You are on page 1of 12

MAKALAH FISIKA SEKOLAH II

Menganalisis hubungan antara usaha, perubahan energi dengan hukum kekekalan energi mekanik

Oleh:

Fauzan Ahdan Nusantara Jessica Garci Puspita

1000390 1002518

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011

STANDAR KOMPETENSI 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik KOMPETENSI DASAR 1.5. Menganalisis hubungan antara usaha, perubahan energi dengan hukum kekekalan energi mekanik INDIKATOR 1.5.1. Menjelaskan konsep usaha 1.5.2. Menetukan usaha dengan gaya konstan 1.5.3. Menentukan usaha dengan gaya tidak konstan melalui grafik 1.5.4. Menjelaskan konsep energi 1.5.5. Menganalisis hubungan usaha dengan perubahan energi kinetik 1.5.6. Merumuskan kembali teorema usaha - energi 1.5.7. Menganalisis hubungan usaha dengan perubahan energi potensial 1.5.8. Merumuskan kembali hukum kekekalan energi mekanik 1.5.9. Membedakan gaya konservatif dan gaya nonkonservatif 1.5.10. Menjelaskan konsep daya MATERI AJAR Hubungan antara usaha, perubahan energi dengan hukum kekekalan energi mekanik MATERI PRASYARAT Kinematika Dinamika

KONSEP ESENSIAL Usaha Energi Energi kinetik Energi potensial Energi mekanik Kekekalan energi mekanik Daya Gaya konservatif Gaya nonkonservatif

PETA KONSEP
USAHA Pada benda ENERGI

Per satuan waktu

Dapat berupa

DAYA

ENERGI KINETIK

ENERGI POTENSIAL

ENERGI MEKANIK

kekal

GAYA KONSERVATIF

Tak kekal

KEKEKALAN ENERGI MEKANIK

GAYA NON KONSERVATIF

BAGAN MATERI
USAHA Usaha yang dilakukan oleh gaya konstan Usaha yang dilakukan oleh gaya tidak konstan ENERGI USAHA & ENERGI Hukum kekekalan energi mekanik Gaya konservatif & gaya non konservatif Perubahan energi Hubungan usaha dengan energi kinetik Hubungan usaha dengan energi potensial Teorema Usaha - Energi

DAYA

ASPEK PEMBELAJARAN No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Konsep Usaha Energi Energi kinetik Energi potensial Energi mekanik Kekekalan energi mekanik Daya Gaya konservatif Gaya non konservatif Kognitif Aspek Pembelajaran Afektif

Psikomotor

URAIAN MATERI

Usaha yang Dilakukan oleh Gaya Konstan Usaha adalah kegiatan yang menggerakkan benda dengan memberi sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Maksudnya, sesuatu yang menggerakkan benda tersebut dapat berupa dorongan atau tarikan. Usaha juga dapat diartikan sebagai transfer energi melalui gaya. Contoh, Budi mendorong meja (lihat Gambar 1). Budi memindahkan energi dari dirinya ke meja dengan memberikan dorongan sehingga meja bergerak. Menurut fisika, usaha terjadi apabila ada gaya yang
Gambar 1

menggerakkan benda dalam jarak tertentu. Usaha didefinikan

sebagai perkalian dott product (perkalian skalar) antara gaya ( ) dengan perpindahan ( ) selama gaya bekerja. Menurut definisi ini, gaya yang dihitung hanyalah gaya yang bekerja searah dengan gerak benda. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: W= . Keterangan: W = usaha (J) = gaya (N)

= perpindahan selama gaya bekerja (m) Dalam sistem internasional (SI), satuan gaya adalah newton dan satuan perpindahan adalah meter sehingga satuan usaha adalah newton meter atau joule. Jadi, satu joule adalah besar usaha yang dilakukan gaya satu newton untuk memindahkan benda sejauh satu meter searah dengan arah gaya. Menurut definisi usaha, gaya yang dihitung hanyalah gaya yang bekerja searah dengan gerak benda. Bagaimana jika gaya yang bekerja membentuk sudut terhadap perpindahannya? Perhatikan Gambar 2a. Budi menarik sebuah balok serong terhadap arah geraknya dengan suatu gaya ( ) sehingga menyebabkan balok berpindah sejauh ( ). Bagaimana komponen-komponen gayanya? (lihat Gambar 2b). Komponen gaya ( ) yang searah dengan perpindahan adalah x = F cos , dengan merupakan sudut apit antara arah gaya dan bidang horisontal. Secara matematis usaha yang dilakukan oleh Budi adalah.
Gambar 2

