You are on page 1of 24

Kloning, aplikasi dari teknologi DNA Rekombinan

Memasuki abad ke-20, ditemukan penemuan-penemuan baru tentang biologi molekular. Pada awal abad ini pula, diketahui bahwa setiap makhluk hidup menggunakan DNA dan RNA untuk menyimpan dan metransfer informasi genetiknya, bahwa setiap makhluk hidup menggunakan kode genetik yang sama untuk membuat proteinnya. Pada saat itu pula, para ilmuwan-ilmuwan di bidang teknologi ini, berpikir mengenai bisa tidaknya materi gen ini dimanipulasi sedemikian rupa sehingga bisa didapatkan DNA dan RNA yang sifat genetiknya sesuai dengan yang kita inginkan. Kemudian munculah pertanyaan-pertanyaan seperti :

* Bisakah kita mentransfer suatu gen dari satu makhluk hidup ke dalam makhluk hidup lainnya dan gen tersebut bisa hidup di dalam tubuh makhluk tersebut? * Apa kita bisa menggabungkan dua gen menjadi satu? * Bisakah kita mengidentifikasi seseorang berdasarkan keunikan DNAnya? * Bisakan perubahan DNA memberitahukan kita fakta-fakta tentang evolusi? * Bisakah kita mempelajari DNA dan melihat DNA mana yang nantinya akan bermutasi menjadi penyakit? * Bisakah kita mengidentifikasi mikroba berdasarkan genetikanya? * Bisakah kita merekap ulang suatu DNA dari organisme dan mengaturnya sedemikian rupa sehingga organisme tersebut dapat berguna bagi manusia?

Jawaban dari semua pertanyaan diatas adalah Bisa. Namun, sebelum pertanyaan-pertanyaan ini dijawab, cara untuk memanipulasi DNA harus ditemukan. Sebenarnya, hal ini bukan merupakan tantangan yang sulit, karena pada dasarnya, DNA itu sendiri selalu dimanipulasi oleh alam. DNA tersebut di-copy, dipotong, kemudian ditanamkan lagi berulang-ulang dalam suatu sel hidup. Nature agents (zat alam yang berperan) dalam proses ini tidak lain adalah enzim.

Teknologi DNA Rekombinan atau sering disebut juga rekayasa genetika adalah suatu ilmu yang mempelajari mengenai pembentukan kombinasi materi genetik yang baru dengan cara penyisipan molekul DNA ke dalam suatu vektor sehingga memungkinkannya untuk terintegrasi dan mengalami perbanyakan dalam suatu sel organisme lain yang berperan sebagai sel inang. Manfaat rekayasa genetika ini adalah mengisolasi dan mempelajari
1

masing-masing gen tentang fungsi dan mekanisme kontrolnya. Selain itu, rekayasa genetika juga memungkinkan diperolehnya suatu produk dengan sifat tertentu dalam waktu lebih cepat dan jumlah lebih besar daripada produksi secara konvensional.

Ada beberapa bagian terpenting yang selalu digunakan dalam rekayasa genetika.Yang pertama adalah enzim seluler dan yang kedua adalah vektor. Hal tersebut akan dibahas sebagai berikut:

1. Cellular Enzymes / Enzim seluler

Enzim yang dipakai oleh orang-orang bioteknologi dalam memanipulasi DNA diantaranya adalah enzim Endonuklease, yaitu enzim yang mengenali batas-batas sekuen nukleotida spesifik dan berfungsi dalam proses restriction atau pemotongan bahan-bahan genetik. Penggunaan enzim ini yang paling umum antara lain pada sekuen palindromik. Enzim ini dibentuk dari bakteri yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menahan penyusupan DNA, seperti genom bacteriophage.

Ada juga DNA polimerisasi, yaitu enzim yang biasa dipakai untuk meng-copy DNA. Enzim ini mengsintesis DNA dari sel induknya dan membentuk DNA yang sama persis ke sel induk barunya. Enzim ini juga bisa didapatkan dari berbagai jenis organisme, yang tidak mengherankan, karena semua organisme pasti harus meng-copy DNA mereka.

Selain DNA polimerisasi, ada juga enzim RNA polimerisasi yang berfungsi untuk membaca sekuen DNA dan mengsintesis molekul RNA komplementer. Seperti halnya DNA polimerisasi, RNA polimerisasi juga banyak ditemukan di banyak organisme karena semua organisme harus merekam gen mereka

Selanjutnya yang akan dibahas adalah enzim DNA ligase. Enzim DNA ligase merupakan suatu enzim yang berfungsi untuk menyambungkan suatu bahan genetik dengan bahan genetik yang lain. Contohnya saja, enzim DNA ligase ini dapat bergabung dengan DNA (atau RNA) dan membentuk ikatan phosphodiester baru antara DNA (atau RNA) yang satu dengan lainnya.

Kemudian, ada pula enzim reverse transcriptases yang berfungsi membentuk blue-print dari
2

molekul RNA membentuk cDNA (DNA komplementer). Enzim ini dibuat dari virus RNA yang mengubah genom RNA mereka menjadi DNA ketika mereka menginfeksi inangnya. Enzim ini biasa dipakai ketika bertemu dengan gen eukariotik yang biasanya terpisah-pisah menjadi potongan kecil dan dipisahkan oleh introns dalam kromosom.

