhan-kebutuhan produksi yang telah

4.1 Untuk kegiatan dasar proses produksi : 4.1.1 4.1.2 Lakukan penilaian mengenai status dan susunan organisasi dari bagian produksi. Teliti apakah bagian produksi diberi kesempatan yang memadai untuk mengevaluasi pendekatan pendekatan alternatif yang dapat diterapkan, sebelum failitas fasiltas dan peralatanperalatan yang digunakan. Apakah susunan pegawai dari bagian produksu cukup memadai, dan apakah kegiatan operasi dilaksanakan secara tertib dan efisien.

4.1.3

4.2 Untuk fasilitas pabrik : 4.2.1 4.2.2 Lakukan penilaian mengenai status dan susunan organisasi dari bagian yang menagani failitas pabrik. Teliti apakah penilaian alternatif dalam memenuhi kebutuhan akan fasilitas diselidiki secara memadai .

4.2.3

Teliti apakah dalam mendokumentasikan suatu pilihan tertentu, dipertimbangkan semua factor penting yang perlu diperhatikan. Lakukan penilaian apakah dokumentasi tersebut cukup memadai sebagai dasar pengambilan keputusan.

4.2.4

4.3 Untuk perlengkapan dan peralatan : 4.3.1 4.3.2 Lakukan penilaian mengenai status dan susunan organisasi dari bagian yang menangani perlengkapan dan peralatan. Teliti apakah evaluasi mengenai alternatif jenis perlengkapan dan peralatan yang digunakan dilakukan secara memadai, baik ditinjau dari segi kapasitas, pemeliharaan maupun pelaksanaan kegiatan. Lakukan penilaian apakah telah dilakukan koordinasi yang cukup memadai. Selidiki apakah terdapat kerjasama yang memadai antara bagian yang menangani perlengkapan dan peralatan dengan aktifitas dari bagian lainnya. Teliti apakah penjadwalan dan pengendalian kegiatan penggadaan perlengkapan dan peralatan cukup memadai.

4.3.3 4.3.4

4.3.5

4.4 Untuk Tata Ruang Pabrik : 4.4.1 4.4.2 4.4.3 Lakukan penilaian mengenai status dan susunan organisasi dari bagian yang menangani tata ruang pabrik. Lakukan penilaian mengenai kecukupan analisa serta dokumentasi pendukung dalam penentuan tata ruang pabrik. Lakukan penilian apakah telah dilakukan koordinasi yang cukup dengan bagian lainnya dari perusahaan, yang berkepentingan dengan penentuan tata ruang pabrik.

4.5 Untuk Pengurusan Bahan : 4.5.1 Lakukan penilian mengenai status dan susunan organisasi dari bagian yang menangani pengurusan bahan.

4.5.2

Lakukan penilaian apakah kerja sama bagan ini dengan pihakpihak yang dilayaninya cukup memadai bagi kepentingan lancarnya proses produksi. Lakukan penilaian mengenai kecukupan analisa serta dokumentasi mengenai keputusankeputusan yang menyangkut pengurusan bahan, sehingga bisa dilaksanakan secara memuaskan, termasuk pemilihan peralatan /perlengkapan yang digunakan.

4.5.3

4.6 Untuk Perencanaan dan Pengendalian Produksi : 4.6.1 Lakukan penilaian mengenai status dan susunan organisasi dari bagian yang menangani perencanaan dan pengendalian produksi. Teliti apakah bagian ini cukup menentukan jadwal produksi. berpartisipasi dalam

4.6.2 4.6.3

Lakukan penilaian mengenai system dan prosedur penentuan kebutuhan akan masukanmasukan yang harus diteruskan ke bagianbagian yang bersangkutan. Lakukan penilain mengenai kebijaksanaan dan prosedur penetapan tugas serta bagaimana cara mengkomunikasikan hal ini. Lakukan penilian mengenai kecukupan system pengendalian produksi guna memonitor status kegiatankegiatan produksi.

4.6.4

4.6.5

5.

Operasi Produksi yang sedang berjalan 5.1 Tujuan Pemeriksaan Untuk menilai tingkat efisien dan kehematan dari operasi produksi yang sedang berjalan, dengan menganalisa berbagai aspek yang menyangkut operasi produksi. 5.2 Prosedur Pemeriksaan : 5.2.1 Untuk Pemakaian Bahan :

5.2.1.1

Teliti apakah bahanbahan telah diterima dan disediakan secukupnya bagi proses produksi yang sedang berlangsung. Teliti apakah terdapat banyak bahan yang tersisa, terbuang atau rusak dalam proses pengolahan bahan, dan bila ya, selidiki mengapa terjadi demikian. Telitilebih lanjut, apakah bahanbahan sisa tersebut dimanfaatkan atau ditangani secara efektif. Teliti apakah bahan yang digunakan sesuai dengan daftar permintaan bahan yang telah disetujui. Pelajari apakah system pelaporan mengenai pemakaian bahan cukup memadai.

5.2.1.2

5.2.1.3 5.2.1.4 5.2.1.5 5.2.2

Untuk Pemakaian tenaga kerja : 5.2.2.1 Teliti apakah pemilihan tenaga kerja dan latihan yang diperlukan bagi jenisjenis pekerjaan tertentu dilakukan secara memadai. Selidiki apakah terdapat waktu luang yang berlebihan, dan biaya, tentukan penyebabnya. Selidiki apakah terdapat kerja lembur yang berlebihan, dan bila ya, pastikan penyebabnya. Lakukan penilian apakah supevisi dilakukan cukup memadai. Pelajari standar-standar yang telah ditetapkan pemakaian tenaga kerja, dan nilai kewajarannya.

5.2.2.2 5.2.2.3 5.2.2.4 5.2.2.5 5.2.3

Untuk pengendalian produksi : 5.2.3.1 Teliti apakah system pengendalian produksi yang telah ditetapkan berjalan dengan efektif, bila tidak, pelajari mengapa demikian. Selidiki apakah kelompokkelompok pekerja dibagian produksi dapat bekerja sama dengan baik dengan kelompok kerja yang menyediakan jasa pendukung. Bila tidak, selidiki sebabsebabnya.

5.2.3.2

5.2.3.3 5.2.4

Selidiki apakah jadwaljadwal produksi dapat dipenuhi. Jika tidak, selidiki sebabsebabnya.

Untuk Inspeksi : 5.2.4.1 5.2.4.2 5.2.4.3 Lakukan penilaian apakah inspeksi cukup memadai. prosedur kegiatan

selidiki apakah pelaksanaan kegiatan inspeksi dilakukan secara seksama Teliti apakah barangbarang sisa atau rusak dipisahkan dan ditangani secara memadai.

5.2.5

Untuk pelaporan dan pengendalian biaya : 5.2.5.1 Lakukan penilian mengenai system pelaporan pada berbagai bagian operasi produksi dan pada berbagai tingkat supervise dengan tekanan kepada : 5.2.5.1.1 Ruang Lingkup Laporan. 5.2.5.1.2 Kecukupan Analisa Perbedaan. 5.2.5.1.3 Waktu Penerbitan Laporan. 5.2.5.1.4 Perhatikan terhdapa biaya biaya yang dapat dikendalikan. 5.2.5.1.5 Pejabatpejabat yang dilapori. 5.2.5.1.6 Derajat atau tingkat ihktisar laporan. 5.2.5.2 Lakukan penilaian mengenai efektivitas laporan laporan yang digunakan sebagai dasar bagi tindakan manjerial yang diperlukan, dengan tekanan kepada : 5.2.5.2.1 Kecepatan pelaksanaan review. 5.2.5.2.2 Penyelidikan sebabsebab penyimpangan, dan 5.2.5.2.3 Tindakan korektif.

6.

Penanganan Perintah Produksi dan pelaporan Biaya 6.1 Tujuan Pemeriksaan

Untuk menilai dan memperoleh pengetahuan praktis tentang cara penanganan perintah produksi serta pelaporan biaya dalam praktek yang sebenarnya dengan melakukan pengujian. 6.2 Prosedur Pemeriksaan 6.2.1 Penanganan Perintah Produksi Pilih salah satu yang representative mengenai permintaan produksi yang sebenarnya, kemudian lakukan pengecekan, periksa kualitas pelaksanaan serta waktu yang dipergunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang ada sangkut pautnya dengan kegiatan produksi, melalui tahapan sebagai berikut : 6.2.1.1 Dasar pengajuan perintah produksi 6.2.1.2 Cara penerimaan perintah produksi oleh bagian produksi 6.2.1.3 Cara penentuan masukan-masukan yang diperlukan untuk melaksanakan perintah produksi 6.2.1.4 Cara pengajuan permintaan mengenai masukanmasukan tersebut 6.2.1.5 Cara penentuan peralatan dan mesin-mesin yang digunakan dan tindakan-tindakan intern yang berhubungan dengan pelaksanaan produksi 6.2.1.6 Cara penyebaran atau penyampaian instruksi tentang proses produksi instruksi-

6.2.1.7 Cara melaksanakan proses produksi untuk produkproduk yang telah dispesifikasikan 6.2.1.8 Cara melaksanakan pengujian di bagian produksi 6.2.1.9 Cara penyerahan produk-produk yang telah selesai 6.2.2 Laporan Biaya Pilihlah jumlah yang representatif mengenai laporan-laporan biaya, dan periksa : 6.2.2.1 Ketelitian data yang dilaporkan

6.2.2.2 6.2.2.3 laporan tersebut.

Saat penerbitan laporan Tindakan-tindakan yang diambil berdasarkan laporan-

PEMBELIAN
1. Tujuan Umum Pemeriksaan Tujuan umum dari pemeriksaan terhadap kegiatan pembelian adalah untuk menilai apakah pengelolaan kegiatan pembelian barang/jasa telah dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan prosedur yang berlaku, dengan cara yang paling menguntungkan, dikendalikan secara memadai dan dimanfaatkan sesuai dengan tujuan perusahaan. 2. Penentuan Kebutuhan 2.1. Tujuan Pemeriksaan Untuk mengetahui apakah penentuan kebutuhan tersebut dilakukan atas suatu dasar yang layak, yang kemudian dikomunikasikan secara seksama ke Bagian Pembelian 2.2. Prosedur Pemeriksaan : 2.2.1. Mintakan rencana kebutuhan barang/jasa diperinci menurut jenis, spesifikasi dan volume yang

2.2.2. Teliti apakah rencana pembelian barang/jasa tersebut didukung oleh rencana pembiayaan sesuai dengan anggaran biaya yang tersedia 2.2.3. Lakukan penilaian apakah rencana kebutuhan barang/jasa tersebut sesuai dengan tujuan untuk menunjang kegiatan-kegiatan perusahaan secara menyeluruh

2.2.4. Teliti apakah rencana kebutuhan barang/jasa tersebut telah mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang 2.2.5. Periksa apakah spesifikasi tekhnis yang direncanakan dibuat berdasarkan standar atau pesanan khusus, dengan mempertimbangkan : 2.2.5.1. Kemudahan mendapatkan suku cadangnya 2.2.5.2. Fasilitas pemeliharaan purna jual 2.2.6. Periksa apakah spesifikasi barang yang diperlukan mengarah ke suatu merek tertentu yang sebetulnya kurang memenuhi syarat yang diperlukan 3. Otorisasi Pembelian 3.1. Tujuan Pemeriksaan Untuk menilai kelayakan prosedur otorisasi pembelian, serta menguji tingkat ketaatan terhadap prosedur yang telah ditetapka. 3.2. Prosedur Pemeriksaan 3.2.1. Review prosedur perhatian khusus kepada : otorisasi pembelian, dengan

3.2.1.1 Siapakah yang mengajukan permintaan pembelian 3.2.1.2 Persetujuan apakah yang diperlukan untuk jenis-jenis barang tertentu 3.2.1.3 Formulir apakah yang digunakan 3.2.1.4 Persetujuan tambahan apakah yang diperlukan, apakah biaya yang sebenarnya diperlukan untuk pemebelian barang tersebut melebihi taksiran sebelumnya 3.2.1.5 Ketentuan apakah yang harus dipenuhi untuk mengubah spesifikasi yang ditetapkan sebelumnya 3.2.2 Berdasarkan pengujian yang dilaksanakan terhadap pelaksanaan yang sebenarnya, periksa dan lakukan penilaian :

3.2.2.1 Tingkat ketaatan terhadap prosedur yang telah ditetapkan. Jika terdapat penyimpangan yang berarti, apakah yang menjadi penyebabnya 3.2.2.2 Apakah prosedur yang berlaku cukup memadai 3.2.2.3 Apabila terdapat otorisasi yang tidak lazim, apakah hal ini dipermaslahkan dan didiskusikan 4. Kegiatan Intern Bagian Pembelian 4.1. Tujuan Pemeriksaan : Untuk meidentifikasikan aspek-aspek kegiatan intern Bagian Pembelian untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelian. 4.2. Prosedur Pemeriksaan : 4.2.1. Teliti apakah fasilitas ruangan cukup memadai bagi kegiatan intern Bagian Pembelian 4.2.2. Teliti apakah kegiatan intern dilaksanakan dengan cara-cara konsisten dengan tanggung jawab organisasi, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta prosedur-prosedur yang telah ditetapkan. Penelitian ini mencakup hal-hal sebagai berikut : 4.2.2.1. Perlukah tanggung dimodifikasikan ? jawab organisasi

4.2.2.2. Perlukah kebijaksanaan-kebijaksanaan operasional dinilai kembali ? 4.2.2.3. Perlukah prosedur-prosedur operasional direvisi ? 4.2.2.4. Apakah diperlukan orang-orang dengan kemampuan dan syarat-syarat lainnya? 4.2.3. Teliti seberapa jauh pelaksanaan kegiatan pembelian mencerminkan tingkat efisiensi dan dedikasi yang tinggi 4.2.4. Periksa apakah diselenggarakan catatan dan berbagai arsip yang memadai baik ditinjau dari tujuankhususnya maupun dalam hubungannya dengan catatan dan prosedur-prosedur lainnya

4.2.5. Selidiki apakah keseluruhan siklus pembelian dikendalikan secara memadai, sehingga masing-masing posisi (status) pembelian secara individual dapat dengan mudah ditentukan 4.2.6. Teliti apakah dokumen-dokumen pembelian dilindungi dan dikendalikan secukupnya 4.2.7. Teliti apakah kegiatan-kegiatan pembelian dilaksanakan menurut perhitungan waktu yang tepat 4.2.8. Teliti apakah catatan tentang data dan reputasi para rekanan diselenggarakan dengan baik, guna mengetahui kemampuan mereka serta memelihara hubungan lebih lanjut 4.2.9. Teliti apakah dilakukan usaha yang memadai untuk mencari sumber atau rekanan baru yang lebih menguntungkan. Hubungan Dengan Para Rekanan 4.3.1. Teliti apakah dilakukan kontak langsung yang memadai dengan para rekanan guna mengikuti kegiatan para rekanan serta untuk meningkatkan hubungan baik bagi kepentingan perusahaan. 4.3.2. Selidiki apakah kemampuan keuangan dari rekanan diteliti secukupnya, melalui bank atau lembaga pemberi kredit lainnya (referensi) 4.3.3. Teliti usaha apakah yang dilakukan untuk mengevaluasi harga pelaksanaan pengiriman dan kualitas barang dari rekanan dan apakah arsip mengenai masalah ini diselenggarakan secara memadai 4.4. Pelaksanaan Pembelian Lakukan pengujian terhadap sejumlah transaksi pembelian yang representative dengan mengikuti semua tahap dalam siklus pembelian. Perhatian khusus diarahkan pada : 4.4.1. Ketaatan terhadap kebijaksanaan dan prosedur pelaksanaan pembelian yang telah ditetapkan, baik tentang pelelangan umum, pelelangan terbatas, penunjukan langsung, maupun pengadaan langsung.

4.3.

4.4.2. 4.4.3. 4.4.4. 4.4.5. 4.4.6. 4.4.7. 4.4.8. 4.4.9.

Kebenaran formal dan material dari surat perintah (SPK) atau surat perjanjian/kontrak pembelian Penggunaan daftar rekanan yang mampu Kelayakan waktu yang dipergunakan pada berbagai tahap kegiatan pembelian Bukti adanya perlindungan maksimum terhadap kepentingan perusahaan Bukti adanya kerjasama yang baik dalam kelompok pengadaan Kemungkinan adanya pesanan-pesanan mendesak/darurat Kemungkinan adanya pesanan-pesanan tertentu yang tidak diotorisasi oleh pejabat yang berwenang Kemungkinan adanya penggabungan pemesanan pembelian yang tadinya dilakukan secara terpisah

4.4.10. Efektifitas pencatatan dan prosedur yang berhubungan dengan kegiatan pembelian 4.4.11. Indikasi yang diperoleh tentang kegiatan pembelian yang diperoleh sewaktu melakukan review terhadap aktifitasaktifitas operasional lainnya 4.4.12. Kemungkinan adanya rekanan favorit 4.4.13. Penilaian menyeluruh terhadap kompetensi pengelolaan kegiatan pembelian 5. Transaksi dan Prosedur Pencatatannya 5.1. Tujuan Pemeriksaan : Untuk menguji kebenaran transaksi pembelian dan kebenaran prosedur pencatatannya 5.2. Prosedur Pemeriksaan

5.2.1.

Periksa dan bandingkan pesanan-pesanan pembelian, laporan penerimaan barang, faktur-faktur dan pembukuannya Periksa penanganan-penanganan yang terlambat dipenuhi Periksa kelayakan biaya pengangkutan/transportasi, yang merupakan bagian dari harga beli yang dibebankan Periksa data-data pembayaran sebagai berikut : - Pembayaran untuk pengadaan barang/jasa ditelusuri ke buku kas/bank dengan memeriksa faktur dan kuaitansi/bukti kas/bank. Pemeriksa harus meneliti pengesahan pembayaran yang didukung oleh validitas penerimaan barang, harga dan penjumlahan,

5.2.2. 5.2.3. 5.2.4.

5.2.5.

Bandingkan buku tambahan persediaan dengan laporan penerimaan barang, faktur-faktur dan surat permintaan barang Adakan verifikasi pembukuan dari catatan pembelian ke buku besarnya Lakukan verifikasi terhadap retur pembelian Lakukan penjumlahan kebawah, kesamping (footing & cross footing) untuk menguji ketelitian dalam buku pembelian.

5.2.6. 5.2.7. 5.2.8.

AKUNTANSI & KEUANGAN


1. Tujuan Umum Tujuan umum pemeriksaan kegiatan keuangan adalah untuk mengidentifikasikan aspekaspek pengelolaan kegiatan keuangan termasuk pengelolaan likuiditas dan adanya pengendalian intern. 2. Kegiatan Kas 2.1 Tujuan Pemeriksaan 2.1.1 Untuk menilai menilai kelayakan kebijaksanaan dan prosedur yang berhubungan dengan kegiatan kas.

2.1.2 Untuk mengetahui apakah uang kas telah diurus dan dipertanggung-jawabkan sesuai dengan kebijaksaan dan prosedur yang telah ditetapkan. 2.1.3 Untuk mengamankan kekayaan perusahaan serta mengkoreksi cara pengelolaan kas yang mungkin tidak sesuai lagi atau masih perlu disempurnakan. 2.2 Prosedur Pemeriksaan 2.2.1 Review kebijaksanaan dan prosedur yang berhubungan dengan kegiatan kas, yaitu penerimaan, pengeluaran, penyimpanan, pengurusan dana kas kecil dan perkiraan bank. 2.2.2 Penerimaan Kas : 2.2.2.1 Review sumbersumber penerimaan kas serta nilai kemungkinan untuk mengurangi/menghilangkan kondisikondisi yang sulit dikendalikan, untuk mendorong penetapan tanggung jawab yang lebih efektif. 2.2.2.2 Teliti apakah penerimaan kas secara utuh segera disetorkan ke Bank atau tempat penyimpanan sentral. Tanpa penyimpangan, berupa digunakan langsung untuk pengeluaran kas. Bila terdapat penyimpangan, nilai alasan dari semua penyimpangan yang terjadi. 2.3 Pengurusan dan penyimpanan uang kas : 2.3.1. Teliti apakah perlindungan fisik terhadap uang kas pada semua tahap memadai. 2.3.2. Periksa apakah penutupan asuransi cukup memadai. 2.3.3. Periksa apakah uang tunai yang tersedia untuk berbagai tujuan disuahakan seminimal mungkin. 2.4 Pengeluaran Kas : 2.4.1 Teliti apakah digunakan Imprest system untuk dana kas kecil. 2.4.2 Selidiki adakah standar yang memadai bagi dokumen dokumen pendukung. Bila tidak ada, teliti mengapa demikian.

2.4.3 Lakukan pula penilaian atas standarstandar review yang harus dilakukan pada saat pengeluaran kas. 2.5 Aspek Umum : 2.5.1 Selidiki apakah terdapat penugasan untuk melaksanakan pekerjaan review yang bersifat indenpeden, seperti melakukan rekonsiliasi bank. 2.5.2 Periksa apakah catatan pertanggung-jawaban diselenggarakan secara terpisah. 2.5.3 Teliti apakah independent. 3. Pengelolaan Likuiditas 3.1. Teliti apakah pengelolaan likuiditas perusahaan dikelola dengan semestinya dan dengan tujuan yang paling menguntungkan bagi perusahaan 3.2. Apakah dilakukan analisa-analisa tertentu untuk mengukur tingkat return dan resiko yang terkandung dalam pengelolaan likuiditas khususnya pemanfaatan ekses alat likuid termasuk pengaruhnya terhadap cash flow. 3.3. Teliti apakah pemanfaatan ekses alat likuid tersebut telah mendapatkan persetujuan dan verifikasi dari pejabat yang berwenang. 4. Kegiatan Piutang 4.1. Tujuan Pemeriksaan 4.1.1 Untuk menilai kelayakan kebujakasanaan dan prosedur yang berhubungan dengan proses piutang. 4.1.2 Untuk menetukan validitas piutang dan bonafiditas debitur. 4.1.3 Untuk menentukan kolektibilitas piutangpiutang yang ada. 4.1.4 Untuk menetapkan kelayakan perkiraanperkiraan piutang. 4.2. Prosedur Pemeriksaan penyajian dan klasifikasi dana kas diverifikasi oleh pejabat yang

4.2.1. Review kelayakan kebijaksanaan dan prosedur yang berhubungan dengan proses piutang, yaitu penjualan kredit, penyelenggaraan perkiraanperkiraan piutang, penyesuaian penyesuaian yang harus dilakukan. 4.2.2. Perkiraan piutang usaha/regular 4.2.3. Nilai kecukupan dari prosedur otorisasi pemberian kredit. 4.2.4. Review sumber-sumber data dan digunakan untuk menyiapkan faktur. pengendalian yang

4.2.5. Review apakah catatan tentang debitur diselenggarakan secara independen, teliti dan mutakhir. 4.2.6. Lakukan analisa umur piutang. 4.2.7. Teliti apakah pengkreditan perkiraan kas karena adanya setoran hasil penjualan ke bank dihubungkan secara langsung dengan proses penerimaan kas. 4.2.8. Teliti apakah mutasi kredit lainnya seperti karena adanya retur penjualan, penghapusan piutang yang tak tertagih, dan sebagainya diotorisir dan dikendalikan secara layak. 4.2.9. Teliti apakah kebijaksanaankebijaksanaan pemberian kredit dinilai kembali secara periodik, dengan memperhatikan tingkat kerugian yang diakibatkan oleh piutang tak tertagih dan hasil penjualan yang seharusnya diperoleh. 4.2.10. Lakukan penilaian mengenai pengaruh prosedur piutang yang berlaku terhadap hubungan dengan para pelanggan. 4.3 Perkiraan Piutang lainnya : 4.3.1 Review semua jenis prosedur khusus seperti prosedur pemberian uang muka kepada pegawai, uang muka kepada pihak ketiga, penanganan klaim, dan sebagainya, untuk menguji kelayakan pengendaliannya. 4.3.2 Review dan nilai kondisi kondisi yang meyebabkan timbulnya wesel tagih, review kecukupan pengendaliannya, termasuk proses penyelesaiannya.