W = . = x . = F s cos Perhatikan Gambar 3. Ketika seorang pelayan berkeliling membawa nampan, apakah pelayan tersebut melakukan usaha? Pelayan tersebut tidak melakukan usaha. Mengapa? Karena gaya yang ia keluarkan untuk mengangkat nampan tegak lurus terhadap arah gerak ( = 900). Secara matematis usaha yang dilakukan pelayan tersebut adalah.
Gambar 3

W = . = x . = F s cos = F s cos 900 = 0 Perhatikan Gambar 4. Bola dilemparkan ke atas. Selama bola bergerak ke atas bola berpindah sejauh h, pada bola bekerja gaya berat w yang arahnya ke bawah. Arah gaya berat berlawanan dengan arah perpindahan bola ( = 1800). Ketika bola dilempar, bola mendapat energi

Gambar 4

untuk melawan gaya berat sehingga usaha yang dilakukan bola adalah negatif. Secara matematis usaha yang dilakukan bola tersebut adalah. W = . = x . = F s cos = F s cos 1800 = - F s Contoh lain yang menghasilkan usaha bernilai negatif adalah usaha yang dilakukan oleh gaya gesek. Perhatikan Gambar 5. Budi mendorong tembok, tetapi tembok sama sekali tidak bergeser. Apakah Budi melakukan usaha? Budi tidak melakukan usaha, karena tembok tidak mengalami perpindahan ( = 0). Meskipun Budi sudah mengeluarkan seluruh tenaganya, tetapi Budi dikatakan tidak melakukan usaha. Secara matematis usaha yang dilakukan Budi pada tembok adalah.
Gambar 5

W = . = . (0) = 0

Jika terdapat banyak gaya yang bekerja pada benda, usaha total yang dilakukan adalah penjumlahan aljabar dari sejumlah usaha yang dilakukan oleh tiap gaya. Wtotal = ( R) R = resultan gaya yang searah dengan perpindahan Usaha yang Dilakukan oleh Gaya Tidak Konstan Jika usaha yang dilakukan pada benda adalah oleh gaya yang konstan, maka usaha yang dilakukan dapat dihitung dengan persamaan (2). Namun, dalam kehidupan nyata kebanyakan usaha dilakukan oleh gaya yang tidak konstan, contohnya adalah sebuah pegas yang memberikan gaya oleh pegas akan bertambah besar seiring dengan pertambahan
10
Gambar 6

() 80

12 ()

panjangnya hingga batas tertentu. Usaha yang dilakukan oleh gaya yang tidak konstan dapat

Grafik F=f(x)

ditentukan secara grafis. Dengan menggunakan informasi dari grafik F=f(x), kita dapat mengetahui besar usaha yang dilakukan oleh gaya yang tidak konstan, yaitu dengan menghitung luas daerah di bawah kurva. ( ) Hubungan Usaha dengan Perubahan Energi.Kinetik.dan.Teorema.Usaha-Energi Energi merupakan salah satu konsep yang penting pada sains. Meskipun konsep energi sangat penting, tetapi energi tidak mudah untuk didefinisikan. Untuk mencapai tujuan dari bab ini secara umum energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Sebuah benda yang bergerak dapat melakukan kerja pada benda lain yang ditumbuknya. Sebuah bola yang dilemparkan menumbuk gunungan pasir dan memberikan bekas, sebuah martil yang melakukan kerja pada paku yang dipukulnya. Benda yang sedang bergerak memiliki kemampuan untuk melakukan usaha dan dengan demikian dapat dikatakan memiliki energi. Energi gerak disebut sebagai energi kinetik berasal dari kata kinetikos, yang berarti gerak. Untuk mendapatkan definisi energi kinetik secara kuantitatif, mari kita perhatikan gambar (7). Benda bermassa m sedang bergerak dengan garis lurus dengan laju awal . Untuk mempercepat benda secara beraturan , resultan gaya diberikan .
Gambar 7. Sebuah objek sedang mengalami perpindahan I , dan mengalami perubahan kecepatan oleh pengaruh resultan gaya

hingga memiliki kelajuan

pada benda yang searah dengan gerak benda sejauh Usaha total yang dilakukan pada benda adalah .