2. Natural Vectors / Vektor natural

Sebagai salah satu cara untuk memanipulasi DNA di luar sel, para ilmuwan dalam bioteknologi harus bisa membuat suatu tempat yang keadaannya stabil dan cocok dengan tempat DNA yang dimanipulasi. Sekali lagi, alam telah memberikan solusi dari masalah ini. Vektor disini bisa diartikan sebagai alat yang membawa DNA ke dalam sel induk barunya.

Agar suatu metode dalam rekayasa genetika dianggap berhasil, di dalam vektor, DNA hasil rekombinan seharusnya benar-benar hanya dibawa setelah sebelumnya DNA rekombinan digabungkan dengan DNA vektor melalui enzim ligase. Namun di dalam vektor, DNA rekombinan tidak termutasi lagi membentuk DNA dengan sifat baru. Contoh dari vektor natural dari alam adalah plasmid dan virus atau bacteriophage.

Kloning

Kloning berasal dari kata klon dari bahasa Yunani yang berarti tunas muda. Pada dasarnya kloning adalah teknik penggandaan gen yang menghasilkan turunan yang sama sifat baik dari segi hereditasnya maupun penampakannya. Dari referensi lainnya, dikatakan kloning adalah penggunaan sel somatik makhluk hidup multiseluler untuk membuat satu atau lebih individu dengan materi genetik yang sama atau identik. Sumber lainnya lagi mengatakan bahwa kloning adalah teknik perbanyakan sel, jaringan atau organisme secara aseksual, bisa melibatkan dua induk atau satu induk. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa kloning adalah suatu cara atau teknik yang menggunakan sel somatik makhluk hidup untuk membentuk turunan baru baik dari satu induk maupun dua induk yang turunannya memiliki materi genetik yang sama sifat baik dari segi hereditas maupun penampakannya yang prosesnya merupakan suatu bentuk reproduksi aseksual.

Tahapan-tahapan dalam mengkloning suatu gen adalah sebagai berikut :

Suatu fragmen DNA yang mengandung gen yang akan dikloning pertama-tama diinsersikan dulu pada molekul DNA sirkular yang disebut sector untuk menghasilkan molekul DNA rekombinan atau chimoera.

Vektor kemudian bertindak sebagai pembawa DNA rekombinan tersebut untuk masuk ke dalam tuan rumah biasanya berupa bakteri, maupun sel-sel jenis lainnya yang bisa digunakan. Kemudian vector mengadakan replikasi dalam sel tuan rumah yang menghasilkan banyak turunan-turunan identik, baik vektornya sendiri, maupun gen yang dia bawa.

Ketika sel tuan rumah membelah, kopi molekul DNA rekombinan diwariskan pada progeny dan terjadi replikasi vektro selanjutnya. Setelah terjadi sejumlah besar pembelahan sel, maka dihasilkan koloni atau sel kloningan yang identik. Tiap-tiap sel dalam klon mengandung satu atau lebih kopian molekul DNA rekombinasi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa, gen yang dibawa oleh molekul rekombinasi telah diklon.

Kloning merupakan salah satu bentuk penemuan dari para ilmuwan untuk dalam rangka perolehan keturunan yang sampai sekarang, detik ini juga, terus menerus mendapat pro dan kontra dari masyarakat. Diawali dari lahirnya dolly sebagai hewan hasil kloningan pertama, sampai munculnya isu-isu tentang bayi perempuan bernama Eve yang dikatakan merupakan manusia kloningan pertama yang pernah dibuat oleh manusia.

KLONING PADA TUMBUHAN

Sampai hari ini, diketahui sudah cukup banyak DNA hewan dan tumbuhan yang sudah dikloning. Secara singkat kloning pada sel tumbuhan (baik dari akar, batang, dan daun) bisa dilakukan dengan cara memotong organ tumbuhan yang di-inginkan. Lalu kita mencari eksplan, mengambil selnya dan memindahkan ke media berisi nutrisi agar cepat tumbuh. Eksplan ini akan menggumpal menjadi gumpalan yang bernama kalus. Kalus adalah cikal bakal akar, batang, dan daun. Kalus kemudian ditanam di media tanah dan akan menjadi sebuah tanaman baru.

Nama lain dari kloning pada tumbuhan adalah kultur jaringan, yaitu suatu teknik untuk
4

mengisolasi, sel, protoplasma, jaringan, dan organ dan menumbuhkan bagian tersebut pada nutrisi yang mengandung zat pengatur tumbuh tanaman pada kondisi aseptik,sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman sempurna kembali.

Ada dua teori dasar yang berpengaruh dalam kultur jaringan. Yang pertama adalah teori bahwa sel dari suatu organisme multiseluler di mana pun letaknya, sebenarnya sama dengan sel zigot karena berasal dari satu sel tersebut. Yang kedua adalah teori totipotensi sel atau Total Genetic Potential. Artinya, setiap sel yang memiliki potensi genetik mampu memperbanyak diri dan berdiferensiasi menjadi suatu tanaman lengkap.