5. Kegiatan Utang 5.1. 5.1.1. 5.1.2. 5.1.3. 5.1.4. 5.1.5. Tujuan Pemeriksaan Untuk menilai kelayakan kebijaksanaan dan prosedur yang berhubungan dengan kegiatan utang. Untuk menilai kelayakan pengendalian atas timbulnya utang. Untuk menentukan keabsahan utang. Untuk menilai kelayakan pengelolaan utangutang yang ada. pencatatan, pengendalian dan

Untuk menilai kewajaran prosedur pelunasan utang.

5.2. 5.2.1.

Prosedur Pemeriksaan Umum : 5.2.1.1 Review kelayakan kebijaksanaan dan prosedur yang berhubungan dengan kegiatan hutang, termasuk prosedur pembuatan bukti utang, prosedur review intern, penyelenggaraan catatancatatan, penanganan utangutang khususdan sebagainya. 5.2.1.2 Review dan nilai kecukupan pengendalian terhadap timbulnya semua jenis utang/kewajiban perusahaan. Teliti apakah terdapat ketentuan yang memadai bagi utang/kewajiban bersyarat. 5.2.1.3 Teliti apakah terhadap prosedur yang memadai bagi proses pengelolaan lebih lanjut dan penyelesaiannya kewajiban kewajiban ini.

5.2.2.

Utang Usaha 5.2.2.1. Review dan nilai prosedur-prosedur penanganan utang, koordinasinya serta bandingkan utang-utang yang ada dengan dokumen pendukungnya

5.2.2.2. Teliti apakah diselenggarakan pengendalian utang yang memadai

catatan-catatan

5.2.2.3. Teliti apakah pelunasan utang dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku dan tepat waktu 5.2.3. Utang Lain-lain 5.2.3.1. Teliti apakah semua utang/kewajiban diotorisasi dan dikendalikan secara layak lain-lain

5.2.3.2. Pelajari kelayakan kebijaksanaan dan prosedur untuk menangani berbagai pengeluaran biaya yang menimbulkan utang 5.2.3.3. Review kebijaksanaan dan prosedur yang menyangkut biaya yang masih harus dibayar

6. Gaji/Upah/Tunjangan 6.1. Tujuan Pemeriksaan 6.1.1. Untuk menilai kelayakan kebijaksanaan dan prosedur yang berhubungan dengan kegiatan gaji/upah/tunjangan, termasuk penyiapan, review dan pembayaran gaji/upah/tunjangan. 6.1.2. Untuk menilai kalayakan pencatatan berhubungan dengan kegiatan gaji/upah/tunjangan. 6.1.3. Untuk gaji/upah/tunjangan. 6.2. Prosedur Pemeriksaan 6.2.1. Review kelayakan kebijaksanaan dan prosedur yang berhubungan dengan gaji/upah/tunjangan 6.2.2. Teliti apakah catatancatatan kepegawaian yang disiapkan secara independent oleh bagain kepegawaian dimanfaatkan secara layak sabagai pengecekan silang terhadap kegiatan penyiapan gaji.upah/tunjangan. menilai efektivitas yang

pengelolaan

6.2.3. Review dan nilai efektivitas prosedurprosedur dan catatancatatan yang menghimpun datadata yang menyangkut gaji/upah/tunjangan, seperti datadata mengenai kehadiran pegawai dan data mengenai pelaksanaan pekerjaan, termasuk pengesahannya. 6.2.4. Review dan nilai prosedurprosedur pemerosesan data gaji/upah/tunjangan, pembebanan potonganpotongan yang diotorisasi, penyelesaian daftar gaji/upah/tunjangan, dan penyiapan cek, uang tunai untuk pembayran gaji/upah tunjangan. 6.2.5. Pelajari bahwa pengeluaran cek atau uang tunai diterima oleh yang berhak tanpa kesempatan untuk melakukan penyimpangan atau modifikasi. 7. SuratSurat Berharga 7.1. Tujuan Pemeriksaan Untuk menilai kelayakan kebijaksanaan, prosedur dan pengelolaan suratsurat berharga. 7.2. Prosedur Pemeriksaan 7.2.1. Review kelayakan kebijaksanaan dan prosedur yang berhubungan dengan pengurusan suratsurat berharga, termasuk penerimaan, penyimpanan dan pelepasannya. 7.2.2. Teliti apakah suratsurat berharga dilindungi secara memadai dari kemungkinan pencurian dan penyalahgunaan. 7.2.3. Teliti apakah penerimaan dan pelepasan suratsurat berharga didokumentasikan secara layak. 8. KegiatanKegiatan Akuntansi Dasar 8.1. Tujuan Pemeriksaan Untuk menilai kelayakan system dan prosedur akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan. 8.2. Prosedur Pemeriksaan

8.2.1. Teliti apakah dokumen dasar, jurnaljurnal, buku besar dan laporanlaporan dikelola secara layak, dalam hubungannya dengan berbagai kegiatan akuntansi, dan dalam pengertian secara kolektif. 8.2.2. Review dan nilai efektivitas opersional dari kegiatan kegiatan akuntansi dasar, dalam hubungan dengan kegiatan kegiatan keuangan tertentu dan dalam keseluruhannya ditinjau dari : 8.2.2.1. 8.2.2.2. 8.2.2.3. 8.2.2.4. Pembagian tugas. Kemajuan para pelaksana Pemanfaatan para pegawai Efektifitas koordinasi serta dukungan terhadap kegiatan perusahaan lainnya. 8.2.2.5. Kelayakan desentralisasi 8.2.3. Review dan nilai luasnya otomatiasi kegiatankegiatan akuntansi, khususnya yang berhubungan dengan penggunaan computer. 8.2.4. Evaluasi kegiatankegiatan akuntansi dasar ditinjau dari : 8.2.4.1. 8.2.4.2. 8.2.4.3. 8.2.4.4. Biaya Operasi Kesalahan atau kecurangan yang terjadi Keterlibatan Operasi Pandangan bagianbagian lainnya terhadap kegiatan bagian akuntansi.

9. Penanggulangan Kecurangan 9.1. Tujuan Pemeriksaan Untuk menilai kecukupan usaha yang dilakukan perusahaan dalam rangka menanggulangi kemungkinan terjadinya kecurangan. Prosedur Pemeriksaan 9.2.1. Lakukan penilaian apakah perhatian perusahaan lebih dicurahkan kepada pencegahan dari pada penemuan kecurangan. 9.2.2. Teliti apakah kemungkinankemungkinan terjadinya kecurangan dipelajari dan mendapat perhatian yang layak untuk mencegah terjadinya kecurangan dan menghindarkan para pegawai dari kecenderungan untuk melakukan kecurangan.

9.2.

9.2.3. Teliti apakah kecurangan yang terjadi ditangani secara sistematis dan juga digunakan sebagai dasar untuk mempelajari berbagai aspek dalam rangka memperkuat prosedurprosedur. 10. Pengujian Khusus 10.1. Tujuan Pemeriksaan Untuk melengkapi langkahlangkah kerja yang telah disebutkan dimuka. 10.2. Prosedur Pemeriksaan Lakukan verifikasi atas danadana kas, saldosaldo piutang, suratsurat berharga, saldosaldo utang, keabsahan daftar gaji/upah/tunjangan dan sebagainya. Sebagai tambahan, lakukan pula verifikasi yang lebih intensif atas penyelesaian pospos tersebut.

PERSONALIA
1. Pendahuluan Pemeriksaan terhadap kegiatan bagian kepegawaian meliputi aspekaspek sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. g. h. 2. Perencanaan kebutuhan pegawai Kegiatan penerimaan dan penempatan pegawai Penilaian dan penegakkan disiplin Mutasi dan kenaikkan pangkat Latihan dan pengembangan pegawai Penggajian dan kesejahteraan pegawai Pemberhentian dan Pemensiunan Penata usahaan

Tujuan Umum Pemeriksaan

Untuk mengetahui kebenaran formal da material tentang pengelolaan kepegawaian, dalam rangka menunjang tugas pokok serta mengidentifikasikan aspekaspek manajemen sehubungan dengan kegiatan kepegawaian untuk lebih meningkatkan efisiensi dan kehematannya. 3. Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja 3.1 Tujuan Pemeriksaan Untuk mengetahui adanya perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang terperinci, sah dan sesuai kebutuhan. 3.2. Prosedur Pemeriksaan : 3.2.1. Mintakan rencana kebutuhan tenaga kerja (formasi) bagi seluruh satuan unit kerja baik dalam jumlah maupun kualifikasi yang dibutuhkan. 3.2.2. Teliti apakah rencana kebutuhan tenaga kerja tersebut telah diperinci kedalam jenis dan sifat pekerjaan, perkiraan beban kerja dalam jangka waktu tertentu, prinsip plekasanaan pekerjaan, jenjang dan jumlah pangkat serta jabatan yang tersedia dalam organisasi, peralatan yang tersedia serta pegawai yang telah ada pada setiap Bagian dalam perusahaan tersebut. 3.2.3. Periksa apakah formasi tersebut pengesahan dari pejabat yang berwenang. telah mendapat

3.2.4. Periksa apakah permintaan akan pegawai sesuai kondisi unit yang bersangkutan untuk mendapatkan tenaga kerja yang diperlukan. 4. Penerimaan dan Penempatan Pegawai 4.1 Teliti apakah sebelum dilakukan kegiatan pemenuhan kebutuhan tenaga kerja telah dilakukan inventarisasi mengenai sumbersumber tenaga kerja secara memadai. 4.2 Teliti apakah untuk penerimaan pegawai telah dilakukan : 4.2.1 Sebelum dilakukan kegiatan pemenuhan kebutuhan tenaga kerja telah dilakukan inventarisasi mengenai sumbersumber tenaga kerja secara memadai.

4.2.2 Teliti apakah untuk penerimaan pegawai telah dilakukan : 4.2.2.1 Pengumuman secara luas oleh pejabat yang berwenang. 4.2.2.2 Penentuan persyaratan pelamar yang diterima. 4.2.2.3 Pengumuman/pemberitahuan pelamar yang diterima. 4.2.3 Periksa apakah pelamar yang diterima telah memenuhi syarat syarat yang ditentukan. 4.2.4 Periksa apakah penelitian terhadap ijazah pelamar telah dilakukan secara intensif. Jika tidak apakah dilakukan konfirmasi kesekolah/perguruan tinggi yang mengeluarkan ijazah tersebut. 4.2.5 Periksa apakah pelamar yang diterima telah diusulkan untuk disetujui pengangkatannya. 4.2.6 Periksa apakah penempatan pegawai baru telah sesuai dengan rencana, kecakapan, kemampuan, dan memperhatikan faktror lain yang dapat mendorong prestasinya. 4.2.7 Periksa SK pengangkatan calon pegawai dan bandingkan dengan daftar pelamar yang telah diterima dan daftar usulan pengangkatannya. 4.2.8 Periksa cara penggantian atau pengisian bagi pegawai yang berhenti, pensiun dan meninggal dunia, apakah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4.2.9 Teliti apakah formasi yang ditetapkan setiap tahun dapat direalisasikan. Hitung berapa jumlah perbedaan antara realisasi dan formasi yang tersedia dan teliti sebab perbedaannya. 4.2.10 Teliti apakah ada penerbitan dan penyampaian SK pengangkatan calon pegawai yang bersangkutan, yang terlambat. Baik sebagai akibat adanya kesalahan administrasi maupun akibat penyalahgunaan wewenang. Teliti apakah terdapat penempatan calon pegawai yang sesuai denga alokasi jatah formasi yang ditetapkan untuk setiap satuan kerja, dan teliti sebabsebabnya. 4.2.11 Periksa apakah setiap jabatan pelaksana kegiatan perusahaan telah diisi dengan personalia yang diangkat dengan SK Pimpinan dan kualifikasinya memenuhi syarat.

5.

Penilaian dan Penegakan Disiplin 5.1. Tujuan Pemeriksaan : Untuk menilai apakah usaha-usaha untuk menegakan disiplin para pegawai telah dilaksanakan. 5.2. Prosedur Pemeriksaan : 5.2.1. Periksa apakah pejabat yang berwenang untuk menjatuhkan hukuman telah mendelegasikan wewenangnya kepada pejabat bawahannya 5.2.2. Periksa apakah telah ditetapkan prosedur penyelenggaraan daftar hadir dan nilai apakah prosedur tersebut telah memenuhi pengendalian management yang baik 5.2.3. Periksa apakah penyelenggaraan daftar hadir telah sesuai dengan prosedur tersebut 5.2.4. Lakukan pengecekan mendadak pada jam kerja untuk menetapkan kebenaran hadirnya pegawai dibandingkan dengan daftar hadirnya 5.2.5. Periksa apakah data dalam daftar hadir diolah dan digunakan sebagai bahan pengisian dalam buku catatan penilaian karyawan dan perhitungan pembayaran penghasilannya. 5.2.6. Teliti apakah perusahaan mengukur tingkat prestasi para pegawai secara teratur, setidaknya sekali dalam satu tahun 5.2.7. Periksa apakah terhadap pegawai yang terbukti melakukan pelanggaran disiplin telah diambil suatu tindakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jika ya, teliti dan catat jumlahnya menurut tingkat dan jenis hukumannya 5.2.8. Teliti apakah terdapat pelanggaran disiplin yang diduga mengandung tindak pidana yang telah diajukan kepada aparat penegak hokum. 5.2.9. Periksa apakah telah ada putusan dari pengadilan, teliti tindak lanjut yang dilaksanakan. 5.2.10. Teliti apakah pelaksanaan hukuman disiplin terhadap pegawai telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5.2.11. Teliti apakah peraturan mengenai disiplin telah ditaati sepenuhnya. 6. Mutasi dan Kenaikan Pangkat. 6.1. Tujuan Pemeriksaan : Untuk menilai apakah masalah mutasi dan kenaikan pangkat para pegawai telah ditangani dengan baik. 6.2. Prosedur Pemeriksaan : 6.2.1. Teliti apakah terdapat kebijaksanaan penempatan pegawai dalam rangka alih tugas. mengenai

6.2.2. Teliti apakah rencana alih tugas telah sesuai dengan kebijaksanaan penempatan/penunjukan pegawai tersebut diatas. 6.2.3. Teliti apakah Surat Keputusan (SK) penempatan/penunjukan telah sesuai dengan rencana yang ditetapkan tersebut 6.2.4. Periksa apakah dalam penempatan/penunjukan jabatan telah digunakan Daftar Urutan Kepangkatan, Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan, Catatan Kondite serta assessment yang layak sebagai bahan pertimbangan. 6.2.5. Teliti berapa jumlah calon pegawai yang sudah diangkat menjadi pegawai perusahaan pada tahun yang diperiksa 6.2.6. Periksa apakah terdapat calon pegawai yang tertunda pengangkatan pegawainya, dan teliti apa sebabnya serta minta keterangan tertulis dari unit keraja yang diperiksa 6.2.7. Teliti apakah usulan kenaikan pangkat dan gaji telah sesuai dengan ketentuan 6.2.8. Periksa apakah terdapat pegawai yang memenuhi persyaratan tetapi tidak diusulkan kenaikan pangkat/gaji. Jika ada, selidiki sebab-sebabnya. 6.2.9. Perikasa apakah terdapat pegawai yang pangkatnya lebih rendah namun membawahi secara langsung pegawai

yang pangkatnya lebih tinggi dalam satuan unit kerja. Jika ada apa sebabnya. 6.2.10. Periksa apakah terdapat penunjukan dalam jabatan dengan predikat pejabat atau pejabat sementara, padahal ada pegawai yang memenuhi syarat untuk jabatan tersebut. 6.2.11. Adakan penilaian secara seksama, apakah penempatan/penunjukan dalam jabatan didasarkan pada system karir dan system prestasi kerja serta persyaratan lain yang diperlukan. 6.2.12. Teliti kemungkinan penerbitan/penyampaian SK pemberian kenaikan gaji. 7. Latihan dan Pengembangan Pegawai 7.1. Tujuan Pemeriksaan : 7.1.1. 7.1.2. Untuk menilai apakah kegiatan pendidikan dan latihan pegawai telah direncanakan dan dikelola dengan baik. Untuk menilai hasil program pendidikan dan latihan pegawai termasuk tindak lanjutnya. adanya hambatan dalam pengangkatan pegawai/SK

7.2. Prosedur Pemeriksaan : 7.2.1. Periksa apakah telah disusun program latihan dan pengembangan pegawai dalam rangka peningkatan mutu dan keterampilan pegawai 7.2.2. Teliti apakah program latihan dan pengembangan tersebut telah sinkron dengan pelaksanaan tugas pokok 7.2.3. Periksa apakah terdapat peningkatan hasil pekerjaan dari pegawai yang telah dididik dan dilatih tersebut 7.2.4. Adakah penilaian apakah penempatan pegawai tang telah dididik dan dilatih tersebut sesuai dengan tambahan pendidikan yang diterimanya dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. 8. Penaggajian dan Kesejahteraan Pegawai 8.1. Tujuan Pemeriksaan

Untuk menilai apakah kegiatan penggajianndan masalah kesejahteraan pegawai telah mendapat perhatian yang layak 8.2. Prosedur Pemeriksaan 8.2.1. Lakukan pengujian terhadap Pegawai dengan SK Pengangkatan kebenaran Daftar

8.2.2. Lakukan pengujian terhadap kebenaran daftar pembayaran gaji dengan daftar pegawai, dan daftar hadir pegawai. 8.2.3. Periksa kebenaran daftar pembayaran upah dengan daftar hadir pegawai harian, SK pengangkatan pegawai harian. 8.2.4. Periksa apakah nama-nama pegawai yang tercantum dalam daftar pembayaran gaji/upah benar-benar ada orangnya. 8.2.5. Lakukan konfirmasi kepada penerima pembayaran gaji/upah/honorarium, apakah telah diterima secara utuh dengan daftar/bukti tanda terima. 8.2.6. Periksa sampai sejauh manakah usaha yang dilakukan oleh perusahaan yang menyangkut kesejahteraan pegawai. 9. Pemberhentian dan Pemensiunan 9.1. Tujuan Pemeriksaan : Untuk meneliti apakah masalah pemberhentian dan pemensiunan karyawan telah mendapat perhatian secukupnya dan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 9.2. Prosedur Pemeriksaan : 9.2.1. Periksa dan catat berapa jumlah pegawai yang akan dipensiunkana dalam tahun bersangkutan 9.2.2. Selidiki apakah pemensiunan atau pemberhentian pegawai telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 9.2.3. Periksa apakah terdapat pemberhentian yang dilaksanakan atas permintaan sendiri yang kurang dari batas pension dan jelaskan latar belakangnya.

9.2.4. Periksa apakah terdapat pemberhentian yang disebabkan oleh hukuman disiplin dan atau hukuman pidana 9.2.5. Selidiki apakah telah dilakukan memperlancar pelaksanaan pensiun pegawai usaha untuk

10. Penata Usahaan 10.1.Tujuan Pemeriksaan : Untuk meneliti apakah tata usaha kepegawaian termasuk penyusunan laporan mutasi pegawai telah dilakukan secara tertib 10.2.Prosedur Pemeriksaan : 10.2.1. Periksa apakah telah diselenggrakan tata usaha pegawai yang tertib 10.2.2. Periksa apakah dibuat dan disampaikan pelaporan mutasi pegawai baik secara berkala maupun laporan tahunan

INFORMATION & TECHNOLOGY a. TUJUAN UMUM Tujuan umum dari pemeriksaan terhadap system dan tekhnologi adalah suatu kegiatan analisis dan penilaian terhadap seluruh keberadaan system dan tekhnologi maupun aktifitas pada bagian IT yang bertujuan meminimumkan resiko dan mengoptimalkan kemampuan system dan tekhnologi. B. RUANG LINGKUP Ruang lingkup pemeriksan pada system IT meliputi jangkauan luas yang dalam istilah pemeriksaan dikenal dengan sebutan Arround the Computer dan Trought the Computer yang dalam pelaksanaannya dengan menggunakan software package yang khusus digunakan untuk audit

computer, tingkat kedalaman (depth) pemeriksaan menyangkut kepatuhan terhadap kebijakan intern maupun ekstern, peraturan dan prosedur. HARDWARE DAN SARANA PENDUKUNG 1. OBYEK PEMERIKSAN 1.1. Rencana dan realisasi sarana computer 1.2. Kontrak pemeliharaan. 1.3. Keberadaan dan kondisi perangkat keras 2. TUJUAN PEMERIKSAAN 2.1. Untuk memastikan jumlah perangkat keras computer dan sarana pendukungnya sama dengan daftar inventaris 2.2. Untuk memastikan apakah Unit Keraja IT telah melakukan pengujian terhadap kapasitas perangkat keras computer masih mencukupi kebutuhan atau tidak. 2.3. Untuk memastikan adanya pemeliharaan rutin dan evaluasi berkala terhadap keberadaan perangkat keras dan sarana pendukung. 2.4. Untuk memastikan apakah unit kerja IT mempunyai rencana pengadaan perangkat keras computer baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. 2.5. Untuk memastikan keberadaan sarana penunjang dalam keadaan baik dan siap operasi 2.6. Untuk memastikan kebenaran perangkat keras cadangan atau Disaster Recovery System (DRC).