Kita terapkan Hukum II Newton GLBB dengan

dan dengan menggunakan persamaan adalah laju akhir. Pertama kita

adalah laju awal dan

mengubah dulu persamaan GLBB menjadi,

Kemudian kita mensubstitusikan ke dalam dilakukan:

, dan kita menentukan kerja yang

didefinisikan sebagai energi kinetik translasi dari benda tersebut.

Prinsip usaha-energi dinyatakan sebagai usaha total yang dilakukan pada sebuah benda sama dengan perubahan energi kinetiknya. Prinsip usaha-energi memberitahukan kita bahwa jika usaha total yang dikerjakan pada benda bernilai positif, maka energi kinetiknya bertambah sejumlah W. Begitu juga sebaliknya, jika usaha total yang dikerjakan pada benda bernilai negatif, maka energi kinetiknya berkurang sejumlah W. Artinya jika gaya total yang bekerja pada benda berlawanan arah dengan arah gerak benda, maka benda akan diperlambat dan mengalami pengurangan energi kinetik.

Hubungan Usaha dengan Perubahan Energi Potensial Energi potensial merupakan energi yang dimiliki benda karena pengaruh posisi (kedudukan) dan lingkungannya. Contoh energi potensial adalah energi potensial gravitasi. Perhatikan gambar 8! Sebuah batu yang dipegang pada ketinggian tertentu mempunyai energi potensial karena posisi relatifnya terhadap
Gambar 8

bumi. Batu itu mempunyai kemampuan untuk melakukan kerja karena jika dilepaskan, batu tersebut akan jatuh ke tanah karena

Y1 Fext

adanya gaya gravitasi. Bagaimana energi potensial gravitasi sebuah benda di dekat permukaan bumi? Perhatikan gambar 9! Untuk

h Fg = mg

mengangkat vertikal benda dengan massa m, setinggi h dari posisi Y1 ke posisi Y2 tanpa percepatan, gaya ke atas sama dengan gaya berat (Fext = mg), kita harus melakukan usaha yang sama dengan hasil kali gaya eksternal dan jarak vertikal, yaitu.

Y2
Gambar 9

Wext = Fext h cos 00 Wext = mgh Wext = mg (Y2 Y1) Gravitasi juga bekerja pada benda bergerak dari Y1 ke Y2, dan melakukan kerja sama dengan. Wg = Fg h cos Wg = mgh cos 1800 Wg = - mgh Wg = - mg (Y2 Y1) Dengan demikian kita definisikan energi potensial gravitasi sebuah benda sebagai hasil kali beratnya mg dan ketinggiannya h di atas titik acuan tertentu (misalkan tanah). EPg = mgh Keterangan: EP = Energi Potensial (J) m = massa (kg) g = percepatan gravitasi (m/s2) h = ketinggian (m)

Usaha yang dilakukan oleh gaya eksternal untuk menggerakkan massa m dari titik 1 ke titik 2 (tanpa percepatan) sama dengan perubahan energi potensial benda dari titik 1 ke titik 2. Wext = mg (Y2 Y1) Wext = EP2 EP1 Wext = EP Sedangkan usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi adalah Wg = - mg (Y2 Y1) Wg = - EP Selain energi potensial gravitasi, ada energi potensial yang berhubungan dengan bahan-bahan elastis, yaitu energi potensial pegas. Pegas mempunyai energi potensial ketika ditekan atau diregangkan, karena ketika dilepaskan pegas dapat melakukan usaha pada sebuah benda. Seseorang yang memegang pegas teregang atau tertekan sejauh x dari panjang normalnya (tidak teregang) dibutuhkan gaya Fp yang berbanding lurus dengan x, yaitu Fp = kx. Bagaimana menghitung energi potensial dari pegas terenggang? (lihat Gambar 10). Gaya Fp berubah-ubah sepanjang x dan terus bertambah sementara pegas makin terenggang.