Dalam kultur jaringan ada beberapa factor yang mempengaruhi regenerasi tumbuhannya, yaitu:

1. Bentuk regenerasi dalam kultur in vitro, seperti pucuk adventif atau embrio somatiknya 2. Eksplan, yaitu bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan awal untuk perbanyakan tanaman. Yang penting dalam eksplan ini adalah factor varietas, umur, dan jenis kelaminnya. Bagian yang sering menjadi ekspan adalah pucuk muda, kotiledon, embrio, dan sebagainya. 3. Media tumbuh, karena di dalam media tumbuh terkandung komposisi garam anorganik, zat pengatur tumbuh, dan bentuk fisik media. 4. Zat pengatur tumbuh tanaman. Faktor yang perlu diperhatikan dalam penggunaan zat ini adalah konsentrasi, urutan penggunaan dan periode masa induksi dalam kultur tertentu. 5. Lingkungan Tumbuh yang dapat mempengruhi regenerasi tanaman meliputi temperatur, panjang penyinaran, intensitas penyinaran, kualitas sinar, dan ukuran wadah kultur.

Skema proses Kultur Jaringan secara singkat


5

KLONING PADA HEWAN

Domba Dolly : Mamalia yang pertama kali dikloning melalui sel induk dewasanya

Kloning hewan adalah suatu proses dimana keseluruhan organisme hewan dibentuk dari satu sel yang diambil dari organisme induknya dan secara genetika membentuk individu baru yang identik sama. Artinya, hewan kloning ini adalah duplikat yang persis sama baik dari segi sifat dan penampilannya seperti induknya, dikarenakan adanya kesamaan DNA.

Di alam, sebenernya kloning bisa saja terjadi. Reproduksi aseksual pada beberapa jenis organisme dan penemuan mengenai munculnya sel kembar dalam satu telur juga merupakan apa yang disebut dengan kloning. Dengan kemajuan bioteknologi sekarang ini, bukan mustahil untuk menciptakan lebih lanjut mengenai kloning pada hewan.

Pertama kali para ilmuwan berusaha membentuk sel kloning pada hewan tidak berhasil selama bertahun-tahun lamanya. Kesuksesan pertama yang diraih oleh ilmuwan pada saat mereka berhasil mengkloning seekor kecebong dari sel embrio di tubuh katak dewasa. Namun demikian, kecebong tersebut tidak pernah berhasil tumbuh menjadi katak dewasa. Kemudian, dengan menggunakan nuclear trasnfer di sel embrio, para ilmuwan mulai melakukan penelitian terhadap kloning hewan mamalia. Tapi sekali lagi, hewan-hewan tersebut tidak pernah mencapai hidup yang panjang.

Skema kloning pada Hewan

Kloning pertama yang berhasil diujicobakan dan bisa bereproduksi adalah seekor domba yang dinamakan Dolly. Dolly ditemukan oleh Ian Wilmut dan kawan-kawanya di Skotlandia pada tahun 1997. Tapi tidak sama dengan uji coba kloning sebelumnya yang menggunakan sel embrio, kloning dolly menggunakan sel dari domba dewasa. Karena sel domba dewasa ini dianggap sudah tua, maka, dolly pun jadi berumur pendek, walau tidak sependek hewan lain hasil kloningan dengan menggunakan sel embrio.

Sekarang ini, para ilmuwan sudah sukses mengkloning banyak hewan seperti tikus, kucing, kuda, babi, anjing, rusa, dan sebagainya dari sel embrio maupun sel non-embrio, tergantung dari tujuan pengkloningan tersebut. Jika, diharapkan hewan hasil kloning yang bisa bereproduksi, maka digunakanlah sel non-embrio, sedangkan jika diharapkan hewan kloning yang tidak harus bisa bereproduksi, maka digunakan sel embrio.

Proses kloning hewan melalui tahap berikut, yaitu mengekstrak nukleus DNA dari suatu sel embrio kemudian ditanamkan dalam sel telur yang sebelumnya intinya sudah dihilangkan. Kadang-kadang proses ini distimulasi oleh manusia menggunakan alat dan bahan-bahan kimia. Sel telur yang sudah dibuahi ini kemudian dimasukkan kembali ke dalam tubuh sel hewan inangnya dan membentuk sifat yang identik.

Beberapa ilmuwan menjadikan hewan hasil kloningan yang tidak bisa bereproduksi sebagai bahan pangan. Namun baru-baru ini, diberitakan bahwa hewan hasil kloning, tidak layak untuk dikonsumsi sebagai makanan manusia walau belum ada bukti pasti mengenai hal tersebut. Penelitian lebih lanjut mengenai hal ini masih terus dilakukan.

KLONING PADA MANUSIA

Setelah sukses dengan teknologi kloning hewan menyusui, sekarang hanya tinggal menunggu waktu, timbulnya kabar yang melaporkan lahirnya manusia hasil kloning. Contohnya saja pada Eve, yang dikabarkan adalah bayi perempuan pertama hasil kloning, namun kebenaran beritanya masih belum bisa dipastikan. Ada lagi berita mengenai hasil kloning permintaan dari pasangan homoseksual dari Belanda. Namun, bukti-bukti konkrit mengenai manusia hasil kloningannya sama sekali tidak ada.

Beberapa sumber menyebutkan, para peneliti tersebut beralasan bahwa hal ini menyangkut pribadi sekaligus melanggar privasi dari pendonor gen jika diberitakan secara luas. Mungkin saja, penyembunyian berita-berita seperti ini dilakukan, karena masih banyaknya kontroversi serta pro dan kontra yang terjadi di masyarakat mengenai pengkloningan manusia yang dianggap melanggar kodrat alam dan tidak sesuai dengan etika yang dianut dari agama.