3. DATA YANG DIPERIKSA. 3.1. Daftar inventaris computer dan sarana pendukungnya 3.2. Pemeliharaan peralatan computer 3.3. Perencanaan dan pengembangan tekhnplogi 3.4. Log book pemeliharaan computer dan sarana pendukungnya. 4. PROSEDUR PEMERIKSAAN 4.1. Untuk memastikan jumlah perangkat keras computer dan sarana pendukungnya sama dengan daftar inventaris dengan cara : 4.1.1. Mintakan kartu inventaris perangkat keras computer dan sarana pendukungnya, antara lain : instalasi AC ruangan computer, instalasi UPS, peralatan komunikasi (modem) dll.

4.1.2. Periksa phisik perangkat keras dan saran pendukung tersebut untuk mengetahui keberadaan alat-alat tersebut. 4.1.3. Periksa kondisi peralatan tersebut. Untuk peralatan yang dalam keadaan rusak atau dalam perbaikan, pastikan bahwa kondisi tersebut dicatat pada kartu perawatan barang. 4.2. Untuk memastikan kapasitas perangkat keras mencukupi kebutuhan atau tidak, dengan cara : computer masih

4.2.1. Mintakan evaluasi yang dilakukan unit kerja IT tentang kapasitas hardware 4.2.2. Periksa lapasitas storage dengan menggunakan fasilitas utility computer yang bersangkutan untuk mengetahui storage yang masih tersisa. 4.2.3. Periksa log book operasi computer untuk mengetahui : 4.2.3.1. Apakah pernah atau sering terjadi computer hang atau error akibat kekurangan atau kerusakan storage. 4.2.3.2. Apakah sering terjadi gangguan akibat kekurangan memory atau memory panic 4.2.4. Jika kondisi-kondisi tersebut sering terjadi, diskusikan dengan personel yang bertanggung jawab untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan yang sudah dilakukan. 4.2.5. Perikasa mengetahui : line komunikasi data computer untuk

4.2.5.1. Apakah line terminal yang ada sesuai kebutuhan 4.2.5.2. Apakah pendistribusian line terminal sudah diatur dengan baik dengan memprhitungkan kelancaran operasi perusahaan. 4.2.6. Diskusikan seluruh kondisi tersebut diatas dengan unit kerja IT dan unit-unit kerja end user. 4.3. Untuk memastikan adanya pemeliharaan rutin dan evaluasi berkala terhadap keberadaan perangkat keras dan sarana pendukungnya, dengan cara : 4.3.1. Periksa apakah ada kontrak pemeliharaan terhadap seluruh perangkat keras maupun sarana pendukungnya, apakah jadwal pemeliharaan sudah diatur dengan baik dan sesuai kebutuhan.

4.3.2. Periksa log book pemeliharaan untuk memastikan bahwa pemeliharaan sudah dilakukan sesuai dengan kondisi seharusnya/kontrak pemeliharaannya. 4.3.3. Apabila ditemukan pemeliharaan diluar jadwal rutin, periksa kerusakan apa yang terjadi dan apa penyebabnya. 4.3.4. Apabila kejadian ini sering terjadi, diskusikan dengan unit kerja IT untuk mengetahui apakah sudah ada atau bagaimana rencana penanganan secara khusus untuk hal tersebut. 4.3.5. Pastikan bahwa evaluasi keberadaan perangkat keras computer selalu diadakan secara berkala. Periksa hasil evaluasi tersebut untuk memastikan kebenaran keberadaan perangkat keras computer. 4.3.6. Pastikan bahwa pemeliharaan perangkat keras selalu dilakukan dengan tidak mengganggu kerahasiaan data perusahaan. 4.3.7. Periksa realisasi kontrak service komputer, apakah sesuai dengan isi perjanjian dan keberadaan perangkatnya. 4.4. Untuk memastikan unit kerja IT mempunyai rencana pengadaan hardware baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, dilakukan dengan cara : 4.4.1. Mintakan Blue Print rencana induk tekhnologi jangka panjang. 4.4.2. Periksa pengadaan perangkat keras yang sudah terlaksana untuk memastikan bahawa pengadaan tersebut masih sesuai dengan rencana induk tekhnologi. Apabila ada penyimpangan pengadaan perangkat keras, diskusikan dengan unit kerja terkait untuk mengetahui alasan penyimpangan tersebut dan pastikan bahwa unit kerja akan merombak rencana induk sesuai dengan penyimpangan yang sudah terlaksana 4.4.3. Pastikan bahwa rencana induk tekhnologi disusun dengan melibatkan unit kerja lain sebagai end user. Unit kerja IT dan seluruh kebutuhan operasi sudah terserap dalam rencana induk tersebut. 4.4.4. Pastikan bahwa dalam rencana induk tekhnologi juga sudah mencakup hal-hal penunjang seperti : 4.4.4.1.Sarana penunjang yang dibutuhkan 4.4.4.2.Training terhadap personil untuk setiap tahap pengembangan 4.4.4.3.Implementasi dan migrasi data pada setiap tahap pengembangan 4.5. Untuk memastikan keberadaan sarana penunjang dalam keadaan baik dan siap operasi.

4.5.1. Pastikan bahwa ruangan computer selalu terjaga kebersihan dan suhu udaranya memenuhi persyaratan tekhnis hardware yang dipakai. 4.5.2. Pastikan bahwa instalasi UPS berfungsi dengan baik. 4.5.3. Pastikan bahwa generator cadangan berfungsi dengan baik dan operator/tekhnisi generator selalu siap selama operasi computer. 4.5.4. Pastikan pemeliharaan terhadap peralatan tersebut telah dilakukan dengan baik, dicatat dalam log book dan jika terdapat kontrak pemeliharaan apakah sudah sesuai dengan isi kontrak tersebut. 4.6. Untuk memastikan hardware cadangan atau Disaster Recovery Center (DRC). 4.6.1. Pastikan bahwa perangkat DRC dalam keaadaan baik dan siap dioperasikan. 4.6.2. Pastikan bahwa prosedur pengalihan operasi dari computer induk ke DRC telah disusun dengan baik dan dipahami oleh seluruh aparat terakait. 4.6.3. Pastikan bahwa pemeliharaan data untuk DRC sudah diatur dengan baik dan dilaksanakan secara utuh untuk menjamin kebenaran data pada DRC. 4.6.4. Pastikan bahwa pengalihan operasi dari computer induk ke instalasi DRC dapat dilakukan dengan mudah untuk menjaga kesinambungan operasi. 4.6.5. Pastikan bahwa kapasitas instalasi DRC mampu mengambil alih operasi dari computer induk. 4.6.6. Apabilan instalasi DRC dipakai secara bersama dengan instansi atau perusahaan lain, pastikan bahwa kerahasiaan data terjaga sesuai dengan aturan kerahasiaan data yang ada

PERANGKAT LUNAK KOMPUTER


1. OBYEK PEMERIKSAAN 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. Pengembangan dan Pemeliharaan Operating System. Pengembangan dan Pemeliharaan Aplikasi System. Kebenaran Logic Program Aplikasi Pemeliharaan Data Disaster Recovery Plan

2. TUJUAN PEMERIKSAAN

a. b. c. d. e. f. g.

Untuk memastikan OPERATING SYSTEM masih up to date. Untuk memastikan system aplikasi yang dipakai masih sesuai dengan perencanaan dan masih memenuhi kebutuhan operasi PT Phapros Tbk. Untuk memastikan kebenaran hasilhasil perhitungan yang dilakukan secara otomatis oleh system aplikasi. Untuk memastikan bahwa system aplikasi menjaga setiap kemungkinan akses ke data file di luar prosedur. Untuk memastikan bahwa system aplikasi selalu memverifikasi seluruh perubahan data secara benar untuk menjaga kebenaran data. Untuk memastikan kebenaran isi data file dan kebenaran penyimpanan data file. Untuk memastikan kebenaran dan kesiapan system serta file pada instalasi cadangan Disaster Recovery Centre (DRC).

3. DATA YANG DIPERIKSA 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. Panduan Sistem dan Teknologi Produk Pengelolaan Data Log Book Operasi Komputer Log Book Library Data

4. PROSEDUR PEMERIKSAAN 4.1. Untuk memastikan OPERATING SYSTEM masih up to date, dengan cara : 4.1.1 4.1.2 4.1.3 Dapatkan informasi release operating system yang terakhir dipasarkan vendor. Pastikan bahwa release operating system yang dipakai masih dalam batas pemeliharaan vendor. Periksa apakah peningkatan release operating system (dalam hal release yang dipakai sudah ketinggalan tidak menimbulkan kesulitan pada system aplikasi yang dipakai.

4.2. Untuk memastikan system aplikasi yang dipakai masih sesuai dengan perencanaan dan masih memenuhi kebutuhan operasi Perusahaan, dengan cara 4.2.1. Pastikan bahwa system aplikasi yang dipakai masih sesuai dengan perencanaan dan masih memenuhi kebutuhan operasi Perusahaan , dengan cara : 4.2.1.1 4.2.1.2 4.2.1.3 4.2.1.4 System Flow Chart File Structure Spesifikasi Program Source Listing

4.2.1.5 User Manual 4.2.2. Pastikan bahwa pembuatan dan atau pembelian system aplikasi dilakukan dengan melibatkan unitunit kerja lain sebagai enduser Unit Kerja Komputer dalam hal perencanaan dan pengetesan system aplikasi yang dipakai. 4.2.3. Pastikan bahwa jumlah program dalam computer masih sama dengan jumlah program dokumentasi, bandingkan juga dengan jumlah program pada pemeriksaan sebelumnya. 4.2.4. Apabila ada perbedaan jumlah program dengan program pada pemeriksaan sebelumnya atau jumlah program dalam daftar dokumentasi program, pastikan bahwa penambahan dan pengurangan program tersebut didokumentasikan dengan baik berikut alasan penambahan dan pengurangannya. Pastikan juga bahwa penambhan dan pengurangan tersebut dibuat dengan melibatkan unit lain sebagai user dan sudah ditest sesuai dengan prosedur accepted test 4.2.5. Untuk memastikan tidak ada perubahan logic program, pastikan bahwa jumlah byte seluruh program sam dengan jumlah byte seluruh program pada pemeriksaan sebelumnya dan dengan jumlah byte seluruh program pada dokumentasi. 4.2.6. Apabila ada perubahan jumlah byte, periksa perubahan tersebut pada program mana, periksa apakah perubahan tersebut sudah didokumnetasikan dengan baik berikut alasan perubahannya Pastikan juga bahwa perubahan tersebut melibatkan unit lain sebagai user dan sudah ditest sesuai dengan prosedur Accepted Test secara sah. 4.2.7. Pastikan bahwa library program dibagi 3, yaitu : 4.2.7.1. Development Library 4.2.7.2. Testing Library 4.2.7.3. Production Library 4.2.8. Pastikan bahwa setiap kegiatan telah mengikuti pembagian library tersebut, yaitu : 4.2.8.1.Pembuatan atau perubahan program dilakukan pada Sevelopment Library 4.2.8.2.Pengetesan program dilakukan pada Testing Library 4.2.8.3.Operation dilakukan pada Operation Library Pastikan juga bahwa setiap pemindahan antar library tersebut selalu disukung dengan berita acara.

4.3. Untuk memastikan kebenaran hasil-hasil perhitungan yang dilakukan secara otomatis oleh system aplikasi, dengan cara : 4.3.1. Periksa secara sampling hasil perhitungan yang dilakukan oleh system aplikasi, (bila memungkinkan diperiksa secara keseluruhan dengan bantuan Audit Software Package), seperti Harga Pokok Penjualan 4.3.2. Pastikan bahwa proses accrualisasi dilakukan dengan benar dengan mengambil beberapa sampling, (bila memungkinkan diperiksa secara keseluruhan dengan bantuan AUDIT SOFTWARE PACKAGE. 4.3.3. Pastikan bahwa sistem aplikasi mempunyai alur khusus untuk mengoreksi hasilhasil perhitungan otomatis yang dilakukan sistem aplikasi apabila ada kesalahan. 4.4. Untuk memastikan bahwa sistem aplikasi menjaga setiap kemungkinan akses kedata file diluar prosedur, dengan cara : 4.4.1. Pastikan bahwa sistm aplikasi membatasi akses ke data setiap personil sesuai dengan kewenangan masingmasing melalui pengaturan menu transaksi. 4.4.2. Pastikan bahwa setiap akses ke data dalam bentuk transaksi financial maupun transaksi static data terekam dalam file transaski. 4.4.3. Pastiakn bahwa prosedur operasi computer sudah sesuai dengan kewenangan setiap unit kerja yang tergambar dalam bagan organisasi secara keseluruhan. 4.4.4. Pastikan bahwa akses kedalam file diluar jalur disediakan sistem aplikasi telah di protect secara total. 4.4.5. Pastikan bahwa password seluruh personil terjaga kerahasiaannya dan penyimpanannya dilakukan dengan sistem enkript. 4.4.6. Pastikan bahwa akses ke data yang melibatkan lebih dari 1 (satu) unit kerja dapat dimonitor dengan baik oleh masing masing unit kerja terkait. 4.4.7. Pastikan bahwa password yang sedang dalam kondisi ON secara otomatis di LOG OFF oleh sistem apabila dalam jangka waktu tertentu tidak ada kegiatan. 4.5. Untuk memastikan bahwa sistem aplikasi selalu memverifikasi seluruh perubahan data secara benar untuk meenjaga kebenaran data, dengan cara : 4.5.1. Pastikan bahwa pada closing process selalu didahului proses pengetesan mutasi yang terjadi dengan membandingkan mutasi dengan master data.

4.5.2. Pastikan bahwa sistem aplikasi mempunyai alur untuk memperbaiki atau membatalkan transaksi apabila terjadi kesalahan. 4.5.3. Pastikan bahwa sistem aplikasi memberlakukan pembatasan pembatasan tertetntu untuk wewenang setiap personil, batasan batasan tersebut harus dimodifikasi dengan mudah oleh personil yang berwenang untuk merubah. 4.5.4. Pastikan bahwa master personil dalam computer juga menggambarkan unti kerja yang bersangkutan, sehingga transaksi yang diluar batas wewenang personil hanya bisa di approve oleh atasan langsung yang berwenang. 4.5.5. Pastikan bahwa jurnal transaksi financial maupun static data selalu mencata datadata standar, antara lain : 4.5.5.1 4.5.5.2 4.5.5.3 4.5.5.4 4.5.5.5 4.5.5.6 Tanggal transaksi Waktu Transaksi (jam, menit, detik) Nomor Terminal Nomor Personel pembuat Nomor personel yang meng-approve Isi Mutasi

4.5.6. Pastikan bahwa sistem selalu mencatat setiap kesalahan ataupun pembatalan transaksi dalam file tersendiri. Cetak dan analisa data tersebut untuk melihat tingkat kesalahan operasi computer. 4.6. Untuk memastikan kebenaran isi data file dan kebenaran penyimpanan data file, dengan cara : 4.6.1. Pastikan bahwa setiap master file mempunyai control record yang berisi data-data control minimal : 4.6.1.1 4.6.1.2 4.6.1.3 4.6.1.4 4.6.1.5 Jumlah record dalam file Tanggal atau update terakhir Total amount Tanggal create Dan lainlain

4.6.2. Periksa kebenaran master file dengan membandingkan isi master file dengan data control record (header record) 4.6.3. Pastikan bahwa master file punya back up harian, mingguan, bulanan. 4.6.4. Pastikan bahwa sistem aplikasi mempunyai modul recovery untuk merestore backup ke main file. 4.6.5. Pastikan bahwa penyimpanan back up file memenuhi standar teknis penyimpanan media data dan dengan penyususnan serta

pengadministrasian yang benar, sehingga memudahkan pencarian kembali apabila dibutuhkan. 4.7. Untuk memastikan kebenaran dan kesiapan sistem aplikasi dan data file pada instansi cadangan (DRC) 4.7.1. Pastikan bahwa release operating system pada computer induk sama dengan operating system pada instansi cadangan (DRC) 4.7.2. Pastikan bahwa jumlah program dan jumlah byte seluruh program pada computer induk sama dengan pada instansi cadangan (DRC). 4.7.3. Pastikan bahwa kapasitas storage pada instalasi cadangan (DRC) cukup untuk menampung data pada computer induk. 4.7.4. Pastikan bahwa data pada instalasi cadangan selalu diperbaharui selalu diperbaharui sesuai dengan prosedur DRC. 4.7.5. Pastikan bahwa proses pengalihan operasi dari computer induk ke instalasi cadangan dapat dilakukan dengan mudah dengan waktu pengalihan yang tidak terlalu lama untuk menjamin kontiunitas oparasi.

OPERASI SISTEM TEKNOLOGI


1. OBYEK PEMERIKSAAN : 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. Ketaatan terhadap prosedur operasi komputer Kebenaran otoritas personel untuk akses data Kebenaran pendistribusian output Komputer Tingkat kesalahan operasi Komputer Penyalahgunaan wewenang dalam operasi komputer

2. TUJUAN PEMERIKSAAN 2.1. Untuk memastikan bahwa seluruh tugas pemerosesan data dijadwalkan untuk menjamin efisiensi penggunaan fasilitas dan untuk memenuhi persyaratan pemakai. 2.2. Untuk memastikan adanya prosedur standar untuk operasi pemerosesan data dan bahwa standar tersebut direvley secara periodik untuk meyakinkan efektifitasnya. 2.3. Untuk memastikan bahwa terdapat prosedur penyiapan data yang harus diikuti oleh pemakai. 2.4. Untuk memastikan adanya prosedur untuk persetujuan input data. 2.5. Untuk memastikan bahwa dokumen dasar yang asli disimpan dalam jangka waktu tertentu untuk memudahkan pengambilan kembali data. 2.6. Untuk memastikan adanya prosedur untuk konversi dan entry data untuk menyakinkan adanya pemisahan tugas yang jelas diantara

mereka yang terlibat dalam aktifitas tersebut dan adanya verifikasi rutin terhadap pekerjaan yang dilakukan proses input data. 2.7. Untuk memasikan adanya fasilitas untuk mengetahui adanya penggunaan secara tidak sah atau penyalahgunaan computer atau terminal dalam konversi atau pemasukan data. 2.8. Untuk memastikan adanya prosedur untk meyakinkan bahwa data input divalidasi dan diedit ditempat asalnya. 2.9. Untuk memastikan adanya prosedur untuk koreksi dan pemasukkan data yang salah. 2.10. Untuk mematikan adanya pengaturan untuk menyakinkan bahwa output program aplikasi pemerosesan data dibandingkan dengan control total terkait secara teratur. Dan juga untuk memastikan adanya audit trail untuk memudahkan penelusuran proses transaksi dan rekonsilasi data yang dipermasalahkan. 2.11. Untuk memastikan adanya pengaturan pendistribusian output pemerosesan data. 2.12. Untuk memastikan adanya pengaturan untuk melaporkan dan mengontrol kesalahan yang ada didalam output aplikasi pemerosesan data. 2.13. Untuk memastikan adanya pengaturan penanganan dan penyimpanan out put program aplikasi pemerosesan data. 2.14. Untuk memastikan adanya pengaturan pengamanan atas laporan laporan output pemerosesan data, baik sebelum maupun setelah didistribusi. 3. DATA YANG DIPERIKSA 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. Operator File Administrasi pendistribusian output computer Error log book Master file aplikasi

4. PROSEDUR PEMERIKSAAN 4.1. Untuk memastikan bahwa seluruh tugas pemerosesan data dijadualkan untuk menjamin efisiensi penggunaan fasilitas dan untuk memenuhi persyaratan pemakaian, dengan cara : 4.1.1. Dapatkan daftar seluruh aplikasi pemerosesan data yang telah dijadualkan secara teratur bersamasama dengan dead line input, waktu penyiapan data, perkiraan waktu proses dan dead line output.