Karena Fp berubah-ubah secara linier dari nol pada posisi tidak terenggang sampai kx ketika direnggangkan sepanjang x maka digunakanlah gaya rata-rata, yaitu = [0 kx] = kx x adalah panjang terakhir regangan. Sehingga usaha
Fp

yang dilakukan adalah. W = p x = ( kx)(x) = kx2 Dengan demikian energi potensial pegas berbanding lurus dengan kuadrat panjang regangannya. EP pegas = kx2
0
Gambar 10

Energi potensial merupakan bagian dari

suatu sistem, bukan dari satu benda saja. Energi potensial dihubungkan dengan gaya dan gaya pada suatu benda selalu diberikan oleh benda lain. Untuk kasus benda yang dinaikkan sampai ketinggian h di atas permukaan bumi, perubahan energi potensial adalah mgh. Disini sistem yang bersangkutan adalah benda tersebut ditambah bumi.

Hukum Kekekalan Energi Mekanik Pada sistem mekanika akan terjadi perubahan energi potensial menjadi energi kinetik. Jumlah antara energi potensial dan energi kinetik selalu mempunyai besar yang tetap. Perhatikan gambar 11! Benda bermassa m yang jatuh. Usaha yang dilakukan oleh gaya berat w dari kedudukan h1 ke kedudukan h2 sama dengan
w = mg h1

pengurangan energi potensial. W = EP1 EP2 Misal kelajuan pada kedudukan h1 adalah v1 dan kelajuan pada kedudukan h2 adalah v2. Maka
h2

w = mg

usaha yang dilakukan oleh gaya konstan untuk memindahkan benda sama dengan perubahan energi kinetik.

Gambar 11

acuan

W = EK2 EK1

Bila persamaan usaha karena energi potensial kita substitusikan ke persamaan usaha karena energi kinetik, diperoleh: EP1 EP2 = EK2 EK1 atau

EP1 + EK1 = EP2 + EK2 mgh1 + mv12 = mgh2 + mv22 EP + EK didefinisikan sebagai energi mekanik total sistem, diberi lambang EM. Satuan energi mekanik adalah joule (J). Jika hanya gaya berat yang bekerja pada benda (tanpa gaya luar), berlaku EM konstan. Dalam sebuah sistem yang terisolasi yang terdiri dari benda-benda yang saling berinteraksi melalui gaya konservatif, energi mekanik total sistem adalah konstan. Inilah yang disebut dengan hukum kekekalan energi mekanik.

Gaya Konservatif dan Gaya Nonkonservatif Kerja yang dilakukan untuk melawan gravitasi dalam memindahkan sebuah benda dari satu titik ke titik lain tidak bergantung pada lintasan yang dilalui. Sebagai contoh pada kasus benda dinaikkan dengan ketinggian tertentu. Gaya-gaya seperti gravitasi yang usaha dilakukan tidak bergantung pada lintasan tetapi hanya pada posisi awal dan akhir disebut gaya-gaya konservatif. Usaha yang dilakukan gaya konservatif mempunyai sifat-sifat berikut: 1. Usaha hanya bergantung pada posisi akhir dan awal dari benda. 2. Usaha yang dilakukan pada benda yang bergerak melalui lintasan tertutup adalah nol. Gaya-gaya konservatif lainnya adalah gaya pegas, gaya listrik. Di sisi lain, gesekan termasuk gaya nonkonservatif karena usaha yang dilakukan bergantung pada lintasan yang dilalui. Misalnya apabila sebuah balok kita luncurkan di atas permukaan kasar kembali ke posisi semula, gaya gesekan akan membalik dan tidak akan mengembalikan usaha yang dikerjakan pada perpindahan semula, bahkan harus ada usaha lagi untuk gerak baliknya itu. Sehingga gaya gesekan dinamakan gaya nonkonservatif atau gaya disipatif. Gaya-gaya nonkonservatif lainnya adalah hambatan udara, gaya tegangan tali, dorongan roket.

Daya Daya rata-rata didefinisikan sebagai kecepatan dilakukannnya usaha atau kecepatan perubahan energi. Artinya: Dalam satuan SI daya diukur dalam Joule per sekon, dan satuan ini diberi nama khusus Watt (W): 1W = 1 J/s.

DAFTAR PUSTAKA Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika (Edisi ke-5). Jakarta. Erlangga. Raymond A, Serway dan John W, Jewett. 2004. Physics for Scientist and Engineers (6th Edition). Thomson Brooks. Halliday, David. dan Resnick, Robert. 1991. Fisika Jilid 2 (Terjemahan oleh: Pantur Silaban dan Erwin Sucipto). Jakarta: Erlangga. Istiyono, Edi. 2007. Fisika kelas XI. Klaten: Intan Pariwara.

You might also like