Proses kloning pada manusia, sebenarnya tidak memiliki banyak perbedaan dengan bayi tabung atau in vitro fertilization. Dalam proses ini, sperma sang suami dicampur ke dalam telur sang istri dengan proses in vitro di dalam tabung kaca.

Gambaran kasar kloning manusia

Setelah sperma tumbuh menjadi embrio, embrio tersebut ditanamkan kembali ke dalam tubuh si ibu, atau perempuan lain yang menjadi ibu tumpang. Bayi yang lahir secara biologis merupakan anak suami-istri tadi, walaupun dilahirkan dari rahim perempuan lain.

Proses kloning manusia dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut :

* Mempersiapkan sel stem : suatu sel awal yang akan tumbuh menjadi berbagai sel tubuh. Sel ini diambil dari manusia yang hendak dikloning. * Sel stem diambil inti sel yang mengandung informasi genetic kemudian dipisahkan dari sel. * Mempersiapkan sel telur : suatu sel yang diambil dari sukarelawan perempuan kemudian intinya dipisahkan.
8

* Inti sel dari sel stem diimplantasikan ke sel telur * Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dan pertumbuhan. Setelah membelah (hari kedua) menjadi sel embrio. * Sel embrio yang terus membelah (disebut blastosis) mulai memisahkan diri (hari ke lima) dan siap diimplantasikan ke dalam rahim. * Embrio tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan kode genetik persis sama dengan sel stem donor

Pandangan PBB dan negara-negara di dunia mengenai kloning

Pada tanggal 14 Desember 2001, Majelis Umum PBB mulai mengelaborasi konvensi internasional terhadap kloning reproduksi manusia. Koalisi besar Amerika, termasuk Spanyol , Italia , Filipina , di Amerika Serikat , Kosta Rika dan Tahta Suci berusaha untuk memperpanjang debat untuk melarang semua bentuk kloning manusia, dalam pandangan mereka, kloning terapeutik manusia melanggar martabat manusia. Kosta Rika mengusulkan penerapan konvensi internasional untuk melarang semua bentuk Human Cloning. Tidak dapat mencapai konsensus di sebuah konvensi yang mengikat, pada bulan Maret 2005, Deklarasi PBB yang tidak mengikat tentang Kloning Manusia menyerukan larangan segala bentuk Kloning Manusia bertentangan dengan martabat manusia.

Amerika Utara
Amerika Serikat
o

Secara resmi, penelitian stem cell embrio, kloning terapeutik dan kloning reproduksi saat ini belum hukum dan peraturan federal yang mengawasi kebijakan itu.

Reproduksi dan kloning terapi secara khusus tidak didanai pemerintah federal. Namun, penelitian tentang sel induk embrionik manusia didanai pemerintah federal jika baris sel diciptakan sebelum 9 Agustus 2001. penelitian industri pribadi tidak terpengaruh oleh kebijakan dan diperbolehkan untuk melanjutkan dengan penciptaan garis sel induk baru.

Beberapa negara masing-masing telah membuat hukum mereka sendiri terhadap reproduksi dan / atau kloning terapeutik.

Kanada
o

Penelitian sel induk embrio diizinkan, tapi kloning reproduksi dan kloning terapi dilarang.

Peneliti dapat menggunakan embrio dari IVF jika sudah tidak lagi diperlukan untuk tujuan reproduksi dan persetujuan diberikan oleh donor. Membuat clone manusia dibatasi untuk meningkatkan atau memberikan instruksi dalam prosedur reproduksi dibantu.

Kosta Rika
o o

Embrio penelitian sel induk, serta dan reproduksi kloning terapeutik, dilarang. Setiap manipulasi kode genetik embrio dilarang, serta setiap eksperimentasi pada embrio (dua undang-undang pada 1995 dan 1998).

Panama
o

Embrio penelitian sel induk tidak secara khusus dilarang, tetapi dan reproduksi kloning terapeutik dan pendanaan kegiatan tersebut adalah sebagai tahun 2004.

Trinidad dan Tobago


o o

Embrio penelitian sel induk serta reproduksi dan kloning terapi dilarang. Undang-undang menyatakan bahwa manipulasi sel telur , zigot , dan / atau embrio untuk tujuan memproduksi satu yang secara genetik setara dengan almarhum manusia atau, embrio zigot, hidup, ataujanin - atau implantasi ini adalah dilarang. telur yang tidak dapat diambil untuk dibuahi, untuk dewasa di luar tubuh manusia, atau yang akan ditanamkan (per 1999).

El Salvador
o

Embrio penelitian sel induk serta reproduksi dan kloning terapi dilarang.

10

Amerika Selatan
Argentina
o

Penelitian sel induk embrio diizinkan, tetapi semua bentuk kloning (reproduksi dan terapeutik) adalah dilarang.

Undang-undang khusus menyatakan bahwa percobaan tentang kloning sel manusia untuk menghasilkan manusia dilarang.

Brazil
o

Embrio penelitian sel induk diperbolehkan pada embrio IVF yang telah dibekukan selama minimal tiga tahun. Kloning terapeutik dan kloning reproduksi dilarang

Embrio penelitian sel induk tidak secara khusus dilarang, tetapi kloning reproduksi kloning terapeutik tidak ada pendanaan kegiatan tersebut.