4.1.2. Pastikan bahwa pemakai dari aplikasi pemrosesan data tertentu terlibat dalam penyiapan jadual input dokumen dasar dan out put laporan. 4.1.3. Periksa jadual pemerosesan data untuk mengetahui bagaiman distribusi beban pekerjaan. Tentukan kapan waktu proses yang paling sibuk seperti akhir bulan, akhir triwulan, akhir semester atau akhir tahun. 4.1.4. Pastikan adanya laporan rutin untuk mengidentifikasi pekerjaan yang diproses diluar jadual dan analisa kenapa perkejaan tersebut tidak diselesaikan sesuai jadwal. 4.2. Untuk memastikan adanya prosedur standard untuk operasi pemerosesan data dan bahwa standar tersebut direview secara periodic untuk meyakinkan efektifitasnya, dengan cara : 4.2.1. Evaluasi prosedur operasi pemerosesan data yang ada 4.2.2. Pastikan bahwa prosedur standar tersebut mencakup seluruh proses penting dari perangkat keras termasuk start, restart dan closing. 4.2.3. Lakukan wawacara dengan unit kerja sistim dan teknologi untuk memasyikan sejauh mana prosedur standar tersebut direview secara periodic untuk melihat efektifitasnya. 4.2.4. Pastikan apakah terdapat panduan operasi untuk seluruh program aplikasi, untuk seluruh perangkat keras yang memerlukan operator dan untuk seluruh aplikasi perangkat lunak system. 4.3. Untuk memastikan bahwa terdapat prosedur penyiapan data yang harus diikuti oleh pemakai, dengan cara : 4.3.1. 4.3.2. 4.3.3. 4.3.4. 4.3.5. Indentifikasi dokumendokumen yang digunakan untuk setiap jenis input. Pastikan adanya prosedur untuk menyiapkan data yang akan dimasukkan pada masing-masing dokumen. Identifikasikan datadata tertentu yang mungkin akan dimasukkan pada masingmasing dokumen dasar. Identifikasi personilpersonil yang bertanggung jawab untuk penyiapan input, me-review dokumen dasar dan menyetujui input. Pastikan adanya prosedur tertulis untuk masingmasing aktifitas dalam proses penyiapan data. Pastikan bahwa prosedur tersebut memberikan perintah yang jelas bagi personil penyiapan data. Lakukan penilaian terhadap kecukupan fungsi pengendalian penyiapan data yang dilaksanakan sebelum memindahkan data unuk diproses. 4.4. Untuk memastikan adanya prosedur untuk persetujuan input data, dengan cara :

4.4.1.Periksa proses control input dan periksa apakah proses persetujuan dibatasi pada individuindividu berwenang sebagaimana yang dijelaskan pada struktur organisasi. 4.4.2.Untuk aplikasi dimana input data dilakukan diterminal, periksa apakah prosedur yang ada meliputi penggunaan, pemeliharaan dan control terminal serta nomor personil. 4.4.3.Pastikan bahwa wewenang personil untuk menyetujui input data konsistensi dengan kebijakn tertulis yang ada. 4.4.4.Pastikan bahwa wewenang personil untuk meyetujui input data konsisten dengan kebijakan tertulis yang ada. 4.5 Untuk memastikan bahwa dokumen dasar yang asli disimpan dalam jangka waktu tertentu untuk memudahkan pengambilan kembali data, dengan cara : 4.6.1. Pastikan bahwa dokumen dasar disimpan dalam waktu tertentu sesuai dengan ketentuan perundangundangan. Hal ini ini untuk memudahkan rekonstruksi data dalam hal terjadinya kerusakan atau hilangnya dalam proses. 4.6.2. Pastikan bahwa periode penyimpanan setiap data dicetak dibelakang dokumen asli. 4.6.3. Evaluasi fasilitas dengan apa dokumen dasar dapat diperoleh kemblai (retrieve). 4.6.4. Pastikan bahwa dokumen dasar yang sudah tidak up to date dikeluarkan dari gudang dan dihancurkan sesuai kebijakan perusahaan. 4.6.5. Untuk dokumen yang dikirim secara elektronik, pastikan bahwa data dokumen dan data persetujuan disimpan sesuai dengan kebijakan penyimpanan dokumen yang berlaku. 4.6. Untuk memastikan adanya prosedur konversi dan entry data dan meyakinkan adanya pemisahan tugas yang jelas diantara unit dan pelaksana yan terlibat dalam aktifitas tersebut dan adanya verifikasi rutin terhadap pekerjaan yang dilakukan proses input data, dengan cara : 4.6.1. Pastikan adanya prosedur tertulis yang menerangkan cara bagaimana data dapat diubah dan dimasukkan. 4.6.2. Evaluasi terhadap prosedur control data dan yakinkan bahwa prosedur tersebut menjelaskan : 4.6.2.1. 4.6.2.2. 4.6.2.3. 4.6.2.4. Otorisasi yang terkait untuj masing-masing bidang Edit yang akan digunakan selama proses input data awal Error message untuk setiap aplikasi Pembuatan log kontrol yang mencatat seluruh kesalahan dan penyimpangan

4.6.2.5. Prosedur untuk menyelesaikan kesalahan dan penyimpangan 4.6.2.6. Kontrol mengenai sejauhmana koreksi kesalahan yang akan dilakukan apabila ditemukan kesalahan 4.6.2.7. Kontrol terhadap perubahan dan up date master file 4.6.3. Observasi dan uji prosedur control data. Pastikan tingkat kepatuhan terhadap prosedur dokumentasi dan efektifitas prosedur tersebut dalam prakteknya. 4.6.4. Pastikan adanya unit control secara independent mengontrol data yang dimasukkan. Identifikasikan alat control yang digunakan yang bisa meliputi seluruh kemungkinan kesalahan. 4.6.5. Pastikan apakah dokumen dasar yang digunakan dalam mengontrol data atau proses data entry diberi tanda untuk melindungi terhadap duplikasi atau re-entry data, juga untuk memastikan kebenaran entry data. 4.7. Untuk memastikan adanya prosedur untuk mengetahui adanya penggunaan secara tidak sah atau penyalahgunaan computer atau terminal dalam konversi atau pemasukan data, dengan cara : 4.7.1. Pastikan apakah computer dan peralatan lainnya yang digunakan untuk konversi dan entry data ditempatkan di dalam ruang yang aman 4.7.2. Pastikan bahwa prosedur entry data meyakinkan bahwa aktifitas ini hanya dilaksanakan oleh personil yang berwenang. 4.7.3. Pastikan bahwa prosedur entry data mengatur tentang pengeluaran, pengelolaan dan penggunaan password untuk mencegah penggunaan computer oleh orang yang tidak berwenang. 4.7.4. Pastikan bahwa akses ke computer oleh orang yang tidak berwenabg ditolak. 4.7.5. Pastikan bahwa prosedur penggunaan password dan kode-kode tertentu meyakinkan bahwa password dan kode-kode tersebut tidak dicetak atau di display. 4.7.6. Pastikan bahwa untuk dapat akses ke computer seseorang harus diberikan nomor identifikasi tertentu. 4.7.7. Pastikan bahwa mekanisme pengamanan telah dibangun untuk mengatur otorisasi akses ke transaksi on line dan catatan terkait. 4.7.8. Pastikan bahwa mekanisme pengamanan meyakinkan bahwassetiap usaha kases yang berhasil maupun tidak berhasil dicatat dan bahwa catatan yang dibuat oleh proses ini berisi tanggal danwaktu akses dan identifikasi personil yang terlibat di dalamnya.

4.8. Untuk memastikan adanya prosedur untuk meyakinkan bahwa data input di valiadasi dan di edit di tempat asalnya, dengan cara : 4.8.1. Pastikan apakah format yang standard digunakan untuk meyakinkan bahwa data dibukukan pada field dan format yang sesuai. 4.8.2. Pastikan digunakan terminal dan program yang sesuai untuk melakukan validasi dan control dalam proses pemasukan data. 4.8.3. Pastikan tempat-tempat dimana data input divalidasi. Yakonkan adanya prosedur untuk memastikan bahwa data yang salah diidentifikasikan, ditolak dan tidak dibenarkan memasuki system atau meng update file master. 4.8.4. Pastikan bahwa prosedur validasi data dilaksanakan di semua field record input, walaupun suatu kesalahan mungkin sudah diidentifikasikan pada field sebelumnya. 4.8.5. Pastikan bahwa prosedur validasi data meliputi hasil pengujian terhadap keberadaan : 4.8.5.1. Kode-kode otorisasi individu dan supervisor 4.8.5.2. Check digit pada senua kunci identifikasi 4.8.5.3. Check digit pada akhir suatu rangkaian numeric data yang tidak memerlukan balancing 4.8.5.4. Kode-kode yang sah. 4.8.5.5. Nilai alpha numeric atau numeric yang sah 4.8.5.6. Ukuran filed yang sah 4.8.5.7. Sign 4.8.5.8. Kesesuaian atau ketidak sesuaian record 4.8.5.9. Urutan record 4.8.5.10. Record input yang lengkap 4.8.5.11. Field pengulangan yang menghindari keharusan memasukkan data yang sama berulang-ulang. 4.8.6. Pastikan apakah prosedur input data mempunyai log dari nomor dokumen dasar yang dimasukkan untuk memastikan bahwa seluruh dokumen dapat dipertanggung jawabkan. 4.8.7. Pastikan bahwa prosedur input data dapat menjamin bahwa data dimasukkan dalam audit trail error untuk kemungkinan penggunaan dalam penanganan kesalahan atau untuk perbaikan kesalahan pemrosesan data. 4.9. Untuk memastikan adanya prosedur untuk koreksi dan pemasukan kembali data yang salah, dengan cara : 4.9.1. Pastikan adanya prosedur tertulis untuk identifikasi, koreksi dan pemasukan kembali data yang ditolak yang berisi kesalahan yang sudah dibuat.

4.9.2. Pastikan apakah prosedur yang ada memberikan display atau hasil cetak dari data yang salah segera setelah ditemukan untuk dikoreksi. 4.9.3. Pastikan apakah pesan error yang dikeluarkan oleh prosedur input data dinyatakan dengan jelas dan cepat dimengerti dengan mudah oleh operator computer, sehingga koreksi dan pemasukan ulang data dapat dilakukan segera. 4.9.4. Pastikan bahwa seluruh data yang ditolak oleh prosedur input data ditulis secara otomatis pada suspense file. 4.9.5. Periksa record pada file data yang ditolak untuk meyakinkan apakah memuat informasi : 4.9.5.1.Kode yang menunjukkan tipe kesalahan 4.9.5.2.Tanggal dan data di record pada suspense file 4.9.5.3.Identifikasi dari personil yang aktifitas input datanya menghasilkan record. 4.9.5.4.Identifikasikan dari terminal yang aktifitasnya menghasilkan record. 4.9.6. Pastikan bahwa file data ditolak menghasilkan hitungan record otomatis untuk mengontrol jumlah entry data file tersebut. 4.9.7. Pastikan bahwa prosedur koreksi kesalahan input data meyakinkan bahwa sebelum di re-enter seluruh koreksi di-review dan disetujui secara independent oleh supervisor. 4.9.8. Pastikan bahwa kepala unit kerja pemakai meeview laporan dari suspense file input data ditolak untuk menganalisa frekuensi kesalahan transaksi dan status dari transaksi yang tidak dikoreksi. 4.10.Untuk memastikan adanya prosedur untuk meyakinkan bahwa output program aplikasi pemrosesan daya dibandingkan dengan control total terkait secara teratur. Dan juga untuk memastikan adanya audit trail untuk memudahkan penelusuran proses transaksi dan rekonsiliasi data yang dipermasalahkan, dengan cara : 4.10.1. 4.10.2. 4.10.3. 4.10.4. Pastikan adanya prosedur tertulis untuk membandingkan dan merekonsiliasikan output yang dihasilkan oleh program aplikasi pemrosesan data. Pastikan tersedianya seluruh informasi yang dibutuhkan oleh pemakai. Pastikan bahwa semua penyimpangan diketahui dan dilakporkan sesuai prosedur. Pastikan bahwa kontrak total dan data lainnya yang ada dalam lapoan dihasilkan sesuai dengan prosedur dan bahwa data tersebut lengkap dan akurat. Pastikan bahwa laporan ini meliputi seluruh penyimpangan.

4.10.5.

Pastikan adanya register untuk terminal melalui apa output dikirimkan. 4.10.6. Pastikan apakah transmision log yang ada pada masingmaing terminal pemakai dibandingkan secara teratur dengan transmision log yang ada pada program aplikasi tertentu untuk meyakinkan bahwa seluruh output telah dikirimkan dengan benar pada pemakai. 4.10.7. Pastikan apakah prosedur penyiapan laporan output memungkinkan transaksi ditelusuri ke output akhir dan ke data entry (original source). 4.10.8. Pastikan apakah prosedur pemrosesan laporan memungkinkan pemakai merekonsiliasi saldo system saat ini dengan saldo hari sebelumnya. 4.10.9. Pastikan prosedur yang digunakan oleh pemakai untuk meyakinkan kebenaran dan kelengkapan semua output dan lakukan pengujian ketaatan terhadap prosedur tersebut. 4.10.10. Lakukan penilaian apakah manajemen dari unit kerja pemakai yang dipilih menyadari bahwa mereka bertanggung jawab terhadap kebenaran output program aplikasi pemrosesan data. 4.11.Untuk memastikan adanya prosedur tertulis untuk distribusi output pemrosesan data, dengan cara : 4.11.1. 4.11.2. 4.11.3. 4.11.4. Pastikan adanya daftar disteribusi untuk seluruh output yang dihasilkan oleh masing-masing oleh masing-masing aplikasi [emrosesan data. Periksa prosedur tertulis distribusi output dari segi kelengkapan dan kebenarannya. Pastikan apakah dilakukan perubahan terhadap daftar distribusi bilamana terdapat perubahan ketentuan distribusi output. Pastikan apakah daftar pendistribusian output mencantumkan : 4.11.4.1. Frekuensi penyampaian 4.11.4.2. Penghancuran salinan asli dan duplikat 4.11.4.3. Jadwal distribusi 4.11.5. 4.11.6. 4.11.7. Observasi realisasi distribusi output dari aplikasi pemrosesan data tertentu untuk mengetahui alur dokumen Bandingkan realisasi pengiriman output dari aplikasi pemrosesan data tertentu dengan jadwal distribusinya untuk memastikan ketepatan dan kebenaran jadwal pastikan bahwa control terhadap perangkat lunak pengendalian output mencegah tindakan pembacaan,

penyalinan, penghapusan atau perubahan output secara tidak sah. 4.11.8. Lakukan pengujian terhadap metode yang digunakan oleh unit IT untuk mengkoreksi kesalahan distribusi output. 4.11.9. Diskusikan dengan personl distribusi mengenai opini mereka atas system yang ada dan saran-saran perbaikan untuk meningkatkan system distribusi output pemrosesan data. 4.11.10. Diskusikan dengan pemakai tertentu pendapat mereka mengenai system distribusi output dan saran-saran mereka untuk perbaikan. 4.11.11. Pastikan apakah prosedur distribusi output meiliki distribution log dengan cara : 4.11.11.1. Evaluasi format catatan ini untuk memastikan apakah memuat informasi yang memadai mengenai distribusi output dari aplikasi pemrosesan data yang dipilih dan siapa yang bertanggung jawab terhadap output tersebut. 4.11.11.2. Periksa penanganan log tersebut oleh personil yang bertanggung jawab terhadap distribusi output. 4.11.11.3. Bandingkan kesalahan distribusi output sebelumnya dengan log ini untuk memastikan kebenaran dan kegunaannya. 4.12.Untuk memastikan adanya prosedur untuk melaporkan dan mengontrol kesalhan yang ada dalam output aplikasi pemrosesan data, dengan cara : 4.12.1. Pastikan adanya prosedur tertulis untuk pelaporan dan pengendalian kesalahan di dalam output dari aplikasi pemrosesan data. 4.12.2. Pastikan apakah unit kerja IT memberitahu pemakai perihal masalah yang ada di output. 4.12.3. Pastikan bahwa unit kerja IT memiliki log untik output program aplikasi pemrosesan data yang mengandung kesalahan. 4.12.4. Pastikan apakah log kesalahan output aplikasi dimaintain oleh unit control untuk meyakinkan bahwa kesalahan dikoreksi. Hal ini meliputi penggunaan isi log untuk : 4.12.4.1. Mengidentifikasikan masalah kesalahan output 4.12.4.2. Mengidentifikasikan personil unit kerja IT yang harus dihubungi mengenai kesalahan dan untuk mencatat tanggal dan waktu hubungan dilakukan. 4.12.4.3. Mencatat tindakan koreksi yang dilakukan unit kerja IT 4.12.4.4. Mencatat tanggal dan waktu output yang dikoreksi diterima dari unit kerja IT

4.12.4.5. Mengidentifikasikan kesalahan.

penyebab

dan

trend

dari

4.12.5. Pastikan bahwa prosedur menjamin bahwa output yang dikoreksi memerlukan evaluasi yang sama dengan output asli yang salah. 4.13.Untuk memastikan adanya prosedur penanganan dan penyimpanan output program aplikasi pemrosesan data, dengan cara : 4.13.1. Pastikan adanya prosedur tertulis untuk output yang dihasilkan dari program aplikasi 4.13.2. Lakukan penilaian apakah periode retensi yang telah ditetapkan untuk output dari program aplikasi tertentu wajar untuk tujuan back up dan pemeriksaan 4.13.3. Pastikan digunakannya mesin penghancur yntuk menghancurkan output yang tidak dibutuhkan. 4.13.4. Pastikan dilakukannya review untuk memutuskan apakah output program aplikasi yang dikirimkan ke orang-orang tertentu masih dibutuhkan. 4.14.Untuk memastikan adanya prosedur pengamanan atas laporan-laporan output baik sebelum maupun setelah distribusi, dengan cara : 4.14.1. Pastikan apakah prosedur tertulis mencakup daftar dari laporan output yang diklasifikasikan sensitive atau kritis 4.14.2. Evaluasi resiko-resiko yang terkait dengan laporan data sensitive dan lakukan pengujian terhadap prosedur yang digunakan untuk melindungi laporan-laporan tersebut. 4.14.3. Lakukan penilaian apakah prosedur untuk menjaga keamanan laporan output data sensitive sebelum distribusi (on-line maupun hard copy) memadai dan dipatuhi. 4.14.4. Lakukan penilaian apakah pemakai yang menerima laporanlaporan output aplikasi pemrosesan data sensitive, dengan cara : 4.14.4.1. Memahami status dari materi yang ada dalam laporan 4.14.4.2. Melakukan langkah-langkah untuk menjaga kerahasiaannya 4.14.5. Pastikan apakah laporan-laporan yang tergolong sensitive diberi tanda dengan jelas untuk meningkatkan kewaspadaan dan untuk meyakinkan bahwa bahan-bahan tersebut ditangani dengan baik

4.14.6. Pastikan dilaksanakannya tekhnik dual custody untuk mengontrol transmisi, distribusi, penghancuran atau penyimpanan output sensitive dan yakinkan efektifitasnya.

PENGAMANAN SISTEM TEKHNOLOGI


1. OBYEK PEMERIKSAAN 1.1. Pengamanan ruangan CPU 1.2. Pengamanan akses ke data secara logic program 1.3. Otoritas personel untuk akses data 2. TUJUAN PEMERIKSAAN : 2.1. Untuk memastikan adanya perlindungan dan pengamanan yang memadai terhadap phisik computer dan file 2.2. Untuk memastikan bahwa tanggung jawab penyimpanan media data (magnetic tape, cartridge, disk dan disket) dilimpahkan kepada personil tertentu dan bahwa terdapat prosedur untuk melindungi isi media data tersebut. 2.3. Untuk memastikan bahwa tanggung jawab untuk menjamin keamanan secara logic dan phisik dari sumber daya informasi dibebankan kepada seorang information security manager yang melapor langsung kepada menajemen senior. Personil ini tidak boleh diberikan tugas yang berkaitan dengan pemrograman, pengoprasian perangkat keras atau memasukkan data yang akan diproses. 2.4. Untuk meyakinkan bahwa akses ke fasilitas computer dibatasi pada personel yang diberi wewenang untuk itu. 2.5. Untuk memastikan bahwa akses secara logic ke fasilitas computer dibatasi dengan penggunaan password. 2.6. Untuk memastikan adanya ketentuan otomatis yang mengatur akses ke fasilitas computer 2.7. Untuk memastikan apakah prosedur yang ada menyediakan control pengamanan akses berdasarkan tingkat kebutuhan pemakai: untuk melihat, menambah, merubah atau menghapus data 3. DATA YANG DIPERIKSA 3.1. Daftar Personil Unit Kerja IT 3.2. Report Personil yang masuk ke ruang CPU 3.3. Daftar Pemakai Komputer dan otoritasnya. 4. PROSEDUR PEMERIKSAAN

4.1. Untuk memastikan adanya perlindungan dan pengamanan yang memadai terhadap phisik computer dan file, dengan cara : 4.1.1 Periksa ketentuan personalia untuk memastikan bahwa prosedur mutasi atau pemberhentian karyawan karyawan unit IT memenuhi criteria sebagai berikut : 4.1.1.1. Karyawan yang dipindahkan atau diberhentikan harus mengembalikan dokumen terkait, kartu pengenal atau badge yang memungkinkan merekan memasuki ruang computer atau mengadakan akses ke computer. 4.1.1.2. Jika ada karyawan yang dipindahkan atau dibernentikan, yang bersangkutan harus haru segera dikeluarkan dari unit kerja IT tanpa diberi kesempatan untuk merusak fasilitas dan atau file data. 4.1.1.3. Password atau alat control lainnya yang digunakan untuk akses ke computer harus segera dihapus, minimal pada saat pemberhentian atau pemindahan karyawan. 4.1.2. Pastikan bahwa prosedur tersebut telah diikuti secara konsisten dengan cara : 4.1.2.1. Interview dengan Head Unit IT 4.1.2.2. Evaluasi file personalia dari karyawan yang baru mutasi/diberhentikan 4.1.2.3. Periksa system pengamanan untuk akses ke computer untuk memastikan bahwa karyawan tersebut tidak lagi bisa akses. 4.2. Untuk memastikan bahwa tanggung jawab penyimpanan media data (magnetic tape, cartridge, disk, disket) dilimpahkan kepada unit kerja tertentu dan bahwa terdapat prosedur untuk melindungi isi dari media data tersebut, dengan cara : 4.2.1. Pastikan bahwa terdapat unit kerja tertentu yang bertanggung jawab terhadap penyimpanan media data. 4.2.2. Lakukan review terhadap ketepatan pemberian tanggung jawab penyimpanan media dan kecukupan prosedur yang dibuat oleh unit kerja IT untuk melindungi media data dan isinya. 4.2.3. Pastikan bahwa penyimpanan media adta di unit kerja IT aman dari kemungkinan kebakaran dan kebanjiran, kecurian serta sabotase dan ditangani oleh unit kerja yang independent dari operator computer.

4.2.4. Pastikan apakah terdapat prosedur untuk mengontrol akses kepada penggunaan semua file program aplikasi pemrosesan data. 4.2.5. Pastikan bahwa terdapat fasilitas diluar lokasi unit kerja IT yang dapat digunakan untuk penyimpanan salinan dari file data penting yang disinpan di library dan laikukan cek phisik bahwa salinan dari file tersebut benar-benar disimpan disana. 4.2.6. Periksa prosedur pembuatan salinan file yang akan disimpan di fasilitas diluar init kerja IT dan pastikan apakah jangka waktu diantara pembuatan salinan tersebut sesuai dengan ketentuan. 4.3. Untuk memastikan bahwa tanggung jawab untuk menjamin keamanan secara logic dan phisik dari sumber daya informasi dibebankan kepada seorang information security manager yang melapor langsung kepada manajemen senior. Personil ini tidak boleh mempunyai tanggung jawab terhadap pemrograman, peongprasian perangkat keras atau memasukkan data yang akan diproses, dengan cara : 4.3.1. Periksa bagan organisasi untuk memastikan apakah terdapat information security manager dan apakah melapor langsung kepada manajemen senior 4.3.2. Periksa kebijakan pengamanan informasi untuk memastikan apakah menjelaskan tanggung jawab dari pemakai, manajemen dan security administrator. 4.3.3. Lakukan wawancara dengan information security manager untuk menentukan apakah pengertian mereka mengenai tugas yang diberikan konsisten dengan kebijakan pengamanan yang ada. 4.3.4. Lakukan wawancara dengan personil tertentu dari unit kerja IT untuk mengetahui tingkat kepedulian mereka terhadap pentingnya pengamanan informasi baik secara logic maupun phisik dan kepatuhan terhadap kebijakan pengamanan infornasi yang digariskan. 4.3.5. Periksa prosedur untuk mengidentifikasikan resiko keamanan inrformasi yang potensial dan pastikan bahwa prosedur ini sesuai dengan ketentuan prlindungan yang berlaku. 4.4. Untuk meyakinkan bahwa akses ke fasilitas computer dibatasi pada personil yang diberi wewenang untuk itu, dengan cara : 4.4.1. Pastikan bahwa terdapat ketentuan tertulis mengenai pembatasan akses ke fasilitas computer. 4.4.2. Pastikan bahwa terdapat prosedur yang memadai untuk mencegah personil yang tidak berwenang memiliki akses ke fasilitas computer.