Undang-undang menyatakan bahwa kloning manusia dan intervensi yang menyebabkan penciptaan manusia genetik identik dengan yang lain dilarang.

Kolumbia
o

Penelitian sel induk embrio dan kloning terapi diperbolehkan, tapi kloning reproduksi dilarang.

Kode kriminal (2000) melarang pembuahan sebuah sel telur manusia dengan maksud selain prokreasi dan melarang manipulasi genetik untuk tujuan kloning reproduksi. Kode tersebut tidak memungkinkan pembuahan ova manusia untuk penelitian dan tujuan diagnostik, jika ada tujuan terapeutik.

Ekuador
o o

Embrio penelitian sel induk serta reproduksi dan kloning terapi dilarang. Penelitian tentang embrio manusia dilarang pada bulan Juni 1998.

11

Peru
o

Embrio penelitian sel induk tidak secara khusus dilarang, tapi reproduksi dan kloning terapi dilarang.

Pemupukan dari sel telur manusia dengan maksud selain prokreasi dilarang, serta kloning manusia dilarang

Uruguay
o

Penelitian sel induk embrio dan kloning terapeutik tidak secara khusus dilarang, tapi kloning reproduksi dilarang

Eropa
Austria
o o

Embrio penelitian sel induk serta reproduksi dan kloning terapi dilarang. Obat Reproduksi diterima hanya dalam hubungan heteroseksual stabil untuk tujuan reproduksi. Embrio hanya dapat digunakan untuk implantasi pada wanita yang telah menyumbangkan oosit , dan untuk tidak memiliki tujuan lain. Donasi dari embrio atau gamet dilarang .

Belgia
o

Penelitian sel induk embrio dan kloning terapi diperbolehkan, namun dilarang kloning reproduksi pada Mei 2003.

Republik Ceko
o

Embrio penelitian sel induk diperkenankan menggunakan jalur yang dibuat dari telur IVF tidak terpakai.

Denmark
o

Embrio penelitian sel induk tidak secara khusus dilarang, kloning reproduksi kloning terapeutik dan pendanaan kegiatan tersebut dilarang.

12

Estonia
o

Embrio penelitian sel induk diperbolehkan, namun dan terapi kloning reproduksi dilarang.

Finlandia Penelitian sel induk embrio dan kloning terapi diperbolehkan, tapi kloning reproduksi dilarang.
o

mendefinisikan embrio sebagai fusi gamet, maka therapeutic cloning diperbolehkan, namun dilarang kloning reproduksi (Medical Research Act of 1999).

Perancis
o

Embrio penelitian sel induk diperbolehkan, namun reproduksi dan kloning terapi dilarang.

Penelitian sel induk embrio manusia kini diperbolehkan sampai embrio 6-8 hari. Embrio tidak dapat dibuat khusus untuk penelitian - para ilmuwan harus menggunakan embrio yang ada dari IVF. Garis sel induk embrio biasanya diimpor dari luar negeri.

Georgia
o

Embrio penelitian sel induk tidak secara khusus dilarang, tetapi kloning reproduksi kloning terapeutik dilarang.

kloning manusia melalui penggunaan rekayasa genetika dilarang (1997 Undang-Undang tentang Kesehatan).

Jerman
o

Penelitian sel induk embrio diizinkan, tetapi semua bentuk kloning (reproduksi dan terapeutik) dilarang.

Hal ini ilegal untuk menciptakan garis sel induk baru setelah Desember 2001.

13

Yunani Penelitian sel induk embrio diizinkan, namun kloning reproduksi dilarang.

Hongaria
o

Embrio penelitian sel induk tidak secara khusus dilarang, tetapi kloning terapi kloning reproduksi dilarang.

Hukum nasional (1997) tidak secara eksplisit melarang penelitian embrio sel batang atau kloning terapeutik.

Islandia
o

Embrio penelitian sel induk diperkenankan menggunakan jalur yang dibuat dari telur IVF tidak terpakai dan untuk pembangunan atau penelitian kesuburan.

Reproduksi dan kloning terapi dilarang .

Irlandia
o o

Embrio penelitian sel induk serta reproduksi dan kloning terapi dilarang. Human cloning dilarang karena "hak untuk hidup dari anak yang belum lahir sama dengan yang ibu" sebagaimana dinyatakan dalam Konstitusi Irlandia.

Italia
o

Embrio penelitian sel induk, serta dan reproduksi therapeutic cloning dilarang.

Latvia
o

Penelitian sel induk embrio diizinkan, tetapi dan reproduksi kloning terapeutik dilarang, sebagai Undang-Undang 2002 tentang Seksual dan Kesehatan Reproduksi.

Lithuania
o

Embrio penelitian sel induk serta dan reproduksi kloning terapi dilarang.

14

embrio manusia mungkin satu-satunya subyek pengamatan klinis (investigasi non-invasif).

Belanda
o

Penelitian sel induk embrio diizinkan, tetapi semua bentuk kloning (reproduksi dan terapeutik) dilarang.

Ada lima tahun moratorium (berakhir pada tahun 2007) melarang kloning terapeutik.

Norwegia
o o

Embrio penelitian sel induk, serta reproduksi dan kloning terapi dilarang. Penelitian tentang embrio dan penggunaan teknik ditujukan pada produksi genetik individu identik dilarang (Penggunaan Kedokteran Bioteknologi, 1995).