4.4.3. Dapatkan rencana lay out fasilitas computer, identifikasikan selirih pintu masuk ke fasilitas tersebut dan pastikan apakah pembatasan akses secara phisik telah ditempatkan pada setiap lokasi tersebut. Pastikan apakah pintu masuk tersebut dibatasi dengan penggunaan kunci, badge atau perangkat keamanan otomatis lainnya. Jika kunci menggunakan kode tertentu, periksas apakah kode tersebut dirubah secara berkala. 4.4.4. Dapatkan data personil yang punya wewenang untuk akses ke fasilitas computer dan pastikan bahwa akses tersebut memang perlu. Pastikan bahwa daftar tersebut di-review untuk menentukan apakah wewenang untuk akses tersebut masih berlaku. 4.4.5. Periksa aktifitas yang dilakukan di fasilitas computer unit kerja IT pada waktu yang berbeda untuk memastikan bahwa hanya personil yang berwenang yang diperbolehkan memasuki fasilitas tersebut. 4.4.6. Apabila fasilitas computer tidak digunakan, pastikan adanya pengawasan secara berkala atau diaktifkannya alarm pintu masuk. 4.5. Untuk memastikan bahwa akses secara logic ke fasilitas computer dibatasi dengan penggunaan password, dengan cara : 4.5.1. Periksa prosedur untuk menambahkan personil yang berwenang untuk kases ke fasilitas computer, merubah kemampuan akses dan menghilangkannya dari daftar akses. 4.5.2. Periksa prosedur pemberian password untuk memastikan abahwa password pribadi tidak diketahui oleh orang lain dan untuk mengetahui kapan seseorang harus merubah passwordnya. 4.5.3. Pastikan apakah password yang dikeluarkan oleh unit kerja IT cukup panjang, tidak mudah ditebak dan tidak mengandung karakter ulangan. 4.5.4. Pastikan adanya prosedur yang mengharuskan password dirubah secara periodeik dan bahwa password tertetntu tidak dapat digunakan ulang oleh personil yang sama. 4.5.5. Periksa adanya prosedur untuk meyakinkan bahwa password tidak dibiarkan terbuka selama proses log-on, tidak dicetak pada output dan disimpan oleh operasi pemrosesan data pada file rahasia. 4.5.6. Pastikan apakah pemakai dibatasi pada terminal tertentu, waktu tertentu, hari tertentu. 4.5.7. Pastikan apakah pemakai log-off secara otomatis jika tidak aktif dalam menit tertentu

4.5.8. Pastikan apakah dilakukan evaluasi secara periodic terhadap kemampuan akses yang diberikan kepada masing-masing personil 4.5.9. Periksa apakah terdapat prosedur untuk membatalkan kpde identifikasi dan password apabila personil tersebut diberhentikan atau dimutasikan 4.5.10. Periksa adanya prosedur untuk membatalkan kode identifikasi atau men-disable-kan terminal, atau aktifitas data entry apabila terdapat pelanggaran prosedur keamanan. 4.6. Untuk memastikan adanya ketentuan otomatis yang mengatur akses ke fasilitas computer dengan cara : 4.6.1. Pastikan adanya prosedur yang mengatur bahwa pemakai harus diberikan izin khusus untuk akses ke fasilitas computer termasuk file data, program aplikasi, system operasi dan printah-perintah lainnya. 4.6.2. Pastikan adanya dokumentasi yang menjelaskan kebutuhan dan wewenang pemakai untuk mengakses fasilitas computer tertentu 4.6.3. Periksa prosedur untuk akses sementara ke fasilitas computer. Pastikan apakah harus diberikan wewenang khusus, hanya akses sementara yang diberikan dan manejemen diberitahu perihal akses tersebut. Periksa apakah akses sementara tidak sering diberikan. 4.6.4. Periksa apakah pemisahan tugas diantara unit-unit kerja di lingkungan unit kerja IT dijaga oleh system control akses dan pastikan apakah programmer system dan programmer aplikasi tidak mempunyai alses ke program produksi dan data. 4.7. Untuk memastikan apakah prosedur yang ada menyediakan control pengamanan akases berdasarkan tingkat kebutuhan pemakai : untuk melihat, menambah, merubah atau menghapus data, dengan cara : 4.7.1. Periksa prosedur pemberian wewenang akses terhadap pemrosesan data secara on-line 4.7.2. Pastikan apakah prosedur pemberian wewenang akses ke proses data secara on-line membatasi fungsi melihat, menambah, merubah dan menghapus data serta membatasi akses seseorang hanya pada data atau transaksi yang menjadi tugas, tanggung jwab dan wewenangnya. 4.7.3. Pastikan apakah unit kerja pemakai memvalidasi secara periodic kemampuan akses yang seharusnya diberikan kepada personil unit kerja masing-masing.

PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM TEKHNOLOGI


1. OBYEK PEMERIKSAAN

1.1. Eksistensi kondisi tekhnologi dengan rencana induk tekhnologi 1.2. Prosedur kerja unit IT 1.3. Pemeliharaan data 2. TUJUAN PEMERIKSAAN 2.1. Untuk memastikan bahwa pengaruh perubahan hardware dan software direfleksikan dalam jadwal operasi dan diuji srta disetujui oleh pejabat yang berwenang sebelum diimplementasikan. 2.2. Untuk mengetahui apakah unit kerja IT memiliki rencana tertulis untuk memproses program aplikasi penting dalam hal adanya masalah dengan hardware atau software atau adanya kerusakan fasilitas computer. 2.3. Untuk memastikan bahwa rencana perbaikan kerusakan mengidentifikasikan program aplikasi pemrosesan data penting, system operasi, dan file data yang dibutuhkan untuk perbaikan setelah terjadi kesalahan. 2.4. Untuk memastikan bahwa rencana perbaikan kerusakan mencakup prosedur untuk memperbaiki jaringan telekomunikasi data yang digunakan oleh unit kerja IT 2.5. Untuk memastikan bahwa rencana perbaikan kerusakan menyediakan lokasi dan computer pendukung yang diperlukan untuk memperbaiki operasi pemrosesan data setelah terjadinya kerusakan. 2.6. Untuk memastikan bahwa rencana perbaikan kerusakan menyediakan tenaga programmer yang memadai untuk mengoperasikan operasi pemrosesan data cadangan. 2.7. Untuk meyakinkan adanya prosedur untuk mengurangi keperluan perbaikan file data cadangan setelah terjadinya kerusakan. 2.8. Untuk memastikan dilakukannya pengujian secara berkala mengenai kecukupan dan efektifitas rencana perbaikan kerusakan. 2.9. Untuk memastikan bahwa rencana perbaikan kerusakan memuat prosedur pembangunan kembali lokasi operasi pemrosesan data setelah terjadinya kerusakan. 2.10.Untuk memastikan adanya alternative ptrosedur pemrosesan data secara manual sampai selesainya perbaikan kerusakan. 2.11.Untuk memastikan bahwa prosedur untuk men-design dokumen dasar harus menjamin bahwa kesalahan di-minimize 2.12.Untuk memastikan adanya prosedur untuk meyakinkan bahwa kebenaran laporan output pemrosesan data di-review oleh unit kerja IT dan unit kerja pemakai yang relevan 3. DATA YANG DIPERIKSA

3.1. 3.2. 3.3. 3.4. 3.5.

Program data Dokumentasi system aplikasi Dokumentasi perubahan dan perbaikan system aplikasi Catatan kerusakan dan kesalahan (error log book) Dokumentasi pemeliharaan operating system

4. PROSEDUR PEMERIKSAAN 4.1. Untuk memastikan bahwa pengaruh perubahan hardware dan software direfleksikan dalam jadwal operasi dan diuji srta disetujui oleh pejabat yang berwenang sebelum diimplementasikan, dengan cara : 4.1.1. Lakukan interview dengan personil yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir dan menjadwalkan operasi processing data untuk mengetahui bahwa unit kerja pemakai tersebut diberitahu apada wktu yang tepat dalam hal terdapat perubahan hardware atau software serta konfigurasinya. 4.1.2. Pastikan bahwa unit kerja IT membuat jadwal perubahan yang memberikan cukup waktu untuk pemasangan dan pengujian hardware dan software yang baru. 4.1.3. Pastikan bahwa manajemen data processing diberi tahu sebelumnya perihal system baru, jadwal pemasangan dan waktu pengujian. 4.1.4. Sebelum implementasi, pastikan dilakukan perubahan terhadap dokumentasi operator 4.1.5. Pilih sejumlah sample dari perubahan yang mempengaruhi jadwal operasi dan bandingkan jadwal sebelum dan saat ini untuk memastikan bahwa rencana perubahan dilaksanakan tepat pada waktunya. 4.2. Untuk mengetahui apakah unit kerja IT memiliki rencana tertulis untuk memproses program aplikasi penting dalam hal adanya masalah dengan hardware atau software atau adanya kerusakan fasilitas computer. 4.2.1. Diskusikan dengan unit kerja pemakai yang bertanggung jawab perihal prosedur perencanaan perbaikan kerusakan (disaster recovery planning) dan komponen dari rencana tersebut 4.2.2. Lakukan interview dengan kepala unit IT untuk mengetahui keterlibatannya dalam prosedur perencanaan perbaikan kerusakan 4.2.3. Evaluasi jangka waktu sejak terganggunya operasi processing data sampai yterganggunya fungsi penting dari organisasi secara keseluruhan dan evaluasi apakah rencana

perbaikan kerusakan memungkinkan perbaikan fungsi-fungsi penting tersebut dalam waktu yang relative singkat. 4.2.4. Evaluasi ketepatan dan kelengkapan rencana perbaikan kerusakan dan pastikan apakah salinan dari rencana tersebut disimpan pada lokasi yang terpisah dari unit kerja IT 4.2.5. Interview beberapa staf unit kerja IT untuk mengetahui pengetahuan dan pemahaman mereka mengenai prosedur perbaikan kerusakan. 4.3. Untuk memastikan bahwa rencana perbaikan kerusakan mengidentifikasikan program aplikasi pemrosesan data penting, system operasi, dan file data yang dibutuhkan untuk perbaikan setelah terjadi kesalahan. 4.3.1. Periksa daftar fasilitas computer penting yang terdapat pada rencana perbaikan. 4.3.2. Pastikan apakah file data penting diidentifikasikan dengan jelas pada rencana perbaikan 4.3.3. Perikasa lokasi penyimpanan off-site yang digunakan, periksa apakah data dan file penting telah disimpan di lokasi ini 4.3.4. Pastikan apakah file data versi baru dikirim ke lokasi penyimpanan sebelum versi lama dikembalikan ke lokasi operasi processing data yang teradministrasi dengan baik 4.3.5. Pastikan bahwa setelah kerusakan, suatu file pendukung (back up file) dibuat sebelum file asli digunakan. 4.3.6. Periksa catatan library dan bandingkan dengan file data yang sekarang disimpan di library dengan yang disimpan di laksi off-site 4.4. Untuk memastikan bahwa rencana perbaikan kerusakan mencakup prosedur untuk memperbaiki jaringan telekomunikasi data yang digunakan oleh unit kerja IT 4.4.1. Periksa rencana perbaikan kerusakan dan pastikan ketentuan penggunaan mengenai jaringan komunikasi alternative 4.4.2. Pastikan apakah permintaan akan jasa telekomunikasi telah disiapkan dimuka untuk digunakan dalam memperbaiki jasa yang digunakan. 4.4.3. Pastikan tersedianya saluran telekomunikasi yang sesuai untuk digunkan selama perbaikan sebagai alternative. 4.5. Untuk memastikan bahwa rencana perbaikan kerusakan menyediakan lokasi dan computer pendukung yang diperlukan untuk memperbaiki operasi pemrosesan data setelah terjadinya kerusakan.

4.5.1. Periksa rencana perbaikan kerusakan untuk memastikan adanya lokasi and computer pendukung yang akan digunakan untuk memperbaiki operasi processing data setelah terjadi kerusakan. 4.5.2. Pastikan adanya perjanjian atau kontrak tertulis mengenai penggunaan lokasi dan computer tertentu untuk memperbaiki operasi processing data setelah terjadinya kerusakan dan pastikan apakah perjanjian yang dibuat layak. 4.5.3. Pastikan apakah computer pendukung sesuai (compatible) dengan main hardware yang digunakan 4.5.4. Pastikan tersedianya waktu dan kapasitas processing yang memadai di lokasi dan computer pendukung untuk memperbaiki operasi setelah terjadinya kerusakan. 4.5.5. Pastikan apakah pengujian secara berkala dilakukan terhadap computer pendukung/cadangan 4.5.6. Interview beberapa personil operasi processing data untuk mengetahui pemahaman mereka mengenai operasi computer pendukung dan prosedur pemindhannya apabila terdapat kerusakan pada main computer. 4.6. Untuk memastikan bahwa rencana perbaikan kerusakan menyediakan tenaga programmer yang memadai untuk mengoperasikan operasi pemrosesan data cadangan. 4.6.1. Evaluasi kebijakan dan prosedur dari rencana perbaikan kesalahan yang berhubungan dengan penyediaan staff programming yang memadai untuk menjalankan operasi processing data cadangan. 4.6.2. Pastikan sejauh mana staff programming aplikasi diberikan kemampuan programming khusus atau program versi khusus untuk operasi cadangan. 4.6.3. Periksa ketentuan rencana perbaikan kerusakan yang berkaitan dengan langkah-langkah yang harus diambil oleh programmer aplikasi dan system untuk memenuhi kebutuhan personil operasi dalam mengoperasikan peralatan cadangan dan pastikan tindakan yang sudah diambil oleh programmer aplikasi dan system agar familiar dengan ketentuan tersebut. 4.6.4. Pilih program aplikasi data processing yang memerlukan modifikasi sebelum digunakan dalam operasi cadangan dan lakukan pengujian untuk memastikan apakah modifikasi telah dilakukan dengan benar. Periksa dokumentasi pendukung untuk modifikasi tersebut untuk meyakinkan bahwa program cadangan tersebut sudah memadai. 4.7. Untuk meyakinkan adanya prosedur untuk mengurangi keperluan perbaikan file data cadangan setelah terjadinya kerusakan

4.7.1. Melalui observasi pastikan bahwa prosedur back-up file data termasuk penggandaan isi file dari disket ke tape atau media magnetic lainnya dilaksanakan secara rutin oleh librarian 4.7.2. Pastikan bahwa file cadangan dipindahkan secar regular ke library off-site 4.7.3. Pastikan bahwa dokumentasi untuk program processing aplikasi penting menjelaskan penggunaan prosedur rekontruksi file data tertentu pada titik-titik penting dari processing aplikasi 4.7.4. Melalui observasi pastikan bahwa library off-site mempunyai alat pengamanan yang memadai untuk melindungi file dan ketentuan penyimpanan file yang akan menyediakan data pada waktunya untuk operasi perbaikan. 4.8. Untuk memastikan dilakukannya pengujian secara berkala mengenai kecukupan dan efektifitas rencana perbaikan kerusakan. 4.8.1. Periksa dokumentasi pengujian sebelumnya dan rencana perbaikan kerusakan untuk mengetahui kecukupan dan efektifitas pengujian 4.8.2. Periksa proses persetujuan untuk menguji rencana perbaikan kerusakan untuk mengetahui tingkat wewenang dan tanggung jawab pemberian persetujuan 4.8.3. Ikuti pengujian dan observasi hasilnya untuk mengetahui kecukupan prosedur pengujian. 4.9. Untuk memastikan bahwa rencana perbaikan kerusakan memuat prosedur pembangunan kembali lokasi operasi pemrosesan data setelah terjadinya kerusakan 4.9.1. Periksa prosedur yang ada dalam rencana perbaikan kerusakan untuk setiap rekontrusi yang diperlukan atas lokasi operasi processing data setelah terjadinya kerusakan. 4.9.2. Periksa kecukupan dan ketepatan prosedur tersebut dengan melihat apakah dilakukan review dan pengujian secara regiuler. 4.10. Untuk memastikan adanya alternative ptrosedur pemrosesan data secara manual sampai selesainya perbaikan kerusakan. 4.10.1. Pastikan bahwa pemakai tertentu telah membuat prosedur processing data secara manual yang akan digunakan selama proses perbaikan 4.10.2. Pastikan bahwa personil yang ditugaskan untuk melakukan tugas operasi manual memahami dan mengerti akan tugas yang diberikan.

4.11. Untuk memastikan bahwa prosedur untuk men-design dokumen dasar harus menjamin bahwa kesalahan di-minimize, dengan cara : 4.11.1. Pastikan bahwa dokumen dasar yang representative sudah di-design secara spesifik untuk memudahkan pemasukan data dengan cara yang akurat dan konsisten 4.11.2. Pastikan bahwa dokumen tersebur pre-numbered. Jika tidak, identifikasikan setiap prosedur yang sudah dibentuk untuk meyakinkan bahwa seluruh dokumen dasar telah di-posting dan dapat dipertanggung-jawbkan. 4.11.3. Untuk setiap transaksi, pastikan bahwa dokumen dasar yang digunakan mempunyai kode identifikasi tertentu 4.11.4. Pastikan bahwa identifikasi cross-refference dimasukkan ke dalam dokumen dasar dan transaksi untuk memudahkan penelusuran 4.11.5. Pastikan bahwa dokumen dasar yang representative telah didesign untuk menunjukkan filed data tertentu yang perlu diposting 4.11.6. Pastikan bahwa dokumen dasar yang representative mengidentifikasikan kode input yang sah. 4.12. Untuk memastikan adanya prosedur untuk meyakinkan bahwa kebenaran laporan output pemrosesan data di-review oleh unit kerja IT dan unit kerja pemakai yang relevan 4.12.1. Pastikan apakah unit kerja IT memiliki suatu group control yang bertanggung jawab untuk mereview semua laporan output data processing mengenai kewajaran dan kelengkapannya 4.12.2. Pastikan bahwa unit kerja control tersebut memonitor alur proses untuk meyakinkan bahwa program aplikasi diproses sesuai jadwal 4.12.3. Pastikan melalui wawancara dengan pemakai apakah : 4.12.3.1. Mereka menganggap bahwa laporan yang diterima tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan 4.12.3.2. Mereka menganggap bahwa data yang disajikan dalam laporan tersebut akurat, wajar, dapat diandalkan dan bermanfaat 4.12.3.3. Nama mereka dikeluarkan dari daftar distribusi untuk setiap laporan output yang telah mereka teraima 4.12.3.4. nama mereka ditambahkan pada daftar distribusi untuk setiap laporan tambahan yang belum mereka terima

4.12.3.5. Mereka mempunyai saran perbaikan format, isi, frekuensi dan ketepatan waktu laporan yang mereka terima. 4.12.3.6. Setiap laporan yang mereka terima atau menurut mereka seharusnya mereka terima harus tersedia secara on-line untuk mengurangi biaya cetak dan penyimpanan data dan untuk meningkatkan efisiensi administrasi

ORGANISASI DAN PERSONIL


1. OBYEK PEMERIKSAAN 1.1. Uraian tugas dan tanggung jawab 1.2. Independensi unit kerja IT 2. TUJUAN PEMERIKSAAN 2.1. Untuk memastikan kebenaran uraian tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk seluruh unit kerja dalam unit kerja IT 2.2. Untuk memastikan bahwa penilaian performance personil sudah dilakukan sesuai dengan standard dan tanggung jawab yang telah digariskan 2.3. Untuk memastikan seluruh personil Unit Kerja IT diberikan pendidikan secara berkala dan sesuai dengan bidang tugas masing-masing 2.4. Untuk memastikan bahwa unit kerja IT independent terhadap unit-unit kerja lainnya. 3. DATA YANG DIPERIKSA 3.1. Uraian tugas seluruh unit kerja IT 3.2. Dokumentasi pendidikan intern dan ekstern (personal file) 4. PROSEDUR PEMERIKSAAN 4.1. Untuk memastikan kebenaran uraian tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk seluruh unit kerja dalam unit kerja IT 4.1.1. Periksa penjelasan mengenai seluruh unit kerja dalam unit kerja IT dan periksa kelengkapan dokumentasunya. 4.1.2. Periksa prosedur manual unit-unit kerja tersebut untuk memastikan kebenaran uraiana tugas dan tanggung jawab yang dibebankan pada masing-masing unit kerja, yang

juga merupakan standar performance dan prosedur penilaian masing-masing unit kerja. 4.1.3. Periksa uraian pembagian tugas seluruh unit kerja untik memastikan adanya pembagian tugas yang jelas, pastikan juga bahwa tugas dan tanggung jawab masing-masing unit kerja telah mencerminkan tugas dan tanggung jawab unit kerja IT 4.1.4. Pastikan bahwa wewenang seluruh personil IT sudah sesuai dengan tugas dan tanggung jawabmasing-masing sesuai dengan unit kerjanya, dengan kata laian pastikan bahwa tidak ada personil unit kerja IT yang mempunyai wewenang diluar tugas dan tanggung jawab sesuai dengan unit kerjanya. 4.1.5. Evaluasi apakah penempatan personil pada unit-unit kerja sudah sesuai dengan kemampuan dan keahlian masingmasing personil sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya 4.1.6. Evaluasi terhadap pelaksanaan tugas oleh seluruh personil unit kerja IT untuk melihat kepatuhan mereka terhadap pendistribusian tugas dan tanggung jawabyang telah digariskan. 4.1.7. Lakukan wawancara dengan seluruh pimpinan unit kerja untuk mengetahui pemahaman mereka mengenai tugas dan tanggung jawab unit kerja masing-masing. 4.2. Untuk memastikan seluruh personil Unit Kerja IT diberikan pendidikan secara berkala dan sesuai dengan bidang tugas masing-masing 4.2.1. Pastikan bahwa unit kerja IT mempunyai program pendidikan untuk satu periode tertentu 4.2.2. Pastikan bahwa seluruh personil mendapat kesempatan yang sama untuk mengikuti pendidikan sesuai dengan bidang kerja masing-masing 4.2.3. Pastikan bahwa materi pendidikan yang diikuti sesuai dengan bidang kerja personil yang diikutkan pendidikan 4.2.4. Pastikan bahwa personil unit kerja IT juga diikutkan dalam program-program pendidikan umum yang ada di perusahaan 4.2.5. Lakukan wawancara terhadap beberapa personil untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap pelaksanaan program pendidikan yang telah diikuti. 4.3. Untuk memastikan Unit Kerja IT independent terhadap unit-unit kerja lainnya. 4.3.1. Periksa posisi unit kerja IT dalam struktur organisasi dan evaluasi tingkat independensinya terhadap unit-unit lainnya

4.3.2. Lakukan wawancara dengan kepala unit kerja IT untuk mengetahui pendapatnya mengenai independensi unit kerja IT

FINANCIAL AUDIT
1. BUKTI PEMBUKUAN 1.1.Tujuan Pemeriksaan 1.1.1. Untuk meyakinkan bahwa semua pembukuan didasarkan pada transaksi yang sah dan disertai bukti pendukungnya 1.1.2. Untuk meyakinkan semua pos yang ada pada neraca telah disajikan dengan akurat dan benar-benar merupakan milik atau hasil usaha perusahaan 1.2. Prosedur Pemeriksaan 1.2.1. 1.2.2. Mintakan contoh form/bukti pembukuan yang digunakan dan merupakan standar yang berlaku pada perusahaan Mintakan daftar pejabat serta kewenangannya dalam perusahaan dan contoh tanda tangan serta paraf dari para pejabat tersebut. Pilih sample atas transaksi-transaksi yang ada di perusahaan Lakukan review secara acak atas pekerjaan pengendalian intern dan lakukan pengujian yang tidak dicakup oleh pengendalian intern, misalnya tentang populasi pengujian, gambar-gambar, rumusan, tekhnik ketepatan, waktu penyerahan barang. Bandingkan sample tersebut dengan buku harian. Antara lain mengenai : 1.2.6 tanggal nama jumlah

1.2.3. 1.2.4.