Polandia
o o

Human cloning reproduksi dan penelitian embrio secara spesifik dilarang. embrio manusia tidak boleh digunakan untuk penelitian non-terapeutik.

Portugal
o

Penelitian sel induk embrio diizinkan, namun kloning reproduksi dan kloning terapi secara implisit dilarang.

Undang-undang menyatakan bahwa kloning manusia adalah dilarang (Dewan Nasional Etik untuk Biologi, 1997).

Federasi Rusia
o

Embrio penelitian sel induk tidak secara khusus dilarang, tetapi dan reproduksi kloning terapeutik dilarang.

Untuk periode lima tahun dimulai pada tahun 2002, kloning manusia dilarang, serta impor dan ekspor kloning embrio manusia (Undang-Undang tentang Larangan Sementara Reproduksi Manusia Kloning, 2002).

15

Slowakia
o

Embrio penelitian sel induk, maupun reproduksi therapeutic cloning dilarang.

Slovenia
o

Embrio penelitian sel induk tidak secara khusus dilarang, tetapi dan reproduksi kloning terapeutik.

Manusia kloning untuk tujuan reproduksi dan terapi dilarang oleh UndangUndang tentang medis Assisted Reproduksi (2000) dan KUHP (2002).

Spanyol
o

Penelitian sel induk embrio diizinkan, tetapi kloning terapi kloning reproduksi dilarang.

Setiap intervensi terapi, investigasi, atau penelitian kegiatan di pra-embrio in vitro, pra-embrio, atau embrio dan janin dalam rahim akan resmi hanya jika tidak mengubah susunan genetik embrio, dan selama itu tidak ditujukan pada satu individu tertentu atau ras-seleksi. Penelitian pada embrio in vitro diperbolehkan dengan izin orang tua, setelah embrio telah dibekukan selama lima tahun atau lebih.

Swedia
o

Penelitian sel induk embrio dan kloning terapi diperbolehkan, tapi kloning reproduksi dilarang. (Dan Pemerintah 1991/115 2003/04 Bill Act: 148)

Switzerland
o

Embrio penelitian sel induk diperbolehkan pada saham kelebihan embrio diproduksi secara alami untuk inseminasi buatan.

Terapeutik dan kloning reproduksi dilarang.

Turki
o o

Embrio penelitian sel induk tidak secara khusus dilarang. Terapi kloning diperbolehkan, namun kloning reproduksi tidak (per 1996).
16

Ukraina
o

Penelitian sel induk embrio dan kloning terapeutik tidak secara khusus diijinkan, tetapi kloning reproduksi dilarang.

United Kingdom
o

Penelitian sel induk embrio dan kloning terapi diperbolehkan, tapi kloning reproduksi dilarang.

Terapi kloning diatur oleh Manusia Pemupukan dan Embriologi Authority (HFEA) dalam rangka memahami perkembangan embrio dan untuk mengembangkan pengobatan untuk penyakit yang serius.

Asia
Cina
o

Penelitian sel induk embrio dan kloning terapi diperbolehkan, tapi kloning reproduksi dilarang.

"Pedoman Penelitian Sel Induk Embrio Manusia" dirilis pada 2004 oleh China Departemen Ilmu dan Teknologi, dan Departemen Kesehatan.

India
o

Penelitian sel induk embrio dan kloning terapi diperbolehkan, tapi kloning reproduksi dilarang.

Jepang
o

Penelitian sel induk embrio dan kloning terapi diperbolehkan, tapi kloning reproduksi dilarang.

17

Produksi embrio manusia hasil kloning akan terbatas pada penelitian dasar atau obat regeneratif saja (Komite Bioetika Dewan Ilmu Pengetahuan dan Kebijakan Teknologi).

Singapura
o

Penelitian sel induk embrio dan kloning terapi diperbolehkan, tapi kloning reproduksi dilarang.

Undang-undang memungkinkan pemanenan sel induk dari embrio manusia hasil kloning, tetapi melarang kloning embrio berkembang lebih dari dua minggu.

Korea Selatan (Republik Korea)


o

Penelitian sel induk embrio dan kloning terapi diperbolehkan, tapi kloning reproduksi dilarang.

Pemerintah menyetujui penelitian tentang nuklir transfer sel somatik berdasarkan pedoman Etika Komite Nasional.

Taiwan (Republik Cina)


o

Embrio penelitian sel induk diperbolehkan pada saham kelebihan embrio diproduksi secara alami untuk inseminasi buatan.

Reproduksi dan kloning terapi dilarang, seperti penciptaan embrio untuk tujuan penelitian.

Thailand
o

Penelitian sel induk embrio dan kloning terapi diperbolehkan, tapi kloning reproduksi dilarang.

Vietnam Embrio penelitian sel induk tidak secara khusus dilarang, tetapi dan reproduksi kloning terapeutik.
o

kloning manusia dan surrogacy dilarang pada Mei 2003.

18

Oceania
Australia
o

Penelitian sel induk embrio dan kloning terapi diperbolehkan, tapi kloning reproduksi dilarang.

Para peneliti harus mengajukan izin untuk bereksperimen dengan embrio

Selandia Baru
o

Penelitian sel induk embrio dan kloning terapi diperbolehkan, tapi kloning reproduksi dilarang.