1.2.5.

Periksa kebenaran perhitungan pada bukti-bukti pembukuan

1.2.7 1.2.8

Adakan verifikasi pengesahan penerimaan barang, dll.

mengenai

pembayaran,

Periksa pembebanan (aplikasi) sample bukti-bukti untuk menentukan pembukuan yang benar pada bagian dan perkiraan yang bersangkutan Teliti apakah terdapat pembukuan dua kali (double post) eriksa apakah bukti-bukti intern telah disetujui dan disahkan oleh pejabat yang berwenang Adakan rekonsoliasi bukti-bukti pembukuan yang timbul sebagai akibat keputusan, risalah-risalah rapat dengan keputusan itu sendiri. Telusuri tiap sample bukti-bukti dengan buku hariannya baik secara individual maupun ikhtisarnya Buatkan kesimpulan, komentar dan rekomendasi atas hasil pemeriksaan bukti transaksi.

1.2.9 1.2.10 1.2.11

1.2.12 1.2.13

2. KAS dan KAS KECIL 2.1.Tujuan Pemeriksaan : 2.1.1 Posisi kas pada tanggal neraca benar-benar dimiliki/dikuasai oleh perusahaan 2.1.2 Semua transaksi kas telah benar-benar valid dan sah 2.1.3 Penyajian posisi kas dalam neraca telah benar-benar akurat 2.2. Prosedur Pemeriksaan 2.2.1. 2.2.2. Lakukan cut-off pencatatan transaksi dan saldo kas per tanggal pemeriksaan Lakukan Cash Opname, hitung semua uang tunai yang ada beserta denominasinya, surat-surat berharaga setara kas seperti Cek, BG, bon-bon lainnya yang ada di dalam brangkas yang belum dibukukan. Jika cash opname ini dilakukan setelah tanggal neraca, lakukan trace back ke tanggal neraca. Bandingkan anatara saldo kas hasil cash opname dengan saldo yang tercatat dan dibuatkan berita acaranya. Jika terdapat beberapa pemegang kas dan kas pemeriksaan ini dilakukan bersamaan secara serentak. Cek saldo kas pada neraca dengan saldo akhir GL Kas Cek saldo awal GL Kas di buku besar dan saldo akhir pada Kertas Kerja Pemeriksaan tahun yang lalu Periksa penjumlahan (footing dan crossfooting) pencatatan secara sampling. Jika Kas Kecil menggunakan system imprest, teliti apakah dilakukan pertanggung jawaban sebelum dilakukan pengisian kembali. Periksa apakah dokumen-dokumen yang dipertanggung jawabkan tersebut sudah lengkap uantuk menghindarkan bukti-bukti tersebut dipakai berulang-ulang. Tentukan sample bukti-bukti kas yang akan diperiksa kecil,

2.2.3. 2.2.4. 2.2.5. 2.2.6. 2.2.7. 2.2.8.

2.2.9.

2.2.10. Teliti sample bukti-bukti kas dan lakukan trace back sampai pencatatan hariannya 2.2.11. Mintakan daftar pejabat perusahaan yang mempunyai wewenang dalam semua transaksi kas beserta contoh (speciment) tanda tangan dan parafnya dan bandingkan dengan sample bukti-bukti kas yang diperiksa. 2.2.12. Periksa sahnya penerimaan dan pengeluaran kas dengan dokumen dasarnya untuk menentukan apakah tidak ada lapping. 2.2.13. Adakan penelitian atas kebenaran cut-off sebelum dan sesudah tanggal penutupan buku dan cash opname kas, untuk mengetahui apakah transaksi-transaksi telah dibukukan dalam periode pembukuan yang benar. 2.2.14. Minta konfirmasi langsung dari pegawai yang bersangkutan mengenai uang muka material yang ditemukan pada saat cash opname dilakukan. 2.2.15. Periksa penutupan asuransi baik untuk cash in save maupun cash in transit 2.2.16. Periksa penetapan nilai kurs bagi pemakaian valuta asing dalam kas 2.2.17. Buat daftar koreksi yang diperlukan. 2.2.18. Buat kesimpulan dan komentar serta usulan perbaikan jika diperlukan dari hasil pemeriksaan kas.

3. BANK 3.1. Tujuan Pemeriksaan 3.1.1. Posisi/saldo bank yang tercantum pada neraca adalah benarbenar milik/dikuasai perusahaan 3.1.2. Semua transaksi bank telah benar-benar valid dan sah 3.1.3. Posisi/saldo bank yang tercantum dalam neraca telah disajikan dengan tepat.

3.2.

Prosedur Pemeriksaan 3.2.1. Lakaukan rekonsiliasi saldo bank untuk posisi akhir tahun buku dengan Rekening Koran yang diterima dari bank yang dimiliki. Apabila diperlukan dapat dimintakan salinan Rekening Koran pada saat tanggal pemeriksaan 3.2.2. Cek angka neraca dengan saldo akhir perkiraan Bank di buku besar dan saldo saldo buku bank 3.2.3. Periksa Cek/BG yang masih beredar 3.2.4. Periksa apakah pembayaran dengan Cek/BG atau transfer antar bank dibukukan tepat pada tanggal pembuatan/bukti transfer untuk menentukan apakah tidak terjadi kiting, setelah dilakukan konfirmasi/rekonsiliasi dengan Rekening Koran Bank 3.2.5. Periksa apakah terdapat Cek/BG yang dibatalkan 3.2.6. Periksa penerimaan-penerimaan dan pembayaran dilakukan melalui bank dengan bukti-buktinya. yang

3.2.7. Adakan pengujian mengenai hubungan mutasi buku bank dengan buku kas 3.2.8. Periksa apakah pemberiak kode dalam bukti pembukuan telah benar 3.2.9. Periksa apakah pemberian kode perkiraan-perkiraan dalam buku bank telah sesuai dengan kode dalam bukti-bukti pembukuan 3.2.10. Periksa ketelitian penjumlahan dalam buku bank dan register cek (daftar cek yang sudah dikeluarkan) minimal dalam dua bulan terakhir 3.2.11. Periksa apakah pernah terjadi overdraft dan teliti apakah penyebabnya 3.2.12. Periksa kurs saldo bank dalam valuta asing per tanggal neraca dan bandingkan dengan kurs yang berlaku. 3.2.13. Buat daftar koreksi yang diperlukan.

3.2.14. Buat kesimpulan, rekomendasi dan komentar atas hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

4. CASH in TRANSIT 4.1. Tujuan Pemeriksaan 4.1.1. Posisi/saldo Cash in Transit tercantum pada neraca adalah benar-benar milik/dikuasai perusahaan 4.1.2. Semua transaksi Cash in Transit telah benar-benar valid dan sah 4.1.3. Posisi/saldo Cash in Trnasit yang tercantum dalam neraca telah disajikan dengan tepat 4.2. Prosedur Pemeriksaan 4.2.1. Minta dan periksa daftar cash in transit yang belum diselesaikan 4.2.2. Cek jumlah debet dan kredit pos cash in transit, kelompokan menurut waktu timbulnya dan dari unit mana. 4.2.3. Teliti sebab-sebab munculnya cash in transit yang belum dapat diselesaikan 4.2.4. Adakan pengujian pada unit bersangkutan 4.2.5. Buat daftar koreksi yang diperlukan 4.2.6. Buat kesimpulan dan komentar atas hasil pemeriksaan

5. PIUTANG 5.1. Tujuan Pemeriksaan 5.1.1. 5.1.2. 5.1.3. 5.1.4. Kebenaran jumlah piutang Sah dan validitas piutang Kelancaran piutang Kelayakan penyajian dalam neraca

5.2. Prosedur Pemeriksaan 5.2.1. Bandingkan angka piutang dalam neraca dengan catatan pada buku besarnya 5.2.2. Lakukan pengujian atas pembayaran piutang antara catatan kas/bank dengan kartu piutang/buku besar piutang 5.2.3. Bandingkan saldo piutang menurut buku besar dengan daftar saldo piutang dan kemudian dengan kartu piutangnya 5.2.4. Minta daftar umur piutang (aging schedule) dan tetapkan kemungkinan tertagihnya dengan memepertimbangkan hasil konfirmasi, pengalaman sebelumnya dan aktifitas perusahaan dalam melakukan penagihan. 5.2.5. Lakukan pengujian sahnya piutang yang timbul dengan jalan melakukan control hubungan dan selidiki validasinya 5.2.6. Lakukan konfirmasi terhadap piutang dan adakan pemeriksaan penyelesaian dari saldo-saldo piutang pada akhir tahun buku pemeriksaan dan catat kapan penyelesaiannya 5.2.7. Teliti apakah dibuat penyisihan atas piutang ragu-ragu dan cek keakuratan perhitungannya 5.2.8. Lakukan pengujian untuk mengetahui adanya potongan, sahnya dan jumlahnya. 5.2.9. Lakukan pengujian terhadap pengembalian barang yang dijual (sales retour) dan pengurangan piutangnya sesuai dengan nota kreditnya

5.2.10. Periksa dan pisahkan pembebanan penyisihan dari piutang usaha 5.2.11. Periksa ketepatan pemakaian kurs dan ketepatan pembukuan bagi piutang dalam valuta asing 5.2.12. Periksa adanya piutang dari kegiatan non usaha, seperti : - Piutang pada pegawai - Pemberian uang muka kepada pihak ketiga untuk suatu transaksi - Klaim asuransi - Piutang yang merupakan pos transitoris (sewa, bunga, royalty, dll). Catat tanggal muncul dan pelunasannya. Pisahkan dengan piutang dari kegiatan usaha (penjualan) 5.2.13. Periksa dan tentukan adanya piutang-piutang yang dipakai sebagai jaminan, sesuai dengan perjanjian/kontrak yang berhubungan dengan itu dan pisahkan dari piutang lainnya 5.2.14. Minta dan hitung berapa rasio kecepatan peredaran rata-rata dan jangka waktu kredit rata-rata piutang 5.2.15. Periksa piutang yang bersaldo kredit dan jumlahnya material 5.2.16. Buat daftar koreksi yang diperlukan. 5.2.17. Buat kesimpulan, komentar atau rekomendasi atas hasil pemeriksaan.

6. PENDAPATAN AKAN DITERIMA 6.1. Tujuan Pemeriksaan 6.1.1. Adanya persetujuan dan ditaatinya syarat-syarat pengakuan pendapatan yang akan diterima 6.1.2. Kebijaksanaan cut-off perusahaan sudah tepat 6.1.3. Penyajian dalam neraca sudah layak 6.2. Prosedur Pemeriksaan

6.2.1. Minta daftar pendapatan yang akan diterima dan lakukan pengujian dengan persetujuan/syarat-syarat perjanjiannya 6.2.2. Cocokan perhitungan serta penjumlahan pendapatan yang akan diterima dengan bukti pembukuan/rekening lawannya 6.2.3. Periksa ketepatan pembukuan pendapatan yang akan diterima dan kelayakan penyajiannya dalam neraca 6.2.4. Lakukan pengujian atas kebijaksanaan cut-off perusahaan apakah konsisten dengan tahun sebelumnya 6.2.5. Telusuri mutasi penyelesaian/realisasi pendapatan yang akan diterima dengan hari jatuh temponya 6.2.6. Buat daftar koreksi yang diperlukan 6.2.7. Buat kesimpulan, pemeriksaan 7. PERSEDIAAN 7.1. Tujuan Pemeriksaan 7.1.1. Kuantitas persediaan persediaan yang ada benar-benar menggambarkan jumlah komentar atau rekomendasi atas hasil

7.1.2. Persediaan dinilai sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim dan konsisten 7.1.3. Penghitungannya telah dilakukan dengan benar 7.1.4. Bila terdapat barang-barang yang rusak atau usang dalam persediaan, telah dinyatakan dengan nilai yang wajar dengan memperhatikan cukup tidaknya penyisihan dan penghapusan untuk hal-hal tesebut yang telah disetujui oleh manajemen 7.1.5. Barang-barang yang termasuk dalam persediaan benar-benar milik perusahaan dan jika digunakan sebagai jaminan telah diungkapkan dalam laporan keuangan. 7.2. Prosedur Pemeriksaan

7.2.1. Lakukan pengamatan terhadap pelaksanaan inventarisasi phisik dan lakukan pengujian perhitungan atas barang-barang yang dipilih. 7.2.2. Adakan konfirmasi untuk persediaan yang disimpan pada pihak ketiga 7.2.3. Teliti besarnya persediaan yang rusak/usang 7.2.4. Cek angka neraca dengan saldo akhir persediaan di buku besar 7.2.5. Cocokkan saldo awal persediaan dengan saldo akhir persediaan pada KKP tahu sebelumnya 7.2.6. Teliti sample bikti-bukti persediaan dan telusuri ke buku harian yang bersangkutan 7.2.7. Bila perusahaan sudah melakukan inventarisasi phisik, pelajari prosedur inventarisasi. Lakukan pengujian hasil inventarisasi tersebut pada beberapa jenis barang yang dipilih 7.2.8. Minta rekapitulasi dari inventarisasi phisik, periksa perkalian kuantitas denga harga satuannya kemudian jumlahnya dicek dengan saldo akhir perkiraan persediaan dibuku besar. 7.2.9. Jumlahkan saldo masingmasing jenis persediaan pada kartu persediaan dan cek dengan saldo akhir perkiraan persediaan dan cek dengan saldo akhir perkiraan persediaan dibuku besar. 7.2.10. Teliti jenisjenis barang yang nampaknya tidak wajar (persediaan sangat banyak, mutasi sangat rendah, tidak laku dan lainlain). 7.2.11. Bandingkan daftar asli perhitungan inventarisasi fisik dengan ikhtisar persediaan dan periksa ketelitian pemindahan dari daftar asli tersebut ke ikhtisar. 7.2.12. Periksa footing & cross footing (perkalianperkalian penjumlahanpenjumlahan) dari ikhtisar persediaan. dan

7.2.13. Bandingkan ikhtisar persediaan dengan buku besar dan buku tambahan. 7.2.14. Lakukan penggujian penetapan harga persediaan masingmasing jenis : untuk

bahan mentah , bahan pembantu dan sebagainya barang dalam pengerjaan barang jadi

Kemudian periksa apakah dasar penetapan harga tersebut sesuai dengan metodemetode yang lazim dan apakah konsisten dengan tahun yang lalu. 7.2.15. Adakah penelitian atas kebenaran cut-off pembelian, untuk menetapkan bahwa barangbarang yang dibeli benarbenar telah menjadi milik perusahaan. 7.2.16. Adakah penelitian atas kebenaran cut-off penjualan, untuk menetapkan bahwa barangbarang yang telah dijual dikeluarkan dari persediaan. 7.2.17. Tentukan kewajaran perlakuan terhadap konsinyasi, titipan dan komisi serta barang dalam perjalanan untuk menetapkan bahwa barang tersebut milik perusahaan atau bukan. 7.2.18. Periksa dan keluarkan (eliminir) laba yang belum direalisir yang telah diperhitungkan lebih dahulu pada harga persediaan, kecuali untuk logam mulia seperti yang diatur didalam prinsip akuntansi yang lazim. 7.2.19. Periksa dan pisahkan persediaan yang dipakai sebagai jaminan untuk suatu transaksi. 7.2.20. Minta perhitungan kecepatan peredaran persediaan (inventory turn over)) dan bandingkan dengan tahun sebelumnya untuk mengetahui : Adanya barangbarang yang tidak terjual/rusak. Kemungkinan adanya adanya pembelian yang berlebihlebihan atau membeli terlalu awal. 7.2.21 Lakukan pengujian dan bandingkan dengan tahun sebelumnya pembebanan biayabiaya atas barangbarang dalam pengerjaan (work in process) dan pemindahannya keperkiraan barang jadi. 7.2.22 Periksa laporan mengenai produksi yang gagal 7.2.23 Periksa apakah persediaan diasuransikan secukupnya 7.2.24 Periksa prosedur penetapan bahan sisa

7.2.25 Buat daftar koreksi yang diperlukan. 8. 7.2.26 Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan persediaan. BARANG DALAM PERJALANAN 8.1. Tujuan Pemeriksaan Tujuan pemeriksaan adalah untuk menetapkan : 8.1.1. Posisi barang dalam perjalanan pada tanggal neraca benar benar milik/dikuasai perusahaan. 8.1.2. Sahnya transaksi barang dalam perjalanan. 8.1.3. Ketepatan jumlah dan penyajian perjalanan dalam neraca. 8.1. Prosedur Pemeriksaan 8.2.1. 8.2.2. 8.2.3. 8.2.4. 8.2.5. 8.2.6. Minta dan periksa daftar barangbarang dalam perjalanan yang belum diselesaikan (masih terbuka). Cek jumlah debet dan kredit pos barang kelompokkan menurut waktu dan asal. dalam perjalanan, posisi barang dalam

Teliti sebabsebab barang dalam perjalanan belum dapat diselesaikan Adakan pengujian di unit yang bersangkutan. Buat daftar koreksi yang diperlukan. Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan barang dalam perjalanan.

9.

BIAYA DIBAYAR DIMUKA 9.1. Tujuan Pemeriksaan Tujuan pemeriksaan adalah untuk meyakinkan bahwa : 9.1.1 9.1.2 Biaya yang dibayar dimuka disajikan sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang lazim. Jumlah tersebut wajar ditinjau dari segi manfaat dikemudian hari

9.1.3 9.1.4

Jumlah tersebut disetujui oleh yang berwenang. Pembebanan sebagai biaya pada periode yang diperiksa dan yang akan menjadi biaya dikemudian hari jumlahnya tepat.

9.2. Prosedur pemeriksaan 9.2.1. Biaya asuransi dibayar dimuka 9.2.1.1. Minta daftar premi dibayar dimuka dan periksa daftar tersebut dengan polisnya. 9.2.1.2. Cek perhitungan jumlah yang dibayar dimuka dan jumlah yang menjadi beban tahun buku yang diperiksa. 9.2.1.3. Periksa penerimaan kembali premi dan klaim. 9.2.1.4. Periksa ketepatan jumlah nilai pertanggungannya. 9.2.1.5. Periksa apakah premi asuransi telah dibayar lunas, kalau belum apakah telah dicantumkan sebagai utang. 9.2.1.6. Periksa apakah resiko yang ada telah cukup atau berlebihan tertutup dalam syaratsyarat polis asuransi. 9.2.1.7. Buat daftar koreksi yang diperlukan. 9.2.1.8. Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan biaya asuransi dibayar dimuka. 9.2.2. Biaya sewa/bunga yang dibayar dimuka. 9.2.2.1. Biaya sewa/bunga yang dibayar dimuka. 9.2.2.2. Minta daftar biaya sewa/bunga yang dibayar dimuka dan periksa ketepatan perhitungannya. 9.2.2.3. Periksa pembayaran biaya sewa/bunga yang dibayar dimuka apakah sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian /kontrak/peraturan yang bersangkutan. 9.2.2.4. Periksa ketepatan pembukuannya. pembebanannya dan

9.2.2.5. Buat daftar koreksi yang diperlukan. 9.2.2.6. Buat kesimpulan dan komentar dari hasil pemeriksaan biaya sewa/bunga dibayar dimuka. 9.2.3. Uang Muka Biaya kepada Pegawai. 9.2.3.1 Minta daftar uang muka biaya kepada pegawai (Perjalanan, pengobatan dan lainlain) dan periksa kebenaran perhitungannya. 9.2.3.2 Periksa apakah pemberian uang muka dan pertanggung jawabannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 9.2.3.3 Lakukan konfirmasi bersangkutan. 9.2.3.4 Periksa ketepatan pembukuannya. kepada pegawai yang dan

pembebanannya

9.2.3.5 Buat daftar koreksi yang diperlukan. 9.2.3.6 Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan panjar kepada pegawai. 9.2.4. Biaya Persediaan alat tulis menulis/perlengkapan kantor yang dibayar dimuka. 9.2.4.1 Minta daftar persediaan alat tulis menulis dan perlengkapan kantor. 9.2.4.2 Adakan pengujian kuantitas dan penilaiannya 9.2.4.3 Periksa ketelitian perhitungannya. 9.2.4.4 Periksa ketepatan pembukuan 9.2.4.5 Selidiki ada/tidaknya barang yang rusak/usang. 9.2.4.6 Buat daftar koreksi yang diperlukan. 9.2.4.7 Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan persediaan alat tulis menulis/perlengkapan kantor.

9.2.5. Biayabiaya yang dibayar dimuka lainnya. Untuk biayabiaya yang dibayar dimuka lainnya lihat prosedur pemeriksaan diatas sejauh dapat diterapkan. 10. KERTAS KERTAS BERHARGA 10.1. Tujuan pemeriksaan adalah untuk meyakinkan :

10.1.1. Investasi dalam kertas berharga benarbenar dilakukan 10.1.2. Perusahaan benarbenar memiliki kertas berharga tersebut 10.1.3. Penilain investasi benar dan sesuai dengan prinsipprinsip akuntansi yang lazim 10.1.4. Penentuan pendapatan yang tepat/benar atas investasi. 10.1.5. Penjelasan dan penyajian kertaskertas berharga dalam neraca dianggap layak. 10.2. Prosedur pemeriksaan Kertaskertas berharga dalam bentuk deposit/sertifikat deposito: 10.2.1. 10.2.2. 10.2.3. 10.2.4. 10.2.5. 10.2.6. 10.2.7. 10.2.8. Minta daftar suratsurat deposito/sertifikat deposito dan bandingkan dengan buku besar, buku tambahan dan angkaangka neraca. Periksa dengan teliti semua suratsurat deposito/sertifikat deposito dan bandingkan dengan daftar yang ada. lakukan konfirmasi deposito yang ada pada pihak ke tiga. atas suratsurat deposito/sertifikat

Periksa pembukuan deposito/sertifikat deposito Selidiki apakah deposito dan sertifikat mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang. deposito telah

Periksa pendapatan deposito/sertifikat deposito anatar lain selisih kurs, bunga deposito/sertifikat deposito Periksa dan pisahkan deposito/sertifikat deposito pihak ketiga yang dikuasai sebagai jaminan untuk suatu transaksi. Buat daftar koreksi yang diperlukan.