Pada tahun 2004, Human Assisted Reproductive Technology Bill telah diubah untuk melarang kloning reproduksi dan rekayasa genetika bayi.

Timur Tengah
Mesir
o o

Melarang kloning reproduksi dan berpotensi kloning terapeutik. Peneliti dilarang melakukan penelitian yang melibatkan garis keturunan pencampuran.

Iran
o

Embrio penelitian sel induk diperkenankan.

Israel
o

Penelitian sel induk embrio dan kloning terapeutik diizinkan, namun dilarang kloning reproduksi.

Human cloning reproduksi dan rekayasa genetika germline dilarang.

Afrika

19

Afrika Selatan
o

Penelitian sel induk embrio diizinkan, tetapi semua bentuk kloning (reproduksi dan terapeutik) dilarang.

Tunisia
o

Embrio penelitian sel induk tidak secara khusus dilarang, namun terapi dan reproduksi kloning dilarang .

Hukum menyatakan bahwa teknologi apapun yang berkaitan dengan kloning manusia dilarang

Undang-undang satu negara bagian di amerika serikat yang berkaitan dengan kloning Negara bagian New York A.6249, seperti yang dikeluarkan pada bulan Maret 2003: "Therapeutic cloning" means creating a human embryo through somatic cell nuclear transfer
for the purpose of medical or scientific research or medical treatment. "Reproductive cloning" means creating a human embryo through somatic cell nuclear transfer for the purpose of the gestation and subsequent birth of a human being, or the gestating of a human embryo, created through somatic cell nuclear transfer, or resulting fetus for that purpose... It shall be unlawful for any person or entity to knowingly: (A) perform or attempt to perform reproductive cloning; or (B) transfer or receive, in whole or in part, any oocyte, embryo, fetus, or human somatic cell, for the purpose of reproductive cloning. Nothing in this Article shall restrict any activity not specially prohibited by this Article, including but not limited to the following and related scientific activity: (A) therapeutic cloning; (B) stem cell research and related application of such research

UU ini melarang kloning reproduksi, memungkinkan kloning terapeutik, yang didefinisikan sebagai menciptakan embrio cloned untuk tujuan penelitian (tak peduli berapa lama embrio yang dipelihara), dan otorisasi atas kloning untuk "penelitian sel induk" tidak terbatas pada
20

sel-sel induk embrionik. UU ini tidak melarang "kloning reproduksi," tapi hanya jika tujuan kehamilan adalah kelahiran berikutnya. Jika kloning reporduksi diatur bisa mempunyai banyak manfaat. Ini bisa untuk mengatasi infertilitas. Argumen terhadap alasan kloning manusia bahwa orang kloning akan diterima atau ditoleransi sebagai individu dalam masyarakat dengan kemungkinan mereka memiliki kelas yang lebih rendah dari manusia. Melalui teknologi kloning bisa memiliki hak untuk memiliki anak yang sehat secara biologis sebagai contoh: pasangan dengan dengan gen resesif mematikan yang akan mmewariskan gen resesif mematikan tersebut pada anakanaknya sebesar dua puluh persen dengan mengkloning gen sehat mereka, mereka bisa memiliki anak yang lahir tanpa cacat. Selanjutnya, melalui kloning terapeutik bisa menyembuhkan individu yang menderita kanker dengan memperbaiki sel-sel induk yang salah. Peningkatan status kesehatan dapat berarti bahwa individu memiliki kualitas hidup yang besar dan bisa hidup lebih lama. Kloning terapeutik menawarkan harapan besar memproduksi jaringan penggantian tanpa takut penolakan imunologi, yang menawarkan potensi obat bagi jutaan orang yang menderita penyakit seperti diabetes, stroke, dan penyakit neurodegeneratif seperti alzheimer dan parkinson. Semua agama yang ada di dunia ini menentang kloning manusia. Kepala gereja katolik Vatikan menyebutnya kejahatan terhadap kemanusiaan. Pertanyaan dari agama hindu apakah kloning akan memiliki jiwa hindu percaya jiwa sudah ada pre int reinkarnasi pada embrio baru baru ketika pria dan wanita melakukan hubungan intim. Bagi kaum muslim meskipun eksperimen ilmiah dan sains bersifat universal dalam aspek penggunaannya harus terlebih dahulu disesuaikan dengan pandangan hidup kaum Muslim. Persoalan yang utama dalah terakit dengan kontroversi adanya intervensi penciptaan yang dilakukan manusia terhadap tugas penciptaan yang semestinya dilakukan dengan Allah SWT. Dan persoalan yang kedua adalah bagaimana posisi syariat menghadapi kontroversi pengkloningan ini. Apakah syariat mengharamkan atau justru sebaliknya menghalalkan. Sangat jelas bahwa penelitian dan tehnologi kloning akan terus dan berkembang oleh karena itu peraturan yang ketat harus dibuat. Semua negara diseluruh dunia melarang kloning manusia sedangkan untuk kloning terapeutik sebagian besar negara didunia tidak melarang seperti halnya dinegara bagian NewYork Amerika Serikat. Untuk Indonesia sampai saat ini belum ada hukum positif terlebih dalam bentuk UU yang mengatur mengenai kloning ini. Padahal produk kloning yang paling sederhana, yaitu sel
21