11. INVESTASI JANGKA PANJANG 11.1. Tujuan Pemeriksaan Tujuan Pemeriksaan untuk meyakinkan bahwa : 11.1.1.Investasi tersebut benarbenar dilakukan. 11.1.2.Perusahaan benarbenar memiliki investasi tersebut 11.1.3.Penilaian investasi benar dan sesuai dengan prinsipprinsip akuntansi yang lazim 11.1.4.Penentuan hasil yang tepat benar atas investasi 11.1.5.Penjelasan dan penyajian dalam neraca dianggap layak 11.1.6.Adanya persetujuan dari pejabat yang berwenang. 11.2. Prosedur Pemeriksaan Deposito Jangka Panjang 11.2.1. Minta daftar deposito jangka panjang, cocokan angka pembukuan (buku besar, buku tambahan) dengan angka neraca. Periksa bukti kepemilikan deposito, jumlah deposito, ketentuan pencairannya dan bandingkan dengan daftar yang ada. Lakukan konfirmasi atas sertifikat deposito yang ada pada pihak ke tiga. Periksa adanya persetujuan dari yang berwenang atas penambahan dan pengurangan investasi dalam bentuk deposito. Periksa ketepatan hasil bunga deposito dibandingkan dengan persentase bunga dari hari jatuh temponya. Buat daftar koreksi yang diperlukan. Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan investasi jangka panjang dalam deposito.

11.2.2.

11.2.3. 11.2.4.

11.2.5. 11.2.6. 11.2.7.

12.

AKTIVA TETAP 12.1. Tujuan Pemeriksaan Tujuan pemeriksaan adalah untuk meyakinkan bahwa : 12.2.1. Aktiva tetap benarbenar ada dan dikuasai perusahaan serta disajikan dengan tepat dalam neraca. 12.2.2. Penilaian aktiva tetap dilakukan atas dasar nilai perolehan atau nilai lain yang dapat diterima. 12.2.3. Penambahan selama yang diperiksa kapitalisasinya tetap dan mencerminkan keadaan sebenarnya, serta kesesuaian dengan anggarannya. 12.2.4. Pengafkiran atau penyisihan aktiva tetap lainnya telah dicatat dengan tepat. 12.2.5. Pembebanan penyusutan didalam tahun yang diperiksa wajar dan tarifnya penyusutan serta metodenya konsisten dengan tahun sebelumnya. 12.2.6. Akumulasi penyusutannya tepat. 12.2.7. Bila terdapat aktiva tetap yang dijaminkan telah diungkapkan dalam laporan keuangan. 12.2.8. Adanya persetujuan dari pejabat yang berwenang atas penambahan dan pengurangan pengafkiran/penghapusan aktiva tetap dan yang dipakai sebagai agunan 12.2. Prosedur Pemeriksaan 12.2.1. Tanah. 12.2.1.1. Minta daftar tanah dengan lengkap. Bandingkan daftar tersebut dengan buku besar, buku tambahan dan angka- angka neraca. 12.2.1.2. Periksa dasar penilaiannya apakah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan objektif, demikian juga mengenai penilaian kembali. Periksa pula apakah nilai tanah disajikan terpisah dari nilai bangunan.

12.2.1.3. Periksa suratsurat yang berhubungan dengan pemilikannya dan golongan menurut status hukumnya. 12.2.1.4. Lakukan pemeriksaan fisik secara uji petik terutama kepada penambahan yang terjadi dalam tahun buku yang diperiksa dan pemanfaatannya. 12.2.1.5. Periksa mutasi pada perkiraan tanah dan bandingkan dengan buktibuktinya. 12.2.1.6. Periksa adanya persetujuan dari pejabat yang berwenang atas mutasi tanah. 12.2.1.7. Periksa beban yang melekat pada tiap persil tanah dan bandingkan dengan bukti buktinya. 12.2.1.8. Periksa adanya persetujuan pendapatan yang diperoleh dari tanah, anatara lain sewa, hasil bumi dan sebagainya. 12.2.1.9. Periksa biayabiaya pemeliharaan yang berhubungan dengan pemilikan tanah. 12.2.1.10.Periksa dan buatkan daftar milik perusahaan yang dikuasai oleh pihak ketiga atau sebaliknya. 12.2.1.11.Cek saldo dengan saldo akhir pada KKP tahun yang lalu. 12.2.1.12.Buat daftar koreksi yang diperlukan. 12.2.1.13.Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan atas tanah. 12.2.2. Gedung/Bangunan 12.2.2.1. Minta daftar gedung/bangunan yang lengkap berikut daftar penyusutannya. Cek daftar tersebut dengan buku besar, buku tambahan dan angka angka neraca. Cek saldo awal dengan saldo akhir pada KKP tahun yang lalu.

12.2.2.2. Periksa suratsurat yang berhubungan dengan pemilikannya 12.2.2.3. Periksa dasar penilaiannya, apakah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan objektif. Demikian juga mengenai penilaian kembali. Periksa secara fisik gedung/bangunan tersebut secara sampling. 12.2.2.4. Periksa dan teliti perubahan/mutasimutasi pada perkiraan gedung/bangunan dan cek dengan buktibuktinya serta dengan angarannya. 12.2.2.5. Periksa bebanbeban yang melekat pada gedung/bangunan anatar lain hipotek dan pajak. 12.2.2.6. Periksa dan teliti apakah ada pendapatan yang mungkin diperoleh dari gedung/bangunan, misalnya pendapatan dari sewa. 12.2.2.7. Periksa tarif dan metode penyusutannya, apakah benar perhitungannya serta konsisten dengan tahun sebelumnya. 12.2.2.8. Periksa nilai penutupan asuransinya. 12.2.2.9. Bila ada penjualan, periksa apakah laba/ruginya layak dan dibukukan dengan lengkap dan tepat pada waktunya. 12.2.2.10.Bila ada penjualan dan atau penghapusan seluruhnya, apakah telah mendapat persetujuan yang berwenang. 12.2.2.11.Periksa dan analisa pengeluaran yang berhubungan dengan gedung/bangunan untuk menentukan apakah harus dijadikan biaya atau dikapitalisir dan selidiki apakah konsisten dengan tahun sebelumnya. 12.2.2.12.Periksa dan buatkan daftar gedung/bangunan milik perusahaan yang dikuasai oleh pihak ketiga atau sebaliknya. 12.2.2.13.Buat daftar koreksi yang diperlukan.

12.2.2.14.Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan gedung/ bangunan. 12.2.3. Instalasi, Peralatan dan aktiva Tetap lainnya. 12.2.3.1. Minta daftar instalasi, peralatan dan aktiva tetap lainnya yang lengkap berikut daftar penyusutannya. Cek daftar tersebut dengan buku besarnya, buku tambahan dan angka-angka neraca. 12.2.3.2. Periksa dasar penilaiannya apakah konsisten dengan tahun sebelumnya. 12.2.3.3. Periksa secara fisik 12.2.3.4. Bila terdapat penilaian kembali, selidiki alasannya apakah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, obyektif dan pembukuannya tepat. 12.2.3.5. Periksa bukti-bukti kepemilikannya 12.2.3.6. Periksa perubahan/mutasi yang terjadi pada catatan /GL dan cek dengan bukti-buktinya. Periksa ketepatan pembukuannya dan bandingkan dengan anggaran. 12.2.3.7. Periksa persetujuan yang berwenang atas perubahan/mutasi aktiva yang bersangkutan. 12.2.3.8. Periksa beban-beban yang melekat pada aktiva tersebut, seperti : pajak, asuransi, dll 12.2.3.9. Periksa apakah ada pendapatan yang diperoleh dari mutasi, peralatan dan aktiva lainnya di luar pokok, seperti sewa. 12.2.3.10.Periksa dan analisa biaya-biaya pemeliharaannya untuk menentukan apakah harus menjadi biaya atau dikapitalisasi dan diselidiki apakah konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya. 12.2.3.11.Periksa tarif dan metode penyusutannya, apakah sudah sesuai dan konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya.

12.2.3.12.Periksa daftar instalasi, peralatan dan aktiva lainnya milik perusahaan yang dikuasai pihak ketiga atau sebaliknya. 12.2.3.13.Bila ada penjualan atau penghapusan aktiva, di cek apakah telah mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang. 12.2.3.14.Periksa kewajaran nilai penutupan asuransinya. 12.2.3.15.Buat daftar koreksi yang diperlukan. 12.2.3.16.Buat kesimpulan, komentar atau usulan atas hasil pemeriksaan.

13. PEKERJAAN DALAM PELAKSANAAN 13.1.Tujuan Pemeriksaan 13.1.1. Meyakinkan bahwa pencatatan pekerjaan dalam pelaksanaan adalah benar-benar masih belum selesai 13.1.2. Penilaian pekerjaan dalam pelaksanaan dilakukan atas dasar biaya yang telah dikeluarkan (realisasi) 13.1.3. Pekerjaan dalam pelaksanaan telah mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang serta sesuai dengan anggarannya 13.1.4. Penyelesaian pekerjaan selama tahun mencerminkan keadaan yang sebenarnya yang diperiksa

13.1.5. Penyajian dan penjelasan dalam neraca telah dianggap layak. 13.2.Prosedur Pemeriksaan 13.2.1. Mintakan daftar pekerjaan dalam pelaksanaan yang lengkap. Teliti daftar tersebut dengan buku besar, buku tambahan dan angka-angka dalam neraca. 13.2.2. Periksa kontrak-kontrak perjanjian yang berkaitan dengan pekerjaan dalam pelaksanaan

13.2.3. Periksa tingkat penyelesaian (prosentase) pada tahun yang diperiksa/berjalan dan periksa fisiknya, untuk mengetahui besarnya nilai pekerjaan dalam pelaksanaan pada tahun itu. 13.2.4. Bila memungkinkan teliti pelaksanaan pekerjaan dengan spec/bestek yang bersangkutam 13.2.5. Periksa beban lainnya penyelesaian pekerjaan menentukan kewajarannya. sehubungan dengan dalam pelaksanaan tingkat untuk

13.2.6. Jika ada, periksa kewajaran penutupan asuransi yang dibuka sehubungan dengan pekerjaan dalam pelaksanaan tersebut 13.2.7. Buat daftar koreksi yang diperlukan 13.2.8. Buat resume hasil pemeriksaan, komentar serta saran perbaikan jika diperlukan.

14. AKTIVA TIDAK BERWUJUD (Biaya Pendirian, Goodwill, Biaya Ditangguhkan, dll.) 14.1 Tujuan Pemeriksaan Tujuan pemeriksaan ini adalh untuk meyakinkan bahwa : 14.1.1 Transaksi aktiva tidak berwujud benar-benar terjadi dan telah mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang Transaksi tersebut serta amortisasinya telah dicatat dalam pembukuan secara tepat dan disajikan dalam neraca dengan nilai yang wajar Penghapusan seluruh aktiva tak berwujud karena manfaatnya sudah tidak ada lagi (habis)

14.1.2

14.1.3

14.2 Prosedur Pemeriksaan 14.2.1 14.2.2 Mintakan tidak berwujud berikut catatan amortisasinya daftar aktiva

Periksa timbulnya aktiva tak berwujud tersebut dengan buktinya apakah sah dan telah mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang dan apakah apakah hal tersebut benar-benar akan mendapatkan manfaat atas pengeluaran/timbulnya aktiva tersebut Periksa hasil perhitungan amortisasi setiap aktiva tidak berwujud tersebut dalam pembukuan dan apakah selalu konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya

14.2.3

14.2.4

Periksa masa manfaat aktiva tidak berwujud tersebut yang telah tidak ada nilainya (nol) Bandingkan angka pembukuan dengan angka yang disajikan dalam neraca/labarugi Buat daftar koreksi yang diperlukan hasil

14.2.5

14.2.6 14.2.7

Buat kesimpulan pemeriksaan dan saran perbaikan jika dianggap perlu. 15. UTANG JANGKA PENDEK 15.1. Tujuan Pemeriksaan :

15.1.1. Semua utnag jangka pendek yang ada telah dicatat dengan nilai sebenarnya 15.1.2. Semua utang tersebut adalah sah dan didukung dengan bukti-bukti 15.1.3. Semua utang jangka pendek tersebut kewajiban yang segera harus dipenuhi 15.1.4. Penyelesaian pembayaran prosedur yang berlaku dilakukan benar-benar dengan

sesuai

15.1.5. Adanya utang bersyarat (contingent liability) 15.2. Prosedur Pemeriksaan : 15.2.1. Minta daftar saldo utang pada tanggal neraca 15.2.2. Cek angka-angka tersebut dengan buku besar dan buku tambahan (pembantu) 15.2.3. Periksa dan teliti perubahan/mutasi yang terjadi pada perkiraan utang jangka pendek dengan bukti-buktinya 15.2.4. Lakukan rekonsiliasi atau konfirmasikan catatan utang dengan para kreditor 15.2.5. Periksa kemungkinan adanya saldo debet dari utang, jika jumlahnya material sajikan sebagai catatan piutang

15.2.6. Selidiki sebab-sebab saldo utang yang sudah lama tidak dilakukan pembayaran 15.2.7. Lakukan pengujian faktur pembelian dengan catatan penerimaan barang dan administrasi persediaan barang di kantor serta catatan lainnya sehubungan dengan timbulnya utang 15.2.8. Periksa pembayaran-pembayaran utang pada periode sesudah tanggal neraca untuk mengetahui kemungkinan adanya utang-utang yang belum tercatat pada tanggal neraca 15.2.9. Periksa ketepatan pembebanan faktur pembelian dan lakukan control hubungan dengan perkiraan lawannya 15.2.10. Periksa ketepatan pembelian pembukuan penerimaan diskon

15.2.11. Periksa adanya hutang yang terjadi karena penjualan barang komisi 15.2.12. Periksa perjanjian-perjanjian pembelian yang menimbulkan kewajiban keuangan di kemudian hari akan

15.2.13. Periksa dan pisahkan utang-utang lainnya di luar hutang usaha 15.2.14. Buat daftar koreksi yang diperlukan 15.2.15. Buat resume hasil pemeriksaan dan saran perbaikan jika diperlukan.

16. UTANG JANGKA PANJANG 16.1. Tujuan Pemeriksaan : 16.1.1. Adanya wewenang mengenai timbulnya hutang jangka panjang 16.1.2. Ketentuan-ketentuan dalam perjanjian utang jangka panjang ditaati 16.1.3. Semua biaya telah dihitung dengan layak amortisasi dari agio dan disagionya termasuk

16.1.4. Semua kewajiban jangka panjang telah diklasifikasikan dan dicatat dengan benar di dalam neraca 16.1.5. Semua aktiva yang dijaminkan untuk utang jangka panjang cukup dijelaskan dalam neraca 16.1.6. Adakah kemungkinan untuk merubah utang jangka panjang menjadi komponen modal 16.2. Prosedur Pemeriksaan 16.2.1. Minta daftar pinjaman jangka panjang yang dikeluarkan dan belum dilunasi 16.2.2. Cek daftar tersebut dengan buku besar, buku pembantu/tambahan dan dengan angka-angka neraca 16.2.3. Periksa persetujuan pinjamanjangka panjang dan teliti apakah syarat-syaratnya telah ditaati 16.2.4. Periksa klasifikasi dari masing-masing jenisnya 16.2.5. Buat daftar koreksi yang diperlukan 16.2.6. Buat resume hasil pemeriksaan dan tindak lanjut yang diperlukan

17. PEMBAYARAN JASA PRODUKSI/PROVISI 17.1. Tujuan Pemeriksaan : 17.1.1. Adanya pembayaran jasa produksi 17.1.2. Perhitungan dan pembayaran jasa produksi adalah benar 17.1.3. Kemungkinan dapat tidaknya dibayar

17.2. Prosedur Pemeriksaan 17.2.1. Minta daftar jasa produksi/provisi yang akan dibayar serta cek daftar tersebut dengan buku besar, buku pembantu/tambahan dan dengan angka pada neraca 17.2.2. Periksa persetujuan pembayaran jasa produksi/provisi 17.2.3. Periksa jumlah pembayaran jasa produksi/provisi menurut keputusan dan bandingkan dengan realisasi pembayarannya 17.2.4. Periksa jumlah yang dibayarkan dan bandingkan dengan dana yang tersedia dari prosentase laba perusahaan untuk jasa produksi dan prosentase dari omzet untuk provisi 17.2.5. Periksa pembayarannya apakah benar-benar bagi karyawan yang berhak 17.2.6. Periksa apah pembayarannya tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan 17.2.7. Buat daftar koreksi yang dibutuhkan 17.2.8. Buat resume hasil pemeiksaan dan tindak lanjutnya.

18. HASIL PENJUALAN 18.1. Tujuan Pemeriksaan

18.1.1. Hasil penjualan yang disajikan dalam laporan adalah benar, baik formil maupun materil 18.1.2. Pencatatan atas hasil penjualan telah dilakukan dengan teliti, benar dan lengkap 18.1.3. Klasifikasi pencatatn hasil penjualan telah dilakukan dengan benar dan lengkap 18.1.4. Penyajian dalam perhitungan laporan laba-rugi telah dilakukan dengan layak dan pada dasarnya telah sesuai dengan prinsip propermatching cost against revenue 18.2 18.1.5. Pendapatan diluar usaha pokok Prosedur Pemeriksaan 18.2.1 Periksa ketepatan pengakuan hasil penjualan 18.2.2 Periksa hasil penjualan dari buku harian dan hubungkan dengan aktiva yang timbul dari hasil penjualan tersebut 18.2.3 Lakukan pemeriksaan dengan berbagai perbandingan (antara lain dengan anggaran, realisasi tahun lalu) dan control hubungan dengan pos potongan dan retur penjualan, pos biaya penjualan 18.2.4 Periksa harga dalam faktur atau nota debet, perkalian banyaknya barang dengan harga satuan, penjumlahan dan pengurangan (potongan-potongan) dan retur penjualan serta periksa pula kelengkapan faktur atau nota debet berdasarkan nomor urutnya 18.2.5 Periksa harga satuan yang tercantum di dalam faktur atau nota debet dengan daftar harga atau kontrak penjualan (bila ada) dan periksa pula dengan persetujuan atas syarat-syarat penjualan. 18.2.6 Periksa ketelitian penjumlahan (footing & crossfooting) dalam buku penjualan dan lakukan trace pembukuannya 18.2.7 Selama beberapa hari sebelum dan sesudah tutup buku akhir tahun, bandingkan buku penjualan dan buku pengiriman serta bukti pengkreditannya untuk menentukan cot-off

18.2.8 Periksa penerimaan hasil penjualan dengan syarat cash on delivery (jika ada) 18.2.9 Periksa kecermatan pembukuan penjualan cicilan, penjualan sewa beli, pemborongan dengan jangka pembayaran/penyerahan lebih dari satu tahun (jika ada) 18.2.10 Adakan pengujian untuk pendebetan perkiraan persediaan sehubungan dengan retur penjualan 18.2.11 Periksa apakah tidak terdapat pendapatan/hasil penjualan yang belum dibukukan 18.2.12 Buat daftar koreksi yang dibutuhkan 18.2.13 Buat resume hasil pemeriksaan dan saran jika diperlukan.

19. PENDAPATAN LAIN-LAIN 19.1. Tujuan Pemeriksaan 19.1.1. Pencatatan atas pendapatan lain-lain adalah benar baik secara formil maupun materil 19.1.2. Pendapatan lain-lain tersebut telah dibukukan dengan teliti dan lengkap 19.1.3. Pendapatan lain-lain tersebut masuk dalam perkiraan dengan klasifikasi yang tepat 19.1.4. Penyajian dalam laporan laba-rugi telah dilakukan dengan prinsip akuntansi yang lazim 19.2. Prosedur Pemeriksaan 19.2.1. Mintakan daftar pendapatan lain beserta perinciannya yang merupakan pendapatan di luar operasi atau usaha pokok perusahaan secara normal 19.2.2. Cek daftar pendapatan lain-lain tersebut dengan data akuntansi perusahaan

19.2.3. Periksa pendapatan lain-lain tersebut dengan bukti yang mendasarinya, misalnya pendapatan bunga, bunga belum tertagih, barang konsumsi dan barang komisi. 19.2.4. Periksa ketepatan perhitungan pendapatan lain-lain dalam hubungannya dengan seluruh deviden dan bunga atas kertas-kertas berharga yang dimiliki perusahaan atau dari seluruh komisi yang diperoleh perusahaan. 19.2.5. Periksa laba atau rugi atas penjualan kertas-kertas berharga dalam hubungannya sebagai penambah pendapatan lainlain dengan kenyataan yang mendasarinya 19.2.6. Periksa menurut sifat transaksi yang menimbulkan pendapatan lain-lain yang jumlahnya material selain unsur pendapatan lain-lain yang disebutkan diatas 19.2.7. Periksa perhitungan pendapatan lain-lain tersebut dikaitkan dengan biaya lain-lain dan penyesuaian pengujiannya dengan prinsip akuntansi yang lazim 19.2.8. Lakukan cut off yang tepat atas pendapatan lain-lain yang dimasukan dalam perode berjalan atau pada periode berikutnya 19.2.9. Periksa klasifikasi dan reklasifikasi atas pendapatan lain-lain sehubungan dengan kelayakan penyajiannya dalam laporan keuangan serta penyesuaian dengan prinsip akuntansi yang lazim 19.2.10. Buat daftar koreksi yang diperlukan 19.2.11. Buat resume hasil pemeriksaan dan saran tindak lanjut apabila diperlukan. 20. LABA/RUGI LUAR BIASA 20.1. Tujuan Pemeriksaan 20.1.1. Laba/rugi luar biasa/insidentil adalah benar, baik formal maupun material 20.1.2. Laba/rugi luar biasa tersebut dibukukan sebagaimana mestinya dan diklasifikasikan dengan tepat

20.1.3. Penyajian dalam perhitungan rugi laba sudah layak sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim 20.2. Prosedur Pemeriksaan 20.2.1. Minta daftar perincian serta penyelesaian secukupnya mengenai laba/rugi luar biasa 20.2.2. Cek daftar tersebut dengan data akuntansi perusahaan dan adakan pengujian pencatatan dalam buku besar dengan bukti yang mendasarinya 20.2.3. Bandingkan klasifikasi pos laba rugi luar biasa tersebut dengan persyaratan ketentuannya, yaitu : Tidak atau hamper tidak mempunyai hubungan secara normal dengan kegiatan perusahaan yang normal Tidak/kecil kemungkinannya berulang kembali di masa yang akan datang

20.2.4. Periksa kaitannya dengan beban yang timbul (pengenaan pajak) dan adakan pengujian secukupnya dalam rangka penyajiannya sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim 20.2.5. Buat daftar koreksi yang diperlukan 20.2.6. Buat kesimpulan hasil pemeriksaan dan saran tindak lanjut jika diperlukan. 21. HARGA POKOK PENJUALAN 21.1. Tujuan Pemeriksaaan 21.1.1. Pengeluaran biaya harga pokok penjualan sesuai dengan usaha perusahaan. 21.1.2. Pengeluaran biaya didasarkan atas persetujuan dan didukung dengan buktibukti yang cukup.

21.1.3. Biaya harga pokok penjualan telah dibukukan sebagaimana mestinya. 21.1.4. Biaya harga pokok penjulan telah diklasifikasikan dengan benar.

21.1.5. Semua biaya harga pokok penjualan yang berhubungan dengan hasil penjualan dan menjadi beban perusahaan yang diperiksa telah dicatat dan jumlah yang dibebankan pada periode yang akan datang telah dicantumkan sebagai biaya yang dibayar dimuka atau biaya yang ditangguhkan. 21.1.6. Biaya harga pokok penjualan tersebut benarbenar beban perusahaan. 21.2. Prosedur Pemeriksaan 21.2.1. Periksa persetujuan atas pengeluaran sehubungan dengan biaya harga pokok penjualan. 21.2.2. Bandingkan setiap jenis biaya yang termasuk harga pokok penjulan dalam tahun yang lalu, dan dengan anggarannya. Analisa sebabsebab turun atau naiknya yang menyolok. 21.2.3. Tentukan klasifikasi dari masingmasing perkiraan biaya harga pokok penjualan dan periksa perkiraan lawannya. 21.2.4. Analisa unsur-unsur biaya harga pokok penjualan tertentu (yang dipilih) untuk menentukan apakah normal atau tidak, berlebihan atau tidak dalam kaitannya dengan harga pokok penjualan. 21.2.5. Periksa harga dikapitalisir. pokok penjualan yang seharusnya

21.2.6. Periksa bukti pengeluaran biaya harga pokok penjualan yang material. 21.2.7. Periksa bahwa semua biaya harga pokok penjualan yanga harus jadi beban tahun buku yang diperiksa telah dibukukan. 21.2.8. Periksa bahwa tindakan pendistribusian biaya harga pokok penjualan telah dilakukan dengan tepat. 21.2.9. Periksa bahwa tidak terdapat biayabiaya fiktif. 21.2.10. Minta ikhtisar harga pokok penjualan yang digolongkan per barang yang dijual. Yakinkan bahwa harga pokok penjualan itu telah dikurangkan dari persediaan yang bersangkutan dan analisa hubungannya dengan penjualan.

21.2.11. Analisa harga pokok produksi dan periksa metode yang dipakai dalam membukukan bahan baku, upah dan tambahan biaya pabrikase (overhead). 21.2.12. Hitung rasio dari harga pokok penjualan dan bandingkan dengan tahun yang lalu. 21.2.13. Buat daftar koreksi yang diperlukan. 21.2.14. buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan biaya harga pokok penjualan.

22. PEMBELIAN PERSEDIAAN 22.1. Tujuan pemeriksaan adalah untuk meyakinkan bahwa : 22.1.1. Pelaksanaan pembelian persediaan telah sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku. 22.1.2. Telah sesuai dengan anggaran yang telah mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang. 22.1.3. Telah dicatat dalam pembukuan secara tepat dengan nilai wajar. 22.1.4. Pengawasan pelaksanaan telah dilakukan sejak pesanan ditetapkan, barang diterima dan faktur pembelian dibayar. 22.1.5. Tindak lanjut adanya kelainan atau penyimpanan yang terjadi dalam pemebelian persediaan telah mendapat penyelesaian yang wajar. 22.2. Prosedur pemeriksaan 22.2.1. Periksa dan bandingkan order pembelian dengan faktur dan pembukuannya (tanggal, kuitansi, perhitungan, persetujuan, nomor order, nomor bukti laporan penerimaan barang dan lainlain).

22.2.2. Periksa kesesuaian kontrak pemeblian dengan order yang ditempatkan serta kesesuainnya dengan anggaran. 22.2.3. Periksa ada tidaknya order lama yang belum dipenuhi oleh rekanan dengan jumlah yang dipesan, yang mungkin pada saat diterima barangnya tidak diperlukan lagi. 22.2.4. Periksa orderorder yang dikembalikan. 22.2.5. Periksa pembukuan biaya pengangkutan barang, apakah ditambahkan kepada barang yang bersangkutan. 22.2.6. Periksa apakah bukti pembayaran faktur lengkap, sah dan jumlahnya benar. Telusuri pembayaran tersebut kedalam buku kas bank. Periksa apa tidak terjadi pembayaran dua kali, serta selidiki bagaimana tindak lanjut penyelesaiannya (bila terjadi). 22.2.7. Bandingkan catatan dalam buku tambahan persediaan barang dengan bukti laporan penerimaan barang, faktur dan bukti permintaannya untuk mencek ketelitian pembukuannya. 22.2.8. Periksa ketelitian penjumlahan dalam buku pembelian secara sampling 22.2.9. Adakan verifikasi pembukuan dari buku pembelian ke buku besarnya secara sampling 22.2.10. Periksa distribusi dari barang yang dibeli apakah ada pembukuan kepada kartu jenis barang yang bersangkutan sudah tepat baik kuantitasnya maupun harga perolehannya. 22.2.11. Periksa pembelian retur untuk menetapkan apakah perkiraan utang telah didebet dan apakah persediaan telah dikurangi sesuai dengan nota kredit yang bersangkutan. 22.2.12. Adakah control hubungan antara pembelian dengan perkiraan utang dan perkiraan lain yang berhubungan. 22.2.13. Periksa komitmen kontrak pembelian dan lakukan konfirmasi kepada rekanan yang bersangkutan serta teliti realisasi tidak merugikan perusahaan. 22.2.14. Periksa adanya :

Syaratsyarat penyerahan. Pembayaran Kebenaran Buktibukti Tanggal penerimaan serta kuantitasnya dari barang barang dalam perjalanan

22.2.15. Buat daftar koreksi yang diperlukan. 22.2.16. Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan dari pembelian persediaan 23. BIAYA PENJUALAN 23.1. Tujuan Pemeriksaan 23.1.1. Ketepatan perhitungan/pembebanan biaya penjualan dalam perkiraan rugi/laba. 23.1.2. Kesesuainnya dengan bukti-bukti yang mendasarinya (kontrak, peraturan, kebijaksanaan perusahaan dan persetujuan yang berwenang). 23.1.3. Kelayakan penyajiannya dalam laporan keuangan 23.2. Prosedur Pemeriksaan 23.2.1. Minta daftar biaya penjualan dan adakan penggujian atas ketepatan perhitungan/pembebanan biaya penjualan tersebut dalam perkiraan rugi/laba. 23.2.2. Adakan control hubungan antar biaya penjualan menurut data akuntansi dengan aktivitas penjualan. 23.2.3. Adakan perbandingan antara budget dengan realisasi biaya penjualan. 23.2.4. Periksa unsur-unsur biaya penjualan yang jumlahnya material dengan bukti yang mendasarinya anatara kontrak, peraturan, kebijaksanaan perusahaan dan persetujuan yang berwenang. 23.2.5. Lakukan cutoff yang tepat atas biaya penjualan yang dibebankan pada periode berjalan atau yang menjadi beban periode berikutnya.

23.2.6. Periksa klasifikasinya dan reklasifikasi atas biaya penjualan sehubungan dengan kelayakan penyajian dalam laporan keuangan serta kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi. 23.2.7. Periksa ketepatan dan relevansi biaya penjualan dan yang menjadi beban biaya penjualan (sarana promosi, reklame dan sebagainya) dan biaya penyisihan piutang raguragu/persediaan usang. 23.2.8. Buat daftar koreksi yang diperlukan. 23.2.9. Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan biaya penjualan.

24. BIAYA TENAGA KERJA 24.1. Tujuan Pemeriksaan : 24.1.1. Untuk memastikan bahwa pembayaran gaji telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 24.1.2. Untuk memastikan pembayaran PPh pasal 21 telah dipotong dan disetor ke Kas Negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 24.1.3. Untuk memastikan pembayaran Iuran Jamsostek dipotong dan disetorkan sesuai ketentuan yang berlaku. 24.1.4. Untuk memastikan tunjangan yang diberikan kepada karyawan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku 24.1.5. Untuk memastikan penerimaan lembur telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku 24.1.6. Untuk memastikan pemotongan pungutan yang diwajibkan oleh perusahaan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku 24.1.7. Untuk memastikan pengeluaran biaya perjalanan dinas telah mendapat persetujuan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

24.1.8. Untuk memastikan seluruh perhitungan biaya tenaga kerja telah dilakukan dengan benar 24.2. Data yang Diperiksa 24.2.1. 24.2.2. 24.2.3. 24.2.4. Neraca dan Laba/Rugi Rekapitulasi BTK bulanan Surat Ketetapan Direksi perihal golongan dan gaji Surat Ketetapan Direksi perihal tunjangan dan fasilitas lainnya 24.2.5. Surat Ketetapan Direksi perihal potongan wajib 24.2.6. Bukti pendukung lainnya

24.3. Prosedur Pemeriksaan 24.3.1. Biaya Gaji 24.3.1.1 Dapatkan neraca, laba/rugi dan rekapitulasi BTK serta bukti-bukti pendukung lainnya 24.3.1.2 Dapatkan SK Direksi perihal Golongan, gaji, ketetapan-ketetapan serta tunjangan lainnya 24.3.1.3 Lakukan verifikasi antara butir-butir tersebut diatas 24.3.1.4 Mintakan daftar Biaya Tenaga Kerja Lainnya per tanggal pemeriksaan 24.3.2. Biaya Lembur 24.3.2.1. Dapatkan Neraca dan Laba/Rugi, lihat posisi biaya lembur, daftar karyawan yang melakukan pekerjaan lembur, surat tugas dan surat persetujuan dari supervisor perihal penugasan lembur serta perhitungan biaya lembur 24.3.2.2. Jumlahkan total perincian biaya lembur untuk seluruh laryawan selama periode pemeriksaan kemudian hitung jumlah seluruhnya dan bandingkan dengan neraca pada perkiraan biaya lembur

24.3.3 Surat Perintah Perjalanan Dinas 24.3.3.1 Dapatkan catatan biaya perjalanan dinas pada neraca pada tanggal pemeriksaan 24.3.3.2 Dapatkan daftar karyawan melakukan perjalanan dinas pendukung lainnya selama pemeriksaan 24.3.3.3 dapatkan : 24.3.3.3.1 Surat Tugas atau surat persetujuan dari manajemen perihal persetujuannya 24.3.3.3.2 Perincian biaya perjalanan dinas. 24.3.3.4 Lakukan penjumlahan perincian biaya perjalanan dinas untuk seluruh karyawan selama kurun waktu pemeriksaan, kemudian bandingkan dengan neraca dan laba/rugi 24.3.3.5 Lakukan pengujian sampling terhadap nominal perhitungan perincian biaya perjalanan dinas dan lakukan cross check dengan Surat Ketetapan Direksi perihal Biaya Perjalanan Dinas. 24.3.3.6 Pastikan bahwa prhitungan pemberian uang perjalanan dinas telah sesuai dengan peraturan perusahaan yang berlaku 24.3.4. Pajak Penghasilan (PPh Pasal 21) 24.3.4.1. Dapatkan daftar karyawan penerima gaji beserta gaji pokoknya 24.3.4.2. Dapatkan Surat Ketetapan Direksi atau manajemen perihal penentuan besarnya gaji pokok 24.3.4.3. Lakukan pencocokan besarnya penerimaan gaji pokok antara Surat Ketetapan Direksi atau manajemen dengan realisasi pembayaran gaji setiap bulannya yang pernah berikut bukti kurun waktu

24.3.4.4. Lakukan perhitungan besarnya persentaase PPh Pasal 21 yang harus dibayar berdasarkan skala gaji 24.3.4.5. Lakukan verifikasi perhitungan secara manual untuk mengetahui secara pasti besarnya nominal PPh Pasal 21 yang harus dibayar setiap karyawan per bulan 24.3.4.6. Lakukan verifikasi terhadap subsidi perusahaan apakah sudah sama atau sesuai penghitungan 24.3.4.7. Lakukan verifikasi terhadap waktu pembayaran pajaknya apakah telah sesuai dengan peraturan

24.3.5. Biaya Tenaga Kerja Lainnya (BTK Lainnya) 24.3.5.1. Dapatkan Neraca dan Laba/Rugi perusahaan 24.3.5.2. Dapatkan kuitansi, bon, faktur dan lain-lain yang merupakan bukti pendukung dari pengeluaran biaya 24.3.5.3. Dapatkan bukti persetujuan dari manajemen atau pihak yang berwenang yang mengeluarkan biayabiaya tersebut 24.3.5.4. lakukan verifikasi antara bukti pendukung pengeluaran biaya, surat ataupun memo persetujuan dari pihak yang berhak mengeluarkan biaya kemudian lakukan cross checking dengan neraca atau laba/rugi 24.3.5.5. Pastikan bahwa pengeluaran biaya tersebut telah memperhatikan system dan prosedur serta ketentuan yang berlaku. 25 BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI 25.1. Tujuan Pemeriksaan Tujuan pemeriksaan untuk meyakinkan bahwa :

25.1.1. Ketepatan perhitungan/pembebanan biaya administrasi dalam perkiraan rugi/laba.

umum

dan

25.1.2. Kesesuaiannya dengan buktibukti yang mendasarinya (kontrak dengan konsultan/auditor, kebijaksanaan akuntansi tentang penyusutan/amotisasi dengan ketentuan yang berwenang). 25.1.3. Kelayakan penyelenggaraan dalam laporan keuangan. 25.2. Prosedur Pemeriksaan 25.2.1. Minta daftar biaya umum dan administrasi dan adalakan pngujian atas ketepatan pehitungan/pembebanan biaya tersebut dalam perkiraanrugi/laba. 25.2.2. Ada perbandingan antara budget dengan realisasi biaya umum dan administrasi. 25.2.3. Periksa unsur-unsur biaya umum dan administrasi yang material dengan bukti-bukti yang mendasarinya antara lain kontrak dengan kontraktor/auditor, peraturanperaturan, kebijaksanaan akuntansi perusahaan dan persetujuan yang berwenang. 25.2.4. Lakukan cut-off yang tepat atas biaya umum dan administrasi sehunbungan denga kelayakan pemyajian dalam laporan keuangan serta kesesuaiannya dengan prinsipprinsip akuntansi yang lazim. 25.2.5. Periksa klasifikasi dan reklasifikasi atas biaya umum dan administrasi sehubungan dengan kelayakan penyajian dalam laporan keuangan serta kesesuaiannya dengan prinsipprinsip akuntansi yang lazim. 25.2.6. Periksa ketepatan dan relavansi biaya penyusutan perlatan kantor dan rumah tangga serta amortisasi aktiva tak berwujud yang menjadi beban biaya umum dan administrasi. 25.2.7. Buat daftar koreksi yang diperlukan. 25.2.8. Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan umum dan administrasi. biaya

26

BIAYA BUNGA DAN PENDAPATAN LAIN-LAIN 26.1. Tujuan Pemeriksaan Tujuan Pemeriksaan untuk meyakinkan bahwa : 26.1.1. Ketepatan perhitungn pembebanan biaya bunga pendapatan lainlain dalam perkiraan rugi/laba. 26.1.2. Kesesuaiannya dengan bukti yang mendasarinya. 26.1.3. Kelayakan penyajiannya dalam laporan keuangan. dan

26.2

Prosedur Pemeriksaan 26.2.1. Minta daftar biaya bunga dan pendapatan lainlain kemudian lakukan pengujian atas ketepatan perhitungan pembebanannya dalam perkiraan rugi/laba. 26.2.2. Minta daftar biaya bunga dan pendapatan lainlain kemudian lakukan pengujian atas ketepatan perhitungan pembebanannya dalam perkiraan rugi/laba. 26.2.3. Adakan perbandingan antara budget dengan realisasi biaya bunga dan pendapatan lainlain. 26.2.4. Periksa unsurunsur biaya bunga dan pendapatan lainlain yang jumlahnya material dengan buktibukti yang

mendasarinya (deposito, giro, investasi, dan pendapatan maupun biaya diluar usaha pokok/normal perusahaan). 26.2.5. Lakukan cutoff yang tepat atas biaya bunga dan pendapatan lainlain yang dimasukkan dalam periode berjalan atau pada periode berikutnya. 25.2.1 Periksa klasifikasi dan reklasifikasi atas biaya bunga dan pendapatan lainlain sehubungan dengan kelayakan penyajian nya dalam laporan keuangan dan persesuainnya dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. 25.2.2 Buat daftar koreksi yang diperlukan. 25.2.3 Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan biaya bunga dan pendapatan lainlain. 27. LABA DITAHAN/CADANGAN 27.1.Tujuan Pemeriksaan Tujuan pemeriksaan adalah menetapkannya/meyakinkan : 27.1.1. Jumlah laba yang tidak dibagikan telah menunjukkan jumlah yang benar. 27.1.2. Penjelasan dan penyajian dalam neraca telah dianggap cukup layak. 27.2.Prosedur Pemeriksaan 27.2.1 perusahaan. 27.2.2 27.2.3 27.2.4 27.2.5 Teliti bahwa pembukuan/pencatatan pos-pos diatas telah menunjukkan jumlah yang benar. Periksa sumber dari laba yang tidak dibagikan tersebut menurut kejadiannya ataupun cara pengisiannya. Periksa apakah penyisihan tersebut tepat dan dilaksanakan secara konsisten dengan tahuntahun sebelumnya. Periksa peraturanperaturan, suratsurat keputusan yang menunjang sahnya laba tidak dibagikan tersebut. Buatlah daftar tersendiri setiap perkiraan cadangan

27.2.6 27.2.7

Periksa/teliti tujuan atas ketepatan penggunaan laba tidak dibagikan tersebut.

yang

Periksa dan teliti kemungkinan pemindahan pengurangan laba yang tidak dibagikan karena tidak adanya penyisihan untuk cadangan, serta periksa apakah telah mendapat persetujuan dari yang berwenang. Buatlah daftar koreksi yang diperlukan. Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaa laba yang tidak dibagikan/cadangan.

27.2.8 27.2.9

28. DAFTAR PERUBAHAN POSISI KEUANGAN 28.1. Tujuan Pemeriksaan Tujuan pemeriksaan adalah untuk mengetahui : 28.1.2. 28.1.3. perusahaan. 28.1.4. Besarnya perubahan modal kerja dan sebabsebabnya. 28.1. Prosedur Pemeriksaan 28.1.1 28.1.2 Minta daftar perubahan posisi keuangan serta teliti kewajaran dan ketetapan penyajiannya. Teliti kebenaran sumber dana yang digolongkan atas : 28.1.3 Sumber dari operasi rutin. Sumber di luar operasi rutin Kewajaran dan ketetapan penyajian atas dasar daftar perubahan posisi keuangan. Kewajaran dan ketepatan sumber dan penggunaan dana

Teliti kebenaran pengunaan dana terutama terhadap : Investasi dalam aktiva tetap Penambahan penyertaan

panjang produksi/provisi 28.1.4 28.1.5

Pelunasan Pembayaran

hutang

jangka jasa

Teliti sebabsebab perubahan modal kerja Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan daftar perubahan posisi keuangan.

29

KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA 29.1. Tujuan Pemeriksaan Tujuan pemeriksaan adalah untuk meyakinkan ketepatan adanya : 29.1.1. Kejadian yang langsung mempengaruhi laporan keuangan, sehingga harus dilakukan koreksi seperlunya misalnya atas pospos neraca dan perhitungan rugi/laba. 29.1.2. Kejadian yang tidak mempengaruhi laporan keuangan sehingga tidak perlu dilakukan koreksi, cukup dengan komentar atas pengungkapan dalam laporan pemeriksaan atau dengan foot note dalam neraca, agar supaya si pembaca laporan tidak salah penafsiran. 29.2. Prosedur Pemeriksaan 29.2.1. Teliti risalah rapat Dewan Direksi/Pengawas serta panitia tertentu yang terjadi setelah tanggal neraca samapai tanggal selesai pemeriksaan untuk mengetahui kemungkinan terdapat utang bersyarat atau perjanjian pemebelian/penjualan/perjanjian penting lainnya, perubahan modal, utang jangka panjang, modal kerja, koreksikoreksi yang tidak lazim.

29.2.2. Periksa kejadian penting setelah tanggal neraca yang memerlukan penyesuainnya atau koreksi terhadap laporan keuangan misalnya : 29.2.2.1. Kejadian yang mempengaruhi realisasi nilai persediaan barang. 29.2.2.2. Putusan perkara atas piutang atau utang yang berbeda dengan taksiran sebelumnya. 29.2.3. Periksa kejadian penting setelah tanggal neraca yang memerlukan penjelasan atau pengungkapan dalam laporan keuangan misalnya : Kerugian akibat kebakaran atas pabrik atau barang persediaan. Kerugian akibat bangkrutnya rekanan.

30. PEMERIKSAAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN YANG DISAJIKAN MANAGEMENT 30.1. Tujuan Pemeriksaan 30.1.1. Untuk meneliti management kelayakan informasi yang disajikan

30.1.2. Untuk meneliti kelengkapan dan manfaat informasi yang disajikan managemen 30.1.3. Untuk dapat memberikan komentar terhadap berbagai masalah yang perlu diketahui oleh pemakai laporan 30.2. Prosedur Pemeriksaan 30.2.1. : Minta laporan management yang memuat pernyataan mengenai 30.2.1.1. 30.2.1.2. 30.2.1.3. 30.2.1.4. 30.2.1.5. Penjualan (kuantum maupun kuantitatif) Pembelian (kuantum maupun kuantitatif) Produksi (kuantum maupun kuantitatif) Biaya (kuantum maupun kuantitatif) Kondisi Keuangan : Piutang Hutang

Investasi Rasio-Rasio Keuangan dan Operasi

30.2.1.6. Realisasi anggaran 30.2.1.7. Kondisi kepegawaian 30.2.1.8. Perbandingan realisasi tahun berjalan dengan tahun sebelumnya 30.2.1.9. Organisasi 30.2.1.10.Data Statistik 30.2.2. Periksa apakah laporan management tersebut didasarkan pada system akuntansi dan system informasi lainnya yang berlaku dan dianut oleh perusahaan 30.2.3. Lakukan pengujian atas laporan-laporan tersebut 30.2.4. Lakukan penilaian apakah terdapat laporan management lainnya yang kurang bermanfaat bagi pemakai laporan 30.2.5. Periksa tindak lanjut yang dilakukan management terhadap laporan berkala yang diterima 30.2.6. Teliti apakah management berkonsultasi dengan Dewan Komisaris dan memberikan informasi sepenuhnya mengenai kebijaksanaan yang diambil management 30.2.7. Teliti apakah Dewan Pengawas mengamati atau memberi saran-saran maupun komentar-komentar kepada management dalam mengelola perusahaan, diperhatikan dan diikuti tindak lanjut sebagaimana mestinya 30.2.8. Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan atas laporan management yang disajikan tersebut.

You might also like