tunas ( stemcell ) sudah dipasarkan didunia dan tidak tertutup kemungkinan masuk ke Indonesia selain itu dorongan untuk melakukan sel tunas sudah cukup tinggi di Indonesia. Sikap dari komunitas ilmuwan juga belum jelas kebutuhan melakukan riset terhadap kloning manusia. Oleh sebab itu perlu dilakukan pembicaraan terus menerus dengan tokoh agama, ilmuwan sosial,serta pakar etika dan hukum untuk sampai pada kesimpulan untuk kemudian menyikapi perkembangan kloning manusia di berbagai negara. Indonesia seharusnya mengarahkan dan mengembangkan kebijakan mengenai hal tersebut, cepat atau lambat Indonesia akan dituntut oleh komunitas global untuk bersikap terhadap masalah ini sebagai salah satu konsekuensi dari globalisasi. Pusat primata Bogortelah menjalin kerjasama dengan Monash University untuk melakukan program sel tunas. Setelah itulebih lanjut kan dilakukan penelitian dan uji coba teknologi kloning sehingga melahirkan kera yang identik secara genetik. Pada kesempatan ini saya akan mencoba membuat pasal pasal dalam UU yang bertujuan untuk memberikan usulan pasal yang mengatur masalah kloning baik kloning reproduksi maupun kloning terapeutik. Usulan saya adalah sebagai berikut : Pasal (1): Seseorang dilarang baik dengan sengaja terlibat atau membantu, langsung atau tidak langsung, dalam kloning manusia. Ayat (1) Kloning manusia atau kloning reproduksi adalah replikasi individu manusia dengan menumbuhkan sel dengan bahan genetik melalui telur, embrio, janin dan lahir menjadi manusia baru Pasal (2) Penelitian yang melibatkan sel induk embrio dan kloning terapeutik dibawah pengawasan negara melalui Kementerian Kesehatan Ayat (1) Kloning terapeutik adalah membuat embrio manusia melalui tranfer sel somatik nuklir untuk penelitian ilmiah medis atau perawatan medis

22

Kloning manusia di Indonesia harus dilarang karena akan menimbulkan banyak masalah dari pada keuntungan yang didapat. Masalah-masalah yang diperkirakan timbul apabila kloning manusia dilakukan adalah : 1. Pandangan terhadap nilai-nilai umum atau tradisional dapat hancur. Diperkirakanakan timbul pandangan mekanisme kehidupan yang baru, akibat terjadinya kehidupan yang dimanipulasikan secara mekanik oleh manusia sendiri. Pandangan demikian mengekibatkan suatu permasalahan serius bagi gejala kehidupan dan dapat menggoyahkan kerangka kehidupan yang telah ada saat ini.

2.

Martabat manusia akan hancur. Bagaimana kita dapat mendefinisikan identitas seseorang hasil kloning ? Apa yang akan dihasikan dalam integritas seorang kloning ? Kita tahu bahwasanya seseorang manusia dibesarkan dalam keluarga yang memiliki orang tua dan memperoleh perhatian dari orang-orang disekitarnya. Bagaimana halnya terhadap kloning manusia yang dibuat dalam tabung percobaan secara manipulasi ? Siapakah yang menjadi orang tuanya ? Apakah orang yang mermanipulasi atau seseorang yang selnya diambil ? Firman Tuhan menjelaskan tentang penciptaan manusia bahwa Allah menciptakan manusia dari tanah dan menghembuskannya sehingga ciptaan itu benar benar menjadi menusia hidup. Kloning manusia dilahirkan secara manipulasi pembuahan manusia. Dengan demikian bagaimana kita bisa memahami tentang jiwanya ? Bayangkan manusia-manusia yang mukanya hampir sama dibuat secara produksi masal.Apa yang terjadi ? Martabat manusia ada dimana ? Fondasifondasi martabat manusia pasti hancur.

3.

Masalah moral. Dr Wilmut mengakui bahwa keberhasilannya dalam mendapatkan seekor domba kloning telah dilakukan 277 kali percobaan. Sepanjang proses penelitiannya hanya memperoleh 29 kasus yang dapat mempertahankan domba kloning selama lebih dari 6 jam, semuanya langsung mati dalam proses. Dalam 29 kasus inipun hanya satu yang menjadi domba kloning.
23

Ternyata untuk membuat seekor domba kloning diperlukan pengorbanan yang sangat besar. Walaupun teknik kloning tersebut dianggap teknik modern yang canggih, apakah kita dapat menerima cara yang seperti itu diberlakukan dalam membuat manusia secara kloning yang notabene kita pahami bahwa manusia mempunyai moral ? Sentra-sentra riset seperti di Surabaya, Semarang, Bandung, Yogyakarta dan Jakarta sendiri sudah mulai bergeliat dalam bidang Sel Punca. Contoh-contoh yang sat ini sedang dikerjakan seperti : terapi kanker darah, terapi jantung, terapi luka bakar, terapi stroke, terapi luka pada pasien diabetes hingga bahan pengisi lemak payudara (yang dibutuhkan bagi pasien-pasien pasca operasi payudara). Semuanya berada pada suatu semangat yang besar agar tidak ketinggalan dibandingkan dengan negara lain. Penelitian sel tunas manusia, penelitian dan pengembangan biomedis yang ditentukan harus mendapat perizinan khusus dari Kementrian Kesehatan.

24

You might also like